LAPORAN KERJA PRAKTEK
ANALISA SISTEM INFORMASI RAWAT INAP
PADA RUMAH SAKIT UMUM (RSU) HAJI
SURABAYA
Oleh:
Rizki Alfiazca Pasca P. (08.41010.0341)
Dimas Bandung P. (08.41010.0342)
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
2011
STIKOM
iv
Rumah sakit umum (RSU) Haji Surabaya adalah rumah sakit milik
pemerintah propinsi Jawa Timur yang digunakan sebagai sarana penunjang
pelayanan bagi masyarakat. RSU Haji khususnya pada bagian instalasi rawat inap
mempunyai transaksi yang cukup banyak setiap harinya. Pencatatan – pencatatan
data yang dilakukan telah terkomputerisasi, meskipun demikian masih ada
kekurangan atau kelemahan yang terjadi pada sistem yang ada sehingga
mengurangi efisiensi kerja dan pelayanan.
Permasalahan dari laporan proyek ini adalah bagaimana membuat suatu
desain Sistem Informasi Rawat Inap pada RSU Haji Surabaya yang dapat
membantu dalam perencanaan, pengembangan, pengelolaan dan penggunaan alat
bantu teknologi informasi untuk memudahkan pegawai dalam menyelesaikan
seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pengolahan data dan pengolahan
informasi.
Dengan diterapkannya Analisa Sistem Informasi Rawat Inap pada bagian
Rawat Inap RSU Haji Surabaya, maka diharapkan dapat mengetahui kekurangan
dari sistem yang ada. Kemudian dapat memberikan gambaran sistem baru yang
akan memberikan nilai tambah untuk sistem informasi rawat inap pada RSU Haji
Surabaya .
Kata kunci :sistem, informasi, sistem informasi, rawat inap
STIKOM
vii
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN iii
ABSTRAKSI iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Perumusan Masalah 2
1.3 Pembatasan Masalah 2
1.4 Tujuan 2
1.5 Sistematika Penulisan 3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4
2.1 Sejarah Umum Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya 4
2.2 Visi dan Misi Perusahaan 5
2.3.Fasilitas Pelayanan 5
2.3.1 Pelayanan Rawat Inap 5
2.3.2 Gawat Darurat 7
2.3.3 Poliklinik Spesialis 8
STIKOM
viii
2.3.6 Unit Pelayanan Intensif (ICCU, NICU) 9
2.3.7 Rehabilitasi Medik 11
2.3.8 Pelayanan Unggulan 11
BAB III LANDASAN TEORI 12
3.1 Sistem 12
3.2 Informasi 13
3.3 Sistem Informasi 13
3.4 Rumah Sakit 14
3.5 Pelayanan Rawat Inap 14
3.6 Rekam Medis 14
3.7 Analisa dan Perancangan Sistem 15
3.8 Data Flow Diagram 16
3.9 Entity Relational Diagram 18
BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM 20
4.1 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan 20
4.1.1 Dokumen Flow Pendaftaran 20
4.1.2 Dokumen Flow Tindakan 20
4.2 Desain Sistem 25
4.2.1 System Flow 25
4.2.1.1 System Flow Pendaftaran 25
4.2.1.2 System Flow Tindakan 27
STIKOM
ix
4.2.2.2 Diagram Berjenjang 30
4.2.2.3 Data Flow Diagram Level 0 31
4.2.2.4 Data Flow Diagram Level 1 32
4.2.3 Entity Relational Diagram 34
4.2.3.1 Conceptual Data Model 34
4.2.3.2 Pysical Data Model 35
4.2.4 Desain Interface 36
4.2.4.1 Desain Input 36
4.2.4.2 Desain Output 45
BAB V PENUTUP 48
5.1 Kesimpulan 48
5.2 Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 50
STIKOM
1
1..1 Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi informasi telah merambah dengan cepat keberbagai bidang. Terutama di negara maju, teknologi informasi menjadi sangat penting dalam menunjang pengambilan keputusan yang cepat dan tepat berdasarkan data yang akurat baik dalam bidang ekonomi, politik, ilmu pengetahuan maupun kesehatan.
Adanya kemajuan teknologi informasi telah mendorong banyak pihak untuk ikut berperan serta dalam pembangunan seperti halnya Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dan menciptakan generasi penerus yang sehat dan berkualitas. Pihak rumah sakit khususnya bagian rawat inap merasakan akan pentingnya sarana teknologi informasi khususnya dalam pengolahan data pasien, serta pembuatan laporan pada bagian rawat inap.
Meskipun telah diterapkan teknologi informasi pada RSU Haji Surabaya, masih ditemukan beberapa kendala pada proses pemesanan kamar pasien di bagian rawat inap. Agar kendala tersebut dapat diminimalkan maka perlu dilakukan analisa sistem informasi sehingga dapat diketahui kelemahan pada sistem. Berdasarkan kelemahan tersebut, dapat dibuatkan desain sistem baru yang akan mempermudah bagi pihak pengguna RSU Haji Surabaya untuk menyajikan
STIKOM
informasi yang akurat dan lebih efisien guna menunjang layanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat.
1..2
STIKOM
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat di rumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana menganalisa Sistem Informasi Rawat Inap sehingga dapat mengintegrasikan pada semua bagian dan menghasilkan laporan untuk mendukung pengambilan keputusan ?
1..3 Batasan Masalah
Agar pembahasan laporan kerja praktek ini lebih fokus maka perlu diberikan batasan masalah agar semakin jelas permasalahan yang dibahas, meliputi :
1. Perancangan sistem untuk bagian rawat inap pada RSU Haji Surabaya.
2. Perancangan sistem untuk proses pengolahan pendaftaran pasien dan tindakan pasien.
2.4 Tujuan
Adapun tujuan dari analisa sistem informasi ini adalah sebagai berikut : 1. Memberikan rekomendasi terhadap kelemahan sistem yang sudah ada. 2. Menghasilkan desain sistem rawat inap yang baru.
2.5
STIKOM
Sistematika Penulisan
Laporan kerja praktek ini memiliki beberapa bab dan berbagai sub-sub bab yang bertujuan menjelaskan pokok bahasan dalam menyusun laporan ini. Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan secara garis besar latar belakang masalah, perumusan masalah , batasan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini menjelaskan secara singkat tentang Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya.
BAB III LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan teori yang dipakai dalam menganalisa sistem informasi rawat inap antara lain penjelasan tentang sistem, informasi, sistem informasi, rumah sakit, pelayanan rawat inap, rekam medis, analisa dan perancangan, data flow diagram, entity relational diagram .
BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM
Bab ini menjelaskan tahapan dan langkah-langkah sistematis dalam menyelesaikan proyek ini. Bab ini juga berisi tentang System Flow, Context Diagram(CD), Data Flow Diagram(DFD), Entity Relationship Diagram(ERD), DesainInterface.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi uraian kesimpulan tentang sistem yang telah dibuat, beserta saran-saran yang diambil sesuai dengan hasil pembahasan.
STIKOM
STIKOM
4
1..1 Sejarah Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya
Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya adalah rumah sakit milik
pemerintah provinsi Jawa Timur yang didirikan berkenaan peristiwa yang menimpa para jemaah Haji Indonesia di terowongan Mina pada tahun 1990.
