• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membangun Sistem Informasi Perpustakaan BEKANGDAM III/SILIWANGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Membangun Sistem Informasi Perpustakaan BEKANGDAM III/SILIWANGI"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi Ujian Akhir Ahli Madya Program Diploma III Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

EKO HERRY WIBOWO 10705005

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

iii Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang

berjudul “MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

BEKANGDAM lll/SILIWANGI”. Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi

salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang Diploma III Program Informatika,

Fakultas Teknik, Universitas Komputer Indonesia.

Adapun maksud dan tujuan penelitian tugas akhir ini yaitu untuk membangun suatu

aplikasi pengolahan data perpustakaan sehingga pada implementasiannya dapat

mempercepat proses pengolahan data perpustakaan yang diinginkan oleh pustakawan di

Perpustakaan Bekangdam lll/Siliwangi

Selama proses penelitian tugas akhir ini, penulis tidak akan dapat

menyelesaikannya tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan kerendahan

hati dan penuh rasa hormat, maka penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ibu dan Ayahku tercinta yang selama ini selalu menyayangi aku, memberi

dorongan dan doa yang tiada henti. Semua yang telah Ibu dan Ayah lakukan tidak

akan pernah bisa terbalaskan dengan apapun. Semoga di masa yang akan datang

(3)

iv Indonesia;

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, Msc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer Rektor Universitas Komputer Indonesia;

4. Bapak Mira Kania Sabariah S.T.,M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika

Rektor Universitas Komputer Indonesia;

5. Bapak Galih Hermawan, S.Kom., selaku Dosen pembimbing I atas bimbingan dan

waktunya;

6. Bapak Iskandar Ikbal, S.T., selaku Dosen penguji;

7. Bapak Kol. Bambang Heru selaku Kepala Bekangdam lll/Siliwangi yang telah

mengijinkan penulis melakukan penelitian. Bapak Ridwan selaku pustakawan di

Perpustakaan Bekangdam lll/Siliwangi yang telah banyak membantu;

8. Bapak Iskandar Ikbal, S.T., selaku Dosen Wali Kelas IF-7 angkatan 2005;

9. Seluruh Staf Dosen Jurusan Teknik Informatika;

10. Nia Indriyanti Marina yang selalu memberi dukungan semangat dan doanya.

Terima kasih!!!

11. Semua teman-teman di IF-7 angkatan 2005;.

Pada akhirnya semoga tugas akhir ini dapat menjadi manfaat bagi kita semua.

Bandung, Januari 2009

(4)

i

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BEKANGDAM lll/SILIWANGI

Oleh

Eko Herry Wibowo 10705005

Bekangdam lll/Siliwangi. dalam hal ini Perpustakaan ingin mengembangan pelayanannya guna mempermudah proses oprasional perpustakaan yang saat ini masih mengunakan sistem manual yaitu peluruh pencatatan hanya mengunakan buku besar, untuk itu perpustakaan ini membutuhkan suatu aplikasi perangkat lunak untuk pengelolaan data perpustakaan. Pembangunan aplikasi perangkat lunak ini mengacu pada sistem manual. Sistem manual yang ada pada perpustakaan.

Dalam proses pembangunan aplikasi pengolahan data perpustakaan ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus pada perusahaan, dimana teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain yaitu observasi dengan mengamati secara langsung proses kerja yang dilaksanakan di dalam perusahaan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti. Selain itu melaluiinterview, yaitu melakukan dialog secara langsung dengan pihak yang berwenang dalam memberikan keterangan terhadap data yang dibutuhkan, dan studi pustaka dengan mencari pustaka-pustaka yang menunjang. Untuk teknik analisis data menggunakan metode pembangunan perangkat lunak secara waterfall sedangkan metode aliran data sistem menggunakan metode terstruktur yaitu DFD (Data Flow Diagram) dalam menggambarkan model fungsional dan ERD (Entity Relationship Diagram) untuk menggambarkan model data.

(5)

ii

BUILD LIBRARY INFORMATION SYSTEM BEKANGDAM III/SILIWANGI

By

Eko Herry Wibowo 10705005

Bekangdam lll/Siliwangi. in this case the Library mengembangan ministry want to simplify the process oprasional libraries that currently use the manual system that is only peluruh recording using large book, to the library requires an application software for the management of data libraries. Development of software applications based on this manual system. Manual system in the library.

In the process of application data processing library using descriptive research method with the type of case study research on the company, where the data collection techniques used, among others, the observations directly with the process of work carried out in the company to obtain a clear picture of the object examined. In addition, through the interview, which is a dialogue directly with the authorities in providing information to the data needed, and study with the library-search libraries that support the library. For technical analysis of data using the method of software development while the waterfall method of data flow system using the method that is structured DFD (Data Flow Diagram) to illustrate the functional model and ERD (Entity Relationship Diagram) to describe the data model.

(6)

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BEKANGDAM III/SILIWANGI

EKO HERRY WIBOWO 10705005

Menyetujui, Pembimbing

Galih Hermawan, S.Kom NIP. 41277006022

Ketua Jurusan Teknik Informatika

(7)

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BEKANGDAM III/SILIWANGI

EKO HERRY WIBOWO 10701005

Penguji II

Galih Hermawan, S.Kom NIP. 41277006022 Penguji I

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Bekangdam III/Slw adalah badan pelaksana kodam yang bertugas membantu

panglima dalam menyelenggarakan /melaksanakan pengelolaan atas pembekalan dan

angkutan TNI.

Sesuai dengan keiginan pimpinan Bekangdam III/Slw yang mengharapkan mempunyai

sebuah perpustakaan yang menyajikan berbagai macam jenis buku umum, buku militer,

CD/DVD, yang dalam pembangunan perpustakaan ini bertujuan membuat minat baca

prajurit akan meningkat sehingga diharapkan nantinya para anggota Bekangdam III/Slw

bisa menambah wawasan dalam berbagai bidang selain bidang militer. Maka pada tahun

2006 didirikan perpustakaan yang menyajikan berbagai macam jenis buku umum, buku

militer juga CD/DVD.

Namun sistem yang berjalan saat ini dalam pengolahan data di perpustakaan ini

mulai dari inventarisasi buku, proses peminjaman, proses pengembalian, seluruhnya

masih menggunakan cara manual yaitu seluruh pencatatan dilakukan dalam sebuah buku

besar oleh seorang pustakawan.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terdapat beberapa masalah yang

dihadapi oleh perpustakaan ini seperti sulitnya pustakawan dan pengunjung mencari data

(9)

Berdasarkan latar belakang penulis tertarik untuk membuat sebuah perangkat

lunak yaitu sistem informasi perpustakaan untuk di pergunakan oleh perpustakaan

Bekangdam III/Slw.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat didefinisikan bahwa masalah

yang terjadi dibagian perpustakaan Bekangdam III/Slw adalah “Bagaimana membuat

suatu sistem informasi perpustakaan?”

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian tugas akhir ini adalah membangun sistem informasi

perpustakaan Bekangdam III/Slw

Adapun tujuan yang akan diperoleh dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Membantu Pustakawan dalam mengolah data perpustakaan seperti : data Anggota,

data proses peminjaman, data proses pengembalian

2. Membantu Pustakawan dalam mencari data buku yang dicari oleh anggota

3. Membantu Pustakawan dalam mencetak laporan data peminjaman dan data

pengembalian sebagai bahan laporan pada pimpinan

(10)

Agar pembahasan masalah dapat dilakukan secara terinci dan terarah maka

penulis membuat batasan masalah dengan maksud untuk mempermudah identifikasi dan

pemahaman terhadap Sistem informasi perpustakaan Bekangdam III/Slw.

Adapun batasan masalah yang dibuat adalah sebagai berikut:

1. Pengolahan data : dapat melakukan proses pengolahan data mulai dari data buku,

data anggota, data proses peminjaman serta data proses pengembalian buku.

2. Pencarian data : dapat melakukan pencarian data buku dalam waktu singkat.

3. Memberikan kemudahan pada pustakawan dalam mencetak laporan data

operasional perpustakaan mulai dari data proses peminjaman, juga data proses

pengembalian secara komputerisasi yang akan dicetak perbulan sebagai laporan

pihak perpustakaan pada pimpinan Bekangdam III/Slw.

