• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR PADA FILM (STUDY PADA FILM REAL LOVE KARYA OLGA LYDIA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR PADA FILM (STUDY PADA FILM REAL LOVE KARYA OLGA LYDIA)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR PADA FILM

(STUDY PADA FILM REAL LOVE KARYA OLGA LYDIA)

Ole

Disusun Oleh :

Chanra 08220079 Pembimbing:

Widiya Yutanti, MA Dra. Juli Astutik, M.Si

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

KATA PENGANTAR

Asaalamualaikum wr wb

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan yang sebenar – benarnya, yang menciptaka langit dan bumi dan selalu senantiasa menyayangi hamba – hambanya. Tak lupa juga shalawat selalu saya junjungkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah

membimbing kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderang. Dengan

selesainya karya ilmiah (skripsi) saya, saya berharap hal ini bisa menjadi panutan bagi seluruh

manusia yang berkeinginan membuat penelitian yang serupa.

Dengan selesainya karya ilmiah (skipsi) yang berjudul Analisis teknik pengambilan

gambar ini, maka saya dapat berkata film apapun yang kita tonton, kapan serta bagaimana jalan

cerita serta teknik sinematografi yang digunakan, hal tersebut tidak luput dari pemaknaan dari

kita sendiri dalam menilai film tersebut.

Dalam kehidupan sehari – hari, teknik penglohatan dari mata kita seharusnya dapat menjadi acuan mengenai masalah pemaknaan dari setiap adegan dari kehidupan kita. Setelah itu

kita dapat menilai hal tersebut kedalam sebuah film yang dihubungkan dengan keseharian kita.

Hal tersebut akan memberikan sebuah pemahaman sinematografi agar kita lebih kritis dalam

(8)

KATA PERSEMBAHAN

Dalam pengerjaan karya ilmiah saya, dukungan serta doa yang diberikan dari seluruh orang

yang menyayangi saya yang sangat berlimpah adalah sebuah semangat saya selama ini. Tanpa

mereka saya hanyalah sebongkah kayu rapuh yang habis dimakan rayap dan tidak dapat

melakukan apapun. Untuk itu saya sangat berterima kasih kepada

1. Bapak saya, Lutfi Abu Sanda yang tidak pernah henti – hentinya memberikan motifasi dan semangat hidup kepada saya.

2. Ibu saya, Nurlaela Andi Laerang yang senantiasa berdoa pada setiap nafasnya agar saya

menjadi manusia yang berguna di mata Allah dan di mata semua manusia.

3. Saudara – saudara saya, kak Lely, kak Warda, bang Fadly, Lia dan Rafida.

4. Dosen pembimbing I saya, ibu Widiya Yutanti, MA.

5. Dosen pembimbing II saya, Dra. Juli Astutik, M.Si.

6. Keponakan saya, Zali, Uul, Algi, Bila dan Izam.

7. Keluarga besar Andi Laerang.

8. Keluarga besar Abu sanda.

9. Seluruh dosen beserta staf Universitas Muhammadiyah Malang.

10.Teman – teman Ilmu Komunikasi angkatan 2008. 11.Teman –teman Ged’bam Community.

12.Teman – teman mahasiswa tarakan. 13.Teman – teman kost Al-kautsar No.10.

(9)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ... 1

2. Rumusan masalah ... 5

3. Tujuan Penelitian ... 6

4. Manfaat Penelitian ... 6

4.1 Manfaat Akademis ... 6

4.2 Manfaat Praktis ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Unsur Dan Jenis – Jenis Film ... 8

1.1 Unsur Naratif Dan Unsur Sinematik ... 9

1.2 Jenis – Jenis Film ... 11

1.3 Sinematografi ... 15

2. Semiotika Komunikasi ... 23

2.1 Tanda Dalam Film ... 24

2.2 Pesan Dalam Tradisi Semiotik ... 24

BAB III METODE PENELITIAN 1. Tipe Penelitian ... 26

1.1 Analisis Isi ... 27

1.2 Semiotika ... 28

2. Ruang Lingkup Penelitian ... 31

3. Fokus Penelitian ... 31

4. Unit Analisis Penelitian ... 32

5. Struktur Kategori ... 32

6. Teknik Pengumpulan Data ... 35

6.1 Data Primer ... 35

6.2 Data Sekunder ... 36

6. Pemilihan Koder ... 36

7. Teknik Prolehan Data ... 36

8. Teknik Analisis Data... 38

9. Uji Realibilitas ... 40

BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 1. Sekilas Tentang Film Real Love ... 43

(10)

