• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Pembuatan Media Promosi Al-Amanah Center Krian Sidoarjo Dalam Upaya Pengenalan Kepada Masyarakat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Pembuatan Media Promosi Al-Amanah Center Krian Sidoarjo Dalam Upaya Pengenalan Kepada Masyarakat."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Achmad Reza Pahlevi NIM : 09.42010.0026 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Desain Komunikasi Visual

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2012

STIKOM

(2)

iv

ABSTRAK

PEMBUATAN MEDIA PROMOSI AL-AMANAH CENTER KRIAN SIDOARJO DALAM UPAYA PENGENALAN KEPADA MASYARAKAT

Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual, STIKOM Surabaya

Pembimbing :

Thomas Hanandry Dewanto, S.T.

Tujuan pembuatan media promosi pada Al-Amanah Center ini, agar Al-Amanah center yang baru berdiri dapat dikenal oleh masyarakat khususnya sekitar Al-Amanah Center. Pembuatan media promosi ini berdasar dari metode kerja yaitu; briefing-brainstorming-keyword-sketch-draft-final design. Pembuatan media promosi ini juga sesuai dengan identitas perusahaan yang dibuat. Pemilihan media dipilih berdasarkan budget dan lokasi Al-Amanah Center. Hasil dari pembuatan promosi ini diharapkan dapat mengenalkan Al-Amanah Center kepada masyarakat. Tidak hanya itu diharapkan juga dapat diaplikasikan pada media digital.

Kata Kunci : Pembuatan Media Promosi, Pondok Pesantren Modern, Al-Amanah Center, Brand Awareness.

STIKOM

(3)

v

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.4.1 Tujuan Umum ... 4

1.4.2Tujuan Khusus ... 4

1.5 Manfaat ... 5

1.5.1 Bagi Perguruan Tinggi ... 5

1.5.2 Bagi mahasiswa ... 5

1.5.3 Bagi perusahaan/kantor ... 5

1.6 Pelaksanaan ... 6

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II ... 8

TINJAUAN PUSTAKA... 8

2.1 Pondok Pesantren ... 8

2.2 Pondok Pesantren Modern ... 10

2.3 Promosi ... 10

2.4 Media Promosi ... 10

2.5 Brand Awareness ... 11

2.6 Desain ... 12

2.7 Komunikasi Visual ... 13

2.7.1 Tipografi ... 13

2.7.2 Layout ... 13

2.7.3 Illustrasi ... 14

2.7.4 Simbolisme ... 14

2.7.5 Warna ... 14

2.8 Krian ... 15

BAB III... 16

METODE PENGERJAAN ... 16

3.1 Skema Pengerjaan ... 16

3.2 Briefing ... 16

3.3 Brainstorming ... 17

3.4 Keyword ... 17

3.5 Sketch ... 17

3.6 Draft ... 19

STIKOM

(4)

vi

BAB IV ... 24

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 24

4.1 Al-Amanah ... 24

4.2 AL-Amanah Center ... 24

4.3 Divisi Al-Amanah Center ... 25

4.3.1 Jelajah Al-Amanah ... 25

4.3.2 Semesta Berdzikir ... 25

4.3.3 Jejaring Alumni ... 26

4.3.4 Riset Pendidikan ... 26

4.3.5 Al-Amanah Berkarya ... 27

4.4 FORMASI KEPENGURUSAN ... 27

4.5 Motto ... 27

4.6 Visi Dan Misi ... 28

4.6.1 Visi ... 28

4.6.2 Misi ... 28

BAB V ... 29

IMPLEMENTASI KARYA ... 29

5.1 Banner indoor ... 29

5.2 Banner outdoor ... 31

5.3 Billboard ... 33

5.4 Umbul-umbul ... 35

5.5 Stiker ... 37

5.6 Pin ... 40

BAB VI ... 41

PENUTUP ... 41

6.1 Kesimpulan ... 41

6.2 Saran ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 42

LAMPIRAN ... 43

STIKOM

(5)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah media promosi sangat diperlukan dalam sebuah pemasaran produk. Media promosi dianggap mampu untuk menyampaikan produk kepada konsumen dengan dikemas sedemikian rupa yang memberikan efek kertarikan konsumen. Dengan membuat media promosi di Al-Amanah Centre–Krian dapat menimbulkan efek tertariknya pendaftar dan mulai dikenal atau lebih dikenalnya Al-Amanah Centre. Selain itu, kerja praktek ini juga merupakan syarat kelulusan di jurusan Desain komunikasi Visual STIKOM Surabaya.

Pondok Pesantren Al-Amanah merupakan pesantren modern yang tidak hanya berkutik di bidang agama, akan tetapi juga berusaha hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai sarana pendidikan yang berkualitas, yang tidak hanya mengedepankan satu sisi dan satu cara pandang tertentu. Semangat untuk berbenah diri dan berinprovisasi sebagai wujud kesyukuran keluarga besar Al-Amanah dalam mengemban amanat dan tugas kenabian dari Allah Tuhan Yang Maha Agung.

Seiring dengan berjalannya kegiatan yang yang ada di pesatren, Al-Amanah yang telah berdiri sejak tahun 1992 lalu. Sehubungan dengan hal tersebut, Al-Amanah membangun “Al-Amanah Center” sebagai penunjang kegiatan pendidikan yang ada.

Pada Al-Amanah Center terdiri dari beberapa divisi, dan masing-masing divisi mempunyai tugas spesifik yaitu :

Jelajah Amanah, yang bergelut pada kegiatan traveling dan tour yang bertemakan pendidikan,

Semesta Berdzikir, yang akan bergelut pada kegiatan keagamaan dan keilmuan baik yang bersifat rutin maupun tidak,

STIKOM

(6)

2

Jejaring Alumni, yang akan menjaring dan mendata alumni dan keluarga besarPesantren Modern Al-Amanah guna memberi bimbingan yang lebih mendalam.

