TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi Ujian Akhir Ahli Madya Program Diploma III Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
EKO HERRY WIBOWO 10705005
PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
iii Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang
berjudul “MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN
BEKANGDAM lll/SILIWANGI”. Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang Diploma III Program Informatika,
Fakultas Teknik, Universitas Komputer Indonesia.
Adapun maksud dan tujuan penelitian tugas akhir ini yaitu untuk membangun suatu
aplikasi pengolahan data perpustakaan sehingga pada implementasiannya dapat
mempercepat proses pengolahan data perpustakaan yang diinginkan oleh pustakawan di
Perpustakaan Bekangdam lll/Siliwangi
Selama proses penelitian tugas akhir ini, penulis tidak akan dapat
menyelesaikannya tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan kerendahan
hati dan penuh rasa hormat, maka penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu dan Ayahku tercinta yang selama ini selalu menyayangi aku, memberi
dorongan dan doa yang tiada henti. Semua yang telah Ibu dan Ayah lakukan tidak
akan pernah bisa terbalaskan dengan apapun. Semoga di masa yang akan datang
iv Indonesia;
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, Msc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer Rektor Universitas Komputer Indonesia;
4. Bapak Mira Kania Sabariah S.T.,M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika
Rektor Universitas Komputer Indonesia;
5. Bapak Galih Hermawan, S.Kom., selaku Dosen pembimbing I atas bimbingan dan
waktunya;
6. Bapak Iskandar Ikbal, S.T., selaku Dosen penguji;
7. Bapak Kol. Bambang Heru selaku Kepala Bekangdam lll/Siliwangi yang telah
mengijinkan penulis melakukan penelitian. Bapak Ridwan selaku pustakawan di
Perpustakaan Bekangdam lll/Siliwangi yang telah banyak membantu;
8. Bapak Iskandar Ikbal, S.T., selaku Dosen Wali Kelas IF-7 angkatan 2005;
9. Seluruh Staf Dosen Jurusan Teknik Informatika;
10. Nia Indriyanti Marina yang selalu memberi dukungan semangat dan doanya.
Terima kasih!!!
11. Semua teman-teman di IF-7 angkatan 2005;.
Pada akhirnya semoga tugas akhir ini dapat menjadi manfaat bagi kita semua.
Bandung, Januari 2009
i
MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BEKANGDAM lll/SILIWANGI
Oleh
Eko Herry Wibowo 10705005
Bekangdam lll/Siliwangi. dalam hal ini Perpustakaan ingin mengembangan pelayanannya guna mempermudah proses oprasional perpustakaan yang saat ini masih mengunakan sistem manual yaitu peluruh pencatatan hanya mengunakan buku besar, untuk itu perpustakaan ini membutuhkan suatu aplikasi perangkat lunak untuk pengelolaan data perpustakaan. Pembangunan aplikasi perangkat lunak ini mengacu pada sistem manual. Sistem manual yang ada pada perpustakaan.
Dalam proses pembangunan aplikasi pengolahan data perpustakaan ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus pada perusahaan, dimana teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain yaitu observasi dengan mengamati secara langsung proses kerja yang dilaksanakan di dalam perusahaan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti. Selain itu melaluiinterview, yaitu melakukan dialog secara langsung dengan pihak yang berwenang dalam memberikan keterangan terhadap data yang dibutuhkan, dan studi pustaka dengan mencari pustaka-pustaka yang menunjang. Untuk teknik analisis data menggunakan metode pembangunan perangkat lunak secara waterfall sedangkan metode aliran data sistem menggunakan metode terstruktur yaitu DFD (Data Flow Diagram) dalam menggambarkan model fungsional dan ERD (Entity Relationship Diagram) untuk menggambarkan model data.
ii
BUILD LIBRARY INFORMATION SYSTEM BEKANGDAM III/SILIWANGI
By
Eko Herry Wibowo 10705005
Bekangdam lll/Siliwangi. in this case the Library mengembangan ministry want to simplify the process oprasional libraries that currently use the manual system that is only peluruh recording using large book, to the library requires an application software for the management of data libraries. Development of software applications based on this manual system. Manual system in the library.
In the process of application data processing library using descriptive research method with the type of case study research on the company, where the data collection techniques used, among others, the observations directly with the process of work carried out in the company to obtain a clear picture of the object examined. In addition, through the interview, which is a dialogue directly with the authorities in providing information to the data needed, and study with the library-search libraries that support the library. For technical analysis of data using the method of software development while the waterfall method of data flow system using the method that is structured DFD (Data Flow Diagram) to illustrate the functional model and ERD (Entity Relationship Diagram) to describe the data model.
MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BEKANGDAM III/SILIWANGI
EKO HERRY WIBOWO 10705005
Menyetujui, Pembimbing
Galih Hermawan, S.Kom NIP. 41277006022
Ketua Jurusan Teknik Informatika
MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BEKANGDAM III/SILIWANGI
EKO HERRY WIBOWO 10701005
Penguji II
Galih Hermawan, S.Kom NIP. 41277006022 Penguji I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Bekangdam III/Slw adalah badan pelaksana kodam yang bertugas membantu
panglima dalam menyelenggarakan /melaksanakan pengelolaan atas pembekalan dan
angkutan TNI.
Sesuai dengan keiginan pimpinan Bekangdam III/Slw yang mengharapkan mempunyai
sebuah perpustakaan yang menyajikan berbagai macam jenis buku umum, buku militer,
CD/DVD, yang dalam pembangunan perpustakaan ini bertujuan membuat minat baca
prajurit akan meningkat sehingga diharapkan nantinya para anggota Bekangdam III/Slw
bisa menambah wawasan dalam berbagai bidang selain bidang militer. Maka pada tahun
2006 didirikan perpustakaan yang menyajikan berbagai macam jenis buku umum, buku
militer juga CD/DVD.
Namun sistem yang berjalan saat ini dalam pengolahan data di perpustakaan ini
mulai dari inventarisasi buku, proses peminjaman, proses pengembalian, seluruhnya
masih menggunakan cara manual yaitu seluruh pencatatan dilakukan dalam sebuah buku
besar oleh seorang pustakawan.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terdapat beberapa masalah yang
dihadapi oleh perpustakaan ini seperti sulitnya pustakawan dan pengunjung mencari data
Berdasarkan latar belakang penulis tertarik untuk membuat sebuah perangkat
lunak yaitu sistem informasi perpustakaan untuk di pergunakan oleh perpustakaan
Bekangdam III/Slw.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat didefinisikan bahwa masalah
yang terjadi dibagian perpustakaan Bekangdam III/Slw adalah “Bagaimana membuat
suatu sistem informasi perpustakaan?”
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian tugas akhir ini adalah membangun sistem informasi
perpustakaan Bekangdam III/Slw
Adapun tujuan yang akan diperoleh dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Membantu Pustakawan dalam mengolah data perpustakaan seperti : data Anggota,
data proses peminjaman, data proses pengembalian
2. Membantu Pustakawan dalam mencari data buku yang dicari oleh anggota
3. Membantu Pustakawan dalam mencetak laporan data peminjaman dan data
pengembalian sebagai bahan laporan pada pimpinan
Agar pembahasan masalah dapat dilakukan secara terinci dan terarah maka
penulis membuat batasan masalah dengan maksud untuk mempermudah identifikasi dan
pemahaman terhadap Sistem informasi perpustakaan Bekangdam III/Slw.
Adapun batasan masalah yang dibuat adalah sebagai berikut:
1. Pengolahan data : dapat melakukan proses pengolahan data mulai dari data buku,
data anggota, data proses peminjaman serta data proses pengembalian buku.
2. Pencarian data : dapat melakukan pencarian data buku dalam waktu singkat.
3. Memberikan kemudahan pada pustakawan dalam mencetak laporan data
operasional perpustakaan mulai dari data proses peminjaman, juga data proses
pengembalian secara komputerisasi yang akan dicetak perbulan sebagai laporan
pihak perpustakaan pada pimpinan Bekangdam III/Slw.
