DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR)
DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA
MENGGUNAKAN METODE
TIME COST TRADE OFF
(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Pasca Sarjana, Fakultas Theologi Weda Bhakti, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)
Disusun Oleh :
ARI YUDISTIRA NIM: 20110110151
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
ii
DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR)
DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA
MENGGUNAKAN METODE
TIME COST TRADE OFF
(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Pasca Sarjana, Fakultas Theologi Weda Bhakti, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Jenjang Strata-1 (S1), Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun oleh :
ARI YUDISTIRA NIM : 20110110151
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
iii
MOTTO :
“ DO THE BEST,
BE GOOD,
THEN YOU WILL BE THE BEST”
iv
1. Allah SWT, Tuhan segala umat yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang yang memudahkanku dalam segala hal serta dalam
pengerjaan skripsi ini.
2. Nabi Muhhammad SAW, yang telah membawa manusia dari
zaman kegelapan menjadi zaman yang lebih terang.
3. Bapakku Sugiyanto yang selalu menjadi Inspirasi dalam dalam
segala hal. Beliau adalah Bapak Yang istimewa bagiku.Terimakasih
atas semuanya . Pak..Ini untukmu..
4. Ibuku Mursinah yang selalu memberi wejangan dan nasehat serta
doamu dalam setiap waktu. Sampai aku bisa menyelesaikan kuliah
ini.. Terimakasih ibu..ini semua untuk kalian.
5. Dosen Pembimbingku, Bapak Mandiyo Priyo dan Anita
Widianti , pembimbing yang Yang tidak pernah lelah dalam
membimbing skripsi ini sampai selesai. Terimakasih.
6. Kakaku Anggit Pratomo dan Adiku Anisa Damar Fitriana ,
terima kasih atas canda tawanya selama ini telah menjadi adik yang
menyenangkan .
7.
Teman-teman Teknik Sipil UMY 2011, Kalian Sungguh Luar
Biasa.See You Next Time.
v
Segala puja puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Ta’ala. Tidak lupa sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad Shallahu’alaihi wa sallam beserta keluarga dan para sahabat. Setiap kemudahan dan kesabaran yang telah diberikan-Nya kepada saya akhirnya saya
selaku penyusun dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Analisis
Biaya Dan Waktu Proyek Konstruksi Dengan Penambahan Jam Kerja (Lembur) Dibandingkan Dengan Penambahan Tenaga Kerja Menggunakan
Metode Time Cost Trade Off ” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana S-1 Teknik Sipil pada Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Dalam menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini, Penyusun sangat membutuhkan kerjasama, bantuan, bimbingan, pengarahan, petunjuk dan saran-saran dari berbagai pihak, terima kasih penyusun haturkan kepada :
1. Bapak Jaza’ul Ikhsan, ST, MT, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Ibu Ir. Hj. Anita Widianti, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta serta selaku dosen pembimbing II. Yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap tugas akhir ini.
3. Bapak Puji Harsanto, ST, MT. selaku Sekretaris Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
4. Bapak Ir. H. Mandiyo Priyo, MT. selaku dosen pembimbing I. Yang telah
vi
.
7. Kedua orang tua saya yang tercinta, Bapak dan Ibu, serta keluarga besarku.
8. Para staf dan karyawan Fakultas Teknik yang banyak membantu dalam
administrasi akademis.
9. Rekan-rekan seperjuangan Angkatan 2011, terima kasih atas bantuan dan
kerjasamanya, kalian sangat luar biasa.
Demikian semua yang disebut di muka yang telah banyak turut andil dalam kontribusi dan dorongan guna kelancaran penyusunan tugas akhir ini, semoga menjadikan amal baik dan mendapat balasan dari Allah Ta’ala. Meskipun demikian dengan segala kerendahan hati penyusun memohon maaf bila terdapat kekurangan dalam Tugas Akhir ini, walaupun telah diusahakan bentuk penyusunan dan penulisan sebaik mungkin.
Akhirnya hanya kepada Allah Ta’ala jugalah kami serahkan segalanya, sebagai manusia biasa penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan lapang dada dan keterbukaan akan penyusun terima segala saran dan kritik yang membangun demi baiknya penyusunan ini, sehingga sang Rahim masih berkenan mengulurkan petunjuk dan bimbingan-Nya.
Aamiin.
Yogyakarta, Januari 2017
vii
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Halaman Motto dan Persembahan ... iii
Kata Pengantar ... v
Daftar Isi ... vii
Daftar Gambar ... ix
Daftar Tabel ... xi
Intisari ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 1
1.3. Tujuan Penelitian ... 1
1.4. Manfaat Penelitian ... 2
1.5. Batasan Masalah ... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Manajemen Proyek... 8
3.2. Network Planning ... 8
3.3. Biaya Total Proyek ... 8
3.4. Metode CPM (Critical Path Method) ……… 9
3.5. Metode Pertukaran Waktu dan Biaya (Time Cost Trade Off) ………. 10
3.6. Produktivitas Pekerja ... 12
3.7. Pelaksanaan Penambahan Jam Kerja (Lembur) ... 12
3.8. Pelaksanaan Penambahan Tenaga Kerja ... 14
3.9. Biaya Tambahan Pekerja (Crash Cost) ... 14
3.10.Hubungan Antara Biaya dan Waktu ... 15
viii BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Data Penelitian ... 26
5.1.1. Data Umum Proyek ... 26
5.2. Daftar Kegiatan-Kegiatan Kritis ... 26
5.3. Biaya Langsung dan Tidak Langsung ...…….. 28
5.4. Penerapan Metode Time Cost Trade Off ... 30
5.4.1. Penambahan Jam Kerja (Waktu Lembur) ... 30
5.4.2. Penambahan Tenaga Kerja ... 73
5.4.3. Biaya Total Jam Lembur dan Penambahan Tenaga Kerja ………… 100
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 110
6.2. Saran ... 112
Daftar Pustaka ... xv
ix
(Sumber: Soeharto, 1997). ………..…...…….. 14
Gambar 3.2hubungan Waktu-Biaya Normal Dan Dipercepat Untuk Suatu Kegiatan (Sumber: Soeharto, 1997)………...………….. 16
Gambar 3.3hubungan Waktu Dengan Biaya Total, Biaya Langsung, Dan Biaya Tak Langsung (Sumber : Soeharto, 1997)………...…… 16
Gambar 3.4 Tampilan Layar Gantt Chart View………. 18
Gambar 3.5 Fs (Finish To Start)……… 19
Gambar 3.6 Ff (Finish To Finish)………. 19
Gambar 3.7 Ss (Start To Start)……….. 20
Gambar 3.8 Sf (Start To Finish)……… 20
Gambar 4.1 Bagan Alir Penelitian ……… 24
Tabel 5.1 Daftar Kegiatan Kritis Seluruh Pekerjaan Setruktur …………... 26
Gambar 5.1 Model Hubungan Biaya Tidak Langsung Pada Kontraktor……. 29
Gambar 5.2 Biaya Langsung Penambahan 1 Jam Lembur ………… 66
Gambar 5.3 Biaya Tidak Langsung Penambahan 1 Jam Lembur …… 66
Gambar 5.4 Total Biaya Penambahan 1 Jam Lembur………. 67
Gambar 5.5 Biaya Total, Grafik Biaya Langsung Dan Grafik Biaya Tidak Langsung Akibat 1 Jam Lembur ……… 67
Gambar 5.6 Biaya Langsung Penambahan 2 Jam Lembur ………... 68
Gambar 5.7 Biaya Tidak Langsung Penambahan 2 Jam Lembur ………. 68
Gambar 5.8 Total Biaya Penambahan 2 Jam Lembur……… 69
x