Riset pendidikan, yang akan lebih berkosentrasi pada bidang pengembangan pendidikan. Dan,

Al-Amanah Berkarya, bergerak dalam bidang pengembangan karya keluarga besar al-Amanah dalam rangka memperkaya khazanah kelimuan di dalamnya.

Media Promosi dianggap perlu apabila suatu perusahaan belum mempunyai media promosi, masih belum dikenal masyarakat daerah sekitar, dan juga mengalami penurunan peningkatan. Pada Al-Amanah Center ini dapat disimpulkan bahwa sebuah kantor yang baru berdiri, dan masih belum mempunyai media promosi. Dengan adanya media promosi tujuan pertama yang akan dicapai yaitu bahwa masyarakat sekitar akan mengetahui dan mengenal perusahaan Al-Amanah Center ini.

Untuk sebuah kantor yang baru memulai bisnis sebuah identitas sangat diperlukan dari perusahaan. Untuk identitas sendiri juga memerlukan sebuah media untuk mempromosikan kepada masyarakat sekitar. Tanpa adanya sebuah media promosi tentunya identitas sebuah perusahaan sangat sulit untuk dikenal.

Dalam perancangan media promosi diperlukan adanya pemilihan media-media yang dipakai. Untuk media-media yang akan dipakai akan ditentukan sesuai dengan segmentasi konsumen dan juga sumber dana pada perusahaan tersebut, sehingga media promosi yang akan dibuat menjadi efisien dan efektif. Media tersebut bisa berupa above the line dan below the line. Contohnya seperti koran, majalah, merchandise, billboard, baliho, dll. Untuk Al-Amanah Center ini media yang diambil berupa billboard, banner outdoor, umbul-umbul, banner indoor, stiker, dan terakhir pin. Pemilihan media ini merupakan dari hasil brainstorming dan briefing oleh direktur Al-Amanah Center, yang dimana sesuai dengan budget atau dana dan cukup efektif di masyarakat pedesaan.

STIKOM

(7)

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas didapatkan sebuah rumusan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana merancang media promosi secara visual pada Al-Amanah Center Sidoarjo, Krian ?

b. Bagaiamana merancang media promosi yang sesuai dengan kriteria visi-misi, dan sesuai dengan dana yang ada pada Al-Amanan Center ? c. Bagaimana merancang media promosi dengan menerapkan hasil

briefing dari direktur utama Al-Amanah Center dan sesuai teori dari perkuliahan ?

d. Bagaimana merancang media promosi Al-Amanah Center menjadi lebih dikenal oleh masyarakat sekitar ?

1.3 Batasan Masalah

a. Hanya merancang media promosi yang sudah disetujui pada saat briefing.

b. Hanya membuat satu desain saja sebagai template utama. Untuk kedepannya desain ini dapat diaplikasikan pada media lainnya.

c. Media promosi yang diambil oleh Al-Amanah Center berupa baliho, umbul-umbul, banner indoor, stiker, notes, pembatas buku, dan terakhir pin logo santri.

d. Tidak ikut serta atau bertanggung jawab pada saat pencetakan desain, pemasangan aplikasi desain.

STIKOM

(8)

4

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum

Kerja Praktek ini sebagai persyaratan untuk menyelesaikan dan syarat kelulusan Program Studi SI Desain Komunikasi Visual STIKOM Surabaya yaitu dengan melaksanakan mata kuliah Kerja Praktek. Tujuan kerja praktek adalah untuk mengetahui dunia kerja yang sebenarnya agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya mahasiswa Stikom Surabaya serta diharapkan mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah didapat di kampus langsung ke tempat kerja. Dengan adanya kerja praktek ini, bertujuan juga untuk memperdalam dan memperluas wawasan pengetahuan dalam dunia kerja.

Dengan menerapkan ilmu-ilmu yang didapat dari perkuliahan yang telah dijalani, mahasiswa diharapkan mampu menerapkan secara langsung pada lokasi pekerjaan yang sebenarnya. Beberapa ilnu praktek yang telah dipelajari di kampus mulai dari digital sampai dengan manual sangat berperan penting demi lancar dan berlangsungnya kerja praktek.

1.4.2 Tujuan Khusus

Setelah melaksanakan kerja praktek, diharapkan agar para mahasiswa mampu memberikan kontribusi besar pada lembaga Al-Amanah Center demi kelancaran promosi lembaga dan mengenalkan kepada masyarakat Sidoarjo yang bertepaan dengan kerja praktek mahasiswa, hal ini diharapkan mahasiswa mampu:

a. Memahami dan mengenal langsung bagaimana dunia kerja yang sebenarnya.

b. Mempraktekkan ilmu yang didapat dari perkuliahan di Stikom Surabaya dengan dunia kerja.

c. Sebagai bekal mahasiswa setelah lulus kuliah untuk dapat terjun ke dunia kerja.

STIKOM

(9)

1.5 Manfaat

Setelah melaksanakan kerja praktek diharapkan mahasiswa mengetahui bagaimana dunia kerja yang sebenarnya. Dari hal tersebut adapun kegunaan kerja praktek bagi mahasiswa, perusahaan dan perguruan tinggi antara lain :

1.5.1 Bagi Perguruan Tinggi

a. Menciptakan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi Stikom Surabaya dengan perusahan.

b. Memperoleh gambaran nyata tentang perusahaan sebagai bahan informasi untuk pengembangan dunia pendidikan.

1.5.2 Bagi mahasiswa

a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami aplikasi ilmu yang telah didapat ke perusahaan maupun konservasi.

b. Mahasiswa dapat mengetahui produktivitas perusahaan maupun konservasi.

c. Mengenalkan dan membiasakan diri terhadap suasana kerja sebenarnya sehingga dapat membangun etos kerja yang baik, serta sebagai upaya untuk memperluas cakrawala wawasan kerja.

d. Mahasiswa dapat memahami dan mengerti secara langsung sistem pengaturan dalam bidang promotion dan desain komunikasi pada dunia industri maupun konservasi yang sesungguhnya, hal ini diharapkan akan meningkatkan hubungan yang baik antara dunia industri kerja dan pendidikan.