Dalam perkembangannya RSU Haji Surabaya menerima bantuan dana dari
pemerintah Arab Saudi dan bantuan dana dari pemerintah provinsi Jawa Timur, yang digunakan untuk membangun gedung beserta fasilitasnya yang resmi dibuka pada 17 April 1993, sebagai RSU bertipe C. Pada tahun 1998 berkembang menjadi RSU tipe B NON pendidikan dan kemudian pada tanggal 30 Oktober,
RSU Haji berubah status menjadi RSU tipe B Pendidikan.
Untuk mendukung operasional RSU Haji Surabaya memiliki 226 tempat tidur perawatan, ditunjang dengan alat medis canggih dan dokter spesialis senior
di kota Surabaya. RSU Haji Surabaya melayani semua lapisan masyarakat umum dengan motto “menebar salam dan senyum dalam pelayanan”. Dengan fasilitas yang tersedia, RSU Haji telah ikut mendidik mahasiswa kedokteran dan
menyelenggarakan postgraduate training untuk dokter dari RS seluruh Jawa Timur.
1..2
STIKOM
Visi dan Misi Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya
Visi dari Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya adalah menjadi
Rumah Sakit pilihan masyarakat, prima dan islami dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian.
Misi dari Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya adalah :
1. Menyediakan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas melalu sumber daya manusia yang profesional, mukhlis dan komitmen tinggi
2. Meningkatkan kualitas hidup sesuai harapan pelanggan
3. Mewujudkan sarana prasarana yang memadai
4. Mewujudkan wahana pembelajaran dan penelitian dalam upaya membentuk profesional yang handal.
5. Menanamkan budaya kerja sebagai bagian dari ibadah dan profesionalisme.
6. Mengembangkan program unggulan
7. Mengembangkan jejaring dengan institusi lain
7.3 Fasilitas Pelayanan
Fasilitas pelayanan yang dimiliki RSU Haji Surabaya dibagi menjadi
beberapa kelompok yaitu:
7.3.1 Pelayanan Rawat Inap
RSU Haji menyediakan total 226 tempat tidur rawat inap yang terbagi menjadi dua kelas yaitu rawat inap paviliun kelas utama dan rawat inap kelas
umum. Dimana pada rawat inap paviliun kelas utama terbagi menjadi VVIP, kelas 1A (VIP A) dan kelas 1B (VIP B), kelas2 (utama 1) dan kelas 3 (utama 2).
STIKOM
Sedangkan untuk rawat inap kelas umum terbagi menjadi kelas I, kelas II dan kelas III.
Adapun tarif rawat inap yang berlaku untuk masing-masing tipe kamar, yaitu :
Table 2.1 Tarif Rawat Inap Paviliun Kelas Utama
No Jenis Tarif VVIP Kelas 1A(VIP A) Kelas 1B(VIP B) Kelas 2(Utama 1)
Kelas 3 (Utama
2) 1
Akomodasi 470.000,-Rp 292.000,-Rp 217.000,-Rp 139.000,-Rp 94.000,-Rp
2 Jasa
Pelayanan Visite Dokter
Spesialis
Rp
200.000,- 150.000,-Rp 150.000,-Rp 100.000,-Rp 75.000,-Rp
3 Jasa Konsultasi Dokter Rp 150.000,-Rp 100.000,-Rp 100.000,-Rp 75.000,-Rp 50.000,-4 Jasa Konsultasi antar Dokter Spesialis Rp
200.000,- 150.000,-Rp 150.000,-Rp 100.000,-Rp 75.000,-Rp
Table 2.2 Tarif Rawat Inap Kelas Umum
No Kelas Letak Fasilitas Tarif / hari
1
I Gedung A(Shofa)
a) Luas ruangan 30 m2 b) 1 kamar 3 pasien c) AC, TV, Lemari d) Wastafel
e) Kamar mandi dalam
Rp
85.000,-2 II Gedung B a) Luas ruangan 30 m2 Rp
56.000,-STIKOM
(Marwa) b) 1 kamar 4 pasien c) Kipas angin d) Wastafel
e) Kamar mandi dalam
3
II Gedung C(Marwa)
a) Luas ruangan 60 m2 b) 1 kamar 6 pasien c) Kipas angin d) Wastafel
e) Kamar mandi dalam
Rp
56.000,-4
III Gedung C (Marwa)
a) Luas ruangan 60 m2 b) 1 kamar 8 pasien c) Kipas angin d) Wastafel
Kamar mandi dalam
Rp
30.000,-d)3.2 Gawat Darurat
Instalasi Gawat Darurat (IGD) melayani pertolongan pertama pada kasus / penyakit yang tergolong emergency, yaitu melakukan diagnosis dan pengobatan
pada penyakit akut dan cedera yang memerlukan tindakan segera. Pasien yang datang di IGD selalu dinilai kegawatannya menjadi 3 prioritas. Yaitu prioritas 1,2 dan 3. Prioritas 1 merupakan kasus / penyakit dengan kegawat daruratan yang
mengancam jiwa. Proritas 2,untuk gawat darurat ringan. Prioritas 3, untuk kasus / penyakit yang bukan gawat darurat. Pasien dengan prioritas 1 menjadi pilihan utama petugas untuk mendahulukan pelayanan. Sampai kondisinya stabil baru
melayani pasien prioritas 2 dan seterusnya. Karena itu perlu pengertian dan kesabaran dari pasien atau pengantarnya. Prioritas 1, 2 dan 3 ditentukan oleh dokter IGD sesuai derajat kegawatannya.
STIKOM
Instalasi gawat darurat (IGD) RSU Haji Surabaya buka 24 jam dan dilengkapi dengan ambulance, radiologi, laboratorium, ruang resusitasi, ruang operasi emergency, ruang pemeriksaannon emergency, ruangtriage.
d)3.3
STIKOM
Poliklinik Spesialis
Pada poliklinik spesialis ini meliputi : anak, bedah plastik, bedah syaraf,
bedah tulang / ortopedi, bedah umum, bedah urologi, gigi dan mulut, hamil dan kandungan, jantung, kesehatan jiwa, konsultasi gizi, kulit dan kelamin, mata, paru, penyakit dalam, pencegahan (general check up dan imunisasi), psikologi,
rehabilitasi medik, saraf, dan THT (telinga, Hidung, Tenggorokan).
d)3.4 Pelayanan Dokter Spesialis
Pelayanan Dokter Spesialis ditunjang oleh alat medis : audiometer, autorefroctometer, biometri, brain mapping, bronskoskopi, chart proyektor, CT
scan, echocardiogram, Elekto Encefalografi (EEG), Elektro kardigrafi (ECG), endoskopi, fako emulsifikasi, goldmann perimeter, keratometer, lensometer, spirometer, slit lamp, USG with color Doppler.
d)3.5 Bedah Sentral
Dilayani oleh para dokter spesialis bedah yang berpengalaman meliputi :
a) Bedah umum
b) Bedah tulang (orthopedic)
c) Bedah saraf
d) Bedah urologi
e) Bedah plastik
STIKOM
f) Bedah obstetri & ginekologi
g) Bedah THT
h) Bedah mata
i) Bedah kulit dan kosmetik
i)3.6 Unit Pelayanan Intensif (ICCU, NICU)
Unit pelayanan Intensif di RSU Haji Surabaya dibagi menjadi 3 yaitu : a) ICCU, NICU
b) Hemodialisa
c) Pelayanan pusat rujukan kesehatan haji.
Pelayanan pusat rujukan kesehatan haji mempunyai beberapa pelayanan antara lain : pelayanan kesehatan haji / calon haji, pelayanan di klinik kesehatan haji, pelayanan penunjang kesehatan haji dan pelayanan kesehatan haji
spesialistik.
