• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pratikum Buck Converter

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Pratikum Buck Converter"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 8 / 11-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

Laporan Pratikum Unit VIII

Buck Converter

1. Tujuan

Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:  Memahami prinsip kerja dari Buck Converter.

 Merancang dan membuat rangkaian Buck Converter.

2. Dasar Teori

Buck Converter merupakan penurun tegangan yang mengkonversikan tegangan masukan DC menjadi tegangan DC lainnya yang lebih rendah. Seperti terlihat pada gambar 2, rangkaian ini terdiri terdiri atas satu saklar aktif (MOSFET), satu saklar pasif (diode), kapasitor dan induktor sebagai tapis keluarannya.

Gambar 1. Rangkaian Buck Converter

(2)

ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 8 / 11-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

penyaklarannya. Biasanya nilai faktor daya ini tidak lebih kecil dari 0.2, karena jika dioperasikan pada rasio tegangan yang lebih tinggi, saklar akan bekerja dibawah keandalannya dan menyebabkan efisiensi konverter turun. Untuk rasio (Vd/Ed) yang sangat tinggi, biasanya digunakan konverter DC-DC yang terisolasi atau topologi yang dilengkapi dengan trafo.

Analisis riak arus keluaran diperlukan untuk bisa mendesain tapis atau filter keluaran konverter DC-DC. Dari persamaan di bawah ini, terlihat bahwa untuk mendapatkan riak arus keluran konverter buck yang kecil, diperlukan tapis induktor (L) yang nilainya akan semakin kecil dengan meningkatkan frekuensi penyaklaran. Riak arus keluaran

konverter DC-DC akan bernilai maksimum apabila konverter bekerja pada duty cycle (d) = 0,5.

(3)

ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 8 / 11-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

3. Alat dan Bahan

Pada pratikum ini menggunakan alat dan bahan sebagai berikut

 Mosfet IRF540n

1. Buatlah rangkaian seperti pada Gambar 2 ( Rangkaian Buck Converter). 2. Aktifkan power supply kemudian atur tegangan Vcc = 10Vdc dan Vs = 6Vdc 3. Aktifkan function generator, kemudian atur function generator dengan amplitudo =

2,5; frekuensi (2 kHz, 10 kHz dan 50kHz); offset = 1,5 Volt ; impedansi = High Z dan Duty cycle berdasarkan pada tabel 1

4. Amati bentuk gelombang yang dihasilkan oleh Buck Converter

5. Ukur nilai tegangan luaran, arus masukkan dan arus setelah terpasang dengan beban.

(4)

ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 8 / 11-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

Gambar 2. Rangkaian Percobaan

5. Hasil Pengukuran

No Duty

Cycle Frekuensi Vin Vout I-in I-out P-in P-out Efisiensi

(%) (kHz) (Volt) (Volt) (mA) (mA) (Watt) (Watt) (%)

1 20% 2 kHz 12.2 2.44 2.37 157.1 1.91 0.05 3.10

2 30% 2 kHz 12.2 3.66 48.9 171.3 2.08 0.13 6.40

3 40% 2 kHz 12.2 4.88 79.2 185.3 2.26 0.23 10.53

4 50% 2 kHz 12.2 6.1 112.2 199.8 2.43 0.37 15.26

5 60% 2 kHz 12.2 7.32 145.8 211.1 2.57 0.53 20.80

6 70% 2 kHz 12.2 8.54 178.6 223.1 2.72 0.72 26.79

(5)

ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 8 / 11-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

No Duty

(6)

ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 8 / 11-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

6. Wiring Gambar

Gambar 3. Wiring rangkaian Buck Konverter

7. Gambar Gelombang

Frekuensi 2 khz

(7)

ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 8 / 11-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

Gambar 6. Duty Cycle 40% Gambar 7. Duty Cycle 50%

Gambar 8. Duty Cycle 60% Gambar 9. Duty Cycle 70%

Gambar 10. Duty Cycle 80%

(8)

ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 8 / 11-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

Gambar 11. Duty Cycle 20% Gambar 12. Duty Cycle 30%

Gambar 13. Duty Cycle 40% Gambar 14. Duty Cycle 50%

(9)

ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 8 / 11-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

Gambar 17. Duty Cycle 80%

Frekuensi 50 khz

Gambar 18. Duty Cycle 20% Gambar 19. Duty Cycle 30%

(10)

ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 8 / 11-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

Gambar 22. Duty Cycle 60% Gambar 23. Duty Cycle 70%

Gambar 24. Duty Cycle 80%

8. Analisa

(11)

ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 8 / 11-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

b. Hitunglah P dan S!

c. Hitunglah effisiensi !