1.5.3 Bagi perusahaan/kantor

a. Mempunyai sebuah media promosi yang sesuai dengan briefing. b. Mempunyai sebuah template desain sehingga dapat diterapkan pada

media lain.

c. Dikenalnya Al-Amanah Center oleh masyarakat sekitar. d. Semakin dikenalnya pondok pesantern Al-Amanah.

STIKOM

(10)

6

1.6 Pelaksanaan

Tempat : Al-Amanah Center

Alamat : Ruko Babadan Asri A2-A3 Junwangi, Krian,

Sidoarjo, 61262

Telepon : +6231 72972992

Periode Kerja : 26 Juni 2012 s /d 26 Juli 2012 1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan acuan atau panduan dalam penulisan laporan kerja praktek di perusahaan, dimana sistematika penulisannya disusun dalam beberapa bab, yaitu sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini berisi tentang latar belakang permasalahan, inti dari permasalahan disebutkan pada perumusan masalah, batasan masalah yang menjelaskan tentang pembatasan masalah dari sistem yang dibuat agar tidak keluar dari ketentuan yang ditetapkan, tujuan dari penelitian ini diharapkan mendapatkan pengalaman dan hasil yang dicapai, manfaat yang akan diperoleh, informasi waktu pelaksanaan kerja praktek dan sistemika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Pada bab ini berisi konsep dasar atau teori-teori yang terkait dengan judul yang diambil penulis, dengan mengambil data - data dari buku – buku referensi yang berguna untuk memecahkan masalah di yang terjadi di dalam lemabaga perusahaan Al-Amanah Center.

BAB III Metode Perancangan

Pada bab ini memuat tentang metode apa saja yang akan dipakai atau digunakan didalam sebuah perancangan karya yang dapat berupa bagan perancangan maupun deskripsi.

STIKOM

(11)

BAB IV Gambaran Umum Perusahaan

Pada bab ini membahas mengenai profil perusahaan secara umum mulai dari sejarah perusahaan, jenis bidang usaha, tempat atau lokasi perusahaan, hingga bidang–bidang lainnya yang berhubungan dengan kerja praktik.

BAB V Implementasi Karya

Bab ini merupakan hasil dari perancangan media promosi yang akan dibuat. Mulai dari konsep awal media promosi dan media apa saja yang dijadikan sebagai media promosi berdasarkan dari permasalahan yang dihadapi oleh Al-Amanah Center.

BAB VI Penutup

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari perancangan yang dibuat terkait dengan tujuan dan permasalahan yang ada pada perusahaan Al-Amanah Center.

STIKOM

(12)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pondok Pesantren

Pada mulanya pondok pesantren merupakan pendidikan dan pengajaran agama Islam yang pada umumnya diberikan dengan cara non-klasikal (sistem pesantren), yaitu seorang Kyai mengajar santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh ulama-ulama besar dari abad pertengahan, yakni sekitar abad ke-12 sampai dengan abad ke-16 (Imron Arifin, 1993: 3). Para santri biasanya tinggal dalam pondok atau asrama dalam pesantren tersebut, namun demikian pada awalnya pesantren tidak meiliki pondok atau asrama, sehingga para santri yang belajar harus tinggal menyebar di desa-desa yang ada di sekitar pesantren itu.

Istilah pondok pesantren yang telah melembaga di Indonesia ini menurut Manfred Ziemek: pondok berasal dari kata “funduq” yang berarti ruang tidur, wisma, hotel sederhana. Sedangkan pesantren berasal dari kata “santri” yang

mendapat awalan “pe” dan akhiran “an” yang berarti tempat para santri (Manfred

Ziemek, 1986: 99). Selanjutnya Manfred Ziemek mengatakan bahwa: “Pesantren secara ethimologis asalnya pesantrian yang berarti tempat santri. Santri atau murid (umumnya) sangat berbeda-beda mendapat pelajaran dari pemimpin pesantren (Kyai) dan oleh para guru (ulam dan ustadz), pelajaran mencakup berbagai bidang tentang pengetahuan Islam (Manfred Ziemek, 1986: 16).

Sementara itu menurut M. Arifin bahwa: “Pesantren adalah lembaga pendidikan agama Islam yang timbul diakui oleh masyarakat sekitar dengan sistem asrama (kampus) dimana santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya di bawah kedaulatan leadership seorang atau beberapa Kyai dengan ciri khasnya yang bersifat kharismatik serta independen dalam segala hal (M. Arifin, 1981: 104).

Istilah pesantren berasal dari kata santri yang dengan awalan “pe” dan akhiran “an” yang berarti tempat tinggal para santri. Sedangkan Prof. John

STIKOM

(13)

berpendapat bahwa istilah santri berasal dari bahasa Tamil yang berarti guru mengaji, sedang C.C. Berg berpendapat istilah santri tersebut berasal dari istilah shastri yang dalam bahasa India berarti orang tahu buku-buku suci agama Hindu atau seorang sarjana ahli kitab agama Hindu (Zamakhsyari Dhofir, 1982: 18).

Pengambilan nama santri dari kata shastri yang berasal dari bahasa India (Sansekerta) cukup masuk akal, mengingat bahwa penyebaran agama Islam di Indonesia sebagian berasal dari Gujarat, India, di mana tokoh penyebar Islam yang pertama kali merintis berdirinya pesantren di Jawa adalah Syekh Maulana Malik Ibrahim, seorang ulama yang berasal dari Gujarat, India. Agaknya Maulana Malik Ibrahim mengadaptasikan bentuk lembaga pendidikan pra-Islam yang sudah ada di Jawa, yaitu lembaga pendidikan asrama atau padepokan yang merupakan sistem biara belajar dan mengajar (Nurcholish Madjid, 1987: 1).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam dengan sistem klasikal dan non-klasikal untuk memberikan pendidikan dan pengajaran agama Islam. Sedangkan anak didiknya disebut ”santri” dan pendidiknya adalah “Kyai” atau pengasuh pondok pesantren tersebut.

