• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Sistem Pengolahan Data Fosil Molusca pada Museum Geologi Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Sistem Pengolahan Data Fosil Molusca pada Museum Geologi Bandung"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

MEMBANGUN SISTEM PENGOLAHAN DATA FOSIL MOLUSCA BERBASIS WEB PADA MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi Tugas Matakuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Program Studi Teknik Informatika Fakutas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indoensia

Parlan Lumbantoruan 10110744

Adhie Prasetyo 10110020

Bayu Handono 10110026

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NIM : 10110020

Kelas : IF-1

Nama Lengkap : Adhie Prasetyo

Tempat / Tanggal Lahir : Bandung, 23 Agustus 1992

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Kompleks Taman Cibaduyut Indah B-59, Kabupaten Bandung No. Telp : 083822952438

RIWAYAT PENDIDIKAN 1998–2004 : SDN Mohammad Toha,Bandung 20042007 : SMPN 38,Bandung

20072010 : SMA Pasundan 1,Bandung

(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NIM : 10110026

Kelas : IF-1

Nama Lengkap : Bayu Handono

Tempat / Tanggal Lahir : Bandung, 28 Desember 1991

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Parakan Panjang No. 20 Kec. Cimeunyan , Bandung No. Telp : 083822707241

RIWAYAT PENDIDIKAN

1998–2004 : SDN Bojong Kacor I Bandung

20042007 : SMPN Negeri 19 Bandung 20072010 : SMK Merdeka Bandung

(8)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NIM : 10110744

Kelas : IF-1

Nama Lengkap : Parlan Lumbantoruan

Tempat / Tanggal Lahir :Lumban Parsaoran,Medan 10 Oktober 1991 Agama : Kristen Protestant

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Sekeloa Utara gg ciheulang No. Telp : 085275232510

RIWAYAT PENDIDIKAN

1998–2004 : SDN 173309 Parhorboan, Tapanuli Utara 20042007 : SMPN 2 Pagaran, Tapanuli Utara

20072010 : SMAN 1 Siborong-borong, Tapanuli Utara

(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR………i

DAFTAR ISI……….…iii

DAFTAR TABLE………vii

DAFTAR GAMBAR………..viii

DAFTAR SIMBOL………...ix

DAFTAR LAMPIRAN……….xi BAB I PENDAHULUAN……….1

1.1 Latar Belakang………...2

1.2 Perumusan Masalah………....2

1.3 Maksud dan Tujuan………2

1.3.1 Maksud………..2

1.3.2 Tujuan………2

1.4 Batasan Masalah……….2

1.5 Metode Penelitian………...3

1.6 Sistematika Penulisan……….5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………...6

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek………..6

2.2 Sejarah Instansi………..6

2.3 Logo instansi………..8

(10)

2.5 Stuktur Organisasi………10

2.6 Landasan Teori………12

2.6.1 DefinisiWebsite...12

2.6.2 Pengertian Sistem……….…13

2.6.3 Konsep Dasar Sistem………....14

2.6.4 Karakteristik Sistem……….14

2.6.5 Klasifikasi Sistem……….………15

2.6.6 Analisis Sistem……….16

2.6.7 Desain Sistem………...17

2.6.8 Tujuan Desain Sistem………...17

2.6.9 Konsep Dasar Basis Data……… 18

2.6.10 Database Manajemen Sistem (DBMS)……….…20

2.6.11 Tujuan Basis Data………20

2.6.12 Tahap Perancangan Basis Data………20

2.6.13 Metode Analisis Sistem Terstruktur……….24

2.6.13.1.1 Bagan Alir Dokumen………24

2.6.13.1.2 Entity Relationship Diagram(ERD)………24

2.6.13.1.3 Diagram Konteks (Contexts Diagram)……….25

2.6.13.1.4 DFD (DataFlow Diagram)………..25

2.6.13.1.5 Kamus Data (Data Directory)………..25

2.7 Software Pendukung………...26

2.7.1 HTML………...26

2.7.2 Macromedia Dreamweaver 8………...27

(11)

2.7.5 App Server………30

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN………....31

3.1 Deskripsi Aktifitas Kerja Praktek di Museum Geologi Bandung………31

3.2 Analisis Sistem……….31

3.2.1 Analisis Fungsional………..32

3.2.1.1 Flow Map Sistem Yang Sedang Berjalan……….……..33

3.2.2 AnalisisNon Fungsional dan Kebutuhan Non Fung………....34

3.2.2.1 AnalisisUser...34

3.2.2.2 AnalisisHardware……….34

3.2.2.3 AnalisisSoftware………...35

3.2.3 Analisis Kebutuhan Fungsional………...35

3.2.3.1 Diagram Konteks………...35

3.2.3.2 DFD………...36 3.2.3.3 Spesifikasi Proses………...40

3.3 Perancangan Sistem………....…………..46

3.3.1 Perancangan Basis Data………...46

3.3.1.1 ERD (Entity Relationship Diagram)………..46

3.3.1.2 Tabel Relasi………47

3.3.1.3 Kamus Data………48

3.3.1.4 Struktur File………52

(12)

3.3.2.2 Jaringan Semantik………..62

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……….…….……….62

4.1 Kesimpulan……….………..62

4.2 Saran……….…………62

(13)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya serta hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan Kerja Praktek yang

berjudul “Membangun Sistem PengolahanData Fosil Molusca Berbasis Web pada Museum Geologi Bandung dapat terselesaikan dengan baik.

Laporan Kerja Praktek Lapangan ini disusun berdasarkan apa yang telah kami lakukan pada saat dilapangan yakni pada “Tempat Praktek Lapangan” yang

beralamat di jalan Diponegoro No 57 Bandung, yang dimulai dari tanggal 22 Juli 2013 s/d 22 Agustus 2013.

Kerja praktek lapangan ini merupakan salah satu syarat wajib yang harus ditempuh dalam Program Studi Teknik Inforamtika Universitas Komputer Indonesia. Selain untuk menuntas program studi yang penulis tempuh, kerja praktek ini ternyata memberikan banyak manfaat kepada penulis baik dari segi akademik maupun untuk pengalaman yang tidak dapat penulis temukan saat berada di bangku kuliah. Kami menyadari bahwa laporan Kerja Praktek ini masihjauh dari sempurna baik dalam isi, program maupun penulisan tata bahasa yang digunakan.

Dalam penyusunan laporan hasi kerja praktek lapangan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin mengungkapkan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Eddy Soegoto, Msc selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia

2. Irawan Afrianto, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Inforamtika Universtitas Komputer Indonesia

3. Bapak Bayu S.kom selaku pembmbing yang telah meluangkan waktu sert bantuan kepada kami di dalam penyusunan tugas kerja praktek

(14)

5. Rekan satu tim Kerja Praktek, Bayu Handono dan Adhie Prasetyo, Parlan Lumbantoruan terima kasih atas kerjasamanya

6. Kepada teman-teman IF-1 terima kasih atas dukungannya

(15)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Supono, Pemrograman Web denganJavascript,YRAMA WIDYA. 2006. [2] Edwar Hermawan, File Skripsi Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Unit [3] Rusmana Agus, Analisis Sistem Informasi, PUSAT PENERBITAN UNIVERSITAS TERBUKA. 2002.

