• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN PERAWATAN MESIN BUBUT (MEREK FREJOTH, TIPE FEL-1640-HG)

BERDASARKAN METODE ISMO

Putut Jatmiko Dwi Prasetio dan Mirza Fahrudin

Jurusan Teknik Mesin - Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin - Politeknik Kediri Abstrak

Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) merupakan salah satu peralatan yang

digunakan untuk kegiatan pembelajaran di Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Kediri. Agar peralatan tersebut tetap dapat berfungsi dengan baik dan dalam kondisi siap pakai, maka perlu adanya tindakan perencanaan perawatan pada peralatan tersebut. Dalam perencanaan perawatan Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) diperlukan beberapa langkah

pekerjaan berdasarkan metode ISMO, yaitu berupa: mengidentifikasi kegiatan perawatan,

penjadwalan perawatan, dan mengestimasi biaya perawatan. Berdasarkan perencanaan perawatan Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) yang telah dilakukan, didapatkan:

1) kegiatan perawatan berupa sembilan kali inspection, enam kali small repair, dan dua kali

medium repair ; 2) penjadwalan perawatan dilaksanakan selama periode 2014 - 2027 ; 3) estimasi

biaya perawatan sebesar 549.500 rupiah untuk inspection, 838.500 rupiah untuk small repair,

2.175.000 rupiah untuk medium repair, dan 54.755.250 rupiah untuk overhaul.

Kata Kunci: Perawatan, Mesin Bubut, ISMO.

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pentingnya perawatan pada peralatan, maka perlu adanya pemahaman yang baik

tentang langkah-langkah perawatan.

Perawatan sangat dibutuhkan untuk menjaga keawetan dan umur peralatan agar tahan

lebih lama. Jika perawatan peralatan

dilakukan, maka proses pengoperasian

peralatan akan berjalan dengan lancar.

Perawatan bisa mengurangi dampak

kerusakan peralatan dan menghindari break

down yang berlebihan.

Di Politeknik Kediri khususnya Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin memiliki berbagai Laboratorium diantaranya

Laboratorium Material, Laboratorium

Otomotif, Laboratorium Produksi,

Laboratorium Perawatan Dasar, Laboratorium

Otomasi, dan Laboratorium Fabrikasi.

Didalam Laboratorium Produksi terdapat bebagai macam peralatan salah satunya adalah Mesin Bubut Frejoth FEL-1640-HG. Agar dapat digunakan sebagai alat bantu proses pembelajaran dan berfungsi dengan baik pada proses pembelajaran, maka harus

perlu perawatan yang rutin.

Dengan demikian penting bagi

mahasiswa untuk mendalami dan

mempelajari tentang perencanaan perawatan Mesin Bubut sehingga mahasiswa dapat mengerti, agar nantinya dalam proses pembelajaran dan pengoperasian Mesin Bubut yang ada pada Politeknik Kediri berjalan dengan lancar. Karena Mesin Bubut di Politeknik Kediri belum memiliki pedoman dalam melakukan kegiatan perawatan yang harus dilakukan, maka dibuatlah Perencanaan Perawatan Mesin Bubut tersebut berdasarkan

metode ISMO. Perencanaan perawatan Mesin

Bubut tersebut berisikan langkah-langkah

pekerjaan meliputi: kegiatan perawatan

komponen Mesin Bubut, jadwal perencanaan perawatan yang dilakukan, dan estimasi biaya

perawatan yang dikeluarkan. Sehingga

perencanaan perawatan yang dihasilkan nantinya akan digunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaan perawatan pada Mesin Bubut tersebut agar berfungsi dengan baik dan dalam kondisi siap pakai untuk proses pembelajaran.

(2)

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana membuat kegiatan perawatan

Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe

FEL-1640-HG) berdasarkan metode ISMO?

2. Bagaimana membuat penjadwalan

perawatan Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) berdasarkan metode

ISMO?

3. Bagaimana menentukan estimasi biaya perawatan Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) berdasarkan metode

ISMO? Batasan Masalah

Batasan masalah yang dapat diambil sebagai berikut:

1. Perencanaan perawatan yang dilakukan

meliputi: pengidentifikasian kegiatan

perawatan, penjadwalan perawatan, dan pengestimasian biaya perawatan.

2. Perencanaan perawatan yang dilakukan

tidak mencakup Standard Operating Procedure (SOP) perawatan dan gambar teknik exploded.

Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan Laporan Akhir ini sebagai berikut:

1. Dapat membuat kegiatan perawatan Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG)

berdasarkan metode ISMO.

2. Dapat membuat penjadwalan perawatan Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe

FEL-1640-HG) berdasarkan metode ISMO.

3. Dapat menentukan estimasi biaya

perawatan Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) berdasarkan metode

ISMO.

TINJAUAN PUSTAKA Definisi Perawatan

Perawatan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga peralatan dan

mengatasi kerusakan-kerusakan untuk

sedapat mungkin dikembalikan ke keadaan semula, agar terjaganya suatu peralatan dengan kondisi yang baik dalam waktu yang

lama sesuai dengan yang direncanakan, dan menghindari dari kerusakan yang fatal (Clifton, 1974).

Perencanaan Perawatan Berdasarkan Metode

ISMO

Pekerjaan pertama yang paling

mendasar dalam perawatan adalah

membersihkan peralatan dari debu maupun kotoran-kotoran lain yang dianggap tidak perlu. Debu ini akan menjadi inti bermulanya proses kondensasi dari uap air yang berada di udara. Butir air yang terjadi pada debu

tersebut lambat laun akan merusak

permukaan kerja dari peralatan tadi sehingga secara keseluruhan peralatan tersebut akan menjadi rusak. Pekerjaan membersihkan ini pada umumnya diabaikan orang karena

dianggap tidak penting, dan dalam

melakukan pekerjaan ini perlu adanya petunjuk tentang (Clifton, 1974):

1. Bagaimana cara melakukan pekerjaan tersebut?

2. Kapan pekerjaan tersebut dilakukan? 3. Alat bantu apa saja yang diperlukan? 4. Hal-hal apa saja yang harus dihindari

dalam melakukan pekerjaan tersebut? Pekerjaan kedua adalah memeriksa bagian-bagian dari peralatan yang dianggap perlu. Pemeriksaan terhadap unit instalasi perlu dilakukan secara teratur mengikuti pola jadwal tertentu. Jadwal ini dibuat atas dasar

pertimbangan-pertimbangan yang cukup

mendalam antara lain (Clifton, 1974):

1. Berdasarkan pengalaman yang lalu dalam suatu jenis perkerjaan yang sama diperoleh informasi mengenai selang waktu atau frekuensi untuk melakukan pemeriksaan seminimal mungkin dan seekonomis mungkin tanpa menimbulkan resiko yang berupa kerusakan pada unit instalasi yang bersangkutan.

