• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI, OVERHOULE, DAN PENGUJIAN SISTEM PENGISIAN MESIN L15A HONDA JAZZ VTEC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IDENTIFIKASI, OVERHOULE, DAN PENGUJIAN SISTEM PENGISIAN MESIN L15A HONDA JAZZ VTEC"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

IDENTIFIKASI, OVERHOULE, DAN PENGUJIAN

SISTEM PENGISIAN MESIN L15A HONDA JAZZ VTEC

Disusununtuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 Untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya

Oleh :

Fery Agung Listiono 5211309021

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas akhir ini diajukan oleh: Nama :Fery Agung Listiono

NIM :5211309021

Program Studi :Diploma 3 Teknik Mesin Otomotif

Judul :Identifikasi, Overhoule, dan PengujianSistemPengisianMesin L15A Honda JazzVTEC

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma 3 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

Panitia Ujian

Penguji Pendamping : Wahyudi, S.Pd. M. Eng

NIP.198003192005011001 ( )

Ditetapkan di Semarang

Tanggal : 22 November 2012

Mengesahkan, Dekan Fakultas Teknik

(3)

iii

ABSTRAK

FeryAgungListiono. 2012. Identifikasi, Overhoule, dan Pengujian Sistem Pengisian Mesin L15A Honda Jazz VTEC. Laporan Tugas Akhir. Teknik Mesin DIII. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang.

(4)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Kesabaranadalahsebuahanugrah yang tidakakanmenetap lama padaseseorang.

2. Rasa bersalahkarenaberbohonghanyaterasapada orang yang berusahajujur. 3. Menciptakan keinginan dan memenuhinya.

PERSEMBAHAN:

1. Allah SWT yang

selalumemberikukenikmatanhidup. 2. Bapak dan Ibu tercinta.

3. Teman-teman Teknik Mesin 09 yang selalu memberiku motivasi.

(5)

v

KATA PENGANTAR

Pantaslah kiranya pada kesempatan ini penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan tugas akhir dengan judul “Identifikasi, Overhoule, dan pengujianSistemPengisianMesin L15A Honda JazzVTEC”.

Laporan tugas akhir ini selesai tidak lepas dari bantuan, saran dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. M. Khumaedi, Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. ArisBudiono, MT, Sekretaris Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang.

3. Widi Widayat, S.T, M.T, Kaprodi D3 Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang.

4. Wahyudi, S.Pd. M. Eng, Dosen Pembimbing yangtelah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan laporan tugas akhir.

5. Wahyu Adi PK, S.T, Pembimbing Lapangan dalam pembuatan tugas akhir. 6. Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan

bantuan maupun dukungan moral.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangununtuk kesempurnaan laporan tugas akhir ini.

Semoga segala dorongan, bantuan, bimbingan dan pengorbanan yang telah diberikan dari berbagai pihak di dalam penulisan laporan ini mendapat balasan yang lebih dari Allah SWT dan akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.

Semarang,

(6)

vi

2. Komponen SistemPengisian ... 7

B.OverhouleSistemPengisian ... 15

a. MembongkarAlternator ... 16

b. Pemeriksaan ... 17

c. MemasangAlternator ... 20

C.PengujianSistem Pengisian ... 21

BAB III. SISTEM PENGISIAN HONDA JAZZ L15A ... 23

(7)

vii

B. OverhouleSistemPengisian Honda Jazz L15A ... 32

1. MelepasAlternator dariMesin ... 32

2. MembongkarAlternator ... 33

3. MemeriksaAlternator ... 35

4. MemasangAlternator ... 42

C. PengujianSistemPengisian Honda Jazz L15A ... 44

1. PengujianCharging CircuitTanpaBebanMengunakan -Volt Ampere Tester ... 44

2. MemeriksaCharging Circuit DenganBeban ... 41

3. MemeriksaEngine Coolant Temperature ... 43

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1.Sistempengisiangenerator DC danalternator ... 4

Gambar 2.2.Sistempengisiandenganregulator mekanik ... 5

Gambar 2.3.Sistempengisiandengan IC regulator ... 5

Gambar 2.4.AlternatortipeA ... 6

Gambar 2.5.Alternatortipe B... 6

Gambar 2.6.Alternatortipe M ... 7

Gambar 2.7.Visual Inspection ... 9

Gambar 2.8.Kunci kontak ... 10

Gambar 2.14. Cekdefleksitalikipas ... 15

Gambar 2.15.Alternator ... 16

Gambar 2.16.Cara memisahkan drive and housing dari stator ... 16

Gambar 2.17.Melepas puli ... 17

Gambar 2.18. Pemeriksaanrotor terhadaphubunganterbuka ... 17

Gambar 2.19. Pengetesanhubungandenganmassa ... 18

Gambar 2.20.Pengetesansirkuitterbuka ... 18

Gambar 2.21. Pengetesanhubungandenganmassa ... 18

Gambar 2.22. Sikat ... 19

Gambar 2.23.Pemeriksaandiodabagianpositif ... 19

Gambar 2.24. Pemeriksaanrectifier bagiannegatif ... 20

Gambar 2.25.Brush yang tertahan ... 21

Gambar 4.26.Pemeriksaan charging circuit... 22

(9)

ix

Gambar 3.2. Baterai ... 24

Gambar 3.3. KunciKontak ... 25

Gambar 3.4.Lampu CHG ... 25

Gambar 3.5.Alternator ... 26

Gambar 3.6. Wiring Diagram Alternator ... 26

Gambar 3.7. Stator ... 27

Gambar 3.16. MelepasBautPengunci ... 33

Gambar 3.17. MenyetelBautPenyesuai ... 33

Gambar 3.18. MelepasEmpatBautUtama ... 34

Gambar 3.19. Memisahkan Drive EndHousing dariStator ... 34

Gambar 3.20. Memisahkan Rear Housing ... 35

Gambar 3.21. MelepasPuli ... 35

Gambar 3.22. Pemeriksaanterhadaphubunganterbuka ... 36

Gambar 3.23. Hasil pemeriksaan gambar 3.22 ... 36

Gambar 3.24. Pengetesanhubungandenganmassa ... 37

Gambar 3.25.Memeriksa Bantalan ... 37

Gambar 3.26.PengetesanSirkuit Terbuka ... 38

Gambar 3.27. Pengetesanhubungandenganmassa ... 39

Gambar 3.28. Pengukuranpanjangsikat... 39

Gambar 3.29. Pemeriksaanrectifier bagianpositif ... 40

(10)

x

Gambar3.31.Pemeriksaanrectifierbagiannegatif ... 41

Gambar 3.32.Pemeriksaanrectifier bagiannegatif ... 42

Gambar3.33.Memasang rear housing ... 42

Gambar 3.34.Memasangpuli ... 43

Gambar 3.35.Brush yang tertahan ... 43

Gambar 3.36.Menahanbrush ... 43

Gambar 3.37.Memasang alternator ... 44

Gambar3.38.Klem induksi ... 44

Gambar 3.39.Pengujiancharging circuit ... 45

Gambar 3.40.Mengkalibrasivolt ampere tester ... 45

Gambar 3.41.Pemeriksaan tegangan sebelah kiri dan arus sebelahkanan .... 46

(11)

xi

DAFTAR TABEL

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

(13)

