• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Intelijen Pasar dan Inovasi UKM Terhadap Proses Internasionalisasi (Studi pada Pelaku UKM BPD HIPMI Sumatera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Intelijen Pasar dan Inovasi UKM Terhadap Proses Internasionalisasi (Studi pada Pelaku UKM BPD HIPMI Sumatera Utara)"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH INTELIJEN PASAR DAN INOVASI UKM TERHADAP PROSES INTERNASIONALISASI (STUDI PADA PELAKU UKM BPD HIPMI

SUMATERA UTARA)

Responden yang terhormat,

Saya mohon kesediaan saudara/saudari untuk mengisi daftar pernyataan penelitian ini. Informasi yang saudara/i berikan adalah sebagai data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Informasi yang saudara/i berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam penyelesaian penelitian ini. Atas bantuan saudara/i, saya mengucapkan terima kasih.

I. Identitas Responden

Nama Usaha :

Alamat Usaha :

Lama Usaha :

Usia Pemilik Usaha : Tingkat Pendidikan : Jumlah Pegawai : Jumlah Cabang :

Silahkan beri tanda ceklis (v) antara angka 1 sampai 5 sesuai dengan jawaban Anda terhadap pernyataan tersebut.

(2)

II. Kuesioner Penelitian A. INTELIJEN PASAR

No. Pernyataan 1 2 3 4 5

Sensitivitas UKM untuk Informasi

1 Saya membaca media cetak untuk mengetahui informasi terbaru yang berhubungan dengan informasi yang saya butuhkan

2 Saya membaca media elektronik untuk mengetahui informasi terbaru yang berhubungan dengan informasi yang saya butuhkan

3 Saya mengolah informasi yang saya dapatkan sesuai dengan tujuan. Intensitas Pencarian Informasi

4 Saya sering melakukan pencarian informasi terkait dengan bidang usaha saya

5 Saya membaca ulang informasi yang saya pilih untuk memastikan bahwa informasi tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan. Sumber Informasi

6 Mencari informasi tentang pesaing untuk mendapatkan informasi yang dipercaya akan bermanfaat.

7 Mengikuti apa yang dilakukan pesaing yang akan bermanfaat untuk usaha saya

8 Mengadopsi teknik-teknik yang dilakukan pesaing yang dipercaya akan bermanfaat 9 Mencari informasi tentang pelanggan untuk

memahami kebutuhan dan daya beli pelanggan

10 Mencari informasi tentang pasar untuk mengatahui potensi produk/jasa yang saya tawarkan

B. INOVASI

No. Pernyataan 1 2 3 4 5

Inovasi Produk

(3)

tempat, dsb) yang dipasarkan agar dapat mendongkrak pengembangan usaha kedepannya.

2 Kualitas produk/jasa (ketepatan waktu pelayanan, komunikasi, dsb) selalu ditingkatkan demi memenuhi kepuasan pelanggan

3 Saya menciptakan produk/jasa baru yang belum pernah ada di pasar

Inovasi Proses

4 Saya memanfaatkan metode-metode terbaru untuk usaha

5 Saya menggunakan alat/mesin terbaru untuk mempermudah produksi

6 Saya selalu memperbaharui mekanisme kerja menjadi lebih baik

C. PROSES INTERNASIONALISASI

No. Pernyataan 1 2 3 4 5

Produk/Jasa Perusahaan

1 Saya yakin bahwa produk/jasa dari perusahaan saya bisa menuju pasar internasional

2 Pelayanan perusahaan saya sudah baik untuk perusahaan saya bersaing di pasar internasional

3 Pengetahuan perusahaan tentang pasar internasional dirasa sudah sangat cukup 4 Saya yakin bahwa sistem perusahaan saya

layak untuk memasuki pasar internasional Bagaimana Perusahaan Beroperasi

5 Perusahaan beroperasi melalui agen dikarenakan sangat penting untuk proses internasionalisasi

6 Perusahaan beroperasi melalui anak perusahaan dikarenakan sangat penting untuk proses internasionalisasi

(4)

proses internasionalisasi

8 Perusahaan beroperasi melalui kontrak manajemen dikarenakan sangat penting untuk proses internasionalisasi

Pertimbangan Pemilihan Pasar

9 Pertimbangan pasar berdasarkan politik suatu daerah sangat berpengaruh dalam kelangsungan usaha saya

10 Pertimbangan pasar berdasarkan perbedaan kebudayaan sangat berpengaruh dalam kelangsungan usaha saya

11 Pertimbangan pasar berdasarkan hukum suatu daerah sangat berpengaruh dalam kelangsungan usaha saya

Jaringan (Network)

12 Saya sudah bekerjasama dengan pihak lain atau institusi terkait

13 Saya sudah bekerjasama dengan mitra bisnis 14 Saya sudah bekerjasama dengan asosiasi

(5)

LAMPIRAN 2

Validitas dan Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 70 100.0

Excludeda 0 .0

Total 70 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.884 30

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 3.7714 .76464 70

VAR00002 3.9857 .55149 70

VAR00003 3.9000 .61738 70

VAR00004 4.0143 .60176 70

VAR00005 3.9571 .54999 70

VAR00006 4.0714 .59761 70

VAR00007 3.8143 .90558 70

VAR00008 4.0000 .72232 70

VAR00009 4.0143 .64814 70

VAR00010 4.0571 .58695 70

VAR00011 4.0429 .60038 70

(6)

VAR00013 3.9429 .73987 70

VAR00014 4.0429 .69022 70

VAR00015 3.8857 .79021 70

VAR00016 4.1286 .56264 70

VAR00017 4.0286 .61317 70

VAR00018 3.8143 .68721 70

VAR00019 3.8714 .79712 70

VAR00020 3.8571 .66563 70

VAR00021 3.9429 .65686 70

VAR00022 4.0714 .51979 70

VAR00023 4.1143 .49761 70

VAR00024 4.0571 .63442 70

VAR00025 4.0143 .62538 70

VAR00026 4.0857 .63114 70

VAR00027 4.1571 .62868 70

VAR00028 3.9143 .79387 70

VAR00029 4.1000 .59344 70

VAR00030 4.0857 .44209 70

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item

Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 116.0714 82.096 .394 .882

VAR00002 115.8571 83.371 .443 .880

VAR00003 115.9429 83.562 .371 .882

VAR00004 115.8286 83.275 .410 .881

VAR00005 115.8857 84.508 .329 .883

VAR00006 115.7714 83.512 .390 .881

VAR00007 116.0286 83.477 .232 .887

VAR00008 115.8429 82.917 .357 .882

(7)

VAR00010 115.7857 82.258 .520 .879

VAR00011 115.8000 83.467 .393 .881

VAR00012 115.7429 81.092 .553 .878

VAR00013 115.9000 81.628 .446 .880

VAR00014 115.8000 81.496 .494 .879

VAR00015 115.9571 83.027 .311 .884

VAR00016 115.7143 83.511 .419 .881

VAR00017 115.8143 83.400 .389 .881

VAR00018 116.0286 82.608 .405 .881

VAR00019 115.9714 82.434 .350 .883

VAR00020 115.9857 82.623 .419 .881

VAR00021 115.9000 83.280 .369 .882

VAR00022 115.7714 83.367 .474 .880

VAR00023 115.7286 83.563 .475 .880

VAR00024 115.7857 81.707 .525 .879

VAR00025 115.8286 81.709 .534 .878

VAR00026 115.7571 82.187 .485 .879

VAR00027 115.6857 80.740 .619 .877

VAR00028 115.9286 80.386 .500 .879

VAR00029 115.7429 83.150 .428 .881

VAR00030 115.7571 84.650 .404 .881

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

(8)

