• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan sistem informasi rekam medis pasien pada Aproderma Clinic

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan sistem informasi rekam medis pasien pada Aproderma Clinic"

Copied!
188
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

Nama Lengkap : Satrio Birowo Triantoro Tempat, tanggal lahir : Bandung, 16 September 1991 Jenis Kelamin : Laki - laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Desa Cipadung no 215 RT.005 RW.013 Kelurahan Cipadung Kecamatan Cibiru Kota Bandung (40614).

Telepon : 085794191197

Pendidikan Formal : Tahun 1997 – 2003 SD Negeri Pelita 01 Tahun 2003 – 2006 SMP Negeri 46 Bandung Tahun 2006 – 2009 SMA Negeri 26 Bandung Tahun 2009 – 2013 Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya

Bandung, Juli 2013

(5)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh:

Satrio Birowo Triantoro 10509076

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(6)

iii

Alhamdulillaahirobbil’aalamiin. Puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, rahmat, dan ridhoNya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik.

Skripsi yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS PASIEN PADA APRODERMA CLINIC “ ini penulis susun dengan maksud untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan Program Pendidikan Strata 1 (S1) Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Skripsi ini tidak mungkin dapat terwujud tanpa adanya bimbingan, dorongan, dan do’a dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT atas segala keridhoan dan rahmat-Nya.

2. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir.,M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

4. Syahrul Mauluddin, S.Kom., M.Kom., selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

(7)

iv

7. Seluruh keluarga besar APRODERMA CLINIC, terima kasih atas dukungan dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

8. Orang tua yang tercinta, Budi Antoro S.E (alm) dan Juriyah S.Ag atas segala do’a, nasihat, semangat, dan dorongan baik secara moral, materi maupun spiritual.

9. Kedua Kakak : Puji Pratiwi Ayuningtyas S.S Dan Dewi Ayu Setiawati S.IP, Kakak Ipar : Yocki Adhie Prabowo dan Rudi Handiman, terimakasih atas segala do’a dan semangat yang diberi.

10. Yaumil Utami, terima kasih atas segala do’a, bantuan, dan semangat yang sudah diberikan.

11. Sahabatku : anak-anak warkop (Andri, Nuryamsa, Rifa, Adi Nur Rachman), Tony Rangga JP, Raka Aditya W, Warsito, Niko Prasetya, Deny Ruswandy, Priyono Ramdani, Susi yang ikut mendukung bertukar ilmu dalam penyusunan skripsi ini dan teman-teman seperjuangan SI-2 lainnya atas kebersamaannya selama 4 tahun ini.

12. Teman-teman seperjuangan SI-2009, dan sekretariat prodi Sistem Informasi terimakasih atas segala informasi yang diberi sehingga penyusunan Skripsi dari awal pendaftaran hingga akhir sidang.

(8)

v melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.

Bandung, Juli 2013

(9)

vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Maksud Penelitian ... 5

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

1.4.1 Kegunaan Akademis ... 6

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 6

1.5 Batasan Masalah ... 7

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 9

2.1.1 Pengertian Sistem ... 9

2.1.2 Elemen Sistem ... 10

(10)

vii

2.2.2 Nilai Informasi ... 16

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 18

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ... 18

2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 19

2.4 Pengertian Rekam Medis ... 21

2.5 Pengertian Sistem Informasi Rekam Medis ... 23

2.6 Arsitektur Jaringan ... 24

2.6.1 Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 24

2.6.2 Topologi jaringan ... 26

2.6.3 Metode Client-Server ... 29

2.6 Unified Modeling Language (UML) ... 31

2.7 Structured Query Languager (SQL) ... 34

2.8 PHP ... 34

2.9 Perangkat Lunak Pendukung ... 35

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 40

3.1.1 Sejarah Singkat APRODERMA CLINIC ... 40

3.1.2 Visi dan Misi dan Tujuan APRODERMA CLINIC ... 41

3.1.3 Struktur Organisasi APRODERMA CLINIC ... 41

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 42

3.2 Metode Penelitian ... 45

3.2.1 Desain Penelitian ... 45

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 45

3.2.2.1 Jenis Sumber Data ... 46

3.2.2.2 Metode Pengumpulan Data ... 48

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 49

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 49

(11)

viii

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 61

4.1.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 61

4.1.2 Use Case Diagram ... 63

4.1.3 Definisi Aktor dan Deskripsinya ... 64

4.1.4 Definisi Use Case dan Deskripsinya ... 64

4.1.5 Skenario Use Case ... 65

4.1.6 Activity Diagram ... 67

4.1.7 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 69

4.2 Perancangan Sistem ... 71

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 71

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Di Usulkan ... 72

4.2.3 Diagram Use Case Yang di Usulkan ... 72

4.2.3.1 Definisi Aktor Yang di Usulkan ... 73

4.2.3.2 Definisi Use Case Yang di Usulkan ... 74

4.2.3.3 Skenario Use Case Yang di Usulkan ... 75

4.2.3.4 Diagram Activity Yang di Usulkan ... 96

4.2.4 Perancangan Prosedur Yang di Usulkan ... 103

4.2.4.1 Sequence Diagram ... 103

4.2.4.2 Class Diagram ... 108

4.2.4.3 Component Diagram ... 109

4.2.4.4 Deployment Diagram ... 109

4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 111

4.2.5.1 Struktur Menu ... 111

4.2.5.2 Perancangan Input ... 114

4.2.5.3 Perancangan Output ... 127

4.2.6 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 131

(12)

ix

5.1.4 Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 136

5.1.5 Implementasi Instalasi Program ... 143

5.1.6 Penggunaan Program ... 147

5.2 Pengujian ... 165

5.2.1 Rencana Pengujian ... 165

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 167

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 172

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 173

6.2 Saran ... 174 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(13)

Sumber Dari Buku :

Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

Al Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Andi,Supangat. 2007. Statistika dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik. Kencana Prenada Media Group. Jakarta

Andri Kristanto. 2007. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Media.Yogyakarta

Betha Sidik. 2004. Pemrograman Web dengan PHP. Informatika. Bandung

Bunafit Nugroho. 2004. PHP & MySQL dengan editor Dreamweaver MX. Yogyakarta.

Drs.Zulkifi Amsyah, MLS. 2005. Manajemen Sistem Informasi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Jogianto, HM. 2005. Sistem Teknologi Informasi. Andi. Yogyakarta

Jonathan Sarwono, 2007 Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS. Andi Offset. Yogyakarta

MADCOMS. 2011. Dreamweaver CS5 PHP-MySQL untuk pemula. Andi. Yogyakarta

Prabowo Pudjo Widodo dan Heriawati. 2011. Menggunakan UML . Informatika. Bandung.

Rosa A.S dan M.Shalahuddin. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Modula. Bandung.

Sholiq. 2006 . Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML. Graha Ilmu. Yogyakarta.

(14)

Sumber Dari Jurnal :

Dewi Agushinta R dan Avianti Rahmita. 2006. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek Untuk Pemeringkatan UKM, Studi Kasus: PT. Surveyor Indonesia. Jurnal Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2006). ISSN: 1411-6286. Depok, Indonesia.