1

Di masa sekarang ini, kendaraan merupakan alat transportasi yang paling sering digunakan oleh masyarakat. Honda merupakan salah satu perusahaan yang produknya diminati oleh masyarakat. Produk yang diminati adalah Honda Jazz L 15 A. Dalam sebuah kendaraan terdapat beberapa sistem penunjang sebagai pendukung kerja dari kendaraan tersebut. Sistem penunjang tersebut di antaranya adalah sistem kelistrikan. Pada umumnya sistem kelistrikan kendaraan diperoleh dari baterai. Baterai mensuplai seluruh kebutuhan listrik pada kendaraan, namun arus listrik baterai tidak akan bertahan lama atau cepat habis apabila tidak ada sistem lain yang membantu untuk mengisi tegangan baterai tersebut.

Sistem yang membantu kerja baterai disebut sistem pengisian, sistem pengisian terdiri dari beberapa komponen. Komponen-komponen sistem pengisian tersebut di antaranya adalah: (1) Baterai, sebagai sumber arus dan media penyimpanan arus pengisian. (2) Kunci Kontak, sebagai pemutus dan penghubung arus dari baterai ke regulator. (3) Alternator, sebagai pembangkit arus. Di dalam alternator terdapat suatu komponen, salah satunya adalah

regulator. Regulator, berfungsi sebagai pengontrol arus dan pembatas

(14)

2

Mengingat pentingnya sistem pengisian, maka perlu dilakukan overhoule sistem pengisian. Overhoule dilakukan dengan membongkar semua komponen sistem pengisian, kemudian memeriksa komponen dan memasangnya kembali. Setelah itu dilakukan pengujian sistem pengisian, pengujian ini dilakukan untuk mengetehui sistem pengisian bekerja dengan baik atau tidak.

Maka penulis mengambil topik tugas akhir dengan judul “Identifikasi, Overhoule dan Pengujian Sistem Pengisian pada Honda Jazz L15A”

B. Permasalahan

Dari uraian tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana cara identifikasi sistem pengisian Honda Jazz L15 A? 2. Bagaimana cara overhoule sistem pengisian Honda Jazz L15A? 3. Bagaimana cara pemeriksaan sistem pengisisn Honda jazz L15A? C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis pada penulisan proposal dalam sistem pengisian pada Honda Jazz L 15 A yaitu untuk :

1. Melakukan identifikasi sistem pengisian Honda jazz L15A. 2. Melakukan overhoule sistem pengisian Honda jazz L15A. 3. Melakukan pengujian sistem pengisian pada Honda Jazz L15A. D. Manfaat

(15)

1. Mengetahui spesifikasi komponen, sehingga bila ada komponen yang tidak sesuai dengan spesifikasi dapat melakukan langkah perbaikan atau penggantian.

2. Mengetahui cara pembongkaran yang benar, sehingga dapat melakukan pembongkaran dengan cepat dan bisa menghemat waktu.

(16)

4 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Pengisian

1. Sistem pengisian

Sistem pengisian pada kendaraan menjadi sumber energi listrik untuk seluruh kebutuhan energi listrik dalam kendaraan selama mesin hidup dan mengisi baterai supaya baterai siap pakai sewaktu start mesin dan untuk menghidupkan beban listrik saat mesin mati. Fungsi dari sistem pengisian adalah menyediakan energi listrik untuk menghidupkan perlengkapan kelistrikan mobil dan mengisi baterai agar baterai tetap terisi penuh. Sistem pengisian dibagi menjadi dua macam yaitu generator DC dan generator AC. Generator AC sering disebut alternator. Generator DC dan generator AC mempunyai perbedaan prinsip seperti berikut:

Tabel 2.1 Perbedaan prinsip generator DC dan AC

No Generator DC Generator AC

1. Kumparan pembangkit berputar dan kumparan medan diam.

Kumparan pembangkit diam dan kumparan medan berputar.

2. Menghasilkan arus searah (DC). Menghasilkan arus bolak-balik (AC). 3. Tidak perlu penyearah khusus. Memerlukan penyearah khusus. 4. Pada putaran rendah tegangan

yang dihasilkan kecil.

Pada putaran rendah tegangan yang dihasilkan cukup.

(17)

Sistem pengisian alternator dibedakan menjadi dua yaitu regulator mekanik dan IC regulator. Prinsip dasar yang digunakan kedua

alternator tersebut sama, tetapi mempunyai beberapa perbedaan dalam

segi komponen dan rangkaian kelistrikannya. IC regulator pemutusan arus dilakukan oleh IC regulator dan posisi IC regulator di dalam alternator, sedangkan tipe mekanik dilakukan oleh relay dan regulator mekanik terletak di luar alternator.

Gambar 2.2 Sistem pengisian dengan regulator mekanik (Subandiyo,2011:2)

Gambar 2.3 Sistem pengisian dengan IC regulator (Rusyiam,2011:1) Konstruksi alternator dengan IC regulator terdapat beberapa macam, di antaranya:

Regulator Kk

Baterai

Alternator

Alternator

Regulator Relay Iindicator

Fuses Fusible

link

(18)

6

1. Alternator tipe A

Ciri-ciri alternator tipe A:

a. Alternator mempunyai 3 terminal yaitu terminal B, IG dan L.

b. Pemasangan lampu indikator memerlukan relay.

c. Terminal yang menghubungkan IC dengan alternator adalah terminal F,E,S dan L.

d. IC regulator menempel diluar alternator. e. IC regulator menggunakan 2 buah transistor. f. Sudah jarang digunakan.

