• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Bank Mini Pada SMK Negeri 1 Sumenep.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Bank Mini Pada SMK Negeri 1 Sumenep."

Copied!
172
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

BANK MINI PADA SMK NEGERI 1 SUMENEP

TUGAS AKHIR

Program Studi

S1 Sistem Informasi

Oleh:

Arfilia Septianasari

11.41010.0174

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

x

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II. LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Analisis dan Perancangan Sistem... 6

2.2 Aplikasi ... 7

2.3 Desain Sistem... 7

2.3.1 Flowchart ... 8

2.3.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 9

2.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 11

2.4 Informasi ... 15

2.5 Internet ... 16

(3)

xi

2.7.1 Database ... 17

2.7.2 Database Management System (DBMS) ... 17

2.8 Sistem ... 18

2.9 Sistem Informasi ... 18

2.10 Teori yang Terkait dengan Penyelesaian Masalah ... 19

2.10.1 Akuntansi ... 19

2.10.2 Sistem Informasi Akuntansi ... 21

2.10.3 Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer ... 22

2.11 Website ... 24

2.11.1 HyperText Markup Language (HTML) ... 24

2.11.2 HyperText Preprocessor (PHP) ... 25

BAB III. METODE PENELITIAN... 26

3.1 Model Penelitian ... 26

3.2 Tahapan Analisis ... 27

3.2.1 Analisis Permasalahan ... 27

3.2.2 Analisis Operasional (Functionalitas Analysis) ... 28

3.2.3 Analisis Kebutuhan Data ... 28

3.2.4 Analisis Keamanan ... 29

3.3 Tahapan Perancangan Desain Sistem ... 29

3.3.1 Desain Proses Fungsional ... 29

3.3.2 Desain Basis Data ... 31

(4)

xii

3.4 Evaluasi Desain Sistem ... 35

3.4.1 Evaluasi Konsistensi Penamaan Desain ... 35

3.4.2 Evaluasi Keterkaitan Konten Desain ... 36

3.4.3 Evaluasi Error Warning Desain ... 36

3.4.4 Evaluasi Unit Testing Desain ... 37

3.5 Pengumpulan Data ... 37

3.6 Konsep Perhitungan ... 37

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1 Hasil Analisis Sistem ... 42

4.1.1 Hasil Analisis Permasalahan ... 42

4.1.2 Hasil Analisis Operasional ... 50

4.1.3 Hasil Analisis Kebutuhan Data ... 51

4.1.4 Hasil Analisis Keamanan ... 52

4.2 Hasil Tahapan Perancangan Sistem ... 54

4.2.1 Hasil Desain Proses Fungsional ... 54

4.2.2Hasil Desain Basis Data ... 90

4.2.3 Hasil Desain Antar Muka ... 102

4.2.4Hasil Desain Keamanan Fisik ... 131

4.3 Hasil Evaluasi Desain Sistem ... 132

4.3.1 Konsistensi Penamaan Desain ... 133

(5)

xiii

4.3.4 Unit Testing Desain ... 144

BAB V. PENUTUP ... 157

5.1 Kesimpulan ... 157

5.2 Saran ... 157

DAFTAR PUSTAKA ... 159

BIODATA PENULIS ... 160

(6)

xiv

Gambar 2.1 Simbol External Entity ... 10

Gambar 2.2 Simbol Data Flow ... 10

Gambar 2.3 Simbol Process ... 10

Gambar 2.4 Simbol Data Store ... 11

Gambar 2.5 Key Attribute ... 12

Gambar 2.6 Particial Key Attribute ... 12

Gambar 2.7 Single Value Attribute ... 13

Gambar 2.8 Multi Value Attribute ... 13

Gambar 2.9 Composite Attribute ... 13

Gambar 2.10 Derived Attribute ... 14

Gambar 2.11 Proses Pencatatan Keuangan Bank Mini ... 20

Gambar 3.1 Tahapan Analisis Sistem ... 27

Gambar 4.1 Document Flow Transaksi Tabungan Umum Bank Mini ... 45

Gambar 4.2 Document Flow Transaksi Pembayaran Keuangan Bank Mini .. 47

Gambar 4.3 Block Diagram Transaksi Keuangan Bank Mini ... 49

Gambar 4.4 System Flow Login Pengguna ... 55

Gambar 4.5 System Flow Pembukaan Rekening Tabungan Umum ... 56

Gambar 4.6 System Flow Tutup Rekening Tabungan Umum... 57

Gambar 4.7 System Flow Maintenance Akun ... 58

Gambar 4.8 System Flow Setor Tunai Tabungan Umum ... 60

Gambar 4.9 System Flow Pengambilan Tabungan Umum ... 62

(7)

xv

Gambar 4.12 System Flow Pembayaran Umum ... 66

Gambar 4.13 System Flow Pembuatan Jurnal ... 67

Gambar 4.14 System Flow Pembuatan Buku Besar ... 69

Gambar 4.15 System Flow Pembuatan Neraca Lajur ... 70

Gambar 4.16 System Flow Pembuatan Neraca Akhir ... 72

Gambar 4.17 System Flow Mencetak Laporan Tabungan Umum ... 73

Gambar 4.18 System Flow Mencetak Laporan Tabungan Khusus ... 74

Gambar 4.19 System Flow Mencetak Laporan Pembayaran Umum... 75

Gambar 4.20 System Flow Mencetak Laporan Tunggakan Pembayaran ... 76

Gambar 4.21 System Flow Mencetak Laporan Tutup Buku ... 78

Gambar 4.22 System Flow Lihat Saldo Tabungan Umum ... 79

Gambar 4.23 System Flow Lihat Saldo Tabungan Khusus ... 80

Gambar 4.24 System Flow Lihat Data Pembayaran Umum ... 80

Gambar 4.25 System Flow Lihat Data Tunggakan Pembayaran ... 81

Gambar 4.26 Context Diagram ... 82

Gambar 4.27 Diagram Berjenjang ... 83

Gambar 4.28 Desain Data Flow Diagram Level 0 ... 84

Gambar 4.29 DFD Level 1 Proses Transaksi ... 85

Gambar 4.30 DFD Level 1 Pembuatan Laporan Keuangan ... 86

Gambar 4.31 DFD Level 1 Cetak Laporan... 87

Gambar 4.32 DFD Level 1 Lihat Data ... 88

(8)

xvi

Gambar 4.35 Conceptual Data Model ... 91

Gambar 4.36 Physical Data Model ... 93

Gambar 4.37 Desain Form Login Pengguna ... 103

Gambar 4.38 Desain Form Maintenance Master Akun ... 104

Gambar 4.39 Desain Form Tambah dan Ubah Master Akun ... 105

Gambar 4.40 Desain Form Pembukaan Rekening Tabungan Umum ... 106

Gambar 4.41 Desain Form Tutup Rekening Tabungan Umum ... 107

Gambar 4.42 Desain Form Setor Tunai Tabungan Umum ... 108

Gambar 4.43 Desain Form Pengambilan Tabungan Umum ... 109

Gambar 4.44 Desain Form Setor Tunai Tabungan Khusus ... 110

Gambar 4.45 Desain Form Pengambilan Tabungan Khusus ... 111

Gambar 4.46 Desain Form Pembayaran Umum ... 112

Gambar 4.47 Desain Form Pembuatan Jurnal ... 113

Gambar 4.48 Desain Form Posting Jurnal Baru ... 114

Gambar 4.49 Desain Form Pembuatan Buku Besar ... 115

Gambar 4.50 Desain Form Pembuatan Neraca Lajur ... 116

Gambar 4.51 Desain Form Penambahan Ayat Penyesuaian ... 117

Gambar 4.52 Desain Form Pembuatan Neraca Akhir ... 118

Gambar 4.53 Desain Form Cetak Laporan Tabungan Umum ... 119

Gambar 4.54 Desain Form Cetak Laporan Tabungan Khusus ... 120

Gambar 4.55 Desain Form Cetak Laporan Pembayaran Umum ... 120

(9)

