• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Pencarian Tempat Wisata Kuliner Di Kota Bogor Berbasis Location Based Service Dan Geotagging Pada Android

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Pencarian Tempat Wisata Kuliner Di Kota Bogor Berbasis Location Based Service Dan Geotagging Pada Android"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI PENCARIAN TEMPAT WISATA KULINER DI

KOTA BOGOR BERBASIS

LOCATION BASED SERVICE

DAN

GEOTAGGING

PADA ANDROID

BINTARTI ARIA WARDANI

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Aplikasi Pencarian Tempat Wisata Kuliner di Kota Bogor Berbasis Location Based Service dan

Geotagging pada Android adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2016

Bintarti Aria Wardani

(4)

ABSTRAK

BINTARTI ARIA WARDANI. Aplikasi Pencarian Tempat Wisata Kuliner di Kota Bogor Berbasis Location Based Service dan Geotagging pada Android. Dibimbing oleh KARLINA KHIYARIN NISA.

Bogor sebagai salah satu kota wisata memiliki destinasi kuliner yang digemari oleh banyak wisatawan. Aplikasi pencarian wisata kuliner merupakan suatu fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan. Penelitian ini mengembangkan sebuah aplikasi pencarian tempat wisata kuliner berbasis location based service

(LBS) dan geotagging pada Android. Aplikasi pada penelitian ini memiliki 9 kebutuhan fungsional, yaitu melihat peta wisata kuliner, melihat daftar restoran terdekat, melihat daftar semua restoran/menu kuliner, melakukan pencarian restoran/menu kuliner, melihat detail restoran/menu kuliner, menambah data restoran/menu dengan foto geotagging, menampilkan rute perjalanan, memberi

rating restoran/menu kuliner, serta pengaturan tipe tampilan peta. Aplikasi menggunakan Google API sebagai penyedia peta dan penyedia rute ke lokasi wisata kuliner. Aplikasi ini juga mengimplementasikan geotagging untuk menambahkan data lokasi ke server. Evaluasi usability melalui kuesioner pengguna pada sistem menghasilkan nilai 84.78%.

Kata kunci: Android, geotagging, kuliner, LBS

ABSTRACT

BINTARTI ARIA WARDANI. Application for Searching Culinary Location in Bogor City Using Location-Based Service and Geotagging on Android. Supervised by KARLINA KHIYARIN NISA.

Bogor as one of the tourist city has culinary destination favored by many tourists. Therefore, culinary destination search tool is needed by them. This research developed an application to find culinary destinations based on location based service (LBS) and geotagging on Android. Application developed in this research has 9 functional requirements which are: view map of culinary destinations, view list of nearby restaurants, view list of all restaurants/culinary menus, search restaurant/culinary menu, view details of restaurants/culinary menus, add data restaurant/culinary menu using geotagging photo, display travel route, rate restaurant/culinary menu, and set type of map view. This application used Google API as the map and route provider to direct user to the culinary location. This application also implemented geotagging to add location data to the server. Usability evaluation on the system using questionnaire yielded value of 84.78%.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

pada

Departemen Ilmu Komputer

APLIKASI PENCARIAN TEMPAT WISATA KULINER DI

KOTA BOGOR BERBASIS

LOCATION BASED SERVICE

DAN

GEOTAGGING

PADA ANDROID

BINTARTI ARIA WARDANI

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)

Penguji:

(7)
(8)

Judul Skripsi: Aplikasi Pencarian Tempat Wisata Kuliner di Kota Bogor Berbasis

Location Based Service dan Geotagging pada Android Nama : Bintarti Aria Wardani

NIM : G64134030

Disetujui oleh

Karlina Khiyarin Nisa, SKom MT Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Buono, MSi MKom Ketua Departemen

(9)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita yang selalu berusaha menggapai ridha Allah.

Alhamdulillah atas bimbingan dan petunjuk dari Allah subhanahu wa ta'ala

serta bimbingan dari semua pihak, penyusunan tugas akhir yang berjudul “Aplikasi Pencarian Tempat Wisata Kuliner di Kota Bogor Berbasis Location Based Service dan Geotagging pada Android” dapat diselesaikan. Tugas akhir ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

 Kedua orang tua, Bapak Anwar dan Ibu Suwarti, kakak-kakakku Danang Priya Wardana dan Vonny Imelda serta keluarga yang selalu mendoakan, memberi nasihat, motivasi, semangat, dan dukungan sehingga penelitian ini bisa diselesaikan.

 Ibu Karlina Khiyarin Nisa, SKom MT selaku pembimbing atas ilmu, waktu bimbingan, arahan, dan motivasi yang diberikan selama pengerjaan penelitian ini.

 Ibu Rina Trisminingsih, SKomp MT dan Ibu Husnul Khotimah, SKomp MKom sebagai penguji yang telah memberikan saran, masukan, dan ide-ide dalam penelitian ini.

 Teman seperjuangan dari diploma dan sekontrakan Nanda dan Setyo yang telah memberikan semangat dan masukan.

 Rekan-rekan Ekstensi Ilkom angkatan 8 atas kebersamaannya dan kenangan indah selama menjalani masa studi.

 Departemen Ilmu Komputer IPB, staf, dan dosen yang telah banyak membantu selama masa perkuliahan hingga penelitian.

Semoga penelitian ini bermanfaat.

(10)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

Ruang Lingkup Penelitian 3

METODE 3

Analisis Kebutuhan 4

Perancangan 4

Implementasi 4

Pengujian 5

HASIL DAN PEMBAHASAN 6

Analisis Kebutuhan 6

Perancangan 9

Implementasi 10

Pengujian 16

SIMPULAN DAN SARAN 20

Simpulan 20

Saran 20

DAFTAR PUSTAKA 20

(11)

DAFTAR TABEL

1 Penilaian kuesioner berdasarkan skala Likert 5

2 Kebutuhan fungsional aplikasi 7

3 Skenario pengujian black-box 16

4 Pengujian sistem menggunakan metode black-box 16

5 Task usability 17

6 Contoh pertanyaan berdasarkan aspek usability 18 7 Klasifikasi penarikan kesimpulan hasil evaluasi usability 19

8 Evaluasi usability tiap aspek 19

DAFTAR GAMBAR

1 Tahap pengembangan waterfall model (Pressman 2010) 3

2 Tahapan penelitian 3

3 Usecase diagram aplikasi pencarian lokasi wisata kuliner 7 4 Activity diagram lihat peta kuliner 8

5 ERD kuliner Bogor 9

6 Arsitektur aplikasi pencarian wisata kuliner 9

7 Class diagram aplikasi pencarian wisata kuliner 10 8 Rancangan antarmuka aplikasi pencarian kuliner 11 9 Proses sinkronisasi basis data SQLite dengan MySQL 12

10EXIF info pada foto 13

11Proses pendaftaran untuk mendapatkan API Key 14

12Hasil implementasi layout 15

DAFTAR LAMPIRAN

1 Requrement gathering aplikasi pencarian kuliner 22

2 Activity diagram 23

3 Proses pengumpulan data tempat wisata kuliner 26 4 Proses pengambilan koordinat tempat wisata kuliner 27 5 Class diagram aplikasi Kuliner Kota Bogor 28 6 Tampilan screen shoot dari aplikasi pencarian tempat wisata kuliner 29

7 Skenario black-box testing 31

8 Kuesioner usability testing 34

(12)
(13)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Wisata kuliner merupakan suatu kegiatan berwisata dan berkunjung ke rumah makan yang menyajikan makanan populer di daerah setempat, makanan yang unik, ataupun rumah makan dengan interior yang unik. Berbagai macam wisata kuliner yang menarik dengan menu makanan yang menggugah selera terdapat di Bogor. Hal tersebut menjadikan Bogor sebagai kota tujuan wisata kuliner.

Kota Bogor pada tahun 2013 tercatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki rumah makan dan restoran sebanyak 225 tempat (BPS 2014). Semakin banyak tujuan wisata kuliner yang ada mengakibatkan wisatawan sulit untuk mencari lokasi dan restoran yang sesuai dengan keinginan. Informasi wisata kuliner yang didapatkan umumnya hanya terbatas berupa nama tempat, alamat, dan arah jalan. Penggunaan smartphone akan membantu wisatawan dalam menemukan lokasi wisata kuliner terdekat dari posisi wisatawan berada, karena

smartphone memiliki fitur global positioning system (GPS), navigation, serta terhubung dengan jaringan internet. Fitur smartphone tersebut dapat dimanfaatkan dengan menggunakan sebuah aplikasi layanan berbasis lokasi.

Aplikasi pencarian tempat wisata kuliner dengan menggunakan layanan berbasis lokasi atau location based service (LBS) akan membantu wisatawan mencari lokasi restoran maupun menu kuliner tertentu. LBS merupakan suatu layanan yang dapat mengirimkan data dan informasi yang berisi informasi lokasi terkini keberadaan pengguna atau informasi yang memproyeksikan beberapa lokasi dari pengguna mobile (Brimicombe dan Li 2009). LBS diterapkan sebagai satu bagian arsitektur yang terdiri dari lima komponen seperti perangkat mobile, jaringan komunikasi, komponen positioning (GPS), layanan provider, dan aplikasi, serta provider data (Deidda et al. 2010). Layanan yang dikirimkan meliputi area peta, kondisi cuaca, kondisi arus lalu lintas, pemandu tur, informasi belanja, dan lain sebagainya. LBS membutuhkan lokasi yang akurat untuk menghasilkan informasi yang berguna dan efektif.

Putra (2013) telah melakukan pembangunan aplikasi pencari SPBU terdekat di area Bogor dengan LBS. Aplikasi tersebut menyediakan informasi lokasi SPBU terdekat dan menampilkan rute jalan ke SPBU yang dipilih. Aplikasi dibangun pada platform Android yang diintegrasikan dengan Google Maps. Aplikasi diimplementasi dengan bahasa pemrograman Java, SQLite sebagai basis data penyimpanan, dan GPS untuk mendapatkan posisi user.

(14)

2

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mardani (2014) telah membuat sistem informasi geografis pelaporan masyarakat (SIGMA) berbasis foto geotag. Sistem ini dibangun sebagai wadah keluhan masyarakat terhadap masalah yang terjadi di lingkungan sekitar dengan mengunggah foto terkait dan menampilkan titik lokasi kejadian pada peta. Sistem dibangun menggunakan GPS sebagai penentu posisi dari user, GPS photo tagging, dan Google geocoding yang digunakan untuk menambahkan informasi posisi data GPS pada foto yang disebut dengan geotagging.

Geotagging merupakan suatu prosedur untuk menambahkan informasi metadata geografis pada media yang berbeda seperti menambahkan informasi geografis pada gambar, audiovisual, situs internet, pesan SMS, QR code, maupun RSS berupa metadata geospasial (Sari dan Sunaryono 2012). Umumnya informasi yang ditambahkan terdiri atas koordinat geografis GPS, lokasi tempat (alamat), deskripsi informasi dari tempat tersebut, dan penanda tempat.

Penelitian ini mengembangkan sebuah aplikasi pencarian tempat wisata kuliner berbasis LBS dan geotagging menggunakan assisted global positioning system (A-GPS) dan Google Maps. Aplikasi dibangun pada platform Android dengan melihat penggunaan sistem operasi Android di Indonesia mencapai 74.28 % dari sistem operasi teratas lainnya seperti iOS, Blackberry, Symbian OS, dan Series 40 (StatCounter 2015). Pengguna akan mengetahui letak pengambilan suatu gambar yang berkaitan dengan wisata kuliner menggunakan geotagging

pada informasi digital photo. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu wisatawan Kota Bogor untuk menentukan lokasi wisata kuliner dan mampu menampilkan rute ke wisata kuliner yang diinginkan.

Perumusan Masalah

Banyak wisatawan yang kesulitan untuk mencari lokasi wisata kuliner yang akan dikunjungi di Kota Bogor. Wisatawan yang datang ingin menikmati suatu menu khas Bogor sering kali belum mengetahui daerah atau restoran yang menyajikan menu tersebut. Terdapat banyak tujuan wisata kuliner menarik yang belum banyak diketahui oleh wisatawan. Oleh karena itu, dikembangkan sebuah aplikasi pencarian tempat wisata kuliner di area Kota Bogor berbasis LBS dan

geotagging.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah membangun aplikasi pencarian tempat wisata kuliner berbasis LBS dan geotagging pada Android yang mampu menambah tempat wisata kuliner dengan foto geotagging.

Manfaat Penelitian

(15)

3 wisata kuliner dan menu kuliner dengan foto sehingga dapat memudahkan wisatawan untuk menentukan tujuan wisata kuliner yang terdekat dari posisi pengguna berada dan mendapatkan informasi wisata kuliner yang terkini.

Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dari penelitian ini, yaitu:

1 Penelitian ini dibatasi pada pengembangan aplikasi smartphone Android. 2 Lingkup wisata kuliner di area Kota Bogor.

3 Pengembangan aplikasi pada sisi server hanya sebatas penyimpanan informasi lokasi dan foto hasil geotagging, tanpa memverifikasi penambahan data dari pengguna.

4 Proses penambahan data dapat dilakukan saat terhubung dengan server.

5 Penampil rute perjalanan menggunakan aplikasi penunjuk jalan di luar aplikasi yang dikembangkan.

METODE

Metode penelitian difokuskan pada pengembangan aplikasi LBS. Tahapan penelitian yang dilakukan mengadaptasi dari metode classic life cycle (waterfall). Metode waterfall merupakan metode pengembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang dimulai dengan mengumpulkan spesifikasi kebutuhan pelanggan dan dilanjutkan dengan perencanaan, pemodelan, pembuatan sistem, dan penyebaran (Pressman 2010). Tahapan pada model pengembangan waterfall dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Tahap pengembangan waterfall model (Pressman 2010)

Tahapan yang dilakukan dalam penelitian yaitu analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, pengujian, dan evaluasi. Tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

(16)

4

Analisis Kebutuhan

Tahap analisis kebutuhan dimulai dengan requirement gathering atau proses pengumpulan kebutuhan yang meliputi kebutuhan fungsional dan kebutuhan data. Proses pengumpulan kebutuhan fungsional dilakukan dengan riset pada beberapa jurnal dan aplikasi serupa yang telah dibangun. Riset yang telah dilakukan menghasilkan kebutuhan fungsional yang diperlukan pada suatu aplikasi pencarian wisata kuliner. Selanjutnya kebutuhan fungsional yang telah didefinisikan digambarkan dengan usecase diagram. Perancangan usecase diagram bertujuan untuk mengetahui urutan aktivitas pengguna dan proses bisnis pada sistem yang dikembangkan. Urutan dari aktivitas pengguna digambarkan dengan activity diagram. Tahapan ini juga mendefinisikan dan mengumpulkan kebutuhan data yang diperlukan dalam pembangunan sistem. Proses pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data yang diperlukan pada beberapa

website terkait.

Perancangan

Tahap desain atau perancangan dilakukan dengan merancang model perangkat lunak dari aplikasi yang akan dibangun. Perancangan perangkat lunak meliputi perancangan struktur data, arsitektur perangkat lunak, gambaran antarmuka sistem dan desain proses sistem (Pressman 2010). Perancangan model perangkat lunak pada penelitian ini menggunakan unified modelling language

(UML), sedangkan perancangan antarmuka menggunakan WireframeSketcher. UML merupakan gabungan antara analisis dan perancangan perangkat lunak yang berorientasi objek. UML dibagi ke dalam dua aktivitas utama dalam perancangan, yaitu perancangan sistem dan perancangan objek. Perancangan sistem diutamakan pada perancangan arsitektur dari perangkat lunak seperti perancangan interaksi user, pengelolaan suatu aktivitas, dan pengelolaan data seperti fail dan basis data (Pressman 2010). Perancangan UML yang dilakukan yaitu class diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas yang digunakan.

Implementasi

Tahap implementasi atau pembangunan sistem merupakan proses penerjemahan desain ke dalam suatu bahasa pemrograman yang dapat dimengerti oleh komputer (Pressman 2010). Tahap ini biasa disebut dengan pengkodean (coding). Proses yang dilakukan pada tahap ini meliputi sinkronisasi basis data SQLite dengan basis data MySQL, pembuatan package yang berisi class restaurant, culinary menu, menampilkan peta kuliner, dan pengaturan peta. Aplikasi pencarian tempat wisata kuliner berbasis LBS dan geotagging ini diimplementasikan menggunakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak, antara lain:

1 Perangkat Keras

a Lenovo P70-A dengan sistem operasi Android Kitkat v4.4.4 i CPU Octa Core 1.7 GHZ

(17)

5 iii Kamera 13 MP, autofocus, LED flash

b Dell Inspiron 1640 dengan sistem operasi Windows 7 Profesional i Intel Core i3-330M processor

ii Memory 6 GB DDR3 iii Hardisk 500 GB 2 Perangkat Lunak

a Eclipse Luna ADT b Android SDK c Google Maps API

Pengujian

Tahap pengujian merupakan tahap yang dilakukan saat sistem telah selesai dibangun. Pengujian sistem dilakukan menggunakan metode black-box

berdasarkan kebutuhan fungsional yang telah didefinisikan. Pengujian dilakukan dengan mengikuti skenario pengujian yang telah dibuat sebelum melakukan pengujian. Jika sistem masih memerlukan perbaikan, maka akan kembali ke tahap sebelumnya untuk memperbaikinya dan diuji kembali pada tahap ini.

Setelah seluruh fungsi dilakukan pengujian, selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap fungsi yang telah berhasil diimplementasikan. Proses evaluasi dilakukan dengan mengukur tingkat usability dari sistem. Usability adalah atribut kualitas yang menjelaskan atau mengukur seberapa mudah penggunaan suatu antarmuka (Nielsen 2012). Menurut Nielsen (2012), usability didefinisikan melalui 5 aspek kualitas yaitu:

1 Learnability: mengukur tingkat kemudahan pengguna mempelajari cara penggunaan aplikasi tersebut untuk pertama kali.

2 Efficiency: mengukur kecepatan pengguna dalam melakukan tugasnya untuk pertama kali.

3 Memorability: mengukur tingkat pengguna dalam mengingat langkah-langkah serta proses-proses yang dilakukan dalam mencapai tujuannya.

4 Error: mengukur kemungkinan pengguna melakukan kesalahan dan seberapa mudah pengguna mengatasinya.

5 Satisfaction: mengukur tingkat kepuasan pengguna dalam menggunakan aplikasi yang telah dibangun.

Evaluasi usability dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada pengguna aplikasi yang telah dibangun. Kuisioner dirancang dengan memperhatikan lima aspek usability. Tujuan utama kuesioner adalah untuk mengumpulkan informasi dari responden berupa tingkat kepuasan mengenai kekurangan dan kelebihan suatu aplikasi (Rubin dan Chissnell 2008). Kepuasan pengguna diukur dengan skala Likert 1 sampai 5 untuk membantu pengguna mengekspresikan kepuasan mereka terhadap aplikasi. Penilaian kuesioner yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Penilaian kuesioner berdasarkan skala Likert

PK STS TS RR S SS

(18)

6

Tahap analisis kebutuhan berfokus pada analisis kebutuhan fungsional dan analisis kebutuhan data. Analisis kebutuhan fungsional didefinisikan dan digambarkan menggunakan usecase diagram. Setiap usecase dapat digambarkan desain prosesnya, untuk desain proses digambarkan dengan activity diagram.

Usecase diagram dan activity diagram dirancang agar tidak terjadi kesalahan dalam tahap implementasi dan pengujian. Adapun pada analisis kebutuhan data didefinisikan data beserta atribut data yang diperlukan dalam penelitian.

Kebutuhan Fungsional

Tahap analisis kebutuhan dilakukan untuk mengumpulkan data kebutuhan fungsional dari aplikasi. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan riset pada beberapa aplikasi Android yang serupa seperti aplikasi Kuliner Yogyakarta, PergiKuliner, Wisata Kuliner Jakarta dan Zomato Restaurant Finder. Riset pada aplikasi pencarian kuliner yang serupa didapat bahwa suatu aplikasi pencarian kuliner memiliki kebutuhan fungsional sebagai berikut:

1 Melihat tempat kuliner atau restoran terdekat 2 Melihat detail informasi dari restoran

3 Melihat rating restoran 4 Melihat peta kuliner

5 Menampilkan rute perjalanan ke restoran yang dituju 6 Memilih wilayah wisara kuliner

7 Melihat kuliner favorit

8 Melakukan pencarian menu kuliner 9 Melakukan pencarian restoran 10Memberikan review atau komentar 11Melakukan share ke media sosial

12Melihat informasi harga dan keterangan waktu operasi restoran.

13Melakukan pencarian menu kuliner berdasarkan kategori, misalnya kategori murah

14Melakukan pencarian menu kuliner berdasarkan waktu, misalnya makan siang, sarapan, atau makan malam.

Kebutuhan fungsional dari setiap aplikasi dapat dilihat pada Lampiran 1.

(19)

7 di luar aplikasi yang dibangun seperti Google Maps dan aplikasi navigasi yang ada diperangkat mobile. Dari usecase yang ada pada usecase diagram dapat dibuat urutan aktivitas atau desain proses yang terjadi antara pengguna dengan aplikasi.

Tabel 2 Kebutuhan fungsional aplikasi No Kebutuhan fungsional

1 Melihat peta wisata kuliner 2 Melihat daftar restoran terdekat

3 Melihat daftar semua restoran/menu kuliner 4 Mencari restoran/menu kuliner

5 Melihat detail info restoran/menu kuliner

6 Menambah data restoran/menu kuliner dengan menambahkan foto dan keterangan lain

7 Menampilkan rute perjalanan ke restoran/menu kuliner yang dipilih

8 Memberi peringkat (rating) untuk restoran/menu kuliner yang dipilih

9 Mengatur tipe tampilan peta

Gambar 3 Usecase diagram aplikasi pencarian lokasi wisata kuliner

Desain proses dari aplikasi digambarkan dengan menggunakan activity diagram. Terdapat 6 activity diagram pada penelitian ini yang meliputi activity

(20)

8

keadaan menyala. Hal ini dikarenakan activity tersebut membutuhkan informasi lokasi pengguna saat ini berada (latitude dan longitude) sehingga dapat menampilkan daftar restoran terdekat, kuliner terdekat, serta penunjuk jalan.

Activity diagram yang pertama adalah activity lihat peta wisata kuliner yang direpresentasikan menggunakan menu Culinary Maps yang berfungsi untuk menampilkan peta semua tempat wisata kuliner (restoran) dan menu kuliner dengan posisi pengguna sekarang berada. Proses pada activity ini dapat dilihat pada Gambar 4 dan untuk activity diagram lainnya dapat dilihat pada Lampiran 2.

Gambar 4 Activity diagram lihat peta kuliner Kebutuhan Data

Data yang dibutuhkan pada penelitian ini yaitu data longitude dan latitude

dari lokasi restoran beserta foto dan keterangan lain seperti menu, alamat, dan ulasan pelanggan. Atribut data yang digunakan digambarkan dengan entity relationship diagram (ERD) dan dapat dilihat pada Gambar 5. Data yang digunakan dalam penelitian berasal dari dua buah website, yaitu website

(21)

9

Gambar 5 ERD kuliner Bogor

Perancangan

Tahap perancangan ini dilakukan dengan merancang arsitektur yang terlibat dalam pembuatan sistem, perancangan basisdata, perancangan proses sistem serta perancangan antarmuka sistem. Perancangan basis data dan perancangan proses sistem digambarkan menggunakan UML. Adapun perancangan antarmuka menggunakan software WireFrameSketcher.

Arsitektur Perangkat Lunak

Tahap perancangan dimulai dengan merancang arsitektur dari sistem untuk memudahkan pemahaman alur kerja sistem yang akan digunakan sebagai acuan pengembangan. Arsitektur sistem Kuliner Bogor yang dapat dilihat pada Gambar 6. Pengguna berkomunikasi dengan aplikasi Kuliner Bogor melalui smartphone. Apabila pengguna melakukan suatu perintah maka eksekusinya akan diproses di dalam smartphone dan harus terhubung dengan server web. Komponen

positioning digunakan untuk menemukan posisi dari keberadaan perangkat mobile. Komponen provider berperan menyediakan layanan A-GPS dan akses internet

untuk menyampaikan perintah menuju server Google Maps. Perintah tersebut dapat berupa menampilkan jarak dan tempat pada Google Maps dalam aplikasi. Server web berperan sebagai penyedia data pada saat online, permintaan untuk pembaruan data dan penyimpanan data.

(22)

10

Perancangan Basis Data

Pada tahap sebelumnya telah dilakukan pendefinisian kebutuhan data yang dipakai dalam aplikasi. Selanjutnya dibuat perancangan basis data yang akan digunakan dalam aplikasi. Aplikasi pencarian kuliner Bogor terdiri atas dua kategori basis data, yaitu menggunakan DBMS SQLite untuk kebutuhan data pada saat offline dan DBMS MySQL untuk kebutuhan data dan penambahan data (restoran dan menu kuliner) secara online. Penggunaan data online dan offline ini bertujuan untuk menghindari proses download data yang besar pada saat pemasangan aplikasi untuk pertama kali serta untuk mempermudah sharing data. Perancangan basis data digambarkan dengan menggunakan class diagram yang dapat dilihat pada Gambar 7. Setelah perancangan basis data dilakukan maka selanjutnya dilakukan perancangan proses bisnis dari sistem yang dikembangkan.

Gambar 7 Class diagram aplikasi pencarian wisata kuliner Perancangan Antarmuka

Suatu rancangan antarmuka dibuat dari activity diagram untuk menggambarkan setiap activity. Perancangan antarmuka diperlukan untuk mendeskripsikan tampilan pengguna dan memudahkan pembuatan antarmuka pada saat implementasi. Rancangan antarmuka dapat dilihat pada Gambar 8.

Implementasi

Tahap implementasi menghasilkan suatu aplikasi Android pada perangkat

(23)

11

Gambar 8 Rancangan antarmuka aplikasi pencarian kuliner

(24)

12

Gambar 9 Proses sinkronisasi basis data SQLite dengan MySQL

Implementasi fungsi-fungsi pada aplikasi selanjutnya dilakukan dengan membuat suatu package yang berisi class. Packages tersebut berisi class activity

utama yaitu class restaurant, culinary menu, peta activity, dan option preference. Uraian lengkap class activity yang dibuat dapat dilihat pada Lampiran 5.

Implementasi geotagging dilakukan pada fungsi penambahan data yang ada pada class restoran dan class menu kuliner. Fungsi ini memberikan pilihan pengambilan foto, yaitu pengambilan foto melalui kamera perangkat mobile dan pengambilan dari galeri foto. Berikut ini merupakan kutipan kode program untuk pemilihan pengambilan foto.

//Menampilkan pilihan pengambilan gambar

final CharSequence[] dialogitem = {"Gallery", "Camera"}; AlertDialog.Builder builder = new

AlertDialog.Builder(AddRestaurant.this); builder.setTitle("Select Photo");

builder.setItems(dialogitem, new DialogInterface.OnClickListener() { publicvoid onClick(DialogInterface dialog, int item) {

switch(item){

//Menampilkan galeri dari perangkat android case 0 :

Intent intent = new Intent(); intent.setType("image/*");

intent.setAction(Intent.ACTION_GET_CONTENT);

startActivityForResult(Intent.createChooser(intent, "SelectPicture"),1);

break;

//Menyiapkan kamera untuk pengambilan foto case 1 :

Intent intent2 = new

Intent("android.media.action.IMAGE_CAPTURE");

Langkah pertama yang dilakukan pada proses geotagging yaitu membaca

(25)

13 EXIF berisi informasi tanggal dan jam, ukuran gambar, nama dan tipe kamera,

focal length, data eksposur seperti shutter speed, aperture dan ISO, serta informasi posisi atau lokasi pengambilan gambar. Gambar 10 merupakan contoh

file EXIF yang terdapat pada sebuah foto. Berikut ini merupakan kutipan kode program untuk membaca EXIF info pada foto.

//membaca file EXIF pada foto

ExifInterface exif = new ExifInterface(imagePath); float [] latlong = newfloat[2] ;

//Membaca nilai latitude dan longitude pada foto if(exif.getLatLong(latlong)){

loc.setLatitude(latlong[0]); loc.setLongitude(latlong[1]); }

Gambar 10 EXIF info pada foto

Penambahan data pada aplikasi dilakukan dengan mengambil informasi

latitude dan longitude yang terdapat pada file EXIF dari foto. Kutipan kode program untuk mengambil informasi latitude dan longitude pada EXIF foto sebagai berikut.

//Membuka foto

imgfoto.setImageURI(data.getData());

edpathfoto.setText(getRealPathFromURI(data.getData())); //Memanggil fungsi untuk membaca file EXIF

Location loc= readGeoTagImage(edpathfoto.getText().toString()); //menampilkan nilai latitude dan longitude dari foto

Toast.makeText(getApplicationContext(), "Get latitude " + String.valueOf(loc.getLatitude()) + " and

longitude"+String.valueOf(loc.getLongitude() + " from photo."),Toast.LENGTH_LONG).show();

//Mengambil dan menyimpan nilai koordinat latitude dan longitude foto lA = loc.getLatitude();

(26)

14

Informasi latitude, longitude, foto, serta keterangan lainnya yang terdapat pada form tambah data kemudian disimpan ke dalam basis data MySQL secara

online. Berikut ini merupakan kutipan kode program untuk menambah data. …

//Mengakses url server web

FileInputStream fileInputStream = new FileInputStream(sourceFile); URL url = new URL(MainActivity.url_web +

"/eat/backend.php/menu/add_menu_and_foto"); conn = (HttpURLConnection) url.openConnection();

conn.setDoInput(true); conn.setDoOutput(true); conn.setUseCaches(false);

//Membuat form input POST yang dapat melakukan upload file conn.setRequestMethod("POST");

conn.setRequestProperty("Connection", "Keep-Alive"); conn.setRequestProperty("ENCTYPE", "multipart/form-data");

conn.setRequestProperty("Content-Type", "multipart/form-data;boundary=" + boundary);

conn.setRequestProperty("uploaded_file", fileName); //Mengambil nilai field input data dan mengirim ke server dos = new DataOutputStream(conn.getOutputStream()); dos.writeBytes(twoHyphens + boundary + lineEnd);

dos.writeBytes("Content-Disposition: form-data; name=\"nama_menu\"" + lineEnd);

dos.writeBytes(lineEnd); dos.writeBytes(nama_menu); dos.writeBytes(lineEnd); …

Visualisasi peta pada aplikasi menggunakan Google Maps API dan library

Google Play Service. Aplikasi ini menggunakan Google Maps API versi 2 dan

library Google Play Service versi 19. Google Maps API akan bekerja jika aplikasi telah terdaftar dan API key telah didapatkan. Oleh karena itu, langkah pertama yang dilakukan adalah pendaftaran layanan Google API dengan membuat suatu

project pada alamat https://console.developers.google.com/apis/ terlebih dahulu. Hasilnya dapat dilihat pada Gambar 11.

(27)

15 Setelah API key didapatkan, selanjutnya adalah memunculkan halaman peta dari Google Maps. Berikut ini merupakan kode program untuk menampilkan peta dari Google Maps.

FragmentManager myFragmentManager= getSupportFragmentManager(); SupportMapFragment mySupportMapFragment = (SupportMapFragment) myFragmentManager.findFragmentById(R.id.map);

//memanggil fungsi menampilkan peta Google myMap = mySupportMapFragment.getMap(); …

Kutipan kode program di atas hanya untuk menampilkan peta tanpa petunjuk tambahan lainnya. Langkah selanjutnya yang dilakukan setelah peta berhasil dimunculkan yaitu menampilkan titik awal dan titik terkini dari keberadaan pengguna. Lokasi keberadaan pengguna ditentukan dengan bantuan fitur A-GPS dengan meminta informasi terkini dari lokasi keberadaan pengguna kepada provider yang digunakan. Kutipan kode program dari fungsi tersebut sebagai berikut.

//Melakukan pengecekan GPS

gps = new GpsTracker(PetaActivity.this); if (gps.canGetLocation()) {

//Mendapatkan nilai koordinat latitude dan longitude lA = gps.getLatitude();

lgA = gps.getLongitude(); } else {

gps.showSettingsAlert(); }

//Memvisualisasi titik koordinat dalam bentuk simbol

MarkerOptions marker = new MarkerOptions().position(new LatLng(lA, lgA)).title("I'm here");

myMap.addMarker(marker);

(28)

16

Implementasi dilanjutkan dengan pembuatan layout antarmuka menggunakan extensible markup language (XML). Aplikasi ini memiliki 11

layout, yaitu halaman utama, restoran pada Google Maps, list restoran terdekat,

list semua restoran, detail restoran, list semua menu kuliner, detail menu kuliner, pilih kategori tambah data, isi data restoran, isi data menu kuliner, dan pengaturan tipe tampilan peta. Hasil implementasi layout dapat dilihat pada Gambar 12 di atas dan screen shoot keseluruhan layout dapat dilihat pada Lampiran 6.

Pengujian

Proses pengujian menggunakan metode black-box yang dilakukan pada hasil implementasi memberikan kesimpulan bahwa fungsi pada aplikasi yang dirancang sudah berjalan dengan baik. Pengujian dilakukan berdasarkan skenario pegujian. Skenario pengujian black-box dapat dilihat pada Tabel 3. Skenario pengujian untuk seluruh fungsi terdapat pada Lampiran 7. Hasil dari pengujian yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 3 Skenario pengujian black-box

Pengujian Skenario Hasil yang

diharapkan Hasil uji Status Melihat

Tabel 4 Pengujian sistem menggunakan metode black-box

No Nama fungsi Hasil

pengujian

1 Melihat peta wisata kuliner Berhasil

2 Melihat daftar restoran terdekat Berhasil 3 Melihat daftar restoran/menu kuliner Berhasil 4 Melakukan pencarian restoran berdasarkan alamat Berhasil 5 Melakukan pencarian menu kuliner berdasarkan

nama menu kuliner

Berhasil 6 Melihat detail item (restoran dan menu kuliner) Berhasil 7 Memberikan rating pada restoran/menu kuliner Berhasil 8 Menampilkan rute menuju restoran Berhasil 9 Melakukan penambahan data restoran/menu kuliner Berhasil 10 Mengatur tipe map yang tampil pada peta Berhasil

Setelah dilakukan pengujian terhadap fungsi yang telah dibangun, selanjutnya dilakukan proses evaluasi terhadap fungsi dan interface dari aplikasi. Evaluasi usability dilakukan untuk mengetahui seberapa baik aplikasi dapat dioperasikan oleh pengguna. Langkah awal yang dilakukan pada evaluasi

(29)

17 sebelumnya ke pengguna saat berinteraksi dengan sistem yang diuji. Task ini diberikan kepada 5 responden yang berasal dari mahasiswa dan masyarakat umum yang sudah terbiasa menggunakan sistem operasi Android. Task usability yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Task usability

No Task

1 Menemukan aplikasi 2 Membuka aplikasi

3 Memahami kegunaan tombol

4 Melihat tempat wisata kuliner pada peta 5 Melihat daftar restoran terdekat

6 Melihat semua daftar restoran/menu kuliner 7 Melakukan pencarian restoran/menu kuliner 8 Melihat detail data restoran/menu kuliner 9 Memberikan rating pada restoran/menu kuliner

10 Melihat penunjuk jalan ke tempat wisata kuliner pada peta 11 Menambahkan data restoran/menu kuliner dengan memilih

gambar dari galeri

12 Menambahkan data restoran/menu kuliner dengan mengambil gambar dengan kamera

13 Memilih pengaturan tampilan peta

Masing-masing task di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1 Pengguna diminta untuk menemukan aplikasi Kuliner Bogor pada homescreen

perangkat android.

2 Pengguna diminta untuk membuka aplikasi, kemudian menutup aplikasi kembali.

3 Pengguna diminta untuk memahami kegunaan tombol-tombol.

4 Pengguna diminta untukmelihat marker tempat wisata kuliner atau restoran pada peta.

5 Pengguna diminta untuk melihat daftar restoran terdekat dari pengguna.

6 Pengguna diminta untuk melihat semua daftar restoran dan daftar menu kuliner. 7 Pengguna diminta untuk melakukan pencarian restoran pada daftar semua

restoran yang sudah tampil dan melakukan pencarian menu kuliner pada daftar semua menu kuliner yang sudah tampil.

8 Setelah melihat daftar restoran/menu kuliner, pengguna diminta untuk melihat detail data dari restoran /menu kuliner.

9 Setelah detail restoran/menu kuliner tampil, pengguna diminta untuk memberikan rating pada restoran dan menu kuliner.

10Pengguna diminta untuk melihat penunjuk jalan ke tempat wisata kuliner pada peta dengan menggunakan aplikasi penunjuk jalan yang ada pada perangkat Android.

11Pengguna diminta untuk melakukan penambahan data yang dilakukan pada

form tambah data. Pengguna diberi pilihan pertama untuk menambahkan data dengan memilih gambar dari galeri.

(30)

18

yang dilakukan pengguna yaitu menambahkan data dengan mengambil gambar menggunakan kamera.

13Pengguna diminta untuk merubah tipe tampilan peta dengan memilih tipe pengaturan peta.

Setelah semua task yang diberikan telah diselesaikan oleh pengguna, langkah selanjutnya adalah membuat kuesioner yang berisi pertanyaan yang mewakili kelima aspek usability, yakni learnability, memorability, efficiency,

errors, dan satisfaction (Nielsen 2012).

Aspek learnability merupakan aspek yang mengukur tingkat kemudahan pengguna melakukan task-task sederhana ketika pertama kali menggunakan aplikasi. Aspek memorability dilakukan untuk mengukur kecepatan pengguna dalam mengingat desain dan fungsi dari aplikasi. Aspek efficiency digunakan untuk mengukur kecepatan pengguna dalam pengerjaan suatu task. Errors melihat kemungkinan terjadinya kesalahan yang dilakukan pengguna. Satisfaction

merupakan aspek yang mengukur tingkat kepuasan pengguna dalam menggunakan aplikasi. Beberapa contoh pertanyaan untuk setiap aspek usability

yang dapat dilihat pada Tabel 6 (Rahadi 2014).

Tabel 6 Contoh pertanyaan berdasarkan aspek usability

No Aspek Pertanyaan

1 Learnability Apakah anda berhasil menemukan aplikasi? Apakah ikon aplikasi mudah dikenali? Apakah anda berhasil membuka aplikasi? 2 Efficiency Apakah tampilan aplikasi mudah dikenali?

Apakah tulisan pada layar mudah dibaca? Apakah aplikasi mudah dioperasikan? 3 Memorability Apakah tampilan aplikasi mudah dikenali?

Apakah fungsi aplikasi mudah diingat? Apakah tombol-tombol pada aplikasi mudah dimengerti?

4 Errors Apakah aplikasi dapat menampilkan peta dengan baik?

Apakah aplikasi dapat melakukan pencarian dengan baik?

Apakah aplikasi menampilkan detail dengan baik? 5 Satisfaction Apakah anda merasa nyaman ketika menggunakan

aplikasi ini?

Apakah anda setuju aplikasi ini cukup membantu?

Kuesioner berisi 35 pertanyaan yang telah mewakili kelima aspek usability

(31)

19 dapat dilihat pada Lampiran 9. Hasil persentase setiap pertanyaan kemudian dihitung nilai rata-rata untuk hasil keseluruhan. Selanjutnya hasil nilai rata-rata diklasifikasi untuk dapat dilakukan penarikan kesimpulan. Klasifikasi penarikan kesimpulan terdapat pada Tabel 7 (Wijayajati 2015).

Tabel 7 Klasifikasi penarikan kesimpulan hasil evaluasi usability

Nilai Kesimpulan

0% - 20% Sangat tidak setuju bahwa aplikasi sangat mudah dipahami dan dimengerti

21% - 40% Tidak setuju bahwa aplikasi sangat mudah dipahami dan dimengerti

41% - 60% Ragu-ragu bahwa aplikasi sangat mudah dipahami dan dimengerti

61% - 80% Setuju bahwa aplikasi sangat mudah dipahami dan dimengerti

81% - 100% Sangat setuju bahwa aplikasi sangat mudah dipahami dan dimengerti

Berdasarkan hasil rekap kuesioner yang dilakukan kepada 5 responden, nilai tersebut didapat dari persentase nilai= nilai hasil kuesionertotal nilai × 100%, lalu untuk nilai rata-rata digunakan rumus nilai rata-rata= total persentase nilai

jumlah pertanyaan kuesioner × 100%.

Penilaian evaluasi usability menggunakan kuesioner untuk tiap aspek dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Evaluasi usability tiap aspek

No Aspek Penilaian Nilai (%)

SS S RR TS STS

1 Learnability 13 17 0 0 0 88.67 2 Efficiency 9 15 1 0 0 86.40 3 Memorability 6 18 1 0 0 84.00 4 Errors 22 45 8 0 0 83.50 5 Satisfaction 2 12 1 0 0 81.33 Rata-rata penilaian tiap aspek (%) 84.78

(32)

20

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Penelitian ini telah berhasil mengembangkan aplikasi Android untuk pencarian tempat wisata kuliner di area Kota Bogor berbasis LBS dan geotagging. Aplikasi ini mampu memberikan informasi tempat wisata kuliner beserta menu dan penunjuk jalannya, serta dapat melakukan penambahan data. Hasil pengujian menggunakan metode black-box menunjukkan bahwa semua fungsi dapat bekerja dengan benar. Adapun hasil evaluasi usability pada 5 responden mendapatkan nilai sebesar 84.78%, hal ini menunjukkan bahwa aplikasi Android yang telah dibangun sangat mudah dipahami dan dimengerti oleh pengguna.

Saran

Aplikasi pencarian wisata kuliner yang dibangun masih memiliki kekurangan, sehingga diperlukan adanya pengembangan dan perbaikan agar aplikasi menjadi lebih baik. Beberapa pengembangan yang dapat dilakukan yaitu penambahan mode rute untuk pengguna angkutan umum serta penambahan API penyedia data restoran terdekat seperti Google Place API.

DAFTAR PUSTAKA

Afnarius S, Ningsih VM, Frihandana D. 2014. Pembangunan aplikasi wisata kuliner Sumbar berbasis mobile geographic information system. Di dalam: Afnarius S, Ningsih VM, Frihandana D, editor. Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2014). 2014 Okt 14-15; Depok, Indonesia. Depok (ID): Universitas Gunadarma. hlm 354-360.

Binanto I. 2010. Multimedia Digital 006C–Dasar Teori dan Pengembangannya. Yogyakarta (ID): Andi.

Brimicombe A, Li C. 2009. Location-Based Service and Geo-Information Engineering. Oxford (GB): Wiley-Blackwell.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2014. Jawa Barat dalam angka Jawa Barat in figures 2014. [Internet]. [diunduh 2015 Nov 11]. Tersedia pada: http://jabarprov.go.id/assets/data/menu /Jawa-Barat-DalamAngka-2014.pdf. Deidda M, Pala A, Vacca G. 2010. A tourist location based service (LBS) for the

Cagliari City. Di dalam: Brovelli MA, Dragicevic S, Veenendaal B, editor.

WebMGS 2010: 1st International Workshop on Pervasive Web Mapping, Geoprocessing and Services. 2010 Agu 26-27; Como, Italia. Como (IT). Nielsen J. 2012. Usability 101: introduction to usability. [Internet]. [diunduh 2015

(33)

21 Mardani A. 2014. Sistem informasi geografis pelaporan masyarakat (SIGMA) berbasis foto geotag. Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JustIN). 3(1):1-6.

Putra AB. 2013. Aplikasi pencari SPBU terdekat di area Bogor dengan location based service berbasis GPS pada Android [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Pressman RS. 2010. Software Engineering: A Practitioner’s Approach. Edisi ke-7. New York (US): McGraw-Hill.

Rahadi DR. 2014. Pengukuran usability sistem menggunakan use questionnaire pada aplikasi Android. Jurnal Sistem Informasi (JSI). 6(1):661-671.

Rubin J, Chisnell D. 2008. Handbook of Usability Testing: How to Plan, Design, and Conduct Effective Test. Indianapolis (US): Wiley.

Sari AN, Sunaryono D. 2012. Perancangan dan pengembangan perangkat lunak

photo uploader pada Facebook dengan fitur geotagging. Jurnal Teknik POMITS. 1(1):1-6.

[StatCounter] StatCounter Global Stats. 2015. Top 8 mobile operating systems in Indonesia from January to December 2015. [Internet]. [diacu 2016 Jan 10]. Tersedia dari: http://gs.statcounter.com/#mobile+tablet-os-ID-monthly-201501-201512.

Visitbogor. 2013. Kuliner di Bogor. [Internet]. [diunduh pada 2015 Nopember 15]. Tersedia pada: http://visitbogor.com/kuliner-bogor.

Wijayajati AK. 2015. Aplikasi Android penerjemah Bahasa non-latin dengan pengenalan citra karakter [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Zomato. 2015. Bogor Restaurants, Jakarta. [Internet]. [diunduh pada 2015

(34)

22

Lampiran 1 Requirement gathering aplikasi pencarian kuliner LAMPIRAN

Aplikasi Deskripsi fungsional Kuliner

Yogyakarta

a Melihat tempat kuliner pada peta b Melihat detail informasi restoran

c Melakukan pencarian berdasarkan nama, radius dan tempat makan favorit

d Memberikan review (komentar, rating, like) e Melihat navigasi perjalanan

PergiKuliner a Melihat tempat kuliner pada peta b Melihat detail informasi restoran

c Melihat restoran berdasarkan kategori dari negara asal kuliner

d Melakukan pencarian berdasarkan nama lokasi, harga, menu dan tempat makan favorit

e Memberikan review (komentar, rating, like) f Melihat navigasi perjalanan

g Melakukan share ke media sosial

Wisata Kuliner Jakarta

a Melihat tempat kuliner pada peta b Melihat detail informasi restoran

c Melakukan pencarian berdasarkan nama wilayah, menu dan tempat makan favorit

d Memberikan review (komentar, rating, like) e Melihat navigasi perjalanan

Zomato Restoran Finder

a Melihat tempat kuliner pada peta b Melihat detail informasi restoran

c Melakukan pencarian berdasarkan nama restoran, menu, restoran terdekat, tempat makan favorit, waktu makan (sarapan, makan siang, makan malam, dll) d Memberikan review (komentar, rating, like) e Melihat navigasi perjalanan

(35)

23 Lampiran 2 Activity diagram

a. Activity diagram lihat restoran terdekat

(36)

24

Lampiran 2 Lanjutan

(37)

25 Lampiran 2 Lanjutan

d. Activity diagram tambah data restoran/menu

(38)

26

Lampiran 3 Proses pengumpulan data tempat wisata kuliner

Data diambil dari website visitbogor.com dan zomato.com. Pengambilan data restoran pada website visitbogor.com dilakukan dengan menggunakan fitur peta Bogor pada website visitbogor.com, kemudian memilih visit Bogor map dengan peta yang lebih besar. Setelah peta muncul lalu klik related maps dan pilih peta kuliner Bogor, maka akan tampil marker restoran seperti pada gambar dibawah.

Proses pengambilan data restoran pada website zomato.com dilakukan dengan menggunakan fitur pencarian berdasarkan nama kota yang terdapat di

(39)

27 Lampiran 4 Proses pengambilan koordinat tempat wisata kuliner

Setelah mendapatkan data tempat wisata kuliner, kemudian dilakukan proses pengambilan koordinat (latitude dan longitude) dengan memanfaatkan Google Maps yang diakses melalui browser. Langkah pertama yang dilakukan yaitu melakukan pencarian nama tempat wisata, selanjutnya klik kanan pada

marker dan pilih fitur what’s here?, setelah itu akan tampil informasi latitude dan

(40)

28

(41)
(42)

30

(43)

31 Lampiran 7 Skenario black-box testing

No Pengujian Skenario Hasil yang

(44)

32

Lampiran 7 Lanjutan

No Pengujian Skenario Hasil yang

(45)

33 Lampiran 7 Lanjutan

No Pengujian Skenario Hasil yang

(46)

34

Lampiran 8 Kuesioner usability testing

PENGUJIAN USABILITY APLIKASI PENCARIAN TEMPAT WISATA KULINER DI KOTA BOGOR BERBASIS LOCATION BASED

SERVICE DAN GEOTAGGING PADA ANDROID

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2015

Nama Lengkap : ________________________________________ Usia : ____ tahun

Tempat/tanggal Lahir : ________________________________________ Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan

Keterangan :

SS= Sangat Setuju RR=Ragu-ragu STS=Sangat Tidak Setuju

S=Setuju TS=Tidak Setuju

Bubuhkan tanda ceklist (√) pada kolom yang nilainya paling sesuai menurut Anda. Jawaban yang jujur sangat membantu untuk keberhasilan penelitian ini. Terima kasih atas partisipasi Anda.

No Pertanyaan Penilaian

SS S RR TS STS Aspek Learnability

1 Apakah anda berhasil menemukan aplikasi pencarian tempat wisata kuliner Kota Bogor?

2 Apakah ikon aplikasi mudah dikenali? 3 Apakah anda berhasil membuka aplikasi

pencarian tempat wisata kuliner Kota Bogor?

4 Apakah tugas-tugas yang diberikan dapat dilakukan secara langsung pada aplikasi? 5 Apakah fungsi pada aplikasi mudah

dimengerti?

(47)

35 Lampiran 8 Lanjutan

No Pertanyaan Penilaian

SS S RR TS STS Aspek Efficiency

7 Apakah tampilan aplikasi mudah dikenali?

8 Apakah tulisan pada layar mudah dibaca? 9 Apakah aplikasi mudah dioperasikan? 10 Apakah komposisi warna sudah sesuai? 11 Apakah informasi yang ditampilkan

sudah cukup dengan kebutuhan? Aspek Memorability

12 Apakah tampilan aplikasi mudah dikenali?

13 Apakah fungsi aplikasi mudah diingat? 14 Apakah tombol-tombol pada aplikasi

mudah dimengerti?

15 Apakah bahasa yang digunakan mudah dimengerti?

16 Apakah penyusunan menu atau informasi terlihat cukup logis?

17 Apakah aplikasi dapat menampilkan lokasi wisata kuliner pada peta dengan baik?

18 Apakah aplikasi dapat menampilkan lokasi wisata kuliner terdekat dengan baik?

19 Apakah aplikasi dapat menampilkan daftar tempatwisata kuliner dengan baik? Aspek Errors

20 Apakah aplikasi dapat melakukan pencarian tempat wisata kuliner dengan kata kunci alamat dengan baik?

21 Apakah aplikasi dapat menampilkan daftar menuwisata kuliner dengan baik? 22 Apakah aplikasi dapat melakukan

pencarian menu wisata kuliner dengan kata kunci nama menu dengan baik? 23 Apakah aplikasi dapat melakukan refresh

data dengan baik?

24 Apakah aplikasi menampilkan detail tempat wisata kuliner dengan baik? 25 Apakah aplikasi menampilkan detail

(48)

36

Lampiran 8 Lanjutan

No Pertanyaan Penilaian

SS S RR TS STS Aspek Errors

26 Apakah lokasi dapat menunjukkan arah perjalanan pada peta dengan baik? 27 Apakah aplikasi dapat melakukan

pemberian rating dengan baik? 28 Apakah aplikasi dapat melakukan

tambah data dengan baik ?

29 Apakah aplikasi berhasil mengambil gambar dari kamera dan galeri? 30 Apakah aplikasi dapat melakukan

pengaturan tampilan peta dengan baik? 31 Apakah informasi bantuan yang

disediakan bermanfaat?

32 Apakah pesan untuk mencegah kesalahan pada aplikasi sudah cukup memadai? Aspek Satisfaction

33 Apakah anda merasa nyaman ketika menggunakan apliakasi ini?

34 Apakah anda setuju aplikasi ini cukup membantu dalam pencarian tempat wisata kuliner di area Kota Bogor? 35 Apakah spesifikasi aplikasi yang

(49)

37 Lampiran 9 Hasil perhitungan kuesioner usability testing

No Pertanyaan Penilaian

Persen-tase (%) SS S RR TS STS

Aspek Learnability

1 Apakah anda berhasil menemukan aplikasi pencarian tempat wisata kuliner Kota Bogor?

3 2 92

2 Apakah icon aplikasi mudah dikenali?

2 3 88

3 Apakah anda berhasil membuka aplikasi pencarian tempat wisata kuliner Kota Bogor?

3 2 92

4 Apakah tugas-tugas yang

diberikan dapat dilakukan secara langsung pada aplikasi?

1 4 84

5 Apakah fungsi pada aplikasi mudah dimengerti?

2 3 88

6 Apakah proses perpindahan dari satu bagian aplikasi ke bagian yang lain mudah dilakukan?

2 3 88

Aspek Efficiency

7 Apakah tampilan aplikasi mudah dikenali?

1 4 84

8 Apakah tulisan pada layar mudah dibaca?

2 3 88

9 Apakah aplikasi mudah dioperasikan?

2 3 88

10 Apakah komposisi warna sudah sesuai?

3 2 92

11 Apakah informasi yang

ditampilkan sudah cukup dengan kebutuhan?

1 3 1 80

Aspek Memorability

12 Apakah tampilan aplikasi mudah dikenali?

1 4 84

13 Apakah fungsi aplikasi mudah diingat?

2 3 88

14 Apakah tombol-tombol pada aplikasi mudah dimengerti?

1 4 84

15 Apakah bahasa yang digunakan mudah dimengerti?

1 4 84

16 Apakah penyusunan menu atau informasi terlihat cukup logis?

(50)

38

Lampiran 9 Lanjutan

No Pertanyaan Penilaian

Persen-tase (%) SS S RR TS STS

Aspek Errors

17 Apakah aplikasi dapat menampilkan lokasi wisata kuliner pada peta dengan baik?

2 3 88

18 Apakah aplikasi dapat menampilkan lokasi wisata kuliner terdekat dengan baik?

1 4 84

19 Apakah aplikasi dapat

menampilkan daftar tempat wisata kuliner dengan baik?

2 3 88

20 Apakah aplikasi dapat melakukan pencarian tempat wisata kuliner dengan kata kunci alamat dengan baik?

1 4 84

21 Apakah aplikasi dapat

menampilkan daftar menuwisata kuliner dengan baik?

2 2 1 84

22 Apakah aplikasi dapat melakukan pencarian menu wisata kuliner dengan kata kunci nama menu dengan baik?

3 2 92

23 Apakah aplikasi dapat melakukan

refresh data dengan baik?

2 2 1 84

24 Apakah aplikasi menampilkan detail tempat wisata kuliner dengan baik?

3 2 72

25 Apakah aplikasi menampilkan detail menu wisata kuliner dengan baik?

1 3 1 80

26 Apakah lokasi dapat menunjukkan arah perjalanan pada peta dengan baik?

1 2 2 76

27 Apakah aplikasi dapat melakukan pemberian rating dengan baik?

1 4 84

28 Apakah aplikasi dapat melakukan tambah data dengan baik ?

2 2 1 84

29 Apakah aplikasi berhasil

mengambil gambar dari kamera dan galeri?

2 3 88

30 Apakah aplikasi dapat melakukan pengaturan tampilan peta dengan baik?

1 4 84

31 Apakah informasi bantuan yang disediakan bermanfaat?

(51)

39 Lampiran 9 Lanjutan

No Pertanyaan Penilaian

Persen-tase (%) SS S RR TS STS

Aspek Errors

32 Apakah pesan untuk mencegah kesalahan pada aplikasi sudah cukup memadai?

5 80

Aspek Satisfaction

33 Apakah anda merasa nyaman ketika menggunakan apliakasi ini?

2 3 88

34 Apakah anda setuju aplikasi ini cukup membantu dalam pencarian tempat wisata kuliner di area Kota Bogor?

4 1 76

35 Apakah spesifikasi aplikasi yang ditawarkan sesuai dengan

kebutuhan?

5 80

(52)

40

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Gambar 1  Tahap pengembangan waterfall model (Pressman 2010)
Tabel 1  Penilaian kuesioner berdasarkan skala Likert
Tabel 2  Kebutuhan fungsional aplikasi
Gambar 4  Activity diagram lihat peta kuliner
+7

Referensi

Dokumen terkait

Variable Dimensi Indikator Ukuran Skala No Item Daya Tanggap Kecepatan Daya Tanggap Tingkat kecepatan daya tanggap karyawan dalam melayani konsumen Ordinal 7

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Ada hubungan antara pola asah orangtua dengan perilaku verbal abuse pada anak usia sekolah di SDN 2 Pojok

Tindakan mereka dalam persiapan melaksanakan Nyepi seperti ini, karena sudah dilakukan secara turun- temurun oleh leluhur mereka (warisan nenek moyang/lokal genius)

Bahan etsa yang diaplikasikan pada email menghasilkan perbaikan anatara permukaan email dan resin, karean etsa sendiri menghasilkan permukaan email yang bersih, yang

Berdasarkan hasil nilai tes yang diperoleh dari siklus I sampai siklus II diketahui bahwa kemampuan mengenal perkalian 10-20 pada siswa tunarungu kelas IV di SLB-B dan Autis TPA

Dalam penelitian ini 4 (empat) tahapan penelitian yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: pertama, tahap perencanaan, pada tahap perencanaan dilakukan persiapan penyusunan

Görüldüğü gibi Kuranın savaşta ganimet adı altında helal kıldığı yağmacılık günümüz modern hukukunda insanlığa karşı işlenmiş ağır

Di dalam tingkat penelitian yang sederhana, untuk penggambaran diagram Feynman pada kasus teori Ë 3 di dalam ruang tiga dimensi fungsi generasi Z[J] merupakan