Gambar 5.13 Biaya Total, Grafik Biaya Langsung Dan Grafik Biaya Tidak Langsung Akibat 3 Jam Lembur………..…… 72
Gambar 5.14 Biaya Langsung Penambahan Tenga Kerja 1……… 96
Gambar 5.15 Biaya Tidak Langsung Penambahan Tenaga Kerja 1 ….... 97
Gambar 5.16 Total Biaya Penambahan Tenaga Kerja 1 ……… 97
Gambar 5.17 Biaya Langsung Penambahan Tenaga Kerja 2………….. 97
Gambar 5.18 Biaya Tidak Langsung Penambahan Tenaga Kerja 2……. 98
Gambar 5.18 Total Biaya Penambahan Tenaga Kerja 2………. 98
Gambar 5.19 Biaya Langsung Penambahan Tenaga Kerja 3………….. 98
Gambar 5.19 Biaya Tidak Langsung Penambahan Tenaga Kerja 3……. 99
xi
Tabel 5.2 Upah Tenaga Kerja……… 30
Tabel 5.3 Upah Lembur Tenaga Kerja ………. 31
Tabel 5.4 Upah Lembur Tenaga Kerja Perjam ……… 31
Tabel 5.5 Hasil Perhitungan durasi dan biaya dipercepat dengan penambahan 1
jam lembur menggunakan Ms.Project……… 34
Tabel 5.6 Hasil Perhitungan durasi dan biaya dipercepat dengan penambahan 2
jam lembur menggunakan Ms.Project ……….. 35
Tabel 5.7 Hasil Perhitungan durasi dan biaya dipercepat dengan penambahan 3 jam lembur menggunakan Ms.Project ……… 37
Tabel 5.8 Slope Biaya Pekerjaan Akibat Percepatan Biaya Lembur Untuk 1 Jam ……….. 39
Tabel 5.9 Slope Biaya Pekerjaan Akibat Percepatan Biaya Lembur Untuk 2 Jam ……….. 40
Tabel 5.10 Slope Biaya Pekerjaan Akibat Percepatan Biaya Lembur Untuk 3 Jam ……….. 42
Tabel 5.11 Selisih Biaya Pekerjaan Akibat Percepatan Biaya Lembur Untuk 1 Jam……… 43
Tabel 5.12 Selisih Biaya Pekerjaan Akibat Percepatan Biaya Lembur Untuk 2 Jam ……….. 45
Tabel 5.13 Selisih Biaya Pekerjaan Akibat Percepatan Biaya Lembur Untuk 3 Jam ……….. 46
Tabel 5.14 Perhitungan Biaya Langsung Jam Lembur Untuk 1 Jam ………... 48
Tabel 5.15 Perhitungan Biaya Tidak Langsung Jam Lembur Untuk 1 Jam ….. 49
Tabel 5.16 Perhitungan Total Biaya Jam Lembur Untuk 1 Jam ……… 50
xii
Tabel 5.21 Perhitungan Biaya Tidak Langsung Jam Lembur Untuk 3 Jam …… 57
Tabel 5.22 Perhitungan Total Biaya Jam Lembur Untuk 3 Jam ……….. 59
Tabel 5.23 Efisiensi waktu dan biaya untuk Lembur 1 Jam ……… 61
Tabel 5.24 Efisiensi waktu dan biaya untuk Lembur 2 Jam ……… 62
Tabel 5.25 Efisiensi waktu dan biaya untuk Lembur 3 Jam ………... 64
Tabel 5.26 Durasi dan Biaya Optimal………. 72
Tabel 5.27 Slope Biaya Pekerjaan Akibat Penambahan Tenaga Kerja 1 ……... 76
Tabel 5.28 Slope Biaya Pekerjaan Akibat Penambahan Tenaga Kerja 2 ……... 77
Tabel 5.29 Slope Biaya Pekerjaan Akibat Penambahan Tenaga Kerja 3 ……… 78
Tabel 5.30 Perhitungan Biaya Langsung Akibat Penambahan Tenaga Kerja 1… 80 Tabel 5.31 Perhitungan Biaya Langsung Akibat Penambahan Tenaga Kerja 2.. 81
Tabel 5.32 Perhitungan Biaya Langsung Akibat Penambahan Tenaga Kerja 3 .. 82
Tabel 5.33 Perhitungan Biaya Tidak Langsung Penambahan Tenaga Kerja 1 ... 84
Tabel 5.34 Perhitungan Biaya Tidak Langsung Penambahan Tenaga Kerja 2 … 85 Tabel 5.35 Perhitungan Biaya Tidak Langsung Penambahan Tenaga Kerja 3 … 86 Tabel 5.36 Perhitungan Biaya Total Akibat Penambahan Tenaga Kerja 1…….. 87
Tabel 5.37 Perhitungan Biaya Total Akibat Penambahan Tenaga Kerja 2…….. 89
Tabel 5.38 Perhitungan Biaya Total Akibat Penambahan Tenaga Kerja 3…….. 90
Tabel 5.39 Efisiensi Biaya dan Waktu akibat penambahan Tenaga Kerja 1…… 92
xiii
Penambahan Tenaga Kerja 1……….. 100
Tabel 5.45 Perbedaan biaya antara Biaya Total Penambahan Jam Kerja 2 dan Penambahan Tenaga Kerja 2……….. 101
Tabel 5.46 Perbedaan biaya antara Biaya Total Penambahan Jam Kerja 3 dan Penambahan Tenaga Kerja 3……….. 103
Tabel 5.47 Perbandingan Penambahan Biaya Akibat 1 Jam Lembur, Tenaga Kerja 1 dan Biaya Denda……… 105
Tabel 5.48 Perbandingan Penambahan Biaya Akibat 2 Jam Lembur, Tenaga Kerja 2 dan Biaya Denda……… 106
xiv
waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan. Pengelolaan proyek secara sistematis diperlukan untuk memastikan waktu pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak atau bahkan lebih cepat sehingga biaya yang dikeluarkan bisa memberikan keuntungan, dan juga menghindarkan dari adanya denda akibat keterlambatan penyelesaian proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan jam kerja (lembur) serta membandingkan hasil antara biaya denda dengan perubahan biaya sesudah penambahan jam kerja (lembur).
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari kontraktor pelaksana. Analisis data menggunakan program Microsoft Project 2007 dan metode time cost trade off. Hasil dari program Microsoft Project 2007 adalah lintasan kritis dan hasil dari metode time cost trade off adalah percepatan durasi dan kenaikan biaya akibat percepatan durasi dalam setiap kegiatan yang dipercepat.
1
Waktu dan biaya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan kegagalan suatu proyek. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan. Pengelolaan proyek secara sistematis diperlukan untuk memastikan waktu pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak atau bahkan lebih cepat, sehingga biaya yang dikeluarkan bisa memberikan keuntungan, dan juga menghindarkan dari adanya denda akibat keterlambatan penyelesaian proyek.
Penelitian ini membahas percepatan waktu proyek dan biaya proyek pada pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Pasca Sarjana Fakultas Theologi Weda Bhakti, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan metode penambahan jam kerja (lembur). Untuk bisa mendapatkan hal tersebut maka yang harus dilakukan dalam percepatan waktu dan biaya adalah membuat jaringan kerja
proyek (network), mencari kegiatan-kegiatan yang kritis dan menghitung durasi
proyek serta mengetahui jumlah sumber daya (resources).
1.2. Rumusan Masalah
Penelitian ini diharapkan dapat memiliki suatu kejelasan dalam pengerjaannya, sehingga dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Berapakah besarnya perubahan waktu dan biaya pelaksanaan proyek antara
sebelum dan sesudah penambahan jam kerja (lembur) ?
2. Berapakah perbandingan waktu dan biaya akibat penambahan jam kerja
(lembur) dengan biaya denda ?
1.3. Tujuan Penelitian
2. Menganalisis perbandingan waktu dan biaya akibat penambahan jam kerja (lembur) dengan biaya akibat denda.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam mengambil
keputusan yang berkaitan dengan kebijakan pelaksanaan proyek.
2. Sebagai bahan acuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya
dalam ilmu manajemen operasional dan dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk penelitian yang akan datang.
1.5. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat lebih mengarah pada latar belakang dan permasalahan yang telah dirumuskan, maka dibuat batasan-batasan masalah guna membatasi ruang lingkup penelitian, antara lain :
1. Pengambilan data berasal dari Pembangunan Gedung Pasca Sarjana Fakultas
Theologi Weda Bhakti, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Analisis penjadwalan dan lintasan kritis proyek menggunakan Microsoft
Project 2007.