4. Sumber data berasal dari perpustakaan Bekangdam III/Slw.
5. Software pembangun yang digunakan adalah Microsoft Visual Basic 6.0.
7. Database yang digunakan adalah Microsoft Access 2003.
1.5. Metodologi Penelitian
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan penulis dalam melakukan
penelitian ini, menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu :
a. Pengumpulan data :
1. Observasi
Metode yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan
dalam laporan perpustakaan ini.
Yaitu melakukan dialog secara langsung dengan pihak yang bersangkutan
dalam memberikan keterangan terhadap informasi yang dibutuhkan.
3. Studi literature
Mengumpulkan literature berupa buku-buku dan jurnal, atau mencari
penjelasan yang berhubungan dengan pemecahan masalah melalui internet.
b. Tahap Pembuatan Perangkat Lunak
Adapun metode yang di gunakan adalah metodeWaterfall yang meliputi : 1. Analisis
Menganalisis masalah yang akan diselesaikan serta memberikan
batasan-batasan dari suatu masalah yang ada.
2. Perancangan
Proses perancangan aplikasi membagi persyaratan dalam sistem perangkat
keras atau perangkat lunak.
3. Implementasi
Perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau
unit program.
4. Pengujian
Setelah program selesai dibuat, maka tahap berikutnya adalah pengujian
terhadap program tersebut.
5. Perawatan
Gambar 1.1 ModelWaterfall
1.6. Sistematika Penulisan
Agar mencapai hasil yang baik dan terarah tidak menyimpang dari permasalahan
maka penulis membuat sistematika pembahasan masalah, yang diuraikan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, identifikasi
masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan
pengembangan sistem dan sistematika pembahasan masalah.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini merupakan pedoman dan analisa yang memuat uraian umum
tentang sejarah perusahaan, pembahasan teori-teori mengenai pengertian
sistem, pengertian informasi, pengertian sistem informasi pengertian
perangkat lunak yang digunakan.
Pada bab ini menjelaskan tentang analisa sistem yang meliputi flow map,
Data Flow Diagram. Serta menjelaskan tentang perancangan basis data, EntityRelationship Diagram, perancangan tabel-tabel, perancangan input dan output program.
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN SISTEM
Pada bab ini menjelaskan mengenai bagian implementasi, antar muka dan
fungsi bantuan dari perangkat lunak.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini menjelaskan tentang pokok atau inti pembahasan yang telah
diuraikan dan saran untuk kepentingan penulis dan kepentingan proses
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Perusahaan
2.1.1. Profil/sejarah perusahaan
Keberadaan organisasi pembekalan dan angkutan kodam III/Slw disepanjang
masa tidak pernah absen dalam menunjang tugas pokok TNI-AD dalam membela,
menegakan dan mengamankan negara dan bangsa indonesia yang berdasarkan pancasila
dan undang-undang dasar 1945 sesuai dengan fungsi yang diemban dibidang perbekalan
dan angkutan.
Sejarah perkembangan Bekangdam III/Slw didaerah kodam III/Slw sangat erat kaitannya
dengan penyesuaian wilayah setempat saat itu, Secara organisasi bekangdam merupakan
gabungan dari dua fungsi yang saling berkaitan yaitu perbekalan (intendans) dan
angkutan. Sejarah perkembangan dan terbentuknya bekangdam secara rinci adalah
sebagai berikut.
1. Terbentuknya intendans teritorium Jawa barat
a. Intendans teritorium Jawa barat terbentuk empat tahun setelah adanya
pembentukan awal intendans tanggal 1 november 1945 yang lebih dikenal dengan
sebutan tugas perlengkapan satuan, kemudian dibentuk dalam suatu badan yang bernama
Badan Pengumpul Markas Tertinggi Tentara Keamanan Rakyat (BPMTTR), kemudian
Kementrian Pertahanan (IPKP), berubah lagi menjadi Jawatan Perlengkapan Angkatan
Darat (DPAD) yang berfungsi sebagai bagian dari staf organisasi angkatan darat saat itu.
b. Pada tahun 1949 terbentuk korps Intendans Teritorium jawa barat sebagai
pelaksana sistem pelayanan wilayah bagi satuan intendans, Yang mempunyai fungsi
sebagai pelaksana pelayanan untuk membekali satuan didaerah jawa barat selama satu
tahun yang dipimpin oleh kapten cin R.Engga Sumantri.
2. Terbentuknya Djawatan Lalu lintas Tentara (DLLT) di jawa barat.
Mengingat keberadaan organisasi angkutan didaerah sangat dibutuhkan guna
mendukung mobilitas satuan khususnya pemindahan pasukan dan bekal maka pada
tahun 19950 dibentuk Djawatan Lalu lintas Tentara (DLLT) di jawa barat dengan
perwira yang pertama pada saat itu adalah Mayor pang Soeprapto.
3. Terbentuknya lembaga-lembaga angkutan
Sebagaimana fungsi intendans maka fungsi angkutan secara spontan muncul melembaga
diberbagai daerah sebagai berikut:
a. 19 agustus 1945 di jawa tengah berdiri Angkatan Muda Kereta Api (AMKA)
yang kemudian berubah menjadi infantri A.
b. 24 april 1946 Dibentuk Dinas Angkutan Tentara (DAT) yang pada saat itu
diawali dengan peristiwa pengangkutan tawana perang AFNEI (Allied Forces Netharlands East Indies)
c. 11 november 1946 dibentuk Panitia Angkatan Darat (PAT) yang digabung
dengan BAT menjadi Inspektorat Angkutan
d. pada tahun 1950 Inspektorat Angkutan berubah menjadi Inspektorat
4. Dinas Pembekalan Angkutan Tentara (DPAT)
Tanggal 27 desember 1949 fungsi intendans dan angkutan digabung menjadi Dinas
Pembekalan Angkutan Tentara, dengan terjadinya kedua fungsi tersebut maka pada tahun
1950 Intendans Teritorium Jawa Barat berubah menjadi Dinas Pembekalan Angkutan
Jawa Barat (DPAT Jawa Barat)
5. Setelah pengagabung pertama antara intendans dan angkutan yang kurang lebih hanya
bertahan selama satu tahun kedua fungsi tersebut dipisah kembali dalam organisasi pada
tanggal 1 desember 1951.
a. Jawatan Intendans Angkatan Darat (DIAD)
b. Jawatan Angkutan Angkatan Darat (DAAD)
6. Terbentuknya Intdam VI/Slw dan Angdam VI/Slw
a. Jawatan Intendans Angkatan Darat (DIAD) kemudian berubah kembali menjadi
Corps Intendans Angkatan Darat(CIAD) bersarkan TAP 05 Men Pangad CIAD
kembali berubah nama menjadi Intdam VI/Slw
b. Jawatan Angkutan Angkatan Darat (DAAD) kemudian berubah kembali menjadi
Angkutan Daerah Militer VI/Slw (Angdam VI/Slw)
7. Terbentuknya Bekangdam III/Slw
a. Berdasarkan skep kasad No: skep/537/X/1983 tanggal 28 oktober Disbekumad
dirubah menjadi jawatan Intendans TNI-AD hal ini hanya berlangsung selama dua
tahun karena setelah itu keluar skep kasad No : skep/796/X/1985 tanggal 17
september 1985 dengan keputusan bahwa fungsi intendans dan angkutan digabung
b. Sebagai tindak lanjut skep kasad No : skep/796/X/1985 tanggal 17 september
1985 didaerah kodam III/Slw secara otomatis fungsi intendans dan fungsi angkutan
digabung menjadi satu dengan berdasarkan skep kasad No : skep/301/XI/1985
tanggal 23 november 1985 organisasi Bekumdam VI/Slw digabung dengan organisasi
Angratmildam VI/Slw menjadi Bekangdam III/Slw yang berlaku mulai 1 oktober
1985 sampai dengan sekarang
Bekangdam III/Slw adalah Badan Pelaksana Kodam yang bertugas membantu
Panglima dalam menyelenggarakan/melaksanakan pengelolaan atas pembekalan yang
meliputi perminyakan dan makanan, kaporlap/satlap, alsatri/alsintor, jasa intendans dan
angkutan yang meliputi jasa angkutan maupun pemeliharaan alat angkutan air serta
fungsi penyimpanan dan distribusi pada gudang daerah pembekalan dan angkutan.
