• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSI : Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Akademik pada SMA Negeri 15 Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PSI : Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Akademik pada SMA Negeri 15 Surabaya."

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

ADMINISTRASI AKADEMIK

PADA SMA NEGERI 15 SURABAYA

PROYEK SISTEM INFORMASI

Nama

: RIKA SAPUTRI

NIM

: 08.39010.0008

Program

: DIII (Diploma Tiga)

Jurusan

: Manajemen Informatika

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

(2)

ABSTRAK ... v

2.2 Struktur Organisasi SMA Negeri 15 Surabaya ... 10

2.3 Deskripsi Tugas SMA Negeri 15 Surabaya... 11

2.4 Analisis Sistem yang sedang Berjalan ... 13

2.5 Dokumen Input/Output yang sedang Digunakan ... 23

BAB III LANDASAN TEORI ... 25

(3)

Halaman

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN... 76

(4)

5.2 Cara Setup Program ... 76

5.3 Penjelasan Pemakaian Program ... 80

BAB VI PENUTUP... 103

6.1 Kesimpulan ... 103

6.2 Saran ... 104

DAFTAR PUSTAKA ... 105

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini sangat mempengaruhi

berbagai bidang termasuk salah satunya bidang pendidikan. Pemanfaatan

teknologi pada dunia pendidikan akan sangat membantu dalam peningkatan

kualitas dunia pendidikan itu sendiri, dimana dunia pendidikan saat ini dituntut

untuk memberikan informasi yang cepat dan akurat.

Semakin banyaknya lembaga pendidikan swasta setingkat SMA maka

pihak sekolah dituntut untuk bersaing secara sehat dengan lembaga pendidikan

lain untuk mendapat perhatian dari siswa untuk menuntut ilmu di sekolah

tersebut, demikian juga yang dilakukan oleh SMA Negeri 15 Surabaya.

Semakin banyaknya siswa-siswi yang menuntut ilmu di SMA Negeri 15

Surabaya dan data yang diproses masih secara manual dan kurang teratur dimana

data yang terpencar-pencar serta informasi yang dibutuhkan tidak dapat diperoleh

dengan cepat sehingga pengolahan data yang berhubungan dengan proses

pengolahan nilai dan absensi, menyebabkan pembuatan rekapitulasi absensi

hingga penulisan rapor menemui berbagai kendala seperti data yang kurang valid

sehingga diperlukan banyak perubahan, waktu yang lama, dan lain sebagainya.

Hal ini sangat mempengaruhi proses belajar- mengajar yang terjadi disekolah

sehingga banyak jam pelajaran yang kosong karena pihak pengajar sedang

melakukan rekapitulasi nilai, atau rekapitulasi absensi. Wali kelas sebagai orang

yang bertanggung jawab dalam mengawasi mutu akademik siswa sesuai dengan

(6)

kelas yang ditangani, mempunyai kesulitan dalam mendapatkan data yang valid

secara cepat, sehingga diperlukan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan

data, serta menuliskannya kembali pada rapor semester sebelum sebagai laporan

akademik kepada orangtua atau wali murid siswa. Untuk mempermudah proses

pengolahan data dan absensi menjadi sampai menjadi rapor tanpa membutuhkan

waktu dan kendala seperti yang ditemukan pada proses sebelumnya, maka

dibutuhkan suatu Sistem informasi penilaian secara online yang terintegrasi

dengan modul pengolahan absensi serta pengolahan nilai sehingga mempermudah

proses rekapitulasiitulasi hingga pengadaan data. Selain itu dengan adanya sistem

informasi penilaian secara online yang telah terintegrasi, walikelas, guru, dan tata

usaha mendapat kemudahan untuk menyimpan serta mengolah data nilai dan

absensi hingga mempermudah dalam proses memasukkan data nilai siswa per

mata pelajaran dan proses pembuatan rekapitulasiitulasi absensi bagi tata usaha,

hingga pencetakan rapor oleh walikelas.

Untuk membuat sistem informasi penilaian secara online dan absensi yang

terintegrasi dengan baik, maka informasi yang dihasilkan harus tepat dan akurat

serta data-data yang diperlukan berada di satu tempat (terpusat), sehingga pada

saat mengolah data menjadi informasi tidak terjadi kesalahan, misalnya : data

yang dimasukkan tidak valid, data yang dimasukkan tidak lengkap, dll. Dan dalam

pembuatan sistem informasi akademik, cara manual dirasakan sangat tidak efisien

sehingga diperlukan cara lain dalam pembuatannya, yaitu menggunakan metode

(7)

3

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan, maka secara garis

besar rumusan permasalahan yang terdapat dalam tugas akhir ini yaitu bagaimana

merancang dan membuat sistem informasi adminsitrasi akademik yang

sebelumnya masih terpisah agar terintegrasi menjadi satu pada absensi siswa,

penilaian siswa dan penjadwalan serta dapat menghasilkan laporan yang sesuai

kebutuhan dan mudah diterapkan sehingga mampu diterima oleh pengguna?

1.3Batasan Masalah

Dalam pembuatan sistem ini kami memberikan batasan-batasan

permasalahan sebagai berikut :

1. Subsistem Sistem Informasi Akademik yang dibahasa meliputi :

Maintenance data siswa dan kelas yang teintegrasi dengan sistem

informasi administrasi alokasi kelas dan registrasi beserta pendaftaran

siswa pada SMA Negeri 15 Surabaya.

Maintenance data guru dan mata pelajaran.

• Penjadwalan kelas terhadap guru

• Rekapitulasiitulasi absensi Guru dan Siswa.

• Proses nilai ujian (Ulangan Subyektif, Ulangan Obyektif, Tryout,

Ulangan BBS).

• Rekapitulasi nilai siswa per matapelajaran yang nanti diserahkan ke

wali kelas untuk dimasukkan ke dalam rapor siswa.

2. Sistem ini tidak membahas mengenai keamanan data dan jaringan.

(8)

4. Standarisasi mutu pendidikan mengikuti pola pembelajaran kurikulum pada

SMA Negeri 15 Surabaya.

5. Aplikasi web hanya terfokus pada inputan penilaian siswa yang dilakukan

oleh guru, sedang aplikasi desktop terfokus pada penjadwalan, absensi

siswa dan absensi guru.

1.4Tujuan

Berdasarkan dari perumusan masalah di atas maka dari pembuatan sistem

ini yaitu merancang dan membuat sistem informasi adminsitrasi akademik yang

sebelumnya masih terpisah agar terintegrasi menjadi satu pada absensi siswa,

penilaian siswa dan penjadwalan serta dapat menghasilkan laporan yang sesuai

kebutuhan dan mudah diterapkan sehingga mampu diterima oleh pengguna.

1.5Manfaat

Sistem Informasi Administrasi Akademik dapat dimanfaatkan oleh

pengguna. Pengguna tersebut antara lain:

a. Kepala sekolah

Bagi kepala sekolah bermanfaat mengetahui laporan-laporan yang nantinya

akan dihasilkan oleh sistem informasi ini.

b. Tata usaha

Bagi tata usaha bermanfaat untuk melakukan maintenance terhadap pendataan

serta mempercepat proses penjadwalan untuk guru,absensi guru, dan absensi

(9)

5

c. Guru

Bagi guru bermanfaat untuk melakukan maintenance terhadap pendataan nilai

untuk siswa yang dilakukan secara online.

d. Siswa

Bagi mahasiswa bermanfaat untuk mengetahui informasi absensi dan nilai

untuk setiap mata pelajaran dengan melihat hasil rekapitulasi nilai siswa per

mata pelajaran yang sudah dimasukkan ke dalam rapor masing-masing.

1.6Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan di dalam memahami permasalahan dan

pembahasannya, maka penulisan Laporan Proyek Sistem Informasi ini dibuat

dengan sistematika sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini di bahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,

pembatasan masalah, tujuan dari sistem, yang akan di buat dan sistematika

penulisan.

BAB II HASIL SURVEY

Bab kedua menjelaskan mengenai identitas perusahaan, meliputi sejarah

berdirinya perusahaan, dasar sistem yang telah diterapkan pada perusahaan, serta

struktur organisasi perusahaan tersebut.

BAB III LANDASAN TEORI

Dalam bab ini di bahas tentang teori-teori yang berkaitan dalam

(10)

Teori-teori tersebut antara lain : Pembelajaran, Definisi Belajar, Analisa

Sistem Informasi, Konsep Dasar Sistem, Akademik, Biro Akademik, Data

dan Informasi, Interaksi Manusia dan Komputer, dan Aplikasi Web.

