• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS SHALAT DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI HEMODIALISA PADA PASIEN GAGAL GINJAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS SHALAT DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI HEMODIALISA PADA PASIEN GAGAL GINJAL"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS SHALAT DENGANKECEMASAN

Hemodialisa adalah salah satu pengobatan yang dilakukan mereka yang mengalami gangguan fungsi ginjal. Hemodialisa dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan kondisi homeostatis pasien agar tetap bertahan pada level tertentu. Karena memang secara medis pilihan yang masih dimiliki pasien adalah bertahan pada level itu atau bertambah buruk.

Kecemasan adalah salah satu keadaan psikologi yang sering dialami pasien hemodialisa.

Kecemasan ini lebih sering dialami ketika akan menghadapi hemodialisa. Kecemasan itu sendiri adalah kondisi emosi sesorang yang tidak menyenangkan sehingga memiliki perasan-perasaan negatif dan bersumber dari dalam atau luar diri individu tersebut. Karena jika kecemasan berlangsung dalam jangka waktu lama maka akan menimbulkan ketegangan. Ketegangan ini akan merangsang susunan syaraf otonom secara berlebihan, akibatnya bisa mengganggu atau melukai organ-organ tubuh vital tertentu. Hal inilah yang menyebabkan diperlukannya suatu upaya untuk dapat mengurangi kecemasan. Salah satunya adalah melalui shalat, karena dalam shalat ini banyak terkandung metode terapi untuk mengurangi kecemasan. Antara lain adalah olah raga, katarsis dan relaksasai otot.

Penelitian ini adalah penelitian korelasional, yang mana populasinya adalah pasien hemodialisa RSUD Saiful Anwar Malang yang berjumlah 134 orang pasien. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, diperoleh 40 subyek penelitian. Instrumen yang digunakan untuk

mengambil data adalah dengan menggunakan skala yaitu skala kecemasan yang berjumlah 42 item serta skala intensitas shalat yang berjumlah 34 item. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 20 Januari-20 Februari 2006 . Dari data yang diperoleh pada subyek dijadikan dasar analisis kesahihan dan keandalannya. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment dengan menggunakan SPSS for windows versi 11.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara intensitas shalat dengan kecemasan pada pasien hemodialisa. Artinya semakin tinggi intensitas shlaatnya maka akan semakin rendah kecemasannya. Hal ini dapat dilihat dari nilai r = -0,518 dan p = 0,001. Sumbangan faktor intensitas shalat terhadap kecemasan sebesar 26,8 % yang ditunjukkan oleh nilai r2 = 0,268 , sedangkan 73,2 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Abstract

Hemodialysis is one treatment that made them who have impaired renal function. Hemodialysis was conducted in order to maintain the homeostatic condition of the patient to survive at a certain level. Because it is medically still owned patient choice is to stay at that level or get worse.

(2)

individual self. Because if anxiety lasts for a long time it will cause tension. This tension will stimulate the autonomic nervous system are excessive, the result could interfere with or injure vital organs of the body specific. This is what causes the need for an effort to reduce anxiety. One way is through prayer, because prayer is a lot contained in therapeutic methods to relieve anxiety. Include sports, catharsis and relaksasai muscle.

The study was a correlational study, which hemodialysis patient population is Saiful Anwar Hospital Malang 134 patients. With purposive sampling, obtained 40 research subjects. The instrument used to retrieve data is by using a scale of 42 anxiety scale items and scale of the intensity of prayer that totaled 34 items. Data collection was performed on January 20 to February 20, 2006. From the data obtained on the subject made the basis of validity and reliability analysis. Data analysis technique used is the product moment correlation analysis using SPSS for Windows version 11.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah (1) Ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara dukungan keluarga dengan kecemasan menghadapi kehamilan pertama. Artinya semakin

Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa dengan nilai

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN KECEMASAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI YAYASAN GINJAL DIATRANS INDONESIA ” adalah

berarti ada hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial suami dengan kecemasan pascamenopause pada wanita, bahwa semakin tinggi dukungan sosial suami

Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan cairan pada pasien gagal ginjal kronik dengan terapi hemodialisa. Berdasarkan tabel 5.10

Terdapat hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan pasien Hemodialisa terhadap terapi gagal ginjal di RSUD Blambangan, terutama dukungan emosional yang

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Ruang Hemodialisa RSI Siti Rahmah Padang Tahun 2017 Tentang “Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Menjalani Terapi

Pada pasien yang baru menjalani tindakan hemodialisa rata-rata yang di dapatkan adalah tingkat kecemasan berat karena pada priode awal pasien merasa berputus asa