• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Alat Pemesanan Menu Makanan Otomatis Berbasis Microcontroller dengan Komunikasi TCP/IP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Alat Pemesanan Menu Makanan Otomatis Berbasis Microcontroller dengan Komunikasi TCP/IP."

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN ALAT PEMESANAN MENU MAKANAN OTOMATIS BERBASIS MICROCONTROLLER

DENGAN KOMUNIKASI TCP/IP

Nama : Priscilia Miraditya Nim : 09.41020.0082 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Komputer

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

ABSTRAK

Keberadaan restoran, cafe, dan sejenisnya makin marak belakangan ini.

Sehingga memunculkan persaingan bisnis antara restoran satu dengan yang

lainnya. Pelayanan yang tidak maksimal dikarenakan jumlah pelayan yang kurang

memadai menjadi salah satu faktor utama. Dari permasalahan tersebut maka pada

tugas akhir ini dibuat sebuah sistem untuk memaksimalkan pelayanan dengan

berbasis microcontroller dengan Moving sign display dan komunikasi TCP/IP.

Microcontroller adalah single chip komputer yang memiliki kemampuan untuk

diprogram dan digunakan untuk tugas-tugas yang berorientasi kontrol. TCP/IP

merupakan protocol yang bersifat connection oriented.

Dalam tugas akhir ini menghasilkan perbandingan sistem yang sudah

ada. Sistem ini terdiri dari sebuah perangkat keras dan sebuah software yang

berkomunukasi dengan komunikasi TCP/IP. Kegunaan komunikasi TCP/IP pada

tugas akhir ini adalah agar server dapat menerima data dari beberapa client secara

bersamaan.

Berdasarkan hasil pengujian tugas akhir ini, dapat disimpulkan bahwa

perangkat keras dan perangkat lunak dapat melakukan komunikasi dengan

komunikasi TCP/IP. Data yang diterima dengan komunikasi ini lengkap dan

membutuhkan waktu yang singkat, dikeranakan data dapat diterima secara

bersamaan tanpa perlu bergantian.

Keyword: restoran, TCP/IP,Moving sign display.

(3)

Halaman

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Masalah ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Restoran ... 6

2.2 TCP/IP ... 7

2.3 Microcontroller ... 11

2.3.1 Microcontroller AVR... ... 12

2.3.2 Fasilitas ATMega 16 ... 12

2.4 Internet Protokol TCP/IP ... 14

2.5 Transmisi Data ... 16

2.5.1 Transmisi Data Serial... ... 18

2.6 WIZ110SR... ... 19

(4)

2.7.3 Serial Configuration... ... 23

2.8 Keypad... ... 24

2.9 Moving Sign ... 25

BAB III Metode Penelitian ... 26

3.1 Metode Penelitian... 26

3.2 Perancangan Hardware ... 28

3.2.1 Rangkaian Microcontroller... ... 28

3.2.2 Rangkaian Keypad 3x4... ... 30

3.2.3 Moving Sign Display... ... 32

3.2.4 Rangkaian Max232... ... 35

3.2.5 Konfigurasi WIZ110SR... ... 36

3.3 Perancangan Perangkat Lunak (Software) ... 37

3.3.1 Perancangan Program Microcontroller... ... 38

3.4 Perancangan Aplikasi Pemesanan Menu Makanan... 39

3.4.1 Aplikasi Simulasi... ... 39

3.4.1.1 Simulasi Keypad ... ... 40

3.4.1.2 Simulasi Microcontroller Client ... ... 43

3.4.1.3 Simulasi Server... ... 45

BAB IV Hasil dan Pembahasan ... 48

4.1. Pengujian Sistem Minimum ... 48

4.1.1 Tujuan Pengujian ... 48

4.1.2 Peralatan yang digunakan ... 48

(5)

4.2 Pengujian Keypad ... 51

4.2.1 Peralatan yang digunakan ... 51

4.2.2 Prosedur Pengujian ... 52

4.2.3 Hasil pengujian ... 52

4.3 Pengujian Pengiriman data dari Moving Sign ke Microcontroller 53

4.3.1 Tujuan Pengujian ... 53

4.3.2 Peralatan yang digunakan ... 53

4.3.3 Prosedur Pengujian ... 53

4.3.4 Hasil pengujian ... 54

4.4 Pengujian Pengiriman data dari Microcontroller ke PC Server .... 54

4.4.1 Tujuan Pengujian ... 54

4.4.2 Peralatan yang digunakan ... 54

4.4.3 Prosedur Pengujian ... 55

4.4.4 Hasil pengujian ... 55

4.5 Pengujian Pengiriman data dari PC Server ke Microcontroller .... 59

4.5.1 Tujuan Pengujian ... 59

4.5.2 Peralatan yang digunakan ... 59

4.5.3 Prosedur Pengujian ... 59

4.5.4 Hasil pengujian ... 60

4.6 Pengujian Keseluruhan Sistem ... 61

4.8.1 Tujuan Pengujian ... 61

4.8.2 Peralatan yang digunakan ... 61

(6)

BAB V PENUTUP ... 70

5.1. Kesimpulan ... 67

5.2. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(7)

1.1 Latar Belakang Masalah

Keberadaan restoran, cafe, dan sejenisnya makin marak belakangan ini.

Sehingga memunculkan persaingan bisnis antara restoran satu dengan yang

lainnya. Salah satunya tentang pelayanan, kebanyakan restoran menggunakan

pelayan untuk melayani pemesanan menu makanan. Jika pelayanan ingin

maksimal dan lebih unggul dengan restoran lainnya maka pihak pemilik rumah

makan harus menyediakan tenaga pelayan yang sebanding dengan jumlah meja

pelangan yang ada. Tetapi pada kenyataan jumlah pelayan yang ada tidak

sebanding dengan jumlah meja pelanggan, sehingga menyebabkan pelayanan

yang tidak maksimal.

Dari permasalahan di atas maka pada tugas akhir ini akan dibuat sistem

untuk memaksimalkan pelayanan. Pada tahun 2006, Yogi Poedyantoro telah

membuat suatu sistem dengan judul “Sistem Pemesanan Menu Makanan pada

Rumah Makan Berbasis Mikrokontroller”. Sistem yang digunakan masih

menggunakan komunikasi serial, display yang digunakan menggunakan LCD

16x2 dan tidak dapat menerima pesanan secara bersamaan.

Pada penelitian ini penulis membuat sebuah sistem yang berfungsi untuk

mengembangkan sistem yang sudah ada tersebut. Sistem ini terdiri dari sebuah

perangkat yang tersedia di masing-masing meja, terdiri dari moving sign display

yang berfungsi menampilkan data dan keypad yang berfungsi untuk memasukkan

(8)

data. Sehingga pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk memesan menu yang

diinginkan.

Mikrokontroler yang dipergunakan alat ini berguna sebagai slave yang

menjalankan perintah dari server(PC). Mikrokontroler umumnya bekerja

berdasarkan I/O (Input/Output) yang digunakan. Masukkan pada mikrokontroler

dapat berupa data. (Gozali, 2007)

Transmission Control Protocol (TCP) adalah protocol berorientasi koneksi

untuk beberapa jenis didistribusikan aplikasi. TCP dapat diandalkan terutama

jaringan tetap tradisional. Dengan munculnya cepat jaringan nirkabel, TCP telah

berkinerja buruk dalam format aslinya. Kinerja TCP terpengaruh karena berbagai

macam faktor termasuk jendela kemacetan, ukuran paket maksimum, coba lagi

batas, pemulihan mekanisme, mekanisme cadangan dan mobilitas. Untuk

mengatasi kekurangan asli TCP, beberapa modifikasi telah diperkenalkan untuk

meningkatkan kualitas jaringan. (Elmannai,2012)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dibuat perumusan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana membuat user interface menggunakan moving sign dan keypad.

2. Bagaimana pengiriman data dari microcontroller client ke server

menggunakan TCP/IP.

3. Bagaimana supaya server dapat menerima dan mengolah data dari beberapa

client.

(9)

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan masalah dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Komunikasi antara PC dengan minimum sistem menggunakan komunikasi

TCP/IP.

2. Sebagai simulasi hanya disediakan satu perangkat yang terdiri dari minimum

sistem, moving sign dan keypad.

3. Program pada PC menggunakan Perangkat Visual.

4. Keypad yang digunakan 3x4.

5. Display yang digunakan adalah MAESTRO moving sign.

1.4 Tujuan

Tujuan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Membuat user interface menggunakan moving sign display dan keypad.