3. Hari kerja yang berlangsung dalam pelaksanaan proyek adalah
Senin-Minggu, dengan jam kerja berkisar 08.00 - 16.00 WIB dengan waktu istirahat pada 12.00 - 13.00 WIB dan maksimum jam lembur yang diperkenankan selama 2 jam dari jam 16.00 - 18.00.
4. Analasis percepatan waktu dan biaya penambahan jam kerja (lembur)
menggunakan Metode Pertukaran Waktu dan Biaya (Time Cost Trade Off )
dengan dibantu Microsoft Exel 2007.
5. Perhitungan percepatan durasi atau crash duration dengan mencari
maksimum durasi setiap pekerjaan dan mengambil asumsi crashing sama
4
jam kerja (lembur) pada proyek konstruksi, sebelumnya telah dilakukan oleh Ardika (2014) dengan studi kasus proyek pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi II A. Hasil penelitian tersebut memberikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil analisis dengan metode konsep nilai hasil terhadap waktu dan biaya
Proyek Pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi II A pada minggu ke-24 diperoleh waktu penyelesaian proyek yaitu sebesar 562,34 hari dimana mengindikasikan keterlambatan selama 52,34 hari dari perencanaan 510 hari dan perkiraan total biaya sebesar Rp 350.147.243.076,54, lebih besar dari anggaran kontraktor sebesar Rp 309.870.356.826,84.
2. Dari hasil time cost trade off dengan penambahan 4 jam kerja per
hari, diperoleh pengurangan durasi sebesar 5 minggu menjadi 68 minggu (476 hari kalender) dengan perubahan biaya total proyek yang terjadi akibat penambahan jam kerja yaitu dari biaya normal Rp 309.870.356.826,84 menjadi Rp 311.854.684.527,07 serta menyebabkan kenaikan biaya langsung dari Rp 303.672.949.690,30 menjadi Rp
306.081.209.386,18 dan variable cost mengalami penurunan dari Rp
6.189.407.136,54 menjadi Rp 5.765.475.140,89.
Hidayat (2016) melakukan penelitian tentang perkiraan waktu dan biaya proyek dengan penambahan jam kerja lembur dan penambahan tenaga kerja berdasarkan data serta hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan pada Proyek Pembangunan Hotel Cordela Yogyakarta Jalan Bhayangkara No. 31 Kota Yogyakarta. Dari Penelitian diperoleh hasil sebagai berikut.
3.579.920.777,19, dan untuk penambahan lembur 3 jam didapat pada umur proyek 124.48 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp 3.585.898.973,13. Dari ketiga penambahan jam lembur didapatkan biaya termurah yaitu terdapat pada penambahan lembur 1 jam dengan durasi 127.72 hari dan total biaya proyek Rp 3.579.270.732,69.
2. Waktu dan biaya total akibat penambahan tenaga kerja 1 didapat pada umur proyek 127.72 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp 3.583.042.197,94 . Untuk penambahan tenaga kerja 2 didapat pada umur proyek 125.53 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp 3.578.807.909,75 dan untuk penambahan tenaga kerja 3 didapat pada umur proyek 124.48 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp 3.576.789.072,66 .
3. Perbandingan penambahan jam lembur ( lembur 1 jam, dengan durasi 127.72 hari dan biaya total Rp3.579.270.732,69 ), dan dengan penambahan tenaga kerja ( tenaga kerja 3 dengan durasi 124.48 hari dan nilai total Rp. 3.576.789.072,66 ) didapat nilai termurah terdapat pada penambahan tenaga kerja dengan durasi 124.48 hari dan biaya total Rp. 3.576.789.072,66
4. Biaya mempercepat durasi proyek dengan penambahan jam lembur atau penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda. .
Mulyawan (2016) melakukan penelitian tentang perkiraan waktu dan biaya proyek dengan penambahan jam kerja lembur dan penambahan tenaga kerja berdasar data serta hasil dan pembahasan yang dilakukan pada Proyek Pembangunan Jembatan Padangan – Kasiman Kabupaten Bojonegoro, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Waktu dan biaya optimum akibat penambahan jam kerja (lembur) didapat
2. Waktu dan biaya optimum akibat penambahan tenaga kerja didapat pada umur proyek 202 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp.25.784.027,88 dengan efisien waktu proyek sebanyak 15 hari (6,91%) dan efisiensi biaya proyek sebesar Rp. 139.639.718,57 (0,54%).
3. Pilihan terbaik adalah dengan penambahan tenaga kerja, karena
menghasilkan efisiensi waktu dan biaya yang paling tinggi dengan efisiensi waktu proyek sebanyak 15 hari (6,91%) dan efisiensi biaya proyek sebesar Rp. 139.639.718,57 (0,57%).
4. Biaya percepatan durasi proyek (penambahan jam lembur atau
penambahan tenaga kerja) lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.
Pangesti (2016) menyebutkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan pada Proyek Pembangunan Cek Dam di Kabupaten Bandung, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Waktu dan biaya optimum akibat penambahan jam (lembur) didapat pada
umur proyek 145 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp. 1.630.188.622 dengan efesiensi waktu proyek sebanyak 2 hari (1,38%) dan efisiensi biaya proyek sebesar Rp. 1.605.941 (0,10%)
2. Waktu dan biaya optimum akibat penambahan tenaga kerja didapat pada
umur proyek 139 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp. 1.627.603.590 dengan efisien waktu sebanyak 8 hari (5,76%) dan efisiensi biaya proyek sebesar Rp.4.190.972 (0,26%)
3. Setelah dianalisis dengan regresi polinomial dengan orde 2 di peroleh
proyeksebanya 8 hari (5,67%) dan efisiensi biaya proyek sebesar Rp. 4.190.972 (0,26%).
5. Optimum percepatan waktu penambahan jam kerja (lembur) yaitu 1
8
Menurut Siswanto (2007) dalam manajemen proyek penentuan waktu penyelesaian kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan awal yang sangat penting dalam proses perencanaan karena penentuan waktu tersebut akan menjadi dasar bagi perencana yang lain, yaitu:
1. Penyusunan jadwal (scheduling), anggaran (budgeting), kebutuhan sumber
daya manusia (manpower planning), dan sumber organisasi yang lain.
2. Proses pengendalian (controling).
3.2. Network Planning
Suatu kegiatan yang merupakan rangkaian penyelesaian pekerjaan haruslah direncanakan dengan sebaik-baiknya. Sedapat mungkin semua kegiatan atau aktivitas dalam perusahaan dapat diselesaikan dengan efisien. Semua aktivitas tersebut diusahakan untuk dapat selesai dengan cepat sesuai dengan yang diharapkan serta terintegrasi dengan aktivitas yang lainnya.
Network planning adalah gambaran kejadian-kejadian dan kegiatan
yang diharapkan akan terjadi dan dibuat secara kronologis serta dengan kaitan yang logis dan berhubungan antara sebuah kejadian atau kegiatan dengan yang
lainnya. Dengan adanya network, manajemen dapat menyusun perencanaan
penyelesaian proyek dengan waktu dan biaya yang paling efisien.
3.3. Biaya Total Proyek
Secara umum biaya proyek konstruksi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung.
1. Biaya langsung adalah biaya untuk segala sesuatu yang akan menjadi
komponen permanen hasil akhir proyek, yang meliputi :
a. Biaya bahan / material
penentuan jumlah material, tenaga kerja, peralatan dan jasa subkontraktor yang merupakan bagian terbesar dari biaya total proyek yaitu berkisar 85% (Ritz,1994) yang terdiri dari biaya perlatan sebesar 20-25%, material curah 20-25%, biaya konstruksi dilapangan yaitu tenaga kerja, material jasa subkontraktor 45-50%.
2. Biaya tidak langsung adalah segala sesuatu yang tidak merupakan komponen
hasil akhir proyek, tetapi dibutuhkan dalam rangka proses pembangunan yang
biasanya terjadi diluar proyek dan sering disebut dengan biaya tetap (fix cost).
Walaupun sifatnya tetap, tetapi harus dilakukan pengendalian agar tidak melewati anggarannya, yang meliputi :
a. Gaji staf / pegawai tetap tim manajemen
b. Biaya konsultan (perencana dan pengawas)
c. Fasilitas sementara dilokasi proyek
d. Peralatan konstruksi
e. Pajak, pungutan, asuransi dan perizinan
f. Overhead
g. Biaya tak terduga
h. Laba.