LAMPIRAN 3

Distribusi Jawaban Pernyataan Responden 1. Intelijen Pasar (X1)

No. It e m

Intelijen Pasar

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10

(9)
(10)

2. Inovasi (X2) No. It e m Inovasi

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6

(11)
(12)

3. Proses Internasionalisasi (Y)

No. Item

Proses Internasionalisasi

(13)
(14)

LAMPIRAN 4

OUTPUT UJI ASUMSI KLASIK

1. Hasil Uji Normalitas Dengan Histogram

(15)

3. Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogrov-smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 70

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 3.95610350

Most Extreme Differences Absolute .097

Positive .055

Negative -.097

Kolmogorov-Smirnov Z .812

Asymp. Sig. (2-tailed) .524

a. Test distribution is Normal.

(16)

5. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Glesjer

Uji Glesjer Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.626 3.629 .999 .321

Intelijen Pasar -.061 .074 -.103 -.829 .410

Inovasi .074 .118 .078 .628 .532

a. Dependent Variable: Absut

6. Hasil Uji Multikolinearitas

Uji Nilai Tolerance dan VIF

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficie

nts

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 21.496 5.615 3.828 .000

Intelijen

Pasar 1.189 .115 .158 3.649 .004 .953 1.049

Inovasi 2.124 .182 .591 6.166 .000 .953 1.049

a. Dependent Variable: Proses

(17)

LAMPIRAN 5

OUTPUT UJI REGRESI ANALISIS LINIER BERGANDA

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 21.496 5.615 3.828 .000

Intelijen Pasar 1.189 .115 .158 3.649 .004

Inovasi 2.124 .182 .591 6.166 .000

a. Dependent Variable: Proses Internasionalisasi

1. Koefisien Determinasi (R2)

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .643a .414 .397 2.01472

a. Predictors: (Constant), Inovasi, Intelijen Pasar

2. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 763.184 2 381.592 23.675 .000a

Residual 1079.902 67 16.118

Total 1843.086 69

a. Predictors: (Constant), Inovasi, Intelijen Pasar

(18)

3. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 21.496 5.615 3.828 .000

Intelijen Pasar 1.189 .115 .158 3.649 .004

Inovasi 2.124 .182 .591 6.166 .000

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad, Khabib Alia. 2014. “Strategi Produk “CIU” Untuk Memenangi Persaingan Perdagangan Asia”. BDS LPSMI Karanganyar.

Rico”. Washington: International Council for Small business (ICSB).

BPEN-DEPDAG. 2006. Market Intelligence. Forum Konsultasi Teknis Yogyakarta

Baharudin, Nursal. 2014. Marketing Intelligence Pengamatan Pasar (Kiat-Kiat Wirausaha Dalam Menembus Pasar Domestik dan Internasional).

Ghozali, Imam. 2009. “Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS”, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Khotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia

Lloyd-Reason, Lester., Deprey Brynn., Ibeh, Kevin., Lunati Mariarosa. 2007.

“Top Barriers and Drivers to SME Internationalisation”, Report by the

OECD Working Party on SMEs and Entrepreneurship, OECD

Santoso, Singgih dan Fandy Tjiptono. 2000. “Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS”, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Santoso, Singgih. 2011. “Mastering SPSS Versi 19”, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Sa’ud, Udin S. 2008. Inovasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta.

Sharp, Seena. 2010. Competitive Intelligence Advantage: How to Minimize Risk, Avoid Surprises, and Grow Your Business in A Changing World). John Wiley & Sons; 1 edition.

(20)

Grafindo Persada

Jurnal:

Amabile, Serge., Laghzaoui, Soulaimane. Peignot, Joris. Peneranda, Adrien., Boudrandi,Stephane. 2013.“Business Intelligence Practises For Exporting

SMEs”. International Business Research; Vol. 6, No. 2

Galimberti, MF., Dorion, E.C.H. 2011. “Active Internalization of Brazilian SMEs

FromThe Software Sector”. Int. J. Manajemen dan Pengembangan Usaha,

Vol. 11, No 1, pp.69-84.

Ishak, Effendi. 2005. Artikel : Peranan Informasi Bagi Kemajuan UKM Yogyakarta: Kedaulatan Rakyat

Kusumastuti, Retno., Safitri, Nurul., Khafian Nidaan. 2015. “Developing

InnovationCapability of SME through Contextual Ambidexterity”.

International Journal of Administrative Science & Organization. Vol. 22 Number 1.

Larsen, P. & A. Lewis. 2007. “How Award Winning SMEsManage The Barriers to Innovation”. Journal Creativity and Innovation Management,

Lea, Kubickova., Lenka, Prochazkova. 2014. “Success Evaluation Of Small And

Medium-Sized Enterprises In Terms Of Their Participation In The Internalization Process”.

Li, Lei., Li, Dan., Dalgic, Tevfik. 2004. “Internationalization Process of Small

AndMedium-sized Enterprises: Toward a Hybrid Model of Experiential Learning and Planning”. MIR: Management International Review Vol. 44

No. 1 (2004 1st Quarter), pp 93-116.

McAuley, Andrew. 201. "Looking Back, Going Forward: Reflecting On Research

Into The SME Internationalization Process". Journal of Research in

Marketing and Entrepreneurship, Vol. 12 Iss: 1, pp.21 – 41

Pangarkar, Nitin. 2008. “Internationalization and Performance of Small-

and Medium-Sized Enterprises”. Journal of World Business 43 475–485

Ruzzier, Mitja., Hisrich, Robert D., Antoncic, Bostjan. 2006. "SME

InternationalizationResearch: Past, Present, and Future". Journal of

(21)

Senik, Zizah Che., Isa, Rosmah Mat., Scott-Ladd, Brenda., Entrekin, Lanny. 2010. “Influential Factors For SME Internalization: Evidence From Malaysia”. Int. Journal of Economics and Management 4(2):285 – 304

Sudaryanto. 2011. The Need for ICT-Education for Manager or Agribusinessman to Increasing Farm Income : Study of Factor Influences on Computer Adoption in East Java Farm Agribusiness. International Journal of Education and Development, JEDICT, Vol 7 No 1 halm. 56-67

Skripsi:

Chatha, Kamran Ali. 2015. “Innovation Capability and Internationalization

Performance of SMEs: The Role of Institutional Pressures”. Suleman

Dawood School of Business, Lahore University of Management Sciences, Lahore, Pakistan.

Thesis:

Masum, Mohibul Islam., Fernandez, Alejandra. 2008. “Internalization Process of

SMEs:Strategies and Methods”. Master Thesis in International Business

and Entrepreneurship, 10p (15 ECTS)

Santoyo, Gustavo.., Hamerla, Florian. 2006. “Internalization Process of Big

ImageSystem AB”. Master ́s Thesis LiTH -EKI-EX—06/045—SE Linköping Institute of Technology

Website:

Nadhira pada 9 November 2015)

(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:5). Dalam penelitian ini variabel yang dihubungkan adalah Intelijen Pasar (X1), Inovasi (X2) terhadap Proses Internasionalisasi (Y)

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada para pelaku UKM Anggota Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Sumatera Utara. Waktu penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dari bulan Maret sampai April 2016.

