• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Teknik Mesin, Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Teknik Mesin, Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN 2252-4444

(MEREK SCOTCHMAN, TIPE 5014-TM)

Riswan Eko Wahyu Susanto dan Indar Ahsani Bahriyan. Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin Politeknik Kediri

Abstrak

Mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) merupakan salah satu peralatan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran di Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Kediri. Agar peralatan tersebut tetap dapat berfungsi dengan baik dan dalam kondisi siap pakai, maka perlu adanya tindakan perencanaan perawatan pada peralatan tersebut.

Dalam perencanaan perawatan Mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) diperlukan beberapa langkah pekerjaan berdasarkan metode ISMO, yaitu berupa: mengidentifikasi kegiatan perawatan, penjadwalan perawatan, dan mengestimasi biaya perawatan.

Berdasarkan perencanaan perawatan Mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) yang telah dilakukan, didapatkan: 1) kegiatan perawatan berupa sembilan kali inspection, enam kali small repair, dan dua kali medium repair ; 2) penjadwalan perawatan dilaksanakan selama periode 2014 - 2027 ; 3) estimasi biaya perawatan sebesar 881.000 rupiah untuk inspection, 894.000 rupiah untuk small repair, 922.000rupiah untuk medium repair, dan 4.979.000 rupiah untuk overhaul.

Kata Kunci : Perawatan, Mesin Punching, ISMO.

PENDAHULUAN Latar Belakang

Perawatan sangat penting untuk menjaga umur mesin agar lebih lama. perawatan pada peralatan menujang kelancaran proses pengoperasian peralatan. Jika proses pengoperasian peralatan berjalan dengan baik, maka proses pembelajaran berjalan degan lancer. Perawatan dapat mengurangi kerusakan pada peralatan dan menghindari breakdown yang berlebihan. Perawatan dapat dilakukan dengan cara mengunakan indra dan alat yang cangih

Dikampus Politeknik Kediri terdapat berbagai peralatan. Politeknik Kediri merupakan lembaga pendidikan yang cukup ternama di Kediri. Politeknik Kediri mempuyai beberapa jurusan salah satunya adalah program studi perawatan dan

perbaikan mesin. Mesin yang terdapat pada laboratorium produksi adalah mesin Punching. Mesin Punching digunakan untuk memotong pelat, pemotong pelat siku, dan untuk melubangi pelat maka perlu perawatan pada mesin ini agar tidak menghabat proses pembelajaran.

Dengan belum adanya pedoman dalam melakukan kegiatan perawatan yang harus dilakukan pada Mesin Punching maka dibuatlah perencanaan perawatan Mesin Punching merek scotchman tipe 5014-TM berdasarkan metode ISMO. Perencanaan perawatan Mesin punching tersebut berisikan langkah-langkah pekerjaan perawatan komponen Mesin Punching, jadwal perawatan yang dilakukan, estimasi biaya perawatan yang dikeluarkan. sehingga perencanaan perawatan yang dihasilkan nantinya akan digunakan sebagaipedoman untuk melaksanaan

(2)

ISSN 2252-4444

perawatan pada Mesin Punching tersebut agar berfungsi dengan baik dan dalam kondisi siap pakai untuk proses pembelajaran.

Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas,

maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat kegiatan perawatan Mesin Punching (Merek Scotchman Tipe 5014-TM) Berdasarkan Metode ISMO.

2. Bagaimana membuat penjadwalan perawatan Mesin Punching (Merek

Scotchman Tipe 5014-TM) Berdasarkan Metode ISMO.

3. Bagaimana menentukan estimasi biaya perawatan Mesin Punching (Merek Scotchman Tipe 5014-TM) Berdasarkan Metode ISMO.

Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang diambil sebagai berikut:

1. Perencanaan perawatan yang dilakukan meliputi: pengidentifikasi kegiatan perawatan, penjadwalan perawatan, dan pengestimasikan biaya perawatan. 2. Perencanaan perawatan yang dilakukan

tidak mancakup Standard Operating Procedure (SOP) perawatan dan gambar teknik axploded.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Dapat membuat kegiatan perawatan Mesin Punching (Merek Scotchman

Tipe 5014-TM) Berdasarkan Metode ISMO.