Pelayanan kesehatan haji / calon haji :
Saat melaksanakan ibadah haji disamping memerlukan kemampuan
material, juga diperlukan kemampuan fisik yang prima. Oleh karena itu pelayanan kesehatan haji bertujuan menyampaiakan profil / status kesehatan seseorang agar dapat mengetahui kondisi fisiknya sehingga dapat menjalankan ibadah haji, serta
memberikan bimbingan arahan dibidang kesehatan selama melaksanakan ibadah haji.
STIKOM
Jenis pelayanan di klinik kesehatan haji : a) Konsultasi kesehatan haji.
b) Rujukam kesehatan haji spesialistik.
c) Imunisasi haji.
d) Pelatihan peningkatan kebugaran haji.
e) Ceramah dan bimbingan manasik kesehatan haji.
f) Pelatihan medis petugas haji.
g) Reportase kondisi kesehatan jamaah haji.
h) Penelitian kesehatan haji.
Pelayanan penunjang kesehatan Haji
a) General check up kesehatan haji
b) Penunjang diagnosa kesehatan haji
c) Bedah sentral
d) Unit pelayanan intensif
Pelayanan rujukan kesehatan haji spesialistik :
a) Klinik jantung
b) Klinik syaraf
STIKOM
c) Klinik penyakit dalam
d) Klinik hamil
e) Klinik kandungan, KB, infertiliti dan onkologi
f) Klinik rehabilitasi medik
g) Klinik paru
h) Klinik mata
i) Klinik THT
j) Klinik jiwa
k) Klinik akupuntur
l) Klinik bedah :
1) Umum, urologi, ortopedi, saraf, plastik
2) Obstetri & gynecology, mata, THT
3) Kulit kosmetik
l)3).7 Rehabilitasi Medik
Melayani berbagai pelayanan kesehatan untuk pemulihan penderita pasca
stroke, cedera kepala, nyeri otot / sendi / tulang dan senam hamil serta senam asma dipandu oleh fisioterapis handal yang didukung oleh peralatan terapi yang lengkap.
STIKOM
Peralatan :
a) Alat Modalitas Terapi, meliputi : rangsang elektrik, tens faradisasi, traksi elektrik untuk leher dan pinggang, infra red, parafin bath
b) Gymnasium meliputi : senam hamil, senam asma, senam nifas, alat-alat untuk latihan sendi bahu, senam osteoporosis
c) Alat – alat latihan tumbuh kembang anak
d) Pembuatan dan persediaan alat – alat bantu, meliputi : kruk , walker, sepatu koreksi (untuk anak dan dewasa), korset, tripod, latian untuk ,penderita stroke, nebulizer / chest therapy
l)d).8 Pelayanan Unggulan a) Pelayanan rujukan jamaah haji. b) Pelayanan kosmetika medik.
c) Bedahendoscopy.
d) Pelayanan paripuna medis dan rohani (bimbingan kerohanian). e) Medical Check Up (MCU).
STIKOM
12
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Sistem
Gondodiyoto (2007) menyatakan sistem adalah merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Berdasarkan batasan pengertian tersebut, sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Sistem adalah kumpulan elemen-elemen atau sumber daya yang saling berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki.
2. Sistem memiliki sasaran yang akan dicapai. Setiap sistem berusaha mencapai satu atau lebih sasaran yang merupakan arah, yang merupakan kekuatan yang memberikan arah suatu sistem.
3. Konstruksi sistem terdiri dari : masukan, proses, dan keluaran. Masukan merupakan semua arus berwujud atau tidak berwujud yang masuk ke sistem. Keluaran merupakan semua arus keluar atau akibat yang dihasilkan. Proses terdiri dari metode yang digunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
4. Sistem memiliki pengguna. Setiap sistem harus mengarahkan sub sistemnya agar dapat mencapai sasaran. Sasaran sistem sebagai ukuran penentu keberhasilan suatu sistem.
5. Sistem memiliki batasan.
6. Sistem memiliki sub sistem yang membentuk suatu jaringan terpadu. 7. Sistem memerlukan pengendalian.
STIKOM
3.2 Informasi
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti (bermanfaat) bagi penerimanya, menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata yang dapat dipahami dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan, sekarang maupun masa depan (Gondodiyoto, 2007). Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Data sebagai input perlu diolah oleh suatu sistem pengolahan data agar dapat menjadi output, yaitu informasi yang lebih berguna bagi pemakainya.
Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa :
1. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna, lebih bermanfaat dan lebih berarti bagi penggunanya.
2. Data menggambarkan suatu kejadian-kejadian, data dinyatakan sebagai simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata, angka-angka, atau huruf-huruf yang menunjukkan suatu ide, obyek, kondisi atau situasi tertentu.
Informasi digunakan untuk pengambilan keputusan. Bagi manajemen suatu organisasi, informasi berguna untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang menentukan keberhasilan atau kesuksesan organisasi pada masa yang akan datang.
3.3 Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang
mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu (Jogiyanto, 1990). Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini
STIKOM
disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi.
3.4 Rumah Sakit
Menurut Azwar (1996) rumah sakit (hospital) adalah suatu organisasi yang melalui tenaga kerja medis professional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien.
3.5 Pelayanan Rawat Inap
Menurut Azwar (1996) pelayanan rawat inap adalah salah satu bentuk dari pelayanan dokter. Secara sederhana yang dimaksud dengan pelayanan rawat inap adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien dalam bentuk rawat inap (hospitalization).
3.6 Rekam Medis
Menurut Hatta (2008) rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
Menurut Hatta (2008) tujuan utama rekam medis terbagi menjadi 5 kepentingan yaitu :
a. Pasien, rekam kesehatan merupakan alat bukti utama yang mampu membenarkan adanya pasien dengan identitas yang jelas dan telah mendapatkan berbagai pemeriksaan dan pengobatan di sarana pelayanan kesehatan dengan segala hasil serta konsekuensi biayanya.
STIKOM
b. Pelayanan pasien, rekam kesehatan merekomendasikan pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan, penunjang medis dan tenaga lain yang bekerja dalam fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan demikian rekaman itu membantu pengambilan keputusan terapi, tindakan dan penentuan diagnosis pasien.
c. Manajemen pelayanan, rekam kesehatan yang lengkap memuat segala aktivitas yang terjadi dalam manajemen pelayanan sehingga digunakan dalam menganalisa berbagai penyakit, penyusunan pedoman praktek, serta untuk mengevaluasi mutu yang diberikan.
d. Penunjang pelayanan, rekam kesehatan yang rinci akan mampu menjelaskan aktivitas yang berkaitan dengan penanganan sumber – sumber yang ada pada organisasi pelayanan di rumah sakit, menganalisa kecenderungan yang terjadi dan mengkomunikasikan informasi diantara klinik yang berbeda.
e. Pembiayaan, rekam kesehatan yang akurat mencatat segala pemberian pelayanan kesehatan yang diterima pasien. Informasi ini menentukan besarnya pembiayaan yang harus dibayar, baik secara tunai atau melalui asuransi.
3.7 Analisa dan Perancangan Sistem
“Analisa sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mendefinisikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya” (Kendall & Kendall, 2003).
Tahap perencanaan dilakukan setelah tahap analisa sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.
STIKOM
3.8 Data Flow Diagram
Menurut Hartono (1999) Data Flow Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau data tersebut disimpan.
