PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEJIGSAW
TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK PROTISTA
(Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA-Alkautsar Bandarlampung
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013)
(Skripsi)
Oleh
M. ROBIDIN SYAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
M. Robidin Syah
ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEJIGSAW
TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK PROTISTA
(Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA-Alkautsar Bandarlampung
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013)
Oleh
M. ROBIDIN SYAH
Berdasarkan observasi di SMA Al-Kautsar Bandarlampung, kemampuan berpikir
kritis oleh siswa belum dikembangkan secara optimal. Alternatif yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis oleh siswa yaitu
penggunaan media kartu bergambar melalui model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan media kartu bergambar melalui model pembelajaran kooperatif tipeJigsawterhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis oleh siswa.
M. Robidin Syah
versi 17 taraf kepercayaan 95%. Data kualitatif berupa aktivitas belajar siswa, dan
tanggapan siswa terhadap penggunaan media kartu bergambar melalui model
pembelajaran kooperatif tipeJigsawyang dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen lebih
tinggi. Rata-rata persentase aktivitas siswa semua aspek kelas eksperimen juga
menunjukkan peningkatan yang lebih tinggi. Selain itu, semua siswa memberikan
tanggapan positif terhadap penggunaan media kartu bergambar melalui model
pembelajaran kooperatif tipeJigsaw.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEJIGSAW
TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK PROTISTA
(Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA-Alkautsar Bandarlampung
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013)
Oleh
M. ROBIDIN SYAH
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Judul Skripsi :PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAWTERHADAP KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK PROTISTA
(Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA-Alkautsar Bandarlampung Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013)
Nama Mahasiswa : M. Robidin Syah
Nomor Pokok Mahasiswa : 0813024036
Program Studi : Pendidikan Biologi
Jurusan : Pendidikan MIPA
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Pramudiyanti, S.Si., M.Si. Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd. NIP 19730310 199802 2 001 NIP 19770715 200801 2 020
2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA
Dr. Caswita, M. Si.
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Pramudiyanti, S.Si., M.Si. ………...
Sekretaris : Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd.………...
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Darlen Sikumbang, M.Biomed. ………
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Bujang Rahman, M. Si NIP 19600315 198503 1 003
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Pugung Lemong Kec. Lemong Kab. Pesisir
Barat Lampung pada tanggal 28 Mei 1989 sebagai anak ke lima
dari enam bersaudara, dari pasangan Bapak M. Haza Syah dan
Ibu Nurjannah Bawar.
Penulis mengawali pendidikan formal di TK Dharma Wanita Lemong pada tahun
1996, kemudian dilanjutkan di SD Negeri 1 Lemong (1996-2002), SMP Negeri 2
Lemong (2002-2005), dan SMA Negeri 2 Metro (2005-2008). Tahun 2008 penulis
terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (PMIPA) Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Selama menjadi mahasiswa penulis pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah
Mikrobiologi serta aktif di organisasi sebagai Eksakta Muda (Eksmud)
Himasakata (2008/2009), dan Generasi Muda (Gema) FPPI (2008/2009). Tahun
2011, penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP
Negeri 1 Lambu Kibang Kampung Gilang Tunggal Makarta dan KKN (Kuliah
Kerja Nyata) Tematik di Kampung Lesung Bhakti Jaya Kec. Lambu Kibang
Dengan Menyebut Nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
PERSEMBAHAN
Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmad dan karunia-Nya
sehingga karya ini dapat diselesaikan. Sholawat serta salam selalu dicurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan yang terang benderang
bagi kemaslahatan umat manusia di bumi.
Kupersembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepada:
Ibunda, ayahanda, kakanda, dan adinda tercinta:
Mak Nurjannah Bawar, Bak M. Haza Syah, Wo Masnani, Ngah Darina Wati, Cudo Neti Hera Wati,
Kakcik Sofia Rohma, S.Pd, serta Upik Khoiriah.
atas didikan dengan penuh kesabaran dan limpahan kasih sayang, dan selalu menyemangatiku disaat gundah dan memberikan dukungan baik moral maupun material demi kelancaran langkahku menuju kesuksesan .
Keponakan tersayang yang selalu memberikan kecerian:
Ahmad Muallim, M. Faiz Syamil,
Rafika Mayantiara,
Nur Zuhroh Asmarona, Lailatul Qibtiah, Ashabul Kahfi, serta Kiagus Faris Rahman.
M O T T O
Maka berlomba lombalah kamu dalam kebaikan ..,
(QS Al-Baqarah: 148).
Aku kagum dengan ketetapan Allah azza wajalla terhadap orang-orang
mukmin. Jika dia mendapatkan kebaikan, dia memuji Rabbnya dan bersyukur,
jika mendapatkan musibah dia memuji kepada Rabbnya dan bersabar ..,
(HR Ahmad: 1405).
... Bila hati kian bersih, berfikir pun selalu jernih,
semangat hidupkan gigih, prestasi mudah di raih ..,
(Abdullah Gymnastiar/ A a Gym).
Allah menciptakan sayap burung agar ia bisa terbang
Allah menciptakan sirip ikan agar ia bisa berenang
Allah menciptakan otak manusia agar ia bisa segalanya,
PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : M. Robidin Syah
Nomor Pokok Mahasiswa : 0813024036
Program Studi : Pendidikan Biologi
Jurusan : Pendidikan MIPA
Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri,
dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau
ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan
penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.
Bandarlampung, Februari 2013
SANWACANA
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat meraih gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unila. Skripsi ini
berjudul“PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEJIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI
POKOK PROTISTA (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA-Alkautsar
Bandarlampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan
dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Bujang Rahman, M. Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.
2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung.
3. Pramudiyanti, S.Si., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
sekaligus Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan motivasi
hingga skripsi ini dapat selesai.
4. Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai.
5. Drs. Darlen Sikumbang, M.Biomed., selaku dosen penguji atas saran-saran
6. Drs. Arwin Achmad, M. Si., selaku Pembimbing Akademik, Neni
Hasnunidah, S.Pd., M.Si, Bapak dan Ibu dosen atas ilmu yang telah diberikan
serta staf TU di Jurusan PMIPA FKIP.
7. Drs. Hi. Joko Santoso., selaku Kepala SMA Al-Kautsar Bandarlampung dan
Dinar Asri H. W, S.Pd selaku guru mitra, staf TU, serta siswa-siswi kelas X6 dan X7SMA Al-Kautsar Bandarlampung.
8. Istimewa untukMak,Bak,WoMas,Ngah Darina,Cudo Hera,KakcikSofia, Upik,Docik, Tuan Tengah Syahrani Bawar, Pakngah Syahrir Bawar,
Makcik,Wo Evi atas kasih sayang, doa, dan motivasi yang diberikan. 9. Spesial untuk Mandibula.,Soulmate(Hadi, Yudi, Ardi),Partner(Novria,
Kurnia, Iska, Nung), Pendra, Eko, Harry, Tri, Melda, Okta, Sri, Cuwi, Ika,
Arista, Wahyu, Dzul, Ajeng,etcserta Bioma dan Formandibula., Khoirunnisa, Jarmini, Zuriyati,MbakAria,MbakRini,Mbak Chery,MbakAna, Kak Suta, Kak Suliwan, Kak Adit, atas kerja sama dan semangat yang diberikan.
10. Kerabat dari PPL dan KKN Tematik., Riki, Syahrudin, Indarti, Ratih, Fathin,
Mujiasih, Nurul, Niki, Liendha, Agesti, serta kerabat dari Asrama 41., Mei,
Rizal, Syamsi, Indra, Hadi, Hendi, Dimas, dan Wahyu.
11. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
Bandar Lampung, Februari 2013
Penulis
xiii DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xviii
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Ruang Lingkup Penelitian ... 7
F. Kerangka Pikir ... 8
G. Hipotesis Penelitian ... 9
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Kartu Bergambar ... 11
B. Model Pembelajaran Kooperatif TipeJigsaw... 14
C. Kemampuan Berpikir Kritis ... 17
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 23
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 23
C. Desain Penelitian ... 23
D. Prosedur Penelitian... 24
E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ... 31
F. Teknik Analisis Data ... 33
G. Mendeskripsikan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 36
H. Pengolahan Data Aktivitas Siswa ... 38
I. Pengolahan Data Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Media Kartu Bergambar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TipeJigsaw ... 40
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 43
B. Pembahasan ... 49
xiv
B. Saran ... 56
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1. Silabus Pembelajaran ... 61
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 65
3. Lembar Ahli ... 85
4. Soal Pretes-Postes Kemampuan Berpikir Kritis ... ... 107
5. Angket Tanggapan Siswa... 118
6. Data Hasil Penelitian ... 119
7. Analisis Uji Statistik Data Hasil Penelitian ... 133
8. Contoh Media Kartu Bergambar ... 144
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Indikator kemampuan berpikir kritis... 19
2. Kriteria SkorN-gain... 34
3. Kriteria peningkatan KBK oleh siswa ... 34
4. Lembar penilaian kemampuan berpikir kritis siswa ... 36
5. Kriteria kemampuan berpikir kritis siswa ... 37
6. Lembar observasi aktivitas belajar siswa ... 38
7. Kriteria persentase aktivitas belajar siswa ... 39
8. Angket tanggapan siswa ... 40
9. Skor per jawaban angket ... 40
10. Tabulasi data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media kartu bergambar melalui model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw ... 41
11. Kriteria persentase angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media kartu bergambar melalui model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw ... 42
12. Hasil uji normalitas dan homogenitas nilai pretes, postes, dan N -gainkemampuan berpikir kritis siswa pada kelompok eksperimen dan kontrol ... 43
13. Hasil uji kesamaan dan perbedaan dua rata-rata nilai pretes, postes, dan N-gainkemampuan berpikir kritis pada kelompok eksperimen dan kontrol ... 44
14. Hasil analisis rata-rata N-gainsetiap indikator kemampuan berpikir kritis pada kelompok eksperimen dan kontrol ... 45
xvi
16. Aktivitas belajar siswa kelompok eksperimen dan kontrol ... 46
17. Nilai pretes, postes, dan N-gainkelompok eksperimen ... 117
18. Nilai pretes, postes, dan N-gainkelompok kontrol ... 120
19. Analisis butir soal pretes dan postes kelompok eksperimen ... 122
20. Analisis butir soal pretes dan postes kelompok kontrol ... 124
21. Analisis perindikator kemampuan berpikir kritis pada soal pretes dan postes kelompok eksperimen ... 126
22. Analisis perindikator kemampuan berpikir kritis pada soal pretes dan postes kelompok kontrol ... 128
23. Analisis data observasi aktivitas belajar siswa kelompok eksperimen dan kontrol ... 131
24. Analisis data angket tanggapan siswa ... 133
25. Hasil uji normalitas pretes kelompok eksperimen dan kontrol .... 135
26. Hasil uji kesamaan dua varians & kesamaan dua rata-rata pretes 135 27. Hasil uji perbedaan dua rata-rata pretes ... 136
28. Hasil uji normalitas postes kelompok eksperimen dan kontrol ... 137
29. Hasil ujiMann-WithneyU postes ... 137
30. Hasil uji normalitas N-gainkelompok eksperimen dan kontrol .. 138
31. Hasil uji kesamaan dua varians & kesamaan dua rata-rata N-gain 138 32. Hasil uji perbedaan dua rata-rata N-gain ... 139
33. Hasil uji normalitas N-gainpada indikator kemampuan memberikan alasan kelompok eksperimen dan kontrol ... 140
34. Hasil ujiMann-WithneyU N-gainpada indikator kemampuan memberikan kelompok eksperimen dan kontrol ... 141
35. Hasil uji normalitas N-gainpada indikator mencari persamaan dan perbedaan kelompok eksperimen dan kontrol ... 141
xvii
37. Hasil uji normalitas N-gainpada indikator merekonstruksi
argumen kelompok eksperimen dan kontrol ... 142
38. Hasil ujiMann-WithneyU N-gainpada indikator merekonstruksi
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ... 7
2. Skema model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw ... 15
3. Desain pretes-postes kelompok non ekuivalen ... 22
4. Aktivitas belajar siswa pada kelompok eksperimen dan kontrol . 47 5. Tanggapan siswa terhadap penggunaan media kartu bergambar melalui model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw ... 48
6. Contoh jawaban siswa untuk indikator kemampuan memberikan alasan pada kelompok eksperimen ... 50
7. Contoh jawaban siswa untuk indikator mencari persamaan dan perbedaan pada kelompok eksperimen ... 52
8. Contoh jawaban siswa untuk indikator merekonstruksi argumen pada kelompok eksperimen ... 53
9. Contoh media kartu bergambar Protista mirip tumbuhan 1 ... 144
10. Contoh media kartu bergambar Protista mirip tumbuhan 2 ... 144
11. Contoh media kartu bergambar Protista mirip hewan 1 ... 145
12. Contoh media kartu bergambar Protista mirip hewan 2 ... 145
13. Contoh media kartu bergambar Protista mirip jamur 1 ... 146
14. Contoh media kartu bergambar Protista mirip jamur 2 ... 146
15. Guru memberikan media kartu bergambar pada kelompok ahli .. 147
16. Guru memberikan pengarahan cara mengerjakan lembar ahli ... 147
17. Siswa berdiskusi dalam kelompok ahli ... 148
xix
19. Siswa menyampaikan hasil diskusi dalam kelompok asal ... 149
20. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok yang
1
I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya yang tepat untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas dan satu–satunya wadah yang berfungsi sebagai alat untuk
membangun SDM yang bermutu tinggi adalah pendidikan. Melalui
pendidikan, persiapan sedini mungkin perlu dilakukan untuk menghadapi
tantangan yang sangat kompleks. Menurut Badan Standar Nasional
Pendidikan, Mata Pelajaran Biologi termasuk dalam rumpun Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), yang memiliki peran penting dalam peningkatan
mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang
berkualitas, yaitu manusia Indonesia yang mampu berpikir kritis, kreatif,
logis dan berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan
oleh dampak perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
(BSNP, 2006: iv).
Melihat pentingnya Biologi dan peranannya tersebut, maka peningkatan mutu
pendidikan harus selalu diupayakan. Salah satunya melalui peningkatan
kecakapan hidup (life skill) yaitu keterampilan berpikir (Depdiknas, 2003). Menurut Sugiarto (dalam Amri dan Ahmadi, 2010: 62) berpikir kritis
diperlukan dalam kehidupan di masyarakat karena manusia selalu dihadapkan
2
berpikir kritis dapat mengarahkan anak-anak pada kebiasaan melakukan
berbagai kegiatan tanpa mengetahui tujuan dan mengapa mereka
melakukannya. Oleh sebab itu, menurut Dewey (Jhonson, 2007: 187) sekolah
harus mengajarkan cara berpikir yang benar pada anak-anak.
Siswa harus memiliki kesadaran akan diri dan lingkungannya, karena itu
pendidikan di sekolah harus mampu membangun kesadaran kritis anak didik.