[4] Kendall, Analisis dan Perancangan Sistem,Indeks. 2006. [5] Adi Nugroho, Basis Data, Andi Publisher. 2010.

(16)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Museum Geologi merupakan salah satu museum bersejarah yang ada di Kota Bandung. Berbagai koleksi geologi dan pertambangan terlengkap di Indonesia dapat dijumpai di sana. Museum yang semula merupakan laboratorium, memiliki ragam koleksi batuan, mineral, meteorit, fosil dan artefak yang telah dikumpulkan sejak tahun 1850-an. Gedung tersebut pada awalnya bernama Geologisch Laboratorium yang kemudian juga disebut Geologisch Museum. Museum Geologi pertama kali diresmikan pada tanggal 16 mei 1929. Awalnya museum ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan koleksi hasil penyelidikan geologi yang dilakukan oleh para ahli yang diketuai oleh Pemerintah Belanda pada zaman dahulu. Dalam museum ini tersimpan dan dikelola materi-materi geologi seperti fosil, batuan dan mineral.

Di Museum Geologi sistem pengolahan data fosil molusca yang dikumpulkan selama kerja lapangan masih dilakukan secara manual. Pegawai tidak bisa secara langsung menginputkan data jika sedang berada diluar kota. Itu mengakibatkan data fosil molusca yang didapatkan ditempat penelitian tidak bisa secara langsung dimasukan kebagian dokumentasi.

Berdasarkan permasalahan yang ada maka dibutuhkan sebuah aplikasi yang lebih efisien pada Museum Geologi Bandung. Oleh karena itu, pada laporan ini akan dibuat suatu sistem pengolahan data yang

(17)

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun yang menjadi permasalahan adalah sebagai berikut: 1. Para pegawai membutuhkan waktu input yang lama 2. Proses input data harus dilakukan di kantor museum

1.3 Maksud

Maksud dari ditulisnya laporan ini untuk Membangun Sistem Pengolahan Data Fosil Molusca Berbasis Web pada Museum Geologi Bandung

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan aplikasi data Molusca berbasis web adalah sebagai berikut:

1. Mempercepat proses penginputan data

2. Agar proses input data dapat dilakukan dimana saja

1.5 Batasan Masalah

Permasalahan yang harus diselesaikan pada proyek akhir ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Input data dilakukan secaraon-linemenggunakanweb browser. 2. Hanya administrator dan pegaai saja yang dapat melakukan

input data.

3. Aplikasi ini menampilkan khusus data fosil molusca.

4. Aplikasi ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan untuk penyimpanandatabasemenggunakan MySQL

1.6 Metode Penelitian

Metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan laporan kerja praktek ini adalah metode deskriptif diantaranya:

(18)

Dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari referensi yang berhubungan dengan fosil molusca.

b. Wawancara

Mengadakan wawancara dengan pembimbing maupun praktisi yang berhubungan dengan pembahasan yang dibahas dalam laporan kerja praktek ini.

c. Observasi

Melakukan observasi untuk mencari masalah yang mungkin terjadi, mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut dengan membangun suatu aplikasi.

2. Tahap Perancangan dan Implementasi

Pembangunan perangkat lunak ini menggunakan metode waterfall yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

a. System Enginering

Merupakan tahap awal dalam pengembangan sistem yaitu menetapkan segala hal yang diperlukan dalam membangun perangkat lunak dengan meminta penjelasan dari pihak-pihak yang memiliki keterkaitan dengan aplikasi yang dibuat.

b. Analisis

Mempelajari serat memahami perangkat lunak yangakan dibuat dengan menentukan karakteristik hubungan antar objek-objek.

c. Design

Merupakan tahap penerjemah atau transformasi dari tahap analisis ke dalam suatu metode desain perangkat lunak yang mudah dimengerti olehuser.

d. Coding

Tahap ini merupakan tahap penterjemah data atau pemecahan masalah yang telah dirancang ke dalam format yang dapat dibaca oleh mesin dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer.

(19)

Pengujian (testing) perangkat lunak mengintegrasikan metode desain test case ke dalam sederetan langkah yang dilaksanakan dengan baik, dan hasilnya adalah konstruksi perangkat lunak yang baik.

f. Maintenance

Tahap akhir di mana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaanuser.

Gambar 1.1. MetodologiWaterfall

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan beberapa ini dibagi dalam beberapa bab dengan pokok pembahasan. Sistematika secara umum adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

System Engineerin

gg

Analysis

Design

Coding

Testing

(20)

Menguraikan tentang dasar-dasar pemikiran yang berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memaparkan tentang profil Museum Geologi Bandung dan teori-teori sistem pengolahan data yang berkaitan dengan topik dan menunjang dalam perancangan sistem yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan perangkat lunak.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini dijelasakan langkah-langkah perancangan dan pembuatan Aplikasi Input Data Fosil Molusca berbasis Web serta kegiatan selama mengikuti kerja praktek di Museum Geologi.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Profil Tempat Kerja Praktek

Dalam Profil Tempat Kerja Praktek akan dibahas mengenai Museum Geologi Bandung.

1.2 Sejarah Instansi

Museum Geologi merupakan salah satu museum bersejarah yang ada di Kota Bandung. Pada masa penjajahan Belanda keberadaan Museum Geologi berkaitan dengan sejarah penyelidikan geologi dan tambang di wilayah Nusantara yang dimulai sejak pertengahan abad ke-17 oleh para ahli Eropa. Setelah Eropa mengalami revolusi industry pada pertengahan abad ke-18, Eropa membutuhkan banyak bahan tambang sebagai bahan dasar industri. Pemerintah Belanda sadar akan pentingnya penguasaan bahan galian di wilayah nusantara. Melalui hal ini, diharapkan perkembangan industry di Negeri Belanda dapat ditunjang. Maka, pada tahun 1850, dbentuklah Dienst van het Mijnwezen. Kelembagaan ini berganti nama menjadi Dienst van Mijnbouw pada tahun 1922, yang bertugas melakukan penyelidikan geologi serta sumber daya mineral. Hasil penyelidikan yang berupa contoh-contoh batuan, mineral, fosil, laporan dan peta memerlukan tempat untuk penganalisisan dan penyimpanan, sehingga pada tahun 1928 Dienst van Mijnbouw membangun gedung di Rembrandt Straat Bandung. Gedung tersebut pada awalnya bernamaGeologisch Laboratoriumyang kemudian juga disebutGeologisch Museumatau yang sekarang ini disebut Museum Geologi.

(22)

Selama masa pendudukan Jepang, pasukan Jepang mendidik dan melatih para pemuda Indonesia untuk menjadi: PETA (Pasukan PEmbela Tanah Air) dan HEIHO (Pasukan pembantu bala tentara JEpang pada perang Dunia II). Laporan hasil kegiatan di masa itu tidak banyak yang ditemukan, karena banyak dokumen(termasuk laporan hasil penyelidikan) yang dibumi hanguskan tatkala pasukan Jepang mengalami kekalahan di mana-mana pada awaltahun 1945.

