Pertemuan ‐ 1
f
Media yang dibutuhkan dalam stenografi adalah
1. Buku tulis khusus 2. Pensil 2B (Runcing) 2. Pensil 2B (Runcing) 3. Penghapus
4. Penggaris
Sejarahnya :
• Stenografi berasal dari bahasa Yunani ‘Stenography’ yangg g p y y g terdiri dari 2 (dua) kata yaitu
• ‘Stenos’ artinya Singkatan atau Pendek • ‘Graphein’ artinya TulisanGraphein artinya Tulisan
• Jadi Stenografi adalah tulisan singkat atau pendek, karena singkatnya itulah yang mengakibatkan cepat.
Sistem Stenografi :
• Sistem Stenografi yang di gunakan adalah ‘Sistem karundeng’ yang merupakan system nasional yang banyak digunakan di Lembaga Pendidikan (P&K) berdasarkan surat
k t N / 68 j i 68
keputusan No : 51/1968, 1 januari 1968. Kegunaannya :
• Untuk menulis atau menangkap pembicaraan/suara/pidatog p p p yang kita dengar dari sumber suara.
1. Sumber suara tersebut berasal dari : 2 Seseorang
2. Seseorang 3. Radio
4. TV
Huruf‐huruf steno system karundeng dibagi 4 ukuran yaitu :
H f ti i / N l ( R )
1. Huruf yang tingginya 11/2 Normal (3 Ruang)
2. Huruf yang tingginya 1 Normal (2 Ruang)
3. Huruf yang tingginya ½ Normal (1 Ruang) 3. Huruf yang tingginya ½ Normal (1 Ruang)
4. Huruf yang mendatar pada garis.
Huruf yang tingginya 1 Normal dibagi dalam 3 golongan : 1. Huruf yang kepalanya runcing
2. Huruf yang kepalanya melengkung ke kiri
H f k l l k k k
3. Huruf yang kepalanya melengkung ke kanan Catatan :
• untuk sementara huruh yang tingginya 1 normal = 2 Ruanguntuk sementara huruh yang tingginya 1 normal 2 Ruang • Huruf yang tingginya 11/2 Normal = 3 Ruang
• Latiham menulis Stenografi • Latiham menulis Stenografi
Huruf 1 – 9 (t, d, j, k, g, c, p, b, s)
syarat :syarat : huruf tersebut ditulis dari atas ke bawahhuruf tersebut ditulis dari atas ke bawah , tingginya 1 normal (2 Ruang) dan kemiringannya + 600
1. Huruf yang kepalanya runcing (t, d, j)
• Catatan
1. Dalam menulis huruf steno harus diusahakan agar tidak terputus‐ putus di tengah jalan. Artinya begitu pensil diletakkan di atas kertas sampai berakhirnya menulis sesuatu huruf atau kata maka kertas sampai berakhirnya menulis sesuatu huruf atau kata maka pensil tidak boleh diangkat.
2. Untuk permulaan belajar stenografi yang dianggap 1 Normal
d l h R bil k b k li bi h
adalah 2 Ruang, apabila menggunakan buku tulis biasa harap diperhatikan ruang garis pada buku tersebut.
3. Untuk menjadi Stenograaf yang baik, dalam belajr stenografi
3 j g y g , j g
harus sabar, tekun, dan teliti. Hilangkan perasaan ingin lekas dapat menulis steno dengan cepat, sebab akibatnya akan merusak tulisan dan kalau tulisan sudah rusak sulit untuk di baca dan diperbaiki.
4. Untuk permulaan belajar menulis steno seindah mungkin, mengenai kecepatan menulis akan datang dengan sendirinya
LATIHAN
:
1
Tulislah Huruf
‐
huruf t d j k g c p
b s
1.
Tulislah Huruf huruf t, d, j, k, g, c, p,
b, s,
Masing
‐
masing
2
Baris
dengan
memperhatikan kemiringan, bentuk dan
p
g
,
tingginya
2.
Tulis dengan perlahan
‐
lahan, tenang dan
PERTEMUAN
‐
2
• Huruf ke 10 (U) • Huruf ke‐10 (U) • syarat :
huruf hidup u di tulis dari bawah ke atas, tingginya 1 Normal (2 Ruang) dan kemiringannya + 300
dan kemiringannya 30
• Ada 3 macam sambungan huruf
1. Sambungan runcing
2. Sambungan melengkungg g g 3. Sambungan berlubang
Catatan :
•
LATIHAN huruf u:
•
LATIHAN
huruf u:
a. Untuk membiasakan membuat sambungan,
l tih
b
b
h
f
latihan
sambungan
‐
sambungan
huruf
tersebut masing
‐
masing 2 baris.
b. Hasil stenogramnya baca kembali sampai
lancar
• Huruf ke‐11 (A)Huruf ke 11 (A)
• Syarat :
huruf hidup a ditulis dari bawah ke atas, tingginya ½ normal = 1 Ruang dan kemiringan + 300
Catatan :
b l l k d l d h f d d
1. Apabila permulaan kata dimulai dengan huruf a, dan di sambung dengan huruf mati yang tingginya 1 Normal, hendaknya huruf a tersebut dimulai dari garis tengah.y g g
2. Dalam mempelajari stenografi perlu diperhatikan seperti :
a. bentuk huruf
•
LATIHAN huruf a :
•
LATIHAN huruf a :
1. salinlah kata‐kata di bawah ini dalam stenogram
seindah mungkin
kemudian hasil stenogramnya
seindah mungkin, kemudian hasil stenogramnya
baca sampai lancar .