(12)

ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 8 / 11-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

2. Perbandingan hasil teori dan praktek a. Hitunglah persentase error dari Vo!

Vo

b. Hitunglah persentase error dari P dan S!

(13)

ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 8 / 11-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

Pertanyaan

1. Jelaskan prinsip kerja Buck Converter ?

Buck converter adalah salah satu rangkaian DC-DC Converter yang digunakan untuk menurunkan tegangan DC. Prinsip kerja rangkaian buck converter adalah dengan kendali pensakelaran dimana ketika sakelar tertutup: dioda bekerja reversed/block sehingga suplai input mengalir ke induktor juga ke beban, sedangkan ketika sakelar terbuka: dioda bekerja forward/unblock sehingga energi yang disimpan di induktor dapat mengalir ke beban.

Mosfet yang digunakan pada rangkaian buck converter berfungsi sebagai saklara yang dapat membuka dan menutup rangkaian sehingga arus dapat dikendalikan sesuai

dengan duty cycle yang diinginkan.

(14)

ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 8 / 11-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

2. Jelaskan pengaruh dari frekuensi switching ?

(15)

ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 8 / 11-12-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

Kesimpulan

Konverter jenis buck merupakan konverter penurun tegangan yang mengkonversikan tegangan masukan DC menjadi tegangan DC lainnya yang lebih rendah. Rangkaian buck

konverter terdiri terdiri atas satu saklar aktif (MOSFET), satu saklar pasif (diode), kapasitor dan induktor sebagai tapis keluarannya.

Untuk tegangan kerja yang rendah, saklar pasif (dioda) sering diganti dengan saklar aktif (MOSFET) sehingga susut daya pada saklar bisa dikurangi. Apabila menggunakan 2 saklar aktif, kedua saklar ini akan bekerja secara bergantian, dan hanya ada satu saklar yang menutup setiap saat. Nilai rata-rata tegangan keluaran konverter sebanding dengan rasio antara waktu penutupan saklar (saklar konduksi/ON) terhadap periode penyaklarannya. Biasanya nilai faktor daya ini tidak lebih kecil dari 0.2, karena jika dioperasikan pada rasio tegangan yang lebih tinggi, saklar akan bekerja dibawah keandalannya dan menyebabkan efisiensi konverter turun. Untuk rasio (Vd/Ed) yang sangat tinggi, biasanya digunakan konverter DC-DC yang terisolasi atau topologi yang dilengkapi dengan trafo.

Analisis riak arus keluaran diperlukan untuk bisa mendesain tapis atau filter keluaran konverter DC-DC. Untuk mendapatkan riak arus keluran konverter buck yang kecil,

diperlukan tapis induktor (L) yang nilainya akan semakin kecil dengan meningkatkan

frekuensi penyaklaran. Riak arus keluaran konverter DC-DC akan bernilai maksimum apabila konverter bekerja pada duty cycle (d) = 0,5.

Gambar

Gambar 1. Rangkaian Buck Converter
Gambar 2. Rangkaian Percobaan
Tabel 1. Data Pratikum
Gambar 3. Wiring rangkaian Buck Konverter
+5

Referensi

Dokumen terkait

perencanaan perawatan yang dihasilkan nantinya akan digunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaan perawatan pada Mesin Bubut tersebut agar berfungsi dengan baik dan

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diberikan usulan perbaikan sebagai berikut, melakukan perekrutan tour leader dengan melalui mekanisme

Recovery Plan Server Menggunakan Samba Server Dengan Metode File History Pada Server Universitas Bina Darma” sebagai persyaratan untuk.. menyelesaikan

Daftar peserta seleksi calon peserta pelatihan asesor jenjang SD/MI Tahun 2016 yang dinyatakan lolos tahap I dan berhak mengikuti tahapan seleksi wawancara, tercantum dalam

 Asosiasi antara kedua Kelompok Tani menyangkut partisipasi dalam upaya peningkatan produktivitas usahatani padi sawah. Dapat dilihat pada Tabel 6. Matriks Kontigensi

Prinsip pengaturan ventilator pasien ARDS meliputi volume tidal rendah (4-6 mL/kgBB) dan PEEP yang adekuat, kedua pengaturan ini dimaksudkan untuk memberikan oksigenasi adekuat

Dari hasil penyelidikan lapangan di kedua blok yaitu Blok Sago - Lumpo dan Kayu Aro tidak bisa dilakukan perhitungan sumberdaya batubara, mengingat batubaranya

Indikasi mineralisasi pada daerah ini ditemukan berupa breksi hidrotermal dan urat kuarsa pada batuan lava andesitik sisipan breksi tufaan yang mengalami ubahan