• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Pencari Fasilitas Umum Terdekat Di Area Bogor Dengan Location Based Service Berbasis Geotagging Pada Android

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Pencari Fasilitas Umum Terdekat Di Area Bogor Dengan Location Based Service Berbasis Geotagging Pada Android"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI PENCARI FASILITAS UMUM TERDEKAT DI

AREA BOGOR DENGAN

LOCATION BASED SERVICE

BERBASIS

GEOTAGGING

PADA ANDROID

SETYOWATI

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Aplikasi Pencari Fasilitas Umum Terdekat di Area Bogor dengan Location Based Service Berbasis

Geotagging pada Android adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2016

Setyowati

(4)

ABSTRAK

SETYOWATI. Aplikasi Pencari Fasilitas Umum Terdekat di Area Bogor dengan

Location Based Service Berbasis Geotagging pada Android. Dibimbing oleh KARLINA KHIYARIN NISA.

Kota Bogor merupakan salah satu kota wisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal dan internasional. Sebagai kota wisata, Bogor memiliki berbagai fasilitas umum seperti SPBU, masjid, dan ATM yang dibutuhkan oleh wisatawan. Penelitian ini mengembangkan aplikasi pencari fasilitas umum di area Kota Bogor pada telepon pintar dengan sistem operasi Android. Pengguna Android yang memiliki fitur Global Positioning System (GPS) dapat menemukan lokasi fasilitas umum terdekat dengan teknologi Location Based Service (LBS). Aplikasi dikembangkan pada sisi klien dan server menggunakan DBMS SQLite dan MySQL serta bahasa pemrograman Java dan PHP. Pengguna dapat berbagi informasi lokasi fasilitas umum dengan teknologi geotagging yang terdapat pada telepon pintar. Penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan, mulai dari analisis, desain sistem, implementasi dan pengujian. Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode black-box dan evaluasi usability. Evaluasi usability dilakukan pada 6 responden, dengan 5 aspek usability. Evaluasi usability pada sistem menghasilkan nilai 85.2%. Hasil pengujian yang dilakukan, aplikasi ini sudah mampu bekerja dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan ke-5 aspek usability. Kata kunci: Android, geotagging, GPS, LBS, lokasi terdekat, fasilitas umum

ABSTRACT

SETYOWATI. Nearest Public Facilities Search Application in Bogor with LBS Based on Geotagging in Android. Supervised by KARLINA KHIYARIN NISA.

Bogor is a popular tourist destination visited by local and international tourists. As a tourist city, Bogor has various public facilities such as gas stations, mosques, and ATM which are essential for tourists. This research develops an application which is able to search public facilities in Bogor on a Android smartphones. Android smartphones having Global Positioning System (GPS) features can be used to find the nearest location of public facility with Location Based Service (LBS) technology. This application is developed on client and server side using DBMS SQLite and MySQL, with Java and PHP as the programming language. Users are able to share information about the location of public facilities with geotagging technology applied on smartphone. The research was conducted in several stages, started with analysis, system design, system implementation and testing. System testing was conducted using black-box and usability evaluation. Usability evaluation was conducted on 6 respondents, with five aspects of usability. Usability evaluation on the system yielded result value 85.2%. The test results shown that the application was able to work well and produce output according to the 5th aspect of usability.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

pada

Departemen Ilmu Komputer

APLIKASI PENCARI FASILITAS UMUM TERDEKAT DI

AREA BOGOR DENGAN

LOCATION BASED SERVICE

BERBASIS

GEOTAGGING

PADA ANDROID

SETYOWATI

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)

Penguji:

(7)

Judul Skripsi : Aplikasi Pencari Fasilitas Umum Terdekat di Area Bogor dengan

Location Based Service Berbasis Geotagging pada Android Nama : Setyowati

NIM : G64134039

Disetujui oleh

Karlina Khiyarin Nisa, SKom MT Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Buono, MSi MKom Ketua Departemen

(8)
(9)

PRAKATA

Alhamdulillahi rabbil alamin, Segala puji syukur bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah melimpahkan segala kasih sayang, rahmat, dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Aplikasi Pencari Fasilitas Umum di Area Bogor dengan Location Based Service Berbasis

Geotagging pada Android” dengan lancar dan baik.

Terima kasih penulis ucapkan kepada orang tua tercinta, ayahanda tercinta Tugiman Hadi Suwignyo yang selalu memberikan dukungan kepada penulis. Ibunda Sunarni yang selalu memberikan doa dan kasih sayangnya. Dosen pembimbing Ibu Karlina Khiyarin Nisa SKom MT yang telah memberikan arahan, ilmu dan motivasi untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Ibu Rina Trisminingsih SKom MT dan Bapak Auzi Asfarian SKomp MKom selaku penguji, terimakasih atas waktu, masukan, dan koreksinya. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman Ilmu Komputer alih jenis angkatan 8 atas pengalaman berbagi ilmu, kebersamaan dan dukungan selama penulis menjalani kuliah di Departemen Ilmu Komputer IPB.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2016

(10)
(11)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 3

Manfaat Penelitian 3

Ruang Lingkup Penelitian 3

METODE 3

Analisis Kebutuhan 4

Desain Sistem 4

Implementasi 4

Pengujian 4

HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Analisis Kebutuhan 5

Kebutuhan Data 6

Kebutuhan Fungsional 7

Desain Sistem 8

Implementasi 12

Pengujian 15

SIMPULAN DAN SARAN 17

Simpulan 17

Saran 17

DAFTAR PUSTAKA 18

(12)

DAFTAR TABEL

1 Perbandingan aplikasi Pertamina Go Mobile, Kuliner Plus, dan

Go-MoGSA 6

2 Kerangka tabel basis data 10

3 Pengujian sistem menggunakan metode black-box 15

4 Task usability 16

5 Hasil evaluasi usability 16

6 Nilai bobot kuesioner 16

DAFTAR GAMBAR

1 Waterfall Model (Pressman 2010) 3

2 Tahap pengembangan aplikasi 4

3 Use case diagram 7

4 Arsitektur pengembangan aplikasi 8

5 Activity diagram melihat lokasi pengguna dan fasilitas umum pada

peta 9

6 Struktur tabel data pada DBMS MySQL dan SQLite 10

7 Rancangan antarmuka aplikasi 11

8 Implementasi rancangan arsitekur aplikasi 12

9 Data JSON 12

10 Kode untuk mendapatkan jarak terdekat 13

11 Potongan kode untuk mendapatkan koordinat latitude dan longitude 13

12 Hasil implementasi sistem 14

DAFTAR LAMPIRAN

1 Statistik pengguna sistem operasi pada smartphone di Indonesia 20 2 Arsitektur Android (Android Developer, 2011) 20

3 Tampilan aplikasi Pertamina Go Mobile 21

4 Tampilan aplikasi Kuliner Plus 21

5 Tampilan daftar SPBU Pertamina pada website Pertamina 22 6 Tampilan daftar SPBU pada website GoogleMaps 22 7 Tampilan daftar Masjid pada website GoogleMaps 23 8 Tampilan daftar ATM pada website GoogleMaps 23

9 Activity diagram 24

10 Class Diagram aplikasi 26

11 Skenario pengujian dengan metode black-box 27

(13)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kota Bogor merupakan salah satu tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi di kalangan wisatawan Indonesia maupun mancanegara. Kota Bogor memiliki tingkat kunjungan wisatawan yang tinggi dari tahun ke tahun. Tercatat pada tahun 2014, wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor mencapai 4.3 juta wisatawan, menurut Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto (2015). Kota Bogor merupakan kota tujuan wisata yang memiliki berbagai jenis fasilitas umum untuk memudahkan wisatawan dalam aktivitasnya selama berwisata di Kota Bogor.