4. Sumber data berasal dari perpustakaan Bekangdam III/Slw.

5. Software pembangun yang digunakan adalah Microsoft Visual Basic 6.0.

7. Database yang digunakan adalah Microsoft Access 2003.

1.5. Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan penulis dalam melakukan

penelitian ini, menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu :

a. Pengumpulan data :

1. Observasi

Metode yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan

dalam laporan perpustakaan ini.

(11)

Yaitu melakukan dialog secara langsung dengan pihak yang bersangkutan

dalam memberikan keterangan terhadap informasi yang dibutuhkan.

3. Studi literature

Mengumpulkan literature berupa buku-buku dan jurnal, atau mencari

penjelasan yang berhubungan dengan pemecahan masalah melalui internet.

b. Tahap Pembuatan Perangkat Lunak

Adapun metode yang di gunakan adalah metodeWaterfall yang meliputi : 1. Analisis

Menganalisis masalah yang akan diselesaikan serta memberikan

batasan-batasan dari suatu masalah yang ada.

2. Perancangan

Proses perancangan aplikasi membagi persyaratan dalam sistem perangkat

keras atau perangkat lunak.

3. Implementasi

Perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau

unit program.

4. Pengujian

Setelah program selesai dibuat, maka tahap berikutnya adalah pengujian

terhadap program tersebut.

5. Perawatan

(12)

Gambar 1.1 ModelWaterfall

1.6. Sistematika Penulisan

Agar mencapai hasil yang baik dan terarah tidak menyimpang dari permasalahan

maka penulis membuat sistematika pembahasan masalah, yang diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, identifikasi

masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan

pengembangan sistem dan sistematika pembahasan masalah.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini merupakan pedoman dan analisa yang memuat uraian umum

tentang sejarah perusahaan, pembahasan teori-teori mengenai pengertian

sistem, pengertian informasi, pengertian sistem informasi pengertian

perangkat lunak yang digunakan.

(13)

Pada bab ini menjelaskan tentang analisa sistem yang meliputi flow map,

Data Flow Diagram. Serta menjelaskan tentang perancangan basis data, EntityRelationship Diagram, perancangan tabel-tabel, perancangan input dan output program.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada bab ini menjelaskan mengenai bagian implementasi, antar muka dan

fungsi bantuan dari perangkat lunak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini menjelaskan tentang pokok atau inti pembahasan yang telah

diuraikan dan saran untuk kepentingan penulis dan kepentingan proses

(14)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Perusahaan

2.1.1. Profil/sejarah perusahaan

Keberadaan organisasi pembekalan dan angkutan kodam III/Slw disepanjang

masa tidak pernah absen dalam menunjang tugas pokok TNI-AD dalam membela,

menegakan dan mengamankan negara dan bangsa indonesia yang berdasarkan pancasila

dan undang-undang dasar 1945 sesuai dengan fungsi yang diemban dibidang perbekalan

dan angkutan.

Sejarah perkembangan Bekangdam III/Slw didaerah kodam III/Slw sangat erat kaitannya

dengan penyesuaian wilayah setempat saat itu, Secara organisasi bekangdam merupakan

gabungan dari dua fungsi yang saling berkaitan yaitu perbekalan (intendans) dan

angkutan. Sejarah perkembangan dan terbentuknya bekangdam secara rinci adalah

sebagai berikut.

1. Terbentuknya intendans teritorium Jawa barat

a. Intendans teritorium Jawa barat terbentuk empat tahun setelah adanya

pembentukan awal intendans tanggal 1 november 1945 yang lebih dikenal dengan

sebutan tugas perlengkapan satuan, kemudian dibentuk dalam suatu badan yang bernama

Badan Pengumpul Markas Tertinggi Tentara Keamanan Rakyat (BPMTTR), kemudian

(15)

Kementrian Pertahanan (IPKP), berubah lagi menjadi Jawatan Perlengkapan Angkatan

Darat (DPAD) yang berfungsi sebagai bagian dari staf organisasi angkatan darat saat itu.

b. Pada tahun 1949 terbentuk korps Intendans Teritorium jawa barat sebagai

pelaksana sistem pelayanan wilayah bagi satuan intendans, Yang mempunyai fungsi

sebagai pelaksana pelayanan untuk membekali satuan didaerah jawa barat selama satu

tahun yang dipimpin oleh kapten cin R.Engga Sumantri.

2. Terbentuknya Djawatan Lalu lintas Tentara (DLLT) di jawa barat.

Mengingat keberadaan organisasi angkutan didaerah sangat dibutuhkan guna

mendukung mobilitas satuan khususnya pemindahan pasukan dan bekal maka pada

tahun 19950 dibentuk Djawatan Lalu lintas Tentara (DLLT) di jawa barat dengan

perwira yang pertama pada saat itu adalah Mayor pang Soeprapto.

3. Terbentuknya lembaga-lembaga angkutan

Sebagaimana fungsi intendans maka fungsi angkutan secara spontan muncul melembaga

diberbagai daerah sebagai berikut:

a. 19 agustus 1945 di jawa tengah berdiri Angkatan Muda Kereta Api (AMKA)

yang kemudian berubah menjadi infantri A.

b. 24 april 1946 Dibentuk Dinas Angkutan Tentara (DAT) yang pada saat itu

diawali dengan peristiwa pengangkutan tawana perang AFNEI (Allied Forces Netharlands East Indies)

c. 11 november 1946 dibentuk Panitia Angkatan Darat (PAT) yang digabung

dengan BAT menjadi Inspektorat Angkutan

d. pada tahun 1950 Inspektorat Angkutan berubah menjadi Inspektorat

(16)

4. Dinas Pembekalan Angkutan Tentara (DPAT)

Tanggal 27 desember 1949 fungsi intendans dan angkutan digabung menjadi Dinas

Pembekalan Angkutan Tentara, dengan terjadinya kedua fungsi tersebut maka pada tahun

1950 Intendans Teritorium Jawa Barat berubah menjadi Dinas Pembekalan Angkutan

Jawa Barat (DPAT Jawa Barat)

5. Setelah pengagabung pertama antara intendans dan angkutan yang kurang lebih hanya

bertahan selama satu tahun kedua fungsi tersebut dipisah kembali dalam organisasi pada

tanggal 1 desember 1951.

a. Jawatan Intendans Angkatan Darat (DIAD)

b. Jawatan Angkutan Angkatan Darat (DAAD)

6. Terbentuknya Intdam VI/Slw dan Angdam VI/Slw

a. Jawatan Intendans Angkatan Darat (DIAD) kemudian berubah kembali menjadi

Corps Intendans Angkatan Darat(CIAD) bersarkan TAP 05 Men Pangad CIAD

kembali berubah nama menjadi Intdam VI/Slw

b. Jawatan Angkutan Angkatan Darat (DAAD) kemudian berubah kembali menjadi

Angkutan Daerah Militer VI/Slw (Angdam VI/Slw)

7. Terbentuknya Bekangdam III/Slw

a. Berdasarkan skep kasad No: skep/537/X/1983 tanggal 28 oktober Disbekumad

dirubah menjadi jawatan Intendans TNI-AD hal ini hanya berlangsung selama dua

tahun karena setelah itu keluar skep kasad No : skep/796/X/1985 tanggal 17

september 1985 dengan keputusan bahwa fungsi intendans dan angkutan digabung

(17)

b. Sebagai tindak lanjut skep kasad No : skep/796/X/1985 tanggal 17 september

1985 didaerah kodam III/Slw secara otomatis fungsi intendans dan fungsi angkutan

digabung menjadi satu dengan berdasarkan skep kasad No : skep/301/XI/1985

tanggal 23 november 1985 organisasi Bekumdam VI/Slw digabung dengan organisasi

Angratmildam VI/Slw menjadi Bekangdam III/Slw yang berlaku mulai 1 oktober

1985 sampai dengan sekarang

Bekangdam III/Slw adalah Badan Pelaksana Kodam yang bertugas membantu

Panglima dalam menyelenggarakan/melaksanakan pengelolaan atas pembekalan yang

meliputi perminyakan dan makanan, kaporlap/satlap, alsatri/alsintor, jasa intendans dan

angkutan yang meliputi jasa angkutan maupun pemeliharaan alat angkutan air serta

fungsi penyimpanan dan distribusi pada gudang daerah pembekalan dan angkutan.