2. Dapat membuat penjadwalan perawatan Mesin Punching (Merek Scotchman Tipe 5014-TM) Berdasarkan Metode ISMO.

3. Dapat menentukan estimasi biaya perawatan Mesin Punching (Merek Scotchman Tipe 5014-TM) Berdasarkan Metode ISMO.

TINJAUAN PUSTAKA Definisi Perawatan

Perawatan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga peralatan dan mengatasi kerusakan-kerusakan untuk sedapat mungkin dikembalikan ke keadaan semula, agar terjaganya suatu peralatan dengan kondisi yang baik dalam waktu yang lama sesuai dengan yang direncanakan, dan menghindari dari kerusakan yang fatal (Clifton, 1974).

Perencanaan Perawatan Berdasarkan Metode ISMO

Pekerjaan pertama yang paling mendasar dalam perawatan adalah membersihkan peralatan dari debu maupun kotoran-kotoran lain yang dianggap tidak perlu. Debu ini akan menjadi inti bermulanya proses kondensasi dari uap air yang berada di udara. Butir air yang terjadi pada debu tersebut lambat laun akan merusak permukaan kerja dari peralatan tadi sehingga secara keseluruhan peralatan tersebut akan menjadi rusak. Pekerjaan membersihkan ini pada umumnya diabaikan orang karena dianggap tidak penting, dan dalam melakukan pekerjaan ini perlu adanya petunjuk tentang (Clifton, 1974):

1. Bagaimana cara melakukan pekerjaan tersebut?

2. Kapan pekerjaan tersebut dilakukan? 3. Alat bantu apa saja yang diperlukan?

(3)

ISSN 2252-4444

4. Hal-hal apa saja yang harus dihindari dalam melakukan pekerjaan tersebut?

Pekerjaan kedua adalah memeriksa bagian-bagian dari peralatan yang dianggap perlu. Pemeriksaan terhadap unit instalasi perlu dilakukan secara teratur mengikuti pola jadwal tertentu. Jadwal ini dibuat atas dasar pertimbangan-pertimbangan yang cukup mendalam antara lain (Clifton, 1974):

1. Berdasarkan pengalaman yang lalu dalam suatu jenis perkerjaan yang sama diperoleh informasi mengenai selang waktu atau frekuensi untuk melakukan pemeriksaan seminimal mungkin dan

seekonomis mungkin tanpa

menimbulkan resiko yang berupa kerusakan pada unit instalasi yang bersangkutan.

2. Berdasarkan sifat operasinya yang dapat menimbulkan kerusakan setelah unit instalasi beroperasi dalam selang waktu tertentu.

3. Berdasarkan rekomendasi dari pabrik pembuat unit instalasi yang bersangkutan.

Pekerjaan selanjutnya adalah memperbaiki bila terdapat kerusakan-kerusakan pada bagian unit instalasi sedemikian rupa sehingga kondisi unit instalasi tersebut dapat mencapai standar semula dengan usaha dan biaya yang wajar (Clifton, 1974).

Dengan perkembangan teknologi secara pesat dalam bidang industri maka perawatan terhadap peralatan produksi secara sadar dinilai sangat penting. Pada permulaan tumbuhnya industri, perawatan terhadap peralatan biasanya baru mendapat perhatian setelah peralatan tersebut mengalami kerusakan, karena tidak pernah mendapat perhatian yang layak. Beberapa kerusakan pada peralatan produksi tidak hanya berakibat terhentinya sebagian alat produksi tetapi seluruh peralatan produksi lainnya juga akat ikut berhenti (Clifton, 1974).

Dengan meningkatnya persaingan yang cukup ketat dalam bidang industri, jelas perhatian akan ditujukan kepada hal-hal yang menyangkut usaha-usaha untuk dapat meningkatkan produktifitas, meningkatkan kualitas dan menurunkan biaya operasi produksi dengan segala cara yang memungkinkan. Dalam hal ini adalah mengarah kepada peningkatan efektifitas perawatan peralatan dengan cara yang lebih ilmiah yang dikenalkan dengan perawatan terencana. Dalam perawatan terencana suatu peralatan akan mendapat giliran perbaikan sesuai dengan interval waktu atau disebut repair cycle yang telah ditentukan, dengan demikian kerusakan yang lebih besar dapat dihindari. Interval waktu perbaikan ini dapat ditentukan berdasarkan beban dan repair complexity dari peralatan yang bersangkutan (Garg, 1976).

