• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Aplikasi Sistem Informasi Berbasis Geografi untuk Mendukung Pemantauan Distribusi Pemasaran Produk CV. Mama & Leon di Wilayah Bali.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Aplikasi Sistem Informasi Berbasis Geografi untuk Mendukung Pemantauan Distribusi Pemasaran Produk CV. Mama & Leon di Wilayah Bali."

Copied!
157
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI SISTEM INFORMASI BERBASIS GEOGRAFI UNTUK MENDUKUNG PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMASARAN PRODUK

CV. MAMA & LEON DI WILAYAH BALI

Oleh :

Nama : I WAYAN ANOM ABADI NIM : 97.41010.4278

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Manajemen Informatika

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

(2)

APLIKASI SISTEM INFORMASI BERBASIS GEOGRAFI UNTUK MENDUKUNG PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMASARAN PRODUK

CV. MAMA & LEON DI WILAYAH BALI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program sarjana komputer

Oleh :

Nama : I WAYAN ANOM ABADI NIM : 97.41010.4278

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Manajemen Informatika

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

(3)

APLIKASI SISTEM INFORMASI BERBASIS GEOGRAFI UNTUK MENDUKUNG PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMASARAN PRODUK

CV. MAMA & LEON DI WILAYAH BALI

Telah diperiksa, diuji dan disetujui

Surabaya, September 2003

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Ahmad Saikhu, S. Si, MT I Putu Agus Swastika, M. Kom

NIP/NID 07. 085. 05. 00948 NIP/NID 07. 085. 05. 01035

Mengetahui : Pembantu Ketua I

(4)

ABSTRAKSI

CV. Mama & Leon adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang Industri Perajuttan, Pencelupan dan Garment. Pada CV. Mama & Leon terdapat beberapa department yaitu Produksi yang bertugas untuk menangani proses Produksi, Departement Garment yang bertugas mengani Garment dan proses pemasaran yang menangani dibagian pemasaran produk.

Dalam penanganan proses pemasaran produk, ketepatan dalam menganalisa permintaan konsumen terhadap suatu produk merupakan salah satu dasar dalam menangani persedian suatu produk, sehingga dapat menghindari terjadinya kelebihan stock atau kekurangan stock.

Untuk menangani masalah tersebut, serta meningkatkan kinerja perusahaan maka perlulah dikembangkan suatu sistem komputerisai yang mampu menangani masalah pemantauan penjualan produk, serta mampu memberikan input yang positif pada pihak top level manajemen sebagai pemegang keputusan.

Penggunaan sistem informasi geografi yang mampu menangani pemetaan distribusi penjualan, yang meliputi pelanggan dan penjualan produk pada setiap pelanggan. Serta mampu memberikan informasi peramalan permintaan untuk periode kedepan, merupakan solusi dalam penanganan permasalahan.

Dalam menganalisa permintaan produk di terapkan metode Brown Dan Holt yang mampu melakukan analisa peramalan dengan tepat dalam penyelesaian masalah yang memerlukan diagnosa dan analisa yang akurat. Output dari Sistem peramalan ini berupa laporan analisa permintaan produk pada masing-masing wilayah pemasaran, yang akan dijadikan acuan bagi top level manajeman dalam

(5)

mengambil keputusan dalam hal penentuan jumlah produksi pada masing-masing produk, dan pendistribusian produk pada masing- masing wilayah pemasaran.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………... v

KATA PENGANTAR………. vii

DAFTAR ISI……… ix

DAFTAR GAMBAR……… xi

DAFTAR TABEL….………... xv

BAB I PENDAHULUAN………..1

1.1 Pendahuluan…………...………... 1

1.2 Latar Belakang masalah………... 1

1.3 Perumusan Masalah……….. 3

1.4 Pembatasan Permasalahan………3

1.5 Tujuan………... 4

1.6 Metodelogi………5

1.7 Sistematika Penulisan………6

BAB II LANDASAN TEORI………. 8

2.1 Landasan Teori tentang Permasalahan………..8

2.2 Landasan Teori tentang Ilmu yang Terkait………. 13

BAB III METODELOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM.. 38

3.1 Metode Penelitian………38

3.2 Perancangan Sistem……… 41

3.3 Rancangan Input dan Output……… 71

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI………... 89

4.1 Implementasi………. 89

(7)

4.2 Evaluasi……….144

BAB V PENUTUP………..148

5.1 Kesimpulan………... 148

5.2 Saran………..149

DAFTAR PUSTAKA………..150

BIODATA PENULIS……… 151

LAMPIRAN ………. 152

(8)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi yang semakin pesat pada era globalisasi sekarang ini menyebabkan segala aspek kehidupan manusia selalu dikaitkan dengan arus informasi, karena informasi merupakan kebutuhan yang sangat penting pada saat ini. Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat sudah banyak dirasakan manfaatnya dari berbagai kalangan mulai dari pendidikan, pemerintahan, bisnis ataupun yang lainnya. Informasi merupakan salah satu kekuatan terpenting yang ada dalam era globalisasi saat ini. Perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini telah menyebabkan kehadiran komputer dalam setiap proses pengolahan data dan pemecahan masalah, karena informasi yang didapat lebih akurat, efektif dan efisien.

Kemajuan teknologi komputer merupakan suatu peluang yang dapat dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan pelayanan penjualan produk, serta kemampuan perusahaan dalam pengambilan keputusan secara efektif dan efisien. Dengan sistem yang terkomputerisasi dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan mengurangi resiko yang dapat merugikan perusahaan.

CV. Mama & Leon adalah perusahaan garmen besar yang ada di Bali dengan perkembangan yang cukup pesat. Selama kurun waktu 20 tahun telah mampu berkembang menjadi beberapa bidang usaha, seperti:

(9)

2

3. Bidang usaha perdagangan textil dan pakaian jadi (garmen), dll.

Bidang usaha CV. Mama & Leon yang bergerak dalam bidang industri perajutan, pencelupan dan penyempurnaan adalah CV. Mama & Leon Textil yang bertempat di Banjar Samsaman, Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Bali. Saat ini perusahaan tersebut dalam pemenuhan kebutuhan konsumen adalah berdasarkan produksi dalam jumlah banyak (mass production).

Untuk pemasaran produk textil, CV. Mama & Leon dipusatkan di Jl. Diponegoro Denpasar. Produk-produk CV. Mama & Leon dipasok ke art shop - art shop daerah wisata, dan pasar-pasar yang ada di Bali. Dalam pendistribusian produk ke art shop-art shop dan pasar saat ini belum dilakukan dengan baik sehingga sering terjadi kesulitan pihak manajer perusahaan menentukan volume penjualan tiap wilayah, dan trend atau mode yang terjadi pada daerah tersebut, sehingga distribusi produk ke konsumen sering kurang tepat.

(10)

3

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang muncul dalam pembuatan Sistem Informasi Geografi ini antara lain :

1. Bagaimana menghimpun data-data yang selama ini masih disampaikan dalam bentuk mentah (lembar/arsip).

2. Mengolah Sistem Informasi Geografi analisa penjualan produk pada tiap wilayah pemasaran, sehingga memudahkan manajer pemasaran memantau distribusi produk.

3. Kesulitan dalam memantau volume distribusi produk textil pada setiap daerah pemasaran.

4. Kesulitan dalam memantau corak atau model produk textil yang didistribusikan.

5. Kesulitan dalam menentukan atau meramalkan volume dan corak atau model dari produk textil yang dapat dijual pada setiap wilayah pemasaran untuk periode berikutnya.

1.3 Pembatasan Masalah

Mengingat cukup luasnya permasalahan yang ada dalam sistem ini, maka perlu dibatasi agar dapat diketahui dengan jelas permasalahan yang akan diangkat. Adapun pembatasan masalah dibatasi pada :

1. Informasi Distribusi produk ini hanya sampai pada tingkat toko/penjual di wilayah Bali.

(11)

4

3. Sistem Informasi Geografi ini hanya memberikan informasi data volume penjualan pada masing-masing wilayah pemasaran, dan corak atau model yang terjadi pada masing-masing wilayah itu.

4. Sistem ini memberikan informasi peramalan penjualan untuk periode kedepan yang dipengaruhi oleh Indeks musiman.

5. Sistem Informasi Geografi ini bersifat off-line.

1.4 Tujuan

Tujuan dari pembuatan aplikasi sistem informasi berbasis geografi untuk mendukung pemantauan distribusi pemasaran produk “CV. Mama & Leon” di Bali adalah :

1. Dapat memberikan informasi mengenai distribusi produk yang meliputi volume penjualan pada masing-masing wilayah pemasaran, corak atau model yang terjadi pada setiap wilayah bersangkutan.

2. Dapat memberikan sistem informasi yang disertai data yang berbentuk grafik khususnya dalam bentuk peta, selain data text biasa, sehingga informasi yang diterima dapat lebih mudah dimengerti dan dapat dengan cepat membantu dalam proses pengambilan keputusan dalam distribusi produk pada masing-masing wilayah pemasaran.