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Bab ini dibahas mengenai metode-metode penelitian yang digunakan dalam

membangun sistem dan bagaimana perancangan sistem dibuat, dalam bentuk

sistem flow, data flow diagram, diagram berjenjang, entity relationship

diagram, struktur tabel, dan rancangan input dan output.

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN SISTEM

Dalam bab ini di bahas tentang kebutuhan hardware dan software, instalasi

program, penggunaan program, dan evaluasi dari implementasi program

yang telah di buat.

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat

bermanfaat untuk pembaca laporan sistem informasi penjadwalan,absensi guru

dan absensi siswa serta sistem penilaian yang telah dibangun ini. Kesimpulan

yang dihasilkan didapat berdasarkan hasil evaluasi dari sistem yang telah dibuat

dan diterapkan. Saran yang diberikan lebih mengacu dalam hal pengembangan

sistem, baik dalam pemrograman yang masih dalam cakupan aplikasi desktop,

aplikasi web, atau aplikasi mobile. saran yang diperoleh dari akibat logis

(11)

BAB II HASIL SURVEY

2.1Gambaran Umum Perusahaan

2.1.1 Sekilas Tentang SMA Negeri 15 SURABAYA

Tepatnya pada bulan Juni 1983, bersamaan dengan perubahan sistem

Pemerintahan Daerah Tingkat II, yakni Pemerintahan Desa menjadi Kelurahan,

sehingga Desa Dukuh menanggal, yang asalnya dipimpin oleh seorang Kepala

Desa berubah menjadi dipimpin oleh seorang Kepala Kelurahan. Tanah Ganjaran

atau Bengkok yang asalnya di kelola oleh Kepala Desa harus dikembalikan

kepada Bagian Pertanahan atau Pemerintah Kota Madya Surabaya, yang sekarang

menjadi Pemerintah Kota Surabaya.

Masyarakat mengusulkan agar di Desanya ada SMA Negeri dan

beberapa ruas jalan yang baru, dan akhirnya Pemerintah Kodya Surabaya

memaklumi, dengan melalui Kantor Wilayah Departemen Pendidkan dan

Kebudayaan Propinsi Jawa Timur, maka SMPP Negeri Surabaya (sekarang

SMAN 16 Surabaya), ditunjuk sebagai sekolah yang harus membuka Filial SMA

baru, yakni SMA Negeri 15 Surabaya, dan untuk sementara harus bertempat di

SDN Dukuh Menanggal Surabaya, dan kegiatan belajar mengajarnya pada siang

hari (selama 3 tahun).

Pada bulan Juni Tahun 1986 (Tahun Ajaran 1986/1987), Kegiatan

Belajar Mengajar dipindahkan di Gedung Baru, tepatnya di Jl.Menanggal Selatan

103 – Kelurahan Dukuh Menanggal – Kecamatan Gayungan ( dulu

(12)

Kec.Wonocolo ) – Surabaya, walaupun disekitar Gedung sekolah masih berupa

sawah / Lahan basah, dengan kelas yang terbatas, tidak sesuai dengan jumlah

murid, tetapi merupakan suatu kebanggaan waktu itu, karena gedung sudah milik

sendiri. Dengan terpaksa, kegiatan belajar mengajar diselenggarakan pagi sampai

dengan siang dan siang sampai dengan sore, selama beberapa tahun .

Peranan para kepala sekolah sebagai Leader /Pemimpin dan Penanggung

jawab sangat berarti dalam memajukan sekolah dari tahun ke tahun, dengan

beberapa kali pergantian kepala sekolah, melalui kerja keras, yang dilandasi

semangat berjuang untuk beribadah, dengan mengalami segala suka dan duka,

kelebihan dan kekurangannya dan dibantu oleh seluruh komponen sekolah dengan

loyalitas dan dedikasi yang tinggi, termasuk BP-3 / KOMITE dan stakes holder

dan instansi terkait, maka terwujudlah SMA Negeri 15 yang seperti sekarang ini,

sebagai SMA Unggulan yang dikenal dan diperhitungkan , favorite yang

dipercaya, dibanggakan dan digandrungi, sering dijadikan mitra dalam Magang

dan Studi Banding oleh sekolah-sekolah yang lain, baik secara regional maupun

nasional.

2.1.2 Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang terdapat pada SMA Negeri 15 Surabaya yang

digambarkan pada Gambar 2.1, yaitu: Kelas, Kantin, Laboratorium, Masjid,

(13)

9

Gambar 2.1 Denah SMA Negeri 15 Surabaya

2.1.3 VISI SMA NEGERI 15 SURABAYA

Visi yang dibawakan oleh SMA Negeri 15 Surabaya adalah

“Terwujudnya Sekolah Unggul, Hygienis yang berwawasan Nasional dan Global”. Dengan visi tersebut jelas secara nyata SMA Negeri 15 Surabaya harus selalu berpegangan pada kualitas produk yang dimiliki sehingga dapat

menghasilkan output yang dapat memiliki keunggulan bersaing dalam

(14)

2.1.4 MISI SMA NEGERI 15 SURABAYA

Demikian halnya dengan Misi yang dimiliki oleh Lembaga Bimbingan

Belajar SMA NEGERI 15 Surabaya adalah sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan potensiyang dimiliki semua komponen sekolah.

2. Melakukan pembelajaran secara efektif dengan mengacu pada model

pembelajaran inovatif.

3. Melakukan pembimbingan secara intensif sehingga gairah belajar siswa

selalu tinggi.

4. Mendayagunakan sarana dan prasarana yang ada seoptimal mungkin

5. Menerapkan management partisipasif dan management strategis dalam

pengelolaan sekolah.

6. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, bebas dari pengaruh

obat-obatan terlarang, dan tindakan tercela.

7. Melakukan kerjasama dengan Sekolah Unggul dari Negara Maju.

2.2 Struktur Organisasi SMA Negeri 15 SURABAYA

SMA Negeri 15 SURABAYA berlokasi di Jalan Menaggal Selatan No.

103 Gayungan Surabaya. Dengan Bapak Drs. H. Abu Djauhari, MM. selaku

Kepala Sekolah, serta nomer telpon dan fax yang dapat dihubungi untuk informasi

(15)

11

Gambar 2.2. Struktur Organisasi SMA Negeri 15 Surabaya

2.3 Deskripsi Tugas SMA Negeri 15 Surabaya

1. Kepala Sekolah

a. Memimpin Organisasi.

b. Mengawasi semua kegiatan yang terjadi dalam organisasi.

c. Bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan yang ada di

organisasi.

d. Bertanggung jawab atas kelancaran tugas dari bagian Administrasi

Akademik, Keuangan, Pengajaran, dan Kurikulum secara

langsung.

e. Menerima laporan dari bagian Administrasi Akademik, Keuangan,

dan Pembelian, berupa laporan Akademik, laporan Keuangan,

(16)

2. Wakasek Kurikulum

a. Bertanggung jawab penuh kepada kepala sekolah.

b. Bertanggung jawab dalam menyediakan dan membuat kurikulum

yang berkualitas.

c. Mengoreksi kurikulum yang sedang berjalan, agar kualitas tetap

terjaga.

d. Bertanggung jawab atas kelancaran tugas dari bagian kurikulum

dalam membuat suatu program yang berkualitas.

e. Bertanggung jawab atas kebijakan yang dilakukan terhadap

pelaksanaan akademik.

f. Membuat laporan mengenai progress akademik yang telah

dilakukan maupun yang sedang dalam proses pengerjaan.

3. Wakasek Kesiswaan

a. Bertanggung jawab penuh kepada kepala sekolah.

b. Bertanggung jawab atas kegiatan kesiswaan, mulai dari

ektrakurikuler, tata tertib, kepribadiaan, uks dan even yang

berkenaan dengan kesiswaan.

c. Membuat laporan yang berkenaan dengan kesiswaan.

4. Tata Usaha

a. Bertanggung jawab penuh kepada kepala sekolah.

b. Bertanggung jawab atas proses perekapan yang terjadi pada

organisasi, yaitu absensi siswa, absensi guru, penggajian,

(17)

13

c. Mengelola Document yang berkaitan dengan perekapan dari

organisasi.

d. Menyerahkan laporan rekapitulasi kepada kepala sekolah.