Jadi dengan perawatan terencana diharapkan dapat memperpanjang umur pakai dari peralatan 3 sampai 4 kali lebih panjang dan dapat mengurangi terjadinya kerusakan yang tidak diharapkan. Disamping itu dengan perawatan terencana diharapkan pula dapat menjamin ketelitian peralatan produksi sehingga kualitas dan kelangsungan produksi dapat terpelihara dengan baik (Garg, 1976).

Repair Complexity

Repair complexity merupakan suatu nilai relatif dari tingkat kerumitan perawatan suatu mesin. Repair complexity setiap peralatan berbeda-beda. Repair complexity ditujukan untuk menentukan repair cycle, tipe produksi, bahan benda produksi yang dikerjakan, giliran kerja per hari (asumsi: 1 shift = 8 jam kerja per hari). Selain itu repair complexity juga berfungsi untuk menentukan periode antara dua masa dalam siklus dan dua masa bongkar total (overhoul) dalam tahun. Metode ini sangat berguna apabila tidak terdapat buku

(4)

ISSN 2252-4444

instruksi perawatan tentang penentuan siklus perawatan (Garg, 1976).

Repair complexity setiap peralatan ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 1. Repair Complexity Peralatan

N o. Type of Production Average Repair Complexity of Equipment 1 Rolling Mils (Steel) 15 2 Turbine (Steam and Hydro) 14

3 Boiler 12

4 Steam Turbine for Ships 11.5 5

Avitation Engines, Heavy Diesel Engine, Heavy Machine Tool

11 6 Automobile, Heavy

Tractors, Ship, Aircraft 10

7 Tractor 9.5

8 Railway Wagon (Good and

Passenger) 9

9 Machine Tool (Medium) 9 10 Ball or Roller Bearing

Motor Cycles 8.5 11

Heavy Electrical Machines, Electric Trains, Precision Instruments

8.5

12

Cycles Tractor Spare Part,

Machine for Chemicals,Iindustrial Paper Wood Pulp 8 13 Compressor, Hydraulic Machine, Light Machine Tools

8 14 Tool and Cutters 7.5 15

Textile, Food Industries Latter, Fire Protection Equipment

7.5 16 Gas Appararatus 7 17 Low Voltage Appararatus 7 18 Weighing Instruments 7 19 Electrical Instruments 6 20 Earth Moving Machinery

Shower, Bulldozers, ect. 6 21 Watches and Light

Instrument 5.5

Sumber: Garg, 1976

Repair Cycle

Metode perawatan terencana merupakan suatu bentuk pelaksanaan perawatan yang terjadwal. Oleh karena itu repair cycle menjadi penting keberadaannya. Klasifikasi kegiatan perawatan dalam perawatan terencana dapat dibagi menjadi 4 kategori, yaitu (Garg, 1976):

1. Inspection (I). 2. Small Repair (S). 3. Medium Repair (M). 4. Overhaul (O).

Inspection

Mempunyai batasan-batasan kerja secara umum, sebagai berikut (Garg, 1976): 1. Memeriksa fungsi dari mekanisme

kecepatan putar dan kecepatan potong. 2. Memeriksa dan menyetel kopling gesek,

kopling roda gigi, poros utama, bantalan, peluncur, rem, mur pembawa, dan lain-lain.

3. Membersihkan filter oli pelumas dan oli pendingin, sistem pengolian dan

penyalur oli, serta serbuk kotoran dan debu dari pengarah.

4. Mengencangkan mur-mur dan baut-baut pengikat, ganti bila perlu.

Small Repair

Mempunyai batasan-batasan kerja secara umum, sebagai berikut (Garg, 1976): 1. Kerjakan semua kegiatan yang

dilakukan pada inspection.

