• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKTIVITAS PERSONAL SELLING ADITV DALAM MENARIK MINAT PENGIKLAN PERIODE 2012 – 2015 PERSONAL SELLING ACTIVITY IN ATTRACTING ADVERTISERS OF ADITV PERIOD 2012-2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AKTIVITAS PERSONAL SELLING ADITV DALAM MENARIK MINAT PENGIKLAN PERIODE 2012 – 2015 PERSONAL SELLING ACTIVITY IN ATTRACTING ADVERTISERS OF ADITV PERIOD 2012-2015"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Disusun Oleh :

MEISYA RESKI 20120530119

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(2)

SKRIPSI

Disusun Oleh : MEISYA RESKI

20120530119

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(3)

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu komunikasi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh : MEISYA RESKI

20120530119

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(4)

Personal Selling Activity in Attracting Advertisers of ADITV Period 2012-2015 Oleh :

MEISYA RESKI 20120530119

Telah Dipertahankan dan Disahkan Di Depan Tim Penguji Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Pada

Hari/tanggal : Senin, 8 Agustus 2016

Tempat : Ruang Rapat

Pukul : 12.30-14.00

SUSUNAN TIM PENGUJI : Ketua

Haryadi Arief Nuur Rasyid, S.IP.,M.Sc.

Penguji I Penguji II

Erwan Sudiwijaya, S.Sos., MBA Fajar Junaedi, S.Sos. M.Si

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperolah gelar sarjana (S-1)

pada tanggal 8 Agustus 2016

Mengetahui,

(5)

NIM : 20120530119

Judul Skripsi : Aktivitas personal selling aditv dalam menarik minat

pengiklan periode 2012 – 2015

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan skripsi ini berdasarkan

hasil penelitian dari saya sendiri dan sepanjang sepengetahuan saya pembahasan

skripsi ini belum pernah dipublikasikan untuk memperoleh gelar kesarjanaan

Strata 1 (S1) baik di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta maupun universitas

lainnya. Saya telah mencantumkan sumber yang jelas. Demikian pernyataan ini

saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat

penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik sesuai dengan peraturan yang berlaku dan ditetapkan

oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan

pihak manapun.

Yogyakarta, Agustus 2016

Yang membuat pernyataan

(6)

“Sesungguhnya kesuksesan itu berjalan diatas kesusahan dan

pengorbanan”

“Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas

kita adalah untuk

mencoba, karena mencoba itulah kita menemukan dan belajar

membangun untuk berhasil”

(7)

Dengan segala ketulusan hati Kupersembahkan skripsi ini kepada :

(8)

 Rasulullah SAW yang telah membawa pencerahan kepada seluruh umat  Kedua orang tuaku yang tercinta dan tersayang. Ayahnda said dan ibunda

yuli terimakasih jadi alasan terkuat saya untuk lulus, menjadi pendukung sampai akhir secara finansial dan moral tentunya slalu mendoakan saya setiap saat dan setiap sujud kalian. mungkin sekarang saya belum bisa membuat kalian bangga tapi doakan saya suatu saat bisa membahagiakan kalian. Sehat slalu ya... semoga ALLAH membalas semua kebaikan kalian.  Kedua saudara kandungku bang rezi dan indah, terimakasih buat doa dan

semangatnya semoga sampai kapanpun kita slalu kompak dalam suka dan duka. i love you

 Kakak iparku, kak rani dan kedua keponakanku fathan dan pasha. Terimakasih buat support doa dan masukan-masukan yang slalu bikin semangat kak

 Sahabat dunia akhirat, Amiiin... shelly alida simamora terimakasih ya beb buat ketulusannya. Makasih buat waktu, tenaga, dan pikirannya terimakasih telah menjadi tempat untuk aku berkeluh kesah tentang kerasnya hidup, sedihnya aku bahagianya aku. Terimakasih banyak buat semuanya sampai pada akhirnya skripsi aku terselesaikan. Alhamdulillah yaaa

 Agil, acen, icam, mba tetha, tancak, agam, wulan, heri, hada, samsul, dwi, angga, lek slem, adit, mba dita, kiram, amel anak “rumah cinta” dan “rumah kite” lainnya yang gak bisa aku sebut satu persatu terimakasih buat doa dan supportnya yang luar biasa, terimakasih udah membuat hidupku lebih bewarna dan bahagia semenjak kenal kalian semua.

 Lala, aci, tami... sahabat yang slalu memberi masukan tanpa basa basi alias blak-blakan terimakasih ya kalian buat motivasinya akhirnya lulus juga nih  Genk ayam haha ( asya, calista, nisa, kikin) tetap menjadi teman yang apa

adanya terimakasih buat semangat dan doanya akhirnya kita semua lulus bareng yaa

 KKN 95, masyarakat Mojo terimakasih buat ilmunya selama disana  Ilmu komunikasi 2012, kelas public relations

(9)

karuniaNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Sholawat serta salam senantiasa penulis haturkan kepada Nabi Besar Muhammad

SAW beserta para sahabat dan keluarganya.

Syukur alhamdulillah, akhirnya skripsi dengan judul “ AKTIVITAS PERSONAL SELLING ADITV DALAM MENARIK MINAT PENGIKLAN PERIODE 2012-2015” dapat diselesaikan dan merupakan Tugas Akhir peneliti untuk mendapatkan gelar sarjana Strata 1 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial

Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Tidak dapat dipungkiri terselesaikannya skripsi ini kemungkinan kecil dapat

terwujud tanpa bantuan, bimbingan dan dukungan serta pengarahan dari berbagai

pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Cipto, MA, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta

2. Bapak Haryadi Arief Nuur Rasyid, SIP., M.Sc selaku Ketua Jurusan Ilmu

Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sekaligus Dosen

Pembimbing yang berkenan meluangkan waktu, tenaga, pikiran, keramahan

dan kesabaran untuk memberi bimbingan serta petunjuk dalam penulisan

skripsi ini

3. Bapak Fajar Junaedi, S.Sos., M.Si. selaku Dosen Penguji

4. Bapak Erwan Sudiwijaya, S.Sos., MBA selaku Dosen Penguji

5. Seluruh Dosen Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmunya kepada

(10)

skripsi ini. Akhirukalam, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

dan berguna bagi siapa aja yang membutuhkan. Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Yogyakarta, Agustus 2016

(11)

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vii

2. Pembagian segmentasi Pasar ... 12

F. Sistematika Penulisan ... 25

G. Metode Penelitian ... 26

1. Jenis Penelitian ... 26

2. Teknik Pengumpulan Data ... 26

3. Lokasi Penelitian ... 28

4. Teknik Analisis Data ... 28

H. Keabsahan Data ... 30

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 32

A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 32

(12)

F. Struktur Organisasi Perusahaan ... 40

BAB III SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Sajian Data ... 41

1. Proses Penentuan Personal Selling Sebagai Alat Promosi PT. Arah Dunia Televisi (ADITV) ... 41

2. Perencanaan Personal Selling ... 47

3. Pelaksanaan Strategi Personal Selling ADITV ... 49

4. Menjaga Hubungan dan Loyalitas Klien ... 57

5. Evaluasi Kinerja Tenaga Penjualan ... 59

B. Pembahasan ... 61

1. Proses Penentuan Personal Selling Sebagai Alat Promosi PT. Arah Dunia Televisi (ADITV) ... 61

2. Perencanaan Personal Selling ADITV ... 64

3. Pelaksanaan Strategi Personal Selling ADITV ... 67

4. Menjaga Hubungan dan Loyalitas Klien ... 70

5. Evaluasi Kinerja Tenaga Penjualan ... 71

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78

(13)

Gambar 3. Logo ADITV Yogyakarta ... 38

Gambar 4. Struktur Organisasi ADITV Yogyakarta ... 40

(14)

Tabel 3. Kelompok Usia 0-40 tahun keatas ... 17

Tabel 4. Segmentasi Geodemografis ... 24

Tabel 5. Catatan Observasi Persiapan pra-penjualan ... 52

Tabel 6. Catatan Observasi Penentuan calon klien ... 53

Tabel 7. Catatan Observasi Pendekatan ... 54

Tabel 8. Catatan Observasi Presentasi ... 55

(15)

Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Public Relations Meisya Reski

Aktivitas Personal Selling ADITV dalam Menarik Minat Pengiklan Periode 2012-2015

Tahun skripsi : 2016 + 95 halaman + 10 halaman lampiran Daftar Pustaka : 13 buku

Penelitian ini membahas bagaimana penerapan Aktivitas Personal Selling yang dilakukan oleh ADITV dalam menarik minat pengiklan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas personal selling yang dilakukan oleh ADITV dalam menarik minat pengiklan.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriftif kualitatif. Objek yang diteliti merupakan Aktivitas Personal Selling ADITV dalam Menarik Minat Pengiklan Periode 2012-2015. Data yang dikumpulkan dengan wawancara, observasi, studi pustaka. Teknik analisis data yang dilakukan dengan mengumpulkan data, menyajikan data dan menyimpulkan data.Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dalam melaksanakan strategi promosi ADITV tidak mengkoordinasikan seluruh proses komunikasi pemasaran hanya mengkoordinasikan penjualan personal atau yang biasa disebut dengan personal selling. Promosi dengan door to door account axecutive mencari klien untuk menggunakan ADITV sebagai jasa iklan. Kegiatan promosi dengan cara personal selling memberikan dampak yang cukup besar untuk menarik minat pengiklan untuk beriklan di ADITV.