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pengelolaan Museum Geologi berada dibawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG/1945-1950). Pada tanggal 19 September 1945, pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat dan Inggris yang diboncengi oleh Netherlands Indies Civil Administration (NICA) tiba di Indonesia . Merdeka mendarat di Tanjung Priok, Jakarta. Di Bandung, mereka berusaha menguasai kembali kantor PDTG yang sudah dikuasai oleh para pemerintah Indonesia. Tekanan yang dilancarkan oleh pasukan Belanda memaksa kantor PDTG dipindahkan ke Jl. Braga No.3 dan No. 8, Bandung pada tanggal 12 Desember 1945. Kepindahan kantor PDTG rupanya terdorong pula oleh gugurnya seorang pengemudi bernama Sakiman dalam rangka berjuang mempertahankan kantor PDTG. Pada waktu itu, Tentara Republik Indonesia Divisi III Siliwangi mendirikan Bagian Tambang, yang tenaganyadiambil dari PDTG. Setelah kantor di Rembrandt Straat ditinggalkan oleh pegawai PDTG, pasukan Belanda mendirikan lagi kantor yang bernama Geologische Dienst di tempat yang sama. Di mana-mana terjadi pertempuran. Maka, sejak Desember 1945 sampai dengan Desember 1949, yaitu selama 4 tahun berturut-turut, kanor PDTGterlunta-lunta berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

(23)

Sekembalinya ke Bandung, Museum Geologi mulai mendapat perhatian dari pemerintah RI. Hal ini terbukti pada tahun 1960, Museum Geologi dikunjungi oleh Presiden Pertama RI Ir. Soekarno.

1.3 Logo Instansi

Museum Geologi Bandung Memiliki logo sebagai berikut :

Gambar 2.1 Logo Museum Geologi Bandung

Museum Geologi memiliki logo seperti yang digambarkan diatas. Logo tersebut menganalogikan tentang keberadaan dan fungsi Museum Geologi yang erat kaitannya dengan segala aspek geologis. Logo pun digunakan sebagai bet di seragam para staf yang bekerja di Museum Geologi Bandung. Dibawah ini adalah makna dari logo di atas:

1. Gambar segitiga yang berada dia atas adalah udara 2. Segitiga yang di bawah adalah menggambarkan tanah 3. Segitiga yang ada di kanan adalah api

4. Segitiga yang di kiri adalah air

Udara, tanah, api dan air adalah segala aspek dan materi yang teliti serta di koleksi oleh Museum Geologi. Dimana keempatnya memiliki kekuatan masing-masing yang membedakan antara satu dengan yang lainnya. Selain itu Museum Geologi juga memberikan informasi berupa pengetahuan bagi para pengunjungnya.

1.4 Badan Hukum Instansi

(24)

KEPALA

manusia dan lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikandan rekreasi. Sedangkan Museum menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1995 Pasal 1 ayat (1) adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda- benda bukti materil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.

Pendirian sebuah museum memiliki acuan hukum, yaitu:

1. Undang-undang RI Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

2. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang- undang RI Nomor 5 Tahun 1992

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1995 tentang Pemeliharaan dan Pemanfaatan Benda Cagar Budaya di Museum

4. Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor KM.33/PL.303/MKP/2004 tentang Museum

1.5 Struktur Organisasi dan Job Destruction

Struktur organisasi Museum Geologi Bandung dapat digambarkan sebagai berikut:

(25)

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Museum Geologi Bandung

1.5.1 Kepala Museum Geologi

Kepala Museum Geologi membawahi bagian- bagian yang lain di Museum Bandung. Selain itu bertugas sebagai perencana kegiatan yang akan diadakan dan bertanggung jawab kepada bagian- bagian yang lainnya.

1.5.2 Kelompok Kerja Subbagian Tata Usaha

Kelompok Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan, penyiapan bahan penyusunan program dan laporan, urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan serta rumah tangga. Sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1752 tahun 2002 dibentuk 4(empat) Kelompok Kerja (Pokja) yang terdiri dari :

1. Pokja Penyusunan Program dan Kepegawaian 2. Pokja Keuangan dan Rumah Tangga

Untuk kegiatan ketatausahaan dilaksanakan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Museum Geologi

1.5.3 Kelompok Kerja Seksi Peragaan

Peragaan Museum Geologi merupakan bagian yang secara langsung dapat diakses masyarakat luas. Oleh karena itu, Seksi Peragaan selain harus mampu memelihara peragaan yang telah ada juga sebaliknya dapat melakukan pengembangan peragaan serta harus mampu menyampaikan informasi geologi kepada pengunjung sesuai dengan tingkat pendidikannya. Susunan Kelompok Kerja pada Seksi Peragaan adalah seperti berikut:

1. Pokja Pelayanan Pengunjung

2. Pokja Program Pengembangan Peragaan dan Edukasi 1.5.4 Kelompok Kerja Seksi Dokumentasi

(26)

menjadi koleksi yang “abadi” untuk generasi yang akan datang, tetapi juga

dapat menunjang kegiatan eksplorasi, baik itu eksplorasi sumber daya mineral, maupun eksplorasi sumber daya energi di Indonesia karena koleksi tersebut merupakan data geologi dari seluruh wilayah Indonesia. Pendokumentasian koleksi batuan, mineral dan fosil tersebut menjadi tugas Seksi Dokumentasi. Sebelum koleksi tersebut disimpan di ruang dokumentasi koleksi, maka diperlukan pembersihan secara khusus disamping pembuatan preparat untuk penelitian koleksi tersebut. Setelah informasi tentang koleksi tersebut diperoleh dari hasil penelitian, maka informasi tersebut disimpan di ruang dokumentasi di mana segala informasi mengenai koleksi tersebut disimpan

sebagai “database”. Oleh karena itu Seksi Dokumentasi memerlukan

Kelompok Kerja yang terdiri dari:

1. Pokja Koleksi Batuan dan Mineral 2. Pokja Kolesi Fosil

2.6 Landasan Teori

Dalam Landasan Teori akan dibahas tentang teori- teori yang berhubungan dengan system informasi yang akan dibuat.

2.6.1 Definisi Website

Website sebutan bagi sekelompok halaman web (web page), yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain(domain name)atau subdomain diWorld Wide Web (WWW) di internet. WWW terdiri dari seluruh situs web yang tersedia kepada publik. Halaman-halaman sebuah situs web diakses dari sebuah URL yang

menjadi “akar: (root), yang disebut homepage(halaman induk: sering diterjemahkan

menjadi “Beranda”, “halaman muka”), dan biasanya di simpan dalam server yang sama. Tidak semua situs web dapat diakses dengan gratis. Beberapa situs web memerlukan pembayaran agar dapat menjadi pelanggan, misalnya situs-situs yang menampilkan pronografi, situs-situs berita, layanan surat elektronik (e-mail) dan lain-lain. [1]

(27)

untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.