Gambar 2.4 Alternator tipe A (Rusyiam,2011:4)

2. Alternator tipe B

Gambar 2.5 Alternator tipe B (Rusyiam,2011:4) Ciri-ciri alternator tipe B:

a. Alternator mempunyai 4 terminal yaitu terminal B, IG , L dan S.

b. Pemasangan lampu indikator memerlukan relay.

c. Terminal yang menghubungkan IC dengan alternator adalah terminal F,E,S dan L.

F

L S

E

(19)

d. IC regulator berada di dalam frame. 3. Alternator tipe M

Ciri-ciri alternator tipe M:

a. Alternator mempunyai 4 terminal yaitu terminal B, IG , L dan S.

b. Pemasangan lampu indikator tidak lagi memerlukan relay.

c. Terminal yang menghubungkan IC dengan alternator adalah terminal F,E,S dan L.

d. IC regulator berada di dalam frame.

e. IC regulator merupakan Monolitic Intergrated Circuit (MIC). f. Kontruksi lebih kompak, penggantian sikat lebih mudah.

Gambar 2.6 Alternator tipe M (Rusyiam,2011:4) 2. Komponen Sistem Pengisian

1)Baterai

Baterai adalah penyimpan tenaga listrik. Hal ini terjadi dengan proses elektrokimia. Tenaga listrik dapat diubah menjadi tenaga kimia dan sebaliknya tenaga kimia menjadi tenaga listrik. Baterai berfungsi memberikan tenaga listrik yang cukup untuk menghidupkan mobil (starter), sistem pengapian, penerangan dan kebutuhan lainnya. Secara garis besar hanya ada tiga jenis baterai untuk mobil yaitu: Baterai basah, Baterai hybrid dan Baterai MF (Maintenance Free).

(20)

8

Baterai basah sering disebut juga lead acid battery, baterai ini memerlukan perawatan, air baterai ini bisa berkurang, sehingga memerlukan penambahan air baterai beberapa bulan sekali. Jika perawatan jarang dilakukan dan penambahan air baterai sering terlambat maka umur baterai juga akan berkurang.

Baterai hybrid adalah paduan teknologi baterai basah dan baterai maintenance free. Kelebihan utama baterai jenis ini, walau mobil lama

tidak dipakai, baterai tetap dapat menyuplai arus listrik sesuai kebutuhan, selain itu karena penguapannya rendah sehingga tidak perlu sering diisi air baterai.

Baterai maintenance free sering disebut juga baterai kering. Baterai ini tidak memerlukan perawatan dan tidak memerlukan penambahan air baterai. Baterai MF masih menggunakan bahan dasar timbel alias Pb dan menggunakan penghantar calcium alias Ca.

Kapasitas baterai adalah kapasitas listrik yang dapat di-discharged (pemakaian) sampai tegangan terminalnya mencapai tegangan nominal final ketika baterai yang sudah diisi penuh dipakai secara terus menerus

(21)

Ampere hour (AH)= discharging curren (A) + continouse discharging

time till final Voltage (H)

Gambar 2.7 Visual Inspection (Yamaha,2010:2)

Supaya baterai dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama, maka perlu dilakukan perawatan sebagai berikut:

a. Periksa air baterai secara berkala, pastikan tingginya antara batas upper level dan lower level.

b. Periksa kutub klem bila longgar segera kencangkan, periksa juga penjepit atau braket baterai agar tetap kokoh sehingga tidak mudah bergeser dari tempatnya (mengurangi guncangan baterai).

c. Periksa fisik baterai, apakah ada yang retak atau kebocoran, plug yang tidak tertutup dengan baik, ventplug mampet.

d. Bersihkan baterai jika kotor dan berdebu, berikan sedikit gemuk pada kutub baterai untuk mencegah karat.

Bersihkan terminal

(22)

10

e. Untuk menambah air baterai gunakan air baterai biasa, karena baterai zuur hanya untuk pertama kali saja.

2. Kunci kontak

Kunci kontak berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan listrik pada rangkaian atau mematikan dan menghidupkan sistem. Kunci kontak pada kendaraan memiliki 3 atau lebih terminal. Terminal utama pada kontak adalah terminal B dihubungkan ke baterai, terminal IG dihubungkan ke (+) koil pengapian dan beban lain yang membutuhkan, terminal ST dihubungkan ke solenoid starter. Jika kunci kontak tersebut memiliki 4 terminal maka terminal yang ke 4 yaitu terminal ACC yang dihubungkan ke accesoris kendaraan, seperti: radio, tape dan lain-lainnya.

Gambar 2.8 Kunci kontak (Dunia Bengkel,2008:1)

Kunci kontak memiliki 4 posisi yaitu: OFF, ACC, ON dan START. Hubungan kontak untuk masing-masing posisi adalah sebagai berikut:

Table 2.2 Posisi kunci kontak

(23)

3. Lampu CHG

Berfungsi memberikan tanda kepada pengemudi bahwa sistem pengisian bekerja. Lampu ini biasanya menggunakan lampu LED. Pada saat kunci kontak ON mesin mati lampu CHG menyala, tetapi pada saat mesin hidup lampu pengisian harus mati. Bila lampu pengisian tidak mati ada kemungkinan alternator tidak membangkitkan arus atau pengisian berlebihan. Bila hal itu terjadi, segeralah lakukan pemeriksaan seperti berikut:

a. Periksa kemungkinan drive belt rusak atau slip.

b. Periksa kemungkinan sekering IG atau konektornya tidak baik. c. Ukur tegangan out put pada terminal B alternator. Bila tegangannya

kurang dari ketentuan, maka alternator tidak membangkitkan listrik. Bila tegangannya diatas ketentuan, berarti pengisiannya berlebihan.

d. Ukur tegangan netral pada terminal N konektor regulator. Bila ada tegangan menunjukkan adanya kumparan yang rusak pada relay tegangan. Bila tidak ada tegangan menandakan terbukanya sirkuit netral pada alternator.