2. Pengiriman data dari microcontroller client ke server menggunakan TCP/IP.

3. Server dapat menerima dan mengolah data dari beberapa client.

4. Membuat laporan menu yang sedang dipesan.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan didalam memahami persoalan dan pembahasannya,

maka penulisan laporan Tugas Akhir ini dibuat dengan sistematika sebagai

(10)

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dikemukakan hal-hal yang menjadi latar belakang,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai

serta sistematika penulisan laporan tugas akhir ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini dibahas secara singkat teori-teori yang berhubungan

dan mendukung dalam pembuatan tugas akhir ini. Adapun teori

yang dibahas meliputi : Perkembangan restoran saat ini, Konsep

dasar TCP/IP, Konsep Dasar Microcontroller, Penggunaan

WIZ110SR sebagai modul ethernet, keypad 3x4, serta moving sign

sebagai display yang digunakan.

BAB III PERANCANGAN HARDWARE dan SISTEM

Pada bab ini dibahas tentang gambaran umum dan perancangan

dari hardware dan aplikasi yang dibuat. Perancangan hardware

meliputi pembuatan minimum sistem menggunakan ATMega16,

pembuatan user interface menggunakan moving sign dan keypad,

dan WIZ110SR sebagai modul ethernet.

BAB IV IMPLEMENTASI dan EVALUASI

Pada bab ini dibahas tentang implementasi dari hardware yang

dibuat secara keseluruhan serta melakukan pengujian terhadap

hardware yang dibuat untuk mengetahui apakah hardware tersebut

dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan

yang diharapkan. Pengujian hardware dilakukan pada scanning

(11)

pengiriman data dari beberapa microcontroller client ke komputer

server menggunakan komunikasi TCP/IP, dan pengolahan

penerimaan data dari beberapa client yang diterima oleh server.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini dibahas tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan

dan saran yang ada pada bab ini didapatkan dari hasil evaluasi

aplikasi, sedangkan saran akan menjelaskan masukan untuk

(12)

2.1 Restoran

Restoran adalah sebuah industri yang luar biasa dan hampir tidak pernah

mati. Industri yang penuh potensi, prospek, berkembang dengan sangat cepat.

Usaha restoran membutuhkan ketekunan pengolahan dengan ketelitian,

kecermatan, dan kerja keras, serta bukan sekedar cara memasak yang enak saja

namun harus diperhatikan juga secara terus menerus semua bidang yang

berkaitan. Pengadaan peralatan, perlengkapan, bahan mentah, pengendalian

kualitas bahan, pengolahan dengan proses dan resep yang standar, merupakan

faktor yang penting bagi keberhasilan usaha restoran. Faktor-faktor lain yang ikut

mempengaruhi adalah selera dan keluhan pelanggan, faktor hukum, kegiatan

promosi, masalah karyawan, pendanaan, penetapan harga, citra restoran, dan

sebagainya. (Irene, 2013)

Keberadaan restoran, cafe, dan sejenisnya makin marak belakangan ini.

Sehingga memunculkan persaingan bisnis antara restoran satu dengan yang

lainnya. Salah satunya tentang pelayanan, kebanyakan restoran menggunakan

pelayan untuk melayani pemesanan menu makanan. Jika pelayanan ingin

maksimal dan lebih unggul dengan restoran lainnya maka pihak pemilik rumah

makan harus menyediakan tenaga pelayan yang sebanding dengan jumlah meja

pelangan yang ada. Tetapi pada kenyataan jumlah pelayan yang ada tidak

sebanding dengan jumlah meja pelanggan, sehingga menyebabkan pelayanan

yang tidak maksimal.

(13)

2.2 TCP/IP

TCP merupakan protokol yang bersifat connection oriented. Artinya

sebelum proses transmisi data terjadi, dua aplikasi TCP harus melakukan

pertukaran kontrol informasi (handshaking). TCP juga bersifat reliable karena

menerapkan fitur deteksi kesalahan dan retransmisi apabila ada data yang rusak.

Sehingga keutuhan data dapat terjamin. Sedangkan byte stream service artinya

paket akan dikirimkan ke tujuan secara berurutan (sequencing).

Protokol TCP bertanggung jawab untuk pengiriman data dari sumber ke

tujuan dengan benar. TCP dapat mendeteksi kesalahan atau hilangnya data dan

melakukan pengiriman kembali sampai data diterima dengan lengkap. TCP selalu

meminta konfirmasi setiap kali data dikirim, untuk memastikan apakah data telah

sampai di tempat tujuan. Kemudian TCP akan mengirimkan data berikutnya atau

melakukan retransmisi (pengiriman ulang) apabila data sebelumnya tidak sampai

atau rusak. Data yang dikirim dan diterima kemudian diatur berdasarkan nomor

urut.

Tabel 2.1 Bagan Segmen TCP

BIT OFFSET 0-3 4-7 8-15 16-31

0 Source Port Destination

Port

32 Sequence Number

64 Acknowledgment Number

96 Data Offset Reserved CWR|ECE|URG|ACK|PSH|RST|SYN|FIN| Window Size

128 Checksum Urgent Pointer

160 OPTIONAL

160/192+ DATA

(14)

Keterangan :

1. Source Port (16 bits) : Berisi informasi port pengirim

2. Destination Port (16 bits) : Berisi informasi port penerima

3. Sequence Number (32 bits) : Berupa sequence number yang terdiri

atas dua kondisi berikut:

a. Jika flag SYN di-set (yang ada di bagian field Flags), maka

field ini berisi awal (inisial) dari sequence number.

b. Jika flag SYN tidak di-set, maka nilai pada field ini merupakan

sequence number.

4. Acknowledgement atau ACK (32 bits) : jika flag ACK di-set, maka

nilai pada field ini adalah nilai sequence number berikutnya yang

di-“harapkan” oleh penerima.

5. Data offset (4 bits) : Menunjukan ukuran TCP header. Total header

sepanjang 32-bit words. Ukuran minimum header adalah 5 word.

Data offset juga merupakan awal dari data.

6. Reserved (4 bits) : Untuk keperluan tertentu di masa akan datang.

Nilai pada field ini semestinya adalah zero (nol).

7. Flags (8 bit) : field untuk kontrol bit (masing-masing 1 bit), yaitu :

a. CWR (Congestion Windows Reduced)

b. ECE (ECN-Echo)

c. URG (URGent)

d. ACK (ACKnowledgement)

e. PSH (Push function)

(15)

g. SYN (Synchronize)

h. FIN (Finish)

8. Window (16 bits) : menunjukan ukuran window penerima (receive

window). Agar data dapat diterima dengan baik maka diperlukan

pengaturan ukuran jumlah byte optimal yang ditentukan oleh field

ini.

9. Checksum (16 bits) : digunakan untuk error-checking dari header

dan data

10. Urgent pointer (16 bits) : digunakan untuk sequence number yang

menandakan urgent data byte terakhir.

11. Option (Variable bits) : Berisi berbagai opsi berupa angka sebagai

berikut :

a. 0-End of option list

b. 1-No operation list

c. 2-Maximum segment size

d. 3-Window scale

e. 4-Selective Acknowledgement

f. 5,6,7

g. 8-Timestamp

(16)

Sumber : Cisco CCNA & Jaringan Komputer

Gambar 2.1 Pengiriman data menggunakan TCP

Pada Gambar 2.1 terlihat komunikasi menggunakan TCP antara host A

dan host B. Bahwa untuk memulai membuka suatu hubungan, host A harus

terlebih dahulu mengirimkan paket SYN. Setelah host B menerima paket tersebut,

lalu mengirim paket SYN serta meng-ACK paket SYN yang berasal dari host A.

saat host A menerima paket ini, dia akan meng-ACK serta mengirimkan data

miliknya. Koneksi kemudian terbuka.

Setelah koneksi terbuka, host A mengirim paket data yang sudah di beri

nomer. Setiap kali sebuah paket tiba di host B, maka host B akan mengeceknya

dan mengirim ACK yang menandakan paket telah diterima dengan selamat.

Proses ini berlangsung berulang-ulang hingga seluruh paket dikirim semuanya

dengan selamat.

Setelah paket terakhir dikirim, host A mengirim ACK dan FIN yang

(17)

mengirim paket FIN kepada host A. Selanjutnya host A meng-ACK paket FIN

yang berasal dari host B, maka koneksi pun diputus.

Protokol TCP sangat cocok digunakan untuk koneksi yang membutuhkan

kehandalan tinggi, seperti aplikasi telnet, ssh, ftp, http, dan beberapa layanan

lainnya. (Sofana, 2009)

2.3 Microcontroller

Microcontroller adalah single chip komputer yang memiliki kemampuan

untuk diprogram dan digunakan untuk tugas-tugas yang berorientasi kontrol.