(16)

faculty of Social Science and Political Science Department of Communication

Concentration Public Relations Meisya Reski

Activity Personal Selling Advertiser ADITV in Interest Interest Period 2012-2015

Thesis Year: 2016 + 95 page + 10 page lampiran Bibliography: 13 books

This study discusses how the application of Personal Selling Activities undertaken by ADITV in attracting advertisers. The purpose of this study was to describe the personal selling activities undertaken by ADITV in attracting advertisers. The method used in this research is descriptive qualitative research methods. Object under investigation is Personal Selling Activity ADITV the Advertiser Interest Interest Period 2012-2015. Data were collected through interviews, observation, library research. Data analysis is done by collecting data, presenting data and summed data. The results showed that in carrying out the campaign strategy ADITV not coordinate all marketing communication process only coordinate the sale of personal or commonly called personal selling. Promotion to account axecutive door to door looking for clients to use ADITV as advertising services. Promotional activities by way of personal selling an impact big enough to attract advertisers to advertise on ADITV.

(17)
(18)

Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Public Relations Meisya Reski

Aktivitas Personal Selling ADITV dalam Menarik Minat Pengiklan Periode 2012-2015

Tahun skripsi : 2016 + halaman + halaman lampiran Daftar Pustaka : 13 buku

Penelitian ini membahas bagaimana penerapan Aktivitas Personal Selling yang dilakukan oleh ADITV dalam menarik minat pengiklan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas personal selling yang dilakukan oleh ADITV dalam menarik minat pengiklan.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriftif kualitatif. Objek yang diteliti merupakan Aktivitas Personal Selling ADITV dalam Menarik Minat Pengiklan Periode 2012-2015. Data yang dikumpulkan dengan wawancara, observasi, studi pustaka. Teknik analisis data yang dilakukan dengan mengumpulkan data, menyajikan data dan menyimpulkan data.Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dalam melaksanakan strategi promosi ADITV tidak mengkoordinasikan seluruh proses komunikasi pemasaran hanya mengkoordinasikan penjualan personal atau yang biasa disebut dengan personal selling. Promosi dengan door to door account axecutive mencari klien untuk menggunakan ADITV sebagai jasa iklan. Kegiatan promosi dengan cara personal selling memberikan dampak yang cukup besar untuk menarik minat pengiklan untuk beriklan di ADITV.

(19)

Department of Communication Concentration Public Relations Meisya Reski

Activity Personal Selling Advertiser ADITV in Interest Interest Period 2012-2015

Thesis Year: 2016 + page + page lampiran Bibliography: 13 books

This study discusses how the application of Personal Selling Activities undertaken by ADITV in attracting advertisers. The purpose of this study was to describe the personal selling activities undertaken by ADITV in attracting advertisers. The method used in this research is descriptive qualitative research methods. Object under investigation is Personal Selling Activity ADITV the Advertiser Interest Interest Period 2012-2015. Data were collected through interviews, observation, library research. Data analysis is done by collecting data, presenting data and summed data. The results showed that in carrying out the campaign strategy ADITV not coordinate all marketing communication process only coordinate the sale of personal or commonly called personal selling. Promotion to account axecutive door to door looking for clients to use ADITV as advertising services. Promotional activities by way of personal selling an impact big enough to attract advertisers to advertise on ADITV.

(20)

Dalam perkembangan televisi di Indonesia ditandai dengan

bertambahnya stasiun-stasiun televisi swasta nasional maupun lokal beserta

siarannya yang semakin beragam. Hal seperti inilah yang menyebabkan

persaingan industri televisi di Indonesia menjadi sangat dinamis. Pertumbuhan

industri televisi lokal di Yogyakarta dapat menimbulkan beberapa tantangan

di masa depan yang dapat mempengaruhi stabilitas dan eksistensi stasiun

televisi lokal itu sendiri. Salah satu tantangan itu sendiri adalah kompetisi di

antara stasiun televisi dalam memperebutkan iklan. Hal ini merupakan

dampak orientasi televisi lokal di Yogyakarta sebagai sebuah industri yang

membutuhkan penunjang dan membantu untuk mempertahankan

keberadaannya. Salah satu stasiun televisi yang masih mempertahankan

keberadaanya sebagai televisi lokal tersebut adalah ADITV.

Stasiun televisi ADITV berdiri resmi pada tanggal 18 juli 2009 di

Yogyakarta dengan slogan televisi pencerahan bagi semua. Dengan semangat

mengembangkan daerah melalui media penyiaran, khususnya televisi ADITV

mampu mewarnai berbagai macam tayangan televisi yang saat ini jauh dari

nuansa pendidikan dan reguilitas. Seiring berjalannya waktu stasiun televisi

lokal di Yogyakarta semakin bertambah. Persaingan antara stasiun-stasiun

televisi ini pun tidak dapat dihindarkan dalam menarik minat pengiklan. Di

(21)

detik ini ADITV tetap mempertahankan lokalitasnya yang dimana ADITV

tetap berdiri sendiri tanpa memiliki jaringan.

Iklan sudah menjadi nafas hidup bagi industri pertelevisian, tanpa

pemasukan dari iklan stasiun tv tidak dapat bertahan. Semakin banyak

pengiklan yang masuk dalam sebuah stasiun televisi semakin banyak pula

keuntungan yang akan diperoleh. Hal ini disebabkan karena sebagian besar

kegiatan operasional pertelevisian dibiayai oleh pendapatan dari iklan. Setiap

stasiun televisi harus memiliki strategi agar dapat bertahan dalam bersaing.

Strategi tersebut dilakukan agar mendapatkan tempat dihati masyarakat

sehingga tertarik untuk beriklan. Terlebih ditengah kondisi perekonomian

nasional yang kurang stabil saat ini juga dapat mempengaruhi bisnis

pertelevisian. Biaya produksi yang semakin meningkat membuat iklan sangat

penting dalam membantu produksi. Menggali dana dari pihak ketiga mungkin

dapat dilakukan, tapi pihak ketiga tidak bisa percaya pada stasiun televisi

tersebut bila eksistensi tv tersebut belum menunjukan kinerja baiknya. Maka,

ditengah tiadanya dana alternatif iklan menjadi incaran utama.

Di dalam menarik peminat iklan, ADITV terdapat beberapa kendala,

Menurut Bilqis Prisbian Ningrum selaku Media partner di ADITV dan

bertemu dengan banyak klien, kendala tersebut adalah banyaknya asumsi

bahwa iklan di ADITV mahal dan masih susahnya sinyal ADITV di

daerah-daerah tertentu karena tidak semua daerah-daerah belum menerima ADITV secara

jernih karena pemancar belum maksimal untuk diterima. Untuk mendukung

(22)

suatu strategi promosi yang baik. Untuk itu diperlukan suatu strategi promosi

yang mengarah pada suatu penyampaian pesan yang efektif dan tepat sasaran.

Sehingga menjadikan perusahaan itu tidak ditinggalkan oleh khalayaknya,

begitu pula halnya dengan ADITV memiliki strategi dalam menjaring dan

menarik minat pengiklan dari perusahaan atau instansi swasta maupun

pemerintah agar tetap bertahan yaitu dengan cara personal selling. (Bilqis

Prisbian, Hasil Wawancara, November 2015).