Halaman-halaman dari website akan bias diakses dari sebuah URL yang biasa disebut Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki meskipun hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka susunan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.

Beberapa website membutuhkan subskripsi (data masukan) agar user dapat mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada beberapa situs bisnis , situs-situs e-mail gratisan yang membutuhkan subskripsi agar kita dapat mengakses situs tersebut.

Website ditulis atau secara dinamik dikonversi menjadi HTML dan diakses melalui sebuah program software yang biasa disebut dengan web browser yang dikenal juga dengan HTTP Client. Halaman web dapat dilihat atau diakses melalui jaringan computer dan internet. Perangkatnya bisa saja berupa Personal Computer, Laptop, PDA ataupun HandPhone.

2.6.2 Pengertian Sistem

Dalam perancangan suatu system informasi diarahkan pemanfaatan teknologi secara maksimal yang terdiri dari beberapa elemen atau komponen yang membentuk jaringan kerja dan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisakan sebuah system sebagai berikut:

“Suatu system adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”[2]

(28)

2.6.3 Konsep Dasar Sistem

Perancangan suatu program aplikasi terdiri dari dua kesatuan sistem. Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen. Pengertian dari prosedur itu sendiri menurut Richard F. Neuschel adalah suatu urutan-urutan operasi tulis menulis biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi yang terjadi. [2]

Lebih lanjut Ferry Fitz Gerald, Andra F. Fitz Gerald dan Warren D. Stalling, Jr mendefinisakan prosedur sebgai berikut:

“Prosedur adalah urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan intruksi

yang menerapkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan,

kapan (when) dikerjakan dan bagaimana(how) mengerjakan.”

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefiniskan sistem sebagai berikut:

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.”

2.6.4 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu: [2] 1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem memiliki sejumlah komponen yang saling berinteraksi, di mana setiap komponen akan membentuk suatu kerja sama. Komponen sistem dapat berupa susb sistem yang merupakan bagian dari sistem yang lebih besar. 2. Batasan Sistem (Boundary)

Merupakan suatu daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain/lingkungan luar, dan dengan batasan ini kita bias mengetahuiruang lingkup suatu sistem.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

Apapun yang berada di luar batas sistem yang mempengaruhi operasi suatu sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

(29)

yang lain, antara sistem dan sub sistem akan saling berinteraksi membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Merupakan energy yang dimasukkan ke dalam sistem, di mana masukan ini dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

6. Keluaran Sistem (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diidentifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan mampu menjadi masukan baru/informasi yang dibutuhkan.

7. Pengolahan Sistem (Object)

Setiap sistem pasti mempunyai pengolahan data masukan untuk diolah menjadi sebuah informasi.

8. Sasaran Sistem (Object)

Merupakan penentu dari tujuan untuk menentukan masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang akan dihasilkan sebuah sistem.

2.6.5 Klasifikasi Sistem [Edwar Hermawan, File Skripsi Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Unit ]

Sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasusu yang terjadi, oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa sudut pandang, yaitu:

1. Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya: sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.

2. Sistem Fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem computer, sistem akuntansi dan lain sebagainya.

3. Sistem Alamiah (Natural Sistem) adalah sistem yang terjadi melalui proses alam misalnya: perputaran bumi.

(30)

5. Sistem tertentu (deterministic sistem) adalah system yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi missal: system computer.

6. Sistem Tak Tentu adalah system yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

7. Sistem Tertutup (closed sistem) merupakan system yang tidak berhubungan dengan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya.

8. Sistem terbuka adalah system yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.6.6 Analisis Sistem

Analisis system (system analis) merupakan tahapan yang sangat kritis dan penting, karena kesalahan dalam tahap ini dapat mempengaruhi tahapan selanjutnya, Analisa system didefinisikan sebagai berikut: [3]

“Penguraian dari suatu system informasi yang utuh ke dalam bagian bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang

terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya.”

Dalam tahap analisi terdapat langkah langkah sebagai berikut: a. Identifyyaitu mengidentifikasi masalah.

b. Understandyaitu memahami kerja dari system yang ada. c. Analyzeyaitu menganalisi system.

d. Report yaitu membuat laporan hasil analisis.

2.6.7 Desain Sistem

Desain system adalah proses pengembangan spesifikasi system baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis system.Dalm tahap desain,tim kerja desain harus merancang dalam berebagai kertas kerja mengenai spesifikasi yang dimaksud. Kertas kerja dimaksud memuat berbagai uraian mengenai input,proses,dan output dari system yang diusulkan. Desain system didefinisikan sebagai berikut: [4]

“Penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari

(31)

2.6.8 Tujuan Desain Sistem

Desain system mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut: [4] 1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai system.

2. Untuk memberikan gambaranyang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram computer dan ahli-ahli teknik yang terlihat.

Sasaran-sasaran yang harus dicapai agar desain sistem mencapai tujuan: 1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah

digunakan.

2. Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan.

3. Desain harus efektif dan efisien mendukung pengolahan transaksi pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen termasuk tugas-tugas lainnya yang tidak data dilakukan oleh komputer.

4. Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen yang meliputi data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian sistem.

2.6.9 Konsep Dasar Basis Data

Basis data (database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip yang ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam pengambilan kembali data tersebut. Basis data menunjukan suatu kumpulan data yang dipakai dalam suatu lingkungan perusahaan atau intansi-instansi. Perancangan basis data dalam sistem informasi disebut sistem basis data(database system). [5]

2.6.10 Definsi Basis Data

Istilah basis data banyak menimbulkan interpretasi yang berbeda. Anthoni J. Fabbri dan A. Roberth Schwab mendefinisikan basis data sebagai berikut: [5]

“Basis data adalah sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk

meminimalkan pengulangandata.”

Menurut George Tsu-der Chou, basis data dapat didefinisikan sebagai berikut: “Basis data sebagai kumpulan informasi bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam

(32)

mengelola record-record menggunakan computer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi / perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan. Untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut DBMS. DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien.

Mengapa diperlukandatabase: [5]

1. Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi.

2. Menentukan kualitas informasi akurat, tepat pada waktunya dan relevan. 3. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan

dengan biaya mendapatkannya.

4. Mengurangi duplikasi data(data redudancy). 5. Hubungan data dapat ditingkatkan.

6. Mengurangi pemborosan tempat penyimpana luar.

Sampai dengan membentuk suatu database, data mempunyai jenjang mulai dari karakter-karakter, item data,record, filedan kemudiandatabase.

Jenjang data dapat digambarkan sebagai berikut: [5]

(33)

1. Character: merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter numeric, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special character) membentuk suatufield.

2. Field: Merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya. Kumpulan darifieldmembentukrecord.

3. File: File terdiri dari record-record yang menggambarakan suatu kesatuan data yang sejenis.

4. Database: Kumpulan darifile yang membentuk suatudatabase.

2.6.11 Database Manajemem Sistem (DBMS)

Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak atau sistem yang khusu atau spesifik. Sistem ini yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali. Di samping itu sistem ini juga menerapkan mekanisme pengaman data, dan pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan atau konsistensi data dan sebagainya. [5]

Perangkat lunak yang termasuk DBMS misalnya MY-SQL-server, dBase II+, dBase IV, FoxBase, RBase, MS-AccessdanBorland-ParadoxatauBorland Interbase, MS-SQL-Server, CA-Open Ingres, Oracle, InformixdanSybase.