xvii

Gambar 4.58 Desain Form Lihat Data Tabungan Umum ... 123

Gambar 4.59 Desain Form Lihat Data Tabungan Khusus ... 124

Gambar 4.60 Desain Form Lihat Data Pembayaran Umum ... 125

Gambar 4.61 Desain Form Lihat Data Tunggakan Pembayaran ... 126

Gambar 4.62 Desain Bukti Pembayaran Umum ... 126

Gambar 4.63 Desain Laporan Tabungan Umum ... 127

Gambar 4.64 Desain Laporan Tabungan Khusus ... 128

Gambar 4.65 Desain Laporan Pembayaran Umum... 129

Gambar 4.66 Desain Laporan Tutup Buku ... 130

(10)

xviii

Tabel 2.1 Simbol ... 8

Tabel 2.2 Ilustrasi Pembuatan ERD ... 14

Tabel 2.3 Perbandingan Siklus Akuntansi Manual dan Terkomputerisasi ... 23

Tabel 3.1 Jurnal Penerimaan Kas ... 38

Tabel 3.2 Jurnal Pengeluaran Kas ... 38

Tabel 3.3 Buku Besar Kas ... 39

Tabel 3.4 Buku Besar Tabungan Umum ... 39

Tabel 3.5 Buku Besar Tabungan Khusus ... 39

Tabel 3.6 Buku Besar SPP ... 39

Tabel 3.7 Buku Besar Lain-lain ... 40

Tabel 3.8 Neraca Lajur ... 40

Tabel 3.9 Neraca Akhir ... 41

Tabel 4.1 List Antara Proses Bisnis yang Sekarang dengan Solusi yang Ditawarkan ... 48

Tabel 4.2 Tabel Karyawan ... 94

Tabel 4.3 Tabel Siswa ... 95

Tabel 4.4 Tabel Nasabah ... 95

Tabel 4.5 Tabel Akun ... 96

Tabel 4.6 Tabel Tabungan Umum ... 96

Tabel 4.7 Tabel Tabungan Khusus... 97

Tabel 4.8 Tabel Pembayaran Umum ... 98

Tabel 4.9 Tabel Jurnal ... 98

(11)

xix

Tabel 4.12 Tabel Neraca Akhir ... 101

Tabel 4.13 Tabel Konsistensi Penamaan Desain ... 133

Tabel 4.14 Tabel Keterkaitan Konten Desain ... 134

Tabel 4.15 Unit Testing Login Pengguna ... 145

Tabel 4.16 Unit Testing Maintenance Master Akun ... 145

Tabel 4.17 Unit Testing Pembukaan Rekening Tabungan Umum ... 146

Tabel 4.18 Unit Testing Tutup Rekening Tabungan Umum ... 146

Tabel 4.19 Unit Testing Setor Tunai Tabungan Umum ... 147

Tabel 4.20 Unit Testing Pengambilan Tabungan Umum ... 147

Tabel 4.21 Unit Testing Setor Tunai Tabungan Khusus ... 148

Tabel 4.22 Unit Testing Pengambilan Tabungan Khusus ... 148

Tabel 4.23 Unit Testing Pembayaran Umum ... 149

Tabel 4.24 Unit Testing Pembuatan Jurnal ... 149

Tabel 4.25 Unit Testing Pembuatan Buku Besar ... 150

Tabel 4.26 Unit Testing Pembuatan Neraca Lajur ... 151

Tabel 4.27 Unit Testing Pembuatan Neraca Akhir ... 151

Tabel 4.28 Unit Testing Cetak Laporan Tabungan Umum ... 152

Tabel 4.29 Unit Testing Cetak Laporan Tabungan Khusus ... 153

Tabel 4.30 Unit Testing Cetak Laporan Pembayaran Umum ... 153

Tabel 4.31 Unit Testing Cetak Laporan Tutup Buku ... 154

Tabel 4.32 Unit Testing Cetak Laporan Tunggakan Pembayaran ... 154

(12)

xx

(13)

xxi

Halaman

Lampiran 1 Slip Penyetoran Tabungan Umum ... 161

Lampiran 2 Slip Pengambilan Tabungan Umum ... 161

Lampiran 3 Buku Tabungan Umum Bank Mini ... 162

Lampiran 4 Kartu Tabungan Khusus Bank Mini ... 163

Lampiran 5 Kartu Pembayaran SPP ... 163

(14)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

(15)

khusus meliputi pembayaran uang praktik kerja lapangan, kunjungan industri, prakerin, kursus, UAN/Bea Kompetensi, ijasah tanda lunas dan kegiatan-kegiatan lain yang membutuhkan iuran dari siswa.

Setiap hari Bank Mini mengelola berbagai transaksi keuangan menggunakan sistem manual yang belum terkomputerisasi dalam proses kerjanya, sehingga dalam pencatatan keuangan hanya menggunakan pembukuan di Buku Besar. Bank Mini membutuhkan banyak catatan untuk memuat transaksi keuangan, sehingga menimbulkan penumpukan catatan setiap periode semester. Hal ini menyebabkan Admin pengelola Bank Mini mengalami kesulitan dalam proses pengecekan laporan pembukuan dan rekap ulang laporan keuangan, karena dengan menggunakan pembukuan berpotensi menimbulkan masalah pencatatan apabila tidak diteliti dengan baik. Permasalahan tersebut berdampak terhadap kesalahan pencatatan laporan keuangan, sehingga Admin Bank Mini harus mencatat dan menghitung ulang laporan pembukuan. Selain itu, proses pelaporan keuangan kepada Kepala Sekolah setiap bulan memakan waktu yang lama, karena Admin harus mencari dan melakukan rekap ulang catatan transaksi keuangan yang terjadi. Permasalahan tersebut membuat pihak sekolah, baik dari Kepala Sekolah maupun Bank Mini menginginkan suatu sistem informasi Bank Mini, namun pihak sekolah belum mengetahui dan tidak dapat menentukan kebutuhan sistem yang tepat untuk diterapkan pada Bank Mini.

(16)

analisis sistem berupa kebutuhan pengguna dan kebutuhan fungsional sistem informasi Bank Mini. Perancangan sistem bertujuan untuk memberikan desain/gambaran secara prototype sistem yang dapat digunakan oleh Bank Mini berdasarkan tahap analisis. Hasil dari perancangan sistem berupa desain sistem sesuai dengan kebutuhan pengguna dan fungsional sistem informasi Bank Mini.

Diharapkan dari penyelesaian berupa analisis dan perancangan ini akan membantu pihak sekolah melakukan evaluasi dan memberikan gambaran desain sistem untuk pengembangan sistem sesuai dengan kebutuhan pengguna dan fungsional yang dihasilkan dari sistem Bank Mini. Pengembangan terhadap sistem Bank Mini nantinya akan dibuat secara terkomputerisasi, sehingga alur kerja Bank Mini menjadi lebih cepat dan akurat dalam pengelolaan transaksi keuangan dan proses pelaporan.

1.2 Perumusan Masalah

Dari pemaparan permasalahan yang terjadi pada Bank Mini, rumusan masalah yang dapat disimpulkan adalah bagaimana membuat analisis dan perancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka ruang lingkup penelitian dibatasi sebagai berikut :

(17)

2. Pengguna yang terkait antara lain Admin Bank Mini, Siswa, Karyawan, dan Kepala Sekolah.

3. Hanya membahas tentang analisis dan perancangan sistem pada proses pencatatan transaksi, pengelolaan data, dan pelaporan keuangan pada Bank Mini.

1.4 Tujuan

Tujuan dari laporan tugas akhir ini adalah menghasilkan analisis dan perancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep, sehingga dapat memberikan gambaran analisis kebutuhan pengguna dan perancangan untuk proses pengembangan sistem di masa yang akan datang.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan tugas akhir ini, yaitu: BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan dari laporan tugas akhir yang membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

(18)

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi penjelasan tentang langkah-langkah pemecahan masalah dalam tugas akhir, termasuk cara menganalisis permasalahan, identifikasi dari gambaran sistem secara manual, dan penyelesaiannya.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi penjelasan tentang hasil analisis dan perancangan sistem yang dibuat secara keseluruhan dalam tugas akhir ini, berupa hasil analisis pengguna dan sistem, perancangan sistem seperti: Document Flow, System Flow, Context Diagram, Diagram Berjenjang, Data Flow Diagram (DFD),

Entity Relational Diagram (ERD), Conceptual Data Model (CDM),

Physical Data Model (PDM), Struktur Tabel, dan desain input/output

sistem. Bab ini juga membahas hasil evaluasi dari analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat.