Program dan Kegiatan Bekangdam dalam rangka pelaksanaan tugas pokoknya, Kodam

menetapkan prioritas dan sasaran program untuk satu tahun anggaran. Untuk mencapai

sasaran program,dukungan anggaran dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Belanja Personil Ditujukan antara lain untuk:

a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan Personil militer dan sipil dengan arah

meningkatkan kesejahteraan prajurit

b. Uang Lauk Pauk Organik dan DDA yang diarahkan untuk memenuhi pemenuhan

kebutuhan kalori dan gizi prajurit, meningkatkan kesiapansatuan dan profesionalisme

prajurit TNI-AD.

(18)

a. Pembekalan Lauk Pauk dan Kaporlap yang diarahkan, untuk memenuhi

pemenuhan kebutuhan kalori dan gizi prajurit,kesejahteraan prajurit, meningkatkan

kesiapan satuan dan profesionalisme prajurit TNI-AD.

b. Administrasi maupun Alat Tulis Kantor yang diarahkan terhadap pemenuhan

kebutuhan administrasi kantor, kemampuan bidang administrasi maupun pelaporan di

tingkat Kodam

c. Jasa Angkutan dan Asuransi pada kegiatan jasa angkutan yang meliputi

Packaging, Creating, Handling dan Transportating (PCHT)

d. Bahan Bakar Minyak dan Pelumas yang diarahkan untuk kegiatan rutin dan

operasional (intensitas).

3. Belanja Pemeliharaan Ditujukan antara lain untuk:

a. Bangunan untuk pemeliharaan rutin terutama rehab kantor dan perumahan satuan

yang diarahkan untuk Satuan Setingkat Batalyon (Ssy) termasuk Satpur, Satbanpur

dan Satbanmin;

b. Kendaraan yang meliputi kendaraan bermotor, angkutan air, tempur dan alat zeni

yang diarahkan untuk memelihara dan meningkatkankondisi dengan penyediaan

fasilitas, suku cadang, bahan serta alatpemeliharaan yang memadai.

c. Senjata optik dan amunisi yang kegunaannya diarahkan untuk mempertahankan

dan meningkatkan kondisi serta kesiapan kegiatan operasional daerah yang meliputi

rutin, susun ulang, uji coba, pengadaan sarana danbahan pemeliharaan amunisi;

d. Alkomlek yang diarahkan pada pemeliharaan rutin, rehabilitasi serta pengadaan

suku cadang alkom dan sarana pemeliharaan untuk meningkatkan dan

(19)

4. Belanja Perjalanan Dinas Biaya Perjalanan Dinas diarahkan untuk mendukung

kegiatan-kegiatanperjalanan ke luar wilayah teritorial, yang meliputi:

a. Biaya Perjalanan Dinas Rutin;

b. Biaya Perjalanan Dinas Lembaga Pendidikan;

c. Biaya Perjalanan Dinas Evakuasi;

d. Biaya Perjalanan Kompi Balacad;

e. Biaya Perjalanan DinasTour Of Duty(TOD)/Tour Of Area (TOA) dan Intern; f. Biaya Perjalanan Dinas Lintas Masyarakat.

5. Belanja Pembangunan. Anggaran pembangunan diarahkan untuk mendukung proyek

sebagai berikut:

a. Pengembangan sistem (Bangsis) yang meliputi penyusunan sistem baru dan

pengkajian sistem yang sudah ada dalam rangka peningkatan kemampuan operasional

satuan;

b. Pembangunan fasilitas (Bangfas) dan Pembangunan materiil (Bangmat) dalam

rangka pemantapan satuan dan pembulatan sarana yang telah dicapai pada program

tahun sebelumnya, termasuk didalamnya adalah pembangunan Pangkalan dan

Pengadaaan alsatri program Kuatkamwil dan Kuatpus;

c. Pembangunan Personil (Bangpers) melalui program penerimaan personil baru

dalam rangka memelihara kekuatan personil dan pengisian personil serta mendukung

program pendidikan bagi personil baru melalui program pendidikan pertama

(Dikma);

d. Pembangunan lanjutan proyek-proyek tahun ganda (multi years projects) yang

(20)

pelaksanaan anggaran yang didukung oleh anggaran tersebut, pelaksanaan anggaran

juga didukung dengan material danperalatan dukungan pusat yang diadakan oleh para

pembina materiil pusat seperti Ditbekangad, Ditpalad, Dithubad dan lain-lain.

2.1.2. Struktur organisasi

KABEKANGDAM

WAKABEKANGDAM

SI TUUD

SIWAS SI ADA SI BEK SI JASA SI HAR

DENJASA DENHAR DENBEKANG GUDKAN

PERMINSATRI

GUDKAPOR SATLAP

GUD MATANG

DENBEKANG TYPE B (PWK&TSM)

DENBEKANG TYPE A (BDG&CMI)

STRUKTUR ORGANISASI BEKANGDAM III/SLW SKEP KASAD NOMOR:SKEP/4/1/2004 TGL. 1-1-2004

(21)

2.1.3. Tugas dan fungsi Jabatan

1. Kabekangdam

Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Kolonel Cba dengan tugas

kewajiban sebagai berikut:

a. Sebagai pimpinan Bekangdam dan mengendalikan semua usaha, pekerjaan dan

kegiatan agar sesuai dengan program kerja.

b. Sebagai perwira staf khusus pangdam.

c. Memelihara dan meningkatkan perawatan materiil serta administrasi logistik.

d. Menegakan hukum, disiplin dan tata tertib dilingkungan bekangdam .

e. Sebagai pembina bekal materiil daerah.

f. Meningkatkan kesejahteraan, kemampuan kerja serta pengembangan peronil dalam

rangka kesiapan operasional kesatuan.

2. Wakabekangdam

Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Letkol Cba, merupakan

pembantu utama Kabekangdam dengan tugas kewajiban sebagai berikut:

a. Mengatur dan mengkoordinasikan dan mengawasi semua usaha, pekerjaan dan

kegiatan agar sesuai dengan program kerja.

b. Merumuskan dan memberikan petunjuk atau pengarahan setiap kebijakan

pimpinan kepada staf dan kesatuan di jajarannya.

c. Mengkoordinasikan pembuatan laporan staf dan kesatuan Bekang sebagai bahan

laporan Kabekangdam kepada kesatuan atas.

(22)

3. Kaituud

Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Mayor Cba, merupakan unsur

pelayanan Bekangdam yang bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan di bidang

pembinaan kesatuan dan logistik, dengan tugas kewajiban sebagai berikut:

a. Memimpin,mengatur dan melaksanakan ketatausahaan.

b. Merencanakan dan mengatur pelaksanaan urusan dalam.

c. merencanakan dan melaksanakan kegiatan dan pengamanan, latihan kesatuan,

personil dan logistik.

d. Melaksanakan kegiatan evaluasi kegiatan dan latihan kesatuan.

4. Kasiwas

Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Mayor Cba, merupakan

pembantu Kabekangdam di bidang pengawasan administrasi bekal dan materiil, dengan

tugas kewajiban sebagai berikut:

a. Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan bidang perbendaharaan yang

meliputi urusan materiil dan keuangan serta kegiatan administrasi.

b. Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pendayagunaan semua

sumber dana, daya, jasa.

c. Membantu pimpinan dalam pelaksanaan tugas-tufas pengawasan bekangdam.

5. Kasiada

Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Mayor Cba, merupakan

pembantu Kabekangdam di bidang penyelenggaraan dan pelaksanaan administrasi

(23)

a. Membuat rencana pengadaan bekal /materiil sesuai dengan program bekangdam

dan wewenang yang ada.

b. Membina data teknis yang berkenaan dengan pengadaan.

c. Melaksanakan administrasi pengadaan dan administrasi permintaan pembayaran

rutin.