2.6.12 Tujuan Basis Data

Basis data pada prinsipnya ditujukan untuk pengaturan data agar terdapat kemudahan dalam pengambilan kembali data tersebut. Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari basis data diantaranya yaitu: [5]

1. Kecepatan dan kemudahan (Speed) 2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space) 3. Keakuratan (Accuracy)

4. Ketersediaan (Avaibility) 5. Kelengkapan (Completeness) 6. Keamanan (Security)

(34)

2.6.13 Tahap Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data, yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Perancangan basis data terdiri atas perancangan basis data secara konseptual, perancangan basis data terdiri dari perancangan basis data secara fisik. Beberapa komponen yang terdapat pada perancangan basis data secara konseptual antara lain: [5]

Perancangan basis data dibutuhkan agar diperoleh suatu sistem yang sesuai dengan apa yang diinginkan, di mana dapat melalui tahapan berikut:

a. Entity Relationship Diagram(ERD)

Entity Relationship Diagram atau biasa dikenal dengan diagram ER, secara grafis menggambarkan isi sebuah database. Diagram ini memiliki dua komponen utama yaitu entity dan relasi. Untuk melambangkan fungsi di atas maka digunakan symbol-simbol yang bisa dilihat pada daftar symbol. [5]

1. Entity

Pada ER diagram,entity digambarakan dengan sebuah bentuk pesegi panjang. Entityadalah suatu apa saja yang ada di dalam sistem nyata maupun abstrak di mana data tersimpan. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokan dalam 4 jenis nama, yaitu: orang, benda, lokasi kejadian (terdapat unsur waktu di dalamnya). 2. Relationship

Pada ER diagram, relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat.Relationshipadalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung (relationship) diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya(bisa dengan kalimat aktif atau dengan kalimat pasif). Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungakan dengan 2 bentuk empat perssegi panjang.

3. Relationship Degree

Relationship Degree atau derajat relasi adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam suaturelationship.

4. Atribut

(35)

5. Kardinalitas

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas lain. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan antar entitas, kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya.

Terdapat 3 macam kardinalias relasi, yaitu: [5] a. One to One

Tingkat hubungan satu ke satu dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

b. One to Many atau Many to one

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu, tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

c. Many to Many

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, baik dilihat dari sisientitas yang petama maupun dari sisi yang kedua.

b. Normalisasi

Normalisasi merupakan tahapan perancangan dalam membangun sebuah basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur table yang normal. Adapun langkah-langkah untuk menghasilkann struktur table yang normal, diantaranya yaitu: [5]

1. BentukUnnormallized

Bentuk unnormal adalah bentuk table dengan mencantumkan semua field data yang ada.

(36)

Bentuk Normal pertama terpenuhi jika sebuah table tidak memiliki atribut bernilai banyak (Multivalued Atribute) atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.

3. Bentuk Normal Kedua / 2NF (Second Normal Form)

Bentuk normal kedua terpenuhi jika pada sebuah table semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key memiliki ketergantungan fungsional padaprimary key secara utuh.

4. Bentuk Normal Ketiga / 3NF (Third Normal Form)

Bentuk normal ketiga terpenuhi jika dan hanya jika semua atribut bukan kunci meiliki dependemsi transitif terhadap kunci primer.

5. Boyce-Codd Normal Form(BCNF)

Suatu table dikatakan berada pada BCNF jika dan hanya jika semua ketergantungan fungsional dengan notasi XY, maka X harus merupakan super keypada table tersebut.

6. Bentuk Normal Keempat / 4NF (Fourth Normal Form)

Suatu table dikatakan pada bentuk normal keempat jika tidak mengandung dua atribut atau lebih yang bernila banyak.

7. Bentuk Normal Kelima / 5NF (Fifth Normal Form)

Bentuk normal kelima berkatian dengan ketergantungan relasi antar table (Join Dependency)

c. Relasi Tabel

Relasi table menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Dari adanya relasi table tersebut terdapat kardinalitas relasi yang menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Terdapat empat kemungkinan kombinasi kardinalitas yaitu: satu ke satu (one to one),satu ke banyak (One to Many), banyak ke satu (Many to One), dan banyak ke banyak (Many to Many).

2.6.14 Metode Analisis Sistem Terstruktur

(37)

dokumen dari asalnya sampai tujuannya. Secara rinci bagan alir ini menunjukkan dari mana dokumen berasal, didistribusikannya, tujuan digunakan dokumen tersebut. Bagan alir ini bermanfaat untuk menganalisis kecukupan prosedur pengawasan dalam sebuah sistem. Bagan alir dokumen disebut juga dengan bagan alir formulir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya.

2.6.14.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relative kompleks. Dengan ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang dilakukan.

ERD menggunakan sejumlah notasi dan symbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data, pada dasarnya ada 3 macam symbol yang digunakan:

1. Entity

Entity adalah suatu objek yang dapat di identifikasi dalam lingkaran pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat.

2. Atribut

Entity mempunyai elemen yang disebut atribut dan berfungsi mendeskripsikan karakterentity.

3. Relasi

Relasi merupakan gugusan entitas yang berhubungan antar entitas atau beberapa entitas.

2.6.16.3 Diagram Konteks (Contexts Diagram)

(38)

DFD adalah penjelasan lebih rinci dari diagram konteks dan proses fungsional yang ada dalam sistem. DFD menjelaskan tentang aliran masuk, aliran keluar, proses serta penyuntingan file yang digunakan.

DFD digunakan untuk mengggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa memperhatikan lingkungan fisik di mana data tersebut mengalir atau disimpan.

DFD sangat berguna untuk mengetahui prosedur suatu program,. Keuntungan yang lain adalah mempermudah pemakai yang kurang menguasai computer untuk mengerti sistem yang akan dibuat.

2.6.14.4 Kamus Data (Data Directory)

Menurut JOG mendefinisakan kamus data adalah sebagai berikut:

“Kamus data atau data directory adalah catalog data tentang fakta dan kebutuhan

-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.”

Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat didefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap perancangan sistem, kamus data dapat digunakan untuk merancang input, output (laporan-laporan) dan merancang database program.

2.7 Software Pendukung

Dalam membangun sistem pengolahan data diperlukan software pendukung yang menunjang dalam proses pembuatannya.

Software pendukung yang digunakan dalam pembuatan sistem pengolahan ini adalah Macromedia Dreamweaver sebagai software editor HTML dan AppServ untuk PHP serta MYSQL seebagai DBMS.

