1
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E (Telecommunication, Information, Media and Edutainmet) yang terbesar di Indonesia. Pengabdian TELKOM berawal pada 23 Oktober 1856, tepat saat dioperasikannya layanan telekomunikasi pertama dalam bentuk pengiriman telegraf dari Batavia (Jakarta) ke Buitenzorg (Bogor). Selama itu pula TELKOM telah mengalami berbagai transformasi. Transformasi terakhir sekaligus yang disebut dengan NEW TELKOM Indonesia adalah transformasi dalam bisnis, transformasi infrastruktur, transformasi sistem dan model operasi dan transformasi sumber daya manusia, dan menghasilkan produk produk yang sangat bermanfaat untuk Indonesia.
Salah satu bentuk jasa atau produk yang diberikan PT. TELKOM Indonesia adalah layanan telekomunikasi dalam bentuk voice atau suara yang menggunakan perangkat telepon. Pada era modern saat ini penggunaan jaringan telepon sangatlah penting, baik itu untuk keperluan bisnis, pendidikan, ataupun hanya sekedar untuk keperluan komunikasi antar relasi. Saat ini perkembangan jaringan telepon sangatlah pesat, sudah menjangkau keseleruh pelosok Indonesia dari mulai kota besar hingga ke pedesaan.
itu sendiri sehingga konsumen mendapatkan kenyamanan dalam berkomunikasi. Pengawasan dan pengontrolan selama 24 jam dilakukan agar setiap gangguan-gangguan dan ketidakwajaran (anomaly) yang terjadi dalam jaringan dapat diatasi dengan segera sehingga trafik jaringan telepon menjadi lancar.
Gangguan-ganguan yang terjadi dalam jaringan telepon berasal dari berbagai macam faktor, dari mulai faktor infrastruktur, faktor pengawasan dan pengontrolan yang salah dan faktor-faktor alam seperti gangguan cuaca maupun bencana alam yang menyebakan ketidak lancarannya trafik jaringan telepon.
Pengawasan trafik jaringan dilakukan oleh Divisi Infratel, NNCC (National Network Control Centre) PT. TELKOM Indonesia, dengan menggunakan software pihak ketiga yaitu NetMinder, sebuah program yang berbasis bahasa UNIX yang digunakan untuk melakukan pengawasan dan pengotrolan trafik jaringan secara nasional. Oleh karena itu judul laporan kerja praktek ini adalah “Monitoring Traffic Jaringan Telekomunikasi Di PT.TELKOM Divisi Infratel Bandung“.
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Maksud Dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Maksud dari kerja praktek ini adalah bagaimana “Monitoring Traffic Jaringan Telekomunikasi Di PT.TELKOM Divisi Infratel Bandung“.
1.3.2 Tujuan
Tujuan dari kerja praktek ini dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Mengetahui tentang dasar ilmu telekomunikasi.
b. Mengetahui cara pengawasan dan pengontrolan jaringan telekomunikasi.
c. Mengetahui cara penanganan gangguan yang tepat dan cepat pada jaringan telekomunikasi.
d. Dapat mengoperasikan NetMinder. e. Mendapatkan pengalaman kerja.
1.4 Batasan Masalah
Dari uraian perumusan masalah, penulis membatasi masalah yang akan dibahas hanya tentang bagaimana pengoperasian fungsi-fungsi dasar NetMinder. Dan berbagai jenis gangguan dan penanganannya.
1.5 Metodologi Penelitaian 1. Pustaka
artikel di internet. 2. Wawancara
Pada tahap ini penulis melakukan analisis di PT TELKOM pusat di Bandung divisi INFRATEL (NNCC) dengan melakukan wawancara kepada orang-orang yang terkait dalam instansi tersebut sesuai dengan batasan masalah yang ada serta melakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan untuk memperoleh informasi berupa data-data terkait serta melihat secara langsung bagaimana melakukan pengontrolan jaringan telekomunikasi.
3. Evaluasi dan hasil analisis
Pada tahap ini penulis melakukan evaluasi dengan mengklarifikasi data-data yang diperoleh untuk kemajuan dalam pembuatan laporan. 4. Penulisan Laporan
1.6 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, maksud dan tujuan, identifikasi masalah, batasan masalah, metodologi penelitian yang digunakan, serta sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab III Pembasan
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisis dari hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi langsung.
Bab IV Kesimpulan dan Saran
6 2.1 Profil PT. TELKOM Indonesia, Tbk
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. atau dikenal dengan PT. TELKOM adalah perusahaan penyedia jasa informasi dan komunikasi dengan produk unggulannya adalah Telepon Jaringan ( Telepon Rumah TELKOM dan Telepon tanpa Jarungan / Wireless ( FLEXI ).