6. Kasibek

Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Mayor Cba, merupakan

pembantu Kabekangdam di bidang perawatan bekal makanan, perminyakan, kaporsatlap,

Alsatri dan materiil angkutan , dengan tugas kewajiban sebagai berikut:

a. Membina inventory untuk dasar perencanaan dan pelaksanaan pembekalan Bekang

b. Membuat perencanaan kebutuhan bekal/materiil dalam rangka pembuatan program

Bekangdam.

c. Melaksanakan distribusi bekal/materiil untuk memenuhi kebutuhan kesatuan.

d. Menginventarisir kemampuan bekal/materiil alat angkutan khusus dalam rangka

membantu komando pertahanan wilayah.

7. Kasijasa

Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Mayor Cba, merupakan pembantu

Kabekangdam di bidang pelayanan jasa Bekang, dengan tugas kewajiban sebagai berikut:

a. Memberikan petunjuk dasar penyusunan menu standar sesuai kondisi wilayah.

b. Memelihara dan menyebarluaskan buku petunjuk teknis penyusunan menu.

c. Memberikan asistensi teknis dasar memasak, tata hidang, penyusunan dapur, ruang

makan dan mess lapangan.

(24)

e. Merencanakan bantuan dan dukungan Bekang bagi penangulangan bencana alam

dalam wilayah kodam.

8. Kasihar

Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Mayor Cba, merupakan

pembantu Kabekangdam dibidang pelaksanaan pembinaan terhadap bekal materiil

Bekang, dengan tugas kewajiban sebagai berikut:

a. Merencanakan kebutuhan suku cadang bekal/materiil untuk pemeliharaan.

b. Merencanakan kebutuhan biaya perbaikan.

c. Merencanakan penghapusan bekal yang rusak dan tidak ekonomis untuk diperbaiki

dan digunakan.

9. Danden Jasa Ang

Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Letkol Cba, merupakan unsur

pelaksana Bekangdam dibidang pelayanan jasa angkutan secara statis atau mobil serta

pembinaan personil, bekal dan materiil, dengan tugas kewajiban sebagai berikut:

a. Merencanakan dan melaksanakan pemindahan/pengangkutan personil,materiil dan

perbekalan secara taktis maupun administrasimelalui jalan raya, lintas air dan

udara(terbatas) serta bantuan umum di tingkat kodam.

b. Melaksanakan dukungan jasa angkutan yang bersifat sosial dan darurat.

10. Danden Har Jasa Int

Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Letkol Cba, merupakan

unsur pelaksana Bekangdam dibidang pemeliharaan/perbaikanbekal, materiil dan

peralatan serta dukungan jasa pemasakan, dengan tugas kewajiban sebagai berikut:

(25)

b. Melaksanakan dan menyelenggarakan pelayanan jasa pemasakan.

11. Kagud Kan Permin Satri/ATK

Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Mayor Cba, merupakan unsur

pelaksana Bekangdam dibidang penyelenggaraan pergudangan yang meliputi

penerimaan, penyimpana, pemeliharaan dan pengeluaran bekal Kan permin Satri/ATK

serta membuat laporan pertanggungjawaban sesuai peraturan yang berlaku, dengan tugas

kewajiban sebagai berikut:

a. Sebagai kepala gudang.

b. Sebagai bendaharawan.

12. Kagud Kaporsatlap

Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Mayor Cba, merupakan unsur

pelaksana Bekangdam dibidang penyelenggaraan pergudangan yang meliputi

penerimaan, penyimpana, pemeliharaan dan pengeluaran bekal Kaporsatlap serta

membuat laporan pertanggungjawaban sesuai peraturan yang berlaku, dengan tugas

kewajiban sebagai berikut:

a. Mengadakan pengawasan terhadap bekal kaporsatlap masuk/keluar gudang.

b. Menyediakan alat perlengkapan pergudangan.

13. Kagud Matang

Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Mayor Cba, merupakan

unsur pelaksana Bekangdam dibidang penyelenggaraan pergudangan yang meliputi

penerimaan, penyimpana, pemeliharaan dan pengeluaran Materiil angkutan serta

membuat laporan pertanggungjawaban sesuai peraturan yang berlaku, dengan tugas

(26)

a. Mengadakan pengawasan terhadap materiil angkutan masuk/keluar gudang.

14. Danden Bekang Tipe A,B

Dijabat oleh seorang pamen angkatan darat berpangkat Letkol Cba, merupakan

unsur pelaksana Bekangdam dibidang pelaksanaan pembekalan dan pelayanan jasa bagi

kesatuan perawtan organik maupun non organik di wilayah korem, dengan tugas

kewajiban sebagai berikut:

a. Membuat rencana kebutuhan bekal dan materiil untuk tiap bulan/triwulan.

b. Melaksanakan pembekalan angkutan.

c. Melaksanakan pendataan para pejabat pelaksana fungsi pembekalan angkutan pada

semua kesatuan di daerah pelayanannya.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu yang

menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai berikut :

Menurut JOG [4] :

Suatu sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Sedangkan pendekatan sistem yang menekan kan pada komponennya mendefinisikan

sistem sebagai berikut :

(27)

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai

suatu tujuan tertentu.

Berikut ini adalah contoh gambar mengenai model sistem sederhana dan sistem yang

memiliki beberapa input dan output.

Gambar 2.2 Model Sistem Sederhana

2.2.2. Karateristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik tertentu, yaitu mempunyai

komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), kontrol, masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objective) atau tujuan. Di bawah ini merupakan penjelasan dari masing-masing karakteristik tersebut:

a. Komponen Sistem (components)

Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi , bekerja sama

membentuk kesatuan. Komponen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat berupa

suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai

sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses

sistem secara keseluruhan.

b. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

(28)

sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang

lingkup dari sistem tersebut.

c. Lingkungan (environment)

Lingkungan adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi

sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan maupun merugikan.

Contoh: vendor, pelanggan, pemilik, pemerintah, bank, dan pesaing

d. Interface

Interface merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem

yang lainnya.

e. Masukan atau Input

Segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk

diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang

tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan

contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa dari

pelanggan). Pada sistem informasi, masukan dapat berupa data transaksi, dan data

non-transaksi.

f. Pengolahan Sistem (process)

Merupakan bagian yang mengolah data menjadi informasi sesuai keinginan

pemakai.

g. Keluaran atau Output

Merupakan hasil yang didapat dari input dan proses yang dilakukan . Pada sistem

informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya

(29)

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem menentukan

input yang dibutuhkan dan output yang akan dihasilkan. Karena sistem dikatakan berhasil

jika mengenai sasaran dan tujuan.

i. Kontrol

Merupakan pengawasan dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem

j. Umpan balik

Tujuan umpan balik adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan

tujuan Pada sistem informasi, umpan balik dapat diperoleh dari setiap pemakai.

Gambar 2.3. Proses umpan balik

2.2.3. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan ke melalui beberapa sudut pandang, diantaranya:

a. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak

secara fisik. Contoh : Sistem Komputer.

b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat

(30)

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia dan

melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin. Contoh : Sistem Informasi).

c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi,

interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga

keluarannya dapat diramalkan. Contoh : Sistem Komputer melalui program.

Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi

karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh

dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut

campur tangan dari pihak diluarnya (kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar

tertutup), yang ada hanyalahrelatively closed sistem.

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan

lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk

lingkungan luar atau subsistem yang lainnya, sehingga harus memiliki sistem

pengendalian yang baik.

2.2.4. Pengertian Informasi

Informasi merupakan suatu komponen yang sngat penting dalam sistem karena

tanpa informasi organisasi/instansi akan mendapat kesulitan dalam menjalankan

(31)

Menurut JOG [4] :

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berharga dan

berdaya guna lebih berarti bagi yang menerimanya.

Sumber dari Informasi adalah data. Data adalah kenyataan-kenyataan yang

menggambarkan kejadian atau fakta kehidupan. Untuk menghasilkan informasi, data

harus diolah melalui suatu proses, setelah itu informasi akan diterima oleh yang

membutuhkan untuk bahan pengambilan keputusan dan melakukan tindakan. Dari

tindakan akan muncul sejumlah kejadian baru ditangkap kembali sebagai data, kemudian

data baru ini akan diproses dan seterusnya membentuk suatu siklus seperti diperlihatkan

pada gambar 2.2.2 dibawah ini.