2. Perhatikan
ukuran
dan
bentuk‐bentuk
2. Perhatikan
ukuran
dan
bentuk bentuk
sambungannya.
•
Huruf ke
Huruf ke
‐
‐
12 (i)
12 (i)
huruf hidup i ditulis dari bawah ke atas,
tingginya 1normal = 2 Ruang dan kemiringan +
tingginya 1normal = 2 Ruang dan kemiringan +
60
0•
LATIHAN huruf i
LATIHAN huruf i
salinlah
kata
‐
kata
di
bawah
ini
dalam
stenogram seindah mungkin kemudian hasil
stenogram seindah mungkin, kemudian hasil
stenogramnya baca sampai lancar .
sisip didik pita sikap isap bisa gadis kitab
sisip, didik, pita, sikap, isap, bisa gadis, kitab,
titip, pipa, ikat,
•
Salinlah dalam stenogram seindah mungkin dan
Salinlah dalam stenogram seindah mungkin dan
hasilnya baca sampai lancar.
1. Disitu tidak ada batu tapi ada bata saja
p
j
2. Gadis itu tadi pagi ada di situ
3. Ibuku cuci ubi itu
3. Ibuku cuci ubi itu
4. Kakak gadis itu tidak patut jadi badut
5
Tidak cukup satu tapi patut tiga biji
5. Tidak cukup satu tapi patut tiga biji
6. Di situ ada paku tiga kati
7
Kuda itu agak takut api
7. Kuda itu agak takut api
PERTEMUAN
KE
‐
3
•
Dalam bahasa indonesia kita mengenal 3
macam huruf e, yaitu :
1. Huruf e yang di baca e, misalnya tekad,
sepak,
p
,
2. Huruf e yang di baca e, misalnya ejek, nenek,
kakek
kakek,
3. Huruf e yang di baca eu, misalnya tegak,
tebal desak
• Huruf keHuruf ke 13 (e/eu)‐13 (e/eu)
syarat :
huruf hidup eu di tulis dari bawah ke atas, tingginya ½ Normal dan kemiringannya +
Catatan :
k h f d
Pemakaian huruf eu ada 2 macam :
1. Sebagai huruf eu itu sendiri, misalnya dalam kata‐kata : sejuk, tegak, debu dst…
tegak, debu dst…
•
LATIHAN
huruf eu :
salinlah kalimat di bawah ini dalam stenogram dan
hasilnya bacalah selancar mungkin.
1. Ada desas desus
1. Ada desas desus
2. Ada teka
‐
teki
3. Ada padi sepeti
4. Dekat kakakku duduk adikku
5. Sabtu pagi kita tiba
6
Sejak saat itu aku tak suka ke situ
6. Sejak saat itu aku tak suka ke situ
7. Begitulah kata saksi kepada jaksa
8. Sepatu
p
itu tidak cukup
p
9. Bentuk itu segitiga siku
‐
siku
• Huruf ke‐14 (e)( )
syarat :
huruf hidup e di tulis dari kiri ke kanan mendatar pada garis, panjangnya + sama dengan tingginya huruf eu
• Huruf ke 15 (o) • Huruf ke‐15 (o)
syarat :
huruf hidup o di tulis dari kiri ke kanan mendatar pada garis, huruf hidup o di tulis dari kiri ke kanan mendatar pada garis, panjangnya 3 kali panjang huruf e
• Catatan :
1. Apabila sesuatu kata di mulai dengan hurufbe atau o dan di ikuti oleh huruf mati yang tingginya 1 normal, sebaiknya menulisnya di mulai dari garis atas
2 Kalau huruf mati yang kakinya melengkung ke kiri di sambung 2. Kalau huruf mati yang kakinya melengkung ke kiri di sambung dengan e/o, maka huruf mati tersebut panjangnya dilebihkan sedikit. Atau dengan kata lain terjadi lubang di bawqah garis. 3. Begitu juga apabila huruf e/o di sambung dengan huruf mati
yang kepalanya melengkung kekanan akan terjadi lubang di atas garis
atas garis.
• LATIHAN
salinlah kata‐kata di bawah ini dalam stenogram dan hasilnyag y bacalah selancar mungkin.
tegak, keju, kotak, koki, kopi, kaget, bebek, copet, gesek, b b t k k D t t b hk 20 k t l i
PERTEMUAN
KE
‐
4
• Huruf ke 16 (majemuk ai)
syarat :
h f k / l k h f
huruf majemuk ai/ei di tulis dengan menggunakan huruf e dan i, tetapi sambungannya antara kedua huruf tersebut harus melengkung.