BAB V : PENUTUP

(19)

6

Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan menjelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan tugas akhir ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan-permasalahan yang ada serta beberapa pengertian tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut.

2.1 Analisis dan Perancangan Sistem

Analisis sistem dilakukan dengan tujuan dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.

(20)

Analisis sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponenya sebagai prasayarat desain sistem (system design), spesifikasi sebuah sistem yang baru dan diperbaiki. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya (Whitten, dkk, 2004).

2.2 Aplikasi

Aplikasi adalah penerapan, penggunaan atau penambahan. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan software

yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data (Anisyah, 2000:30). Aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya

Microsoft Word, Microsoft Excel (Dhanta, 2009:32). Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan software yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan, dan penambahan data.

2.3 Desain Sistem

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran yang jelas apa yang harus dikerjakan. Kemudian memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Menurut Hartono (2005:196), desain sistem dapat diartikan sebagai berikut:

(21)

c. Persiapan untuk rancang bangun implementasi. d. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

e. Berupa gambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. f. Menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan

perangkat keras dari suatu sistem.

2.3.1 Flowchart

Menurut Sudarmo (2006), flowchart adalah bagan yang menunjukkan alur dalam program ataupun prosedur sistem secara fisik. Bagan alur digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi. Bagan alur sistem dari

flowchart digambar dengan menggunakan simbol-simbol antara lain sebagai berikut:

Tabel 2.1 Simbol

No. Simbol Nama Simbol

Flowchart

Fungsi

1. Dokumen Untuk menujukkan

dokumen input dan

output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer.

2. Proses Komputerisasi Menunjukkan kegiatan dari operasi program komputer.

3. Database Untuk menyimpan data.

4. Penghubung Menunjukkan hubungan

di halaman yang sama.

5. Penghubung Halaman

Lain

(22)

No. Simbol Nama Simbol

Flowchart

Fungsi

6. Terminator Menandakan awal/akhir

dari suatu sistem.

7. Decision Menggambarkan logika

keputusan dengan nilai

true atau false.

8. Kegiatan Manual Untuk menunjukkan

pekerjaan yang dilakukan secara manual.

9. Simpanan Offline Untuk menujukkan file

non-komputer yang diarsip urut angka.

2.3.2 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Kendall dan Kendall (2003:241), data flow diagram

menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses dan keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari model sistem yang dibahas. Serangkaian diagram aliran data berlapis juga bisa digunakan untuk merepresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem. Prosedur-prosedur tersebut yaitu konseptualisasi bagaimana data-data berpindah di dalam organisasi, proses-proses atau transformasi dimana data-data melalui, dan apa keluarannya.

(23)

1. External Entity

Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat.

Gambar 2.1 Simbol External Entity

2. Data Flow

Data flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah. Aliran data menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau

entitas dengan proses.

Gambar 2.2 Simbol Data Flow

3. Process

Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan.

Gambar 2.3 Simbol Process

Flow_1

(24)

4. Data Store

Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses penyimpanan data.

Gambar 2.4 Simbol Data Store

2.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Marlinda (2004:28), Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya. Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi, dapat abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai

attribute yang merupakan ciri entity tersebut. Attribute yaitu uraian dari entitas dimana mereka dihubungkan atau dapat dikatakan sebagai identifier atau

descriptors dari entitas.

Entitas digolongkan menjadi independent atau dependent entity. Independent entity adalah apa yang tidak bersandar pada yang lain sebagai identifikasi. Suatu dependent entity adalah apa yang bersandar pada yang lain sebagai identifikasi. Selain digolongkan menjadi independent atau dependent entity, terdapat jenis-jenis entitas khusus, yaitu:

a. Associative Entity

Associative Entity (juga dikenal sebagai intersection entity) adalah entitas yang digunakan oleh rekanan dua entitas atau lebih untuk menyatukan suatu hubungan banyak-ke-banyak (Many to Many).

(25)

b. Subtypes Entity

Subtypes Entity digunakan di dalam hierarki generalisasi (generalization hierarchies) untuk menyajikan suatu subset kejadian dari entitas orang tua, yang disebut supertype, tetapi yang memiliki atribut atau hubungan yang berlaku hanya untuk subset.

Menurut Marlinda (2004), atribute sebagai kolom di sebuah relasi mempunyai macam-macam jenis atribute yaitu:

a. Key Atribute

Atribute ini merupakan atribute yang unik dan tidak dimiliki oleh atribute

lainnya, misalnya entity mahasiswa yang atribute-nya NIM.

Gambar 2.5 Key Attribute

b. Particial Key Attribute

Attribute ini adalah yang tidak menjadi atau merupakan anggota dari key primer. Misalnya antara cabang dan kode cabang.

Gambar 2.6 Particial Key Attribute

c. Single Vallue Atribute

(26)

Gambar 2.7 Single Value Attribute

d. Multi Vallue Atribute

Atribute yang banyak memiliki nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan

atribute-nya pendidikan (SD, SMP, SMA).

Gambar 2.8 Multi Value Attribute

e. Composite Atribute

Atribute yang memiliki dua harga, misalnya nama besar (nama kerja) dan nama kecil (nama asli).

Gambar 2.9 Composite Attribute

f. Derived Attribute

(27)

Gambar 2.10 Derived Attribute

Model Entity-Relationship (ER) mula-mula pada tahun 1976 adalah cara untuk mempersatukan pandangan basis data jaringan dan relasional. Langkah sederhana dari model ER adalah model data konseptual yang memandang dunia nyata sebagai kesatuan (entities) dan hubungan (relationship).

Komponen dasar model merupakan diagram entity-relationship yang digunakan untuk menyajikan objek data secara visual. Entity relationship diagram

mengilustrasikan struktur logis dari basis data yang mempunyai metodologi sebagai berikut:

Tabel 2.2 Ilustrasi Pembuatan ERD

Proses Keterangan

1. Menentukan Entitas Menentukan peran, kejadian, lokasi, hal nyata, dan konsep dimana pengguna akan menyimpan data.

2. Menentukan Relasi Tentukan hubungan antara pasangan entitas menggunakan matriks relasi. 3. Gambar ERD Sementara Entitas digambarkan dengan kotak dan

relasi dengan garis yang menghubungkan entitas.

4. Isi Kardinalitas Tentukan jumlah kejadian dari satu entitas untuk sebuah kejadian pada entitas yang berhubungan.

5. Tentukan Kunci Utama Tentukan atribut yang mengidentifikasi satu dan hanya satu kejadian pada masing-masing entitas.

6. Gambar ERD berdasar Kunci

(28)

7. Menentukan Atribut Tuliskan field-field yang diperlukan oleh sistem.

8. Pemetaan Atribut Pasangkan atribut dengan satu entitas yang sesuai pada masing-masing atribut. 9. Gambar ERD dengan

Atribut

Aturlah ERD dari langkah 6 dengan menambahkan entitas atau relasi yang ditemukan pada langkah 8.

10. Periksa Hasil Apakah ERD sudah menggambarkan sistem yang akan dibangun.

Entity relationship diagram ini diperlukan agar dapat menggambarkan hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity

dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh

database. Untuk itu, entity relationship diagram dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:

a. Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model (CDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.

b. Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal.

2.4 Informasi

(29)

informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya, sehingga sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Menurut Hartono (2005:10), kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:

a. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak sekali gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

b. Tepat Pada Waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Jika pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

c. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.5 Internet

Menurut eWolf Community (2012:1), internet merupakan singkatan dari

interconnection networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet

(30)

utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan.