Bogor sebagai kota pariwisata harus memenuhi prasyarat tertentu agar wisatawan merasa nyaman. Salah satu prasyarat tersebut adalah fasilitas umum yang dapat ditemukan dengan mudah oleh wisatawan. Fasilitas umum yang banyak dicari terdiri dari lokasi SPBU, masjid dan ATM. Masjid merupakan salah satu fasilitas umum yang sering dicari oleh wisatawan untuk melakukan ibadah wajib sabagai umat muslim. Fasilitas umum lainnya yang juga sering dicari adalah SPBU dan ATM, karena kebutuhan akan bahan bakar dan uang tunai sebagai penunjang kebutuhan. Aplikasi pencarian lokasi fasilitas umum sangat dibutuhkan untuk memudahkan dalam mencari fasilitas umum bagi pengguna yang masih asing dengan Kota Bogor.

Pengembangan aplikasi pencari fasilitas umum harus dapat dengan mudah diakses oleh pengguna, salah satunya dengan platform smartphone. Platform yang banyak digunakan oleh orang Indonesia salah satunya adalah smartphone yang mempunyai sistem operasi Android. Menurut riset yang dilakukan oleh StatCounter Global Stats (2015), presentasi pengguna Android di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 55.09% sementara iOS mencapai 3.97% seperti terlihat pada Lampiran 1. Perbandingan ini menunjukkan bahwa pengguna telepon pintar berbasis Android lebih banyak dibanding iOS. Android merupakan sistem operasi yang diterapkan pada perangkat mobile yang berbasis Linux dikembangkan oleh Google yang terdiri dari sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android dapat dikembangkan dengan mudah oleh para developer karena Android menyediakan sistem operasi yang terbuka untuk pengembangannya (Android Developers 2011). Android dalam pengembangannya memiliki beberapa layer yaitu application, application framework, libraries, Android runtime, dan Linux kernel yang terlihat pada Lampiran 2.

Aplikasi pencarian lokasi fasilitas umum dikembangkan dengan metode

(14)

2

perbedaan waktu sinyal. Telepon pintar harus mempunyai built-in penerima GPS untuk dapat menerjemahkan sinyal dari GPS (Singhah dan Shukla 2012).

Peta merupakan unsur yang penting dalam pengembangan aplikasi LBS, karena peta dapat menunjukkan lokasi pengguna maupun lokasi fasilitas umum. Google mengembangkan layanan untuk dapat menampilkan peta yang bersifat

online yaitu Google Maps yang dapat diakses di website http://maps.google.com. Layanan Google Maps dapat diintegrasikan dengam Application Program Interface

(API) yaitu sebuah framework yang menyediakan fitur untuk dapat memanipulasi konten. Pengguna dapat melihat posisi pengguna maupun fasilitas umum yang ada pada peta menggunakan Google Maps API yang dikembangkan pada aplikasi.

Hendrik (2013) telah berhasil mengembangkan aplikasi pencari masjid terdekat dengan menggunakan LBS, namun aplikasi pencari ini hanya terbatas pada pencarian masjid dengan daftar masjid yang sudah tersedia di data server. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Putra (2013) yang berhasil mengembangkan aplikasi pencari SPBU terdekat menggunakan LBS, pada penelitian ini belum terdapat fitur tambah data sehingga data yang ditampilkan merupakan data statis. Mardani (2012) juga telah mengembangkan Sistem Informasi Geografis Pelaporan Masyarakat (SIGMA) berbasis foto geotag, pada sistem informasi ini belum menggunakan teknologi LBS.

Berdasarkan uraian masalah yang telah dikemukakan, timbul ide untuk mengembangkan aplikasi yang dapat membantu pengguna dalam menemukan berbagai fasilitas umum saat sedang berada di Kota Bogor. Aplikasi yang dikembangkan tidak hanya membantu pengguna dalam menemukan fasilitas umum namun pengguna juga dapat saling berbagi informasi fasilitas umum dengan fitur

geotagging pada smartphone. Fitur geotagging membantu pengguna dalam menambahkan nilai koordinat latitude dan longitude dari foto yang diambil dari kamera smartphone.

Pengembangan aplikasi ini memanfaatkan teknologi LBS, GPS, geotagging, Google Maps dan diaplikasikan di sistem operasi Android. Geotagging adalah proses mengenali referensi tekstual lokasi geografis, yang dikenal sebagai toponim, referensi akan menetapkan setiap nilai latitude dan longitude (Lieberman et al.

2010). Geotagging merupakan proses yang dapat menambahkan lokasi tempat perangkat kamera mengambil foto tersebut. Informasi yang terdapat pada hasil foto tersebut dapat berupa waktu, jenis kamera yang digunakan, informasi lokasi foto tersebut diambil dan masih banyak lainnya (Geotag Photos 2015).

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang, perumusan masalah pada penelitian ini antara lain:

1 Bagaimana merancang bangun aplikasi yang berbasis Android yang dapat menemukan lokasi fasilitas umum di Kota Bogor dengan Location Based Service (LBS) ?

(15)

3

Tujuan Penelitian

Tujuan pada penelitian ini adalah membangun aplikasi berbasis Android yang dapat menampilkan lokasi fasilitas umum berupa SPBU, masjid dan ATM terdekat di area Kota Bogor menggunakan teknologi LBS dan geotagging.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini yakni mempermudah masyarakat dalam menemukan fasilitas umum, menambahkan fasilitas arah rute jalan ke lokasi fasilitas umum yang dapat dijangkau dengan mudah oleh pengguna, serta berbagi informasi tentang lokasi fasilitas umum dengan menggunakan telepon pintar berbasis Android.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian pengembangan aplikasi pencari lokasi fasilitas umum ini dibatasi pada:

1 Pencarian fasilitas umum hanya terbatas pada lokasi SPBU, masjid, dan ATM di area Kota Bogor.

2 Pengembangan aplikasi pada sisi server hanya sebatas penyimpanan informasi lokasi dan foto hasil geotagging, tanpa memverifikasi penambahan data dari pengguna.