• Huruf ke 17 (majememuk au)
Syarat : Syarat :
huruf nmajemuk au di tulis seperti ai, tetapi garis yang mendatarnya lebih panjang dari garis yang mendatar pada ai. Catatan :
Semua huruf majemuk hanya bolah berlaku di dalam kata‐ kata dasar saja.
•
Ketentuan :
•
Ketentuan :
1. Di dalam kata‐kata : badai, kedai, lantai, dikau , kerbau terdapat hurtuf majemuk ai dan au dimana katap j ‐kata tersebut adalah kata dasar. Maka harus memakai huruf majemuk ai dan au.
2 T t i d l k t k t di k i dik t i di i dih i 2. Tetapi dalam kata‐kata : disukai, dikatai, disamai, dihargai,
juga terdapat huruf majemuk ai, namun huruf ai tersebut tidak terdapat dalam kata dasarnya melainkan i‐nya merupakan akhiran. Sehingga ai‐nya harus ditulis dengan menggabungkan huruf a dan I (bukan majemuk ai).
• LATIAHAN : Cara menyambung huruf ai dan au :LATIAHAN : Cara menyambung huruf ai dan au :
Tau, pau, kau, ait, aid, aij, dau, bau, gau, aik, aig, aic, jau, sau, cau, aip, aib, ais.
• Huruh ke‐18 (n)
Syarat : huruf n di tulis dari atas ke bawah, tingginga ½ normaly , gg g dan bentuknya merupakan ¼ lingkaran sebelah kanan atas.
• Latihan
• Huruf ke – 19 (h)
Syarat : huruf h di tulis dari atas ke bawah, tingginga ½ normaly , gg g dan bentuknya merupakan ¼ lingkaran sebelah kiri bawah.
• Huruf ke‐20 (M)
Syarat : huruf m di tulis dari atas ke bawah, tingginga ½ normal dan bentuknya seperti huruf g yang miring kesebelah kiri.
kiri.
• Latihan salinlah kata‐kata di bawah ini ke dalam stenogram
sebaik mungkin.
PERTEMUAN KE‐7
• Tanda ulang dalam stenografi di tulis merupakan garis miring ke kiri,
dan ditulis di atas huruf terakhir yang di ulang.
• Contoh : tuan‐tuan, saudara, ‐saudara, macam, ‐macam • Huruf ke‐35 ( x = ks)
huruf x/ks ditulis seperti huruf eu tetapi ditulis dari atas ke bawah huruf x/ks ditulis seperti huruf eu, tetapi ditulis dari atas ke bawah tingginya ½ Normal (1 Ruang).
catatan : cara menulis huruf x/ks dalam bahasa asing/ Ind di samakan misalnya : dalam kata kata
samakan, misalnya : dalam kata‐kata
• Huruf ke‐ 36 (q)
syarat : huruf q ditulis seperti huruf l, tetapi tingginya 1 Normal. Huruf q pada hakekatnya hanya digunakan untuk kata‐kata asing saja Karena bentuknya seperti huruf l maka kata‐kata asing saja. Karena bentuknya seperti huruf l, maka cara menyambungnya juga = l
• huruf ke‐37 (nj)
syarat : huruf majemuk nj ditulis seperti huruf ny, tetapi tingginya 1 Normal dan hanya dipakai di dalam kata dasar saja
• Huruf‐huruf ejaan bahasa asing/pengecualian
1. Huruf c ejaan asing :
Apabila huruf c di baca s, ditulis sebagai s
Apabila huruf c di baca k ditulis sebagai k
Apabila huruf c di baca k, ditulis sebagai k 2. Huruf y ejaan asing
Apabila huruf y di baca y, ditulis sebagai y
Apabila huruf y di baca i, ditulis sebagai i 3. Huruf z ejaan asing
Apabila huruf z di baca j ditulis sebagai j
Apabila huruf z di baca j, ditulis sebagai j
Apabila huruf z di baca s, ditulis sebagai i 4. Huruf kh ejaan asingj g
• Catatan :
1. Untuk memberi tekanan pada suatu kata atau untuk membedakan sesuatu kata dengan kata lainnya ialah dengan memberikan strip bawah pada kata tersebut.
memberikan strip bawah pada kata tersebut.
misalnya : apabila kita menulis nama orang, nama bulan, nama gunung, nama sungai, singkatan, angka dan lain‐lain (harus di strip bawah)
(harus di strip bawah)
2. Dalam menulis stenografi tidak ada tanda baca.
Misalnya : koma, titik, titikdua, titik koma, tanda tanya dst. Sebab dalam stenografi prinsip efisiensi
3. Setelah kita mengenal huruf steno maka kita perlu banyak berlatih baik membaca maupun menulisnya, maka untukp y , berikutnya disediakan bacaan‐bacaan untuk latihan. Untuk teks stenogram bacalah sampai lancar dan tulislah kembali ke dalam stenogramnya.
PERTEMUAN
KE
‐
9
• Huruf ke 16 (majemuk ai)
syarat :
h f k / l k h f
huruf majemuk ai/ei di tulis dengan menggunakan huruf e dan i, tetapi sambungannya antara kedua huruf tersebut harus melengkung.