3.3 Batasan Operasional

(23)

3.4 Definisi Operasional

Pada penelitian ini variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel-variabel yang termasuk dalam hipotesis. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu pendefinisian variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Ukur Intelijen Pasar (X1) Informasi sehari-hari yang relevan dengan pasar perusahaan, dikumpulkan dan dianalisis secara khusus untuk tujuan yang akurat

dan percaya diri pengambilan keputusan dalam menentukan peluang pasar, strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan metric

- Sensitivitas UKM untuk informasi - Intensitas pencarian informasi - Sumber informasi

- Pencarian informasi - Bauran informasi

- Frekuensi pencarian informasi

- Tingkat perhatian akan suatu informasi -Informasi tentang

pesaing

- Informasi tentang pelanggan - Informasi tentang

pasar

Numerikal

Inovasi (X2)

Suatu ide, barang, kejadian metode

yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal

yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invensi maupun

diskoveri.

- Inovasi Produk

- Inovasi Proses

- Perubahan desain - Kualitas

- Pengembangan produk/jasa - Pemanfaatan metode

baru - Pemanfaatan

alat/mesin baru - Mekanisme kerja

Numerikal

Proses Interna

Proses dimana perusahaan

-Produk apa saja yang ada di

- Produk perusahaan - Pelayanan perusahaan

(24)

sionali sasi (Y) meningkatkan baik kesadaran mereka mengenai pengaruh langsung maupun tidak langsung transaksi internasionalnya di masa yang akan

datang dan mendirikan serta melaksanakan transaksi dengan negara lain dalam perusahaan - Bagaimana perusahaan beroperasi - Pertimbangan pemilihan pasar - Jaringan (network) - Pengetahuan perusahaan - Sistem perusahaan - Melalui agen - Melalui anak

perusahaan - Perizinan

- Kontrak manajemen - Berdasarkan politik

suatu daerah - Berdasarkan

perbedaan kebudayaan - Berdasarkan hukum

suatu daerah - Institusi

- Hubungan pribadi - Asosiasi bisnis

Sumber:

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian ini menggunakan skala numerik. Skala ini menggunakan dua kutub ekstrim yaitu positif dan negatif. Skala numerik meurpakan variasi dari skala diferensial semantik. Di mana skala ini digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang, dan data yang diperoleh ialah data interval (Sugiyono, 2008: 138).

Pernyataan: Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju

(25)

berarti netral, dan jika memberi jawaban pada angka 1 maka persepsi responden terhadap pernyataan yang diajukan sangat negatif.

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek-obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:115). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pelaku UKM anggota Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Sumatera Utara masa bakti 2014-2017 dengan kriteria:

1. Perusahaan yang sudah memiliki badan hukum.

2. Merupakan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang dimiliki oleh seluruh anggota Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Sumatera Utara masa bakti 2014-2017.

Total populasi penelitian ini adalah 70 orang. 3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel yang dilakukan adalah menggunakan metode purposiveatau accidental samplingdengan

sampling jenuh. Peneliti menggunakan teknik sampling ini karena jumlah

(26)

ialah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus”.

Lebih lanjut Arikunto (2006:134), mengemukakan“apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.”Dalam penelitian ini, melihat jumlah populasi sebanyak 70 orang, oleh karena itu, semua anggota populasi dijadikan sampel penelitian. Oleh karena itu,sampel yang diambil untuk penelitian ini sebanyak 70 orang.

Tabel 3.2

Data Perusahaan Sampel

No. Nama Nama Perusahaan Jenis

Perusaha an 1 Akbar Himawan Buchari PT. Saka Mitra Sejati Jasa 2 Benny Indra Batubara PT. Indra Berkah Karya Jasa 3 Surya Dharma PT. Darmatama Indonesia Jasa 4 Riza Armaya Nasution PT. Armaya Abadi Jaya Jasa

5 Syafrizal Ramli PT. Manel Star Jasa

6 Syahrul Akbar PT. Jorindo Agung Jasa

7 Helmi Rizani CV. Mentari Pagi Jasa

8 Indra Prawira PT. Madani Global Indo Jasa

9 Yudha Johansyah PT. Usatama Jaya Jasa

10 Sapitra R. CV. Pernata Into Sempurna Jasa

11 Dedy Iskandar CV. Sadia Nada Jasa

12 Muhammad Olko Olila Siba PT. Siba Island Indonesia Jasa

13 Marzuky Desky PT.Alas Putra Jasa

14 Leo Prima Putra PT. Prima Indo Reality Jasa

15 Yuriko CV. Asko Jasa

16 Sulkarnain PT. Shasmar International Jasa 17 Fahrul Siregar PT. Cendana Jaya Mulia Kencana Jasa

18 Juanda Iqbal PT. Funindo Jasa

(27)

23 Adhitia Melfan Tanjung PT. Barus Indah Jasa 24 Agung Nugraha Buchari PT. Saka Mitra Sejati Jasa

25 S.F. Yudha CV. Kurnia Jasa

26 M. Fauzi CV. Nabila Agro Mandiri Jasa

27 Irwan Arbie CV. Mitra Setia Abadi Jasa 28 Aulia Parinduri PT. Diana Jaya Mandiri Jasa 29 Alvian Yasmin PT. Sri Rejeki Fertilizer Jasa 30 Jejen Kusmawan CV. Nusantara Abadi Jasa 31 Ferry Afandi Hasibuan PT. Indograha Amanah Jasa

32 Siska Zullian PT. Safindo Raya Jasa

33 Ashadi CV. Mitra Utama Solusindo Jasa

34 Fredi Rakatiwi Sitepu CV. Nilam Sari Jasa 35 Herman Arbie PT. Citra Bintang Samudra Line Jasa 36 Aziza Fazira CV. Sinergy Management Jasa 37 Arimansyah CV. Saga Production Indonesia Jasa 38 Denny Bahroeny PT. Putra Pertama/PT. Putra Kedua Jasa

39 Dendy Bahari CV. Bahari Mandiri Jasa

40 Putra A. Syarief Irawan P. PT. Pastindo Sejahtera Bersama Jasa 41 Franky Partogi Wijaya S. PT. Mitha Kelana Jaya Jasa 42 Sunny Boy Hutabarat PT. Rajamas Trasindo Jasa

43 Mustaqim Imanullah CV.Total Art Jasa

44 Sayid Haris Aceh House Jasa

45 Irfansyah Lubis CV. Ukalina Jasa

46 M. Valdy Arya Akbar S. PT. Sera Reksa Bantala Jasa

47 M. Zaini CV. Media Mandiri Jasa

48 Dian Iskandar Nasution PT. Dara Indonesia Jasa 49 Rangga Murry PT. Delio Universa Eramedia Jasa 50 Edrick Hutagaol PT. Holy Holiday Tour & Travel Jasa 51 Gammal Fuzan PT. Patra Jaya Humairah Jasa 52 M. Zahlul PT. Internusa Corporation Jasa 53 Fuzal Rizkal PT. Gotong Royong Jaya Jasa