Gambar 2.4. Siklus Informasi

2.2.4.1. Karakteristik dari Informasi yang Baik

Informasi dapat dikatakan baik jika memiliki kriteria dan karakteristik sebagai

berikut:

(32)

Informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan

urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan

informasi tersebut).

b. Information must be accurate

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak memiliki bias atau

menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan

informasi seringkali bergantung pada keadaan.

c. Information must be timely

Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima

tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi

karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk

tiap-tiap orang yang satu dengan yang lainnya pasti berbeda.

2.2.4.2. Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Suatu informasi dapat dikatakan

bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya.

Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir secara pasti nilai keuntungannya (dalam

satuan uang), tetapi kita dapat menaksir nilai efektifitas dari informasi tersebut.

(33)

2.2.5. Pengertian Sistem Informasi

Menurut GOR [3] : Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

Sistem Informasi adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari

komponen-komponen dari suatu organisasi untuk memperoleh suatu informasi

yang merupakan tujuan dari organisasi tersebut.

2.2.5.1. Sifat dari Sistem Informasi

Sistem informasi harus mempunyai beberapa sifat seperti:

a. Pemrosesan informasi yang efektif. Hal ini berhubungan dengan pengujian

terhadap data yang masuk, pemakaian perangkat keras dan perangkat lunak yang

sesuai.

b. Manajemen informasi yang efektif. Dengan kata lain, operasi manajemen,

keamanan dan keutuhan data yang ada harus diperhatikan.

c. Keluwesan. Sistem informasi hendaknya cukup luwes untuk menangani suatu

macam operasi.

d. Kepuasan pemakai. Hal yang paling penting adalah pemakai mendapatkan

manfaat dan puas terhadap sistem informasi.

2.2.5.2. Kemampuan dari Sistem Informasi

Sistem informasi tentunya memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Memiliki kecepatan akses tinggi, high-volume, komputasi numerik.

b. Menyediakan kecepatan, komunikasi yang akurat dan kolaborasi dengan dan di

(34)

c. Menyimpan informasi dalam jumlah besar dan mudah untuk digunakan.

d. Akses yang cepat dan tidak mahal untuk mendapatkan informasi, dan mendunia.

e. Fasilitas untuk menginterpretasikan sejumlah data yang besar.

f. Me ning ka tka n e fe ktifita s d a n e fisie nsi d a ri o ra ng -o ra ng ya ng b e ke rja

d a la m ke lo mp o k d a la m sa tu te mp a t a ta u d a la m lo ka si ya ng b e rb e d a

d ima na sa ja .

2.2.5.3. Komponen dari Sistem Informasi

Sistem Informasi (menurut John Burch dan Gary Grudnitski) terdiri dari

komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi(technology blok), blok basis data (database block) dan blok kendali (controls block). Keenam blok tersebut harus saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai sasaran dalam satu kesatuan.

Gambar 2.5. Komponen dari Sistem Informasi

Di bawah ini adalah penjelasan dari masing-masing blok yang sudah disebutkan tadi:

(35)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk

metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan

dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan

memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang

sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran

Produk yang dihasilkan dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan

informasi yang baik serta bermanfaat dan dokumentasi yang berguna untuk semua

tingkatan manajemen semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi

Teknologi merupakan sebuah tool-box dalam sistem informasi. Teknologi

digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model, menyimpan, dan

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi ( ), perangkat lunak (software)

dan perangkat keras (hardware). e. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan

untuk mengakses atau memanipulasinya digunakan perangkat lunak yang disebut

(36)

data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Perlu dilakukan

pengorganisasian terhadap basis data yang ada agar informasi yang dihasilkannya

baik dan efisiensi kapasitas penyimpanannya.

f. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam,

kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan yang terjadi di dalam sistem,

ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Sehingga beberapa pengendalian

perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak

sistem dapat dicegah ataupun dapat langsung segera diperbaiki jika seandainya

hal-hal yang disebutkan diatas terjadi.

Ada 4 operasi dasar dari sistem informasi, yaitu:

a. Mengumpulkan.

b. Mengolah.

c. Menyimpan

d. Menyebarkan informasi.

Informasi mungkin dikumpulkan dari lingkungan dalam atau luar dan memungkinkan

didistribusikan ke dalam atau ke luar organisasi.

2.2.6. Konsep dasar Analisis Sistem

Penguraian dari suatu Sistem Informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan

(37)

kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan

di tahap selanjutnya.

Hasil dari analisis sistem adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah

dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yag akan

dibuat atau dikembangakan.

Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan

di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya

Tujuan Analisis Sistem

a. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam

pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan

b. Membantu para pemngambil keputusan

c. Mengevaluasi sistem yang telah ada

d. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun

pembuatan laporan baru

e. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem

2.2.7. Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis sistem dan siklus pengembangan

sistem, pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk merancang

bangun implementasi, menggambarkan suatu sistem yang akan dibentuk. Perancangan

sistem dapat menggunakan pemodelan secara terstruktur menggunakan grafik atau

(38)

2.2.7.1. Flow Map

Menurut FAT [2], flow map merupakan gambaran hubungan antara entity yang

terlihat berupa aliran-aliran dokumen yang ada. Bagian alir dokumen merupakan bagan

alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya.

2.2.7.2. Diagram Konteks

Menurut JOG [4], Diagram Konteks adalah diagram arus data yang berfungsi

untuk menggambarkan yang dirancang disuatu objek, diagram konteks ini

menggambarkan secara global atau menyeluruh dari suatu sistem informasi keterkaitan

aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar. Kesatuan luar ini merupakan

sumber arus data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut.

2.2.7.3. DFD (Data Flow Diagram)

Menurut JOG [4], DFD adalah suatu gambaran secara logika, DFD biasa

digunakan untuk membuat sebuah model sistem informasi dalam bentuk proses-proses

yang saling berhubungn yang disebut dengan aliran data.

Di bawah ini terdapat simbol-simbol untuk DFD, diantaranya :

a. Proses, suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang,

prosedur atau alat yang digunakan untuk mentransformasikan data.

(39)

b. Data Flow (Arus Data), data yang mengalir dengan arah tertentu dari asal ke

tujuan. Data yang mengalir dapat berupa dokumen, surat dan bentuk lainnya.

Gambar 2.7. Simbol Data Flow (Arus Data)

c. Data Store (Penyimpanan Data), digunakan untuk menyimpan dan mengambil

data oleh proses. Data yang disimpan dapat berupa data yang terkomputerisasi

maupun tidak terkomputerisasi.

Gambar 2.8. Simbol Data Store (Penyimpanan Data)

d. External Entity, berupa orang, organisasi atau sistem lain yang berada diluar batas

sistem yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dikembangkan.

Gambar 2.9. SimbolExternal Entity

2.2.7.4. Kamus Data

Menurut JOG [4], Kamus data adalah merupakan faktor tentang data dan

kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu informasi, kamus data yang dibuat

berdasarkan arus data dari DFD.

2.2.8. Desain Sistem

(40)

Menurut JOG [4] :

Desain Sistem adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatauan yang utuh dan

berfungsi.

2.2.9. Konsep Database

Konsep basis data merupakan hal yang sangat penting. Kesulitan utama dalam

merancang basis data adalah bagaimana merancang sehingga database dapat memuaskan

keperluan saat ini dan masa mendatang. Konsep basis data merupakan langkah untuk

menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna.

2.2.9.1. Pengertian Database

Dalam buku konsep dan perancangan database mendefinisikan database sebagai

berikut :

Menurut KRIS [1] :

Database adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file

dengan file lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk

menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu.

Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi

(41)

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama

sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk

memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media

penyimpanan elektronik.

2.2.9.2. Tabel Relasi

Pengertian tabel relasi menirut FAT [2] adalah :

Relasi menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari

himpunan entitas yang berbeda. Kumpulan semua relasi diantara entitas-entitas yang

terdapat pada himpunan entiras, himpunan entitas tersebut membentuk himpunan relasi.

2.2.9.3. Struktur File

Pengertian struktur file menurut FAT [2] adalah :

Struktur file terdiri dari elemen-elemen data yang disebut dengan item data,

sehingga secara prinsip struktur dari data ini dapat digambarkan dengan menyebutkan

nama dan item-itemnya.