• Huruf ke 17 (majememuk au)
Syarat : Syarat :
huruf nmajemuk au di tulis seperti ai, tetapi garis yang mendatarnya lebih panjang dari garis yang mendatar pada ai. Catatan :
Semua huruf majemuk hanya bolah berlaku di dalam kata‐ kata dasar saja.
•
Ketentuan :
•
Ketentuan :
1. Di dalam kata‐kata : badai, kedai, lantai, dikau , kerbau terdapat hurtuf majemuk ai dan au dimana katap j ‐kata tersebut adalah kata dasar. Maka harus memakai huruf majemuk ai dan au.
2 T t i d l k t k t di k i dik t i di i dih i 2. Tetapi dalam kata‐kata : disukai, dikatai, disamai, dihargai,
juga terdapat huruf majemuk ai, namun huruf ai tersebut tidak terdapat dalam kata dasarnya melainkan i‐nya merupakan akhiran. Sehingga ai‐nya harus ditulis dengan menggabungkan huruf a dan I (bukan majemuk ai).
• LATIAHAN : Cara menyambung huruf ai dan au :LATIAHAN : Cara menyambung huruf ai dan au :
Tau, pau, kau, ait, aid, aij, dau, bau, gau, aik, aig, aic, jau, sau, cau, aip, aib, ais.
• Huruh ke‐18 (n)
Syarat : huruf n di tulis dari atas ke bawah, tingginga ½ normaly , gg g dan bentuknya merupakan ¼ lingkaran sebelah kanan atas.
• Latihan
• Huruf ke – 19 (h)
Syarat : huruf h di tulis dari atas ke bawah, tingginga ½ normaly , gg g dan bentuknya merupakan ¼ lingkaran sebelah kiri bawah.
• Huruf ke‐20 (M)
Syarat : huruf m di tulis dari atas ke bawah, tingginga ½ normal dan bentuknya seperti huruf g yang miring kesebelah kiri.
kiri.
• Latihan salinlah kata‐kata di bawah ini ke dalam stenogram
sebaik mungkin.
batin, simpan, puncak, menebus, benih, papan, musnah, teman, di tahan, hidupmu, memecahkan, cemas, pesan, memuja, menepuk, bahan, sahut, menempuh
• Huruf ke 16 (majemuk ai)
syarat :
h f k / l k h f
huruf majemuk ai/ei di tulis dengan menggunakan huruf e dan i, tetapi sambungannya antara kedua huruf tersebut harus melengkung.
• Huruf ke 17 (majememuk au)
Syarat : Syarat :
huruf nmajemuk au di tulis seperti ai, tetapi garis yang mendatarnya lebih panjang dari garis yang mendatar pada ai. Catatan :
Semua huruf majemuk hanya bolah berlaku di dalam kata‐ kata dasar saja.
•
Ketentuan :
•
Ketentuan :
1. Di dalam kata‐kata : badai, kedai, lantai, dikau , kerbau terdapat hurtuf majemuk ai dan au dimana katap j ‐kata tersebut adalah kata dasar. Maka harus memakai huruf majemuk ai dan au.
2 T t i d l k t k t di k i dik t i di i dih i 2. Tetapi dalam kata‐kata : disukai, dikatai, disamai, dihargai,
juga terdapat huruf majemuk ai, namun huruf ai tersebut tidak terdapat dalam kata dasarnya melainkan i‐nya merupakan akhiran. Sehingga ai‐nya harus ditulis dengan menggabungkan huruf a dan I (bukan majemuk ai).
• LATIAHAN : Cara menyambung huruf ai dan au :LATIAHAN : Cara menyambung huruf ai dan au :
Tau, pau, kau, ait, aid, aij, dau, bau, gau, aik, aig, aic, jau, sau, cau, aip, aib, ais.
• Huruh ke‐18 (n)
Syarat : huruf n di tulis dari atas ke bawah, tingginga ½ normaly , gg g dan bentuknya merupakan ¼ lingkaran sebelah kanan atas.
• Latihan
• Huruf ke – 19 (h)
Syarat : huruf h di tulis dari atas ke bawah, tingginga ½ normaly , gg g dan bentuknya merupakan ¼ lingkaran sebelah kiri bawah.
• Huruf ke‐20 (M)
Syarat : huruf m di tulis dari atas ke bawah, tingginga ½ normal dan bentuknya seperti huruf g yang miring kesebelah kiri.
kiri.
• Latihan salinlah kata‐kata di bawah ini ke dalam stenogram
sebaik mungkin.
batin, simpan, puncak, menebus, benih, papan, musnah, teman, di tahan, hidupmu, memecahkan, cemas, pesan, memuja, menepuk, bahan, sahut, menempuh
PERTEMUAN KE-9 & 10
• PERATURAN KE 1 :
Huruf L, R, S dan K yang terletak di muka hurus mati dapat dihilangkan.
dihilangkan. Contoh :
Palsu, Ilmu, Harta, Sempurna, asmara, waktu, karya.