54 Leriadi CV. ACS Nafas Indonesia Jasa

55 Aulia Rahman CV.Rizky Bersama Jasa

(28)

64 Rinaldo Herman PT. Ilham Adnan Brothers Jasa 65 Safrul Daulay PT. Mantap Sukses Cemerlang Jasa

66 Pangeran, SP, MSP CV. Maju Jaya Jasa

67 Andi Badai Wasnita CV. Putra Bahari Jasa 68 Teuku Radhifan Syauqi PT. Leprim Globalindo Utama Jasa 69 Andi Aulia Marpaung PT. Karxindo Artama Jasa

70 Ashadi CV. Mitra Utama Solusindo Jasa

Sumber: Surat Keputusan Badan Pengurus Pusat HIPMI (data diolah, 2016) 3.7 Jenis Data

Data digunakan sebagai acuan yang objektif dalam proses pembuatan keputusan untuk memecahkan suatu masalah oleh pengambil keputusan. Peneliti menggunakan data primer dan data sekunder dalam melakukan penelitian untuk membantu memecahkan masalah.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh sender oleh perorangan atau organisasi secara langsung dari objek yang diteliti, diolah dan digunakan untuk kepentingan studi yang bersangkutan (Situmorang dan Lutfi, 2012: 3). Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuesioner yang dibagikan kepada 70 pelaku UKM dari anggota BPD HIPMI Sumatera Utara.

2. Data Sekunder

Data sekunder atau data informasi yang diperoleh dari jurnal, skripsi, majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

1. Kuesioner

(29)

untuk dijawabnya. 2. Studi Dokumentasi

Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet yang berhubungan dengan faktor-faktor yang menghambat produktivitas berwirausaha pada wirausahawan.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian. Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Skala pengukuran dikatakan valid jika skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas digunakan untuk mengukur akurasi dan konsistensi dari pengukuranya yaitu instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama menghasilkan data yang sama. Realibitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukuranya (Situmorang dan Lutfi, 2011:76).

3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas berguna untuk menguji sejauh mana ketepatan atau kebenaran suatu kuesioner sebagai alat ukur variabel penelitian. Uji validitas ini menggunakan bantuan paket program SPSS (Statistic Product and Service

Solution). Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r

tabel. Dengan membandingkan nilai r hitung dari hasil output (Corrected

(30)

pertanyaan tersebut adalah valid, tetapi jika r hitung lebih kecil dari pada r tabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2004: 45).

Pada tahap prasurvei, kuesioner yang berisi dari intelijen pasar (X1), inovasi (X2), yang mempengaruhi proses internasionalisasi (Y) pelaku UKM Anggota Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Sumatera Utara diberikan kepada 30 responden diluar sampel. Uji validitas dan realibilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 23.0 for Windows.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 23.0 dengan kriteria sebagai berikut :

1) Jika rhitung positif dan rhitung> rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid dan jika rhitung negatif dan rhitung< rtabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid 2) Rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation

[image:30.595.106.507.529.754.2]

3) Nilai rtabel dengan responden berjumlah 30 orang dan alpha 5% adalah 0,361.

Tabel 3.3 Uji Validitas Item Total Statistics

cale Mean if Item Deleted

cale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

onbach's Alpha if Item Deleted

Keterangan

VAR00001 117.4667 117.361 .454 .952 Valid

VAR00002 117.3333 117.816 .562 .951 Valid

VAR00003 117.3000 116.217 .585 .950 Valid

VAR00004 117.1667 115.730 .625 .950 Valid

VAR00005 117.2667 117.651 .566 .951 Valid

VAR00006 117.2000 116.234 .614 .950 Valid

VAR00007 117.2000 114.993 .591 .950 Valid

(31)
[image:31.595.108.505.114.500.2]

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 23 (2016)

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan valid, hal ini dapat dilihat dari rhitung pada corrected item-total correlation yang pada keseluruhan butir lebih besar dari rtabel (0,361).

3.9.2 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan, (Situmorang,2014:89). Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 23.0, butir pertanyaan

VAR00009 117.2333 113.702 .656 .950 Valid

VAR00010 117.2000 114.166 .713 .949 Valid

VAR00011 117.1333 115.016 .654 .950 Valid

VAR00012 117.0667 113.237 .744 .949 Valid

VAR00013 117.1333 113.568 .770 .949 Valid

VAR00014 117.1667 114.420 .664 .950 Valid

VAR00015 117.2333 117.082 .461 .952 Valid

VAR00016 117.1000 117.197 .516 .951 Valid

VAR00017 117.1000 116.990 .533 .951 Valid

VAR00018 117.2000 118.234 .612 .950 Valid

VAR00019 117.1667 118.075 .576 .951 Valid

VAR00020 117.2667 117.789 .662 .950 Valid

VAR00021 117.2333 118.047 .709 .950 Valid

VAR00022 117.2000 117.683 .674 .950 Valid

VAR00023 117.2333 117.426 .637 .950 Valid

VAR00024 117.2333 113.702 .656 .950 Valid

VAR00025 117.2000 114.166 .713 .949 Valid

VAR00026 117.1333 115.016 .654 .950 Valid

VAR00027 117.1333 115.016 .654 .950 Valid

VAR00028 117.1333 113.568 .770 .949 Valid

VAR00029 117.1000 116.990 .533 .951 Valid

(32)

yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut (Situmorang,2014:92) :

Jika nilai Cronbach's Alpha> 0,8 maka reliabilitas sangat baik 0,7 <Cronbach's Alpha< 0,8 maka reliabilitas baik

Jika nilai Cronbach's Alpha< 0,7 maka tidak reliable Tabel 3.4

Uji Realibilitas Reliabillity Statistic

Berdasarkan Tabel Reliabel Statistic, Cronbach’s Alpha = 0,952 dengan jumlah pernyataan 30 butir, menunjukkan bahwa pernyataan ini reliabel dan dapat dijadikan sebagai instrument penelitian. Hal ini dikarenakan Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu 0,952> 0,6 sehingga instrument yang dalam penelitian tersebut dapat dinyatakan telah reliable dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrument dalam penelitian.

3.10. Teknik Analisis Data

3.10.1. Statistik Deskriptif

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis statistik deskriptif, yaitu dengan menyebarkan 70 kuesioner yang diisi oleh pelaku UKM anggota Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Sumatera Utara masa bakti 2014-2017. Statistik deskriptif

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(33)

memberikan gambaran mengenai suatu data. Dalam hal ini, statistik deskriptif menjelaskan mengenai karakteristik responden dan variabel yang digunakan.

3.10.2. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau kedua-duanya mempunyai distribusi normal atau tidak, atau (untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak). Model Regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal. Untuk Mendeteksi apakah residual berditribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat Normal Propability Plot dan dapat juga dilakukan dengan non parametic test.

Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan non parametic test dengan melihat tabel One Sample Kolmogorov Smirnov. Dalam uji ini apabila nilai Sig.< 0.05 maka data tidak berditribusi normal. Namun, jika nilai Sig. > 0.05 maka data terdistribusi dengan normal (Santoso, 2011: 193-196).