2.7.1 HTML

(39)

<html>

Macromedia Dreamweaver 8 adalah sebuah HTML editor professional untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web. Bila kita menyukai untuk berurusan dengan kode-kode HTML secara manual atau lebih menyukai bekerja dengan lingkungan secara visual dalam melakukan editing, Dreamweaver membuatnya menjadi lebih mudah dengan menyediakan tool-tool yang sangat berguna dalam peningkatan kemampuan dan pengalaman kita dalam mendesai web. [6]

Dreamweaver dalam hal ini digunakan untuk web desain. Dreamweaver mengikutsertakan banyak tool untuk kode-kode dalam halaman web beserta fasilitas-fasilitasnya, antara lain : Referensi HTML, CSS, Javascript, Javascript debugger dan editor kode(tampilan kode dan Code inspector) yang mengizinkan kita mengedit kode javascript, XML dan dokumen teks lain secara langsung dalam Dreamweaver. Teknologi Dreamweaver Roundtrip HTML mampu mengimpor dokumen HTML tanpa perlu memformat ulang kode tersebut dan kita dapat menggunakan Dreamweaver pula untuk membersihkan dan memformat ulang HTML bila kita menginginkannya.

Selain itu Dreamweaver juga dilengkapi kemampuan manajemen situs, yang memudahkan kita mengelola keseluruhan elemen yang ada dalam situs. Kita juga dapat melakukan evaluasi situs dengan melakukan pengecakan broken link, kompatibilitas browser, maupun perkiraan waktu download halaman web.

(40)

Gambar 2.4 Tampilan awal Dreamwaver

Menu Di Dreamweaver

Pada halaman awal Dreamweaver 8 terdapat beberapa menu yang dapat dipilih : • Open a Recent Item

Pada menu ini akan ditampilkan beberapa file yang sebelumnya pernah kita buka dengan menggunakan Dreamweaver 8. Atau di paling bawah ada Open yang dapat digunakan untuk membuka file yang lain.

• Create New

Pada menu ini kita dapat memilih dokumen baru apa yang akan kita buat dengan menggunakan Dreamweaver 8. Ada banyak pilihan, diantaranya HTML, ColdFusion, PHP, ASP, JavaScript, CSS.

• Create From Samples

(41)

2.7.3 Mysql

Mysql adalah relational database management system yang didistribusikan secara gratis disebuah lisensi GPL. Dimana setipa orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersil. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama. SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan seleksi dan memasukkan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. [5]

Keandalan suatu system database (DBMS) dapat diketahui dengan cara optimasinya dalam melakukan proses perintah- perintah SQL yang dibuat oleh user maupun program- program aplikasinya sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan dengan database servel lainnya dalam query data. MySQL adalah salah satu dari sekian banyak dalam database, MySQL merupakan solusi yang tepat dalam aplikasi database sehingga database server MySQL yang memiliki konsep database modern, MySQL banyak memiliki keistimewaan anatara lain portabilitas, open source, multiuser, performance, training, client and tool dan masih banyak lagi.

Menurut ANSI (American National Standars Institut), bahasa ini merupakan standar untuk relational database managemen system (RDBMS). Pernyataan-pernyataan SQL digunakan untuk melakukan beberapa tugas seperti: update data pada database, atau menampilkan data dari database. Beberapa software RDBMS dan dapat menggunakan SQL seperti Oracle, Sybase, Microsoft SQL server, Microsoft Acces dan sebagainya. Setiap software database mempunyai bahasa perintah atau sintak yang berbeda, namun pada prinsipnya mempunyai arti dan fungsi yang sama.

Perintah- perintah tersebut antara lain:

1) Create, yaitu digunakan untuk membuat tabel baru

2) Select, yaitu digunakan untuk menampilkan data sesuai criteria yang kita tentukan

3) Insert, digunakan untuk menyisipkan atau menambah baris pada table 4) Update, yaitu digunakan untuk merubah isi data dalam table

(42)

CREATE TABLE user(

User varchar(20) NOT NULL, Password varchar(32) NOT NULL, PRIMARY KEY (users)

) TYPE=MyISAM;

2.7.4 PHP

PHP adalah bahasa scripting server- side , artinya bahasa yang digunakan pada server dengan tanpa perlu melakukan kompilasi tetapi cukup menuliskan dalam bentuk ASCII- nya saja. PHP sangat mirip dengan bahasa C, juga mempunyai karakteristik yang mirip dengan Perl. PHP dapat digunakan untuk mengolah data dari berbagai macam database, contoh struktur bahasa PHP adalah sebagai berikut: [1] <? Php

Echo “ Syntax Program” ;

?>

2.7.5 App serv

(43)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem input data molusca pada Museum Geologi Bandung, sehingga dapat mengetahui masalah yang terdapat didalam sistem yang sedang berjalan. Setelah itu akan dibahas mengenai perancangan sistem yang akan dibangun sebagai usulan sistem baru untuk mengembangkan sistem yang sudah ada sekaligus untuk memenuhi permintaan dari pihak Museum Geologi.

3.1 Deskripsi Aktifitas Kerja Praktek di Museum Geologi Bandung

Adapun aktifitas-aktifitas yang dilakukan di Museum Geologi Bandung selama kerja praktek, dilaksanakan dari tanggal 22 July 22 Agustus 2013 dan dilakukan setiap hari kerja di mulai pukul 09.00 s/d 16.00 WIB pada hari senin sampai hari jumat.

Selama kerja praktek kami ditempatkan di bagian entry data fosil. Di bagian ini khusus melakukan penginputan data fosil baik itu fosil Molusca, mollusca dan lain-lain.

Sistem yang berjalan dalam pengolahan sistem pengolahan data fosil di Museum Geologi Bandung sudah dilakukan secara komputerisasi. Namun kendala yang terjadi adalah kecepatan, kemudahan dan keamanan dalam penyimpanan data masih belum baik. Oleh karena itu diharapkan sistem baru yang akan dibangun ini dapat berfungsi sebagai penunjang kinerja dari masalah yang ada, seperti penginputan data yang dilakukan masih secara manual dan lain-lain. 3.2 Analisis Sistem

(44)

3.2.1 Analisis Fungsional

3.2.1.1 Flow Map Sistem Yang Sedang Berjalan

Flow map adalah suatu bagan yang menggambarkan dan menjelaskan urutan prosedur - prosedur, arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem dan menggambarkan aliran data atau dokumen dari satu entitas ke entitas lain.

Prosedur yang diteliti di Museum Geologi dalam proses penginputan data fosil adalah sebagai berikut :

1. Prosedur Input Data Fosil

Dalam pencarian fosil, batuan dan mineral dilakukan dengan proses pencarian langsung ke lapangan. Data yang telah didapat kemudian dimasukkan kedalam Microsoft Excel setelah tiba di kantor museum. Berikut adalah prosedur input data di Museum Geologi :

a. Bagian tugas lapangan memberikan data-data kepada pegawai penginputan data yang berada dikantor.

(45)

c. Setelah dilengkapi maka petugas lapangan akan memberikan kembali data tersebut kepada petugas input data.

d. Setelah data lengkap maka petugas input data akan menginputkan data tersebut ke dalam Microsoft Excel yang kemudian akan langsung di cetak untuk diarsipkan.