2.6 My Structure Query Language (MySQL)

Menurut Anhar (2010), MySQL (My Structure Query Language) adalah salah satu Database Management System (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lain-lain. Pemrograman PHP juga sangat mendukung dengan penggunaan database MySQL. Keunggulan dari MySQL adalah cepat dan mudah digunakan. MySQL semula berkembang karena memerlukan SQL Server yang dapat mengatasi sebuah perintah database.

2.7 Konsep Dasar Basis Data

2.7.1 Database

Menurut Marlinda (2004), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan mengunakan metode tertentu mengunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.

Penyusunan data yaitu redudansi untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redudansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isoalasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), dan masalah keamanan, masalah integrasi, dan masalah data independence (kebesaran data).

2.7.2 Database Management System (DBMS)

(31)

pengelolaannya. Basis data adalah kumpulan data, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

2.8 Sistem

Definisi sistem menurut dari Hartono (2005:2), dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan-tujuan tertentu”.

Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali, sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.

2.9 Sistem Informasi

(32)

organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.

2.10 Teori yang Terkait dengan Penyelesaian Masalah

2.10.1 Akuntansi

Akuntansi menurut Diana dan Setiawati (2011:14), merupakan proses mengidentifikasi, mengukur, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi (bisnis maupun nonbisnis) kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi bisnis tersebut (pengguna informasi). Pada dasarnya fokus utama dari akuntansi adalah transaksi bisnis. Transaksi bisnis adalah peristiwa ekonomi atau kegiatan perusahaan yang dapat dinyatakan dalam satuan moneter sehingga dapat dicatat oleh seorang akuntan.

(33)

Gambar 2.11 Proses Pencatatan Keuangan Bank Mini

Dari gambar 2.11 di atas, transaksi bisnis direkam dalam dokumen sumber (nota/faktur, nota retur, slip penyetoran, slip pengambilan, dan lain-lain). Selanjutnya dokumen tersebut dicatat ke dalam jurnal dan buku pembantu/buku kas. Buku pembantu adalah catatan individual atas piutang atau utang (Diana & Setiawati, 2011).

Jurnal secara umum dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi selain yang dicatat dalam jurnal khusus. Jurnal khusus merupakan jurnal yang dirancang khusus untuk mencatat transaksi yang sering berulang. Tujuan dibuatnya jurnal khusus adalah untuk memudahkan dan membuat pencatatan menjadi lebih efisien (Diana & Setiawati, 2011).

Setelah dicatat ke dalam jurnal, pencatatan selanjutnya adalah ke dalam buku besar. Buku besar adalah kumpulan catatan atas rekening individual. Rekening Buku Besar juga disebut rekening T karena bentuknya menyerupai huruf

Transaksi Dokumen

Buku Pembantu/ Buku Kas

Jurnal

Buku Besar

Neraca Saldo

Neraca Lajur

(34)

T. Dalam setiap rekening buku besar terdapat kolom tanggal, keterangan, referensi, debit, dan kredit. Kolom referensi menunjukkan asal dari debit dan kredit tersebut, yaitu jurnal umum, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, dll. (Diana & Setiawati, 2011).

Selanjutnya, dari pembuatan buku besar, dibuatlah neraca saldo. Neraca saldo merupakan suatu daftar dari semua rekening buku besar dengan saldo-saldonya pada saat tertentu (Sutarno, dkk, 2014). Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan neraca lajur yang berisi kode rekening, nama rekening, dan saldo. Saldo tersebut dipisahkan antara saldo debit dan saldo kredit untuk memudahkan pengecekan apakah entri dari jurnal sudah benar. Saldo debit harus sama jumlahnya dengan saldo kredit, sesuai dengan prinsip Double Entry Accounting. Dari Neraca Lajur, langkah terakhir adalah menyusun Laporan Keuangan yang terdiri dari Neraca dan Laporan Laba Rugi (Diana & Setiawati, 2011).

2.10.2 Sistem Informasi Akuntansi

(35)

Dalam mengatasi masalah-masalah yang memungkinkan terjadi apabila akuntansi dilakukan secara manual, dibuatlah suatu sistem informasi akuntansi untuk mengelola transaksi keuangan sampai dengan pembuatan laporann keuangan. Sistem informasi akuntansi menurut Diana dan Setiawati (2011:4), adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan. Penerapan sistem informasi akuntansi yang sangat kompleks akan lebih optimal apabila dilakukan secara terkomputerisasi, karena sistem informasi yang akurat dan efektif pada kenyataannya selalu berhubungan dengan computer-based information processing

atau pengolahan informasi yang berbasis komputer (Wahyono, 2004).

2.10.3 Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer

Sistem Informasi Akuntasi Berbasis Komputer menurut Wahyono (2004:29), merupakan sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk memberikan informasi bagi semua tingkat manajemen, baik itu Manajemen Atas atau Top Level Management (seperti Direktur, Eksekutif, atau Kepala), Manajemen Menengah atau Middle Level Management (seperti Kepala Cabang, Bagian, atau Divisi), maupun Manajemen Bawah atau Lower Level Management (seperti mandor, supervisor, dll).

Sistem Informasi Akuntasi Berbasis Komputer memiliki beberapa keunggulan menurut Wahyono (2004:30), yaitu antara lain:

1. Proses pengolahan yang cepat.

(36)

informasi akan diproses secara cepat dan akan memudahkan sumber daya manusia tidak menghabiskan waktu untuk satu pekerjaan saja.

2. Tingkat akurasi informasi yang dihasilkan cukup tinggi.

Akurat berarti informasi yang dihasilkan tepat sesuai dengan tujuan pengolahan data. Sebuah informasi harus akurat mengingat sirkulasi informasi dari sumber informasi sampai ke penerima banyak mengalami

noise atau gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. 3. Efisiensi sumber daya manusia.

Sumber daya manusia sebagai operator sistem hanya tinggal memasukkan data-data awal ke dalam komputer saja.

Tabel 2.3 Perbandingan Siklus Akuntansi Manual dan Terkomputerisasi (Diana & Setiawati, 2011)

Siklus Akuntansi Manual Siklus Akuntansi

Terkomputerisasi

Menjurnal: Mencatat transaksi

dalam jurnal, misalnya transaksi penjualan dicatat dalam jurnal penjualan.

Input: Mencatat transaksi ke

dalam file transaksi, misalnya dokumen sumber dari transaksi penjualan dicatat dalam file transaksi penjualan.

Memposting: Memposting

setiap entri dari jurnal ke dalam buku pembantu.

Proses: Mencatat setiap transaksi

ke dalam file master, misalnya mencatat setiap transaksi penjualan ke dalam file master Piutang.

Memposting: Memposting total

jurnal (misalnya total jurnal penjualan ke buku besar).

Proses: Mentotal transaksi dalam

(37)

2.11 Website

Menurut Hidayat (2010), website adalah suatu situs atau dapat diartikan sebagai kumpulan-kumpulan halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam/gambar gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis atau dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman. Hubungan antara satu halaman web dengan halaman web lainnya disebut hyperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut

hypertext.

Kelebihan website dibandingkan media cetak elektronik adalah kelengkapan informasi yang disajikan dengan biaya relatif murah. Kekurangannya adalah produk yang ditampilkan serta pasar yang dituju lebih segmented (terpusat pada kalangan/kelompok konsumen tertentu). Oleh karena itu, maka kita harus memanfaatkan kekurangannya menjadi strong point dalam pemasaran, yaitu produk yang kita tawarkan harus segmented.

2.11.1 HyperText Markup Language (HTML)

Menurut Sutarman (2012:163), HyperText Markup Language (HTML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk pembuatan halaman web atau word wide web, dengan hypertext dan informasi lain yang akan ditampilkan pada halaman web. Bahasa ini merupakan bahasa pemrograman yang digunakan oleh sebagian besar situs web yang dikunjungi oleh setiap orang. HTML saat ini dikenal

Meringkas: Menyiapkan Neraca

Lajur.

Output: Memanggil file master

(38)

oleh hampir semua komputer yang ada di dunia dan universal untuk membuat sebuah dokumen. HTML tidak memiliki variasi format terbaik dan bahkan tidak menjamin bahwa halaman web yang yang dibuat sama persis di setiap browser, tetapi perlu diingat bahwa tanpa HTML, tidak akan ada internet.