3.10.3. Uji Multikolinieritas

(34)

3.10.4. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain, model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas yaitu dengan uji Glejser yang meregresikan nilai Absolute Residual (AbsRes) atau memutlakkan nilai residual terhadap variabel independent dapat dilihat dari tabel Coefiecients nilai Sig. pada variabel independent lebih besar dari 5 %, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.10.5. Persamaan Regresi Linier Berganda

Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya (Santoso, 2002:163). Variabel independen terdiri dari intelijen pasar (X1), dan inovasi (X2), sedangkan variabel dependennya adalah proses internasionalisasi (Y). Rumus persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

�=�+�1 1+�22+�

Dimana :

Y : Proses Internasionalisasi A : Konstanta

�1dan �2 : Koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau

(35)

�1 : Intelijen Pasar �2 : Inovasi

e : Standar error.

3.10.6. Uji t (Parsial)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2009:84).

Menurut Santoso (2002:168) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

3.10.7 Uji F (Simultan)

(36)

regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (Ghozali, 2009:84).

Menurut Santoso (2002:120) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

3.10.8. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R²)

(37)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda

Indonesia (BPD HIPMI) Sumatera Utara

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) merupakan sebuah organisasi independen yang merupakan kumpulan para pengusaha muda Indonesia yang bergerak dalam bidang perekonomian. Organisasi ini merupakan sebuah organisasi non-partisan yang mulai didirikan pada tanggal 19 Juni 1972 yang sudah menciptakan atau beranggotakan lebih kurang 25.000 pengusaha dengan mayoritas bergerak di sektor UKM. Dalam struktur keorganisasian, HIPMI meletakkan wakilnya baik di pusat maupun di daerah. HIPMI juga menetapkan adanya Badan Pengurus Pusat, Badan Pengurus Daerah dan Badan Pengurus Cabang yang masing-masing berkedudukan di ibukota negara, ibukota provinsi dan ibukota kabupaten/kota.

(38)

4.2 Analisis Deskriptif

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 10 butir untuk variabel X1, 6 butir untuk variabel X2, dan 14 butir untuk variabel Y, jadi total seluruh pernyataan adalah sebanyak 30butir. Sebagaimana tujuan penulisan ini, daftar pernyataan disebarkan kepada responden berisikan pernyataan mengenai Intelijen Pasar (X1), dan Inovasi (X2), terhadap Proses Internasionalisasi (Y). Responden dalam penelitian ini adalah70pelaku UKM Anggota Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Sumatera Utara.

4.3 Karakteristik Responden

Data yang dijadikan dasar perhitungan adalah data pada saat penelitian dilakukan yaitu pada bulan Maret 2016 - Mei 2016.

Responden dalam penelitian ini adalah 70pelaku UKM Anggota Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Sumatera Utara. Hal-hal yang dianalisis dari responden adalah data pribadi responden yang terdiri dari, jenis kelamin, umur, pendidikan , dan lama usaha.

[image:38.595.174.468.642.715.2]

4.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-Laki 68 97,1%

Perempuan 2 2,9%

Total 70 100%

(39)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa terdapat 68 (97,1%) responden berjenis kelamin laki-laki dan 2 (2,9%) responden berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah laki-laki.

[image:39.595.199.465.257.370.2]

4.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase

20 – 25 18 25,7%

26 – 30 35 50%

31 – 35 11 15,7%

36 – 40 6 8,6%

Total 70 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa terdapat 18 (25,7%) responden yang berada di kategori usia 20-25 tahun, 35(50%) responden yang berada di kategori usia 26-30 tahun, 11(15,7%) responden yang berada di kategori usia 31-35 tahun, dan 6 (8,6%) responden yang berada di kategori usia 36-40 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah berada di kategori usia 26-30 tahun.

[image:39.595.156.468.656.743.2]

4.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Frekuensi Presentase

SLTA-SMA/sederajat 4 5,7%

Diploma 11 15,7%

Sarjana (S1) 41 58,6%

Pascasarjana (S2) 14 20%

Total 70 100%

(40)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa terdapat 4 (5,7%) responden tamatan SLTA-SMA/sederajat, 11 (15,7%) responden tamatan Diploma, 41 (58,6%) responden tamatan Sarjana (S1) dan 14 (20%) responden tamatan Pascasarjana (S2). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah tamatan.Sarjana (S1).

[image:40.595.159.470.316.413.2]

4.3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

Lama Usaha Frekuensi Persentase

< 5 8 11,4%

5 - 7 33 47,1%

8 - 10 17 24,3%

> 10 12 17,1%

Total 70 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

(41)
[image:41.595.161.472.183.289.2]

4.3.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pegawai

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pegawai

Jumlah Pegawai Frekuensi Persentase

< 5 5 7,1%

6-10 27 38,6%

11-15 22 31,4%

16-20 9 12,9%

> 20 7 10%

Total 70 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahawa karakteristik responden berdasarkan jumlah pegawai yang dimiliki adalah 5 (7,1%) responden memiliki kurang dari 5 pegawai , 27 (38,6%) responden yang memiliki 6 – 10 pegawai, 22 (31,4%) responden yang memiliki 11 – 15 pegawai, 9 (12,9%) responden yang memiliki 16 – 20 pegawai dan 7 (10%) responden yang memiliki lebih 20 pegawai.Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah yang mempunyai 6-10 pegawai

4.3.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Cabang Usaha

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Cabang Usaha

Jumlah Cabang Frekuensi Persentase

Tidak Memiliki Cabang 27 38,6%

1 – 2 32 45,7%

3 – 4 9 12,9%

> 4 3 2,8%

Total 70 100%

[image:41.595.141.487.590.686.2]
(42)

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan jumlah cabang toko terdiri dari yang tidak memiliki cabang toko berjumlah 27 usaha (38,6%), 1-2 cabang berjumlah 32 usaha (45,7%), 3-4 cabang berjumlah 9 usaha (12,9%) dan lebih dari 4 cabang berjumlah 3 toko (2,8%). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah yang mempunyai 1-2 cabang usaha.

4.4 Deskriptif Variabel

Responden dari penelitian ini adalah pelaku UKM Anggota Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Sumatera Utara. Terdapat 30 butir pernyataan: 10 butir pernyataan untuk variabel Inovasi (X1), 6 butir pernyataan untuk variabel Jiwa Kewirausahaan (X2), dan 14 butir pernyataan untuk variabel Keberhasilan Usaha (Y). Kuesioner disebarkan kepada 70 pelaku UKM sampel.

Berikut distribusi jawaban responden terhadap variabel X1, X2, dan Y:

[image:42.595.76.551.629.748.2]

1. Intelijen Pasar (X1)

Tabel 4.7

Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Intelijen Pasar

o. Item

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Total

F % F % F % F % F % F %

1. 9 12,9 41 58,6 15 21,4 5 7,1 0 0 70 100

2. 10 14,3 49 70 11 15,7 0 0 0 0 70 100

3. 10 14,3 43 61,4 17 24,3 0 0 0 0 70 100

4. 13 18,6 45 64,3 12 17,1 0 0 0 0 70 100

(43)

Sumber: Hasil Penelitian(2016)

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:

1. Terdapat 5 (7,1%) responden yang menyatakan tidak setuju bahwa mereka membaca media cetak untuk mengetahui informasi terbaru yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan pada tingkat angka 2, lalu 15 (21,4%) responden menyatakan kurang setuju pada tingkat angka 3, 41 (58,6%) responden menyatakansetuju pada tingkat angka 4, dan 9 (12,9%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki sensitivitas untuk informasi dengan membaca media cetak untuk mengetahui informasi terbaru.