Novi Dian Nathasia dan Iman Murtono Soenhadji. 2006. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMELIHARAAN KENDARAAN OPERASIONAL UNIVERSITAS (SIPKU). ISSN : 1411-6286 Depok, Indonesia

John B. Smelcer, Ph.D. et al. 2009. Usability of Electronic Medical Records. Journal of Usability Studies. Vol. 4, Issue 2, pp. 70-84

Sumber Dari Internet :

http://medicalrecord.webs.com Rekam Medis / 02 Mei 2013

http://id.wikipedia.org/wiki/Klien-server Klien Server / 02 Mei 2013

http://staruml.sourceforge.net/en/about.php StarUML/ 29 April 2013

http://dimas347.wordpress.com Belajar Komputer-Karakteristik Sistem/27 April

2013

http://komputertipstrik.blogspot.com/Membuat Jaringan Komputer LAN

Sederhana / 23 April 2013

http://sumberinformasiku.info/ XAMPP/ 20 April 2013

http://ali.misri07.alumni.ipb.ac.id/files/2010/06/Prototipe.jpg/ 1 April 2013

http://peterdraw.wordpress.com/2011/10/30/konsep-ooad-object-oriented-analysis-design/ 10 April 2013

(15)

1 1.1. Latar Belakang Penelitian

Pada saat ini teknologi informasi mengalami perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin bertambah. Karena teknologi memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Perkembangan teknologi yang demikian pesat memudahkan untuk mendapatkan informasi yang kita dapatkan dari mana saja, kapan saja dan siapa saja

Perkembangan teknologi disisi lain berdampak dapat mengubah peradaban manusia, yang mulai bergantung pada teknologi. Istilah TI ( Teknologi Informasi ) atau IT ( Information Technology ) yang populer saat ini adalah bagian dari mata rantai panjang dari perkembangan istilah dalam dunia SI (Sistem Informasi ) atau IS ( Information System ).

Begitupun dalam dunia kedokteran, sistem informasi dapat diterapkan atau diaplikasikan sebagai data rekam medis pasien yang nantinya akan menjadi sebuah informasi yang berguna bagi dokter tentang identitas pasien , riwayat penyakit pasien, bahkan obat terakhir yang diberikan kepada pasien.

(16)

Sistem Informasi Rekam Medis Pasien merupakan salah satu unsur penting dalam suatu siklus informasi pada sebuah klinik atau tempat pengobatan yang langsung berhubungan dengan data pasien, dari riwayat kesehatan pasien hingga obat terakhir yang diberikan kepada pasien.

APRODERMA CLINIC adalah Klinik Akkupuntur, Estetika dan Anti aging dengan konsep one stop service yang dipelopori oleh dr Dionisius Ifri Prasetianto CIDESCO, yang merupakan salah seorang member termuda Accupunturis (WFAS - WHO) dan Kecantikan Medis CIDESCO di Indonesia yang telah memiliki sertifikat fellowship (A5M Fellowship) dan terlatih resmi sebagai dokter International Skin Care Medical Treatment (CIDESCO) - Singapura

Namun kendala yang terjadi pada APRODERMA CLINIC ini belum tersedianya rekam medis pasien secara terkomputerisasi, dengan kata lain sistem dari mulai pendaftaran, riwayat kesehatan, hingga resep masih menggunakan buku atau tulis tangan. Hal itu dapat mengakibatkan tercecernya data pasien dan akan membuat kinerja tidak maksimal. Dan belum tersedianya sistem yang terintegrasi dari pendaftaran pasien, pemeriksaan pasien hingga pemberian obat terhadap pasien tersebut.

(17)

pengobatan, persediaan obat yang ada di apotek serta dalam pembuatan laporan masih belum terekam kedalam suatu penyimpanan data yang aman, sulitnya pencarian data pasien, transaksi pembayaran pengobatan, data obat serta tidak terorganisirnya penyimpanan data pasien.

Untuk meningkatkan kinerja, maka perlu dirancang sebuah sistem informasi yang dapat memuat biodata pasien, rekam medis pasien, dan obat terakhir yang diberikan dokter kepada pasien.

Berdasarkan fakta diatas, maka diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mempermudah dalam pengolahan data pasien , rekam medis pasien serta segala informasi yang terjadi dari pendaftaran hingga pemberian obat kepada pasien tersebut. Dengan demikian maka penulis tertarik untuk menetapkan judul:

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS PASIEN PADA

APRODERMA CLINIC ”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan maka penulis mencoba mengidentifikasi masalah, karena merupakan langkah pertama dalam perancangan suatu sistem. Permasalahan-permasalahan yang terjadi pada APRODERMA CLINIC di Bandung adalah:

(18)

karena media penyimpanan dan pencatatan masih dalam buku rekam medis pasien.

2. Proses pendaftaran untuk pasien masih bersifat konvensional. Hal ini dapat berakibat tidak berurutnya pasien yang daftar untuk pemeriksaan.

3. Proses pemeriksaan pasien yang masih mengandalkan buku rekam medis. 4. Proses pembayaran yang masih belum terintegrasi dengan biaya tindakan

serta biaya obat. Pembayaran masih menggunakan tanda bukti bon yang ditulis tangan.

5. Proses persediaan obat yang belum terkomputerisasi mencatat berapa stok obat tersisa.

6. Pembuatan laporan belum terkomputerisasi.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi rekam medis pasien pada APRODERMA CLINIC yang sedang berjalan.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi rekam medis pasien yang diusulkan pada APRODERMA CLINIC .

3. Bagaimana pengujian sistem informasi rekam medis pasien yang diusulkan pada APRODERMA CLINIC.

(19)

1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisa dan membangun suatu sistem informasi rekam medis pasien sebagai media informasi bagi tenaga ahli terkait dengan pemanfaatan sumber daya.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari perancangan sistem informasi rekam medis pasien di APRODERMA CLINIC, diantaranya :

1. Merancang sistem informasi rekam medis pasien pada APRODERMA CLINIC.

2. Untuk memudahkan para tenaga ahli dalam memperoleh informasi pasien tentang riwayat kesehatan pasien selama berobat di APRODERMA CLINIC.

3. Untuk memanfaatkan sumberdaya yang telah tersedia, sehingga dapat menekan biaya dari sistem lama.

1.4. Kegunaan Penelitian

(20)

1.4.1. Kegunaan Akademis

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Kegunaan akademis bagi jurusan Sistem Informasi, sebagai sumbangsih pemikiran ilmiah dari ilmu yang telah dapat dijurusan tersebut. Sebagai kajian dalam membandingkan antara teori yang didapat di bangku kuliah dan di lapangan agar dapat menguntungkan berbagai pihak.

2. Bagi Penulis

Kegunaan bagi penulis, dapat mengenal lebih jauh mengenai situasi dan kondisi suatu sistem informasi yang ada di APRODERMA CLINIC khususnya sistem informasi rekam medis pasien agar dapat mengekspresikan ilmu pengetahuan yang telah didapat di bangku perkuliahan dengan konsep nyata di dunia industri yang akan ditekuni.

3. Bagi Penelitian Lain

Kegunaan bagi penenelitian lain, dapat mendalami konsep penelitian yang sama, baik sebagai referensi maupun sebagai bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya.

1.4.2. Kegunaan Praktis

1. Bagi Perusahaan

(21)

2. Bagi Pegawai

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memudahkan serta memotivasi semangat para pegawai untuk dapat lebih meningkatkan kualitas kerja dan pelayanan terhadap konsumen.