(24)

12

4. Alternator

Alternator berfungsi mengubah energi mekanik dari mesin

menjadi energi listrik. Energi mekanik dari mesin diterima melalui sebuah puli yang memutarkan rotor dan membangkitkan arus bolak-balik pada stator (PPPGT,2005:26). Arus bolak-balik ini diubah menjadi arus searah oleh dioda. Komponen-komponen alternator adalah:

a. Stator

Stator terdiri dari stator core atau inti stator dan field coil atau kumparan medan dan diikat oleh rumah bagian depan serta balakang. Stator core terdiri dari lapisan steel plating yang tipis (inti besi yang tipis). Di bagian dalamnya terdapat solt tempat masuknya tiga buah stator coil atau kumparan yang masing-masing berdiri sendiri. Stator core bekerja sebagai saluran yang memungkinkan garis gaya magnet menyeberang dari pole core ke stator coil (PPPGT,2005:29).

Gambar 2.10 Stator (Subandiyo.2011:4) b. Rotor

Rotor disusun dari inti kutub (kutub magnet), field coil, slip Stator core

Stator coil

(25)

ring dan rotor shaft (PPPGT,2005:27). Fungsi rotor untuk menghasilkan medan magnet, kuat medan magnet yang dihasilkan tergantung besar arus listrik yang mengalir ke rotor coil. Listrik ke rotor coil disalurkan melalui sikat yang selalu menempel pada slip

ring. Terdapat dua sikat yaitu sikat positif berhubungan dengan

terminal F, sikat negatif berhubungan dengan massa atau terminal E. Semakin tinggi putaran mesin, putaran rotor semakin tinggi pula, agar listrik yang dihasilkan tetap stabil maka kuat magnet yang dihasilkan semakin berkurang sebanding dengan putaran mesin.

Gambar 2.11 Rotor (Darianto,2011:80) c. Rectifier (dioda)

Dioda berfungsi untuk menyearahkan arus AC yang dihasilkan oleh stator coil menjadi arus DC, disamping itu juga berfungsi untuk menahan agar arus dari baterai tidak mengalir ke stator coil. Sifat dioda adalah meneruskan arus listrik satu arah.

Pada altenator jumlah dioda terdiri dari enam atau sembilan buah dioda yang digabungkan. Menurut pemasangannya dioda ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu dioda positif dan dioda negatif. Membedakan dioda positif dan negatif saat terpasang pada

Pole

(26)

14

dudukannya dengan cara dioda negatif plat pemegang body dioda dipasang langsung ke body alternator tanpa isolator, sedangkan pada dioda positif plat pemegang bodi dioda dipasang ke rumah alternator dengan menggunakan isolator.

Gambar 2.12 Rectifier (Qtussama,2012:5) d. Sikat (brush)

Gambar 2.13 Sikat (Rusyiam,2012:3)

Sikat berfungsi untuk mengalir arus listrik dari regulator ke rotor coil. Pada alternator terdapat dua sikat, yaitu :

1) Sikat positif yang berhubungan dengan terminal F alternator. 2) Sikat negatif berhubungan dengan bodi alternator.

(27)

segera diganti, sebab kalau sampai sikat habis maka slip ring akan bergesekan dengan pegas sikat sehingga menjadi aus.

4. V-ribbed Belt

Pada sistem pengisian V-belt berfungsi untuk meneruskan putaran mesin ke alternator. Apabila tegangan V-belt kurang maka akan menyebabkan terjadinya slip sehingga kecepatan putaran alternator kurang dan akibatnya output alternator berkurang.

Penurunan tegangan V-belt disebabkan oleh kerusakan V-belt karena faktor usia atau perubahan penyetelan. Kerusakan yang terjadi pada V-belt akibat dimakan usia, di antaranya: V-belt aus, elastisitas menurun dan V-belt menjadi pecah. Apabila kerusakan pada V-belt tidak diperhatikan kemungkinan V-belt putus pada saat kondisi mesin hidup. Maka perlu dilakukan pemeriksaan dengan cara:

a. Secara visual, cek adanya keausan yang berlebihan dan lain-lain. b. Cek defleksi tali kipas menggunakan SST.

Gambar 2.14 Cek defleksi tali kipas (Rusyiam,2011)

B. Overhoule Sistem Pengisian

1. Lepaskan negatif kabel dari baterai.

alternator SST

V-belt

Defleksi

(28)

16

2. Lepaskan konektor alternator, kabel dan lepaskan penjepit dari alternator. 3. Lepaskan pengunci baut (A) dan baut (B), lepaskan alternator.

Gambar 2.15 Alternator

(Armada Motor Shop Manual Honda Jazz GD3,2005) 4. Lepas alternator

Setelah alternator terlepas dari mesin selanjutnya dilakukan overhoule alternator, langkahnya seperti berikut :

a. Membongkar alternator

1)Lepas baut utama pada alternator. 2) Pisahkan drive and housing dari stator.

Gambar 2.16 Cara memisahkan drive and housing dari stator (Armada Motor Shop Manual Honda Jazz GD3,2005)

3) Pisahkan rear housing end drive-end housing dengan stator tersambung ke rear housing.

4) Pisahkan rear housing dan rectifier. 5) Lepaskan puli.

B

(29)

Gambar 2.17 Melepas puli

(Armada Motor Shop Manual Honda Jazz GD3,2005) 6) Pisahkan rotor dari drive-end.

7) Melepas drive-end bearing dari rotor. b. Pemeriksaan

1. Rotor

a. Pemeriksaan rotor terhadap hubungan terbuka, menggunakan ohmmeter, cek adanya hubungan di antara slip ring. bila tidak

ada hubungan segera ganti rotor.

Gambar 2.18 Pemeriksaan rotor terhadap hubungan terbuka (Rusyiam,2011:2)

(30)

18

Gambar 2.19 Pengetesan hubungan dengan masa (Rusyiam,2011:2)

2. Bantalan

Periksa bantalan kemungkinan aus atau kasar dengan cara menggerak-gerakkan bantalan ke kiri dan kekanan.

3. Stator

a. Pengetesan sirkuit terbuka.

Menggunakan ohmmeter, cek adanya hubungan di antara kabel koil. Bila tidak ada hubungan ganti hubugan drive end plate.

Gambar 2.20 Pengetesan sirkuit terbuka (Rusyiam,2011:3) b. Pengetesan hubungan dengan massa.

Menggunakan ohmmeter, cek adanya hubungan di antara kawat coil dan drive end frame. Bila ada hubungan, ganti rakitan drive end frame.