2. Terdapat 11 (15,7%) responden yang menyatakan kurang setuju bahwa mereka membaca media elektronik untuk mengetahui informasi terbaru yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan pada tingkat angka 3, lalu 49 (70%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 4, dan 10 (14,3%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki sensitivitas terhadap informasi dengan membaca media elektronik untuk mengetahui informasi terbaru..

3. Terdapat 17 (24,3%) responden yang menyatakan kurang setuju bahwa mereka mengolah informasi yang di dapat sesuai dengan tujuan pada tingkat

6. 15 21,4 45 64,3 10 14,3 0 0 0 0 70 100

7. 15 21,4 35 50 12 17,1 8 1,4 0 0 70 100

8. 15 21,4 43 61,4 9 12,9 3 4,3 0 0 70 100

9. 15 21,4 41 58,6 14 20 0 0 0 0 70 100

(44)

angka 3, lalu 43 (61,4%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 4, dan 10 (14,3%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki sensitivitas terhadap informasi dengan mengolah informasi yang di dapat sesuai dengan tujuan. 4. Terdapat 12 (17.1%) responden yang menyatakan kurang setuju bahwa

mereka sering melakukan pencarian informasi terkait dengan bidang usaha pada tingkat angka 3, lalu 45 (64,3%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 4, dan 13 (18,6%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai intensitas untuk pencarian informasi dengan sering melakukan pencarian informasi terkait dengan bidang usaha.

5. Terdapat 12 (17,1%) responden yang menyatakan kurang setuju bahwa mereka membaca ulang informasi yang dipilih untuk memastikan bahwa informasi tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan pada tingkat angka 3, lalu 49 (70%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 4, dan 9 (12,9%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai intensitas untuk pencarian informasi dengan membaca ulang informasi yang dipilih untuk memastikan bahwa informasi tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan

(45)

menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai sumber informasi dengan mencari informasi tentang pesaing untuk mendapatkan informasi yang dipercaya akan bermanfaat

7. Terdapat 8 (1,4%) responden yang menyatakan tidak setuju bahwa mereka mengikuti apa yang dilakukan pesaing yang akan bermanfaat untuk usaha pada tingkat angka 2, lalu 12 (17,1%) responden menyatakan kurang setuju pada tingkat angka 3,35 (50%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 4, dan 15 (21,4%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai sumber informasi dengan mengikuti apa yang dilakukan pesaing yang akan bermanfaat untuk usaha

8. Terdapat 3 (4,3%) responden yang menyatakan tidak setuju bahwa mereka mengadopsi teknik-teknik yang dilakukan pesaing yang dipercaya akan bermanfaat pada tingkat angka 2, lalu 9 (12,9%) responden menyatakan kurang setuju pada tingkat angka 3, 43 (61,4%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 4, dan 15 (21,4%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai sumber informasi dengan mengadopsi teknik-teknik yang dilakukan pesaing yang dipercaya akan bermanfaat

(46)

setuju pada tingkat angka 4, dan 15 (21,4%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai sumber informasi dengan mencari informasi tentang pelanggan untuk memahami kebutuhan dan daya beli pelanggan.

10.Terdapat 10 (14,3%) responden yang menyatakan kurang setuju bahwa mereka mencari informasi tentang pasar untuk mengetahui potensi produk/jasa yang ditawarkan pada tingkat angka 3, lalu 46 (65,7%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 4, dan 14 (20%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai sumber informasi dengan mencari informasi tentang pasar untuk mengetahui potensi produk/jasa yang ditawarkan.

[image:46.595.71.555.494.627.2]

2. Inovasi (X2)

Tabel 4.8

Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Inovasi

Sumber: Hasil Penelitian(2016)

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa:

1. Terdapat 11 (15,7%) responden yang menyatakan kurang setuju bahwa mereka memiliki inovasi terhadap perubahan desain produk/jasa yang No. Item

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Total

F % F % F % F % F % F %

1 14 20 45 64,3 11 15,7 0 0 0 0 70 100

2 19 27,1 39 55,7 12 17,1 0 0 0 0 70 100

3 14 20 41 58,6 12 17,1 3 4,3 0 0 70 100

4 16 22,9 43 61,4 9 12,9 2 2,9 0 0 70 100 5 13 18,6 41 58,6 11 15,7 5 7,1 0 0 70 100

(47)

dipasarkan agar dapat mendongkrak pengembangan usaha kedepannya pada tingkat angka 3, lalu 45 (64,3%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 4, dan 14 (20%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden melakukan inovasi produk dengan menciptakan tampilan yang tidak dimiliki banyak orang.

2. Terdapat 12 (17,1%) responden yang menyatakan kurang setuju bahwa kualitas usaha mereka selalu ditingkatkan demi memenuhi kepuasan pelanggan pada tingkat angka 3, lalu 39 (55,7%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 4, dan 19 (27,1%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden melakukan inovasi produk dengan selalu meningkatkan kualitas usaha demi memenuhi kepuasan pelanggan.

3. Terdapat 3 (4,3%) responden yang menyatakan tidak setuju bahwa mereka menciptakan produk/jasa baru yang belum pernah ada di pasar pada tingkat angka 2, lalu 12 (17,1%) responden menyatakan kurang setuju pada tingkat angka 3,41 (58,6%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 4, dan 14 (20%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden melakukan inovasi produk dengan menciptakan produk/jasa baru yang belum pernah ada di pasar.

(48)

dalam usahanya pada tingkat angka 2, 9 (12,9%) responden menyatakan kurang setuju pada tingkat angka 3, 43 (61,4%) responden menyatakansetuju pada tingkat angka 4, dan 16 (22,9%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden melakukan inovasi proses dengan memanfatkan metode baru dalam penciptaan produk/jasa yang berbeda. 5. Terdapat 5 (7,1%) responden yang menyatakan tidak setuju bahwa mereka

memanfaatkan mesin-mesin baru dalam usahanya pada tingkat angka 2, lalu 11 (15,7%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 3, 41 (58,6%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 4, dan 13 (18,6%). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden melakukan inovasi proses dengan memanfaatkan mesin-mesin baru.

6. Terdapat 7 (10%) responden yang menyatakan kurang setuju bahwa mereka selalu memperbaharui mekanisme kerja menjadi lebih baik pada tingkat angka 3, lalu (67,1%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 4, dan 16 (22,9%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden melakukan inovasi proses dengan selalu memperbaharui menkanisme kerja.

[image:48.595.75.550.691.751.2]

3.Proses Internasionalisasi (Y)

Tabel 4.9

Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Proses Internasionalisasi

o. Item

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Total

F % F % F % F % F % F %

(49)

Sumber: Hasil Penelitian(2016)

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa:

1. Terdapat 12 (17,1%) responden yang menyatakan kurang setuju bahwa produk/jasa dari perusahaan bisa menuju pasar internasional pada tingkat angka 3, 44 (62,9%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 4, dan 14 (20%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden yakin produk/jasa dari perusahaan bisa menuju pasar internasional.