2.11.2 HyperText Preprocessor (PHP)

Menurut Anhar (2010), Hypertext Preprocessor (PHP) yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script

yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server. PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti dapat disesuaikan sesuai keinginan client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu terbaru. Semua script PHP dieksekusi pada server di mana

(39)

26

Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan analisis dan perancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep. Tahap-tahap tersebut terdiri dari tahap analisis sistem, tahap perancangan sistem, dan tahap evaluasi desain sistem.

3.1 Model Penelitian

Seperti halnya yang berlaku pada suatu proses, pengembangan sistem informasi juga memiliki daur hidup. Daur hidup tersebut adalah daur pengembangan sistem informasi atau secara lebih umum dinamakan SDLC (System Development Life Cycle) atau daur hidup pengembangan sistem. SDLC biasa disebut juga dengan model waterfall atau air terjun. SDLC merupakan metodologi klasik yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi (Kadir, 2003).

(40)

3.2 Tahapan Analisis

Tahapan analisis sistem akan dilakukan dengan cara wawancara dan observasi ke Bank Mini serta admin pengelola transaksi keuangan dan pihak-pihak yang berkaitan secara langsung dengan Bank Mini. Tahap ini digunakan untuk menghasilkan informasi dan uraian komponen-komponen yang termasuk dalam sistem informasi Bank Mini.Uraian tersebut digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi, dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan suatu perbaikan sistem.

Gambar 3.1 Tahapan Analisis Sistem

3.2.1 Analisis Permasalahan

Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk dapat menganalisis permasalahan yang terdapat pada Bank Mini SMK Negeri 1 Sumenep berdasarkan wawancara dengan pihak Bank Mini adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi Masalah

Untuk mengidentifikasi masalah tahapan yang dilakukan diantaranya adalah melakukan wawancara dan observasi, menyimpulkan pengetahuan yang sudah diperoleh, mengestimasi ruang lingkup dan batasan permasalahan, serta mendefinisikan hasil-hasil berdasarkan wawancara. Berdasarkan tahapan tersebut maka output yang dihasilkan adalah alur proses bisnis berupa document flow.

Analisis Permasalahan

Analisis Operasional

Analisis Kebutuhan Data

(41)

b. Menentukan Kebutuhan Informasi Pengguna

Untuk mengetahui kebutuhan informasi pengguna, dilakukan wawancara dan observasi pada Bank Mini dan pihak-pihak yang secara langsung berkaitan dengan Bank Mini serta kebutuhan informasi yang diperlukan pihak tersebut.

c. Menggambarkan Kebutuhan Sistem

Menganalisis kebutuhan-kebutuhan sistem pengelolaan transaksi keuangan pada Bank Mini dilakukan dengan menggambarkan dan menyusun input,

process, dan output secara umum dari sistem dengan block diagram.

3.2.2 Analisis Operasional (Functionalitas Analysis)

Tahap analisis fungsional dilakukan setelah tahap analisis permasalahan. Setelah didapatkan definisi masalah dan ringkasan tujuan serta kebutuhan sistem dalam block diagram, terdapat beberapa langkah yang dilakukan untuk mendapatkan informasi apakah sistem yang akan dirancang bisa menangani fungsi organisasi dan proses bisnis yang ada. Langkah-langkah tersebut antara lain:

a. Menentukan fungsi apa yang harus dikerjakan oleh sistem informasi Bank Mini.

b. Mendeskripsikan fungsi-fungsi yang ada, entitas apa saja yang berperan, dan alur apa saja yang terjadi dalam fungsi yang akan dibuat.

3.2.3 Analisis Kebutuhan Data

(42)

a. Melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan entitas dalam sistem transaksi keuangan Bank Mini.

b. Meninjau dokumentasi data yang ada pada Bank Mini SMK Negeri 1 Sumenep.

c. Mewawancarai Admin Bank Mini serta pihak-pihak yang berkaitan dengan Bank Mini.

Hasil dari analisis kebutuhan data adalah berupa daftar kebutuhan data pada setiap fungsi-fungsi sistem Bank Mini.

3.2.4 Analisis Keamanan

Analisis keamanan sistem merupakan analisis non fungsional sistem yang dilakukan dengan cara menentukan siapa yang boleh mengakses sistem informasi Bank Mini, sampai dengan proses dan fungsi tertentu dalam sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep, sehingga didapatkan masing-masing entitas memiliki hak akses yang berbeda dalam menggunakan fungsi-fungsi tertentu dalam sistem.

3.3 Tahapan Perancangan Desain Sistem

Perancangan sistem dimulain dari System Flow, DFD, ERD, serta perancangan desain antar muka input dan output sistem.

3.3.1 Desain Proses Fungsional

Pada sub bab ini memberi gambaran tentang rancangan fungsi-fungsi sistem yang terdiri dari proses, data, dan antar muka.

a. Alur Sistem (System Flow)

(43)

1. Menentukan entitas yang terlibat pada sistem sesuai dengan analisis yang telah dilakukan sebelumnya.

2. Menentukan fungsi-fungsi dalam sistem Bank Mini berdasarkan analisis yang telah dilakukan sebelumnya.

3. Mendefinisikan proses-proses dari fungsi yang telah dianalisis ke dalam urutan proses bisnis yang baru secara detail.

4. Menentukan dengan jelas proses dari aktivitas awal suatu fungsi di dalam sistem sampai aktivitas terakhir fungsi sistem tersebut.

b. Desain Context Diagram

Secara garis besar, langkah yang akan dilakukan untuk membuat context diagram pada sistem informasi Bank Mini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasikan semua entitas eksternal Bank Mini yang terlibat dengan sistem informasi Bank Mini.

2. Mengidentifikasi semua input dan output yang berhubungan dengan entitas eksternal tersebut.

3. Menentukan nama utama pada sistem Bank Mini. 4. Menentukan batasan sistem yang ada.

5. Menentukan data/laporan yang diterima/diberikan entitas dari dan ke sistem informasi Bank Mini.

c. Desain Diagram Berjenjang

(44)

d. Desain Data Flow Diagram (DFD) Level 0

DFD Level 0 merupakan dekomposisi dari context diagram, tahap yang dilakukan dalam DFD level 0 antara lain:

1. Menentukan proses-proses utama yang ada pada sistem sesuai dengan diagram berjenjang yang telah dibuat.

2. Menentukan data/laporan yang diberikan/diterima entitas eksternal terhadap masing-masing proses.

3. Menentukan datastore (master atau transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.

e. Desain Data Flow Diagram (DFD) Level 1

DFD Level 1 merupakan dekomposisi dari DFD level. Langkah yang dilakukan dalam pembuatan DFD level 1 adalah sebagai berikut:

1. Menentukan sub proses dari proses utama pada level 0.

2. Menentukan data/laporan yang diberikan atau diterima masing-masing sub proses.

3. Menentukan datastore sebagai sumber atau tujuan alur data. 4. Hal ini berlaku juga pada level selanjutnya.

3.3.2 Desain Basis Data

Desain basis data bertujuan untuk menggambarkan basis data yang digunakan dalam rancangan fungsi-fungsi sistem yang terdiri dari proses, data, dan antar muka sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep. Desain basis data tersebut berupa Entity Relationship Diagram (ERD). ERD terdiri dari

(45)

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tahap analisis kebutuhan data, maka dapat dirumuskan ke dalam pembuatan skema basis data atau dengan merancang skema-skema yang terpisah dari kebutuhan pengguna Bank Mini yang kemudian digabungkan menggunakan relasi tertentu. Dalam pembuatan CDM dilakukan beberapa cara antara lain:

a. Menentukan data entitas dan transaksi sebagai tabel beserta atribut dari sistem informasi Bank Mini.

b. Menentukan tipe data dari masing-masing atribut. c. Menentukan primary key setiap tabel.

d. Menggambarkan relationship yang menghubungkan tabel-tabel serta menuliskan nama relasi, kardinalitas, dan mandatory atau tidaknya.

e. Mengecek model tersebut apakah valid atau tidak secara teknik penggambaran.