5. Wakasek Sarana Prasarana

a. Bertanggung jawab penuh kepada kepala sekolah.

b. Bertanggung jawab dalam menyediakan dan peminjaman sarana

prasarana sekolah.

c. Membuat laporan yang berkenaan dengan sarana prasarana.

6. Bimbingan Konseling(BK)

a. Bertanggung jawab dalam memberikan layanan dan berkonsultasi

kepada siswa yang sedang bermasalah yang mempengaruhi

kinerjanya sebagai pelajar atau calon siswa

b. Bertanggung jawab atas image organisasi dalam hal pelayanan.

7. Guru

a. Bertanggung jawab atas proses blajar mengajar kepada siswa.

b. Bertanggungjawab atas membuat image sekolah dari sisi prestasi

siswa.

8. Siswa

a. Bertanggung jawab atas sikap dan perilaku siswa untuk sekolah.

2.4 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil studi lapangan yang dilakukan pada SMA NEGERI 15

SURABAYA dapat disimpulkan suatu analisis sistem yang masih dilakukan

(18)

2.4.1 Document Flow Data Guru

Pada bagian ini ditampilkan bagaimana proses pengisian data guru oleh bagian

Tata Usaha. Bagaimana keterkaitan Document guru bagi kelancaran proses belajar

mengajar pada SMA Negeri 15 Surabaya.

Para guru memberikan data pribadi pada form yang telah diisi kemudian

diberikan kepada bagian Tata Usaha untuk diinputkan kedalam data master guru,

(19)

15

2.4.2 Document Flow Pengelolahan Mata Pelajaran

Pada Gambar 2.4 bagian pengelolaan mata pelajaran ini adalah bagaimana SMA

Negeri 15 Surabaya dalam mengelola mata pelajarannya sesuai dengan mutu dan

kurikulum yang diatur pada sekolah tersebut atas sepengetahuann Wakil Kepala

Sekolah Bidang Akademik. Dijelaskan bahwa Wakepsek Akademik memberikan

awalan kurikulum mata pelajaran kepada Tata Usaha untuk dikaji dan melakukan

verifikasi atas usulan kurikulum, lalu kurikulum yang telah diverifikasi diberikan

kembali ke Wakepsek Akademik

(20)

2.4.3 Document FlowPenjadwalan

Pada pengelolaan penjadwalan disini adalah alur proses dalam

pembuatan jadwal pelajaran baik bagi siswa maupun bagi tenaga pengajar dalam

hal ini adalah guru. Data yang digunakan dalam pembuatan jadwal adalah data

kesediaan ploting mengajar bagi guru apakah yang bersangkutan dapat mengajar

pada kelas dan mata pelajaran tertentu, dalam waktu tertentu juga Tata Usaha

akan memberikan tenggat agar penjadwalan bisa segera di laksanakan.

Jika data pengajar telah sesuai dengan jadwal guru, mata pelajaran dan

kelas yang akan diajar maka, pihak Tata Usaha segera membukukan penjadwalan

sesuai dengan yang telah disepakati bersama dan jadwal yang terbaru akan

diserahkan kepada guru yang bersangkutan dan laporan tembusan jadwal kepada

(21)

17

(22)

2.4.4 Document Flow Absensi Siswa

Pada Bagian ini ditampilkan hubungan antar entitas ( bagian / instansi )

yang terlibat dengan aplikasi perhitungan absensi serta penghitungan nilai dengan

alur kerja manual sebagai berikut:

Pada bagian perhitungan absensi siswa ,adapun penerapannya melibatkan

tiga bagian yang saling berinteraksi, yaitu: Wali kelas, Tata Usaha, dan kepala

sekolah. Proses ini dimulai dengan murid memberikan data absensi kelas harian

harian kepada wali kelas dimana setalah diperiksa kemudian diserahkan kebagian

Tata Usaha, yang kemudian oleh Tata Usaha data absensi harian tadi di lakukan

perhitungan untuk mengolah rekap data absensi bulanan dimana hasil akhirnya

nanti ada dua buah data yaitu data siswa aktif untuk kepala sekolah dan data

laporan rekap bulanan yang kemudian diolah kembali menjadi rekap semester

yang menghasilkan laporan absensi semester dan diserahkan kepada wali kelas.

(23)

19

(24)

2.4.5 Document Flow Absensi Guru

Pada bagian perhitungan absensi guru ,adapun penerapannya melibatkan

tiga bagian yang saling berinteraksi, yaitu: Guru, Tata Usaha, dan kepala sekolah.

Proses ini dimulai dengan guru memberikan data absensi kebagian Tata Usaha,

yang kemudian oleh Tata Usaha data absensi harian tadi di lakukan perhitungan

untuk mengolah rekap data absensi bulanan dimana hasil akhirnya nanti ada dua

buah data yaitu data guru aktif untuk kepala sekolah dan data laporan rekap

bulanan yang kemudian diolah kembali menjadi rekap semester yang

menghasilkan laporan absensi semester dan diserahkan kepada wali kelas. Proses

(25)

21

(26)

2.4.6 Document Flow Penilaian Siswa

Pencatatan nilai siswa yang masih dicatat secara manual mengakibatkan banyak

kesalahan dalam pengisian Rapor. Pihak Guru juga merasa kesulitan untuk

mengevaluasi hasil belajar anak didiknya karena harus membuka satu persatu

rapor atau buku laporan, cara tersebut tidak efektif dikarenakan belum tentu juga

data tersebut akurat. Oleh karena itu penulis membuat rancangan DocumentFlow.

(27)

23

2.5 Document I/O yang sedang digunakan

Dalam proses-proses transaksi yang akan dilakukan dan demi tercapainya

kelancaran kegiatan seperti transaksi penjadwalan, transaksi absensi untuk siswa

dan guru, dan transaksi penilaian siswa pada umumnya dibutuhkan dokumen input

maupun output. Oleh karena itu, pada SMA Negeri 15 Surabaya, terutama pada

bagian tata usaha itu sendiri juga terdapat beberapa jenis dokumen input maupun

output yang digunakan dalam melakukan berbagai transaksi.

Dokumen-dokumen yang digunakan sampai saat ini masih berupa formulir

(28)
(29)

BAB III LANDASAN TEORI

Landasan Teori Tentang Permasalahan

Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan

permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan sistem yang digunakan pada

proyek sistem informasi ini. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

digunakan sebagai landasan pemikiran dalam proyek sistem informasi ini, adapun

teori-teori yang digunakan adalah sebagai berikut:

3.1 Pembelajaran

Pembelajaran merupakan kegiatan yang berupaya membelajarkan

pebelajar. Dalam usaha membelajarkan pebelajar ini banyak upaya yang dapat

dilakukan. Upaya ini dilakukan dengan mengelola faktor metode yang dirancang

agar sesuai dengan faktor kondisi dalam rangka meningkatkan hasil belajar yang

efisien, efektif dan menarik (Wardhani, 2003:6). Salah satu sarana yang dapat

digunakan melalui teknologi adalah internet. Dengan internet, pebelajar pada

umumnya dapat belajar dengan mudah tanpa batas ruang dan waktu dan dapat

diakses kapanpun, dimanapun, dan siapapun dapat menggunakannya.

3.2 Definisi Belajar

Belajar merupakan kegiatan pebelajar yang terjadi kapan saja dan dimana

saja, baik dengan bimbingan pembelajar (guru/dosen) maupun dengan usaha

sendiri. Belajar merupakan suatu proses memperoleh bagian kecakapan,

(30)

keterampilan dan sikap melalui berbagai pengalaman pebelajar sehinggan

memperoleh perubahan tingkah laku. Dengan keunikan ini maka dituntut adanya

perlakuan pembelajaran khususnya strategi penyampaian (terutama pada sub

variabel media pembelajaran) yang kompleks dan unik untuk setiap pebelajar

(Wardhani, 2003:6). Untuk itu diperlukan media pembelajaran yang interaktif

yang dapat membangkitkan minat pebelajar untuk menyerap ilmu pengetahuan.