Program dan Kegiatan Bekangdam dalam rangka pelaksanaan tugas pokoknya, Kodam
menetapkan prioritas dan sasaran program untuk satu tahun anggaran. Untuk mencapai
sasaran program,dukungan anggaran dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Belanja Personil Ditujukan antara lain untuk:
a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan Personil militer dan sipil dengan arah
meningkatkan kesejahteraan prajurit
b. Uang Lauk Pauk Organik dan DDA yang diarahkan untuk memenuhi pemenuhan
kebutuhan kalori dan gizi prajurit, meningkatkan kesiapansatuan dan profesionalisme
prajurit TNI-AD.
a. Pembekalan Lauk Pauk dan Kaporlap yang diarahkan, untuk memenuhi
pemenuhan kebutuhan kalori dan gizi prajurit,kesejahteraan prajurit, meningkatkan
kesiapan satuan dan profesionalisme prajurit TNI-AD.
b. Administrasi maupun Alat Tulis Kantor yang diarahkan terhadap pemenuhan
kebutuhan administrasi kantor, kemampuan bidang administrasi maupun pelaporan di
tingkat Kodam
c. Jasa Angkutan dan Asuransi pada kegiatan jasa angkutan yang meliputi
Packaging, Creating, Handling dan Transportating (PCHT)
d. Bahan Bakar Minyak dan Pelumas yang diarahkan untuk kegiatan rutin dan
operasional (intensitas).
3. Belanja Pemeliharaan Ditujukan antara lain untuk:
a. Bangunan untuk pemeliharaan rutin terutama rehab kantor dan perumahan satuan
yang diarahkan untuk Satuan Setingkat Batalyon (Ssy) termasuk Satpur, Satbanpur
dan Satbanmin;
b. Kendaraan yang meliputi kendaraan bermotor, angkutan air, tempur dan alat zeni
yang diarahkan untuk memelihara dan meningkatkankondisi dengan penyediaan
fasilitas, suku cadang, bahan serta alatpemeliharaan yang memadai.
c. Senjata optik dan amunisi yang kegunaannya diarahkan untuk mempertahankan
dan meningkatkan kondisi serta kesiapan kegiatan operasional daerah yang meliputi
rutin, susun ulang, uji coba, pengadaan sarana danbahan pemeliharaan amunisi;
d. Alkomlek yang diarahkan pada pemeliharaan rutin, rehabilitasi serta pengadaan
suku cadang alkom dan sarana pemeliharaan untuk meningkatkan dan
4. Belanja Perjalanan Dinas Biaya Perjalanan Dinas diarahkan untuk mendukung
kegiatan-kegiatanperjalanan ke luar wilayah teritorial, yang meliputi:
a. Biaya Perjalanan Dinas Rutin;
b. Biaya Perjalanan Dinas Lembaga Pendidikan;
c. Biaya Perjalanan Dinas Evakuasi;
d. Biaya Perjalanan Kompi Balacad;
e. Biaya Perjalanan DinasTour Of Duty(TOD)/Tour Of Area (TOA) dan Intern; f. Biaya Perjalanan Dinas Lintas Masyarakat.
5. Belanja Pembangunan. Anggaran pembangunan diarahkan untuk mendukung proyek
sebagai berikut:
a. Pengembangan sistem (Bangsis) yang meliputi penyusunan sistem baru dan
pengkajian sistem yang sudah ada dalam rangka peningkatan kemampuan operasional
satuan;
b. Pembangunan fasilitas (Bangfas) dan Pembangunan materiil (Bangmat) dalam
rangka pemantapan satuan dan pembulatan sarana yang telah dicapai pada program
tahun sebelumnya, termasuk didalamnya adalah pembangunan Pangkalan dan
Pengadaaan alsatri program Kuatkamwil dan Kuatpus;
c. Pembangunan Personil (Bangpers) melalui program penerimaan personil baru
dalam rangka memelihara kekuatan personil dan pengisian personil serta mendukung
program pendidikan bagi personil baru melalui program pendidikan pertama
(Dikma);
d. Pembangunan lanjutan proyek-proyek tahun ganda (multi years projects) yang
pelaksanaan anggaran yang didukung oleh anggaran tersebut, pelaksanaan anggaran
juga didukung dengan material danperalatan dukungan pusat yang diadakan oleh para
pembina materiil pusat seperti Ditbekangad, Ditpalad, Dithubad dan lain-lain.
2.1.2. Struktur organisasi
KABEKANGDAM
WAKABEKANGDAM
SI TUUD
SIWAS SI ADA SI BEK SI JASA SI HAR
DENJASA DENHAR DENBEKANG GUDKAN
PERMINSATRI
GUDKAPOR SATLAP
GUD MATANG
DENBEKANG TYPE B (PWK&TSM)
DENBEKANG TYPE A (BDG&CMI)
STRUKTUR ORGANISASI BEKANGDAM III/SLW SKEP KASAD NOMOR:SKEP/4/1/2004 TGL. 1-1-2004
2.1.3. Tugas dan fungsi Jabatan
1. Kabekangdam
Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Kolonel Cba dengan tugas
kewajiban sebagai berikut:
a. Sebagai pimpinan Bekangdam dan mengendalikan semua usaha, pekerjaan dan
kegiatan agar sesuai dengan program kerja.
b. Sebagai perwira staf khusus pangdam.
c. Memelihara dan meningkatkan perawatan materiil serta administrasi logistik.
d. Menegakan hukum, disiplin dan tata tertib dilingkungan bekangdam .
e. Sebagai pembina bekal materiil daerah.
f. Meningkatkan kesejahteraan, kemampuan kerja serta pengembangan peronil dalam
rangka kesiapan operasional kesatuan.
2. Wakabekangdam
Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Letkol Cba, merupakan
pembantu utama Kabekangdam dengan tugas kewajiban sebagai berikut:
a. Mengatur dan mengkoordinasikan dan mengawasi semua usaha, pekerjaan dan
kegiatan agar sesuai dengan program kerja.
b. Merumuskan dan memberikan petunjuk atau pengarahan setiap kebijakan
pimpinan kepada staf dan kesatuan di jajarannya.
c. Mengkoordinasikan pembuatan laporan staf dan kesatuan Bekang sebagai bahan
laporan Kabekangdam kepada kesatuan atas.
3. Kaituud
Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Mayor Cba, merupakan unsur
pelayanan Bekangdam yang bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan di bidang
pembinaan kesatuan dan logistik, dengan tugas kewajiban sebagai berikut:
a. Memimpin,mengatur dan melaksanakan ketatausahaan.
b. Merencanakan dan mengatur pelaksanaan urusan dalam.
c. merencanakan dan melaksanakan kegiatan dan pengamanan, latihan kesatuan,
personil dan logistik.
d. Melaksanakan kegiatan evaluasi kegiatan dan latihan kesatuan.
4. Kasiwas
Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Mayor Cba, merupakan
pembantu Kabekangdam di bidang pengawasan administrasi bekal dan materiil, dengan
tugas kewajiban sebagai berikut:
a. Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan bidang perbendaharaan yang
meliputi urusan materiil dan keuangan serta kegiatan administrasi.
b. Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pendayagunaan semua
sumber dana, daya, jasa.
c. Membantu pimpinan dalam pelaksanaan tugas-tufas pengawasan bekangdam.