Physical Data Model (PDM) merupakan desain database yang akan diterapkan pada sistem informasi Bank Mini. PDM dapat dibuat dengan cara menurunkan hasil rancangan CDM dengan cara melakukan generate pada tools powerdesigner. Komponen dari PDM adalah struktur tabel. Struktur Tabel dibuat berdasarkan hasil rancangan PDM yang merupakan deskripsi tabel-tabel transaksi yang berisikan field, tipe data, constraint, dan keterangan tabel.

3.3.3 Desain Antar Muka

(46)

a. Antar Muka Perangkat Lunak

Desain antar muka perangkat lunak berikut merupakan proses perancangan dalam menentukan, menspesifikasikan, dan mengevaluasi sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep untuk mendapatkan sekumpulan detail perangkat lunak yang terhubung dengan aplikasi. Untuk mendapatkan detail perangkat lunak yang tepat digunakan untuk sistem informasi Bank Mini ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Menyelaraskan dengan kemampuan pengguna sistem Bank Mini. 2. Mengevaluasi kembali kebutuhan bisnis yang sudah ada.

3. Memperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan oleh pihak Bank Mini dan/SMK Negeri 1 Sumenep untuk pemenuhan sarana pendukung sistem informasi Bank Mini.

4. Memilih perangkat lunak yang mudah digunakan. b. Antar Muka Perangkat Keras

Setelah menentukan perangkat lunak yang tepat, maka langkah selanjutnya adalah menentukan desain antar muka perangkat keras yang digunakan untuk menjalankan sistem informasi Bank Mini. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menentukan antar muka perangkat keras antara lain:

1. Memilih perangkat keras (hardware) dengan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan sistem yang akan dibuat.

(47)

c. Antar Muka Pengguna (Inteface Input/Output)

Antar muka pengguna adalah sebuah titik dimana sistem dan pengguna saling berinteraksi. Pada sub bab ini akan digambarkan terlebih dahulu alur kerja GUI secara keseluruhan mengenai:

1. Desain Form

Dalam mendesain form-form transaksi yang menjadi input sistem informasi Bank Mini dapat digambarkan berdasarkan hasil dari tahap analisis fungsional, non fungsional, dan tahap perancangan, sehingga dapat dideskripsikan form yang akan dibuat beserta alur kerjanya.

2. Desain Laporan

Dalam mendesain laporan yang menjadi output sistem informasi Bank Mini dapat digambarkan berdasarkan hasil dari tahap analisis fungsional, non fungsional, dan tahap perancangan, sehingga dapat dideskripsikan laporan-laporan yang akan dibuat sebagai keluaran.

3.3.4 Desain Keamanan

a. Keamanan Fisik

(48)

serta kejadian yang memungkinkan menyebabkan kehilangan yang besar dan bersifat menghancurkan.

b. Keamanan Logikal

Untuk menambah keamanan logikal pada sistem informasi Bank Mini SMK Negeri 1 Sumenep berdasarkan tahap analisis yang telah dilakukan, maka akan dilakukan penentuan model otentifikasi dan otorisasi di dalam sistem tersebut berdasarkan fungsi-fungsi yang terkait.

c. Keamanan Personal

Untuk menambah keamanan personal yang didasarkan pada sifat manusiawi dimana adanya kesalahan yang terjadi karena ketidaksengajaan sifat manusia pada sistem informasi Bank Mini, dibutuhkan suatu proses untuk melindungi data personal agar tidak mudah diketahui oleh pihak yang tidak berhak mengakses sistem yang bersangkutan sesuai dengan fungsinya. Dalam hal ini, pengguna akan memiliki username dan password sebagai akun pribadi yang akan sulit diketahui oleh pengguna lain.

3.4 Evaluasi Desain Sistem

Dalam tahap ini, desain sistem yang telah dirancang akan dilakukan evaluasi. Evaluasi berupa pengecekan terhadap beberapa komponen pada desain sistem. Berikut evaluasi yang akan dilakukan pada tahap ini antara lain:

3.4.1 Evaluasi Konsistensi Penamaan Desain

(49)

dibuat. Pada tahap evaluasi ini, akan dibuat daftar penamaan antar desain, agar dapat dibandingkan kesesuaian penamaan antara desain satu dengan desain lainnya.

3.4.2 Evaluasi Keterkaitan Konten Desain

Evaluasi keterkaitan konten desain dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan menilai keterkaitan antar isi desain yang telah dirancang. Keterkaitan antar desain berguna untuk pengguna memahami konsep dari setiap desain. Pada tahap evaluasi ini, akan dibuat daftar keterkaitan antar desain dengan membandingkan konten proses dan sumber database yang digunakan pada masing-masing desain, apakah saling terkait atau tidak.

3.4.3 Evaluasi Error Warning Desain

Evaluasi error warning desain dibagi menjadi dua, yaitu pengecekan pada DFD dan pengecekan pada ERD (CDM dan PDM). Evaluasi DFD bertujuan untuk mengetahui apakah hasil dari rancangan sudah benar atau belum. Evaluasi yang dilakukan dimulai dari pengecekan model DFD level konteks sampai dengan level selanjutnya. Berdasarkan DFD yang telah dirancang, akan dilakukan check model

dengan dengan tools power designer. Hasil yang didapat dari pengecekan tersebut adalah untuk mengetahui berapa hasil error dan warning dari desain DFD yang telah dibuat.

(50)

untuk mengetahui berapa hasil error dan warning dari desain ERD yang telah dibuat.

3.4.4 Evaluasi Unit Testing Desain

Evaluasi unit testing merupakan tahap penilaian terhadap desain sistem yang telah dirancang. Tahap ini menyerupai tahap black box testing, namun sebatas evaluasi terhadap rancangan desain yang telah dibuat. Unit testing desain digunakan sebagai evaluasi terhadap kesesuaian alur proses bisnis dengan hasil rancangan desain antar muka pengguna sistem.

3.5 Pengumpulan Data

Langkah yang dilakukan setelah mengumpulkan referensi untuk melakukan studi literatur adalah melakukan proses pengumpulan data. Data yang diperoleh berupa data wawancara dan observasi Bank Mini SMK Negeri 1 Sumenep. Wawancara dilakukan kepada Admin pengelola Bank Mini dan Kepala Sekolah. Wawancara tersebut dilakukan minimal 3-4 kali untuk mendapatkan informasi dan konsep keuangan Bank Mini dengan lebih akurat.

3.6 Konsep Perhitungan

Berikut merupakan konsep dasar perhitungan proses bisnis Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep:

a. Perhitungan Suku Bunga Tabungan Umum

(51)

b. Pembuatan Laporan Tutup Buku

Bank Mini merupakan lembaga keuangan internal SMK Negeri 1 Sumenep yang proses bisnisnya berpedoman pada perhitungan akuntansi. Laporan keuangan akhir berupa proses tutup buku dihitung berdasarkan tahap perhitungan akuntansi. Berikut merupakan konsep tahapan pembuatan laporan keuangan tiap bulan yang dilakukan oleh Bank Mini:

1. Pembuatan Jurnal (Posting Jurnal)

Pembuatan jurnal terbagi atas dua jenis, yaitu jurnal penerimaan kas dan jurnal penerimaan kas.