3.3 Analisa Sistem Informasi

Analisa sistem informasi adalah penggunaan dari sistem informasi ke

dalam bagian sub sistem untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

permasalahan, hambatan, kesempatan yang terjadi serta kebutuhan yang

diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan

sebelum tahap design sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan

sangat penting, karena kesalahan pada tahap ini akan sangat berpengaruh pada

tahap selanjutnya. Langkah- langkah untuk menganalisis sistem tersebut menurut

Jogiyanto (1989) adalah :

a. Mengidentifikasi masalah.

b. Memahami kerja sistem yang ada.

c. Menganalisis sistem.

(31)

27

3.4 Konsep Dasar Sistem

Menurut Hicks (Soenarya, 2000) ”Sistem adalah seperangkat unsur-

unsur yang saling berkaitan, saling bergantung, dan saling berinteraksi atau

suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian- bagian yang saling berkaitan satu

dengan yang lainya, dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan dalam lingkungan

yang kompleks”. Definisi lain dari sistem adalah kumpulan unsur yang berkaitan

satu dengan lainya secara signifikan.

Sesuatu dapat dikatakan sistem bila terjadi hubungan ata interelasi dan

interdependensi baik internal maupun eksternal antara subsistem. Interkasi,

interelasi, dan interpendensi di dalam sistem disebut hubungan internal. Bila

interaksi, interelasi, dan interpendensi tejadi antar sistem, hubungan itu disebut

hubungan eksternal. (Soenarya, 2000).

Sistem-sistem mempunyai input dan output. Mereka bergantung kepada

beberapa himpunan masukan yang diproses untuk mencapai sasaran sistem.

Semua sistem menghasilkan beberapa output yang dibutuhkan oleh sistem- sistem

lainnya. Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran. Tujuan biasanya

dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang

lingkup yang lebih sempit. Sasaran menentukan masukan dan keluaran yang

(32)

3.5 Akademik

Kata akademik berasal dari bahasa yunani yaitu academos yang

mempunyai arti sebuah taman umum (plaza) di sebelah barat laut kota Athena.

Nama Academos adalah nama seorang pahlawan yang terbunuh pada saat perang

legendaris Troya. Pada plaza inilah filosof Socrates berpidato dan membuka arena

perdebatan mengenai berbagai hal. Tempat ini juga menjadi tempat Plato

melakukan dialog dan mengajarkan pikiran-pikiran filosofinya kepada

orang-orang yang datang.

Semakin banyak pengikut yang mengikuti filosofi daripada Plato dan

Socrates maka sejak saat itu nama academos berubah menjadi akademik, yaitu

semacam tempat perguruan, orang-orang yang mengikuti disebut dengan

academia. Berdasarkan hal tersebut inti dari pengertian akademik adalah keadaan

orang-orang yang bisa dan dapat menyampaikan serta menerima gagasan,

pemikiran, ilmu pengetahuan, dan sekaligus dapat mngujinya secara jujur,

terbuka, dan leluasa. (Fadjar, 2002 : 5)

3.5.1 Biro Akademik

Menurut arti kata biro akademik adalah bagian yang mengelola proses

pengelolaan pengajaran akademik yang meliputi pengelolaan layanan,

pengelolaan data-data transaksi akademik, mengelola hubungan masyarakat untuk

meningkatkan citra universitas atau institusi atau sekolah atau lembaga belajar

(33)

29

Baik dalam skala lokal (domestik) maupun dalam skala yang bersifat

internasional, mengembangkan mekanisme pemberdayaan alumni dan jaringan

alumni melalui Trace Study yang dikelola dengan baik, serta mengelola proses

seleksi murid-murid (mahasiswa/siswa) dari semua program pendidikan dan

profesi yang ditawarkan. (

http://www.uad.ac.id/in/lembaga/biro-akademik-a-admisi.html)

3.6 Data dan Informasi

Data adalah apapun dan atau semua fakta yang dikumpulkan, disimpan,

dan diproses oleh suatu sistem informasi, sedangkan informasi adalah data yang

telah diatur dan diproses sehingga dapat memiliki arti (Romney, 2000). Informasi

dapat berupa dokumen laporan, atau jawaban suatu pertanyaan. Dokumen

merupakan catatan transaksi atau data suatu perusahaan/instansi.

Terdapat enam karakteristik yang membuat informasi menjadi berguna dan

berarti :

1. Relevant : informasi adalah relevant bila dapat mengurangi

ketidakpastian, meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan

dalam membuat prediksi, atau memastikan, membenarkan pikiran

mereka.

2. Reliable : informasi adalah reliable bila bebas dari kesalahan atau bisa

dan secara tepat menampilkan kejadian yang atau aktifitas organisasi.

3. Complete : informasi adalah complete bila dapat mencakup aspek-aspek

(34)

4. Timely : informasi adalah timely bila dapat menyediakan tepat waktu

bagi para pembuat keputusan untuk mengunakannya dalam membuat

keputusan.

5. Understandable : informasi adalah understandable bila informasi yang

ditampilkan dengan format yang dapat dibaca dan dimengerti oleh user

6. Verifiable : informasi adalah verifiable bila dua orang yang

berpengetahauan menghasilkan informasi yang sama.

3.7 Interaksi Manusia dan Komputer

Interaksi manusia dan komputer menurut Wicaksono (2005:3) adalah

bidang studi yang mempelajari, manusia, teknologi komputer dan interaksi antara

kedua belah pihak, merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari desain,

evaluasi, implementasi dari sistem komputer interaktif untuk dipakai oleh

manusia, beserta studi tentang faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya.

Adapun karakteristik dari desain antar muka yang memperhatikan

usability adalah sebagai berikut :

1. User centered design

yang menitik beratkan kepada user dan task sejak awal pembuatan desain.

2. Participative design

User diartikan sebagai bagian dari tim desainer, agar terbentuk suatu desain

yang mudah dioperasikan.

(35)

31

memenuhi spesifikasi usability yang diinginkan.

4. Experimental design

Terdapat testing usability oleh user secara formal pada percobaan awal,

simulasi dan evaluasi prototype secara keseluruhan.

5. User supportive design

Melakukan pelatihan, seleksi manual jika diperlukan, seperti bantuan dari

”ahli” disekitarnya, misal :

a. online : spesifikasi bantuan konten desain.

b. offline : customer service.

(36)

3.8 Analisis dan Perancangan Sistem

Menurut Kendall dan Kendall (2003:7), analisis dan perancangan sistem

dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan

peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan

sistem informasi terkomputerisasi. Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk

dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan

kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Perancangan

sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian

komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan,

menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta

mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan

seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.

3.8.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Marlinda (2004:28) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah

gambaran pada sistem dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity

beserta relasinya. Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam

suatu organisasi, dapat abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya

mempunyai atribute yang merupakan ciri entity tersebut. Relasi adalah hubungan

antar entity yang berfungsi sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar

entity.

Entity Relationship Diagram ini diperlukan agar dapat menggambarkan

(37)

33

perancang database. Untuk itu Entity Relationship Diagram dibagi menjadi dua

jenis model, yaitu:

a. Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model (CDM) adalah jenis model data yang menggambarkan

hubungan antar tabel secara konseptual.

b. Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan

hubungan antar tabel secara fisikal.

3.8.2 Data Flow Diagram (DFD)

Pada tahap ini, penggunaan notasi dapat membantu komunikasi dengan

pemakai/user sistem untuk memahami sistem tersebut secara logika. Diagram

yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem ini

dikenal dengan nama Diagram Arus Data (Data Flow Diagram). DFD berfungsi

untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat

yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan untuk melakukan

dekomposisi, mempartisi atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih

kecil dan yang lebih sederhana. DFD fokus pada aliran data dari dan ke dalam

sistem serta memproses data tersebut (Kendall dan Kendall, 2003:241).

Simbol-simbol dasar dalam DFD tersebut antara lain:

a. External Entity

Suatu External Entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen,

(38)

informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat. Gambar 3.1 merupakan

simbol entitas dalam DFD dengan model Gane dan Sarson.

Gambar 3.2 Simbol External Entity

b. Data Flow

Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan tanda panah. Data Flow

menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau

entitas dengan proses. Gambar 3.2 merupakan simbol Data Flow.

Gambar 3.3 Simbol Data Flow

c. Process

Suatu proses yang merupakan beberapa tindakan atau sekelompok tindakan

dijalankan. Gambar 3.3 merupakan simbol Process.

(39)

35

d. Data Store

Data Store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses

penyimpanan data. Gambar 3.4 merupakan simbol data store.

