• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Media Promosi Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Media Promosi Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI MONUMEN TEMPAT LAHIR JENDERAL SOEDIRMAN

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2013-2014

Oleh:

Lira Vina Suciati 51910102

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)

67 RIWAYAT HIDUP

Nama : Lira Vina Suciati

Tempat, Tanggal Lahir : Purbalingga, 22 Agustus 1992 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jalan Tubagus Ismail dalam Gg.Kubang Sari IV No.8 Sekeloa, Bandung

Telepon : 085710378195

E-mail : liravinasuciati@gmail.com

Latar Belakang Pendidikan

1997 – 1998 : TK Islam Al-Ichwan Cikarang 1998 – 2004 : SDN Sukaresmi 06 Lippo Cikarang 2004 – 2007 : SMP Islam As-syafiiyah 04 Bekasi 2007 – 2010 : SMA Islam As-syafiiyah 02 Bekasi

(5)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

ABSTRAK ... iii

I.2 Identifikasi Masalah ... 4

I.3 Rumusan Masalah ... 5

I.4 Batasan Masalah ... 5

I.5 Tujuan Perancangan ... 5

BAB II PERANCANGAN MEDIA PROMOSI MONUMEN TEMPAT LAHIR JENDERAL SOEDIRMAN ... 6

II.1 Pengertian Perancangan... 6

II.2 Promosi ... 6

II.2.1 Definisi Promosi ... 6

II.2.2 Tujuan Promosi ... 7

II.2.3 Jenis-Jenis Promosi ... 8

II.2.4 Fungsi Promosi ... 9

II.3 Tinjauan Umum Website ... 10

II.3.1 Fungsi Website ... 10

II.4 Pengertian Monumen... 11

II.5 Sejarah Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman ... 12

II.5.1 Relief ... 17

II.5.2 Diorama... 17

(6)

vii

II.5.4 Letak Geografis Kabupaten Purbalingga ... 21

II.5.5 Objek Wisata Di Kabupaten Purbalingga ... 21

II.5.5.1 Objek Wisata Sejarah Di Kabupaten Purbalingga ... 22

II.6. Latar Belakang Riwayat Hidup Jenderal Soedirman ... 23

II.6.1 Tanda Jasa/Kehormatan Negara ... 24

II.7 Analisa ... 25

II.7.1 Analisa SWOT ... 25

II.7.2 Analisa Permasalahan ... 26

II.7.3 Penyelesaian Masalah ... 29

II.7.4 Target Audience ... 29

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 31

III.1 Strategi Perancangan ... 31

III.1.1 Pendekatan Komunikasi ... 31

III.1.1.1 Komunikasi Visual ... 31

III.1.1.2 Komunikasi Verbal ... 32

III.1.2 Strategi Kreatif ... 32

III.1.3 Strategi Media ... 32

III.1.3.1 Media Utama ... 32

III.1.3.2 Media Pendukung ... 34

III.1.3.3 Gimmick (Merchandise) ... 35

III.1.3.4 Jadwal Penyebaran Media ... 37

III.1.4 Strategi Distribusi ... 37

III.2 Konsep Visual ... 38

III.2.1 Identitas Visual ... 38

III.2.2 Format Desain... 39

III.2.3 Tata Letak (Layout) ... 39

III.2.4 Tipografi ... 40

III.2.5 Ilustrasi ... 41

III.2.6 Warna ... 41

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ... 42

IV.1 Teknis Produksi Media ... 42

(7)

viii

IV.1.2 Software (Perangkat Lunak) ... 42

IV.2 Tampilan Media Utama Website ... 43

IV.2.1 Beranda/Home... 43

IV.2.2 Kunjungan/Visit ... 44

IV.2.3 Galeri/Gallery ... 45

IV.2.4 Merchandise ... 46

IV.2.5 Kontak/Contact ... 46

IV.3 Media Pendukung ... 47

IV.3.1 Poster ... 47

IV.3.2 Brosur ... 47

IV.3.3 Spanduk ... 48

IV.3.4 Media Sosial ... 48

IV.4 Gimmick/Merchandise ... 49

IV.4.1 Pulpen... 49

IV.4.2 Kaos ... 50

IV.4.3 Mug ... 50

IV.4.4 Stiker ... 51

IV.4.5 Gantungan Kunci ... 51

IV.4.6 Pin ... 52

IV.4.7 Note Book ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 54

(8)

54 DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ardhi, Yudha. (2013). Merancang Media Promosi Unik dan Menarik. Yogyakarta : Taka Publisher

Dermawan, Deni., & Permana, Deden Hendra. (2013). Desain dan Pemrograman. Bandung : P.T Remaja Rosdakarya

Kasali, Rhenald. (1998). Membidik Pasar Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Kotler, Philip. (1987). Manajemen Pemasaran Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kustrianto, Adi. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Shimp, Terence, A. (2000). Periklanan Promosi, Jakarta: Erlangga.

Susilo, Taufiq Adi. (2012). SOEDIRMAN : Biografi Singkat 1916-1950. Jogjakarta: Garasi

Makalah Akademik

Akaff A.Fahmi (2010). Perancangan Media Promosi Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Bandung : Unikom

Nurcahyo Abraham (2012). Kesadaran Sejarah Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pelestarian Monumen Jenderal Soedirman. Madium :

Pendidikan Sejarah IKIP PGRI Madium

Internet

Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olahraga. (2013). MTL. Jenderal Soedirman. Purbalingga : Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olahraga. Tersedia di:

(9)

55 Fajar Niam Hamidy. (2010). Analisa SWOT. Tersedia di: http://niam0133.blogspot.com/2010/06/analisis-swot-pada-pt-panasonic-gobel.html [25 April 2014]

Gumira Wisnu (2010). Sekilas Tentang Monumen. Tersedia di: http://gumirawisnu.wordpress.com/2009/01/27/monumen3/ [28 April 2014]

Muhammad Firdaus (2013). Definisi Diorama. Tersedia di: http://www.scribd.com/doc/52116125/DEFINISI-DIORAMA [25 April 2014]

Nurita Damayanti (2010). Peristiwa Peninggalan Sejarah. Tersedia di: http://nurita-damayanti.blogspot.com/2010/11/peristiwa-peninggalan-sejarah-dan.html [28 April 2014]

Pengantar PWK Modul 1 (2013), Jurusan Planologi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Bandung: ITENAS. Tersedia di: http://www.slideshare.net/Barnanda/arti-perencana-menurut-para-ahli# [26 April 2014]

Pemerintah Kabupaten Purbalingga. (2013). Gambaran Wilayah Purbalingga. Purbalingga : Pemerintah Kabupaten Purbalingga. Tersedia di: http://www.purbalinggakab.go.id/ [28 April 2014]

Piper, David. (2014). The Illustrated Library of Art. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/wiki/Relief [26 April 2014]

Pupung Budi Permana. (2004). Layout dan Metode Navigasi Website. Tersedia di: http://designmagz.com/usability/layout-dan-metode-navigasi-web.html [26 April 2014]

(10)

v KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi kekuatan untuk menyelesaikan laporan tugas akhir yang mengambil permasalahan seputar Objek Wisata Sejarah Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman di Purbalingga ini dapat selesai tepat pada waktunya. Tidak lupa shalawat serta salam juga penulis curahkan kepada junjunan: Nabi Muhammad SAW.

Laporan tugas akhir ini berjudul “Perancangan Media Promosi Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman”. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Masih banyak terdapat kesalahan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati membuka diri untuk menerima saran dan kritikan guna membangun untuk penyusunan yang selanjutnya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini. Akhir pengantar, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua yang membacanya. Amin.

