• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Peminjaman Dan Pembelian Senjata Api Berbasis Web Pada Polda Jabar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Peminjaman Dan Pembelian Senjata Api Berbasis Web Pada Polda Jabar"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan U Pa

PROGR

FAKULTA

UNIVER

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi

Oleh

WANDA WINATA

1.05.07.914

RAM STUDI SISTEM INFORMASI

AS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

ERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2011

(2)

menggunakan senjata api dengan beragam jenis dan ukurannya. Adapun senjata api ini disediakan oleh bagian gudang senjata POLDA JABAR, bagian gudang ini akan meminjamkan jenis senjata yang sesuai dengan surat ijin anggota, dimana setiap anggota yang akan melakukan peminjaman senjata api harus memiliki Surat Ijin Memegang Senjata Api, Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Psikologi dan Kartu Tanda Anggota Polri. Dikarenakan banyaknya anggota yang melakukan peminjaman dan perlunya pendataan anggota secara efektif dan efisien, maka bagian gudang senjata POLDA JABAR membutuhkan sistem informasi yang terintegrasi untuk membantu memudahkan pengelolaan peminjaman dan pengembalian senjata api untuk anggota POLDA JABAR, sehingga laporan pengelolaan senjata api di bagian gudang POLDA JABAR akan lebih terorganisir. Metode pendekatan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan terstruktur. Pendekatan terstruktur mengenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur. Model Prototipe, Metode ini membutuhkan pendekatan sistematis dan sekuensial dalam pengembangan perangkat lunak dalam waktu yang singkat, dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan pemakai, mengembangkan kebutuhan pemakai, menggunakan Prototipe jika dipakai, jika tidak terpakai kembali ke tahap mengidentifikasi kebutuhan pemakai.

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian Berbasis Web dapat mempermudah dalam proses pengolahan data, dokumentasi, serta membuatan laporan dalam format digital pada sebuah database. Mempermudah aliran data dan dokumen antara Anggota, Bagian Gudang Senpi, Bagian Administrasi dan Kepala Senpi.

(3)

and size. The firearm is provided by the armory POLDA JABAR, the warehouse will be lent in accordance with the type of weapon that permits members, in which each member will be borrowing the firearm must have a Firearms Licence Holding, Certificate Examination of Psychology and Cards Members sign Police. Due to the many members who do the borrowing and the need for data collection members effectively and efficiently, then the armory POLDA JABAR requires an integrated information system to help facilitate the management of borrowing and return of firearms to members of the Polda JABAR, so that the management report of firearms in the warehouse POLDA JABAR will be more organized.

Systems approach used in this study is a structured approach. Structured approach to introducing the use of tools and techniques to develop a structured system. The prototype model, this method requires a systematic and sequential approach in software development in a short time, starting with identifying the needs of users, develop user requirements, using a prototype if it is used, if unused return to the stage of identifying the user's needs.

From the results of studies that have implemented the Information Systems Web-Based Loan and Returns to facilitate the processing of data, documentation, and membuatan reports in digital format on a database. Facilitate the flow of data and documents between Anggota, Bagian Gudang Senpi, Bagian Administrasi and Kepala Senpi.

(4)

atas rahmat dan karunia-Nya yang selama ini tercurah telah memberikan nikmat, kekuatan dan keselamatan yang senantiasa membuat penulis tidak pernah lupa untuk selalu bersyukur. Atas berkat dan rahmat-Nya pula penulis dapat menyelsaikan skripsi ini dengan judul “SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN DAN PENGEMBALIAN SENJATA API BERBASIS WEB PADA POLDA JABAR” tepat pada waktunya.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia. Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian tugas akhir yang dilaksanakan di POLDA JABAR.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan serta jauh dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan pengetahuan serta kemampuan yang dimiliki oleh penulis, namun besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada :

(5)

4. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

5. Bapak Dadang Munandar, SE, M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika

6. Bapak Wahyu Nurjaya WK, S.T., M.Kom. selaku Dosen Wali dan Dosen Pembimbing, terima kasih atas bimbingan dan dorongan selama ini

7. Seluruh Dosen Program Studi Sistem Informasi, FTIK, UNIKOM 8. Rekan-rekan MI-K yang selalu menemani belajar selama di UNIKOM 9. Untuk keluarga besar dan saudara-saudaraku yang telah memberikan

dukungan baik moril dan materil

Serta seluruh pihak yang telah banyak membantu dan tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu. Semoga segala amal baik, bantuan, dukungan, bimbingan serta doa yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari ALLAH SWT. Amin.

Terima kasih.

(6)

1.1 Latar Belakang Penelitian

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan juga merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.

Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam perkembangan teknologi informasi yang semakin maju, mulai dari dunia pendidikan bahkan sampai dengan sistem informasi pemerintah dalam hal ini POLDA JABAR, yang bermula dari menggunakan sistem konvensional hingga mengembangkan ke dalam sistem komputerisasi.

(7)

setiap anggota yang akan melakukan peminjaman senjata api harus memiliki Surat Ijin Memegang Senjata Api, Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Psikologi dan Kartu Tanda Anggota Polri. Dikarenakan banyaknya anggota yang melakukan peminjaman dan perlunya pendataan anggota secara efektif dan efisien, maka bagian gudang senjata POLDA JABAR membutuhkan sistem informasi yang terintegrasi untuk membantu memudahkan pengelolaan peminjaman dan pengembalian senjata api untuk anggota POLDA JABAR, sehingga laporan pengelolaan senjata api di bagian gudang POLDA JABAR akan lebih terorganisir. Berkaitan dengan hal diatas, maka penulis akan memberikan solusi melalui pengembangan skripsi dengan tema: “Sistem Informasi Peminjaman Dan Pengembalian Senjata Api Berbasis Web Pada POLDA JABAR”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Setelah penulis melakukan pengamatan secara singkat terhadap sistem yang sedang berjalan, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan yang ada.

1.2.1 Identifikasi Masalah

1. Belum efektifnya pengelolaan data peminjaman dan data pengembalian senjata api pada bagian gudang POLDA JABAR, karena masih menggunakan sistem konvensional yaitu data dicatat pada buku peminjaman dan pengembalian.

(8)

menggunakan senjata api dengan berbagai jenis sesuai ijin yang diberikan kepada anggota tersebut.

3. Kebutuhan laporan tahunan untuk manajemen bagian gudang kurang terpenuhi dengan baik, karena banyak data peminjaman yang hilang atau tidak tercatat dalam buku peminjaman dan pengembalian.

1.2.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana mambangun Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian Senjata Api pada POLDA JABAR berbasis Web.