1.5. Batasan Masalah

Untuk memudahkan dalam menyelesaikan masalah dan agar terarahnya penyusunan sistem informasi ini, maka penulis akan membatasi ruang lingkup masalah dan yang akan dibahas adalah:

1. Sistem informasi tidak membuat kartu pasien

2. Sistem informasi tentang rekam medis pasien hanya sampai pada cetak bukti transaksi pembayaran.

3. Asumsi persediaan obat adalah segala jenis obat yang dijual dan sudah dalam kemasan (piece).

4. Tidak menjelaskan beberapa pihak, seperti supplier dan terapis (orang yang memberikan terapi pada pasien)

5. Pembuatan laporan penelitian disesuaikan dengan database yang dirancang.

6. Penelitian yang dilakukan hanya menangani data rekam medis pasien dari awal hingga terakhir berobat.

7. Tidak membuat laporan untuk mengelompokkan usia ataupun jasa yang digunakan oleh pasien.

(22)

Berdasarkan batasan masalah yang telah disimpulkan diatas, maka penulis tidak akan memasukan kedalam sistem, tanpa harus melibatkan penambahan kode dari sistem informasi yang telah dirancang oleh penulis. Pembatasan masalah ini dibuat untuk meminimalisir waktu serta kesalahan dari sistem yang penulis rancang.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian bertempat di APRODERMA CLINIC Jl. Sabang no.8 Bandung.

Tabel 1.1.

Estimasi Jadwal Penelitian

No. Tahapan

a. Analisis Yang Sedang Berjalan

3.

Desain

a. Perancangan Sistem

b. Pembuatan Sistem

(23)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem

Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. (Abdul Kadir 2003:54)

(Andri Kristanto 2008:2), sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (ouput) yang diinginkan.

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai berikut :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.” (Jogiyanto 2005:1)

(24)

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” (Jogiyanto 2005:2)

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen-komponen / bagian yang saling berhubungan terintegrasi dari proses input sampai proses output untuk mencapai suatu tujuan bersama atau suatu sasaran tertentu.

Prinsip umum sistem :

1. Sistem merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, sekaligus sistem tersebut dapat dipartisi menjadi sub sistem – sub sistem yang lebih kecil. 2. Sistem yang lebih terspesialisasi akan kurang dapat beradaptasi untuk

menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda.

3. Lebih besar ukuran sistem, maka akan memerlukan sumber daya yang lebih banyak untuk operasi dan pemeliharaannya.

4. Sistem senantiasa mengalami perubahan, tumbuh dan berkembang.

2.1.2 Elemen Sistem

(Andri Kristanto 2008:2) elemen – elemen sistem meliputi: 1. Tujuan Sistem

(25)

2. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan – peraturan yang ada dalam suatu organisasi, biaya – biaya yang dikeluarkan, orang – orang yang ada dalam organisasi, fasilitas baik itu sarana dan prasarana maupun batasan. 3. Kontrol Sistem

Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem dapat berupa kontrol terhadap pemasukan data (input), kontrol terhadap keluaran data (output), kontrol terhadap pengolahan data, kontrol terhadap umpan balik dan sebagainya.

4. Input

Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebagainya.

5. Proses

Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan menjadi suatu informasi yang lebih berguna. 6. Output

(26)

7. Umpan Balik

Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat merupakan perbaikan sistem, pemeliharaan sistem dan sebagainya.

Gambar 2.1 Elemen-elemen sistem

Sumber: Andri Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Media. Yogyakarta

2.1.3 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, (Al-bahran bin Ladjamudin 2005 : 3) karakteristik sistem tersebut adalah :

1. Komponen – komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari subsistem.

UMPAN

INPUT PROSES OUTPUT

TUJUAN

BATASAN

(27)

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem .

4. Penghubung

Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan

(28)

yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolah

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran atau tujuan

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.4 Klasifikasi Sistem

(29)

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide – ide. Contoh dari sistem abstak ini adalah filsafat. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sering digunakan oleh manusia.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam. Misalnya sistem rotasi bumi, sistem gravitasi dan sebagainya. Sistem buatan merupakan yang dirancang dan dibuat oleh manusia. Misalnya sistem pengolahan data akademik.

3. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan bagian luar sistem dan biasanya tidak terpengaruh oleh kondisi di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan bagian luar sistem.

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi

Berikut ini adalah pengertian dan definisi informasi menurut beberapa ahli:

(30)

Selain itu, informasi adalah alat bantu untuk mengurangi ketidakpastian. Makin besar bantuannya untuk mengurangi ketidakpastian makin tinggi nilai informasi tersebut. (Drs.Zulkifi Amsyah, MLS. 2005:315)

Kualitas Informasi tergantung dari 3 hal yang sangat dominan yaitu informasi, ketepatan waktu dari informasi dan relevan. Ketiga hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Akurat, informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang meneriman informasi tersebut

b. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab kalau informasi yang diterima terlambat maka informasi tersebut sudah tidak berguna lagi.

c. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima, sebab informasi ini akan digunakan untuk pengambilan keputusan dalam pemecahan suatu permasalahan.

2.2.2 Nilai Informasi

(Jogiyanto 2005:11) Nilai dari informasi (Value of Information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya.

(31)

1. Ketelitian (accuracy)

Dapat didefinisikan sebagai perbandingan dari informasi yang benar dengan jumlah seluruh informasi yang dihasilkan pada suatu proses pengolahan data tertentu.

2. Ketepatan waktu (timeliness)

Bila informasi diperlukan sewaktu-waktu maka diharapkan informasi tersebut dapat disediakan secepat waktu yang dibutuhkan. Keterlambatan informasi akan menyebabkan informasi menjadi tidak berguna dan tidak memiliki nilai karena sudah tidak diperlukan lagi.

3. Kelengkapan (complete)

Dengan informasi yang teliti, tepat waktu dan informasinya harus lengkap agar tidak tertunda dan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara cepat.

4. Keringkasan (conciseness)

Informasi yang bernilai cenderung bersifat seperti suatu kesimpulan, akan lebih bernilai tinggi jikadisertai bagan, grafik, tabel dan bentuk statistik lainnya.

5. Kesesuaian (relevancy)

(32)

Suatu informasi baru dapat dikatakan bernilai jika mempunyai lima unsur karakteristik diatas. Tinggi atau rendahnya nilai tergantung kepada komposisi gabungan nilai dari kelima unsur dan meratanya nilai masing-masing unsur.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolah transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Jogiyanto, 2005 : 11)

Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perngkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut. (Andri Kristianto 2008:12)

Dari definisi di atas terdapat beberapa kata kunci : 1. Berbasis komputer dan Sistem Manusia/Mesin

a. Berbasis komputer : perancang harus memahami pengetahuan komputer dan pemrosesan informasi.

(33)

2. Sistem basis data terintegrasi

Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing) dalam sebuah data base manajemen system.

3. Mendukung Operasi

Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk mendukung operasi organisasi.

Semuanya mengacu pada sebuah sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan suatu organisasi.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi dibutuhkan beberapa komponen yang fungsinya sangat penting di dalam sistem informasi. (Andri Kristianto 2008:13)

Komponen-komponen sistem informasi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Input

(34)

2. Proses

Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input yang kemudian akan disimpan dalam bagian basis data dan seterusnya akan diolah menjadi suatu output yang akan digunakan oleh si penerima.