2. Membongkar 2-3 unit bagian peralatan yang kemungkinan besar akan aus atau kotor dan membersihkannya, jika diperlukan lamak lagi kantong-kantong oli, ganti bagian yang sudah rusak lalu rakit dan setel.

3. Mengadakan perbaikan bila diperlukan atau yang telah dicatat pada inspection.

Medium Repair

Mempunyai batasan-batasan kerja secara umum, sebagai berikut (Garg, 1976):

(5)

ISSN 2252-4444

1. Kerjakan semua kegiatan perawatan yang dilakukan di small repair, ditambah dengan membongkar semua bagian yang kemungkinan akan aus dan harus diganti atau diperbaiki.

2. Mengecat permukaan mesin yang sudah rusak.

3. Kalibrasi ulang dengan melakukan levelling pada mesin.

Overhaul

Mempunyai batasan-batasan kerja secara umum, sebagai berikut (Garg, 1976): 1. Ulangi semua tindakan perawatan yang

dilakukan pada medium repair, tetapi pembongkaran yang menyangkut setiap unit, semua komponen yang sudah rusak dan aus diganti dengan komponen baru.

2. Pemeriksaan pondasi mesin (pemasangan kedalaman pondasi) dan perbaikijika diperlukan.

3. Gerinda/lamak semua permukaan pengarah (guide surface).

4. Mengecat semua permukaan yang harus dicat dengan cat yang baru.

Repair cycle setiap peralatan ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 2. Repair Cycle Peralatan Jumlah

M S I 1 2 3 1 2 3

O-I1-S1-I2-S2-I3-M1-I4-S3-I5-S4-I6-M2-I7-S5-I8- Baja Karbon dan Cor 6.0 3.0 2.0 9.5 4.5 3.0 S6-I9-O Aluminium Cor 6.5 3.5 2.5 10.0 5.0 3.5 Perunggu 7.0 3.5 2.5 10.0 5.5 3.5 Baja Konstruksi 8.5 4.5 3.0 13.0 6.5 4.5 Baja Karbon dan Cor 8.0 4.0 3.0 12.0 6.0 4.0 Aluminium Cor 9.0 4.5 3.0 13.0 6.5 4.5 Perunggu 9.5 4.5 3.0 13.5 7.5 4.5 Baja Konstruksi 11.5 6.0 4.0 17.0 8.5 6.0 Baja Karbon dan Cor 9.5 4.5 3.0 14.0 7.0 4.5 Aluminium Cor 10.0 5.0 3.5 15.0 7.5 5.0 Perunggu 10.0 5.5 3.5 16.0 8.0 5.5 Baja Konstruksi 13.0 6.5 4.6 19.5 10.0 6.5 O-I1-I2-I3-S1-I4-I5-I6-S2-I7-I8-I9-M1-I10-I11-I12- Baja Karbon dan Cor 4.0 2.0 1.5 12.5 6.5 4.0 S3-I13-I14-I15-S4-I16-I17-I18-M2-I19-I20-I21-S5- Aluminium Cor 4.5 2.5 1.5 13.5 7.0 4.5 I22-I23-I24-S6-I25-I26-I27-O Perunggu 5.0 2.5 1.5 14.5 7.0 5.0 Baja Konstruksi 6.0 3.0 2.0 18.0 9.0 6.0 Baja Karbon dan Cor 5.5 2.5 2.0 16.0 8.0 5.5 Aluminium Cor 5.5 3.0 2.0 17.5 9.0 6.0 Perunggu 6.5 3.0 2.0 18.5 9.5 6.5 Baja Konstruksi 8.0 4.0 2.5 23.5 11.5 8.5 Baja Karbon dan Cor 6.5 3.0 2.0 18.5 9.5 6.5 Aluminium Cor 6.5 3.5 2.5 20.0 10.0 6.5 Perunggu 7.0 3.5 2.5 21.5 11.0 7.0 Baja Konstruksi 7.0 3.5 2.5 26.5 26.5 9.0 O-I1-I2-S1-I4-I5- Baja Karbon dan Cor 5.0 2.5 2.0 21.0 10.5 7.5 Aluminium Cor 5.0 3.0 2.0 22.5 11.5 8.5

dst dst

Periode Antara Dua Masa Perawatan Periode Antara Dua Overhaul Repair Complexity

Repair Cycle

Tipe Produksi Bahan Benda Produksi Siklus Dalam Tahun (T) Giliran Kerja/Hari Masal Seri Unit Dalam Bulan (t) Giliran Kerja/Hari Seri dst dst 0 s/d 30 Masal Seri Unit 2 6 27 2 6 9 30 s/d 150 Diatas 150 2 9 36 Sumber: Garg, 1976 Keterangan:

T : Lamanya waktu dari repair cycle yaitu ditunjukan oleh waktu antara overhaul pertama dengan overhaul berikutnya (O ke O).

t : Periode antara dua tingkatan yang berurutan dari kategori perawatan terencana (ISMO).

Pada umumnya peralatan dapat dilakukan perawatan terencana berdasarkan metode ISMO hingga 2-3 kali repair cycle, selebihnya dari segi biaya perawatan sudah tidak ekonomis (Garg, 1976).

Biaya Perawatan

Biaya yang dikeluarkan untuk merawat suatu peralatan merupakan salah satu unsur yang penting dalam pengelolaan perusahaan, sebab biaya sangat menentukan didalam perolehan keuntungan. Biaya perawatan diusahakan dengan biaya seminimum mungkin, dan peralatan dapat dioperasikan secara maksimum guna memperoleh kelancaran proses produksinya (Kodoatie, 2005).

Biaya perawatan diklasifikasikan sebagai berikut (Pujawan, 2009):

1. Biaya Perawatan Pencegahan.

Biaya untuk menjaga keawetan dan efisiensi peralatan.

2. Biaya Perawatan Koreksi.

Biaya untuk menentukan komponen-komponen, baik yang untuk diperbaiki atau diganti.

3. Biaya Perawatan Overhaul.

Biaya untuk pembongkaran peralatan yang telah mengalami penurunan efisiensi, baik secara per bagian atau menyeluruh.

4. Biaya Perawatan Total.

Biaya yang merupakan penjumlahan seluruh biaya perawatan: pencegahan, koreksi, dan overhaul.

Dalam perhitungan biaya perawatan (pencegahan, koreksi, dan overhaul) masing-masing menggunakan formula sebagai berikut (Pujawan, 2009):

F = P ( 1 + i )n

Keterangan:

F : Nilai uang masa depan, (Rp). P : Nilai uang masa sekarang, (Rp).

i : Tingkat suku bunga bank per periode, (%).

(6)

ISSN 2252-4444

Definisi Mesin Punching

Mesin Punching secara umum digunakan untuk memotong pelat, melubangi pelat, memekan pelat menjadi siku, memotong pelat siku dan fungsi fabrikasi lainnya. Peralatan metalworking ini dapat menghemat waktu, eningkatkan produktivitas, karena mesin punching multi fungsi.

Bagian-bagian Mesin Punching

Bagian-bagian yang terdapad dari mesin Punching adalah

Gambar 1. Mesin Punching Sumber: www.fabequip.com Keterangan:

1. Drag Link.

Fungsi: untuk pengunci pisau. 2. Punch Barrels.

Fungsi: untuk melubagi pelat. 3. Control Handles.

Fungsi: untuk mengkontrol pisau. 4. Selector Arm.

Fungsi:untuk memindah arus. 5. Tombol Start/Stop.

Fungsi: untuk tombol pemulai mesin dan pemberentikan mesin.

6. Tombol On/Off.

Fungsi: untuk menghidupkan mesin dan mematikan mesin.

7. Guides.

Fungsi: untuk memotong pelat siku.

8. hydraulic

Fungsi: untuk penggerak/penekan pisau Prinsip Kerja Mesin Punching

Prinsip kerja Mesin Punching dapat dioperasikan dengan menerapkan yaitu 1. Gaya hidrolik pusat bergerak ke dalam

bingkai dalam mode sederhana dan vertical.

2. Operator pusat bergerak untuk melakukan beberapa operasi pada hidrolik dan Mesin penekan agar dapat menghasilkan pemotongan, pelubangan pelat yang presisi.