Karena kemampuannya yang tinggi, bentuknya yang kecil, konsumsi dayanya

yang rendah dan harga yang murah maka microcontroller begitu banyak

digunakan di dunia. Microcontroller digunakan mulai dari bidang elektronik,

otomotif, industri, telekomunikasi, medis, sampai dengan pengendali robot serta

persenjataan militer. AVR merupakan seri microcontroller CMOS 8-bit buatan

Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Hampir

semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 register

general purpose, timer/counter fleksibel dengan mode compare, interrupt internal

dan eksternal, serial UART, programmable Watchdog Timer dan mode power

saving. Beberapa diantaranya mempunyai ADC dan PWM internal. AVR juga

mempunyai In-System Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori

program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI.

(18)

2.3.1 Microcontroller AVR

Secara historis, mikrokontroler seri AVR pertama kali diperkenalkan ke

pasaran sekitar tahun 1997 oleh perusahaan Atmel. Mikrokontroler AVR diklaim

memiliki arsitektur dan set instruksi yang benar-benar baru dan berbeda. AVR

merupakan mikrokontroler dengan arsitektur RISC (Reduce Instruction Set

Computer) dengan lebar bus data 8 bit. Frekuensi kerja mikrokontroler AVR ini

pada dasarnya sama dengan frekuensi osilator sehingga hal tersebut menyebabkan

kecepatan kerja AVR untuk frekuensi osilator yang sama akan dua belas kali lebih

cepat dibandingkan dengan mikrokontroler seri AT89S51/52. (Susilo, 2010).

2.3.2 Fasilitas ATmega 16

MicrocontrollerAdvance Virtual RISC (AVR) merupakan microcontroller

yang dibuat oleh perusahaan Atmel. Jenis microcontroller ini sangat banyak

digunakan oleh para pengembang peralatan-peralatan elektronika.

Microcontroller yang digunakan pada Tugas Akhir ini yaitu ATMega16.

ATMega16 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz membuat

disainer sistem untuk mengoptimasi konsumsi daya versus kecepatan proses.

Beberapa keistimewaan dari AVR ATMega16 antara lain:

1. Advanced RISC Architecture

a. 131 Powerful Instructions – Most Single Clock Cycle Execution

b. 32 x 8 General Purpose Fully Static Operation

c. Up to 16 MIPS Throughput at 16 MHz

d. On-chip 2-cycle Multiplier

2. Nonvolatile Program and Data Memories

(19)

b. Optional Boot Code Section with Independent Lock Bits

c. 512 Bytes EEPROM

d. 1K Bytes Internal SRAM

e. Programming Lock for Software Security

3. Peripheral Features

a. Two 8-bit Timer/Counters with Separate Prescalers and Compare Modes

b. One 16-bit Timer/Counter with Separate Prescaler, Compare Mode, and

Capture Mode

c. Real Time Counter with Separate Oscillator

d. Four PWM Channels

e. 8-channel, 10-bit ADC

f. Byte-oriented Two-wire Serial Interface

g. Programmable Serial USART

h. Master/Slave SPI Serial Interface

4. Special Microcontroller Features

a. Power-on Reset and Programmable Brown-out Detection

b. Internal Calibrated RC Oscillator

c. External and Internal Interrupt Sources

d. Six Sleep Modes: Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Powerdown,

Standby and Extended Standby

5. I/O and Package

a. 32 Programmable I/O Lines

b. 40-pin PDIP, 44-lead TQFP, 44-lead PLCC, and 44-pad MLF

(20)

a. 2.7 - 5.5V for Atmega16L

b. 4.5 - 5.5V for Atmega16

Pada Gambar 2.2 merupakan susunan kaki standar 40 pin microcontroller

AVR ATMega 16.

Sumber : Datasheet ATMega 16

Gambar 2.2. Konfigurasi Port I/O ATMega 16

2.4 Internet Protokol TCP/IP

Internet protocol suite atau Transmission Control Protocol/Internet

Protocol (TCP/IP ) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh

komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke

komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri

sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite).

Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data

tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem

(21)

Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal

1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan

komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas. TCP/IP

merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap

mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di

mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang

disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengijinkan hingga beberapa ratus

juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet.

Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk

menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan

keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.

Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat

semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet.

Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society

(ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task

Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema

pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut

sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.

Secara umum lapisan protokol dalam jaringan komputer dapat dibagi atas

tujuh lapisan. Dari lapisan terbawah hingga tertinggi dikenal physical layer, link

layer, network layer, transport layer, session layer, presentation layer dan

application layer. Masing-masing lapisan mempunyai fungsi masing-masing dan

(22)

2.5 Transmisi Data

Data biasanya dikirim dari komputer ke peralatan lain.

(Muthusubramanian, 2000). Mode Transmisi data dapat digolongkan menjadi dua

bagian berdasarkan cara pengiriman datanya yaitu :

1. Transmisi Serial

Data dikirimkan 1 bit demi 1 bit lewat kanal komunikasi yang telah

dipilih.

2. Transmisi Paralel

Data dikirim sekaligus misalnya 8 bit bersamaan melalui 8 kanal

komunikasi, sehingga kecepatan penyaluran data tinggi, tetapi karakteristik kanal

harus baik dan mengatasi masalah “Skew” yaitu efek yang terjadi pada sejumlah

pengiriman bit secara serempak dan tiba pada tempat yang dituju dalam waktu

yang tidak bersamaan.

Untuk dapat melakukan pengiriman data maka mode transmisi dapat pula

dibedakan berdasarkan cara sinkronisasinya yaitu sebagai berikut :

1. Asinkron.

Pengiriman data dilakukan 1 karakter setiap kali, sehingga penerima harus

melakukan sinkronisasi agar bit data yang dikirim dapat diterima dengan benar.

Berikut ini adalah beberapa ciri dari sinkronisasi asinkron :

a. Trasmisi kecepatan tinggi.

b. Satu karakter dengan yang lainnya tidak ada waktu antara yang tetap.

c. Bila terjadi kesalahan maka 1 blok data akan hilang.

d. Membutuhkan startpulse/startbit (tanda mulai menerima bit data).

(23)

f. Tiap karakter diakhiri dengan stop pulse/stop bit.

g. Dikenal sebagai start-stop transmission.

2. Sinkron.

Pengiriman sinkron merupakan pengiriman data dimana penerima dan

pemancar melakukan sinkronisasi terlebih dahulu dengan menggunakan sebuah

clock dalam melakukan sinkronisasi. Berikut ini adalah beberapa ciri dari

sinkronisasi sinkron :

a. Pengiriman dilakukan per-blok data.

b. Sinkronisasi dilakukan setiap sekian ribu bit data.

c. Transmisi kecepatan tinggi.

d. Tiap karakter tidak memerlukan bit awal/akhir.

e. Dibutuhkan 16-32 bit untuk sinkronisasi.

f. Bila terjadi kesalahan, 1 blok data akan hilang.

g. Pemakaian saluran komunikasi akan efektif, karena transmisi hanya

dilakukan bila dimiliki sejumlah blok data.

h. Pengirim dan penerima bekerja sama, karena sinkronisasi dilakukan dengan

mengirimkan pola data tertentu (karakter sinkronisasi) antara pengirim dan

penerima.

3. Isokron

Merupakan kombinasi antara asinkron dan sinkron. Tiap karakter diawali

dengan start bit dan diakhir data ditutup dengan stop bit, tetapi pengirim dan

(24)

2.5.1 Transmisi Data Serial

Transmisi data secara serial adalah transmisi data di mana data tersebut

akan dikirimkan tiap bit dalam satuan waktu.

Terdapat dua cara dalam mentransmisikan data secara serial, yaitu secara

synchronous dan asynchronous. Transmisi secara synchronous yaitu pengiriman

data serial bersamaan dengan sinyal clock, sedangkan asynchronous yaitu

pengiriman data serial tidak bersamaan dengan sinyal clock sehingga receiver

harus membangkitkan sinyal clock sendiri (tidak perlu sinkronisasi). Berdasarkan

arah proses komunikasi serial terdapat tiga metode, yaitu Simplex, Half-Duplex,

dan Full-duplex.

Satuan kecepatan transfer data (baudrate) pada komunikasi serial adalah

bits per second (bps). Untuk menjaga kompatibilitas dari beberapa peralatan

komunikasi data yang dibuat oleh beberapa pabrik, pada tahun 1960 Electronics

Industries Association (EIA) menstandarkan antarmuka serial dengan nama

RS232. Gambar 2.3 adalah pin serial dan Tabel 2.2 adalah penjelasan dari Pin

serial tersebut (Wahyuni, 2013).