Jadi biaya total proyek adalah biaya langsung ditambah biaya tidak langsung. Keduanya berubah sesuai dengan waktu dan kemajuan proyek. Meskipun tidak dapat diperhitungkan dengan rumus tertentu, tetapi pada umumnya makin lama proyek berjalan maka makin tinggi komulatif biaya tidak langsung yang diperlukan.
3.4. Metode CPM (Critical Path Method)
CPM (Critical Path Method) adalah suatu metode dengan
menggunakan arrow diagram dalam menentukan lintasan kritis sehingga
kemudian disebut juga sebagai diagram lintasan kritis. CPM menggunakan satu
dari suatu kegiatan, sedangkan LET adalah peristiwa paling akhir atau waktu paling lambat dari suatu kegiatan. Metode CPM membantu mendapatkan lintasan kritis, yaitu lintasan yang menghubungkan kegiatan – kegiatan kritis, atau dengan kata lain lintasan kritis adalah lintasan kegiatan yang tidak boleh terlambat ataupun mengalami penundaan pelaksanaan karena keterlambatan tersebut akan menyebabkan keterlambatan pada waktu total penyelesaian proyek.
3.5. Metode Pertukaran Waktu dan Biaya (Time Cost Trade Off)
Di dalam perencanaan suatu proyek disamping variabel waktu dan
sumber daya,variabel biaya (cost) mempunyai peranan yang sangat penting. Biaya
(cost) merupakan salah satu aspek penting dalam manjemen, dimana biaya yang
timbul harus dikendalikan seminim mungkin. Pengendalian biaya harus memperhatikan faktor waktu, karena terdapat hubungan yang erat antara waktu penyelesaian proyek dengan biaya-biaya proyek yang bersangkutan.
Sering terjadi suatu proyek harus diselesaikan lebih cepat daripada waktu normalnya.Dalam hal ini pimpinan proyek dihadapkan kepada masalah bagaimana mempercepat penyelesaian proyek dengan biaya minimum. Oleh karena itu perlu dipelajari terlebih dahulu hubungan antara waktu dan biaya.
Analisis mengenai pertukaran waktu dan biaya disebut dengan Time Cost Trade
Off ( Pertukaran Waktu dan Biaya).
Didalam analisa time cost trade off ini dengan berubahnya waktu
penyelesaian proyek maka berubah pula biaya yang akan dikeluarkan. Apabila waktu pelaksanaan dipercepat maka biaya langsung proyek akan bertambah dan biaya tidak langsung proyek akan berkurang.
Ada beberapa macam cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan percepatan penyelesain waktu proyek. Cara-cara tersebut antara lain :
a. Penambahan jumlah jam kerja (kerja lembur).
Kerja lembur (working time) dapat dilakukan dengan
cepat. Salah satu hal yang perlu diperhatikan di dalam penambahan jam kerja adalah lamanya waktu bekerja seseorang dalam satu hari. Jika seseorang terlalu lama bekerja selama satu hari, maka produktivitas orang tersebut akan menurun karena terlalu lelah.
b. Penambahan tenaga kerja
Penambahan tenaga kerja dimaksudkan sebagai
penambahan jumlah pekerja dalam satu unit pekerja untuk melaksanakan suatu aktivitas tertentu tanpa menambahkan jam kerja. Dalam penambahan jumlah tenaga kerja yang perlu diperhatikan adalah ruang kerja yang tersedia apakah terlalu sesak atau cukup lapang, karena penambahan tenaga kerja pada suatu aktivitas tidak boleh mengganggu pemakaian tenaga kerja untuk aktivitasyang lain yang sedang berjalan pada saat yang sama. Selain itu, harus diimbangi pengawasan karena ruang kerja yang sesak dan pengawasan yang kurang akan menurunkan produktivitas pekerja.
c. Pergantian atau penambahan peralatan
Penambahan peralatan dimaksudkan untuk menambah
produktivitas. Namun perlu diperhatikan adanya penambahan biaya langsung untuk mobilitas dan demobilitas alat tersebut. Durasi proyek dapat dipercepat dengan pergantian peralatan yang mempunyai produktivitas yang lebih tinggi. Selain itu perlu diperhatikan luas lahan untuk menyediakan tempat bagi peralatan tersebut dan pengaruhnya terhadap produktivitas tenaga kerja.
d. Pemilihan sumber daya manusia yang berkualitas
Yang dimaksudkan dengan sumber daya manusia yang
berkualitas adalah tenaga kerja yang mempunyai produktivitas yang tinggi dengan hasil yang baik. Dengan mempekerjakan tenaga kerja yang berkualitas, maka aktivitas akan lebih cepat diselesaikan.
ketersedian sumber daya yang dibutuhkan.
Cara-cara tersebut dapat dilaksanakan secara terpisah maupun kombinasi, misalnya kombinasi penambahan jam kerja sekaligus penambahan jumlah
tenaga kerja,biasa disebut giliran (shift), dimana unit pekerja untuk pagi
sampai sore berbeda dengan dengan unit pekerja untuk sore sampai malam.
3.6. Produktivitas Pekerja
Produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara output dan input, atau
dapat dikatakan sebagai rasio antara hasil produksi dengan total sumber daya yang digunakan. Didalam proyek konstruksi, rasio dari produktivitas adalah nilai yang diukur selama proses konstruksi yang dapat dipisahkan menjadi biaya tenaga kerja, biaya material, metode, dan alat. Kesuksesan dari suatu proyek konstruksi salah satunya tergantung pada efektifitas pengelolaan sumber daya, dan pekerja adalah salah satu sumber daya yang tidak mudah untuk dikelola. Upah yang diberikan sangat tergantung pada kecakapan masing-masing pekerja dikarenakan setiap pekerja memiliki karakter masing-masing yang berbeda-beda satu sama lainnya.
3.7. Pelaksanaan Penambahan Jam Kerja (Lembur)
Salah satu strategi untuk mempercepat waktu penyelesaian proyek adalah dengan menambah jam kerja (lembur) para pekerja maupun alat berat. Penambahan dari jam kerja (lembur) ini sangat sering dilakukan dikarenakan dapat memberdayakan sumber daya yang sudah ada dilapangan dan cukup dengan mengefisienkan tambahan biaya yang akan dikeluarkan oleh kontraktor. Biasanya waktu kerja normal pekerja adalah 7 jam (dimulai pukul 08.00 dan selesai pukul 16.00 dengan satu jam istirahat), kemudian jam lembur dilakukan setelah jam kerja normal selesai.
penambahan jam kerja (lembur) dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Indikasi Penurunan Produktivitas Akibat Penambahan Jam Kerja (Sumber: Soeharto, 1997).
Dari uraian di atas dapat ditulis sebagai berikut ini:
1. Produktivitas harian
=
2. Produktivitas tiap jam
=
3. Produktivitas harian sesudah crash
= (Jam kerja perhari × Produktivitas tiap jam) + (a × b × Produktivitas tiap jam)
dengan:
a = lama penambahan jam kerja (lembur)
b = koefisien penurunan produktivitas akibat penambahan jam kerja (lembur) Nilai koefisien penurunan produktivitas tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1.
4. Crashduration
=
, , , ,
I
de
ks
P
ro
du
kt
iv
ita
s
Produktivitas (%)
1 jam 0,1 90
2 jam 0,2 80
3 jam 0,3 70
4 jam 0,4 60
3.8. Pelaksanaan Penambahan Tenaga Kerja
Dalam penambahan jumlah tenaga kerja yang perlu diperhatikan adalah ruang kerja yang tersedia apakah terlalu sesak atau cukup lapang, karena penambahan tenaga kerja pada suatu aktivitas tidak boleh mengganggu pemakaian tenaga kerja untuk aktivitas yang lain yang sedang berjalan pada saat yang sama. Selain itu, harus diimbangi pengawasan karena ruang kerja yang sesak dan pengawasan yang kurang akan menurunkan produktivitas pekerja.