PEMBAHASAN

Repair Compplexity

Berdasarkan tabel 1, tentang repair complexity peralatan, maka repair complexity untuk mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) : 9

Repair Cycle

Berdasarkan tabel 2, tentang repair cycle peralatan, maka repair cycle untuk mesin Punching ((Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) ditentukan sebagai berikut (asumsi giliran kerja/hari : 1):

Tabel 3. Repair Cycle Mesin Punching (Scotchman, 5014-TM) Repair Complexity Repair Cycle t (Bulan) T (Tahun) Siklus M S I 9 O-I1 -S1-I2 -S2-I3 -M1-I4 -S3-I5 -S4-I6 -M2-I7 -S5-I8 -S6-I9 -O 2 6 9 9,5 14

Dengan demikian perawatan terhadap mesin punching dilakukan setiap

(7)

ISSN 2252-4444

9,5 bulan sekali sesuai dengan tingkatan siklus perawatan. Sedangkan mesin Punching ((Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) tersebut akan di-overhaul setelah 14 tahun.

Inspection

Kegiatan inspection pada mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) meliputi:

1. Memeriksa kebersihan pada drag link. 2. Memeriksa pelumasan pada drag link. 3. Memeriksa kekencangan mur pada drag

link.

4. Menyetel mur pada drag link.

5. Memeriksa kebersihan pada punch barrels.

6. Memeriksa kekencangan mur pada punch barrels.

7. Menyetel mur pada punch barrels. 8. Memeriksa kebersihan pada control

handles.

9. Memeriksa pelumasan pada control handles.

10. Memeriksa kekencangan mur pada control handles.

11. Memeriksa kebersihan pada selector arm. 12. Memeriksa pelumasan pada selector arm. 13. Memeriksa dan menyetel kekencangan

mur pada selector arm.

14. Memeriksa kebersihan pada guides. 15. Memeriksa pelumasan pada guides. 16. Memeriksa kekencangan mur pada

guides.

17. Menyetel mur pada guides.

Small Repair

Kegiatan small repair pada mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) meliputi:

1. Memeriksa kebersihan pada selector arm. 2. Memeriksa pelumasan pada selector arm. 3. Memeriksa dan menyetel kekencangan

mur pada selector arm. 4. Memperbaiki selector arm.

5. Memeriksa pelumasan pada pisau drag link.

6. Memeriksa pengunci pisau drag link.

7. Melakukan pengecekan permukaan pisau drag link.

8. Membersihkan permukaan pisau drag link.

9. Memperbaiki pisau drag link. 10. Memeriksa pisau pemotong guides. 11. Memeriksa pelumasan pisau pemotong

guides.

12. Melakukan pengecekan permukaan pisau pemotong guides.

13. Memperbaiki pisau pemotong guides.

Medium Repair

Kegiatan medium repair pada mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) meliputi:

1. Memeriksa kebersihan pada selector arm. 2. Memeriksa pelumasan pada selector arm. 3. Memeriksa dan menyetel kekencangan

mur pada selector arm. 4. Memperbaiki selector arm.

5. Melakukan pengecekan pelumasan pada pengunci pisau drag link.

6. Memperbaiki pelumasan pada pengunci pisau drag link.

7. Mengganti pelumas yang lama dengan yang baru pada pengunci pisau drag link.

8. Melakukan pengecekan pelumasan pada pisau drag link.

9. Memperbaiki pisau drag link. 10. Membersihkan pisau drag link.

11. Memeriksa pisau pemotong pelat siku. 12. Memeriksa pelumasan pada pisau

pemotong guides.

13. Melakukan pengecekan permukaan pisau pemotong guides.

14. Memperbaiki pisau pemotong guides. 15. Mengganti pelumas pada pisau

pemotong guides.

Overhaul

Kegiatan overhaul pada mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) meliputi:

1. Membongkar motor. 2. Mengganti poros motor. 3. Mengganti bearing motor ..

(8)

ISSN 2252-4444

4. Mengganti seal pada pompa hydraulic. 5. Mengganti hydraulic valve.

6. Mengganti cord connector pompa hydraulic

7. Mengganti snap ring.

8. Mengganti cylinder clevis pin. 9. Mengganti locking nut. 10. Mengganti cylinder clevis. 11. Mengganti cylinder. 12. Mengganti cylinder seal kit. 13. Mengganti cylinder anchor pin.