Gambar 2.3. Pin Serial

Tabel 2.2. Penjelasan Pin Serial

PIN NAMA DESKRIPSI

1 CD Carrier Detect

2 RXD Receive Data

3 TXD Transmit Data

4 DTR Data Terminal Ready

(25)

6 DSR Data Set Ready

7 RTS Request To Send

8 CTS Clear To Send

9 RI Ring Indicator

2.6. WIZ110SR

WIZ110SR merupakan modul serial to ethernet gateway yang beredar

dipasaran. Modul ini digunakan untuk menghubungkan antara komputer server

dengan microcontroller agar dapat berkomunikasi. Modul yang digunakan pada

Tugas Akhir yaitu WIZ110SR. WIZ110SR digunakan untuk mengubah data serial

ke format data TCP/IP (Ethetnet). WIZ110SR mempunyai karateristik sebagai

berikut:

1. Berbasis W5100 & GC89L591A0.

2. Protokol TCP, UDP, IP, ARP, ICMP, MAC, PPPoE.

3. Antarmuka ethernet 10/100 Mbps (auto).

4. Antarmuka UART RS232, hingga 230 Kbps.

5. Catu daya 5V DC. [Wiznet, 2007].

Modul WIZ110SR tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Sumber : WIZ110SR User’s Manual

(26)

Spesifikasi dari modul WIZ110SR dapat dilihat pada Tabel 2.3 serta pinout

port serial dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Tabel 2.3 Spesifikasi WIZ110SR

ITEM DESCRIPTION

MCU 8051 Compliant

(having internal 26K Flash, 16K SRAM, 2K EEPROM)

TCP/IP W5100 ( Ethernet PHY Embedded)

Network Interface 10/100 Mbos auto-sensing RJ-45 Connector

Serial Interface RS232

Serial Signal TXD, RXD, RTS, CTS, GND

Serial Parameters

Parity : None, Even, Odd Data Bits : 7,8

Flow Control : None, RTS/CTS, XON/XOFF Speed : up to 230Kbps

Input Voltage DC 5V

Power Consumption Under 180mA

Temperature 0°C~ 80°C (operation), -40°C ~ 85°C (storage)

Humidity 10~90%

Sumber : WIZ110SR User’s Manual

Gambar 2.5. Pinout Port Serial Modul WIZ110SR

Penjelasan dari port serial dari modul WIZ110SR dapat dilihat pada

Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Konfigurasi Pin WIZ110SR

Pin Number Signal Description

1 NC Not Connected

2 RxD Receive Data

3 TxD Transmit Data

4 DTR Data Terminal Ready

(27)

6 DSR Data Set Ready

7 RTS Request To Send

8 CTS Clear To Send

9 NC Not Connected

2.7.1 Konfigurasi Network

Sumber : WIZ110SR User’s Manual

Gambar 2.6 Layar Editor Konfigurasi Network

Pada Gambar 2.6 dapat diberikan penjelasan sebagai berikut :

a. Menunjukkan versi firmware dari modul WIZ110SR.

b. Memonitor status dan pesan dari koneksi serial melalui terminal.

c. Menampilkan MAC address dari setiap modul WIZ110SR yang terhubung

dalam satu jaringan.

(28)

e. Mengisi subnet mask dari modul WIZ110SR.

f. Mengisi alamat gateway dari modul WIZ110SR.

g. Mengisi alamat IP dari server ketika modul dalam mode client.

h. Mengisi alamat DNS server yang digunakan modul WIZ110SR.

i. Mengaktifkan DHCP server pada modul WIZ110SR.

j. Menggunakan mode UDP.

k. Memilih modenetwork dari modul WIZ110SR yang tersedia dalam tiga mode

yaitu servermode, clientmode, dan mixedmode.

l. Pencarian langsung melalui IP.

2.7.2. Network Mode

1. TCP Server Mode

Mode ini, WIZ110SR menunggu koneksi dari client. Mode ini sangat

berguna untuk memonitoring perangkat yang ingin terhubung dengan perangkat

dimana modul ini dipasang. Jika menjalankan mode ini ip address, subnet,

gateway dan local port harus diisi supaya setting network dari server yang harus

diketahui client agar terhubung ke server. Pada mode ini serial device dapat

berkomunikasi dengan beberapa ethernetdevice sekaligus.

2. TCP Client Mode

Mode ini modul akan mencari server dan membuat koneksi ke server. Jika

menjalankan mode ini ip address, subnet, gateway, dns dan local port harus diisi.

Perbedaanya dengan setting server adalah ketika modul menjadi client, maka kita

harus mengetahui settingnetwork dari server seperti IP address, subnet, dan port,

(29)

mode ini serial device hanya dapat berkomunikasi dengan satu ethernet device

yaitu server yang terhubung dengan modul ini.

3. MixedMode

Mode ini modul awalnya akan standby beroperasi seperti mode server dan

menunggu adanya koneksi dari client. Ketika ada client yang terhubung, maka

modul ini akan menjadi mode server biasa. Tetapi apabila ada data serial yang

masuk melalu port serial sebelum ada client yang terhubung, maka modul ini akan

berubah menjadi modeclient dan mencari server untuk menghubungkan koneksi.

2.7.3. Serial Configuration

Sumber : WIZ110SR User’s Manual

Gambar 2.7 Layar Editor Konfigurasi Serial

Pada Gambar 2.7 dapat diberikan penjelasan sebagai berikut :

a. Baudrate adalah kecepatan atau jumlah data yang dapat ditransfer dalam satuan

detik.

(30)

c. Parity adalah bit tambahan yang digunakan untuk mengecek data yang dikirim

valid atau tidak.

d. Stop bit adalah bit penanda untuk tranmisi data apabila sudah selesai.

e. Flow adalah pengaturan untuk mengatur aliran data baik melalui hardware atau

software (Wiznet, 2007).

2.7. Keypad

Keypad yang digunakan adalah keypad matrik 3x4 yang terdiri dari tombol

‘0’ sampai ‘9’ dan tanda ‘*’ dan pagar. Keypad ini mempunyai delapan pin, yang

terdiri dari 4 pin baris, 3 pin kolom, dan sebuah common. Jika kita menekan

tombol ‘1’ maka baris 1 dan kolom 1 akan terhubung dengan common. Gambar

keypad bisa dilihat pada Gambar 2.8.

[image:30.595.92.509.307.566.2]

Sumber : COM-08653 datasheet

Gambar 2.8 Keypad

Sehingga bila tidak terhubung dengan common maka di kaki tersebut kita

akan mendapatkan kondisi high (1) (robotics, 2011). Kondisi pin keypad dapat

(31)
[image:31.595.98.500.85.519.2]

Tabel 2.5 Kondisi pin keypad

2.8. Moving Sign

Moving sign adalah display lampu LED bergerak yaitu salah satu media

elektrik yang sangat berguna untuk sarana iklan, informasi dan dekorasi kantor

dan perkotaan. Sangat beda dengan spanduk yang sifatnya hanya nonpermanen (

karena cepat rusak). Moving sign bisa diubah tampilannya sewaktu-waktu

menggunakan komputer sehingga sangat praktis (Teguh, 2011).

Moving sign yang dapat diprogram untuk menampilkan karakter beserta

gerakan animasinya. Pada moving sign ini terdapat jam dan kalender. Dilengkapi

dengan software editor dan simulator, dimana terdapat editor huruf/ font sehingga

user dapat membuat hurufnya sendiri (PT. Arion Indonesia, 2013).

Kemampuan dan Fungsi dari alat ini dapat beraneka sesuai dengan inovatif

dan pemikiran orang-orang. Akan tetapi pada dasarnya alat ini memiliki beberapa

fungsi yaitu menampilkan jam sebagai saran umum, menampilkan tulisan yang

berguna untuk penyedia promosi dan iklan bagi empunya moving sign, Sebagai

(32)

penambah daya tarik di berbagai prasarana (Toko, Hotel, papan nama, counter,

penulisan label harga, dll)

Gambar moving sign display dapat dilihat pada Gambar 2.9.