3. Output

Output merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah diolah menjadi suatu informasi yang berguna dan dapat dipakai pemerima. Komponen ini akan berhubungan langsung dengan pemakai sistem informasi dn merupakan tujuan akhir dari pembuatan sistem informasi.

4. Teknologi

Teknologi disini merupakan bagian yang berfungsi untuk memasukan input, mengolah input dan menghasilkan keluaran

5. Basis data

Basis data merupakan kumpulan data – data yang saling berhubungan satu dengan yang lain yang disimpan dalam perangkat keras komputer dan akan diolah menggunakan perangkat lunak. Basis data sendiri merupakan kumpulan file – file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangun data

6. Kendali

(35)

2.4 Pengertian Rekam Medis

Menurut Ferryal Basbeth Bagian Forensik & Medikolegal FKUI Jakarta dikutip dari http://medicalrecord.webs.com/, Definisi Rekam Medis dalam berbagai kepustakaan dituliskan dalam berbagai pengertian, seperti dibawah ini:

1. Menurut Edna K Huffman: Rekam Medis adalab berkas yang menyatakan siapa, apa, mengapa, dimana, kapan dan bagaimana pelayanan yang diperoleh seorang pasien selama dirawat atau menjalani pengobatan.

2. Menurut Permenkes No. 749a/Menkes/Per/XII/1989:

Rekam Medis adalah berkas yang beiisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, basil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima pasien pada sarana kesebatan, baik rawat jalan maupun rawat inap.

3. Menurut Gemala Hatta

Rekam Medis merupakan kumpulan fakta tentang kehidupan seseorang dan riwayat penyakitnya, termasuk keadaan sakit, pengobatan saat ini dan saat lampau yang ditulis oleb para praktisi kesehatan dalam upaya mereka memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.

(36)

5. IDI :Sebagai rekaman dalam bentuk tulisan atau gambaran aktivitas pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan medik/kesehatan kepada seorang pasien.

Permenkes no. 749a tahun 1989 menyebutkan bahwa Rekam Medis memiliki 5 ,manfaat yaitu:

1. Sebagai dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien.

2. Sebagai bahan pembuktian dalam perkara hukum

3. Bahan untuk kepentingan penelitian c

4. Sebagai dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan dan

5. Sebagai bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan.

Dalam kepustakaan dikatakan bahwa rekam medis memiliki 6 manfaat, yang untuk mudahnya disingkat sebagai ALFRED, yaitu:

1. Adminstratlve value: Rekam medis merupakan rekaman data adminitratif pelayanan kesehatan.

2. Legal value: Rekam medis dapat.dijadikan bahan pembuktian di pengadilan

3. Fmanclal value: Rekam medis dapat dijadikan dasar untuk perincian biaya pelayanan kesehatan yang harus dibayar oleh pasien

(37)

5. Education value: Data-data dalam Rekam Medis dapat bahan pengajaran dan pendidikan mahasiswa kedokteran, keperawatan serta tenaga kesehatan lainnya.

6. Documentation value: Rekam medis merupakan sarana untuk penyimpanan berbagai dokumen yang berkaitan dengan kesehatan pasien.

2.5 Pengertian Sistem Informasi Rekam Medis

Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem informasi rekam medis adalah sekumpulan elemen-elemen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain menjadi satu kesatuan utuh dan saling bekerja sama untuk mengolah data medis menjadi informasi yang berguna bagi pemakainya.

Secara umum data-data yang diolah oleh sistem informasi rekam medis pada tempat atau balai pengobatan pada umumnya meliputi data pasien, data riwayat kesehatan pasien, obat yang dipakai oleh pasien dan data-data lain yang berhubungan dengan proses rekam medis pasien. Setiap tempat atau balai pengobatan mempunyai kebijakan tersendiri, sehingga proses pengolahan data rekam medis pasien yang satu dengan yang lain akan berbeda.

Dikutip dari Usability of Electronic Medical Records. Journal of Usability Studies. Vol. 4, Issue 2, pp. 70-84 oleh John B. Smelcer, Ph.D. et al. 2009.

(38)

Dengan menerapkan desain yang berpusat pada pengguna dalam lingkup yang kompleks, profesional dan dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan kegunaan EMR (Electronic Medical Reord) dalam hal ini adalah sistem informasi rekam medis pasien.

2.6 Arsitektur Jaringan

2.6.1 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Ada 3 macam jenis Jaringan komputer yaitu :

(39)

b) Metropolitan Area Network (MAN) adalah jaringan untuk sebuah kota atau sekumpulan gedung-gedung milik sebuah perusahaan atau kampus universitas dan dapat berperan seperti suatu ISP tetapi khusus untuk perusahaan tersebut, umumnya mengkoneksikan beberapa LAN menggunakan fiber optic. Sebuah MAN, umumnya jaringan kecepatan tinggi ukuran menengah antara LAN dan WAN, biasanya mencakup suatu area berdiameter antara 5-50 km. misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar.

(40)

2.6.2 Topologi Jaringan

Topologi pada dasarnya adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi jaringan terbagi lagi menjadi dua, yaitu topologi secara fisik (physical topology) dan topologi secara logika (logical topology). Topologi secara fisik menjelaskan bagaimana susunan dari kabel dan komputer dan lokasi dari semua komponen jaringan. Sedangkan topologi secara logika menetapkan bagaimana informasi atau aliran data dalam jaringan.

Jenis Topologi Jaringan: 1. Topologi BUS

Topologi ini mempunyai bentuk, satu kabel utama menghubungkan ke tiap saluran tunggal computer (membentuk huruf T), kecuali simpul disalah satu ujung kabel utama, yang hanya terhubung ke saluran komputer dan terminator sebagai penutup. Karakteristik Topologi BUS:

a. Node – node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel ditutup dengan terminator.

b. Sangat sederhana dalam instalasi, karena hanya menghubungkan antar simpul saja.

c. Juga sangat ekonomis dalam biaya (hanya dibutuhkan kabel dan connector yang harganya tidak terlalu mahal / murah).

(41)

e. Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukan adalah Tconnector pada setiap ethernet card.

f. Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu node rusak, maka jaringan keseluruhan dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.

g. Jenis kabel yang digunakan adalah coaxial (jenis yang paling murah). 2. Topologi STAR

Tiap simpul pada masing-masing terminal terhubung ke file server tunggal terpusat, dengan menggunakan segmen kabel sendiri. Keunggulan topologi ini adalah didapatkannya kinerja yang optimal karena lintas kabel dari terminal ke server yang pendek. Karakteristik Topologi Star:

a. Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB)

b. Bila setiap paket data yang masuk ke consentrator (HUB) kemudian di broadcast keseluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya memakai hub 32 port), maka kinerja jaringan akan semakin turun.

c. Sangat mudah dikembangkan, sebab setiap node hanya terhubung secara langsung ke consentrator.

d. Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel pada terminal putus, maka keseluruhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi atau tidak terjadi down pada jaringan keseluruhan tersebut.

(42)

3. Topologi RING

Setiap komputer terhubung ke komputer selanjutnya dalam ring, dan setiap komputer mengirim apa yang diterima dari computer sebelumnya. Pesan-pesan mengalir melalui ring dalam satu arah. Setiap computer yang mengirimkan apa yang diterimanya, ring adalah jaringan yang aktif. Tidak ada akhir pada ring.