Penjadwalan Perawatan Peralatan

Jadwal Perawatan Mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) Tahun 2014.

Jadwal Perawatan Mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) Tahun 2015.

Jadwal Perawatan Mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) Tahun 2016.

Jadwal Perawatan Mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) Tahun 2017.

Jadwal Perawatan Mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) Tahun 2018.

Jadwal Perawatan Mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) Tahun 2019.

Jadwal Perawatan Mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) Tahun 2020.

Jadwal Perawatan Mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) Tahun 2021.

Jadwal Perawatan Mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) Tahun 2022.

Jadwal Perawatan Mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) Tahun 2023.

Jadwal Perawatan Mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) Tahun 2024.

Jadwal Perawatan Mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) Tahun 2025.

(9)

ISSN 2252-4444

Jadwal Perawatan Mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) Tahun 2026.

Jadwal Perawatan Mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) Tahun 2027.

Estimasi Biaya Perawatan Peralatan. Estimasi Biaya Perhitungan Inspection

Estimasi Biaya Perhitungan Small Repair

Estimasi Biaya Perhitungan Medium Repair

Estimasi Biaya Perhitungan Overhaul

Estimasi Biaya Perawatan Per Tahun Dalam perhitungan biaya perawatan (inspection, small repair, medium repair, dan overhaul) masing-masing:

1. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2014 Pada tahun 2014, kegiatan perawatan meliputi I1 dan S1, sehingga biaya

perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )1 ]I1+[P ( 1 + i )n ]S1

F = [881.000 ( 1 + 0,075 )1 ]I1+[894.000 ( 1

+ 0,075 )1 ]S1

F = 1908.125

2. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2015 Pada tahun 2015, kegiatan perawatan meliputi I2, sehingga biaya

perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n ]I2

F = [881.000 ( 1 + 0,075 )2 ]I2

F = 1.018.106

3. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2016 Pada tahun 2016, kegiatan perawatan meliputi S2, sehingga biaya

perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n ]S2

F = [894.000 ( 1 + 0,075 )3 ]S2

F = 1.033.129

4. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2017 Pada tahun 2017, kegiatan perawatan meliputi I3 dan M1, sehingga biaya

perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )1 ]I3+[P ( 1 + i )n ]M1

F = [881.000 ( 1 + 0,075 )3 ]I3+[922.000 ( 1

+ 0,075 )1 ]M1

F = 2085.614

5. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2018 Pada tahun 2018, kegiatan perawatan meliputi I4, sehingga biaya

perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n ]I4

F = [881.000 ( 1 + 0,075 )4 ]I4

F = 1.176.548

6. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2019 Pada tahun 2019, kegiatan perawatan meliputi S3, sehingga biaya

perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n ]S3

F = [894.000 ( 1 + 0,075 )3 ]S3

F = 1.110.613

7. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2020 Pada tahun 2020, kegiatan perawatan meliputi I5, sehingga biaya

perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n ]15

F = [881.000 ( 1 + 0,075 )5]I5

F = 1.264.789

(10)

ISSN 2252-4444

Pada tahun 2021, kegiatan perawatan meliputi S4 dan I6, sehingga biaya

perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )1 ]S4+[P ( 1 + i )n ]16

F = [894.000 ( 1 + 0,075 )4 ]+[881.000 ( 1 +

0,075 )6 ]16

F = 2.554.558

9. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2022 Pada tahun 2022, kegiatan perawatan meliputi M2, sehingga biaya

perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n ]M2

F = [922.000 ( 1 + 0,075 )2]M2

F = 1.065.400

10. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2023 Pada tahun 2023, kegiatan perawatan meliputi I7, sehingga biaya

perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n ]I7

F = [881.000 ( 1 + 0,075 )7]I7

F = 1.461.622

11. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2024 Pada tahun 2024, kegiatan perawatan meliputi S5, sehingga biaya

perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n ]S5

F = [894.000 ( 1 + 0,075 )5]S5

F = 1.283.453

12. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2025 Pada tahun 2025, kegiatan perawatan meliputi I8 dan S6, sehingga biaya

perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )8 ]I8+[P ( 1 + i )n ]S6

F = [881.000 ( 1 + 0,075 )8 ]+[894.000 ( 1 +

0,075 )6 ]S6

F = 2.950.956

13. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2026 Pada tahun 2026, kegiatan perawatan meliputi I7, sehingga biaya

perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n ]I9

F = [881.000 ( 1 + 0,075 )9]I9

F = 1.689.087

14. Estimasi Biaya Perawatan Tahun 2027 Pada tahun 2027, kegiatan perawatan meliputi 0, sehingga biaya perawatannya sebesar: F = [P ( 1 + i )n ]O F = [4.632.000 ( 1 + 0,075 )1]O F = 4.979.400 F = [6.070.000( 1 + 0,075 )14 ]O F = 16.707.335 Rupiah

KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka didapatkan simpulan sebagai berikut:

1. Kegiatan perawatan pada Mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) berdasarkan metode ISMO diperlukan sembilan kali inspection, enam kali small repair, dan dua kali medium repair.

2. Penjadwalan perawatan pada Mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) berdasarkan metode ISMO dilaksanakan selama periode tahun 2014 - 2027.

3. Perhitungan estimasi biaya perawatan pada Mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) berdasarkan Metode ISMO didapatkan biaya inspection sebesar 881.000 rupiah, biaya small repair sebesar 894.000 rupiah, biaya medium repair sebesar 922.000 rupiah, dan biaya overhaul sebesar 4.979.000 rupiah.

Saran

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka didapatkan saran sebagai berikut:

1. Perlu dilanjutkan dengan pembuatan Standard Operating Procedure (SOP) perawatan pada Mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM) untuk menunjang perencanaan perawatan tersebut.

2. Perlu dilanjutkan dengan pembuatan gambar teknik exploded untuk menunjang pelaksanaan Standard Operating Procedure (SOP) Perawatan

(11)

ISSN 2252-4444

pada Mesin Punching (Merek Scotchman, Tipe 5014-TM).

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (1887). Mesin punching.

http://www.trick-tools.com/Scotchman_5014_TM_50_ton _Ironworker_5014_TM_1887. Diakses tanggal 4 Mei 2014.

Anonim. (1887). Mesin punching. http://www.fabequip.com/equipment/I ronworkers/Geka/Geka-Ironworker-Dual Cylinder.htm. Diakses tanggal 16 September 2014.

Prasetio, Putut J. D., dan Budy, Elly. (2008). Dasar Pompa Sentrifugal dan Bolak-Balik. Jakarta: Erlangga.

Gambar

Tabel 1. Repair Complexity Peralatan

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan perawatan mesin yang dapat meminimumkan biaya perawatan di CV Surya Electrical adalah dengan melakukan pemeliharaan perbaikan saat mesin mengalami

Hampir semua kegiatan perkuliahan Universitas 17 Agustus 1945 menggunakan ruang AULA lantai 8 Universitas 17 Agustus 1945, Penelitian ini melakukan perencanaan

Perencanaan perawatan mesin yang dapat meminimumkan biaya perawatan di CV Surya Electrical adalah dengan melakukan pemeliharaan perbaikan saat mesin mengalami

Perancangan alat peraga perawatan instalasi pengkondisian udara mobil dibuat dalam bentuk meja dudukan, meja tersebut dibuat dari bahan besi persegi 40 mm x 40

Pemilihan jenis mesin pemindah bahan atau conveyor didasarkan kepada sifat bahan yang akan dipindahkan, kapasitas peralatan, arah dan panjang pemindahan, penyimpanan

Penelitian ini batasan masalah yang diambil yaitu hanya membahas perencanaan daya motor listrik, kapasitas bucket pada prototype mesin bucket conveyor dan tidak

Perencanaan dimensi perahu surya a(6)solut3 - polineri ini berdasarkan pada dimensi yang dibutuhkan panel surya untuk dapat menggerakan motor listrik juga untuk

Dari hasil yang diperoleh dalam Perancangan Pump Installation Maintenance Trainer maka langkah-langkah Perancangan dan Pembuatan Pump Installation Maintenance Trainer