• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRARANCANGAN PABRIK METIL ETIL KETON DARI 2-BUTANOL DENGAN PROSES DEHIDROGENASI KAPASITAS 30.000 TON/TAHUN (Perancangan Menara Distilasi (MD-301))

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PRARANCANGAN PABRIK METIL ETIL KETON DARI 2-BUTANOL DENGAN PROSES DEHIDROGENASI KAPASITAS 30.000 TON/TAHUN (Perancangan Menara Distilasi (MD-301))"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PRARANCANGAN PABRIK METIL ETIL KETON DARI 2-BUTANOL DENGAN PROSES DEHIDROGENASI pada nitrocellulose dan acrylic. Selain sebagai solvent, MEK juga digunakan sebagai adhesives (perekat), magnetic tapes, tinta cetak, dan sebagai bahan kimia intermediate pada produksi antioksidan, parfum dan katalis.

Kebutuhan MEK di Indonesia cenderung meningkat tiap tahunnya dan selama ini kebutuhan bahan tersebut masih diimpor dari luar negeri.

MEK diproduksi dengan cara mendehirogenasikan 2-Butanol di dalam Reaktor Fixed Bed Multitubular pada suhu 250oC dan tekanan 3 atm . Hasil keluaran reaktor berupa gas hidrogen, MEK dan unreacted 2-Butanol dipisahkan lagi dengan proses partialy condensation. Campuran MEK, 2-Butanol dan air di murnikan dalam kolom aseton dengan kemurnian 99,7 %.

Kapasitas produksi pabrik direncanakan 30.000 ton/tahun dengan 330 hari kerja dalam 1 tahun. Lokasi pabrik direncanakan didirikan di daerah Kawasan Industri Serang yang terletak di Provinsi Banten. Tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 160 orang dengan bentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang dibantu oleh Direktur Produksi dan Direktur Keuangan dengan struktur organisasi line and staff.

(2)

ii Dari analisis ekonomi diperoleh:

Fixed Capital Investment (FCI) = Rp.65.994.340.348,08 Working Capital Investment (WCI) = Rp. 11.646.060.061

Total Capital Investment (TCI) = Rp. 77.640.400.410 Break Even Point (BEP) = 31,29 %

Shut Down Point (SDP) = 26,2 % Pay Out Time before taxes (POT)b = 1,23 tahun

Pay Out Time after taxes (POT)a = 1 tahun

Return on Investment before taxes (ROI)b = 90,88 %

Return on Investment after taxes (ROI)a = 77,25 %

Discounted cash flow (DCF) = 61,97 %

(3)

X. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis ekonomi yang telah dilakukan terhadap Prarancangan Pabrik Metil Etil Keton dari 2-Butanol dengan Proses Dehidrogenasi Kapasitas 30.000 Ton/Tahun dapat ditarik simpulan sebagai berikut :

1. Percent Return on Investment (ROI) sebesar 77,25% sesudah pajak. 2. Pay Out Time (POT) sesudah pajak 1 tahun (metode linier)

3. Break Even Point (BEP) sebesar 31,29%. dimana syarat umum pabrik di Indonesia adalah 30 – 60 % kapasitas produksi. Shut Down Point (SDP) sebesar 26,2 %, yakni batasan kapasitas produksi sehingga pabrik harus berhenti berproduksi karena merugi.

4. Discounted Cash Flow Rate of Return (DCF) sebesar 61,97%, lebih besar dari suku bunga bank sekarang sehingga investor akan lebih memilih untuk berinfestasi ke pabrik ini dari pada ke bank.

B. Saran

(4)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pendirian Pabrik

Indonesia saat ini adalah negara berkembang yang sedang memperbaiki kondisi perekonomian. Industrialisasi adalah salah satu metode untuk meningkatkan perekonomian. Dibukanya pasar bebas, merupakan tantangan bagi Indonesia untuk membangun industri kompetitif. Salah satu industri kimia yang dinilai prospektif adalah industri Metil Etil Keton.

Metil Etil Keton (MEK) dengan rumus molekul C4H8O, adalah salah satu

senyawa keton yang banyak digunakan dalam industri dan diproduksi secara komersial. MEK berupa cairan jernih tidak berwarna, mudah terbakar, berbau seperti aseton dan stabil pada suhu kamar. MEK mudah larut dalam air dan beberapa pelarut organik lainnya. (Ullman vol A4,1989)

(5)

styrene-butadiene-2

rubber juga menggunakan MEK. (www.icis_news-chemical-profileMethyl-Ethyl-ketone-mek.html).