Layout ini serupa dengan linear bus, kecuali simpul pada ujung kabel utama yang saling terhubung, sehingga membentuk suatu lingkaran dengan penghubungnya menggunakan segmen kabel. Karakteristik Topologi Ring:

a. Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dengan bentuk jaringan seperti lingkaran.

b. Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus.

c. Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah (kekiri atau kekanan) sehingga collision dapat dihindarkan.

d. Problem yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu: jika salah satu node rusak maka seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.

e. Tipe kabel yang digunakan biasanya kabel UTP atau Patch Cable (IBM tipe 6).

4. Topologi Mesh

Karakteristik topologi Mesh:

(43)

b. Susunannya pada setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain.

c. Jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang terhubung.

Sejalan dengan perkembangan teknologi jaringan dan kebutuhan pengguna, maka sudah selayaknya suatu organisasi/lembaga memulai penerapan Jaringan atau local area network. Desain jaringan sangat penting karena berhubungan dengan rancangan kinerja dan kehandalan komputasi dan komunikasi pada suatu institusi. Untuk merancang jaringan yang efisien maka identifikasi keragaan dan kebutuhan pengembangan merupakan tahapan yang sangat penting. Pemilihan topologi jaringan hendaknya memperhatikan karakteristik topologi itu sendiri, letak gedung, dan jumlah lantai pada gedung tersebut. Sedangkan perangkat keras untuk jaringan dipilih berdasarkan topologi jaringan, beban kerja, kebutuhan akses komunikasi, dan kebutuhan pengamanan sistem.

2.6.3 Metode Client-Server

(44)

Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server. Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen klien dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen klien tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.

(45)

2.7 Unified Modeling Language (UML)

Menurut Novi Dian Nathasia, dalam jurnal Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2006) yang berjudul PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMELIHARAAN KENDARAAN OPERASIONAL

UNIVERSITAS (SIPKU), UML (Unified Modeling Language) merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam objek oriented analisis design dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, kontruksi dan mendokumentasikan artifacts yang terdapat dari sistem software.

UML (Unified Modeling Language) adalah metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat software berorientasi objek. Karena UML ini merupakan bahasa visual untuk pemodelan bahasa berorientasi objek, maka semua elemen dan diagram berbasiskan pada paradigma object oriented.

UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blueprint, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen – komponen yang diperlukan dalam sistem software.

(46)

C++, Visual Basic, atau bahkan dihubungkan secara langsung ke dalam sebuah object-oriented database.

Begitu juga mengenai pendokumentasian dapat dilakukan seperti; requirements, arsitektur, design, source code, project plan, tests, dan prototypes.

UML mempunyai 9 diagram, yaitu; Diagram Use Case

Diagram Use Case menggambarkan apa saja aktifitas yang dilakukan oleh suatu sistem dari sudut pandang pengamatan luar. Yang menjadi persoalan itu apa yang dilakukan bukan bagaimana melakukannya. Diagram Use Case dekat kaitannya dengan kejadian-kejadian.

Diagram Class

Diagram Class memberikan pandangan secara luas dari suatu system dengan menunjukan kelas-kelasnya dan hubungan mereka. Diagram Class bersifat statis, menggambarkan hubungan apa yang terjadi bukan apa yang terjadi jika mereka berhubungan.

Diagram Package

Untuk mengatur pengorganisasian diagram Class yang kompleks, dapat dilakukan pengelompokan kelas-kelas berupa package (paket-paket). Package adalah kumpulan elemen-elemen logika UML.

Diagram Sequence

(47)

Obyek-obyek yang berkaitan dengan proses berjalannya operasi diurutkan dari kiri ke kanan berdasarkan waktu terjadinya dalam pesan yang terurut.

Diagram Collaboration

Diagram Collaboration juga merupakan diagram interaction. Diagram membawa informasi yang sama dengan diagram Sequence, tetapi lebih memusatkan atau memfokuskan pada kegiatan obyek dari waktu pesan itu dikirimkan.

Diagram StateChart

Behaviors dan state dimiliki oleh obyek. Keadaan dari suatu obyek bergantung pada kegiatan dan keadaan yang berlaku pada saat itu. Diagram StateChart menunjukan kemungkinan dari keadaan obyek dan proses yang menyebabkan perubahan pada keadaannya.

Diagram Activity

Pada dasarnya diagram Activity sering digunakan oleh flowchart. Diagram ini berhubungan dengan diagram Statechart. Diagram Statechart berfokus pada obyek yang dalam suatu proses (atau proses menjadi suatu obyek), diagram Activity berfokus pada aktifitas-aktifitas yang terjadi yang terkait dalam suatu proses tunggal. Jadi dengan kata lain, diagram ini menunjukkan bagaimana aktifitas-aktifitas tersebut bergantung satu sama lain.

Diagram Component dan Deployment

(48)

2.8 Structured Query Language (SQL)

SQL merupakan singkatan dari Structure Query Languange. SQL digunakan untuk berkomunikasi dengan suatu database. Berdasarkan ANSI (American National Standards Institute), SQL merupakan bahasa standar untuk relational database management systems. Beberapa Relational DBMS yang menggunakan SQL, antara lain : Oracle, Sybase, Microsoft SQL Server, Access, Ingres, MySQL, Postgre dan masih banyak lagi. Meskipun hampir semua DBMS menggunakan SQL, banyak DBMS yang memiliki tambahan kemampuan dalam SQL-nya dan biasanya digunakan khusus untuk DBMS tersebut.

SQL memiliki beberapa versi antara lain : SQL1 atau dikenal dengan SQL-86, SQL2 atau yang dikenal dengan SQL-92 dan SQL3 yang dikenal dengan SQL-99. Java telah mendukung versi SQL hingga SQL-99.

Pernyataan-pernyataan SQL digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi seperti update data pada database, atau pengambilan data dari database. Perintah SQL tidak bersifat case-sensitive pada kata kuncinya, tetapi pada nilainya. Pada aplikasi yang membutuhkan akses ke database, umumnya akan melakukan aksi-aksi seperti memasukkan data, mengambil data, meng-update data, dan menghapus data.

2.9 PHP

(49)

server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah “hasil jadi” dalam bentuk HTML, dan kode PHP tidak akan terlihat. (Sutarman 2007 : 91)

PHP termasuk dalam Open Source Product. Artinya source code dapat dirubah dan didistribusikan secara bebas. PHP juga diedarkan secara gratis . PHP juga dapat berjalan di berbagai server misalnya Apache, PWS, IIS dan lain-lain.

Kelebihan dari PHP yaitu:

1. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi.

2. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula

3. PHP diterbitkan secara gratis

4. PHP termasuk bahasa yang embedded (bisa ditempel atau diletakan pada tag HTML)

5. PHP termasuk server-side programing.

2.10 Perangkat Lunak Pendukung Adobe Dreamweaver

Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Dreamweaver memiliki kemampuan untuk mendesain web, menyunting kode, serta pembuatan aplikasi web dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman web,antara lain: JSP, PHP, ASP dan ColdFusion.

(50)

disebabkan ruang kerja, fasilitas dan kemampuan mampu meningkatkan produktifitas dan efektifitas dalam desain maupun membangun situs web. (MADCOMS, 2011:2)

ArgoUML

ArgoUML (http://argouml.tigris.org) adalah alat pemodelan UML terbuka dan termasuk dukungan untk semua diagram UML standar. ArgoUML merupakan software open source yang ditulis menggunakan java kelas foundation sehingga memungkinkan ArgoUML untuk berjalan di hampir semua platform.