Tabel 1. Data pengiklan ADITV dari tahun 2010 – 2015

Tahun Periode Jumlah pemasang

iklan

enam tahun menunjukan semakin meningkatnya pengiklanan dari tahun

ketahun. Pada tahun 2013 menunjukan kenaikan yang signifikan dibanding

tahun sebelumnya meskipun juga mengalami kenaikan, dari tahun 2012-2013

jumlah pengiklanan naik dari 158 menjadi 408. Kenaikan ini disebabkan oleh

beberapa faktor sehingga mengalami kenaikan yang signifikan. Faktor

tersebut adalah adanya perluasan kerjasama dengan beberapa Agency seperti

perusahaan swasta, kerjasama dengan TV swasta lokal seperti RBTV dan

Jogja TV dan yang terakhir melakukan perluasan kerjasama dengan

(23)

kesehatan, dinas pariwisata, dinas perkebunan . Semua faktor tersebut tidak

terlepas dari peran yang dilakukan oleh account axecutive dalam mencari

klien untuk memperluas kerjasama tersebut, karena penghasil terbesar dari

ADITV adalah dari account executive tersebut (Loko Kuswantoro, Hasil

Wawancara, Desember 2015). Maka dari itu penulis tertarik memilih

personal selling ADITV dalam menarik minat pengiklan karena penulis ingin

mengetahui strategi promosi yang di gunakan ADITV dengan cara

mendatangkan secara langsung kepada target atau calon klien dalam menarik

pengiklan karena ADITV merupakan tv swasta lokal yang benar-benar

mempertahankan lokalitasnya sebagai tv swasta lokal dan tidak memiliki

jaringan seperti tv swasta lokal lainnya yang ada di Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan

masalah sebagai berikut :

“Bagaimana aktivitas personal selling yang dilakukan ADITV

Yogyakarta dalam menarik minat pengiklan (periode tahun 2012-2015).” C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini

sebagai berikut:

Untuk mendiskripsikan aktivitas Personal Selling yang dilakukan ADITV

(24)

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

a. Diharapakan penelitian ini dapat dijadikan sebagai konstribusi yang dimana pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya

ilmu komunikasi dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangan

karya ilmiah terhadap mahasiswa ilmu komunikasi, dosen komunikasi,

praktisi serta pemerhati kajian komunikasi.

b. Penelitian ini dapat memperkaya wawasan di bidang ilmu komunikasi yang berkaitan dengan strategi promosi khususnya aktivitas personal

selling ADITV dalam menarik minat pengiklan.

c. Dapat menjadi bahan acuan untuk munculnya penelitian-penelitian baru dalam bidang komunikasi tentang strategi komunikasi khususnya

tentang personal selling.

2. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan dan

memperkuat strategi promosi khususnya aktivitas personal selling ADITV

Yogyakarta yang telah dilakukan sebelumnya , yang nantinya akan

menjaga dan mempertahankan lokalitas stasiun televisi di tengah pesatnya

persaingan stasiun lokal di Yogyakarta.

E. Kajian Teori

masalah yang dihadapi, sehingga kajian teori akan menjadi pokok-pokok

pikiran dalam menggambarkan permasalahan yang akan dihadapi dan

(25)

1. Personal Selling

Personal selling adalah improvisasi dari penjualan dengan

menggunakan komunikasi a person to person communication. Personal

selling ini sangat dominan dalam industri. Dalam marketing

communication, personal selling merupakan mitra pentingnya dan tidak

dapat digantikan dengan elemen promosi lainnya (Soemanagara, 2007:3).

Personal selling biasanya dilaksanakan oleh sales dibawah naungan sales

manager yang mempromosikan produk secara langsung kepada target

market. Seorang sales ketika bertemu klien atau konsumen memberikan

informasi tentang produk melalui sebuah peragaan penggunaan produk.

Adakalanya sales visit tidak melakukan peragaan karena produk yang

ditawarkannya dalam bentuk yang tidak tampak.

Belch dan Belch dalam Soemanagara (2007:43) menyebutkan istilah

dalam personal selling yaitu dyadic communication, mereka menyebutnya:

“this direct and intrapersonal communication lets sender immediately

receive and evaluate feedback from the receiver. This communication

process, know as dyadic communication (between two people or groups)

allows for more specific tailoring of the message and more personel

communication than do many of other discussed.”

Program personal selling yang menggunakan penjual dan

menekankan dyadic communication (komunikasi antara dua orang atau

(26)

komunikasi yang lebih personal, dan pengumpulan umpan balik secara

langsung dari para pelanggan.

Personal selling merupakan salah satu atau bagian dari IMC

(Integrated Marketing Communication), dimana untuk menyampaikan

sesuatu kepada konsumen dan pihak-pihak terkait, pemasar menggunakan

dan memilih aktivitas komunikasi melalui personal selling (Sulaksana,

2003:25). Dalam hal ini, personal selling merupakan alat yang paling

efektif dalam proses pembelian, khususnya untuk membangun referensi,

keyakinan dan mendorong aksi konsumen (Sulaksana, 2003:27). Personal

selling merupakan interaksi antar individu yang saling bertemu muka yang

ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, mempertahankan hubungan

pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain (Angipora,

2002:366).

Komunikasi personal selling adalah komunikasi yang dapat merubah

tingkah laku, atau memperkuat tingkah laku yang sudah ada sebelumnya.

Penjualan personal selling merupakan cara yang paling efektif untuk

menanamkan pilihan pembeli, keyakinan pembeli dan tindakan pembeli

pada tingkat tertentu dalam proses pembelian dimana berhadapan langsung

secara pribadi. Penjualan personal selling bersifat langsung dan interaktif

antara dua orang atau lebih sehingga setiap pihak dapat melihat dari dekat

kebutuhan dan ciri masing-masing, dan bias segera melakukan

(27)

a. Sifat dan Fungsi Personal Selling

Tujuan dari semua kegiatan atau usaha pemasaran adalah untuk

meningkatkan keuntungan. Dalam penerapannya, strategi komunikasi

pemasaran yang berbeda memiliki sifat dan fungsi yang berbeda pula.

Dipandang dari sisi sifat personal selling, Fandy Tjiptono (2008:224)

mengungkapkan sifat-sifat personal selling meliputi:

1) Personal Confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup,

langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih.

2) Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya segala

macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan beli sampai

dengan hubungan yang lebih akrab.

3) Response, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan

untuk mendengar, memperhatikan, dan menanggapi.

Strategi personal selling dipilih dan digunakan dalam kegiatan

pemasaran oleh suatu perusahaan karena memiliki fungsi yang efektif

dalam meningkatkan penjualan. Fandy Tjiptono (2008:224)

mengungkapkan fungsi personal selling adalah sebagai berikut :

1) Prospecting, yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan

mereka

2) Targeting, yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi

pembeli.

3) Communicating, yaitu memberi informasi produk perusahaan

(28)

4) Selling, yakni mendekati, mempresentasikan dan

mendemostrasikan mengatasi penolakan, serta menjual produk

kepada pelanggan.

5) Servicing, yakni memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada

pelanggan.

6) Information gathering, yakni melakukan riset dan intelegent pasar.

7) Allocating, yaitu menentukan pelanggan yang akan dituju.

b. Keunggulan Personal Selling

personal selling mempunyai karakteristik yang sangat berbeda

dengan alat promosi lainnya. Perbedaan karakteristik itu menyebabkan

penjualan personal selling mempunyai keunggulan-keunggulan

tertentu dibandingkan dengan alat promosi lainnya.

Keunggulan-keunggulan strategi personal selling menurut Sutisna (2002 : 315)

sebagai berikut :

1) Penjualan personal selling melibatkan komunikasi langsung

dengan konsumen (face to face).

2) Pesan dari penjualan personal selling lebih bisa membujuk

daripada periklanan publisitas di media massa.

3) Proses komunikasi face to face menjadikan konsumen potensial

harus memperhatikan pesan yang disampaikan oleh penjual.

4) Bagi penjual yang berkomunikasi dengan satu konsumen potensial

pada satu waktu, dia dapat merancang pesan secara berbeda pada

(29)

5) Dalam penjualan personal selling proses alur komunikasi terjadi

dua arah, sehingga konsumen secara langsung bisa bertanya

mengenai produk kepada penjual.