2. Bagaimana Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian Senjata Api dapat mengontrol anggota POLDA JABAR yang melakukan peminjaman atau pengembalian senjata api.

3. Bagaimana Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian Senjata Api dapat menghasilkan laporan tahunan atau bulanan yang akurat dan efektif untuk bagian gudang senjata POLDA JABAR.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

(9)

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sistem informasi peminjaman dan pengembalian senjata api pada POLDA JABAR berbasis Web.

2. Untuk mengetahui sistem kontrol anggota POLDA JABAR dalam melakukan peminjaman dan pengembalian senjata api .

3. Untuk mengetahui laporan bulanan dan tahunan dalam peminjaman dan pengembalian senjata api pada bagian gudang senjata POLDA JABAR.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penulis mengharapkan dapat memberikan manfaat yang baik bagi penulis maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan penelitian ini:

1.4.1 Kegunaan Akademis

1. Untuk pengembangan ilmu guna memberi masukan kepada jurusan Manajemen Informatika dalam pengimplementasian pengajaran.

2. Dapat menambah wawasan informasi dan juga dapat menjadi bahan referensi khususnya bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan hasil bahasan dalam penelitian ini untuk mengembangkan lebih jauh.

3. Mengukur kemampuan penulis dalam mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dari bangku kuliah kedalam praktek kehidupan perusahaan secara nyata.

1.4.2 Kegunaan Praktis

(10)

2. Sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan bagi POLDA JABAR untuk membangun sistem informasi peminjaman dan pengembalian senjata api yang diimplementasikan pada bagian gudang senjata POLDA JABAR.

1.5 Batasan Masalah

Dalam penelitian yang dilakukan pada POLDA JABAR, penulis membatasi lingkup dari penelitian yang akan dilaksanakan, berikut adalah batasan masalahnya:

1. Sistem informasi yang dibangun mencakup pembahasan peminjaman dan

pengembalian.

2. Sistem informasi yang dibangun menggunakan teknologi Intranet, semua

aktifitas dilakukan dilingkungan POLDA JABAR.

3. Objek penelitian hanya anggota pada POLDA JABAR yang memiliki

kriteria dan ketentuan pemakaian senjata.

4. Tidak ada denda untuk keterlambatan pengembalian senjata api, tidak ada

penggantian senjata api jika terjadi kerusakan.

5. Dokumentasi pertanggungjawaban penggunaan peluru, tidak termasuk

dalam sistem informasi melainkan masih dengan sistem konvensional.

6. Data Hasil Pemeriksaan Psikologi diinput oleh Biro Personel, Proses

(11)

7. Data Peminjaman diinputkan oleh Bagian Administrasi, sesuai dengan

Data Peminjaman pada Surat Ijin Memegang Senjata api yang diserahkan Anggota ke Bagian Administrasi.

8. Anggota hanya memasukkan NRP, untuk melakukan aktivasi Peminjaman

Senjata Api.

9. Senjata Api yang dipinjamkan oleh Bagian Gudang Senpi adalah Jenis

Senjata yang sesuai dengan Data Senjata Api pada Surat Ijin Memegang Senjata Api.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1 Lokasi

Penulis melakukan penelitian di POLDA JABAR, Jalan Soekarno – Hatta No. 748 Bandung.

1.6.2 Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan selesai. Dari mulai pukul 08.00 sampai pukul 12.00 WIB. Adapun pelaksanaannya yaitu dari mulai hari senin sampai dengan jum’at.

Tabel 1. Waktu Perencanaan Penelitian

(12)

2.1 Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa latin ( systema ) dan bahasa yunani ( sustema ), yang memiliki pengertian bahwa suatu sistem merupakan suatu kesatuan yang didalamnya terdiri dari komponen atau elemen yang berhubungan satu dengan yang lainnya yang berfungsi untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi, dan istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi.

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini :

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu

(13)

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefiniskan sistem sebagai berikut ini :

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem bagian. Sebagai misal, sistem akuntansi dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya.

Sedangkan menurut Jogiyanto (2005 : 2) yang dimaksud dengan sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

(14)

saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga sasaran sistem dapat tercapai.

Sehingga dapat disimpulkan, suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi didalam sistem.

2.1.1 Elemen Sistem

Suatu sistem, dapat terbentuk dari berbagai macam elemen, elemen-elemen tersebut adalah:

a. Masukan (input)

Masukan atau input adalah Sekumpulan data yang akan kita olah menjadi sebuah informasi yang nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat.

b. Keluaran (Output)

Keluaran atau output adalah informasi-informasi yang dapat dengan mudah di peroleh, dimengerti dan dimanfaatkan oleh masyarakat.

c. Proses (Process)

Proses adalah suatu kegiatan dimana kita mengolah seluruh data yang ada untuk menghasilkan suatu informasi .

d. Mekanisme Pengendalian

(15)

e. Umpan Balik

Umpan balik adalah Masukan atau Pendapat yang diberikan oleh masyarakat mengenai sistem informasi yang kita buat sehingga kita dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja dari sistem informasi yang kita buat tersebut.

2.1.2 Karaktristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen - komponen (components), batas (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) , dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

Berikut adalah penjelasan dari karakteristik sistem : a. Komponen Sistem

(16)

dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem.

b. Batas sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipasang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. c. Lingkungan luar sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung sistem

(17)

e. Masukan sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan peralatan (maintenence input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang diproses agar didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah transaksi menjadi laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh menejemen. g. Sasaran sistem

(18)

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut ini :

a. Sistem abstrak dan sistem fisik.

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik merupan sistem yang ada secara fisik misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan sistem produksi.

b. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan man machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

c. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).

(19)

berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ada, tetapi kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup yang ada hanyalah secara relatif tertutup (relatively closed system), sedang sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya, karena sistem sifatnya terbuka dan tepengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik. Sistem-sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka untuk pengaruh yang baik saja.

2.2 Pengertian Informasi

(20)

Informasi bisa diartikan sebagai keterangan atau penerangan. Data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata, sehingga dapat dipakai sebagai dasar untuk mengambil keputusan, dan terasa bagi pengambilan keputusan saat itu atau pengambilan keputusan mendatang. Informasi terdiri dari susunan hirarki informasi mulai dari data / fakta, kemudian diseleksi dan diolah menjadi sesuatu yang berguna.

2.2.1 Kualitas informasi

Terbentuknya informasi yang dihasilkan dari pengolahan data hingga sampai kepada pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Menurut Jogiyanto (2005 : 23) kualitas informasi tersebut diantaranya ditentukan oleh beberapa hal, yaitu:

1. Relevan (Relevancy), dalam hal ini, informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Kadar relevancy informasi antara satu orang dengan orang yang lainnya berbeda – beda, tergantung kepada kebutuhan masing – masing pengguna informasi tersebut.