Tabel 3.1 Jurnal Penerimaan Kas Jurnal Penerimaan Kas

Periode Januari 2016 TA 2015/2016

Tanggal

Debit Kredit

No Keterangan Kas Lain-lain

No Keterangan Tabungan Umum

Tabungan Khusus

SPP Lain-lain

Tabel 3.2 Jurnal Pengeluaran Kas Jurnal Pengeluaran Kas

Periode Januari 2016 TA 2015/2016

Tanggal

Debit Kredit

No Keterangan Tabungan

Umum

Tabungan Khusus

SPP

Lain-lain

No Keterangan Kas

Lain-lain

(52)

2. Pembuatan Buku Besar (Posting Buku Besar)

Pembuatan Buku Besar tergantung pada akun yang ada pada jurnal. Masing-masing akun dikelompokkan dalam satu tabel pada Buku Besar. Berikut merupakan rincian dari konsep pembuatan Buku Besar:

Tabel 3.3 Buku Besar Kas

Kas

Tanggal Uraian Debit Kredit Saldo

Tabel 3.4 Buku Besar Tabungan Umum

Tabungan Umum

Tanggal Uraian Debit Kredit Saldo

Tabel 3.5 Buku Besar Tabungan Khusus

Tabungan Khusus

Tanggal Uraian Debit Kredit Saldo

Tabel 3.6 Buku Besar SPP

SPP

(53)

Tabel 3.7 Buku Besar Lain-lain

Lain-lain

Tanggal Uraian Debit Kredit Saldo

3. Pembuatan Neraca Lajur

Pembuatan Neraca Lajur berdasarkan pengelompokan debit dan kredit masing-masing akun pada Buku Besar. Pada neraca lajur, penyesuaian dimaksudnya untuk penambahan atau pengurangan debit dan kredit apabila terjadi kesalahan perincian. Penyesuaian tersebut ditambahkan dalam neraca saldo yang disesuaikan dengan jumlah penambahan atau pengurangan debit dan kredit. Berikut tabel 3.8 yang menggambarkan konsep neraca lajur.

Tabel 3.8 Neraca Lajur

Neraca Lajur Keuangan Periode Januari 2016

TA 2015/2016 No.

Rekening

Nama Rekening

Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo

Disesuaikan

Laba/Rugi Neraca Akhir

Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit

4. Pembuatan Neraca Akhir

(54)

Tabel 3.9 Neraca Akhir

Neraca Akhir Keuangan Periode Januari 2016

TA 2015/2016

No. Nama

Akun

Jumlah Debit (Rp) No. Nama Akun

(55)

157

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis dan perancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep adalah sebagai berikut:

1. Rancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep telah menggambarkan desain proses pencatatan transaksi tabungan umum, tabungan khusus, dan pembayaran umum.

2. Rancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep telah menggambarkan desain proses pembuatan laporan keuangan berupa pembuatan Jurnal, Buku Besar, Neraca Lajur, dan Neraca Akhir.

3. Rancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep telah menggambarkan desain laporan hasil keluaran, yaitu berupa laporan tabungan umum, laporan tabungan khusus, laporan pembayaran umum, laporan tunggakan pembayaran, dan laporan tutup buku.

4. Rancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep telah di uji coba melalui tahapan evaluasi desain sistem.

5.2 Saran

(56)

1. Merancang desain arsitektur dan infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan Bank Mini dalam pengembangan sistem informasi Bank Mini SMK Negeri 1 Sumenep.

2. Membuat sistem informasi Bank Mini dimasa yang akan datang dengan berpedoman pada analisis dan perancangan sistem informasi Bank Mini pada penelitian ini.

(57)

42

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab empat akan dibahas mengenai hasil analisis dan perancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep berdasarkan tahap-tahap analisis dan perancangan yang dilakukan pada bab tiga. Dari tahap analisis dan perancangan tersebut maka didapatkan hasil analisis, Block Diagram, Document Flow, System Flow, Context Diagram, Diagram Berjenjang, Data Flow Diagram

(DFD), Conceptual Data Model, Physical Data Model, struktur tabel, dan desan

input/output sistem.

4.1 Hasil Analisis Sistem

Setelah melakukan tahapan penguaraian untuk megidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi pada Bank Mini SMK Negeri 1 Sumenep sesuai dengan tahapan analisis sistem pada bab tiga, maka didapatkan hasil yang dilakukan dengan beberapa langkah.

4.1.1 Hasil Analisis Permasalahan

Sesuai dengan tahap-tahap analisis permasalahan yang telah dilakukan, didapatkan suatu hasil berikut:

a. Mengidentifikasi masalah

Setelah dilakukan wawancara dan observasi terhadap bagian Bank Mini dan pihak yang terkait secara langsung dengan sistem Bank Mini mengenai proses bisnisnya, didapatkan hasil sebagai berikut:

(58)

khusus. Tabungan umum yaitu tabungan informal untuk siswa dan karyawan yang bersifat tidak wajib yang jumlahnya sesuai dengan keinginan siswa dan karyawan sebagai nasabah. Tabungan umum memiliki ketentuan seperti tabungan konfensional di Bank pada umumnya. Tabungan khusus yaitu tabungan formal untuk siswa yang secara wajib dikenakan pada masing-masing siswa sebesar Rp 30.000,-/bulan. Adapun pembayaran dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu pembayaran umum dan pembayaran khusus (iuran khusus). Pembayaran umum adalah pembayaran yang dikenakan pada siswa terkait biaya pendidikan yang pembayarannya tidak mengambil dari tabungan khusus siswa. Pembayaran umum terdiri dari iuran rutin SPP, dana penunjang pendidikan, daftar ulang siswa baru, serta daftar ulang tingkat XI dan XII. Pembayaran iuran SPP setiap siswa dikenakan sebesar Rp 30.000,-/bulan. Pembayaran khusus adalah pembayaran kegiatan siswa yang pembayarannya dapat diambil dari tabungan khusus siswa. Pembayaran khusus meliputi pembayaran uang praktik kerja lapangan, kunjungan industri, prakerin, kursus, UAN/Bea Kompetensi, ijasah tanda lunas dan kegiatan-kegiatan lain yang membutuhkan iuran dari siswa.

2. Transaksi keuangan Bank Mini menggunakan sistem manual yang belum terkomputerisasi dalam proses kerjanya, sehingga dalam pencatatan keuangan hanya menggunakan pembukuan di Buku Besar.

(59)

4. Rekap transaksi yang terjadi setiap hari membutuhkan waktu yang lama, sehingga dalam melakukan perhitungan akuntansi tidak dapat dilakukan secara cepat yang berdampak pada proses pelaporan menjadi lambat.

5. Admin Bank Mini melakukan pengecekan rekap transaksi keuangan dengan cara manual, sehingga berpotensi menimbulkan kesalahan pengecekan. 6. Perhitungan akuntansi mulai dari pencatatan transaksi, pencatatan kas masuk

dan kas keluar, posting jurnal pemasukan dan pengeluaran, pembuatan buku besar, pembuatan neraca saldo dan neraca lajur, serta laporan keuangan akhir dilakukan secara manual.

7. Kepala Sekolah maupun Bank Mini menginginkan suatu sistem informasi Bank Mini terkomputerisasi (computer-based information processing) untuk melakukan pencatatan transaksi keuangan yang setiap hari terjadi, namun pihak sekolah belum mengetahui dan tidak dapat menentukan kebutuhan sistem yang tepat untuk diterapkan pada Bank Mini.

(60)

1. Transaksi Tabungan Umum Bank Mini

(61)

Dari gambar 4.1, dalam proses bisnis transaksi tabungan umum Bank Mini terdapat empat fungsi yang saling berkaitan yaitu Admin sebagai pengelola, Karyawan dan Siswa sebagai nasabah tabungan umum, dan Kepala Sekolah bertindak sebagai pemantau laporan keuangan Bank Mini. Proses yang dilakukan masih bersifat manual dan menggunakan dokumen-dokumen sebagai catatan transaksi dan laporan keuangan.

2. Transaksi Pembayaran Keuangan Bank Mini

(62)
(63)

b. Menentukan Kebutuhan Informasi Pengguna

Tabel 4.1 List Antara Proses Bisnis yang Sekarang dengan Solusi yang Ditawarkan

Proses Bisnis yang Sekarang Sistem yang Ditawarkan Belum ada pencatatan transaksi

keuangan yang terkomputerisasi secara permanen yang dapat dikelola kembali sesuai periode yang diinginkan.

Dibuatkan perancangan sistem pencatatan transaksi keuangan

computing based processing yang dapat menyimpan catatan transaksional keuangan secara permanen dalam basis data.

Belum ada sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang digunakan sebagai perhitungan dan pembuatan laporan keuangan.

Dibuatkan perancangan sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang dapat secara otomatis memproses masukan data transaksi keuangan yang terjadi, dan menghasilkan laporan keuangan.

Transaksi pembayaran dan tabungan hanya diketahui melalui pembukuan pada buku tabungan dan info secara langsung dari Bank Mini.