6) Penjual juga bisa menerima umpan balik secara langsung dari

konsumen potensial dalam bentuk keberatan, pertanyaan atau

komunikasi non variabel seperti mengangkat bahu atau menguap.

7) Penjual dapat menyampaikan pesan yang kompleks mengenai

karakteristik produk, yang tidak mungkin disampaikan iklan di

media elektronik dan media cetak.

8) Penjual dapat mendemonstrasikan produk atau menggunakan

tampilan audio visual untuk memperoleh perhatian penuh dari

konsumen potensial.

c. Langkah-langkah Personal Selling

Kesuksesan dalam memasarkan produk dan jasa melaui strategi

tertentu berkaitan juga dengan bagaimana seorang penjual

menjalankan langkah-langkah strategi tersebut. Menurut Philip Kotler

yang diterjemahkan oleh A.B Susanto (2007:317-319)

langkah-langkah personal selling adalah sebagai berikut :

1) Pendekatan pendahuluan

Pada tahap ini penjual perlu belajar sebanyak mungkin tentang

perusahaan dan calon pelanggan (apa yang dibutuhkan, siapa yang

terlibat dalam keputusan pembelian) dan pembelinya (karakteristik

(30)

menetapkan tujuan kunjungan menentukan kualifikasi calon,

mengumpulkan informasi, melakukan penjualan langsung. Tugas

lainnya adalah memutuskan pendekatan hubungan terbaik, yang

mungkin berupa kunjungan pribadi, telepon atau surat. Akhirnya,

penjual tersebut seharusnya merencanakan seluruh strategi

penjualan untuk pelanggan tersebut.

2) Presentasi dan peragaan

Pada tahap ini penjual harus menyampaikan ”cerita” produk

produk tersebut kepada pembeli, dengan mengikuti rumus AIDA

untuk memperoleh perhatian (attention), mempertahankan minat

(interest), membangkitkan keinginan (desire), menghasilkan

tindakan (action). Penjual tersebut menggunakan pendekatan fitur

(feature), keuntungan (advantage), manfaat (benefit), dan nilai

(value) atau FABV.

3) Mengatasi keberatan

Pada tahap ini penjual harus dapat mengatasi keberatan yang

diajukan oleh konsumen melalui pendekatan yang positif, seperti

meminta pembeli menjelaskan keberatan mereka, bertanya kepada

pembeli dengan cara yang mengharuskan pembeli tersebut

menjawab sendiri keberatan-keberatannya, menyangkal kebenaran

keberatan tersebut, atau mengubah keberatan menjadi alasan untuk

membeli. Menangani dan mengatasi keberatan adalah bagian dari

(31)

4) Menutup penjualan

Pada tahap ini, penjual mencoba untuk menutup penjualan.

Penjual harus mengetahui bagaimana mengenali tanda-tanda

penutupan pembeli, termasuk tindakan-tindakan fisik, pernyataan

atau komentar, dan pertanyaan sehingga konsumen mau melakukan

pembelian.

5) Tindak lanjut dan pemeliharaan

Tindak lanjut dan pemeliharaan diperlukan jika penjual

tersebut ingin diperlukan mengenai waktu pengiriman, syarat

pembelian dan hal-hal lain yang dirasakan penting bagi pelanggan

tersebut. Penjual juga seharusnya menyusun rencana pemeliharaan

dan pertumbuhan untuk pelanggan tersebut.

2. Pembagian Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar dapat dibagi ke dalam dua basis yaitu segmentasi

pasar konsumen dan segmentasi pasar bisnis (Kotler, 1995).

a. Segmentasi pasar konsumen

Yaitu membentuk segmen pasar dengan memperhatikan

tanggapan konsumen terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan

dan merk.

b. Segmentasi Pasar Bisnis

Pasar bisnis terdiri dari individu atau organisasi yang membeli

(32)

atau untuk digunakan dalam oprasi keseharian mereka atau untuk

dijual kembali.

Segmentasi pasar adalah suatu kegiatan untuk membagi-bagi atau

mengkelompokan konsumen ke dalam kotak-kotak yang lebih

homogen (Morissan, 2010). Khalayak konsumen umum memiliki sifat

yang sangat heterogen, maka akan sulit bagi perusahaan untuk

melayani semuanya. Oleh karennya harus dipilih segmen-segmen

tertentu saja dan meninggalkan segmen lainnya. Bagian atau segmen

yang dipilih itu adalah bagian yang homogen yang memiliki ciri-ciri

yang sama dan cocok dengan kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kebutuhan mereka. Dengan demikian, kita tidak bisa

mengatakan bahwa pasar suatu produk adalah seluruh penduduk

Indonesia yang berjumlah 250 juta jiwa. Konsumen sebanyak 250 juta

ini sangat tersegmentasi. Oleh karena itu, pasar masa depan adalah

pasar yang tersegmentasi. Hanya mereka yang paham betul konsep

segmentasi dengan baik yang akan mengusai pasar.

Praktisi pemasaran harus memilih satu atau beberapa segmen

konsumen saja yang memiliki karakter atau respons yang sama dari

seluruh penduduk Indonesia yang menjadi konsumen suatu produk.

Dengan memahami siapa konsumennya, maka praktisi pemasaran

dapat menentukan bagaimana cara menjangkaunya, produk apa yang

dibutuhkan dan bagaimana mempertahankan konsumen dari produk

(33)

konsumennya secara lebih baik, melakukan komunikasi yang lebih

persuasif dan terpenting adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan

konsumen yang dituju. Untuk memasarkan suatu produk misalnya,

praktisi pemasaran harus tahu siapa yang akan menjadi konsumennya.

Memang ada kalanya dalam pemasaran, segmentasi tidak di perlukan

yaitu bila struktur pasar bersifat monopolistik. Misalnya produk anda

merupakan satu-satunya produk yang ada di suatu daerah. Namun

ketika produk lain muncul dan jumlahnya semakin banyak maka

perlahan-lahan konsumen mulai memiliki referensi.

Suatu merek produk praktis tidak bisa menguasai seluruh lapisan

masyarakat. Perusahaan harus memilih segmen mana yang ingin

dikuasai dan untuk itu harus diketahui secara jelas konsumennya.

Misalnya, bagaimana kelas sosial-ekonomi konsumen dan produk

seperti apa yang mereka inginkan. Konsep segmentasi memberi

pegangan sangat penting dalam pemasaran, yaitu anjuran agar memilih

bagian tertentu saja dari khalayak konsumen yang sangat luas agar

dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya.

Dewasa ini hampir tidak ada satu produk pun yang dapat

melayani kebutuhan seluruh segmen konsumen. Dengan adanya

segmentasi konsumen, maka perusahaan dapat mendesain

produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan konsumen. Praktisi

pemasaran harus memahami kebutuhan konsumen dalam upaya untuk

(34)

mereka secara efektif. Identifikasi terhadap target pasar dilakukan

dengan mengelompokan sejumlah konsumen yang memiliki gaya

hidup, kebutuhan, dan kesukaan yang sama.

Dalam era persaingan dewasa ini setiap perusahaan harus

memiliki strategi yang jelas dalam merebut pelanggan. Misalnya ,

dalam industri televisi di Indonesia, sistem penyiaran berjaringan yang

akan diterapkan akan menghasilkan wilayah siaran yang semakin

mengecil dan terkotak-kotak. Tidak ada lagi media penyiaran yang

dapat melakukan siaran secara nasional. Wilayah siaran terbagi atas

puluhan media penyiaran lokal (daerah). Strategi program dan iklan

juga berubah berdasarkan kebutuhan konsumen yang ada di wilayah

tertentu yang bisa berbeda dengan wilayah lain. Teknik-teknik riset

yang dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir ini dapat

membantu praktisi pemasaran mendeteksi keinginan-keinginan

konsumennya. Jadi, perusahaan menempatkan konsumennya di tempat

yang utama, dan menyesuaikan produknya untuk memuaskan mereka.

Segmentasi konsumen juga membantu praktisi pemasaran untuk

mendeteksi siapa saja pesaingnya. Para pesaing bukanlah semata-mata

perusahaan yang menawarkan produk yang sama dengan produk kita,

tetapi juga produk yang mampu menjadi alternatif bagi kebutuhan

konsumen.