Dengan semakin meningkatnya perkembangan industri kimia di Indonesia maka diperkirakan permintaan MEK pada tahun-tahun mendatang juga akan meningkat. Oleh karena itu pabrik MEK perlu didirikan di Indonesia dengan pertimbangan sebagai berikut:

 Dapat menghemat devisa Negara. Dengan adanya pabrik MEK di

Indonesia maka impor MEK dapat dikurangi bahkan dihilangkan dan jika berlebih dapat di ekspor sehingga menambah devisa negara.

 Membuka lapangan kerja baru bagi penduduk di sekitar wilayah industri

yang didirikan.

B. Kegunaan Produk Kegunaan MEK antara lain :

 Bahan baku industri perekat (adhesive), tinta cetak (printing ink)

 Bahan baku industri pita kaset (plastic record)

 Bahan baku pembuatan serat sintetis, zat warna dan pigmen  Bahan baku industri cat, pernis dan film topografi

 Bahan pelapis (coating)

 Bahan kimia intermediate untuk produksi metil etil ketoksin, metil etil

(6)

3

 Sebagai solvent pada proses pembuatan resin, nitroselulosa, proses

polimerisasi, fraksionasi minyak bumi, ekstraksi minyak dan lemak (Zakhari. et al, 2002)

C. Ketersedian Bahan Baku

Bahan baku pembuatan MEK yang akan diproduksi adalah 2-Butanol (sec-Butil Alkohol). Bahan baku ini diimpor dari Jepang yaitu dari Maruzen Petro Chemical,Ltd.

D. Analisa Pasar

Ditinjau dari segi harga bahan baku dan produk, pendirian pabrik MEK ini menguntungkan karena MEK mempunyai harga jual yang lebih tinggi dari pada harga jual bahan bakunya.

Tabel 1. Daftar Harga Bahan Baku dan Produk Jenis Bahan Harga per Kg

2-Butanol $ 1,01

MEK $ 2,102

(Sumber : CIC&www.alibaba.com)

(7)

4

E. Kapasitas Pabrik

Indonesia masih mengimpor MEK dari negara lain. Impor MEK ini setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2

Tabel 2. Data Impor MEK ke Indonesia Tahun Impor (ton/tahun)

Sumber:Badan Pusat Statistik tahun 2010

Data-data yang sudah ada diplotkan dalam grafik dan dilakukan pendekatan berupa garis lurus.

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Tahun

Gambar 1. Grafik Prediksi Kebutuhan MEK

Untuk menghitung kebutuhan impor MEK tahun berikutnya maka menggunakan persamaan eksponensial :

y = a.ex

(8)

5

a = koefisien

e = konstanta eksponen yaitu 2,71828

Diperoleh persamaan eksponen : y = (4x10(-68)) x (e(0,0857x))

Dari persamaan di atas diketahui bahwa kebutuhan impor MEK di Indonesia pada tahun 2015 adalah :

y = (4x10(-68)) x (e(0,0857x2015)) y = 47.000 ton/tahun

Gambar

Tabel 1. Daftar Harga Bahan Baku dan Produk
Gambar 1. Grafik Prediksi Kebutuhan MEK

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah Analisis SEM dengan pendekatan PLS yang digunakan untuk melihat pengaruh langsung antar peubah kepuasan

Adapun kekurangan pembelajaran soccer like games ini adalah siswa yang memiliki kemampuan rendah dalam membaca permainan akan mengalami kesulitan dalam proses

Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik1. Universitas Sebelas

Penelitian mengenai pengaruh berbagai jenis pupuk dan penggunaan dekomposer pada pertumbuhan dan produksi padi organik dilakukan karena keingintahuan penulis terhadap

Hal ini dikarenakan jumlah keluarga dan kepadatan penduduk yang tidak merata pada suatu wilayah menyebabkan terjadinya pembangunan ekonomi yang juga tidak merata dan

K2 : Ayam yang diinfeksi E.tenella dengan dosis 10 4 ookista/ekor dan larutan Jahe merah (diekstraksi menggunakan ethanol) dengan konsentrasi 1% K3 : Ayam yang diinfeksi

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan permasalahan yang diangkat penulis adalah: Apakah penggunaan strategi

[r]