2.1.1 Sejarah PT. TELKOM Indonesia, Tbk
Adapun sejarah singkat PT. TELKOM adalah sebagai berikut : Era Kolonial :
Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT).
Perusahaan Negara :
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
Perumtel :
telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT. Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
PT. TELKOM ( Persero ) :
Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk :
Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham TELKOM. Sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo.
Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, TELKOM tidak lagi memonopoli telekomukikasi Indonesia.
telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dan INDOSAT. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
Visi
To become a leading InfoCom player in the region
TELKOM berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaanInfoComterkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.
Misi
TELKOM mempunyai misi memberikan layanan "One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be
the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation" dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.
TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.
2.1.2 Logo TELKOM Indonesia
didukung oleh “service culture” baru yaitu: expertise, empowering, assured, progressivedan heart.
Sekilas logo bulat dengan siluet tangan terkesan simple. Simplifikasi logo ini terdiri dari lingkaran biru yang ada di depan tangan berwarna kuning. Logo ini merupakan cerminan dari “brand value” baru yang selanjutnya disebut dengan “Life in Touch” dan diperkuat dengan tag line baru pengganti “committed 2U” yakni “the world is in your hand”.
Gambar 2.1Logo PT. TELKOM Indonesia, Tbk
Untuk lebih mengenal logo ini, ada baiknya kita memaknai arti dari simbol-simbol tersebut.
 Expertise: makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan
produk dan layanan dalam portofolio bisnis baru TELKOM yaitu TIME (Telecommunication, Information, Media & Edutainment.
 Empowering: makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini
mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.
 Assured: makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah
 Progressive: kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari
terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.
 Heart: simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan
untuk menggapai masa depan.
Selain simbol, warna-warna yang digunakan adalah :
 Expert Bluepada teks TELKOM melambangkan keahlian dan
pengalaman yang tinggi
 Vital Yellowpada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif,
hangat, dan dinamis
 Infinite sky bluepada teks Indonesia dan lingkaran bawah
mencerminkan inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.
2.1.3 Badan Hukum Instansi
Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.
2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description
Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan yang ada dalam suatu intansi yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai sasaran intansi.
Dibawah ini adalah struktur organisasi Struktur Organisasi Divisi Infratel:
2.1.4.2 Job Description Divisi Infratel Divisi Infratel
TELKOM yang semula adalah pemain bisnis telekomunikasi telah berkembang menjadi pemain bisnis infocom (ICT). Kompetisi lingkungan bisnis menjadi dinamis mengarah hyper ompetition dan pemenuhan layanan dituntut oleh kebutuhan Customer’s Lifestyle. Teknologi dan service berkembang menuju era konvergensi dan regulasi juga ikut berkembang ke arah horizontal cenderung kurang memihak kepada incumbent.
Gambar 2.3TELKOM Strategic Iniatives
InfraTEL sebagai salah satu pelaku transformasi adalah sebuah Unit Bisnis yang bertanggung jawab atas pengelolahan seluruh infrastruktur network menjadi NGN, Multi Network menjadi Single Network berbasis IP. Dalam transformasi yang komprehensif tersebut, InfraTEL tidak bisa berdiam diri hanya memfokuskan pada aspek teknologi saja tapi juga harus mengambil peran aktif membantu implementasi transformasi aspek lainnya agar implementasi INSYNC2014 lebih cepat terwujud.
Sebagai pelaku transformasi yang diharapkan bisa memberikan andil besar terhadap transformasi TELKOM, InfraTEL juga telah memiliki konsep strategis yang sejalan dengan arah strategis TELKOM yaitu : 3 L (Leading concept, Leading System dan Leading Teamwork) dan telah dituangkan dalam kerangka tahunannya.
 Peran dominan dalam deployment alat produksi berbasis NGN untuk
penyiapan bisnis New Wave.
 Mulai tahun 2006, semua infrastruktur telah dikelola dalam satu atap
baik yang berbasis teknologi legacy (TDM Based) hingga infrstruktur berbasis teknologi baru (IP Based).
 Peningkatan pelayanan kepada DC atau PO lain yang terus diperbaiki
secara kontinyu.
 Pengembangan kompetensi SDM dilakukan sejalan dengan
perkembangan alat produksi yang dikelola.