Bandung, Agustus 2014

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Peristiwa masa lalu memberikan arti tersendiri bagi kehidupan manusia, salah satunya yaitu sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Para pahlawan berjuang sampai titik darah penghabisan, mereka rela mengorbankan segalanya demi satu tujuan yaitu negara merdeka. Oleh sebab itu bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya. Melalui pendidikan sejarah manusia akan memperoleh perjuangan pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Dalam perjalanan sejarah, Kabupaten Purbalingga mewariskan bangunan yang bernilai historis pada masa lampau. Bangunan-bangunan bersejarah merupakan arsip arsitektur bangunan tua yang bernilai estetis tinggi. Monumen merupakan salah satu bangunan yang memiliki arti penting bagi sejarah di Kabupaten Purbalingga, salah satunya adalah Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman. Jenderal Soedirman adalah seorang pahlawan yang melawan penjajah, dimana dalam melawan penjajah beliau menggunakan taktik gerilya sehingga selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Dalam perjalanan perangnya selalu ditandu, karena dalam keadaan sakit. Jenderal Soedirman menjalankan taktik perang gerilyanya berangkat dari Jogjakarta dan akhirnya sampai di daerah Sobo yang terletak di Desa Pakis Baru Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan.

(12)

2 perjalanan hidup Jenderal Soedirman. Di depan monumen terdapat dua buah meriam dan sebuah Tank hadiah dari TNI Angkatan Darat dan diresmikan pada tanggal 21 Maret 1979 oleh Wapangad (waktu itu) Jenderal Sorono.

Sebagai salah satu objek wisata bersejarah di Purbalingga, Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman ini sudah diketahui keberadaannya oleh masyarakat, tetapi banyak dari masyarakat dan wisatawan yang belum mengunjungi monumen tempat lahir Jenderal Soedirman, mereka hanya sekedar mengetahui dari orang lain, meski merupakan sejarah dan saksi lahirnya Jenderal Soedirman. Monumen ini berjarak sekitar 30 km dari kota Purbalingga ke arah timur laut. Sehari-hari tidak banyak orang yang mengunjungi monumen ini, pada hari biasa rata-rata yang mengunjungi monumen ini kurang lebih sekitar 5 sampai 20 orang dan pada hari libur kurang lebih 50 sampai 150 orang. Letaknya yang berada jauh dari pusat kota Purbalingga dan harus ditempuh melewati perbukitan adalah salah satu kendala. Selain itu minimnya fasilitas transportasi umum, hanya bisa menggunakan minibus dari terminal untuk mengunjungi monumen tempat lahir Jenderal Soedirman dan akses lainnya untuk menuju monumen tempat lahir Jenderal Soedirman adalah dengan menggunakan kendaraan pribadi mobil atau motor. Nama monumen ini kurang terdengar dan kalah dengan banyaknya promosi berbagai objek wisata baru yang sedang dikembangkan di Kabupaten Purbalingga. Monumen Jenderal Soedirman ini dapat menjadi prioritas dan kebanggaan daerah sekaligus warisan sejarah nasional yang penting untuk diketahui keberadaannya kepada masyarakat Indonesia.

(13)

3 Tabel I.1 Jumlah Pengunjung Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman Tahun

2010-2013

Sumber : Buku Data Pengunjung Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman (20 April 2014)

Penurunan jumlah pengunjung wisata bersejarah ini diasumsikan disebabkan oleh responden atau masyarakat umum yang berpotensi menjadi wisatawan karena kurangnya pemberitahuan atau promosi tentang Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman, Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman sendiri tidak mengadakan sebuah kegiatan pemasaran secara maksimal, melainkan hanya berupa ikut promosi dalam bentuk website yang ada di Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olahraga, dan tidak adanya website khusus atau promosi lainnya tentang keberadaan Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman sehingga jumlah masyarakat atau calon wisatawan yang megetahui keberadaan Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman hanya terbatas pada kalangan masyarakat sekitar dan dari orang lain saja.

(14)

4 Lahir Jenderal Soedirman itu sendiri diketahui oleh para calon wisatawan tersebut, dan agar para calon wisatawan tertarik mengunjungi Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman sehingga jumlah pengunjung setiap tahunnya akan meningkat.

I.2 Identifikasi Masalah

Dapat ditarik kesimpulan mengenai masalah yang telah terindentifikasi antara lain:

1. Adanya indikasi penurunan jumlah pengunjung dari tahun 2011 yang berjumlah 9.912 pengunjung, menjadi hanya 8.150 pengunjung pada tahun 2013.

2. Nama monumen ini kurang terdengar dan kalah dengan banyaknya promosi berbagai objek wisata baru yang sedang dikembangkan di Kabupaten Purbalingga.

3. Tidak adanya website khusus atau resmi tentang keberadaan Monumen sehingga minim jumlah calon wisatawan yang megetahui keberadaan Monumen dan terbatasnya usaha promosi yang dilakukan oleh pihak Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman.

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, terdapat beberapa permasalahan yang akan dibahas. Rumusan masalah dilakukan agar permasalahan tetap berada pada lingkup yang sesuai serta terarah.

Adapun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang media promosi yang tepat, efektif, dan efisien. sehingga dapat menarik perhatian untuk mengunjungi monumen?

2. Menyampaikan informasi yang dapat membantu pengunjung wisatawan akan keberadaan serta letak atau lokasi dari Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman?

I.4 Batasan Masalah

(15)

5 promosi, menentukan konsep visual dan media pendukung lainnya untuk menginformasikan mengenai Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman. Maka perancangan media promosi ini dilakukan selama enam bulan di kabupaten Purbalingga pada bulan Juli sampai bulan Desember.

I.5 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ini adalah :

1. Untuk meningkatkan jumlah pengunjung Objek Wisata Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman.

2. Memberikan kemudahan bagi para pengunjung untuk memperoleh informasi mengenai Objek Wisata Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman.

(16)

6 BAB II

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI MONUMEN TEMPAT LAHIR JENDERAL SOEDIRMAN

II.1 Pengertian Perancangan

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski Perancangan adalah penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah dari satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Dan menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin Perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa alternatif pemecahan masalah.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Perancangan adalah suatu pemikiran alternatif pemecahan masalah dari sebuah rencana yang akan dilakukan agar rencana tersebut dapat berjalan atau berfungsi dengan baik.

II.2 Promosi

Sejak beberapa abad yang lalu penduduk dunia belum sepadat zaman sekarang, teknik dari pada produk dan pengangkutan masih bersifat sederhana, dalam keadaan demikian kemanapun memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat masih sangat terbatas. Dengan perkataan lain dapat juga dikatakan bahwa waktu itu jumlah barang dan jasa yang ditawarkan jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah permintaan terhadap barang dan jasa tersebut, sehingga barang dan jasa yang ditawarkan akan laku terjual. Dengan melaksanakan kegiatan promosi seseorang akan memperkenalkan dan menjelaskan kegunaan barang atau jasanya termasuk keinginan konsumen atas barang dan jasa memuaskan dirinya.

II.2.1 Definisi Promosi

(17)

7 memberitahukan, membujuk atau mempengaruhi konsumen untuk tetap menggunakan produk dan jasa yang dihasilkan tersebut. Adapun definisi/pengertian promosi adalah sebagai berikut:

 Promosi adalah semua yang dilakukan untuk membantu penjualan suatu produk atau jasa ditiap tempat jaringan penjualan, mulai dari bahan-bahan presentasi yang digunakan seorang tenaga penjualan ketika melakukan penawaran hingga siaran niaga di TV atau iklan surat kabar yang mencoba memikat pelanggan agar memperoleh kesan yang menyenangkan.

 Promosi adalah kegiatan pengenalan atau penyebarluasan informasi suatu barang dan jasa untuk menarik minat beli konsumen terhadap barang atau jasa yang akan diperdagangkan.