Sebagai lembaga pendidikan Islam yang dikelola seutuhnya oleh Kyai dan santri. Keberadaan pesantren pada dasarnya berbeda di berbagai tempat baik kegiatan maupun bentuknya. Meskipun demikian, secara umum dapat dilihat adanya karakteristik pesantren dan pola umum yang sama. Beberapa karakteristik pesantren secara umum menurut Imron Arifin sebagai berikut:

a. Pondok pesantren tidak menggunakan batas umur bagi santri-santri. b. Tidak menerapkan batas waktu pendidikan, karena sistem pendidikan

di pesantren bersifat seumur hidup.

c. Siswa di pesantren tidak diklasifikasikan dalam jenjang-jenjang menurut kelompok usia, sehingga siapapun di antara masyarakat yang ingin belajar bisa menjadi santri (siswa).

d. Santri boleh bermukim di pesantren sampai kapan pun atau bahkan bermukim di situ selamanya.

STIKOM

(14)

10

e. Pesantren tidak memiliki peraturan administrasi yang tetap di mana seorang dapat bermukim di sana tanpa mengaji jika ia mau asal ia memperoleh nafkah sendiri dan tidak menimbulkan masalah dalam tingkah lakunya (Imron Arifin, 1993: 5).

2.2 Pondok Pesantren Modern

Pesantren modern adalah lembaga pesantren yang memasukkan pelajaran umum dalam kurikulum madrasah yang dikembangkan, atau pesantren yang menyelenggarakan tipe sekolah-sekolah umum seperti; MI/SD, MTs/SMP, MA/SMA/SMK dan bahkan PT dalam lingkungannya (Depag, 2003: 87). Dengan demikian pesantren modern merupakan pendidikan pesantren yang diperbaharui atau dimodernkan pada segi-segi tertentu untuk disesuaikan dengan sistem sekolah.

2.3 Promosi

Promosi adalah salah satu bagian dari pemasaran, yang dimana merupakan sebuah usaha dalam artian untuk mempromosikan, mengenalkan sesuatu baik itu berupa barang ataupun jasa, bahkan dalam bentuk lainnya yang masih bisa dipromosikan. Sehingga orang lain tertarik untuk melakukan transaksi atas apa yang dipromosikan.

Menurut Michael Ray dalam buku Morrisan M.A(2010;16), mendefinisikan promosi adalah koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan. Dengan dibentuknya sebuah promosi maka sebuah perushaan baru tersebut juga bisa dikatakan memperkenalkan diri kepada masyrakat atau publik. Pembuatan promosi ini tentu diterapkan pada media-media, yang disebut media promosi.

2.4 Media Promosi

Dalam sebuah website http://economy.okezone.com menyatakan bahwa media promosi adalah sarana mengomunikasikan suatu produk atau jasa atau brand atau perusahaan dan lainnya agar dapat dikenal masyarakat lebih luas.

Media promosi yang paling tua adalah dari mulut ke mulut (word of mouth), dilanjutkan dengan media promosi konvensional berupa: brosur, poster, katalog,

STIKOM

(15)

pamflet, booklet, spanduk, billboard, banner, flyer, reklame, kartu nama, iklan TV, radio, media cetak (koran/ majalah) dan sebagainya.

Rustan (2009;86) mengatakan penerapan selanjutnya bagi sebuah corporate identity yaitu pada media promosi(marketing promotion sales). Diharapkan desain yang terbentuk dari media promosi tersebut mempunyai satu-kesatuan dengan identitas perusahaan, sehingga visual yang dikomunikasikan oleh perushaan terlihat jelas oleh publik sama dengan visual identitas perusahaan.

2.5 Brand Awareness

Pengertian dari Brand Awareness itu sendiri adalah kemampuan dari seseorang yang merupakan calon pembeli (potential buyer) untuk mengenali (recognize) atau menyebutkan kembali (recall) suatu merek merupakan bagian dari suatu kategori produk (Aaker, 1991: 61).

Kegunaan dari awareness ini dapat dilihat dari 4 nilai (value) yang diciptakan melalui Brand Awareness ini, yaitu :

a. Anchor to which other associations can be attached; Brand Awareness akan menyebabkan timbulnya asosiasi seseorang, seperti asosiasi yang timbul pada McDonald adalah Ronald McDonald, anak-anak, fun, Big Mac, bersih dan efisien. Asosiasi yang luas tersebut kemudian dapat diperkuat dengan menggambungkan satu asosiasi dengan yang lain seperti Ronald McDonald dengan anak-anak. Dengan memperkuat asosiasi tersebut nama McDonald akan semakin kuat pada memori seseorang.

b. Familiarity /Liking; secara umum seseorang lebih menyukai sesuatu yang lebih familiar.

c. Substance / commitment; semakin tinggi awareness atas suatu nama produk menunjukkan semakin tinggi commitment dari brand tersebut. Alasan yang dapat timbul mengapa seseorang dapat mengenali sebuah brand adalah :

d. Perusahaan telah melakukan promosi secara terus-menerus; e. Perusahaan telah bergerak untuk waktu pada bidang tersebut; f. Perusahaan telah melakukan distribusi secara luas;

STIKOM

(16)

12

g. Brand tersebut adalah Brand yang sukses, orang lain juga menggunakan Brand tersebut.

h. Brand to consider; Pada proses pembelian, langkah pertama yang dilakukan adalah pemilhan alternatif. Pada proses ini, ketersedian informasi menjadi sumber dari pemilihan tersebut. Proses recall

menjadi penting, karena biasanya tidak banyak nama brand yang muncul pada proses ini. Brand pertama yang muncul dalam benak seseorang, akan mendapatkan keuntungan yang lebih, dibandingkan dengan Brand yang memiliki tingkat recall yang rendah.