(12)

5

1.5Metodelogi

Adapun metodelogi yang digunakan dalam perancangan dan pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Berbasis Geografi Untuk Mendukung Pemantauan Distribusi Pemasaran Produk “CV. Mama & Leon” di Bali ini adalah :

1. Studi Literatur

Metode ini digunakan sebagai suatu acuan dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi yang dilakukan dengan mempelajari teori – teori yang berkaitan dengan perancangan sistem dan sebagai pedoman yang akan dipakai dalam menganalisis dan mendesain sistem.

2. Observasi

Metode ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang sering timbul dalam sistem yang selama ini digunakan dan pencarian data-data yang diperlukan sebagai data pendukung dalam perancangan sistem, dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung pada perusahaan konveksi “Cv Mama & Leon” sehingga diketahui cara kerja yang ada, khususnya dalam hal produksi.

3. Analisa Permasalahan

Melakukan analisa terhadap permasalahan untuk mengetahui dan menentukan batasan-batasan sistem, sehingga dapat ditentukan cara yang paling efektif dalam penyelesaian masalah.

4. Perancangan dan pembuatan sistem

(13)

6

5 .Implementasi sistem

Implementasi atau coding adalah proses translasi dari tahap desain ke bahasa pemrograman.

6. Uji coba sistem

Testing adalah proses mengeksekusi suatu program dengan tujuan untuk menentukan error. Testing dipakai untuk memeriksa apakah hasil dari program yang dikembangkan telah sesuai dengan hasil yang diharapkan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah : BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini mengulas latar belakang yang mendasari penulis dalam mengangkat judul tugas akhir.

BAB II : LANDASAN TEORI

Didalamnya membahas mengenai teori-teori yang melandasi tentang pembuatan tugas akhir ini.

BAB III : METODE PENELITIAN/PERANCANGAN SISTEM

Berisi tentang analisis sistem yang lama jika ada dan perancangan sistem yang akan dibuat.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

(14)

7

BAB V : PENUTUP

(15)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori Tentang permasalahan 2.1. 1 Manajemen Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan melalui proses itu individu-individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lain.

Setiap perusahaan harus mengatur arus informasi pemasaran kepada manajer pemasarannya. Perusahaan mempelajari kebutuhan informasi para manajernya dan merancang sistem informasi pemasaran (SIP) untuk memenuhi kebutuhannya.

Suatu sistem informasi pemasaran (SIP) terdiri dari orang-orang, peralatan, dan prosedur-prosedur untuk mengumpulkan, menyortir, menganalisis, mengevaluasi, mendistribusikan informasi yang tepat waktu, akurat dan dibutuhkan kepada pembuat keputusan pemasaran.

(16)

Gambar 2.1. Sistem Informasi Pemasaran

Manajemen Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan dengan pelanggan dan organisasi. Manajemen pemasaran bertugas mempengaruhi tingkat, waktu dan komposisi permintaan untuk membantu perusahaan mencapai sasaran. Pemasaran di lingkungan pasar pelanggan dilaksanakan oleh manajer pemasaran, perwakilan penjualan, manajer periklanan dan promosi, para peneliti dibidang pemasaran, manajer urusan jasa pelanggan, manajer produk, manajer pasar dan wakil presiden pemasaran. Seorang manajer pemasaran harus jeli melihat pangsa pasar saat ini dan kedepan agar perusahaan yang di kelola dapat terus bersaing mencapai sasaran.

(17)

Manajer pemasaran mengelola sebaik-baiknya semua tugas ini dengan melakukan penelitian pemasaran, perencanaan pemasaran, penerapan pemasaran dan pengawasan pemasaran. Dalam perencanaan pemasaran, para pemasar harus membuat keputusan tentang pasar target, ciri-ciri khusus pasar, pengembangan produk, penentuan harga, saluran distribusi, distribusi fisik, komunikasi dan promosi.

Gambar 2.2. Proses Manajemen Pemasaran

2.1.2. Metode Peramalan Penjualan Perusahaan

Peramalan penjualan produk yang diproduksi oleh perusahaan akan mempunyai hubungan yang erat dengan perencanaan distribusi produk pada masing-masing wilayah pemasaran, dan perencanaan produksi yang dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian didalam penyusunan perencanaan distribusi produk pada setiap wilayah pemasaran, peramalan penjualan dari perusahaan tersebut tidak dapat ditinggalkan pula. Bahkan data dari peramalan penjualan yang telah disusun inilah nantinya akan dipergunakan

Meneliti dan Memilih Pasar Sasaran

Merencanakan Program Pemasaran

Merancang Strategi Pemasaran

Mengorganisir, Melaksanakan, dan Mengawasi Usaha Pemasaran

(18)

sebagai dasar untuk mengadakan penyususnan perencanaan distribusi produk pada masing-masing wilayah pemasaran.

Banyak jenis metode peramalan yang tersedia untuk manajemen. Pilihan tersebut antara lain dengan metode yang menggunakan data terbaru sebagai ramalan sampai pada pendekatan yang sangat rumit seperti system ekonometri dengan persamaan berganda. Kelompok metode yang pertama disebut metode perataan sesuai dengan pengertian konvensional yaitu tentang nilai tengah. Metode awal dari kelompok ini adalah nilai tengah sederhana dari semua data masa lalu.

Metode yang berikutnya adalah rata-rata bergerak tunggal dari n nilai observasi yang terakhir serta rata-rata bergerak ganda, tetapi rata-rata sederhana ini tidak dapat menggambarkan pola data dari suatu deret berkala yang mengandung trend/kecenderungan trend dan musiman. Maka dipergunakan kelompok metode yang kedua yaitu metode pemulusan eksponensial (eksponential smoothing) yang lebih baik dari nilai tengah sebagai ramalan untuk periode mendatang.

Metode ini menggunakan bobot yang berbeda untuk data masa lalu serta bobotnya berciri menurun secara eksponensial. Metode ini juga dapat mengurangi masalah penyimpanan data karena tidak perlu lagi menyimpan semua data historis atau sebagian daripadanya yang harus disimpan adalah observasi terakhir, ramalan terakhir dan suatu nilai α yang harus disimpan .

(19)

kuadratik satu-parameter dari Brown, dan pemulusan eksponensial tripel untuk metode kecenderungan musiman tiga-parameter dari Winter.

Untuk metode dua parameter dari Holt dalam prinsipnya serupa dengan Brown kecuali bahwa Holt tidak menggunakan rumus pemulusan berganda secara langsung. Sebagai gantinya, Holt memuluskan nilai trend dengan parameter yang berbeda dari parameter yang digunakan pada deret yang asli. Ramalan dari pemulusan eksponensial linear Holt didapat degan menggunakan dua konstanta pemulusan (dengan nilai antara 0 dan 1) dan tiga persamaan :

(I) St = αXt + (1 - α)(St1 + bt1),

(II) bt = γ (St - St−1) + (1 - γ )bt−1,

(III) Ft+m = St + btm.

Persamaan (I) menyesuaikan St secara langsung untuk trend periode

sebelumnya, yaitu bt1, dengan menambahkan nilai pemulusan yang terakhir,

yaitu St1. hal ini membantu untuk menghilangkan kelambatan dan menempatkan

Stkedasar pemikiran nilai saat ini. Kemudian persamaan (II) meremajakan trend,

yang ditunjukkan sebagai perbedaan antara dua nilai pemulusan yang terakhir. Untuk persamaan (III) digunakan untuk ramalan ke muka.

2.2 Landasan Teori tentang ilmu yang terkait 2.2.1 Interaksi Manusia dan Komputer

(20)

Untuk mengerti hubungan pemakai dengan komputer secara baik adalah dengan membaginya kedalam suatu katagori minimal 8 katagori:

Pemakai komputer. 1. Alat input. 2. Bahasa input. 3. Rancangan dialog. 4. Pemandu user. 5. Pesan yang timbul. 6. Rancangan layar.

7. Waktu respon komputer.

Dokumentasi komputer merupakan salah satu tipe dari petunjuk pemakai yaitu merupakan salah satu penyimpanan detail dan biasanya menawarkan grafik dan kata-kata, untuk bermacam-macam contoh untuk menjelaskan masalah dan konsep.

A Faktor-faktor yang mempengaruhi a. Faktor manusia

(21)

Panca indra manusia, persepsi, kognitif, dan pengendalian motorik memegang peranan yang sangat penting dalam sembarang sistem manusia-komputer. Aspek-aspek ini memberikan kontribusi yang nyata untuk mendapatkan suatu hubungan yang baik antara pemakai dengan komputer itu sendiri. Karakteristik panca indra mungkin sudah dapat dipahami untuk membuat sistem komputer yang dapat berinteraksi dengan baik, misalnya penglihatan yang merupakan salah salah satu panca indra manusia yang paling berharga. Mata manusia digunakan untuk menghasilkan persepsi yang terorganisir akan gerakan, ukuran, bentuk, jarak, posisi relatif, teksture, dan warna.

b. Faktor komputer

Agar manusia merasakan keramahan sistem komputer pada saat berinteraksi dengan komputer maka diperlukan suatu media yang memungkinkan interaksi tersebut berlangsung dengan baik, yang terdiri dari :

1. Hardware

Perangkat keras atau hardware sangat mendukung aspek keramahan terhadap pemakai. Secanggih atau selengkap apapun program aplikasi yang kita bangun jika tidak dilengkapi denga perangkat keras yang sesuai dengan keperluan suatu sistem maka program tersebut tidak akan dapat dioperasikan dengan baik.