(31)

4. Sikat

Ukur panjang sikat yang menonjol umumnya 5,5 mm. Bila panjang sikat kurang dari 5,5 mm maka perlu diganti. Cara mengganti sikat: Keluarkan sikat lama dengan cara memanaskan terminal sikat menggunakan solder kemudian ganti dengan sikat yang baru. Panjang sikat baru biasanya disesuaikan dari merek sikat.

Gambar 2.22 Sikat (Rusyiam,2012:3) 5. Rectifier

a. Pemeriksaan dioda bagian positif.

Gambar 2.23 Pemeriksaan dioda bagian positif (Rusyiam,2011:3) 1. Hubungkan klem negatif ohmmeter dengan body positif

(terminal positif) dan hubungkan klem positif ohmmeter dengan salah satu ujung stator (seperti gambar a dan b). Ohmmeter harus menunjukan tidak bergerak.

a

b

(32)

20

2. Balik posisi, hubungkan klem negatif ohmmeter dengan salah satu ujung stator dan hubungkan klem positif ohmmeter dengan body positif (terminal positif) seperti gambar c. Jarum ohmmeter harus bergerak.

b. Pemeriksaan rectifier bagian negatif

1. Hubungkan klem positif ohmmeter dengan bodi negatif (terminal negatif) dan hubungkan klem negatif ohmmeter dengan salah satu ujung stator (seperti gambar a dan b). Ohmmeter harus menunjukan tidak bergerak.

2. Balik posisi, hubungkan klem positif ohmmeter dengan salah satu ujung stator dan hubungkan klem negatif ohmmeter dengan bodi negatif (terminal negatif) seperti gambar c. Jarum ohmmeter harus bergerak.

Gambar 2.24 Pemeriksaan rectifier bagian negatif (Rusyiam,2011:3)

c. Memasang Alternator

1. Pasangkan rear housing dengan rectifier. 2. Memasang drive-end bearing ke rotor.

Baterai a

b

(33)

3. Memasang puli.

4. Tekan brush (A) ke dalam, masukkan pin (B) untuk menahan brush.

Gambar 2.25 Brush yang tertahan

(Armada Motor Shop Manual Honda Jazz GD3,2005) 5. Pasang rear housing and drive-end housing dengan stator

tersambung ke rear housing, pasang bolts, cabut pin.

C. Pengujian Sistem Pengisian

1. Pemeriksaan charging circuit tanpa beban

Bila tidak tersedia tester, hubungkan voltmeter dan ampermeter pada charging circuit sebagai berikut:

a) Lepas kabel dari terminal B alternator dan hubungkan kabel negatif (-) ampermeter ke terminal positif (+) baterai.

b) Hubungkan kabel positif (+) dari ampermeter dengan terminal B alternator.

c) Hubungakan kabel positif (+) dari voltmeter dengan terminal B alternator.

d) Hubungakan kabel negatif (-) dari voltmeter dengan massa. A

(34)

22

Gambar 2.26 Pemeriksaan charging circuit (PPPGT,2005:99) Cek charging circuit sebagai berikut:

Dengan mesin hidup dari putaran idle hingga 2000 rpm, cek pembacaan ampermeter dan voltmeter. Kuat arus standart biasanya 10 A, tegangan standart umumnya 13,8-14,8 V pada 115˚C, bila pembacaan voltmeter lebih dari tegangan tersebut, gantilah IC regulator, bila pembacaan kurang dari tegangan tersebut, cek IC

regulator dan alternator.

2. Pemeriksaan charging circuit dengan beban.

Dengan mesin hidup dari putaran idle hingga 2000 rpm, putar saklar high beam light pada posisi on dan tempatkan saklar heater blower di

posisi HI, cek pembacaan ampermeter. Kuat arus umumnya 30 A, bila pembacaan ampermeter kurang dari kuat arus standar, maka perbaiki alternator.

Ampermeter

Lepas kabel dari terminal B

Alternator

(35)

23 BAB III

SISTEM PENGISIAN HONDA JAZZ L15A

Honda Jazz L15A menggunakan sistem pengisian tipe M. IC Regulator tipe M terdiri dari dari IC campuran yang menggunakan Monolitic Intregated Circuit (MIC). IC berfungsi sebagai pendeteksi sirkuit terbuka rotor coil dan untuk lampu peringatan pengisian. Pada IC regulator tipe M, lampu charge akan menyala bila terdapat beberapa gangguan yaitu: sirkuit rotor coil terbuka, tegangan pada terminal turun di bawah 13V (PPPGT,2005:49).

Gambar 3.1 Wiring diagram sistem pengisian A. Komponen Sistem Pengisian Honda Jazz L15A

1. Baterai

Baterai adalah penyimpan tenaga listrik. Baterai berfungsi memberikan tenaga listrik yang cukup untuk menghidupkan mobil (starter), sistem pengapian, penerangan dan kebutuhan lainnya. Baterai

Alternator Kk

(36)

24

yang digunakan pada Honda Jazz L15A adalah tipe baterai basah yang masih memerlukan perawatan dengan menambahkan air baterai setiap beberapa bulan sekali. Baterai ini mempunyai kapasitas tegangan baterai: 12 V dan arus baterai: 45 Ah. Bentuk baterai ini persegi panjang, baterai mempunyai dua terminal yaitu terminal positif dan negatif.

Gambar 3.2 Baterai 2. Kunci Kontak

Kunci kontak berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan listrik pada rangkaian atau mematikan dan menghidupkan sistem. Kunci kontak pada Honda Jazz L15A memiliki 4 terminal yaitu terminal B di hubungkan ke baterai, terminal IG di hubungkan ke (+) koil pengapian dan beban lain yang membutuhkan, terminal ST di hubungkan ke solenoid

starter, terminal ACC yang di hubungkan ke accessory kendaraan,

(37)

Gambar 3.3 Kunci kontak

3. Lampu CHG

Gambar 3.4 Lampu CHG

Lampu CHG berfungsi memberikan tanda kepada pengemudi bahwa sistem pengisian bekerja. Lampu CHG pada Honda Jazz L15A menggunakan lampu LED. Lampu CHG ini berwarna merah dan bergambarkan baterai. Pada saat kunci kontak ON mesin mati lampu CHG menyala, tetapi pada saat mesin hidup lampu CHG harus mati. Bila lampu pengisian tidak mati ada kemungkinan alternator tidak membangkitkan arus atau pengisian berlebihan.