(33)

3.1 Metode Penelitian

Penelitian dilakukan berdasarkan tahapan yang telah disusun. Tahapan

umum penelitian dibuat dalam sebuah skema kerja yang menggambarkan alur

pengerjaan penelitian. Tahapan penelitian secara umum dijelaskan dalam skema

[image:33.595.89.505.272.709.2]

pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Skema umum penelitian

1. Sistem minimum mikrokontroller 2. Moving sign display 3. Keypad 3x4

4. Wiz110SR 5. Implementasi

seluruh hardware

1. CV AVR

2. Visual Basic 6.0

1. Menampilkan karakter ke moving sign

2. Komunikasi beberapa client ke server

Implementasi hardware dan software Pembuatan hardware

Pembuatan software

Karakteristik alat

Pengambilan data

Analisis

Kesimpulan

(34)

Komputer Server

Microcontroller Moving

Sign

Converter TCP/IP

WIZ110SR keypad

T

CP

/I

P

Pada penelitian terdapat tahapan akuisisi data dan analisi data yang

[image:34.595.93.494.148.529.2]

dijelaskan oleh blok diagram pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Blok Diagram

Pada bagian akuisisi data, terdapat keypad, moving sign display, dan

microcontroller. Microcontroller yang digunakan pada tugas akhir ini adalah

ATMega16 yang mempunyai fungsi sebagai pengolah data yang diperoleh dari

inputan keypad yang kemudian akan ditampilkan ke moving sign. Selanjutnya,

data-data yang diterima microcontroller dikirim ke komputer server melalui

konverter TCP/IP. Konverter TCP/IP yang digunakan adalah WIZ110SR. Proses

ini dilakukan setiap 5 detik sekali agar tidak ada menu yang belum terdaftar.

R

S

(35)

Bagian analisis data merupakan bagian untuk mengelola data yang sudah

ada untuk mendapatkan kesimpulan. Dengan tujuan untuk mempermudah proses

analisis data, dibuatlah aplikasi analisis data dengan Visual Basic 6.0. Aplikasi ini

bertujuan untuk membaca semua data yang tersimpan pada PC server. Semua data

yang berjumlah ratusan tersebut akan diseleksi sesuai dengan jenisnya, yaitu data

makanan, data minuman dan data harga. Pada tahap terakhir, dibuatlah display

yang memudahkan koki melihat tampilan server.

3.2. Perancangan Hardware

Hardware merupakan perangkat keras dalam sistem komputer yang secara

fisik terlihat dan dapat disentuh. Perangkat keras yang dibutuhkan guna

mendukung kelancaran program antara lain terdiri dari keypad 3x4, moving sign

display, modul WIZ110SR serta penggunaan rangkaian sistem minimum.

3.2.1. Rangkaian Microcontroller

Pada proyek tugas akhir ini dibuat piranti pengendali menggunakan

microcontroller keluaran AVR, yaitu ATMega16. Pengendalian program pada

microcontroller ini diperlukan rangkaian sistem minimum. Rangkaian sistem

minimum adalah rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen-komponen

dasar yang dibutuhkan oleh suatu microcontroller dapat berfungsi dengan baik.

Rangkaian sistem minimum microcontroller

Rangkaian sistem minimum terbagi menjadi 3 rangkaian utama yaitu

rangkaian IC, rangkaian reset dan rangkaian crystal. Rangkaian IC sistem

(36)
[image:36.595.108.489.60.309.2]

C3 10uF/16V R1 100 Ohm R2 100 Ohm Reset 5V

Gambar 3.3. Rangkaian Sistem Minimum ATMega 16

Pada Gambar 3.3 menjelaskan bahwa rangkaian pada microcontroller tipe

ATMega 16 terdapat 40 pin. (Atmel, 2009). IC ini memiliki 4 Port. Port A

digunakan untuk IC 74HCT573 dan kolom untuk keypad. Port B digunakan untuk

outpout data yang telah dikonfersikan. Port C digunakan untuk IC 74HCT595

dan baris untuk keypad. Port D digunakan untuk pengiriman secara serial.

Tegangan masukan DC 5 Volt diparalel dengan kapasitor 100 uF sebagai filter

[image:36.595.254.388.558.708.2]

supaya tidak ada kekacauan data. Sedangkan rangkaian reset dapat dilihat pada

Gambar 3.4.

Gambar 3.4. Rangkaian Reset

(37)

Res

C2

30nF C1

30nF

Y 1

11.0592 MHz

Pada Gambar 3.4 menjelaskan bahwa rangkaian reset pada tombol reset

(SW1) digunakan untuk mengurangi noise serta memiliki fungsi terpenting yaitu

untuk melakukan reset saat pertama kali catu daya dinyalakan. Reset untuk

pertama kali merupakan hal yang terpenting sehingga dapat memastikan bahwa

[image:37.595.94.503.225.530.2]

program telah berada pada posisi awal. (Wahyuni, 2013)

Gambar 3.5. Rangkaian Crystal

Pada Gambar 3.5 menjelaskan bahwa rangkaian crystal yang digunakan

sebesar 11,0592 MHz karena sistem minimum dapat berjalan normal diatas

crystal 14 MHz. Penggunaan crystal 11,0592 MHz dapat diperoleh dengan

perhitungan UBRR karena mempunyai nilai error komunikasi serial 0 persen.

3.2.2. Rangkaian Keypad 3x4

Pada umumnya keypad ini digolongkan berdasarkan jumlah tombol. Dan

disebut sebagai keypad matrix mxn. Keypad matriks 3 x 3, berarti bahwa keypad

tersebut memiliki 12 tombol. Jenis keypad yang umum dijual di pasaran antara

lain keypad matriks 3x3, 3x4, dan 4x4. Pada proyek tugas akhir ini keypad yang

digunakan adalah keypad 3x4.

Pada dasarnya keypad berisi saklar-saklar biasa, semisal saklar push button.

(38)

saklar ditekan. Tombol yang tertekan oleh jari, akan mendorong lempeng

konduktor yang melekat pada lapisan pegas menyentuh lapisan konduktor yang

terdapat di bagian dasar (lapisan atas dari PCB). Selanjutnya hal ini akan

mengakibatkan terminal-terminal konduktor yang ada di dasar saling

berhubungan. Jika saja pada kedua terminal tersebut diberi beda potensial maka

pada saat tombol dilepas, tidak aka nada arus lisrtrik yang mengalir diantara kedua

terminal. Sebaliknya, saat tombol ditekan, maka konduktor yang terdapat pada

bagian dasar pegas akan menyentuh kedua terminal tersebut. Dengan kata lain aka

nada arus listrik yang mengalir diantara kedua terminal tersebut. Rangkaian

keypad dapat dilihat pada Gambar 3.6.

s

Gambar 3.6. Rangkaian keypad

[image:38.595.93.509.318.520.2]

Konfigurasi keypad pada CVAVR dapat dilihat pada Gambar 3.7 berikut ini.

(39)

Program untuk keypad 3x4 adalah sebagai berikut :

void Scan_KeyPad(void) {

unsigned char pad; PORTA=0xFF;

PORTA.7=0; // kolom 0 pad=PIND & 0xF0;

if(pad==0x70)key=3;else if(pad==0xB0)key=6;else if(pad==0xD0)key=9;else if(pad==0xE0)key=11;else { PORTA=0xFF;

PORTA.6=0; // kolom 1 pad=PIND & 0xF0;

if(pad==0x70)key=2;else if(pad==0xB0)key=5;else if(pad==0xD0)key=8;else if(pad==0xE0)key=0;else { PORTA=0xFF;

PORTA.5=0; // kolom 2 pad=PIND & 0xF0;

if(pad==0x70)key=1;else if(pad==0xB0)key=4;else if(pad==0xD0)key=7;else if(pad==0xE0)key=10;else { key=12; } } } }

3.2.3. Moving Sign Display

Moving Sign Display atau yang sering disebut dengan Running Text dapat

diprogram melalui beberapa cara. Pada tugas akhir ini moving sign di program

dengan metode scanning kolom. Pembuatan Moving Sign Display ini

membutuhkan beberapa komponen, yaitu IC 74HCT573, IC 74HCT595, ULN

2803 dan 384 LED. Moving Sign Display yang digunakan pada tugas akhir ini

berukuran 8 baris x 48 kolom. Gambar rangkaian Moving Sign Display dapat

(40)
[image:40.595.35.797.88.493.2]

34

(41)

Program untuk scanning moving sign display adalah sebagai beriku :

void scancodes(char n)

{ if (n=='A'){ kode[x]=0xFE;x++; kode[x]=0x11;x++;

kode[x]=0x11;x++; kode[x]=0x11;x++; kode[x]=0xFE;x++; kode[x]=0x00;x++; }

else if (n=='B'){ kode[x]=0xFF;x++; kode[x]=0x89;x++;

kode[x]=0x89;x++; kode[x]=0x89;x++; kode[x]=0x76;x++; kode[x]=0x00;x++; }

else if (n=='C'){ kode[x]=0x7E;x++; kode[x]=0x81;x++;

kode[x]=0x81;x++; kode[x]=0x81;x++; kode[x]=0x42;x++; kode[x]=0x00;x++; }

}

Pada Gambar 3.8 menjelaskan bahwa rangkaian pada moving sign display

terdari dari 2 blok, masing-masing blok terdiri dari 8 baris dan 24 kolom LED.