Keuntungan menggunakan Data Flow Diagram adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan atau dikembangkan.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian lebih tentang Data Flow
Diagram adalah sebagai berikut :
1. Antara sumber data tidak boleh langsung saling berhubungan.
2. Diperbolehkan untuk mengambil sumber data yang sama, dengan tujuan untuk menyederhanakan pemodelan.
3. Hindari dialog-dialog yang tidak perlu dalam Data Flow Diagram.
Untuk memudahkan membaca DFD, maka penggambaran DFD disusun berdasarkan tingakatan atau level dari atas ke bawah, yaitu :
a. Diagram Konteks
Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem dalam proses. Sedangkan hal yang tidak digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan antar terminator dan data store.
STIKOM
b. Diagram Zero (Level 0)
Merupakan diagram yang berada diantara diagram konteks dan diagram detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal yang digambarkan dalam diagram zero adalah proses utama dari sistem serta hubungan Entitas, Proses, alur data, dan data store.
c. Diagram Detail
Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam diagram zero. Diagram yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi.
Data Flow Diagram (DFD) memiliki empat komponen, yaitu :
a) Terminator atau External Entity atau Kesatuan Luar
Terminator mewakili entitas external yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Terminator merupakan kesatuan di lingkungan sistem. Yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luar sistem yang akan memberikan input maupun output dari sistem. Biasanya terminator ini dikenal dengan nama entitas (external), sumber atau tujuan (source and sink). Terminator dapat juga berupa departemen, divisi, atau sistem diluar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang dikembangkan. Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang terminator :
1. Terminator merupakan bagian atau lingkungan luar sistem. Alur data yang menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar.
2. Profesional sistem tidak dapat mengubah isi atau cara kerja, organisasi atau prosedur yang berkaitan dengan terminator.
STIKOM
3. Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang lain tidak dapat digambarkan pada DFD.
b) Proses
Proses sering dikenal dengan nama Bubble, fungsi atau informasi. Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem. Yang mentransformasikan
input ke output, atau dapat dikatakan bahwa komponen proses menggambarkan
transformasi satu input atau lebih menjadi output. Dilambangkan dengan lingkaran, atau empat persegi panjang tegak dengan sudut tumpul.
c) Data Store (Penyimpan Data)
Data store digunakan sebagai saran untuk pengumpulan data. Data store
disimbolkan dengan dua garis horisontal yang parallel dimana tertutup pada salah satu ujungnya atau dua garis horisontal. Suatu nama perlu diberikan pada data store menunjukkan nama dari filenya.
Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan seperti : file atau
database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi. Data store
juga berkaitan dengan penyimpanan data.
3.9 Entity Relational Diagram (ERD)
Entity relationship diagram atau yang dapat disingkat dengan ERD adalah
metode perancangan database yang harus digunakan oleh orang-orang untuk menentukan sistem database yang efektif untuk menyelesaikan suatu masalah (Kendall & Kendall, 2003). Dengan menggunakan ERD ini, dapat dilihat dengan jelas hubungan antar file-file database dan melalui ERD ini seorang programmer diharapkan dapat menentukan seperti apakah program yang akan dibuat nantinya.
Hal ini akan sangat bermanfaat sekali, terutama dalam merevisi program
STIKOM
suatu perusahaan. Selain itu, dengan melihat ERD, diharapkan dapat terlihat secara garis besar struktur database yang digunakan oleh suatu instansi tertentu dan selanjutnya dapat dengan mudah pula untuk dikategorikan menjadi beberapa macam, yaitu :
1. One to One Relationship
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu.
Gambar 3.1 One-to-One Relationship
2. One to Many relationship
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik, banyak lawan satu.
Gambar 3.2 One-to-Many Relationship
3. Many to Many Relationship
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak.
Gambar 3.3 Many-to-Many Relationship
STIKOM
20
Perkembangan teknologi informasi saat ini membutuhkan analisa dan perancangan sistem pengolah data yang baik. Sistem pengolah data tersebut diharapkan mampu meningkatkan kinerja pada Sistem Informasi Rawat Inap pada RSU Haji Surabaya yang akan dibuat. Metode ini membutuhkan analisis yang tepat, kebutuhan bisnis dan beberapa teknik analisis untuk menghasilkan perencanaan yang baik. Analisa merupakan cara untuk menganalisa permasalahan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan, sedangkan desain sistem merupakan langkah yang harus ditempuh untuk menyajikan sebuah sistem informasi terorganisir dengan baik.
4.1 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan
Berdasarkan hasil studi lapangan yang dilakukan pada RSU Haji Surabaya, maka dapat dibuat suatu analisis sistem yaitu sebagai berikut :
4.1.1 Dokumen Flow Pendaftaran
Dalam proses pendaftaran ini dijelaskan bahwa pasien dibagi menjadi dua yaitu pasien umum dan pasien askes. Proses pendaftaran dilakukan oleh keluarga pasien dibagian pendaftaran dengan menyerahkan data pasien atau data rujukan. Kemudian bagian pendaftaran memvalidasi data pasien, lalu mengecek status pasien. Pasien yang berstatus askes harus mempunyai kartu askes. Petugas pendaftaran membuatkan DMK rawat inap sebagai pengantar keruangan. Dan akan disertakan pula kepalales dan PMRS (Permintaan Masuk Rumah Sakit)
STIKOM
Poli/UGD. Dokumen Flow pendaftaran dapat dilihat pada gambar 4.1 flow tersebut menggambarkan cara kerja dari proses pendaftaran rawat inap.
PASIEN PETUGAS PENDAFTARAN PETUGAS RAWAT INAP
Mulai Data Pasien Kartu Askes Validasi status pasien Umum Validasi dokument persyarata n tidak ya Valid ? ya Selesai tidak Mencetak kepalales Kepalales
DMK rawat inap
3 Form PMRS ugd/
poli
Daftar rawat inap
Kepalales Form PMRS ugd/
poli
menyertaka n DMK rawat jalan
2 PETUGAS RAWAT JALAN
DMK rawat jalan DMK rawat inap Kepalales Form PMRS ugd/
poli
3 DMK rawat jalan
DMK rawat inap Kepalales Form PMRS ugd/
poli Rujukan luar
1
1
Rujukan ?? ya Baru ??
Menyertakan DMK rawat jalan pasien lama
tidak
DMK rawat inap Kepalales Form PMRS ugd/
poli ya
DMK rawat inap Kepalales Form PMRS ugd/
poli DMK rawat jalan
pasien lama
6
DMK rawat inap Kepalales Form PMRS ugd/
poli DMK rawat jalan
pasien lama
DMK rawat inap Kepalales Form PMRS ugd/
poli 6 ya Membuat DMK rawat inap 8 8 Booking kamar pasien Batas maks atntrian
[image:30.595.63.543.168.707.2]ya Menyimpan data Kamar Penuh.?? Pendaftaran rawat inap Tidak Menetap Mencetak Rawat inap 7 7 tidak 9 9 YA 2 tidak 4 4 1
Gambar 4.1 Dokumen Flow Pendaftaran Rawat Inap
STIKOM
4.1.2 Dokumen Flow Tindakan
Proses tindakan medis dilakukan setiap hari selama pasien masih melakukan perawatan inap di rumah sakit. Petugas rawat inap mencatat semua tindakan apa saja yang dilakukan terhadap pasien yang dicatat dalam rincian tindakan atau DMK rawat inap. Sedangkan hasil diagnosa dokter akan dicatat dalam DMK5. Pasien yang keluar dari rumah sakit mempunyai empat penyebab yaitu pulang karena sembuh, pulang paksa, meninggal dan lari. Petugas rawat inap membuat surat keterangan kematian sebagai pengantar ke ruang jenazah apabila ada pasien yang meninggal. Semua pasien yang keluar dibuatkan rekap tindakan. Rekap tindakan merupakan data-data yang akan digunakan pada proses pembayaran. Untuk pembayaran akan dibuatkan dalam POP.