Bagaimana menyeleksi pasar sangat ditentukan oleh bagaimana

(35)

demikian, pasar yang dilihat oleh dua orang yang berbeda, yang

didekati oleh metode segmentasi yang berbeda akan menghasilkan peta

konsumen yang berbeda pula. Oleh karena itulah penting dipahami

struktur-struktur atau kelompok-kelompok konsumen yang ada di

tengah masyarakat. Dasar-dasar melakukan segmentasi yang terdiri

atas :

1) Segmentasi Demografis

Segmentasi konsumen berdasarkan demografi pada dasarnya

adaah segmentasi yang didasarkan pada peta kependudukan,

misalnya: usia, jenis kelamin, besarnya anggota keluarga,

pendidikan tertinggi yang dicapai, jenis pekerjaan konsumen,

tingkat penghasilan, agama, suku, dan sebagainya.

Data demografi juga sangat dibutuhkan dalam menentukan strategi

periklanan yang menyangkut bagaimana suatu produk di

komunikasikan kepada khalayak-khalayak sasaran. Dalam hal ini,

pemasang iklan perlu memahami media-media apa saja yang dapat

menjangkau segmen pasarnya, berapa anggaran yang dibutuhkan

untuk menjangkau masing-masing segmen itu, kapan sebaiknya di

siarkan dan siapa bintang iklan yang cocok untuk menjangkau

setiap segmen. Praktisi pemasaran perlu memahami data demografi

yang terkait dengan strategi iklan ini agar dapat menentukan media

yang paling sesuai dengan kebutuhannya. Kita akan membahas

(36)

a) Usia.

Biasanya konsumen dibedakan menurut usia anak-anak,

remaja, dewasa, dan orang tua. Tetapi pembagian ini masih

dianggap terlalu luas. Misalnya, kelompok usia dewasa

memiliki bentang usia yang cukup luas sehingga perlu dibagi

lagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Belch &

Belch, membagi segmentasi berdasarkan usia sebagai berikut :

Tabel 2. Kelompok Usia 0-64 tahun keatas

No Kelompok Usia

media massa berdasarkan usia yang di kelompokkan sebagai

berikut:

Tabel 3. Kelompok Usia 0-40 tahun keatas

(37)

b) Jenis kelamin.

Banyak sekali produk yang menggunakan pendekatan jenis

kelamin ini dalam pemasarannya. Ada satu merek produk yang

ditujukan hanya kepada wanita atau hanya kepada pria,

masing-masing memliki strategi promosi yang berbeda. Isi

media massa memengaruhi siapa yang akan menggunakan

media itu. Program televisi tertentu seperti program olahraga

biasanya disukai laki-laki, infotaiment disukai wanita, sinetron

(wanita). Program memasak (wanita), program berita

(laki-laki). Pada umumnya wanita, lebih banyak menonton televisi

daripada pria. Saat ini, jumlah penduduk pria dan wanita di

indonesia tidak jauh berbeda. Praktisi pemasaran harus

memahami kaitan antara isi media dengan siapa audiensinya

dalam mempersiapkan strategi promosi yang berhasil.

c) Pekerjaan.

Konsumen yang memiliki jenis pekerjaan tertentu umumnya

mengosumsi barang-barang tertentu dan berbeda dengan jenis

pekerjaan lainnya. Selera mereka pun umumnya juga berbeda

dalam mengonsumsi media massa. Kalangan eksekutif lebih

menyukai media yang dapat mendorong daya pikir mereka atau

membantu mereka dalam mengambil keputusan misalnya

(38)

Sementara kalangan pekerja kasar lebih menyukai musik

dangdut.

d) Pendidikan.

Konsumen dapat pula dikelompokan menurut tingkat

pendidikan yang akan dicapai. Pendidikan yang berhasil

diselesaikan biasanya menentukan pendapatan dan kelas sosial

mereka. Selain itu pendidikan juga menentukan tingkat

intelektual seseorang. Pada gilirannya tingkat intelektual ini

akan menentukan pilihan barang-barang, jenis hiburan, dan

program radio atau televisi yang diikutinya. Tingkat pendidikan

biasanya terkait pula dengan tingkat pekerjaan walaupun tidak

selalu. Seorang yang berpendidikan tinggi cenderung membaca

rutin surat kabar dan majalah-majalah tertentu sesuai dengan

tingkat pendidikannya. Biasa bacaannya agak berat,

memerlukan pemikiran-pemikiran dan analisis, menyukai

konsep-konsep baru dan tertantang untuk menggali hal-hal

baru. Sebaliknya, mereka yang hanya berhasil mencapai

sekolah dasar umumnya akan mencari bacaan-bacaan yang

ringan, mudah dipahami, banyak gambar atau foto, berjudul

besar dengan permasalahan sehari-hari yang dekat dengan

(39)

e) Pendapatan.

Produk yang dibeli seseorang biasanya erat hubungannya

dengan penghasilan yang diperoleh rumah tangga orang

tersebut. Selera atau konsumsi sangat dipengaruhi oleh kelas

yang ditinggali konsumen. Pendapatan seseorang akan

menentukan di kelas sosial mana dia berada dan kedudukan

seseorang dalam kelas sosial akan mempengaruhi

kemampuannya berakses pada sumber-sumber daya. Menurut

Lloyd Warner (1941), kelas sosial dibagi menjadi enam

bagian,yaitu:

(1) Kelas atas-atas (A +).

(2) Kelas atas bagian bawah (A).

(3) Kelas menengah atas (B+).

(4) Kelas menengah bawah (B).

(5) Kelas bawah bagian atas (C+).

(6) Kelas bawah bagian bawah (C).

Masing-masing kelas memiliki karakter berbeda-beda, yang

memengaruhi cara pandang dan cara mereka membelanjakan

uangnya. Mereka yang mendiami kelas-kelas tersebut pun

berbeda karakternya menurut lama barunya mereka berada di

kelas masing-masing. Mereka yang baru saja memasuki kelas

menengah (berasal dari kelas bawah) akan memiliki kebiasaan

(40)

mapan sacara turun-menurun dalam kelas itu. Perusahaan yang

akan beriklan di radio atau televisi harus menentukan apakah

ingin memasarkan produk untuk kalangan berpenghasilan

tinggi, menengah, atau bawah. Media massa harus menegaskan

kalangan mana yang menjadi targetnya sehingga pemasang

iklan dapat mempromosikan produknya secara tepat. Ada

beberapa konsep yang digunakan terkait dengan pendapatan

ini. Biasanya yang sering digunakan sebagai ukuran adalah

penghasilan dalam bentuk uang tunai (money income) yang

mencangkup penghasilan dari gaji, keuntungan usaha dari

bunga, dividen, royalti atau sumber-sumber lainnya yang

diterima secara tunai sebelum dipotong pajak dan

potongan-potongan lainnya. Penghasilan neto yang diterima seseorang

setelah dipotong pajak disebut dengan disposable income.

Adapun penghasilan seseorang setelah dipotong pajak dan

pengeluaran-pengeluaran untuk kebutuhan pokok disebut

dengan disceretionary income.

f) Agama.

Belakangan ini segmentasi agama telah digunakan untuk

memasarkan berbagai macam produk. Pada stasiun televisi,

segmentasi konsumen berdasarkan agama telah digunakan

untuk membuat program-program tertentu, misalnya sinetron

(41)

bernuansa agama ini dapat digunakan untuk memasarkan

produk-produk yang erat dengan agama. Namun demikian,

segmentasi cara ini umumnya sangat sensitif dan memerlukan

keseriusan dalam menjalin hubungan dengan konsumennya.

Segmentasi berdasarkan agama hanya dapat diterapkan pada

produk tertentu yang pasarnya amat sensitif terhadap

simbol-simbol agama.

g) Suku dan kebangsaan.

Pengelola pemasaran dapat pula melakukan segmentasi

konsumen berdasarkan suku dan kebangsaan sepanjang

suku-suku itu memiliki perbedaan yang mencolok dalam hal

kebiasaan-kebiasaan dan kebutuhan-kebutuhan bila

dibandingkan dengan suku-suku lainnya. Selain itu, tentu saja

segmennya harus cukup besar, potensial, dan memiliki daya

beli yang tinggi. Suku-suku tertentu biasanya memiliki ciri

khas dalam soal makanan, pakaian, dan cara berkomunikasi.

