• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Penerimaan Aplikasi Stikom Institutional Repository (Sir) Dengan Model Utaut Pada Institut Bisnis Dan Informatika Stikom Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Penerimaan Aplikasi Stikom Institutional Repository (Sir) Dengan Model Utaut Pada Institut Bisnis Dan Informatika Stikom Surabaya."

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

TERHADAP PENERIMAAN APLIKASI STIKOM

INSTITUTIONAL REPOSITORY (SIR) DENGAN MODEL

UTAUT PADA INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA

STIKOM SURABAYA

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

CYNTIA AL ANNISA 11.41010.0213

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

x DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xxi

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Institutional Repository ... 7

2.2 Webometrics ... 10

2.2.1 Pengertian Webometrics ... 10

2.2.2 Webometrics Ranking ... 11

2.3 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) ... 12

2.3.1 Perfomance Expectancy ... 16

2.3.2 Effort Expectancy ... 16

(3)

xi

Halaman

2.3.4 Facilitating Conditions ... 17

2.3.5 Behavioral Intention ... 18

2.3.6 Use Behavior ... 19

2.4 Judgement Sampling ... 19

2.5 Penentuan Besar Sampel Penelitian ... 19

2.6 Validitas ... 20

2.7 Reliabilitas ... 21

2.8 Structural Equation Modelling (SEM) ... 22

2.9 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 24

BAB III METODE PENELITIAN... 27

3.1 Tahap Pendahuluan ... 28

3.2 Tahap Pengumpulan Data ... 28

3.2.1 Populasi dan Sampel Penelitian ... 28

3.2.2 Variabel Penelitian ... 30

3.2.3 Pengumpulan Data ... 36

3.3 Tahap Analisis Data ... 36

3.3.1 Analisis Deskriptif ... 36

3.3.2 Uji Instrumen Penelitian ... 37

3.3.3 Uji Linearitas ... 37

3.3.4 Analisis Data SEM ... 38

3.4 Tahap Pengambilan Keputusan... 39

3.5 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ... 39

(4)

xii

Halaman

3.5.2 Hipotesis Penelitian ... 40

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN ... 42

4.1 Profil Aplikasi SIR ... 42

4.2 Deskripsi Wilayah Populasi ... 45

4.3 Pengujian Instrumen ... 45

4.3.1 Uji Validitas ... 45

4.3.2 Uji Reliabilitas ... 47

4.4 Hasil Penelitian ... 47

4.4.1 Deskripsi Penelitian ... 48

4.4.2 Gambaran Karakteristik Mahasiswa Stikom Surabaya... 48

4.4.3 Gambaran Jawaban Mahasiswa Stikom Surabaya ... 48

4.4.4 Analisis Deskriptif Variabel Performance Expectancy ... 49

4.4.5 Analisis Deskriptif Variabel Effort Expectancy ... 50

4.4.6 Analisis Deskriptif Variabel Social Influence... 51

4.4.7 Analisis Deskriptif Variabel Facilitating Conditions ... 52

4.4.8 Analisis Deskriptif Variabel Behavioral Intention ... 52

4.4.9 Analisis Deskriptif Variabel Use Behavior... 53

4.4.10 Pengujian Persyaratan Analisis ... 54

4.4.11 Uji Linearitas Behavioral Intention atas Perfomance Expectancy ... 54

4.4.12 Uji Linearitas Behavioral Intention atas Effort Expectancy ... 54

(5)

xiii

Halaman

4.4.14 Uji Linearitas Behavioral Intention atas Facilitating

Conditions ... 55

4.4.15 Uji Linearitas Use Behavior atas Behavioral Intention ... 56

4.5 Analisis Data SEM ... 57

4.5.1 Uji Normalitas ... 57

4.5.2 Uji Singularitas ... 58

4.5.3 Outlier ... 59

4.5.4 Uji Kausalitas ... 59

4.5.5 Pengaruh Antar Variabel Penelitian ... 68

4.6 Pembahasan ... 71

4.6.1 Pembentuk Variabel Laten ... 71

BAB V PENUTUP ... 76

5.1 Kesimpulan ... 76

5.2 Saran ... 76

(6)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Teori-teori konstruk yang mendasari model UTAUT... 12

Tabel 2.2 Indikator Perfomance Expectancy ... 16

Tabel 2.3 Indikator Effort Expectancy ... 17

Tabel 2.4 Indikator Social Influence ... 17

Tabel 2.5 Indikator Facilitating Conditions... 18

Tabel 2.6 Indikator Behavioral Intention ... 18

Tabel 3.1 Perfomance Expectancy ... 32

Tabel 3.2 Effort Expectancy ... 32

Tabel 3.3 Social Influence ... 33

Tabel 3.4 Facilitating Conditions ... 34

Tabel 3.5 Behavioral Intention ... 34

Tabel 3.6 Use Behaviour ... 35

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas ... 46

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 47

Tabel 4.3 Deskripsi Gender (Jenis Kelamin) Mahasiswa Stikom Surabaya ... 48

Tabel 4.4 Hasil Tanggapan Mahasiswa Stikom Surabaya Terhadap Variabel Performance Expectancy ... 49

Tabel 4.5 Hasil Tanggapan Mahasiswa Stikom Surabaya Terhadap Variabel Effort Expectancy ... 50

Tabel 4.6 Hasil Tanggapan Mahasiswa Stikom Surabaya Terhadap Variabel Social Influence... 51

Tabel 4.7 Hasil Tanggapan Mahasiswa Stikom Surabaya Terhadap Variabel Facilitating Conditions ... 52

(7)

xv

Halaman

Tabel 4.9 Hasil Tanggapan Mahasiswa Stikom Surabaya Terhadap

Variabel Use Behavior ... 53

Tabel 4.10 Ringkasan Tabel ANOVA untuk Uji Linearitas Behavioral Intention atas Performance Expectancy ... 54

Tabel 4.11 Ringkasan Tabel ANOVA untuk Uji Linearitas Behavioral Intention atas Effort Expectancy ... 55

Tabel 4.12 Ringkasan Tabel ANOVA untuk Uji Linearitas Behavioral Intention atas Social Influence ... 55

Tabel 4.13 Ringkasan Tabel ANOVA untuk Uji Linearitas Behavioral Intention atas Facilitating Conditions ... 56

Tabel 4.14 Ringkasan Tabel ANOVA untuk Uji Linearitas Use Behavior atas Behavioral Intention ... 56

Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas ... 57

Tabel 4.16 Hasil Pengujian Model Loyalty ... 60

Tabel 4.17 Hasil Pengujian Koefisien Jalur Model Loyalty ... 63

Tabel 4.18 Pengaruh Langsung Variabel Penelitian ... 68

Tabel 4.19 Pengaruh Tidak Langsung Variabel Penelitian ... 69

Tabel 4.20 Pengaruh Total Variabel Penelitian ... 70

Tabel 4.21 Mean dan Faktor Loading Performance Expectancy ... 72

Tabel 4.22 Mean dan Faktor Loading Effort Expectancy ... 73

Tabel 4.23 Mean dan Faktor Loading Social Influence ... 73

Tabel 4.24 Mean dan Faktor Loading Facilitating Condition ... 74

(8)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model UTAUT ... 15

Gambar 3.1 Tahapan-tahapan dalam metode penelitian ... 27

Gambar 3.2 Distribusi F ... 39

Gambar 3.3 Model konseptual ... 40

Gambar 4.1 Halaman Utama Aplikasi SIR ... 42

Gambar 4.2 Tampilan ‘search’ pencarian pada website sir.stikom.edu ... 43

Gambar 4.3 Tampilan ‘broswe’ akses dengan mengikuti berbagai kategori ... 43

Gambar 4.4 Tampilan ‘policy’ kebijakan pada website sir ... 44

Gambar 4.5 Tampilan ‘information’ informasi sir ... 44

(9)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Website SIR ... 81

Lampiran 2. Peringkat SIR dalam Webometric di Indonesia ... 81

Lampiran 3. Kuesioner ... 82

Lampiran 4. Uji Coba Instrumen ... 83

Lampiran 5. Deskripsi Data Penelitian ... 87

Lampiran 6. Uji Linieritas ... 93

(10)

1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perpustakaan Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya (yang

selanjutnya pada penelitian ini disebut Stikom Surabaya) sudah berkembang

dengan menggunakan sistem digital library dalam kegiatan perpustakaan. Pada tahun ajaran 2014-2015, perpustakaan Stikom Surabaya mencoba meningkatkan

standar sistem repository dengan membuat sebuah aplikasi berbasis web yang diberi nama sir.stikom.edu. Stikom Institutional Repository (SIR) adalah layanan arsip online yang dikelola oleh perpustakaan Stikom Surabaya pada Januari 2014,

menggunakan Eprints sebagai repository. Eprints adalah paket perangkat lunak berbasis open-source atau gratis yang dikembangkan oleh para peneliti di University of Southampton School of Electronics and Computer Science pada

tahun 2000 yang dirancang khusus untuk menyimpan koleksi makalah penelitian

pengarsipan, tesis dan bahan ajar, meskipun dapat menerima konten apapun

(Castagné, 2013:5). Sedangkan menurut Beazley (2010:1) Eprints adalah open-source, yang berarti bahwa setiap orang dapat mengunduh dan menggunakan

perangkat lunak gratis dan perangkat lunak dapat dimodifikasi namun orang-orang

seperti pengguna.

Website ini dibuat untuk mengumpulkan, mengelola, menyimpan,

melestarikan, dan menyebarkan salinan digital produk intelektual Stikom

Surabaya seperti jurnal akademis, buku, tesis, disertasi, makalah, dan jenis-jenis

(11)

repository, SIR menempati peringkat 32 di Indonesia dan dapat dilihat pada tabel 1.1 Dengan adanya kondisi peringkat yang masih kurang baik tersebut, pihak

perpustakaan menginginkan bahwa SIR Stikom Surabaya memasuki peringkat 10

besar dalam webometric sehingga dapat meningkatkan citra Stikom Surabaya.

Tabel 1.1 Ranking webometrics tanggal 06 Oktober 2015

No Universitas

Rank repository di

Indonesia 1 Universitas Komputer Indonesia

UNIKOM Scholar Repository

12

2 Petra Christian University Scientific Repository

14

3 University of Surabaya Repository 24

4 Repository Universitas Indonesia 25

5 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Repository

29

6 STIKOM Surabaya Institutional Repository

32

Sumber : www.webometrics.com

Berdasarkan dari permasalahan diatas, perpustakaan membutuhkan

masukan untuk menilai dan menjadi tolok ukur berhasil atau tidaknya sebuah

implementasi yang telah dilakukan. Dengan adanya masukan, maka dapat

ditentukan langkah-langkah pengembangan aplikasi pada periode berikutnya.

Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja

yang berpengaruh terhadap penerimaan teknologi informasi dikalangan

mahasiswa Stikom Surabaya dalam penggunaan SIR. Faktor-faktor tersebut

dapat dijadikan sebagai informasi bagi pihak terkait diorganisasi untuk

(12)

sebagai media kegiatan belajar bagi para mahasiswa. Mengetahui sejauh mana

pengguna dapat menerima dan memahami teknologi tersebut adalah hal yang

sangat penting karena implementasi suatu teknologi informasi selalu berbanding

lurus terhadap tingkat pemahaman pengguna terhadap terknologi tersebut.

Penelitian ini menggunakan model penerimaan Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology (UTAUT). UTAUT merupakan salah satu model penerimaan teknologi informasi. Apabila implementasi SIR berhasil

diterima maka waktu, tenaga, biaya yang dikeluarkan tidak sia-sia dan

mahasiswa dapat mengoptimalkan referensi-referensi yang ada di SIR untuk

perkuliahan.

Pertimbangan-pertimbangan inilah yang mendorong penelitian ini untuk

fokus pada faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat penerimaan

teknologi pada mahasiswa Stikom Surabaya dalam pemanfaatan SIR sebagai

bagian dari sistem informasi, untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi digunakan angket, berikutnya hasil dari angket tersebut akan

dianalisis dan hasilnya digunakan sebagai bahan masukan. Jadi, perpustakaan

Stikom Surabaya dapat memperbaiki kekurangan yang ada pada SIR dan

meningkatkan keberhasilan implementasi sekaligus meningkatkan rangking webometric.

1.2Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu

permasalahan yaitu: bagaimana mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh

(13)

Stikom Institutional Repository (SIR) berdasarkan metode Unified Theory of Acceptance and Use of Technology.

1.3Batasan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah yang digunakan dalam tugas akhir ini

adalah:

1. Responden dari penelitian ini hanya dilakukan pada kalangan mahasiswa

Stikom Surabaya angkatan 2008-2013 yang sudah mengambil Kerja Praktik

dan Tugas Akhir dan berstatus aktif

2. Penelitian ini menggunakan model pendekatan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) yang dilakukan oleh Venkatesh pada tahun 2003

3. Penelitian ini menggunakan metode analisis Structural Equation Modelling (SEM).

1.4Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini

adalah mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penerimaan

mahasiswa STIKOM Surabaya terhadap penggunaan aplikasi Aplikasi Stikom

Institutional Repository (SIR) berdasarkan metode Unified Theory of Acceptance and Use of Technology.

1.5Manfaat

Manfaat dari adanya penelitian ini adalah menjadi bahan masukan untuk

penerimaan dan penggunaan SIR untuk Institut Bisnis dan Informatika Stikom

(14)

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini

dibedakan dengan pembagian bab sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang yang mendasari penulis dalam

mengerjakan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi. Bab

ini juga mencakup perumusan masalah, batasan masalah, tujuan

penulisan serta sistematika penulisan laporan Tugas Akhir.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan konsep-konsep dan teori-teori yang mendukung

dalam penyelesaian Tugas Akhir, yaitu : Institutional Repository, Webometrics, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), Judgement Sampling, penentuan Besar Sampel Penelitian, validitas, reliabilitas, Structural Equation Modelling (SEM), dan tinjauan penelitian terdahulu.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang rancangan penelitian, batasan penelitian,

identifikasi variabel, definisi operasional variabel, populasi, sampel

serta teknik-teknik analisis yang akan digunakan untuk menyelesaikan

(15)

BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang hasil instrument penelitian dan pembahasan

yang dilakukan penulis seperti, analisa deskriptif, analisa validitas

reliabilitas menggunakan perangkan lunak SPSS 16, sedangkan untuk

analisa data menggunakan menggunakan metode Structural Equation Model (SEM) perangkat lunak yang digunakan untuk analisa struktural adalah AMOS 22 .

BAB V : PENUTUP

Bab ini membahas kesimpulan yang didapat berdasarkan hasil analisis

sesuai dengan penelitian Tugas Akhir, beserta saran yang diuraikan

(16)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

Pada landasan teori akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan

dengan permasalahan yang dibahas pada tugas akhir ini. Hal ini sangat penting

karena teori-teori tersebut digunakan sebagai landasan pemikiran dalam tugas

akhir ini, adapun teori-teori yang digunakan sebagai berikut:

2.1 Institutional Repository

Menurut Crow dalam Pinfield (2002) mendefinisikan IR sebagai “digital

collections that preserve and provide access the intellectual output of an

institution.” Sementara menurut pandangan Reitz (2010) IR adalah “satu set

layanan yang ditawarkan oleh universitas atau kelompok perguruan tinggi untuk

anggota komunitas untuk pengelolaan dan penyebaran materi ilmiah dalam format

digital yang diciptakan oleh institusi dan anggota masyarakat, seperti e-prints,

laporan teknis, tesis, dan disertasi, data set, serta bahan ajar”.

Pada tahun 2002, research library group, sebuah asosiasi penyelengaraan perpustakaan penelitian di Amerika Serikat secara formal mendefinisikan trusted repository sebagai sarana penyimpan dengan akses jangka panjang yang dapat diandalkan bagi pemanfaatan sumber daya digital untuk keperluan komunitas

tertentu. Secara organisatoris, sarana penyimpanan ini dapat berada di lingkungan

lokal sebuah institusi atau dapat juga berupa program untuk mengakses dari jarak

jauh sebuah sarana penyimpnan yang diletakan dan dikelola oleh institusi. Adapun

(17)

1. Bertanggung jawab merawat dalam jangka panjang semua sumber daya digital

yang diserahkan untuk kepentingan pengguna dimasa kini maupun dimasa

mendatang

2. Memiliki sistem organisasi yang tidak hanya mampu mendukung

keberlangsungan fungsi penyimpanan digital tersebut, tetapi juga keutuhan

informasi digital yang terkandung didalamnya.

3. Mampu bertanggung jawab secara finansial terhadap keberlangsungan kerja

sistem penyimpanan ini.

4. Memastikan bahwa desain sistem penyimpanan ini memenuhi konvensi dan

standar yang sudah disepakati bersama, sehingga ada jaminan terhadap akses

dan keamanan informasi digital yang tersimpan di dalamnya.

5. Memiliki sarana evaluasi yang dapat digunakan untuk selalu memenuhi

harapan komunitas, khususnya dalam trustworthsiness

6. Secara jangka panjang, terbuka dan eksplisit bertanggung jawab kepada pihak

yang menyimpan maupun menggunakan simpanan tersebut.

7. Memiliki kebijakan tertulis, catatan kegiatan dan kinerja yang dapat di periksa

dan diukur untuk membuktikan tanggung jawab.

Dari serangkaian persyaratan yang dipenuhi dalam sebuah trusted repository akhirnya berkembang menjadi sebuah repository yang secara kelembagaan lebih terstruktur dan diwadahi oleh sebuah lembaga seperti misalnya

Universitas, Pusat Penelitian, Lembaga Ristek dan sebagainya yang dikenal

(18)

Peran perpustakaan digital dalam konteks institutional repository pada awalnya juga menjadi bahan diskusi dan perdebatan. Inti dari institutional repository adalah inisiatif ilmuwan atau dosen untuk mengirim karya mereka dan kesadaran untuk menyimpan karya mereka secara pribadi (self archiving).

Kegiatan “mengirim” dan ‘menyimpan’ ini seringkali dilakukan dengan amat

mudah berkat kemajuan tegnologi komputer. Kemudahan ini di satu sisi menyulut

semangat para ilmuwan untuk semakin produktif dalam menciptakan karya ilmiah

mereka sekaligus melawan ‘ancaman’ yang tercakup dalam kalimat populer

Publish or Perish”, namun di sisi lain menimbulkan pertanyaan tentang kualitas

dan otoritas.

Dalam praktiknya seorang ilmuwan akan mendapatkan angka kredit jika

berhasil memuat artikelnya di jurnal akreditasi. Ilmuwan yang tak pernah menulis

akan tersingkir dari percaturan ilmiah. Persoalannya, jurnal akreditasi itu juga

sangat sulit untuk ‘ditembus’. Apalagi oleh ilmuwan dari negara berkembang.

Teknologi informasi memungkinkan ilmuwan ‘melawan’ rintangan ini dengan

menerbitkan sendiri karyanya.

Crow dalam Pinfield (2002) mencatat beberapa manfaat yang bisa diambil

dari IR, yaitu: adanya perluasan penyebaran karya ilmiah sehingga

memungkinkan untuk disitir oleh pihak lain; penyebaran bisa dilakukan dengan

cepat; nilai tambah layanan informasi. Di luar kemanfaatan yang bisa diambil,

ada kemanfaatn lain dengan adanya IR yaitu untuk kepentingan pribadi

penyumbang IR dan untuk kepentingan lembaga. Untuk kepentingan pribadi,

seorang penyumbang bisa menerbitkan hasil penelitian atau karya tulisnya melalui

(19)

karya orang lain, maka secara potensial seseorang tersebut akan mendapat

pengesahan dari pembaca bahwa dia otoritatif dalam bidangnya. Seseorang yang

dalam kurun waktu tertentu selalu menerbitkan bidang filsafat misalnya, secara

potensial pembaca akan menghabiskan dirinya sebagai penulis yang otoritatif

dalam bidang filsafat.

Lembaga yang menaungi IR juga akan mendapatkan keuntungan dari

membuka akses IR kepada publik. Keuntungan tersebut tentu bukan keuntungan

finansial, tapi lebih kepada keuntungan reputasi universitas. Semakin banyak

penulis mensitir karya akademisi universitas tertentu, maka univeritas tersebut

semakin diakui sebagai universitas yang punya reputasi dalam bidang

pengetahuan tertentu. Reputasi baik akan membuat peringkat universitas tersebut

semakin naik dan akan diperhitungkan oleh masyarakat. Dan untuk komunitas

peneliti, sesungguhnya IR menghindarkan dari duplikasi karya penelitian.

2.2 Webometrics

2.2.1 Pengertian Webometrics

Webometrics adalah "studi tentang aspek-aspek kuantitatif dari konstruksi

dan penggunaan sumber daya informasi, struktur dan teknologi pada gambar web

melalui pendekatan bibliometrik dan informetric” (Bjorneborn & Ingwersen,

2001). Webometrics juga telah diperkenalkan yaitu "studi tentang konten berbasis

web dengan metode kuantitatif dengan tujuan utama untuk penelitian ilmu sosial

menggunakan teknik yang tidak khusus untuk satu bidang studi" (Thelwall, 2009).

Definisi ini mencakup aspek kuantitatif baik dari sisi konstruksi, sisi penggunaan

(20)

2.2.2 Webometrics Ranking

Webometrics Ranking of World Universities (WRWU) adalah inisiatif dari Cybermetrics Lab, sebuah kelompok riset milik Consejo Superior de

Investigaciones Cientificas (CSIC) yaitu badan penelitian publik terbesar di

Spanyol. CSIC didirikan pada tahun 1939 dari organisasi sebelumnya Junta para

la Ampliación de Estudios e Investigaciones Cientificas berdiri pada tahun 1907

di bawah kepemimpinan peraih penghargaan Nobel Spanyol Prof Ramón Y Cajal.

Kegiatan webometrics yaitu merilis peringkat Universitas di dunia berdasarkan

beberapa kriteria yaitu visibility (V) dengan bobot 0.5; size (S) dengan bobot 0.2;

rich files (R) dengan bobot 0.15; scholar (Sc) dengan bobot 0.15 yang dirilis tiap 6 bulan sekali (http://www.webometrics.info/en/Objetives).

Semenjak tahun 2004, webometrics ranking dipublikasikan dua kali dalam

satu tahun. Pengumpulan data-data website dilakukan pada minggu pertama bulan

Januari dan Juli, dan selanjutnya akan diumumkan hasilnya pada minggu terakhir

pada kedua bulan tersebut (http://www.webometrics.info/index.html).Parameter penilaian Webometrics adalah sebagai berikut (Rizal, 2011):

a)Size (S)

Merupakan jumlah halaman dapat diambil dari empat search engine seperti : Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead.

b)Visibility (V)

Merupakan jumlah total link eksternal unik yang diterima (inlinks) oleh sebuah

situs. Link ini hanya dapat diperoleh dengan Google, Yahoo Search, Live Search

(21)

c)Rich Files (R)

Merupakan proses setelah evaluasi relevansinya dengan kegiatan akademik dan

publikasi serta mempertimbangkan volume format file yang berbeda. Pilihan

format file seperti berikut ini: Adobe Acrobat (*.pdf), Adobe PostScript (*.ps),

Microsoft Word (*.doc) dan Microsoft Powerpoint (*.ppt). Data-data ini

didapatkan menggunakan Google, Yahoo Search, Live Search dan Exalead.

d)Scholar (Sc)

Dapat disebut juga Google Scholar yang merupakan produk Google yang khusus

digunakan untuk keperluan akademik. Google Scholar menyediakan papers dan

kutipan untuk tiap doain akademis. Hasil dari Scholar database ini menunjukkan paers, reports dan item-item akademik lainnya.

2.3 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

Model UTAUT disusun berdasarkan model-model penerimaan teknologi

sebelumnya seperti Theory of Reasoned Action (TRA), Theory of Planned Behavior (TPB), Technology Acceptence Model (TAM), Motivation Model (MM), Combined TAM dan TPB,Model of PC Utilization (MPTU), Innovation Diffusion Theory (IDT) dan Social Cognitive Theory (SCT). Berikut ini adalah penjelasan teori-teori konstruk yang mendasari model UTAUT :

Tabel 2.1 Teori-teori konstruk yang mendasari model UTAUT

(22)

No Nama Teori Peneliti dan

keyakinan tentang adanya faktor yang dapat memfasilitasi atau menghalangi

menentukan sikap dan perilaku orang tersebut dengan cara membuat model perilaku seseorang sebagai suatu fungsi dari tujuan perilaku dimana tujuan perilaku ditentukan oleh sikap atas perilaku tersebut.

4 Motivational Model (MM)

Davis, et al. (1992)

Teori motivasi yang dikembangkan untuk memprediksi penerimaan dan penggunaan teknologi. yang memberikan penjelasan akurat mengenai penentu penerimaan dan perilaku penggunaan suatu teknologi tertentu.

Diadopsi dari penerapan teknologi IDT dapat mengukur persepsi masyarakat dengan menggunakan tujuh atribut kunci. sebagai interaksi dari faktor pribadi, perilaku, dan lingkungan yang

bertujuan memberikan kerangka untuk memahami, memprediksi, dan

(23)

UTAUT bertujuan menjelaskan minat pengguna untuk menggunakan

teknologi informasi dan perilaku pengguna berikutnya (Venkatesh et. al, 2003).

Teori ini berpendapat bahwa empat faktor utama (ekspektasi kinerja, ekspektasi

usaha, pengaruh sosial dan kondisi yang memfasilitasi) adalah penentu langsung

niat penggunaan dan perilaku (Venkatesh et. al, 2003). Jenis kelamin, umur,

pengalaman, dan sukarela penggunaan digunakan untuk menengahi dampak

empat faktor utama diatas terhadap minat penggunaan dan perilaku. Teori ini

dikembangkan melalui review dan konsolidasi dari delapan model yang penelitian

sebelumnya yang digunakan untuk menjelaskan penggunaan teknologi informasi

yaitu teori tindakan beralasan, model teknologi penerimaan, model motivasi, teori

perilaku yang direncanakan, sebuah teori gabungan dari perilaku yang

direncanakan atau penerimaan teknologi model, model pemanfaatan PC, teori

difusi inovasi, dan teori kognitif sosial (Venkatesh et. Al 2003)

Teori penerimaan teknologi informasi (Unified Theory of Acceptanceand

Use of Tecnology) berdasarkan pada teori-teori perilaku penggunaan teknologi dan penerimaan teknologi. Keempat faktor tersebut tidak saling berpengaruh,

namun setiap faktor mempunyai hubungan kausal dengan use behavior.

Pada model ini gender (jenis kelamin), age (umur), experience (pengalaman) serta voluntary of use (kesukarelaan) sebagai elemen penengah dalam mengemukakan dampak dari empat kunci pada penggunaan konstruk

(24)

Gambar 2.1 Model UTAUT

Pada Gambar 2.1 diatas model UTAUT dibentuk oleh 10 elemen, yaitu

(25)

2.3.1 Perfomance Expectancy

Perfomance expectancy (harapan kinerja) merupakan keyakinan seorang individu bahwa dengan dirinya menggunakan sistem dapat membantu mereka

dalam menyelesaikan pekerjaan dan meningkatkan kinerjanya. Sedangkan

menurut Venkatesh et. al. (2003) mendefinisikan ekspektasi kinerja (performance

expectancy) sebagai tingkat dimana seorang individu meyakini bahwa dengan

menggunakan sistem akan membantu dalam meningkatkan kinerjanya. Untuk

mengukur variabel performance expectancy yang mempengaruhi minat

pemanfaatan sistem informasi tersebut digunakan dua buah indikator sesuai

dengan Tabel 2.2

Tabel 2.2 Indikator Perfomance Expectancy

Variabel Simbol Indikator Teori/sumber yang mendukung

Perfomance

Expectancy X1

KegunaanPersepsian Davis 1989; Davis et al, 1989

Keuntungan relatif Moore and Benbasat 1991

2.3.2 Effort Expectancy

Effort expectancy (harapan usaha) dapat dikatakan sebagai berikut, setiap individu akan meyakini dimana ada kemudahan dalam menggunakan sistem yang

dapat menghemat tenaga dan waktu maka akan terdapat minat dalam melakukan

pekerjaannya. Menurut teori, effort expectancy merupakan tingkat kemudahan

penggunaan sistem yang akan dapat mengurangi upaya (tenaga dan waktu)

(26)

Tabel 2.3 Indikator Effort Expectancy

Variabel Simbol Indikator Teori/sumber yang mendukung

Effort Expectancy X2

Kemudahaan penggunaan

persepsian

Davis 1989; Davis et al. 1989

Kemudahan

penggunaaan Moore and Benbasat1991

2.3.3 Social Influence

Menurut teori, social influence (pengaruh sosial) didefinisikan sebagai tingkat dimana seorang individu merasa bahwa orang lain meyakinkan dirinya

bahwa dia harus menggunakan sistem yang baru (Venkatesh et al., 2003). Untuk

mengukur variabel social influence yang mempengaruhi minat pemanfaatan sistem informasi tersebut digunakan dua buah indikator sesuai dengan Tabel 2.4

Tabel 2.4 Indikator Social Influence

Variabel Simbol Indikator Teori/Sumber yang mendukung

Social Influence X3 Norma subjektif

Ajzen 1991; Davis et al. 1989; Fishbein and Azjen

1975; Mathieson 1991; Taylor and Todd 1995a,

1995b

Faktor-faktor sosial Thompson et al. 1991

2.3.4 Facilitating Conditions

Kondisi yang memfasilitasi penggunaan teknologi informasi adalah tingkat

dimana seseorang percaya bahwa infrastruktur dan teknis ada untuk mendukung

penggunaan sistem informasi. Faktor-faktor tersebut adalah ketentuan-ketentuan

(27)

pelatihan dan membantu pemakai ketika menghadapi kesulitan Venkatesh, et al. (2003) yang menyatakan bahwa kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai

mempunyai pengaruh pada perilaku penggunaan teknologi informasi. Berdasarkan

uraian di atas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Untuk mengukur variabel facilitating conditions yang mempengaruhi minat pemanfaatan sistem informasi tersebut digunakan dua buah indikator

sesuai dengan Tabel 2.5

Tabel 2.5 Indikator Facilitating Conditions

Variabel Simbol Indikator Teori/sumber yang mendukung

Facilitating

Condition X4

Kontrol perilaku persepsian

Ajzen 1991; Taylor and Todd 1995a,1995b

Kondisi-kondisi

pemfasilitasi Thompson et al. 1991

2.3.5 Behavioral Intention

Behavioral intention (niat keperilakuan) merupakan keinginan seseorang dalam menggunakan teknologi informasi dengan tujuan-tujuan yang di

inginkannya. Pengukuran variabel moderating ini menggunakan indikator sesuai dengan Tabel 2.6

Tabel 2.6 Indikator Behavioral Intention

Variabel Simbol Indikator Teori/sumber yang mendukung

(28)

2.3.6 Use Behavior

Use behavior (perilaku pemakaian) didefinisikan sebagai intensitas dan atau frekuensi pemakai dalam menggunakan teknologi informasi. Perilaku

penggunaan teknologi informasi sangat bergantung pada evaluasi pengguna dari

sistem tersebut. Suatu teknologi informasi akan digunakan apabila pemakai

teknologi informasi tersebut berminat dalam menggunakan teknologi informasi

tersebut karena keyakinan bahwa menggunakan teknologi informasi tersebut

dapat meningkatkan kinerjanya, menggunakan teknologi informasi dapat

dilakukan dengan mudah, dan pengaruh lingkungan sekitarnya dalam

menggunakan teknologi informasi tersebut. Selain itu, perilaku penggunaan

teknologi informasi juga dipengaruhi oleh kondisi yang memfasilitasi pemakai

dalam menggunakan teknologi informasi tersebut karena apabila teknologi

informasi tersebut tidak didukung oleh peralatan-peralatan, dan fasilitas-fasilitas

yang diperlukan maka penggunaan teknologi informasi tersebut tidak dapat

terlaksana.

2.4 Judgement Sampling

Judgement sampling adalah salah satu jenis purposive sampling di mana peneliti memilih sampel berdasarkan penelitian terhadap beberapa karakteristik

anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian. Sampling jenis ini

bermanfaat untuk tipe-tipe estimasi tertentu, selain itu dapat dipastikan pula

bahwa tujuan yang akan dicapai pasti tercapai.

2.5 Penentuan Besar Sampel Penelitian

Keterwakilan populasi oleh sampel dalam penelitian merupakan syarat

(29)

homogen nilai variabel yang diteliti, semakin sedikit jumlah sampel yang

dibutuhkan dan sebaliknya.

Mengingat jumlah populasi dalam penelitian ini yang terbatas pada

mahasiswa tetap Stikom Surabaya dan sehubungan dengan digunakannya model

persamaan struktural (Structural Equation Modeling) maka digunakan acuan

sebagai berikut:

a .Sugiyono (2006) menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak dalam

penelitian kuantitatif antara 30 – 500.

b . Gay dan Diehl (1996) dalam Kuncoro (2013: 126) menyatakan dibutuhkan

minimal 30 sampel untuk menguji ada atau tidaknya hubungan dalam

penelitian korelasional.

2.6 Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukan sejauh mana instrumen

pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Secara konseptual, dibedakan

3 macam jenis validitas yaitu:

a. Validitas isi memastikan bahwa ukuran telah cukup memasukan sejumlah item

yang representatif dalam menyusun sebuah konsep.

b. Validitas yang berkaitan dengan kriteria terjadi ketika sebuah ukuran

membedakan individual pada kriteria yang akan diperkirakan.

c. Validitas konstruk membuktikan seberapa bagus hasil yang diperoleh dari

penggunaan ukuran sesuai dengan teori di mana pengujian dirancang.

Uji validitas (validity) dimaksudkan untuk menguji kualitas kuesioner.

Kuesioner yang baik adalah kuesioner yang dapat digunakan untuk mengukur apa

(30)

masing pertanyaan dengan jumlah skor untuk masing-masing variabel. Secara

statistik angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritis

tabel korelasi nilai r.

Teknik korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment dengan level signifikansi 5% dengan nilai kritisnya, di mana r dapat digunakan rumus

(Arikunto, 2003):

Keterangan:

rxy = skor korelasi

n = banyaknya sampel

X = skor item pertanyaan

Y = skor total item

Bila nilai korelasi lebih dari 0.5 maka dinyatakan valid dan sebaliknya

dinyatakan tidak valid.

2.7 Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala

penilian). Reliabilitas berbeda dengan validitas karena yang pertama memusatkan

perhatian pada masalah konsistensi, dengan yang kedua lebih memperhatikan

masalah ketepatan Reliabilitas mencakup dua hal utama, yaitu:

a. Stabilitas ukuran, stabilitas ukuran menunjukan kemampuan sebuah

ukuran untuk tetap stabil atau tidak rentan terhadap perubahan situasi apapun.

b. Konsistensi internal ukuran merupakan indikasi homogenitas item-item

(31)

Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk menguji konsistensi kuesioner dalam

mengukur suatu konstruk yang sama atau stabilitas kuesioner jika digunakan dari

waktu ke waktu (Ghozali, 2006). Uji reliabilitas dilakukan dengan metode

internal consistency. Kriteria yang digunakan dalam uji ini adalah One Shot, artinya satu kali pengukuran saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan

pertanyaan lainnya atau dengan kata lain mengukur korelasi antar jawaban

pertanyaan. Statistical Product and Service Solution (SPSS) memberikan fasilitas

untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Jika nilai koefisien alpha lebih besar dari 0,60 maka disimpulkan bahwa instrumen

penelitian tersebut handal atau reliabel (Nunnaly dalam Ghozali, 2006). Untuk

menguji digunakan Cronbach Alpha dengan rumus:

Keterangan:

r11 = realibitas instrumen (koefisien cronbach alpha)

K = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

σb² = jumlah varians

σt² = varians total

2.8 Structural Equation Modelling (SEM)

Sewal Wright mengembangkan konsep ini pada tahun 1934, pada awalnya

teknik ini dikenal dengan analisis jalur dan kemudian dipersempit dalam bentuk

(32)

lainnya, serta kesalahan pengukuran secara langsung. SEM memungkinkan

dilakukannya analisis di antara beberapa variabel dependen dan independen secara

langsung.

Teknik analisis data menggunakan Structural Equation Modeling (SEM), dilakukan untuk menjelaskan secara menyeluruh hubungan antar variabel yang

ada dalam penelitian. SEM digunakan bukan untuk merancang suatu teori, tetapi

lebih ditujukan untuk memeriksa dan membenarkan suatu model. Oleh karena itu,

syarat utama menggunakan SEM adalah membangun suatu model hipotesis yang

terdiri dari model struktural dan model pengukuran dalam bentuk diagram jalur

yang berdasarkan justifikasi teori. SEM adalah merupakan sekumpulan teknik-

teknik statistik yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan secara

simultan. Hubungan itu dibangun antara satu atau beberapa variabel independen

(Dachlan, 2014).

SEM menjadi suatu teknik analisis yang lebih kuat karena

mempertimbangkan pemodelan interaksi, nonlinearitas, variabel-variabel bebas

yang berkorelasi (correlated independent), kesalahan pengukuran, gangguan

kesalahan-kesalahan yang berkorelasi (correlated error terms), beberapa variabel

bebas laten (multiple latent independent) dimana masing-masing diukur dengan

menggunakan banyak indikator, dan satu atau dua variabel tergantung laten yang

juga masing-masing diukur dengan beberapa indikator. Dengan demikian menurut

definisi ini SEM dapat digunakan alternatif lain yang lebih kuat dibandingkan

dengan menggunakan regresi berganda, analisis jalur, analisis faktor, analisis time

(33)

pemeriksaan validitas dan reliabilitas instrumen (setara dengan analisis faktor

konfirmatori), pengujian model hubungan antar variabel laten (setara dengan

analisis path), dan mendapatkan model yang bermanfaat untuk prediksi (setara

dengan model struktural atau analisis regresi).

Dua alasan yang mendasari digunakannya SEM adalah (1) SEM

mempunyai kemampuan untuk mengestimasi hubungan antar variabel yang

bersifat multiple relationship. Hubungan ini dibentuk dalam model struktural

(hubungan antara konstruk dependen dan independen). (2) SEM mempunyai

kemampuan untuk menggambarkan pola hubungan antara konstruk laten dan

variabel manifes atau variabel indikator.

2.9 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Rujukan penelitian pertama yaitu penelitian yang dilakukan oleh

Hendrawati (2013) dengan judul Analisis Penerimaan Sistem Informasi Integrated

Library System (INLIS) studi kasus di perpustakaan nasional RI. Dalam penelitiannya Tuty menggunakan model UTAUT sebagai teori yang mendasari

penelitiannya, sementara teknik analisis data yang digunakan menggunakan

metode analisis Structural Equation Modelling, Ada 120 responden yang mengisi

kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor–faktor yang mempengaruhi

mental penerimaan pegawai adalah kualitas informasi yang dapat mempengaruhi

tingkat kepuasan pegawai terhadap perolehan informasi. Serta dengan puasnya

pegawai atas informasi yang dipatkan, maka dapat mempengaruhi secara

signifikan terhadap harapan atas performa sistem (Performance expectancy).

Sedangkan yang mempengaruhi secara langsung mental penerimaan adalah

(34)

characteristic dapat mempengaruhi task technology fit (TTF), akan tetapi TTF ini tidak memiliki pengaruh terhadap mental penerimaan (symbolic adoption). Untuk

faktor yang tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap mental

penerimaan adalah social influence, facilitating condition, task technology fit serta

task characteristic.

Rujukan penelitian yang kedua yaitu penelitian Yuadi ( 2009) yang

berjudul Analisis Technology Acceptance Model terhadap Perpustakaan Digital dengan Structural Equation Modeling. Ada 318 responden yang mengisi kuesioner, sementara teknik analisis data yang digunakan menggunakan metode

analisis Structural Equation Modelling. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan hipotesis yang dinyatakan adalah diterima. Dapat diketahui

bahwa dua diantara sepuluh hipotesis yang diajukan dinyatakan ditolak dimana

organisai e-resources tidak berpengaruh terhadap persepsi kegunaan. Demikian pula, persepsi kemudahan penggunaan tidak berpengaruh terhadap sikap pemakai

ke arah penggunaan perpustakaan digital.

Rujukan penelitian yang ketiga yaitu skripsi Fattah (2014) yang berjudul

Pengukuran Penerimaan Aplikasi Sicyca Menggunakan Metode UTAUT. Ada

200 responden yang mengisi kuesioner, sementara teknik analisis data yang

(35)

Selain perbedaan objek penelitian. Didapatkan pula perbedaan yang cukup

signifikan antara penelitian ini dengan penelitian-penelitian lainnya seperti pada

penelitian ini turut serta menampilkan efek dari variabel moderasi umur,

pengalaman, kesukarelaan hingga jenis kelamin. Selain itu pada penelitian ini

Berdasarkan model UTAUT yang variabel-variabelnya seperti performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan facilitating condition akan diuji pengaruhnya terhadap behavioral intention dan use behavior, serta diuji pengaruh variabel moderat gender dan age terhadap hubungan antara variabel tersebut. Pengujian hubungan variabel tersebut menggunakan metode SEM

dengan software AMOS 22. Berdasarkan hasil pengujian terhadap model

penelitian di atas maka akan diketahui variabel-variabel manakah yang merupakan

(36)

27

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional Repository (SIR) yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh Performance

Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence dan Facilitating Conditions terhadap Behavioral Intention dan Use Behavior.

Berdasarkan metode, penelitian ini merupakan penelitian korelasional

yang bertujuan untuk menentukan apakah terdapat hubungan (asosiasi) antara dua

variabel atau lebih, serta seberapa jauh korelasi yang ada di antara variabel yang

diteliti. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

metode survei. Penelitian ini dapat dikategorikan pula sebagai penelitian

eksploratif karena bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan atau dugaan

yang sifatnya masih baru dan untuk memberikan arahan bagi peneliti selanjutnya.

Secara garis besar penelitian ini dilakukan melalui 4 tahap, yaitu:

Gambar 3.1 Tahapan-tahapan dalam metode penelitian Analisis Deskriptif

(37)

3.1 Tahap Pendahuluan

Pada tahap ini dilakukan studi literatur dan penelitian serta jurnal yang

terkait. Studi literatur digunakan untuk mendapatkan pemahaman tentang

melakukan pengukuran penerimaan teknologi dengan metode UTAUT dan

bagaimana menguji hipotesis.

3.2 Tahap Pengumpulan Data 3.2.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Pada bagian ini akan dideskripsikan tentang tahapan penghitungan sampel

yang akan dilakukan terhadap penelitian ini.

1) Populasi Penelitian

Unit analisis pada penelitian ini adalah mahasiswa Stikom Surabaya. Populasi

dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang berstatus aktif di Stikom

Surabaya.

2) Metode dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang dapat digunakan

generalisasi populasi, Sampel juga bisa disebut sebagian dari populasi

(Sekaran, 2006), dari penarikan sampel ini bagi peneliti berguna untuk

mengurai dan menarik sebuah kesimpulan. Sampel merupakan elemen populasi

yang dipilih untuk mewakili populasi dalam penelitian (Cooper dan Schindler,

2003:82). Sedangkan penarikan sampel (sampling) adalah suatu proses

memilih dan memilah sejumlah bagian secukupnya dari populasi yang telah

ditentukan sebelumya. Menurut Sekaran (2006), bahwa alasan penarikan

(38)

dijangkau secara keseluruan mengingat waktu, biaya dan sumber daya

manusia.

Penentuan jumlah sampel dalam peneltian ini dengan menggunakan rumus

Slovin yaitu sebagai berikut:

N

n = ... (1) N(e)2 + 1

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = Persen kesalahan pengambilan sampel yang di tolerir (Agung,2012)

Persen kesalahan dalam penarikan sampel terletak antara 5-10%. Penelitian

ini mengambil 7% dengan rumus Slovin dengan persamaan (1) diatas,

sehingga jumlah sampel penelitian ini sebagai berikut:

SI : 761 mahasiswa

KA : 69 mahasiswa

761 + 69 = 830 830

n = = 89,2 830x(0.10)2+1

761 x 89

SI = = 81,6 = 82 830

69 x 89

KA = = 7,3 = 7

830

Jadi berdasrkan persamaan (1) dan nilai yang dimasukkan maka jumlah sampel

(39)

3) Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada STIKOM Surabaya yang beralamat Jalan Raya

Kedung Baruk No 98 Surabaya. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan

Februari 2016 sampai dengan bulan Juni 2016.

3.2.2 Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan dideskripsikan tentang tahapan penghitungan sampel

yang akan di lakukan terhadap penelitian ini.

A.Identifikasi Variabel

Variabel penelitian terdiri dari:

1. Variabel eksogen (variabel bebas), terdiri dari:

a. Perfomance Expectancy (X1) dengan indikator-indikator: kegunaan persepsi (X.1.1), keuntungan relatif (X.1.2), dan ekspetasi hasil (X.1.3)

b. Effort Expectancy (X2) dengan indikator-indikator: kemudahan penggunaan persepsian (X2.1) dan kemudahan penggunaan (X2.2)

c. Social Influence (X3) dengan indikator-indikator: norma subjektif (X3.1) dan faktor-faktor sosial (X3.2)

d. Facilitating Condition (X4) dengan indikator-indikator: kontrol perilaku persepsian (X4.1) dan kondisi-kondisi memfasilitasi (X4.2)

2. Variabel endogen (variabel terikat), terdiri dari:

a. Behavioral Intention (Y1) dengan indikator-indikator pertimbangan pertimbangan sikap (Y1.1)

(40)

3. Variabel moderasi, terdiri dari:

a. Gender (jenis kelamin) b. Age (usia)

c. Experience (pengalaman)

d. Voluntariness of use (kesukarelaan penggunaan)

B.Definisi Operasional Variabel

a. Perfomance expectancy (X1)

Perfomance expectancy didefinisikan sebagai seberapa tinggi seseorang percaya bahwa menggunakan suatu sistem akan membantu dia untuk

mendapatkan keuntungan kinerja di pekerjaannya. Indikator yang

digunakan untuk mengukur performance expectancy adalah:

(1) Kegunaan persepsi (X1.1) adalah seberapa jauh seseorang percaya

bahwa menggunakan suatu sistem tertentu akan meningkatkan kinerja

pekerjaannya.

(2) Keuntungan relatif (X1.2) adalah bagaimana kemampuan-kemampuan

dari suatu sistem meningkatkan kinerja pekerjaan individual.

(3) Ekspetasi-ekspetasi hasil (X1.3) adalah hubungan dengan

konsekuensi-konsekuensi dari perilaku. Berbasis pada bukti empiris,

mereka dipisahkan kedalam ekspektasi-ekspektasi kinerja dan

ekspektasi-ekspektasi personal.

(41)

Tabel 3.1 Perfomance Expectancy

relative X1.2.1 SIR akan meningkatkan mutu pembelajaran Ekspetasi-

ekspetasi Hasil

X1.3.1

Penggunaan SIR akan meningkatkan peluang saya untuk mengembangkan proses

Pembelajaran

b) Effort Expectancy (X2)

Effort Expectancy didefinisikan sebagai tingkat kemudahan yang dihubungkan dengan penggunaan suatu sistem. Indikator yang digunakan

untuk mengukur effort expectancy adalah:

(1) Kemudahan penggunaan persepsian (X2.1) adalah seberapa jauh

seseorang percaya bahwa menggunakan suatu sisttem akan bebas dari

usaha.

(2) Kemudahan penggunaan (X2.2) adalah seberapa jauh menggunakan

suatu inovasi dipersepsikan sebagai yang sulit untuk digunakan.

Hubungan antara indikator dengan item pertanyaan dijelaskan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Effort Expectancy

Indikator Kode Item Pertanyaan Sumber

Kemudahaan penggunaan

persepsian

X2.1.1 Penggunaan SIR cukup jelas dan mudah dipahami

Venkatesh et al. (2003)

X2.1.2 Saya merasa SIR mudah digunakan

Kemudahan

penggunaaan X2.2.1

Belajar dengan menggunakan SIR mudah bagi saya

c) Social Influence (X3)

Social influence didefinisikan sebagai sejauh mana seorang individual

(42)

akan mempengaruhinya menggunakan sistem baru. Indikator yang digunakan

untuk mengukur social influence adalah:

(1) Norma subjektif (X3.1) adalah persepsi seseorang bahwa kebanyakan

orang yang penting baginya berpikir bahwa dia seharusnya atau tidak

seharusnya melakukan perilaku bersangkutan.

(2) Faktor-faktor sosial (X3.2) adalah internalisasi seseorang tentang

kultur subyektif grup acuan dan kesepakatan interpersonal spesifik

yang dilakukan seseorang dengan orang-orang lain di situasi-situasi

sosial spesifik.

Hubungan antara indikator dengan item pertanyaan dijelaskan pada Tabel 3.3 Tabel 3.3 Social Influence

Indikator Kode Item Pertanyaan Sumber

Norma

X3.2.1 Perpustakaan telah mendukung dalam penggunaan SIR

d) Facilitating Condition (X4)

Facilitating condition didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa infrastruktur organisasional dan teknikal tersedia untuk

mendukung sistem. Indikator yang digunakan untuk mengukur facilitating condition adalah:

(1) Kontrol perilaku persepsian (X4.1) adalah merefleksikan persepsi-

persepsi dari batasan-batasan internal dan eksternal pada perilaku dan

meliputi keyakinan sendiri, kondisi-kondisi memfasilitasi sumber daya,

(43)

(2) Kondisi-kondisi memfasilitasi (X4.2) adalah faktor-faktor obyektif di

lingkungan yang mana pengamat-pengamat setuju membuat suatu

tindakan untuk mudah dilakukan, termasuk penyediaan dukungan

komputer.

Hubungan antara indikator dengan item pertanyaan dijelaskan pada Tabel 3.4

Tabel 3.4 Facilitating Conditions

Indikator Kode Item Pertanyaan Sumber

Kontrol perilaku persepsian

X4.1.1 Saya memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk menggunakan SIR

Venkatesh et al. (2003)

X4.1.2 Saya memiliki pengetahuan yang cukup untuk menggunakan SIR saya jika menghadapi kesulitan dalam penggunaan SIR

e) Behavioral Intention (Y1)

Behavioral intention didefinisikan sebagai suatu keinginan seseorang untuk melakukan suatu perilaku yang tertentu. Indikator yang digunakan

untuk mengukur behavioral intention adalah:

(1) Pertimbangan-pertimbangan sikap (Y1.1) adalah pertimbangan-

pertimbangan sikap terhadap perilaku dan pertimbangan-pertimbangan

normatif untuk menggunakan teknologi diwaktu kedepan.

Hubungan antara indikator dengan item pertanyaan dijelaskan pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Behavioral Intention

Indikator Kode Item Pertanyaan Sumber

Niat Y1.1.1 Saya berniat untuk menggunakan SIR selama

(44)

f) Use Behaviour (Y2)

Use behavior didefinisikan sebagai penggunaan aktual pengguna terhadap sebuah teknologi. Indikator yang digunakan untuk mengukur use behavior adalah:

(1) Intensitas penggunaan (Y2.1) adalah menggambarkan seberapa sering

pengguna menggunakan teknologi informasi.

Hubungan antara indikator dengan item pertanyaan a k a n dijelaskan pada Tabel 11.

Tabel 3.6 Use Behaviour

Indikator Kode Item Pertanyaan Sumber

Intensitas

penggunaan Y2.1 Dalam 1 minggu menggunakan SIR berapakali

Venkatesh et al. (2003)

g) Gender

Gender didefinisikan sebagai jenis kelamin dari pengguna SIR, gender dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: pria dan wanita.

h) Age

Age didefinisikan sebagai usia dari penggunaan SIR, age dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu: usia 18 tahun sampai 20 tahun, usia 21 sampai 25

tahun dan usia 26 tahun keatas.

i) Experience

Experience didefinisikan sebagai pengalaman mahasiswa dalam menggunakan teknologi sejenis dalam hal ini Digilib.stikom.edu, experience

dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: berpengalaman dalam penggunaan

(45)

j) Voluntariness of use

Voluntariness of use didefinisikan sebagai kesukarelaan mahasiswa dalam menggunakan aplikasi SIR, voluntariness of use dikelompokkan menjadi dua

bagian dengan melihat jumlah kelas yang diampu yang menggunakan SIR.

3.2.3 Pengumpulan Data

Objek penelitian ini dibatasi hanya pada mahasiswa berstatus aktif di

Stikom Surabaya. Atas pertimbangan keterbatasan waktu, fasilitas dan biaya

penelitian, mahasiswa diluar Stikom Surabaya yang juga menggunakan aplikasi

SIR tidak dapat dijadikan objek penelitian karena akan membutuhkan perlakuan yang berbeda dan menghasilkan sampel yang heterogen. Lingkup penelitian

dibatasi pada hubungan: performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions, behavioral intention, dan use behavior.

Data penelitian ini diperoleh dengan metode wawancara dengan pihak

terkait (Perpustakaan Stikom dan tim pembuat SIR) serta penyebaran kuesioner

kepada responden. Hal-hal yang mencakup kuesioner tersebut ialah perihal data

pribadi responden, performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions, behavioral intention dan use behavior. Kuesioner ini disebarkan melalui media surat elektronik (e-mail) dan secara langsung

(face-toface).

3.3 Tahap Analisis Data 3.3.1 Analisis Deskriptif

Pada bagian ini akan dideskripsikan tentang kondisi responden dan

gambaran tanggapan responden tentang variabel-variabel penelitian secara

(46)

3.3.2 Uji Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, diperlukan sebuah

instrumen penelitian yang baik pula. Dalam penelitian ini instrumen yang akan

digunakan instrumen kuesioner. Dengan kuesioner tersebut akan digunakan untuk

mengukur nilai dari variabel. Salah satu kriteria penyusunan kuesioner yang baik

adalah memiliki validitas dan reliabilitas kuesioner. Validitas menunjukkan

kinerja kuesioner dalam mengukur apa yang diukur, sedangkan reliabilitas

menunjukkan bahwa kuesioner tersebut konsisten apabila digunakan untuk

mengukur gejala yang sama. Tujuan dari pengujian instrumen penelitian ini

adalah untuk meyakinkan bahwa kuesioner yang telah disusun benar-benar baik

dalam mengukur gejala dan menghasilkan data yang valid.

1) Uji Validitas

Validitas data diukur dengan teknik korelasi rank spearman’s. Kriteria

valid bila korelasi r lebih dari nilai r tabel dengan tingkat signifikansi 5%.

Pengujian ini dapat dilakukan dengan bantuan program komputer, dimana jika

terdapat tanda bintang (* atau**) maka indikator yang diteliti tersebut valid.

2) Uji Reliabitas

Reliabitas instrumen dalam penelitian ini diperiksa dengan metode alpa cronbachyang dilakukan dengan bantuan dengan program komputer (SPSS). Jika nilai alpa cronbach lebih besar dari 0.60 maka data penelitian dianggap cukup baik dan reliabel untuk digunakan sebagai input dan proses penganalisisan data

guna menguji hipotesis penelitian.

3.3.3 Uji Linearitas

Asumsi ini menyatakan bahwa setiap persamaan, hubungan antara variabel

(47)

persamaan estimasi yang digunakan. Untuk melihat linearitas dapat dilihat pada

grafik scatterplot hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

3.3.4 Analisis Data SEM

Teknik analisis yang akan digunakan adalah Variance Structural Equation

Modeling atau biasa disebut Partial Least Square – Path Modeling (PLS-PM) yang merupakan turunan dari Structural Equation Modeling (selanjutnya disebut

SEM). Proses analisis akan menggunakan alat bantu Amos 22. Instrumen

penelitian yang akan digunakan tentu saja telah melewati uji validitas dan uji

reliabilitas terlebih dahulu dengan menggunakan alat bantu SPSS 16. Kemudian

data yang akan diolah melalui aplikasi tersebut hanya perlu melewati satu jenis uji

asumsi klasik yaitu uji linearitas.

AMOS memungkinkan melakukan estimasi atas sejumlah persamaan

regresi yang berbeda tetapi terkait satu sama lain secara bersamaan, dengan

membuat model struktural. Keterkaitan yang ada diantara model struktural ini

memungkinkan variabel dependen pada satu hubungan berperan pula sebagai

variabel independen terhadap variabel dependen yang berbeda. Langkah-langkah

untuk membuat permodelan dengan AMOS adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan sebuah model berbasis teori

2. Pengembangan diagram jalur atau path diagram

3. Konversi diagram jalur ke persamaan struktural dan pengukuran

4. Pemilihan matriks input dan estimasi model

5. Melakukan identifikasi model struktural

6. Evaluasi kriteria Goodness of fit

(48)

3.4Tahap Pengambilan Keputusan

Untuk menguji H0 yaitu semua koefisien regresi berganda bernilai nol,

menggunakan distribusi F. Penulis menggunakan taraf nyata 0,05 atau α = 5 %

Derajat bebas (df) dalam distribusi F : df = n – k

Dimana: df = degree of freedom/ derajad kebebasan

n = Jumlah sampel

k = banyaknya koefisien regresi

Menentukan daerah keputusan, yaitu daerah dimana hipotesa nol diterima atau

tidak.

1. Ho diterima apabila F hitung ≤ F tabel, artinya semua variabel bebas secara

bersama-sama bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap

variabel terikat.

2. Ho ditolak apabila F hitung > F tabel, artinya semua variabel bebas secara

bersama-sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.

(Tingkat 0,05) (Distribusi F)

Gambar 3.2 Distribusi F 3.5 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 3.5.1 Kerangka Konseptual

(49)

performance expectancy, effort expectancy, social influence terhadap use behavior dan pengaruh langsung performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilititating condition terhadap use behavior dari pemakaian aplikasi Stikom Institutional Repository (SIR).

Berdasarkan teori pendukung dan perumusan masalah yang telah

dijabarkan diatas, berikut digambarkan suatu kerangka konseptual yang

berfungsi sebagai penuntun dan juga mencerminkan alur berpikir yang

merupakan dasar bagi perumusan hipotesis.

Gambar 3.3 Model konseptual

3.5.2 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dan kerangka konseptual yang

telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah:

(50)

b. H2 : Effort expectancy berpengaruh positif dan signifikan terhadap behavioral intention

c. H3 : Social influence berpengaruh positif dan signifikan terhadap behavioral intention.

d. H4 : Facilitating condition berpengaruh positif dan signifikan terhadap use behavior.

e. H5 : Behavioral intention berpengaruh positif dan signifikan terhadap use behavior.

f. H6 : Gender (jenis kelamin) memiliki pengaruh terhadap behavioral intention melalui performance expectancy, effort expectancy dan social influence.

g. H7 : Age (usia) memiliki pengaruh terhadap behavioral intention melalui performance expectancy, effort expectancy dan social influence juga use behavior melalui facilitating conditions.

h. H8 : Experience (pengalaman) memiliki pengaruh terhadap behavioral intention melalui effort expectancy dan social influence juga use behavior melalui facilitating conditions.

(51)

42 4.1. Profil Aplikasi SIR

SIR adalah layanan arsip online yang dikelola oleh perpustakaan Stikom Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk mengumpulkan, mengelola, menyimpan, melestarikan, dan menyebarkan salinan

digital produk intelektual Stikom Surabaya seperti jurnal akademis, buku, tesis,

disertasi, makalah, dan jenis-jenis penelitian publikasi lainnya. Pada saat

penelitian ini dilaksanakan, tampilan dari aplikasi SIR seperti Gambar 4.1

(52)

Gambar 4.2 Tampilan ‘search’ pencarian pada website sir.stikom.edu

Website sir menyediakan pencarian secara rinci dan detail, mulai dari jenis dokumen, judul dokumen, aplikasi, jurnal, abstrak, tanggal dibuat, hingga penulis

dokumen atau jurnal hampir semuanya ada. Bisa dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.3 Tampilan ‘broswe’ akses dengan mengikuti berbagai kategori.

Pada tampilan website ini fungsi nya hampir sama dengan fungsi

(53)

Gambar 4.4 Tampilan ‘policy’ kebijakan pada website sir.

Pada tampilan ini merupakan kumpulan kebijakan pada website sir, mulai

dari ‘browsing’ penjelajahan, ‘searching’ pencarian, ‘registering’ pendaftaran, ‘depositing records’ penyetoran meta data hingga penyetoran proses file upload.

Gambar 4.5 Tampilan ‘information’ informasi sir.

Halaman ini menjelaskan tentang informasi yang ada di sir stikom

(54)

4.2 Deskripsi Wilayah Populasi

Stikom Surabaya merupakan lembaga pendidikan komputer pertama yang

berdiri di wilayah Jawa Timur pada tahun 1983.Waktu berlalu terus, kebutuhan

akan informasi juga terus meningkat. Untuk menjawab kebutuhan tersebut AKIS

ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi dengan membuka program studi Strata 1 dan

Diploma III jurusan Manajemen Informatika. Dan pada tanggal 20 Maret 1986

nama AKIS berubah menjadi STIKOM Surabaya , singkatan dari Sekolah Tinggi

Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya Hingga akhirnya pada

tanggal 4 September 2014, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan No 378/E/O/2014 maka Stikom Surabaya resmi berubah bentuk

menjadi Institut dengan nama Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.

4.3 Pengujian Instrumen

Validitas instrumen dianalisis melalui hubungan antara skor tiap butir

pertanyaan dengan skor total menggunakan metode analisis Pearson’s Product

Moment. Sementara reliabilitas instrumen dianalisis dengan teknik alpha cronbach. Pengujian instrumen ini dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS 17.

4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah alat pengujian digunakan untuk mengukur sah atau

vaild tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan untuk menghitung korelasi

(55)

output SPSS dapat terlihat korelasi antara masing-masing butir pertanyaan

terhadap total score, butir pertanyaan yang akan menunjukkan hasil yang signifikan pada nilai kurang dari 0,05 yang ditandai dengan tanda (**;*). Jika

muncul tanda tersebut maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir

pertanyaan adalah valid. Pengujian validitas tiap variabel laten dilakukan

berdasarkan indikator-indikator yang membentuknya.

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas

Variabel Laten Nilai Korelasi Signifikansi Keterangan

Performance Expectancy (Ekspektasi Kinerja)

Facilitating Conditions (Kondisi yang Memfasilitasi)

(56)

Berdasarkan hasil data dari kuesioner (Lampiran 3) yang telah diolah

pada Tabel 4.1 diketahui bahwa seluruh item pertanyaan valid.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah suatu alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dan variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal,

jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari

waktu kewaktu. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

pengukuran sekali saja. Pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya

dibandingkan dengan pertanyaan lain, atau mengukur korelasi antara jawaban

pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji

statistik Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha > 0,60. Pengujian reliabilitas tiap variabel laten dilakukan secara terpisah dengan menguji seluruh indikator yang ada didalamnya.

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Laten Cronbach Alpha Keterangan Performance Expectancy 0.777 Reliabel

Effort Expectancy 0.671 Reliabel

Sosial Influence 0.707 Reliabel

Facilitating Conditions 0.533 Reliabel Behavioral Intention 0.719 Reliabel

Use Behavior 0.738 Reliabel

Berdasarakan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada Tabel 4.2

diketahui bahwa seluruh item pertanyaan reliabel.

4.4 Hasil Penelitian

Gambar

tabel korelasi nilai r.
Gambar 3.1 Tahapan-tahapan dalam metode penelitian
Tabel 3.2 Effort Expectancy
Tabel 3.3 Social Influence
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari sekian variabel yang telah dijelaskan sebelumnya, kecepatan air (v) merupakan salah satu kondisi aliran yang berperan penting dalam perancangan pembangkit listrik

Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat variasi sistem kelas interval terbaik berdasarkan uji klasifikasi dengan penyajian data menggunakan peta secara visual nampak

Sementara, menurut (Chaer, 2004: 47) peristiwa tutur adalah terjadinya atau berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan

 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 yang selanjutnya disebut sebagai RPJP Nasional adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk

Saat ini, pengetahuan mengenai geoteknik merupakan salah satu pengetahuan dasar yang harus dimiliki untuk seorang perancang tambang (mine plan engineer/mine engineer) baik

Guru haruslah memberikan kesempatan pada anak untuk menemukan sendiri apa yang mereka lakukan, sebagaimana menurut Torrena (1962:23), kreativitas mencapai puncaknya

Laporan yang telah terkirim akan tersimpan di dalam basis data dan koordinat lokasi akan muncul di halaman peta secara otomatis, sehingga semua pengguna dapat mengetahui

Barisan pengantar ararem tersebut, diantanya: pertama, kelompok kelurga inti (yang dituakan) terdiri dari para perempuan atau ibu-ibu dengan busana adat Biak,