5. Kasiada
Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Mayor Cba, merupakan
pembantu Kabekangdam di bidang penyelenggaraan dan pelaksanaan administrasi
a. Membuat rencana pengadaan bekal /materiil sesuai dengan program bekangdam
dan wewenang yang ada.
b. Membina data teknis yang berkenaan dengan pengadaan.
c. Melaksanakan administrasi pengadaan dan administrasi permintaan pembayaran
rutin.
6. Kasibek
Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Mayor Cba, merupakan
pembantu Kabekangdam di bidang perawatan bekal makanan, perminyakan, kaporsatlap,
Alsatri dan materiil angkutan , dengan tugas kewajiban sebagai berikut:
a. Membina inventory untuk dasar perencanaan dan pelaksanaan pembekalan Bekang
b. Membuat perencanaan kebutuhan bekal/materiil dalam rangka pembuatan program
Bekangdam.
c. Melaksanakan distribusi bekal/materiil untuk memenuhi kebutuhan kesatuan.
d. Menginventarisir kemampuan bekal/materiil alat angkutan khusus dalam rangka
membantu komando pertahanan wilayah.
7. Kasijasa
Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Mayor Cba, merupakan pembantu
Kabekangdam di bidang pelayanan jasa Bekang, dengan tugas kewajiban sebagai berikut:
a. Memberikan petunjuk dasar penyusunan menu standar sesuai kondisi wilayah.
b. Memelihara dan menyebarluaskan buku petunjuk teknis penyusunan menu.
c. Memberikan asistensi teknis dasar memasak, tata hidang, penyusunan dapur, ruang
makan dan mess lapangan.
e. Merencanakan bantuan dan dukungan Bekang bagi penangulangan bencana alam
dalam wilayah kodam.
8. Kasihar
Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Mayor Cba, merupakan
pembantu Kabekangdam dibidang pelaksanaan pembinaan terhadap bekal materiil
Bekang, dengan tugas kewajiban sebagai berikut:
a. Merencanakan kebutuhan suku cadang bekal/materiil untuk pemeliharaan.
b. Merencanakan kebutuhan biaya perbaikan.
c. Merencanakan penghapusan bekal yang rusak dan tidak ekonomis untuk diperbaiki
dan digunakan.
9. Danden Jasa Ang
Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Letkol Cba, merupakan unsur
pelaksana Bekangdam dibidang pelayanan jasa angkutan secara statis atau mobil serta
pembinaan personil, bekal dan materiil, dengan tugas kewajiban sebagai berikut:
a. Merencanakan dan melaksanakan pemindahan/pengangkutan personil,materiil dan
perbekalan secara taktis maupun administrasimelalui jalan raya, lintas air dan
udara(terbatas) serta bantuan umum di tingkat kodam.
b. Melaksanakan dukungan jasa angkutan yang bersifat sosial dan darurat.
10. Danden Har Jasa Int
Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Letkol Cba, merupakan
unsur pelaksana Bekangdam dibidang pemeliharaan/perbaikanbekal, materiil dan
peralatan serta dukungan jasa pemasakan, dengan tugas kewajiban sebagai berikut:
b. Melaksanakan dan menyelenggarakan pelayanan jasa pemasakan.
11. Kagud Kan Permin Satri/ATK
Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Mayor Cba, merupakan unsur
pelaksana Bekangdam dibidang penyelenggaraan pergudangan yang meliputi
penerimaan, penyimpana, pemeliharaan dan pengeluaran bekal Kan permin Satri/ATK
serta membuat laporan pertanggungjawaban sesuai peraturan yang berlaku, dengan tugas
kewajiban sebagai berikut:
a. Sebagai kepala gudang.
b. Sebagai bendaharawan.
12. Kagud Kaporsatlap
Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Mayor Cba, merupakan unsur
pelaksana Bekangdam dibidang penyelenggaraan pergudangan yang meliputi
penerimaan, penyimpana, pemeliharaan dan pengeluaran bekal Kaporsatlap serta
membuat laporan pertanggungjawaban sesuai peraturan yang berlaku, dengan tugas
kewajiban sebagai berikut:
a. Mengadakan pengawasan terhadap bekal kaporsatlap masuk/keluar gudang.
b. Menyediakan alat perlengkapan pergudangan.
13. Kagud Matang
Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Mayor Cba, merupakan
unsur pelaksana Bekangdam dibidang penyelenggaraan pergudangan yang meliputi
penerimaan, penyimpana, pemeliharaan dan pengeluaran Materiil angkutan serta
membuat laporan pertanggungjawaban sesuai peraturan yang berlaku, dengan tugas
a. Mengadakan pengawasan terhadap materiil angkutan masuk/keluar gudang.
14. Danden Bekang Tipe A,B
Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Letkol Cba, merupakan
unsur pelaksana Bekangdam dibidang pelaksanaan pembekalan dan pelayanan jasa bagi
kesatuan perawtan organik maupun non organik di wilayah korem, dengan tugas
kewajiban sebagai berikut:
a. Membuat rencana kebutuhan bekal dan materiil untuk tiap bulan/triwulan.
b. Melaksanakan pembekalan angkutan.
c. Melaksanakan pendataan para pejabat pelaksana fungsi pembekalan angkutan pada
semua kesatuan di daerah pelayanannya.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu yang
menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai berikut :
Menurut JOG [4] :
Suatu sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Sedangkan pendekatan sistem yang menekan kan pada komponennya mendefinisikan
sistem sebagai berikut :
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.
Berikut ini adalah contoh gambar mengenai model sistem sederhana dan sistem yang
memiliki beberapa input dan output.
Gambar 2.2 Model Sistem Sederhana
2.2.2. Karateristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik tertentu, yaitu mempunyai
komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), kontrol, masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objective) atau tujuan. Di bawah ini merupakan penjelasan dari masing-masing karakteristik tersebut:
a. Komponen Sistem (components)
Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi , bekerja sama
membentuk kesatuan. Komponen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat berupa
suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai
sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan.
b. Batas Sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang
lingkup dari sistem tersebut.
c. Lingkungan (environment)
Lingkungan adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan maupun merugikan.
Contoh: vendor, pelanggan, pemilik, pemerintah, bank, dan pesaing
d. Interface
Interface merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem
yang lainnya.
e. Masukan atau Input
Segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk
diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang
tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan
contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa dari
pelanggan). Pada sistem informasi, masukan dapat berupa data transaksi, dan data
non-transaksi.
f. Pengolahan Sistem (process)
Merupakan bagian yang mengolah data menjadi informasi sesuai keinginan
pemakai.
g. Keluaran atau Output
Merupakan hasil yang didapat dari input dan proses yang dilakukan . Pada sistem
informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya
Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem menentukan
input yang dibutuhkan dan output yang akan dihasilkan. Karena sistem dikatakan berhasil
jika mengenai sasaran dan tujuan.
i. Kontrol
Merupakan pengawasan dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem
j. Umpan balik
Tujuan umpan balik adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan
tujuan Pada sistem informasi, umpan balik dapat diperoleh dari setiap pemakai.
Gambar 2.3. Proses umpan balik
2.2.3. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan ke melalui beberapa sudut pandang, diantaranya:
a. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara fisik. Contoh : Sistem Komputer.
b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia dan
melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin. Contoh : Sistem Informasi).
c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi,
interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga
keluarannya dapat diramalkan. Contoh : Sistem Komputer melalui program.
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi
karena mengandung unsur probabilitas.
d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut
campur tangan dari pihak diluarnya (kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar
tertutup), yang ada hanyalahrelatively closed sistem.
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk
lingkungan luar atau subsistem yang lainnya, sehingga harus memiliki sistem
pengendalian yang baik.
2.2.4. Pengertian Informasi
Informasi merupakan suatu komponen yang sngat penting dalam sistem karena
tanpa informasi organisasi/instansi akan mendapat kesulitan dalam menjalankan
Menurut JOG [4] :
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berharga dan
berdaya guna lebih berarti bagi yang menerimanya.