Dokumen flow tindakan dapat dilihat pada Gambar 4.2 Flow tersebut menggambarkan alur proses tindakan medis pasien rawat inap.
STIKOM
23
PASIEN PETUGAS RAWAT INAP DOKTER
Memeriks a pasien Mencatat tindakan / dmk rawat inap Rincian tindakan Mengecek kondisi pasien Pulang ? Mmbuat POP 1 POP y a Membuat surat keteranga n kematian 3 Surat keterangan kematian 2 Surat keterangan kematian 1 Surat keterangan kematian KASIR 1 Surat keterangan kematian Selesai INSTALASI KAMAR JENAZAH 1 POP 3 Surat keterangan kematian laborat ? Mmbuat blangko laborat y
a Blangko laborat
BAGIAN LABORAT / RADIOLOGI Blangko laborat laporan laborat / radiologi 4 ti d a k 4 5 1 POP BAGIAN KERJASAMA 1 ya Mengisi surat keterangan RI khusus kerjasama surat keterangan RI khusus kerjasama 1 surat keterangan RI khusus kerjasama Membuat SJP rawat inap
SJP rawat inap
SJP rawat inap
2 2
3
3
SJP rawat inap 9 9 6 Kerjasama ? Meninggal ? ti d a k y a 1 POP umum ti d a k
SJP rawat inap 1 POP 6 DMK 5 Radio;ogi ? ti d a k ti d a k Mmbuat resep Mmbuat blangko radiologi Blangko radiologi Blangko radiologi y a Resep 7 7 8 8 laporan laborat / radiologi 5 y a 1 POP kerjasama Menyertakan SJP rawat Inap 10 10 1
Gambar 4.2 Dokumen Flow Tindakan Rawat Inap
STIKOM
Hasil analisa berdasarkan dokumen flow yang ada pada RSU Haji Surabaya menunjukkan bahwa sistem yang digunakan saat ini masih banyak yang melibatkan pasien sehingga kurang efektif. Dimana pasien masih dilibatkan dalam pengecekan dokumen-dokumen sehingga membebani pasien. Selain itu terdapat kelemahan pada sistem pemesanan kamar pasien, yaitu belum adanya fasilitas
booking kamar apabila kamar yang diinginkan oleh pasien penuh.
Berdasarkan keadaan diatas, maka perlu dilakukan pengurangan proses-proses yang dirasa tidak diperlukan dan perlu ditambahkan fasilitas booking kamar, yaitu apabila kamar yang diinginkan pasien penuh, pasien dapat memesan kamar dengan syarat kamar yang diinginkan pasien belum dipesan sebanyak 5 (lima) orang.
Dengan adanya penyesuaian diatas diharapkan sistem yang baru ini dapat meningkatkan efektifitas pelayanan rawat inap pada RSU Haji Surabaya.
STIKOM
4.2 Desain Sistem
Berdasarkan analisa yang telah dilakukam, maka dibuatlah sistem yang baru. Sistem yang baru tersebut dapat digambarkan pada dokumen flow terkomputerisasi berikut ini :
4.2.1. System Flow
Sistem informasi rawat inap pada RSU Haji dibagi menjadi dua yaitu
system flow pendaftaran dan system flow proses tindakan.
4.2.1.1 System Flow Pendaftaran
Pada proses pendaftaran, hal pertama dilakukan oleh petugas pendaftaran adalah memvalidasi data pasien umum atau pasien askes dengan cara membandingkan data pasien dengan tabel pasien yang sudah ada. Petugas pendaftaran memasukan data pendaftaran ke dalam tabel pendaftaran. Data pada tabel pendaftaran digunakan untuk membuat surat pengantar rawat inap yang kemudian akan diserahkan kepada petugas rawat inap.
System flow pendaftaran ini menjelaskan bagaimana cara kerja dari proses
pendaftaran rawat inap. System flow pendaftaran dapat dilihat pada gambar 4.3.
STIKOM
Gambar 4.3 System Flow Pendaftaran Rawat Inap Mulai Data Pasien Kartu Askes Valid ? Selesai tidak
DMK rawat inap
3
Form PMRS ugd/ poli
Kepalales Form PMRS ugd/
poli
2
DMK rawat jalan DMK rawat inap Kepalales Form PMRS ugd/
poli
3 DMK rawat jalan DMK rawat inap Kepalales Form PMRS ugd/
poli
Rujukan luar 1
1
Rujukan ??
DMK rawat inap Kepalales Form PMRS ugd/
poli DMK rawat jalan
pasien lama
6
DMK rawat inap Kepalales Form PMRS ugd/
poli DMK rawat jalan
pasien lama
DMK rawat inap Kepalales Form PMRS ugd/
poli 6 ya 8 8 Batas maks atntrian ya tidak Kamar Penuh.?? Pendaftaran rawat inap Tidak Menetap 7 7 tidak 9 9 YA 2 ya 4 Validasi status pasien Save data pendaftaran pasien data pendaftaran Mencetak pendaftaran rawat inap Kamar 1 Membuat kepalales Membuat DMK rawat Inap Kepalales DMK rawat Inap Kamar Menambahkan DMK rawat jalan pasien lama Menambahkan DMK rawat jalan pasien
Save kepales Save DMK rawat
inap
Cetak DMK dan kepalales Mencari kamara kosong Dmk rawat jalan Booking kamar Cek kamar DMK RJ Simpan data kamar booking 4 tidak Input data pasien
Baru ??
ValidasiDokumen persyaratan
Askes askes
ya Simpan data pasien baru
4.2.1.2 System Flow Tindakan
Pada system flow tindakan, proses diawali dari dokumen yang diserahkan oleh petugas pendaftaran yang kemudian diterima petugas rawat inap. Dokumen yang diterima oleh petugas rawat inap kemudian diserahkan kepada dokter sebagai bahan pertimbangan untuk memeriksa pasien. Hasil pemeriksaan dari dokter dinputkan ke sistem dan disimpan kedalam database. Selanjutnya terdapat pemerikasaan apakah pasien itu perlu melakukan pemeriksaan laborat atau radiologi. Apabila terdapat pemeriksaan laborat atau radiologi maka dokter akan membuatkan blangko laborat / radiologi, yang selanjutnya akan diserahkan ke petugas laborat / radiologi. Hasil dari pemeriksaan laborat / radiologi akan diterima oleh dokter, dan selanjutnya diberikan kepada petugas rawat inap untuk disimpan kedalam database DMK.
System flow tindakan ini menjelaskan bagaimana cara kerja dari proses
tindakan pasien rawat inap. System flow tindakan dapat dilihat pada Gambar 4.4.