B

ACC IG

(38)

26

4. Alternator

Alternator adalah salah satu komponen dari sistem pengisian yang berfungsi mengubah energi mekanik dari mesin menjadi energi listrik. Alternator pada Honda Jazz L15A menggunakan tipe M. IC Regulator

tipe M terdiri dari IC campuran yang menggunakan Monolitic Intregated Circuit (MIC). IC berfungsi sebagai pendeteksi sirkuit terbuka rotor coil

dan untuk lampu peringatan pengisian.

Tabel.3.1 Spesifikasi alternator

Bagian Spesifikasi

Alternator Out Put 75A

Coil(rotor) resistance 2.6-2.9 Ω

Slip ring 22.7 mm (0.85 in)

Brush length 19.0 mm (0.75 in)

Brush spring tension 3.3-4.1 N (0.34-0.42

kgf,0.-0.7-0.9 lbf)

Regulator IC(integrated circuit)

Gambar 3.5 Alternator F

C IG

L

(39)

Gambar 3.6 Wiring diagram alternator

Alternator mempunyai beberapa terminal yaitu B, IG, L, F dan C. Alternator terdiri dari beberapa bagian yaitu:

a. Stator

Stator terdiri dari stator core atau inti stator dan stator coil atau kumparan medan. Stator diikat oleh rumah bagian depan serta balakang. Stator core terdiri dari lapisan steel plating yang tipis (inti besi yang tipis). Bagian dalamnnya terdapat celah tempat masuknya tiga buah stator coil yang masing-masing berdiri sendiri.

Gambar 3.7 Stator

Stator core Stator coil

Voltage Regulator

Field Winding Rectifier

B C IG L

(40)

28

b. Rotor

Gambar 3.8 Rotor

Rotor terdiri dari inti kutub (kutub magnet yaitu kutub utara

dan selatan yang berjumlah enam pasang) yang terbuat dari besi, slip ring positif (+) yang berhubungan dengan slip ring negatif (-), kipas yang menempel pada kumparan magnet, bantalan ada pada rotor shaft dan rotor coil yang mempunyai resistance 2.6-2.9 Ω. c. Rectifier (Dioda)

Rectifier berfungsi untuk menyearahkan arus AC yang di

hasilkan oleh stator coil menjadi arus DC, selain itu juga berfungsi untuk menahan agar arus dari baterai tidak mengalir ke stator coil. Sifat rectifier adalah meneruskan arus listrik satu arah.

Rectifier ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu rectifier

(41)

pemegang bodi rectifier dipasang ke terminal B alternator dengan menggunakan isolator.

Gambar 3.8 Rectifier d. Sikat (Brush)

Sikat berfungsi untuk mengalir arus listrik dari regulator ke rotor coil. Pada alternator terdapat dua sikat, yaitu :

1) Sikat positif yang berhubungan dengan terminal F alternator 2) Sikat negatif berhubungan dengan bodi alternator.

Gambar 3.9 Sikat

Sikat merupakan bagian yang sering menjadi penyebab gangguan pada alternator, sikat yang sudah pendek dapat menyebabkan aliran

Rectifier (+) Rectifier (-)

Sikat (+) Sikat (-)

Kaki rectifier

Kode produksi Lambang

(42)

30

listrik ke rotor coil berkurang, akibat tekanan pegas yang melemah. Ukuran panjang sikat standar pada Honda Jazz L15A yaitu: 19 mm, dengan panjang minimum yaitu:5,5 mm, terbuat dari karbon dan berbentuk persegi panjang. Terdapat kode produksi dan ada gambar lambang merek.

e. Slip ring

Slip ring berfungsi sebagai ujung rotor coil. Honda Jazz L15A

mempunyai slip ring dengan diameter 21,7-22,7 mm. Slip ring terbagi menjadi dua namun saling berhubungan yaitu slip ring positif (+) dan slip ring negatif (-).

Gambar 3.10 Slip ring f. Kipas

Kipas berfungsi untuk mendinginkan komponen alternator yaitu

rectifier maupun kumparan pada alternator. Ada dua kipas di

alternator Honda Jazz L15A yaitu kipas bagian depan yang menempel

pada kutub magnet S dan kipas bagian belakang yang menempel pada kutub magnet U. Kipas bagian depan memiliki jumlah sudu sebanyak

Slip ring (+)

(43)

10 buah, sedangkan bagian belakang memiliki jumlah sudu sebanyak 14 buah.

Gambar 3.11 Kipas g. Bantalan

Honda Jazz L15A memiliki dua bantalan di dalam alternator yaitu bantalan bagian depan yang berfungsi untuk menghindari gesekan langsung antara rotor shaft dengan rumah bagian depan sedangkan bantalan bagian belakang menghindari gesekan antara rotor shaft dengan rumah bagian belakang.

Gambar 3.12 Bantalan Kipas

bagian depan

Kipas bagian belakang

Bantalan bagian depan

(44)

32

5. V-ribbed Belt

Gambar 3.14 V-belt

Pada system pengisian V-belt berfungsi untuk meneruskan putaran mesin ke alternator. Apabila tegangan V-belt kurang maka akan menyebabkan terjadinya slip sehingga kecepatan putaran alternator kurang dan akibatnya out put alternator berkurang. V-belt pada Honda Jazz L15A berbentuk bulat tanpa sambungan dengan diameter 280 mm, berserat, terbuat dari karet dan ada tanda di balik v-belt.

Gambar 3.15 Tanda di balik v-belt

B. Overhoule Sistem Pengisian Honda Jazz L15A

1. Melepas Alternator dari mesin

a) Melepaskan kabel negatif dari baterai.

b) Melepaskan konektor alternator, kabel dan melepaskan penjepit dari Tanda

(45)

alternator.

c) Melepas baut pengunci lalu melepaskan alternator.

Gambar 3.16 Melepas baut pengunci

d) Memutar baut penyetel kekencangan berlawanan dengan jarum jam untuk mengendurkan V-belt dan dorong alternator lalu lepas v-belt.

Gambar 3.17 Memutar baut penyesuai e) Melepas alternator dari mesin.

2. Membongkar alternator

(46)

34

Gambar 3.18 Melepas empat baut utama

b) Memisahkan drive end housing dari stator dengan menggunakan obeng (-).

Gambar 3.19 Memisahkan drive end housing dari stator c) Memisahkan rear housing and drive-end housing dengan stator

(47)

Gambar 3.20 Memisahkan rear housing

d) Melepaskan puli dengan memutar kunci berlawanan dengan arah jarum jam.