Sumber dari Informasi adalah data. Data adalah kenyataan-kenyataan yang
menggambarkan kejadian atau fakta kehidupan. Untuk menghasilkan informasi, data
harus diolah melalui suatu proses, setelah itu informasi akan diterima oleh yang
membutuhkan untuk bahan pengambilan keputusan dan melakukan tindakan. Dari
tindakan akan muncul sejumlah kejadian baru ditangkap kembali sebagai data, kemudian
data baru ini akan diproses dan seterusnya membentuk suatu siklus seperti diperlihatkan
pada gambar 2.2.2 dibawah ini.
Gambar 2.4. Siklus Informasi
2.2.4.1. Karakteristik dari Informasi yang Baik
Informasi dapat dikatakan baik jika memiliki kriteria dan karakteristik sebagai
berikut:
Informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan
urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan
informasi tersebut).
b. Information must be accurate
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak memiliki bias atau
menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan
informasi seringkali bergantung pada keadaan.
c. Information must be timely
Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima
tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi
karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk
tiap-tiap orang yang satu dengan yang lainnya pasti berbeda.
2.2.4.2. Nilai Informasi
Nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Suatu informasi dapat dikatakan
bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya.
Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir secara pasti nilai keuntungannya (dalam
satuan uang), tetapi kita dapat menaksir nilai efektifitas dari informasi tersebut.
2.2.5. Pengertian Sistem Informasi
Menurut GOR [3] : Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
Sistem Informasi adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari
komponen-komponen dari suatu organisasi untuk memperoleh suatu informasi
yang merupakan tujuan dari organisasi tersebut.
2.2.5.1. Sifat dari Sistem Informasi
Sistem informasi harus mempunyai beberapa sifat seperti:
a. Pemrosesan informasi yang efektif. Hal ini berhubungan dengan pengujian
terhadap data yang masuk, pemakaian perangkat keras dan perangkat lunak yang
sesuai.
b. Manajemen informasi yang efektif. Dengan kata lain, operasi manajemen,
keamanan dan keutuhan data yang ada harus diperhatikan.
c. Keluwesan. Sistem informasi hendaknya cukup luwes untuk menangani suatu
macam operasi.
d. Kepuasan pemakai. Hal yang paling penting adalah pemakai mendapatkan
manfaat dan puas terhadap sistem informasi.
2.2.5.2. Kemampuan dari Sistem Informasi
Sistem informasi tentunya memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Memiliki kecepatan akses tinggi, high-volume, komputasi numerik.
b. Menyediakan kecepatan, komunikasi yang akurat dan kolaborasi dengan dan di
c. Menyimpan informasi dalam jumlah besar dan mudah untuk digunakan.
d. Akses yang cepat dan tidak mahal untuk mendapatkan informasi, dan mendunia.
e. Fasilitas untuk menginterpretasikan sejumlah data yang besar.
f. Me ning ka tka n e fe ktifita s d a n e fisie nsi d a ri o ra ng -o ra ng ya ng b e ke rja
d a la m ke lo mp o k d a la m sa tu te mp a t a ta u d a la m lo ka si ya ng b e rb e d a
d ima na sa ja .
2.2.5.3. Komponen dari Sistem Informasi
Sistem Informasi (menurut John Burch dan Gary Grudnitski) terdiri dari
komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi(technology blok), blok basis data (database block) dan blok kendali (controls block). Keenam blok tersebut harus saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai sasaran dalam satu kesatuan.
Gambar 2.5. Komponen dari Sistem Informasi
Di bawah ini adalah penjelasan dari masing-masing blok yang sudah disebutkan tadi:
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk
metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang
sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c. Blok Keluaran
Produk yang dihasilkan dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang baik serta bermanfaat dan dokumentasi yang berguna untuk semua
tingkatan manajemen semua pemakai sistem.
d. Blok Teknologi
Teknologi merupakan sebuah tool-box dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model, menyimpan, dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi ( ), perangkat lunak (software)
dan perangkat keras (hardware). e. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan
untuk mengakses atau memanipulasinya digunakan perangkat lunak yang disebut
data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Perlu dilakukan
pengorganisasian terhadap basis data yang ada agar informasi yang dihasilkannya
baik dan efisiensi kapasitas penyimpanannya.
f. Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam,
kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan yang terjadi di dalam sistem,
ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Sehingga beberapa pengendalian
perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak
sistem dapat dicegah ataupun dapat langsung segera diperbaiki jika seandainya
hal-hal yang disebutkan diatas terjadi.
Ada 4 operasi dasar dari sistem informasi, yaitu:
a. Mengumpulkan.
b. Mengolah.
c. Menyimpan
d. Menyebarkan informasi.
Informasi mungkin dikumpulkan dari lingkungan dalam atau luar dan memungkinkan
didistribusikan ke dalam atau ke luar organisasi.
2.2.6. Konsep dasar Analisis Sistem
Penguraian dari suatu Sistem Informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan
kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan
di tahap selanjutnya.
Hasil dari analisis sistem adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah
dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yag akan
dibuat atau dikembangakan.
Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan
di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya
Tujuan Analisis Sistem
a. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam
pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan
b. Membantu para pemngambil keputusan
c. Mengevaluasi sistem yang telah ada
d. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun
pembuatan laporan baru
e. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem
2.2.7. Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis sistem dan siklus pengembangan
sistem, pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk merancang
bangun implementasi, menggambarkan suatu sistem yang akan dibentuk. Perancangan
sistem dapat menggunakan pemodelan secara terstruktur menggunakan grafik atau
2.2.7.1. Flow Map
Menurut FAT [2], flow map merupakan gambaran hubungan antara entity yang
terlihat berupa aliran-aliran dokumen yang ada. Bagian alir dokumen merupakan bagan
alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya.
2.2.7.2. Diagram Konteks
Menurut JOG [4], Diagram Konteks adalah diagram arus data yang berfungsi
untuk menggambarkan yang dirancang disuatu objek, diagram konteks ini
menggambarkan secara global atau menyeluruh dari suatu sistem informasi keterkaitan
aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar. Kesatuan luar ini merupakan
sumber arus data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut.
2.2.7.3. DFD (Data Flow Diagram)
Menurut JOG [4], DFD adalah suatu gambaran secara logika, DFD biasa
digunakan untuk membuat sebuah model sistem informasi dalam bentuk proses-proses
yang saling berhubungn yang disebut dengan aliran data.
Di bawah ini terdapat simbol-simbol untuk DFD, diantaranya :
a. Proses, suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang,
prosedur atau alat yang digunakan untuk mentransformasikan data.
b. Data Flow (Arus Data), data yang mengalir dengan arah tertentu dari asal ke
tujuan. Data yang mengalir dapat berupa dokumen, surat dan bentuk lainnya.
Gambar 2.7. Simbol Data Flow (Arus Data)
c. Data Store (Penyimpanan Data), digunakan untuk menyimpan dan mengambil
data oleh proses. Data yang disimpan dapat berupa data yang terkomputerisasi
maupun tidak terkomputerisasi.
Gambar 2.8. Simbol Data Store (Penyimpanan Data)
d. External Entity, berupa orang, organisasi atau sistem lain yang berada diluar batas
sistem yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dikembangkan.
Gambar 2.9. SimbolExternal Entity
2.2.7.4. Kamus Data
Menurut JOG [4], Kamus data adalah merupakan faktor tentang data dan
kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu informasi, kamus data yang dibuat
berdasarkan arus data dari DFD.
2.2.8. Desain Sistem
Menurut JOG [4] :
Desain Sistem adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatauan yang utuh dan
berfungsi.
2.2.9. Konsep Database
Konsep basis data merupakan hal yang sangat penting. Kesulitan utama dalam
merancang basis data adalah bagaimana merancang sehingga database dapat memuaskan
keperluan saat ini dan masa mendatang. Konsep basis data merupakan langkah untuk
menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna.
