KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah yang berjudul “ALAT-ALAT SEDERHANA DALAM PENGUKURAN” dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Demikianlah makalah ini kami susun, kami mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyusunan makala ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
BAB I PENDAHULUAN...1
A. LATAR BELAKANG...1
B. RUMUSAN MASALAH...1
C. TUJUAN...2
BAB II PEMBAHASAN ...3
A. PENGERTIAN ALAT UKUR...3
B. ALAT UKUR JARAK...3
C. ALAT UKUR SUDUT...6
D. ALAT PENYIMPAT DATAR SEDERHANA...11
E. ALAT PEMBERI TITIK DI LAPANGAN...13
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ...15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari pengukuran sangat penting dan berguna. Dimana banyak hal dan kegiatan yang dapat kita lakukan dengan cara pengukuran. Pengukuran biasanya berfungsi untuk membantu kita dalam menentukan satuan dari suatu luasan ataupun panjang bahkan apapun yang dapat dilakukan pengukuran, dimana teori pengukuran dapat mendapatkan hasil dari apa yang dilakukan pengukuran misalnya sudut, tinggi, luas, dll.
Alat yang biasa digunakan untuk pengukuran tergantung pada apa yang kita ukur, misalnya dalam pengukuran suatu luasan biasanya secara sederhana dilakukan dengan alat ukur panjang, yaitu meteran. Beberapa contoh alat ukur sederhana diantaranya,pita ukur, meter, kompas,rantai ukur, salib ukur, dll
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja alat ukur jarak ?
2. Apa kelemahan pita ukur dari kain linen ? 3. Apa kelemahan pita ukur baja ?
4. Bagaimana cara menggunakan curvimeter ? 5. Apa saja alat ukur sudut ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui apa saja alat ukur sederhana yang digunakan dalam pengukuran tanah.
2. Memperkenalkan fungsi dan cara kerja alat ukur sederhana 3. Memahami cara menggunakan curvimeter
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ALAT UKUR
Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut. Seluruh alat pengukur dapat terkena kesalahan peralatan yang bervariasi. Bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan metrologi.
Alat ukur sederhana merupakan alat yang digunakan untuk pengukuran daerah atau lahan dengan luas yang lebih kecil. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain atau jenis yang telah ditetapkan sebagai satuan.
Dalam hal ini digunakan alat ukur sederhana yang mana merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu daerah, benda, ataupun lahan dalam skala kecil.
Yang perlu diperhatikan dalam pengukuran adalah:
1. Standart yang dipakai harus memiliki ketelitian yang sesuai dengan standart yang telah ditentukan
2. Tata cara pengukuran dan alat yang digunakan harus memenuhi persyaratan
B. ALAT UKUR JARAK
1. Pita ukur
1.1 Pita ukur dari kain line
1.2 Pita ukur dari baja
Pita ukur yang memiliki lebar ± 12-20mm dan 28 mm, tebal 0,3 – 0,4 mm dan panjangnya 20m, 30m sampai 50m.
Bagian ujung baja ukur ini diberi pegangan agar mudah dalam melakukan pengukuran. Skala pada baja ukur dibagi dalam centimeter dan setiap 1 m di beri tanda dan nomor
2. Rantai Ukur
Rantai ukur dibuat dari kawat baja tipis, dengan diameter 3-4mm, terdiri dari beberapa bagian,tiap tiap bagian panjangnya 20cm,25cm, sampai 50cm, sehingga mencapai kepanjangan 20m,30m hingga 50 m,tiap panjang 5m, diberi tanda guna memudahkan pembacaan panjang .
Alat ini gunanya untuk menghitung langkah, agar kita tidak usah menghitung tiap-tiap langka yang diambil, sedangkan jumlah langkah yang dicapai menyatakan jarak yang diinginkan. Spedometer bentuknya seperti arloji kantong, dilengkapi dengan jarum, tiap kali alat ini menerima getaran, jarum akan bergerak menunjuk angka-angka yang tertera pada bak spedometer itu, sedangkan arah putarannya searah dengan arah putaran jarum jam.