 Fasilitas support pendukung operasi juga terus dilakukan baik dengan
mengoptimalkan sarana eksisting maupun melakukan modernisasi termasuk dukungan penuh terhadap implementasi proyke teNOSS Namun apakah semua upaya yang telah dilakukan infraTEL sudah cukup memberikan andil besar dalam kemajuan pengelolaan bisnis dan transformasi TELKOM ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, infraTEL melakukan upaya review dan analisa mendalam berdasarkan data/fakta yang berasal dari :
1. Hasil CSLS (costumer Satisfaction & Loyalty Survey) 2008 dari pihak eksternal
2. Intropeksi diri melalui forum SL 20 Mei 2009
3. Hasil survey CSI yang dilakukan infraTEL pada juli 2009
Hasil analisa terhadap CSLS sesuai gambar 2. Dikombinasikan dengan hasil intropeksi para SL InfraTEL pada gambar 3. Menunjukan InfraTEL masih perluberbenah diri di area :
 Mindset & Behavior.
 Kompetensi
 Orientasi pelayanan
Survey Costumer Satisfication Index (CSI) yang dilakukan InfraTEL untuk menggali Voice of costumer pada bulan juli 2009 dengan responden para SL dari DC dan PO lainnya. Diperoleh hasil-hasil yang masih perlu disikapi secara khusus.
Tabel 2.1Survey Costumer Satisfication Index
Variabel Nilai Indeks Interpretasi
Assurance 59.7 Cukup
SDM 69.55 Kuat
Kepuasan 63.43 Kuat
Tabel 2.2 Opportunity for Improvement
Variabel Nilai Indeks Interpretasi
Planning 59.25 Cukup
Fullfilment 60 Cukup
Assurance 70.5 Kuat
SDM 71.5 Kuat
Survey menghasilkan kesimpulan sesuai Tabel 2.1 & Tabel 2.2 Opportunity for Improvement (OFI) yang harus ditindak lanjuti InfraTEL mencakup :
1. ASSURANCE
 Kualitas Alpro
 Respon gangguan
 Info gangguan
 Update Info gangguan
2. FULLTIME
 Monitoring ketersediaan Alpro
 Respon Order
 Instalasi
3. PLANNING
 Hasil JPS
 Rencana Alpro
 Rolling JPS
Rencana singkat, berdasarkan OFI diatas maka area perubahan mendasar yang perlu dilakukan InfraTEL adalah :
 Supply (Perencanaan dan hasil perencanaan)
 Main Services (Responsiveness, Informative dan updatestatus)
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Network Management
Asal mula network management
Pada tahun 1960 ada 2 peristiwa penting yang menyebabkan lahirnya Network Management, yaitu :
1. Hurricane Donna (angina topan Donna)
2. Pertemuan paradirektur perusahaan jasa telepon di Amerika
Pada pertemuan tersebut dibentuk komisi penigkatan layanan (jasa) sambungan jarak jauh (Distance Direct Dialling [DDD] Service Improvement Commite) yang bertugas mempelajari aturan main untuk menangani kejadian abnormal pada Network, pada akhir tahun 1960 komisi tersebut mengadakan konfrensi regional pertama di Amerika Serikat yang menghasilakan konsep Network Management. Manfaat Network Management diakui setelah terjadi lagi angina topan pada tahun 1961. Hurricane Carla atau angin topan Carla bergerak diatas pantai Texas selama 2 hari.
Kenapa perlu adanya network management:
- Karena peningkatan panggilan pengaruh buruk pada performasi networkharus dikenali.
- Cara-cara mengendalikan serta mengamati networkharus ada. - Untuk menjamin agar :
1. Network bekerja dengan effisien.
1. Untuk mengawasi performansi networkdan bila perlu mengambil langkah – langkah pengendalian (pengontrolan) trafik.
2. Perencanaan (membuat pedoman) untuk eventyang dapat diperkirakan.
3. Perencanaan contingency(kemungkinan) untuk event yang tak terduga.
4. Mengenali kondisi yang bisa berpengaruh buruk pada service (jasa) dan performansi network.
5. Mencari metode pengendalian network.
Aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam network management,ialah :
 Memonitoring status dan performansi networksecara real time.
 Mengumpulkan dan menganalisa data performansi network.
 Mendeteksi kondisi network yang tidak normal
 Meneliti dan mengenali penyebab dari kondisi tidak normal tersebut
 Mengaktifkan control pada networkatau tindakan perbaikan lainnya
 Membuat pedoman terlebih dahulu (providing advance planning)
untuk kejadian yang tidak dapat diperkirakan atau diketahui.
Tujuan network managementadalah untuk menjamin keberhasilan panggil sebanyak mungkin dalam segala situasi. Network management memiliki keuntungan sebagai berikut :
merangsang penggunaan telepon, maka meningkatnya pendapatan perusahaan.
2. Penggunaan networkyang makin effisien, maka meningkatkan keberhasilan panggil.
3. Pengamatan intensif terhadap status dan performansi network, yang dapat menghasilkan :
 Dasar untuk menetapkan prioritas perbaikan, pemeliharaan dan
pengelolaan network.