• Catatan :
Tetapi huruf S yang diikuti oleh huruf t p dan y tidak boleh Tetapi huruf S yang diikuti oleh huruf t, p dan y tidak boleh dihilangkan, sebab s dan t, s dan p, s dan y merupakan satu huruf majemuk.
Contoh : Contoh :
PERATURAN KE 2 :U
Huruf k, t dan h terletak di akhir kata dasar dapat dihilangkan Contoh :
Ubah, bilah, rusak, masuk, masyarakat, umat, rapat, baik, didik, sembuh, rapat
Catatan :
Tetapi jika huruf yang telah dihilangkan tersebut kemudian mendapat akhiran L maka huruf yang telah dihilangkan tersebut ditulis lagi (tetap) akhiran L, maka huruf yang telah dihilangkan tersebut ditulis lagi (tetap) Contoh :
PERATURAN KE 3 : PERATURAN KE 3 :
Huruf n yang terletak di muka huruf c dapat dihilangkan. Contoh:
Contoh:
Puncak, pancing, panci, runcing, kunci
PERATURAN KE 4 :
Huruf Majemuk ng yang terletak di muka huruf k dan g dapat dihil k
dihilangkan. Contoh :
PERATURAN KE 5 :
H f h t l t k di t d h f hid d t ki dihil k S i Huruf h yang terletak diantara dua huruf hidup sedapat mungkin dihilangkan. Sesuai dengan bunyinya/pengucapannya dua huruf yang sama harus huruf hidup yang hilang Contoh :
Rahasia, tahan, bahan, sahabat, cahaya, tahu
PERATURAN KE 6 :
Bunyi-bunyi ang, ing, ung, ing dan ong yang terletak di akhir kata dasar dapat dihilangkan
Contoh : Contoh :
Datang, hilang, barang, tanding, ranting, paling
LATIHAN :
PERTEMUAN
KE
‐
9
• Huruf ke 16 (majemuk ai)
syarat :
h f k / l k h f
huruf majemuk ai/ei di tulis dengan menggunakan huruf e dan i, tetapi sambungannya antara kedua huruf tersebut harus melengkung.
• Huruf ke 17 (majememuk au)
Syarat : Syarat :
huruf nmajemuk au di tulis seperti ai, tetapi garis yang mendatarnya lebih panjang dari garis yang mendatar pada ai. Catatan :
Semua huruf majemuk hanya bolah berlaku di dalam kata‐ kata dasar saja.
•
Ketentuan :
•
Ketentuan :
1. Di dalam kata‐kata : badai, kedai, lantai, dikau , kerbau terdapat hurtuf majemuk ai dan au dimana katap j ‐kata tersebut adalah kata dasar. Maka harus memakai huruf majemuk ai dan au.
2 T t i d l k t k t di k i dik t i di i dih i
2. Tetapi dalam kata‐kata : disukai, dikatai, disamai, dihargai, juga terdapat huruf majemuk ai, namun huruf ai tersebut
tidak terdapat dalam kata dasarnya melainkan i‐nya
merupakan akhiran. Sehingga ai‐nya harus ditulis dengan menggabungkan huruf a dan I (bukan majemuk ai).
3 Cara menyambung huruf hidup dengan huruf hidup yaitu
• LATIAHAN : Cara menyambung huruf ai dan au :LATIAHAN : Cara menyambung huruf ai dan au :
Tau, pau, kau, ait, aid, aij, dau, bau, gau, aik, aig, aic, jau, sau, cau, aip, aib, ais.
• Huruh ke‐18 (n)
Syarat : huruf n di tulis dari atas ke bawah, tingginga ½ normaly , gg g dan bentuknya merupakan ¼ lingkaran sebelah kanan atas.
• Latihan
• Huruf ke – 19 (h)
Syarat : huruf h di tulis dari atas ke bawah, tingginga ½ normaly , gg g dan bentuknya merupakan ¼ lingkaran sebelah kiri bawah.
• Huruf ke‐20 (M)
Syarat : huruf m di tulis dari atas ke bawah, tingginga ½ normal dan bentuknya seperti huruf g yang miring kesebelah kiri.
kiri.
• Latihan salinlah kata‐kata di bawah ini ke dalam stenogram
sebaik mungkin.
batin, simpan, puncak, menebus, benih, papan, musnah, teman, di tahan, hidupmu, memecahkan, cemas, pesan, memuja, menepuk, bahan, sahut, menempuh
PERTEMUAN KE-11
PERATURAN MENYINGKAT AWALAN PERATURAN MENYINGKAT AWALAN
PERATURAN KE 1 :
Awalan se dan di yang terletak di muka huruf berturut turut disingkat Awalan se dan di yang terletak di muka huruf berturut-turut disingkat menjadi s dan d, tetapi bila ter;etak dimuka huruf mati berurut disingkat menjadi e dan I
Contoh :
Seenaknya, seindahnya, seizin, seutas, diadakan, diarahkan, dianiaya, sebulan sebuah senasib dibuka dibuat dikalikan dimakan
sebulan, sebuah, senasib, dibuka, dibuat, dikalikan, dimakan
Catatan :
karena dalam steno masalah waktu sangat berharga, maka kata karena dalam steno masalah waktu sangat berharga, maka kata penunjuk di dan ke yang menunjukkan tempat selalu ditulis menjadi satu dengan kata tempatnya.