2. Berdasarkan sifat operasinya yang dapat menimbulkan kerusakan setelah unit instalasi beroperasi dalam selang waktu tertentu.

3. Berdasarkan rekomendasi dari pabrik pembuat unit instalasi yang bersangkutan.

Pekerjaan selanjutnya adalah

memperbaiki bila terdapat

(3)

sedemikian rupa sehingga kondisi unit instalasi tersebut dapat mencapai standar semula dengan usaha dan biaya yang wajar (Clifton, 1974).

Dengan perkembangan teknologi

secara pesat dalam bidang industri maka perawatan terhadap peralatan produksi secara sadar dinilai sangat penting. Pada permulaan tumbuhnya industri, perawatan terhadap peralatan biasanya baru mendapat perhatian

setelah peralatan tersebut mengalami

kerusakan, karena tidak pernah mendapat perhatian yang layak. Beberapa kerusakan

pada peralatan produksi tidak hanya

berakibat terhentinya sebagian alat produksi tetapi seluruh peralatan produksi lainnya juga akat ikut berhenti (Clifton, 1974).

Dengan meningkatnya persaingan yang cukup ketat dalam bidang industri, jelas perhatian akan ditujukan kepada hal-hal yang

menyangkut usaha-usaha untuk dapat

meningkatkan produktifitas, meningkatkan kualitas dan menurunkan biaya operasi

produksi dengan segala cara yang

memungkinkan. Dalam hal ini adalah mengarah kepada peningkatan efektifitas perawatan peralatan dengan cara yang lebih ilmiah yang dikenalkan dengan perawatan terencana. Dalam perawatan terencana suatu peralatan akan mendapat giliran perbaikan sesuai dengan interval waktu atau disebut

repair cycle yang telah ditentukan, dengan demikian kerusakan yang lebih besar dapat dihindari. Interval waktu perbaikan ini dapat

ditentukan berdasarkan beban dan repair

complexity dari peralatan yang bersangkutan (Garg, 1976).

Jadi dengan perawatan terencana diharapkan dapat memperpanjang umur

pakai dari peralatan 3 sampai 4 kali lebih

panjang dan dapat mengurangi terjadinya

kerusakan yangtidak diharapkan. Disamping

itu dengan perawatan terencana diharapkan pula dapat menjamin ketelitian peralatan produksi sehingga kualitas dan kelangsungan produksi dapat terpelihara dengan baik (Garg, 1976).

Repair Complexity

Repair complexity merupakan suatu nilai relatif dari tingkat kerumitan perawatan

suatu mesin. Repaircomplexity setiap peralatan

berbeda-beda. Repair complexity ditujukan

untuk menentukan repair cycle, tipe produksi,

bahan benda produksi yang dikerjakan, giliran kerja per hari (asumsi: 1 shift = 8 jam

kerja per hari). Selain itu repair complexity juga

berfungsi untuk menentukan periode antara dua masa dalam siklus dan dua masa bongkar

total (overhoul) dalam tahun. Metode ini

sangat berguna apabila tidak terdapat buku instruksi perawatan tentang penentuan siklus perawatan (Garg, 1976).

Repair complexity setiap peralatan ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 1. Repair Complexity Peralatan

N o. Type of Production Average Repair Complexity of Equipment

1 Rolling Mils (Steel) 15 2 Turbine (Steam and Hydro) 14

3 Boiler 12

4 Steam Turbine for Ships 11.5 5 Avitation Engines, Heavy Diesel

Engine, Heavy Machine Tool 11

6 Automobile, Heavy Tractors,

Ship, Aircraft 10

7 Tractor 9.5

8 Railway Wagon (Good and

Passenger) 9

9 Machine Tool (Medium) 9 10 Ball or Roller Bearing Motor

Cycles 8.5

11

Heavy Electrical Machines, Electric Trains, Precision Instruments

8.5

12

Cycles Tractor Spare Part,

Machine for

Chemicals,Iindustrial Paper Wood Pulp

8

13 Compressor, Hydraulic Machine,

Light Machine Tools 8

14 Tool and Cutters 7.5 15 Textile, Food Industries Latter,

Fire Protection Equipment 7.5

16 Gas Appararatus 7 17 Low Voltage Appararatus 7 18 Weighing Instruments 7 19 Electrical Instruments 6 20 Earth Moving Machinery

Shower, Bulldozers, ect. 6

21 Watches and Light Instrument 5.5 Sumber: Garg, 1976

(4)

Repair Cycle

Metode perawatan terencana

merupakan suatu bentuk pelaksanaan

perawatan yang terjadwal. Oleh karena itu

repair cycle menjadi penting keberadaannya.

Klasifikasi kegiatan perawatan dalam

perawatan terencana dapat dibagi menjadi 4 kategori, yaitu (Garg, 1976):

1. Inspection (I). 2. Small Repair (S). 3. Medium Repair (M). 4. Overhaul (O).

Inspection

Mempunyai batasan-batasan kerja secara umum, sebagai berikut (Garg, 1976):

1. Memeriksa fungsi dari mekanisme

kecepatan putar dan kecepatan potong. 2. Memeriksa dan menyetel kopling gesek,

kopling roda gigi, poros utama, bantalan, peluncur, rem, mur pembawa, dan lain-lain.