Perhitungan untuk penambahan tenaga kerja dirumuskan sebagai berikut ini :
1. Jumlah tenaga kerja normal = ×
2. Jumlah tenaga kerja dipercepat= ×
Dari rumus diatas maka akan diketahui jumlah pekerja normal dan jumlah penambahan tenaga kerja akibat percepatan durasi proyek.
3.9. Biaya Tambahan Pekerja (Crash Cost)
1. Normal upah pekerja perhari
= Produktivitas harian × Harga satuan upah pekerja
2. Normal upah pekerja perjam
= Produktivitas perjam × Harga satuan upah pekerja
3. Biaya lembur pekerja
= 1,5 × upah sejam normal untuk penambahan jam kerja (lembur) pertama + 2 × n × upah sejam normal untuk penambahan jam kerja (lembur) berikutnya
dengan:
n = jumlah penambahan jam kerja (lembur)
4. Crash cost pekerja perhari
= (Jam kerja perhari × Normal cost pekerja) + (n × Biaya lembur perjam)
5. Costslope
= –
Perhitungan untuk biaya tambahan akibat penambahan tenaga kerja dapat dirumuskan sebagi berikut:
1. Normal ongkos pekerja perhari sesuai dengan harga satuan setiap daerah.
2. Biaya penambahan pekerja
= Jumlah pekerja × upah normal pekerja perhari
3. Crash cost pekerja
= ( Biaya total pekerja yang dipercepat – Biaya total pekerja normal )
4. Cost slope
= –
3.10. Hubungan Antara Biaya dan Waktu
menunjukkan kondisi dipercepat. Garis yang menghubungkan antar titik tersebut disebut dengan kurva waktu biaya Gambar 3.2 memperlihatkan bahwa semakin besar penambahan jumlah jam kerja (lembur) maka akan semakin cepat waktu penyelesaian proyek, akan tetapi sebagai konsekuensinya maka terjadi biaya tambahan yang harus dikeluarkan akan semakin besar. Gambar 3.3 menunjukkan hubungan biaya langsung, biaya tak langsung dan biaya total dalam suatu grafik dan terlihat bahwa biaya optimum didapat dengan mencari total biaya proyek yang terkecil.
Gambar 3.2Hubungan waktu-biaya normal dan dipercepat untuk suatu kegiatan (Sumber: Soeharto, 1997).
Gambar 3.3Hubungan waktu dengan biaya total, biaya langsung, dan biaya tak langsung (Sumber : Soeharto, 1997).
Waktu normal Waktu
dipercepat Biaya waktu
normal Biaya waktu dipercepat
Biaya
Waktu A (Titik normal) B (Titik dipercepat)
Biaya
Kurun Waktu Biaya Langsung Biaya Total Proyek
Biaya Tidak Langsung Biaya
Optimum
digunakan untuk melakukan perencanaan, pengelolaan, pengawasan dan pelaporan data dari suatu proyek. Kemudahan penggunaan dan keleluasaan
lembar kerja serta cakupan unsur-unsur proyek menjadikan software ini sangat
mendukung proses administrasi sebuah proyek.
Microsoft Project memberikan unsur-unsur manajemen proyek yang
sempurna dengan memadukan kemudahan pengguna, kemampuan, dan
fleksibilitas sehingga penggunanya dapat mengatur proyek lebih efesien dan
efektif. Pengelolaan proyek konstruksi membutuhkan waktu yang panjang dan
ketelitian yang tinggi. Microsoft Project dapat menunjang dan membantu tugas
pengelolaan sebuah proyek konstruksi sehingga menghasilkan suatu data yang akurat.
Keunggulan Microsoft Project adalah kemampuannya menangani
perencanaan suatu kegiatan, pengorganisasian dan pengendalian waktu serta biaya yang mengubah input data menjadi sebuah output data sesuai tujuannya. Input mencakup unsur-unsur manusia, material, mata uang, mesin/alat dan kegiatan-kegiatan. Seterusnya diproses menjadi suatu hasil yang maksimal untuk mendapatkan informasi yang diinginkan sebagai pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Dalam proses diperlukan perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian.
Keuntungan Microsoft Project adalah dapat melakukan penjadwalan
produksi secara efektif dan efesien, dapat diperoleh secara langsung informasi biaya selama periode, mudah dilakukan modifikasi dan penyusunan jadwal produksi yang tepat akan lebih mudah dihasilkan dalam waktu yang cepat.
Beberapa jenis metode manajemen proyek yang dikenal saat ini, antara
lain CPM (Critical Path Method), PERT (Program Evaluation Review
Technique), dan Gantt Chart. Microsoft Project adalah penggabungan dari
ketiganya. Microsoft project juga merupakan sistem perencanaan yang dapat
membantu dalam menyusun penjadwalan (scheduling) suatu proyek atau
Tujuan penjadwalan dalam Microsoft Project adalah :
1. Mengetahui durasi kerja proyek.
2. Membuat durasi optimum.
3. Mengendalikan jadwal yang dibuat.
4. Mengalokasikan sumber daya (resources) yang digunakan.
Komponen yang dibutuhkan pada jadwal adalah :
1. Kegiatan (rincian tugas, tugas utama).
2. Durasi kerja untuk tiap kegiatan.
3. Hubungan kerja tiap kegiatan.
4. Resources (tenaga kerja pekerja dan bahan).
Yang dikerjakan oleh Microsoft Project antara lain :
1. Mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor.
2. Mencatat jam kerja para pegawai, jam lembur.
3. Menghitung pengeluaran sehubungan dengan ongkos tenaga kerja,
memasukkan biaya tetap, menghitung total biaya proyek.
4. Membantu mengontrol pengguna tenaga kerja pada beberapa pekerjaan untuk
menghindari overallocation (kelebihan beban pada penggunaan tenaga
kerja).
Program Microsoft project memiliki beberapa macam tampilan layar,
namun sebagai default setiap kali membuka file baru,yang akan ditampilkan
adalah Gantt Chart View. Tampilan Gantt Chart View dapat dilihat pada Gambar
3.4.
Task adalah salah satu bentuk lembar kerja dalam Microsoft Project yang berisi rincian pekerjaan sebuah proyek.
2. Duration
Duration merupakan jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan.
3. Start
Start merupakan nilai tanggal dimulainya suatu pekerjaan.
4. Finish
Dalam Microsoft Project tanggal akhir pekerjaan disebut finish, yang akan
diisi secara otomatis dari perhitungan tanggal mulai (start) ditambah lama
pekerjaan (duration).
5. Predecessor
Predecessor merupakan hubungan keterkaitan antara satu pekerjaan dengan
pekerjaan lain. Dalam Microsoft Project mengenal 4 macam hubungan antar
pekerjaan, yaitu :
a. FS (Finish to Start)
Suatu pekerjaan baru boleh dimulai jika pekerjaan yang lain selesai, dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5 FS (Finish to Start).
b. FF (Finish to Finish)
Suatu pekerjaan harus selesai bersamaan dengan selesainya pekerjaan lain, dapat dilihat pada Gambar 3.6.
dilihat pada Gambar 3.7.
Gambar 3.7 SS (Start to Start).
d. SF (Start to Finish)
Suatu pekerjaan baru boleh diakhiri jika pekerjaan lain dimulai, dapat dilihat pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8 SF (Start to Finish).
6. Resources
Sumber daya, baik sumber daya manusia maupun material dalam Microsoft
Projectdisebut dengan resources.
7. Baseline
Baseline adalah suatu rencana baik jadwal maupun biaya yang telah disetujui
dan ditetapkan.
8. Gantt Chart
Gantt Chart merupakan salah satu bentuk tampilan dari Microsoft Project
yang berupa batang-batang horisontal yang menggambarkan masing-masing pekerjaan beserta durasinya.
9. Tracking
Tracking adalah mengisikan data yang terdapat di lapangan pada perencanaan
yang telah dibuat.
3.12. Biaya Denda
dengan:
22
4.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Gedung Pasca Sarjana, Fakultas Theologi Weda Bhakti, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
4.2. Tahap dan Prosedur Penelitian
Suatu penelitian harus dilaksanakan secara sistematis dan dengan urutan yang jelas dan teratur, sehingga akan diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, pelaksanaan penelitian ini dibagi dalam beberapa tahap, yaitu :
Tahap 1 : Persiapan
Sebelum melakukan penelitian perlu dilakukan studi literatur untuk memperdalam ilmu yang berkaitan dengan topik penelitian. Kemudian ditentukan rumusan masalah sampai dengan kompilasi data.