2. Software

(22)

3. dokumen

digunakan untuk menggambarkan dan mendukung sistem.

B Jenis interaksi

Jenis interaksi yang digunakan oleh software dilihat dari tehnik dialog interaktif yang dipakai oleh software tersebut. Beberapa jenis interaksi, yaitu :

1. Command Language atau Command Line Dialogue.

Merupakan teknik dialog yang paling konvensional. Perintah-perintah tunggal yang dapat dioperasikan biasanya tergantung pada sistem komputer yang digunakan untuk melakukan komunikasi yang tepat dan akurat pada suatu domain.

Keuntungan dari Command Language adalah : a. Fleksibel.

b. Pemakai memegang peranan yang sangat penting dalam sistem.

c. User diminta untuk berkreasi sendiri sesuai dengan perintah yang diinginkan.

Kerugian dari Command Language antara lain : a. Sangat tidak mendukung kesalahan.

b. Macam-macam perintah sehingga harus menggunakan tutor dan menghafalkan.

2. Nature Language

(23)

dan komputer harus mempunyai kemampuan untuk mengolah bahasa alami yang bertujuan untuk mengetahuoi arti dari intruksi yang diberikan manusia. Untuk itu maka sebuah sistem yang menggunakan natural language perlu memiliki sistem penerjemah yang dapat menerjemahkan suatu kalimat pada dua arah.

Keuntungan dari Natural Language adalah :

a. Meringankan beban untuk mempelajari sintak. Kerugian dari Natural Language adalah :

a. Membutuhkan penekanan tombol yang banyak. b. Tidak diketahui hasilnya.

c. Dialog merupakan suatu perintah yang sangat terbatas. 3. Menu selection

Menu adalah daftar sejumlah pilihan dalam jumlah yang terbatas, yang biasanya berupa suatu kalimat atau kumpulan beberapa kata. Dari teknik penampilan pilihan-pilihan pada suatu sistem menu, ada sistem menu yang menampilkan semua pilihan secara lengkap dan ada juga menampilkan pilihan dalam kelompok-kelompok tertentu.

Keuntungan dari Menu Selection adalah : a. Menyelesaikan masalah.

b. Struktur decision making.

c. Menggunakan satu perangkat untuk dialog. d. Penanganan kesalahan lebih mudah. Kerugian dari Menu Selection adalah :

(24)

b. Lebih Lambat.

c. Membutuhkan perangkat keras yang kuat. d. Menghabiskan tempat di layar.

4. Form Fill-In

Suatu penetapan langsung dari aktifitas pengisian formulir dalam kehidupan sehari-hari dimana pemakai akan dihadapkan pada suatu bentuk formulir yang ada di layar komputer yang mereka gunakan.

Keuntungan dari Form Fill-In adalah :

a. Kemudahan didalam mengimputkan suatu data. b. Akan muncul adanya pelatihan.

c. Adanya bantuan yang tepat.

d. Penggunaan ijin dari alat untuk manajemen. Kerugian dari Form Fill-In adalah :

a. Terlalu banyak menggeser kalau terdapat lebih dari dua layar.

5. Direct Manipulation

Karakteristik dari teknik dialog ini adalah adanya penyajian langsung suatu aktifitas oleh sistem kepada pemakai sehingga aktifitas tersebut akan dikerjakan oleh sistem komputer ketika pemakai memberikan instruksi lewat manipulasi langsung dari semacam kenyataan maya yang terpampang lewat tampilan yang muncul di layar.

Keuntungan dari Direct Manipulation adalah : a. Mudah untuk dipelajari.

(25)

d. Mendorong untuk mengadakan penyelidikan. Kerugian dari Direct Manipulation adalah :

a. Pembuatan program yang sangat sulit. b. Membutuhkan display yang berupa grafik.

6. Windows Interface

Secara umum yang dimaksud dengan window adalah layar yang digunakan untuk menampilkan suatu informasi baik dalam bentuk tekstual ataupun grafis yang dibatasi dengan garis pembatas dengan ketebalan tertentu. Sehingga yang dimaksud dengan Windows Interface adalah sistem antar muka yang memungkinkan pemakai untuk menampilkan berbagai informasi baik sendir-sendiri maupun secara bersama-sama kedalam bagian layar yang tidak saling mempengaruhi.

2.2.2 Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk suatu tujuan. Secara umum suatu sistem mengolah sumber daya input menjadi output dan memiliki mekanisme umpan balik untuk mengetahui apakah tujuan yang ingin dicapai sudah terpenuhi atau tidak.

2.2.2.1. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu :

 Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi membentuk satu kesatuan.

(26)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya.

 Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkunga luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat bersifat merugikan sistem tersebut.

 Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lain. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

 Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan kedalam sistem yang dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal.

 Keluaran Sistem

Keluaran (ouput) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

 Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

 Sasaran Sistem

(27)

2.2.2.2. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah :

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. 3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka.

2.2.3. Distribusi Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat diberikan kepada seseorang guna memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan.

Distribusi Produk adalah Merupakan proses penjualan produk yaitu penyaluran produk dari perusahaan sebagai proses produksi ke penjual (toko), untuk kemudian dijual kekonsumen. Atau penyaluran langsung dari perusahaan ke konsumen. Dalam penyaluran produk kekonsumen harus mengikuti corak atau model yang terjadi pada lingkungan konsumen sehingga penyaluran produk memenuhi sasaran.

2.2.4. SIM

(28)

periodik, laporan khusus, dan output dari simulasi matematika. Ouput informasi digunakan oleh manajer dalam membuat keputusan untuk memecahkan masalah.

2.2.5. Sistem Informasi Geografi

A. Difinisi dasar dari Sistem Informasi Geografi (GIS)

Sistem informasi geografi merupakan suatu sistem informasi yang menyimpan, memanipulasi dan menganalisa data-data yang mempunyai hubungan dengan obyek geografi baik langsung maupun tidak langsung, sehingga dihasilkan suatu informasi yang terkait dengan permasalahan geografi.

Sistem informasi geografi (GIS) dapat juga diartikan sebagai sebuah komputer yang berdasarkan sistem informasi yang mencoba untuk menangkap, menyimpan, menganalisa, dan memperlihatkan tentang referensi dan data pelengkapan yang berhubungan dengan tabel untuk penelitian pemecahan yang komplek, perencanaan, dan masalah manajemen.

Dalam SIG, dunia nyata dijelaskan dengan menggunakan peta dijital (data geografi), yang menjelaskan lokasi suatu tempat, beserta data atributnya (data atribut), dimana data atribut ini berupa tabel. Kedua tipe data yang berbeda yaitu data geografi dan data atribut yang terpisah atau berbeda, disimpan dalam database.

(29)

B. Bentuk unik dari GIS

Geografis Information Sistem (GIS) merupakan milik dari bentuk system komputer yang menyediakan tempat database yang luas sebelum mereka berguna. Tidak seperti aplikasi mikro komputer kebanyakan dimana pengguna dapat mulai menggunakannya setelah pemerolehan hardware dan software, kegunaan dari GIS menyediakan bagian database yang luas untuk diciptakan, menyediakan hardware dan software untuk diperoleh, aplikasi untuk dikembangkan, dan semua komponen untuk diinstal dan diuji sebelum pengguna mulai menggunakan GIS. Tugas ini sangat kompleks dan luas, kenyataannya terlalu luas, seperti disediakan perencanaan penting sebelum data, hardware atau software didapat. Focus dari petunjuk pengembangan GIS adalah menggambarkan proses perencanaan GIS dan untuk menyediakan contoh-contoh bagaimana untuk menyediakan tugas perencanaan yang diajurkan.

C. Sejarah dari inovasi teknologi

Pemakaian dari teknologi inovasi (contoh : Perkembangan dari GIS bagi pemerintahan) tidak selalu proses yang jelas, seperti seseorang mungkin mengharapkan dengan pengistalan dari sesuatu yang tidak baru. Beberapa masalah yang sering muncul antara lain :

1. Staf tidak benar-benar mengerti teknologi sebelumnya untuk mendapatkan pelatihan intensif.

(30)

4. Kemungkinan yang besar yang merubah program akan diperlukan selama frase pengembangan.

Pemakain teknologi komputer dengan sebuah organisasi baik GIS maupun aplikasi lainnya memperkenalkan perubahan fundamental menjadi organisasi dalam pemikirannya tentang data. Informasi teknologi sebelumnya memperbolehkan data untuk dikoleksi dan berhubungan dengan aktivitas dan proyek secara individual. Penyimpanan data yang terorganisir adalah pengecualian daripada latihan biasa. Ini menyebabkan untuk meniru koleksi data dan penyimpanan (seperti dalam departemen yang berbeda) dan kemungkinan dari kesalahan data yang muncul pada satu atau beberapa lokasi.

D. Tipe dan format dari data GIS

Teknik penyimpanan data GIS sebenarnya format grafik dan data non grafik dalam bermacam-macam format yang berbeda untuk memudahkan pengolahan dan pencarian. Subseksi ini jelas menerangkan konsep umum tentang struktur data GIS.