Star UML

Dalam situs resmi (http://staruml.sourceforge.net/en/about.php) StarUML adalah sebuah proyek open source untuk pengembangan secara cepat, fleksibel, extensible, featureful, dan bebas-tersedia. UML / platform MDA berjalan pada platform Win32. Tujuan dari proyek StarUML adalah untuk membangun sebuah alat pemodelan perangkat lunak dan juga platform yang menarik adalah pengganti alat UML komersial seperti Rational Rose, Together dan sebagainya.

(51)

Hal yang paling penting dalam pengembangan perangkat lunak adalah Usability. StarUML diimplementasikan untuk memberikan berbagai fitur yang user-friendly seperti dialog cepat, manipulasi keyboard, ikhtisar diagram, dll.

StarUML sebagian besar ditulis dalam Delphi. Namun, StarUML adalah proyek multi-bahasa dan tidak terikat dengan bahasa pemrograman tertentu, sehingga setiap bahasa pemrograman dapat digunakan untuk mengembangkan StarUML. (Misalnya, C / C + +, Java, Visual Basic, Delphi, JScript, VBScript, C #, VB.NET, dll).

XAMPP

XAMPP singkatan dari X (empat sistem operasi apapun) Apache, MySQL, PHP, Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya.

Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk Anda.Versi XAMPP yang ada saat ini adalah Versi 1.7.3 yang terdiri atas :

1. Apache 2.2.14 (IPv6 enabled) + OpenSSL 0.9.8l 2. MySQL 5.1.41 + PBXT engine

3. PHP 5.3.1

(52)

5. Perl 5.10.1

6. FileZilla FTP Server 0.9.33

7. Mercury Mail Transport System 4.72

XAMPP tersedia untuk Linux, Windows, Mac OS X maupun Solaris sehingga sangat memudahkan membuat web server multiplatform. Selain itu XAMMP adalah 100% open source, tersedia bebas dan legal.

Sumber : http://sumberinformasiku.info

MySQL

MySQL (My Structure Query Language) atau yang biasa dibaca “mai-se-kuel” adalah program pembuat database yang bersifat open sorce, artinya siapa saja boleh menggunakannya dan tidak dicekal. Saat kita mendengar open source, kita ingat dengan system operasi handal keturunan Unix, yaitu Linux.MySQL produk yang berjalan pada platform Linux.Karena sifatnya yang open source, dia dapat dijalankan pada semua platform baik Windows maupun Linux. Selain itu juga MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi User (Banyak Pengguna). Saat ini database MySQL telah digunakan hamper oleh semua programmer database, apalagi dalam pemograman web.

(53)

Sebagai sebuah program penghasil database, MySql tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya sebuah aplikasi lain (interface). MySql dapat didukung oleh hamper semua program aplikasi baik yang open source seperti PHP maupun yang tidak, yang ada pada platform Windows seperti Java, Netbean, Visial Basic, Delphi dan lainnya.

Hal yang mungkin sulit dari MySQL adalah layar program yang berbasis DOS yaitu memiliki prompt utama yang disebut mysql, sehingga bagi pengguna pemula akan merasakan kesulitan karena belum mengenal perintah DOS. Akan tetapi sekarang ada suatu program dump yang dibuat se[erti web dan berjalan di bawah server database yang disebut PhpMyAdmin.

Sumber : Bunafit Nugroho.PHP & MySQL Dengan Editor Dreamweaver MX.

PhpMyAdmin

PhpMyAdmin adalah suatu program open source yang berbasis web yang dibuat menggunakan aplikasi PHP. Program ini digunakan untuk mengakses database MySQL. Program ini mempermudah dan mempersingkat kerja kita.Dengan kelebihannya, para penggunak awam tidak harus paham sintax – sintax SQL dalam pembuatan database dan tabel.PhpMyAdmin merupakan bagian untuk mengelola basis data MySQL yang ada di komputer. Untuk membukanya, buka browser lalu ketikkan alamat http://localhost/phpmyadmin, maka akan muncul halaman PhpMyAdmin. Di situ nantinya seseorang bisa membuat (create) basis data baru, dan mengelolanya.

(54)

40

3.1. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menjelaskan tentang sejarah APPRODERMA CLINIC, visi dan misi, struktur organisasi dan deskripsi tugas semua bagian dalam organisasi.

3.1.1. Sejarah Singkat APRODERMA CLINIC

PT. APRODERMA BANDUNG PERSADA (APRODERMA CLINIC) adalah sebuah organisasi yang bergearak dalam bidang jasa kecantikan, perawatan kulit dan wajah.

APRODERMA CLINIC merupakan singkatan dari Aesthetic Professional Dermatology clinic yang merupakan klinik Akupuntur, Estetika dan Anti aging dengan konsep one stop service.

(55)

perkembangan teknologi kedokteran kecantikan, anti-aging dan regeneratif serta Akkupuntur Modern.

Lokasi PT. APRODERMA BANDUNG PERSADA (APRODERMA CLINIC) berada di Jl. Sabang no.8 RE Martadinata Bandung 40135 Phone/Fax (022) 423-8045 email: aproderma@gmail.com.

3.1.2. Visi, Misi, dan Tujuan APRODERMA CLINIC

Visi dari APRODERMA CLINIC adalah : “Be Healthy, Beauty, Young and Sexy”.

Misi dari APRODERMA CLINIC adalah siap memberikan Penampilan yang lebih Cantik, Sexy dan Selalu muda, dengan mengedepankan selalu sisi kesehatan sebagai yang utama, sehingga membantu mencapai performance fisik yang Sehat , Cantik , Selalu Segar dan Prima.

Mengacu pada visi dan misi, tujuan APRODERMA CLINIC adalah sebagai klinik penyedia jasa kecantikan, perawatan kulit dan wajah. Dengan mengedepankan selalu sisi kesehatan sebagai yang utama, sehingga membantu mencapai performance fisik yang Sehat , Cantik , Selalu Segar dan Prima

3.1.3. Struktur Organisasi APRODERMA CLINIC

(56)

Berikut adalah struktur organisasi perusahaan PT. APRODERMA BANDUNG PERSADA (APRODERMA CLINIC):

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sumber : APRODERMA CLINIC

3.1.4. Deskripsi Tugas

Adapun deskripsi mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab pada APRODERMA CLINIC adalah sebagai berikut:

1. Komisaris

Komisaris adalah sekelompok orang yang dipilih atau ditunjuk untuk mengawasi kegiatan suatu perusahaan atau organisasi. Komisaris disini adalah pemilik saham mayoritas perusahaan.

Tugas komisaris adalah sebagai berikut:

a. Memerintah organisasi dengan menetapkan kebijakan-kebijakan dan tujuan-tujuan luas dari perusahaan tersebut

b. Memilih, mengangkat, mendukung, dan menilai kinerja dewan eksekutif c. Memastikan keberadaan dan kecukupan sumber keuangan

Direktur Utama

Komisaris 1 Komisaris 2

Manager

Perawat Office Boy

Administrasi dan Keuangan

(57)

d. Mengesahkan anggaran tahunan

e. Menentukan gaji dan kompensasi mereka sendiri 2. Direktur Utama

Direktur Utama adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin Perseroan terbatas (PT). Direktur dapat seseorang yang memiliki perusahaan tersebut atau orang profesional yang ditunjuk oleh pemilik usaha untuk menjalankan dan memimpin perseroan terbatas.