(21)

3. Tepat Waktu. Informasi yang dibutuhkan oleh si pemakai tidak boleh terlambat penyampaiannya, karena informasi yang usang sudah tidak memiliki nilai yang baik, dan kualitasnya pun menjadi buruk sehingga informasi tersebut tidak bisa digunakan lagi. Jika informasi tersebut digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, maka akan berakibat sangat fatal, sehingga salah dalam pengambilan keputusan tersebut. Kondisi tersebut mengakibatkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan , mengolah serta mengirimkannya memerlukan teknologi yang relevan.

4. Ekonomis. Kualitas dari informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan juga bergantung pada nilai ekonomi yang terdapat didalamnya. 5. Efisien. Untuk mendapatkan informasi, maupun cara untuk menyampaikan

informasi haruslah efisien dalam segala hal.

6. Dapat Dipercaya (Reliability). Informasi yang didapatkan oleh pemakai haruslah dapat dipercaya, hal ini menentukan kualitas informasi dalam pengambilan keputusan.

2.2.2 Nilai Informasi

(22)

dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan ( memiliki nilai informasi yang tepat ). Besarnya nilai informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Penghitungan atas informasi yang tepat memberikan banyak manfaat diantaranya untuk menghilangkan pemborosan biaya yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan tersebut.

Menurut Jogiyanto (2005 : 42) nilai informasi dikatakan sempurna apabila terdapat perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna tidak dapat dinyatakan dengan jelas.

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Berikut adalah sifat yang dapat menentukan nilai suatu informasi:

1. Kemudahan dalam memperoleh

Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

2. Sifat luas dan kelengkapannya

(23)

3. Ketelitian (accuracy)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi / akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan. 4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

5. Ketepatan waktu

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima / usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

6. Kejelasan (clarity)

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

7. Fleksibilitas/ keluwesannya

(24)

8. Dapat dibuktikan

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

9. Tidak ada prasangka

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

10. Dapat diukur

Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

2.2.3 Mutu Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 54), Sebuah informasi dikatakan bermutu apabila memenuhi beberapa kriteria mutu informasi, berikut adalah penjelasan dari kriteria mutu informasi tersebut:

1. Dapat dipahami

Informasi harus dapat dibaca dengan mudah dan dipahami oleh pengguna informasi, sehingga tidak menimbulkan kesalah pahaman diantara pengguna informasi tersebut.

2. Relevan

(25)

yang lainnya berbeda-beda, tergantung kepada kebutuhan masing - masing pengguna informasi tersebut.

3. Keandalan

Informasi yang didapatkan hendaknya bersifat akurat dan bisa dipakai dalam pengambilan keputusan, tanpa mengalami pembiasan informasi. 4. Daya banding

Informasi harus bisa dijadikan sebagai pembanding dengan informasi lainnya untuk memvalidasi suatu pengambilan keputusan.

5. Konsistesi

Informasi yang dikeluarkan oleh suatu sistem informasi harus konsisten (tidak berubah). Karena jika hal tersebut terjadi, informasi menjadi bias dan meragukan serta bisa menjadi kesalahan fatal dalam pengambilan keputusan.

Informasi yang dikeluarkan oleh suatu instansi, dalam hal ini adalah sistem informasinya bisa saja salah, kesalahan informasi adalah antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat. 2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar. 3. Hilang / tidak terolahnya sebagian data.

(26)

6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi komputer yang digunakan).

7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut: 1. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.

2. Pemeriksaan internal dan eksternal. 3 Penambahan batas ketelitian data.

4 Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi, menurut Jogiyanto (2005 : 11) mendefinisikan bahwa : Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

(27)

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Blok bangunan tersebut terdiri dari : 1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

(28)

5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

6. Blok Kendali (Controls Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4 Pengertian Peminjaman

Peminjaman adalah suatu jenis hutang yang dapat melibatkan semua jenis benda berwujud.

(29)

2.5 Pengertian Pengembalian

Pengembalian adalah proses, cara atau perbuatan mengembalikan barang atau yang lainnya.

Dalam hal ini yang dimaksud dengan pengembalian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh anggota POLDA JABAR untuk menyerahkan kembali senjata api yang telah digunakan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati ketika peminjaman senjata api pada bagian gudang senjata POLDA JABAR.

2.6 Pengertian Senjata

Senjata adalah suatu alat yang digunakan untuk melukai, membunuh, atau menghancurkan suatu benda. Senjata dapat digunakan untuk menyerang maupun untuk mempertahankan diri, dan juga untuk mengancam dan melindungi. Apapun yang dapat digunakan untuk merusak (bahkan psikologi dan tubuh manusia) dapat dikatakan senjata. Senjata bisa sederhana seperti pentungan atau kompleks seperti peluru kendali balistik.

Proyektil ialah suatu benda yang ditembakkan ke udara dengan penerapan beberapa gaya. Dalam pandangan umum, sepak bola atau baseball dapat dianggap sebagai proyektil, namun dalam aksi praktik kebanyakan proyektil didesain sebagai senjata.

(30)

mengembang dan mengisi ruang apapun di mana mereka berada. Tenaga gerak/energi kinetis dalam suatu gas adalah bentuk zat terhebat kedua (setelah plasma). Karena penambahan energi kinetis ini, atom-atom gas dan molekul sering memantul antara satu sama lain, apalagi jika energi kinetis ini semakin bertambah.

Kata "gas" kemungkinan diciptakan oleh seorang kimiawan Flandria sebagai pengejaan ulang dari pelafalannya untuk kata Yunani, chaos (kekacauan).

Pembakaran adalah suatu runutan reaksi kimia antara suatu bahan bakar dan suatu oksidan, disertai dengan produksi panas yang kadang disertai cahaya dalam bentuk pendar atau api.

Bahan pendorong, atau propelan adalah material yang digunakan untuk mendorong (propel) suatu objek. Umumnya proses mendorong ini diakibatkan oleh reaksi kimia. Dalam roket dan amunisi, propelan adalah bahan peledak yang digunakan sebagai pembentuk gas pendorong dalam peluru senjata atau motor roket. Propelan termasuk bahan peledak lemah yang digunakan sebagai bahan isian pendorong pada amunisi.

Senjata api (firearm) adalah senjata yang melepaskan satu atau lebih proyektil yang didorong dengan kecepatan tinggi oleh gas yang dihasilkan oleh pembakaran suatu propelan.

(31)

memudahkan bagian gudang senjata dalam mengelola kelengkapan persenjataan anggota POLDA JABAR.