SIG bekerja dengan menggunakan referensi data dengan bentuk geografi. Bentuk data yang digunakan dalam SIG adalah bentuk data Spatial. Data Spatial berupa layer-layer yang dapat disusun menjadi satu kesatuan. Data Spatial adalah data yang terdiri dari :

a. Peta

(31)

- Titik

Titik akan merepresentasikan lokasi geografi dengan single titik x,y atau x,y,z.Titik tidak memiliki linear atau dimensi area tetapi dibedakan lokasi dari bentuk fisiknya secara sederhana.

- Garis

Garis memiliki sebuah panjang garis, tapi tidak memiliki dimensi. Garis tengah dari jalan, saluran air, saluran selokan adalah bentuk garis.

- Area

Gambar Area atau "polygons", memiliki dua dimensi dan dibatasi oleh garis yang mengelilingi area tersebut. Bentuk area khusus adalah distrik pemeliharaan dan tipe tanah.

- Jaringan garis

Selain bentuk peta dalam GIS mungkin sering disimpan dengan cirri yang berlainan, seperti : poin, garis, dan poligon. Poin dan garis dapat digabungkan menjadi bentuk jaringan. Sebuah jaringan adalah system garis yang saling berkaitan atau sering dalam bentuk garis yang membedakan jalan kecil untuk aliran seperti : jembatan, persimpangan. - Permukaan 3 – dimensi

(32)

digunakan untuk data lain yang berhubungan, contoh : kepadatan penduduk.

b. Data Vektor

Format dari penyimpanan data vektor dalam GIS adalah posisi dari peta yang terdiri dari koordinat x,y,z. Format Vektor berbentuk garis yang dapat menggambarkan lokasi dan batas wilayah secara tepat.

c. Data Raster

Format Raster merupakan gambar peta secara general seperti pixel yang disimpan dalam matrik Grid. Ukuran dari cells disimpan dalam matrik Grid yang nantinya akan menentukan level dari detail dimana gambar peta di representasikan. Data raster dapat menjelaskan lebih detail dari data vector setelah semua pixel disimpan dalam matrik Grid.

E. Multimedia dan GIS

(33)

F. Ruang tempat penyimpanan data

Banyak perusahaan software GIS dan penjual penghubung software database telah mengembangkan produk software, umumnya menunjuk pada ruang tempat penyimpanan yang membiarkan penyimpanan dan manajemen dari semua ruang data (bentuk peta, perlengkapan, dan data raster) dalam sebuah penghubung database. Format data dari pemetaan dibagi menjadi beberapa format yang dapat langsung diakses, antara lain :

1. Bentuk standar MapInfo (TAB) 2. Access Database (MDB) 3. Excel database (XLS) 4. Dbase (DBF)

G. Skala, ketelitian, dan kualitas data a. Sistem koordinasi

Dimana matematik “proyek” kurva permintaan bumi diatas permukaan datar. Kebanyakan lokasi peta penyimpanan GIS dalam sistem koordinasi planar dimana jarak mungkin diukur dalam jaringan timur dan barat. Sistem koordinasi umum bidang berguna bagi kebanyakan GIS, untuk USA mendefinisikan bidang dimana koordinasi x,y didefinisikan dari sumber zona. b. Ruang ketelitian

(34)

normal sebagai kesalahan maksimal antara posisi pemetaan danposisi daratan yang sebenarnya.

c. skala

Skala peta menggambarkan hubungan antara ukuran peta dengan ukuran yang sebenarnya. Ini menadakan hubungan antara jarak linier pada peta dan penyesuaian jarak tanah. Dua metode dari pencatatan skala yang biasanya dipakai adalah:

1. Perbandingan inci = feet yaitu hubungan skala menjelaskan sebagai 1 inci = x feet, dimana ukuran peta adalah 1 inci dibandingkan kepada penyesuaian jarak tanah.

2. Perwakilan hitungan pecahan (RF) yaitu hitungan pecahan murni yang mewakili rasio dari jarak peta ke jarak tanah tanpa menyederhanakan unit pengukurannya. Perbadingan inci = feet adalah “1 = 100” dalam bentuk RF menjadi 1 : 1200 atau 1/1200.

d. Kesempurnaan

Kesempurnaan berhubungan degan keduanya baik bentuk peta dan perlengkapan tabular penyesuaian data kasus sebuah peta lapisan dari jalan. Level dari kesempurnaan yang tepat bagi sebuah database geografik mungkin bervariasi dari proyek yang satu ke lainnya. Tetapi kebanyakan kasus, level kesempurnaan mencapai 100% sangat penting bagi penggunaan efektif bagi GIS.

e. Atribut ketelitian

(35)

f. Integritas pengkodean dan klasifikasi

Integritas juga berhubungan dengan kebenaran dari pengkodean atau klasifikasi. Prosedur untuk penciptaan dan pembaharuan database GIS adalah subyek untuk ketidakkonsekwenan pengkodean yang mungkin dihasilkan dari kesalahan pada tafsiran awal, kompilasi peta, atau pemasukan data.

g. Peredaran

Peredaran adalah persoalan yang kritis yang secara langsung mempegaruhi aplikasi dimana data mungkin digunakan. Beberapa koponen database sering kali berubah dan meminta pembaharuan secara rutin jika data akan digunakan secara efektif. Ini adalah pendekatan yang berguna untuk menyimpan catatan sebagai bagian dari atabase GIS pada tangga dan waktu pembaharuan.

h. Perkembangan database GIS dan pendekatan konversi

Informasi dapat dimasukkan kedatabase GIS menggunakan teknik yang berbeda yang tergantung pada format, isi dan kondisi dari sumber materi dan ketelitian dan permintaan kualitas.

Dalam mempersiapkan data peta sebagai dasar langkah-langkah yang dapat digunakan dalam membentuk peta dasar adalah :

1. Foto udara

(36)

2. Foto satelit

Prosesnya sama dengan foto udara tapi kelebihannya adalah foto satelit tersebut multispectral (mempunyai kemampuan menagkap beberapa panjang gelombang).

3. Peta exiting (hasil survei data area)

Adalah peta yang sudah ada sebelumnya baik masih berbentuk peta kertas maupun sudah dalam bentuk digital.

Dibandingkan dengan peta, SIG bersifat menguntungkan dimana data yang digunakan disimpan secara terpisah. Dan hasilnya, data dapat ditampilkan dan dilihat dengan beberapa cara. Penggunaan 2 (dua) data yang berbeda dalam SIG ini disimpan dalam suatu sistem database secara terpisah. Keuntungan penggunaan database untuk menyimpan data:

1. Data disimpan dan diatur dalam satu tempat.

2. Keseragaman dalam penyimpanan, terstruktur, pengendalian yang mudah.

3. Dapat dipisahkan sesuai dengan kebutuhan. 4. Mudah untuk di -update dengan data baru.

SIG ini biasanya digunakan untuk permasalahan dalam skala daerah yang luas. SIG dapat diaplikasikan oleh semua bidang kegiatan usaha dengan permasalahan yang luas. Pemerintahan, organisasi non-pemerintah, bisnis dan pendidikan, semuanya dapat menggunakan teknologi SIG untuk membantu memecahkan masalah.

(37)

dalam beberapa kasus juga dapat meningkatkan secara langsung pendapatan dan penurunan biaya. Tolak ukur keuntungan SIG:

Peningkatan efisiensi:

a. Pekerjaan dikerjakan dengan sungguh-sungguh oleh karyawan. b. Pekerjaan yang besar dikerjakan oleh karyawan yang sedikit. Penurunan biaya:

a. Menjadikan dasar yang lebih baik untuk manajemen finansial. b. Mengurangi biaya perawatan fasilitas.

c. Menggabungkan penggunaan data yang ada.

Keuntungan lain dari SIG akan selalu berkembang yang tidak dapat digambarkan secara langsung, tetapi selalu akan muncul saat keuntungan SIG dinilai. Keuntungan lain dari SIG:

1. Meningkatkan pengambilan keputusan dalam bidang: a. Administrasi

b. Perencanaan c. Pelaksanaan

2. Meningkatkan informasi dan pelayanan kepada masyarakat

3. Meningkatkan sumber daya lingkungan untuk generasi yang akan datang. Peningkatan dari keuntungan SIG jarang sekali langsung memandang ke depan, dan kesulitan-kesulitan yang semakin bertambah menjadikan keuntungan SIG akan menjadi lebih besar.

(38)

banyak jenis data yang mementingkan aspek geografis, GIS dapat digunakan untuk peramalan cuaca, peramalan populasi penduduk, perencanaan tata kota, dan lain-lainnya.

Dalam GIS, informasi geografi digambarkan secara explicit dalam term geografi dengan menampilkan posisi koordinat dari suatu daerah (dengan menunjukkan letak titik bujur dan lintang) atau secara implicit term alamat jalan, hutan, rumah dan lainnya. GIS memiliki kemampuan untuk mentransfer dari implicit geografi data menjadi explicit peta lokasi. GIS developers mendapatkan data-data peta dari peta umum ataupun perusahaan yang mengkhususkan dirinya dalam pengumpulan data pengorganisasian informasi geografi.