Gambar 3.21 Melepas puli e) Memisahkan rotor dari Drive-end.

3. Memeriksaan Alternator

Untuk memeriksa alternator, penulis menggunakan alat multitester dan jangka sorong. Multitester digunakan untuk mengukur tegangan (volt),arus (ampere) dan ohm. Sebelum multitester digunakan harus

Rear housing

Stator

Drive-end housing

(48)

36

dikalibrasi dulu dengan cara menyatukan kedua kutub multitester, lalu putar tombol penyetel hingga jarum di multitester menunjukkan angka nol. Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang secara fisik. a. Rotor

1) Memeriksa rotor terhadap hubungan terbuka, menggunakan ohmmeter, cek adanya hubungan di antara slip ring. Bila tidak

ada hubungan segera ganti rotor.

Gambar 3.22 Pemeriksaan terhadap hubungan terbuka

Gambar 3.23 Hasil pemeriksaan gambar 3.22 Standar : 2.6-2.9 ohm

Hasil pemeriksaan : 2.9 ohm

(49)

2) Memeriksa hubungan dengan massa, menggunakan ohmmeter lalu cek adanya hubungan di antara slip ring dan kutub magnet. Bila ada hubungan segera ganti rotor.

Gambar 3.24 Pengetesan hubungan dengan massa

Standar : -

Hasil pemeriksaan : Tidak ada hubungan.

Kesimpulan : Rotor masih bisa digunakan. b. Bantalan

Memeriksa bantalan kemungkinan aus atau kasar dengan cara memutar-mutarkan bantalan, menggerak-gerakkan bantalan ke kiri dan ke kanan untuk mengetahui keolengan bantalan dan memeriksa keadaan fisik bantalan.

(50)

38

Standar : Tidak oleng, tidak berbunyi dan tidak aus. Hasil pemeriksaan: Bantalan tidak oleng, tidak berbunyi dan tidak

aus.

Kesimpulan : Bantalan masih bisa digunakan. c. Stator

1) Pengetesan sirkuit terbuka.

Gambar 3.26 Pengetesan sirkuit terbuka

Sebelum melakukan pengetesan harus melepas hubungan

stator coil dengan rectifier menggunakan solder. Setelah

terlepas, lalu gunakan ohmmeter dan cek adanya hubungan di antara kabel coil. Bila tidak ada hubungan, ganti hubungan drive end plate.

Srandar : Ada hubungan. Hasil pemeriksaan : Ada hubungan.

(51)

2) Pengetesan hubungan dengan massa.

Menggunakan ohmmeter, cek adanya hubungan di antara kawat coil dan drive end frame. Bila ada hubungan, ganti rakitan drive end frame.

Gambar 3.27 Pengetesan hubungan dengan massa Standar : Tidak terdapat hubungan.

Hasil pemeriksaan : Tidak ada hubungan.

Kesimpulan : Stator masih bisa digunakan. d. Sikat

Ukuran panjang sikat standar Honda Jazz L15A yaitu 19 mm, panjang minimum sikat Honda jazz L15A yaitu 5,5 mm. Bila panjang sikat kurang dari 5,5 mm maka perlu diganti.

(52)

40

Stamdar : 5,5-19 mm. Hasil pemeriksaan : 12 mm.

Kesimpulan : Sikat masih bisa digunakan. e. Rectifier

1. Pemeriksaan Rectifier bagian positif

a) Menghubungkan klem negatif ohmmeter dengan bodi positif (terminal positif) dan hubungkan klem positif ohmmeter dengan salah satu ujung stator. Ohmmeter harus menunjukan tidak bergerak.

Gambar 3.29 Pemeriksaan rectifier bagian positif Hasil pemeriksaan : Tidak ada hubungan.

(53)

Gambar 3.30 Pemeriksaan rectifier bagian positif Standar : Ada hubungan.

Hasil pemeriksaan : Ada hubungan.

Kesimpulan : Rectifier bagian positif masih bisa digunakan.

2. Pemeriksaan rectifier bagian negatif

a) Hubungkan klem positif ohmmeter dengan bodi negatif (terminal negatif) dan hubungkan klem negatif ohmmeter dengan salah satu ujung stator. Ohmmeter harus menunjukan tidak bergerak.

(54)

42

Hasil pemeriksaan : Tidak ada hubungan.

b) Balik posisi, hubungkan klem positif ohmmeter dengan salah satu ujung stator dan hubungkan klem negatif ohmmeter dengan bodi negatif (terminal negatif). Jarum ohmmeter harus bergerak.

Gambar 3.32 Pemeriksaan rectifier bagian negatif Standar : Ada hubungan.

Hasil pemeriksaan : ada hubungan.

Kesimpulan : rectifier bagian negatif masih bisa digunakan.

4. Memasang alternator

c. Memasangkan rear housing dengan rectifier.

Gambar 3.33 Memasang rear housing

rear housing

(55)

d. Memasang drive-end bearing ke rotor.

e. Memasang puli dengan memutar kunci searah jarum jam.

Gambar 3.34 Memasang puli

f. Menekan brushes (A) ke dalam, masukkan pin (B) untuk menahan brush.

Gambar 3.35 Brush yang tertahan

(Armada Motor Shop Manual Honda Jazz GD3,2005)

Gambar 3.36 Menahan brush A B

(56)

44

h. Memasang rumah bantalan bagian depan dan rumah bantalan bagian belakang dengan stator tersambung ke rumah bantalan bagian belakang, pasang baut lalu cabut pin.

Gambar 3.37 Memasang alternator C. Pengujian Sistem Pengisian Honda Jazz L15A.

1. Pengujian charging circuit tanpa beban mengunakan volt ampere tester.

a) Memasang klem positif (+) volt ampere tester ke terminal positif (+) baterai.

b) Menghubungkan klem negatif (-) volt ampere tester ke terminal negatif (-) baterai.

c) Menghubungkan klem induksi dari volt ampere tester dengan terminal B alternator.

Gambar 3.38 Klem induksi

(57)

Gambar 3.39 Pengujian charging circuit

d) Memutar selector ke DC A untuk mengambil data arus pada alternator lalu kalibrasi dengan memutar range ke angka 100 lalu memutar zero sampai jarum menunjukkan angka nol.