C t h Di t di b h di B d di h di
PERATURAN KE 2 :
Awakan ke disingkat menjadi K , baik terletak di muka huruf mati maupun Awakan ke disingkat menjadi K , baik terletak di muka huruf mati maupun terletak di muka huruf hidup
Contoh :
Kedatangan, keberuntungan, kelupaan, kematian, kebaik, ke rumah, ke ladangg , g , p , , , , g
PERATURAN KE 3 :
Awalan ber, ter dan per yang terletak di muka huruf mati disingkat menjadi b, t, Awalan ber, ter dan per yang terletak di muka huruf mati disingkat menjadi b, t, dan p
Contoh :
Berjalan, bermain, terlambat, terlarang, permainan, persainganj , , , g, p , p g
Catatan : tetapi bila awalan ber, ter dan per terletak di muka huruf hidup awalan tersebut tidak di singkat.
PERATURAN KE 4 :
Awalan pe, pen, pem, dan peng semuanya disingkat menjadi p, baik terletak di muka huruf mati maupun huruf hidup
Contoh :
Pemilik, penakut, penasehat, pendaki, pendukung, pembalut,pengacara
PERATURAN KE 5 :
Awalan me men dan mem disingkat menjadi m baik mengikuti huruf Awalan me, men, dan mem disingkat menjadi m, baik mengikuti huruf hidup maupun huruf mati.
Contoh :
Melihat, melukai, merasa, menduga, mengadakan
• Catatan : tetapi apabila awalan me diikuti oleh kata dasar yang
b b h b i k d l li t l
berubah bunyinya, maka dalam menulis stenogramnya awalanya justru harus dihilangkan.
Contoh : Contoh :
Menulis, menambah, memutar, mengurangi
PERATURAN KE 6 :
Sedapat mungkin suku awal se, sen, ser dan sem disingkat menjadi e. Contoh :
LATIHAN
LATIHAN
LATIHAN
Pertemuan ke-12
Pertemuan ke 12
PERATURAN MENYINGKAT AKHIRAN PERATURAN KE 1 :
Akhiran an disingkat menjadi n. Contoh :
Tarian, tindaka, pembelian, kedatangan, sebutan
Catatan :
Peraturan KE 2 :
Akhiran pun disingkat menjadi UN apabila mengikuti huruf mati dan tidak usah disingkat apabila mengikuti huruf hidup.
Contoh :
Biarpun, demikian, hutanpun, pakaianpun, kamipun
PERATURAN KE 3 :
Akhiran nya lah kah dan kan berturut-turut disingkat menjadi ny l h Akhiran nya, lah, kah dan kan berturut turut disingkat menjadi ny, l, h dan k
Contoh :
PERATURAN KE 4 : PERATURAN KE 4 :
Akhiran wan disingkat menjadi w dan akhiran man disingkat menjadi m, berlaku pada nama orang asal pakai garis bawahp g p g
Contoh : Wartawan, bangsawan, dermawan, budiman, seniman.
PERATURAN MENYINGKAT AKHIRAN PERATURAN KE 1 :
Akhi di i k t j di Akhiran an disingkat menjadi n. Contoh :
C t t P l dik t h i b h d l t
Catatan : Perlu diketahui bahwa dalam penggunaan peraturan menyingkat akhiran selalu digunakan juga peraturan menghilangkan huruf. Apabila di dalam kata-dasar ada huruf yang harus dihilangkan
k h f t di dihil k d h l K di b dit b h d
maka huruf tadi dihilangkan dahulu. Kemudian baru ditambah dengan akhiran. Begitu juga kalau nanti sudah sampai pada peraturan menyingkat awalan, maka huruf yang harus dihilangkan dibuang dahulu kemudian baru ditambah dengan awalan.
Peraturan KE 2 : Peraturan KE 2 :
Akhiran pun disingkat menjadi UN apabila mengikuti huruf mati dan tidak usah disingkat apabila mengikuti huruf hidup.
C t h Contoh :
PERATURAN KE 3 :
Akhiran nya, lah, kah dan kan berturut-turut disingkat menjadi ny, l, h dan k
C t h Contoh :
Pendapatnya, tindakannya, sahabatnya, bukunya, bukanlah, begitulah, berapakah, siapakah.p , p
PERATURAN KE 4 :
Akhiran wan disingkat menjadi w dan akhiran man disingkat menjadi m, berlaku pada nama orang asal pakai garis bawah
Contoh : Contoh :
PERATURAN KE 5 : PERATURAN KE 5 :
Akhiran i atau huruf i yang mengikuti huruf u atau ua demi untuk memudahkan menulis dapat diganti dengan y.p g g y
Contoh :
Melalui, diperlui, menyetujui, diketahui, sesuai.
