• Tidak ada hasil yang ditemukan

ppt 4 4 praktek layanan konseling perorangan sma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ppt 4 4 praktek layanan konseling perorangan sma"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PRAKTIK

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

(2)

LAYANAN KONSELING PERORANGAN

Layanan bimbingan dan konseling yang

membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya melalui prosedur

perseorangan.

(3)

A. Kompetensi

Terampil mempraktikan layanan konseling perorangan yang meliputi:

Perencanaan,

proses konseling, dan

Penilaian dan Tindak lanjut.

(4)

B.

Uraian Materi

Praktik konseling perorangan:

1. Layanan yang diselenggarakan oleh guru BK (konselor)

terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan masalah pribadi klien.

2. Dalam suasana tatap muka dilaksanakan interaksi langsung antara klien dan konselor, membahas berbagai hal tentang masalah yang dialami klien.

3. Bersifat mendalam menyentuh hal-hal penting tentang diri klien (bahkan sangat penting yang boleh jadi menyangkut rahasia pribadi klien) bersifat meluas meliputi berbagai sisi yang menyangkut permasalahan klien, namun juga bersifat spesifik menuju kearah pengentasan masalah.

(5)

1. Tujuan Layanan Konseling Perorangan:

terentaskannya masalah yang dialami klien 2. Fungsi:

 Pemahaman

Pengentasan

pengembangan/pemeliharaanPencegahan

advokasi

(6)

Proses Menemukan Masalah yang Membutuhkan Layanan KP

a. Mengidentifikasi kemungkinan arah tindakan b. Mengidentifikasi kemungkinan arah tindakan c. Mengetes kecocokan pilihan, rencana, atau

keputusan sementara

d. Klasifikasi dan perkembangan konsep diri

(7)

4. Teknis Layanan Konseling

a. Penerimaan terhadap klien b. Posisi duduk

c. Penstrukturan d. Teknik layanan e. Volume bicara f. Pentahapan g. Penilaian

(8)

5. Operasionalisasi Layanan Konseling

a. Tahapan Pengantaran b. Penjajagan

c. Penafsiran d. Pembinaan e. Penilaian

(9)

6. Tindak lanjut dan laporan

Melalui penilaian proses dan hasil, konselor menetapkan jenis dan arah tindak lanjut, dan mengkomunikasikannya kepada pihak terkait, yaitu klien (jika diperlukan), pihak ketiga

dengan tetap menjaga azas kerahasiaan

(10)

Menyusun Rencana, Melaksanakan Praktik, Menilai Proses dan Hasil KP

1. Menyusun Rencana Konseling Perorangan

a. Temukan peserta didik yang membutuhkan konseling

b. Tuliskan potret peserta didik yang bersangkutan dengan jalan mengemukakan data

c. Kemukakan prakiraan alternatif penyelesaian masalahnya

d. Susun rencana pelaksanaan layanan sesuai data yang ditemukan pada poin b. (Lampiran 4.4A)

2. Melaksanakan Konseling Perorangan (Lampiran 4.4B untuk fasilitator, 4.4C untuk peserta)

(11)

11

AA B

(12)

Terima Kasih

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, untuk meningkatkan pengaruh Electronic Word of Mouth produk Chatime Indonesia terhadap Purchase Intention disarankan agar Chatime Indonesia

Ada perbedaan pengaruh yang sangat signifikan antara peng- gunaan model Jigsaw didukung media audiovisual di-banding dengan model Jigsaw tanpa didukung media

62A (samping es Teler 29 Depan Stadion Lakidende) Kota

Pengusaha-pengusaha tambang di Australia bergerak melalui komunitas pertambangan yang ada di Australia melalui saluran-saluran seperti misalnya demonstrasi, media massa serta

Pemeliharaan modal keuangan (financial capital maintenance) dalam satuan moneter nominal (nominal monetary units) sendiri dalam periode inflasi dan deflasi adalah suatu

Surat Izin Praktik selanjutnya disebut SIP adalah bukti tertulis yang diberikan kepada tenaga medis yang menjalankan praktik setelah memenuhi persyaratan sebagai pengakuan

Alhamdulilah setelah mengerjakan sesuatu sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT tentu dengan bimbingan terapis pada saat terapi kerja atas kesepakatan kerja sama

Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan tersebut adalah perumusan prinsip perancangan ruang terbuka publik yang dapat juga digunakan oleh difabel terutama tuna daksa