2.6 Desain

Agus Sachari (2005:3) menyatakan bahwa pada awalnya desain merupakan kata baru berupa peng-Indonesiaan dari kata design (bahasa Inggris), istilah ini melengkapi kata “rancang/rancangan/merancang” yang dinilai kurang mengekspresikan keilmuan, keluasan dan kewibawaan profesi. Sejalan dengan itu, kalangan insinyur menggunakan istilah rancang bangun, sebagai pengganti istilah desain. Namun di kalangan keilmuan seni rupa istilah “desain” tetap secara konsisten dan formal dipergunakan.

. Frank Jefkins (1997:245) mengelompokkan prinsip-prinsip desain menjadi: kesatuan, keberagaman, keseimbangan, ritme, keserasian, proporsi, skala, dan penekanan. Prinsip dasar desain merupakan pengorganisasian unsur-unsur dasar desain dengan memperhatikan prinsip-prinsip dalam menciptakan dan mengaplikasikan

Cenadi (1999:4) menjelaskan pengertian Desain komunikasi visual sebagai desain yang mengkomunikasikan informasi dan pesan yang ditampilkan secara visual. Desainer komunikasi visual berusaha untuk mempengaruhi sekelompok pengamat. Mereka berusaha agar kebanyakan orang dalam target group (sasaran) tersebut memberikan respon positif kepada pesan visual tersebut. Oleh karena itu desain komunikasi visual harus komunikatif, dapat dikenal, dibaca dan dimengerti oleh target group tersebut.

STIKOM

(17)

2.7 Komunikasi Visual

Menurut Michael Kroeger, Visual Communication (komunikasi visual) adalah latihan teori dan konsep-konsep melalui terma-terma visual dengan menggunakan warna, bentuk, garis dan penjajaran (juxtaposition).

Christine Suharto Cenadi (1999:5) menyebutkan bahwa elemen-elemen desain komunikasi visual diantaranya adalah tipografi, ilustrasi, dan simbolisme. Elemen-elemen ini dapat berkembangan seiring dengan perkembangan teknologi dan penggunaan media.

2.7.1 Tipografi

Menurut Frank Jefkins (1997:248) tipografi merupakan:“Seni memilih huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan menandai naskah untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda. Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan dan kemenarikan, dan desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya (style) dan karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan.”

Wirya (1999:32) mengatakan bahwa beberapa tipe huruf mengesankan nuansa-nuansa tertentu, seperti kesan berat, ringan, kuat, lembut, jelita, dan sifat-sifat atau nuansa yang lain.

2.7.2 Layout

Pengertian layout pada Graphic Art Encyclopedia (1992:296) “Layout is

arrangement of a book, magazine, or other publication so that and illustration follow a desired format”. Layout merupakan pengaturan yang dilakukan pada buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustrasi sesuai dengan bentuk yang diharapkan.

Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa: “Layout includes directions for marginal data, pagination, marginal allowances, center headings and side head, placement of illustration.” Layout juga meliputi semua bentuk penempatan dan pengaturan untuk catatan tepi, pemberian gambar, penempatan garis tepi, penempatan ukuran dan bentuk ilustrasi. Menurut Smith (1985) dalam Sutopo

STIKOM

(18)

14

(2002:174) mengatakan bahwa proses mengatur hal atau pembuatan layout adalah merangkaikan unsur tertentu menjadi susunan yang baik, sehingga mencapai tujuan.

2.7.3 Illustrasi

Ilustrasi dalam karya desain komunikasi visual dibagi menjadi dua, yaitu ilustrasi yang dihasilkan dengan tangan atau gambar dan ilustrasi yang dihasilkan oleh kamera atau fotografi. Menurut Wirya (1999:32) ilustrasi dapat mengungkapkan sesuatu secara lebih cepat dan lebih efektif daripada tekas.

Fungsi ilustrasi menurut Pudjiastuti (1997:70) adalah:“Ilustrasi digunakan untuk membantu mengkomunikasikan pesan dengan tepat dan cepat serta mempertegas sebagai terjemahan dari sebuah judul, sehingga bisa membentuk suatu suasana penuh emosi, dari gagasan seakan-akan nyata. Ilustrasi sebagai gambaran pesan yang tak terbaca dan bisa mengurai cerita berupa gambar dan tulisan dalam bentuk grafis informasi yang memikat. Dengan ilustrasi, maka pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar daripada kata-kata.

2.7.4 Simbolisme

Simbolisme sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan karena sifatnya yang universal dibanding kata-kata atau bahasa. Bentuk yang lebihh kompleks dari simbol adalah logo. Logo merupakan identifikasi dari sebuah perusahaan karena logo harus mampu mencerminkan citra, tujuan, jenis, serta objektivitasnya agar berbeda dari yang lainnya. Farbey (1997:91) mengatakan bahwa banyak iklan memiliki elemen-elemen grafis yang tidak hanya terdapat ilustrasi, tetapi juga terdapat muatan grafis yang penting seperti logo perusahaan atau logo merek, simbol perusahaan, atau ilustrasi produk.

2.7.5 Warna

Warna merupakan elemen penting yang dapat mempengaruhi sebuah desain. Pemilihan warna dan pengolahan atau penggabungan satu dengan lainnya akan dapat memberikan suatu kesan atau image yang khas dan memiliki karakter yang unik, karena setiap warna memiliki sifat yang berbeda-beda. Danger (1992:51)

STIKOM

(19)

menyatakan bahwa warna adalah salah satu dari dua unsur yang menghasilkan daya tarik visual, dan kenyataannya warna lebih berdaya tarik pada emosi daripada akal.