Mengajarkan keterampilan berpikir secara eksplisit dan memadukannya
dengan materi pembelajaran (kurikulum) dapat membantu para siswa untuk
menjadi pemikir yang kritis dan kreatif secar efektif (Hidayati, 2010: 2). Pada
dasarnya pembelajaran keterampilan berpikir dapat dengan mudah dilakukan.
Sayangnya kondisi pembelajaran yang ada di kebanyakan sekolah di
Indonesia belum begitu mendukung untuk terlaksananya pembelajaran
keterampilan berpikir yang efektif. Beberapa kendalanya antara lain
pembelajaran di sekolah masih terfokus pada guru, belumstudent centered; dan fokus pendidikan di sekolah lebih pada yang bersifat menghafal/
pengetahuan faktual (Sutrisno, 2008 dalam Umroh, 2010: 2).
Hal tersebut juga sesuai dengan hasil observasi dan diskusi dengan guru
Biologi yang mengajar di kelas X SMA Al-Kautsar Bandarlampung,
diketahui bahwa selama ini guru kurang memberdayakan kemampuan
berpikir kritis secara optimal, khususnya pada uraian materi pokok Protista.
Hal tersebut terlihat dalam pembelajaran, guru lebih dominan menggunakan
metode ceramah dan diskusi biasa. Siswa pun lebih banyak menerima
3
potensi yang dimiliki, termasuk kemampuan berpikir kritis. Guru jarang
mengaitkan aplikasi konsep dengan kehidupan sehari-hari dan guru jarang
mengajak siswa berlatih untuk menganalisis, mensintesis, mengevaluasi suatu
informasi data dan argumen. Penggunaan media dalam proses pembelajaran
sebagai perantara yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran juga
masih belum dioptimalkan. Selain itu, meski hampir semua siswa memiliki
buku-buku pelajaran, tetapi siswa hanya ditekankan untuk menghafal konsep
bukan memahami konsep.
Dalam penelitian ini, materi pokok yang dipilih yaitu Protista yang memiliki
kompetensi dasar yaitu menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom
Protista, dan peranannya bagi kehidupan. Materi pokok Protista dipilih dalam
penelitian ini, karena penyampaiannya selama ini kurang melibatkan siswa
dalam pemberian pengalaman langsung serta minimnya alat-alat pengamatan
Protista. Hal ini menyebabkan siswa hanya mampu memahami secara teori
saja tanpa melihat secara langsung permasalahan yang terjadi. Kelemahan ini
dapat diatasi dengan menggunakan media.
Pemilihan media harus disesuaikan dengan materi pokok yang akan
dipelajari. Salah satu jenis media yang diduga sesuai dengan uraian materi
pokok Protista adalah media kartu bergambar. Media kartu bergambar diduga
akan menarik perhatian siswa, karena meletakkan dasar-dasar yang konkrit
berupa gambar-gambar contoh spesies dari filum dalam kingdom Protista,
sehingga siswa tidak perlu mengira-ngira dalam mengenali ciri-ciri Protista
4
Media kartu bergambar dapat menciptakan suasana yang menyenangkan
(joyfull learning) dalam proses pembelajaran karena siswa diajak belajar sambil bermain. Permainan dapat mengembangkan motivasi siswa untuk
belajar aktif karena permainan mampu menembus kebosanan dan
memberikan tantangan untuk memecahkan masalah dalam suasana gembira
dan menimbulkan semangat kooperatif dan kompetitif yang sehat serta
membantu siswa yang lamban dan kekurangan motivasi (Hidayat, dkk, 1990
dalam Yanti, 2010: 15). Berdasarkan hasil penelitian Muzaffar (Afandi,
2012:16) menunjukkan bahwa penggunaan media kartu bergambar dapat
meningkatkan kreativitas menulis siswa.
Keunggulan media kartu bergambar tersebut dapat dirasakan optimal bila
dikombinasikan dengan model pembelajaran yang dapat melibatkan peran
aktif siswa. Prinsip tersebut mungkin akan terwujud salah satunya melalui
pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah kegiatan
pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama, saling
membantu dalam mengkonstruksi konsep dan menyelesaikan persoalan (Lie,
2008: 95). Pembelajaran kooperatif tipeJigsawdiduga sesuai untuk dikombinasikan dengan media kartu bergambar. Jigsaw didesain untuk
meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri
dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi
yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan
materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian,
siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara
5
Sehingga keterampilan berpikir siswa akan terpancing untuk lebih
dioptimalkan. Dari hasil penelitian oleh Bustianti (2009: 85) diketahui bahwa
siswa yang menggunakan model pembelajarancooperative learningteknik Jigsawkemampuan berpikir kritisnya lebih baik dibandingkan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk meneliti pengaruh model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw terhadap keterampilan berpikir kritis serta memadukannya dengan media
kartu bergambar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :
1. Adakah pengaruh yang signifikan pada penggunaan media kartu
bergambar melalui model pembelajaran kooperatif tipaJigsawterhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi pokok Protista?
2. Bagaimana aktivitas belajar siswa yang menggunakan media kartu
6
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh penggunaan media kartu bergambar melalui model
pembelajaran kooperatif tipeJigsawterhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi pokok Protista.
2. Aktivitas belajar siswa yang menggunakan media kartu bergambar melalui
model pembelajaran kooperatif tipeJigsawdalam pembelajaran pada materi pokok Protista.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi peneliti : memberikan pengalaman dalam membuat kartu
bergambar, merencanakan dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran menggunakan media kartu bergambar
melalui model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsawpada materi pokok Protista.
2. Bagi siswa : mendapat pengalaman belajar yang menyenangkan dan
mengasah kemampuan berpikir kritis siswa.
3. Bagi guru : memberikan wawasan bagi guru untuk menggunakan
media kartu bergambar melalui model pembelajaran
7
E. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk memberi kejelasan dalam penelitian, berikut dikemukakan beberapa
batasan yaitu :
1. Media kartu bergambar yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu
set kartu berukuran 10x7 cm yang berisi gambar dan keterangan tentang
ciri-ciri umum filum dalam Protista dan peranannya bagi kehidupan yang
dibuat sendiri oleh peneliti.
2. Model pembelajaran kooperatif tipeJigsawyang digunakan dalam penelitian ini memiliki langkah-langkah sebagai berikut: (a) siswa
memperoleh topik-topik ahli dan membaca materi tersebut untuk
mendapatkan informasi, (2) siswa dengan topik-topik ahli yang sama
bertemu untuk mendiskusikan topik tersebut, (3) ahli kembali ke
kelompok asalnya untuk menjelaskan topik pada kelompoknya, (4) siswa
memperoleh kuis individu yang mencakup semua topik, dan (5)
penghitungan skor kelompok dan menentukan penghargaan kelompok
(Slavin, 1995: 30).
3. Kemampuan berpikir kritis siswa yang diukur dalam penelitian ini
meliputi: kemampuan memberikan alasan, mencari persamaan dan
perbedaan, dan merekonstruksi argumen.
4. Aktivitas belajar siswa yang diamati pada saat diskusi dan presentasi
adalah mengemukakan pendapat/ ide, mengajukan pertanyaan, bekerja
sama dalam tim, bertukar informasi, dan mempresentasikan hasil diskusi
8
5. Materi pokok dalam penelitian ini adalah Protista dengan kompetensi
dasar menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista, dan
peranannya bagi kehidupan (KD 2.3).
6. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Al-Kautsar dengan
subyek penelitian siswa kelas X7sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 sebagai kelas kontrol.