1.2 Sekilas Tentang Set Film ... 44

BAB V PEMBAHASAN 1. Ukuran Gambar ... 48

1.1 Scene 3 Shot 2 ... 52

1.2 Scene 3 Shot 16a-16e ... 55

1.3 Scene 3 Shot 33a,33b ... 59

2. Sudut Pengambilan Gambar ... 63

2.1 Scene 3 Shot 22 ... 67

2.2 Scene 3 Shot 29 ... 70

3. Pergerakan Kamera ... 73

3.1 Scene 3 Shot 9 ... 77

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Identitas Pengkoding (peneliti) ... 89

Identitas Pengkoding I ... 89

Identitas Pengkoding II ... 90

Surat Pernyataan Pengkoding I ... 91

Surat Pernyataan Pengkoding II ... 92

Lembar Koder (Peneliti) ... 93

1. Ukuran Gambar ... 93

2. Sudut Pengambilan Gambar ... 95

3. Gerakan Kamera ... 97

Lembar Koder I ... 100

1. Ukuran Gambar... 100

2. Sudut Pengambilan Gambar ... 102

3. Gerakan Kamera ... 104

Lembar Koder II ... 107

1. Ukuran Gambar ... 107

2. Sudut Pengambilan Gambar ... 109

3. Gerakan Kamera ... 111

Konten Film Real Love ... 114

Review Ukuran Gambar ... 119

(12)

Daftar Pustaka Book

Ardianto, Elvinaro. 2010, Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Arsyad, Azhar. 2003 Media Pembelajaran. Jakarta ; Raja Grafindo Persada .

Barthes, Roland. 2010a. Membedah Mitos-mitos Budaya Massa “Semiotika atau Sosiologi Tanda, Simbol, dan Representasi”. Yogyakarta: Jalasutra.

____________. 2010b. Imaji Musik Teks “Analisis Semiologi atas Fotografi, Iklan, Film, music, Alkitab, Penulisan dan pembacaan serta kritik Sastra”. Yogyakarta: Jalasutra.

Effendy, Heru. 2008. Industri Perfilman Indonesia. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Eneste, Pamusuk. 1989. Novel dan Film. Flores : Penerbit Nusa Indah.

Fiske, John. 2004.Cultural Communication Studies. Yogyakarta : Jalasutra.

Littlejohn, Stephen W. 2009. Teori Komunikasi (Theories of Human Communication). Jakarta : Salemba Humanika.

Martinet, Jeanne. 2010. Semiologi (Kajian Tanda Saussuran, Antara Semiologi Komunikasi dan Semiologi Signifikansi). Yogyakarta : Jalasutra.

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi (Suatu Pengantar). Bandung : Remaja Rosdakarya.

Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta : Homerian Pustaka.

Shadily, Hasan. 1980. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta ; Ikhtisar Baru –Van Hoeve. Sobur, Alex. 2008. Semiotika Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Tashakkori, Abbas & Teddlie, Charles. 2010. Handbook of Mixed Methods in social & Behavioral Research. Yogjakarta: Pustaka Pelajar

(13)

Non – book

Anonim. 2012. “Profil Artis Indonesia” www.kapanlagi.com

Diakses tanggal 15 juni 2012 jam 23.21 wib.

Ardianto, Gunawan. 2008. Identitas anak dlam film Angel?s cry (analisis semiotik pada film Angel?s cry). Malang : Digilib UMM

Indah, Nunik. 2008. Analisis isi pesan kemanusiaan dalam film ( studi pada film Untuk Rena karya Riri Riza). Malang : Digilib UMM

Jaenuri, Amin. 2011. “Pengertian Film”. http://www.scribd.com/doc/70243564/9/Pengertian-Film Diakses tanggal 8 juni 2012 Jam 18.00 wib.

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Film merupakan salah satu media dalam berkomunikasi. Perpaduan antara

audio dan visual merupakan salah satu kelebihan film dalam menyampaikan pesan

yang ingin diutarakan oleh penulis skenario. Selain itu, film juga memiliki eksplorasi

yang mendalam mengenai suatu fenomena yang ada di dalam masyarakat yang

kemudian melalui unsur audio visual bisa menyentuh penontonnya secara emosional.

Saat ini perkembangan film Independent (Indie) di Indonesia juga mulai

tinggi. Genre yang diambil oleh pelaku perfilman. Akan tetapi, adanya keberagaman

genre dan tema film yang ada di Indonesia, tidak menjamin kualitas dari film itu

sendiri. Banyak film di Indonesia yang tidak memiliki kejelasan tema. Seperti

permasalahan yang marak diperbincangkan adalah film horror di Indonesia yang

kemudian memasukkan unsur-unsur seksualitas di dalam adegan-adegan filmnya. Hal

ini yang bertolak belakang dengan produktivitas yang tinggi. Dalam artian, kemajuan

produktivitas sineas Indonesia, membawa kemunduran bagi kualitas film itu sendiri.

“Produksi film di Indonesia mulai menunjukkan peningkatan. Untuk kurun

waktu tahun 2000 sampai 2004, Katalog Film Indonesia 1926-2007 yang disusun JB.