Data geografi dapat disimpan dalam format vector dan raster. Menggunakan format vector, dua dimensi data disimpan dalam koordinat (x,y), GIS dapat melakukan:

1. Dapat menerima gambar geografi yang dimasukkan dengan scanner dan digital maps images

2. Dapat memanipulasi data geografik untuk tujuan berbeda

3. Dapat memasukkan database manager, terutama relational databse menagement system (RDBMS)

(39)

untuk peramalan cuaca, peramalan populasi penduduk, perencanaan tata kota, dan lain-lainnya.

2.2.6. Arc View 3.1

Arc View 3.1 salah satu software yang dapat digunakan untuk membuat Sistem Informasi Geografis yang telah dibuat oleh Environmental Sistems Research Instute (ESRI). Arc View merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk menyajikan tampilan dan melakukan query sederhana dari converage dalam Arc/Info. Arc View mampu bekerja dengan powerfull dalam menangani bentuk data spatial, sehingga akan memudahkan user untuk membuat suatu Sistem Informasi Geografis.

2.2.7. Arc/Info

Arc/Info merupakan salah satu perangkat lunak Sistem Informasi Geografis yang digunakan untuk mengoptimalisasi, menganalisa, dan menampilkan data geografi dalam bentuk digital.

(40)

1. Feature Arc

Merupakan pasangan titik koordinat titik (x,y) yang saling bersambung, dimulai disuatu lokasi dan berakhir dilokasi lain serta memiliki nilai panjang. Digunakan untuk menampilkan feature garis (line), batas unsure area (polygon) atau keduanya.

2. Feature Polygon

Digunakan untuk menyajikan feature area. Ditentukan dengan sederetan arc yang menyusun batas area dengan suatu label point di dalam batas area tersebut.

3. Feature Node

Merupakan titik yang berada pada awal dan akhir sebuah arc. Digunakan untuk mengetahui hubungan antar arc dengan arc lainnya.

4. Feature Label Point

Dipakai untuk menampilkan feature titik atau digunakan untuk memberi

user id pada feature area (polygon).

2.2.8. Sistem Flow

(41)

Process Display Input/Output Manual input

Punched card Document Manual operation Offline storage

Magnetic disk Online storage Flow line Connector

Gambar 2.3. Simbol - Simbol Dalam Sistem Flow

2.2.9. Data Flow Diagram

Input dan output sangat penting artinya bagi sebuah sistem karena kedua hal tersebut membawa informasi yang dibutuhkan atau dihasilkan oleh suatu proses. Kejadian semacam ini dikenal dengan istilah Data Flow (aliran data).

Data Flow Diagram bisa didefinisikan sebagai model sistem untuk mengekspresikan aliran data atau proses. Proses ini juga dikenal dengan nama titik transformasi (Transformation Nodes), dimana tiap – tiap titik transformasi bisa dikembangkan lagi menjadi Data Flow Diagram lainnya yang lebih detail, sehingga bisa diciptakan suatu diagram hirarki dari sistem.

(42)

Gambar 2.4. Simbol - Simbol Dalam DFD

Simbol proses menunjukkan terjadinya aksi terhadap data yang dilakukan baik oleh manusia, mesin, atau komputer terhadap data yang masuk untuk menghasilkan data keluaran.

External Entity adalah batasan dari sistem. Batasan ini yang membatasi sistem dari lingkungannya. Sebagian besar sistem bertukar input dan output dengan lingkungannya. External entity bisa berupa manusia, organisasi, dan sistem yang lain dalam lingkungan sistem.

Data Flow adalah aliran data yang mengalir diantara proses, data store, dan external entity. Data flow dapat bersifat sebagai input atau output dari suatu proses. Nama yang digunakan untuk menamakan data flow haruslah nama memiliki arti.

Suatu data flow harus mengandung data. Suatu data flow harus dapat dijelaskan elemen datanya (seperti nomor permintaan, tanggal, barang yang diminta, jumlah), jika tidak bisa dijelaskan maka data flow tersebut tidak ada.

(43)

seseorang. Nama yang digunakan untuk menamakan data store haruslah mencermikan data apa yang tersimpan di dalamnya.

Data Flow Diagram adalah alat bantu berbentuk grafik yang berfungsi untuk menunjukkan aliran data dalam sebuah sistem. Tujuan pemakaian DFD ini adalah :

1. Menunjukkan aliran data dalam sistem.

2. Mendokumentasi batasan atau lingkup dari sistem secara grafik. 3. Menunjukkan aliran data antara sistem sistem lainnya.

4. Menyediakan fasilitas diagram hirarki dari sistem yang bisa dipakai sebagai alat bantu oleh para analis sistem untuk mengatasi kekomplekan dari sistem.

5. Membantu komunikasi antara analis sistem dengan pemakai.

2.2.10. Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram menggambarkan data sebagai entity, relationship, dan attribut.

1. Entity dan Attribut.

(44)

memiliki attribut untuk menggambarkannya seperti nama, umur, alamat, gaji, pekerjaan. Nilai dari attribut suatu entity akan disimpan dalam database. 2. Relationship.

Relasi antara dua entity dapat dikatagorikan menjadi tiga macam. a. One to one (1 : 1).

Hubungan antara entity pertama dengan entity kedua adalah satu berbanding satu. Seperti pada pelajaran privat diamana satu guru mengajar satu siswa atau satu siswa hanya diajar oleh satu guru.

b. One to many (1 : N).

Hubungan antara entity pertama dengan entity kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik banyak lawan satu. Seperti pada sistem pengajaran di Sekolah Dasar dimana satu guru mengajar banyak siswa dan siswa hanya diajar oleh satu guru pula.

c. Many to many (N : M).

(45)

38

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan salah satu tahapan dari pembuatan sistem baru. Sebelum kita membuat suatu rancangan sistem, kita harus melakukan penelitian terhadap obyek yang akan kita buat sistemnya. Di dalam penelitian kita juga harus menggunakan suatu metode agar dalam penelitian, obyek yang kita teliti dapat diteliti sesuai dengan prosedur-prosedur yang ada dalam metode penelitian yang kita pakai. Di dalam penelitian suatu obyek, terdapat beberapa metode yang dapat kita gunakan. Kita dapat menggunakan salah satu metode atau lebih.

1. Obyek Penelitian

Obyek yang di teliti bersifat obyektif bukan obyek yang dapat direkayasa. Penelitian dilakukan terhadapat data Pemasaran Produk pada masing-masing wilayah yang di dapat dari staf marketing dari Perusahaan yang bersangkutan. 2. Penentuan Sampel

Di dalam pembuatan sistem baru ini diperlukan data yang seakurat mungkin, sehingga nanti sistem yang dibangun sesuai dengan sistem yang ada. dan dalam pengambilan sampel cukup digunakan beberapa sampel untuk dipakai sebagai obyek penelitian.

3. Jenis Data

(46)

39

Yaitu data yang berbentuk angka seperti jumlah pelanggan, jumlah pemasaran produkdan lainnya.

b. Data Kwalitatif

Yaitu data yang bukan berbentuk angka yang mempunyai arti penting guna melakukan analisis selanjutnya.

4. Sumber Data a. Data Primer

Adalah data yang merupakan hasil penelitian langsung ke obyek penelitian yaitu data Customer, data Produk, data Daerah Penjualan dan data Penjualan.

b. Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur dan bahan-bahan lain yang relevan, yaitu data analisa peramalan.

5. Cara Pengumpulan Data a. Wawancara

Untuk mendapatkan informasi yang lengkap, dengan mengadakan tanya jawab langsung / wawancara dengan manajer pemasaran dan para staf yang di tunjuk oleh pihak manajer CV. Mama & Leon Textil yang mengetahui lebih banyak tentang data-data yang berhubungan dengan penyelesaian masalah.

b. Studi Literatur

(47)

40

Membaca dan mempelajari Metode dan Aplikasi Peramalan tentang berbagai jenis peramalan dan cara pemecahannya, yang dapat digunakan dalam peramalan berbagai macam permasalahan yang penggunaanya disesuaikan dengan data historis perusahaan. dalam hal ini adalah penggunaan metode pemulusan Eksponensial Ganda yaitu metode Linear Satu-Parameter dari Brown dan Metode Linear Dua-Parameter dari Holt. Penggunaan metode ini sangat tepat karena data dari penjualan produk CV. Mama & Leon Menunjukkan nilai yang cukup konstan dan sedikit tergantung pada trend atau pola musiman. Dimana dalam buku Metode dan Aplikasi Peramalan, jilid 1 dijelaskan jika datanya stasioner, maka metode rata-rata bergerak atau pemulusan eksponensial tunggal adalah tepat, dan Jika datanya menunjukan suatu trend linear, maka baik model linear dari Brown atau Holt adalah tepat.

Dalam buku Metode-metode peramalan untuk manajemen, edisi kelima dijelaskan bahwa metode pelicinan eksponensial linier sangat tepat digunakan untuk pola data yang menangani trend. Metode ini tidak mahal dan dapat dengan mudah diterapkan untuk ratusan atau bahkan ribuan butir ramalan.