F. Kerangka Pikir
Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan guru Biologi yang mengajar
di kelas X SMA Al-Kautsar Bandarlampung, diketahui bahwa selama ini guru
kurang memberdayakan kemampuan berpikir kritis secara optimal, khususnya
pada uraian materi pokok Protista. Materi Protista mengkaji ciri-ciri umum
filum dalam kingdom Protista dan peranannya bagi kehidupan. Oleh karena
itu materi tersebut akan lebih dipahami siswa salah satunya dengan
mengkreasikan gambar ke dalam kartu sehingga siswa tidak hanya dapat
belajar tetapi juga bermain sehingga dapat menciptakan suasana yang
menyenangkan (joyfull learning) dalam proses pembelajaran. Media kartu bergambar dirasakan cocok dengan materi Protista karena dapat menyediakan
gambar asli adanya Protista di lingkungan sekitar. Melalui media kartu
bergambar ini, pengertian-pengertian yang tadinya bersifat abstrak dapat
menjadi kongkrit. Sehingga siswa lebih mudah dalam menggali dan
mengolah informasi yang dibutuhkan.
Penggunaan media kartu bergambar tersebut akan lebih efektif jika
9
secara aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang
berpusat kepada siswa (student centered) adalah model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw.Melalui model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw siswa dilatih untuk bekerja dengan sesama siswa. Siswa belajar berani
bertanya atau mengemukakan pendapat selama proses pembelajaran
berlangsung.
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah media kartu
bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsawsedangkan variabel terikatnya ialah keterampilan berpikir kritis. Hubungan antara hasil
variabel tersebut digambarkan dalam diagram berikut:
Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat Keterangan: X = Media kartu bergambar melalui model
pembelajaran kooperatif tipeJigsaw; Y = Kemampuan berpikir kritis siswa.
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan dalam penggunaan media kartu
bergambar melalui model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada uraian materi
pokok Protista.
H1 = Ada pengaruh yang signifikan pada penggunaan media kartu
10
bergambar melalui model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada uraian materi pokok
Protista.
2. Penggunaan media kartu bergambar melalui model pembelajaran
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Media Kartu Bergambar
Katamediaberasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata mediumyang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Sedangkan Gearlach dan Ely (Fathurrohman, 2009: 65) mengatakan bahwa media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian
yang membangun suatu kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam aktivitas pembelajaran, media
dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan
pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan
peserta didik.
Menurut Brown (dalam Steofandi, 2010: 35) mengungkapkan bahwa media
pembelajaran yang digunakan guru atau siswa dalam pembelajaran dapat
mempengaruhi efektivitas pembelajaran. Hal ini juga diperkuat oleh Hamalik
(dalam Arsyad, 2000: 15) bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses
belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
Terdapat beberapa manfaat lain dari penggunaan media pengajaran dalam
proses belajar siswa, seperti yang diungkapkan Sudjana dan Rivai (dalam
Arsyad, 2007: 24) manfaatnya, yaitu:
1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar;
2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai
tujuan pengajaran;
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan
dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap
jam pelajaran;
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Beberapa pakar media pendidikan membuat suatu pengklasifikasian media
pembelajaran, yang mengungkapkan karakteristik atau ciri-ciri khas suatu
media. Salah satu penggolongan media yang dikenal adalah menurut Brezt
(dalam Steofandi, 2010: 30), mengidentifikasi media ke dalam tiga unsur
pokok yaitu: suara, visual dan gerak.
Gambar merupakan salah satu media visual dua dimensi. Media visual yaitu
13
beberapa keunggulan diantaranya, yaitu: dapat memperlancar pemahaman dan
memperkuat ingatan, selain itu juga dapat pula menumbuhkan minat siswa
dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia
nyata (Arsyad, 2000: 89).
Sadiman, dkk (2008: 29-31) menyatakan beberapa kelebihan media bergambar
diantaranya adalah :
1. Sifatnya konkret, lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan
dengan media verbal semata.
2. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek, atau
peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu siswa dapat dibawa ke
objek atau peristiwa tersebut.
3. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
4. Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk tingkat
usia berapa saja sehingga dapat mencegah kesalahpahaman.
5. Harganya murah, mudah diperoleh dan digunakan tanpa memerlukan
peralatan khusus.
Media kartu bergambar merupakan modifikasi dari media gambar. Media
kartu atauflash carddiperkenalkan oleh Glenn Doman, seorang dokter ahli bedah otak dari Philadelpia, Pennsylvania.Flash cardadalah kartu-kartu bergambar yang dilengkapi oleh kata-kata (Herlina, 2011: 8). Kartu adalah
kertas tebal yang berbentuk persegi panjang (KBBI, 1991 dalam Prapita,
2009: 4). Sedangkan Prapita (2009: 4) menyatakan bahwa media kartu
14
membantu mempermudah dalam belajar. Media bergambar ini terbuat dari
kertas tebal atau karton berukuran 17 × 22 cm yang tengahnya terdapat
gambar materi yang sesuai dengan pokok bahasan.
Menurut Arsyad (2007: 120-121) kartu bergambar biasanya berukuran 8 x 12
cm atau disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi. Gambar yang
terdapat pada kartu menjadi petunjuk dan rangsangan bagi siswa untuk
memberikan respon yang diinginkan.
B. Model Pembelajaraan Kooperatif TipeJigsaw
Pembelajaran kooperatif menurut Trianto (2010: 56) muncul dari konsep
bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit
jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja
dalam kelompok untuk memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi,
menurutnya hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek
utama dalam pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang banyak
digunakan dan menjadi perhatian serta dianjurkan oleh para ahli pendidikan.
Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil penelitian yang dianjurkan oleh Slavin
(1995) dalam Rusman (2010: 205) dinyatakan bahwa: (1) penggunaan
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan
sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi,
15
memenuhi kebutuhan siswa dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, dan
mengintegrasikan pengetahuan dengan pengalaman.
Selanjutnya Arends (1997: 111, dalam Trianto 2010: 65-66), berpendapat
bahwa pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan
materi belajar.
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi,
sedang, dan rendah.
3. Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku
dan jenis kelamin yang beragam.
4. Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu.
Salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalahJigsaw. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu pembelajaran kooperatif yang terdiri dari
beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas
penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut
kepada anggota lain di dalam kelompoknya (Arends, dalam Ainy 2000: 26).
Jigsawdidesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan
dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain.
Dengan demikian, siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus
bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan
16
Pembelajaran kooperatif tipeJigsawmerupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam
menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Dalam
model belajar ini terdapat tahap-tahap dalam penyelenggaraanya. Tahap
pertama siswa dikelompokkan dalam bentuk kelompok-kelompok kecil.
Pembentukan kelompok-kelompok siswa tersebut dapat dilakukan guru
berdasarkan pertimbangan tertentu. Namun untuk mengoptimalkan manfaat
belajar kelompok, keanggotaan kelompok seyogyanya heterogen, baik dari
segi kemampuannya maupun karakteristik lainnya (Isjoni 2009: 54).