4. Curvimeter
Alat ini gunanya untuk mengukur jarak diatas peta, terutama jarak-jarak yang berbentuk garis lekung (berliku – liku). Roda kecil yang menonjol keluar
dihubungkan dengan jarum sedemikian rupa, sehingga gerakan tiap roda itu menyebabkan jarum terputar sambil menunjuk angka-angka yangg berada pada plat. Jarak bagian-bagian plat sesuai dengan skala peta.
C. ALAT UKUR SUDUT
Alat ini gunanya untuk membuat sudut datar 90°. Terdiri dari dua buah kayu bersilangan, pada ujung-ujungnya dipasang paku sehingga garis-garis incarnya berpotongan tegak lurus.
Paku yang dipasang diujung silang incar itu, harus menonjol ±3mm dari
permukaan kayu dan ujung yang menonjol itu harus runcing, karena akan menjadi pembidik.
Sebelum alat ini dipakai, terlebih dahulu harus memenuhi syarat. Syarat utama dari silang incar ini ialah :
- Sumbu tegak (sumbu tiang) harus berhimpit dengan titik silang kedua garis incar.
- Garis – garis incar harus saling berpotongan tegak lurus. Syarat pemasangan :
- Sumbu tegak harus berdiri tegak lurus, pemeriksaan dilakukan dengan unting – unting
Cermin sudut dibuat dari logam atau dari kayu, dengan pemasangan bidang yang bertemu pada suatu sudut 45º.
Melihat dari perjalanan sinar-sinar yang masuk dan yang keluar, cara kerja cermin itu mengalami dua kali pemantulan.
Perjalanan sinar pada cermin sudut.
Dasar yang dipakai dalam pembuatan alat ini adalah teori pemantulan sinar-sinar yang jatuh pada cermin-cermin dari tersebut. Misalkan dari samping tempat dimana orang yang menggunakan alat itu berdiri, terdapat sebuah jalon.
Sinar yang datang dari jalan menuju bidang cermin tersebut dipantulkan sedemikian rupa, sehingga sudut yang terbentuk oleh sinar pendatang dan garis normal adalah sama besar dengan sudut pemantulan sinar itu terhadap garis normal.
3. Prisma Bauernfeind
Bidang rusuk dari prisma yang merupakan Hypotenusa dari segitiga itu diberi air raksa, sehingga mewujudkan cermin.
4. Pentagonal prisma
Alat ini juga dibuat dari logam dan kaca , sama seperti prisma beuernfine, hanya bentuknya berpenampang segilima.
Didalam prisma ini pun sinar-sinarnya mengalami dua kali pembiasan dan dua kali pemantulan. Jika dibandingkan dengan prisma beurnfine bayangan yang terlihat dalam penta prisma lebih terang dan pandangannya lebih luas.
Alat ini terbuat dari logam yng dilengkapi dengan kaki tiga(statif). Gunanya ialah untuk menentukan perpotongan garis tegak lurus (90°).
Syarat utama dari alat Eguare :
- Celah – celah delapan oculair dan benang obyektip harus sejajar dengan sumbu tegak
- Sumbu tegak harus berimpir dengan garis-garis perpotongan bidang – bidang incar
- Bidang – bidang incar harus saling berpotongan tegak lurus
6. Pantometer
Alat ini gunanya untuk mengukur sudut sebagai acuan menentukan ketingian atau jarak.
Alat ini mempunyai dua satuan, ialah satuan nonius dan satuan derajat, biasanya nonius ini dibagi menjadi 30 bagian, sehingga pembaca satuan.
Pesawat kompas itu dijumpai oleh pelaut – pelaut bangsa barat di Asia, dari sana dibawa ke Eropa dan dipengaruhi. Jarumnya dibuat dari besi berani(magnit).