2. Terdapat 5 (7,1%) responden yang tidak setuju bahwa pelayanan perusahaan sudah baik untuk bersaing di pasar internasional pada tingkat angka 2, 9 (12,9%) responden menyatakan kurang setuju pada tingkat angka 3,50 (71,4%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 4, dan 6 (8,6%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden yakin pelayanan perusahaan sudah baik untuk bersaing di pasar internasional.

2. 6 8,6 50 71,4 9 12,9 5 7,1 0 0 70 100

3 11 15,7 46 65,7 6 8,6 7 10 0 0 70 100

4 7 10 50 71,4 9 12,9 4 5,7 0 0 70 100

5 10 14,3 49 70 8 11,4 3 4,3 0 0 70 100

6. 12 17,1 51 72,9 7 10 0 0 0 0 70 100

7. 13 18,6 52 74,3 5 7,1 0 0 0 0 70 100

8. 16 22,9 42 60 12 17,1 0 0 0 0 70 100

9. 14 20 43 61,4 13 18,6 0 0 0 0 70 100

10. 17 24,3 42 60 11 15,7 0 0 0 0 70 100

11. 20 28,6 41 58,6 9 12,9 0 0 0 0 70 100

12. 14 20 41 58,6 10 14,3 5 7,1 0 0 70 100

13. 16 22,9 45 64,3 9 12.9 0 0 0 0 70 100

(50)

3. Terdapat 7 (10%) responden yang menyatakan tidak setuju bahwa pengetahuan perusahaan tentang pasar internasional dirasa sudah sangat cukup pada tingkat angka 2, 9 (12,9%) responden menyatakan kurang setuju pada tingkat angka 3, 50 (71,4%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 4, dan 6 (8,6%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden yakin pengetahuan perusahaan tentang pasar internasional dirasa sudah sangat cukup.

4. Terdapat 4 (5,7%) responden yang menyatakan tidak setuju bahwa sistem perusahaan layak memasuki pasar internasional pada tingkat angka 2, 9 (12,9%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 3, 50 (71,4%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 4, dan 7 (10%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden yakin sistem perusahaan layak untuk memasuki pasar internasional.

(51)

6. Terdapat 7 (10%) responden yang menyatakan kurang setuju bahwa perusahaan beroperasi melalui anak perusahaan dikarenakan sangat penting untuk proses internasionalisasi pada tingkat angka 3, 51 (72,9%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 4, dan 12 (17,1%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden yakin jika perusahaan sangat penting beroperasi melalui anak perusahaan untuk proses internasionalisasi.

7. Terdapat 5 (7,1%) responden yang menyatakan kurang setuju bahwa sangat penting jika perusahaan memiliki izin untuk beroperasi untuk proses internasionalisasi pada tingkat angka 3, 52 (74,3%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 4, dan 13 (18,6%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden yakin bahwa sangat penting perusahaan mempunyai izin untuk beroperasi untuk proses internasionalisasi.

8. Terdapat 12 (17,1%) responden yang menyatakan kurang setuju bahwa perusahaan beroperasi melalui kontrak manajemen dikarenakan sangat penting untuk proses internasionalisasipada tingkat angka 3, 42 (60%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 4, dan 16 (22,9%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden yakin jika perusahaan sangat penting beroperasi melalui anak perusahaan untuk proses internasionalisasi.

(52)

dalam kelangsungan usaha pada tingkat angka 3, 43 (61,4%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 4, dan 14 (20%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden melakukan pertimbangan pemilihan pasar dengan berdasarkan politik suatu daerah

10.Terdapat 11 (15,7%) responden yang menyatakan kurang setuju bahwa pertimbangan pasar berdasarkan perbedaan kebudayaan suatu daerah sangat berpengaruh dalam kelangsungan usaha pada tingkat angka 3, 42 (60%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 4, dan 17 (24,3%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden melakukan pertimbangan pemilihan pasar dengan berdasarkan perbedaan kebudayaan.

11.Terdapat 9 (12,9%) responden yang menyatakan kurang setuju bahwa pertimbangan pasar berdasarkan hukum suatu daerah sangat berpengaruh dalam kelangsungan usaha pada tingkat angka 3, 41 (58,6%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 4, dan 20 (28,6%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden melakukan pertimbangan pemilihan pasar dengan berdasarkan hukum suatu daerah.

(53)

responden menyatakan setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden membangun jaringan (network) dengan bekerjasama dengan pihak lain atau institusi terkait.

13.Terdapat 9 (12,9%) responden yang menyatakan kurang setuju bahwa perusahaan sudah bekerjasama dengan mitra bisnispada tingkat angka 3, 45 (64,3%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 4, dan 16 (22,9%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden membangun jaringan (network) dengan bekerjasama dengan mitra bisnis.

14.Terdapat 4 (5,7%) responden yang menyatakan kurang setuju bahwa perusahaan sudah bekerjasama dengan pihak lain atau institusi terkait pada tingkat angka 3, 56 (80%) responden menyatakan setuju pada tingkat angka 4, dan 10 (14,3%) responden menyatakan sangat setuju pada tingkat angka 5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden membangun jaringan (network) dengan bekerjasama dengan asosiasi bisnis.

4.5 Hasil Uji Asumsi Klasik

(54)

4.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed)diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel

residual berdistribusi normal (Situmorang dan Lufti, 2012:100)

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histrogram dan grafik normal plotyang membandingkan antara dua absorvasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal :

4.5.1.1 Hasil Uji Normalitas dengan Histogram

(55)
[image:55.595.202.415.373.603.2]

Gambar 4.1

Histogram Uji Normalitas

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke kiri atau ke kanan.

4.5.1.2 Hasil Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression

Standarizied Residual.

Sumber: Hasil pengolahan SPSS (2016)

Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas

(56)
[image:56.595.159.465.214.442.2]

peneliti normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov(K-S). 4.5.1.3. Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogrov-smirnov

Tabel. 4.10

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 70

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 3.95610350

Most Extreme Differences

Absolute .097

Positive .055

Negative -.097

Kolmogorov-Smirnov Z .812

Asymp. Sig. (2-tailed) .524

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2016)

Pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.524 dan diatas nilai signifiksn (0,05) atau 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel residual berdistribusi normal.

4.5.2 Uji Heteroskedasitas

(57)

Dalam melakukan pengujian heterokedastisitas, dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik Scatterplot, dimana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik meyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Kedua, melalui analisis statistik yang dilakukan melalui uji glejser, dimana tidak terjadi heterokedastisitas apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempegaruhi variabel dependen.

4.5.2.1 Uji Heteroskedasitas dengan Scatter Plot

Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2016) Gambar 4.3

Scatterplot Heteroskedastisitas

(58)

layak dipakai untuk memprediksi internasionalisasi usaha berdasarkan masukan variabel intelijen pasar dan inovasi.

4.5.2.2 Uji Heteroskedasitas dengan Glejser

Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap

variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel absut maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.11

Hasil Uji Glejser heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.626 3.629 .999 .321

Intelijen Pasar -.061 .074 -.103 -.829 .410

Inovasi .074 .118 .078 .628 .532

a. Dependent Variable: Absut

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Pada Tabel 4.11 terlihat variabel independen (intelijen pasar dan inovasi) yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute

Ut (absUt). Hal ini terlihat dari probabilitas intelijen pasar (0,410), dan inovasi

(0,532) diatas tingkat kepercayaan 5 % (0.05), jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.5.3Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya gejala multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance

(59)

1. Apabila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas. 2. Apabila VIF < dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas.