2.2.10. Perangkat Lunak Pendukung

2.2.10.1. Visual Basic

Visual Basic adalah suatu development tools untuk membangun aplikasi dalam

lingkungan Windows. Dalam pengembangan aplikasi, Visual Basic menggunakan

(42)

kodingnya menggunakan dialek bahasa Basic yang cenderung mudah dipelajari.Visual

Basic telah menjadi tools yang terkenal bagi para pemula maupun para developer.

Dalam lingkungan Window’s User-interface sangat memegang peranan penting, karena dalam pemakaian aplikasi yang kita buat, pemakai senantiasa berinteraksi dengan

User-interface tanpa menyadari bahwa dibelakangnya berjalan instruksi-instruksi

program yang mendukung tampilan dan proses yang dilakukan.

Pada pemrograman Visual, pengembangan aplikasi dimulai dengan pembentukan

user interface, kemudianmengatur properti dari objek-objekyang digunakan dalam user interface, dan baru dilakukan penulisan kode program untuk mnenangani kejadian-kejadian (event). Tahap pengembangan aplikasi demikian dikenal dengan istilah

pengembangan aplikasi denganpendekatan Bottom Up.

2.2.10.2. Sekilas Tentang Microsoft Access

Microsoft Access adalah keluarga Microsoft Office yang berfungsi sebagai alat

untuk melakukan operasi yang melibatkan basis data (database). Dalam istilah teknis,

Access adalah perangkat lunak database relasional atau biasa disebut relational database

management system (RDMBS).

Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan

juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna. Versi

terakhir adalah Microsoft Office Access 2007 yang termasuk ke dalam Microsoft Office

System 2007. Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format

Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle

(43)

pengguna/programmer yang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para programmer yang kurang mahir

dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang sederhana.

Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat

digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi objek.

Salah satu keunggulan Microsoft Access dilihat dari perspektif programmer adalah kompatibilitasnya dengan bahasa pemrograman Structured Query Language

(SQL); query dapat dilihat dan disunting sebagai statemen-statemen SQL, dan statemen

SQL dapat digunakan secara langsung di dalam Macro dan VBA Module untuk secara

langsung memanipulasi tabel data dalam Access. Para pengguna dapat mencampurkan

dan menggunakan kedua jenis bahasa tersebut (VBA dan Macro) untuk memprogram

form dan logika dan juga untuk mengaplikasikan konsep berorientasi objek. Microsoft SQL Server Desktop Engine (MSDE) 2000, yang merupakan sebuah versi mini dari

Microsoft SQL Server 2000, dimasukkan ke dalam Office XP Developer Edition dan

dapat digunakan oleh Microsoft Access sebagai alternatif dari Microsoft Jet Database

Engine.

Tidak seperti sebuah sistem manajemen basis data relasional yang komplit, Microsoft

JET Database Engine tidak memiliki fitur trigger dan stored procedure. Dimulai dari Microsoft Access 2000 yang menggunakan Microsoft Jet Database Engine versi 4.0, ada

sebuah sintaksis yang mengizinkan pembuatan kueri dengan beberapa parameter, dengan

sebuah cara seperi halnya sebuah stored procedure, meskipun prosesur tersebut dibatasi

(44)

mengandung kode yang dapat dieksekusi ketika terjadi sebuah perubahan terhadap tabel

basis data, seperti halnya trigger, selama modifikasi dilakukan hanya dengan menggunakan form tersebut, dan merupakan sesuatu hal yang umum untuk menggunakan

kueri yang akan diteruskan (pass-through dan teknik lainnya di dalam Access untuk menjalankan stored procedure di dalam RDBMS yang mendukungnya.Dalam berkas Access Database Project (ADP) yang didukung oleh Microsoft Access 2000 dan yang

selanjutnya, fitur-fitur yang berkaitan dengan basis data berbeda dari versi

format/struktur data yang digunakan Access (*.MDB), karena jenis berkas ini dapat

membuat koneksi ke sebuah basis data MSDE atau Microsoft SQL Server, ketimbang

menggunakan Microsoft JET Database Engine. Sehingga, dengan menggunakan ADP,

adalah mungkin untuk membuat hampur semua objek di dalam server yang menjalankan

mesin basis data tersebut (tabel basis data dengan constraints dan trigger, view, stored procedure, dan UDF). Meskipun demikian, yang disimpan di dalam berkas ADP hanyalah form, report, macro, dan modul, sementara untuk tabel dan objek lainnya disimpan di dalam server basis data yang membelakangi program tersebut.

2.2.11. Perpustakaan

Banyak batasan atau pengertian tentang perpustakaan yang disampaikan oleh para

pakar dibidang perpustakaan. Anda dapat mempelajari beberapa pengertian perpustakaan

seperti di bawah ini :

a. Menurut kamus “ The Oxford English Dictionary”,kata “library” atau

perpustakaan mulai digunakan dalam bahasa Inggris tahun 1374, yang berarti

sebagai “ suatu tempat buku-buku diatur untuk dibaca, dipelajari atau dipakai

(45)

b. Pengertian perpustakaan ini pada abad ke-19 berkembang menjadi “ suatu

gedung,ruangan atau sejumlah ruangan yang berisi koleksi buku yanng dipelihara

dengan baik,dapat digunakan oleh masyarakat atau golongan masyarakat tertentu.

c. Dalam perkembangannya lebih lanjut, pengertian perpustakaan memperoleh

penghargaan yang tinggi, bukan sekadar suatu gedung yang berisi koleksi buku

yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

d. Pada tahun 1970, The American Library Association menggunakan istilah

perpustakaan untuk suatu pengertian yang luas yaitu termasuk pengertian “ pusat

media, pusat belajar, pusat sumber pendidikan, pusat informasi, pusat dokumenstasi

dan pusat rujukan “.

e. Dalam pengertiannya yang mutakhir, seperti yang tercantum dalam Keputusan

Presiden RI nomor 11, disebutkan bahwa “ perpustakaan merupakan salah satu

sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi

sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan

nasional.

Fungsi Perpustakaan pada umunya, yaitu sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan,

teknologi dan kebudayaan.

2.2.12 Jenis-Jenis Perpustakaan

Di indonesia terdapat beberapa macam jenis perpustakaan yang ada antara lain

adalah:

(46)

b. Perpustakaan Daerah

c. Perpustakaan Umum dan Keliling

d. Perpustakaan kantor / Instansi

e. Perpustakaan perguruan tinggi

(47)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis Sistem yang sedang berjalan

3.1.1. Analisis dokumen

Analisis dokumen merupakan penjelasan mengenai dokumen-dokumen apa saja

yang digunakan dalam sistem informasi pelayanan perpustakaan Bekang. dalam analisis

dokumen akan menjelaskan hal-hal berikut:

Nama dokumen : Untuk menjelaskan nama dokumen tersebut

Fungsi : Untuk menjelaskan kegunaan informasi yang digunakan Sumber : Asal dokumen

Distribusi : Menjelaskan kebagian mana informasi mengalir Bentuk : Dokumen yang digunakan dalam bentuk apa Rangkap : Berapa rangkap laporan yang ada dibuat

Berikut Adalah dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem berjalan

perpustakaanBekangdam III/Slw.

1. KTA

Nama dokumen : KTA

Fungsi : Sebagai kartu anggota Bekangdam dan perpustakaan

Sumber : Anggota

Distribusi : Anggota kepada pustakawan Bentuk : Kartu anggota

(48)

Nama dokumen : Buku

Fungsi : Sebagai barang yang akan dipinjam anggota Sumber : Perpustakaan

Distribusi : Perpustakaan kepada anggota

Bentuk : Buku

3. Buku besar

Nama dokumen : Buku besar

Fungsi : Untuk mencatat laporan data peminjam, proses peminjaman, proses pengembalian

Sumber : Pustakawan

Distribusi : Pustakawan kepada pimpinan

Bentuk : Buku

Rangkap : 1

4. Laporan peminjaman

Nama dokumen : Laporan peminjaman

Fungsi : Bukti proses peminjaman buku untuk dilaporkan pada pimpinan setiap bulannya

Sumber : Pustakawan

Distribusi : Pustakawan kepada pimpinan

Bentuk : Laporan

Rangkap : 2

5. Laporan pengembalian

Nama dokumen : Laporan pengembalian

(49)

Sumber : Pustakawan

Distribusi : Pustakawan kepada pimpinan

Bentuk : Laporan

Rangkap : 2

3.2. Analisis prosedur

Analisis prosedur atau proses sistem, sistem memberikan gambaran tentang

sistem yang saat ini sedang berjalan. Analisis sistem bertujuan untuk mengetahui lebih

jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut, sehingga kelebihan dan kekurangan sistem

dapat diketahui.