Magnit yang tergantung bebas mempunyai sifat membujur dari selatan keutara. Arah itu berbeda dengan arah selatan utara bumi dari kutub, karena itu ada utara magnit dan ada pula utara astronomis.
D. ALAT PENYIMPAT DATAR SEDERHANA
Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal maupun
horizontal. Ada banyak jenis alat waterpass yang digunakan dalam pertukangan, tapi jenis yang paling sering dipergunakan adalah waterpass panjang 120 cm yang terbuat dari bahan kayu dengan tepi kuningan, dimana alat ini terdapat dua buah alat pengecek kedataran baik untuk vertikal maupun horizontal yang terbuat dari
kaca dimana didalamnya terdapat gelembung cairan, dan pada posisi pinggir alat terdapat garisan pembagi yang dapat dipergunakan sebagai alat ukur panjang.
2. Unting – unting
Alat ini digunakan untuk mengukur ketegakan suatu benda atau bidang dan untuk memproyeksikan suatu titik. Alat ini cukup sederhana diman terbuat dari bahan besi denga permukaan berwarna besi putih , kekuningan dan juga besi biasa, dengan berat 8-15 ons, biasanya berbentuk prisma dengan ujung lainnya dibuatkan penempatan benang kait
Selang ukur adalah instrument yang sangat akurat dan sederhana untuk mengukur perbedaan tinggi antara dua buah titik. Kedataran antara dua titik, diilustrasikan pada gambar dibawah, terdiri dari panjang slang plastic bening dipotong pada setiap ujung untuk meratakan papan kayu. Kedua papan kayu harus rata dan sama panjang, panjangnya sekitar 1,5 m. tabung diisi dengan air sampai ketinggian sekitar 1m dari tanah, slang ukur tidak boleh mengandung gelembung udara. Ujung tabung dipasang sumbat karet untuk mencegah air tumpah. Panjang total selang sangat bervariasi, tapi panjangnya biasanya terbatas pada sekitar 15m sehingga tidak kesulitan bergerak pada waktu pengukuran.
E. ALAT PEMBERI TITIK DI LAPANGAN
Alat ini dibuat dari kayu atau besi pipa dan merupakan tongkat yang
bepenampang bulat atau segitiga sama sisi. Ukuran sisi ± 4cm dan panjangnya 1½ -2 meter. Agar jalon – jalon tersebut kelihatan terang dari tempat jauh, maka diberi warna yang mencolok (merah dan putih) berselang seling ± panjangnya 25-50 cm, agar supaya ujung bawahnya tidak cepat rusak maka dipasang besi yang lancip agar mudah ditancapkan.
2. Patok – Patok
Alat ini gunanya untuk menempati (memberi tanda) bekas jalon, dimana titik – titik itu telah diukur dan akan diperlukan lagi pada waktu lain, umpamanya tanda – tanda untuk bangunan, jalan-jalan raya, pengairan, jalan baja dan sebagainya.
Patok terbuat dari kayu atau bamboo, berukuran ±30 – 40cm pajang dan sisi penampangnya ±5 – 7 cm. Bagian ujung alat itu diruncingkan sedemikian rupa, sehingga bila dipancangkan kedalam tanah dapat masuk dengan mudah
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Alat ukur sederhana yang digunakan untuk pengukuran tanah sangatlah banyak, sehingga kita haruslah mengerti, mulai dari alat ukur jarak sampai dengan alat ukur pemberi titik dilapangan.
Ada pula yang sering kita jumpain dalam kehidupan sehari – hari seperti waterpass, unting – unting dan selang ukur. Tampa kita sadari ternyata alat-alat tersebut digunakan dalam ilmu pengukuran tanah.
Dengan adanya penjelasan tentang alat ukur tersebut kita mampu mengerti fungsi dari alat ukur tersebut.
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.