 Promosi adalah bersangkutan dengan metode komunikasi yang ditujukan kepada pasar yang menjadi target tentang produk yang tepat yang dijual pada tempat yang tepat yang dengan harga yang tepat.

Promosi meliputi semua alat dalam kombinasi pemasaran yang peranan utamanya adalah untuk mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk promosi merupakan suatu proses komunikasi dari penyampaiaan amanat atau berita tentang produk/barang atau jasa dari penjualan kepada para pembeli potensial (konsumen). Pada prakteknya walaupun pelaksanaan promosi ini umumnya dilakukan oleh para penjual/produsen, pihak pembeli atau calon pembeli kadang-kadang ada kalanya secara sadar atau tidak sadar juga melakukan promosi.

Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan yang dihasilkan untuk menyampaikan berita tentang produk yang dihasilkan ataupun untuk menyampaikan berita tentang produk tersebut dengan jalan mengadakan komunikasi dengan para pendengar (audience) yang sifatnya membujuk (Kasali, 1998).

II.2.2 Tujuan Promosi

(18)

8 pada promosi masing-masing tidak sama rata dengan yang lainnya, akan tetapi pada umumnya suatu promosi mempunyai tujuan antara lain :

a. Penampakan

Salah satu tujuan penting dari promosi adalah promosi tersebut harus dapat menyampaikan pesan pada sejumlah calon pembeli yang ditargetkan. Dalam rangka penampakan ini perlu diprhatikan langkahlangkah sebagai berikut :

 Menentukan calon pembeli yang ditargetkan.

 Menentukan jumlahnya calon pembeli yang dituju.

 Memilih media yang paling sesuai untuk dapat mencapai calon pembeli. b. Perhatian

Promosi harus dapat menarik perhatiaan konsumen atau calon pembeli yang dituju, namun seringkali sangat sukar untuk menarik perhatiaan calon pembeli terhadap promosi yang kita lakukan, adapun cara yang dapat kita lakukan untuk menarik perhatian calon pembeli misalnya memberikan sponsor untuk suatu acara tertentu, penggunaan orang yang sudah populer dimata masyarakat dan menonjolkan keistimewaan produknya yang tidak ada pada produk lain. Pemahaman Tujuan promosi lainnya dari promosi ialah pemahaman yang dicapai pada waktu calon pembeli menginterpresentasikan pesan yang sampai kepadanya.

c. Perubahan sifat

Setelah promosi dapat dipahami oleh calon pembeli, agar pembeli mengalihkan pembeliannya dari produk lain ke produk yang kita promosikan.

d. Tindakan

Sesuai dengan tujuan akhir promosi adalah untuk meningkatkan hasil penjualan produk/barang yang di promosikan, maka tujuan promosi yang paling penting adalah untuk dapat menimbulkan tindakan dari calon pembeli yang ditujukan karena hal ini menandakan berhasil atau tidaknya suatu promosi.

II.2.3 Jenis-Jenis Promosi

(19)

9 a. Promosi Konsumsi yaitu merupakan aktifitas pemasaran, pengiklanan dan promosi penjualan yang mengarahkan konsumen untuk melakukan pembelian ulang terhadap suatu produk.

b. Promosi Niaga yaitu kegiatan promosi yang khusus di tunjukan untuk meningkatkan volume nilai perdagangan suatu produk.

c. Promosi Penjualan yaitu kegiatan, bahan, sarana dan teknik yang di gunakan untuk mendukung upaya periklanan dengan usaha penjualan pribadi berupa lotre, kupon, diskon, kontes pembelian hadiah dan potongan harga.

d. Promosi Perorangan yaitu upaya promosi yang berpangkal pada upaya untuk menjual suatu produk atas dasar penonjolkan kepribadian seseorang tokoh yang terkenal (celebrity promotion).

e. Promosi Produk yaitu usaha promosi yang di lakukan di dalam took.

f. Promosi terpadu yaitu perpaduan antara beberapa cara promosi untuk memberikan dampak yang lebih luas terhadap pemasaran produk atau penjualan-penjualan produk dalam setiap paket penjualan.

II.2.4 Fungsi Promosi

Menurut Terence A. Shimp (2000) Promosi memiliki lima fungsi yang sangat penting bagi suatu perusahaan/lembaga. Di antaranya:

a. Informing (memberikan informasi)

Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa.

b. Persuading (Membujuk)

Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan.

c. Reminding (Mengingatkan)

Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen.

d. Adding Value (Menambah nilai)

(20)

10 e. Assisting (Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan)

Periklanan merupakan salah satu alat promosi. Promosi membantu perwakilan penjualan. Iklan mengawasi proses penjualan produk-produk perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga sebelum melakukan kontak personal dengan para pelanggan yang prospektif.

II.3 Tinjauan Umum Website

Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang

menampilkan informasi yang bisa di akses dari seluruh dunia melalui jaringan internet. Bisa berisi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink) (Deni Dermawan, 2013). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website. Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan, sedangkan website dinamis adalah seperti Friendster, Multiply, dan lain-lain. Dalam sisi pengembangannya, website statis hanya bisa

diupdate oleh pemiliknya saja, sedangkan website dinamis bisa diupdate oleh pengguna maupun pemilik.

II.3.1 Fungsi Website

Menurut Deni Dermawan dan Deden Hendra Permana, Website mempunyai fungsi yang bermacam-macam tergantung dari tujuan dan jenis website yang dibangun.

Website berfungsi sebagai berikut :

1. Media Promosi

Sebagai media promosi dapat dibedakan menjadi media promosi utama, website yang berfungsi sebagai toko online, atau sebagai penunjang promosi

(21)

11 2. Media Pemasaran

Pada toko online, website merupakan media pemasaran yang cukup baik dibandingkan dengan toko sebagaimana di dunia nyata, untuk membangun toko online diperlukan modal yang relatif lebih kecil, dan dapat beroperasi 24 jam walaupun pemilik website tersebut sedang istirahat atau sedang tidak ditempat, serta dapat diakses dimana saja.

3. Media Informasi

Website portal dan radio atau tv online menyediakan informasi bersifat global

yang dapat di akses dari mana saja selama dapat terhubung ke internet, sehingga dapat lebih luas terjangkau dari pada media informasi konvensional. Seperti koran, majalah, radio dan televisi yang bersifat lokal.

4. Media Pendidikan

Website khusus yang berisi informasi atau artikel yang sarat dengan informasi

ilmiah seperti Wikipedia. 5. Media Komunikasi

Website yang dibangun khusus untuk berkomunikasi seperti forum yang dapat

memberikan fasilitas bagi para anggotanya untuk saling berbagi informasi atau membantu pemecahan masalah tertentu.

II.4 Pengertian Monumen

Monumen adalah patung maupun bangunan yang diciptakan untuk mengingat seseorang, kejadian, atau bisa juga sebagai objek seni. Memiliki fungsi untuk meningkatkan kualitas penampilan sebuah tempat. Monumen merupakan sebuah simbol yang tidak hanya memberikan suatu perlambangan atas suatu kejadian, visi atau benda semata, tapi juga memberikan makna bagi yang melihatnya (Gumira Wisnu, 2009).

Istilah monumen berasal dari bahasa latin yaitu “monumentum”, berasal dari

kata “monere” yang artinya menenangkan atau mengingatkan kembali. Pengertian

(22)

12 menyampaikan pesan kepada generasi penerus bangsa yang tidak pernah mengalami peristiwa seperti ini (dikutip dari Nurita Damayanti, 2010).

Dari keterangan diatas, ciri pokok pada istilah monumen ialah unsur waktu, artinya ada sesuatu peristiwa atau kejadian yang lampau yang diusahakan tetap dirasakan hingga waktu sekarang.