Gambar 3.5 Simbol Data Store

3.9 Database

Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan

data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang

diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan

metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi

optimal yang diperlukan pemakainya. Penyusunan satu database digunakan untuk

mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan

inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi,

multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi

(kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data).

3.10 Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem

menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk

menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah

organisasi atau perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang

(40)

data terdapat komponen-komponen utama yaitu perangkat keras (Hardware),

Sistem Operasi (Operating System), Basis Data (Database), Sistem (Aplikasi atau

Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data (DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi

(Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional).

3.11 Database Management System

Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS)

merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya.

Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri

sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data,

menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah:

1. Data Definition Language (DDL)

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang

diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi

perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang

disebut data dictionary/directory.

2. Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data

sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

3. Query

(41)

37

DBMS memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Data Definition

DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data.

2. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk

mengakses data.

3. Data Security dan Integrity

DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh

DBA.

4. Data Recovery dan Concurrency

a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data

yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan

sebagainya.

b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila

satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada

saat yang bersamaan.

5. Data Dictionary

DBMS harus menyediakan data dictionary.

3.12 Microsoft Visual Studio 2005

Menurut Leong (2004:5) Visual Basic .NET adalah suatu konsep

pemrograman yang dibangun dengan teknologi yang dapat berjalan pada berbagai

platform sistem operasi dan perangkat keras. Konsep pemrograman ini

(42)

Common Language Runtime (CLR) dan Class Library. CLR adalah dasar dari

framework, sedangkan Class Library adalah komponen lain yang menjadi objek

dasar pengembangan kode program dan tampilan grafis.

Hal yang membedakan antara Visual Basic klasik dengan Visual Basic

.NET adalah tentang penggunaan Object Oriented Programming (OOP). Di dalam

.NET, semua pemrograman yang kita lakukan adalah merupakan objek. Visual

Basic versi ini menerapkan konsep OOP secara penuh dan murni. Oleh karena itu,

agar penggunaan .NET menjadi lebih mudah, kita perlu memahami betul tentang

konsep dari OOP itu sendiri.

3.13 Microsoft Office Visio 2003

Menurut Rahman (2004:1) Produk Microsoft Visio tahun 2003 adalah

Visio Standart dan Visio Professional. Kedua produk ini memakai format file

yang umum, yang berarti Anda dapat membagi diagram gambar Visio Anda

dengan pengguna Visio lain, tanpa memperhatikan produk yang Anda digunakan.

Visio 2003 merupakan hasil pengembangan dari Visio versi sebelumnya, seperti

Visio 2000/2002, Visio 5 dan Visio Technical. Dibandingkan dengan Visio versi

sebelumnya, Visio 2003 jauh lebih lengkap dan terintegrasi. Visio 2003 termasuk

dalam rangkaian program Microsoft Office yang dalam keadaan default terinstal

dalam folder instalasi Visio 11 yang berada pada folder Microsoft Office.

Visio Standart merupakan solusi gambar atau diagram yang membantu

profesional bisnis, seperti manajer proyek, sales dan pemasaran, person HR, staf

(43)

39

spesialis IT, developer, dan mahasiswa teknik di dalam memvisualisasikan ide,

informasi, dan sistem serta prototipe suatu objek. VisioProfessional juga

(44)

Analisis terhadap suatu sistem merupakan suatu langkah penting dalam

pemahaman permasalahan yang ada, sebelum dilakukannya pengambilan

keputusan atau tindakan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

4.1 Analisis Sistem

Agar lebih memahami konsep yang maksud pembelajaran dari aplikasi

yang akan di bangun, berikut Gambar 4.1 mengenai sistem yang akan di bangun

Gambar 4.1 menjelaskan bahwa SIAA yang mengatur hubungan antara

entitas database dan physical file yang diupload oleh Tata Usaha. SIAA

memungkinkan juga agar sistem memberikan feedback berupa inputan penilaian

siswa yang dilekatkan atau embeded dalam web browser kepada guru sesuai

dengan mata pelajaran yang diajar oleh guru dalam kelas tertentu.

(45)

41

dalam melakukan inputan master guru, siswa, absensi guru, absensi siswa dan

mata pelajaran, lalu dengan data master yang diinputkan oleh Tata Usaha, maka

akan didapat transaksi penjadwalan dan transaksi absensi.

Sedangkan web browser digunakan oleh guru dalam proses inputan

transaksi penilaian siswa yang harus dinputkan oleh guru masing-masing mata

pelajaran pada suatu kelas mengenai laporan kondisi akademik daripada

siswa-siswa yang diajarnya dalam bentuk raport.

4.2 Desain sistem 4.2.1 System Flow

Dalam menentukan arah atau alur suatu sistem dibutuhkan suatu cara

perancangan untuk mendeskripsikan bagaimana tiap langkah yang dilakukan

dalam sistem dan pengguna dapat diketahui, agar didapatkan suatu gambaran

mengenai cara kerja dari sistem yang akan dibangun berdasarkan alur rancangan

sistem terkomputerisasi.

4.2.1.1 System Flow Data Diri Guru

Pada bagian ini ditampilkan bagaimana proses pengisian data pribasi guru

oleh bagian Tata Usaha. Bagaimana keterkaitan dokumen guru bagi kelancaran

proses belajar mengajar pada SMA Negeri 15 Surabaya. Yang mana proses

pengisian yang dilakukan oleh Tata Usaha semua dilakukan menggunakan

aplikasi database yang terintegrasi

Para guru memberikan data pribadi pada form yang telah diisi kemudian

diberikan kepada bagian Tata Usaha untuk diinputkan kedalam database master

(46)

4.2.1.2 System Flow Pengelolaan Mata Pelajaran

Pada sistem flow pengelolaan mata pelajaran ini didapat bahwa semua

data yang dibutuhkan dari usulan Wakepsek Akademik oleh Tata Usaha di

masukkan kedalam database pada tabel Mata Pelajaran, yang mana pada

pengelolaan semua dilakukan secara integrasi.

(47)

43

Pada gambar 4.3 Antara Wakepsek Akademik dan Tata Usaha dapat

berbagi data yang mengalir sehingga proses sinkronisasi data dapat berjalan walau

yang bersangkutan tidak saling bertemu.

4.2.1.3 System Flow Penjadwalan

Proses penjadwalan dimulai dari guru yang memberikan form kesediaan

plotting jadwal guru mengajar mata pelajaran sesuai dengan kelas yang telah

disepakati sebelumnya. Yang selanjutnya oleh bagian Tata Usaha diinputkan

kedalam database pada tabel penjadwalan

(48)

Penjadwalan ini mengambil data dari tabel mata pelajaran selaku master

mata pelajaran yang akan diambil oleh guru, juga tabel master guru selaku tenaga

pengajar yang mengajar dan data kelas dimana siswa dan jumlah kelas, seperti

yang tampak pada Gambar 4.4.

4.2.1.4 System Flow Absensi Siswa dan Guru

Aliran sistem adalah bagian yang menunjukkan arus kerja secara

(49)

45

Dalam rancangan kerja aplikasi dalam hal pemrosesan data absensi.

Terdapat dua entitas yang berhubungan dengan proses. Namun hanya satu entitas

yang berhubungan langsung dengan sistem. Dua entitas tersebut adalah siswa, dan

bimbingan sekolah. Karena data absensi didapat dari dan didukung oleh data

personal siswa. Sedangkan pihak bimbingan konseling selaku pihak yang

bertanggung jawab atas hal- hal non akademik, seperti : keadaan psikologi siswa,

serta masalah siswa diluar maupun didalam lingkungan sekolah, juga harus

membuat laporan tentang presentase kehadiran siswa ke sekolah. Yang secara

tidak langsung berhubungan dengan masalah kepribadian siswa yang menjadi

lingkup kerja bimbingan konseling.