Kristianto mencatat sebanyak 74 film telah beredar di bioskop.” (Effendy , 2008 :1).

(15)

2 alternatif dalam dunia sinematografi di Indonesia. Kejenuhan penonton melihat

rendahnya kualitas cerita dan teknis di dalam film, seakan terobati dengan munculnya

film-film indie di Indonesia. Film indie berbeda dengan film box office atau film

komersial yang beredar di bioskop. Film indie tidak berorientasi pada keuntungan

yang diperoleh dari respon penonton dalam menonton film, akan tetapi kepuasan

emosional.

Film indie memiliki keunikan tersendiri dengan mengangkat tema-tema yang

sederhana namun, menceritakan tema tersebut dengan cara yang berbeda. Terkadang

tak jarang film indie menceritakan suatu fenomena sederhana dengan sudut pandang

yang kemudian menjadikan fenomena atau permasalahan itu menjadi rumit dan tidak

biasa. Hal ini bisa dilihat di film-film seperti film “Cin(T)a”, di mana film itu

mengangkat tema yang sangat sederhana yaitu kasih sayang. Akan tetapi kemudian

dengan cara yang indie (tidak biasa), pembuat film membuat permasalahan cinta

menjadi rumit dengan adanya komplikasi perbedaan suku, agama dan prinsip hidup.

Inilah kelebihan yang ada pada film indie yang membuat penonton tidak jenuh karena

seringkali mereka dibuat penasaran.

Di dalam film, banyak hal yang bisa menjadi faktor pendukung suksesnya

film tersebut. Hal-hal di luar teknis seperti jalan cerita, tokoh pemeran film, dan

fenomena yang diangkat oleh film tersebut, merupakan beberapa hal penting yang

bisa menjadikan sebuah film menarik. Selain hal-hal di luar teknis tadi, hal teknis

(16)

3 hal teknis yang seringkali digunakan dalam film indie adalah teknik pengambilan

gambar.

Pengambilan gambar adalah bagaimana pembuat film menggambarkan sudut

pandang indera di dalam film tersebut sehingga film dapat membuat seolah-olah

penonton berada di dalam adegan film. Ini merupakan hal yang sulit karena setiap

orang memiliki pandangan, interpretasi dan emosi yang berbeda saat menonton

sebuah film. Hal ini yang menjadikan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang teknik pengambilan gambar di dalam film. Selain itu, melalui teknik

pengambilan gambar, pembuat film dapat membangun emosi tertentu pada tiap

adegan di dalam film. Hal ini yang kemudian menjadikan film tidak menjenuhkan di

mana ada Klimaks dan anti klimaks sehingga penonton merasa tidak bosan.

Gaya dari masing-masing sineas dalam menggunakan teknik pengambilan

gambar di dalam filmnya juga beragam dan inilah yang menjadikan karakter dari

setiap film berbeda-beda pula. Teknik pengambilan gambar menjadi sesuatu yang

menarik untuk diteliti karena melalui teknik ini penonton isa lebih dalam lagi dalam

memaknai sebuah film atau dengan kata lain, adanya teknik pengambilan gambar

membuat film menjadi jauh lebih dinamis dan emosi di dalam film tersebut bisa

tergambarkan melalui teknik pengambilan gambar.

Diantara beberapa film indie yang ada, peneliti memutuskan untuk mengambil

objek penelitian film “Real Love” karya Olga Lidya. Film ini menceritakan tentang

(17)

4 kehidupan seorang wanita. Pria yang satu adalah pria yang berpenampilan rapih an

sangat kaku dan pria yang satu lagi berpenampilan trendy, gaul dan nakal. Mereka

selalu saja sering memperebutkan siapa yang harus menjaga wanita tersebut. Itu

membuat wanita tersebut menjadi pusing dan mengusir kedua lelaki tersebut. Karena

merasa tidak dibutuhkan, kedua lelaki tersebut memutuskan untuk bunuh diri. Wanita

tersebut pun merasa menyesal, namun setalah ia menyadari, ternyata kedua lelaki

tersebut tidaklah nyata, mereka hanya kepribadian dari wanita tersebut.

Dari film ini, ada beberapa teknik pengambilan gambar yang seringkali

muncul, yakni medium close up dan pengambilan gambar close up. Untuk itu peneliti

ingin mengetahui seberapa besar frekuensi teknik pengambilan gambar ini terdapt di

dalam film. Dan apa makna dari teknik pengambilan gambar yang muncul di dalam

film. Penelitian ini berbeda dengan penelitian film sebelumnya karena penelitian ini

akan lebih fokus pada penggunaan teknik pengambilan gambar di dalam film dan

bagaimana peneliti menginterpretasi teknik pengambilan gambar di scene-scene film

ini.