2) Segmentasi Geografis

Segmentasi ini membagi-bagi khalayak audiensi berdasarkan

jangkauan geografis. Pasar dibagi-bagi ke dalam beberapa unit

geografis yang berbeda yang mencangkup suatu wilayah negara,

provinsi, kabupaten, kota hingga kelingkungan perumahan.

Konsumen terkadang memiliki kebiasaan berbelanja yang

(42)

penganut segmentasi ini percaya setiap wilayah memiliki karakter

yang berbeda dengan wilayah lainnya. Oleh karenanya, setiap

wilayah di suatu negara perlu dikelompokan berdasarkan kesamaan

karakternya. Di Indonesia, banyak produsen barang dan jasa yang

memfokuskan penjualannya di Pulau Jawa karena di sinilah tinggal

separuh penduduk Indonesia. Konsentrasi pembangunan yang lebih

dipusatkan di pulau Jawa menyebabkan wilayah ini memiliki

penduduk dengan daya beli yang lebih kuat dan relatif lebih mudah

dijangkau oleh produsen yang berproduksi di pulau Jawa.

3) Segmentasi Geodemografis

Segmentasi ini merupakan gabungan segmentasi geografis

dengan segmentasi demografis. Para penganut konsep ini percaya

bahwa mereka yang menempati geografis cenderung memiliki

karakter-karakter demografis yang sama pula. Namun wilayah

geografis harus sesempit mungkin, misalnya kawasan-kawasan

pemukiman atau kelurahan. Contoh, orang-orang yang sama-sama

tinggal di daerah elit cenderung untuk memiliki karateristik yang

sama. Dengan kalimat lain, mereka yang tinggal di daerah elit

memiliki karakter berbeda dengan mereka yang bertempat tinggal

(43)

Tabel 4. Segmentasi Geodemografis

Segmentasi deskripsi

Demografi Khalayak dibeda-bedakan berdasarkan karateristik demografi, seperti usia, gender, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya. Geografis Khalayak dibeda-bedakan berdasarkan

wilayah tempat tinggalnya, misalnya wilayah dalam suatu negara (Indonesia barat, Indonesia timur) pulau, provinsi, kota, dan desa

geodemografis Khalayak yang tinggal di suatu wilayah geografis tertentu diyakini memiliki karakter demografi yang sejenis (namun wilayah geografis harus sesempit mungkin, misalnya kawasan-kawasan pemukiman atau kelurahan).

4) Segmentasi Psikografis

Psikografis adalah segmentasi berdasarkan gaya hidup dari

kepribadian manusia. Gaya hidup memengaruhi perilaku

seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi

seseorang. Misalnya, seorang wanita karier dan seorang ibu rumah

tangga tentu saja memiliki gaya hidup yang berbeda yang pada

akhirnya memengaruhi bagaimana mereka membelanjakan uang

mereka. Gaya hidup mencerminkan bagaimana seseorang

menghabiskan waktu dan uangnya yang dinyatakan dalam

aktivitas-aktivitas, minat dan opini-opininya. Dengan demikian,

psikografis adalah segmentasi yang mengelompokan audiensi

(44)

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan disusun untuk memudahkan penyajian hasil

analisis dan sekaligus memudahkan proses analisis penelitian. Untuk itu,

tulisan ini disusun secara sistematis yang terdiri dari 4 bab.

Bab pertama berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori dan

metode penelitian yang digunakan. Paparan pada bab ini berfungsi sebagai

pendahuluan yang mengantarkan isi pembahasan pada bab-bab berikutnya.

Bab kedua berisi tentang profil perusahaan tempat penelitian yaitu

ADITV Yogyakarta. Isi dari profil perusahaan terdiri dari sejarah perusahaan,

visi dan misi, struktur organisasi di dalam perusahaan tersebut.

Bab tiga merupakan penyajian dan analisis data. Pada penyajian

disajikan tentang pengaplikasian personal selling yang dilakukan perusahaan

pengembangan iklan dalam menarik klien dan mempertahankan klien yang

sudah ada. Bab ini terdiri dari hasil penelitian beberapa observasi langsung,

wawancara mendalam serta dokumentasi kemudian menganalisis personal

selling yang dilakukan ADITV dalam meningkatkan jumlah pengiklanan.

Bab empat merupakan kesimpulan yang sekaligus sebagai penutup

skripsi. Kesimpulan di dapat dari deskripsi hasil penelitian dan pembahasan

(45)

G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka jenis

penelitian yang dipakai oleh penulis adalah jenis penelitian deskriptif

kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mempunyai tujuan

untuk mengklarifikasikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan

masalah yang diteliti. Penelitian deskriptif hanya memaparkan situasi,

tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesa atau

membuat prediksi (Rakhmat, 2001). Penelitian ini menggunakan metode

kualitatif, yaitu metode analisis data dimana data tidak berwujud angka

melainkan menunjukkan suatu mutu dan kualitas, prestasi, tingkat dari

semua variabel penelitian yang bisa dihitung atau diukur secara langsung.

Data ini digunakan untuk menjelaskan atau melaporkan data dengan apa

adanya kemudian membagi interprestasi terhadap data tersebut (Rakhmat,

2001)

2. Teknik Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini akan dikumpulkan

melalui tiga cara:

a) Interview atau wawancara, subyek dalam penelitian ini adalah account

executive ADITV. Metode pemilihan informan dalam penelitian ini

ditentukan berdasarkan kriteria khusus yang telah ditentukan oleh

peneliti (purpossive random sampling). Kriteria yang digunakan

(46)

1) Account executive ADITV

2) Bekerja dengan baik dan mampu bekerja memenuhi target

3) Account executive yang mempunyai banyak jaringan

Dari ketiga kriteria di atas penulis memilih account executive

sebagai subyek dalam penelitian karena account executive ADITV

yang terjun langsung kelapangan dan bertemu langsung kepada calon

klien atau klien.

Cara mengumpulkan data dengan melakukan tanya jawab secara

langsung dengan responden atau narasumber, yang ditentukan untuk

memperoleh informasi yang berhubungan dengan laporan. Wawancara

dilakukan kepada dua informan, yang pertama ditujukan kepada Bapak

Loko Kuswantoro sebagai AE. Penulis memilih Bapak Loko karena

beliau termasuk salah satu senior di ADITV semenjak ADITV masih

menjadi televisi kampus di salah satu Universitas di Yogyakarta

hingga saat ini. Sehingga dapat memudahkan penulis mencari

informasi. Informan kedua yaitu Wiwit Lydiani Siregar, beliau juga

sama seperti Bapak Loko sebagai AE. Bu wiwit merupakan pegawai

ADITV yang memilik banyak banyak jaringan sehingga mudah

mendapatkan banyak klien dibandingkan dengan pegawai AE yang

lain. Sehingga sangat membantu penulis mencari informasi strategi

(47)

b) Studi Pustaka, upaya pengumpulan data dan teori melalui buku buku,

majalah, dan lain sebagainya. Mengambil sumber laporan dari

dokumen dan tulisan yang berkaitan dengan fokus penelitian.

c) Observasi (pengamatan langsung), upaya pengumpulan data dengan

cara melihat atau mengamati langsung aktivitas personal selling yang

dilakukan oleh ADITV.

Menurut Karl Weick sebagaimana dikutip oleh Jalaludin Rahmat

“observasi didefinisikan sebagai pemilihan, pengubahan, pencatatan

dan pengkodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenan

dengan organisme, sesuai dengan empiris” yakni peneliti melakukan

pengamatan secara langsung dilapangan. Posisi peneliti adalah non

partisipan, yaitu hanya melakukan pengamatan terhadap peristiwa

yang berkaitan dengan masalah penelitian. Observasi digunakan utuk

mengumpulkan data tentang proses atau kegiatan komunikasi

pemasaran khususnya personal selling.

3. Lokasi penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Arah Dunia Televisi di Jln Raya Tajem

KM 3, Panjen, Ngemplak, Wedomartani, Kec. Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta. Dengan obyek penelitian ini adalah aktivitas personal selling

yang dilakukan PT. Penelitian dilakukan di PT. Arah Dunia Televisi dalam

menarik klien.