II.5 Sejarah Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman

Soedirman lahir di sebuah rumah sederhana yang kini menjadi bagian dari Monumen Tempat Lahir (MTL) Jenderal Soedirman, Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, pada tanggal 24 Januari 1916. Ayahnya yang bernama Karsid Kartowiroji dan ibunya Siyem adalah rakyat biasa.

Monumen mulai dibangun pada tanggal 6 Februari 1976, oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga pada masa Bupati Goentoer Darjono, sekaligus sebagai penghargaan atas jasa-jasa perjuangan beliau menegakkan Kemerdekaan NKRI.

Kompleks Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman cukup luas dengan 2 bagian utama, yakni perpustakaan dan rumah kelahiran sang jenderal. Selain itu terdapat sebuah masjid dan bangunan yang diperuntukkan sebagai gedung serbaguna. Di depan monumen juga terhampar dua lapangan besar dan tempat parkir yang cukup luas. Dan terdapat dua buah meriam dan sebuah Tank hadiah dari TNI Angkatan Darat dan diresmikan pada tanggal 21 maret 1979 oleh Wapangad (waktu itu) Jenderal Sorono.

(23)

13 Gambar II.2. Bangunan Perpustakaan

Sumber: Pribadi, tanggal 16 April 2014

Gambar II.3. Bangunan Masjid Sumber: Pribadi, tanggal 16 April 2014

(24)

14 Gambar II.5. Dua buah meriam hadiah dari TNI Angkatan Darat

Sumber: Pribadi, tanggal 16 April 2014

Gambar II.6. Sebuah Tank hadiah dari TNI Angkatan Darat Sumber: Pribadi, tanggal 16 April 2014

Rumah kelahiran Soedirman berdiri di tengah-tengah kompleks monumen. Meski hampir seluruh bagiannya sudah mengalami perbaikan dengan material yang baru, termasuk lantainya yang sudah diganti keramik berwarna merah marun, namun bentuk dan posisi rumah tersebut tetap dipertahankan seperti semula.

(25)

15 Gambar II.7. Tempat menimang bayi ditempatkan di dua kamar di dalam rumah

kelahiran Soedirman.

Sumber: Pribadi, tanggal 16 April 2014

Gambar II.8. Tempat tidur dan lemari ditempatkan di kamar Sumber: Pribadi, tanggal 16 April 2014

(26)

16 Gambar II.10. Kendaraan perang diletakkan di lapangan dan jalan menuju Monumen

Tempat Lahir Jenderal Soedirman. Sumber: Pribadi, tanggal 16 April 2014

Gambar II.11 Bagian depan Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman di Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga

Sumber: Pribadi, tanggal 16 April 2014

(27)

17 II.5.1 Relief

Relief adalah seni pahat dan ukiran 3-dimensi yang biasanya dibuat di atas batu. Bentuk ukiran ini biasanya dijumpai pada bangunan candi, kuil, monumen dan tempat bersejarah kuno. Di Indonesia, relief pada dinding candi Borobudur merupakan salah satu contoh yang dipakai untuk menggambarkan kehidupan sang Buddha dan ajaran-ajarannya. Di Eropa, ukiran pada kuil kuno Parthenon juga masih bisa dilihat sampai sekarang sebagai peninggalan sejarah Yunani (David Piper, The Illustrated Library of Art, 1986:256).

Relief di Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman ini menceritakan peristiwa sejarah yang dimulai sejak masa kelahiran sampai kegiatan perjalanan hidup Jenderal Soedirman.

Gambar II.13. Relif kegiatan perjalanan hidup Jenderal Soedirman. Sumber: Pribadi, tanggal 16 April 2014

II.5.2 Diorama

Diorama adalah sejenis benda miniatur tiga dimensi untuk menggambarkan suatu pemandangan atau suatu adegan. Asal-usul diorama adalah dekor teater di Eropa dan Amerika di abad ke-19. Pencinta miniatur sering membuat diorama untuk memamerkan model kendaraan militer, miniatur figur publik, ataupun miniatur pesawat terbang.

(28)

18 Wathon (HW) sebagai pemimpin. 1944-1945, masuk pendidikan Daidancho tentara pembela tanah air (PETA), Bogor. Kemudian menjadi Daidancho di Kota Kroya, Jawa Tengah. 12-15 Desember 1945, Kolonel Soedirman memimpin pasukan TKR dan laskar-laskar, memukul mundur tentara sekutu/Belanda di Ambarawa dan sekitarnya. 18 Desember 1945, Kolonel Soedirman dilantik di Yogyakarta menjadi Panglima Besar angkatan perang RI dengan pangkat Jenderal oleh Presiden Soekarno. 1948-1949, pada agresi militer II Belanda, Yogyakarta (ibu kota RI) di duduki Belanda, dalam keadaan sakit Panglima Besar Soedirman memimpin perang gerilya di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. 10 Juli 1949, Jenderal Soedirman kembali dari perang gerilya ke ibu kota Yogyakarta bertemu pemimpin nasional dan menerima parade penghormatan prajurit.

Gambar II.14. Diorama Soedirman lahir di dusun Rembang, desa Bantar Barang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Sumber: Pribadi, tanggal 16 April 2014

(29)

19 Sumber: Pribadi, tanggal 16 April 2014

Gambar II.16. Diorama masuk pendidikan Daidancho tentara pembela tanah air (PETA), Bogor. Kemudian menjadi Daidancho di Kota Kroya, Jawa Tengah.

Sumber: Pribadi, tanggal 16 April 2014

Gambar II.17. Diorama Kolonel Soedirman memimpin pasukan TKR dan lascar-laskar, memukul mundur tentara sekutu/Belanda di Ambarawa dan sekitarnya.

(30)

20 Gambar II.18. Diorama Kolonel Soedirman dilantik di Yogyakarta menjadi Panglima

Besar angkatan perang RI dengan pangkat Jenderal oleh Presiden Soekarno. Sumber: Pribadi, tanggal 16 April 2014

Gambar II.19. Diorama pada agresi militer II Belanda, Yogyakarta (ibu kota RI) di duduki Belanda, dalam keadaan sakit Panglima Besar Soedirman memimpin

perang gerilya di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur Sumber: Pribadi, tanggal 16 April 2014

Gambar II.20. Diorama Jenderal Soedirman kembali dari perang gerilya ke ibu kota Yogyakarta bertemu pemimpin nasional dan menerima parade penghormatan prajurit.

Sumber: Pribadi, tanggal 16 April 2014

II.5.3 Harga Tiket Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman

Berikut ini adalah harga daftar tiket di lokasi Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman :

Tiket masuk : Rp. 2.000-,

(31)

21 II.5.4 Letak Geografis Kabupaten Purbalingga

Wilayah Kabupaten Purbalingga terletak di sebelah barat daya dan merupakan bagian Propinsi Jawa Tengah, terletak disebelah barat daya kota Semarang Ibukota Provinsi Jawa Tengah sejauh ± 191 km, terletak diantara garis

109° 11’-109° 35’ Bujur Timur dan diantara 7° 10’-7° 29’ Lintang Selatan yang

berarti berada di sebelah selatan garis katulistiwa. Dengan batas wilayah Kabupaten Purbalingga :

 Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Pemalang.

 Sebelah Timur Kabupaten Banjarnegara.

 Sebelah selatan Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Banyumas.

 Sebelah barat Kabupaten Banyumas.