Tahap 2 : Pengumpulan Data
Data yang diperlukan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi yang terkait seperti konsultan perencana, kontraktor, dan konsultan pengawas. Variabel yang sangat mempengaruhi dalam percepatan waktu dan biaya pelaksanaan proyek ini adalah variabel waktu dan variabel biaya.
1. Variabel Waktu
Data yang mempengaruhi variabel waktu diperoleh dari kontraktor PT. C. Data yang dibutuhkan untuk variabel waktu adalah :
a. Data cumulative progress (kurva-S), meliputi :
1) Jenis kegiatan
2) Prosentase kegiatan
3) Durasi kegiatan
PT. C. Data-data yang diperlukan dalam variabel biaya antara lain :
a. Daftar rencana anggaran biaya (RAB) penawaran, meliputi :
1) Jumlah biaya normal
2) Durasi normal
b. Daftar-daftar harga satuan upah, bahan dan alat.
c. Analisis harga satuan pekerjaan.
Data-data proyek yang diperlukan untuk pembuatan laporan ini diperoleh dari kontraktor PT. C, meliputi :
1. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
2. Analisa harga satuan pekerjaan
3. Daftar-daftar harga satuan upah, bahan dan alat
4. Time schedule
5. Kapasitas alat berat
6. Analisis teknik pekerjaan
7. Biaya tidak langsung
Tahap 3 : Analisis percepatan dengan aplikasi program dan metode time cost trade Off
Analisis data dilakukan dengan bantuan program Microsoft Project 2007, Metode
Time Cost Trade Off dan Microsoft Excel 2007. Dengan menginputkan data yang
terkait untuk dianalisis ke dalam program Microsoft Project 2007, maka nantinya
akan dikalkulasi secara otomatis sesuai dengan rumus-rumus kalkulasi yang telah dibuat oleh program ini. Dan hasil penginputan data adalah lintasan kritis. Setelah lintasan kritis didapat selanjutnya dianalisis setiap kegiatan pekerja yang berada di
lintasan kritis dengan metode time cost trade off yaitu penambahan jam kerja
(lembur) yang juga dibantu dengan Microsoft Excel 2007 untuk mempermudah
Mulai
Penentuan obyek penelitian
Pengumpulan Data Proyek
1. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
2. Analisis harga satuan pekerjaan
3. Daftar-daftar harga satuan upah, bahan dan alat
4. Time schedule
5. Kapasitas alat berat
6. Analisis teknik pekerjaan
7. Biaya tidak langsung
A
Menyusun network diagram
Menghitung jumlah sumber daya (resources)
[image:39.612.180.457.140.687.2]Menentukan estimasi durasi dalam Microsoft Project
Tahap 4 : Kesimpulan
[image:40.612.185.458.95.437.2]Kesimpulan disebut juga pengambilan keputusan. Pada tahap ini, data yang telah dianalisis dibuat suatu kesimpulan yang berhubungan dengan tujuan penelitian.
Gambar 4.1 Bagan alir penelitian (Lanjutan) Menentukan penambahan jam kerja (lembur)
A
Hasil :
Perbandingan biaya akibat penambahan jam kerja (lembur) dibandingkan dengan biaya denda.
Kesimpulan
26 5.1.1 Data Umum Proyek
Adapun gambaran umum dari Proyek Pembangunan Gedung Pasca Sarjana, Fakultas Theologi Weda Bhakti, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta adalah sebagai berikut :
Pemilik Proyek : A Konsultan Supervisi: PT. B
Kontraktor : PT. C
Anggaran : Rp.5.066.518.382,22
Pada penelitian ini hanya menggunakan anggaran struktur. Untuk rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan kurva S dapat dilihat pada Lampiran I dan Lampiran V.
[image:41.612.132.507.465.701.2]5.2 Daftar Kegiatan-Kegiatan Kritis
Tabel 5.1 Daftar Kegiatan Kritis Seluruh Pekerjaan Setruktur
No. PekerjaanID. Nama Pekerjaan Durasi
1 1 Lantai Kerja Footplat 2
2 5 Footplat Dinding Geser Type 1 1.5x2x.35 (Kolom 20x170) 3 3 6 Footplat Kolom 20x60 Type 2 1.0x1.0x.2 6 4 8 Sloof Area Tangga Sisi Barat 20x30 5D16 4 5 9 Sloof Area Tangga Sisi Timur 20x30 5D16 3 6 10 Lantai Kerja Lantai Basement 5
7 11 Plat Lantai Basement 4
8 15 Kolom 20x170 24D13 4
9 13 Kolom KB 2C 60x60 16D19 6
11 20 Balok BP0.1 30x50 14.10.18 D19 Level +0.00 12
12 33 Plat Lantai +0.00 12
13 44 Kolom KB 2C 60x60 16D19 12
14 46 Kolom Type K6 20x170 24D13 as 14 (Tangga) 12 15 47 Kolom Type K7 20x50 12D13 Perkuatan Tangga 12
16 71 Balok 45x120 (B1/B2) 10/6, 5/12, 10/6D22 + 8D16 + 3P12-80&100 18
17 74 Balok 30x60 (B5) 5/3, 3/5, 5/3D22 + 2P12 + 2P10-75&100 12
18 78 Balok 30x50 (B9) (2D22+3D16+1D13)/(2D22+1D13), (4D22+2D13 )+ 2P12 + 2P10-100 12
19 79 Balok 25x50 (B10) (5D22+4D13)/(5D22+4D13) + 2P12 + 2P10-100 3
20 81 Balok 25x50 (BA1) (6D16+2D13)/(6D16+2D13) + 2P12 + 2P10-100&150 6
21 83 Balok WF-300x150 18
22 86 Plat Lantai Beton + Bondex 12cm 12
23 87 Plat Lantai Hebel 6
24 88 Cor Setempat Tulangan Diafragma 16.5cm 6 25 89 Top Concrete Di Atas Citicon 4cm 6 26 99 Kolom Type K1 60x80 30D22 K1 as (3,12) as (O) 6 27 101 Kolom Type K3 60x80 24D22 as (3,12) as (N,Q,R,S,T) 18 28 102 Kolom Type K4 dan K5' 60x60 12D22 24 29 103 Kolom KB 2C 60x60 16D19 12 30 104 Kolom Type K5 40x40 12D19 12
31 137 Balok 45x120 (B1/B2) (B1/B2) 10/6, 5/12, 10/6D22 + 8D16 + 3P12-80&100 26 32 140 Balok 30x60 (B5) 4/3, 3/3D22 +2P12 + 2P10-100 8 33 142 Balok 30x50 (B7) 5/3, 3/3D19 + 2P12 + 2P10-80&120 26
34 150 Balok WF-300x150 26
35 151 Balok WF-200x100 18
36 152 Balok WF-150x75 18
37 153 Plat Lantai Beton + Bondex 12cm 8
38 154 Plat Lantai Citicon 6
42 168 Kolom Type K5' 60x60 12D19 3P10 18 43 169 Kolom Type K6 40x40 12D19 9
44 178 Plat Untuk Menara Air 18
45 180 Balok 30x55 (B8) 4/3, 3/3D19 + 2P12 + 2P10-100&120 18 46 183 Balok 25x50 (B11) 3/2, 2/2D19 + 2P12 + 2P10-80&100 18 47 186 Balok 25x40 (BA3) 2/2, 2/2D16 + 2P10 + 2P8-100&150 4
48 187 Kolom Kuda-kuda 12
49 188 Balok Kuda-kuda 12
50 189 Balok Pengikat (Balok Tarik) 6
Sumber : Baseline Microsoft Project
Tabel 5.1 di atas menjelaskan bahwa beberapa pekerjaan yang akan dipercepat berdasarkan kegiatan kritis adalah kegiatan yang memiliki unsur tenaga kerja. Beberapa alasan pemilihan item kegiatan yang akan dipercepat adalah :
1. Kegiatan kritis yang terpilih memiliki resource work atau yang memiliki
pekerja sehingga bisa dilakukan crashing.