Ada 2 buah IC 74HCT573 dan 3 buah IC IC 74HCT595 dan ULN2803. Gambar

rangkaian IC 74HCT595 dapat dilihat pada Gambar 3.9.

Pada Gambar 3.9 menjelaskan bahwa ada 3 buah IC 74HCT595 dan 3

buah ULN2803 yang saling terhubung. ULN2803 merupakan transistor NPN, pada

tugas akhir ini digunakan sebagai driver dari LED yang kemudian diteruskan pada

IC 74HCT595 dan output di masukkan pada minimum sistem.

Gambar Rangkaian 74HCT735 dapat dilihat padaa Gambar 3.10, yang

menjelaskan bahwa ada 2 buah IC 74HCT573. IC 74HCT573 berfungsi sebagai

perpindahan setiap blok moving sign display dan meneruskan output dari PORT.B

(42)
[image:42.842.81.760.62.508.2]

36

(43)
[image:43.842.55.816.92.498.2]

37

(44)

3.2.4. Konfigurasi WIZ110SR

Microcontroller dapat berkomunikasi melalui jaringan berbasis internet

protocol menggunakan modul WIZ110SR, untuk itu diperlukan beberapa

pengaturan pada modul WIZ110SR. Pengaturan tersebut dapat dilakukan melalui

WIZ110SR Configuration Tool. Konfigurasi ini digunakan untuk merubah

komunikasi serial ke komunikasi TCP/IP supaya microcontoller dapat

berkomunikasi dengan PC server. Tampilan jendela pengaturan modul

WIZ110SR dapat dilihat pada Gambar 3.11.

Gambar 3.11. Konfigurasi WIZ110SR

Pada Gambar 3.11 dijelaskan bahwa pertama kali pada konfigurasi

WIZ110SR yaitu kita pilih tombol search supaya kotak box pada konfigurasi

keluar IP default dari modul beserta informasi lainya seperti versi firmware dari

modul dan mac address.

Langkah-langkah keseluruan dari pengaturan modul ethernet WIZ110SR

(45)

1. Modul WIZ110SR dikoneksikan dengan komputer yang akan digunakan

untuk proses konfigurasi melalui networkswitch.

2. Konfigurasi modul dilakukan dengan menggunakan WIZ110SR

configurationtool seperti pada Gambar 3.11.

3. Memulai proses konfigurasi tekan tombol search pada tool untuk

menampilkan daftar modul yang terkoneksi ke jaringan. Daftar modul akan

tampil di sebelah kiri (Board List) pada Gambar 3.11.

4. Pilih salah satu board yang akan dikonfigurasi. Ketika dipilih, pada bagian

kanan akan muncul konfigurasi yang telah disimpan ke dalam modul

sebelumnya.

5. Pada tool ini terdapat 2 tab yang wajib dikonfigurasi. Masing-masing tab

tersebut memiliki fungsi sebagai berikut :

a. Network

Mengkonfigurasi modul WIZ110SR terkait dengan bagaimana modul

tersebut dapat berkomunikasi melalui jaringan, seperti IP Address, Subnet

Mask, Gateway, dan Port. Pada tab ini, beberapa hal yang dapat

dikonfigurasi adalah sebagai berikut:

1. IP Configuration Method, digunakan untuk menentukan pengaturan

alamat IP. Pengaturan alamat IP yang digunakan yaitu menggunakan

static IP .

2. OperationMode, digunakan untuk menentukan mode operasi dari modul

(46)

b. Serial

Mengkonfigurasi modul terkait dengan bagaimana modul dapat

berkomunikasi dengan microcontroller melalui Universal Asyncronus

Receiver Transmitter (UART) seperti Baud Rate (Speed), Jumlah bit data

setiap paket (DataBit), Parity, Stop Bit, dan Flow Control. Setelah semua

terkonfigurasi sesuai (Network & Serial) tekan tombol pengaturan untuk

mengirimkan konfigurasi ke modul WIZ110SR.

3.3. Perancangan Perangkat Lunak (Software)

Perancangan program secara keseluruhan dibagi menjadi dua bagian utama

yaitu perancangan program microcontroller dan program aplikasi komputer,

Perancangan secara keseluruhan bisa dilihat lebih jelas melalui flowchart pada

Gambar 3.12.

Gambar 3.12. Flowchart Keseluruhan Sistem

T

Y Baca inputan

dari keypad

Kirim ke microcontroller

Kirim ke moving sign

Data dikirim kembali ke microcontroller

Kirim ke modul WIZ110SR

Data ditampilkan ke moving sign display Baca dari

microcontroller

Hasil perbandingan ditampilkan dimonitor server

Data dibandingkan dengan database server

(47)

Pada Gambar 3.12 dijelaskan bahwa pada awalnya microcontroller

menerima input dari keypad yang kemudian di tampilkan pada moving sign

display. Setelah ditampilkan maka microcontroller mengirimkan data ke PC

server melalui modul WIZ110SR. Setelah data diterima oleh server maka data

pesanan menu makanan ditampilkan pada monitor PC server. Data yang telah

diterima oleh server dikirim kembali ke microcontroller dan ditampilkan kembali

ke moving sign display.

3.3.1. Perancangan Program Microcontroller

Microcontroller digunakan untuk mengolah data dari keypad lalu

dikirimkan ke modul WIZ110SR dan ditampilkan ke moving sign display melalui

komunikasi serial. Perancangan program microcontroller secara keseluruhan bisa

[image:47.595.94.509.306.718.2]

dilihat lebih jelas melalui flowchart pada Gambar 3.13.

Gambar 3.13. Flowchart Program Microcontroller

Start

Baca keypad

Kirim Data Ke modul Wiz110SR

Apakah ada data dariserver ?

Data ditampilkan di moving sign display

End Y

(48)

Dari Gambar 3.12 dijelaskan bahwa keypad mengirimkan inputan ke

microcontroller. Inputan tersebut dikirimkan ke microcontroller kemudian

dilanjutkan ke PC melalui WIZ110SR. Data diolah di PC server untuk

dibandingkan sesuai dengan database. Jika data tersebut belum diterima maka

microcontroller menunggu. Jika data tersebut sudah diterima sesuai dengan

pesanan maka data tersebut dikirimkan ke microcontroller dan data ditampilkan di

moving sign display.

3.4. Perancangan Aplikasi Pemesanan Menu Makanan

Aplikasi data pemesanan menu makanan dibuat menggunakan Visual Basic

6.0 sebagai antarmuka software dengan alat. Aturan penulisan program Visual

Basic 6.0 didasari dengan aturan penulisan bahasa basic. Aplikasi komputer ini

digunakan untuk mengolah semua data yang dikirim dari microcontroller. Data

dikirim secara serial ke komputer. Aplikasi ini terdiri dari 2 bagian yaitu Aplikasi

server dan aplikasi simulasi. Aplikasi server ini digunakan untuk menerima dan

menampilkan data dari microcontroller.

3.4.1.Aplikasi Simulasi

Aplikasi simulasi pemesanan menu makanan dibuat menggunakan Visual

Basic 6.0 sebagai antarmuka software dengan alat. Aturan penulisan program

Visual Basic 6.0 didasari dengan aturan penulisan bahasa basic. Aplikasi simulasi

digunakan untuk mensimulasikan alat pemesanan menu makanan dan software

simulasi pada komputer, hal ini dikarenakan keterbatasan hardware yang dibuat

(49)

3.4.1.1 Simulasi Keypad

Simulasi keypad dipermudah dengan penjelasan flowchart pada Gambar

[image:49.595.95.488.151.527.2]

3.14.

Gambar 3.14. Flowchart Simulasi keypad

Penjelasan flowchart pada Gambar 3.14 bahwa program simulasi keypad ini

berawal dari inputan keypad yang disimulasikan pada visual basic 6.0. Setelah

pengunjung memilih menu makanan yag akan ditampilkan, maka pengunjung

melakukan konfirmasi pemesanan. Jika pesanan telah dikonfirmasi maka data

dikirim ke microcontroller client, dan apabila pesenan dibatalkan maka

pengunjung bisa memulai memesan menu dari awal.