3. Membersihkan filter oli pelumas dan oli pendingin, sistem pengolian dan

penyalur oli, serta serbuk kotoran dan debu dari pengarah.

4. Mengencangkan mur-mur dan baut-baut pengikat, ganti bila perlu.

Small Repair

Mempunyai batasan-batasan kerja secara umum, sebagai berikut (Garg, 1976): 1. Kerjakan semua kegiatan yang dilakukan

pada inspection.

2. Membongkar 2-3 unit bagian peralatan yang kemungkinan besar akan aus atau

kotor dan membersihkannya, jika

diperlukan lamak lagi kantong-kantong

oli, ganti bagian yang sudah rusak lalu

rakit dan setel.

3. Mengadakan perbaikan bila diperlukan

atau yang telah dicatat pada inspection.

Medium Repair

Mempunyai batasan-batasan kerja secara umum, sebagai berikut (Garg, 1976): 1. Kerjakan semua kegiatan perawatan yang

dilakukan di small repair, ditambahdengan

membongkar semua bagian yang

kemungkinan akan aus dan harus diganti

atau diperbaiki.

2. Mengecat permukaan mesin yang sudah rusak.

3. Kalibrasi ulang dengan melakukan levelling

pada mesin.

Overhaul

Mempunyai batasan-batasan kerja secara umum, sebagai berikut (Garg, 1976): 1. Ulangi semua tindakan perawatan yang

dilakukan pada medium repair, tetapi

pembongkaran yang menyangkut setiap

unit, semua komponen yang sudah rusak

dan aus diganti dengan komponen baru. 2. Pemeriksaan pondasi mesin (pemasangan

kedalaman pondasi) dan perbaiki jika

diperlukan.

3. Gerinda/lamak semua permukaan

pengarah (guide surface).

4. Mengecat semua permukaan yang harus dicat dengan cat yang baru.

Repair cycle setiap peralatan ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 2. Repair Cycle Peralatan

Sumber: Garg, 1976 Keterangan:

T : Lamanya waktu dari repair cycle yaitu

ditunjukan oleh waktu antara overhaul

pertama dengan overhaul berikutnya (O ke

O).

t : Periode antara dua tingkatan yang

berurutan dari kategori perawatan

terencana (ISMO).

Pada umumnya peralatan dapat dilakukan perawatan terencana berdasarkan

metode ISMO hingga 2-3 kali repair cycle,

selebihnya dari segi biaya perawatan sudah tidak ekonomis (Garg, 1976).

Biaya Perawatan

Biaya yang dikeluarkan untuk

merawat suatu peralatan merupakan salah satu unsur yang penting dalam pengelolaan perusahaan, sebab biaya sangat menentukan

didalam perolehan keuntungan. Biaya

Jumlah

M S I 1 2 3 1 2 3

O-I1-S1-I2-S2-I3-M1-I4-S3-I5-S4-I6-M2-I7-S5-I8- Baja Karbon dan Cor 6.0 3.0 2.0 9.5 4.5 3.0 S6-I9-O Aluminium Cor 6.5 3.5 2.5 10.0 5.0 3.5 Perunggu 7.0 3.5 2.5 10.0 5.5 3.5 Baja Konstruksi 8.5 4.5 3.0 13.0 6.5 4.5 Baja Karbon dan Cor 8.0 4.0 3.0 12.0 6.0 4.0 Aluminium Cor 9.0 4.5 3.0 13.0 6.5 4.5 Perunggu 9.5 4.5 3.0 13.5 7.5 4.5 Baja Konstruksi 11.5 6.0 4.0 17.0 8.5 6.0 Baja Karbon dan Cor 9.5 4.5 3.0 14.0 7.0 4.5 Aluminium Cor 10.0 5.0 3.5 15.0 7.5 5.0 Perunggu 10.0 5.5 3.5 16.0 8.0 5.5 Baja Konstruksi 13.0 6.5 4.6 19.5 10.0 6.5 O-I1-I2-I3-S1-I4-I5-I6-S2-I7-I8-I9-M1-I10-I11-I12- Baja Karbon dan Cor 4.0 2.0 1.5 12.5 6.5 4.0 S3-I13-I14-I15-S4-I16-I17-I18-M2-I19-I20-I21-S5- Aluminium Cor 4.5 2.5 1.5 13.5 7.0 4.5 I22-I23-I24-S6-I25-I26-I27-O Perunggu 5.0 2.5 1.5 14.5 7.0 5.0 Baja Konstruksi 6.0 3.0 2.0 18.0 9.0 6.0 Baja Karbon dan Cor 5.5 2.5 2.0 16.0 8.0 5.5 Aluminium Cor 5.5 3.0 2.0 17.5 9.0 6.0 Perunggu 6.5 3.0 2.0 18.5 9.5 6.5 Baja Konstruksi 8.0 4.0 2.5 23.5 11.5 8.5 Baja Karbon dan Cor 6.5 3.0 2.0 18.5 9.5 6.5 Aluminium Cor 6.5 3.5 2.5 20.0 10.0 6.5 Perunggu 7.0 3.5 2.5 21.5 11.0 7.0 Baja Konstruksi 7.0 3.5 2.5 26.5 26.5 9.0 O-I1-I2-S1-I4-I5- Baja Karbon dan Cor 5.0 2.5 2.0 21.0 10.5 7.5 Aluminium Cor 5.0 3.0 2.0 22.5 11.5 8.5

dst dst

Periode Antara Dua Masa Perawatan Periode Antara Dua Overhaul Repair Complexity

Repair Cycle

Tipe Produksi Bahan Benda Produksi Siklus Dalam Tahun (T) Giliran Kerja/Hari Masal Seri Unit Dalam Bulan (t) Giliran Kerja/Hari Seri dst dst 0 s/d 30 Masal Seri Unit 2 6 27 2 6 9 30 s/d 150 Diatas 150 2 9 36

(5)

perawatan diusahakan dengan biaya seminimum mungkin, dan peralatan dapat

dioperasikan secara maksimum guna

memperoleh kelancaran proses produksinya (Kodoatie, 2005).