2.8 Krian

Krian adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Krian teletak di 20 km sebelah barat daya Surabaya. Krian berada di lokasi yang sangat strategis, karena terletak di tengah-tengah antara 4 ibukota kabupaten/kotamadya, yaitu Surabaya (timur), Sidoarjo (selatan), Gresik (utara), dan Mojokerto (barat). Lokasi Krian juga sangat strategis dari sisi transportasi, karena merupakan salah satu jalur transportasi utama (Jalan Negara) dari Surabaya-Jakarta melalui jalur selatan (Madiun-Solo-Semarang/Jogja- Bandung-Jakarta). Selain itu, jalur kereta api Surabaya-Bandung-Jakarta juga melewati daerah ini. Terdapat pula jalan bypass Krian untuk memperlancar transportasi yang melewati Krian. (http://id.wikipedia.org/wiki/Krian,_Sidoarjo)

STIKOM

(20)

16

BAB III

METODE PENGERJAAN

3.1 Skema Pengerjaan

Gambar 3.1 Skema pengerjaan 3.2 Briefing

Briefing adalah memberikan penjelasan – penjelasan secara singkat atau pertemuan untuk memberikan penerangan secara ringkas. Biasanya briefing digunakan oleh para manajer atau pimpinan yang mengundang par karyawan atau tokoh – tokoh karyawan untuk menerima penjelasan – penjelasan tertentu. Pada prinsipnya pengarahan yang dilakukan adalah pengarahan yang ada kaitannya demgan pelaksanaan tugas sesuai dengan tujuan organisasi.

Hasil briefing dari direktur utama Al-Amanah Center yaitu, pengerjaan media promosi berupa pembuatan billboard, banner indoor, banner outdoor, umbul-umbul, sticker dan pin. Untuk sticker dan pin, terdapat dua jenis desain yaitu, untuk resmi dan untuk santri.

Beberapa karakter atau citra yang ingin divisualkan oleh Al-Amanah Center ini yaitu, sosial, pendidikan masyarakat, budaya, islami, formal, resmi, wibawa, maju, pusat, dan inofatif.

STIKOM

(21)

3.3 Brainstorming

Untuk menentukan keyword yang akan diambil dari hasil briefing dibutuhkan sebuah brainstroming. Untuk brainstorming perancangan ini dilakukan oleh 3 peserta kerja praktek yaitu divisi company profile, media promosi dan terakhir website. Dari brainstorming ini mendapatkan sebuah keyword dan ide konsep beserta layout untuk desain visual dari identitas perusahaan, media promosi, dan website.

3.4 Keyword

Keyword yang dipilih berdasarkan hasil dari briefing dan brainstorming yaitu, formal, elegan, maju, dan pusat"center". Dari keyword ini akan dipilih visual-visual yang mencerminkan dari Al-Amanah Center, mulai dari warna, grafis, tipografi, dan layout. Key word ini akan di jadikan sebuah konsep utama untuk sketch dan proses selanjutnya.

3.5 Sketch

Konsep sketsa desain billboard, umbul-umbul, dan banner. Mulai dari visual dan lokasi penempatan media.

Gambar 3.2 Sketsa billboard.

STIKOM

(22)

18

Gambar 3.3 Sketsa desain umbul-umbul.

Gambar 3.4 Sketsa desain banner outdoor.

STIKOM

(23)

3.6 Draft

Setelah proses sketsa selesai, dilanjutkan dengan proses draft. Ini digunakan untuk mencari alternatif-alternatif desain, yang nantinya dapat sesuai dengan analisis brainstorming. Dari banyak alternatif desain akan dipilih satu buah desain untuk dijadikan final desain.

Gambar 3.5 Draft stiker logo.

Gambar 3.6 Draft pin 5cm.

STIKOM

(24)

20

Gambar 3.7 Draft stiker cutting dan besar.

STIKOM

(25)

Gambar 3.8 Draft desain banner indoor.

Gambar 3.9 Draft desain banner outdoor.

STIKOM

(26)

22

Gambar 3.10 Draft desain umbul-umbul

STIKOM

(27)

Gambar 3.11 Draft billboard.

STIKOM

(28)

24

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Al-Amanah

Pondok Pesantren Al-Amanah merupakan pesantren modern yang tidak hanya berkutik di bidang agama, akan tetapi juga berusaha hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai sarana pendidikan yang berkualitas, yang tidak hanya mengedepankan satu sisi dan satu cara pandang tertentu. Semangat untuk berbenah diri dan berinprovisasi sebagai wujud kesyukuran keluarga besar Al-Amanah dalam mengemban amanat dan tugas kenabian dari Allah Tuhan Yang Maha Agung.

4.2 AL-Amanah Center

Al-Amanah yang telah berdiri sejak tahun 1992 lalu membutuhkan sebuah kantor perusahaan yang mengurus beberapa permasalahan selain pendidikan di pondok pesantren, seperti sosialisasi kepada masyrakat, jejaring kepada alumni lama dan lain-lain. Sehubungan dengan hal tersebut, Al-Amanah membangun “Al-Amanah Center” sebagai penunjang kegiatan pendidikan yang ada.

a. Adapun Al-Amanah Center terdiri dari beberapa lembaga cabang yaitu :

b. Jelajah Amanah, yang bergelut pada kegiatan traveling dan tour yang bertemakan pendidikan,

c. Semesta Berdzikir, yang akan bergelut pada kegiatan keagamaan dan keilmuan baik yang bersifat rutin maupun tidak,

d. Jejaring Alumni, yang akan menjaring dan mendata alumni dan keluarga besarPesantren Modern Al-Amanah guna memberi bimbingan yang lebih mendalam.

e. Riset pendidikan, yang akan lebih berkosentrasi pada bidang pengembangan pendidikan. Dan,

f. Al-Amanah Berkarya, bergerak dalam bidang pengembangan karya keluarga besar al-Amanah dalam rangka memperkaya khazanah kelimuan di dalamnya.

STIKOM

(29)

4.3 Divisi Al-Amanah Center 4.3.1 Jelajah Al-Amanah

Sebuah divisi yang bergerak dalam bidang tour dan travel yang bertemakan pendidikan, yang meliputi sebagai berikut : Al-Amanah Travel for Education, Wisata Religi, Wisata Hubbul Ulama’ dan Travel haji dan Umroh.