Program untuk simulasi inputan keypad adalah :

makanan = Text1.Text & Text5.Text minuman = Text2.Text & Text6.Text snack = Text3.Text & Text7.Text

Program untuk konfirmasi pesanan adalah :

Private Sub Command5_Click() x = Int(10000)

y = Int(8000) z = Int(6000)

jumlah = (Text5.Text * x) + (Text6.Text * y) + (Text7.Text * z)

Start Inputan keypad Pembatalan pesanan Konfirmasi pesanan

Kirim data ke microcontroller client

End Y

(50)

With List1

.AddItem "nomer meja" & Text4.Text .AddItem "Pesanan Anda adalah :"

.AddItem "makanan : " & Text1.Text & " " & Text5.Text & " porsi"

.AddItem "minuman : " & Text2.Text & " " & Text6.Text & " gelas"

.AddItem "snack : " & Text3.Text & " " & Text7.Text & " porsi"

.AddItem "Total yang harus dibayar sebesar : " & "Rp " & jumlah

End With End Sub

Program untuk pembatalan pesanan adalah :

Private Sub Command2_Click() ' cancel pesanan Timer1.Enabled = False

'MSComm1.PortOpen = False

Text1.Text = "silahkan isi kembali" Text2.Text = "silahkan isi kembali" Text3.Text = "silahkan isi kembali" Text5.Text = "0"

Text6.Text = "0" Text7.Text = "0" List1.Clear End Sub

Program untuk mengirim data ke microcontroller client adalah :

Private Sub Timer1_Timer()

makanan = Text1.Text & Text5.Text minuman = Text2.Text & Text6.Text snack = Text3.Text & Text7.Text

MSComm1.Output = "P" + makanan + " " + "porsi" + "M" + minuman + " " + "gelas" + "I" + snack + " " + "porsi" + "R"

(51)
[image:51.595.91.504.114.568.2]

Desain dan kegunaan form keypad dapat dilihat pada Gambar 3.15.

Gambar 3.15. Form keypad

Keterangan Gambar 3.15 :

• Tombol Nomer Meja: Mengkonfirmasi Nomer Meja yang telah di tempati.

• Text Nomer Meja: Nomer meja yang di tempati.

• Text makanan, minuman, snack: Menu makanan, minuman, dan snack

yang telah dipilih/ dipesan.

• Text porsi dan gelas: Jumlah menu makanan, minuman, dan snack yang

telah dipilih/ dipesan.

• Tombol konfirmasi pesanan: Menampilkan semua data yang sama dengan

data server.

• Tombol Order: Mengirim pesanan pada microcontroller client.

• Tombol Cancel: Pembatalan pemesanan.

(52)

3.4.1.2 Simulasi Microcontroller Client

Simulasi microcontroller client dipermudah dengan penjelasan flowchart

[image:52.595.97.516.150.498.2]

pada Gambar 3.16 .

Gambar 3.16. Flowchart Simulasi microcontroller client

Penjelasan flowchart pada Gambar 3.16 bahwa program simulasi

microcontroller client ini berawal dari inputan keypad yang kemudian dilakukan

pembacaan oleh client. Setelah client berhasil membaca inputan maka client

menampilkan data menu makanan yg dipesan. Data yang telah ditampilkan

kemudian disimpan pada microcontroller client. Kemudian client connect ke

server, setelah berhasil connect ke server data dikirim ke server.

Program pembacaan data dari inputan keypad adalah :

If MSComm1.CommEvent = comEvReceive Then

datmasuk = MSComm1.Input If datmasuk = "P" Then b = ""

ElseIf datmasuk = "X" Then makanan = b

Connect ke server

Kirim data ke server

stop Simpan data

Baca data? Inputan keypad

start

(53)

p1 = b b = ""

ElseIf datmasuk = "I" Then minuman = b

p2 = b b = ""

ElseIf datmasuk = "R" Then snack = b

p3 = b b = ""

Program untuk connect server adalah :

Private Sub Command1_Click() 'conect ke server If Winsock1.State = sckClosed Then

Call Winsock1.Connect Else

Call Winsock1.Close Call Winsock1.Connect End If

End Sub

Program untuk kirim data server adalah :

If Winsock1.State = sckConnected Then

menu = "P" + p1 + "X" + p2 + "I" + p3 + "R" + namaclient + "D" + oke + "T"

Call Winsock1.SendData(menu) End If

Desain dan kegunaan form microcontroller client dapat dilihat pada Gambar

[image:53.595.88.511.256.734.2]

3.17.

(54)

Keterangan Gambar 3.17 :

•Tombol Start : Menerima data dari keypad

•Tombol Stop : Menghentikan penerimaan data dari keypad

•Tombol Exit : Keluar dari simulasi

•Tombol Connect : Menghubungkan koneksi dan mengirimkan data ke

server

• Tombol Disconect : Memutuskan atau menhentikan koneksi pada server

• Kotak Merah : Hasil yang diterima dari keypad

3.4.1.3 Simulasi Server

Aplikasi server dipermudah dengan penjelasan flowchart pada Gambar

[image:54.595.96.503.104.717.2]

3.18.

Gambar 3.18. Flowchart Simulasi Server

Start

Baca data dari microcontroller client

Data disimpan pada server

Data ada pada server

Data ditampilkan di display

Stop Y

(55)

Penjelasan flowchart pada Gambar 3.18 bahwa program simulasi server

menerima data dari microcontroller client. Data yang diinputkan dari

microcontoller client kemudian data disimpan ke server. Data yang masuk pada

server disimpan dan ditampilkan pada PC sever . Sebelum data dikirim kembali

ke microcontroller data tersebut harus dipastikan sudah tersimpan di server dan

kemudian ditampilkan ke moving sign display.

Program untuk baca data dari microcontroller client adalah :

For ex = 1 To Len(file) 'memisahkan data dari file If Mid(file, ex + 1, 1) = "," Then

koma = koma + 1 If koma = 1 Then var = ""

ElseIf koma = 2 Then

var1 = Mid(var, 3, Len(var)) var = ""

ElseIf koma = 3 Then

var2 = Mid(var, 3, Len(var)) koma = 1

var = "" End If

ElseIf Mid(file, ex + 1, 1) = "" Then

var3 = Mid(file, ((Len(file) - Len(var)) + 1), Len(var)) var = ""

Else

var = var + Mid(file, ex, 1) End If

Next ex

Program untuk menyimpan data pada server adalah :

If "D:\TA-VB\TA\server\" & nama & ".txt" = Null Then Open "D:\TA-VB\TA\server\" & nama & ".txt" For Output

As #1

Write #1, oke, nama, par1, par2, par3 Close #1

Else

Open "D:\TA-VB\TA\server\" & nama & ".txt" For Append As #1

Write #1, oke, nama, par1, par2, par3 Close #1

(56)
[image:56.595.94.502.111.544.2]

Desain dan kegunaan form server dapat dilihat pada Gambar 3.19.

Gambar 3.19. form microcontroller client

Keterangan Gambar 3.19 :

•Tombol View File : Merefresh list yang ada pada kotak berwarna biru

•Tombol View data :Menampilkan data yang telah diterima dari

microcontroller client

(57)

4.1. Pengujian Sistem Minimum

Pengujian sistem minimum dilakukan dengan menguji rangkaian sistem

minimum dengan downloader untuk mengetahui apakah sistem minimum dapat

menerima download program dari compiler.

4.1.1.Tujuan Pengujian

Pengujian minimum sistem bertujuan untuk mengetahui apakah minimum

sistem dapat melakukan proses pembacaan chipsignature dan download program

ke microcontroller dengan baik.

4.1.2.Peralatan yang digunakan

1. Rangkaian sistem minimum ATMega16.

2. Kabel downloader paralelDB25.

3. Komputer dengan port paralel DB25.

4. Program CodeVision AVR.

5. Power supply 12V.

4.1.3.Prosedur Pengujian

1. Aktifkan power supply dan hubungkan dengan sistem minimum.

2. Sambungkan sistem minimum dengan downloader yang sudah dimasukkan ke

dalam port paralel DB25.

3. Selanjutnya jalankan program Code Vision AVR.

(58)

4. Pada toolbar utama pilih Setting lalu Programmer. Kemudian akan tampil

[image:58.595.244.381.148.276.2]

menu Programmer Setting seperti Gambar 4.1..

Gambar 4.1 Programmer Setting

5. Pada Chip AVR Programmer Type pilih Kanda System STK200+/300 untuk

menggunakan port paralel DB25 sebagai interface untuk downloader.

6. Menguji koneksi port paralel sudah tersambung dengan benar, maka perlu

dilakukan pengujian dengan Chip Signature Programmer.

7. Pada interface Code Vision AVR tekan Shift + F9 untuk mengakses menu Chip

Signature Programmer.

8. Pada menu Chip Signature Programmer pilih Read lalu pilih Chip Signature

[image:58.595.96.510.343.734.2]

seperti pada Gambar 4.2.

(59)

9. Setelah proses pembacaan chip signature selesai maka selanjutnya proses

pengujian compile project dengan menekan CTRL+F9 pada keyboard. Pada

download menu pilih Program the chip.