Latihan : sebutan, pembuatan, keadilan, kesusahan, keruntuhan, peraturan penjualan kesungguhan catatan campuran ketertiban peraturan, penjualan, kesungguhan, catatan, campuran, ketertiban, binatangnya, u,u,mya, ketahuilah, bukanlah, bahagialah, karyawan, hartawan, usahawan.
SINGKATAN TETAP
Petunjuk :
1. Pada bagian ini kita masih menulis dengan menggunakan garis penolong Apabila menggunakan buku tulis 6 mm atau 7 mm penolong. Apabila menggunakan buku tulis 6 mm atau 7 mm masih tetap dibagi 2, tetapi apabila menggunakan buku tulis 8 mm sebaiknya dibagi 3.
3. Pada dasarnya Bagian Ketiga ini mengandung 4 (empat) masalah pokok :
pokok :
a) Singkatan tetap yang dibagi dalam 7 kelompok singkatan‐tetap dan
ditambah singkatan lain‐lain.
b) Latihan menghubungkan singkatan tetap dengan awalan dan b) Latihan menghubungkan singkatan tetap dengan awalan dan
akhiran.
c) Latihan penggunaan singkatan dalam bentuk kalimat.
d) Latihan) menyaliny dari latin ke dalam stenogramg dengang
menggunakan singkatan‐singkatan yang telah dipelajari.
4. Cara mempelajari Bagian Ketiga ini adalah sbb :
a) Hafalkan setiap kelompok daftar singkatan, kemudian buatlah latihannya dengan menggabungkan akhiran dan awalan yang terdapat pada latihan sub B, dan baca kembali sampai lancar.
b) Tahap berikutnya becalah latihan sub C sampai lancar, kemudian salinlah latihan tersebut juga dalam stenogram Perlu diketahui salinlah latihan tersebut juga dalam stenogram. Perlu diketahui bahwa menulis tanpa mengetahui maksudnya tentu tulisannya banyak salah dan tidak rapi. Sebab menulis tanpa mengetahui
c)
)
Setelah kita menyalin latihan sub C, kemudian salinlah latihan
y
,
sub D ke dalam stenogram dan hasilnya bacalah sampai
lancar.
d) setelah selesai latihan-latihan kelompok singkatan 7, dilanjutkan
dengan latihan-latihan menulis dan membaca dalam bentuk
karangan karangan dan dalam menyalinnya masih digunakan
karangan-karangan dan dalam menyalinnya masih digunakan
garis.
Catatan :
1. Kadang-kadang untuk lebih mempersingkat dan untuk
memudahkan menulis sesuatu kata yang mendapat
awalan dan akhiran an, dalam menulis stenogramnya
awalannya boleh dihilangkan.
C t h P t
k
t
ti
l
Contoh : Putus, keputusan, tinggal
2 Demikian p la nt k a alan diper dan memper kadang
2. Demikian pula untuk awalan diper dan memper
kadang-kadang disingkat lagi dengan menghilangkannya.
Contoh : memperkuat diperkuat
Contoh : memperkuat, diperkuat
Oleh karena itu mungkin di dalam daftar singkatan-tetap
terdapat pula pengecualian seperti tersebut di atas.
Pertemuan ke-13
A. Singkatan I
:
Itu,
dengan,
jadi,
kali,
lagi,
sempurna,
ketinggalan,
tid k
bi
dikit
ki
didik kh
tidak,
pembicaraan,
sedikit,
makin,
didik,
khusus.
Ketentuan :
Ketentuan :
1. Apabila suatu singkatan tetap mendapat awalan dan
akhiran,
maka singkatan tersebut di anggap kata dasar
g
gg p
yang
mendapat awalan dan akhiran.
Oleh karena itu
bentuk singkatan
‐
singkatan tidak berubah.
Contoh :
Tetapi untuk suatu kata yang singkatan tetapnya merupakan
suku depan ada pengecualian, apabila kata tersebut
mendapat awalan me dan suara kata dasarnya berubah
bunyinya
maka me-nya boleh dihilangkan dan huruf
bunyinya, maka me-nya boleh dihilangkan dan huruf
depannya berubah sesuai dengan suaranya.
Contoh :
Tinggal, meninggal, putus, memutuskan, kata, mengatakan
B. SALIN DALAM STENOGRAM :
D. Salinlah Teks dibawah ini dalam Stenogram atau dapat juga Teks ini didiktekan
Catatan : untuk kata-kata yang diketik sebelum tanda bintang (asterisk) berarti harus disalin dengan singkatan tetap dan yang lainnya dengan peraturan-peraturan menyingkat.
1) itu*sungguh*bagus untuk*membikin*sempurna*pekerjaan kmu. 2) Tiap kali*ia pergi*niscaya*ia menutup*dulu pintu itu*rapat-rapat 2) Tiap kali ia pergi niscaya ia menutup dulu pintu itu rapat-rapat
3) Aku bilang sekali*lagi*bahwa bukan buku yang kecil*itu*yang bapakku cari 4) Jadi*yang demikian itu*bisa*pergi*kepada ketua serikat buruh pelabuhan
5) B b b l l l did it *didi ik * b h k l h t k* didik* 5) Beberapa bulan yang lalu didesa itu*didirikan*sebuah sekolah untuk*mendidik*para
petani bermaksud*untuk*mempertinggi hasil perkebunan karet.