4. Teknik Analisis Data

(48)

a) Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung melalui penelitian di

lapangan dalam hal ini merupakan sejumlah data atau keterangan yang

diperoleh secara langsung melalui cara observasi dan wawancara.

b) Data Sekunder

Data yang diperoleh dari mengamati, mempelajari, membaca

bahan-bahan tentang penjualan pribadi maupun kepustakaan dan

dokumen-dokumen yang terkait dengan penelitian. Analisis data

merupakan upaya mencari dan menyusun secara sistematik catatan

hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga

dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada

orang lain, (Sugiyono 2005:88).

Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan

menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu cara menarik

kesimpulan dengan memberikan gambaran atau menjabarkan terhadap

data yang terkumpul dalam bentuk uraian kalimat sehingga pada

akhirnya mengantarkan kepada kesimpulan. Proses analisis data

dilakukan sejak data diperoleh dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, catatan lapangan,

dokumen pribadi, gambar dan sebagainya. Setelah itu data tersebut

diambil sesuai dengan relevansi atau sesuai dengan kebutuhan peneliti.

Langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi data yang

(49)

membuat rangkuman inti proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu

dijaga sehingga tetap berada didalamnya. Kemudian disusun dalam

satuan-satuan yang dikategorikan dan diadakan pengabsahan data.

Teknik analisis data kualitatif mengarah pada reduksi data (Sugiyono,

2005:91) yaitu mengurangi data-data yang tidak relevan denga

rumusan masalah penelitian. Data-data lain yang diperoleh dapat

disusun dengan mencatat dan menyimpulkan kedalam susunan yang

sederhana. Selain reduksi data, dalam analisis data dilakukan

interpretasi data dengan cara menghubungkan konsep dan teori yang

berkaitan dengan penemuan penulis dilapangan.

H. Uji Keabsahan Data

Sebelum data dianalisis dan disajikan dalam laporan, maka data-data

yang diperoleh diuji keabsahannya terlebih dahulu menggunkan teknik

triangulasi sumber. Triangulasi menurut Julia Brenam (2002:88) pada

dasarnya bersumber ide “Multiple Operationalism” yang mengesankan bahwa

validitas temuan-temuan dan tingkat kepercayaan akan dipertinggi oleh

pemakaian lebih dari satu pendekatan untuk pengumpulan data. Sedangkan

menurut Lexy Moleong (1998:175-178), metode triangulasi merupakan teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data

itu, untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu. Hal ini

berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan terhadap

suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam

(50)

diperoleh dengan metode triangulasi sumber dalam penelitian ini adalah:

membandingkan hasil pengamatan dari data internal dan eksternal ADITV.

Apabila terjadi perbedaan antara hasil pengamatan dengan hasil wawancara,

atau ditemukan perbedaan informasi dari internal dan eksternal ADITV, maka

hal itu tidak menjadi persoalan, yang terpenting adalah alasan-alasan

(51)

A. Sejarah Singkat

Stasiun ADITV didirikan oleh persyarikatan Muhammadiyah yang

merupakan amanah Muktamar Muhammadiyah ke-43 di Banda Aceh

tahun1995 dan hasil Musyawarah Muhammadiyah Wilayah DIY.

Yogyakarta sebagai kota kelahiran Muhammadiyah yang juga pernah

menjadi ibu kota Negara Indonesia, Yogyakarta dikenal pula sebagai kota

pendidikan, pusat kegiatan intelektual, kebudayaan, politik dan social. Dalam

perkembangannya, situasi dan kondisi tersebut juga menyebar ke daerah

lain dan sekitarnya. ADITV melihat hal itu sebagai kekayaan yang

harus dipertahankan dan dikembangkan melalui mata acara yang bervariasi.

Sebagai televisi yang sebelumnya berkembang sebagai TV

Komunitas di Kampus UAD, ADITV terlahir dari beragam pemikiran dan

masukan dari berbagai kalangan baik Internal Muhammadiyah, maupun

tokoh masyarakat Yogyakarta. Dengan slogan Televisi pencerahan bagi

Semua ADITV telah mampu mewarnai berbagai tayangan TV yang saat

ini jauh dari nuansa pendidikan dan religiusitas. Dengan luas daerah

jangkauan tidak hanya di DIY, tapi juga sampai ke daerah Wonosobo,

Purwokerto, Klaten, Solo, dan Boyolali, ADITV menjadi televisi lokal

yang mampu menjadi wadah ekspresi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya

(52)

Di samping itu, dari aspek bisnis, ADITV juga telah mampu

menyediakan ruang promosi dan komunikasi bagi para pelaku usaha

mikro, kecil dan menengah (UMKM) di kawasan Daerah Istimewa

Yogyakarta dan sekitarnya. Sedangkan dengan pengemban peran

pencerahan, ADITV berkomitmen memberikan tontonan dan tuntutan

yang berbeda dengan televisi swasta nasional dalam rangka

meningkatkan kecerdasan dan membangun budaya bangsa yang berbasis

budaya lokal.

Secara kelembagaan, televisi yang sebelumnya bernama Ahmad

Dahlan TV (ADTV) ini dijalankan secara profesional dengan diberi nama

PT. Arah Dunia Televisi (ADITV). Hal ini dimaksudkan agar keberadaan

televisi yang menjadi cita-cita bersama warga Muhammadiyah,

sebagaimana yang dimandatkan dalam Muktamar Muhammadiyah di

Nangro Aceh Darussalam pada Muktamar ke-43 tahun 1995, lebih dapat

diterima di kalangan masyarakat secara umum. ADITV awalnya

beralamat Jalan Kapas Kompleks Kampus UAD dan sekarang pindah ke

lokasi yang baru di Jalan Raya Tajem Yogyakarta.

B. Visi Dan Misi 1. Visi

a. Visi dari ADITV adalah “Menjadi TV Lokal Utama dan

Unggulan di Yogyakarta yang menayangkan program-program

(53)

b. Menjadi penyedia konten Islami terbaik di tanah air (Best Islamic

Content Provider) pada tahun 2017

2. Misi

a. Pencerahan bagi semua. ADITV ada untuk menjadi Rahmatan lil

alamin. Menyajikan tayangan televisi yang tidak hanya sekedar

tontonan tetapi juga menjadi tuntunan

b. Mensiarkan Program TV dengan jiwa, nafas, dan nuansa

Islam dan KeMuhammadiyahan

c. Menjadi alternatif utama tayangan televisi bagi masyarakat

d. Menjalankan Unit Usaha Mandiri yang berorientasi manfaat

dengan profesionalisme

e. Semangat perjuangan Dakwah modern untuk mencerahkan

seluruh masyarakat

C. Jangkauan Siaran

(54)

ADITV berada pada channel 44UHF berdasarkan keputusan

Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 96/ KEP/ M. KOMINFO/ 3/

2009 tertanggal 9 maret 2010 dan Keputusan Komisi Penyiaran

Indonesia nomor 151/ IPP-UCS/ LPS.DIY/ KPI/ 04/ 2009 tertanggal 6 april

2009. Dengan jangkauan di wilayah DIY dan Jawa Tengah.

D. Deskripsi Singkat Perusahaan

Gambar 2 : ADITV Pencerahan Bagi Semua

ADITV adalah sebuah stasiun televisi di Yogyakarta yang

mengusung misi “pencerahan bagi semua” dan mempunyai visi untuk

“menjadi penyedia konten Islami terbaik di tanah air (best Islamic content

provider) pada 2017” yang berlandaskan pada dua “kunci sukses” dan

“budaya kerja” dengan mengusung semangat MUSLIM, MUDA, MODERN.