Dari hasil pengamatan peneliti dengan cara menonton film tersebut, peneliti

mendapatkan sangat banyak teknik – teknik pengambilan gambar yang beragam

seperti sudut pengambilan gambar bird angle view, frog level, eye level, gerakan

kamera (moving camera) seperti zomming, panning serta teknik pengambilan gambar

dari segi ukuran gambar (frame size) seperti long shot, close up dan medium close up.

(18)

5 dialog, namun gambar – gambar yang diambil pun sangat mendukung alur cerita

tersebut.

Seperti pengertian dari komunikasi secara umum, bahwa komunikasi adalah

proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan. Pada teknik pengambilan

gambar yang tertera pada film Real Love ini adalah bagian dari pesan yang ingin

disampaikan pada komunikan. Pesan tersebut tidak berupa kata – kata, namun berupa

ekspresi yang disesuaikan dengan ukuran gambar, sudut pengambilan gambar,

maupun pergerakan kamera.

Pada pencarian literature yang dilakukan peneliti, sangat sulit mencari

penelitian terdahulu yang membahas tentang teknik pengambilan gambar. Namun

peneliti mendapatkan beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian.

Setelah membaca penelitian yang membahas mengenai sinematografi baik dari teknik

pengambilan gambar, komposisi cahaya maupun hal – hal yang lain dalam

mendukung sinematografi sebuah film yang bejudul “teknik sinematografi yang

melukiskan rasa cinta (Studi Deskriptif pada Film Brownies, Sutradara Hanung

Bramantyo)” (Ikrar, 2007). Dan karya ilmiah milik (Ardianto, 2008) yang berjudul

“Identitas anak dalam film angel?s cry (Analisis Semiotik pada Film Angel?s Cry)”

yang membahas film dari segi semiotika.

Kemudian peneliti juga bayak mendapatkan referensi dari karya ilmiah

(19)

6 pada Film Untuk Rena, Karya Riri Riza) yang membahas filem dari segi analisis isi.

Untuk itu penuis ingin mengangkat judul “Analisis teknik pengambilan gambar pada

film ( Study pada Film Real Love Karya Olga Lydia).” Peneliti berharap nantinya

penelitian ini bisa menjadi referensi pada pembuat film agar perfilman Indonesia

dapat menjadi lebih baik.

2. Rumusan Masalah

Berdasaran paparan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasika rumusan

masalah sebagai berikut :

- Seberapa sering frekuensi teknik pengambilan gambar berupa ukuran

gambar, sudut pengambilan gambar dan gerakan kamera yang digunakan

dalam film Real Love karya Olga Lydia?

- Apa makna teknik pengambilan gambar berupa ukuran gambar, sudut

pengambilan gambar dan gerakan kamera yang paling sering digunakan

pada film Real Love karya Olga Lydia?

3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, tujuan dari penelitian ini adalah

(20)

7 - Penjelasan seberapa besar frekuensi dari teknik pengambilan gambar

berupa ukuran gambar, sudut pengambilan gambar dan gerakan kamera

yang digunakan dalam film Real Love karya Olga Lydia.

- Penjelasan secara interpretatif apa makna dari teknik pengambilan gambar

berupa ukuran gambar, sudut pengambilan gambar dan gerakan kamera

yang digunakan oleh pembuat film dalam adegan dan symbol – symbol

apa saja yang muncul pada teknik pengambilan gambar pada film yang

dipiilih oleh peneliti.

4. Manfaat Penelitian

4.1 Manfaat Akademis

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan hasil penelitian dapat menjadi

referensi dan memperkaya informasi kepada mahasiswa jurusan ilmu komunikasi

maupun mahasiswa jurusan lainnya yang mempelajari audio visual agar sikap cermat

dalam menganalisis film, tidak hanya menerima setiap shoot yang disajikan. Selain

itu juga diharapkan menjadi acuan referensi bagi mahasiswa melakukan penelitian

(21)

8 4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran serta wawasan

yang lebih kepada peneliti maupun pembaca mengenai teknik pengambilan gambar

yang baik. Selain itu penelitian ini juga berguna bagi siapa saja yang ingin

berkecimpung didunia perfilman sebagai bahan acuan sehingga dapat meningkatkan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

In this paper, the TOPSIS multi criteria decision making method was applied in the materials selection process of determining the best thermoset matrix for

[r]

[r]

Fasi1itas perpustakaan (terutama jenis dan jumlah) terasa sangat kurang mendukung dalam kelancaran proses belajar mengajar. Program-program S2 dan S3 pun, tidak dapat diikuti

Furthermore, in order to detect vehicle brake light, a hybrid color model will be applied which consist of combination of red color from RGB color model and method from HSI

Tabel 1: Kompetensi dan Kurikulum Pendidikan Ilmu Perpustakaan dalam Konteks Paradigma baru dan dunia kerja. di Era

[r]