Luas Kabupaten Purbalingga sekitar 77.764,122 ha atau sekitar 2,39 % dari luas wilayah propinsi Jawa Tengah (3.254 ribu ha), dengan keadaan wilayah antara dataran dan pegunungan dengan struktur pegunungan yang terdiri dari sebagian lembah untuk tanah pertanian, sebagian dataran tinggi untuk pekarangan dan pemukiman dan sebagian pegunungan untuk perkebunan dan hutan tropis yang terletak dilereng Gunung Slamet sebelah barat daya. Jumlah penduduk Kabupaten Purbalingga ± 918.696 jiwa. (www.purbalinggakab.go.id, 2013)

II.5.5 Objek Wisata Di Kabupaten Purbalingga

Kabupaten Purbalingga memiliki obyek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi yaitu sebagai berikut : (www.purbalinggakab.go.id, 2013)

1. Wisata Alam

a. Obyek Wisata Goa Lawa b. Pendakian Gunung Slamet c. Wisata Curug

d. Taman Curug Gringsing 2. Wisata Sejarah

a. Petilasan Ardi Lawet

b. Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman. c. Situs Batu Tulis

(32)

22 3. Obyek Wisata Rekreasi dan Desa Wisata

a. Obyek Wisata Air Bojongsari atau Owabong b. Aquarium Air Tawar Purbasari Pancuran Mas c. Desa Wisata Karangbanjar

d. Bumi Perkemahan Munjul Luhur 4. Obyek Wisata Rohani

a. Masjid Agung Darussalam

Obyek-obyek wisata tersebut dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga Dinas Perhubungan Dan Pariwisata. (www.purbalinggakab.go.id, 2013)

II.5.5.1 Objek Wisata Sejarah di Kabupaten Purbalingga 1. Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman.

Monumen Tempat Lahirnya Jenderal Soedirman berada di Desa Bantarbaran Kecamatan Rembang ± 26 km sebelah timur Kota Purbalingga. Monumen ini berbentuk Duplikat rumah tempat dilahirkannya Jenderal Soedirman lengkap dengan pendopo, masjid, perpustakaan dan relief kegiatan perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jenderal soedirman merupakan Bapak Tentara Nasional Indonesia, yang dulu memimpin perjuangan pada masa mempertahankan kemerdekaan Indonesia melawan Belanda pada pertengahan tahun 1940. Di depan Monumen terdapat dua buah meriam dan sebuah Tank hadiah dari TNI Angkatan Darat dan diresmikan pada tanggal 21 Maret 1979 oleh Wapangad (waktu itu) Jenderal Sorono. Monumen ini dibangun dengan maksud untuk mengenang dan menghargai jasa - jasa Jenderal Soedirman terhadap Nusa dan Bangsa.

2. Museum Soegarda Purbakawatja

(33)

23 II.6 Latar Belakang Riwayat Hidup Jenderal Soedirman

Tabel II.1 Riwayat hidup Jenderal Soedirman

(34)

24 dan pengetahuan agama yang dalam, sebelum terjun dalam dunia militer untuk seterusnya aktif dalam aksi-aksi perlawanan dalam mempertahankan kemerdekaan negeri.

Disini ada tiga guru yang sangat berpengaruh pada pembentukan karakternya, yaitu Raden Sumoyo, Raden Mohammad Khoil, dan Tirtosupono. Sumoyo adalah sosok yang memiliki pandangan nasionalis-sekuler, Khoil berpandangan nasionalis-Islam, sedangkan Tirtosupono adalah lulusan dari Akademi Militer Breda di Belanda. Dari ketiga guru itu Soedirman banyak menyerap pelajaran. Dalam dirinya terbentuk karakter yang dipengaruhi oleh islamisme, nasionalisme, dan militansi militer. Bahkan dalam soal agama, beliau dianggap agak fanatic sehingga kawan-kawannya memberi julukan “Kaji” (Si Haji).

Beliau juga dikenal sebagai kepala sekolah yang terbuka, bijaksana, serta selalu memberikan jalan keluar disetiap masalah yang timbul di kalangan guru. “Pak Dirman pandai mengajar. Penyampaian materinya tidak kering. Sering dibumbui humor, dan selalu menyisipkan ajaran agama dan nasionalisme,” tutur Marsidik, murud Soedirman.

II.6.1 Tanda Jasa/Kehormatan Negara

Jasa-jasa Jenderal Soedirman selama perjuangan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan yang terkenal diantaranya:

 Berhasil melucuti senjata Jepang dalam jumlah sangat besar di Banyumas tanpa pertumpahan darah.

 Berhasil mengoordinir penyerangan terhadap Sekutu sehingga musuh meninggalkan Ambarawa.

 Memimpin perang gerilya dengan satu paru-paru dari atas tandu sampai perang kemerdekaan selesai.

Sebagai penghargaan atas jasa-jasa beliau dalam perjuangan dan pengorbanannya terhadap bangsa dan negara, Pemerintah Republik Indonesia menganugerahkan tanda jasa/kehormatan negara meliputi:

 Bintang Republik Indonesia Adipurna

 Bintang Republik Indonesia Adiprana

(35)

25

 Bintang Sakti

 Bintang Gerilya

 Bintang Yudha Dharma Utama

 Bintang Kartika Eka Paksi Utama

 Satyalancana Perang Kemerdekaan I

 Satyalancana Perang Kemerdekaan II

II.7 Analisa

II.7.1 Analisa SWOT

Analisis SWOT dilakukan untuk memperjelas kelebihan dan kekurangan produk yang ditawarkan agar dapat memaksimalkan potensi – potensi yang ada pada objek wisata monumen tempat lahir Jenderal Soedirman. (seperti dikutip Fajar, 2013) analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (stengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat melemahkan (weakness) dan ancaman (threats).

a. Kekuatan (Strengths)

 Wisata yang kaya akan nilai sejarah.

 Harga tiket masuk yang ditawarkan lebih murah dari objek wisata lainnya yang ada di kabupaten Purbalingga.

 memiliki tempat yang luas dan didukung oleh udara yang sejuk, air yang bersih, dan memiliki pemandangan belatar belakang pegunungan yang masih asri sehingga nyaman untuk dikunjungi masyarakat dan wisatawan. b. Kelemahan (weakness)

 Kurangnya penyebaran media promosi mengenai keberadaan monumen tempat lahir Jenderal Soedirman.

 Tidak adanya media promosi yang mempromosikan monumen tersebut sehingga menimbulkan surutnya pengujung.

(36)

26

 Tidak adanya website resmi, sehingga kebaradaannya kurang diketahui wisatawan.

c. Peluang (opportunities)

 Obyek wisata monumen tempat lahir Jenderal Soedirman adalah salah satu aset pemerintah kabupaten Purbalingga dan sebagai strategi promosinya adalah salah satu aset pemerintah kabupaten Purbalingga.

 Pengunjung yang datang tidak hanya dari masyarakat sekitar tapi juga dari wisatawan.

 Lokasi yang di tengah-tengah perbukitan yang masih asri karena didukung letak geografisnya yang berada di pegunungan yang jauh dari perkotaan dan polusi seharusnya menjadi peluang untuk wisatawan datang berkunjung.

d. Ancaman (threats)

 Kurangnya minat pengunjung dikarenakaan jarak monumen jauh dari pusat kota.

 Munculnya banyak tempat wisata baru yang lebih menarik di kabupaten Purbalingga sehingga mengancam keberadaan monumen tempat lahir Jenderal Soedirman.