Tugas Direktur Utama adalah sebagai berikut:

a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan

b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer)

c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan

d. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan 3. Manajer

Manajer adalah seseorang yang bekerja dengan atau melalui orang lain melalui kegiatan mengkoordinasi berbagai aktifitas pekerjaan dalam upaya untuk mencapai tujuan organisasi.

4. Administrasi dan Keuangan

(58)

5. Apoteker

Apoteker adalah seseorang yang mempunyai keahlian dan kewenangan di bidang kefarmasian di apotek. Disini tugas apoteker adalah meramu obat dan menyediakan stok obat.

6. Dokter

Dokter adalah seseorang yang mempunyai keahlian dan kewenangan di bidang kedokteran untuk menangani keluhan dari pasien. Disini tugas dokter adalah menganalisa keluhan pasien dan menangani pasien.

7. Perawat

Perawat (di klinik disebut terapis) adalah seseorang yang mempunyai keahlian pada bidang tertentu, dan menjadi tangan kedua dari dokter untuk menangani pasien. Disini tugas perawat adalah menangani dan memenuhi keinginan pasien dengan izin dari dokter.

8. Marketing

Marketing adalah bagian yang bekerja memasarkan produk dari perusahaan agar dikenal oleh khalayak luas, guna mendatangkan keuntungan bagi perusahaan dan meminimalkan pengeluaran.

9. Office boy

(59)

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data agar mencapai tujuan tertentu.

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk mendapatkan bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian. Dalam perancangan penelitian ini yang digunakan adalah metode kualitatif sebagai jenis dari penelitian. Metode kualitatif merujuk pada cara-cara mempelajari kehidupan sosial yang mencakup ragam dimensi sosial dari tindakan dan keadaan hingga proses, dan peristiwa sebagaimana dimengerti berdasarkan kontruksi dan makna yang diorganisasikan melalui praktik-praktik sosial. Karena metode kualitatif digunakan dalam pengukuran sebuah rancangan sistem informasi, dapat diukur dari kualitas yang diberikan dan dibentuk oleh sistem.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis dan metode pengumpulan data digunakan penulis untuk mendapatkan data sebagai bahan kajian dalam penelitian ini dengan tujuan membuat suatu perancangan sistem informasi rekam medis pasien di APRODERMA CLINIC.

(60)

hanya dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan ujian, dokumentasi, dan lainnya. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan, tergantung pada masalah yang dihadapi.

Dalam hal ini penulis menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi.

3.2.2.1. Jenis Sumber Data Sumber Data Primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti, baik dari objek individual (responden) maupun dari suatu instansi yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya untuk keperluan penelitian dari pengguna (Andi Supangat, 2007:2). Sedangkan (Jonathan Sarwono 2007:8), bahwa data primer merupakan data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Jadi pada dasarnya dapat kita simpulkan bahwa data primer merupakan data yang dikumpulkan dengan cara terjun langsung dengan meneliti keadaan sebenarnya dengan cara sebagai berikut:

a. Wawancara (Interview)

Yaitu suatu teknik dalam proses pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara atau tanya jawab secara langsung dengan pihak yang berhubungan dengan objek yang sedang diteliti.

b. Obsevasi (Obsevation)

(61)

c. Dokumentasi (Filing)

Yaitu suatu teknik pencatatan dan pengumpulan data yang diindentifikasi dari dokumen-dokumen yang ada kaitannya dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian.

Dalam penelitian ini, penulis mengadakan penelitian obersarvasi partisipasi dimana penulis ikut serta dalam salah satu kegiatan rekam medis pasien , yaitu mengamati proses dari pendaftaran pasien, pemeriksaan pasien hingga pembayaran dan hal-hal apa saja yang sangat penting dalam kegiatan rekam medis di APRODERMA CLINIC, mencatatnya dan mengklasifikasikannya. Observasi dilakukan penulis untuk mengambil data yang bersifat faktual yaitu yang benar-benar terjadi dalam kegiatan sehari-hari di APRODERMA CLINIC.

Penulis melakukan wawancara secara langsung dan terbuka kepada bagian yang terkait dengan rekam medis pasien. Diantaranya, manajer, Administrasi dan keuangan, dokter dan apoteker sebagai kajian dalam pembuatan aplikasi sistem informasi rekam medis pasien APRODERMA CLINIC ini.

Sumber Data Sekunder

(62)

Dokumen-dokumen yang didapat dan digunakan oleh penulis sebagai sumber data sekunder adalah data pasien, daftar obat, daftar tindakan, prosedur pendaftaran, struktur organisasi dan laporan-laporan lainnya yang berkaitan dengan sistem informasi rekam medis pasien APRODERMA CLINIC.

3.2.2.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelititan ini yaitu dengan mengumpulkan data yang kemudian dianalisis dan memaparkan hasil analisis menjadi sebuah penelitian. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Data Primer

a. Observasi : Metode observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung proses rekam medis pasien dari pendaftaran pasien, pemeriksaan pasien dan pembayaran.

b. Interview atau wawancara : Pengumpulan data yang dilakukan dengan tatap muka dan tanya jawab secara langsung antara perancang dengan pihak manajemen yang terkait yaitu, kepada bagian yang memiliki kuasa dan kendali secara penuh dari semua sistem yang sedang berjalan.

2. Data Sekunder

(63)

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan sistem sehingga sistem yang dihasilkan akan sesuai dengan yang diharapkan.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang penulis gunakan pada penelitian ini menggunakan metode berorientasi objek atau object oriented. Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan dalam sistem (sistem perangkat lunak, sistem informasi, atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata. (Rosa A.S-M.Shalahuddin 2011:86).

Pendekatan berorientasi objek dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem. Teknik object oriented memandang software bagian per bagian dan menggambarkannya dalam satu objek.

Menurut Dewi Agushinta R, dalam jurnal Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2006) bahwa pemodelan berorientasi objek memiliki beberapa keuntungan, diantaranya :

(64)

b. Proses pembuatan perangkat lunak lebih cepat karena dapat menggunakan ulang model yang ada dan dapat membuat model dengan cepat melalui metodologi.

c. Kualitas tinggi dari perangkat lunak dapat dicapai karena adanya komponen yang diuji.

d. Lebih mudah dalam perawatan karena perbaikan kodenya hanya diperlukan pada satu tempat.

e. Tidak memerlukan membangun ulang keseluruhan sistem dalam mengubah sistem yang sudah ada, karena sistem informasi berorientasi objek memiliki fleksibilitas yang tinggi.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah menggunakan model prototipe, karena model ini dianggap cocok dengan pendekatan beorientasi objek. Metode ini memungkinkan pemakai ikut serta dalam menentukan kebutuhan dan menentukan sistem apa yang akan di kerjakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Model prototipe digunakan dengan tujuan memprioritaskan ketepatan waktu selesai dan memaksimalkan perancangan pada sebuah sistem.