LATIHAN
Pertemuan ke-14
A. SINGKATAN II :
Contoh :
Ada, kata, akan, cara, saja, asalsaja, pada, apa, agar, kadang, dapat, batas, tanggung jawab.
B. SALIN DALAM STENOGRAM
Contoh :
Adanya, keadaan, diadakan, mengadakan, seadanya, pengadaan, katanya, mengatakan, dikatakan, perkataan, katakanlah,
k k
D. SALINLAH TEKS DIBAWAH INI DALAM STENOGRAM (untuk yang belajar deguru teks ini dapat didiktekan)
1) A t t * b i i*it * i t k li 1). Angoota-anggota*pengurus besar organisasi*itu*giat sekali 2). Tempo*yang disediakan
itu*bukanlah*tidak*cukup*akan*tetapi*tiada*orangnya*yang itu bukanlah tidak cukup akan tetapi tiada orangnya yang sanggup*berbuat demikian.
3). Tidak*dikenal tiada*sayang tahukah saudara*dari mana asalnya ib h it *
pribahasa itu*
4). Selain*daerah*itu*tidak*ada*lagi*daerah*lain*yang habisan,
LATIHAN
Pertemuan
ke
‐
15
Catatan : suku se atau awalan se yang diikuti oleh huruf mati yang kepalanya melengkung ke kiri boleh ditulis dengan bentuk sambungannya saja, hal ini dimaksudkan untuk lebih membedakan huruf a yang diikuti olrh huruf mati yang dimaksudkan untuk lebih membedakan huruf a yang diikuti olrh huruf mati yang kepalanya melengkung ke kiri.
Contoh :
Sekali secara segala semua Sekali, secara, segala, semua
A.SINGKATAN III :
Contoh : serta, sedang, tetap, perkara, akan tetapi, dari pada
B.SALIN DALAM STENOGRAM :
D. SALINLAH TEKS DI BAWAH INI DALAM STENOGRAM
1) Betul*sekali*seminggu ia datang kepada*wakil kepala kantor untuk*bekerja*disitu*
2) Tatkala*kembali*lagi*pada*pekerjaan*yang lama ia disambut dengan*
disambut dengan
3) Kerja*sekali‐lagi*kerja*katanya*kepada*anaknya
LATIHAN :
A. SINGKATAN IV ;
Contoh :
Ini nomor tahun kemudian jangan disini disana kesana terima ksih Ini, nomor, tahun, kemudian, jangan, disini, disana, kesana, terima ksih
B. SALIN DALAM STENOGRAM B. SALIN DALAM STENOGRAM
Contoh :
D. SALINLAH TEKS DALAM STENOGRAM
1).Setiap orang*bagaimana*dan*apa*juga*kerjanya*dalam masyarakat*adalah*berguna*untuk*masyarakat
2).Kali*ini*kami*akan*berusaha agar*semua pesanan dilayani dengan*baik
dengan*baik.
3).Meskipun*kami*pada*tahun*ini*memang*mendapat*hadiah
nomor*satu namun*janganlah*dijadikan*alasan*untuk*tidak*melatihj g j diri*sebagaimana*mestinya.
4).Manakala*sudah*ada*ketetapan*yang pasti kami* akan*segera menyuruh orang*kesini*
menyuruh orang*kesini*
A. SINGKATAN VI : A. SINGKATAN VI : Contoh :
Heran, barang, baru, kira, dari, besar, rencana, pesawat udara, campur, propagandis
Catatan :
H f diik ti l h d b l h di i k t d li k Huruf s yang diikuti oleh u, ua dan o boleh disingkat dengan menuliskan sambungannya saja. Hal ini berlaku bagi s yang merupakan bagian dari kata dasar maupun awalan
B. SALIN DALAM STENOGRAM :
D SALIN TEKS INI DALAM STENOGRAM : D. SALIN TEKS INI DALAM STENOGRAM :
1). Yang*dikehendaki*ialah dunia yang*aman damai dan makmur*
2). Berhubungan dengan*tahun*baru*yang akan datang*maka*gaji para) g g y g g g j p pegawai*akan*dibayarkan*pada*tanggal*24 bulan*januari*
3). Apakah*syaratnya untuk*menjadi*warga negara Indonesia*itu* 4).Siwaktu*saudara*ketua*berhalanganmaka
saudara*wakil*ketua*yang*akan*memimpi*rapat 5) Kami*jamin
5). Kami jamin
bahwa*produksi*keluaran*pabrik*kami*adalah*kualitas*standard* yang*kami*tanggung
y g gg g
SINGKATAN HARI, BULAN DAN KOTA
Senen, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, minggu, Januari, Februari, Maret, dst
J k t B d P ti k D t Jakarta, Bandung, Pontianak, Dst
Catatan : Catatan :
UJIAN AKHIR
UJIAN AKHIR
UJIAN
AKHIR
UJIAN
AKHIR