• Tidak ada hasil yang ditemukan

GURU KAYA 001

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GURU KAYA 001"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

GURU KAYA

Citra diri (self image) atau konsep diri (self concept) adalah gambaran seseorang mengenai dirinya sendiri. Walaupun dilain pihak citra diri pasti punya subjektivitas yang tinggi, tetapi hal itu merupakan salah satu unsur penting dalam proses pengembangan pribadi. Citra diri yang positif akan mewarnai pola sikap, cara pikir, corak penghayatan dan ragam perbuatan yang positif pula, demikian pula sebaliknya. Harry Stack Sullivan seorang psikiater menyatakan bahwa ada dua ragam citra diri, yaitu citra diri positif dan citra diri yang negatif. Citra diri yang positif terbentuk karena seseorang secara terus menerus sejak lama menerima umpan balik yang berupa pujian dan penghargaan, sedangkan citra diri yang negatif dikaitkan dengan umpan balik yang negatif, seperti ejekan dan perendahan. Kedua umpan balik itu selalu diterima dari orang-orang sekitarnya, terutama dari mereka yang besar pengaruhnya bagi si penerima maupun sebaliknya (the significant others) yang pada akhirnya akan menumbuhkan penghayatan dan citra diri sebagai “orang baik” dan “orang buruk” yang disebut oleh Sullivan sebagai “the good-me and the bad-me”.

Membangun citra diri positif bagi seorang guru adalah hal yang harus dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan serta berorientasi jangka panjang, guru yang memiliki citra diri positif inilah yang disebut sebagai guru kaya. Guru kaya adalah kosa kata maknawiyah bagi guru-guru yang menjadikan profesinya sebagai kebanggaan fungsi dan nilai-nilai strategis dalam proses belajar mengajar baik dirumah maupun disekolah. Guru kaya juga dapat diartikan sebagai simbol dan predikat bagi guru yang menjalankan profesinya tidak hanya dalam konteks pekerjaan saja tetapi juga sebagai karir dan perjuangan bagi pengetahuan. Asosiasi guru kaya adalah himpunan semua orang kaya dengan ilmu, kaya dengan kebaikan dan kaya “hati” untuk senantiasa menjalin hubungan sinergis dengan peserta didik guna mewujudkan dunia pendidikan dan mencapai kesuksesan serta kebahagiaan. Yang termasuk dalam asosiasi guru menerapkan interaksi menang-kalah, kalah-menang bahkan model interaksi kalah-kalah.

(2)

Dilihat dari pekerjaan dan visi pengajaran, guru dapat dikelompokkan menjadi 4 kuadran utama. Pertama, guru pekerja yakni guru yang sebatas melaksanakan pekerjaannya. Kuadran kedua adalah guru profesional, yakni guru yang memiliki profesionalitas (keahlian) lebih dengan harga tertentu. Ketiga adalah guru pemilik, yakni guru yang mengendalikan dan memiliki sistem lembaga pendidikan. Sedangkan kuadran terakhir adalah guru perancang, guru yang memahami makna profesinya secara mendalam, memiliki visi dan merancang pengajarannya secara hidup. Dari empat kuadran tersebut diatas, posisi guru kaya terletak pada kuadran tiga dan empat, yakni guru pemilik dan perancang. Dikatakan guru pekerja bila seorang guru hanya menyukai kemapanan, tidak ada keinginan untuk berubah dan senang dengan pekerjaan rutinitas. Mengajar dengan cara yang sama tentang hal yang sama ditempat yang sama kepada orang yang berbeda.

Dikatakan guru pemilik bila seorang guru mampu mengendalikan sistem pengajaran dan atau menjadi “pemilik” lembaga sekolah, pemodal, “pimpinan yayasan”, bagian dari kelompok pengambil kebijakan, senang dengan peran sebagai pengendali dan atau pimpinan lembaga pendidikan.