(46)

Keterangan : A: Arsip data fosil

Dariflow mapproses input data ini dapat disimpulkan bahwa penginputan data sudah terkomputerisasi namun dari segi kemudahan dan keamanan masih kurang baik sehingga dibutuhkan sistem baru yang lebih mudah dan keamanan datanya dapat terjaga dengan baik.

3.2.2 Analisis Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional 3.2.2.1 AnalisisUser

Pengguna komputer serta user aplikasi di Museum Geologi adalah sebagai berikut :

Nama : Bayu Nugraha, S.Kom

Jabatan : Staf Database

Umur : 25 tahun

Pengalaman menggunakan Komputer : 1 tahun

Latar Belakang Pendidikan : Strata 1 UNIKOM Sistem Operasi sering digunakan :Windows 7

Ditinjau dari karakteristik dari user, maka dapat disimpulkan bahwa user mampu mengoperasikan komputer serta bekerja sesuai dengan bidang dan keahliannya.

3.2.2.2 AnalisisHardware

Hardware adalah perangkat keras komputer yang sangat mendukung dalam kinerja sistem. Spesifikasi hardware yang digunakan di kantor Museum Geologi adalah sebagai berikut :

Hardwarepada bagian Input Data Processor : Intel Pentium IV 3.06 Ghz

Motherboard : Intel

RAM : 512 GB share with VGA

VGA : 128 Mb Onboard

Harddisk : WD 80 Gb

(47)

Dari hasil analisis hardware dapat disimpulkan bahwa spesifikasi hardwaretergolong baik dan mampu untuk menjalankan aplikasi ini.

3.2.2.3 AnalisisSoftware

Dalam melaksanakan kegiatannya, di Museum Geologi Bandung

menggunakan Operating SistemMicrosoft Windows XP Service Pack 3. 3.2.3 Analisis Kebutuhan Fungsional

3.2.3.1 ERD(Entity Relationship Diagram)

Komponen utama pembentukan Entity Relationship Diagram atau biasa disebut Diagram E-R yaitu Entity (entitas) dan Relation (relasi) sehingga dalam hal ini Diagram E-R merupakan komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang dideskripsikan lebih jauh melalui sejumlah atribut-atribut (property) yang menggambarkan seluruh fakta dari sistem yang ditinjau. Adapun Diagram E-R dari Sistem Informasi Input Data Fosil Molusca pada Museum Geologi Bandung dapat digambarkan seperti berikut:

(48)

3.2.3.2 Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan alat untuk struktur analisis. Pendekatan struktur ini untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Pada diagram konteks ini sistem informasi yang dibuat akan menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan yang ingin dihasilkan. Diagram konteks input data Museum Geologi Bandung dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

(49)

3.2.3.2 DFD

Data Flow Diagram (DFD) memungkinkan pengembangan untuk mengembangkan model daerah informasi dan fungsi tersebut pada saat yang bersamaan. DFD juga menunjukkan aliran suatu data diubah bentuk seakan-akan data tersebut bergerak melalui sistem. DFD Level 0 Sistem Informasi Data Fosil pada Museum Geologi Bandung dapat dilihat pada gambar berikut ini :

(50)

Gambar 3.5Data Flow DiagramLevel 1 Proses 1 Login

(51)

3.7 Data Flow Diagram Level 1 Proses 3 Pengolahan Data Fosil Molusca

3.2.3.3 Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses merupakan deskripsi dari setiap elemen proses yang terdapat dalam program, yang meliputi nama proses, input, output dan keterangan dari proses. Berikut ini spesifikasi proses dari Sistem Informasi Data Fosil Molusca pada Museum Geologi Bandung Berbasis Web :

Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi Proses

Input Data Fosil Molusca Museum Geologi Bandung

No Proses Keterangan

Nomor Proses 1

1 Nama Proses Login

(52)

Input - Username - Password

Output - Username _invalid - Password_invalid

Destination (tujuan) Admin

Logika Proses Begin

1. { Admin memasukan Data Login kedatabase User : orang yang masuk kehalaman login

}

2. Username ada and if Password cocok and if user masuk ke halaman awal

Level sesuai

(53)

Nomor Proses 2.1

Nama Proses Tambah Data Pengumuman

Source (sumber) Admin

Input - Data Pengumuman

Output - Informasi Pengumuman

Destination (tujuan) Admin

3 Logika Proses Begin

{ Admin melihat informasi Pengumuman, input data Pengumuman sesuai dengan data Pengumuman yang baru ,

simpan data Pengumuman yang baru ke database}

End

(54)

Nama Proses Edit Data Pengumuman

Source (sumber) Admin

Input - Data Pengumuman

Output - Informasi Pengumuman

Destination (tujuan) Admin

Logika Proses Begin

{ Admin melihat informasi Pengumuman, Edit data Pengumuman sesuai dengan data Pengumuman yang akan diubah,

simpan data Pengumuman yang telah diubah ke database}

End

Nomor Proses 2.3

Nama Proses Hapus Data Pengumuman

Source (sumber) Admin

Input - Data Pengumuman

Output - Informasi Pengumuman

5 Destination (tujuan) Admin

(55)

{ Admin melihat informasi Pengumuman, Hapus data Pengumuman sesuai dengan data Pengumuman yang akan dihapus }

End

Nomor Proses 3.1

Nama Proses Tambah Data Fosil Molusca

Source (sumber) Admin

9 Input - Data Fosil Molusca - Data Kondisi

Output - Informasi Fosil Molusca

10 Destination (tujuan) Admin

No. Proses 4.1

Nama Proses Hapus Data Fosil Molusca

Source (sumber) Admin

Input - Data Fosil Molusca

Output - Informasi Fosil Molusca

Destination (tujuan) Admin

Logika Proses Begin

(56)

Hapus data Fosil Molusca sesuai dengan data Fosil Molusca yang akan dihapus } End

3.3 Perancangan Sistem 3.3.1 Perancangan Basis Data

3.3.1.1 ERD(Entity Relationship Diagram)

Komponen utama pembentukan Entity Relationship Diagram atau biasa disebut Diagram E-R yaitu Entity (entitas) dan Relation (relasi) sehingga dalam hal ini Diagram E-R merupakan komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang dideskripsikan lebih jauh melalui sejumlah atribut-atribut (property) yang menggambarkan seluruh fakta dari sistem yang ditinjau. Adapun Diagram E-R dari Sistem Informasi Input Data Fosil Molusca pada Museum Geologi Bandung dapat digambarkan seperti berikut:

(57)

3.3.1.2 Tabel Relasi

Tabel Relasi menggambarkan suatu hubungan antar tabel yang sudah ada dalam keadaan normal. Adapun keterkaitan tabel relasi yang digunakan dalam Sistem Informasi Data Fosil Molusca pada Museum Geologi Bandung dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.11 Relasi Tabel Sistem Pengolahan Input Fosil Molusca 3.3.1.3 Kamus Data

Kamus data dapat mendefinisikan dengan lengkap data yang mengalir

diantara proses, penyimpanan data dan entitas luar pada sistem. Data yang mengalir tersebut dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Kamus data tersebut sebagai berikut :

(58)

Name Data Pengumuman

Where used / how Admin - Proses 3.0 Pengolahan Data Pengumuman (Input), used Proses 3.0 Pengolahan Data Pengumuman (Input)–

Pengumuman

Content Berisikan data pengumuman description

Struktur Data Id_pengumuman + judul + isi + tanggal + tgl_posting + id_user

Id_pengumuman [0..9]

Judul [a..z] [A..Z]

Isi [0..9] [a..z] [A..Z]

Tanggal [0..9]

Tgl_posting [0..9]

Id_user [a..z] [A..Z]

(59)

Nama Data Fosil Molusca

Where used / how AdminProses 6.0 input data fosil molusca (input), used Proses 6.0 pengolahan data fosil molusca (input)

Molusca.