2.2.9.1. Pengertian Database
Dalam buku konsep dan perancangan database mendefinisikan database sebagai
berikut :
Menurut KRIS [1] :
Database adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file
dengan file lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk
menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu.
Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :
1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk
memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media
penyimpanan elektronik.
2.2.9.2. Tabel Relasi
Pengertian tabel relasi menirut FAT [2] adalah :
Relasi menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari
himpunan entitas yang berbeda. Kumpulan semua relasi diantara entitas-entitas yang
terdapat pada himpunan entiras, himpunan entitas tersebut membentuk himpunan relasi.
2.2.9.3. Struktur File
Pengertian struktur file menurut FAT [2] adalah :
Struktur file terdiri dari elemen-elemen data yang disebut dengan item data,
sehingga secara prinsip struktur dari data ini dapat digambarkan dengan menyebutkan
nama dan item-itemnya.
2.2.10. Perangkat Lunak Pendukung
2.2.10.1. Visual Basic
Visual Basic adalah suatu development tools untuk membangun aplikasi dalam
lingkungan Windows. Dalam pengembangan aplikasi, Visual Basic menggunakan
kodingnya menggunakan dialek bahasa Basic yang cenderung mudah dipelajari.Visual
Basic telah menjadi tools yang terkenal bagi para pemula maupun para developer.
Dalam lingkungan Window’s User-interface sangat memegang peranan penting, karena dalam pemakaian aplikasi yang kita buat, pemakai senantiasa berinteraksi dengan
User-interface tanpa menyadari bahwa dibelakangnya berjalan instruksi-instruksi
program yang mendukung tampilan dan proses yang dilakukan.
Pada pemrograman Visual, pengembangan aplikasi dimulai dengan pembentukan
user interface, kemudianmengatur properti dari objek-objekyang digunakan dalam user interface, dan baru dilakukan penulisan kode program untuk mnenangani kejadian-kejadian (event). Tahap pengembangan aplikasi demikian dikenal dengan istilah
pengembangan aplikasi denganpendekatan Bottom Up.
2.2.10.2. Sekilas Tentang Microsoft Access
Microsoft Access adalah keluarga Microsoft Office yang berfungsi sebagai alat
untuk melakukan operasi yang melibatkan basis data (database). Dalam istilah teknis,
Access adalah perangkat lunak database relasional atau biasa disebut relational database
management system (RDMBS).
Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan
juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna. Versi
terakhir adalah Microsoft Office Access 2007 yang termasuk ke dalam Microsoft Office
System 2007. Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format
Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle
pengguna/programmer yang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para programmer yang kurang mahir
dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang sederhana.
Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat
digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi objek.
Salah satu keunggulan Microsoft Access dilihat dari perspektif programmer adalah kompatibilitasnya dengan bahasa pemrograman Structured Query Language
(SQL); query dapat dilihat dan disunting sebagai statemen-statemen SQL, dan statemen
SQL dapat digunakan secara langsung di dalam Macro dan VBA Module untuk secara
langsung memanipulasi tabel data dalam Access. Para pengguna dapat mencampurkan
dan menggunakan kedua jenis bahasa tersebut (VBA dan Macro) untuk memprogram
form dan logika dan juga untuk mengaplikasikan konsep berorientasi objek. Microsoft SQL Server Desktop Engine (MSDE) 2000, yang merupakan sebuah versi mini dari
Microsoft SQL Server 2000, dimasukkan ke dalam Office XP Developer Edition dan
dapat digunakan oleh Microsoft Access sebagai alternatif dari Microsoft Jet Database
Engine.
Tidak seperti sebuah sistem manajemen basis data relasional yang komplit, Microsoft
JET Database Engine tidak memiliki fitur trigger dan stored procedure. Dimulai dari Microsoft Access 2000 yang menggunakan Microsoft Jet Database Engine versi 4.0, ada
sebuah sintaksis yang mengizinkan pembuatan kueri dengan beberapa parameter, dengan
sebuah cara seperi halnya sebuah stored procedure, meskipun prosesur tersebut dibatasi
mengandung kode yang dapat dieksekusi ketika terjadi sebuah perubahan terhadap tabel
basis data, seperti halnya trigger, selama modifikasi dilakukan hanya dengan menggunakan form tersebut, dan merupakan sesuatu hal yang umum untuk menggunakan
kueri yang akan diteruskan (pass-through dan teknik lainnya di dalam Access untuk menjalankan stored procedure di dalam RDBMS yang mendukungnya.Dalam berkas Access Database Project (ADP) yang didukung oleh Microsoft Access 2000 dan yang
selanjutnya, fitur-fitur yang berkaitan dengan basis data berbeda dari versi
format/struktur data yang digunakan Access (*.MDB), karena jenis berkas ini dapat
membuat koneksi ke sebuah basis data MSDE atau Microsoft SQL Server, ketimbang
menggunakan Microsoft JET Database Engine. Sehingga, dengan menggunakan ADP,
adalah mungkin untuk membuat hampur semua objek di dalam server yang menjalankan
mesin basis data tersebut (tabel basis data dengan constraints dan trigger, view, stored procedure, dan UDF). Meskipun demikian, yang disimpan di dalam berkas ADP hanyalah form, report, macro, dan modul, sementara untuk tabel dan objek lainnya disimpan di dalam server basis data yang membelakangi program tersebut.
2.2.11. Perpustakaan
Banyak batasan atau pengertian tentang perpustakaan yang disampaikan oleh para
pakar dibidang perpustakaan. Anda dapat mempelajari beberapa pengertian perpustakaan
seperti di bawah ini :
a. Menurut kamus “ The Oxford English Dictionary”,kata “library” atau
perpustakaan mulai digunakan dalam bahasa Inggris tahun 1374, yang berarti
sebagai “ suatu tempat buku-buku diatur untuk dibaca, dipelajari atau dipakai
b. Pengertian perpustakaan ini pada abad ke-19 berkembang menjadi “ suatu
gedung,ruangan atau sejumlah ruangan yang berisi koleksi buku yanng dipelihara
dengan baik,dapat digunakan oleh masyarakat atau golongan masyarakat tertentu.
c. Dalam perkembangannya lebih lanjut, pengertian perpustakaan memperoleh
penghargaan yang tinggi, bukan sekadar suatu gedung yang berisi koleksi buku
yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
d. Pada tahun 1970, The American Library Association menggunakan istilah
perpustakaan untuk suatu pengertian yang luas yaitu termasuk pengertian “ pusat
media, pusat belajar, pusat sumber pendidikan, pusat informasi, pusat dokumenstasi
dan pusat rujukan “.
e. Dalam pengertiannya yang mutakhir, seperti yang tercantum dalam Keputusan
Presiden RI nomor 11, disebutkan bahwa “ perpustakaan merupakan salah satu
sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi
sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional.
Fungsi Perpustakaan pada umunya, yaitu sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan,
teknologi dan kebudayaan.
2.2.12 Jenis-Jenis Perpustakaan
Di indonesia terdapat beberapa macam jenis perpustakaan yang ada antara lain
adalah:
b. Perpustakaan Daerah
c. Perpustakaan Umum dan Keliling
d. Perpustakaan kantor / Instansi
e. Perpustakaan perguruan tinggi
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1. Analisis Sistem yang sedang berjalan
3.1.1. Analisis dokumen
Analisis dokumen merupakan penjelasan mengenai dokumen-dokumen apa saja
yang digunakan dalam sistem informasi pelayanan perpustakaan Bekang. dalam analisis
dokumen akan menjelaskan hal-hal berikut:
Nama dokumen : Untuk menjelaskan nama dokumen tersebut
Fungsi : Untuk menjelaskan kegunaan informasi yang digunakan Sumber : Asal dokumen
Distribusi : Menjelaskan kebagian mana informasi mengalir Bentuk : Dokumen yang digunakan dalam bentuk apa Rangkap : Berapa rangkap laporan yang ada dibuat
Berikut Adalah dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem berjalan
perpustakaanBekangdam III/Slw.