(65)

1. Pengumpulan kebutuhan: developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya;

2. Perancangan: perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototipe;

3. Evaluasi Prototipe: klien mengevaluasi prototipe yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software.

Perulangan ketiga proses ini terus berlangsung hingga semua kebutuhan terpenuhi. prototipe-prototipe dibuat untuk memuaskan kebutuhan klien dan untuk memahami kebutuhan klien lebih baik. Prototipe yang dibuat dapat dimanfaatkan kembali untuk membangun software lebih cepat, namun tidak semua prototipe bisa dimanfaatkan. Sekalipun prototipe memudahkan komunikasi antar developer dan klien, membuat klien mendapat gambaran awal dari Prototipe. Pendekatan ini memiliki beberapa keuntungan :

1. Pemodelan membutuhkan partisipasi aktif dari end-user. Hal ini akan meningkatkan sikap dan dukungan pengguna untuk pengerjaan proyek. Sikap moral pengguna akan meningkat karena sistem berhubungan nyata dengan mereka.

(66)

mengasumsikan perubahan model melalui iterasi kedalam sistem yang dibutuhkan.

3. Prototyping mematahkan folosofi “end user tidak mengetahui secara detail apa yang dibutuhkan sampai mereka melihat implementasinya” 4. Prototyping adalah model aktif, tidak pasif, sehingga end user dapat

melihat, merasakan, dan mengalaminya.

5. Kesalahan yang terjadi dalam prototyping dapat dideteksi lebih dini 6. Prototyping dapat meningkatkan kreatifitas karena membolehkan adanya

feedback dari end user. Hal ini akan memberikan solusi yang lebih baik.

7. Prototyping mempercepat beberapa fase hidup dari programmer.

Gambar 3.2. Metode Prototipe

[ Sumber : http://ali.misri07.alumni.ipb.ac.id/files/2010/06/Prototipe.jpg]

(67)

akan menghasilkan sebuah umpan balik, terutama dari penggunaan, secara cepat untuk melakukan desain ulang ditahap berikutnya.

Secara umum tahapan model prototyping dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.3 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype

Sumber : Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

Jenis-Jenis Prototyping :

1. Feasibility prototyping. Digunakan untuk menguji kelayakan dari teknologi yang akan digunakan untuk sistem informasi yang akan disusun.

(68)

ketua, bendahara, sekertaris, dan anggota. Maka penggunaan sistem dapat dibedakan berdasarkan user tersebut sesuai dengan kebutuhannya. 3. Desain Prototyping. Digunakan untuk mendorong perancangan sistem

informasi yang akan digunakan.

4. Implementation prototyping. Merupakan lanjutan dari rancangan protipe, prototype ini langsung disusun sebagai suatu sistem informasi yang akan

digunakan.

Dalam sistem informasi rekam medis pasien ini, penulis menggunakan jenis requirement prototyping untuk dijadikan metode pengembangan sistemnya.

Keunggulan metode Prototyping:

1. Adanya komunikasi baik antara pengembang dengan pelanggan.

2. Pengembang dapat bekerja lebih baik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem. 4. Menghemat waktu dalam pengembangannya.

5. Penerapan lebih mudah karena pemakai akan mengetahui apa yang diharapkan oleh user.

Kelemahan metode Prototyping :

1. Kualitas sistem kurang baik karena hanya mengutamakan kenyamanan user.

(69)

3. Tidak mencerminkan proses perancangan yang baik.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Sesuai dengan metode pendekatan sistem yang digunakan yaitu metode berorientasi objek, maka penulis menggunakan pemodelan dengan UML (Unified Modeling Language). Untuk mendapatkan banyak pandangan terhadap sistem informasi yang akan dibangun, UML menyediakan beberapa diagram visual yang menunjukkan berbagai aspek dalam sistem. Ada 6 diagram yang digunakan oleh penulis, yaitu:

Diagram Use Case

Diagram Use Case atau use case diagram merupakan pemodelan untuk

kelakuan (behaviour) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui proses apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan proses-proses tersebut. Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.

Diagram Activity

Diagram activity atau diagram aktivitas menggambarkan workflow (aliran

(70)

sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

Diagram Sequential

Diagram sequential atau sequence diagram menggambarkan kelakuan objek

pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antarobjek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Banyaknya diagram sequence yang harus digambar adalah sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sequence sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sequence yang harus dibuat juga semakin banyak

Diagram Class

Diagram class atau kelas diagram menggambarkan struktur sistem dari segi

(71)

Diagram Component

Diagram component atau komponen diagram dibuat untuk menunjukkan

organisasi dan ketergantungan di antara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem. Komponen dasar yang biasanya ada dalam suatu sistem adalah komponen user interface yang menangani tampilan, komponen business processing yang menangani fungsi-fungsi proses bisnis, komponen data yang menangani manipulasi data, dan komponen security yang menangani keamanan sistem.

Diagram Deployment

Diagram deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi

komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut:

1. Sistem client/server

2. Sistem tambahan yang menggambarkan rancangan device, node, dan hardware.

3. Sistem terdistribusi murni 4. Rekayasa ulang aplikasi

3.2.4. Pengujian Software

Faktor pengujian software yang digunakan dalam penelitian ini adalah black box. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa

(72)

untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan pada

spesifikasi perangkat lunak.

Faktor Pengujian Black Box : 1. Reliability

Menekankan bahwa aplikasi akan dilaksanakan dalam fungsi sesuai yang diminta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses tersangkut kemampuan sistem untuk memvalidasi proses secara benar. 2. Access control

Menekankan sumberdaya sistem harus dilindungi dari kemungkinan modifikasi, pengrusakan, penyalahgunaan dan prosedur keamanan harus dijalankan secara penuh untuk menjamin integritas data dan program aplikasi.

3. Correctness

Menjamin pada data yang dimasukkan, proses dan output yang dihasilkan dari aplikasi harus akurat dan lengkap. Kelengkapan dan akurasi akan dicapai melalui kontrol transaksi dan elemen data.

Gambar

Gambar 3.3 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype
Tabel 4.17
Tabel 4.18
Gambar 4.7 Activity Diagram Pendaftaran Pasien yang di Usulkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada permasalahan tersebut maka penelitian yang dilakukan di Klinik Marga Cinta mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM DATA MEDIS DI

Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis yang dibangun pada Klinik Rumah Sehat Delima telah terkomputerisasi, sehingga dapat menghemat waktu dan mempermudah pegawai

Sistem Informasi Rekam Medis Rekam Medis di Rumah sakit Islam Klaten disusun berdasarkan kebutuhan bagian rekam medis yang mampu memberikan fasilitas antrian untuk mengecek

Instalasi rekam medis merupakan tahapan proses pencatatan data pasien, pendaftaran pasien yang datang untuk kunjungan yang baru pertama kali atau berikutnya ke

Secara umum sistem informasi rekam medis dan resep obat berbasis web ini dapa berfungsi dengan baik dalam menangani proses pendaftaran pasien lama dan pasien baru ke dalam sebuah

Untuk menunjang pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas, setiap tindakan dalam upaya pengobatan dicatat dalam data rekam medis pasien. Data rekam medis tersebut

Hasil pemrograman sistem informasi rekam medis ini adalah sebuah aplikasi untuk melakukan pencatatan rekam medis pasien setelah pasien keluar dan dapat

Dengan adanya sistem baru yang diusulkan, yaitu Sistem “Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Pada Klinik Yasmin Cikampek”, diharapkan dapat membantu dalam proses