2.8 Pengertian Internet dan Website

Dalam penelitian ini dibutuhkan beberapa teori yang mendukung dalam penyajian informasi, hal ini dianggap perlu untuk memudahkan dalam pembuatan sistem informasi khususnya yang berbasis web.

2.8.1 Internet

Jaringan komputer di dunia telah berkembang selama lebih dari 40 tahun, dan dalam kurun waktu tersebut, fungsinya telah berubah dari sekedar alat percobaan dilaboratorium menjadi suatu sistem yang digunakan oleh berjuta-juta orang setiap harinya. Jaringan yang pertama kali adalah Arpanet, hingga sekarang telah memberikan manfaat yang luar biasa bukan karena telah digunakan oleh ribuan pakar komputer untuk mengakses dan berbagi serta menerima mail tetapi lebih dari pada itu. Arpanet akan tercatat dalam sejarah sebagai jaringan perintis terciptanya suatu sistem informasi global yang menjadikan dunia ini semakin kecil dan meniadakan apa yang disebut batas-batas suartu Negara.

(32)

tidak akan pernah mundur apalagi punah, sebalikya Internet akan semakin terus berkembang dan berkembang tanpa dibatasi.

Jadi Internet adalah jaringan komputer global yang terdiri dari beberapa komputer yang berhubungan yang dapat menjangkau seluruh dunia, hanya saja ruang lingkup terbatas hanya pada suatu wilayah tertentu atau hanya bersifat Local Network seperti halnya pada organisasi perusahaan dan lembaga-lembaga atau dalam suatu gedung.

2.8.2 World Wide Web

Sistem pengaksesan informasi dalam internet yang paling terkenal adalah World Wide Web (WWW) atau biasa dikenal dengan istilah web. Pertama kali diciptakan pada tahun 1991 di CERN, laboratorium fisika partikel Eropa, Jenewa, Swiss. Tujuan awalnya adalah untuk menciptakan media yang mudah untuk berbagi informasi diantara para fisikawan dan ilmuwan.

Web menggunakan protocol yang disebut HTTP (HyperText Transfer Protocol) yang berjalan pada TCP/IP. Adapun dokumen web ditulis dalam format HTML (HyperText Markup Language). Dokumen ini diletakkan dalam Web server (server yang melayani permintaan halaman web) dan diakses oleh klien (pengakses informasi) melalui perangkat lunak yang disebut web browser atau sering disebut browser saja.

(33)

2.8.3 Website

Menurut penulis pengertian Website adalah “Sebuah tempat di internet dimana orang bisa menempatkan informasi , sehingga siapa saja didunia ini dapat menunjunginya, kapan saja dapat mengetahui tentang dirinya, memberikan pertanyaan kepada orang yang menggunakan website ini, memberikan masukan atau bahkan mengetahui informasi yang dimasukan oleh pemiliknya”.

2.9 Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi terdiri dari pengertian jaringan komputer, Jenis-jenis jaringan komputer, topologi jaringan komputer, dan manfaat jaringan komputer.

2.9.1 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer atau yang sering disebut dengan jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagi perangkat lunak, perangkat keras, dan bahkan kekuatan pemprosesan.

2.9.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer 1. LAN

(34)

2. MAN

MAN (Metropolitan Area Network) merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanyamemakai teknologi yang sama dengan LAN.

3. WAN

WAN (Widel Area Network) merupakan sebuah jaringan yang memiliki jarak yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua.

4. Jaringan tanpa kabel.

2.9.3 Topologi Jaringan Komputer

Topologi Jaringan adalah gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi server, workstation, hub dan pengkabelannnya. Terdapat tiga macam topologi jaringan umum digunakan, yaitu Bus (Garis Lurus), Star (Bintang), Ring (Cincin) dan Tree (Pohon).

1. Linear Bus (Garis Lurus)

(35)

Gambar 2.1 Topologi Jaringan komputer Linear Bus (Sumber: Abdul Kadir, 2003: 355)

2. Star (Bintang)

Topologi model ini dirancang, yang mana setiap nodes (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah concentrator. Data yang dikirim ke jaringan lokal akan melewati concentrator sebelum melanjutkan ke tempat tujuannya. Condentrator akan mengatur dan mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan, dan juga bertindak sebagai repeater (penguat aliran data). Konfigurasi pada jaringan model ini menggunakan kabel twisted pair, dan dapat digunakan pula kabel coaxial atau kabel fibre optic.

Gambar 2.2 Topologi Jaringan komputer Star (Sumber: Abdul Kadir, 2003: 355) Bus

(36)

3. Ring (Cincin)

Topologi Ring (Cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup menyerupai cincin (lingkaran), sehingga diberi nama topologi bintang dalam lingkaran atau star-wired ring.

Gambar 2.3 Topologi Jaringan komputer Ring (Sumber: Abdul Kadir, 2003: 354) 4. Tree (Pohon)

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi Linear Bus, dan Star, yang mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi Linear Bus. Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.

(37)

Gambar 2.4 Topologi Jaringan komputer Tree (Sumber: Abdul Kadir, 2003: 356)

2.9.4 Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat yang didapat dari membangun jaringan komputer adalah sebagai berikut:

1. Sharing Resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan/ periperal lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai. Dengan kata lain, seorang pemakai yang letaknya jauh sekalipun dapat memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya tanpa mengalami kesulitan.

2. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan/ informasi yang penting lainnya.

(38)

3. Integrasi Data

Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

4. Pengembangan dan Pemeliharaan

Dengan adanya jaringan komputer ini, maka perkembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan komputer bisa memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya. Misalnya untuk memberikan perlindungan serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada di komputer pusat.

5. Keamanan Data

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data jaminan keamanan data tersebut di berikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

(39)

selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung di ketahui oleh setiap pemakai.

2.10Perangkat Lunak Pendukung

Komputer tidak berguna tanpa keberadaan perangkat lunak (software). Komputer bekerja atas dasara instruksi. Sekumpulan instruksi diberikan untuk mengendalikan perangkat keras komputer. Sekumpulan instruksi inilah yang dikenal dengan sebutan program atau program komputer. Secara lebih umum, program komputer inilah yang disebut perangkat lunak.

Perangkat lunak biasa dikelompokkan menjadi program aplikasi (application program) dan program sistem (system program)

Program sistem adalah program yang digunakan untuk mengontrol sumber daya komputer, seperti CPU dan piranti masukan/keluaran. Kedudukan program ini adalah sebagai perantara antara program aplikasi dan perangkat keras komputer. Itulah sebabnya, peran program sistem sering kali tidak terlihat secara langsung.

Program sistem dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu program pengendalian sistem, program pendukung sistem, dan program pengembangan sistem.