Dalam rancangan sistem flow sistem informasi penilaian dan absensi di

SMA Negeri 15 Surabaya. Proses dimulai pada entitas siswa sebagai sumber data

mentah absensi harian, yang kemudian di proses oleh bimbingan konseling untuk

diinputkan kedalam database sistem dengan metode komputerisasi dibantu dengan

sistem yang mana dalam proses penyimpanan data absensi siswa, bimbingan

konseling dibantu untuk mencari data siswa dengan metode pencarian berdasar

NIS, Nama, ataupun kelas. Karena bimbingan konseling juga mempunyai

tanggunga jawab untuk melaporkan rekapitulasi absensi per-4 bulan. Maka dalam

sistem ini kami memberi menu untuk membuat rekapitulasi, yang dapat

memudahkan kerja bimbingan konseling dalam hal pembuatan rekapitulasi

dengan waktu yang singkat serta tingkat akurat data yang tinggi. Proses

selengkapnya dalam sysflow absensi dapat dilihat dalam Gambar 4.5 dan Gambar

(50)
(51)

47

4.2.1.5 System Flow Penilaian Siswa

Sedangkan pada sistem flow penilaian sendiri terdapat dua (Guru dan

(52)

WaliKelas) entitas tersebut yang mempunyai akses kedalam sistem. Proses

dimulai saat guru menginputkan nilai masak dari proses penilaian ujianyang

dilakukan sebelumnya, baik itu nilai materi maupun praktek, yang selanjutnya

nilai tersebut disimpan kedalam database, guru yang mempunyai hak akses untuk

menginputkan nilai hanya guru yang berkepentingan atau guru yang mempunyai

hak atas kelas dana mata pelajaran yang ditanggung.

Proses selanjutnya sistem akan melakukan penghitungan untuk nilai yang

sudah disimpan dalam database. Walikelas, mempunyai hak untuk masuk kedalam

sistem dengan fasiiltas mencetak raport. Nilai yang telah diproses sebelumnya

digabungkan dengan hasil rekapitulasi absensi yang dimiliki siswa, lalu dicetak

kedalam raport siswa. Bagan sysflow dapat dilihat selengkapnya pada Gambar

(53)

49

4.2.2 Data Flow Diagram (DFD)

Desain DFD dalam sistem sering digunakan untuk menggambarkan suatu

sistem yang telah ada atau sistem baru yang telah dikembangkan secara logika

tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir.”

(H.M,1989:700)

4.2.2.1. Context Diagram

Desain contex diagram dalam sistem ini seperti dalam Gambar 4.8.

Context diagram merupakan diagram pertama dalam rangkaian suatu DFD yang

menggambarkan entitas-entitas yang berhubungan dengan suatu sistem informasi.

Context diagram untuk sistem informasi administrasi akademik dapat

dilihat pada Gambar 4.8. terdapat 4 (Empat) external entity, yaitu Siswa,

Data Form Absensi Siswa

Data Trans Pelajaran Siswa

Data Trans Jadwal Pelajaran Guru Data Trans Absensi Siswa

Data Rekap Nilai Pelajaran Siswa Data Jadwal Pelajaran Siswa View

Data Trans Penilaian Data Input Personal Guru Data Trans Absensi Guru Data Rekap Nilai Kelas Pelajaran Guru

Data Jadwal Pelajaran Guru View

Data Raport Siswa Data Display Jadwal Pelajaran Siswa Data Jadwal Pelajaran Guru

Data Jadwal Pelajaran Siswa

Data Mata Pelajaran

0

Sistem Informasi Administrasi Akademik SMA Negeri 15 Surabaya

+

Tata Usaha

SIswa

Guru

Wali Kelas

(54)

Walikelas, Guru dan Tata Usaha. Masing-masing entity yang terhubung

memberikan input dan output sistem.

4.2.2.2 Digram Berjenjang

Diagram berjenjang merupakan alat perancangan sistem yang dapat

menampilkan seluruh proses yang terdapat pada suatu aplikasi tertentu dengan

jelas dan terstruktur. Pada rancangan sistem informasi administrasi akademik ini

terdiri dari 4 (tiga) proses utama yaitu proses mengelola data induk, melakukan

transaksi dan mencetak laporan. Masing-masing dari proses utama tersebut akan

dijabarkan kembali ke dalam beberapa sub proses. Dari diagram berjenjang

berikut ini akan terlihat masing-masing sub level dari Data Flow Diagram (DFD)

Seluruh proses yang terbentuk merupakan penjabaran dari masing-masing

proses diatasnya dimana proses mengelola data induk, melakukan transaksi dan

mencetak laporan dapat diturunkan (decomposition) lagi menjadi beberapa sub

proses. Adapun secara garis besar, diagram berjenjang yang membangun

rancangan aplikasi digambarkan seperti pada Gambar 4.9.

(55)

51

4.2.2.3 DFD Level 0 Sistem Informasi Administrasi Akademik

Berikut ini adalah data flow diagram level 0 merupakan hasil dari

dekomposisi proses context level diagram yang membuat Sistem Informasi

Administrasi Akademik menjadi lebih mendetail dan penjabarannya akan semakin

jelas.

Terdapat 3 (tiga) proses, yaitu mengelola data induk yang berisi tentang

data-data master seperti master guru dan mata pelajaran, berikutnya adalah proses

melakukan transaksi mengenai data-data penjadwalan dan penilaian siswa, yang

terakhir terdapat proses mencetak laporan berisikan cetakan hasil dari transaksi

penjadwalan dan mencetak raport siswa, seperti pada Gambar 4.10.

Pada DFD level 0 ini menggambarkan diagram yang sudah diturunkan dari

context diagram, hal ini untuk memperjelas setiap proses yang akan terjadi pada

tiap-tiap proses. Pada DFD level 0 terbagi menjadi 4 sub proses, yaitu :

1. Mengelola Data Induk

Input data siswa, data guru, data mata pelajaran serta memasukkan data

kelas.

2. Melakukan Transaksi

Tata Usaha dapat melakukan transaksi mengenai data-data penjadwalan

dan penilaian siswa.

3. Mencetak Laporan

Pada sub proses ini dilakukan untuk mengetahui dan mencetak nilai siswa

(56)

4.2.2.4 DFD Level 1 Sub Proses Mengelola Data Induk

DFD Level 1 proses mengelola data induk merupakan hasil dekomposisi

dari level 0 mengenai pemeliharaan master guru dan mata pelajaran yang

digunakan dalam sistem informasi administasi akademik ini. Dan hanya terdapat 1

(satu) entitas dalam level 1 ini yang merupakan pelaku utama dalam proses ini Ambil data Siswa Kelas

Ambil data jadwal

Ambil data Pelajaran

Ambil data Rekap Jadwal Ambil Data Nilai Siswa

Data Jadwal Pelajaran Siswa View Data Rekap Nilai Pelajaran Siswa

Data Absensi Ngajar

Data Input Guru Data Trans Absensi Guru

Data Trans Pelajaran Siswa

Data Rekap Nilai Kelas Pelajaran Guru Data Input Personal Guru

Data Update Nilai Siswa

Data Jadwal Pelajaran Guru View

Data Trans Penilaian

Data Raport Siswa

Data Display Jadwal Pelajaran Siswa

Data update Jadwal Pelajaran Data Input Absensi Siswa

Data input Mata Pelajaran

Data Trans Jadwal Pelajaran Guru Data Trans Absensi Siswa

Ambil Data Siswa Data Form Absensi Siswa

Data Jadwal Pelajaran Guru

Data Jadwal Pelajaran Siswa

Data Mata Pelajaran

(57)

53

4.2.2.5 DFD Level 1 Sub Proses Melakukan Transaksi

DFD Level 1 proses melakukan transaksi merupakan hasil dekomposisi

dari level 0 mengenai pemeliharaan master guru dan mata pelajaran yang

digunakan dalam sistem informasi administasi akademik ini. Juga proses

melakukan transaksi mengenai penjadwalan guru, kelas dan mata pelajaran yang

menentukan proses pembelajaran. Disampingkan hal tersebut transaksi yang

digunakan untuk melakukan penilaian yang dilakukan kepada siswa, seperti pada

Gambar 4.12.