3. Apabila tolerance < 0,1 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas

4. Apabila tolerance> 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas. Tabel 4.10

Uji Nilai Tolerance dan VIF

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficie

nts

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 21.496 5.615 3.828 .000

Intelijen Pasar 1.189 .115 .158 3.649 .004 .953 1.049

Inovasi 2.124 .182 .591 6.166 .000 .953 1.049

a. Dependent Variable: Internasionalisasi

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Pada Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas (intelijen pasar dan inovasi) adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas (intelijen pasar dan inovasi) adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.

4.6 Analisis Linier Berganda

(60)

(proses internasionalisasi). Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS.Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = α + b1X1 + b2X2+e

Dimana :

Y = Proses Internasionalisasi X1 = Intelijen pasar

X2 = Inovasi α = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi e = Standar eror

[image:60.595.104.521.542.730.2]

Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut ini :

Tabel 4.12

Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficient

s

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 21.496 5.615 3.828 .000

Intelijen Pasar 1.189 .115 .158 3.649 .004

Inovasi 2.124 .182 .591 6.166 .000

(61)

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan hasil pengolahan data table 4.12 kolom (unstandardized

coefficients) bagian B diperoleh model persamaan regresi linier sederhana sebagai

berikut:

Proses Internasionalisasi = 21,496 + 1,189 Intelijen Pasar+ 2,124 Inovasi+ e

Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Konstanta a = 21,496. Hal ini menunjukkan bahwa jika intelijen pasar dan inovasi bernilai 0 maka nilai proses internasionalisasi sebesar 21,496 satuan. b. Koefisien b1 (Intelijen Pasar) = 1,189. Hal ini menunjukkan bahwa jika

intelijen pasar meningkat satu satuan maka nilai proses internasionalisasi sebesar 1,189 satuan.

c. Koefisien b2 (Inovasi) = 2,214. Hal ini menunjukkan bahwa jika inovasi meningkat satu satuan maka nilai proses internasionalisasi sebesar 2,214.

4.6.1. Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas (intelijen pasar dan inovasi) terhadap variabel terikat (proses internasionalisasi ). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R2≥ 1).

Tabel 4.13

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

[image:61.595.170.458.678.751.2]
(62)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .643a .414 .397 2.01472

a. Predictors: (Constant), Inovasi, Intelijen Pasar Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa :

1. Nilai R sebesar 0.643 sama dengan 64,3 % berarti hubungan antara variabel intelijen pasar dan inovasi terhadap variabel proses internasionalisasipelaku UKM Anggota BPD HIPMI Sumatera Utara sebesar 64,3 % artinya hubungannya erat.

2. Nilai Adjusted R Square0,397 berarti 39,7 % proses internasionalisasi pelaku UKM Anggota BPD HIPMI Sumatera Utara dapat di jelaskan oleh variabel intelijen pasar dan inovasi. Sedangkan sisanya 60,3 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti pengetahuan kewirausahaan, efikasi diri,kreativitas, motivasi, kepemimpinan diri dan sebagainya

3. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang

diprediksi. Nilai Standard Error of the Estimate2,01472 4.6.2. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

(63)
[image:63.595.120.509.203.336.2]

tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan output dibawah ini terilhat bahwa :

Tabel 4.14

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 763.184 2 381.592 23.675 .000a

Residual 1079.902 67 16.118

Total 1843.086 69

a. Predictors: (Constant), Inovasi, Intelijen Pasar

b. Dependent Variable: Internasionalisasi

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Tabel 4.14 menunjukkan bahwa hasil perolehantingkat signifikansinya 0,000 < 0,05 dan fhitung (23,675) > ftabel (3,13) menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen yaitu intelijen pasar dan inovasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap proses internasionalisasi.

4.6.3. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

(64)
[image:64.595.104.522.112.304.2]

Tabel 4.15

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficient

s

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 21.496 5.615 3.828 .000

Intelijen Pasar 1.189 .115 .158 3.649 .004

Inovasi 2.124 .182 .591 6.166 .000

a. Dependent Variable: Internasionalisasi

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasrakan tabel 4.15 dapat dilihat bahwa:

1. Nilai signifikansi variabel intelijen pasar (0,004) < (0.05) dan nilai thitung (3,649)> ttabel (1,99601). Hal ini menunjukkanintelijen pasar (X1) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap proses internasionalisasi.

2. Nilai signifikansi variabel inovasi (0.000) < (0.05) dan nilai thitung (6,166) > ttabel (1,99601). Hal ini menunjukkan variabel inovasi (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

4.7 Pembahasan

4.7.1 Pengaruh Intelijen Pasar Terhadap Proses Internasionalisasi Anggota

Badan Pengurus Daerah (BPD HIPMI) Sumatera Utara

(65)

pasar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja internasional. Kegiatan ini memang cenderung untuk memungkinkan para pemimpin untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan terakhir dari pasar luar negeri, serta adakah kendala hukum untuk setiap negara tertentu, dll.

Selanjutnya, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Soulaimane dan Joris (2012) yang menyatakan bahwa intelijen pasar berpengaruh positif dan signifikan terhadap proses internasionalisasi di provinsi Quebec, Kanada. Perspektifpengaruhpelaku usaha pada orientasiaktivitas usaha nya mengenai sumberinformasiyang didapatdantingkatdifusiinternal.Selain itu, penelitian ini menunjukkanbahwa usaha yang sedang berada dipasar

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Data Perusahaan Sampel
Tabel 3.3  Uji Validitas
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan valid, hal ini dapat
+7

Referensi

Dokumen terkait

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap asisten dan kedisiplinan terhadap tingkat kelulusan praktikum fisika dasar 1 jurusan pendidikan fisika angkatan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas pertumbuhan bakteri selulolitik Enterobacter cloacae Selulolitik Aerob Rumen-1 (SAR-1) yang berasal dari limbah cairan rumen

Kedua, pada saat yang bersamaan harus tersedia juga ruang aktivitas yang cukup dengan jaminan.. yang memadai bagi seluruh warga

Tingginya indeks korupsi Indonesia di peringkat ke -100 dari 183 dengan indeks 3,0 (2011) 7 serta masih maraknya kecurangan pada saat diselenggrakannya ujian nasional di

Pendidikan hendaknya didukung dengan kelengkapan fasilitas dari suatu sekolah dan juga berdasakan cara pengajaran dari sekolah itu sendiri.Oleh karna itu setiap orang

11.Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur yang selanjutnya disebut RKPD adalah rencana pembangunan tahunan daerah yang merupakan

Universitas Sriwijaya Skripsi dengan judul “Pengaruh Tiga Jenis Lampu LED UV pada Pertumbuhan Tanaman Pakcoy ( Brassica rapa L.)” oleh Chrisensia Wulandari telah

Induksi gagal merupakan salah satu indikasi dilakukan operasi Sectio Caesaria, karena apabila dipaksakan dengan persalinan pervagina dapat mengakibatkan resiko.