(40)

2.10.1 Dreamweaver 8

Dreamweaver 8 merupakan salah satu software dari kelompok Macromedia yang banyak digunakan untuk mendesain situs web. Adapun macromedia dreamweaver itu sendiri adalah sebuah HTML editor profesional yang berfungsi untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web.

Dreamweaver 8 merupakan versi terbaru yang memiliki performa yang lebih baik dan memiliki tampilan yang memudahkan siapapun untuk membuat halaman web, baik ketika sedang bekerja dalam jendela desain maupun dalam jendela kode rumus. Dreamweaver 8 didukung untuk pengembangan menggunakan CSS, XML, dan RSS, dan kemudahan-kemudahan lain yang diperlukan. bisa mendapatkan kecepatan dengan memaksimalkan penggunaan XML, tombol-tombol tampilan untuk memadukan bagian kedalam pekerjaan dan mengganti sensasi dari XML ke bahasa HTML. Siapapun juga dapat memadukan sumber data XML, seperti bagian RSS, ke halaman web hanya menggunakan cara klik tahan geser mouse secara manual, dan dapat bekerja pada tampilan kode untuk mengembangkan perubahan dengan membaca kode pertunjuk dari XML, dan XSLT.

Fasilitas dan fitur dalam dreamweaver 8 sebagai berikut :

1. Dreamweaver 8 masih dapat bekerja meskipun file sedang di upload ke jaringan.

(41)

atau luas. Adapun Zoom Out untuk menampilkan contoh hasil tampilan halaman.

3. Tampilan Guides dengan satuan pixel yang sempurna sangat membantu mendapatkan ukuran yang lebih akurat dalam mengukur layout tampilan. 4. Coding Toolbar, toolbar baru ini ada pada jendela code yang digunakan untuk

mempermudah pekerjaan pada jendela tersebut.

5. Tampilan baru dalam dreamweaver 8 membuat pekerjaan lebih cepat selesai. 6. Paste Special, dapat mengambil teks dari Microsoft word beserta formatnya.

2.10.2 PHP

(42)

Banyak sekali pemrograman yang berjalan pada Server, masing-masing memililki kelebihan dan kekurangan. Pada saat ini banyak Website yang menggunakan program PHP sebagai dasar pengolahan data. Beberapa keunggulan yang dimiliki program PHP adalah :

1. Tingkat akses PHP yang lebih cepat dan memiliki tingkat keamanan yang tinggi.

2. PHP memiliki tingkat Lifecycle yang cepat, sehingga selalu mengikuti perkembangan terknologi Internet.

3. PHP mampu berjalan dibeberapa Server yang ada, misalnya Apache, Microsoft IIS, PWS, AOLserver, phttpd, fhttpd dan Xitami.

4. PHP mampu berjalan di Linux sebagai Platform system operasi utama bagi PHP, tetapi juga dapat berjalan di FreeBSD, Unix, Solaris, Windows, dan yang lain.

5. PHP juga mendukung akses kebeberapa Database yang sudah ada, baik yang bersifat free/gratis ataupun komersial. Database itu antara lain MySQL, PosgreSQL, mSQL, Informix, Microsoft SQL Server.

6. PHP bersifat free/gratis. 2.10.3 MySQL

(43)

MySQL merupakan database yang paling popular digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelola datanya.

Kepopuleran MySQL dimungkinkan karena kemudahannya untuk digunakan, cepat secara kinerja query, dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan – perusahaan skala menengah – kecil. MySQL merupakan database yang digunakan oleh situs – situs terkemuka di Internet untuk menyimpan datanya.

Software database MySQL kini dilepas sebagai software manajemen database yang open source, sebelumnya merupakan software database yang shareware. Shareware adalah suatu software yang dapat didistribusikan secara bebas untuk keperluan penggunaan secara pribadi, tetapi jika digunakan secara komersial maka pemakai harus mempunyai lisensi dari pembuatnya. Software open source menjadikan software dapat didistribusikan secara bebas dan dapat dipergunakan untuk keperluan pribadi atau pun komersial, termasuk didalamnya source code dari software tersebut.

(44)

Database MySQL merupakan database yang menjanjikan sebagai alternatif pilihan database yang dapat digunakan untuk sistem database personal atau organisasi kita. Oracle sebagai database besar telah membuat kit ( modul ) untuk memudahkan proses migrasi dari MySQL ke dalam Oracle, hal ini dapat menunjukkan bahwa Oracle telah memperhitungkan database MySQL sebagai database alternatif masa depan. Demikian juga dengan pengguna dari database MySQL, menunjukkan makin banyaknya perusahaan besar menggunakannya.

MySQL dikenal sebagi database yang pertama kali didukung oleh bahasa pemrograman script untuk Internet – PHP dan Perl. MySQL dan PHP dianggap sebagai pasangan software pengembangan aplikasi berbasis web yang ideal.

Antar muka ( front end ) untuk aplikasi database MySQL dapat menggunakan bahasa pemrograman umum seperti bahasa pemrograman Java, C/C++, MS Visual BASIC, atau pun Borland Delphi, hasil akhir dari model aplikasi yang dihasilkan adalah aplikasi Client / Server. Umumnya akses kepada database MySQL dari bahasa pemrograman yang disebutkan jika di lingkungan Windows menggunakan MyODBC, driver koneksi database dengan menggunakan standar ODBC.

2.10.4 Apache

(45)

Nama apache merupakan singkatan dari “A PATCHY SERVER” yang kira-kira berarti server yang dibangun dari kode-kode yang telah ada dan file patch. Menurut Neteraft survey, Apache saat ini adalah server yang paling popular dipakai di internet.

2.10.5 HTML (HyperText Markup Language)

HTML adalah suatu bahasa pemrograman yang dipergunakan untuk menyusun dan membentuk suatu dokumen agar dapat ditampilkan pada program browser world wide web dalam bentuk yang dikehendaki oleh pembuatnya.

HTML juga dipergunakan untuk menciptakan hypertext link atau hubungan antara teks dan dokumen lain atau juga bagian dari dokumen lain, HTML hanya berupa file teks yang bisa dibaca dengan suatu editor teks biasa, sesuai dengan namanya bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya.

2.10.6 Javascript

(46)

2.11 Domain dan Hosting

2.11.1 Domain

Domain adalah sebuah nama unik yang digunakan untuk mempermudah pengguna mengakses informasi pada server komputer yang ada di jaringan Internet. Sebelum mengenal istilah domain, untuk mengakses informasi yang ada pada server komputer digunakan alamat IP Address yang berupa sederetan angka panjang. Oleh karena itu digunakanlah domain untuk mempermudah pengguna untuk mengakses informasi yang ada pada server komputer dan mempermudah pengguna untuk mengingatnya.