2. Pada kegiatan kritis terpilih dapat dilakukan percepatan dengan
penambahan jam lembur atau dengan penambahan jumlah tenaga kerja. 5.3 Biaya Langsung dan Tidak Langsung
Biaya – biaya dalam suatu proyek terdiri dari biaya langsung dan biaya
tidak langsung, Biaya langsung (direct cost) adalah biaya untuk segala sesuatu
Gambar 5.1 Model hubungan biaya tidak langsung pada kontraktor.
Berdasarkan grafik diatas pada proyek pembangunan gedung dengan nilai
total proyek sebesar
Rp.5.066.518.382,22
didapatkan presentase untuk biayatidak langsung sebesar 4,5 % dari nilai total proyek tersebut.
Biaya Tidak Langsung = 4.5 % x Rp.5.066.518.382,22
= Rp 227.993.327,20
Biaya Tidak Langsung / hari = Biaya Tidak Langsung
Durasi Normal Proyek
= Rp 227.993.327,20 222 hari
=
Rp 1.026.996,97/hariBiaya Langsung = Biaya Total Rencana – Biaya Tidak Langsung
= Rp.5.066.518.382,22 – Rp 227.993.327,20
5.4 Penerapan Metode Time Cost Trade Off 5.4.1 Penambahan Jam Kerja (Waktu Lembur)
Dalam perencanaan penambahan jam kerja lembur memakai 8 jam kerja normal dan 1 jam istirahat (08.00-17.00), sedangkan kerja lembur dilakukan setelah waktu kerja normal (17.00-18.00). Menurut keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP.102/MEN/VI/2004 pasal 3, pasal 7 dan pasal 11 standar upah untuk lembur adalah :
1. Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (jam) dalam 1
(satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu.
2. Memberikan makanan dan minuman sekurang-kurangnya 1.400 kalori
apabila kerja lembur dilakukan selama 3 jam atau lebih.
3. Untuk kerja lembur pertama harus dibayar sebesar 1,5 kali upah sejam.
4. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar upah sebesar 2 kali
lipat upah satu jam.
Tabel 5.2 Upah Tenaga Kerja
No. Je is Te aga Upah perhari Upah perja
Ma dor Rp . , Rp . ,
Tabel 5.3 Upah Lembur Tenaga Kerja
No. Je is Te aga Upah leJa ur Upah LeJa ur Upah LeJa ur
Ma dor Rp . , Rp . , Rp . , Kepala Tuka g Rp . , Rp . , Rp . , Pekerja Rp . , Rp . , Rp . , Tuka g Batu Rp . , Rp . , Rp . , Tuka g Ka u Rp . , Rp . , Rp . , Tuka g Besi Rp . , Rp . , Rp . , Tuka g Pa el Rp . , Rp . , Rp . , Sumber : Hasil pengolahan data
Tabel 5.4 Upah Lembur Tenaga Kerja Perjam
No. Je is Te aga Upah leJa ur Upah LeJa ur Upah LeJa ur
Ma dor Rp . , Rp . , Rp . , Kepala Tuka g Rp . , Rp . , Rp . , Pekerja Rp . , Rp . , Rp . , Tuka g Batu Rp . , Rp . , Rp . , Tuka g Ka u Rp . , Rp . , Rp . , Tuka g Besi Rp . , Rp . , Rp . , Tuka g Pa el Rp . , Rp . , Rp . , Sumber : Hasil pengolahan data
Contoh perhitungan upah lembur untuk resourse name Mandor sebagai berikut :
Upah Mandor per hari ( Standart Cost ) : Rp 100.000,00
Jam Kerja per hari : 7 jam/hari Biaya per jam = Upah Harian
Jam Kerja = ( Rp 100.000,00)
ja = Rp 14.285,71
Biaya Lembur per hari untuk lembur tiap jam per hari adalah Lembur 1 jam = ( Rp. 14.285,71 × 1,5)
Lembur 2 jam = (Rp. 14.285,71 × 1.5 ) + (2 x Rp. 14.285,71)
= Rp 50.000,00
Lembur 3 jam = (Rp . 14.285,71 × 1.5 ) + (2 x 2 x Rp. 14.285,71) = Rp 86.821,41
Lembur per jam untuk 1 jam = Rp 21.428,57 1 jam = Rp 21.428,57
Lembur per jam untuk 2 jam = Rp 50.000,00 2 jam = Rp 25.000,00
Lembur per jam untuk 3 jam = Rp 86.821,41 3 jam
Produktivitas kerja lembur untuk 1 jam per hari diperhitungkan sebesar 90%, untuk 2 jam 80%, dan untuk 3 jam 70% dari produktivitas normal. Penurunan produktifitas untuk kerja lembur ini disebabkan oleh kelelahan pekerja, keterbatasan pandangan pada malam hari, serta keadaan cuaca yang dingin. Untuk kegiatan-kegiatan kritis yang akan dipercepat durasi percepatan dihitung berdasarkan penambahan jam lembur 1 jam/hari, 2 jam/hari, dan 3 jam/hari dari durasi normal yang ada. Adapun salah satu contoh perhitungannya adalah
perhitungan Lantai Kerja Lantai Basement dibawah ini :
A.Tenaga Kerja :
Lantai Kerja Lantai Basement
Maksimal yang bisa dicrash :
. + ℎ . .
Waktu lembur perhari :
. - .
Volume = 32,72 m3
Durasi normal = 5 hari
Durasi normal (jam) = Durasi normal × jam kerja perhari
= 5 × 7 jam = 35 jam
1. Durasi yang bisa dicrashing berdasarkan penambahan 1 jam lembur
Produktivitas jam normal =
= ,
= 0,93 m3/jam
Maksimal crashing = , × × . × ,,
= 4,43 hari
Maka maksimal crashing = Durasi normal–Maksimal crashing
= 5 hari – 4,43 hari =0,57 hari
2. Durasi yang bisa dicrashing berdasarkan penambahan 2 jam lembur
Produktivitas jam normal =
= ,
= 0,93 m3/jam
Maksimal crashing = , × × . × ,, , ,
= 4,02 hari
Maka maksimal crashing = Durasi normal–Maksimal crashing
= 5 hari – 4,02 hari = 0,98 hari
3. Durasi yanf bisa dicrashing berdasarkan penambahan 3 jam lembur
Produktivitas jam normal =
= 0,93 m3/jam
Maksimal crashing = , × × . × , , , , , ,
= 3,72 hari
Maka maksimal crashing = Durasi normal – Maksimal crashing
= 5 hari – 3,72 hari = 1,28 hari
Pengontrolan durasi crashing manual diatas sesuai dengan hasil
[image:49.612.135.503.333.704.2]perhitungan pada Ms. Project, untuk hasil dari pengolahan Ms. Project dapat dilihat pada Tabel 5.5 untuk penambahan 1 jam lembur, Tabel 5.6 untuk 2 jam lembur, dan Tabel 5.7 untuk 3 jam lembur :
Tabel 5.5 Hasil Perhitungan durasi dan biaya dipercepat dengan penambahan 1 jam lembur menggunakan Ms.Project
Nama Pekerjaan Durasi
Normal PercepatanDurasi Biaya Normal Biaya Percepatan
Tabel 5.5 (Lanjutan)
Cor Setempat Tulangan Diafragma 16.5cm 6 5,32 Rp25.931.996,46 Rp26.238.074,90 Top Concrete Di Atas Citicon 4cm 6 5,32 Rp22.995.951,84 Rp23.173.144,61 Kolom Type K1 60x80 30D22 K1 as (3,12) as (O) 6 5,32 Rp25.228.411,40 Rp25.483.167,17 Kolom Type K3 60x80 24D22 as (3,12) as (N,Q,R,S,T) 18 15,95 Rp89.573.381,55 Rp90.528.051,00 Kolom Type K4 dan K5' 60x60 12D22 24 21,27 Rp190.168.179,07 Rp192.359.614,74