1. KTA
Nama dokumen : KTA
Fungsi : Sebagai kartu anggota Bekangdam dan perpustakaan
Sumber : Anggota
Distribusi : Anggota kepada pustakawan Bentuk : Kartu anggota
Nama dokumen : Buku
Fungsi : Sebagai barang yang akan dipinjam anggota Sumber : Perpustakaan
Distribusi : Perpustakaan kepada anggota
Bentuk : Buku
3. Buku besar
Nama dokumen : Buku besar
Fungsi : Untuk mencatat laporan data peminjam, proses peminjaman, proses pengembalian
Sumber : Pustakawan
Distribusi : Pustakawan kepada pimpinan
Bentuk : Buku
Rangkap : 1
4. Laporan peminjaman
Nama dokumen : Laporan peminjaman
Fungsi : Bukti proses peminjaman buku untuk dilaporkan pada pimpinan setiap bulannya
Sumber : Pustakawan
Distribusi : Pustakawan kepada pimpinan
Bentuk : Laporan
Rangkap : 2
5. Laporan pengembalian
Nama dokumen : Laporan pengembalian
Sumber : Pustakawan
Distribusi : Pustakawan kepada pimpinan
Bentuk : Laporan
Rangkap : 2
3.2. Analisis prosedur
Analisis prosedur atau proses sistem, sistem memberikan gambaran tentang
sistem yang saat ini sedang berjalan. Analisis sistem bertujuan untuk mengetahui lebih
jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut, sehingga kelebihan dan kekurangan sistem
dapat diketahui.
3.2.1. Prosedur Peminjaman sistem yang sedang berjalan
Prosedur peminjaman yang sedang berjalan saat ini yaitu :
1. Anggota memberikan KTA dan meminjam buku yang akan di pinjam kepada
pustakawan.
2. Pustakawan memeriksa buku yang akan dipinjam, jika sudah tidak layak buku
disimpan kembali serta KTA dan buku dikembalikan pada anggota dan jika masih
layak untuk dipinjam, pustakawan mencatat data peminjaman buku kedalam buku
besar yang kemudian diarsipkan sebagai data peminjaman buku perpustakaan.
3. Pustakawan memberikan KTA serta buku yang akan dipinjam kepada anggota.
4. Pustakawan membuat laporan peminjaman sebanyak 2 rangkap untuk kemudian 1
Anggota Pustakawan Pimpinan KTA Buku KTA Buku Memeriksa Buku Status Buku Layak?
[image:50.612.128.526.68.533.2]Data Buku yg tidak dapat dipinjam A1 Mencatat Data Peminjaman Buku Besar Membuat Laporan Peminjaman Laporan Data Peminjaman Laporan Peminjaman KTA Buku KTA Buku A2 Mencatat Buku yg tidak dapat dipinjam Laporan Data Peminjaman KTA Buku KTA Buku
Gambar 3.1 Flowmap Peminjaman yang sedang berjalan
Ket :
KTA : Kartu tanda anggota
A1 : Arsip Data Buku yang tidak dapat Dipinjam
3.2.2. Prosedur Pengembalian yang sistem sedang berjalan
Prosedur pengembalian yang sedang berjalan saat ini :
1. Anggota memberikan KTA dan buku yang akan dikembalikan kepada
pustakawan.
2. Pustakawan memeriksa KTA serta kondisi buku yang akan dikembalikan dengn
data peminjaman yang telah dicatat, jika tidak sesuai Kartu anggota serta buku
dikembalikan kepada anggota dan anggota mendapatkan sangsi yang telah
ditetapkan, dan jika sesuai maka data peminjaman yang telah dicatat dalam buku
besar ditanda tangan oleh petugas dan petugas mencatat data pengembalian dalam
buku besar untuk diarsipkan.
3. Bila telah selesai maka KTA dikembalikan kepada anggota, buku yang telah
dikembalikan disimpan kembali ke raknya oleh pustakawan.
4. Pustakawan membuat laporan pengembalian sebanyak 2 rangkap untuk kemudian
Anggota Pustakawan Pimpinan
Periksa KTA & Buku yang di kembalikan KTA BUKU KTA Buku Sesuai Data Peminjaman & kondisi buku? KTA Buku KTA Buku Tidak sesuai Sesuai KTA Buku
Data peminjaman di tandatangan & mencatat data pengembalian
KTA Buku yang di
kembalikan Buku Besar KTA
A
Membuat Data Laporan Pengembalian Laporan Data Pemngembalian Laporan Pemngembalian Laporan Data
[image:52.612.128.525.70.568.2]Pemngembalian A3
Gambar 3.2 Flowmap Pengembalian yang sedang berjalan
Ket :
KTA : Kartu tanda anggota
A : Kembali ke Rak
3.2.3. Analisis Pengkodean
Pengkodean berfungsi untuk mendefinisikan suatu objek secara singkat,
mengklasifikasikan data dan memasukkan data ke dalam database. Kode dapat dibentuk
dari kumpulan huruf dan angka atau karakter khusus. Pada program sistem informasi
perpustakaan terdapat beberapa pengkodean untuk memudahkan dalam pencarian data
yaitu :
1. Kode Peminjam
Contoh : 119900598207kpt
Keterangan :
kol= kolonel
let= letkol
may= mayor
kpt= kapten
ltu= lettu
ltd= letda
plt= peltu
pld= pelda
srm= serma
srk= serka
srt= sertu
srd= serda
kpk= kopka
prk= praka
2. Kode Barang
Contoh : 001bku
Keterangan :
bku : Buku Umum
bkm : Buku Militer
cd : CD
3. Kode Letak Barang
Contoh : lkc-kr-a
Keterangan :
lkc-kr-a : lemari kaca kiri atas
lkc-kr-t : lemari kaca kiri tengah
lkc-kr-b : lemari kaca kiri bawah
lkc-kr-pb : lemari kaca kiri paling bawah
lkc-kn-a : lemari kaca kanan atas
lkc-kn-t : lemari kaca kanan tengah
3.3. Perancangan Sistem
3.3.1. Tujuan Perancangan Sistem
Perancangan sistem bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum kepada
pemakai dalam pembuatan rancangan sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang
lama. Sehingga nantinya diharapkan sistem yang baru lebih baik dalam mengatasi
permasalahan yang ada pada perpustakaan Bekangdam III/Slw.
3.3.2. Perancangan Diagram Konteks
Diagram konteks berfungsi untuk menjelaskan hubungan sistem yang akan
dibangun serta untuk memudahkan pembuatan sistem. Gambar diagram konteks tersebut
[image:55.612.93.530.376.605.2]dapat dilihat pada gambar berikut ini :
3.3.3 Perancangan Data Flow Diagram (DFD)
Data flow diagram merupakan model dari sistem untuk menggambarkan
pembagian sistem yang lebih kecil. Maka dapat di gambarkan Data Flow Diagram
[image:56.612.164.521.179.571.2](DFD).
Gambar 3.5. DFDlevel 1 proses 1 (Login)
Gambar 3.7DFD level 1 proses 3 (Pengolahan Data Transaksi)
[image:58.612.141.471.343.584.2]Gambar 3.9DFDlevel 2 proses 2.1 (Pengolahan Data User)
[image:59.612.167.444.350.617.2]Gambar 3.11.DFD level 2 proses 2.3 (Pengolahan Data Buku)
[image:60.612.226.468.449.691.2]Gambar 3.13. DFD level 2 proses 3.1 (Pengolahan Data Transaksi Peminjaman)
Gambar 3.14.DFD level 2 proses 3.2 (Pengolahan Data Transaksi Pengembalian)
3.3.4 Kamus Data
Kamus data (data dictionary) merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem. Kamus data dibuat berdasarkan arus
data yang ada pada diagram aliran data. Dengan menggunakan kamus data, analisis
sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir pada sistem secara lengkap. Kamus data
digunakan untuk merancang input, merancang laporan dan database.