Menajer Divisi dan Program : H.Fahrizal Ischaq, Lc. Ketua Tim Pelaksana : Saiful Hidayat, S.Kom. Staff pelaksana : Ahmad Muwafiq, S.Pd.i 4.3.2 Semesta Berdzikir

Merupakan divisi khusus yang akan menangani program-program keagamaan, keilmuan, sosial dan kemasyarakatan baik skala kecil yang bersifat rutin seperti : Pengajian Ahad pagi, atau pelatihan parenting bulanan untuk wali santri atau pembinaan abang becak. Atapun dengan skala besar dan tidak rutin seperti Pengajian Akbar, Seminar nasional, Saresehan tokoh dan Ulama’. Dsb.

Menajer Divisi dan Program : H.Arif Budiono, Lc.,MA.,M.Hi. Ketua Tim Pelaksana : Moh.Iqbal KDKH. SS.

Staff Pelaksana : Dwi Tri Rahayu, S.Ag. MHi.

Diyatul Millah, Lc.

STIKOM

(30)

26

4.3.3 Jejaring Alumni

Sebuah media untuk menjaring, mendata dan memberi bimbingan kepada keluarga besar alumni Pesantren Modern Al-Amanah, serta berperan aktif dan pasif sebagai mediator dan wadah komunikasi antar Pengurus Pesantren, Alumni dan Wali santri secara menyeluruh.

Menajer Divisi dan Program : Nur Salim, S.Ag. Ketua Tim Pelaksana : Siti Qurrota Ayunin Staff Pelaksana : Aris Setiawan Mar’atus Sholihah Niki habiburrahman Lukman Hakim 4.3.4 Riset Pendidikan

Sebuah divisi yang berkonsentrasi pada penelitian yang bertemakan pendidikan sebagai upaya pengembangan pendidikan di Lembaga Yayasan Al-Amanah, adapun beberapa program kerja yang akan dicanangkan adalah : Studi banding ke sekolah-sekolah maju secara berkala, mengirimkan delegasi untuk mengikuti seminar-seminar pendidikan, berperan aktif dalam setiap even-even penting yang bisa meningkatkan kualitas dan wawasan pendidikan di Yayasan Al-Amanah.

Menajer Divisi dan Program : Hj. Zanuba Alfareni, Lc Ketua Tim Pelaksana : Lia Kholifah, SHi. Staff Pelaksana : Abdul Kholik, M.pd.

Waka Kurikulum SMP Bilter Waka Kurikulum MA Bilingual

STIKOM

(31)

4.3.5 Al-Amanah Berkarya

Divisi ini berkencimpung dalam dunia Jurnalistik dan karya tulis, mempunyai andil besar dalam produksi karya-karya keluarga besar al-Alamanah, diantara tugas dan program kerja yang diusulkan adalah : Penerbitan majalah pesantren (Imtiyaz) per tiga bulan, penerbitan bulletin jumat secara berkala, dan mengkoordinir dan menyeleksi karya santri untuk diterbitkan secara missal agar kelak menjadi aset dan memperkaya khazanah keilmuan di Pesantren Modern Al-Amanah.

Redaktur Ahli : Isa Ansori Suara Surabaya Menajer Divisi dan Program : MuhammadBahruddin,

S.Sos.,M.Med.Kom.

Ketua Pelaksana : Latif Nugroho

Anggota : Argatyo Prayoga

: Putri Sofiana

4.4 FORMASI KEPENGURUSAN

Penasehat/Komisaris : KH. Drs. Nurcholis Misbah

Tim Ahli : H. Arif Budiono, Lc.,MA.,MHI.

: H. As’ad Umar, Lc., MHI.

: H. Ibnu Hajjar Al-Makki

: Nur Rohim, S.Ag., M.Pd.

: MuhammadBahruddin,

S.Sos.,M.Med.Kom.

: Isa Ansori Suara Surabaya

: Syarif Hidayatullah, S.Ag. M.Hum.

Penanggung Jawab Harian

Direktur : H. Fahrizal Ischaq, Lc.

Asdir / Sekretaris : Saiful Hidayat, S.Kom.

Bendahara Umum : Lia Kholifah, SHi.

Operator Kantor : Latif Nugroho

Humas : Ahmad Muwafiq

4.5 Motto

STIKOM

(32)

28

Adapun motto atau slogan yang akan diangkat pada AL-Amanah Center adalah sebagai berikut :

“ Selalu berinovasi untuk menginspirasi” –“Always inovate to inspire” “Always Inspire For Education” – “ Selalu Menginspirasi untuk Pendidikan”

4.6 Visi Dan Misi 4.6.1 Visi

Menjadi pusat kajian Pendidikan Islam, dengan mempertahankan khazanah salaf dengan mengembangkan metodologi modern yang berlandaskan al-Qur’an dan sunnah.

4.6.2 Misi

a) Menjadi pusat sarana riset pendidikan Islam dengan menejemen modern yang selalu mengupgrade dengan perkembangan zaman. b) Mencetak SDM yang berkualitas, berkompetensi dan idealis dalam

mengamalkan aktifitas pendidikan sesuai dengan ajaran Bapak pendidikan Muhammad SAW.

c) Menyelenggarakan kegiatan dakwah pendidikan dan kualitas diri dengan mengedepankan islam yang sejuk dan rahmatan lil alamin.

STIKOM

(33)

29

BAB V

IMPLEMENTASI KARYA

5.1 Banner indoor [image:33.595.51.494.199.706.2]

Berukuran 90cm x 160cm. Diletakkan pada dalam ruangan kantor Al-Amanah Center tepatnya setelah pintu masuk.

Gambar 5.1 Final Desain banner indoor

STIKOM

(34)

30

Gambar 5.2 Penerapan desain banner indoor

STIKOM

(35)

5.2 Banner outdoor

[image:35.595.43.565.155.724.2]

Berukuran 100cm x 600cm. Diletakkan pada depan kantor Al-Amanah Center.