Data Form Absensi Siswa

Ambil Data Siswa Data Jadwal Pelajaran Guru

Data Jadwal Pelajaran Siswa Ambil data jadwal

Data input Mata Pelajaran Data Mata Pelajaran

(58)

4.2.2.6 DFD Level 1 Sub Proses Mencetak Laporan

DFD Level 1 proses mencetak laporan merupakan hasil dekomposisi dari

level 0 mengenai cetakan hasil penjadwalan yang dilakukan setelah proses

pemilihan jadwal sesuai dengan guru yang mengajar mata pelajaran serta kelas

yang diajar oleh guru dan juga mencetak hasil inputan nilai raport siswa yang Ambil Data Guru Absensi Mengajar

Data Absensi Ngajar Data Input Guru

Data T rans Absensi Guru Data Input Personal Guru Data Rekap Nilai Kelas Pelajaran Guru

Ambil Data Absen Siswa

Data T rans Pelajaran Siswa

Data T rans Absensi Siswa Data Input Absensi Siswa

Ambil data Siswa Kelas

Data Display Jadwal Pelajaran Siswa Data Jadwal Pelajaran Guru View

Data update Jadwal Pelajaran Ambil data Pelajaran

Data T rans Jadwal Pelajaran Guru

Data Update Nilai Siswa Data T rans Penilaian

SIswa

Memasukkan Nilai Raport Siswa

Memasukkan Absensi dan Data Diri Guru

(59)

55

Ambil data Rekap Jadwal

Data Jadwal Pelajaran Siswa View Data Rekap Nilai Pelajaran Siswa

Ambil Data Nilai Siswa

Data Raport Siswa

Melakukan Cetak Jadwal Siswa

4.2.3 Desain Database

Setelah dilakukan analisis terhadap sistem, langkah berikutnya

perancangan sistem. Dimana dalam perancangan sistem ini dapat memberikan

tentang gambaran sistem yang dibuat. Dengan menggunakan model dan beberapa

tahap yaitu :

a. Conceptual Data Model (CDM)

b. Physical Data Model (PDM)

c. Rancangan Basis data

(60)

4.2.3.1 Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model (CDM) untuk sistem yang direncanakan terlihat

dalam Gambar 4.14.

(61)

57

4.2.3.2 Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) untuk sistem yang direncanakan terlihat

dalam Gambar 4.15.

ID_KELAS = ID_KELAS

(62)

4.2.4 Struktur Tabel

Dalam hal merancang struktur tabel yang diperlukan, meliputi nama tabel,

nama atribut, tipe data, serta data pelengkap seperti primary key, foreign key, dan

sebagainya. Rancangan basis data aplikasi ini terdiri dari tabel-tabel sebagai

berikut:

A. Tabel siswa

Primary Key : NIS

Fungsi : untuk menyimpan data siswa

Nama kolom Tipe data Constaint Keterangan

NIS Varchar(5) Primary Key -

Nama kolom Tipe data Constaint Keterangan

NIG Varchar(5) Primary Key -

Tabel 4.1. Struktur Tabel siswa

(63)

59

Nama kolom Tipe data Constaint Keterangan

Alamat_guru Varchar(45) - -

No_tlp Varchar(12) - -

email Varchar(20) - -

C. Tabel Mata Pelajaran

Primary Key : id_matapelajaran

Fungsi : menyimpan data mata pelajaran

Nama kolom Tipe data Constaint Keterangan

id_matapelajaran Varchar(5) Primary Key -

Nama_matapelajaran Varchar(25) - -

D. Tabel Kelas

Primary Key : id_kelas

Fungsi : untuk menyimpan informasi kelas

Nama kolom Tipe data Constaint Keterangan

Id_kelas Varchar(5) Primary Key -

Nama_kelas Varchar(25) - -

Tabel 4.3. Struktur Tabel mata pelajaran

(64)

E. Tabel Detil_Pelajaran

Primary Key : id_detilpelajaran

Foreign Key : id_kelas, id_matapelajaran

Fungsi : untuk menyimpan informasi mata pelajaran untuk kelas

Nama kolom Tipe data Constaint Keterangan

Id_detilpelajaran Varchar(30) Primary Key -

Id_kelas Varchar(30) Foreign Key -

Nama_kelas Varchar(30) Foreign Key -

F. Tabel Penjadwalan

Primary Key : id_jadwal

Fungsi : menyimpan transaksi penjadwalan

Nama kolom Tipe data Constaint Keterangan

Id_jadwal Varchar(5) Primary Key -

Nama_jadwal Varchar(25) - -

Tahun_ajaran Datetime - -

G. Tabel Detil_jadwal

Primary Key : id_detiljadwal

Foreign Key : id_jadwal, id_matapelajaran

(65)

61

Nama kolom Tipe data Constaint Keterangan

Id_detiljadwal Varchar(30) Primary Key -

Id_jadwal Varchar(30) Foreign Key -

Id_matapelajaran Varchar(30) Foreign Key -

Hari Varchar(30) - -

Jam_mulai Time - -

Jam_selesai Time - -

H. Tabel Absensi Siswa

Primary Key : id_absensi_siswa

Fungsi : menyimpan data absensi siswa

Nama kolom Tipe data Constaint Keterangan

Id_absensi_siswa Varchar(5) Primary Key -

Tanggal_absensi Datetime - -

Nis Varchar(7) Foreign Key -

Kelas Varchar(40) - -

keterangan Varchar(10) - S=sakit,

i=ijin,

a=alpha Tabel 4.8. Struktur Tabel Absensi Siswa

(66)

I. Tabel Absensi Guru

Primary Key : id_absensi

Fungsi : menyimpan data absensi guru

Nama kolom Tipe data Constaint Keterangan

Id_absensi Varchar(5) Primary Key -

Tanggal_absen

si

Datetime - -

Jam_masuk Time - -

Jam_keluar Time - -

NIG Varchar(40) Foreign Key

J. Tabel Nilai

Primary Key : id_nilai

Fungsi : menyimpan transaksi penilaian siswa

Nama kolom Tipe data Constaint Keterangan

Id_nilai Varchar(5) Primary Key -

Ulangan_subyektif Numeric(10) - -

Ulangan_obyektif Numeric(10) - -

Tryout Numeric(10) - -

Ulangan_BBS Numeric(10) - -

Tahun_ajaran Datetime - -

Nilai_akhir Numeric(10) - -

Tabel 4.9. Struktur Tabel Absensi Guru

(67)

63

4.2.5 Desain Antar Muka (I/O)

Untuk membagi fungsionalitas masing-masing user, maka desain user

interface akan dibagi menjadi 4 (empat) data master dan 4 (empat) data transaksi,

yaitu :

4.2.5.1 Desain Antar Muka Form Master Mata Pelajaran

Pada Gambar 4.16 dijelaskan bahwa form login hanya memuat 2 (dua)

isian yaitu berupa username yang merupakan nama dari user dan password

didapat secara otomatis pada saat menginputkan data guru. User pada desktop

hanya satu yaitu seorang admin sedangkan untuk web , user nya adalah guru.

(68)

4.2.5.2 Desain Antar Muka Form Master Mata Pelajaran

Pada Gambar 4.17 dijelaskan bahwa form master mata pelajaran hanya

memuat 2 (dua) isian yaitu berupa id_pelajaran dan nama_pelajaran sebagai data

(69)

65

4.2.5.3 Desain Antar Muka Form Master Siswa

Pada Gambar 4.18 dijelaskan bahwa form master siswa memuat 8

(delapan) isian yaitu berupa NIS, nama_siswa, alamat, no telepon, nama ayah,

nama ibu, no telepon ayah, dan no telepon ibu sebagai data awalan berupa master

siswa yang diinputkan oleh bagian Tata Usaha.

(70)

4.2.5.4 Desain Antar Muka Form Master Guru

Pada Gambar 4.19 dijelaskan bahwa form master guru memuat 5 (lima)

isian yaitu berupa NIG, nama, alamat, no telepon, dan email sebagai data awalan

berupa master guru yang diinputkan oleh bagian Tata Usaha.

(71)

67

4.2.5.5 Desain Antar Muka Form Master Kelas

Pada Gambar 4.20 dijelaskan bahwa form master kelas hanya memuat 2

(dua) isian yaitu berupa id_kelas dan nama_ruangan sebagai data awalan berupa

master pelajaran yang diinputkan oleh bagian Tata Usaha.

(72)

4.2.5.6 Desain Antar Muka Form Transaksi Penjadwalan

Pada Gambar 4.21 dijelaskan bahwa form transaksi penjadwalan memuat

7 (tujuh) isian yaitu berupa id_jadwal, mata_pelajaran, nama_ruang_kelas,

nama_guru, kelas, jam_masuk, dan jam_keluar sebagai data pilihan transaksi

penjadwalan yang diinputkan oleh bagian Tata Usaha.

Sedangkan untuk mencetak hasil dari transaksi penjadwalan ini, dapat

memilih menu Laporan dan pilih rekap penjadwalan dan user hanya

menginputkan nama guru maka akan langsung dicetak laporan penjadwalan

seperti yang terlihat pada gambar 4.22 di bawah ini.