Biaya perawatan diklasifikasikan

sebagai berikut (Pujawan, 2009): 1. Biaya Perawatan Pencegahan.

Biaya untuk menjaga keawetan dan efisiensi peralatan.

2. Biaya Perawatan Koreksi.

Biaya untuk menentukan komponen-komponen, baik yang untuk diperbaiki atau diganti.

3. Biaya Perawatan Overhaul.

Biaya untuk pembongkaran peralatan yang telah mengalami penurunan efisiensi, baik secara per bagian atau menyeluruh.

4. Biaya Perawatan Total.

Biaya yang merupakan penjumlahan seluruh biaya perawatan: pencegahan,

koreksi, dan overhaul.

Dalam perhitungan biaya perawatan

(pencegahan, koreksi, dan overhaul)

masing-masing menggunakan formula sebagai berikut (Pujawan, 2009):

F = P ( 1 + i )n

Keterangan:

F : Nilai uang masa depan, (Rp). P : Nilai uang masa sekarang, (Rp).

i : Tingkat suku bunga bank per periode, (%). n : Lamanya periode penelaahan.

Definisi Mesin Bubut

Mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari

pahat disebut gerak umpan. Dengan

mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda

gigi translasi yang menghubungkan poros

spindle dengan poros ulir.

Roda gigi penukar disediakan secara

khusus untuk memenuhi keperluan

pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci (www.wikipedia.org, 2014).

Gambar 1. Mesin Bubut Sumber: www.wikipedia.org, 2014 Bagian-bagian Utama Mesin Bubut

Bagian-bagian utama mesin bubut sebagai berikut (Diktat Politeknik Negeri Malang, 2012):

1. Meja Mesin (Bed).

2. Kepala Tetap (Head Stock).

3. Quick-Change Gear Box.

4. Pembawa (Carriage).

5. Kepala lepas (Tail Stock).

Gambar 2. Bagian-bagian Utama Mesin Bubut Sumber: Diktat Politeknik Negeri Malang,

2012

Gambar 3. Bagian Utama dan Gigi Pemindah Otomatis Mesin Bubut

Sumber: Diktat Politeknik Negeri Malang, 2012

(6)

Prinsip Kerja Mesin Bubut

Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang mengunakan pahat dengan satu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda kerja yang berputar. Pahat bergerak pada arah linier sejajar dengan sumbu putar benda kerja. Dengan mekanisme yang baik, maka proses bubut memiliki kekhususan untuk membuat benda kerja yang berbentuk silindris.

Benda kerja di cekam dengan poros spindle

dengan bantuan chuck yang memiliki rahang

pada salah satu ujungnya. Poros spindle akan

memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada

poros spindle. Melalui roda gigi penghubung,

putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir (www.wikipedia.org, 2014). Proses pengoperasian Mesin Bubut sebagai berikut:

1. Memasang benda kerja pada cekam.

2. Mengatur pahat pada tool post terlebih

dahulu, kemudian menyalakan switch on

mesin.

3. Tekan naik/turun handle feed shaft untuk

memutar cekam.

4. Setelah cekam berputar, pahat (cutting

weel) yang terpasang pada tool post

digerakkan kearah benda kerja secara translasi (sejajar dengan sumbu putar benda kerja) dengan cara memutar eretan sampai terjadi proses pemakanan.

5. Sehingga proses pemakanan benda kerja

dapat dilakukan sesuai hasil yang

diinginkan.

Untuk menghentikan putaran cekam dapat dilakukan dengan cara menetralkan

handle feed shaft atau menginjak rem kaki (footbrake).

PEMBAHASAN

Repair Complexity

Berdasarkan tabel repair complexity

peralatan, maka repair complexity untuk Mesin

Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG): 9.

Repair Cycle

Berdasarkan tabel repair cycle

peralatan, maka repair cycle untuk Mesin

Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) ditentukan sebagai berikut (asumsi giliran kerja/hari : 1):

Tabel 3.Repair Cycle Mesin Bubut (Merek

Frejoth, Tipe FEL-1640-HG)

R ep air C om ple xit y Repair Cycle t (B ula n ) T (Ta h un ) S ik lus M S I 9 O-I1-S1-I2-S2-I3 -M1-I4-S3-I5-S4 -I6-M2-I7-S5-I8 -S6-I9-O 2 6 9 9,5 14

Dengan demikian perawatan

terhadap Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) dilakukan setiap 9,5 bulan

sekali sesuai dengan tingkatan siklus

perawatan. Sedangkan Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) tersebut akan

di-overhaul setelah 14 tahun.

Inspection

Kegiatan inspection pada Mesin Bubut

(Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) meliputi:

1. Memeriksa kebersihan mesin.

2. Memeriksa kondisi oli mesin.

3. Memeriksa kondisi pada Main Motor.

4. Memeriksa kebersihan pada Main Motor.

5. Memeriksa tombol persiapan Motor

Mesin dan Emergency.

6. Memeriksa keausan Tuas Pemindah

Kecepatan.

7. Melakukan pelumasan pada Tuas

Pemindah Kecepatan.

8. Memeriksa kelurusan Kepala Tetap.

9. Memeriksa kebersihan pada Kepala

Tetap.

10. Melakukan pelumasan pada Kepala

Tetap.

11. Memeriksa kelurusan Cekam.

12. Memeriksa kebersihan Cekam.

13. Melakukan pelumasan pada Rahang

Cekam.

(7)

15. Memeriksa kebersihan pada Meja.

16. Melakukan pelumasan pada Meja.

17. Memeriksa kelurusan Sumbu Rumah

Pahat dengan Kepala Lepas.

18. Memeriksa kebersihan Rumah Pahat.

19. Melakukan pelumasan pada Rumah

Pahat.

20. Memeriksa kebersihan Eretan dan Lintas

Eretan.

21. Melakukan pelumasan pada Eretan dan

Lintas Eretan.

22. Memeriksa kelurusan Kepala Lepas

dengan Cekam.

23. Memeriksa kebersihan Kepala Lepas.

24. Melakukan pelumasan pada Kepala

Lepas.

25. Memeriksa kerataan antar Puncak Ulir

pada Poros Berulir.