Gambar 5.3 Final desain banner outdoor

STIKOM

(36)

32

Gambar 5.4 Penerapan desain banner outdoor

STIKOM

(37)

5.3 Billboard

[image:37.595.42.547.175.707.2]

Berukuran 1m x 2m dan 2m x 1m. Yang pertama diletakkan pada tepat pertigaan pertama masuk menuju pondok pesantren Al-Amanah.Yang kedua diletakkan tepat didepan kantor Al-Amanah Center.

Gambar 5.5 Final desain Billboard

STIKOM

(38)

34

Gambar 5.6 Penerapan desain billboard

STIKOM

(39)

5.4 Umbul-umbul

Berukuran 1m x 4m. Diletakkan pada jalan menuju pondok pesantren Al-Amanah, teaptnya 300m sebelum kantor Al-Amanah Center.

Gambar 5.7 Final desain umbul-umbul

STIKOM

(40)

36

Gambar 5.8 Penerapan desain umbul-umbul

STIKOM

(41)

5.5 Stiker

Stiker berupa stiker cutting dan stiker vinil biasa. Untuk stiker cutting lebih digunakan untuk mobil, sedangkan untuk stiker vinyl biasa dapat diletakkan di tempat-tempat lain seperti; laptop, kaca, pintu dll.

Gambar 5.9 Final desain stiker besar dan cutting

STIKOM

(42)

38

Gambar 5.10 Final desain stiker logo

Gambar 5.11 Penerapan desain stiker

STIKOM

(43)
[image:43.595.46.554.138.710.2]

Gambar 5.12 Penerapan desain stiker

Gambar 5.13 Penerapan desain stiker

STIKOM

(44)

40

5.6 Pin

Berukuran 5cm. Dapat diletakkan di tas, jaket, dan topi . Pin ini kemudian akhirnya diproduksi ulang untuk dijadikan gantungan kunci.

Gambar 5.14 Final desain Pin

Gambar 5.15 Penerapan desain pin

STIKOM

(45)

41

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari perancangan ini menghasilkan beberapa media promosi cetak dan konvensional antara lain; banner indoor, banner outdoor, umbul-umbul, billboard, stiker, dan yang terakhir pin.

6.2 Saran

STIKOM

(46)

42

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D. A. (1991). Managing Brand Equity:Capitalizing on the value of a brand name.New York. New York: Free Press.

Arifin, I. (1993). Dabus, ilmu kekebalan dan kesaktian dalam tarekat Rifa'iyah: kasus Pesantren Nurul Haq Surabaya. Malang: Kalimasahada Press. Cenadi, C. S. (1999). Elemen-elemen dalam Desain Komunikasi Visual. Nirmana

Vol. 1, No. 1, 1-11.

Dhofir, Z. (Tradisi Pesantren: Study tentang Pandangan Hidup Kyai). 1982.

Jakarta: LP3ES.

Farbey, A. (1997). How to Produce Succesfull Advertising (Kiat Sukses Membuat Iklan). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kusmiati, A. S., Pudjiastuti, & Suptandar, P. (1999). Teori Dasar Desain Komunikasi Visual. Jakarta: Djambatan.

Madjid, N. (1987). Islam Kemodernan dan Keindonesiaan. Bandung: Mizan. Morrison, M. (2005). Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta:

Ramdina Prakarsa.

Pujiyanto. (2005). Strategi Pemasaran dalam Iklan. Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

Rustan, S. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Sachari, A. (2005). Metodologi Penelitian Budaya Rupa. Jakarta: Erlangga. Wirya, I. (1999). Kemasan yang Menjual. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Ziemek, M. (1986). Pesantren dalam Perubahan Sosial. Jakarta: P3M. http://id.wikipedia.org/wiki/Krian,_Sidoarjo.3/9/2012.08:22 AM

http://economy.okezone.com/read/2012/01/25/23/562919/memilih-media-promosi-yang-unik.3/9/2012.07:40 AM

STIKOM

Gambar

Gambar 3.2 Sketsa billboard.
Gambar 3.4 Sketsa desain banner outdoor.
Gambar 3.9 Draft desain banner outdoor.
Gambar 5.1 Final Desain banner indoor
+4

Referensi

Dokumen terkait

Daripada 171 orang pesakit, 138 orang merupakan pesakit renal kronik yang telah melalui transplantasi renal (penerima transplan atau pascatransplan) dan 33 orang adalah

Pertimbangan yang diambil dalam menentukan subyek penelitian yaitu Karyawan UMKM, adalah: (1) karyawan berwenang dalam menjelaskan hal-hal yang terkait dengan kepemimpinan

Hasil terdiri dari 3 sub bagian meliputi : gambaran umum Kampung Terbanggi Besa,r terdiri dari : sejarah Kampung Terbanggi Besar, letak geografis Kampung Terbanggi Besar,

Struktur perkebunan karet nasional tidak jauh berbeda dengan dua negara produsen karet alam yang lain yaitu Thailand dan Malaysia.. Luas lahan perkebunan karet nasional sebesar 3

Sesuai dengan namanya, daun mangkokan sendiri adalah salah satu jenis tanaman yang memiliki daun melengkung dan juga dapat menampung air tak ubahnya

Tahun 1856 Lampung dapat dikuasai secara utuh oleh pemerintah ko- lonial. Dengan dipadamkannya pemberon- takan yang dilakukan Raden Intan 2, maka wilayah Lampung menjadi

Menurut ketentuan keseimbangan yang bisa dilakukan secara grafis dengan menggambarkan satu polygon batang tarik untuk setiap titik simpul, dapat ditentukan

Metabolit sekunder apa saja dari fungi endofit daun A.marina yang berperan sebagai antifungi terhadap C.albicans.. Mempelajari jenis isolat fungi endofit daun mangrove A.marina