Mempelajari pembuatan program menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0

Mempelajari pembuatan program dengan menggunakan ArcView 3.1 c. Analisa

(48)

41

3.2 Perancangan Sistem 3.2.1 Sistem flow diagram

Dalam merancang suatu sistem, kita pertama-tama mengadakan survey terhadap obyek yang akan kita buat sistemnya. Setelah kita melakukan survey, baru kita melakukan suatu analisa terhadap sistem tersebut sehingga kita mengetahui permasalahannya. Setelah kita melakukan analisa maka baru dilanjutkan dengan pembuatan alur sistem( Sistem Flow ) kemudian pembuatan hirarki sistem, alur data ( DFD) dan pembuatan alur tabel. Sebelum kita menginjak dalam pembuatan atau perancangan sistem alangkah baiknya kalau kita mengetahui definisi umum dari sarana-sarana yang kita gunakan dalam perancangan sistem yaitu Sistem Flow, Data Flow Diagram dan ERD.

Bagan alur atau flowchart adalah bagan yang menunjukkan alur atau flow dalam program ataupun prosedur sistem secara fisik. Bagan alur digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi. Sistem flow juga diidentifikasikan sebagai alur yang jelas mengenai proses terjadinya registrasi terlebih dahulu oleh customer sebelum melakukan suatu transaksi. Sistem Flow Diagram dibagi menjadi dua yaitu sistem flow diagram secara manual yaitu alur sistem yang dijalankan atau pengolahannya dilakukan secara manual atau sistem yang terkomputerisasi yaitu alur data pengolahan datanya melalui sistem komputer.

(49)

42

terkomputerisasi yang hasilnya akan disimpan kedalam suatu berkas atau suatu database jika diolah secara terkomputerisasi.

Sistem Flow Diagram Distribusi Pemasaran Produk CV. Mama & Leon Di Bali

Kecamatan Data Desa Data Jalan

Data

Pelanggan Data Produk Pimpinan

Manajer

Gambar 3.1. Sistem Flow Diagram Manual Distribusi Produk

(50)

43

a. Simbol Dokumen: Data Kabupaten, Data Kecamatan, Data Desa, Data Jalan, Data Pelanggan, Data Produk, Data Pemasaran serta laporan Pemasaran Produk dan Pelanggan.

b. Simbol Operasi secara manual: input dan update data Kabupaten, input dan update data Kecamatan, input dan update data Desa, Input dan update data Jalan, input dan update data Pelanggann, input dan update Pemasaran, input dan update data Produk.

c. Simbol Pengolahan / proses Data: Proses data Kabupaten, proses data Kecamatan, proses data Desa, prosese data Jalan, prosese data Pelanggan, proses data Pemasaran produk, proses data Produk dan proses pembuatan laporan.

d. Simbol Penyimpanan Data: penyimpanan data kabupaten, penyimpanan data kecamatan, penyimpanan data desa, penyimpanan data jalan, penyimpanan data pelanggan, penyimpanan data Pemasaran produk dan penyimpanan data produk.

Dari simbol-simbol yang ada terdapat alur dari sistem yang akan menerangkan alur dari data dari satu simbol ke simbol yang lain. Untuk lebih jelasnya dapat dibaca pada keterangan dibawah ini.

Keterangannya:

(51)

44

b. Data Kecamatan yang juga masih berupa dokumen akan diinputkan juga secara tertulis/manual dan hasilnya disimpan kedalam suatu arsip/dokumen Kecamatan dimana dokumen ini akan digunakan sebagai dasar dalam menginputkan data desa.

c. Data Desa yang juga masih berupa dokumen akan diinputkan juga secara tertulis/manual dan hasilnya disimpan kedalam suatu arsip/dokumen Desa dimana dokumen ini akan digunakan sebagai dasar dalam menginputkan data jalan.

d. Data Jalan yang juga masih berupa dokumen akan diinputkan juga secara tertulis/manual dan hasilnya disimpan kedalam suatu arsip/dokumen jalan dimana dokumen ini akan digunakan sebagai dasar dalam menginputkan data Pelanggan.

e. Data Pelanggan yang berupa dokumen akan diinputkan juga secara tertulis/manual dan hasilnya disimpan kedalam suatu arsip/dokumen Pelanggan, dimana dokumen ini digunakan sebagai dasar dalam menginputkan data Pemasaran produk.

f. Data Pemasaran produk yang berupa dokumen, akan diinputkan juga secara tertulis/manual dan hasilnya disimpan kedalam suatu arsip/dokumen Pemasaran produk.

(52)

45

h. Arsip/dokumen-dokumen Pemasaran Produk akan digunakan dalam proses pembuatan laporan Pemasaran Produk.

Sistem Flow Diagram Distribusi Pemasaran Produk CV. Mama & Leon Di Bali

Terkomputerisasi

Data

Kabupaten Data Desa Data Jalan PelangganData Data

Kecamatan Data Desa Data Jalan Data Pelanggan

Data Produk Pimpinan

Gambar 3.2. Sistem Flow Diagram Terkomputerisasi Distribusi Produk

(53)

46

a. Simbol Dokumen: data Kabupaten, data Kecamatan, data Desa, data Jalan, data Pelanggan, data Pemasaran produk dan data Produk serta laporan Pelanggan dan Produk.

b. Simbol Operasi input terkomputerisasi ( Menggunakan Keyboard): input dan update data Kabupaten, input dan update data Kecamatan, input dan update data Desa, input dan update data Jalan, input dan update data Pelanggan, input dan update Pemasaran produk dan iput dan update data Produk.

c. Simbol Pengolahan / proses Data: Proses data Kabupaten, proses data Kecamatan, proses data Desa, proses data Jalan, proses data Pelanggan, proses data Pemasaran produk, proses data Produk dan proses pembuatan laporan.

d. Simbol Penyimpanan Data berupa disk drive: penyimpanan data Kabupaten, penyimpanan data Kecamatan, penyimpanan data Desa, penyimpanan data Jalan, penyimpanan data Pelanggan, penyimpana data Pemasaran produk dan penyimpanan data Produk.

Dari simbol-simbol yang ada terdapat alur dari sistem yang akan menerangkan alur dari data dari satu simbol ke simbol yang lain. Untuk lebih jelasnya dapat dibaca pada keterangan dibawah ini.

Keterangannya:

(54)

47

b. Data Kecamatan yang juga masih berupa dokumen akan diinputkan melalui komputer dan hasilnya disimpan kedalam suatu database Kecamatan dimana database ini akan digunakan sebagai dasar atau acuan dalam menginputkan data desa.

c. Data Desa yang juga masih berupa dokumen akan diinputkan melalui komputer dan hasilnya disimpan kedalam suatu database Desa dimana database ini akan digunakan sebagai dasar atau acuan dalam menginputkan data Jalan.

d. Data Jalan yang juga masih berupa dokumen akan diinputkan melalui komputer dan hasilnya disimpan kedalam suatu database Jalan dimana database ini akan digunakan sebagai dasar atau acuan dalam menginputkan data Pelanggan.

e. Data Produk yang berupa dokumen akan diinputkan juga melalui komputer dan hasilnya disimpan kedalam suatu database Produk, dimana database ini akan digunakan sebagai dasar atau acuan dalam menginputkan data Pemasaran produk.

f. Data Pelanggan yang berupa dokumen akan diinputkan juga melalui komputer dan hasilnya disimpan kedalam suatu database Pelanggan, dimana database ini akan digunakan sebagai dasar atau acuan dalam menginpukan data Pemasaran produk.

(55)

48

h. Database Pemasaran produk akan digunakan dalam proses pembuatan laporan Pemasaran produk yang akan diterima oleh Pimpinan dan juga digunakan dalam proses Pemetaan Pemasaran Produk yang akan diterima oleh Manajer Marketing dan Staff berupa informasi Pemasaran Produk.

3.2.2 Meta Data

Di bawah ini adalah table dari feature-feature yang digunakan maupun yang dihasilkan dari proses Pemantauan Distribusi Penjualan CV. Mama & Leon.

Nama Tipe Feature

Format Isi Keterangan

Bali Polygon ArcView Daerah Bali Peta Bali Kabupaten Polygon ArcView Kabupaten Kabupaten di

pulau Bali Kecamatan Polygon ArcView Kecamatan Kecamatan di

pulau Bali

Pantai Polyline ArcView Garis pantai Garis batas pantai Gunung Point ArcView Gunung Titik gunung di

pulau Bali Wisata Point ArcView Lokasi wisata Lokasi wisata di

pulau Bali Kota

Propinsi

Point ArcView Titk Kota Propinsi

Kota Propinsi di Bali

Kota Kabupaten

Point ArcView Titik Kota Kabupaten

Point ArcView Titik kota Kecamatan

Polygon ArcView Kota madya Denpasar

Kota madya Denpasar Kecamatan Polygon ArcView Kecamatan di

Kota madya

Kecamatan di Kota Madya Denpasar Desa Polygon ArcView Desa di Kota

madya

(56)

49

Jalan By Pass

Line ArcView Jalan By Pass di Denpasar

Line ArcView Jalan Utama Di Denpasar

Jalan-jalan utama yang ada di Denpasar Jalan Raya Line ArcView Jalan Raya di

denpasar

Jalan-jalan Raya yang ada di Denpasar Jalan Lain Line ArcView Jalan kecil di

Denpasar

Point ArcView Pelanggan Export CV.