Gambar 3.40 Mengkalibrasi volt ampere tester

e) Memutar selector ke AC/DC V untuk mengambil data tegangan pada alternator lalu kalibrasi.

Cek charging circuit sebagai berikut:

Dengan mesin hidup dari putaran idle hingga 2000 rpm, cek pembacaan amperemeter dan voltmeter. Kuat arus Honda Jazz L15A adalah 10 A dan tegangannya adalah 13,5-14,3 V, bila pembacaan voltmeter lebih dari tegangan tersebut, gantilah IC regulator, bila

pembacaan kurang dari tegangan tersebut, cek IC regulator dan alternator. (+) (-)

Alternator

(58)

46

Gambar 3.41 Pemeriksaan tegangan sebelah kiri dan arus sebelah kanan

Hasil pemeriksaan : Tegangannya adalah 13,6 V dan kuat arusnya adalah 10 A.

Kesimpulan : Masih bisa digunakan. 2. Memeriksaan charging circuit dengan beban.

Dengan mesin hidup dari putaran idle hingga 2000 rpm, nyalakan lampu yang ada di stand, cek pembacaan amperemeter. Kuat arus pada Honda Jazz L15A yaitu 75 A, bila pembacaan amperemeter lebih dari kuat arus standar, maka ganti alternator.

Gambar 3.42 Pemeriksaan arus dengan beban Standar : 75 A.

(59)

47 BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

1. Identifikasi komponen sistem pengisian meliputi: baterai, kunci kontak, lampu chg, alternator, dan v-ribbed belt.

2. Overhoule sistem pengisian dilakukan dengan melepas alternator dari mesin, membongkar alternator, memeriksa alternator, dan memasangnya kembali.

3. Pengujian sistem pengisian dengan beban maupun tanpa beban menggunakan tester yang disebut volt ampere tester.

B. Saran

1. Agar komponen masih bisa digunakan untuk waktu yang lebih lama, sebaiknya lebih berhati-hati saat melakukan overhoule.

2. Agar komponen lebih mudah dibuka, sebaiknya dilapisi oli sebelum di pasang kembali.

(60)

48

Daftar Pustaka

Armada motor.2005.Shop Manual Honda Jazz GD3.Jakarta:PT. Mendalatama Armada Motor.

Bengkel, dunia. 2008. Cara Kerja Alternator. http://duniabengkel.com/cara-kerja-alternator.asp. 22:02. 11-juli-2012.

Darianto. 2011. Sistem Kelistrikan Motor. Bandung:PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Diat.2011. Prinsip Kerja, Konstruksi, dan Komponen-komponen Sistem Penyalaan Listrik pada Motor Bensin.http://tentangdiel.blogspot.com /2011/11/prinsip-kerja-konstruksi-dan-komponen.html.21:49. 05-juli-2012.

Template, Joni.2011. Dilarang Pakai Handphone di SPBU. http://myskrip .blogspot.com/2012/03/dilarang-pakai-handphone-hp-di-spbu.html. 22:00. 29-juli-2012.

PPPGT. 2005.Modul Pelatihan Sistem Kelistrikan Otomotif. Malang :PPPPTK VEDC Malang.

Qtussama. 2012. Sistem Pengisian. http:// qtussama.wordpress.com /2012/01/23/sistem-pengisian. 21:40. 08-juli-2012.

Rusyiam,2011. overhaul-alternator.http://rusyiam.blogspot.com/2011/09/ overhaulalternator.html.17:38. 05-juli-2012.

Rusyiam. 2011. Sistem Pengisian Generator AC. http://rusyiam.blogspot.co m/2011/04/sistem-pengisian-generator-ac.html.20:09. 05-juli-2012 . Subandiyo. 2011. System Pengisian Mobil. http://subandiyo513.blogspot.

com/2011/01/sistem-pengisian-mobil.html.23:54. 27-mei-2012. Yamaha. 2010. Tip Cara Merawat Accu (aki) Mobil dan motor. http://

(61)

Lampiran

Lampiran 1

Spesifikasi Mesin L15A Honda Jazz VTEC

1. Mesin

a. Model : L15A

b. Tipe : Honda Jazz Vtec, Water cooled, 16 Valve c. Volume silinder : 1495 cc

d. Tenaga : 110/ 5800 ps/rpm e. Torsi : 14.5/4800 kg-m/rpm f. Katup : 16,5 untuk setiap silinder

g. Fuel Supply : PGM-FI ( Programmed Fuel Injection)

h. Tata Letak : SOHC Inline -4 (Lurus -4)

2. Valve

a. Intake : 0,15-0,19 mm(0.006-0.007in)

b. Exhaust : 0.26-0.30 mm(0.010-0.012in)

3. Rocker arm

a. Intake : 0.019-0.058 mm(0.0007-0.0023 in)

b. Exhaust : 0.019-0.058 mm(0.0007-0.0023 in)

4. Piston : 72.98-72.99 mm(2.8732-2.8736 in)

5. Engine oil : 4.2 L ( 4.4 US qt, 3.7 Imp qt)

6. Thermostat : 80-84°C (176-183°F)

7. Engine idle : 850±50 rpm

(62)

50

9. Camshaft : 0.05-0.25 mm( 0.002-0.010 in)

10. Crankshaft : 49.976-40.000 mm(1.99676-1.9685 in)

11. Radiator

a. With Heater : 5.4 L(1,43 US gal,1,19 Lmp gal)

b. With out Heater : 4.8 L (1.27 US gal, 1.06 Lmp gal)

12. Flywheel : 0.05 mm(0.002 in)

13. Kompresi

a. Minimum : 980 kPa(10.0 kgf/cm²,142psi)

b. Maximum : 200 kPa (2.0 kgf/cm²,28 psi)

14. Sistem Pengisian

a. Battery : 12 V

b. Pengisian Maksimal : 75 A 15. Sistem Starter : 0,7 V

16. Alat Pemeriksaan (Engine Scan Diagnosis) a. Tipe : Hi-scan pro Nextech

b. Part Number : 09910-11000

(63)

Lampiran 2

Alternator

Gambar

Gambar 2.22 Sikat (Rusyiam,2012:3)
Gambar 2.24 Pemeriksaan rectifier bagian negatif
Gambar 2.25  Brush yang tertahan A
Gambar 2.26 Pemeriksaan  charging circuit (PPPGT,2005:99)
+7

Referensi

Dokumen terkait