2.11.2 Hosting

(47)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengambil objek penelitian pada

POLDA JABAR, Jalan Soekarno – Hatta No. 748 Bandung. Berikut adalah

deskripsi mengenai POLDA JABAR yang dijadikan objek dalam penelitian.

3.1.1 Sejarah Singkat POLDA JABAR

Tahun 1959 sampai dengan tahun 1965 sejalan dengan perjuangan merebut

Irian Barat sebutan bagi kepolisian mengalami perubahan menjadi Angkatan

Kepolisian Republik Indonesia yang dipimpin oleh seorang Menteri yang

merangkap sebagai Panglima ANGKATAN Kepolisian dan untuk wilayah Jawa

Barat dipimpin oleh seorang Panglima Daerah Angkatan Kepolisian (PANGDAK)

dan organisasinya disebut KOMDAK VIII Jawa Barat, tahun 1972 istilah

organisasi KOMDAK VIII Jawa Barat Langlang Buana yang berkantor di jalan

Braga No 135 Bandung.

Sejalan dengan integrasi ABRI pada tahun 1969 sebutan Angkatan

Kepolisian berubah menjadi Kepolisian Republik Indonesia dipimpin oleh

seorang Kepala Kepolisian Republik Indonesia (KAPOLRI) dan untuk daerah

Jawa Barat dipimpin oleh seorang Kepala Daerah Kepolisian (KADAPOL), yang

kemudian berubah lagi dengan sebutan Kepala Kepolisian Daerah (KAPOLDA)

(48)

Sejak bulan juni 1986 Kantor Kepolisian Daerah Jawa Barat pindah dari

Jalan Braga No 135 ke Jalan Soekarno – Hatta No 748 Bandung sampai dengan

saat ini. Kepolisian Daerah Jawa Barat pada tanggal 1 juli 1946, selama 56 tahun

keberadaannya Kepolisian Daerah Jawa Barat telah mengalami 23 kali pergantian

pemimpin.

Sebagai kekuatan perjuangan yang lahir dari rakyat, oleh rakyat dan untuk

rakyat, maka dianggap perlu Kepolisian Daerah Jawa Barat dikenal secara luas

oleh lapisan masyarakat, tidak saja melalui pemahaman tugas pokok, peran,

fungsi, struktur dan wilayah tugasnya. Secara sepintas Kepolisian Daerah Jawa

Barat mempunyai kondisi yang menguntungkan, baik dari segi geografis maupun

dari segi kondi daerahnya.

Namun disisi lain terutama jika dilihat dari Kamtibmas mempunyai

kekhasan tersendiri jika dibandingkan dengan Polda lain. Namun

demikianKepolisian Derah Jawa Barat hingga saat ini, masalah keamanan dan

ketertiban masyarakat masih terkendali.

Kedudukan dan Tugas Pokok Polda Jabar dan Fungsi

Organisasi Kepolisian Daerah Jawa Barat, disusun berdasarkan keputusan

Kapolda Jabar No.Pol.Skep/54/X/2002, tanggal 17 Oktober 2002 tentang

Penyempurnaan Pokok – pokok organisasi dan prosedur Kepolisian Negara

(49)

Kedudukan

Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Barat, adalah badan

pelaksanaan utama Polri pada tingkat kewilayahan yang berkedudukan langsung

dibawah Kapolri.

Tugas

Polda bertugas menyelenggarakan tugas pokok Polri dalam pemeliharaan

keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hokum dan pemberian

perlindungan, pengayoman dan pelayan kepada masyarakat serta tuga – tugas

Polri lain dalam daerah hukumnya, sesuai ketentuan hokum dan peraturan atau

kebijakan yang berlaku dalam organisasi POLRI.

Fungsi

Pelaksanaan tugas pokok terebut sesuai kebijaksanaan Kapolri, maka fungsi

polda sebagai berikut:

a. Pemberian layanan kepolisian kepada warga masyarakat yang membutuhkan,

dalam bentuk penerimaan dan penanganan laporan atau pengaduan dan

permintaan bantuan atau pertolongan, pelayanan pengaduan atas tindakan

anggota Polri dan pelayanan surat – surat ijin atau keterangann sesuai

ketentuan hukum dan peraturan atau kebijakan yang berlaku dalam organisasi

(50)

b. Intelejen dalam bidang keamanan, termasuk persendian, baik sebagai bagian

dari kegiatan satuan –satuan atas maupun sebagai bahan masukan penyusunan

rencana kegiatan operasional Polda dalam rangka pencegahan gangguan dan

pemeliharaan keamanan dalam negeri.

c. Penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, termasuk fungsi identifikasi dan

fungsi laboratorium forensic lapangan, dalam rangka penegakan hukum.

d. Kesamaptaan kepolisian, yang meliputi kegiatan patroli, yang mencakup

pengaturan, penjagaan dan pengawalan kegiatan masyarakat dan pemerintah,

termasuk penindakan tindak pidana ringan, dan pengamanan objek khusus

yang meliputi VIP, pariwisata dan objek Vital/khusus lainnya, dalam rangka

pencegahan kejahatan dan pemeliharaan Kamtibmas.

e. Lalulintas kepolisian, yang meliputi kegiatan pengaturan, pengawalan

penjagaan dan patroli lalulintas serta registrasi dan identifikasi kendaraan

bermotor, dalam rangka penegakan hukum dan pembinaan keamanan,

ketertiban dan kelancaran lalulintas.

f. Kepolisian perairan, yang meliputi kegiatan patroli termasuk penanganan

pertama tindak pidana dan dan pencarian serta penyelamatan kecelakaan di

wilayah perairan dan pembinaan masyarakat pantai atau perairan, dalam rangka

pencegahan kejahatan dan pemeliharaan keaman wilayah perairan.

g. Bimbingan masyarakat, yang meliputi penyuluhan masyarakat dan pembinaan

atau pengembangan bentuk – bentuk pengamanan swakarsa dalam rangka

peningkatan kesadaran dan ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan

(51)

pembinaan keamanan dan ketertiban, dan terjalinnya hubungan Polri –

masyarakat yang kondusif bagi pelaksanaan tugas Kepolisian.

h. Fungsi – fungsi lain, berdasarkan ketentuan peraturan perundang - undangan

dan atau peraturan pelaksanaannya termasuk pelayanan kepentingan warga

masyarakat untuk sementara sebelum ditanganni oleh instansi dan atau pihak

yang berwenang.

3.1.2 Visi dan Misi POLDA JABAR

Visi POLDA JABAR

“Polda Jabar adalah jajaran Polda Jabar yang mampu menjadi pelindung,

pengayom dalam pelayanan masyarakat yang selalu dekat dan bersama rakyat

serta sebagai aparat penegak hukum yang Professional dan Proporsional.