Point ArcView Pelanggan Lokal CV.

Point ArcView Pelanggan Pembatik CV.

Point ArcView Kantor

Pemasaran CV.

Point ArcView Garment CV. Mama & Leon

Garment CV. Mama & Leon

(57)

50

3.2.3 Hierarchy Proses

Hierarchy proses berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan kita membagi kedalam bagian yang lebih kecil atau sampai yang terkecil yang lebih sederhana. Dengan hierarchy suatu masalah yang kompleks dan tidak terstruktur dipecah ke dalam kelompok-kelompoknya, kemudian kelompok-kelompok tersebut diatur menjadi suatu bentuk hierarchy. Heirarchy proses dirancang sebelum melakukan perancangan DFD.

GIS Distribusi

(58)

51

3.2.4 Data Flow Diagram

DFD berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan kita untuk melakukan dekomposisi, mempartisi atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih kecil dan yang lebih sederhana.

1. Contex diagram sistem Informasi Pemantaun Distribusi Pemasaran

ProdukCV. Mama & Leon Yaitu alur data yang proses maintenance masih bersifat global.

Informasi Distribusi Pemasaran

Laporan Distribudi Pemasaran Informasi Pemetaan Distribusi pemasaran

Identitas Pelanggan Data Produk & Pelanggan

0

GIS Distribusi Pemasaran

Produk +

Divisi

Pemasaran Manajer

Marketing & Staff

Pimpinan Pelanggan

Gambar 3.4. Contex Diagram Pemantauan Distribusi Pemasaran Produk

Keterangan:

Melalui gambar 3.4 dapat dilihat bahwa context diagram ini terdiri dari satu proses yaitu Sistem Gis Pemantauan Distribusi Pemasaran Produk CV. Mama & Leon ,terdiri dari 4 buah entity yaitu :

(59)

52

Produk CV. Mama & Leon, kemudian menerima ouput berupa informasi pelanggan dan penjualan produk.

b. Entity Pelanggan yaitu entity yang memberikan input berupa data pembelian produk, identitas diri kedalam Proses GIS.

c. Proses GIS Distribusi Pemasaran Produk yaitu proses yang menghasilkan output berupa data laporan Distribusi Pemasaran Produk ke Entity Pimpinan .

d. Proses GIS Distribusi Pemasaran Produk yaitu proses yang juga menghasilkan output berupa informasi Distribusi Pemasaran Produk Entity Manajer marketing dan Staf.

e. Entity Pimpinan yaitu entity yang menerima output berupa Data laporan Distribusi Pemasaran Produk yang dihasilkan dari proses GIS Distribusi Pemasaran Produk.

(60)

53

2. level 0 sistem informasi Pemantauan Distribusi Pemasaran Produk

Data Detail Jual

Data Penjualan Data jalan

Data Desa Data Kecamatan Data Kabupaten

[Laporan Distribusi Pemasaran] [Informasi Distribusi Pemasaran] [Informasi Pemetaan Distribusi pemasaran]

[Identitas Pelanggan]

[Data Produk & Pelanggan]

Divisi

14 Detail Retur Jual

15 Jenis Pelanggan

17 Tramal

20 Detail Ramalan

21 Terjual

22 Detail Jual

(61)

54

Keterangan:

Melalui gambar 3.5 dapat dilihat bahwa DFD level 0 ini terdiri dari tiga buah proses yaitu Proses pemetaan, Mintenace data dan Pembuatan Laporan, dan terdiri dari 4 buah entity yaitu :

a. Entity Divisi Pemasaran yaitu entity yang memberikan inputtan data Pemasaran Produk, Pelanggan, Produk, dll kepada proses Pengolahan Data.

b. Entity Manager Marketing & staff melakukan proses pemetaan data GIS dan peramalan terhadap data penjualan, sehingga nantinya menghasilkan suatu informasi peramalan yang akurat.

c. Entity Pelanggan yaitu entity yang memberikan input berupa identitas pelanggan dan pembelian produk.

d. Proses Pemetaan yaitu proses yang menerima input berupa data pelanggan, data material, data desa, data kecamatan, data kabupaten, data jalan, data jenis Produk dll, dan kemudian diproses menghasilkan output berupa data yaitu data pelanggan, data penjualan, data jalan, data desa, data kecamatan, data kabupaten, data Jenis produk, data material dan data Jenis Order yang disimpan pada masing-masing database.

(62)

55

f. Proses maintenace Data adalah proses pemeliharaan data pada database yang meliputi proses input data, update data dan delete data terhadap data pelanggan, material dan penjualan, yang dilakukan oleh entity divisi pemasaran.

g. Entity Pimpinan adalah entity yang menerima laporan Distribusi Pemasaran Produkyang dihasilkan oleh Proses Pembuatan Laporan. h. Entity Manajer & Staf adalah entity yang menerima informasi

(63)

56

3. FD level 1 proses Pemetaan

[Data Detail Jual] [Informasi Pemetaan Distribusi pemasaran]

Manajer

Gambar 3.6. DFD level 1 Proses Pemetaan Distribusi Pemasaran Produk

Keterangan :

Melalui gambar 3.6 dapat dilihat bahwa DFD level 1 ini merupakan proses Pemetaan data GIS, yang dilakukan oleh entity marketing dan staff. Dalam proses pemetaan terdiri atas dua proses yaitu proses pencarian data spasil dan proses peramalan.

1. Proses pencarian data spasial yaitu proses pemetaan data peta yaitu data peta wilayah yang meliputi data kabupaten, kecamatan, desa dan jalan, dan data pelanggan maupun penjualan.

(64)

57

4. DFD level 2 proses Pencarian data spasial

Proses ini merupakan proses pencarian data spasial yaitu pencarian data kabupaten, data kecamatan, data desa data jalan, data pelanggan dan data penjualan yang ada pada peta.

[Data Detai l Jual ]

Informasi daerah Informasi Pel anggan

[Data j al an] [Data Desa] [Data Kecamatan]

[Data Kabupaten] [Data Pel anggan] [Data Penj ual an]

[Informasi Pemetaan Di stri busi pemasaran]

Manaj er Marketi ng &

Staff

Gambar 3.7. Gambar Level 2 Proses pencarian data spasial

Keterangan :

(65)

58

5. DFD level 2 Proses Peramalan

Proses ini merupakan proses peramalan data penjualan perusahaan.

Data Terjual [Data Terjual]

Informasi Peramalan

Data Detail ramalan

[Data Detail Ramalan]

Data Ramalan

[Data Ramalan] [Informasi Peramalan] Manajer

Marketing & Staff

17 Tramal

1.2.1

Peramalan Metode Brown

1.2.2

Peramalan Metode Holt 20 Detail Ramalan

21 Terjual

Gambar 3.8. Gambar Level 2 Proses Peramalan Penjualan Keterangan :

(66)

59

6. DFD level 1 proses Maintenance data

Proses ini merupakan proses Maintenace data Distribusi Pemasaran Produk yang didalamnya terdapat proses Input data, Update data, Delete data dan Pencarian data.

Data detail retur jual Data retur jual Data Detail Retur Jual

Data Retur Jual

[Data Produk & Pelanggan] [Identitas Pelanggan]

14 Detail Retur Jual 15 Jenis Pelanggan

(67)

60

Keterangan:

Melalui gambar 3.9 dapat dilihat bahwa DFD level 1 ini terdiri dari empat buah proses yaitu Proses Input data, Delete data, Update data dan Pencarian data yang terdiri dari 2 buah entity yaitu :

a. Entity Divisi Pemasaran yaitu entity yang memberikan input data Pemasaran Produk, Pelanggan, Produk, dll kepada proses Pengolahan Data.

b. Entity Pelanggan yaitu entity yang memberikan input berupa Identitas Pelanggan dan Order Pembelian Produk.

c. Proses Input yang mengolah input data Pelanggan, Produk, Material, Jenis_Pelanggan, Jenis Order dan meghasilkan output berupa data Jalan, data desa, data kecamatan, data kabupaten, data Pelanggan, data Detail_Pelanggan, data material, data Detail_produk, yang disimpan di masing-masing database.

d. Proses Delete data yaitu proses Penghapusan data Inputtan dari data base.

e. Proses Update data proses yang mengolah data yang diambil dari masing-masing database yang kemudian disimpan kembali ke masing-masing database.

(68)

61

7. DFD level 1 proses Pembuatan laporan

[Data Detail Jual]

[Data Peramalan] [Data Material] [Data Penjualan]

[Data Pelanggan] [Laporan Distribusi Pemasaran]

Pimpinan 6 Pelanggan

5 Penjualan 3.1

Pelaporan

7 Material

17 Tramal 22 Detail Jual

Gambar 3.10. DFD level 1 Proses Pembuatan Laporan Pemantauan Distribusi Pemasaran Produk

Keterangan:

Melaui Gambar 3.10 DFD level 1 Proses Pembuatan laporan Pemantauan Distribusi Pemasaran Produk merupakan proses pembuatan laporan yang sangat diperlukan oleh pimpinan perusahaan.