3.2.1. Prosedur Peminjaman sistem yang sedang berjalan

Prosedur peminjaman yang sedang berjalan saat ini yaitu :

1. Anggota memberikan KTA dan meminjam buku yang akan di pinjam kepada

pustakawan.

2. Pustakawan memeriksa buku yang akan dipinjam, jika sudah tidak layak buku

disimpan kembali serta KTA dan buku dikembalikan pada anggota dan jika masih

layak untuk dipinjam, pustakawan mencatat data peminjaman buku kedalam buku

besar yang kemudian diarsipkan sebagai data peminjaman buku perpustakaan.

3. Pustakawan memberikan KTA serta buku yang akan dipinjam kepada anggota.

4. Pustakawan membuat laporan peminjaman sebanyak 2 rangkap untuk kemudian 1

(50)

Anggota Pustakawan Pimpinan KTA Buku KTA Buku Memeriksa Buku Status Buku Layak?

[image:50.612.128.526.68.533.2]

Data Buku yg tidak dapat dipinjam A1 Mencatat Data Peminjaman Buku Besar Membuat Laporan Peminjaman Laporan Data Peminjaman Laporan Peminjaman KTA Buku KTA Buku A2 Mencatat Buku yg tidak dapat dipinjam Laporan Data Peminjaman KTA Buku KTA Buku

Gambar 3.1 Flowmap Peminjaman yang sedang berjalan

Ket :

KTA : Kartu tanda anggota

A1 : Arsip Data Buku yang tidak dapat Dipinjam

(51)

3.2.2. Prosedur Pengembalian yang sistem sedang berjalan

Prosedur pengembalian yang sedang berjalan saat ini :

1. Anggota memberikan KTA dan buku yang akan dikembalikan kepada

pustakawan.

2. Pustakawan memeriksa KTA serta kondisi buku yang akan dikembalikan dengn

data peminjaman yang telah dicatat, jika tidak sesuai Kartu anggota serta buku

dikembalikan kepada anggota dan anggota mendapatkan sangsi yang telah

ditetapkan, dan jika sesuai maka data peminjaman yang telah dicatat dalam buku

besar ditanda tangan oleh petugas dan petugas mencatat data pengembalian dalam

buku besar untuk diarsipkan.

3. Bila telah selesai maka KTA dikembalikan kepada anggota, buku yang telah

dikembalikan disimpan kembali ke raknya oleh pustakawan.

4. Pustakawan membuat laporan pengembalian sebanyak 2 rangkap untuk kemudian

(52)

Anggota Pustakawan Pimpinan

Periksa KTA & Buku yang di kembalikan KTA BUKU KTA Buku Sesuai Data Peminjaman & kondisi buku? KTA Buku KTA Buku Tidak sesuai Sesuai KTA Buku

Data peminjaman di tandatangan & mencatat data pengembalian

KTA Buku yang di

kembalikan Buku Besar KTA

A

Membuat Data Laporan Pengembalian Laporan Data Pemngembalian Laporan Pemngembalian Laporan Data

[image:52.612.128.525.70.568.2]

Pemngembalian A3

Gambar 3.2 Flowmap Pengembalian yang sedang berjalan

Ket :

KTA : Kartu tanda anggota

A : Kembali ke Rak

(53)

3.2.3. Analisis Pengkodean

Pengkodean berfungsi untuk mendefinisikan suatu objek secara singkat,

mengklasifikasikan data dan memasukkan data ke dalam database. Kode dapat dibentuk

dari kumpulan huruf dan angka atau karakter khusus. Pada program sistem informasi

perpustakaan terdapat beberapa pengkodean untuk memudahkan dalam pencarian data

yaitu :

1. Kode Peminjam

Contoh : 119900598207kpt

Keterangan :

kol= kolonel

let= letkol

may= mayor

kpt= kapten

ltu= lettu

ltd= letda

plt= peltu

pld= pelda

srm= serma

srk= serka

srt= sertu

srd= serda

kpk= kopka

prk= praka

(54)

2. Kode Barang

Contoh : 001bku

Keterangan :

bku : Buku Umum

bkm : Buku Militer

cd : CD

3. Kode Letak Barang

Contoh : lkc-kr-a

Keterangan :

lkc-kr-a : lemari kaca kiri atas

lkc-kr-t : lemari kaca kiri tengah

lkc-kr-b : lemari kaca kiri bawah

lkc-kr-pb : lemari kaca kiri paling bawah

lkc-kn-a : lemari kaca kanan atas

lkc-kn-t : lemari kaca kanan tengah

(55)

3.3. Perancangan Sistem

3.3.1. Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum kepada

pemakai dalam pembuatan rancangan sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang

lama. Sehingga nantinya diharapkan sistem yang baru lebih baik dalam mengatasi

permasalahan yang ada pada perpustakaan Bekangdam III/Slw.

3.3.2. Perancangan Diagram Konteks

Diagram konteks berfungsi untuk menjelaskan hubungan sistem yang akan

dibangun serta untuk memudahkan pembuatan sistem. Gambar diagram konteks tersebut

[image:55.612.93.530.376.605.2]

dapat dilihat pada gambar berikut ini :

(56)

3.3.3 Perancangan Data Flow Diagram (DFD)

Data flow diagram merupakan model dari sistem untuk menggambarkan

pembagian sistem yang lebih kecil. Maka dapat di gambarkan Data Flow Diagram

[image:56.612.164.521.179.571.2]

(DFD).

(57)
[image:57.612.177.436.292.596.2]

Gambar 3.5. DFDlevel 1 proses 1 (Login)

(58)
[image:58.612.132.475.75.277.2]

Gambar 3.7DFD level 1 proses 3 (Pengolahan Data Transaksi)

[image:58.612.141.471.343.584.2]
(59)
[image:59.612.157.459.72.280.2]

Gambar 3.9DFDlevel 2 proses 2.1 (Pengolahan Data User)

[image:59.612.167.444.350.617.2]
(60)
[image:60.612.166.494.75.345.2]

Gambar 3.11.DFD level 2 proses 2.3 (Pengolahan Data Buku)

[image:60.612.226.468.449.691.2]
(61)

Gambar 3.13. DFD level 2 proses 3.1 (Pengolahan Data Transaksi Peminjaman)

Gambar 3.14.DFD level 2 proses 3.2 (Pengolahan Data Transaksi Pengembalian)

3.3.4 Kamus Data

Kamus data (data dictionary) merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem. Kamus data dibuat berdasarkan arus

data yang ada pada diagram aliran data. Dengan menggunakan kamus data, analisis

sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir pada sistem secara lengkap. Kamus data

digunakan untuk merancang input, merancang laporan dan database.