STIKOM
28
PASIEN PETUGAS RAWAT INAP DOKTER
Mengecek kondisi pasien Pulang ? ya 3 Surat keterangan kematian 2 Surat keterangan kematian 1 Surat keterangan kematian KASIR 1 Surat keterangan kematian
Selesai INSTALASI KAMAR
JENAZAH 1 POP 3 Surat keterangan kematian laborat ? ya Blangko laborat
BAGIAN LABORAT / RADIOLOGI Blangko laborat laporan laborat / radiologi 4 tidak 4 5 1 POP BAGIAN KERJASAMA 1 ya Mengisi surat keterangan RI khusus kerjasama surat keterangan RI khusus kerjasama 1 surat keterangan RI khusus kerjasama
SJP rawat inap
3
3
SJP rawat inap 9 9 6 Kerjasama ? Meninggal ? tida k y a 1 POP umum tidak
SJP rawat inap 6 Radio;ogi ? tidak tida k Blangko radiologi Blangko radiologi y a Resep 7 7 8 8 laporan laborat / radiologi 5 y a 1 POP kerjasama 10 10 1 Memeriksa pasien Input tindakan memeriksa Save pemeriksaan pasien Dokter DMK 5 Mmbuat blangko laborat Mmbuat blangko laborat Membuat resep Mencatat
tindakan / dmk rawat inap Save dmk DMK Rawat Inap POP Membuat POP Save POP Membuat surat keterangan kematian SJP Rawat Inap Menyertakan SJP rawat Inap DMK 5 DMK Rawat Inap Dokter SJP Rawat Inap Simpan SJP kematian 2 POP kerjasama 1
POP kerjasama 1
POP kerjasama 2
POP kerjasama
Membuat SJP rawat Inap
Gambar 4.4 System Flow Tindakan Rawat Inap
STIKOM
4.2.2 Data Flow Diagram
4.2.2.1Context Diagram
Context Diagram dari sistem informasi rawat inap pada RSU Haji
Surabaya terdapat enam external entity dan aliran datanya saling terkait satu sama lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.5.
laporan laborat atau radiologi blangko laborat atau radiologi
resep rekam medis
SJP raw at inap
data pasien raw at inap POP
POP kerjasama surat keterangan kematian POP
surat keterangan kematian SJP raw at inap
permohonan masuk rumah sakit rujukan luar
kartu askes data pasien
0
SISTEM INFORMASI RAWAT INAP RSU HA JI
+
PASIEN
BAGIAN KERJASAM
A INSTA LASI
KAMAR JENAZA
BAGIAN KASIR DOKTER
LABORAT
Gambar 4.5. Context Diagram
STIKOM
4.2.2.2Diagram Berjenjang
Setelah membuat context diagram, untuk selanjutnya yaitu membuat diagram berjenjang terlebih dahulu. Karena dengan adanya diagram berjenjang, alur proses dari sistem akan lebih jelas dan teratur.
Sistem Informasi Rawat Inap RS Haji
Surabaya
Menambahkan DMK rawat Jalan Membuat Kepalales
Membuat DMK rawat Inap Membuat form
pendaftaran Validasi dokumen
pendaftaraan Validasi data
pasien
Proses Tindakan
Membuat POP
Membuat SJP rawat inap Membuat surat
keterangan kematian Mencatat tindakan DMK
rawat Inap Memeriksa
pasien Proses
[image:39.595.41.559.172.689.2]Pendaftaran
Gambar 4.6 Diagram Berjenjang
STIKOM
4.2.2.3 Data Flow Diagram Level 0
Setelah membuat context diagram dari Sistem Informasi Rawat Inap pada RSU Haji Surabaya, context diagram tersebut dapat dibagi menjadi sub-sub proses yang lebih kecil. Hasil pembagian (decompose) ini disebut DFD level 0. DFD level 0 ini terdiri dari enam proses utama, enam external entity dan delapan
data store yang saling berkaitan. DFD level 0 dari Sistem Informasi Rawat Inap
pada RSU Haji Surabaya dapat dilihat pada Gambar 4.7.
DMK Rawat inap save DMK raw at inap
SJP raw at inap
laporan laborat atau radiologi
resep SJP raw at inap
surat keterangan kematian
POP kartu askes
rujukan luar
permohonan masuk rumah sakit
rekam medis
blangko laborat atau radiologi data pasien raw at inap data booking kamar
cek data askes Update Kepalales Data Kamar
POP3 Data Pasien Askes1
Input Data Pasien Askes
Update Data Pasien
update data pendaftaran input data pasien
POP
POP kerjasama
surat keterangan kematian data pasien PASIEN INSTA LASI KAMAR JENAZA BAGIAN KERJASAM A 1
Proses Pendaf taran
+ 2 PROSES TINDAKAN + 1 pasien 3 pendaftaran BAGIAN KASIR
12 DMK RI
13 SJP Rw at Inap
[image:40.595.47.536.162.709.2]14 POP1 16 Kamar 17 Kepalales1 BAGIAN KERJASAMA DOKTER LABORAT 18 askess
Gambar 4.7 DFD Level 0
STIKOM
4.2.2.4 Data Flow Diagram Level 1
Pada Gambar 4.8 ini merupakan DFD level 1 dari sub proses pendaftaran. DFD level 1 sub proses pendaftaran ini terdiri dari enam proses utama yaitu validasi data pasien, validasi dokumen pendaftaran, membuat pendaftaran, membuat kepalales, membuat DMK rawat inap, dan menambahkan DMK rawat jalan. Selain itu juga terdapat dua external entity dan delapan data store.
Save DMK
Cek data DMK RJ Flow _656
[save DMK rawat inap] [rujukan luar]
[permohonan masuk rumah sakit]
pindah kamar
[data booking kamar]
[cek data askes]
[image:41.595.52.545.163.710.2][Update Kepalales] [Data Kamar]
[Update Data Pasien]
Data History Pasien
kepalales data pendaftaran ok
[update data pendaf taran] dokumen lengkap
[input data pasien]
data ok [data pasien] [kartu askes] PASIEN PASIEN 1 pasien 3 pendaftaran 1.1 validasi data pasien 1.2 validasi dokumen pendaftran 1.3 membuat pendaftaran 1.4 membuat kepalales 1.5 membuat dmk
raw at inap
1 pasien 16 Kamar 17 Kepalales1 18 askess 16 Kamar 1.6 booking kamar
12 DMK RI
1.7 menambahkan
DMK Raw at Jalan
22 DMK Raw at Jalan1
Gambar 4.8 DFD Level 1 sub proses pendaftaran
STIKOM
Pada Gambar 4.9 merupakan DFD level 1 dari sub proses tindakan. DFD Level 1 proses tindakan ini terdiri dari lima proses utama yaitu, proses memeriksa pasien, mencatat tindakan DMK rawat inap, membuat surat keterangan kematian, membuat POP, dan membuat SJP rawat inap. Selain itu juga terdapat enam
[image:42.595.52.547.181.683.2]external entity dan enam data store.
[resep]
[surat keterangan kematian]
[POP]
[DMK Raw at inap] [blangko laborat atau radiologi]
[data pasien raw at inap]
[SJP raw at inap] memeriksa status pasien
simpan data [laporan laborat atau radiologi]
[rekam medis]
[Input Data Pasien Askes]
[Data Pasien Askes1] [POP3]
tindakan tindakan
baca data pasien update data medis pasien
[surat keterangan kematian]
[POP kerjasama]
[POP]
[SJP raw at inap] PASIEN INSTA LASI KAMAR JENAZA BAGIAN KERJASAM A BAGIAN KASIR 2.1 memeriksa pasien 2.2 mencatat tindakan dmk
raw at inap
2.3 membuat surat keterangan kematian 2.4 membuat POP 2.6 membuat SJP
raw ta inap
10 db DMK 5
13 SJP Rw at Inap
13 SJP Rw at Inap
14 POP1
LABORAT DOKTER
19 kematian
12 DMK RI
Gambar 4.9 DFD Level 1 sub proses tindakan
STIKOM
4.2.3 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan proses yang menunjukan
hubungan antar entitas dan relasinya. ERD terbagi menjadi Conseptual Data
Model (CDM) dan Pysical Data Model (PDM).