Kolom KB 2C 60x60 16D19 12 10,63 Rp21.280.898,42 Rp21.546.415,68
Kolom Type K5 40x40 12D19 12 10,63 Rp46.215.915,72 Rp46.773.542,95
Balok 45x120 (B1/B2) (B1/B2) 10/6, 5/12, 10/6D22 + 8D16 + 3P12-80&100 26 23,04 Rp312.007.180,79 Rp315.186.486,63 Balok 30x60 (B5) 4/3, 3/3D22 +2P12 + 2P10-100 8 7,09 Rp17.915.872,34 Rp18.127.215,11 Balok 30x50 (B7) 5/3, 3/3D19 + 2P12 + 2P10-80&120 26 23,04 Rp165.135.125,49 Rp167.116.060,36
Balok WF-300x150 26 23,04 Rp83.106.145,73 Rp83.344.074,02
Balok WF-200x100 18 15,95 Rp17.408.554,14 Rp17.458.368,37
Balok WF-150x75 18 15,95 Rp15.652.348,44 Rp15.696.862,67
Plat Lantai Beton + Bondex 12cm 8 7,09 Rp162.338.502,40 Rp164.261.551,57
Plat Lantai Citicon 6 5,32 Rp235.782.102,46 Rp238.612.961,31
Cor Setempat Tulangan Diafragma 16.5cm 8 7,09 Rp70.693.124,93 Rp71.530.795,99 Top Concrete Di Atas Citicon 4cm 5 4,43 Rp62.214.396,66 Rp62.674.789,31 Kolom Type K5 40x40 12D19 as 3 9 7,97 Rp43.360.701,37 Rp43.837.486,89 Kolom Type K5' 60x60 12D19 3P10 18 15,95 Rp187.714.085,82 Rp189.882.106,31
Kolom Type K6 40x40 12D19 9 7,97 Rp48.773.200,82 Rp50.685.793,62
Plat Untuk Menara Air 18 15,95 Rp103.524.814,16 Rp104.641.327,96
Balok 30x55 (B8) 4/3, 3/3D19 + 2P12 + 2P10-100&120 18 15,95 Rp149.618.118,43 Rp151.292.289,16 Balok 25x50 (B11) 3/2, 2/2D19 + 2P12 + 2P10-80&100 18 15,95 Rp72.845.347,07 Rp73.717.332,42 Balok 25x40 (BA3) 2/2, 2/2D16 + 2P10 + 2P8-100&150 4 3,54 Rp9.152.999,95 Rp9.270.099,90
Kolom Kuda-kuda 12 10,63 Rp24.855.668,77 Rp25.137.897,23
Balok Kuda-kuda 12 10,63 Rp45.274.863,88 Rp45.809.399,36
Balok Pengikat (Balok Tarik) 6 5,33 Rp9.278.004,06 Rp9.386.832,58
Tabel 5.6 Hasil Perhitungan durasi dan biaya dipercepat dengan penambahan 2 jam lembur menggunakan Ms.Project
Nama Pekerjaan Durasi
Normal Percepatan Durasi Biaya Normal Biaya Percepatan
Tabel 5.6 (Lanjutan)
Tabel 5.7 Hasil Perhitungan durasi dan biaya dipercepat dengan penambahan 3 jam lembur menggunakan Ms.Project
Nama Pekerjaan Durasi
Normal Percepatan Durasi Biaya Normal Biaya Percepatan
Tabel 5.7 (Lanjutan)
Top Concrete Di Atas Citicon 4cm 5 3,72 Rp 62.214.396,66 Rp 64.217.449,31 Kolom Type K5 40x40 12D19 as 3 9 6,70 Rp 43.360.701,37 Rp 45.423.177,78 Kolom Type K5' 60x60 12D19 3P10 18 13,40 Rp 187.714.085,82 Rp 197.140.120,33 Kolom Type K6 40x40 12D19 9 6,70 Rp 48.773.200,82 Rp 51.094.524,89 Plat Untuk Menara Air 18 13,40 Rp 103.524.814,16 Rp 108.892.517,35 Balok 30x55 (B8) 4/3, 3/3D19 + 2P12 + 2P10-100&120 18 13,40 Rp 149.618.118,43 Rp 156.896.924,01 Balok 25x50 (B11) 3/2, 2/2D19 + 2P12 + 2P10-80&100 18 13,40 Rp 72.845.347,07 Rp 76.636.999,88 Balok 25x40 (BA3) 2/2, 2/2D16 + 2P10 + 2P8-100&150 4 2,99 Rp 9.152.999,95 Rp 9.656.659,54 Kolom Kuda-kuda 12 8,95 Rp 24.855.668,77 Rp 26.077.311,77 Balok Kuda-kuda 12 8,94 Rp 45.274.863,88 Rp 47.588.145,10 Balok Pengikat (Balok Tarik) 6 4,47 Rp 9.278.004,06 Rp 9.751.975,54
Selanjutnya dari Tabel 5.5, Tabel 5.6, Tabel 5.7 kita dapat menghitung Cost Slope untuk kegiatan-kegiatan kritis yang terjadi setelah penambahan jam
lembur,contoh perhitungan pada penambahan jam lembur 1 Lantai Kerja Footplat
dengan Id 4 pada Ms.Project.
Crashing = 0,23 hari
Biaya Normal = Rp 691.876,94
Biaya Lembur = Rp 729.741,05
Biaya Slope = Biaya Lembur – Biaya Normal
Crashing
= Rp 729.741,05 - Rp 691.876,94
0,23 hari
= Rp 164.603,51
Daftar cost slope untuk semua kegiatan kritis dapat dilihat pada Tabel 5.8
Tabel 5.8 Slope Biaya Pekerjaan Akibat Percepatan Biaya Lembur Untuk 1 Jam
Durasi
hari Biaya Durasi hari Biaya
Rp . , , , Rp . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . ,
ID. Ms Proje t
Nor al
Crashsing Per epata
Tabel 5.8 (Lanjutan)
Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . ,
Tabel 5.9 Slope Biaya Pekerjaan Akibat Percepatan Biaya Lembur Untuk 2 Jam
Durasi
hari Biaya Durasi hari Biaya
Rp . , , , Rp . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . ,
ID. Ms
Proje t Nor al Crashsing Per epata
Slope
Tabel 5.9 (Lanjutan)
[image:56.612.136.508.118.507.2]Tabel 5.10 Slope Biaya Pekerjaan Akibat Percepatan Biaya Lembur Untuk 3 Jam
Durasi
hari Biaya Durasi hari Biaya
Rp . , , , Rp . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . ,
ID. Ms
Proje t Nor al Crashsing Per epata
Tabel 5.10 (Lanjutan)
Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . ,
Data diatas merupakan data hasil crashing seluruh kegiatan kritis yang
memiliki resource pekerja dengan menambahkan 1, 2, 3 jam lembur disemua
pekerjaan kritis tersebut, selanjutnya untuk menguji kemungkinan efisiensi
crashing, dengan melakukan crashing ulang dari cost slope terkecil hingga
didapat durasi crashing maksimal yang ada yaitu untuk 1 jam lembur 25,17 hari, 2
jam lembur 36,13 Hari, dan 3 jam lembur 42,45 hari.
Pada Tabel 5.11, 5.12, dan 5.13 merupakan urutan kegiatan – kegiatan kritis hasil analisis yang dilakukan selisih biaya normal dari masing – masing
kegiatan yang telah dilakukan crashing dengan biaya penambahan jam lembur
sebagai berikut :
Tabel 5.11 SelisihBiaya Pekerjaan Akibat Percepatan Biaya Lembur Untuk 1 Jam
Durasi
hari Biaya Durasi hari Biaya
Rp . , , , Rp . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . ,
ID. Ms Proje t
Nor al
Crashsing Per epata
Tabel 5.11 (Lanjutan)
[image:59.612.134.509.122.711.2]Tabel 5.11 (Lanjutan)
[image:60.612.135.509.188.684.2]Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . ,
Tabel 5.12 SelisihBiaya Pekerjaan Akibat Percepatan Biaya Lembur Untuk 2 Jam
Durasi
hari Biaya Durasi hari Biaya
Rp . , , , Rp . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . ,
ID. Ms
Proje t Nor al Crashsing Per epata
Tabel 5.12 (Lanjutan)
[image:61.612.137.508.118.355.2]Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . , , , Rp . . , Rp . . , Rp . . ,