Kamus data yang dibutuhkan untuk membuat apliksi pengolahan data

perpustakaan, yaitu :

Tabel 3.1 Kamus Data

Nama User

Deskripsi Berisi data pustakawan yang akan menggunakan sistem yang akan dibangun

Sruktur Data ID +nama+ Password+Alamat+Tgl_Tugas

(62)

nama {A..Z } Password { 0..9 }

Nama Peminjam

Deskripsi Berisi seluruh data anggota perpustakaan Sruktur Data kd_peminjam+ Nama_anggota + Alamat + Tlp kd_peminjam {0..9 | A..Z}

Nama {A..Z }

Alamat {A..Z | 0..9}

Tlp {0..9}

Nama Barang

Deskripsi Berisi data buku umum perpustakaan

Sruktur Data Kd_buku + kategori + Judul + Kode_Letak + Pengarang + Penerbit + Status + Ket

Kode {0..9 | A..Z }

Kategori {A..Z }

Judul {0..9 | A..Z }

Kode_Letak {A..Z } Pengarang {A..Z }

Penerbit {A..Z }

Status {A..Z }

Ket {A..Z }

Nama Bukuumum

Deskripsi Berisi data buku umum perpustakaan

Sruktur Data Kode + kategori + Judul + Kode_Letak + Pengarang + Penerbit + Status + Ket

Kode {0..9 | A..Z }

Kategori {A..Z }

Judul {0..9 | A..Z }

(63)

Penerbit {A..Z }

Status {A..Z }

Ket {A..Z }

Nama Bukumiliter

Deskripsi Berisi data detail buku militer perpustakaan

Sruktur Data Kode+ kategori + Judul + Pengarang + Status + Ket

Kode {0..9 | A..Z }

kategori {A..Z }

Judul {0..9 | A..Z }

Pengarang {A..Z }

Status {A..Z }

Ket {A..Z }

Nama CD

Deskripsi Berisi seluruh data peminjaman CD/DVD perpustakaan

Sruktur Data Kode+ kategori + Judul + pengarang + Kode_Letak + Status + Ket

kode {0..9 | A..Z }

Kategori {A..Z }

Judul {0..9 | A..Z }

Pengarang {A..Z } Kode_Letak {A..Z }

Status {A..Z }

Ket {A..Z }

Nama Peminjaman

Deskripsi Berisi seluruh data peminjaman barang perpustakaan

Sruktur Data Kd_Transaksi + kd_peminjam + Kode+ Judul+ Tgl_pinjam + user

(64)

Judul {A…Z} Tgl_pinjam Date/Time

user {A...Z}

Nama Pengembalian

Deskripsi Berisi seluruh data pengembalian buku perpustakaan

Sruktur Data Kd_transaksi + Kd_peminjam + Nama_peminjam + tgl_pinjam + Tgl_kembali +user

Kd_transaksi {A..Z | 0..9} Kd_peminjam {0..9 | A..Z } Nama_peminjam {A...Z} Tgl_pinjam Date/Time Tgl_kembali Date/Time

User {A...Z}

3.3.5 Perancangan Basis Data

Dalam hal ini dibahas mengenai entity relationship diagram, tabel relasi dan struktur tabel.

3.3.5.1 ERD (Entity Relation Diagram)

Untuk memodelkan data dan menggambarkan hubungan antara data yang ada

pada sistem yang sedang berjalan digunakan alat bantu yaitu diagram E-R.

Usulan ukntuk perancangan diagram E-R yaitu dapat membedakan dengan atribut lainnya

sehingga tabel tersebut dapat dijadikan raferensi untuk tabel lainnya. Usulan tabel yang

(65)

tabel buku umum, table buku militer Tabel CD, tabel Peminjaman, dan tabel

pengembalian .

Gambar 3.15. Diagram ER (sistem yang akan diusulkan)

Atribut :

User : {User_id,nama,Password }

Peminjam : {kd_peminjam,Nama,Alamat,Tlp,HP }

Barang : { Kode,kategori,Judul, Kode_Letak ,pengarang,Penerbit,Status,Ket}

Buku umum: { Kode,kategori,Judul,Kode_Letak,Pengarang, Penerbit,Status,Ket}

Buku Militer: {kode,kategori,Judul,Pengarang,Status,Ket}

CD: {kode,Katagori,Judul,Kode_Letak,Status,Ket }

Peminjaman : { Kd_Transaksi,kd_peminjam,Kode,Judul,Tgl_pinjam,user }

Pengembalian :{Kd_transaksi,Kd_peminjam,Nama_peminjam,Tgl_pinjam,Tgl_kembali,

(66)

3.3.5.2 Relasi Tabel

Tabel Relasi merupakan transformasi dari bentuk relasi diagram E-R yang di

[image:66.612.94.526.192.428.2]

gambarkan dalam bentuk relasi perancangan tabel. Berikut ini merupakan bentuk gambar

tabel relasi.

Gambar 3.16. Relasi Tabel

3.3.5. 3 Struktur Tabel

Stuktur file berfungsi sebagai rancangan dalam database sistem informasi yang

akan dibuat, adapun struktur file yang ada dari perancangan sistem informasi

(67)

1. Nama Tabel : PUser

[image:67.612.86.488.60.726.2]

Primary Key : id_user

Tabel 3.2 Tabel User

Data Item Type Size Keterangan

User_id Text 10 ID User

Nama Text 30 Nama User

Password Text 10 Password User

2. Nama Tabel : tbl_Peminjam

Primary Key : kd_peminjam

Tabel 3.3. Tabel Peminjam

Data Item Type Size Keterangan

kd_peminjam Text 20 Kode Peminjam

Nama Text 50 Nama Peminjam

Alamat Text 50 Alamat Peminjam

Tlp Text 50 No Telepon

Peminjam

HP Text 50 No HP Peminjam

3. Nama Tabel : tbl_barang

Primary Key : Kode

Tabel 3.4. Tabel Barang

Data Item Type Size Keterangan

(68)

Kategori Text 30 Kategori buku

Judul Text 255 Judul Buku

Kode_Letak Text 10 Kode Rak Buku

Pengarang Text 50 Pengarang Buku

Penerbit Text 50 Penerbit Buku

Status Text 10 Status Buku

Ket Text 50 Keterangan Buku

4. Nama Tabel : tbl_Bukuumum

Primary Key : Kode

Tabel 3.5. Tabel Buku Umum

Data Item Type Size Keterangan

Kode Text 30 Kode Buku

Kategori Text 30 Kategori buku

Judul Text 255 Judul Buku

Kode_Letak Text 10 Kode Rak Buku

Pengarang Text 50 Pengarang Buku

Penerbit Text 50 Penerbit Buku

Status Text 10 Status Buku

(69)

5. Nama Tabel : tbl_Bukumiliter

Primary Key : Kode

Tabel 3.6 Tabel Buku Militer

Data Item Type Size Keterangan

Kode Text 30 Kode Buku

kategori Text 30 Kategori buku

Judul Text 255 Judul Buku

Pengarang Text 50 Pengarang Buku

Status Text 10 Status Buku

Ket Text 50 Keterangan Buku

6. Nama Tabel : tbl_cd

Primary Key : Kode

Tabel 3.7. Tabel CD

Data Item Type Size Keterangan

Kode Text 30 Kode Buku

kategori Text 30 Kategori CD

Judul Text 250 Judul CD

Kode_Letak Text 10 Kode Rak

Status Text 10 Status CD

(70)

7. Nama Tabel : tbl_peminjaman

Primary Key :

-Tabel 3.8 -Tabel Peminjaman

Data Item Type Size Keterangan

Kd_Transaksi Text 10 Kode Transaksi

Peminjaman

Kd_Peminjam Text 20 Kode peminjam

Kode Text 30 Kode

Gambar

Gambar 3.1 Flowmap Peminjaman yang sedang berjalan
Gambar 3.2  Flowmap Pengembalian yang sedang berjalan
Gambar 3.3. Diagram konteks yang diusulkan
Gambar 3.4. DFD level 0 (Pengolahan Data Perpustakaan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

“Jaringan informasi adalah suatu sistem terpadu dari badan-badan yang bergerak dalam bidang pengolahan informasi, seperti perpustakaan, pusat dokumentasi, pusat analisis

Dengan perkembangan informasi yang semakin cepat, perpustakaan dan pustakawan juga harus berkembang..Pustakawan harus mampu dalam mencari,

Sehingga para pustakawan atau staf yang bekerja di bagian pengolahan data operator di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Pangkep tidak dapat

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis akan membantu pengolahan data dan penyampaian segala informasi tentang Perpustakaan Matahari dengan memanfaatkan teknologi informasi

Dengan adanya aplikasi Sistem Informasi Penjualan Obat di Apotek Rabbani maka dapat membantu petugas dalam mempercepat pengolahan data seperti pencatatan, pembuatan

Dengan adanya program warung informasi teknologi di UPT Perpustakaan Universitas Siliwangi yang difasilitasi oleh Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia serta

Jika dahulu peran pustakawan terbatas hanya pada mengorganisasi informasi dan memberikan pelayanan di perpustakaan, maka dalam era teknologi informasi ini, peran

Pengembangan sistem informasi perpustakaan berbasis website di SMPN 13 Satu Atap desa Punggur Kapuas dalam membantu pelayanan pengelolaan perpustakaan sekolah mendapatkan tingkat