3 Proses penambahan data dapat dilakukan saat terhubung dengan server. 4 Penampil rute perjalanan menggunakan aplikasi penunjuk jalan di luar

aplikasi yang dikembangkan.

METODE

Pengembangan aplikasi ini memerlukan metodologi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak diadaptasi dari Waterfall Model yang dikemukakan oleh Pressman (2010). Metode

Waterfall Model terdiri dari tahap communication, planning, modeling,

construction, deployment seperti terlihat pada Gambar 1. Tahap modeling dan

construction dari Waterfall Model menjadi acuan dalam metode pengembangan aplikasi ini. Pengembangan aplikasi ini terdiri dari tahap analisis, tahap desain, tahap implementasi dan tahap pengujian seperti terlihat pada Gambar 2.

(16)

4

Gambar 2 Tahap pengembangan aplikasi

Analisis Kebutuhan

Tahap ini merupakan proses yang dilakukan untuk menginisiasi penelitian dengan mencari seluruh kebutuhan yang diperlukan oleh pengguna. Analisis yang dilakukan meliputi analisis kebutuhan data dan kebutuhan fungsional yang digambarkan dalam diagram use case. Pengumpulan data untuk kebutuhan yang diperlukan didefinisikan dan dilakukan analisis.

Desain Sistem

Tahap ini merupakan langkah penting dalam penelitian karena hasil perangkat lunak yang efektif tergantung pada proses rancangan awal suatu aplikasi yang digambarkan dalam arsitektur aplikasi, diagram aktivitas aplikasi, desain basis data, dan mock up aplikasi. Desain yang dibuat pada proses ini harus mudah dimengerti sehingga mudah dalam mengimplementasikan kebutuhan perangkat lunak. Proses desain menghasilkan beberapa atribut dari sistem yaitu arsitektur perangkat lunak, perancangan konseptual, dan perancangan fisik.

Implementasi

Rancangan yang telah dianalisis pada proses tahap desain dikodekan pada tahap implementasi. Sebelum proses pengkodean dilakukan, telah ditentukan perangkat lunak yang mendukung untuk pengembangan aplikasi. Tahap implementasi dilakukan dengan menuangkan hasil analisis dan rancangan dalam instruksi yang dikenali oleh komputer melalui bahasa pemrograman. Implementasi dirancang dan dibangun dengan menggunakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak. Tahapan implementasi yang dilakukan adalah implementasi arsitektur sistem, implementasi konseptual, dan implementasi fisik.

Pengujian

(17)

5 mengenai pemrograman dan metode ini hanya menguji sistem hanya dari aspek fundamental. Penguji yang melakukan pengujian dengan metode black-box harus mengetahui arsitektur sistem. Penguji tidak memerlukan akses untuk melihat kode program (Khan dan Khan 2012).

Proses yang dilakukan setelah pengujian adalah evaluasi terhadap aplikasi yang dikembangkan. Evaluasi usability dilakukan untuk mengetahui kesulitan pengguna dalam mengoperasikan aplikasi, mengamati dan membuat kesimpulan dari pengujian. Evaluasi dilakukan berdasarkan dari kekurangan dan kesalahan yang masih terdapat pada hasil penelitian. Evaluasi usability penelitian ini menggunakan acuan teori yang dikemukakan oleh Nielsen (2012) bahwa faktor penentu usability adalah:

1 Learnability

Nielsen (2012) berpendapat learnability diartikan sebagai tingkat kemudahan sistem untuk dipelajari, diukur melalui waktu yang diperlukan untuk mempelajari penggunaan sistem untuk pertama kali hingga mencapai level kemahiran tertentu.

2 Efficiency

Nielsen (2012) mengaitkan efisiensi dengan mengukur kecepatan pengguna dalam melakukan tugasnya untuk pertama kali.

3 Memorability

Nielsen (2012) berpendapat bahwa kriteria memorability berdiri sendiri terlepas dari kriteria learnability. Memorability berhubungan dengan proses mengingat cara pemakaian sistem setelah pengguna tidak berinteraksi dengan sistem tersebut selama beberapa waktu.

4 Errors

Nielsen (2012) menambahkan kriteria errors dalam menilai usability sebuah sistem. Frekuensi kesalahan yang tinggi pada saat penggunaan sistem mengindikasikan rendahnya usability sistem yang bersangkutan.

5 Satisfaction

Kriteria kepuasan menjadi pertimbangan bagi Nielsen (2012) kepuasan pengguna terhadap sistem yang dipakainya mengindikasikan bahwa sistem tersebut layak pakai.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Kebutuhan

(18)

6

lunak dan perangkat keras. Fungsi-fungsi yang dibutuhkan dalam aplikasi dianalisis pada tahap analisis kebutuhan fungsional.

Tabel 1 Perbandingan aplikasi Pertamina Go Mobile, Kuliner Plus, dan Go-MoGSA

Aplikasi Deskripsi

Kuliner Plus 1 Menggunakan sistem operasi Android 2 Berbasis LBS

3 Menampilkan lokasi terdekat sesuai jarak yang ditentukan pengguna

4 Peta ditampilkan dalam tipe normal 5 Menampilkan data tempat makan

6 Terdapat fitur Kategori, Cari, Terdekat, Tambah Baru, Magic, dan Tentang Kami

7 Penambahan data tidak menggunakan foto Pertamina Go

Mobile

1 Menggunakan sistem operasi Android 2 Berbasis LBS

3 Menampilkan 1 lokasi terdekat 4 Peta ditampilkan dalam tipe normal 5 Menampilkan data SPBU

6 Terdapat fitur Location, Nearest Station,

Highlights, Trip Planner, Motorist Diary, Contact, dan Setting

7 Terdapat tambah data menggunakan foto namun belum menggunakan teknologi geotagging

Go-MoGSA 1 Menggunakan sistem operasi Android 2 Berbasis pada LBS

3 Menampilkan 5 lokasi terdekat

4 Peta dapat ditampilkan dalam tipe normal, satellite, dan hybrid

5 Menampilkan data masjid, SPBU, dan ATM 6 Terdapat fitur Lokasi, Masjid Terdekat, SPBU

Terdekat, ATM Terdekat, Tambah Data dan Pengaturan

7 Penambahan data dengan menggunakan fitur

geotagging

Kebutuhan Data

(19)

7 Sumber data juga didapatkan dari penelitian yang dilakukan Hendrik (2013) yang menyajikan data masjid di area Bogor . Data didapatkan pula pada website Google Maps (2015) yang menyediakan daftar lokasi masjid, SPBU, dan ATM yang tersebar di Bogor seperti yang terlihat pada Lampiran 6, Lampiran 7, dan Lampiran 8. Data fasilitas umum dari website kemudian dicari informasi nilai latitude dan

longitude dengan menggunakan fitur dari Google Maps.

Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional pada pengembangan aplikasi digambarkan oleh use case diagram yang dapat dilihat pada Gambar 3. Suatu use case diagram

menampilkan sekumpulan use case dan aktor (pelaku) dan hubungan diantara use case dan aktor tersebut. Use case diagram digunakan untuk penggambaran use case

statik dari suatu sistem. Use case diagram penting dalam mengatur dan memodelkan kelakuan dari suatu sistem (Booch et al. 1998). Use case diagram

menggambarkan bahwa seorang pengguna sistem dapat memilih berbagai menu pada halaman utama aplikasi. Fungsi utama yang terdapat dalam aplikasi antara lain melihat lokasi pengguna dan lokasi fasilitas umum pada peta, mendapatkan lokasi dan jarak fasilitas umum terdekat dari pengguna, melihat daftar semua masjid/SPBU/ATM, mencari fasilitas umum berdasarkan nama jalan lokasi fasilitas umum, melihat detail informasi setiap fasilitas umum, mengetahui petunjuk arah perjalanan pada peta, menambahkan data ke server dengan fitur geotagging, serta mengatur tampilan peta meliputi tampilan satelite, normal atau hybrid. Fasilitas umum yang dicakup dalam penelitian ini meliputi kategori masjid, SPBU, dan ATM

Pengembangan sistem juga mengaplikasikan fungsi penambahan data. Fungsi penambahan data memungkinkan pengguna mengunggah foto, data lokasi, serta informasi lain pada basis data di server. Proses penambahan data dilakukan dengan fitur geotagging yang otomatis mengambil nilai latitude dan longitude pada foto fasilitas umum yang diambil oleh pengguna sistem.

Gambar 3 Use case diagram

System

Pengguna

Melihat lokasi pengguna dan fasilitas umum pada peta

Mencari fasilitas umum Mendapatkan lokasi dan jarak

fasilitas umum terdekat

(20)

8

Desain Sistem

Tahapan desain sistem dilakukan untuk merancang sistem lebih mendetail. Tahap awal yang dilakukan pada desain sistem adalah membuat arsitektur pengembangan aplikasi. Arsitektur sistem dibuat untuk memudahkan pemahaman alur kerja sistem yang digunakan sebagai acuan pengembangan. Berikut ini merupakan arsitektur sistem yang terlihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Arsitektur pengembangan aplikasi

Hasil dari tahapan analisis kebutuhan yang dilakukan sebelumnya yaitu use case diagram dikembangkan dengan activity diagram dan class diagram. Activity diagram memiliki beberapa aktivitas yang dimulai dari initial state yang menandakan awal mula dari alur aktivitas dan final state menanadakan akhir dari aktivitas. Activity diagram menunjukkan aliran dari satu aktivitas ke aktivitas lain dalam suatu sistem. Suatu activity diagram menunjukkan satu himpunan aktivitas, apakah aliran dari satu aktivitas ke aktivitas lain secara berurutan atau bercabang, dan objek yang bertindak dan berhenti (Booch et al. 1998).

Tampilan awal aplikasi menuju pada halaman utama aplikasi yang menampilkan peta dengan penanda fasilitas umum dan lokasi pengguna. Halaman utama memiliki beberapa aktivitas yang dapat dilakukan secara bersamaan, aktivitas yang terdapat pada halaman utama aplikasi antara lain masjid, SPBU, ATM, Tambah Data, dan Pengaturan yang digambarkan dengan image button. Saat pengguna membuka aplikasi, aplikasi menampilkan lokasi pengguna saat mengakses dan lokasi semua faslitas umum seperti tergambar pada Gambar 5. Pengguna dapat melihat detail dari fasilitas umum yang penandanya terdapat pada peta kemudian dapat memilih aktivitas Tunjukkan Jalan untuk mendapatkan petunjuk arah dari lokasi pengguna sampai lokasi yang dipilih yang ditampilkan dalam peta.

(21)

9 dari lokasi pengguna sesuai dengan aktivitas yang dipilih. Aktivitas yang menampilkan 5 lokasi terdekat terdapat fork yang menandakan dapat melakukan beberapa aktivitas secara bersamaan yaitu melihat detail data, melihat semua daftar fasilitas umum berdasarkan kategori dan melihat semua fasilitas umum di peta. Aktivitas yang menampilkan semua daftar fasilitas umum berdasarkan kategori terdapat fungsi pencarian, sedangkan aktivitas detail menampilkan data dari faslitas umum yang dipilih kemudian dapat melakukan routing direction untuk menuju lokasi dan ditampilkan pada peta.

Aktivitas Tambah Data memudahkan pengguna dapat melakukan penambahan data fasilitas umum, penambahan data dilakukan dengan pengambilan foto dari galeri maupun kamera oleh pengguna. Foto yang diambil otomatis memberikan nilai latitude dan longitude pada atribut data. Selain mengambil foto, pengguna juga harus mengisi kolom nama fasilitas umum, kategori fasilitas umum, dan alamat fasilitas umum sebelum dapat melakukan proses simpan. Activity diagram penambahan data terlihat pada Lampiran 9.b dan Lampiran 9.c menjelaskan activity diagram untuk pengaturan tampilan peta.

Sebuah class diagram menunjukan sekumpulan kelas, antarmuka, dan kerjasama serta hubungannya. Class diagram digunakan untuk memodelkan perancangan statik dari gambaran sistem, biasanya meliputi permodelan vocabulary

dari sistem, permodelan kerjasama, atau permodelan skema (Booch et al. 1998). Uraian class diagram yang dibuat dapat dilihat pada Lampiran 10.

Gambar 5 Activity diagram melihat lokasi pengguna dan fasilitas umum pada peta

Pengguna Aplikasi

Membuka aplikasi

Menampilkan lokasi pengguna dan

fasilitas umum Melakukan cek Internet dan GPS

Memilih detail fasilitas umum

Menampilkan detail data

Memilih

tunjukkan jalan Menampilkan petunjuk arah perjalanan pada

(22)

10

Pengembangan aplikasi menggunakan database management system

(DBMS). Class diagram yang dirancang digunakan sebagai acuan dalam perancangan basis data. DBMS yang dipakai terdiri dari SQLite dan MySQL. Skema basis data online dan offline dibuat untuk memudahkan pengguna dalam pengoperasian aplikasi. Data online digunakan saat aplikasi dapat terhubung dengan internet dan data offline digunakan saat pengguna tidak terhubung dengan internet. DBMS SQLite digunakan untuk menyimpan data offline dan tidak dapat mengakomodasi penambahan data fasilitas umum dari pengguna, sedangkan MySQL digunakan untuk menyimpan data secara online dan melayani unggahan data baru, sehingga pengguna dapat berbagi informasi fasilitas umum dengan pengguna lain. Kerangka basis data yang telah dibuat dapat dilihat pada Tabel 3. Basis data sistem hanya menggunakan satu tabel yakni tabel fasilitas umum dengan struktur tabel terlihat pada Gambar 6.