DalamJigsawini setiap anggota kelompok ditugaskan untuk mempelajari materi tertentu. Kemudian siswa-siswa atau perwakilan dan kelompoknya
masing-masing bertemu dengan anggota-anggota dan kelompok lain yang
mempelajarai materi yang sama. Selanjutnya materi tersebut didiskusikan
mempelajari serta memahami setiap masalah yang dijumpai sehingga
perwakilan tersebut dapat memahami dan menguasai materi tersebut. Setelah
masing-masing perwakilan tersebut dapat menguasai materi yang
ditugaskannya, kemudian masing-masing perwakilan tersebut kembali ke
kelompok masing atau kelompok asalnya. Selanjutnya
masing-masing anggota tersebut saling menjelaskan pada teman satu kelompoknya
sehingga teman satu kelompoknya dapat memahami materi yang ditugaskan
17
Hubungan yang terjadi antar kelompok asal dan kelompok ahli digambarkan
oleh Arrends dalam Ainy (2000: 15) sebagai berikut:
Pada tahap selanjutnya siswa diberi tes/kuis, hal tersebut dilakukan untuk
mengetahui apakah siswa sudah dapat memahami suatu materi. Dengan
demikian, secara umum penyelenggaraan model belajarJigsawdalam proses belajar mengajar dapat menumbuhkan tanggung jawab siswa sehingga terlibat
langsung secara aktif dalam memahami suatu persoalan dan
menyelesaikannya secara kelompok (Isjoni 2009: 55).
C. Berpikir Kritis
Menurut kamus Webster’s(dalam Amri dan Ahmadi, 2010: 62), Kritis
(critical) adalah menerapkan atau mempraktikan penilaian yang teliti dan obyektif sehingga berpikir kritis dapat diartikan sebagai berpikir yang
membutuhkan kecermatan dalam membuat keputusan. Pengertian yang lain
diberikan oleh Suryanti dkk (dalam Amri dan Ahmadi, 2010: 62) yaitu:
berpikir kritis merupakan proses yang bertujuan untuk membuat keputusan
yang masuk akal mengenai apa yang kita percayai dan apa yang kita kerjakan. α β
18
Berpikir kritis merupakan salah satu tahapan berpikir tingkat tinggi. Sugiarto
(dalam Amri dan Ahmadi, 2010: 62) mengkategorikan proses berpikir
kompleks atau berpikir tingkat tinggi ke dalam empat kelompok yang meliputi
pemecahan masalah (problem solving), pengambilan keputusan (decision making), berpikir kritis (critical thinking), dan berpikir kreatif (creative thingking). Berpikir kritis diperlukan dalam kehidupan karena dalam
kehidupan di masyarakat, manusia selalu dihadapkan pada permasalahan yang
memerlukan pemecahan. Untuk memecahkan suatu permasalahan tertentu
diperlukan data-data agar dapat dibuat keputusan yang logis, dan untuk
membuat suatu keputusan yang tepat, diperlukan kemampuan kritis yang baik.
Beberapa kemampuan yang dikaitkan dengan konsep berpikir kritis adalah
kemampuan-kemampuan untuk memahami masalah, menyeleksi informasi
yang penting untuk menyelesaikan masalah, memahami asumsi-asumsi,
merumuskan dan menyeleksi hipotesis yang relevan, serta menarik kesimpulan
yang valid dan menentukan kevalidan dari kesimpulan-kesimpulan, Dressel
(dalam Amri dan Ahmadi, 2010: 63).
Pernyataan di atas didukung oleh Amri dan Ahmadi (2010: 64) dalam berpikir
kritis siswa dituntut menggunakan strategi kognitif tertentu yang tepat untuk
menguji keandalan gagasan, pemecahan masalah, dan mengatasi masalah serta
kekurangannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiarto (dalam Amri dan
Ahmadi, 2010: 64), bahwa berpikir kritis merupakan berpikir disiplin yang
dikendalikan oleh kesadaran. Cara berpikir ini merupakan cara berpikir yang
19
Keterampilan dan indikator berpikir kritis lebih lanjut diuraikan pada Tabel 1
dibawah ini:
Tabel 1. Indikator kemampuan berpikir kritis
Keterampilan f. Mencari struktur dari
sebuah
b. Apa yang menjadi alasan utama? c. Apa yang kamu
maksud dengan? d. Apa yang menjadi
contoh?
e. Apa yang bukan contoh?
20 i. Apakah ini yang
kamu katakan? j. Apalagi yang akan
kamu katakan
21
Keterampilan Berpikir Kritis
Sub Keterampilan
Berpikir Kritis Aspek
3. Menyimpulkan 6. Mendeduksi dan mempertimbangkan
a. Latar belakang fakta b. Konsekuensi
22
Keterampilan Berpikir Kritis
Sub Keterampilan
Berpikir Kritis Aspek
f. Memonitor implementasi 12. Berinteraksi dengan
orang lain
a. Memberi label b. Strategi logis c. Strategi retorik d. Mempresentasikan
24
III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Al-Kautsar Bandarlampung pada
bulan Oktober 2012.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Al-Kautsar
Bandar Lampung Tahun Ajaran 2012/2013. Pengambilan sampel dilakukan
dengan teknikcluster random sampling. Yang dimaksud dengancluster random samplingyaitu populasi tidak terdiri dari individu-individu,
melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu misalnya kelas sebagai
cluster(Margono, 2009: 127). Diperoleh kelas X7 yang berjumlah 39 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 yang berjumlah 37 siswa sebagai kelas kontrol.
C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desainpretes-posttes kelompok non ekuivalen. Kelompok eksperimen maupun kontrol
menggunakan kelas yang ada dengan kondisi yang homogen. Kelompok
24
model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw, sedangkan kelas kontrol hanya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw. Hasil pretes dan postes pada kedua kelompok subyek dibandingkan.
Struktur desain penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kelompok Pretes Perlakuan Postes
I O1 X O2
II O1 O2
Gambar 3. Desain pretes-postes kelompok non ekuivalen
Keterangan: I = Kelompok eksperimen; II = Kelompok kontrol; O1= Pretes; O2= Postes; X = Perlakuan media kartu bergambar melalui model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw(dimodifikasi dari Hadjar, 1999: 335).
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan
penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Prapenelitian
Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian adalah:
a. Membuat suran izin penelitian ke Dekan FKIP untuk sekolah tempat
diadakannya penelitian.
b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian,
untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti.
c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
d. Membuat media pembelajaran berupa kartu bergambar. Cara membuat
25
1. Membagi materi pokok Protista ke dalam 3 tema yaitu Protista
menyerupai tumbuhan, Protista menyerupai hewan, dan Protista
menyerupai jamur.
2. Menentukan gambar dan keterangan yang akan disajikan dalam
kartu untuk tiap-tiap tema.
3. Mendesain kartu dengan menggunakan programMicrosoft Office Publisher.
4. Mencetak kartu dengan menggunakan printer di atas kertas bc
berwarna putih polos.
5. Menggunting kartu dengan rapi.
e. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Ahli.
f. Membuat instrumen evaluasi yaitu soal pretes/ postes untuk setiap
pertemuan berupa soal-soal uraian yang akan diuji ahli.
g. Membuat lembar observasi aktivitas siswa.
h. Membuat angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan
menggunakan media kartu bergambar dan model pembelajaran
kooperatif tipeJigsaw
i. Membagi siswa dalam 13 kelompok asal, masing-masing kelompok
terdiri dari dua sampai tiga orang ahli.
2. Pelaksanaan Penelitian
Mengadakan kegiatan pembelajaran yang menggunakan media kartu
26
Penelitian ini direncanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan
pertama siswa mendiskusikan cici-ciri umum filum dalam Protista dan
pertemuan kedua siswa siswa mendiskusikan peranan Protista bagi
kehidupan, dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
Kelas Eksperimen
a. Pendahuluan
1) Siswa mengerjakan soal pretes pada pertemuan I berupa soal uraian
mengenai materi pokok Protista.
2) Siswa mendengarkan penjelasan tentang tujuan pembelajaran.