4.2.3.1Conceptual Data Model
Conceptual Data Model (CDM) dari sistem informasi rawat inap pada
RSU Haji Surabaya terdapat 11 tabel, dimana masing-masing mempunyai relasi ke table-tabel yang lain seperti pada gambar 4.10.
memiliki2 Mempunyai1 Mendapatkan Memasukkan memiliki memberikan terdaftar sebagai History Histori menginap mendaftar pasien No Reg Nama Depan Nama Lengkap No identitas Jenis Kelamin Tempat Lahir Tanggal lahir Agama Suku Bangsa Status perkawinan Alergi Golongan darah Kota Kecamatan Kelurahan Alamat Pekerjaan No telepon Kabupaten
Nama penanggung jawab Alamat penanggung jawab Telp penanggung jawab Hubungan pendaftaran NO RM Cara masuk Tgl masuk Pengirim cara bayar tgl keluar Status Tgl kematian
db DMK 5 Id dmk 5 tgl tindakan Tindakan kuantity
DMK RI Id Dmk RI kuantity
SJP Rwat Inap ID SJP RI nama jaminan POP1 id pop Total biaya total tindakan Kamar ID kamar Ruang perawatan Kelas pelayanan No kamarr tarif Kepalales1 id kepalales Berat badan Infeksi nos okomial Penyebab infeks i Imunisasi s elama dirawat Imunisasi yang pernah didapat diagnos a keluar
[image:43.595.48.524.188.709.2]komplikas i jenis infeksi Penyebab c idera Keadaan keluar Cara keluar Tindakan Penyebab kematian as kess Id askes Biaya Dokter Id dokter Nama dokter Alamat No telepon Spes ialis tindakan id tindakan nama tindakan tgl tindakan kelas tarif
Gambar 4.10 Conseptual Data Model (CDM)
STIKOM
4.2.3.2Pysical Data Model
Pysical Data Model (PDM) adalah hasil generate dari CDM. Entitas dan
atribut pada PDM inilah yang akan digunakan untuk membuat rancangan
database. PDM dari sistem informasi rawat inap pada RSU Haji Surabaya dapat
dilihat pada Gambar 4.11.
ID = ID ID_DOKT ER = ID_DOKT ER
NO_REG = NO_REG ID_DOKT ER = ID_DOKT ER
NO_REG = NO_REG NO_REG = NO_REG
NO_REG = NO_REG NO_REG = NO_REG
NO_REG = NO_REG NO_REG = NO_REG ID_KAMAR_ = ID_KAMAR_
NO_REG = NO_REG
PASIEN NO_REG VARCHAR2(5) NAMA_DEPAN CHAR(20) NAMA_LENGKAP CHAR(20) NO_IDENTITAS VARCHAR2(20) JENIS_KELAMIN CHAR(15)
TEM PAT_LAHIR VARCHAR2(20)
TANGGAL_LAHIR CHAR(5)
AGAM A VARCHAR2(30)
SUKU VARCHAR2(30) BANGSA VARCHAR2(30) STATUS_PERKAWINAN VARCHAR2(10) ALERGI VARCHAR2(10) GOLONGAN_DARAH VARCHAR2(20) KOTA VARCHAR2(20) KECAMATAN VARCHAR2(30) KELURAHAN VARCHAR2(30) ALAMAT VARCHAR2(20) PEKERJAAN VARCHAR2(20) NO_TELEPON VARCHAR2(30) KABUPATEN VARCHAR2(30)
NAMA_PENANGGUNG_J AWAB VARCHAR2(30)
ALAMAT_PENANGGUNG_JAWAB VARCHAR2(30) TELP_PENANGGUNG_JAWAB VARCHAR2(30) HUBUNGAN VARCHAR2(30) PENDAFTA ID_PENDAFTARAN VARCHAR2(5) NO_REG VARCHAR2(5) CARA_MASUK VARCHAR2(20)
TGL_M ASUK DATE
PENGIRIM VARCHAR2(30) CARA_BAYAR VARCHAR2(20) TGL_KELUAR DATE STATUS VARCHAR2(10) TGL_KEMATIAN DATE DB_DMK_5 ID_DMK_5 VARCHAR2(5) NO_REG VARCHAR2(5) ID_DOKTER VARCHAR2(20) TGL_TINDAKAN DATE TINDAKAN VARCHAR2(50) KUANTITY1 INTEGER DMK ID_DMK_RI VARCHAR2(5) NO_REG VARCHAR2(5) ID VARCHAR2(12) KUANTITY1 INTEGER SJP_RWAT ID_SJP_RI VARCHAR2(5) NO_REG VARCHAR2(5) NAMA_JAMINAN VARCHAR2(20) POP1 ID_POP VARCHAR2(5) NO_REG VARCHAR2(5) TOTAL_BIAYA INTEGER TOTAL_TINDAKAN INTEGER KAM AR
ID_KAM AR_ VARCHAR2(5)
RUANG_PERAWATAN VARCHAR2(10) KELAS_PELAYANAN VARCHAR2(30) NO_KAMARR INTEGER TARIF INTEGER KEPALALE ID_KEPALALES VARCHAR2(5) NO_REG VARCHAR2(5) ID_DOKTER VARCHAR2(20) BERAT_BADAN INTEGER INFEKSI_NOSOKOMIAL VARCHAR2(5) PENYEBAB_INFEKSI VARCHAR2(30) IMUNISASI_SELAMA_DIRAWAT VARCHAR2(50) IMUNISASI_YANG_PERNAH_DID VARCHAR2(50) DIAGNOSA_KELUAR VARCHAR2(30) KOMPLIKASI VARCHAR2(50) JENIS_INFEKSI VARCHAR2(50) PENYEBAB_CIDERA VARCHAR2(30) KEADAAN_KELUAR VARCHAR2(50) CARA_KELUAR VARCHAR2(50) TINDAKAN VARCHAR2(50)
PENYEBAB_KEM ATIAN VARCHAR2(30)
ASKESS ID_ASKES VARCHAR2(5) NO_REG VARCHAR2(5) BIAYA INTEGER DOKTER ID_DOKTER VARCHAR2(20) NAMA_DOKTER VARCHAR2(30) ALAMAT VARCHAR2(20) NO_TELEPON VARCHAR2(30) SPESIALIS VARCHAR2(30) TINDAKAN ID VARCHAR2(12) NAMA_TINDAKAN VARCHAR2(25) TGL_TINDAKAN DATE KELAS VARCHAR2(20) TARIF INTEGER MENGINAP
ID_KAM AR_ VARCHAR2(5)
NO_REG VARCHAR2(5)
Gambar 4.11 Pysical Data Model (PDM)
STIKOM
4.2.4 Desain Interface
Desain interface merupakan langkah pertama untuk membuat sebuah aplikasi sistem informasi. Pada tahap ini pengguna akan diberikan gambaran tentang bagaimana visualisasi dari aplikasi yang akan dibuat.
4.2.4.1Desain Input
Desain input merupakan gambaran secara umum tentang visualisasi dari aplikasi yang akan dibuat, antara lain :
a) Desain Input Login
Desain input form login akan digunakan sebagai interface untuk pengguna apabila akan masuk keseluruh fungsi menu dengan melakukan otorisasi melalui
user dan password. Desain input form login dapat dilihat pada Gambar 4.12
dibawah ini.