4.1.4.Hasil Pengujian

Jika proses chip signature sukses maka akan tampil hasil pembacaan jenis

chip Atmega sesuai dengan jenis mikrokontroler pada sistem minimum yaitu

[image:59.595.93.505.294.716.2]

ATMega16. Hasil pembacaan chip signature dapat dilihat pada Gambar 4.3.

(60)

Kemudian, pada saat proses download program akan tampil

pemberitahuan seperti pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Proses download

Apabila proses download berhasil dan tidak ada error pada program, maka

pada tampilan di pojok kiri bawah tidak akan menampilkan peringatan error

seperti Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Proses download berhasil

4.2. Pengujian keypad

Pengujian keypad dilakukan dengan menguji apakah keypad telah berfungsi

dan juga menguji apakah dapat tampil pada LCD.

4.2.1.Peralatan yang digunakan

1. Keypad 3x4.

2. Sistem Minimum yang sudah terprogram beserta LCD.

(61)

4.2.2.Prosedur Pengujian

1. Siapkan keypad 3x4 dan sistem minimum yang sudah terprogram lengkap

dengan power supply dan LCD untuk menampilkan hasil pembacaan keypad.

Berikut program untuk membaca data keluaran keypad.

2. Untuk pengujian diberikan percobaan pada keypad, yaitu menekan tombol

pada keypad.

3. Setelah itu lihat apakah angka yang ditunjukkan pada LCD sama dengan

angka yang ditekan pada keypad.

4.2.3.Hasil Pengujian

Setelah melakukan pengujian program diatas maka didapat suatu hasil

[image:61.595.91.522.311.625.2]

seperti Gambar 4.6.

Gambar 4.6. Tampilan keypad pada LCD

Pada Gambar 4.6 menjelaskan bahwa keypad ditekan, maka muncul angka

pada LCD sesuai dengan penekanan pada keypad. Pengiriman data dari

(62)

{PORTA.0 = 0; PORTA.1 = 1; PORTA.2 = 1; PORTA.3 = 1; if (PINA.4==0&&PINA.5==1&&PINA.6==1)

{ lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("1");}

PORTA.0 = 1; PORTA.1 = 1; PORTA.2 = 0; PORTA.3 = 1; if (PINA.4==1&&PINA.5==0&&PINA.6==1)

{ lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("8");}

PORTA.0 = 1; PORTA.1 = 1; PORTA.2 = 1; PORTA.3 = 0; if (PINA.4==0&&PINA.5==1&&PINA.6==1)

{ lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("*");} }

4.3. Pengujian Pengiriman Data dari Moving Sign ke Microcontroller

Pengujian dilakukan dengan menguji apakah moving sign dapat melakukan

proses penerimaan data yang dikirimkan secara serial oleh sistem minimum

mikrokontroler.

4.3.1.Tujuan Pengujian

Pengujian ini dilakukan dengan tujuan penerimaan data dari microcontroller

ke moving sign diterima dengan baik

4.3.2. Peralatan yang digunakan

1. Moving sign display.

2. Sistem Minimum ATMega16 yang sudah terprogram.

3. Power supply 12V dan 5V.

4. Komputer dengan Port DB25

5. Program CodeVision AVR

4.3.3. Prosedur Pengujian

1. Hubungkan sistem minimumdengan power supplay 12 Volt

2. Hidupkan komputer dengan program pengiriman data moving sign

(63)

3. Download program tersebut ke sistem minimumATMega16.

4.3.4. Hasil Pengujian

Setelah melakukan pengujian program diatas maka didapat suatu hasil

[image:63.595.92.501.217.536.2]

seperti Gambar 4.7.

Gambar 4.7. Hasil Pengujian Moving Sign

Pada Gambar 4.7 menjelaskan bahwa moving sign dapat menampilkan data

melalui microcontroller. Pengiriman data dari microcotroller ke moving sign

melalui komunikasi serial dapat dilihat pada program dibawah ini.

char kar[]="TUGAS";

for (h=0;h<strlen(kar);h++) {

scancodes(kar[h]); }

4.4. Pengujian Pengiriman Data Microcontroller ke PC Server 4.4.1. Tujuan Pengujian

Pengujian ini betujuan untuk mengirim data dari microcontroller ke PC

server melalui komunikasi TCP/IP.

4.4.2. Peralatan yang digunakan

1. Sistem minimumATMega16.

(64)

3. Komputer (PC server).

4. Power Supply 5V dan 12V.

5. Kabel LAN.

6. Aplikasi Visual Basic 6.0 pemesanan menu makanan.

4.4.3. Prosedur Pengujian

1. Hubungkan sistem minimum dengan power supplay 12 Volt dan modul

WIZ110SR dengan power supplay 5 volt.

2. Port serial sistem minimum pada modul WZ110SR.

3. Siapkan dan sambungkan kabel LAN untuk jalur komunikasi antara

WIZ110SR dengan PC server.

4. Komputer (PC server) dipastikan menyala untuk di uji coba.

5. Buka aplikasi visual basic 6.0 pemesanan menu yang telah dibuat.

6. Port modul WIZ110SR dan aplikasi visual basic 6.0 yaitu port 5000.

4.4.4. Hasil Pengujian

Dari hasil pengujian didapatkan bahwa microcontroller dapat

berkomunikasi dengan komputer (PC server) melalui TCP/IP. Komunikasi

TCP/IP supaya terhubung dengan komputer (PC server) dikonfigurasi melalui

modul WIZ110SR. Konfigurasi modul WIZ110SR ini dapat dilakukan dengan

membuka aplikasi yang terdapat dimodul. Proses konfigurasi dapat dilakukan

dengan pengaturan awal yaitu menakan tombol search. Tombol itu ditekan maka

akan muncul pengaturan secara default dari modul. Pengaturan default tersebut

berisi IP dan port secara otomatis terisi sendiri. Pengaturan modul untuk

(65)

search tetapi pada pengaturan ini yang dirubah hanya pada sub network kemudian

operation mode dipilih menjadi mode server. Konfigurasi modul dapat dilihat

pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8. Konfigurasi WIZ110SR Network

Konfigurasi modul yang kedua yaitu pada sub serial. Konfigurasi serial

didapatkan secara otomastis dengan menenakan tombol search. Isi dari serial

[image:65.595.97.510.167.733.2]

dapat dilihat pada Gambar 4.9

(66)

Konfigurasi pada Gambar 4.8 dan Gambar 4.9 merupakan pengaturan

awal pada sub network dan serial dimodul WIZ110SR supaya microcontroller

dapat terhubung dengan PC Server melalui TCP/IP. Pada sub network, operation

mode yang di ganti dengan mode client. Mode client ini juga sudah dibahas pada

bab sebelumnya. Selanjutnya masuk dipengaturan LAN pada PC server.

[image:66.595.93.508.252.512.2]

Pengaturan LAN pada laptop PC server dapat dilihat pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10. Pengaturan LAN Pada PC Server

Setelah pengaturan pada PC server maka dilakukan cek ping atau koneksi

antara modul WIZ110SR dengan PC Server. Proses pengecekan dapat dilakukan

dengan satu jaringan agar dapat terkoneksi. Proses tersebut telah berhasil

terkoneksi antara modul dengan PC

Gambar

Gambar 2.8 Keypad
Tabel 2.5 Kondisi pin keypad
Gambar 3.1 Skema umum penelitian
Gambar 3.2 Blok Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Many studies have been proposed in the past decades to investigate the performance of metaheuristic optimization algorithms in solving different resource leveling problems

Pusat Informasi Budaya Tionghoa Kalimantan Barat ini merupakan fasilitas kebudayaan yang memberikan informasi 7 (tujuh) unsur budaya yaitu bahasa, sistem

Seperti halnya RC4, CipherSaber termasuk ke dalam cipher aliran ( stream cipher ) dengan kunci privat / kunci simetri (kunci yang sama digunakan untuk proses

Selain dari dana perimbangan tersebut pemerintah daerah juga mempunyai sumber pendanaan sendiri berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pembiayaan dan Lain-lain

Adapun beberapa penilitian terkait antara lain adalah yang dilakukan oleh Penelitian tentang layanan manajemen usaha laundry telah di buat oleh Sadam Sidiq, dkk pada

Sedangkan pada unsur aktivitas pengendalian bagian otorisasi sudah jelas dalam pemberian kredit, karena untuk pengajuan pinjaman menggunakan formulir yang harus

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa, (1) Dalam Implementasi Manajemen Dakwah di Koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah yaummi maziyah assa’adah Pati

Di MTsN 01 Ogan Ilir sangatlah penting untuk dikembangkan nilai-nilai agama sebagai budaya Agama di sekolah dengan tujuan untuk memupuk moral siswa-siswi kearah