Dikatakan guru perancang bila seorang guru berfungsi sebagai pembuat sistem, perancang masa depan pengajaran, bersifat inovatif dan senang pada ide dan perubahan yang mengaktifkan pengajaran. Guru seperti ini kaya dengan ide atau gagasan yang inovatif yang menjadikan profesi guru sangat berarti. Guru perancang adalah guru dengan tipologi sebagai perancang sistem bagi kemajuan diri dan kemajuan masa depan orang lain.

Dikatakan guru profesional bila seorang guru menyukai tantangan dalam mengajar, senang dengan pekerjaan mandiri yang tidak rutin tetapi memuaskan, senang berpindah tempat kerja dengan pekerjaan yang sama.

Dilihat dari proses dan nilai-nilai pengajaran yang disampaikan, guru dapat dikelompokkan menjadi dua bagian; guru nekrofili dan guru biofili.

Guru yang bertipe nekrofili adalah seorang guru yang punya rasa kecintaan pada kehidupan yang tidak bermakna, sedangkan tipe biofili, guru yang punya rasa kecintaan terhadap kehidupan yang bermakna.

Nekrofili telah lahir dari sebuah sistem pengajaran layaknya sistem banking concept education, dimana peserta didik diberikan ilmu pengetahuan agar kelak diharapkan adanya timbal balik hasil yang berlipat ganda. Peserta didik hanya menjadi obyek invenstasi dari sang guru yang mewakili lembaga ilmu pengetahuan yang depositnya adalah berupa pengajaran. Peserta didik diibaratkan menjadi bejana yang kosong yang akan diisi guru sebagai tabungan yang harus dikeluarkan kembali pada saat guru menghendakinya. Guru berfungsi sebagai subyek aktif sebaliknya fungsi peserta didik adalah obyek pasif.

Jauh berbeda dengan guru bergenre nekrofili, guru beraliran biofili adalah guru yang dalam pengajarannya mengedepankan nilai-nilai dan makna-makna kehidupan (to be). Seorang guru biofili mengedepankan proses pengajaran yang bersifat untuk menghadapi masalah (problem passing education). Tiga unsur penting tipe guru biofili adalah; pengajar, peserta didik dan perubahan atau realitas sosial.

Sebuah Kesimpulan

(3)

dan dunia pengajarannya. Guru yang kaya adalah guru pejuang bagi profesinya serta mampu memadukan kepribadian sejati dengan kecakapan yang kuat. Dan yang paling pokok adalah guru yang memiliki tabungan kebaikan yang melimpah, menjadikan profesinya sebagai investasi jangka panjang yang penilaiannya bukan dari banyaknya harta yang mampu dikumpulkan tetapi dari banyaknya ilmu yang diberikan dan dimanfaatkan bagi kebaikan-kebaikan generasi mendatang.

Referensi

Dokumen terkait

Mengetahui hubungan beban kerja dengan kinerja perawat dalam. pemberian

the surgery technique which was used as PE treatment, 4) Functional status, was based on Instrumental activities of daily living (IADL), 5) Funding Source (Family vs ASKES/BPJS

Teori bahwa Islam dibawa langsung dari Arab dipegang oleh Crawfurd, walaupun ia menyarankan bahwa interaksi penduduk Nusantara dengan kaum Muslim yang berasal dari

Sehingga implementasinya dalam pembelajaran guru di kelas tidak sesuai dengan RPP yang dibawanya, dan RPP yang ditunjukkannya hanya formalitas pada saat ada supervisi oleh

Hasil studi ini sejalan dengan studi yang telah dilakukan oleh Batubara, Ginting & Lubis (2014), Lestari (2012), dan Andayani (2016) pada variabel kepuasan pelanggan

PERENCANAAN ATRAKSI WISATA ED UKASI D I TAMAN SATWA CIKEMBULAN KABUPATEN GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu. paling

mudharib , atau nasabah) yang bertindak selaku pengelola dengan membagi keuntungan usaha sesuai dengan kesepakatan yang di tuangkan dalam akad, sedangkan kerugian

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) paling efektif pada siswa kelas. VIII-C di MTs Negeri Bandung tahun pelajaran 2011–2012