Tabel 2 Kerangka tabel basis data

Nama kolom Tipe data Keterangan

id_fu integer Id data suatu lokasi

kategori enum

(‘Masjid’,’SPBU’,’ATM’) Kategori fasilitas umum

nama varchar Nama lokasi fasilitas umum

lat double Titik koordinat garis lintang

suatu lokasi

long double Titik koordinat garis bujur

suatu lokasi

alamat varchar Alamat lokasi fasilitas umum

foto varchar Foto lokasi fasilitas umum

fasilitas_umum

Struktur MySQL Struktur SQLite

(23)

11 Sebuah antarmuka adalah kumpulan operasi yang menentukan layanan dari kelas atau komponen, oleh karena itu sebuah antarmuka menggambarkan perilaku dari luar yang terlihat dari elemen. Antarmuka merepresentasikan perilaku yang lengkap tentang kelas atau komponen atau hanya bagian dari perilaku itu. Sebuah antarmuka mendefinisikan satu set spesifikasi operasi namun tidak sekumpulan implementasi operasi. Sebuah antarmuka jarang berdiri sendiri, sebaliknya hal itu biasanya melekat pada kelas atau komponen yang merealisasikan antarmuka (Booch et al. 1998).

Desain antarmuka pada pengembangan aplikasi ini terdiri dari beberapa fungsi yaitu menu utama yang menampilkan pengguna dan lokasi fasilitas umum pada peta, daftar masjid/SPBU/ATM terdekat, menu pencarian masjid, SPBU, dan ATM berdasarkan nama jalan, tampilan detail setiap fasilitas umum, menu penambahan data dan pengaturan peta. Desain antarmuka pengembangan sistem ini dapat dilihat pada Gambar 7.

Menu utama Tampilan daftar

masjid/SPBU/ATM terdekat

Menu pencarian masjid/SPBU/ATM

Tampilan detail Menu penambahan data Menu pengaturan peta

(24)

12

Implementasi

Tahap implementasi dilakukan dengan melakukan pengkodean dari tahap analisis kebutuhan dan desain sistem. Perangkat yang digunakan guna mendukung tahap implementasi terdiri 3 perangkat antara lain perangkat mobile, perangkat lunak, dan perangkat keras.

Perangkat mobile yang digunakan dalam pengembangan aplikasi adalah telepon pintarAsus Zenfone 6 T00G dengan spesifikasi sebagai berikut:

1 Sistem Operasi Kitkat v4.4.2 dengan versi kernel 3.10.20262975 2 Ruang penyimpanan memori internal 2 GB, dan microSD 16 GB 3 AGPS dan geotaggingsupport

4 Processor Intel Atom Z2580 5 GPU PowerVR SGX544MP2

Perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan pengkodean bahasa pemrograman dalam pengembangan aplikasi antara lain:

1 Eclipse Juno

2 Android software development kit (SDK) versi 23.0.6.1720515 3 Database Management System (DBMS) SQLite

4 PHPMyAdmin untuk DBMS MySQL 5 StarUML version:5.0.2.1570

Perangkat keras yang digunakan dalam pengembangan aplikasi adalah satu unit

personal computer dengan rincian sebagai berikut: 1 Processor Intel Core i3

2 RAM 6 GB DDR3

Aplikasi yang dikembangkan merupakan aplikasi client-server dengan

client berupa mobile device dengan sistem operasiAndroid dan server berupa web server yang terhubung dengan basis data. Implementasi rancangan arsitektur aplikasi dapat dilihat dari Gambar 8. Proses meminta dan menerima data dari server

dan client menggunakan URL web service. Data yang dikirimkan oleh server dan diterima oleh client berformat JavaScript Object Notation (JSON) object. Gambar 9 merupakan data JSON yang dikirimkan dari server hasil request dari client.

Gambar 8 Implementasi rancangan arsitekur aplikasi

{"fasilitas_umum":[{"id_fu":"4","kategori":"ATM","nama": "ATM CIMB NIAGA\u00a0(Botani

Square)","lat":"-6.601475","long":"106.806225","alamat":"Jl. Raya

(25)

13 Pengembangan aplikasi menampilkan 5 lokasi fasilitas umum terdekat dari pengguna berdasarkan kategori yang dipilih. API yang digunakan untuk mendapatkan estimasi jarak lokasi terdekat dari lokasi pengguna adalah Google Maps API. Gambar 10 merupakan potongan kode yang digunakan untuk menghitung jarak terdekat.

private void DisplayContact(Cursor c){

for(int i = 0; i< c.getCount(); i++){c.moveToPosition(i);

latitude_s[i] = c.getString(2);

longitude_s[i] = c.getString(3);

latitude[i] = Double.parseDouble(latitude_s[i]); longitude[i]= Double.parseDouble(longitude_s[i]);

Location.distanceBetween(lA, lgA, latitude[i],

longitude[i],results);

distance[i] = results[0] / 1E3;

int decimalPlace = 2;

BigDecimal bd = new BigDecimal(distance[i]);

bd = bd.setScale(decimalPlace,BigDecimal.ROUND_UP);

distance[i] = bd.doubleValue();

db.insertDistance(c.getInt(0), distance[i]) ;}}

Gambar 10 Kode untuk mendapatkan jarak terdekat

Fungsi tambah data pada aplikasi ini mengaplikasikan teknologi geotagging

dengan membaca informasi koordinat lokasi pada foto yang tersimpan pada EXIF (Exchangeable Image File Format) headers. EXIF headers memiliki petunjuk foto dengan data yang dapat dibaca oleh aplikasi. Informasi yang terdapat pada EXIF

headers antara lain tanggal dan jam pengambilan foto, resolusi kamera, penggunaan

flash, koordinat latitude dan longitude jika pada kamera yang digunakan mendukung GPS. Potongan kode untuk mendapatkan koordinat latitude dan

longitude dapat dilihat pada Gambar 11. Hasil dari tahap implementasi dapat dilihat pada Gambar 12.

public Location readGeoTagImage(String imagePath){

Location loc = new Location("");

try {ExifInterface exif = new

ExifInterface(imagePath);

float[] latlong = new float[2];

if (exif.getLatLong(latlong)){loc.setLatitude(latlong[0]);

loc.setLongitude(latlong[1]); } String date =

exif.getAttribute(ExifInterface.TAG_DATETIME);

SimpleDateFormat fmt_Exif = new

SimpleDateFormat("yyyy:MM:dd HH:mm:ss");

(26)

14

Menu utama Tampilan daftar masjid

terdekat

Tampilan daftar masjid

Menu pencarian masjid Tampilan detail fasilitas

umum

Tampilan petunjuk arah perjalanan pada peta

Tampilan tambah data Tampilan pengaturan

tampilan peta

Tampilan peta tipe

satellite

(27)

15

Pengujian

Tahap pengujian dilakukan setelah seluruh proses dalam implementasi berhasil. Tujuan dalam tahap pengujian adalah mengetahui aplikasi yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik dan fungsi yang dibuat sesuai dengan kebutuhan. Tahap pengujian dilakukan dengan menggunakan metode black-box

dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara fungsi aplikasi dengan kebutuhan pengguna. Fungsi-fungsi yang telah dianalisis pada tahap analisis kebutuhan dapat berjalan dengan baik pada aplikasi. Pengujian sistem dengan menggunakan metode

black-box dapat dilihat pada Tabel 4 dan skenario pengujian dapat dilihat pada Lampiran 11.

Tabel 3 Pengujian sistem menggunakan metode black-box

No Nama fungsi Hasil pengujian

1 Melihat lokasi pengguna dan fasilitas umum di peta Berhasil 2 Melihat daftar 5 masjid terdekat dan jaraknya Berhasil 3 Melihat daftar 5 SPBU terdekat dan jaraknya Berhasil 4 Melihat daftar 5 ATM terdekat dan jaraknya Berhasil 5

6 7 8 9

Menampilkan seluruh daftar masjid Menampilkan seluruh daftar SPBU Menampilkan seluruh daftar ATM

Melakukan pencarian data dengan kueri nama jalan Melihat detail data

Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil 10 Melihat petunjuk jalan pada peta Berhasil

11 Melakukan tambah data Berhasil

12 Melakukan tambah nilai latitude dan longitude Berhasil 13 Melihat fasilitas umum di peta berdasarkan kategori Berhasil 14 Melakukan pengaturan tampilan pada peta Berhasil

Evaluasi dilakukan setelah melakukan tahap pengujian dengan metode black-box. Tahap awal evaluasi usability ini dilakukan dengan memberikan beberapa task

atau tugas kepada pengguna untuk mengoperasikan aplikasi. Evaluasi usability ini menggunakan 6 responden yang berasal dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum. Evaluasi usability dilakukan dua kali. Evaluasi usability pertama dilakukan pada responden yang belum pernah mengoperasikan aplikasi. Evaluasi kedua dilakukan dengan responden yang sama satu minggu setelah evaluasi pertama dengan tujuan untuk melihat aspek memorability pada aplikasi. Berikut task usability yang dapat dilihat pada Tabel 5.

Seluruh task di atas diberikan kepada responden, selanjutnya responden mengisi kuesioner. Kuesioner yang diberikan berisi 34 pertanyaan yang mewakili ke-5 aspek usability. Daftar pertanyaan untuk kuesioner mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wijayajati (2015) dan dari website SUMI (2011) dapat dilihat pada Lampiran 12. Hasil perhitungan dari ke-5 aspek dapat dilihat pada Tabel 6 dan Tabel 7 menunjukkan nilai bobot dari masing-masing pilihan.

(28)

16

Y = P/Q× 100% (1) Keterangan:

P = Nilai hasil kuesioner Y = Nilai Presentasi

Q = Total nilai

Tabel 4 Task usability

No Nama Fungsi 1 Membuka aplikasi

2 Memahami kegunaan tombol

3 Menemukan lokasi pengguna dan fasilitas umum pada peta 4 Melihat 5 daftar masjid/SPBU/ATM terdekat

5 Melihat daftar seluruh masjid/SPBU/ATM

6 Melihat lokasi fasilitas umum di peta berdasarkan kategori 7 Melakukan pencarian data dengan kueri nama jalan

8 Melakukan refresh data pada daftar seluruh fasilitas umum 9 Melihat detail data masjid/SPBU/ATM

10 Melihat petunjuk jalan lokasi fasilitas umum pada peta 11 Menambahkan data fasilitas umum

12 Memilih gambar dari galeri

13 Mengambil gambar dengan kamera 14 Memilih pengaturan tampilan peta

Tabel 5 Hasil evaluasi usability

Aspek Usability Persentase

Aspek learnability 84.00%

Aspek efficiency 81.90%

Aspek memorability 84.76%

Aspek errors 88.00%

Aspek satisfaction 87.33%

Rata-rata 85.20%

Tabel 6 Nilai bobot kuesioner

(29)

17

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Penelitian ini menghasilkan aplikasi pencari fasilitas umum terdekat di Kota Bogor dengan Location Based Service (LBS) berbasis geotagging pada Android. Sistem ini mampu menampilkan informasi daftar fasilitas umum terdekat di area Bogor, menampilkan rute dari lokasi pengguna ke fasilitas umum yang dipilih dan menambahkan data fasilitas umum dengan fitur geotagging. Hasil dari evaluasi

usability pada sistem mendapatkan nilai sebesar 85.2%, hal tersebut menunjukkan bahwa aplikasi Android yang dibangun mudah dipelajari dan dimengerti oleh pengguna.

Saran

(30)

18

DAFTAR PUSTAKA

Android Developers. 2011. What is Android ? . [internet][diunduh 2015 mei 24] Tersedia pada: http://developer.android.com/guide/basics/whatisandroid. html.

Antara News. 2015. Kunjungan wisatawan ke Bogor naik 10,5 persen [internet] . [diunduh pada 2015 April 28]. Tersedia pada: http://www.antaranews.com /berita/489392/kunjungan-wisatawan-ke-bogor-naik-105-persen

Booch G, Rumbaugh J, Jacobson I. 1998. The Unified Modeling Language User Guide [Internet]. [diunduh 2014 Des 1]. 1(1): 87-90. Tersedi pada: http://meusite.mackenzie.com.br/rogerio/the-unified-modeling-language-user-guide.9780201571684.997.pdf

Geotag Photos. 2015. Geotag Photos Pro Userguide [internet]. [diunduh pada 2015 Mei 20 ]. Tersedia pada: http://www.geotagphotos.net/user-guide

Google Maps. 2015. Masjid Bogor [internet]. [diunduh pada 2015 Juni 12 ]. Tersedia pada: https://www.google.co.id/maps/search/masjid+di+kota+ bogor/@-6.5833149,106.7588497,13z/data=!3m1!4b1

Hendrik. 2013. Pencari masjid terdekat dengan Location Based Service (LBS) pada Android [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Jiang B, Yao X. 2006. Location-based services and GIS in perspective. [internet]. [diunduh pada 2015 Mei 5]. Gävle GIS Institute, University of Gävle, SE-801 76 Gävle, Sweden. Tersedia pada: http://www.sciencedirect.com/science/arti cle/pii/S0198971506000184.

Khan M, Khan F. 2012. A comparative study of white box, black-box and greybox testing techniques. International Journal of Computer Science and Applications. 3: 12-15.

Kuliner Plus. 2015. Kuliner Plus [internet]. [diunduh pada 2016 Januari 12 ]. Tersedia pada: https://play.google.com/store/apps/details?id=com. konekthing.kulinerplus

MD Lieberman, H Samet, J Sankaranayananan, Using Proximity, Sibling, and Prominence Clues to Understand Comma Groups. [internet]. [diunduh pada 2015 Mei 29]. Di dalam: Proceeding GIR '10 Proceedings of the 6th Workshop on Geographic Information Retrieval 18-19th Feb. 2010, Zurich, Switzerland. Tersedia pada: http://dl.acm.org/citation.cfm?id=1722088 Mardani A. 2012. Sistem informasi geografis pelaporan masyarakat (SIGMA)

berbasis foto geotag [skripsi]. Tanjungpura(ID): Universitas Tanjungpura. Nielsen J. 2012. Usability 101: Introduction to usability. Alertbox.

[Internet].[diunduh 2015 Desember 11]. Tersedia pada: http://www.nngroup.com/articles/usability-101-introduction-to-usability/ Pertamina. 2015. SPBU di Kota Bogor [internet]. [diunduh pada 2015 Juni 12 ].

Tersedia pada: http://www.pertamina.com/ /lokasi.asp

Pertamina. 2015. Pertamina Go Mobile [internet]. [diunduh pada 2016 Januari 11 ]. Tersedia pada: https://play.google.com/store/apps/details?id=com. pertamina.android

(31)

19 Putra AP. 2013. Aplikasi pencari SPBU terdekat di area Bogor dengan Location Based Service berbasis GPS pada Android [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Singhal M, Shukla A. 2012 . Implementation of Location based Services in Android using GPS an Web Services. [internet]. [diunduh pada 2015 Mei 27]. Di dalam: IJCSI International Journal of Computer Science Issues, Vol. 9, Issue 1, No 2. Tersedia pada: http://ijcsi.org/papers/IJCSI-9-1-2-237-242.pdf StatCounter. 2015. Top 8 Mobile Operating System in Indonesia from Jan to Dec

2014 [internet]. [diunduh pada 2016 Januari 7]. Tersedia pada: http://gs.statcounter.com/#mobile_os-ID-monthly-201401-201412.

SUMI. 2011. Software Usability Measurement Inventory SUMI [internet]. [diunduh pada 2016 Januari 07 ]. Tersedia pada: http://sumi.ucc.ie/en/ Wijayajati AK. 2015. Aplikasi Android Penerjemah Bahasa non-Latin dengan

(32)

20

Lampiran 1 Statistik pengguna sistem operasi pada smartphone di Indonesia

(33)

21 Lampiran 3 Tampilan aplikasi Pertamina Go Mobile

(34)

22

Lampiran 5 Tampilan daftar SPBU Pertamina pada website Pertamina

(35)

23 Lampiran 7 Tampilan daftar Masjid pada website GoogleMaps

(36)

24

Lampiran 9 Activity diagram

a. Activity diagram mendapatkan lokasi dan jarak fasilitas umum terdekat

Pengguna Aplikasi

Melakukan cek GPS

Memilih tampilkan semua daftar Masjid/SPBU/ATM

Menampilkan lokasi di peta Menampilkan semua

daftar Masjid/SPBU/ATM

Menampilkan rute pada peta Memilih petunjuk jalan

Menghitung kalkuasi jarak

Menampilkan 5 lokasi Masjid/SPBU/ATM

terdekat

Memilih detail Memilih Masjid/SPBU/ATM

Membuka aplikasi

Memilih pencarian lokasi berdasarkan nama jalan

Memasukkan nama jalan hasil pencarianMenampilkan

Menampilkan detail

(37)

25 b. Activity diagram menambahkan data ke server dengan fitur geotagging

c. Activity diagram mengatur tampilan peta

Pengguna Aplikasi

Memilih t ambah

dat a Melakukan cek

GPS

Mengambil fot o Masjid/SPBU/AT M dari

galeri at au kamera t elepon

Melakukan simpan dat a Memasukkan dat a nama, kat egori, dan

alamat lokasi

Mendapat kan dat a juga lat dan

long dari fot o

Membuka aplikasi Melakukan cek internet dan GPS

Menampilkan halaman Peta

Pengguna Aplikasi

Membuka aplikasi

Memilih pengat uran Menampilkan pengat uran

Memilih t ampilan sat ellit e

Memilih t ampilan Nornal

Memilih t ampilan hybrid

Melakukan cek Int ernet dan GPS

(38)

26

Lampiran 10 Class Diagram aplikasi

(39)

27 Lampiran 11 Skenario pengujian dengan metode black-box

Pengujian Skenario Hasil yang diharapkan Hasil Status Melihat

Muncul halaman utama yang menampilkan marker

lokasi pengguna dan lokasi fasilitas umum pada peta

Berhasil dan alamat lokasi fasilitas umum. umum dengan jaraknya (km), button tampilkan di peta dan daftar lokasi

Berhasil

Muncul tampilan marker

fasilitas umum hanya berdasarkan kategori yang dipilih

Muncul seluruh daftar fasilitas umum berdasarkan kategori, kotak pencarian dan refresh data

Berhasil

Muncul data pencarian apabila data yang dimaksud ada dan muncul toast

"Pencarian tidak ditemukan" apabila tidak ada yang sesuai

(40)

28

Lanjutan Skenario pengujian dengan metode black-box

Pengujian Skenario Hasil yang diharapkan Hasil Status Melihat

Muncul tampilan foto lokasi fasilitas umum beserta dengan nama dan alamat lokasi, terdapat pula image button untuk menuju ke halaman utama dan untuk menampilkan rute arah perjalanan.

ditampilkan rute yang ingin dituju.

Muncul tampilan tambah data yang terdapat button pilih gambar, dan kolom untuk mengisikan nama, alamat dan

spinner untuk memilih kategori serta button simpan. Penambahan data berhasil saat data kolom atribut terisi semua, dan muncul peringatan saat kolom nama dan alamat kosong.

Berhasil

Saat melakukan pilih gambar, gambar yang dipilih muncul pada halaman tambah data dan otomatis muncul nilai

latitude dan longitude. Gambar yang tidak memiliki nilai latitude dan longitude

menampilkan nilai 0.0 dan otomatis muncul image button untuk menambahkan

latitude dan longitude, image button hilang saat nilai

latitude dan longitude sudah terisi. Muncul peringatan saat memencet button simpan bila nila latitude dan longitude

bernilai 0.0.

(41)

29 Lanjutan Skenario pengujian dengan metode black-box

Pengujian Skenario Hasil yang diharapkan Hasil Status Melakukan

pengaturan tampilan pada peta

Memilih

image button

pengaturan pada halaman utama

Muncul tampilan peta sesuai dengan kategori yang dipilih

(42)

30

Lampiran 12 Hasil kuesioner

No Pertanyaan Penilaian Persentase

SS S RR TS STS Aspek Learnability

1 Apakah anda berhasil menemukan aplikasi Go-MoGSA ?

3 3 90.0%

2 Apakah anda berhasil membuka

aplikasi Go-MoGSA ? 3 3 90.0%

3 Apakah anda dapat mengerti dan bertindak berdasarkan informasi yang disediakan dalam aplikasi Go-MoGSA?

1 4 1 80.0%

4 Apakah anda dapat memperoleh informasi yang anda harapkan dengan mudah ?

2 4 86.7%

5 Apakah anda mudah dalam menggunakan aplikasi

Go-MoGSA ? 4 2 73.3%

Aspek Efficiency

6 Apakah tampilan aplikasi

Go-MoGSA mudah dikenali? 1 5 83.3%

7 Apakah aplikasi Go-MoGSA

mudah dioperasikan? 1 4 1 80.0%

8 Apakah tulisan pada layar

mudah dibaca dan dimengerti? 3 3 90.0%

9 Apakah respon aplikasi Go-MoGSA terhadap masukkan

cepat ? 1 5 83.3%

10 Apakah informasi yang ditampilkan di aplikasi

Go-MoGSA sudah mencukupi? 5 1 76.7%

11 Apakah petunjuk dan

pengarahan dalam aplikasi Go-MoGSA membantu dengan baik ?

1 5 83.3%

12 Apakah komposisi warna sudah

(43)

31 Lanjutan hasil kuesioner

Aspek Memorability

No Pertanyaan SS S RR TS STS Persentase

13 Apakah relatif mudah untuk berpindah dari satu bagian

activity ke activity lainnya dalam aplikasi Go-MoGSA?

2 4 86.7%

14 Apakah tombol-tombol pada aplikasi Go-MoGSA mudah dimengerti?

2 2 2 80.0%

15 Apakah tombol-tombol pada aplikasi Go-MoGSA mudah digunakan?

2 4 86.7%

16 Apakah cara penyampaian informasi dalam aplikasi Go-MoGSA ini jelas dan mudah dimengerti?

1 5 83.3%

17 Apakah informasi yang

ditampilkan dalam aplikasi Go-MoGSA ini cukup membantu anda ?

2 4 86.7%

18 Apakah bahasa yang digunakan

mudah dimengerti? 4 2 93.3%

19 Apakah anda tidak perlu melihat panduan lagi untuk menggunakan aplikasi Go-MoGSA ?

5 1 76.7%

Aspek Errors

20 Apakah aplikasi Go-MoGSA menampilkan lokasi fasilitas umum terdekat dengan baik?

3 3 90.0%

21 Apakah dapat menampilkan lokasi fasilitas umum pada peta dengan baik ?

4 2 93.3%

22 Apakah aplikasi Go-MoGSA dapat menampilkan daftar lokasi fasilitas umum dengan baik?

4 2 93.3%

23 Apakah aplikasi Go-MoGSA dapat melakukan pencarian lokasi fasilitas umum dengan kata kunci alamat dengan baik?

(44)

32

Lanjutan hasil kuesioner

No Pertanyaan SS S RR TS STS Persentase

24 Apakah aplikasi Go-MoGSA dapat melakukan refresh data dengan baik?

2 3 1 83.3%

25 Apakah aplikasi Go-MoGSA menampilkan detail lokasi faslitas umum dengan baik?

2 4 86.7%

26 Apakah lokasi dapat

menunjukkan arah perjalanan pada peta dengan baik?

2 4 86.7%

27 Apakah aplikasi Go-MoGSA dapat melakukan tambah data dengan baik ?

6 80.0%

28 Apakah aplikasi Go-MoGSA berhasil mengambil gambar dari kamera dan galeri?

3 3 90.0%

29 Apakah aplikasi Go-MoGSA dapat melakukan pengaturan

tampilan peta dengan baik? 3 3 90.0%

Aspek Satisfaction

30 Apakah anda setuju aplikasi Go-MoGSA ini cukup membantu dalam pencarian fasilitas umum terdekat di area Bogor ?

2 4 86.7%

31 Apakah anda akan

menganjurkan teman anda untuk menggunakan aplikasi Go-MoGSA ?

3 3 90.0%

32 Apakah terlihat bahwa kebutuhan pengguna telah menjadi pertimbangan dalam pembuatan aplikasi Go-MoGSA ini?

2 4 86.7%

33 Apakah aplikasi Go-MoGSA disajikan dengan menarik dan informatif?

2 4 86.7%

34 Apakah spesifikasi aplikasi Go-MoGSA yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan?

(45)

33

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Gambar 1 Waterfall Model (Pressman 2010)
Gambar 2 Tahap pengembangan aplikasi
Gambar 3 Use case diagram
Gambar 4 Arsitektur pengembangan aplikasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Merupakan fungsi yang digunakan untuk melihat rute jalan dari lokasi pengguna ke lokasi rumah sakit atau spesialis atau dokter tujuan... Fungsi Login Admin

maka lokasi wisata dan informasi satwa serta fasilitas umum dialamnya dapat ditampilkan sehingga pengguna dapat melihat langsung letak dan posisi lokasi yang dimaksud

1) Penerapan Teknologi Location Based Services (LBS)pada aplikasi dapat Memberikan Informasi layanan darurat terdekat di Wilayah Kota Bengkulu sesuai dengan lokasi

Berhasil Pengujian Tombol Route Pengguna berada pada halaman utama dan menekan salah satu marker yang terdapat pada peta Sistem menampilkan navigasi route dari

Aplikasi ini merupakan aplikasi untuk menentukan jalur terdekat lokasi fasilitas pelayanan darurat yang terdiri dari 3 instansi atau lembaga yakni pemadam kebakaran,

melakukan fungsi login , logout , melihat informasi lokasi wisata, menampilkan galeri, peta dengan arahan menuju lokasi berdasarkan posisi user , menjalankan game,

Dalam penelitian ini akan dikembangkan aplikasi pada perangkat dengan sistem operasi Android yang dapat mencari lokasi fasilitas umum di sekitar pengguna dengan

Berdasarkan pengujian dengan membandingkan dengan aplikasi sejenis, aplikasi mempunyai kelebihan yaitu dapat menampilkan data instansi penting yang terdekat dari