Terwujudnya Postur Polri jajaran Ditreskrim Polda Jabar yang professional,

bermoral dan modern sebagai pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat

yang terpecaya dalam memelihara kamtibmas dan menegakan hukum serta

mampu mendukung upaya Pemerintah Propinsi Jawa Barat untuk menjadi

propinsi yang termaju’’

Visi POLRI

“Terwujudnya postur polri yang professional, bermoral dan moderen sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat yang terpecaya dalam memelihara kamtibmas dan menegakan hukum’’

(52)

”Terwujudnya Postur Polri jajaran Ditreskrim Polda Jabar yang professional,

bermoral dan modern sebagai pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat

yang terpecaya dalam memelihara kamtibmas dan menegakan hukum serta

mampu mendukung upaya Pemerintah Propinsi Jawa Barat untuk menjadi

propinsi yang termaju’’

a. Memberikan perlindungan, pegayoman dan pelayanan secara mudah, tanggap

/ responship dan tidak diskriminatif agar masyarakat bebes dari segala bentuk

gangguan fisik dan psikis.

b. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat sepanjang waktu diseluruh

wilayah serta memfasilitasi keikut sertaan masyarakat dalam memelihara

Kamtibmas dilingkungan masing – masing.

c. Memelihara Kamtibcar Lantas untuk menjamin keselamatan dan kelancaran

arus orang dan barang.

d. Mengembangkan Perpolisian Masyarakat ( Community Policing ) yang

berbasis pada masyarakat patuh hukum.

e. Menegakan hokum secara professional, objektif proporsional, transparan dan

akuntabel untuk menjamin kepastian hokum dan rasa keadilan.

f. Mengelola secara professional, transparan, akuntabel dan modern seluruh

sumber daya polri guna mendukung operasional tugas malam jajaran

Ditreskrim Polda Jabar.

g. Mendukung upaya Pemerintah Propinsi Jawa Barat dalam pelaksanaan

(53)

Misi POLRI

Berdasarkan pernyataan visi yang dicita – citakan tersebut, selanjutnya diuraikan

dalam misi Polri yang mencerminkan koridor tugas sebagai berikut :

a. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat

(meliputi aspek security, surety, safety dan peace) sehingga masyarakar

terbebas dari gangguan fisik damaupun psikis.

b. Memberikan bimbingan kepada masyarakat melalui upaya preemtif dan

preventif yang dapat meningkatkan kesadaran dan kekuatan serta kepatuhan

hukum masyarakat ( law abiding cityzenship).

c. Menegakan hokum secara professional dan proporsional dengan menjungjung

tinggi supremasi hukum dan hak asasi manusia menuju kepada adanya

kepastian hukum dan rasa keadilan.

d. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan tetap memperhatikan

norma – norma dan nilai – nilai yang berlaku dalam bingkai integrasi wilayah

hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ).

e. Mengelola profesinalisme SDM dengan dukungan sarana prasarana dan

meningkatkan upaya konsolidasi serta solidaritas Polri untuk mewujudkan

keamanan dalam negeri sehingga dapat mendorong meningkatnya gairah kerja

guna mencapai kesejahtraan masyarakat.

3.1.3 Struktur Organisasi Unit Senjata Api POLDA JABAR

Berikut ini adalah struktur organisasi POLDA JABAR, dimana dalam

(54)

pada bagian ini penulis akan melakukan penelitian guna mengembangakan sistem

informasi peminjaman dan pengembalian senjata api pada POLDA JABAR

berbasis web.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Unit Senjata Api POLDA JABAR

(Sumber : POLDA JABAR)

3.1.4 Deskripsi Tugas

A. Tugas Detasemen Markas ( Denma ) secara umum

1. Adalah unsur pelaksana staf khusus Polda yang berada dibawah Kapolda.

2. Bertugas menyelenggarakan pelayanan markas yang meliputi pelayanan

angkutan, perumahan, pengawalan protokoler dan penjagaan markas serta

urusan dalam di lingkungan Mapolda.

3. DENMA terdiri dari:

a. Satuan Pelayanan Markas disingkat Satyanma, bertugas

menyelenggarakan apel, upacara, rapat/pertemuan, kebersihan dan tata

(55)

pelayanan pemakaman. Serta melayani anggota untuk pinjam pakai

Senpi.

b. Satuan Angkutan dan Pemeliharaan disingkat Satanghar, bertugas

menyelenggarakan pelayanan angkutan, pemeliharaan materiil dan

fasilitas.

c. Satuan Pengaman dan Protokol disingkat Satpamprot, bertugas

menyelenggarakan pengamanan dan penjagaan serta tugas-tugas

protokol dan musik.

B. Unit Senpi

Pelaksanaan tugas pokok dan tanggung jawab unit Senpi dipimpin oleh

Kanit Senpi di bantu oleh Bamin Senpi yang berada di bawah Kasat Yanma di

antaranya sebagai berikut :

a. Melakukan pengecekan langsung Senpi dan amunisi yang ada di gudang

Senpi setiap hari sebelum serah terima piket.

b. Melakukan pendataan keluar masuk Senpi dan amunisi yang ada di

gudang Denma Polda Jabar.

c. Merawat Senpi yang ada di gudang Denma Polda Jabar

d. Melayani anggota yang pinjam pakai Senpi Dinas yang telah memenuhi

prosedur administrasinya.

e. Melayani anggota yang memperpanjang surat ijin memengang Senpi yang

masa berlakunya sudah habis.

f. Menarik Senpi yang di pinjam pakai anggota bila mana anggota tersebut

(56)

Untuk tugas dan tanggung jawab fungsi Senpi Denma Polda Jabar, maka

Kanit Senpi bertanggung jawab langsung Kepada Kadenma.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis metode penelitian yang digunakan penulis

dalam pengembangan sistem informasi peminjaman dan pengembalian senjata api

pada POLDA JABAR berbasis web adalah metode deskriptif dan metode

penelitian tindakan(action research).

3.2.1 Desain Penelitian

Metode yang penulis gunakan adalah metode kualitatif, yaitu metode yang

mempelajari berbagai aspek kualitatif dari kehidupan social yang mencakup

ragam dimensi social dari tindakan (action) dan keadaan (circumstances) sehingga

proses (processes), dan peristiwa (events) bagaimana dimengerti dan berdasarkan

konstruksi dan makna yang diorganisasikan oleh dan melalui praktik- praktik

social (social practices).