II.7.2 Analisa Permasalahan

Berdasarkan dari masalah yang telah ditentukan sebelumnya, untuk penyelesaian masalah ini perlu dilakukan analisa masalah. Sumber data diperoleh dari hasil penelitian yaitu melalui:

a. Data primer

(37)
(38)

28 Berdasarkan hasil kuisioner tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Mengetahui Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman

 65% atau 39 orang menjawab (A) ya

 35% atau 21 orang menjawab (B) tidak

2. Mengetahui dari mana Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman

 37% atau 22 orang menjawab (A) media promosi atau informasi

 63% atau 38 orang menwajab (B) dari mulut kemulut atau dari orang lain 3. Sudah pernah mengunjungi Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman

 57% atau 34 orang menjawab (A) ya

 43% atau 26 orang menjawab (B) tidak

4. Mengetahui lokasi tempat atau keberadaan Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman

 32% atau 19 orang menjawab (A) ya

 68% atau 41 orang menjawab (B) tidak

5. Media promosi atau informasi yang dilakukan monumen tempat lahir jenderal soedirman sudah maksimal

 25% atau 15 orang menjawab (A) ya

 75% atau 45 orang menjawab (B) tidak

6. Media promosi atau informasi seperti apa yang dibutuhkan masyarakat atau wisatawan untuk menginformasikan akan keberadaan Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman

 43% atau 26 orang menjawab (A) berbasis media cetak (poster, brosur, spanduk, billboard, dll)

 57% atau 34 orang menjawab berbasis (B) media online (website, dll) 7. pengguna media online/internet

 88% atau 53 orang menjawab (A) ya

 12% atau 7 orang menjawab (B) tidak 8. Media online/internet yang sering anda kunjungi

 35% atau 21 orang menjawab (A) facebook/twitter

 65% atau 39 orang menjawab (B) google/website 9. Pengguna media cetak

(39)

29

 50% atau 30 orang menjawab (B) Tidak : 10.Media cetak yang sering di lihat

 42% atau 25 orang menjawab (A) Koran/majalah :

 58% atau 35 orang menjawab (B) spanduk/brosur :

b. Data sekunder

Proses pencarian data selanjutnya dilakukan dengan melalui media buku, makalah akademik dan media internet yang berhubungan dengan permasalahan.

II.7.3 Penyelesaian Masalah

Berdasarkan analisa data primer dan sekunder yang diperoleh, maka dapat disimpulkan beberapa pokok masalah yang menjadi permasalahan pada Objek Wisata Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman, diantaranya:

 Sebagai salah satu objek wisata bersejarah di Kabupaten Purbalingga, Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman memerlukan suatu bentuk promosi yang terarah.

 Media promosi yang diberikan pengelola tidak maksimal, sehingga jumlah pengunjung setiap tahunnya menurun.

Solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada adalah dengan membuat sebuah media promosi berbasis website, tujuannya mengajak wisatawan untuk datang ke monumen dan menginformasikan keberadaan monumen agar para wisatawan dalam kota atau luar kota bisa lebih mudah mendapatkan informasi tentang monumen tempat lahir Jenderal Soedirman di Kabupaten Purbalingga.

II.7.4 Target Audience

(40)

30 Pada usia 18 sampai 22 tahun dikatagorikan kedalam masa remaja akhir, diusia ini termasuk kedalam usia yang memiliki suatu usaha dalam mewujudkan keinginan diantaranya mengejar sebuah cita citanya.

Demografis (Jenis / Tipe orang) Gender : Laki laki dan Wanita Usia : 18 – 22 tahun

Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa

Geografis (berdasarkan lokasi)

Wisatawan pelajar atau para pengujung remaja yang berada di Kabupaten Purbalingga, maupun wisatawan yang diluar Kabupaten Purbalingga.

Behavioural (prilaku)

Ingin cari tahu, penasaran dengan sejarah, menjadikan tempat wisata pengetahuan.

Psikologis (sifat / karakteristik)

(41)

31 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan yang akan dilakukan dari beberapa pemecahan masalah dari objek monumen tempat lahir Jenderal Soedirman mengenai kurangnya promosi dan informasi tentang keberadaan monumen tempat lahir Jenderal Soedirman dan penurunan jumlah pengunjung setiap tahunnya. Sebagai pemecahan masalah tersebut penulis merancang suatu media berbasis website yang menampilkan data-data yang valid mengenai monumen tempat lahir Jenderal Soedirman, juga menampilkan sebuah gambar foto yang disertai dengan penjelasannya untuk memudahkan target audiens mengetahui objek monumen tempat lahir Jenderal Soedirman yang berada di kabupaten Purbalingga yang bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat di Kabupaten Purbalingga dan wisatawan.

III.1.1 Pendekatan Komunikasi

Pendekatan/Strategi komunikasi yang akan dilakukan yaitu dengan membuat target sasaran melihat, membaca dan mengerti pesan yang disampaikan melalui media promosi dan informasi dengan cara menggunakan gaya bahasa yang tepat, data-data yang valid dan juga visual yang moderen, agar dapat dimengerti oleh target sasaran, dan yang paling penting adalah menyebarkan media promosi pada tempat yang tepat.

III.1.1.1 Komunikasi Visual

(42)

32 III.1.1.2 Komunikasi Verbal

Berdasarkan penentuan target audiens yang telah dibuat, dilihat dari geografi yaitu masyarakat Kabupaten Purbalingga, wisatawan luar kota dan mancanegara yang berdekatan dengan Indonesia. Dengan demikian bahasa yang digunakan dalam menyampaikan informasi pada website monumen tempat lahir Jenderal Soedirman memakai dua bahasa, yaitu Indonesia dan Inggris.

III.1.2 Strategi Kreatif

Membuat sebuah media promosi dan informasi berbasis website monumen tempat lahir Jenderal Soedirman agar para masyarakat, wisatawan dari luar kota ataupun wisatawan mancanegara mudah untuk mengetahuinya. Dengan pemasangan media website maka akan mudah diketahui oleh banyak masyarakat dan wisatawan, karena jaman sekarang banyak orang yang sudah menggunakan internet.

III.1.3 Strategi Media

Setelah merancang strategi komunikasi dan strategi kreatif hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah merancang strategi media. Dalam hal ini pemilihan media diharapkan dapat menjadi sebuah solusi untuk dapat memecahakan permasalahan dan menyampaikan pesan kepada target secara informasi dan persuasif, sehingga dalam penggunaan media yang akan dipilih pesan yang akan disampaikan dapat tersampaikan dan diterima dengan mudah. Pengaplikasian media harus dilakukan secara konsisten serta sistematis agar ketepatan dan kesesuaian dalam media ini tetap konsisten.

III.1.3.1 Media Utama

(43)

33 menambahkan konten foto-foto yang ada di monumen tempat lahir Jenderal Soedirman. Harapannya dengan memberikan informasi dalam bentuk website, masyarakat dan wisatawan dapat mengetahui adanya monumen tempat lahir Jenderal Soedirman dan dapat menaikan jumlah pengunjung.

 Konten

Dalam pembuatan website, konten yang terdapat di website monumen tempat lahir Jenderal Soedirman terdapat lima halaman yang terdri dari :

1. Halaman 1 (Beranda/Home)

Didalamnya merupakan bagian awal dari website, icon menu konten, beberapa aksen seperti identitas.

2. Halaman 2 (Kunjungan/Visit)

Halaman ini menginformasikan tentang artikel, waktu kunjungan, layanan monumen, tiket masuk, biografi jenderal soedirman dan sejarah monumen jenderal soedirman.

3. Halaman 3 (Galeri/Gallery)

Konten ini menginformasikan galeri beberapa foto yang ada di monumen tempat lahir Jenderal Soedirman dengan penjelasannya.

4. Halaman 4 (Belanja/Merchandise)

Dihalaman ini menginformasikan beberapa Merchandise seperti, pin, kaos, mug, buku, stiker dan lain-lain untuk diperjual belikan kepada pengunjung wisatawan.