26. Memeriksa kebersihan pada Poros

Berulir.

27. Melakukan pelumasan pada Poros

Berulir.

28. Memeriksa keausan Tuas Cekam.

29. Melakukan pelumasan pada Tuas

Cekam.

30. Memeriksa kerataan pada Front Moveable

Chip Troy.

31. Memeriksa kebersihan Front Moveable

Chip Troy.

32. Melakukan pelumasan pada Front

Moveable Chip Troy.

33. Memeriksa keausan Gearbox.

34. Memeriksa kebersihan pada Gearbox.

35. Melakukan pelumasan pada Gearbox.

Small Repair

Kegiatan small repair pada Mesin

Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) meliputi:

1. Mengerjakan semua tindakan yang harus

dilakukan pada inspection.

2. Memeriksa kekencangan Belt.

3. Melakukan penyetelan Belt.

4. Memeriksa Spindle pada Motor.

5. Memeriksa kondisi Pulley.

6. Membersihkan kotoran yang menempel

pada Pulley.

7. Memeriksa dan membersihkan Kanvas

pada Rem Kaki.

8. Memeriksa kondisi Bearing and Shaft pada

Kepala Tetap.

9. Membersihkan dan melumasi Bearing and

Shaft pada Kepala Tetap.

10.Memeriksa kondisi Splash Guard.

11.Menyetel Screw pada Splash Guard.

12.Memeriksa kelancaran jalannya air pada

Pipa Pendingin.

13.Memeriksa kondisi Tuas Kran Pendingin.

14.Memeriksa kondisi Motor Pompa

Pendingin.

15.Membersihkan tempat Pompa Pendingin.

16.Membersihkan kotoran pada Saluran

Minyak Pendingin.

17.Memeriksa kondisi Kaki Penyangga Mesin.

18.Melakukan penyetelan Screw pada Kaki

Penyangga Mesin.

19.Membersihkan kotoran pada Screw Kaki

Penyangga Mesin.

20.Memeriksa kondisi Batas Eretan.

21.Melakukan penyetelan pada Batas Eretan.

22.Menyetel kekencangan Screw pada Batas

Eretan.

23.Melakukan penyetelan pada Screw

Pengunci Gearbox.

24.Memeriksa kondisi Dial Indicator.

25.Melakukan penyetelan pada Dial Indicator.

26.Melepas dan membersikan Bagian Rahang

pada Cekam, kemudian dipasang pada

posisi semula.

27.Melakukan penyetelan Tuas Pemindah

kecepatan putar Cekam pada Kepala Tetap.

28.Memeriksa kondisi Tuas Penguliran pada

Kepala Tetap.

29.Melakukan penyetelan Tuas Penguliran

pada Kepala Tetap .

30.Memeriksa kondisi Lampu Switch.

31.Memeriksa kondisi kelurusan Spindle pada

Kepala Lepas.

32.Melakukan pelumasan pada Spindle Kepala

Lepas.

33.Memeriksa kondisi Handle Pemindah

Gerak Eretan Otomatis pada Eretan.

34.Melakukan pelumasan pada Handle

Pemindah Gerak Eretan Otomatis pada Eretan.

35.Memeriksa kondisi Handle Penggerak

Eretan pada Meja Bubut.

36.Melakukan pelumasan pada Handle

Penggerak Eretan Meja Bubut.

37.Memeriksa kondisi Handle Clamp Lever

(8)

38.Melakukan penyetelan Base pada Kepala Lepas.

39.Memeriksa kondisi Handle Pemutar

Tempat Pahat.

40.Melakukan penyetelan Handle Pemutar

pada Tempat Pahat.

41.Membersihkan Screw pada Penjepit Pahat.

42.Memeriksa kondisi Handle Penggerak

Penguliran Otomatis.

43.Menyetel Handle Penggerak Penguliran

Otomatis.

44.Memberi pelumasan pada Handle

Penggerak Penguliran Otomatis.

45.Memeriksa kondisi Lampu Penerangan

pada Mesin.

Medium Repair

Kegiatan medium repair pada Mesin

Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) meliputi:

1. Mengerjakan semua tindakan yang harus

dilakukan pada small repair.

2. Memeriksa sumber tenaga pada sistem

kelistrikan mesin.

3. Memeriksa kondisi kabel pada sistem

kelistrikan mesin.

4. Memeriksa dan membersihkan dari

kotoran Oil Tank pada Kepala Tetap.

5. Memeriksa kondisi Magnetic Iron Plate

pada Kepala Tetap.

6. Memeriksa kondisi Square Head Plug pada

Kepala Tetap.

7. Menyetel Timming Belt dan Pulley pada

Gearbox.

8. Memeriksa kondisi Pulley pada Motor

Penggerak.

9. Memeriksa dan melakukan pelumasan

Gear pada Gearbox.

10.Memeriksa dan melakukan pelumasan

Shaft dan Bearing pada Gearbox.

11.Memeriksa kondisi Woodruff Key pada

Gearbox.

12.Memeriksa kondisi Motor Pompa Oli.

13.Mengganti Kran Air Pendingin.

14.Melepas Baut Penjepit Pahat pada Rumah

Pahat.

15.Melakukan pelumasan Lubang Ulir pada

Rumah Pahat.

16.Memeriksa kepresisian pengukuran Dial

Dividing pada Rumah Pahat.

17.Mengganti air pendingin dengan air

pendingin yang baru pada Collant Tank.

18.Membersihkan Selang dan Pipa

Penghubung air pendingin.

19.Mengganti atau memperbaiki Kanvas Rem

pada Rem Kaki.

20.Memeriksa kondisi kelurusan Pitch pada

Poros Berulir.

21.Melakukan penyetelan kepresisian

pengukuran Index Ring pada Eretan.

22.Memeriksa kepresisian pengukuran Pilot

Plate pada Dial Indicator.

23.Memeriksa kepresisian pengukuran Dial

Dividing pada Saddles.

24.Memeriksa kepresisian pengukuran Index

RingDividing pada Rumah Pahat.