(73)

69

(74)

4.2.5.7 Desain Antar Muka Form Transaksi Absensi Siswa

Pada Gambar 4.23 dijelaskan bahwa form transaksi absensi siswa memuat

5 (lima) isian yaitu berupa id_absensi, tanggal, NIS, nama, dan keterangan sebagai

data awalan berupa transaksi absensi siswa yang diinputkan oleh bagian Tata

Usaha.

Sedangkan untuk mencetak hasil dari transaksi absensi siswa ini, dapat

memilih menu Laporan dan pilih rekap absensi siswa dan user hanya memilih

tanggal absensi yang akan di cetak maka akan langsung dicetak laporan absensi

siswa seperti yang terlihat pada gambar 4.24 di bawah ini.

(75)

71

(76)

4.2.5.8 Desain Antar Muka Form Transaksi Absensi Guru

Pada Gambar 4.25 dijelaskan bahwa form transaksi absensi guru memuat

5 (lima) isian yaitu berupa id_absensi, tanggal, NIG, jam_masuk, dan jam_keluar

sebagai data awalan berupa transaksi absensi siswa yang diinputkan oleh bagian

Tata Usaha.

Sedangkan untuk mencetak hasil dari transaksi absensi guru ini, dapat

memilih menu Laporan dan pilih rekap absensi guru dan user hanya memilih

tanggal absensi yang akan di cetak maka akan langsung dicetak laporan absensi

guru seperti yang terlihat pada gambar 4.26 di bawah ini.

(77)

73

(78)

4.2.5.9 Desain Antar Muka Form Transaksi Penilaian Siswa

Pada Gambar 4.27 dijelaskan bahwa form transaksi penilaian siswa

memuat 8 (delapan) isian yaitu berupa id_nilai, nama_siswa, nama mata plajaran,

nama kelas ,ulangan_subyektif, ulangan_obyektif, tryout, dan ulangan_BBS

sebagai data pilihan transaksi penilaian siswa yang diinputkan oleh Guru mata

pelajaran yang mengajar siswa pada kelas yang bersangkutan.

Sedangkan untuk mencetak hasil dari transaksi penilaian ini, dapat

memilih menu Laporan dan pilih rekap penjadwalan dan user hanya

menginputkan nama guru mengajar maka akan langsung dicetak laporan penilaian

seperti yang terlihat pada gambar 4.28 di bawah ini.

(79)

75

(80)

BAB V

IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

5.1 Implementasi Sistem

Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan

program Sistem Informasi Administrasi Akademik pada SMAN 15 SURABAYA,

yaitu :

a. Hardware dengan spesifikasi minimal sebagai berikut:

1. Processor Intel Pentium IV atau lebih tinggi.

2. Memory DDR RAM 256 MB atau lebih tinggi.

3. VGA 32MB bit dengan resolusi 1024 x 768 atau lebih tinggi.

4. Hardisk 10 GB

b. Software dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Microsoft Windows XP SP1

2. Microsoft SQL Server 2005

3. Microsoft Visual Studio 2005

4. .NET Framework 2.0 atau yang lebih tinggi.

5.2 Cara Setup Program

Ketika pertama kali akan menggunakan aplikasi ini, terlebih dahulu user harus

menginstalasi aplikasi terlebih dahulu user harus menginstal dari aplikasi ini

supaya bisa digunakan. Langkah-langkah instalasinya akan dijelaskan di bab ini,

pertama user harus memastikan bahwa komputer user terdapat .net framework

(81)

77

add or remove program (berisi tentang informasi software yang telah di install

computer anda), lalu jika sudah masuk ke dalam add or remove program anda

bisa check apakah sudah terdapat .net framework 2.0 seperti pada Gambar 5.1.

Gambar 5.1 Tampilan add or remove program

Jika komputer telah terinstal .net framework 2.0 maka tidak perlu menginstal

kembali. Untuk .net framework 1.0 atau yang lebih tinggi digunakan untuk

platform Microsoft Visual Basic 2000 sedangkan .net framework 2.0 atau yang

lebih tinggi, digunakan untuk platform Microsoft visual basic 2005 Setelah

instalasi berakhir. Program ini langsung dapat di install secara langsung pada

drive maupun folder mana saja. setelah itu program dapat dijalankan

sebagaimana biasanya.

Setelah itu user harus menjalankan installer dari apliksasi, maka akan muncul

tampilan awal dari proses menginstalasi aplikasi Sistem Informasi Administrasi

(82)

Gambar 5.2. Tampilan Halaman Awal Instalasi

Pada tampilan Select Installation Folder,seperti pada Gambar 5.3 user dapat

memilih lokasi aplikasi akan diinstalasi. Jika user akan mengganti lokasi aplikasi akan

diinstalasi maka tekan tombol Browse dan cari lokasi aplikasi akan diinstalasi, seperti

(83)

79

Gambar 5.4. Tampilan Confirm Insallation

Pada tampilan Confirm Installation, seperti pada Gambar 5.4 user memilih tombol

Next untuk memulai proses instalasi aplikasi seperti pada gambar 5.5. Setelah proses

instalasi selesai maka akan muncul tampilan Installation Complete, seperti pada

Gambar 5.6.

(84)

Gambar 5.6. Tampilan Installation Complete

5.3 Penjelasan Pemakaian Program

Dalam bab ini juga dijelaskan tentang hasil dari program yang telah dibuat beserta

cara penggunaanya. Penjelasan program akan dimulai dari tampilan awal, dalam

tampilan awal seperti yang terlihat pada gambar 5.7 Tampilan Utama Aplikasi.

Didalam tampilan utama terdapat menu login.Menu login digunakan untuk validasi

user dalam penggunaan program. Dalam menu login terdapat data username dan

password yang harus diisi oleh user, jika user tidak tepat dalam menginputkan data,

maka akan muncul pesan error.

(85)

81

Gambar 5.7. Tampilan Menu Utama Berbasis Desktop

Gambar 5.8. Tampilan Menu Login

Untuk contoh, user memasukkan username dan password seperti yang terlihat pada

gambar 5.8 Tampilan login aplikasi user admin, maka user dapat menggunakan

program sesuai hak akses yang dimiliki, seperti pada Gambar 5.9 Tampilan menu user

(86)

Gambar 5.9. Tampilan Menu Utama untuk user Tata Usaha

Sedangkan tampilan utama aplikasi berbasis web dapat dilihat pada gambar 5.10.

Didalam tampilan utama terdapat menu login.Menu login digunakan untuk validasi

user dalam penggunaan program. Dalam menu login terdapat data username dan

password yang harus diisi oleh user, jika user tidak tepat dalam menginputkan data,

maka akan muncul pesan error.

(87)

83

Gambar 5.10. Tampilan Menu Utama berbasis web

Gambar 5.11. Tampilan Menu Login berbasis web

Untuk contoh, user memasukkan username dan password seperti yang terlihat pada

gambar 5.11 Tampilan login aplikasi user admin, maka user dapat menggunakan

program sesuai hak akses yang dimiliki, seperti pada Gambar 5.12 Tampilan menu

Gambar

Gambar 4.2  System Flow Data Guru
Gambar 4.3  System Flow Pengelolaan Mata Pelajaran
Gambar 4.4  System Flow Penjadwalan
Gambar 4.5 Sistem Flow Absensi Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Waktu membuat/memasangan/menyetelpola pakaian, dasarnya adalah desain, selanjutnya anda dapat membuat ’gambar datar’ (flat drawing) untuk membuat pola badan manusia (benda

Mereka selalu berusaha untuk mengajar sesuai dengan perkembangan kurikulum yang terbaru, selalu melaporkan perangkat pembelajaran sebagai bahan persiapan mengajar kepada

Masalah utama yang timbul pada penderita Erb’s Paralysis adalah lesi. pada plexus brachialis yang dapat menyebabkan adanya nyeri pada

Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng

pertimbangan bagi hal manajemen dalam pengambilan keputusan pembelian terutama terkait dengan kualitas produk, harga kompetitif, dan citra merek produk mempunyai pengaruh

[r]

Pada proses pemotongan profil pipa baja agar dilakukan dengan teliti dan keakuratan ukuran yang presisi, seperti menggunakan mesin pemotong yang terukur, sehingga dalam

Setiap kegiatan pembelajaran saya mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat, banyak hal yang saya peroleh yang dapat berguna untuk kedepannya, saya