Gambar 4.12 Desain Form Login
STIKOM
b) Desain Menu Utama
Desain menu utama digunakan agar user dapat mengakses form-form yang diinginkan. Menu yang ada sesuai dengan hak akses user yang telah ditentukan pada saat login. Desain menu utama dapat dilihat pada Gambar 4.13.
Gambar 4.13 Desain Menu Utama
c) Desain Master Dokter
Desain master dokter digunakan untuk mengelola data dokter yang ada di rumah sakit. Desain tindakan dapat dilihat pada Gambar 4.14.
STIKOM
Gambar 4.14 Desain Master Dokter
d) Desain Master Kamar
Desain master kamar digunakan untuk mengelola data kamar yang ada di rumah sakit. Desain tindakan dapat dilihat pada Gambar 4.15.
Gambar 4.15 Desain Master Kamar
STIKOM
e) Desain Master Pasien
[image:48.595.42.547.185.716.2]Desain master pasien digunakan untuk mengelola data pasien, desain form pasien dibagi menjadi dua bagian, dimana bagian pertama adalah bagian listview yang menampilkan data seluruh pasien. Sedangkan pada bagian kedua adalah bagian untuk menambahkan data pasien baru. Desain master pasien dapat dilihat pada Gambar 4.16.
Gambar 4.16 Desain Input Master Pasien
STIKOM
f) Desain Transaksi Pendaftaran
Desain transaksi pendaftaran digunakan untuk mengelola data pendaftaran pasien rawat inap RSU Haji Surabaya. Desain transaksi pendaftaran dapat dilihat pada Gambar 4.17.
Gambar 4.17 Desain Input Transaksi Pendaftaran
g) Desain Transaksi POP
[image:49.595.48.552.180.728.2]Desain transaksi POP digunakan untuk mengelola data pembayaran yang ada di RSU Haji Surabaya. Desain transaksi POP dapat dilihat pada Gambar 4.18.
Gambar 4.18 Desain Transaksi POP
STIKOM
h) Desain Transaksi DMK
Desain transaksi DMK digunakan untuk mencatat segala tindakan yang dilakukan terhadap pasien selama berada di RSU Haji Surabaya. Desain transaksi DMK dapat dilihat pada Gambar 4.19.
Gambar 4.19 Desain Transaksi DMK
i) Desain Transaksi Tindakan
[image:50.595.45.549.174.706.2]Desain transaksi tindakan digunakan untuk mengelola data tindakan medis yang ada dirumah sakit. Desain tindakan dapat dilihat pada Gambar 4.20
Gambar 4.20 Desain Transaksi Tindakan
STIKOM
j) Desain Transaksi DMK5
Desain transaksi DMK5 digunakan untuk mencatat segala tindakan yang dilakukan terhadap pasien selama berada di RSU Haji Surabaya. Desain transaksi DMK dapat dilihat pada Gambar 4.21.
Gambar 4.21 Desain Transaksi DMK5
k) Desain Transaksi SJP (Surat Jaminan Perawatan)
[image:51.595.46.552.178.726.2]Desain transaksi SJP digunakan bagi pasien yang mengikuti askes. SJP ini digunakan untuk mencatat segala tindakan yang dilakukan terhadap pasien askes selama berada di RSU Haji Surabaya. Desain transaksi SJP dapat dilihat pada Gambar 4.22.
Gambar 4.22 Desain Input Transaksi SJP
STIKOM
l) Desain Transaksi Kepalales
[image:52.595.38.550.181.706.2]Desain transaksi kepalales digunakan untuk mencatat seluruh data pasien sejak pasien masuk hingga pasien keluar selama berada di RSU Haji Surabaya. Desain transaksi DMK dapat dilihat pada Gambar 4.23.
Gambar 4.23 Desain Transaksi Kepalales
STIKOM
m) Desain Transaksi Askes
Desain transaksi askes merupakan tindakan yang dilakukan terhadap pasien askes selama berada di RSU Haji Surabaya. Desain transaksi SJP dapat dilihat pada Gambar 4.24
Gambar 4.24 Desain Transaksi Askes
n) Desain Transaksi Pindah Kamar
[image:53.595.56.552.179.692.2]Desain transaksi pindah kamar digunakan untuk pasien yang ingin melakukan pindah kamar, setelah pasien melakukan booking terlebih dahulu pada awal pendaftaran. Desain transaksi pindah kamar dapat dilihat pada Gambar 4.25.
Gambar 4.25 Desain Transaksi Pindah Kamar
STIKOM
4.2.4.2 Desain Output
Desain output merupakan gambaran secara umum bagaimana tampilan atau user interface dari suatu output, antara lain:
a) Desain Output Laporan Tindakan
Desain output laporan tindakan merupakan desain dimana petugas dapat mencari tindakan berdasarkan periode tertentu. Disini petugas dapat melihat tindakan yang paling banyak ditangani. Sehingga pihak rumah sakit dapat menyediakan tenaga ahli sesuai dengan tindakan yang ditangani berdasarkan data pada laporan ini.
Gambar 4.26 Desain Output Laporan Tindakan
STIKOM
b) Desain Output Laporan Diagnosa
Pada desain ini mempunyai fungsi hampir sama dengan desain laporan tindakan. Hanya saja pada laporan ini yang dihasilkan berupa laporan diagnosa. Sehingga berdasarkan diagnosa tersebut pihak rumah sakit dapat menyiapkan tindakan apa yang akan dilakukan.
Gambar 4.27 Desain Output Laporan Diagnosa
c) Desain Output Daftar Pasien Masuk Rumah Sakit
Pada desain ini pihak rumah sakit dapat mengetahui berapa jumlah pasien yang masuk. Dan dari sini dapat diketahui semua data pasien mulai dari pasien tersebut masuk sampai dengan pasien keluar, dan penyakit apa yang diderita oleh pasien, serta dimana pasien tersebut dirawat.
STIKOM
Gambar 4.28 Desain Output Daftar Pasien Masuk Rumah Sakit
STIKOM
48
1..1 Kesimpulan
Dari hasil analisa Sistem Informasi Rawat Inap pada Rumah Sakit Umum
Haji dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Analisa Sistem Informasi Rawat Inap pada Rumah Sakit Umum Haji yang
telah dibangun, dapat menjadi penyempurna sistem yang sudah ada.
2. Dengan adanya analisa Sistem Informasi Rawat Inap pada Rumah Sakit Umum
Haji Surabaya yang telah diperbaiki, maka dapat meningkatkan kualitas
pelayanan RSU Haji. sehingga memberi nilai tambah dibandingkan dengan
rumah sakit lain yang ada di Surabaya.
3. Desain laporan yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Rawat Inap pada Rumah
Sakit Umum Haji dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan.
3.2 Saran
Saran untuk pengembangan Sistem Informasi Rawat Inap pada Rumah
Sakit Umum Haji yaitu sistem dikembangkan dengan berbasis web untuk
mempermudah pasien dan pihak rumah sakit dalam mengakses serta mengelola
data.
STIKOM
49
Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Sinar Harapan.
Gondodiyoto, Sanyoto. 2007. Audit Sistem Informasi Pendekatan COBIT. Jakarta:
Mitra Wacana Media.
Hatta, Gemala. 2008. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana
Pelayanan Kesehatan. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI, Press).
Hartono, Jogiyanto. 1999. Analisis & desain sistem informasi : pendekatan
terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta: ANDI.
Kendall, K.E. dan Kendall, J.E. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta:
PT. Prehallindo.