Selain itu juga metode kualitatif memperlakukan teori dan metode sebagai

isu yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, metode tidak hanya penting

dalam menuntun bagaimana data dikumpulkan tetapi juga terhadap bagaimana

data hendak dianalisis. Dengan kata lain, metode kualitatif tidak hanya merujuk

pada logika yang mengatur prosedur (the logic of procedure) tetapi juga logika

(57)

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam pengamatan ini jenis dan metode pengumpulan data yang akan

digunakan penulis dalam pengembangan sistem informasi peminjaman dan

pengembalian senjata api pada POLDA JABAR berbasis web ini meliputi :

3.2.2.1Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang menggunakan metode Penelitian Lapangan

(Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi

langsung tempat yang dijadikan objek penelitian. Dalam hal ini penulis

melakukan pengumpulan data dengan cara :

a. Pengamatan (Observasi)

Yaitu cara mengumpulkan data dan informasi, dengan cara mengamati

langsung ke objek penelitian yaitu bagian tata usaha dan bagian sarana.

b. Wawancara (Interview)

Yaitu cara mengumpulkan data dengan mengajukan tanya jawab secara lisan

dengan kepala Unit Gudang Senjata POLDA JABAR.

3.2.2.2Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan cara mempelajari

data yang telah tersedia atau diberikan oleh pihak yang bersangkutan (pihak

sekolah) kepada penulis.

Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder adalah metode

dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan

(58)

dengan masalah yang diteliti. Metode ini digunakan untuk pengumpulan data

yang berhubungan dengan sejarah, tujuan, kegiatan dan struktur organisasi.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem digunakan untuk memenuhi

kebutuhan pengembangan sistem sehingga sistem yang dihasilkan akan sesuai

dengan yang diharapkan.

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal tahun 1970.

Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik

(techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir

dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya

didefinisikan dengan baik dan jelas.

Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi

dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel,

lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu,

sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas

dan kualitasnya akan lebih baik.

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem

Metodologi adalah kesatuan metode – metode, prosedur - prosedur

pekerjaan, aturan – aturan dan postulat – postulat yang digunakan oleh suatu ilmu

pengetahuan, seni atau disiplin yang lainnya. Sedangkan metode adalah cara,

(59)

Mengenai metodologi yang digunakan dalam pembuatan laporan ini yaitu

menggunakan metodologi prototype. Langkah – langkah dalam metode prototype

yaitu :

1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai

Pada tahap ini analisis sistem akan melakukan studi kelayakan dan studi

terhadap kebutuhan pemakai baik meliputi model interface, teknik

prosedural maupun dalam teknologi yang akan diagunakan.

2. Pengembangan prototype

Pada tahap kedua ini, analisis sistem bekerjasama dengan pemrograman

yang mengembangkan prototype sistem untuk memperlihatkan kepada

pemesan pemodelan sistem yang akan dibangun. Berikut gambar metode

pengembangan prototype yang terdapat pada gambar dibawah ini

Gambar 3.2 Metode Pengembangan Prototype

(Sumber : Jogiyanto 2003:88)

y

Tidak Prototype

dapat

diterima

Menggunakan prototype Mengidentifikasi

kebutuhan pemakai

Mengembangkan

(60)

3. Menentukan prototype

Apakah dapat diterima oleh pengguna atau pemakai. Analisis sistem pada

tahap ini akan mendeteksi dan mengidentifikasi sejauh mana pemodelan

yang dibuatkannya dapat diterima oleh pemesan atau bahkan harus

merombak secara keseluruhan.

4. Penggunaan prototype

Pada tahap ini analisis sistem akan menyerahkan kepada pemrograman

untuk mengimplementasikan pemodelan yang dibuat menjadi suatu sistem.

3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan digunakan untuk memudahkan dalam

perancangan sistem informasi pengolahan data guru dan karyawan yang

dikembangkan penulis adalah :

1. Flowmap

Flow map atau sering disebut diagram sistem prosedur merupakan alat

bantu yang banyak digunakan untuk menentukan dokumen yang teñibat,

bagian yang membuat dokumen dan menerima dokumen, menentukan

proses dan dokumen tersebut

2. Diagram Kontek

Diagram konteks merupakan gambaran umum dari sebuah system informasi

yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar system yang

digunakan dalam analisis dan pengembangan sistem. Posisi diagram konteks

(61)

Diagram terdiri dari sebuah proses tunggal yang digambarkan seluruh

sistem, dan menunjukan dataflow utama dari terminator.

3. Data Flow Diagram

DFD (Data Flow Diagram) digunakan untuk menggambarkan suatu sistem

yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika

tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir

(misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana

data tersebut akan disimpan (misalnya harddisk, Diskette, CD, dan

sebagainya).

Beberapa simbol yang digunakan di DFD antara lain :

a. Kesatuan Luar (External Entity)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem yang memisahkan suatu

sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan

menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar

(external entity) merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem dapat

berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan

luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

b. Arus Data (Data Flow)

Arus data di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir

diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar

(external entity). Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat

Gambar

Gambar 3.2 Metode Pengembangan Prototype
Gambar 4.1 Flow Map Pengadaan Stok Senjata Api
Gambar 4.9 DFD Level 2 Proses 3 Pengelolaan Peminjaman Senjata Api
Gambar 4.20 Entity Relationship Diagram (ERD)
+7

Referensi

Dokumen terkait

persoalan lemahnya aturan hukum yang mengatur tentang kontrol peredaran senjata api menjadi permasalahan tersendiri yang memicu penyalahgunaan senjata api. Dalam level

Hasil penelitian yang diperoleh dalam penyusunan skripsi ini diketahui bahwa dalam transaksi jual beli senjata api melalui media internet jika tidak memiliki izin

Banyak kegiatan yang dilakukan oleh Forum Komunikasi 76 Jabar Banten dari aspek sosial, ekonomi, dan lainnya yang dapat menjadi contoh oleh organisasi

Oleh karena into penulis mengambil judul “ SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN DAN PENGEMBALIAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMPN 3 CIMAHI BERBASIS WEB.” , dan diharapkan padat

Banyak kegiatan yang dilakukan oleh Forum Komunikasi 76 Jabar Banten dari aspek sosial, ekonomi, dan lainnya yang dapat menjadi contoh oleh organisasi masyarakat lainnya yang

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan peneliti mengimplementasikan hasil penelitian tersebut kedalam Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian Buku

Mendeskripsikan kegiatan dan alur kerja yang terjadi dalam penggunaan Sistem Aplikasi Peminjaman Senjata di bagian inventory ini, sistem akan membuat aplikasi

Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1948, tentang pendaftaran dan pemberian izin kepemilikan senjata api pada Pasal 9 dinyatakan, bahwa setiap orang yang bukan anggota