5. Halaman 5 (Informasi Kontak/Contact)

(44)

34

 Sistem Navigasi

Navigasi website adalah bagian dari situs website yang berguna untuk memandu pengunjung menjelajahi isi website dan mengantarkan pengunjung pada isi yang ingin dicari (Pupung Budi Purnama, 2004). Dalam website monumen tempat lahir Jenderal Soedirman, terdapat lima konten, pilihan Bahasa, beranda, kunjungan, koleksi, belanja, dan kontak. Navigasi yang dibuat memiliki fungsi yang bisa menuju kemana saja, artinya di semua halaman terdapat semua tombol konten. Sistem ini akan mempermudah bagi audien dalam menjelajahi konten-konten yang lainnya.

Gambar III.1. Sistem Navigasi website Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman Sumber: Pribadi, tanggal 29 April 2014

III.1.3.2 Media Pendukung

Media pendukung yang digunakan merupakan media tambahan untuk mendampingi media utama agar penyampaian dari media utama dapat diaplikasikan dengan media pendukung dan sebagai media pelengkap yang berfungsi sebagai pengingat.

(45)

35

 Media Poster.

Poster dipandang sebagai media efektif karena dapat di tempel dimana saja dan poster lebih bisa menjangkau target sasaran lebih banyak sehingga pesan dapat tersampaikan. Media poster ini media gambar yang berisikan gambar foto monumen juga kata-kata ajakan dan alamat website untuk menarik perhatian orang yang melihat dan membacanya.

 Brosur.

Media pendukung brosur ini dibuat agar target audience dapat melihat langsung penjelasan tentang monumen tempat lahir Jenderal Soedirman dan lokasi monumen, juga disertakan alamat website dari media utama tersebut. Brosur dipilih karena penyebaran brosur mudah dan praktis. Dalam segi ukuran, brosur adalah media promosi yang cukup kecil namun mampu memuat informasi-informasi yang ingin disampaikan.

 Spanduk

Media Spanduk ini berisikan foto beberapa bangunan di monumen, alamat website dan terdapat kata-kata agar menarik orang yang melihatnya.

 Media Sosial Twitter

Media sosial ini berisikan informasi mengenai monumen tempat lahir jenderal soedirman, media sosial dipilih karena pemberitahuan melalui jejaring sosial sangat efektif untuk sekarang ini.

 Media Sosial Facebook

Media sosial ini berisikan informasi mengenai monumen tempat lahir jenderal soedirman, media sosial dipilih karena pemberitahuan melalui jejaring sosial sangat efektif untuk sekarang ini.

III.1.3.3 Gimmick (merchandise)

(46)

36 itu, Gimmick juga dibuat atas dasar sebagai media pengingat setelah menggunakan media utama.

Adapun Gimmick/merchandise yang diperjulbelikan adalah:

 Pin

Pin dapat digunakan sebagai bagian dari aksesoris untuk tas, sehingga diharapkan dapat menjadi media yang efisien.

 Stiker

Media pendukung stiker ini dibuat agar target audience dapat mengingat, media stiker ini terdapat gambar logo monumen tempat lahir Jenderal Soedirman dan tokoh pahlawan Jenderal Soedirman.

 Kaos

Kaos dalam penyampaian informasinya dapat mencakup banyak target sasaran karena dapat dilihat oleh masyarakat luas. Karena kaos dapat digunakan sehari-hari oleh target audiens sehingga jangka waktu penyampaian pesan dapat bertahan secara lama.

 Mug

Gelas/mug karena dalam penyampaian informasinya media tersebut bisa langsung disampaikan pada sasaran karena dapat dipakai sehari-hari oleh audien. Gelas/mug akan selalu dipakai, terutama masyarakat atau wisatawan yang menyenangi minuman kopi, susu, teh dan lain-lain.

 Gantungan Kunci

Gantungan kunci dapat digunakan sebagai bagian dari aksesoris untuk tas, kunci dll sehingga diharapkan dapat menjadi media yang efisien.

 Buku/Notebook.

Buku/Notebook dapat digunakan sebagai bagian dari alat tulis dan lain-lain sehingga diharapkan dapat menjadi media yang efisien.

 Pulpen

(47)

37 III.1.3.4 Jadwal Penyebaran Media

Tabel III.1 Jadwal Penyebaran Media

Diharapkan dengan media-media tersebut promosi Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman dalam penyampaian promosi dan informasinya bisa dengan mudah sampai kepada target sasaran. Karena media-media ini bisa dijangkau oleh target sasaran yang dituju dan penempatan media yang strategis sehingga dapat ditemukan dengan mudah.

Dalam penyebaran media-media yang telah disebutkan diatas, akan melibatkan pihak-pihak yang dapat dengan mudah membantu penyebaran media promosi ini. Seperti dinas pariwisata dan kebudayaan serta departemen pendidikan nasional terkait.

III.1.4 Strategi Distribusi

(48)

38 Adapun jalur-jalur distribusi adalah:

 Poster

Alun-Alun di wilayah Kabupaten Purbalingga

 Spanduk

Alun-alun dan jalan-jalan raya di wilayah Purbalingga dan jalanan yang umum dilalui wisatawan

 Brosur

Alun-alun dan jalan raya yang banyak masyarakat dan dilalui wisatawan.

Gimmick/Merchandise

Diperjual belikan pada saat masyarakat atau wisatawan yang datang berkunjung.

III.2 Konsep Visual

Tema pada perancangan media promosi ini memperlihatkan tampilan website monumen tempat lahir Jenderal Soedirman dengan gambar foto-foto, sejarah monumen, biografi Jenderal Soedirman. Keselarasan format desain, tata letak, huruf, ilustrasi dan pemilihan warna yang sesuai dengan konsep website agar terkesan realistis. Konsep dalam perancangan media ini menggunakan tampilan kreatif dengan mengutamakan tampilan tata letak, media website ini memiliki sistem navigasi yang tidak terlalu rumit sehingga tampilan yang akan disampaikan dapat dengan mudah diketahui dan dipahami.

III.2.1 Identitas Visual

(49)

39 Gambar III.2 Identitas Monumen

Sumber: Data Pribadi, 9 Juli 2014

III.2.2 Format Desain

Format desain yang digunakan adalah landscape dan portrait. Untuk format tersebut disesuaikan dengan media-media yang dipilih dan sesuai untuk digunakan. Terutama dalam media utama desain konsisten dengan format landscape. Dan untuk format portrait digunakan dalam pembuatan media pendukung seperti poster dan lain-lain.

III.2.3 Tata Letak (layout)

Tata Letak yang digunakan dalam penataan visual dari website Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman untuk memberikan kesan formal pada media promosi yang akan dibuat maka warna juga mempengaruhi pendekatan dengan website, yang diharapkan dapat mengkomunikasikan konsep yang dimiliki oleh

website Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman yang dapat menarik

perhatian target sasaran yang telah ditentukan. Di bawah ini tampilan tata letak website.

(50)

40 III.2.4 Tipografi

Pemilihan huruf yang baik harus mengarah pada tingkat keterbacaan, selain itu bentuk huruf juga harus menggambarkan karakter dari isi pesan yang disampaikan. Oleh karena itu, huruf yang dipilih dimaksudkan untuk memaksimalkan keterbacaan serta kerapihan.

Beberapa jenis huruf yang digunakan :

III.2.5 Ilustrasi

(51)

41 III.2.6 Warna

Warna merupakan salah satu unsur desain yang mempengaruhi pesan. pemilihan warna dalam konsep ini berdasarkan pendekatan website Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman. Kesan yang ingin disampaikan dan kepada siapa pesan ini ditujukan, adapun warna-warna yang di gunakan dalam pembuatam media website ini adalah :

Gambar III.4 Skema Warna Website Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman Sumber: Pribadi, tanggal 05 Mei 2014

(52)

42 BAB IV

TEKNIS PRODUKSI

IV.1 Teknis Produksi

Dalam memasuki teknis sebuah media, kita harus terlebih dahulu harus menyiapkan beberapa rencana yang terdiri dari beberapa tahap. Tahap pertama yang harus dilakukan pada pembuatan sebuah website Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman adalah mempersiapkan segala peralatan, data dan sarana penunjang yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah website ini adalah Hadware dan Software. Tahap ini sangat penting dalam proses pembuatan website Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman, agar pada pelaksanaanya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Tahap berikutnya adalah tahap perencanaan, tahap ini terdiri dari penentuan idea atau gagasan, tata letak dan penempatan elemen-elemen serta desain dan produksinya.