Tujuan ADITV adalah mencapai ridha Allah SWT dengan bekerja keras

untuk mencapai visi dan misi. Filosofi ADITV adalah berlomba-lomba dalam

(55)

ADITV mempunyai segmentasi SES C, D, E (dengan kualitas tayang A,

B) dan mempunyai target sebagai TV keluarga khususnya Anak Dan Ibu

(A-D-I). Prinsip-prinsip ADITV adalah sebagai berikut :

a. Bekerja dengan ikhlas dan amanah untuk mencapai ridha Allah SWT

b. Saling menghormati, menghargai, dan berdedikasi

c. Menginspirasi, berwawasan luas dan mempunyai visi kedepan

d. Bekerja dengan gembira, selalu optimis dan positive thinking

e. Selalu mengedepankan kreativitas, inovasi dan menjadi pionir

dalam setiap perubahan menuju kebaikan

f. Selalu berusaha menyajikan tayangan dengan kualitas terbaik

g. Melaksanaan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab dan selalu

berupaya keras untuk mempersembahkan hasil terbaik

h. Mengedepankan kerjasama, kebersamaan dan kemitraan

1. INTEGRITAS

a. Pernyataan Nilai (Value Statement)

Membangun kepercayaan dengan menaga kejujuran, tanggung jawab

dan moral

b. Panduan Perilaku

1) Bersedia bekerja dengan tanggung jawab, keikhlasan dan dedikasi

2) Mencintai pekerjaan dan menjaga citra perusahaan

3) Mengutamakan kedisiplinan dan etos kerja untuk memberikan

(56)

c. Perilaku yang harus dihindari

1) Menerima dan atau memberi suap dan memberi hal ilegal

2) Membuat ranah, isu-isu negatif yang merusak suasana kerja

d. Panduan Perilaku Pemimpin

1) Memberi teladan dalam menjaga kejujuran, moral dan amanah

2) Ikhlas menerima kritik, bersikap adil dan bijaksana

2. KREATIVITAS

a. Pernyataan Nilai (Value Statement)

Melaksanakan tugas dengan segala daya untuk mencapai kinerja

terbaik, inovatif, dan menginspirasi

b. Panduan Perilaku

1) Menyelesaikan pekerjaan dengan senang dan gembira

2) Selalu bersemangat dan pantang menyerah untuk memberikan

hasil yang terbaik

3) Tidak cepat puas atas hasil yang dicapai

c. Perilaku yang harus dihindari

1) Mudah menyerah, malas

2) Puas dengan hasil apa adanya

d. Panduan Perilaku Pemimpin

1) Berfikir strategis sehingga bisa mengambil keputusan dengan

cepat, tepat dan akurat

2) Mampu berfungsi sebagai perencana, pengelola, sekaligus

(57)

3. KERJASAMA

a. Pernyataan Nilai (Value Statement)

Terbuka untuk kerjasama dengan semangat saling menghargai dan

menghormati untuk mencapai hasil terbaik

b. Panduan Perilaku

1) Bersedia mendengar dan menghargai pendapat orang lain

2) Terbuka untuk mengungkap ide dan gagasan

3) Berfikir positif

c. Perilaku yang harus dihindari

1) Egois, arogan

2) Masa bodoh dan tidak peduli

d. Panduan Perilaku Pemimpin

1) Menjadi koordinator dan komunikator yang baik

2) Memotivasi dan mengarahkan anggota tim

3) Menciptakan suasana kerja yang kondusif

E. Logo

(58)

ADi-TV Perjuangan : Kami hadir untuk menjawab tantangan jaman, menjadikan TV kami sebagai wahana perjuangan dakwah modern.

Di era informasi dan teknologi ini kami ingin meneruskan perjuangan

Ahmad Dahlan bagi Indonesia (A-D-I) di abad millenium untuk

mencerahkan masyarakat.

ADi-TV Harapan : Ditengah maraknya berbagai tayangan televisi yang tidak mendidik dan merusak masyarakat, kami bertekad untuk terus

mensiarkan program TV dengan jiwa dan nafas Islami. Kami akan

menjadi alternatif utama TV keluarga, yang terus menyajikan tayangan

bermutu khususnya bagi Anak dan Ibu (A-D-I).

ADi-TV Masa Depan : Kami adalah anak anak muda terbaik Yogyakarta yang siap mengantar ADi TV menjadi TV masa depan. Dengan

memperkuat strategi branding 3M : Muslim - Muda - Modern kami yakin

selalu punya tempat di hati masyarakat, menjadikan kami berbeda dengan

(59)

F. Struktur Organisasi

Gambar 4 : Struktur Organisasi ADITV

(60)

1. Proses Penentuan Personal Selling Sebagai Alat Promosi PT. Arah Dunia Televisi (ADITV)

a. Menentukan Target Audience

PT. Arah Dunia Televisi (ADITV) merupakan perusahaan yang

bergerak dalam bidang industri media pertelevisian lokal di

Yogyakarta, yang dimana dari aspek bisnis ADITV menyediakan

ruang promosi yang sangat efektif untuk wahana branding dan

sosialisasi program kerja. Oleh karena itu ADITV menawarkan

beberapa kerjasama yang dimana kerjasamanya tergantung instansi

atau agency karena kebutuhanhannya berbeda-beda.

Target sasaran PT. Arah Dunia Televisi yang pertama adalah

melalui Muhammadiyah, karena saham ADITV sebagian besar milik

Muhammadiyah seperti SMA Muhammadiyah 1, SMK

Muhammadiyah 3, SMP Muhammadiyah 6, STIKES Aysiyah, SD

Muhammadiyah pakem, SD Muhammadiyah Sukonandi, SD

Muhammadiyah Bodon, SD Muhammadiyah Purwodiningratan, SD

Budi Mulia, SD Budi Mulia Pandeansari, SMA Budi Mulia, SMK

Budi mulia, SMP Budi Mulia, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas

Muhammadiyah, Suara Muhammadiyah. Seperti yang kita tahu

(61)

setiap tahun mengadakan event-event dan membutuhkan promosi

untuk acaranya. Yang kedua melalui dinas-dinas yang ada di

Yogyakarta seperti Dinas Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Dinas

Pariwisata, Dinas Perkebunan. karena dinas-dinas juga membutuhkan

promosi.

b. Melakukan analisis situasi

Analisis situasi adalah analisis terhadap strenght (kekuatan),

weakness (kelemahan), opportunity (peluang) dan threat (ancaman)

yang ada pada PT. Arah Dunia Televisi (ADITV). Analisis situasi

dilakukan untuk mengetahui langkah-langkah yang dilakukan dalam

memilih promosi yang dilakukan.

1) Strenght (kekuatan)

PT. Arah Dunia Televisi (ADITV) memiliki target, melalui

Muhammadiyah yaitu SMA Muhammadiyah 1, SMK

Muhammadiyah 3, SMP Muhammadiyah 6, STIKES Aysiyah, SD

Muhammadiyah pakem, SD Muhammadiyah Sukonandi, SD

Muhammadiyah Bodon, SD Muhammadiyah Purwodiningratan,

SD Budi Mulia, SD Budi Mulia Pandeansari, SMA Budi Mulia,

SMK Budi mulia, SMP Budi Mulia, Universitas Ahmad Dahlan,

Universitas Muhammadiyah, Suara Muhammadiyah. Dinas-dinas

seperti seperti Dinas Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Dinas

Pariwisata, Dinas Perkebunan dan agency-agency swasta seperti

Gambar

Tabel 1. Data pengiklan ADITV dari tahun 2010 – 2015
Tabel 2. Kelompok Usia 0-64 tahun keatas
Tabel 4. Segmentasi Geodemografis
Gambar 1 : Jangkauan Siaran ADITV Yogyakarta
+7

Referensi

Dokumen terkait

27 (school visit) untuk mengetahui situasi dan kondisi sekolah baik secara kuantitatif maupun kualitatif; (2) kunjungan kelas (class visit) untuk memperoleh

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran gaya kepemimpinan dan manajemen konflik kepala ruangan yang dipersepsikan oleh perawat

Semakin tinggi skor atas jawaban responden maka semakin baik

B3 : mencatat jumlah kendaraan jenis UM yang melakukan gerakan belok kiri dari arah pendekat Timur, gerakan belok kanan dari arah pendekat Barat, mengawasi kamera

Berdasarkan hasil temuan di lapangan, diperkuat dengan teori serta wawancara mengenai penggunaan akun anonim dan identitas samaran pada jejaring sosial Twitter dan

Karena data pada survei ini dikumpulkan pada level individu, maka metoda analisis yang digunakan terhadap data tingkat bangkitan pergerakan taksi saat ini dengan

Untuk semua guru-guruku, atas keikhlasannya berbagi ilmu dan pengalaman hidup yang tidak mampu ku ukur, dengan penuh hormat saya ucapkan terima kasih bagi bapak

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Pramudya Iranto, menyatakan bahwa skripsi dengan judul: PENGARUH KONVERGENSI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARD (IFRS)