Dibuatkan perancangan sistem yang memungkinkan siswa atau karyawan dapat mengakses info transaksi pembayaran dan tabungan dimana saja.

c. Menggambarkan Kebutuhan Sistem

(64)

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep Data Nasabah Pembukaan

Tabungan

Gambar 4.3 Block Diagram Transaksi Keuangan Bank Mini

(65)

1. Menganalisis dan merancang desain sistem yang dapat mencatat transaksi keuangan pada Bank Mini secara permanen, sehingga dalam pengelolaannya akan menjadi lebih mudah.

2. Menganalisis dan merancang desain sistem informasi akuntansi yang dapat mengotomatisasi perhitungan akuntansi, sehingga menghasilkan laporan keuangan dengan cepat dan akurat.

3. Menganalisis dan merancang desain sistem informasi Bank Mini yang mudah diakses oleh nasabah yaitu siswa dan karyawan.

4. Menganalisis dan merancang desain sistem informasi Bank Mini yang menghasilkan laporan untuk pihak manajerial yang dapat digunakan sebagai penunjang keputusan.

4.1.2 Hasil Analisis Operasional

Dalam tahap ini, kebutuhan operasional dalam pembuatan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep telah dijabarkan beberapa aktifitas yang dijelaskan pada identifikasi fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem, antara lain:

a. Admin Bank Mini

(66)

8. Membuat Neraca Lajur keuangan. 9. Membuat Neraca Akhir keuangan.

10.Melakukan pencatatan tutup rekening nasabah. b. Nasabah Karyawan

Melakukan pengecekan saldo tabungan umum. c. Nasabah Siswa

1. Melakukan pengecekan saldo tabungan umum. 2. Melakukan pengecekan saldo tabungan khusus. 3. Melakukan pengecekan pembayaran umum. 4. Melakukan pengecekan tunggakan pembayaran. d. Kepala Sekolah

1. Menerima Laporan Tabungan Umum. 2. Menerima Laporan Pembayaran Keuangan. 3. Menerima Laporan Tunggakan Pembayaran.

4. Menerima Laporan Tutup Buku (Laporan Keuangan).

4.1.3 Hasil Analisis Kebutuhan Data

(67)

a. Kebutuhan Data Admin Bank Mini 1. Data Nasabah

2. Data Transaksi Tabungan Umum 3. Data Transaksi Tabungan Khusus 4. Data Transaksi Pembayaran Umum 5. Data Tunggakan Pembayaran b. Kebutuhan Data Nasabah Karyawan

Data Saldo Tabungan Umum c. Kebutuhan Data Nasabah Siswa

1. Data Saldo Tabungan Umum 2. Data Saldo Tabungan Khusus 3. Data Pembayaran Umum d. Kebutuhan Data Kepala Sekolah

1. Laporan Tabungan Umum. 2. Laporan Pembayaran Keuangan. 3. Laporan Tunggakan Pembayaran.

4. Laporan Tutup Buku (Laporan Keuangan).

4.1.4 Hasil Analisis Keamanan

(68)

a. Fungsi yang dapat diakses Admin Bank Mini 1. Fungsi Pembukaan Rekening Tabungan Umum 2. Fungsi Tutup Rekening Tabungan Umum 3. Fungsi Maintenance Master Akun

4. Fungsi Maintenance Master Jurnal 5. Fungsi Setor Tunai Tabungan Umum 6. Fungsi Pengambilan Tabungan Umum 7. Fungsi Setor Tunai Tabungan Khusus 8. Fungsi Pengambilan Tabungan Khusus 9. Fungsi Pembayaran Umum

10.Fungsi Pembuatan Jurnal 11.Fungsi Pembuatan Buku Besar 12.Fungsi Pembuatan Neraca Lajur 13.Fungsi Pembuatan Neraca Akhir

14.Fungsi Mencetak Laporan Tabungan Umum 15.Fungsi Mencetak Laporan Tabungan Khusus 16.Fungsi Mencetak Laporan Pembayaran Umum 17.Fungsi Mencetak Laporan Tunggakan Pembayaran 18.Fungsi Mencetak Laporan Tutup Buku

b. Fungsi yang dapat diakses Nasabah Karyawan Fungsi Lihat Saldo Tabungan Umum

(69)

3. Fungsi Lihat Data Pembayaran Umum 4. Fungsi Lihat Data Tunggakan Pembayaran d. Fungsi yang dapat diakses Kepala Sekolah

1. Fungsi mengakses Laporan Tabungan Umum 2. Fungsi mengakses Laporan Pembayaran Keuangan 3. Fungsi mengakses Laporan Tunggakan Pembayaran 4. Fungsi mengakses Laporan Tutup Buku

4.2 Hasil Tahapan Perancangan Sistem

Hasil tahapan perancangan sistem ini menghasilkan perancangan sistem dari hasil analisis sistem yang berupa desain proses fungsional, desain basis data, desain antar muka, desain keamanan, dan desain sistem. Desain proses fungsional antara lain System Flow, Diagram Berjenjang, Context Diagram, dan Data Flow Diagram. Desain basis data yaitu Conceptual Data Model dan Phisycal Data Model

beserta struktur tabelnya. Desain antar muka menghasilkan antar muka perangkat lunak, antar muka perangkat keras, dan antar muka pengguna (Interface I/O). Desain sistem menghasilkan perincian standar pemrograman.

4.2.1 Hasil Desain Proses Fungsional

a. Alir Sistem (System Flow)

(70)

Sumenep digambarkan dengan dua function yaitu pengguna dan sistem. Berikut merupakan pemaparan dari system flow setiap proses pada sistem informasi Bank Mini SMK Negeri 1 Sumenep.

1. System FlowLogin Pengguna

System Flow Login Pengguna

Sistem Sistem Pengguna

Pengguna

Start

Input Username & Password

Gambar 4.4 System Flow Login Pengguna

Gambar 4.4 menunjukkan system flow login pengguna. Fungsi yang terkait adalah Pengguna dengan Sistem. Pengguna terdiri dari Admin, Karyawan, Siswa, dan Kepala Sekolah. Pada system flow login pengguna, terdapat proses pengecekan

Gambar

Tabel 2.3 Perbandingan Siklus Akuntansi Manual dan Terkomputerisasi  (Diana & Setiawati, 2011)
Tabel 3.2 Jurnal Pengeluaran Kas
Tabel 3.4 Buku Besar Tabungan Umum
tabel 3.8 yang menggambarkan konsep neraca lajur.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tugas akhir kali ini berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada SD Negeri 2 Mekarharja Kota Banjar Patroman” disusun guna memenuhi syarat

SMK Negeri 1 Gunungguruh saat ini sudah memiliki perpustakaan yang sudah berjalan, perpustakaan yang sudah berjalan ini diperuntukkan bagi seluruh siswa di lingkungan

Hasil penelitian tugas akhir ini bahwa Sistem Informasi Akademik SMK Negeri 1 Rota Bayat Berbasis Website ini untuk memperkenalkan Sistem Informasi Akademik, sehingga

Penelitian ini telah menghasilkan sistem informasi akademik SMK Negeri 1 Mamasa yang merupakan sistem informasi berbasis web yang diuji dari empat aspek ISO 25010,

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI RAPORT SISWA PADA SD NEGERI 060891 JAMIN GINTING BERBASIS WEBSITE LAPORAN TUGAS AKHIR NURZANNAH SIREGAR 152406090 PROGRAM STUDI

Laporan Tugas Akhir ini berisi laporan Perancangan dan Pembuatan Sistem Supplier Data Bank pada Purchasing Division PT.. Sistem ini dibuat dengan maksud untuk

Melihat kenyataan ini penulis merancangan Sistem Informasi Perpustakaan online pada SMK Negeri 9 Kota Bekasi, yang ditujukan agar perpustakaan SMK

HALAMAN PENGESAHAN Tugas Akhir ini diajukan oleh : Nama : Petrick Jubel Eliezer NIM : 21120117120028 Departemen : Teknik Komputer Judul Tugas Akhir : Perancangan Sistem Informasi