3) Siswa diberi apersepsi:
Pertemuan I :“Pernahkah kalian melihat air tergenang yang
berwarna hijau? Menurut kalian mengapa air
tersebut tampak berwarna hijau?”
Pertemuan II:”Keberadaan setiap makhluk pasti memiliki peranan
bagi makhluk lain yang tinggal di lingkungannya,
begitu juga dengan Protista. Coba kalian sebutkan
contoh peranan Protista tersebut!”
4) Siswa diberi motivasi:
Pertemuan I :”Salah satu manfaat yang akan diperoleh setelah kita
belajar pada pertemuan ini, kita dapat mengetahui
klasifikasi takson filum dalam Protista.”
Pertemuan II:“Siapa di antara kalian yang gemar memakan
27
untuk kesehatan usus kita. Ada beberapa spesies
algae yang berperan dalam pembuatan agar-agar.
Salah satu manfaat yang akan diperoleh setelah kita
belajar pada pertemuan ini, kita dapat mengetahui
contoh spesies yang berperan dalam pembuatan
agar-agar tersebut”.
b. Kegiatan Inti
1) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pembelajaran
kooperatif tipeJigsawyang akan dilaksanakan di dalam proses pembelajaran.
2) Siswa dikelompokkan ke dalam 14 kelompok asal, masing
-masing kelompok terdiri dari tiga orang ahli.
2) Setiap siswa dalam kelompok asal diberikan kartu berwarna.
3) Siswa berkumpul membentuk kelompok ahli sesuai dengan kartu
berwarna yang dimiliki: ahli satu mendapat kartu berwarna merah,
ahli dua mendapat kartu berwarna kuning, dan ahli tiga mendapat
kartu berwarna hijau:
a) kelompok ahli satu,
Pertemuan I : mendiskusikan cici-ciri umum filum dalam
Protista menyerupai tumbuhan.
Pertemuan II: mendiskusikan peranan Protista menyerupai
tumbuhan bagi kehidupan.
b) kelompok ahli dua,
28
Protista menyerupai hewan.
Pertemuan II: mendiskusikan peranan Protista menyerupai
hewan bagi kehidupan.
c) kelompok ahli tiga,
Pertemuan I : mendiskusikan cici-ciri umum filum dalam
Protista menyerupai jamur.
Pertemuan II: mendiskusikan peranan Protista menyerupai
jamur bagi kehidupan.
5) Setiap kelompok ahli diberi kartu bergambar dan Lembar Ahli.
6) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara mengerjakan
Lembar Ahli.
7) Siswa dibimbing dalam mengamati media kartu bergambar dan
mengerjakan Lembar Ahli.
8) Setiap siswa kembali ke kelompok asal dan menginformasikan
kepada teman satu kelompoknya mengenai hasil diskusi dengan
kelompok ahli. Dalam kegiatan ini, siswa saling melengkapi dan
berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya.
9) Setiap kelompok asal memamerkan hasil diskusinya kepada
kelompok asal yang lain.
c. Penutup
1) Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2) Siswa mengerjakan soal postes pada akhir pembelajaran pertemuan
29
Kelas Kontrol
a. Pendahuluan
1) Siswa mengerjakan soal pretes pada pertemuan I berupa soal uraian
mengenai materi pokok Protista.
2) Siswa mendengarkan penjelasan tentang tujuan pembelajaran.
3) Siswa diberi apersepsi:
Pertemuan I :“Pernahkah kalian melihat air tergenang yang
berwarna hijau? Menurut kalian mengapa air
tersebut tampak berwarna hijau?”
Pertemuan II: ”Keberadaan setiap makhluk pasti memiliki peranan
bagi makhluk lain yang tinggal di lingkungannya,
begitu juga dengan Protista. Coba kalian sebutkan
contoh peranan Protista tersebut!”
4) Siswa diberi motivasi:
Pertemuan I : ”Salah satu manfaat yang akan diperolehsetelah kita
belajar pada pertemuan ini, kita dapat mengetahui
klasifikasi takson filum dalam Protista .”
Pertemuan II:“Siapa di antara kalian yang gemar memakan
agar-agar? Agar-agar kaya akan serat yang bermanfaat
untuk kesehatan usus kita. Ada beberapa spesies
algae yang berperan dalam pembuatan agar-agar.
Salah satu manfaat yang akan diperoleh setelah kita
30
Contoh spesies yang berperan dalam pembuatan
agar-agar tersebut”
b. Kegiatan Inti
1) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pembelajaran
kooperatif tipeJigsawyang akan dilaksanakan di dalam proses pembelajaran.
2) Siswa dikelompokkan ke dalam 14 kelompok asal, masing
-masing kelompok terdiri dari tiga sampai empat orang ahli.
3) Setiap siswa dalam kelompok asal diberikan kartu berwarna.
4) Siswa berkumpul membentuk kelompok ahli sesuai dengan kartu
berwarna yang dimiliki: ahli satu mendapat kartu berwarna merah,
ahli dua mendapat kartu berwarna kuning, dan ahli tiga mendapat
kartu berwarna hijau:
d) kelompok ahli satu,
Pertemuan I : mendiskusikan ciri-ciri umum filum dalam
Protista menyerupai tumbuhan.
Pertemuan II: mendiskusikan peranan Protista menyerupai
tumbuhan bagi kehidupan.
e) kelompok ahli dua,
Pertemuan I : mendiskusikan cici-ciri umum filum dalam
Protista menyerupai hewan.
Pertemuan II: mendiskusikan peranan Protista menyerupai
31
f) kelompok ahli tiga,
Pertemuan I : mendiskusikan cici-ciri umum filum dalam
Protista menyerupai jamur.
Pertemuan II: mendiskusikan peranan Protista menyerupai
jamur bagi kehidupan.
5) Setiap kelompok ahli diberi Lembar Ahli.
6) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara mengerjakan
Lembar Ahli.
7) Siswa dibimbing dalam mengerjakan Lembar Ahli.
8) Setiap siswa kembali ke kelompok asal dan menginformasikan
kepada teman satu kelompoknya mengenai hasil diskusi dengan
kelompok ahli. Dalam kegiatan ini, siswa saling melengkapi dan
berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya.
9) Setiap kelompok asal memamerkan hasil diskusinya kepada
kelompok asal yang lain.
c. Penutup
1) Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2) Siswa mengerjakan soal postes pada akhir pembelajaran pertemuan
II berupa soal uraian yang sama dengan soal pretes.
E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data
Jenis dan teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah :
1. Jenis Data
32
Data kuantitatif yaitu berupa data kemampuan berpikir kritis siswa pada
uraian materi pokok Protista yang diperoleh dari nilai pretes dan postes. Kemudian dihitung selisih antara nilai pretes dengan postes, dalam
bentuk N-gain.
b. Data Kualitatif
Data kualitatif berupa data aktivitas siswa dan data angket tanggapan
siswa terhadap media kartu bergambar melalui model pembelajaran
kooperatif tipeJigsaw
2. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini sebagai berikut:
a. Pretes dan Postes
Data keterampilan berpikir kritis berupa nilai pretes dan postes. Nilai
pretes diambil pada pertemuan pertama setiap kelas, baik eksperimen
maupun kontrol, sedangkan nilai postes diambil di akhir pembelajaran
pada pertemuan kedua setiap kelas, baik eksperimen maupun kontrol.
Bentuk soal yang diberikan berupa soal uraian.