Kamus data yang dibutuhkan untuk membuat apliksi pengolahan data
perpustakaan, yaitu :
Tabel 3.1 Kamus Data
Nama User
Deskripsi Berisi data pustakawan yang akan menggunakan sistem yang akan dibangun
Sruktur Data ID +nama+ Password+Alamat+Tgl_Tugas
nama {A..Z } Password { 0..9 }
Nama Peminjam
Deskripsi Berisi seluruh data anggota perpustakaan Sruktur Data kd_peminjam+ Nama_anggota + Alamat + Tlp kd_peminjam {0..9 | A..Z}
Nama {A..Z }
Alamat {A..Z | 0..9}
Tlp {0..9}
Nama Barang
Deskripsi Berisi data buku umum perpustakaan
Sruktur Data Kd_buku + kategori + Judul + Kode_Letak + Pengarang + Penerbit + Status + Ket
Kode {0..9 | A..Z }
Kategori {A..Z }
Judul {0..9 | A..Z }
Kode_Letak {A..Z } Pengarang {A..Z }
Penerbit {A..Z }
Status {A..Z }
Ket {A..Z }
Nama Bukuumum
Deskripsi Berisi data buku umum perpustakaan
Sruktur Data Kode + kategori + Judul + Kode_Letak + Pengarang + Penerbit + Status + Ket
Kode {0..9 | A..Z }
Kategori {A..Z }
Judul {0..9 | A..Z }
Penerbit {A..Z }
Status {A..Z }
Ket {A..Z }
Nama Bukumiliter
Deskripsi Berisi data detail buku militer perpustakaan
Sruktur Data Kode+ kategori + Judul + Pengarang + Status + Ket
Kode {0..9 | A..Z }
kategori {A..Z }
Judul {0..9 | A..Z }
Pengarang {A..Z }
Status {A..Z }
Ket {A..Z }
Nama CD
Deskripsi Berisi seluruh data peminjaman CD/DVD perpustakaan
Sruktur Data Kode+ kategori + Judul + pengarang + Kode_Letak + Status + Ket
kode {0..9 | A..Z }
Kategori {A..Z }
Judul {0..9 | A..Z }
Pengarang {A..Z } Kode_Letak {A..Z }
Status {A..Z }
Ket {A..Z }
Nama Peminjaman
Deskripsi Berisi seluruh data peminjaman barang perpustakaan
Sruktur Data Kd_Transaksi + kd_peminjam + Kode+ Judul+ Tgl_pinjam + user
Judul {A…Z} Tgl_pinjam Date/Time
user {A...Z}
Nama Pengembalian
Deskripsi Berisi seluruh data pengembalian buku perpustakaan
Sruktur Data Kd_transaksi + Kd_peminjam + Nama_peminjam + tgl_pinjam + Tgl_kembali +user
Kd_transaksi {A..Z | 0..9} Kd_peminjam {0..9 | A..Z } Nama_peminjam {A...Z} Tgl_pinjam Date/Time Tgl_kembali Date/Time
User {A...Z}
3.3.5 Perancangan Basis Data
Dalam hal ini dibahas mengenai entity relationship diagram, tabel relasi dan struktur tabel.
3.3.5.1 ERD (Entity Relation Diagram)
Untuk memodelkan data dan menggambarkan hubungan antara data yang ada
pada sistem yang sedang berjalan digunakan alat bantu yaitu diagram E-R.
Usulan ukntuk perancangan diagram E-R yaitu dapat membedakan dengan atribut lainnya
sehingga tabel tersebut dapat dijadikan raferensi untuk tabel lainnya. Usulan tabel yang
tabel buku umum, table buku militer Tabel CD, tabel Peminjaman, dan tabel
pengembalian .
Gambar 3.15. Diagram ER (sistem yang akan diusulkan)
Atribut :
User : {User_id,nama,Password }
Peminjam : {kd_peminjam,Nama,Alamat,Tlp,HP }
Barang : { Kode,kategori,Judul, Kode_Letak ,pengarang,Penerbit,Status,Ket}
Buku umum: { Kode,kategori,Judul,Kode_Letak,Pengarang, Penerbit,Status,Ket}
Buku Militer: {kode,kategori,Judul,Pengarang,Status,Ket}
CD: {kode,Katagori,Judul,Kode_Letak,Status,Ket }
Peminjaman : { Kd_Transaksi,kd_peminjam,Kode,Judul,Tgl_pinjam,user }
Pengembalian :{Kd_transaksi,Kd_peminjam,Nama_peminjam,Tgl_pinjam,Tgl_kembali,
3.3.5.2 Relasi Tabel
Tabel Relasi merupakan transformasi dari bentuk relasi diagram E-R yang di
[image:66.612.94.526.192.428.2]gambarkan dalam bentuk relasi perancangan tabel. Berikut ini merupakan bentuk gambar
tabel relasi.
Gambar 3.16. Relasi Tabel
3.3.5. 3 Struktur Tabel
Stuktur file berfungsi sebagai rancangan dalam database sistem informasi yang
akan dibuat, adapun struktur file yang ada dari perancangan sistem informasi
1. Nama Tabel : PUser
[image:67.612.86.488.60.726.2]Primary Key : id_user
Tabel 3.2 Tabel User
Data Item Type Size Keterangan
User_id Text 10 ID User
Nama Text 30 Nama User
Password Text 10 Password User
2. Nama Tabel : tbl_Peminjam
Primary Key : kd_peminjam
Tabel 3.3. Tabel Peminjam
Data Item Type Size Keterangan
kd_peminjam Text 20 Kode Peminjam
Nama Text 50 Nama Peminjam
Alamat Text 50 Alamat Peminjam
Tlp Text 50 No Telepon
Peminjam
HP Text 50 No HP Peminjam
3. Nama Tabel : tbl_barang
Primary Key : Kode
Tabel 3.4. Tabel Barang
Data Item Type Size Keterangan
Kategori Text 30 Kategori buku
Judul Text 255 Judul Buku
Kode_Letak Text 10 Kode Rak Buku
Pengarang Text 50 Pengarang Buku
Penerbit Text 50 Penerbit Buku
Status Text 10 Status Buku
Ket Text 50 Keterangan Buku
4. Nama Tabel : tbl_Bukuumum
Primary Key : Kode
Tabel 3.5. Tabel Buku Umum
Data Item Type Size Keterangan
Kode Text 30 Kode Buku
Kategori Text 30 Kategori buku
Judul Text 255 Judul Buku
Kode_Letak Text 10 Kode Rak Buku
Pengarang Text 50 Pengarang Buku
Penerbit Text 50 Penerbit Buku
Status Text 10 Status Buku
5. Nama Tabel : tbl_Bukumiliter
Primary Key : Kode
Tabel 3.6 Tabel Buku Militer
Data Item Type Size Keterangan
Kode Text 30 Kode Buku
kategori Text 30 Kategori buku
Judul Text 255 Judul Buku
Pengarang Text 50 Pengarang Buku
Status Text 10 Status Buku
Ket Text 50 Keterangan Buku
6. Nama Tabel : tbl_cd
Primary Key : Kode
Tabel 3.7. Tabel CD
Data Item Type Size Keterangan
Kode Text 30 Kode Buku
kategori Text 30 Kategori CD
Judul Text 250 Judul CD
Kode_Letak Text 10 Kode Rak
Status Text 10 Status CD
7. Nama Tabel : tbl_peminjaman
Primary Key :
-Tabel 3.8 -Tabel Peminjaman
Data Item Type Size Keterangan
Kd_Transaksi Text 10 Kode Transaksi
Peminjaman
Kd_Peminjam Text 20 Kode peminjam
Kode Text 30 Kode