3.2.5 Konseptual database dan ERD sistem informasi Pemantauan Distribusi Pemasaran Produk

(69)

62

yang lain. Dalam Perancangan sistem ini, penulis membuat beberapa Entity yang saling terkait untuk menyediakan data-data yang dibutuhkan oleh sistem yaitu:

1. Entity Kabupaten, menyimpan data Kabupaten di Bali.

2. Entity Kecamatan, menyimpan data Kecamatan di setiap Kabupaten di Bali.

3. Entity Desa, menyimpan data Desa di setiap Kecamatan di Bali. 4. Entity Jalan, menyimpan data Jalan.

5. Entity pelanggan, menyimpan data pelanggan. 6. Entity Produk, menyimpan data jenis produk. 7. Entity material, menyimpan data material.

8. Entity Jenis_Order, menyimpan data Jenis_Order dari masing-masing pelanggan.

(70)

63

Gambar 3.11. Physical Database Sistem Informasi Geografis Pemantauan Distribusi Pemasaran Produk CV. Mama & Leon di Bali

(71)

64

menggunakan simbol Entity. Di dalam ERD ini hanya dijelaskan hubungan antar tabel yang masing-masing tabel hanya berisikan nama-nama field dalam tabel beserta kode yang digunakan sebagai kunci dari masing-masing tabel yang digunakan sebagai dasar dalam relasi antar tabel. Lain halnya dengan konseptual database dimana didalam tabel selain terdapat field-field terdapat juga tipe dari field tersebut.

(72)

65

3.2.6 Strukture file

Setelah melalui tahapan perancangan sistem maka mulai dapat dibentuk struktur databasenya. Tabel-tabel database yang digunakan untuk pengolahan data pada sistem informasi Pemantauan Distribusi Pemasaran Produkini antara lain : Tabel Kabupaten

Nama : Kabupaten

Fungsi : Untuk menyimpan data Kabupaten Tabel 3.2. Tabel Kabupaten

Nama Field Type Lebar Constraint Keterangan

Kd_Kabupaten Char 5 PK Kode Kabupaten

Nm_Kabupaten Char 30 Nama Kabupaten

Tabel Kecamatan Nama : Kecamatan

Fungsi : Untuk menyimpan data Kecamatan Tabel 3.3. Tabel Kecamatan

Nama Field Type Lebar Constraint Keterangan

Kd_Kecamatan Char 5 PK Kode Kecamatan

Nm_Kecamatan Char 30 Nama Kecamatan

Kd_Kabupaten Char 5 FK Kode Kabupaten

Tabel Desa Nama : Desa

Fungsi : Untuk menyimpan data Desa Tabel 3.4. Tabel Desa

Nama Field Type Lebar Constraint Keterangan

Kd_Desa Char 5 PK Kode Desa

Nm_Desa Char 30 Nama Desa

(73)

66

Tabel Jalan Nama : Jalan

Fungsi : Menyimpan data Jalan Tabel 3.5. Tabel jalan

Nama Field Type Lebar Constraint Keterangan

Kd_Jalan Char 5 PK Kode Jalan

Nm_Jalan Char 40 Nama Jalan

Kd_Desa Char 5 FK Kode Desa

Tabel Jenis_Pelanggan Nama: Jenis_Pelanggan

Fungsi : Menyimpan data Jenis Pelanggan Tabel 3.6. Tabel Jenis Pelanggan

Nama Field Type Lebar Constraint Keterangan

Kd_Jenis_Pelanggan Char 5 Pk Kode Jenis Pelanggan Nm_Jenis_Pelanggan Char 40 Nama Jenis Pelanggan

Nama : DtJual

Fungsi : Menyimpan data penjualan akhir Tabel 3.7 Tabel DtJual

Nama Field Type Lebar Constraint Keterangan

(74)

67

Tabel Pelanggan Nama : Pelanggan

Fungsi : Menyimpan data Pelanggan Tabel 3.8. Tabel Pelanggan

Nama Field Type Lebar Constraint Keterangan

Kd_Pelanggan Char 5 PK Kode Pelangan

Nm_Pelanggan Char 40 Nama Pelanggan

Contac Person Char 40 Contac Person

Telepon Char 30 Telepon

Fax Char 30 Fax

Kd_Jenis_Pelanggan Char 5 Fk Kode Jenis Pelanggan

Kecamatan Char 30 Kecamatan

Desa Char 30 Desa

Jalan char 40 Jalan

Nomer Number 9 Nomer

Tabel Jenis Produk Nama : Produk

Fungsi : Menyimpan Data Jenis Produk Tabel 3.9. Tabel Jenis Produk

Nama Field Type Lebar Constraint Keterangan

Kd_Jenis_Produk Char 5 PK Kode Jenis Produk Nm_Jenis_Produk Char 20 Nama Jenis Produk

Tabel Warna Nama : Warna

Fungsi : Menyimpan Data Warna dari material Tabel 3.10. Tabel Warna

Nama Field Type Lebar Constraint Keterangan

Kd_Warna Char 5 PK Kode Warna

(75)

68

Tabel Material Nama : Material

Fungsi : Menyimpan Data Material Tabel 3.11. Tabel Material

Nama Field Type Lebar Constraint Keterangan

Kd_Material Char 5 PK Kode Material

Nm_Material Char 40 Nama Material

Kd_Jenis_Produk Char 5 FK Kode Jenis Material

Kd_Warna Char 5 FK Kode Warna

Lebar Number 9 Lebar Material

Harga Curency Harga Material

Tabel Penjualan Nama : Penjualan

Fungsi : Menyimpan Data Penjualan Tabel 3.12. Tabel Penjualan

Nama Field Type Lebar Constraint Keterangan

Kd_Penjualan Char 5 Pk Kode Penjualan

Tanggal Date Tanggal Penjualan

Kd_pelanggan Char 5 Fk Kode Pelanggan Nm_pelanggan Char 30 Nama Pelanggan Kd_jenis_pelanggan char 5 Kode jenis pelanggan Kd_kecamatan char 5 kode jenis kecamatan

(76)

69

Tabel Detail Penjualan Nama : Detail_jual

Fungsi : Menyimpan data Detail Penjualan Tabel 3.13. Tabel Detail Penjualan

Nama Field Type Lebar Constraint Keterangan

Kd_Penjualan Char 5 Fk Kode Penjualan

Tanggal date tanggal penjualan

Kd_pelanggan char 5 kode pelanggan

Kd_Kecamatan Char 5 Kode Lokasi

Kd_Jenis_Order Char 5 Fk Kode Jenis Order Kd_Material Char 5 FK Kode material Kd_Jenis_Produk Char 5 Fk Kode Jenis Produk

Kd_Warna Char 5 Fk Kode Warna Material

Jumlah Number 9 Jumlah Material

Harga Currency Harga Material

Total Curency Total harga Perbarang

Tabel Retur Penjualan Nama : Retur

Fungsi : Menyimpan Data Retur Penjualan Tabel 3.14. Tabel Retur Penjualan

Nama Field Type Lebar Constraint Keterangan

Kd_Retur Char 5 Pk Kode Retur Penjualan

Tanggal Date Tanggal Retur

Kd_Penjualan Char 5 Fk Kode Penjualan

Gambar

grafik dalam bermacam-macam format yang berbeda untuk memudahkan
Gambar 2.3.  Simbol - Simbol Dalam Sistem Flow
Gambar 3.1. Sistem Flow Diagram Manual Distribusi Produk
Gambar 3.2. Sistem Flow Diagram Terkomputerisasi Distribusi Produk
+7

Referensi

Dokumen terkait

Nilai NPV usahatani jeruk nipis ini pada tingkat diskonto 10 persen adalah sebesar Rp 55.345.282, nilai ini menunjukkan bahwa usahatani jeruk nipis di Desa Marjanji

Berdasarkan definisi karakter dan subkarakteristik aspek functionality , pengujian dilakukan dengan checklist daftar fungsi untuk melihat kesesuaian kesatuan fungsi

(2) Pendekatan kompetensi yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru pada sekolah MTsN adalah: Pendekatan kepemimpinan lain juga kepala

(1) Seksi Pengembangan Kawasan Permukiman mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, kordinasi, integrasi, sinkronisasi,

kepadamu beberapa latihan sadar penuh hadir utuh ( mindfulness ) yang selama ini saya lakukan, meskipun saya masih berusaha melatihnya dengan tekun dan sabar sampai

Segala kegiatan organisasi pendidikan mulai dari perencanaan hingga pengawasan, bahkan pemberian umpan balik tidak memiliki arti jika tidak direkam

Sehubungan dengan proses Prakualifikasi yang akan dilakukan, Penyedia Barang/Jasa diminta mempersiapkan dan menyampaikan dokumen- dokumen kualifikasi yang dipersyaratkan

Penelitian ini adalah yang bersifat deskriptif dengan desain penelitian crossectional untuk mengetahui gambaran konsumsi sumber vitamin dan mineral, status gizi,