Teknik penskoran nilai pretes dan postes yaitu :
S = R x 100 N
33
b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi aktivitas siswa berisi semua aspek kegiatan yang
diamati pada saat proses pembelajaran. Setiap siswa diamati poin
kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi tanda (√ ) pada lembar
observasi sesuai dengan aspek yang telah ditentukan. Aspek yang
diamati yaitu: (1) mengemukakan pendapat/ ide, (2) mengajukan
pertanyaan, (3) bekerja sama dalam tim, (4) bertukar informasi, dan (5)
mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
c. Angket Tanggapan Siswa
Angket tanggapan siswa berisi tentang semua pendapat penggunaan
media kartu bergambar melalui model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsawdalam pembelajaran di kelas. Angket ini berupa 10 pernyataan, terdiri dari lima pernyataan positif dan lima pernyataan negatif. Angket
tanggapan siswa ini memiliki dua pilihan jawaban yaitu setuju dan
tidak setuju.
F. Teknik Analisis Data
Data penelitian berupa nilai pretes, postes, dan skor N-gain. Untuk mendapatkan N-gainmenggunakan rumus Hake (1999:1) yaitu:
34
Tabel 2. Kriteria SkorN-gain
N-gain Kriteria Dimodifikasi dari Hake (1999:1)
Sedangkan untuk mengukur peningkatan KBK oleh siswa digunakan rumus
sebagai berikut.
Peningkatan = Nilai Postes–Nilai Pretes
Tabel 3. Kriteria peningkatan KBK oleh siswa
(dimodifikasi dari Arikunto, 2010:245).
Nilai pretes, postes, dan N-gainpada kelompok kontrol dan eksperimen dianalisis menggunakan uji t dengan program SPSS versi 17, yang
sebelumnya dilakukan uji prasyarat berupa:
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan menggunakan ujiLillieforsdengan menggunakan program SPSS versi 17.
a. Hipotesis
Ho : Sampel berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak berdistribusi normal
35
b. Kriteria Pengujian
Terima Ho jika Lhitung< Ltabelatau p-value > 0,05, tolak Ho untuk harga yang lainnya (Pratisto, 2004: 5).
2. Kesamaan Dua Varian
Apabila masing masing data berdistribusi normal, maka dilanjutkan
dengan uji kesamaan dua varian dengan dengan menggunakan program
SPSS versi 17.
a. Hipotesis
Ho : Kedua sampel mempunyai varians sama
H1 :Kedua sampel mempunyai varians berbeda b. Kriteria Uji
- Jika Fhitung< Ftabelatau probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima - Jika Fhitung> Ftabelatau probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak (Pratisto, 2004: 71).
3. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji
perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan program SPSS versi 17.
a. Uji Kesamaan Dua Rata-rata
1) Hipotesis
H0= Rata-rata N-gainkedua sampel sama H1= Rata-rata N-gainkedua sampel tidak sama 2) Kriteria Uji
- Jika–ttabel< thitung< ttabel, maka Ho diterima
36
(Pratisto, 2004: 13).
b. Uji Perbedaan Dua Rata-rata
1) Hipotesis
H0= Rata-rata N-gainpada kelompok eksperimen sama dengan kelompok kontrol.
H1= Rata-rata N-gainpada kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol.
2) Kriteria Uji :
- Jika–ttabel< thitung< ttabel, maka Ho diterima
- Jika thitung< -ttabelatau thitung> ttabel, maka Ho ditolak (Pratisto, 2004: 10).
G. Mendeskripsikan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran
biologi sebagai berikut:
1. Membuat rekapitulasi data kemampuan berpikir kritis siswa sebagai
berikut:
Tabel 4. Rekapitulasi kemampuan berpikir kritis siswa
No. Nama Siswa
Aspek Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
A B C
37
Catatan : Berilah tandachecklist(√)pada setiap item yang sesuai. Skor pada tiap soal kemampuan berpikir kritis tertera pada rubrik penilaian soal di lampiran (dimodifikasi dari Arief, 2009: 9).
Keterangan :
A : Kemampuan memberikan alasan. B : Mencari persamaan dan perbedaan. C : Merekontruksi argumen
S : Nilai yang diharapkan (dicari)
R : Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar N : Jumlah skor maksimum
2. Menentukan skor tiap indikator kemampuan berpikir kritis dengan
menggunakan rumus:
P
= Nf 100
Keterangan : P = Poin yang dicari; f = Jumlah poin kemampuan berpikir kritis yang diperoleh; N = Jumlah total poin kemampuan berpikir kritis tiap indikator (dimodifikasi dari Sudijono, 2004: 40).
3. Setelah data diolah dan diperoleh poinnya, maka kemampuan
berpikir kritis siswa tersebut dapat dilihat dari kriteria sebagai berikut:
Tabel 5. Kriteria kemampuan berpikir kritis siswa
38
H. Pengolahan Data Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data
yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianalisis menggunakan indeks
aktivitas siswa.
Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:
1. Menghitung rata–rata aktivitas menggunakan rumus:
∑ Xi
X = x 100 %
n
Keterangan: X = Rata-rata skor aktivitas siswa; ∑ Xi = Jumlah skor yang diperoleh; n = Jumlah skor maksimum
(Sudjana, 2002: 69).
Tabel 6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
No. Nama
Catatan : Berilah tandachecklist(√) pada setiap item yang sesuai(dimodifikasi dari Arikunto, 2010: 183).
Keterangan kriteria penilaian aktivitas siswa: A. Mengemukakan pendapat/ ide
1. Tidak mengemukakan pendapat/ide (diam saja)
2. Mengemukakan pendapat/ide namun tidak sesuai dengan pembahasan pada materi pokok Protista.
3. Mengemukakan pendapat/ide sesuai dengan pembahasan pada materi pokok Protista.
39
2. Mengajukan pertanyaan, tetapi tidak mengarah pada permasalahan pada materi pokok Protista.
3. Mengajukan pertanyaan yang mengarah dan sesuai dengan permasalahan pada materi pokok Protista.
C. Bekerja sama dalam tim:
1. Tidak melaksanakan tugas apa pun. 2. Bekerja sendiri tanpa melibatkan teman.
3. Bekerjasama dengan semua anggota kelompok.
D. Bertukar informasi
1. Tidak berkomunikasi secara lisan dalam bertukar pendapat dengan anggota kelompok (diam saja).
2. Berkomunikasi secara lisan dengan anggota kelompok tetapi tidak sesuai dengan permasalahan Protista dalam lembar kerja.
3. Berkomunikasi secara lisan dalam bertukar pendapat untuk memecahkan permasalahan pada lembar kerja sesuai dengan model pembelajaran yang telah dilakukan pada materi pokok Protista.
E. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
1. Siswa dalam kelompok kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara sistematis dan tidak dapat menjawab pertanyaan.
2. Siswa dalam kelompok kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan secara sistematis dan menjawab pertanyaan dengan benar.
3. Siswa dalam kelompok dapat mempresentasikan hasil diskusi secara sistematis dan menjawab pertanyaan dengan benar.
2. Menafsirkan atau menentukan katagori Persentase Aktivitas Siswa sesuai
klasifikasi pada tabel 5
Tabel 7. Klasifikasi Persentase Aktivitas Siswa
40
I. Pengolahan Data Angket Tanggapan Siswa terhadap Penggunaan Media Kartu Bergambar melalui Model Pembelajaran Kooperatif TipeJigsaw
Data tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan media kartu
bergambar melalui model pembelajaran kooperatif tipeJigsawdikumpulkan melalui penyebaran angket. Angket tanggapan berisi 10 pernyataan yang
terdiri dari 5 pernyataan positif dan 5 pernyataan negative, sebagai berikut:
Tabel 8. Daftar Pertanyaan Angket Tanggapan Siswa
No. Pernyataan-pernyataan S TS
1. Saya senang mempelajari materi pokok Protista melalui kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh guru 2. Saya lebih mudah memahami materi yang dipelajari
melalui kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh guru. 3. Saya bingung dalam menyelesaikan masalah melalui
kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh guru. 4. Saya lebih mudah mengerjakan soal-soal setelah belajar
dengan kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh guru. 5. Saya merasa bosan dalam proses belajar melalui kegiatan
pembelajaran yang diberikan oleh guru.
6. Kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada saya tidak memberi kesempatan untuk berpikir kritis.
7. Saya belajar menggunakan kemampuan sendiri melalui kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh guru. 8. Saya merasa sulit berinteraksi dengan teman dalam
proses pembelajaran yang berlangsung.
9. Saya merasa sulit mengerjakan soal-soal di LKK melalui kegiatan pembelajaran diberikan oleh guru.
10. Saya dapat mengarahkan sendiri cara belajar saya melalui kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh guru.
(dimodifikasi dari Diah, 2011: 135).
Pengolahan data angket dilakukan sebagai berikut:
1. Skor angket
Tabel 9. Skor per soal angket
Sifat pernyataan Skor per soal angket
1 0
Positif S TS
41
Keterangan: S = setuju; TS = tidak setuju (dimodifikasi dari Rahayu, 2010: 29)
2. Menghitung persentase skor angket dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Keterangan: Xin = Persentase jawaban siswa;
S = Jumlah skor jawaban; Smaks = Skor maksimum yang diharapkan (30) (Sudjana, 2002: 69).3. Melakukan tabulasi data temuan pada angket berdasarkan klasifikasi
yang dibuat, bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan
kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pernyataan angket.
Tabel 10. Tabulasi data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media kartu bergambar melalui model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw
(dimodifikasi dari Rahayu, 2010: 31).
4. Menafsirkan persentase angket untuk mengetahui tanggapan siswa yang
pembelajarannya menggunakan media kartu bergambar melalui model
42
Tabel 11. Tafsiran Persentase Jawaban
Persentase (%) Kriteria
100 76–99 51–75
50 26–49
1–25 0
Semuanya Sebagian besar Pada umumnya Setengahnya Hampir setengahnya
57
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Penggunaan media kartu bergambar dengan model pembelajaran
kooperatif tipeJigsawpada materi pokok Protista berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
2. Penggunaan media kartu bergambar melalui model pembelajaran
kooperatif tipeJigsawberpengaruh dalam meningkatkan aktivitas siswa.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan
pembelajaran menggunakan media kartu bergambar melalui model
pembelajaran kooperatif tipeJigsawdapat digunakan oleh guru biologi sebagai salah satu alternatif pembelajaran pada materi pokok Protista yang
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Aulia. 2012. Pengaruh Penggunaan Media Kartu Bergambar dengan Model Pembelajaran SQ3R terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Pokok Keanekaragaman Hayati. Universitas Lampung. Bandar Lampung
Ainy, C. 2000. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Pengajaran Matematika di Sekolah Dasar. Tesis. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya Amri, S. dan Ahmadi, I. K. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif
dalam Kelas. PT Prestasi Pustakaraya. Jakarta
Arief, A. 2009.Kecakapan Hidup Life Skill Melalui Pendekatan Pendidikan Berbasis Lus. SIC. Surabaya
Arikunto, S. 2010.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta Arsyad, A. 2007.Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta BSNP. 2006.Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh Model Silabus
SMA/MA. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Bustianti, Retno. 2009.Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik Jigsaw terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
pada Mata Pelajaran Ekonomi. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung Colleta, V. P. dan Phillips, J. A. 2005.Interpreting FCI scores: Normalized gain,
preinstruction scores, and scientific reasoning ability. Department of Physics, Loyola Marymount University. California
Costa, A. L. 1985.”Teaching For, Of, And About Thinking’, dalam Developing
Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. ASCD. Alexandria, Virginia
Depdiknas. 2003.Panduan pengembangan bahan ajar. Depdiknas. Jakarta Diah, Halimathusya’. 2011.PengaruhPenggunaan Media Maket dengan
Fathurrohman, P. dan S. Sobry. 2009.Strategi Belajar Mengajar. PT Refika Aditama. Bandung
Hadjar, I. 1999.Dasar-dasar Metodelogi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan. Raja Grasindo. Jakarta
Hake, R. R. 1999.Analizing Change/Gain Scores. Indiana University. USA. http://physics. Indiana.edu/~sdi/AnalizingChange_Gain.pdf (21 Desember 2011; 09:05 WIB)
Hasim, Mohamad. 2011. Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran TIK antara Kelas yang Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik Jigsaw dengan Kelas yang Menggunakan Tipe STAD. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung
Hastriani, A. 2006.Penerapan Model Pembelajaran Pencapaian Konsep dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP.Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung
Herlina. 2011.Penggunaan Kartu Kata dan Gambar untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I SDN Banjarimbo 02 Kecamatan Lumbang Kabupaten Pasuruan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_a0651_0810414_chapter2.pdf. (29 Oktober 2011; 19:45 WIB)
Hidayat, Tatang. 2011. Analisis Keterampilan Observasi Siswa SMA Kelas X dalam Teradisi Audio Visual pada Sub Materi Pokok Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit.Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung
Hidayati, Alif Noor. 2011. Representasi Pengetahuan: Progran Training of Trainer Berorientasi Higher Older Learning Skills dan Pengaruhnya pada Prestasi serta Performance Guru Pemandu MGMP. Widyaprana. Semarang
Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Alfabeta. Bandung
Johnson, Elaine B. 2007.Contextual Teaching dan Learning. MLC. Bandung Lie, A. 2008. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas.
Grasindo. Jakarta
Pangesti, Ertanti Rizki. 2011.Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas X pada Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit dengan Siklus Belajar Hipotesis Deduktif.Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung Prapita, E. D. 2009.Efektivitas Media Kartu Bergambar Terhadap Prestasi
Surakarta. Surakarta. http://etd.eprints.ums.ac.id/4258/2/A420050019.pdf. (28 Oktober 201; 21:04 WIB)
Pratisto, A. 2004.Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Gramedia. Jakarta
Purwanto, N. 2008.Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja Rosdakarya. Bandung
Rahayu, S. P. 2010. Deskripsi Sikap Siswa Terhadap Lingkungan Melalui Pendekatan Pengungkapan Nilai (Values Clarification Approach) pada Kelas VII MTs Guppi Natar. Universitas Lampung. Bandarlampung Rusman. 2010.Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Rajawali Pers. Jakarta
Sadiman, dkk. 2008.Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Saimona, Rindi Antika. 2012.Penggunaan Media Kartu Bergambar melalui Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Pokok Keanekaragaman Hayati. Universitas Lampung. Bandarlampung
Sari, Y. W. P. 2010.Pengaruh Model Pembelajaran Think-Pair-Square terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Sistem Ekskresi(http://repository.upi.edu/operator/upload/s_bio_06062 41_chapter4.pdf (27 November 2012, 12: 29 WIB)
Slavin, Robert E. 1995.Cooperative Learning ( Theory, Research and Practice) Second Edition. Allyn and Bacon. Boston
Steofandi. 2010. www.zonependidikan.co.cc (10 februari 2011, 21:23)
Sudijono, A.2004.Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT Raja Grafindo. Jakarta Sudjana. 2002.Metode Statistika Edisi Keenam. PT Tarsito. Bandung
Trianto. 2010.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kencana. Jakarta