25.Melakukan penyetelan pada Bed Stop.

26.Memeriksa kondisi Clutch Collar pada Meja

Bubut.

27.Membersihkan dan menyetel Chip Tray.

28.Memeriksa kondisi Angle Steel pada Splash

Guard.

29.Memeriksa dan menyetel Pedal Bracket.

30.Memeriksa Ulir pada Foot.

31.Mengganti Lampu Mesin.

Overhaul

Kegiatan overhaul pada Mesin Bubut

(Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) meliputi:

1. Mengerjakan semua tindakan yang harus

dilakukan pada medium repair.

2. Memeriksa kondisi kepresisian mesin

sebelum melakukan pembongkaran.

3. Melepas dan membongkar Motor

Penggerak Mesin.

4. Mengganti Lilitan Tembaga pada Motor

Penggerak.

5. Mengganti Magnet pada Motor Penggerak.

6. Membongkar Kepala Tetap.

7. Mengganti Hexagonal Socket Head Bolt pada

Kepala Tetap.

8. Mengganti Magnetic Iron Plate pada Kepala

Tetap.

9. Mengganti Shaft pada Kepala Tetap.

10.Mengganti Bearing pada Kepala Tetap.

11.Mengganti Gear pada Kepala Tetap.

12.Mengganti Spring dan Bushing pada Kepala

Tetap.

13.Mengganti Screw dan Nuts pada Kepala

(9)

14.Mengganti Fork dan Clip pada Kepala Tetap.

15.Mengganti Lever pada Kepala Tetap.

16.Membongkar Gearbox.

17.Mengganti Gear pada Gearbox.

18.Mengganti Belt dan Pulley pada Gearbox.

19.Mengganti Shaft dan Bearing pada Gearbox.

20.Mengganti Seal dan Washer pada Gearbox.

21.Mengganti Woodruff Key pada Gearbox.

22.Mengganti Plate dan Fort pada Gearbox.

23.Mengganti Fork dan Clip pada Gearbox.

24.Mengganti Spring dan BushingGearbox.

25.Mengganti Pin dan Socket pada Gearbox.

26.Mengganti Screw dan Nuts pada Gearbox.

27.Membongkar Eretan.

28.Mengganti Gear pada Eretan.

29.Mengganti Shaft dan Bearing pada Eretan.

30.Mengganti Screw dan Nuts pada Eretan.

31.Mengganti Spring dan Bushing pada

Eretan.

32.Mengganti Woodruff Key pada Eretan.

33.Mengganti Plug dan Hub pada Eretan.

34.Mengganti Stopper dan Gid pada Eretan.

35.Mengganti Plug dan Washer pada Eretan.

36.Mengganti Pin dan Socket pada Eretan.

37.Membongkar Rumah Pahat.

38.Mengganti Bolt dan Collar pada Rumah

Pahat.

39.Mengganti Bearing dan Washer pada

Rumah Pahat.

40.Mengganti Screw dan Nuts pada Rumah

Pahat.

41.Mengganti Pin dan Spring pada Rumah

Pahat.

42.Mengganti Curve Pilot dan Steel Ball pada

Rumah Pahat.

43.Mengganti Rivet dan Socket pada Rumah

Pahat.

44.Membongkar Kepala Lepas.

45.Mengganti Screw dan Nuts pada Kepala

Lepas.

46.Mengganti Flange dan Ring pada Kepala

Lepas.

47.Mengganti Bearing pada Kepala Lepas.

48.Mengganti Snap dan Washer pada Kepala

Lepas.

49.Mengganti Handwheel dan Bolt pada

Kepala Lepas.

50.Mengganti Cam Shaft pada Kepala Lepas.

51.Mengganti Quill dan Guide Key pada

Kepala Lepas.

52.Mengganti Pin dan Plate pada Kepala

Lepas.

53.Mengganti Pivot dan Base pada Kepala

Lepas.

54.Mengganti Wiper dan Clamp pada Kepala

Lepas.

55.Mengganti Stud dan Gib pada Kepala

Lepas.

56.Mengganti Socket dan Rivet pada Kepala

Lepas.

Penjadwalan Perawatan Peralatan

Jadwal Perawatan Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) Tahun 2014

Jadwal Perawatan Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) Tahun 2015

Jadwal Perawatan Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) Tahun 2016

(10)

Jadwal Perawatan Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) Tahun 2017

Jadwal Perawatan Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) Tahun 2018

Jadwal Perawatan Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) Tahun 2019

Jadwal Perawatan Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) Tahun 2020

Jadwal Perawatan Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) Tahun 2021

Jadwal Perawatan Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) Tahun 2022

Jadwal Perawatan Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) Tahun 2023

Jadwal Perawatan Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) Tahun 2024

(11)

Jadwal Perawatan Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) Tahun 2025

Jadwal Perawatan Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) Tahun 2026

Jadwal Perawatan Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) Tahun 2027

Estimasi Biaya Perawatan Peralatan

Estimasi Biaya Perawatan Inspection

Estimasi Biaya Perawatan Small Repair

Estimasi Biaya Perawatan Medium Repair

Estimasi Biaya Perawatan Overhaul

Estimasi Biaya Perawatan Per Tahun

Dalam perhitungan biaya perawatan (inspection, small repair, medium repair, dan

overhaul) masing-masing.

1. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2014 Pada tahun 2014, kegiatan perawatan

meliputi I1 dan S1, sehingga biaya

perawatannya sebesar:

F = [P ( 1 + i )n ]I1+[P ( 1 + i )n ]S1

F = [549.500 ( 1 + 0,075 )1 ]I1+[838.500 ( 1 +

0,075 )1 ]S1

F = 1.492.101 Rupiah

2. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2015 Pada tahun 2015, kegiatan perawatan

meliputi I2, sehingga biaya perawatannya

sebesar:

No. Nama Jumlah Satuan

1 a Pelumas Overarm 1 Liter

bOil 1.5 Liter

cGrease 1.5 Kg

d Bensin 2 Liter

e Kertas Gosok 5 Lembar

f Cat Bodi Mesin 3 Liter

2 a Kran 1 Unit

b Kain Majun 2 Kg

c Kuas 7 Unit

d Selang 5 Meter

j Kanvas Rem 1 Set

k Kabel Ties 1 Set

lTracker 1 Unit

3Spare Part a Tembaga 2 Gulung

bMagnet 1 Unit

cSocket 5 Set

dBearing 2 Set

eSpindle Shaft 1 Unit

fQuill 1 Unit

gGear 7 Set

h V Belt 3 Unit

iPulley 2 Unit

jTimming Belt 1 Unit

kSpring 4 Set lBushing 4 Set mScrew 2 Set nNut 2 Set oFork 10 Unit pClip 2 Set qLever 5 Unit rSeal 2 Set sWasher 3 Set tPlate 17 Unit uPin 3 Set

vWoodruff Key 2 Set

wPlug 10 Unit

xHub 10 Unit

yStopper 2 Set

zGid 2 Unit

aaCurve Pilot 2 Unit

bbSteel Ball 5 Set

ccRivet 5 Set ddFlange 5 Unit eeRing 4 Set ffSnap 1 Set ggHandwheel 16 Unit hhBolt 2 Set

iiCam Shaft 2 Unit

jjGuide Key 1 Unit

kkPivot 4 Unit llBase 1 Unit mmWiper 3 Unit nnClamp 1 Unit ooStud 5 Unit ppGib 10 Unit

4 Tenaga Kerja Mekanik 16 Jam

Peralatan Perawatan 34.000 260.000 68.000 200.000 15.000 87.000 200.000 15.000 87.000 Material 4.000 20.000 120.000

No. Komponen Biaya Keterangan

Biaya Satuan

Biaya Perawatan Overhaul

(Rupiah) 24.000 35.000 45.500 24.500 50.000 15.000 6.500 30.000 12.000 5.000 40.000 24.500 75.000 22.500 13.000 30.000 325.000 260.000 400.000 600.000 1.410.000 227.000 1.400.000 480.000 546.000 346.000 30.000 30.000 500.000 400.000 12.900 68.250 12.500 2.000.000 1.200.000 1.410.000 227.000 9.800.000 1.440.000 1.092.000 346.000 120.000 120.000 1.000.000 800.000 129.000 275.500 300.000 198.500 260.000 26.000 250.000 455.000 610.000 1.200.000 800.000 1.390.000 1.520.000 136.500 8.125.000 100.000 87.750 10.387.000 35.000 312.000 82.000 120.000 247.000 390.000 70.000 170.000 80.000 139.000 760.000 240.000 1.625.000 50.000 29.250 611.000 Jumlah 227.500 130.000 350.000 200.000 54.755.250 312.000 1.102.000 300.000 595.500 260.000 280.000 250.000 7.280.000 1.220.000 2.400.000 480.000 164.000 600.000 1.235.000 1.950.000 975.000 340.000

(12)

F = [P ( 1 + i )n ]I2

F = [549.500 ( 1 + 0,075 )2 ]I2

F = 635.016 Rupiah

3. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2016 Pada tahun 2016, kegiatan perawatan

meliputi S2, sehingga biaya perawatannya

sebesar:

F = [P ( 1 + i )n ]S2

F = [838.500 ( 1 + 0,075 )3 ]S2

F = 1.041.666 Rupiah

4. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2017 Pada tahun 2017, kegiatan perawatan

meliputi I3, sehingga biaya perawatannya

sebesar:

F = [P ( 1 + i )n ]I3

F = [549.500 ( 1 + 0,075 )4 ]I3

F = 733.840 Rupiah

5. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2018 Pada tahun 2018, kegiatan perawatan

meliputi M1 dan I4, sehingga biaya

perawatannya sebesar:

F = [P ( 1 + i )n ]M1+[P ( 1 + i )n ]I4

F = [2.175.000 ( 1 + 0,075 )5 ]M1+[549.500 ( 1 +

0,075 )5 ]I4

F = 3.911.372 Rupiah

6. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2019

Pada tahun 2019, kegiatan perawatan

meliputi S3, sehingga biaya perawatannya

sebesar:

F = [P ( 1 + i )n ]S3

F = [838.500 ( 1 + 0,075 )6 ]S3

F = 1.294.058 Rupiah

7. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2020 Pada tahun 2020, kegiatan perawatan

meliputi I5, sehingga biaya perawatannya

sebesar:

F = [P ( 1 + i )n ]I5

F = [549.500 ( 1 + 0,075 )7 ]I5

F = 911.648 Rupiah

8. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2021

Pada tahun 2021, kegiatan perawatan

meliputi S4 dan I6, sehingga biaya

perawatannya sebesar:

F = [P ( 1 + i )n ]S4+[P ( 1 + i )n ]I6

F = [838.500 ( 1 + 0,075 )8 ]S4+[549.500 ( 1 +

0,075 )8 ]I6

F = 2.475.467 Rupiah

9. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2022 Pada tahun 2022, kegiatan perawatan

meliputi M2, sehingga biaya perawatannya

sebesar:

F = [P ( 1 + i )n ]M2

F = [2.175.000 ( 1 + 0,075 )9 ]M2

F = 4.169.994 Rupiah

10. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2023 Pada tahun 2023, kegiatan perawatan

meliputi I7, sehingga biaya perawatannya

sebesar:

F = [P ( 1 + i )n ]I7

F = [549.500 ( 1 + 0,075 )10 ]I7

F = 1.132.537 Rupiah

11.Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2024

Pada tahun 2024, kegiatan perawatan

meliputi S5, sehingga biaya perawatannya

sebesar:

F = [P ( 1 + i )n ]S5

F = [838.500 ( 1 + 0,075 )11 ]S5

F = 1.857.788 Rupiah

12. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2025 Pada tahun 2025, kegiatan perawatan

meliputi I8 dan S6, sehingga biaya

perawatannya sebesar:

F = [P ( 1 + i )n ]I8+[P ( 1 + i )n ]S6

F = [549.500 ( 1 + 0,075 )12 ]I8+[838.500 ( 1 +

0,075 )12 ]S6

F = 3.305.910 Rupiah

13.Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2026

Pada tahun 2026, kegiatan perawatan

meliputi I9, sehingga biaya perawatannya

sebesar:

F = [P ( 1 + i )n ]I9

F = [549.500 ( 1 + 0,075 )13 ]I9

F = 1.406.947 Rupiah

14. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2027

Pada tahun 2027, kegiatan perawatan

meliputi O, sehingga biaya perawatannya

sebesar:

F = [P ( 1 + i )n ]O

F = [54.755.250 ( 1 + 0,075 )14 ]O

F = 150.710.762 Rupiah

KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka didapatkan simpulan sebagai berikut:

1. Kegiatan perawatan pada Mesin Bubut

(Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG)

berdasarkan metode ISMO diperlukan

sembilan kali inspection, enam kali small

(13)

2. Penjadwalan perawatan pada Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG)

berdasarkan metode ISMO dilaksanakan

selama periode tahun 2014 - 2027.

3. Perhitungan estimasi biaya perawatan

pada Mesin Bubut (Merek Frejoth, Tipe

FEL-1640-HG) berdasarkan metode ISMO

didapatkan biaya inspection sebesar

549.500 rupiah, biaya small repair sebesar

838.500 rupiah, biaya medium repair

sebesar 2.175.000 rupiah, dan biaya

overhaul sebesar 54.755.250 rupiah. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka didapatkan saran sebagai berikut:

1. Perlu dilanjutkan dengan pembuatan

Standard Operating Procedure (SOP) perawatan pada Mesin Bubut (Merek

Frejoth, Tipe FEL-1640-HG) untuk

menunjang perencanaan perawatan

tersebut.

2. Perlu dilanjutkan dengan pembuatan

gambar teknik exploded untuk menunjang

pelaksanaan Standard Operating Procedure

(SOP) perawatan pada Mesin Bubut

(Merek Frejoth, Tipe FEL-1640-HG).

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2010). Mesin Bubut.

http://www.esuppliersindia.com/atul- machine-tools/center-lathe-machine-pr380777-sCATALOG-swf.html. Diakses tanggal 07 Januari 2014.

Anonim. (2010). Mesin Bubut.

http://www.zhentec.com/product.asp? sortid=27. Diakses tanggal 10 Januari 2014.

Anonim. (2011). Mesin Bubut.

http://www.tjskl.org.cn/images/czac2b

c9-pz1a8cb63-conventional_vertical_turret_lathe.ht ml. Diakses tanggal 13 Januari 2014.

Anonim. (2013). Mesin Bubut.

http://www.lathemachineind.com/me dium-duty-lathe-machine.html. Diakses tanggal 17 Januari 2014.

Anonim. (2013). Mesin Bubut.

http://www.standardatlantic.ca/html/l athes.html. Diakses tanggal 20 Januari 2014.

Anonim. (2013). Mesin Bubut.

http://sell.bizrice.com/selling-

leads/513712/C5140-vertical-turning-amp-boring-machine.html. Diakses

tanggal 29 Januari 2014.

Anonim. (2013). Mesin Bubut.

http://www.toolmex.com/cb-machines.aspx. Diakses tanggal 23 Januari 2014.

Anonim. (2013). Mesin Bubut.

http://www.indiamart.com/universal-machine-tools/lathe-machines.html. Diakses tanggal 25 Januari 2014.

Anonim. (2014). Mesin Bubut.

http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin bubut?veaction. Diakses tanggal 28 Januari 2014.

Anonim. (2014). Mesin Bubut.

http://www.lathemachineind.com/ligh

tdutylathe machine.html. Diakses

tanggal 30 Januari 2014.

Anonim. (2014). Mesin Bubut.

http://www.exapro.com/used-lin-huan-lht-25b-turret-lathe-p20126150/. Diakses tanggal 31 Januari 2014.

Clifton, R. H. (1974). Principles of Planned

(14)

Garg, H. P. (1976). Industrial Maintenance.New Delhi: S. Chand.

Hardjito, Agus., dan Arifin, M. N. (2012).

Mesin Pemesinan Perkakas

Konvensional.

Kodoatie, R. J. (2005). Analisis Ekonomi Teknik.

Yogyakarta: Andi.

Pujawan, I. N. (2009). Ekonomi Teknik.

Surabaya: Guna Widya.

Wahjudi, S. (2012). Inspeksi. Malang: Politeknik

Gambar

Tabel 1. Repair Complexity Peralatan
Tabel  3.Repair Cycle Mesin Bubut (Merek  Frejoth, Tipe FEL-1640-HG)

Referensi

Dokumen terkait

Turbin adalah suatu mesin rotari yang berfungsi untuk mengubah energi dari aliran fluida menjadi energi gerak yang bermanfaat.. Mesin turbin yang paling sederhana terdiri

Dari gambar 4.4 dapat dilihat bahwa pada diameter pulley motor sebesar 7cm dan diameter pulley alternator 7 cm akan didapatkan arus pengisian yang keluar dari

Perancangan alat peraga perawatan instalasi pengkondisian udara mobil dibuat dalam bentuk meja dudukan, meja tersebut dibuat dari bahan besi persegi 40 mm x 40

Pemilihan jenis mesin pemindah bahan atau conveyor didasarkan kepada sifat bahan yang akan dipindahkan, kapasitas peralatan, arah dan panjang pemindahan, penyimpanan

Hal ini disebabkan oleh tegangan listrik yang dihasilkan oleh koil Racing akan menghasilkan suhu bunga api yang lebih besar dibandingkan dengan koil standar

Perawatan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga peralatan dan mengatasi kerusakan-kerusakan untuk sedapat mungkin dikembalikan ke keadaan semula, agar terjaganya

Kegiatan perawatan pada Alat Peraga Motor Diesel Hyundai HD Mighty berdasarkan metode ISMO diperlukan sembilan kali inspection , enam kali small repair , dan dua

Untuk perhitungan yang sudah dilakukan pada mesin Bubut 6 tahun 2013, jika dilihat dari waktu rata-rata diantara perawatan (MTBM), maka mesin Bubut dilakukan