IV.1.1 Hardware (Perangkat Keras)

Melalui kecangihan teknologi komputer pada saat ini para desainer dapat membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan menghasilkan suatu karya digital yang lebih baik dan bagus.

Hardware yang mendukung dalam proses pembuatan website dan media pendukung ini adalah sebagai berikut:

 Laptop

Mouse

Dan bagian pada kamera :

Camera

 Lensa

IV.1.2 Software (Perangkat Lunak)

(53)

43

 Adobe Illustrator

Software Adobe Illustrator ini digunakan untuk membuat sebuah ilustrasi, logo dan tampilan dari tiap tampilan halaman yang ada di dalam website Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman.

 Adobe Photoshop

Pada perancangan website ini software Adobe Photoshop ini digunakan untuk pengolahan gambar fotografi (editing foto)

 XAMPP V3.2.1

Software yang digunakan untuk menghubungkan satu halaman ke halaman lain atau disebut link pada media website.

 Adobe Dreamweaver

Software yang digunakan untuk menghubungkan satu halaman dengan halaman lain atau disebut link pada media website.

IV.2 Media Utama Website IV.2.1 Beranda/Home

Didalamnya merupakan bagian awal dari website, icon menu konten, beberapa aksen seperti identitas.

Gambar IV.1. Tampilan Beranda Sumber: Pribadi, tanggal 5 Juli 2014

Ukuran: 1366x768 pixel

(54)

44 IV.2.2 Kunjungan/Visit

Halaman ini menginformasikan tentang artikel, waktu kunjungan, layanan monumen, tiket masuk, biografi jenderal soedirman dan sejarah monumen jenderal soedirman.

Gambar IV.2. Tampilan Artikel Sumber: Pribadi, tanggal 5 Juli 2014

Gambar IV.3. Tampilan Waktu Kunjungan Sumber: Pribadi, tanggal 5 Juli 2014

(55)

45 Gambar IV.5. Tampilan Sejarah

Sumber: Pribadi, tanggal 5 Juli 2014

Ukuran: 1366x768 pixel

Bahasa Program: Php, Javascript, Ajax, Css, Html

IV.2.3 Galeri/Gallery

Konten ini menginformasikan galeri beberapa foto yang ada di monumen tempat lahir Jenderal Soedirman dengan penjelasannya.

Gambar IV.6. Tampilan Galeri Sumber: Pribadi, tanggal 5 Juli 2014

Ukuran: 1366x768 pixel

(56)

46 IV.2.4 Belanja/Merchandise

Dihalaman ini menginformasikan beberapa Merchandise seperti, pin, kaos, mug, buku, stiker dan lain-lain untuk diperjual belikan kepada pengunjung wisatawan.

Gambar IV.7. Tampilan Merchandise Sumber: Pribadi, tanggal 5 Juli 2014

Ukuran: 1366x768 pixel

Bahasa Program: Php, Javascript, Ajax, Css, Html

IV.2.5 Kontak/Contact

Dihalaman lima ini merupakan halaman yang menginformasikan kontak seperti nomor telpon, alamat website, media sosial, dan pesan yang bisa dikirm langsung ke email monumen tempat lahir Jenderal Soedirman.

Gambar IV.8. Tampilan Kontak Sumber: Pribadi, tanggal 5 Juli 2014

Ukuran: 1366x768 pixel

(57)

47 IV.3 Media Pendukung

IV.3.1 Poster

Gambar IV.9. Poster

Sumber: Pribadi, tanggal 5 Juli 2014

Ukuran : 29,7cm x 42cm Material : Alkasia

Teknis Produksi : Cetak Offset

IV.3.2 Brosur

Gambar IV.10. Brosur Sumber: Pribadi, tanggal 5 Juli 2014

Ukuran : 29,7cm x 18cm Material : Art Paper

(58)

48 IV.3.3 Spanduk

Gambar IV.11. Spanduk Sumber: Pribadi, tanggal 5 Juli 2014

Ukuran : 4Meter x 2Meter Material : Flexi

Teknis Produksi : Cetak Offset

IV.3.4 Media Sosial

(59)

49 Gambar IV.13. Facebook

Sumber: Pribadi, tanggal 5 Juli 2014

IV.4 Gimmick/Merchandise IV.4.1 Pulpen

Gambar IV.14. Pulpen Sumber: Pribadi, tanggal 5 Juli 2014

Ukuran : 14,5 cm Material : Plastik

(60)

50 IV.4.2 Kaos

Gambar IV.15. Baju kaos Sumber: Pribadi, tanggal 5 Juli 2014

Ukuran : Disesuaikan Material : Cotton Combat 60s Teknis Produksi : Sablon

IV.4.3 Mug

Gambar IV.16. Mug

Sumber: Pribadi, tanggal 5 Juli 2014

Ukuran : Tinggi 10cm, Diameter 8cm Material : Mug Keramik

(61)

51 IV.4.4 Stiker

Gambar IV.17. Stiker Sumber: Pribadi, tanggal 5 Juli 2014

Ukuran : 10x10cm, 8x8cm,5x5cm 10x7cm, 8x5cm, 5x4cm Material : Duratac

Teknis Produksi : Cetak Offset

IV.4.5 Gantungan Kunci

(62)

52 Ukuran : 5x5cm

Material : Linen Paper

Teknis Produksi : Cetak Offset Laminasi Doff Dingin

IV.4.6 Pin

Gambar IV.19. Pin Sumber: Pribadi, tanggal 5 Juli 2014

Ukuran : Diameter 5x8 Diameter 4x4 Material : Linen Paper

(63)

53 IV.4.7 Note Book

Gambar IV.20. Note Book Sumber: Pribadi, tanggal 5 Juli 2014

Ukuran : 21x15cm

Material : Art Paper 230gr

Gambar

Gambar II.1. Bangunan Rumah Kelahiran Jenderal Soedirman
Gambar II.4. Bangunan Gedung Serbaguna
Gambar II.6. Sebuah Tank hadiah dari TNI Angkatan Darat
Gambar II.9. Ruang Tamu Rumah Jenderal Soedirman
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk informasi kesehatan dan keselamatan untuk komponen masing-masing yang digunakan dalam proses manufaktur, mengacu ke lembar data keselamatan yang sesuai untuk

Rasa kuwatir iki tuwuh amarga rumangsa wedi lan ora kepenak atine marang kahanan tartamtu kang durung diweruhi kepriye pungkasane. Rasa kuwatir uga digambarake minangka

Hal ini dapat diperkuat dengan Pasal 28I ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak bebas dari perlakuan

dokumen tersebut memiliki banyak kata yang

[r]

Međutim, stupci koji se odnose na raspone kazni koje po nekom od tih zakona nije bilo moguće izreći, iako su u tablici prikazani, nisu ispunjavani (primjerice, u tablici za

Adapun aktifitas shalat tahajjud yang dilakukan oleh para lanjut usia khususnya pada lanjut usia muslim dan tentunya orang-orang lanjut usia yang melakukan shalat tahajjud

dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan cara mewawancarai para informan, wawancara dilakukan dengan masyarakat Lappariaja serta tokoh masyarakat. Metodologi