Deskripsi Berisikan data molusca

Struktur Data Id_molusca + no_registrasi + no_inventaris + no_koleksi +

no_laci + no_urut + specimen + umur + jumlah + tahun + kolektor + lokasi + id_kondisi + id_user + nama + keterangan + gambar + hari + tanggal + jam + counter + nama_kondisi

Id_molusca [0..9]

No_registrasi [a..z] [A..Z]

No_inventaris [0..9] [a..z] [A..Z]

No_koleksi [0..9] [a..z] [A..Z]

No_laci [0..9] [a..z] [A..Z]

No_urut [0..9]

Specimen [a..z] [A..Z]

Umur [0..9]

(60)

Tahun [0..9]

Kolektor [a..z] [A..Z]

Lokasi [a..z] [A..Z]

Id_kondisi [0..9]

Id_user [a..z] [A..Z]

Nama [a..z] [A..Z]

Keterangan [0..9] [a..z] [A..Z]

Gambar [0..9] [a..z] [A..Z]

Hari [a..z] [A..Z]

Tanggal [0..9]

Jam [0..9]

Counter [0..9]

Nama_kondisi [a..z] [A..Z]

(61)

3.3.1.4 Struktur File

Struktur file merupakan urutan isi ataupun data yang berada dalam suatu record. Struktur file dalam Sistem Informasi Input Data Fosil Bandung ini adalah sebagai berikut :

Nama File : Pengumuman

Media Penyimpanan : Harddisk

Keterangan : Penyimpanan data Pengumuman

Field Type Size Default Extra Keterangan

Nama File : User

Media Penyimpanan : Harddisk

Keterangan : Penyimpanan data User Tabel 3.5 Struktur File User

Field Type Size Default Extra Keterangan

Id_user Varchar 50 User Primary key

Password Varchar 50

Nama_lengkap Varchar 100

Email Varchar 100

(62)

Judul Varchar 100

Isi Text

Tanggal Date

Tgl_posting Date

Id_user Varchar 50

Nama File : Molusca

Media Penyimpanan : Harddisk

Keterangan : Penyimpanan data Molusca Tabel 3.9 Struktur File Molusca

Field Type Size Default Extra Keterangan

Id_molusca Int 5 Auto_increment Primary key

No_registrasi Varchar 20

No_inventaris Varchar 50

No_koleksi Varchar 50

No_laci Varchar 50

(63)

Specimen Varchar 100

Umur Varchar 50

Jumlah Int 10

Tahun Varchar 50

Kolektor Varchar 100

Lokasi Varchar 100

Id_kondisi Int 5

Id_user Varchar 50

Nama Varchar 100

Keterangan Varchar 100

Gambar Varchar 100

Hari Varchar 20

Tanggal Date

Jam Time

Counter Int 5

(64)

3.3.2 Perancangan Antar Muka

Perancangan antarmuka yang telah dibuat meliputi beberapa perancangan diantaranya perancangan spesifikasi antarmuka, jaringan semantik dan perancangan output.

3.3.2.1 Spesifikasi Antar Muka

(65)

Header

1. Klik login maka menuju

ke T06.

Ukuran Layar : width 960 Pixel

(66)

Header

6. Klik Cari masuk halaman

hasil pencarian, menuju ke

Ukuran Layar : width 960 Pixel •Beranda

•Profil Museum

•Molusca

Gambar 3.12 Rancangan Tampilan Halaman Profil Museum Profil Museum Geologi

(67)

Header

Home Menu Utama

•Pengumuman

Cari

Login

T02 Navigator

1. Klik data

Molusca, masuk

ke halaman data

molusca T25.

Footer

Ukuran Layar : width 960 Pixel •Beranda

•Profil Museum

•Molusca

Molusca

Molusca

Next >> | Last >>

(68)
(69)
(70)

3.3.2.3 Jaringan Semantik

Jaringan Semantik untuk Administrator

(71)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang didapat dalam pembuatan laporan kerja praktek ini, maka diperoleh sebagai berikut:

1. Sistem Pengolahan Data yang dibangun dapat membantu proses kerja di Museum Geologi Bandung dalam membantu kegiatan penginputan data fosil molusca sehingga mempercepat proses penginputan data.

2. Sistem Pengolahan Data yang dibangun dapat membantu proses kerja di Museum Geologi Bandung dalam membantu kegiatan penginputan data fosil molusca sehingga penginputan data dapat dilakukan secara online di lapangan.

4.2 Saran

Sistem Pengolahan Data Fosil Molusca pada Museum Geologi Bandung masih dapat dikembangkan seiring dengan perkembangan spesifikasi kebutuhan pengguna sistem yang harus dipenuhi dalam mencapai tahap yang lebih tinggi dan kinerja sistem yang lebih baik. Berikut adalah beberapa saran untuk pengembangan yang dapat dilakukan:

1. Adanya fasilitas peta lokasi di temukan fosil. 2. Adanya gambar keseluruhan kerangka fosil. 3. Perlu peningkatan sistem keamanan pada website.

Gambar

Gambar 1.1. Metodologi Waterfall
Gambar 2.1 Logo Museum Geologi Bandung
Gambar 2.3 Jenjang Data
Gambar 2.4 Tampilan awal Dreamwaver
+7

Referensi

Dokumen terkait

1. Secara keseluruhan, sebagian besar konsumen merasa puas terhadap pelayanan dalam bidang jasa yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan cabang Bandung II. Sebagian konsumen lagi

Adapun desain penelitian atau rancangan penelitian adalah rencana atau struktur penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat memperoleh jawaban atas

Shareholders or valid proxy of the Shareholders whose names are registered in the account holders or custodian banks in PT Kustodia “e tral Efek I do esia KSEI of the Company on

Maksud dari penjelasan di atas dalam konteks penelitian ini adalah pemerintah daerah melakukan rekayasa terhadap anggaran agar mampu mendorong masyarakat untuk

Dari hasil wawancara ketiga informan didapati inti dari Market Review dari masing-masing informan diatas bahwa Jatiluwih telah melakukan Market Review yaitu

Setelah pelaksanaan tindakan dengan menggunakan model Inkuiri pada siklus I, sebanyak 12 orang siswa tuntas belajar dan 9 orang siswa belum tuntas, dengan

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKAN.. SD DARUT THALABAH ULANGAN TENGAH

Penelitian ini menunjukan bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan, hal ini berarti kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki