ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP PENERIMAAN APLIKASI STIKOM
INSTITUTIONAL REPOSITORY (SIR) DENGAN MODEL
UTAUT PADA INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA
STIKOM SURABAYA
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
CYNTIA AL ANNISA 11.41010.0213
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
x DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xxi
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 4
1.5 Manfaat Penelitian ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Institutional Repository ... 7
2.2 Webometrics ... 10
2.2.1 Pengertian Webometrics ... 10
2.2.2 Webometrics Ranking ... 11
2.3 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) ... 12
2.3.1 Perfomance Expectancy ... 16
2.3.2 Effort Expectancy ... 16
xi
Halaman
2.3.4 Facilitating Conditions ... 17
2.3.5 Behavioral Intention ... 18
2.3.6 Use Behavior ... 19
2.4 Judgement Sampling ... 19
2.5 Penentuan Besar Sampel Penelitian ... 19
2.6 Validitas ... 20
2.7 Reliabilitas ... 21
2.8 Structural Equation Modelling (SEM) ... 22
2.9 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 24
BAB III METODE PENELITIAN... 27
3.1 Tahap Pendahuluan ... 28
3.2 Tahap Pengumpulan Data ... 28
3.2.1 Populasi dan Sampel Penelitian ... 28
3.2.2 Variabel Penelitian ... 30
3.2.3 Pengumpulan Data ... 36
3.3 Tahap Analisis Data ... 36
3.3.1 Analisis Deskriptif ... 36
3.3.2 Uji Instrumen Penelitian ... 37
3.3.3 Uji Linearitas ... 37
3.3.4 Analisis Data SEM ... 38
3.4 Tahap Pengambilan Keputusan... 39
3.5 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ... 39
xii
Halaman
3.5.2 Hipotesis Penelitian ... 40
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN ... 42
4.1 Profil Aplikasi SIR ... 42
4.2 Deskripsi Wilayah Populasi ... 45
4.3 Pengujian Instrumen ... 45
4.3.1 Uji Validitas ... 45
4.3.2 Uji Reliabilitas ... 47
4.4 Hasil Penelitian ... 47
4.4.1 Deskripsi Penelitian ... 48
4.4.2 Gambaran Karakteristik Mahasiswa Stikom Surabaya... 48
4.4.3 Gambaran Jawaban Mahasiswa Stikom Surabaya ... 48
4.4.4 Analisis Deskriptif Variabel Performance Expectancy ... 49
4.4.5 Analisis Deskriptif Variabel Effort Expectancy ... 50
4.4.6 Analisis Deskriptif Variabel Social Influence... 51
4.4.7 Analisis Deskriptif Variabel Facilitating Conditions ... 52
4.4.8 Analisis Deskriptif Variabel Behavioral Intention ... 52
4.4.9 Analisis Deskriptif Variabel Use Behavior... 53
4.4.10 Pengujian Persyaratan Analisis ... 54
4.4.11 Uji Linearitas Behavioral Intention atas Perfomance Expectancy ... 54
4.4.12 Uji Linearitas Behavioral Intention atas Effort Expectancy ... 54
xiii
Halaman
4.4.14 Uji Linearitas Behavioral Intention atas Facilitating
Conditions ... 55
4.4.15 Uji Linearitas Use Behavior atas Behavioral Intention ... 56
4.5 Analisis Data SEM ... 57
4.5.1 Uji Normalitas ... 57
4.5.2 Uji Singularitas ... 58
4.5.3 Outlier ... 59
4.5.4 Uji Kausalitas ... 59
4.5.5 Pengaruh Antar Variabel Penelitian ... 68
4.6 Pembahasan ... 71
4.6.1 Pembentuk Variabel Laten ... 71
BAB V PENUTUP ... 76
5.1 Kesimpulan ... 76
5.2 Saran ... 76
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Teori-teori konstruk yang mendasari model UTAUT... 12
Tabel 2.2 Indikator Perfomance Expectancy ... 16
Tabel 2.3 Indikator Effort Expectancy ... 17
Tabel 2.4 Indikator Social Influence ... 17
Tabel 2.5 Indikator Facilitating Conditions... 18
Tabel 2.6 Indikator Behavioral Intention ... 18
Tabel 3.1 Perfomance Expectancy ... 32
Tabel 3.2 Effort Expectancy ... 32
Tabel 3.3 Social Influence ... 33
Tabel 3.4 Facilitating Conditions ... 34
Tabel 3.5 Behavioral Intention ... 34
Tabel 3.6 Use Behaviour ... 35
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas ... 46
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 47
Tabel 4.3 Deskripsi Gender (Jenis Kelamin) Mahasiswa Stikom Surabaya ... 48
Tabel 4.4 Hasil Tanggapan Mahasiswa Stikom Surabaya Terhadap Variabel Performance Expectancy ... 49
Tabel 4.5 Hasil Tanggapan Mahasiswa Stikom Surabaya Terhadap Variabel Effort Expectancy ... 50
Tabel 4.6 Hasil Tanggapan Mahasiswa Stikom Surabaya Terhadap Variabel Social Influence... 51
Tabel 4.7 Hasil Tanggapan Mahasiswa Stikom Surabaya Terhadap Variabel Facilitating Conditions ... 52
xv
Halaman
Tabel 4.9 Hasil Tanggapan Mahasiswa Stikom Surabaya Terhadap
Variabel Use Behavior ... 53
Tabel 4.10 Ringkasan Tabel ANOVA untuk Uji Linearitas Behavioral Intention atas Performance Expectancy ... 54
Tabel 4.11 Ringkasan Tabel ANOVA untuk Uji Linearitas Behavioral Intention atas Effort Expectancy ... 55
Tabel 4.12 Ringkasan Tabel ANOVA untuk Uji Linearitas Behavioral Intention atas Social Influence ... 55
Tabel 4.13 Ringkasan Tabel ANOVA untuk Uji Linearitas Behavioral Intention atas Facilitating Conditions ... 56
Tabel 4.14 Ringkasan Tabel ANOVA untuk Uji Linearitas Use Behavior atas Behavioral Intention ... 56
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas ... 57
Tabel 4.16 Hasil Pengujian Model Loyalty ... 60
Tabel 4.17 Hasil Pengujian Koefisien Jalur Model Loyalty ... 63
Tabel 4.18 Pengaruh Langsung Variabel Penelitian ... 68
Tabel 4.19 Pengaruh Tidak Langsung Variabel Penelitian ... 69
Tabel 4.20 Pengaruh Total Variabel Penelitian ... 70
Tabel 4.21 Mean dan Faktor Loading Performance Expectancy ... 72
Tabel 4.22 Mean dan Faktor Loading Effort Expectancy ... 73
Tabel 4.23 Mean dan Faktor Loading Social Influence ... 73
Tabel 4.24 Mean dan Faktor Loading Facilitating Condition ... 74
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Model UTAUT ... 15
Gambar 3.1 Tahapan-tahapan dalam metode penelitian ... 27
Gambar 3.2 Distribusi F ... 39
Gambar 3.3 Model konseptual ... 40
Gambar 4.1 Halaman Utama Aplikasi SIR ... 42
Gambar 4.2 Tampilan ‘search’ pencarian pada website sir.stikom.edu ... 43
Gambar 4.3 Tampilan ‘broswe’ akses dengan mengikuti berbagai kategori ... 43
Gambar 4.4 Tampilan ‘policy’ kebijakan pada website sir ... 44
Gambar 4.5 Tampilan ‘information’ informasi sir ... 44
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Website SIR ... 81
Lampiran 2. Peringkat SIR dalam Webometric di Indonesia ... 81
Lampiran 3. Kuesioner ... 82
Lampiran 4. Uji Coba Instrumen ... 83
Lampiran 5. Deskripsi Data Penelitian ... 87
Lampiran 6. Uji Linieritas ... 93
1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Perpustakaan Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya (yang
selanjutnya pada penelitian ini disebut Stikom Surabaya) sudah berkembang
dengan menggunakan sistem digital library dalam kegiatan perpustakaan. Pada tahun ajaran 2014-2015, perpustakaan Stikom Surabaya mencoba meningkatkan
standar sistem repository dengan membuat sebuah aplikasi berbasis web yang diberi nama sir.stikom.edu. Stikom Institutional Repository (SIR) adalah layanan arsip online yang dikelola oleh perpustakaan Stikom Surabaya pada Januari 2014,
menggunakan Eprints sebagai repository. Eprints adalah paket perangkat lunak berbasis open-source atau gratis yang dikembangkan oleh para peneliti di University of Southampton School of Electronics and Computer Science pada
tahun 2000 yang dirancang khusus untuk menyimpan koleksi makalah penelitian
pengarsipan, tesis dan bahan ajar, meskipun dapat menerima konten apapun
(Castagné, 2013:5). Sedangkan menurut Beazley (2010:1) Eprints adalah open-source, yang berarti bahwa setiap orang dapat mengunduh dan menggunakan
perangkat lunak gratis dan perangkat lunak dapat dimodifikasi namun orang-orang
seperti pengguna.
Website ini dibuat untuk mengumpulkan, mengelola, menyimpan,
melestarikan, dan menyebarkan salinan digital produk intelektual Stikom
Surabaya seperti jurnal akademis, buku, tesis, disertasi, makalah, dan jenis-jenis
repository, SIR menempati peringkat 32 di Indonesia dan dapat dilihat pada tabel 1.1 Dengan adanya kondisi peringkat yang masih kurang baik tersebut, pihak
perpustakaan menginginkan bahwa SIR Stikom Surabaya memasuki peringkat 10
besar dalam webometric sehingga dapat meningkatkan citra Stikom Surabaya.
Tabel 1.1 Ranking webometrics tanggal 06 Oktober 2015
No Universitas
Rank repository di
Indonesia 1 Universitas Komputer Indonesia
UNIKOM Scholar Repository
12
2 Petra Christian University Scientific Repository
14
3 University of Surabaya Repository 24
4 Repository Universitas Indonesia 25
5 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Repository
29
6 STIKOM Surabaya Institutional Repository
32
Sumber : www.webometrics.com
Berdasarkan dari permasalahan diatas, perpustakaan membutuhkan
masukan untuk menilai dan menjadi tolok ukur berhasil atau tidaknya sebuah
implementasi yang telah dilakukan. Dengan adanya masukan, maka dapat
ditentukan langkah-langkah pengembangan aplikasi pada periode berikutnya.
Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
yang berpengaruh terhadap penerimaan teknologi informasi dikalangan
mahasiswa Stikom Surabaya dalam penggunaan SIR. Faktor-faktor tersebut
dapat dijadikan sebagai informasi bagi pihak terkait diorganisasi untuk
sebagai media kegiatan belajar bagi para mahasiswa. Mengetahui sejauh mana
pengguna dapat menerima dan memahami teknologi tersebut adalah hal yang
sangat penting karena implementasi suatu teknologi informasi selalu berbanding
lurus terhadap tingkat pemahaman pengguna terhadap terknologi tersebut.
Penelitian ini menggunakan model penerimaan Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology (UTAUT). UTAUT merupakan salah satu model penerimaan teknologi informasi. Apabila implementasi SIR berhasil
diterima maka waktu, tenaga, biaya yang dikeluarkan tidak sia-sia dan
mahasiswa dapat mengoptimalkan referensi-referensi yang ada di SIR untuk
perkuliahan.
Pertimbangan-pertimbangan inilah yang mendorong penelitian ini untuk
fokus pada faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat penerimaan
teknologi pada mahasiswa Stikom Surabaya dalam pemanfaatan SIR sebagai
bagian dari sistem informasi, untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi digunakan angket, berikutnya hasil dari angket tersebut akan
dianalisis dan hasilnya digunakan sebagai bahan masukan. Jadi, perpustakaan
Stikom Surabaya dapat memperbaiki kekurangan yang ada pada SIR dan
meningkatkan keberhasilan implementasi sekaligus meningkatkan rangking webometric.
1.2Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan yaitu: bagaimana mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh
Stikom Institutional Repository (SIR) berdasarkan metode Unified Theory of Acceptance and Use of Technology.
1.3Batasan Masalah
Adapun batasan-batasan masalah yang digunakan dalam tugas akhir ini
adalah:
1. Responden dari penelitian ini hanya dilakukan pada kalangan mahasiswa
Stikom Surabaya angkatan 2008-2013 yang sudah mengambil Kerja Praktik
dan Tugas Akhir dan berstatus aktif
2. Penelitian ini menggunakan model pendekatan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) yang dilakukan oleh Venkatesh pada tahun 2003
3. Penelitian ini menggunakan metode analisis Structural Equation Modelling (SEM).
1.4Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penerimaan
mahasiswa STIKOM Surabaya terhadap penggunaan aplikasi Aplikasi Stikom
Institutional Repository (SIR) berdasarkan metode Unified Theory of Acceptance and Use of Technology.
1.5Manfaat
Manfaat dari adanya penelitian ini adalah menjadi bahan masukan untuk
penerimaan dan penggunaan SIR untuk Institut Bisnis dan Informatika Stikom
1.6Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini
dibedakan dengan pembagian bab sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang yang mendasari penulis dalam
mengerjakan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi. Bab
ini juga mencakup perumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penulisan serta sistematika penulisan laporan Tugas Akhir.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan konsep-konsep dan teori-teori yang mendukung
dalam penyelesaian Tugas Akhir, yaitu : Institutional Repository, Webometrics, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), Judgement Sampling, penentuan Besar Sampel Penelitian, validitas, reliabilitas, Structural Equation Modelling (SEM), dan tinjauan penelitian terdahulu.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang rancangan penelitian, batasan penelitian,
identifikasi variabel, definisi operasional variabel, populasi, sampel
serta teknik-teknik analisis yang akan digunakan untuk menyelesaikan
BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi tentang hasil instrument penelitian dan pembahasan
yang dilakukan penulis seperti, analisa deskriptif, analisa validitas
reliabilitas menggunakan perangkan lunak SPSS 16, sedangkan untuk
analisa data menggunakan menggunakan metode Structural Equation Model (SEM) perangkat lunak yang digunakan untuk analisa struktural adalah AMOS 22 .
BAB V : PENUTUP
Bab ini membahas kesimpulan yang didapat berdasarkan hasil analisis
sesuai dengan penelitian Tugas Akhir, beserta saran yang diuraikan
7 BAB II
LANDASAN TEORI
Pada landasan teori akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan
dengan permasalahan yang dibahas pada tugas akhir ini. Hal ini sangat penting
karena teori-teori tersebut digunakan sebagai landasan pemikiran dalam tugas
akhir ini, adapun teori-teori yang digunakan sebagai berikut:
2.1 Institutional Repository
Menurut Crow dalam Pinfield (2002) mendefinisikan IR sebagai “digital
collections that preserve and provide access the intellectual output of an
institution.” Sementara menurut pandangan Reitz (2010) IR adalah “satu set
layanan yang ditawarkan oleh universitas atau kelompok perguruan tinggi untuk
anggota komunitas untuk pengelolaan dan penyebaran materi ilmiah dalam format
digital yang diciptakan oleh institusi dan anggota masyarakat, seperti e-prints,
laporan teknis, tesis, dan disertasi, data set, serta bahan ajar”.
Pada tahun 2002, research library group, sebuah asosiasi penyelengaraan perpustakaan penelitian di Amerika Serikat secara formal mendefinisikan trusted repository sebagai sarana penyimpan dengan akses jangka panjang yang dapat diandalkan bagi pemanfaatan sumber daya digital untuk keperluan komunitas
tertentu. Secara organisatoris, sarana penyimpanan ini dapat berada di lingkungan
lokal sebuah institusi atau dapat juga berupa program untuk mengakses dari jarak
jauh sebuah sarana penyimpnan yang diletakan dan dikelola oleh institusi. Adapun
1. Bertanggung jawab merawat dalam jangka panjang semua sumber daya digital
yang diserahkan untuk kepentingan pengguna dimasa kini maupun dimasa
mendatang
2. Memiliki sistem organisasi yang tidak hanya mampu mendukung
keberlangsungan fungsi penyimpanan digital tersebut, tetapi juga keutuhan
informasi digital yang terkandung didalamnya.
3. Mampu bertanggung jawab secara finansial terhadap keberlangsungan kerja
sistem penyimpanan ini.
4. Memastikan bahwa desain sistem penyimpanan ini memenuhi konvensi dan
standar yang sudah disepakati bersama, sehingga ada jaminan terhadap akses
dan keamanan informasi digital yang tersimpan di dalamnya.
5. Memiliki sarana evaluasi yang dapat digunakan untuk selalu memenuhi
harapan komunitas, khususnya dalam trustworthsiness
6. Secara jangka panjang, terbuka dan eksplisit bertanggung jawab kepada pihak
yang menyimpan maupun menggunakan simpanan tersebut.
7. Memiliki kebijakan tertulis, catatan kegiatan dan kinerja yang dapat di periksa
dan diukur untuk membuktikan tanggung jawab.
Dari serangkaian persyaratan yang dipenuhi dalam sebuah trusted repository akhirnya berkembang menjadi sebuah repository yang secara kelembagaan lebih terstruktur dan diwadahi oleh sebuah lembaga seperti misalnya
Universitas, Pusat Penelitian, Lembaga Ristek dan sebagainya yang dikenal
Peran perpustakaan digital dalam konteks institutional repository pada awalnya juga menjadi bahan diskusi dan perdebatan. Inti dari institutional repository adalah inisiatif ilmuwan atau dosen untuk mengirim karya mereka dan kesadaran untuk menyimpan karya mereka secara pribadi (self archiving).
Kegiatan “mengirim” dan ‘menyimpan’ ini seringkali dilakukan dengan amat
mudah berkat kemajuan tegnologi komputer. Kemudahan ini di satu sisi menyulut
semangat para ilmuwan untuk semakin produktif dalam menciptakan karya ilmiah
mereka sekaligus melawan ‘ancaman’ yang tercakup dalam kalimat populer
“Publish or Perish”, namun di sisi lain menimbulkan pertanyaan tentang kualitas
dan otoritas.
Dalam praktiknya seorang ilmuwan akan mendapatkan angka kredit jika
berhasil memuat artikelnya di jurnal akreditasi. Ilmuwan yang tak pernah menulis
akan tersingkir dari percaturan ilmiah. Persoalannya, jurnal akreditasi itu juga
sangat sulit untuk ‘ditembus’. Apalagi oleh ilmuwan dari negara berkembang.
Teknologi informasi memungkinkan ilmuwan ‘melawan’ rintangan ini dengan
menerbitkan sendiri karyanya.
Crow dalam Pinfield (2002) mencatat beberapa manfaat yang bisa diambil
dari IR, yaitu: adanya perluasan penyebaran karya ilmiah sehingga
memungkinkan untuk disitir oleh pihak lain; penyebaran bisa dilakukan dengan
cepat; nilai tambah layanan informasi. Di luar kemanfaatan yang bisa diambil,
ada kemanfaatn lain dengan adanya IR yaitu untuk kepentingan pribadi
penyumbang IR dan untuk kepentingan lembaga. Untuk kepentingan pribadi,
seorang penyumbang bisa menerbitkan hasil penelitian atau karya tulisnya melalui
karya orang lain, maka secara potensial seseorang tersebut akan mendapat
pengesahan dari pembaca bahwa dia otoritatif dalam bidangnya. Seseorang yang
dalam kurun waktu tertentu selalu menerbitkan bidang filsafat misalnya, secara
potensial pembaca akan menghabiskan dirinya sebagai penulis yang otoritatif
dalam bidang filsafat.
Lembaga yang menaungi IR juga akan mendapatkan keuntungan dari
membuka akses IR kepada publik. Keuntungan tersebut tentu bukan keuntungan
finansial, tapi lebih kepada keuntungan reputasi universitas. Semakin banyak
penulis mensitir karya akademisi universitas tertentu, maka univeritas tersebut
semakin diakui sebagai universitas yang punya reputasi dalam bidang
pengetahuan tertentu. Reputasi baik akan membuat peringkat universitas tersebut
semakin naik dan akan diperhitungkan oleh masyarakat. Dan untuk komunitas
peneliti, sesungguhnya IR menghindarkan dari duplikasi karya penelitian.
2.2 Webometrics
2.2.1 Pengertian Webometrics
Webometrics adalah "studi tentang aspek-aspek kuantitatif dari konstruksi
dan penggunaan sumber daya informasi, struktur dan teknologi pada gambar web
melalui pendekatan bibliometrik dan informetric” (Bjorneborn & Ingwersen,
2001). Webometrics juga telah diperkenalkan yaitu "studi tentang konten berbasis
web dengan metode kuantitatif dengan tujuan utama untuk penelitian ilmu sosial
menggunakan teknik yang tidak khusus untuk satu bidang studi" (Thelwall, 2009).
Definisi ini mencakup aspek kuantitatif baik dari sisi konstruksi, sisi penggunaan
2.2.2 Webometrics Ranking
Webometrics Ranking of World Universities (WRWU) adalah inisiatif dari Cybermetrics Lab, sebuah kelompok riset milik Consejo Superior de
Investigaciones Cientificas (CSIC) yaitu badan penelitian publik terbesar di
Spanyol. CSIC didirikan pada tahun 1939 dari organisasi sebelumnya Junta para
la Ampliación de Estudios e Investigaciones Cientificas berdiri pada tahun 1907
di bawah kepemimpinan peraih penghargaan Nobel Spanyol Prof Ramón Y Cajal.
Kegiatan webometrics yaitu merilis peringkat Universitas di dunia berdasarkan
beberapa kriteria yaitu visibility (V) dengan bobot 0.5; size (S) dengan bobot 0.2;
rich files (R) dengan bobot 0.15; scholar (Sc) dengan bobot 0.15 yang dirilis tiap 6 bulan sekali (http://www.webometrics.info/en/Objetives).
Semenjak tahun 2004, webometrics ranking dipublikasikan dua kali dalam
satu tahun. Pengumpulan data-data website dilakukan pada minggu pertama bulan
Januari dan Juli, dan selanjutnya akan diumumkan hasilnya pada minggu terakhir
pada kedua bulan tersebut (http://www.webometrics.info/index.html).Parameter penilaian Webometrics adalah sebagai berikut (Rizal, 2011):
a)Size (S)
Merupakan jumlah halaman dapat diambil dari empat search engine seperti : Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead.
b)Visibility (V)
Merupakan jumlah total link eksternal unik yang diterima (inlinks) oleh sebuah
situs. Link ini hanya dapat diperoleh dengan Google, Yahoo Search, Live Search
c)Rich Files (R)
Merupakan proses setelah evaluasi relevansinya dengan kegiatan akademik dan
publikasi serta mempertimbangkan volume format file yang berbeda. Pilihan
format file seperti berikut ini: Adobe Acrobat (*.pdf), Adobe PostScript (*.ps),
Microsoft Word (*.doc) dan Microsoft Powerpoint (*.ppt). Data-data ini
didapatkan menggunakan Google, Yahoo Search, Live Search dan Exalead.
d)Scholar (Sc)
Dapat disebut juga Google Scholar yang merupakan produk Google yang khusus
digunakan untuk keperluan akademik. Google Scholar menyediakan papers dan
kutipan untuk tiap doain akademis. Hasil dari Scholar database ini menunjukkan paers, reports dan item-item akademik lainnya.
2.3 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)
Model UTAUT disusun berdasarkan model-model penerimaan teknologi
sebelumnya seperti Theory of Reasoned Action (TRA), Theory of Planned Behavior (TPB), Technology Acceptence Model (TAM), Motivation Model (MM), Combined TAM dan TPB,Model of PC Utilization (MPTU), Innovation Diffusion Theory (IDT) dan Social Cognitive Theory (SCT). Berikut ini adalah penjelasan teori-teori konstruk yang mendasari model UTAUT :
Tabel 2.1 Teori-teori konstruk yang mendasari model UTAUT
No Nama Teori Peneliti dan
keyakinan tentang adanya faktor yang dapat memfasilitasi atau menghalangi
menentukan sikap dan perilaku orang tersebut dengan cara membuat model perilaku seseorang sebagai suatu fungsi dari tujuan perilaku dimana tujuan perilaku ditentukan oleh sikap atas perilaku tersebut.
4 Motivational Model (MM)
Davis, et al. (1992)
Teori motivasi yang dikembangkan untuk memprediksi penerimaan dan penggunaan teknologi. yang memberikan penjelasan akurat mengenai penentu penerimaan dan perilaku penggunaan suatu teknologi tertentu.
Diadopsi dari penerapan teknologi IDT dapat mengukur persepsi masyarakat dengan menggunakan tujuh atribut kunci. sebagai interaksi dari faktor pribadi, perilaku, dan lingkungan yang
bertujuan memberikan kerangka untuk memahami, memprediksi, dan
UTAUT bertujuan menjelaskan minat pengguna untuk menggunakan
teknologi informasi dan perilaku pengguna berikutnya (Venkatesh et. al, 2003).
Teori ini berpendapat bahwa empat faktor utama (ekspektasi kinerja, ekspektasi
usaha, pengaruh sosial dan kondisi yang memfasilitasi) adalah penentu langsung
niat penggunaan dan perilaku (Venkatesh et. al, 2003). Jenis kelamin, umur,
pengalaman, dan sukarela penggunaan digunakan untuk menengahi dampak
empat faktor utama diatas terhadap minat penggunaan dan perilaku. Teori ini
dikembangkan melalui review dan konsolidasi dari delapan model yang penelitian
sebelumnya yang digunakan untuk menjelaskan penggunaan teknologi informasi
yaitu teori tindakan beralasan, model teknologi penerimaan, model motivasi, teori
perilaku yang direncanakan, sebuah teori gabungan dari perilaku yang
direncanakan atau penerimaan teknologi model, model pemanfaatan PC, teori
difusi inovasi, dan teori kognitif sosial (Venkatesh et. Al 2003)
Teori penerimaan teknologi informasi (Unified Theory of Acceptanceand
Use of Tecnology) berdasarkan pada teori-teori perilaku penggunaan teknologi dan penerimaan teknologi. Keempat faktor tersebut tidak saling berpengaruh,
namun setiap faktor mempunyai hubungan kausal dengan use behavior.
Pada model ini gender (jenis kelamin), age (umur), experience (pengalaman) serta voluntary of use (kesukarelaan) sebagai elemen penengah dalam mengemukakan dampak dari empat kunci pada penggunaan konstruk
Gambar 2.1 Model UTAUT
Pada Gambar 2.1 diatas model UTAUT dibentuk oleh 10 elemen, yaitu
2.3.1 Perfomance Expectancy
Perfomance expectancy (harapan kinerja) merupakan keyakinan seorang individu bahwa dengan dirinya menggunakan sistem dapat membantu mereka
dalam menyelesaikan pekerjaan dan meningkatkan kinerjanya. Sedangkan
menurut Venkatesh et. al. (2003) mendefinisikan ekspektasi kinerja (performance
expectancy) sebagai tingkat dimana seorang individu meyakini bahwa dengan
menggunakan sistem akan membantu dalam meningkatkan kinerjanya. Untuk
mengukur variabel performance expectancy yang mempengaruhi minat
pemanfaatan sistem informasi tersebut digunakan dua buah indikator sesuai
dengan Tabel 2.2
Tabel 2.2 Indikator Perfomance Expectancy
Variabel Simbol Indikator Teori/sumber yang mendukung
Perfomance
Expectancy X1
KegunaanPersepsian Davis 1989; Davis et al, 1989
Keuntungan relatif Moore and Benbasat 1991
2.3.2 Effort Expectancy
Effort expectancy (harapan usaha) dapat dikatakan sebagai berikut, setiap individu akan meyakini dimana ada kemudahan dalam menggunakan sistem yang
dapat menghemat tenaga dan waktu maka akan terdapat minat dalam melakukan
pekerjaannya. Menurut teori, effort expectancy merupakan tingkat kemudahan
penggunaan sistem yang akan dapat mengurangi upaya (tenaga dan waktu)
Tabel 2.3 Indikator Effort Expectancy
Variabel Simbol Indikator Teori/sumber yang mendukung
Effort Expectancy X2
Kemudahaan penggunaan
persepsian
Davis 1989; Davis et al. 1989
Kemudahan
penggunaaan Moore and Benbasat1991
2.3.3 Social Influence
Menurut teori, social influence (pengaruh sosial) didefinisikan sebagai tingkat dimana seorang individu merasa bahwa orang lain meyakinkan dirinya
bahwa dia harus menggunakan sistem yang baru (Venkatesh et al., 2003). Untuk
mengukur variabel social influence yang mempengaruhi minat pemanfaatan sistem informasi tersebut digunakan dua buah indikator sesuai dengan Tabel 2.4
Tabel 2.4 Indikator Social Influence
Variabel Simbol Indikator Teori/Sumber yang mendukung
Social Influence X3 Norma subjektif
Ajzen 1991; Davis et al. 1989; Fishbein and Azjen
1975; Mathieson 1991; Taylor and Todd 1995a,
1995b
Faktor-faktor sosial Thompson et al. 1991
2.3.4 Facilitating Conditions
Kondisi yang memfasilitasi penggunaan teknologi informasi adalah tingkat
dimana seseorang percaya bahwa infrastruktur dan teknis ada untuk mendukung
penggunaan sistem informasi. Faktor-faktor tersebut adalah ketentuan-ketentuan
pelatihan dan membantu pemakai ketika menghadapi kesulitan Venkatesh, et al. (2003) yang menyatakan bahwa kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai
mempunyai pengaruh pada perilaku penggunaan teknologi informasi. Berdasarkan
uraian di atas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:
Untuk mengukur variabel facilitating conditions yang mempengaruhi minat pemanfaatan sistem informasi tersebut digunakan dua buah indikator
sesuai dengan Tabel 2.5
Tabel 2.5 Indikator Facilitating Conditions
Variabel Simbol Indikator Teori/sumber yang mendukung
Facilitating
Condition X4
Kontrol perilaku persepsian
Ajzen 1991; Taylor and Todd 1995a,1995b
Kondisi-kondisi
pemfasilitasi Thompson et al. 1991
2.3.5 Behavioral Intention
Behavioral intention (niat keperilakuan) merupakan keinginan seseorang dalam menggunakan teknologi informasi dengan tujuan-tujuan yang di
inginkannya. Pengukuran variabel moderating ini menggunakan indikator sesuai dengan Tabel 2.6
Tabel 2.6 Indikator Behavioral Intention
Variabel Simbol Indikator Teori/sumber yang mendukung
2.3.6 Use Behavior
Use behavior (perilaku pemakaian) didefinisikan sebagai intensitas dan atau frekuensi pemakai dalam menggunakan teknologi informasi. Perilaku
penggunaan teknologi informasi sangat bergantung pada evaluasi pengguna dari
sistem tersebut. Suatu teknologi informasi akan digunakan apabila pemakai
teknologi informasi tersebut berminat dalam menggunakan teknologi informasi
tersebut karena keyakinan bahwa menggunakan teknologi informasi tersebut
dapat meningkatkan kinerjanya, menggunakan teknologi informasi dapat
dilakukan dengan mudah, dan pengaruh lingkungan sekitarnya dalam
menggunakan teknologi informasi tersebut. Selain itu, perilaku penggunaan
teknologi informasi juga dipengaruhi oleh kondisi yang memfasilitasi pemakai
dalam menggunakan teknologi informasi tersebut karena apabila teknologi
informasi tersebut tidak didukung oleh peralatan-peralatan, dan fasilitas-fasilitas
yang diperlukan maka penggunaan teknologi informasi tersebut tidak dapat
terlaksana.
2.4 Judgement Sampling
Judgement sampling adalah salah satu jenis purposive sampling di mana peneliti memilih sampel berdasarkan penelitian terhadap beberapa karakteristik
anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian. Sampling jenis ini
bermanfaat untuk tipe-tipe estimasi tertentu, selain itu dapat dipastikan pula
bahwa tujuan yang akan dicapai pasti tercapai.
2.5 Penentuan Besar Sampel Penelitian
Keterwakilan populasi oleh sampel dalam penelitian merupakan syarat
homogen nilai variabel yang diteliti, semakin sedikit jumlah sampel yang
dibutuhkan dan sebaliknya.
Mengingat jumlah populasi dalam penelitian ini yang terbatas pada
mahasiswa tetap Stikom Surabaya dan sehubungan dengan digunakannya model
persamaan struktural (Structural Equation Modeling) maka digunakan acuan
sebagai berikut:
a .Sugiyono (2006) menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak dalam
penelitian kuantitatif antara 30 – 500.
b . Gay dan Diehl (1996) dalam Kuncoro (2013: 126) menyatakan dibutuhkan
minimal 30 sampel untuk menguji ada atau tidaknya hubungan dalam
penelitian korelasional.
2.6 Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukan sejauh mana instrumen
pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Secara konseptual, dibedakan
3 macam jenis validitas yaitu:
a. Validitas isi memastikan bahwa ukuran telah cukup memasukan sejumlah item
yang representatif dalam menyusun sebuah konsep.
b. Validitas yang berkaitan dengan kriteria terjadi ketika sebuah ukuran
membedakan individual pada kriteria yang akan diperkirakan.
c. Validitas konstruk membuktikan seberapa bagus hasil yang diperoleh dari
penggunaan ukuran sesuai dengan teori di mana pengujian dirancang.
Uji validitas (validity) dimaksudkan untuk menguji kualitas kuesioner.
Kuesioner yang baik adalah kuesioner yang dapat digunakan untuk mengukur apa
masing pertanyaan dengan jumlah skor untuk masing-masing variabel. Secara
statistik angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritis
tabel korelasi nilai r.
Teknik korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment dengan level signifikansi 5% dengan nilai kritisnya, di mana r dapat digunakan rumus
(Arikunto, 2003):
Keterangan:
rxy = skor korelasi
n = banyaknya sampel
X = skor item pertanyaan
Y = skor total item
Bila nilai korelasi lebih dari 0.5 maka dinyatakan valid dan sebaliknya
dinyatakan tidak valid.
2.7 Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala
penilian). Reliabilitas berbeda dengan validitas karena yang pertama memusatkan
perhatian pada masalah konsistensi, dengan yang kedua lebih memperhatikan
masalah ketepatan Reliabilitas mencakup dua hal utama, yaitu:
a. Stabilitas ukuran, stabilitas ukuran menunjukan kemampuan sebuah
ukuran untuk tetap stabil atau tidak rentan terhadap perubahan situasi apapun.
b. Konsistensi internal ukuran merupakan indikasi homogenitas item-item
Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk menguji konsistensi kuesioner dalam
mengukur suatu konstruk yang sama atau stabilitas kuesioner jika digunakan dari
waktu ke waktu (Ghozali, 2006). Uji reliabilitas dilakukan dengan metode
internal consistency. Kriteria yang digunakan dalam uji ini adalah One Shot, artinya satu kali pengukuran saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lainnya atau dengan kata lain mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan. Statistical Product and Service Solution (SPSS) memberikan fasilitas
untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Jika nilai koefisien alpha lebih besar dari 0,60 maka disimpulkan bahwa instrumen
penelitian tersebut handal atau reliabel (Nunnaly dalam Ghozali, 2006). Untuk
menguji digunakan Cronbach Alpha dengan rumus:
Keterangan:
r11 = realibitas instrumen (koefisien cronbach alpha)
K = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
σb² = jumlah varians
σt² = varians total
2.8 Structural Equation Modelling (SEM)
Sewal Wright mengembangkan konsep ini pada tahun 1934, pada awalnya
teknik ini dikenal dengan analisis jalur dan kemudian dipersempit dalam bentuk
lainnya, serta kesalahan pengukuran secara langsung. SEM memungkinkan
dilakukannya analisis di antara beberapa variabel dependen dan independen secara
langsung.
Teknik analisis data menggunakan Structural Equation Modeling (SEM), dilakukan untuk menjelaskan secara menyeluruh hubungan antar variabel yang
ada dalam penelitian. SEM digunakan bukan untuk merancang suatu teori, tetapi
lebih ditujukan untuk memeriksa dan membenarkan suatu model. Oleh karena itu,
syarat utama menggunakan SEM adalah membangun suatu model hipotesis yang
terdiri dari model struktural dan model pengukuran dalam bentuk diagram jalur
yang berdasarkan justifikasi teori. SEM adalah merupakan sekumpulan teknik-
teknik statistik yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan secara
simultan. Hubungan itu dibangun antara satu atau beberapa variabel independen
(Dachlan, 2014).
SEM menjadi suatu teknik analisis yang lebih kuat karena
mempertimbangkan pemodelan interaksi, nonlinearitas, variabel-variabel bebas
yang berkorelasi (correlated independent), kesalahan pengukuran, gangguan
kesalahan-kesalahan yang berkorelasi (correlated error terms), beberapa variabel
bebas laten (multiple latent independent) dimana masing-masing diukur dengan
menggunakan banyak indikator, dan satu atau dua variabel tergantung laten yang
juga masing-masing diukur dengan beberapa indikator. Dengan demikian menurut
definisi ini SEM dapat digunakan alternatif lain yang lebih kuat dibandingkan
dengan menggunakan regresi berganda, analisis jalur, analisis faktor, analisis time
pemeriksaan validitas dan reliabilitas instrumen (setara dengan analisis faktor
konfirmatori), pengujian model hubungan antar variabel laten (setara dengan
analisis path), dan mendapatkan model yang bermanfaat untuk prediksi (setara
dengan model struktural atau analisis regresi).
Dua alasan yang mendasari digunakannya SEM adalah (1) SEM
mempunyai kemampuan untuk mengestimasi hubungan antar variabel yang
bersifat multiple relationship. Hubungan ini dibentuk dalam model struktural
(hubungan antara konstruk dependen dan independen). (2) SEM mempunyai
kemampuan untuk menggambarkan pola hubungan antara konstruk laten dan
variabel manifes atau variabel indikator.
2.9 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Rujukan penelitian pertama yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Hendrawati (2013) dengan judul Analisis Penerimaan Sistem Informasi Integrated
Library System (INLIS) studi kasus di perpustakaan nasional RI. Dalam penelitiannya Tuty menggunakan model UTAUT sebagai teori yang mendasari
penelitiannya, sementara teknik analisis data yang digunakan menggunakan
metode analisis Structural Equation Modelling, Ada 120 responden yang mengisi
kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor–faktor yang mempengaruhi
mental penerimaan pegawai adalah kualitas informasi yang dapat mempengaruhi
tingkat kepuasan pegawai terhadap perolehan informasi. Serta dengan puasnya
pegawai atas informasi yang dipatkan, maka dapat mempengaruhi secara
signifikan terhadap harapan atas performa sistem (Performance expectancy).
Sedangkan yang mempengaruhi secara langsung mental penerimaan adalah
characteristic dapat mempengaruhi task technology fit (TTF), akan tetapi TTF ini tidak memiliki pengaruh terhadap mental penerimaan (symbolic adoption). Untuk
faktor yang tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap mental
penerimaan adalah social influence, facilitating condition, task technology fit serta
task characteristic.
Rujukan penelitian yang kedua yaitu penelitian Yuadi ( 2009) yang
berjudul Analisis Technology Acceptance Model terhadap Perpustakaan Digital dengan Structural Equation Modeling. Ada 318 responden yang mengisi kuesioner, sementara teknik analisis data yang digunakan menggunakan metode
analisis Structural Equation Modelling. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan hipotesis yang dinyatakan adalah diterima. Dapat diketahui
bahwa dua diantara sepuluh hipotesis yang diajukan dinyatakan ditolak dimana
organisai e-resources tidak berpengaruh terhadap persepsi kegunaan. Demikian pula, persepsi kemudahan penggunaan tidak berpengaruh terhadap sikap pemakai
ke arah penggunaan perpustakaan digital.
Rujukan penelitian yang ketiga yaitu skripsi Fattah (2014) yang berjudul
Pengukuran Penerimaan Aplikasi Sicyca Menggunakan Metode UTAUT. Ada
200 responden yang mengisi kuesioner, sementara teknik analisis data yang
Selain perbedaan objek penelitian. Didapatkan pula perbedaan yang cukup
signifikan antara penelitian ini dengan penelitian-penelitian lainnya seperti pada
penelitian ini turut serta menampilkan efek dari variabel moderasi umur,
pengalaman, kesukarelaan hingga jenis kelamin. Selain itu pada penelitian ini
Berdasarkan model UTAUT yang variabel-variabelnya seperti performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan facilitating condition akan diuji pengaruhnya terhadap behavioral intention dan use behavior, serta diuji pengaruh variabel moderat gender dan age terhadap hubungan antara variabel tersebut. Pengujian hubungan variabel tersebut menggunakan metode SEM
dengan software AMOS 22. Berdasarkan hasil pengujian terhadap model
penelitian di atas maka akan diketahui variabel-variabel manakah yang merupakan
27
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional Repository (SIR) yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh Performance
Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence dan Facilitating Conditions terhadap Behavioral Intention dan Use Behavior.
Berdasarkan metode, penelitian ini merupakan penelitian korelasional
yang bertujuan untuk menentukan apakah terdapat hubungan (asosiasi) antara dua
variabel atau lebih, serta seberapa jauh korelasi yang ada di antara variabel yang
diteliti. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
metode survei. Penelitian ini dapat dikategorikan pula sebagai penelitian
eksploratif karena bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan atau dugaan
yang sifatnya masih baru dan untuk memberikan arahan bagi peneliti selanjutnya.
Secara garis besar penelitian ini dilakukan melalui 4 tahap, yaitu:
Gambar 3.1 Tahapan-tahapan dalam metode penelitian Analisis Deskriptif
3.1 Tahap Pendahuluan
Pada tahap ini dilakukan studi literatur dan penelitian serta jurnal yang
terkait. Studi literatur digunakan untuk mendapatkan pemahaman tentang
melakukan pengukuran penerimaan teknologi dengan metode UTAUT dan
bagaimana menguji hipotesis.
3.2 Tahap Pengumpulan Data 3.2.1 Populasi dan Sampel Penelitian
Pada bagian ini akan dideskripsikan tentang tahapan penghitungan sampel
yang akan dilakukan terhadap penelitian ini.
1) Populasi Penelitian
Unit analisis pada penelitian ini adalah mahasiswa Stikom Surabaya. Populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang berstatus aktif di Stikom
Surabaya.
2) Metode dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang dapat digunakan
generalisasi populasi, Sampel juga bisa disebut sebagian dari populasi
(Sekaran, 2006), dari penarikan sampel ini bagi peneliti berguna untuk
mengurai dan menarik sebuah kesimpulan. Sampel merupakan elemen populasi
yang dipilih untuk mewakili populasi dalam penelitian (Cooper dan Schindler,
2003:82). Sedangkan penarikan sampel (sampling) adalah suatu proses
memilih dan memilah sejumlah bagian secukupnya dari populasi yang telah
ditentukan sebelumya. Menurut Sekaran (2006), bahwa alasan penarikan
dijangkau secara keseluruan mengingat waktu, biaya dan sumber daya
manusia.
Penentuan jumlah sampel dalam peneltian ini dengan menggunakan rumus
Slovin yaitu sebagai berikut:
N
n = ... (1) N(e)2 + 1
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = Persen kesalahan pengambilan sampel yang di tolerir (Agung,2012)
Persen kesalahan dalam penarikan sampel terletak antara 5-10%. Penelitian
ini mengambil 7% dengan rumus Slovin dengan persamaan (1) diatas,
sehingga jumlah sampel penelitian ini sebagai berikut:
SI : 761 mahasiswa
KA : 69 mahasiswa
761 + 69 = 830 830
n = = 89,2 830x(0.10)2+1
761 x 89
SI = = 81,6 = 82 830
69 x 89
KA = = 7,3 = 7
830
Jadi berdasrkan persamaan (1) dan nilai yang dimasukkan maka jumlah sampel
3) Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada STIKOM Surabaya yang beralamat Jalan Raya
Kedung Baruk No 98 Surabaya. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan
Februari 2016 sampai dengan bulan Juni 2016.
3.2.2 Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan dideskripsikan tentang tahapan penghitungan sampel
yang akan di lakukan terhadap penelitian ini.
A.Identifikasi Variabel
Variabel penelitian terdiri dari:
1. Variabel eksogen (variabel bebas), terdiri dari:
a. Perfomance Expectancy (X1) dengan indikator-indikator: kegunaan persepsi (X.1.1), keuntungan relatif (X.1.2), dan ekspetasi hasil (X.1.3)
b. Effort Expectancy (X2) dengan indikator-indikator: kemudahan penggunaan persepsian (X2.1) dan kemudahan penggunaan (X2.2)
c. Social Influence (X3) dengan indikator-indikator: norma subjektif (X3.1) dan faktor-faktor sosial (X3.2)
d. Facilitating Condition (X4) dengan indikator-indikator: kontrol perilaku persepsian (X4.1) dan kondisi-kondisi memfasilitasi (X4.2)
2. Variabel endogen (variabel terikat), terdiri dari:
a. Behavioral Intention (Y1) dengan indikator-indikator pertimbangan pertimbangan sikap (Y1.1)
3. Variabel moderasi, terdiri dari:
a. Gender (jenis kelamin) b. Age (usia)
c. Experience (pengalaman)
d. Voluntariness of use (kesukarelaan penggunaan)
B.Definisi Operasional Variabel
a. Perfomance expectancy (X1)
Perfomance expectancy didefinisikan sebagai seberapa tinggi seseorang percaya bahwa menggunakan suatu sistem akan membantu dia untuk
mendapatkan keuntungan kinerja di pekerjaannya. Indikator yang
digunakan untuk mengukur performance expectancy adalah:
(1) Kegunaan persepsi (X1.1) adalah seberapa jauh seseorang percaya
bahwa menggunakan suatu sistem tertentu akan meningkatkan kinerja
pekerjaannya.
(2) Keuntungan relatif (X1.2) adalah bagaimana kemampuan-kemampuan
dari suatu sistem meningkatkan kinerja pekerjaan individual.
(3) Ekspetasi-ekspetasi hasil (X1.3) adalah hubungan dengan
konsekuensi-konsekuensi dari perilaku. Berbasis pada bukti empiris,
mereka dipisahkan kedalam ekspektasi-ekspektasi kinerja dan
ekspektasi-ekspektasi personal.
Tabel 3.1 Perfomance Expectancy
relative X1.2.1 SIR akan meningkatkan mutu pembelajaran Ekspetasi-
ekspetasi Hasil
X1.3.1
Penggunaan SIR akan meningkatkan peluang saya untuk mengembangkan proses
Pembelajaran
b) Effort Expectancy (X2)
Effort Expectancy didefinisikan sebagai tingkat kemudahan yang dihubungkan dengan penggunaan suatu sistem. Indikator yang digunakan
untuk mengukur effort expectancy adalah:
(1) Kemudahan penggunaan persepsian (X2.1) adalah seberapa jauh
seseorang percaya bahwa menggunakan suatu sisttem akan bebas dari
usaha.
(2) Kemudahan penggunaan (X2.2) adalah seberapa jauh menggunakan
suatu inovasi dipersepsikan sebagai yang sulit untuk digunakan.
Hubungan antara indikator dengan item pertanyaan dijelaskan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Effort Expectancy
Indikator Kode Item Pertanyaan Sumber
Kemudahaan penggunaan
persepsian
X2.1.1 Penggunaan SIR cukup jelas dan mudah dipahami
Venkatesh et al. (2003)
X2.1.2 Saya merasa SIR mudah digunakan
Kemudahan
penggunaaan X2.2.1
Belajar dengan menggunakan SIR mudah bagi saya
c) Social Influence (X3)
Social influence didefinisikan sebagai sejauh mana seorang individual
akan mempengaruhinya menggunakan sistem baru. Indikator yang digunakan
untuk mengukur social influence adalah:
(1) Norma subjektif (X3.1) adalah persepsi seseorang bahwa kebanyakan
orang yang penting baginya berpikir bahwa dia seharusnya atau tidak
seharusnya melakukan perilaku bersangkutan.
(2) Faktor-faktor sosial (X3.2) adalah internalisasi seseorang tentang
kultur subyektif grup acuan dan kesepakatan interpersonal spesifik
yang dilakukan seseorang dengan orang-orang lain di situasi-situasi
sosial spesifik.
Hubungan antara indikator dengan item pertanyaan dijelaskan pada Tabel 3.3 Tabel 3.3 Social Influence
Indikator Kode Item Pertanyaan Sumber
Norma
X3.2.1 Perpustakaan telah mendukung dalam penggunaan SIR
d) Facilitating Condition (X4)
Facilitating condition didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa infrastruktur organisasional dan teknikal tersedia untuk
mendukung sistem. Indikator yang digunakan untuk mengukur facilitating condition adalah:
(1) Kontrol perilaku persepsian (X4.1) adalah merefleksikan persepsi-
persepsi dari batasan-batasan internal dan eksternal pada perilaku dan
meliputi keyakinan sendiri, kondisi-kondisi memfasilitasi sumber daya,
(2) Kondisi-kondisi memfasilitasi (X4.2) adalah faktor-faktor obyektif di
lingkungan yang mana pengamat-pengamat setuju membuat suatu
tindakan untuk mudah dilakukan, termasuk penyediaan dukungan
komputer.
Hubungan antara indikator dengan item pertanyaan dijelaskan pada Tabel 3.4
Tabel 3.4 Facilitating Conditions
Indikator Kode Item Pertanyaan Sumber
Kontrol perilaku persepsian
X4.1.1 Saya memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk menggunakan SIR
Venkatesh et al. (2003)
X4.1.2 Saya memiliki pengetahuan yang cukup untuk menggunakan SIR saya jika menghadapi kesulitan dalam penggunaan SIR
e) Behavioral Intention (Y1)
Behavioral intention didefinisikan sebagai suatu keinginan seseorang untuk melakukan suatu perilaku yang tertentu. Indikator yang digunakan
untuk mengukur behavioral intention adalah:
(1) Pertimbangan-pertimbangan sikap (Y1.1) adalah pertimbangan-
pertimbangan sikap terhadap perilaku dan pertimbangan-pertimbangan
normatif untuk menggunakan teknologi diwaktu kedepan.
Hubungan antara indikator dengan item pertanyaan dijelaskan pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Behavioral Intention
Indikator Kode Item Pertanyaan Sumber
Niat Y1.1.1 Saya berniat untuk menggunakan SIR selama
f) Use Behaviour (Y2)
Use behavior didefinisikan sebagai penggunaan aktual pengguna terhadap sebuah teknologi. Indikator yang digunakan untuk mengukur use behavior adalah:
(1) Intensitas penggunaan (Y2.1) adalah menggambarkan seberapa sering
pengguna menggunakan teknologi informasi.
Hubungan antara indikator dengan item pertanyaan a k a n dijelaskan pada Tabel 11.
Tabel 3.6 Use Behaviour
Indikator Kode Item Pertanyaan Sumber
Intensitas
penggunaan Y2.1 Dalam 1 minggu menggunakan SIR berapakali
Venkatesh et al. (2003)
g) Gender
Gender didefinisikan sebagai jenis kelamin dari pengguna SIR, gender dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: pria dan wanita.
h) Age
Age didefinisikan sebagai usia dari penggunaan SIR, age dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu: usia 18 tahun sampai 20 tahun, usia 21 sampai 25
tahun dan usia 26 tahun keatas.
i) Experience
Experience didefinisikan sebagai pengalaman mahasiswa dalam menggunakan teknologi sejenis dalam hal ini Digilib.stikom.edu, experience
dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: berpengalaman dalam penggunaan
j) Voluntariness of use
Voluntariness of use didefinisikan sebagai kesukarelaan mahasiswa dalam menggunakan aplikasi SIR, voluntariness of use dikelompokkan menjadi dua
bagian dengan melihat jumlah kelas yang diampu yang menggunakan SIR.
3.2.3 Pengumpulan Data
Objek penelitian ini dibatasi hanya pada mahasiswa berstatus aktif di
Stikom Surabaya. Atas pertimbangan keterbatasan waktu, fasilitas dan biaya
penelitian, mahasiswa diluar Stikom Surabaya yang juga menggunakan aplikasi
SIR tidak dapat dijadikan objek penelitian karena akan membutuhkan perlakuan yang berbeda dan menghasilkan sampel yang heterogen. Lingkup penelitian
dibatasi pada hubungan: performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions, behavioral intention, dan use behavior.
Data penelitian ini diperoleh dengan metode wawancara dengan pihak
terkait (Perpustakaan Stikom dan tim pembuat SIR) serta penyebaran kuesioner
kepada responden. Hal-hal yang mencakup kuesioner tersebut ialah perihal data
pribadi responden, performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions, behavioral intention dan use behavior. Kuesioner ini disebarkan melalui media surat elektronik (e-mail) dan secara langsung
(face-toface).
3.3 Tahap Analisis Data 3.3.1 Analisis Deskriptif
Pada bagian ini akan dideskripsikan tentang kondisi responden dan
gambaran tanggapan responden tentang variabel-variabel penelitian secara
3.3.2 Uji Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, diperlukan sebuah
instrumen penelitian yang baik pula. Dalam penelitian ini instrumen yang akan
digunakan instrumen kuesioner. Dengan kuesioner tersebut akan digunakan untuk
mengukur nilai dari variabel. Salah satu kriteria penyusunan kuesioner yang baik
adalah memiliki validitas dan reliabilitas kuesioner. Validitas menunjukkan
kinerja kuesioner dalam mengukur apa yang diukur, sedangkan reliabilitas
menunjukkan bahwa kuesioner tersebut konsisten apabila digunakan untuk
mengukur gejala yang sama. Tujuan dari pengujian instrumen penelitian ini
adalah untuk meyakinkan bahwa kuesioner yang telah disusun benar-benar baik
dalam mengukur gejala dan menghasilkan data yang valid.
1) Uji Validitas
Validitas data diukur dengan teknik korelasi rank spearman’s. Kriteria
valid bila korelasi r lebih dari nilai r tabel dengan tingkat signifikansi 5%.
Pengujian ini dapat dilakukan dengan bantuan program komputer, dimana jika
terdapat tanda bintang (* atau**) maka indikator yang diteliti tersebut valid.
2) Uji Reliabitas
Reliabitas instrumen dalam penelitian ini diperiksa dengan metode alpa cronbachyang dilakukan dengan bantuan dengan program komputer (SPSS). Jika nilai alpa cronbach lebih besar dari 0.60 maka data penelitian dianggap cukup baik dan reliabel untuk digunakan sebagai input dan proses penganalisisan data
guna menguji hipotesis penelitian.
3.3.3 Uji Linearitas
Asumsi ini menyatakan bahwa setiap persamaan, hubungan antara variabel
persamaan estimasi yang digunakan. Untuk melihat linearitas dapat dilihat pada
grafik scatterplot hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
3.3.4 Analisis Data SEM
Teknik analisis yang akan digunakan adalah Variance Structural Equation
Modeling atau biasa disebut Partial Least Square – Path Modeling (PLS-PM) yang merupakan turunan dari Structural Equation Modeling (selanjutnya disebut
SEM). Proses analisis akan menggunakan alat bantu Amos 22. Instrumen
penelitian yang akan digunakan tentu saja telah melewati uji validitas dan uji
reliabilitas terlebih dahulu dengan menggunakan alat bantu SPSS 16. Kemudian
data yang akan diolah melalui aplikasi tersebut hanya perlu melewati satu jenis uji
asumsi klasik yaitu uji linearitas.
AMOS memungkinkan melakukan estimasi atas sejumlah persamaan
regresi yang berbeda tetapi terkait satu sama lain secara bersamaan, dengan
membuat model struktural. Keterkaitan yang ada diantara model struktural ini
memungkinkan variabel dependen pada satu hubungan berperan pula sebagai
variabel independen terhadap variabel dependen yang berbeda. Langkah-langkah
untuk membuat permodelan dengan AMOS adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan sebuah model berbasis teori
2. Pengembangan diagram jalur atau path diagram
3. Konversi diagram jalur ke persamaan struktural dan pengukuran
4. Pemilihan matriks input dan estimasi model
5. Melakukan identifikasi model struktural
6. Evaluasi kriteria Goodness of fit
3.4Tahap Pengambilan Keputusan
Untuk menguji H0 yaitu semua koefisien regresi berganda bernilai nol,
menggunakan distribusi F. Penulis menggunakan taraf nyata 0,05 atau α = 5 %
Derajat bebas (df) dalam distribusi F : df = n – k
Dimana: df = degree of freedom/ derajad kebebasan
n = Jumlah sampel
k = banyaknya koefisien regresi
Menentukan daerah keputusan, yaitu daerah dimana hipotesa nol diterima atau
tidak.
1. Ho diterima apabila F hitung ≤ F tabel, artinya semua variabel bebas secara
bersama-sama bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap
variabel terikat.
2. Ho ditolak apabila F hitung > F tabel, artinya semua variabel bebas secara
bersama-sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.
(Tingkat 0,05) (Distribusi F)
Gambar 3.2 Distribusi F 3.5 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 3.5.1 Kerangka Konseptual
performance expectancy, effort expectancy, social influence terhadap use behavior dan pengaruh langsung performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilititating condition terhadap use behavior dari pemakaian aplikasi Stikom Institutional Repository (SIR).
Berdasarkan teori pendukung dan perumusan masalah yang telah
dijabarkan diatas, berikut digambarkan suatu kerangka konseptual yang
berfungsi sebagai penuntun dan juga mencerminkan alur berpikir yang
merupakan dasar bagi perumusan hipotesis.
Gambar 3.3 Model konseptual
3.5.2 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dan kerangka konseptual yang
telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah:
b. H2 : Effort expectancy berpengaruh positif dan signifikan terhadap behavioral intention
c. H3 : Social influence berpengaruh positif dan signifikan terhadap behavioral intention.
d. H4 : Facilitating condition berpengaruh positif dan signifikan terhadap use behavior.
e. H5 : Behavioral intention berpengaruh positif dan signifikan terhadap use behavior.
f. H6 : Gender (jenis kelamin) memiliki pengaruh terhadap behavioral intention melalui performance expectancy, effort expectancy dan social influence.
g. H7 : Age (usia) memiliki pengaruh terhadap behavioral intention melalui performance expectancy, effort expectancy dan social influence juga use behavior melalui facilitating conditions.
h. H8 : Experience (pengalaman) memiliki pengaruh terhadap behavioral intention melalui effort expectancy dan social influence juga use behavior melalui facilitating conditions.
42 4.1. Profil Aplikasi SIR
SIR adalah layanan arsip online yang dikelola oleh perpustakaan Stikom Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk mengumpulkan, mengelola, menyimpan, melestarikan, dan menyebarkan salinan
digital produk intelektual Stikom Surabaya seperti jurnal akademis, buku, tesis,
disertasi, makalah, dan jenis-jenis penelitian publikasi lainnya. Pada saat
penelitian ini dilaksanakan, tampilan dari aplikasi SIR seperti Gambar 4.1
Gambar 4.2 Tampilan ‘search’ pencarian pada website sir.stikom.edu
Website sir menyediakan pencarian secara rinci dan detail, mulai dari jenis dokumen, judul dokumen, aplikasi, jurnal, abstrak, tanggal dibuat, hingga penulis
dokumen atau jurnal hampir semuanya ada. Bisa dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.3 Tampilan ‘broswe’ akses dengan mengikuti berbagai kategori.
Pada tampilan website ini fungsi nya hampir sama dengan fungsi
Gambar 4.4 Tampilan ‘policy’ kebijakan pada website sir.
Pada tampilan ini merupakan kumpulan kebijakan pada website sir, mulai
dari ‘browsing’ penjelajahan, ‘searching’ pencarian, ‘registering’ pendaftaran, ‘depositing records’ penyetoran meta data hingga penyetoran proses file upload.
Gambar 4.5 Tampilan ‘information’ informasi sir.
Halaman ini menjelaskan tentang informasi yang ada di sir stikom
4.2 Deskripsi Wilayah Populasi
Stikom Surabaya merupakan lembaga pendidikan komputer pertama yang
berdiri di wilayah Jawa Timur pada tahun 1983.Waktu berlalu terus, kebutuhan
akan informasi juga terus meningkat. Untuk menjawab kebutuhan tersebut AKIS
ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi dengan membuka program studi Strata 1 dan
Diploma III jurusan Manajemen Informatika. Dan pada tanggal 20 Maret 1986
nama AKIS berubah menjadi STIKOM Surabaya , singkatan dari Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya Hingga akhirnya pada
tanggal 4 September 2014, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No 378/E/O/2014 maka Stikom Surabaya resmi berubah bentuk
menjadi Institut dengan nama Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.
4.3 Pengujian Instrumen
Validitas instrumen dianalisis melalui hubungan antara skor tiap butir
pertanyaan dengan skor total menggunakan metode analisis Pearson’s Product
Moment. Sementara reliabilitas instrumen dianalisis dengan teknik alpha cronbach. Pengujian instrumen ini dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS 17.
4.3.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah alat pengujian digunakan untuk mengukur sah atau
vaild tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan untuk menghitung korelasi
output SPSS dapat terlihat korelasi antara masing-masing butir pertanyaan
terhadap total score, butir pertanyaan yang akan menunjukkan hasil yang signifikan pada nilai kurang dari 0,05 yang ditandai dengan tanda (**;*). Jika
muncul tanda tersebut maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir
pertanyaan adalah valid. Pengujian validitas tiap variabel laten dilakukan
berdasarkan indikator-indikator yang membentuknya.
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas
Variabel Laten Nilai Korelasi Signifikansi Keterangan
Performance Expectancy (Ekspektasi Kinerja)
Facilitating Conditions (Kondisi yang Memfasilitasi)
Berdasarkan hasil data dari kuesioner (Lampiran 3) yang telah diolah
pada Tabel 4.1 diketahui bahwa seluruh item pertanyaan valid.
4.3.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dan variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal,
jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
waktu kewaktu. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
pengukuran sekali saja. Pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya
dibandingkan dengan pertanyaan lain, atau mengukur korelasi antara jawaban
pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji
statistik Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,60. Pengujian reliabilitas tiap variabel laten dilakukan secara terpisah dengan menguji seluruh indikator yang ada didalamnya.
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Laten Cronbach Alpha Keterangan Performance Expectancy 0.777 Reliabel
Effort Expectancy 0.671 Reliabel
Sosial Influence 0.707 Reliabel
Facilitating Conditions 0.533 Reliabel Behavioral Intention 0.719 Reliabel
Use Behavior 0.738 Reliabel
Berdasarakan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada Tabel 4.2
diketahui bahwa seluruh item pertanyaan reliabel.
4.4 Hasil Penelitian