 Informasi yang lebih baik untuk network planning.
 Informasi yang lebih baik untuk menetapkan investasi yang akan
datang.
 Mempertahankan hubungan telekomunikasi yang penting-penting
selama kondisi darurat (overload).
Prinsip – prinsip dalamnetwork management, ialah : 1. Jaga semua sirkit yang dipenuhi panggilan berhasil. 2. Manfaatkan semua sirkit yang ada.
3. Beri prioritas pada panggilan-panggilan yang memerlukan jumlah link sirkit minimum untuk membentuk hubungan sewaktu semua sirkit sibuk.
2.2.2 NetMainder
Netminder adalah nama produk / dagang dari Lucent Technology (dulu AT&T), merupakan salah satu alat yang digunakan di NNCC untuk mengelolah network, alat ini digunakan untuk menunjang Performance Managementsecara real timedan terletak pada layer-3 dari struktur piramid ITU – T M30, yaitu network management. Yang dikelolah oleh Netmainder adalah traffic network.
Gambar 2.4Piramid ITU – T M30
Fungsi utama Netminder, ialah :
1. Mengumpulakan dan mengelolah trafik secara terpusat 2. Memonitor performansi trafik sentral dan trafik trunk grup. 3. Menentukan level congestion pada network.
4. Mengendalikan network(dengan network control), semua dilakukan real timedengan interval pengamatan setiap 5 menit.
element failure, yaitu dengan meminimumkan lost/block call sebagai akibat kondisi tersebut, yang dimaksud dengan kondisi abnormal networkialah :
 Acara kuis di TV
 Huru-hara / kerusuhan
 Bencana alam (gempa, banjir, tsunami)
 Acara olah raga nasional
 Hari-hari khusus / libur nasional.
Netminder dilengkapi dengan kemampuan pengendalian untuk menangani akibat gangguan di atas.
Trunk Group Control :
 Cancel Tountuk mencegah trafik ke suatu jurusan.
 Cancel From untuk mencegah trafik overflow
 Skip untuk mengalihkan trafik ke routingberikutnya
 Rerouting untuk mengalihkan trafik ke routing tambahan
 Circuit Reservation untuk mencadangkan sirkit untuk pengamanan
suatu jenis panggilan. Code Control :
22
BAB III
PEMBAHASAN
1.1 Jadwal Kerja Praktek
Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT. Telekomunikasi, Tbk (TELKOM) Indonesia, di Jl. Japati No. 1 Lantai 2 Bandung.. Adapun pelaksanaa kerja praktek dimulai pada tanggal 1 Juli 2010 sampai dengan tanggal 31 Juli 2010.
1.2 Cara/Teknik Kerja Praktek
Dalam pelaksanaan kerja praktek ini dibagi kedalam beberapa tahapan kegiatan, yang antara lain :
1. Pembuatan surat permohonan kerja praktek ditujukan untuk PT. TELKOM Indonesia.
2. Pengajuan permohonan kerja praktek ke PT. TELKOM Indonesia yang berlamatkan di Jalan Japati Bandung.
3. PT. TELKOM Indonesia memberikan surat belasan permohonan kerja praktek.
4. PT. TELKOM Indonesia melakukan training. 5. Pelaksanaan kerja praktek.
topik dalam kegiatan kerja praktek ini. Adapun tahapan yang dilakukan antara lain, yaitu :
1. Wawancara
Dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada manajer divisi TDM Real Time Traffic Performance mengenai fungsionalitas monitoring jaringan telekomunikasi.
2. Observasi
Dilakukan dengan cara terjun langsung untuk mengikuti kegiatan harian di PT. TELKOM Indonesia divisi InfraTEL yang sebelumnya telah mendapatkan izin dari pembimbing Kerja Praktek (KP).
3. Studi Literatur
Studi literatur (library research), mengumpulkan data melalui buku - buku, situs internet, dan catatan kuliah yang diperlukan dalam pembangunan sistem informasi monitoring jaringan telekomunikasi.
1.3 Data Kerja Praktek
Data kerja praktek yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan referensi yang mendukung kegiatan monitoring traffic
jaringan telekomunikasi PT. Telekomunikasi (TELKOM), digunakanya tool
1.3.1 Pengertian Monitoring, Traffic dan Jaringan Telekomunikasi
Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program atau memantau perubahan, yang focus pada proses dan keluaran. Monitoring melibatkan perhitungan atas apa yang kita lakukan dan melibatkan pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita berikan.
Secara umum, pengertian trafficadalah perpindahan suatu benda dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam lingkungan telekomunikasi benda adalah berupa informasi yang dikirim melalui media transmisi. Sehingga trafik dapat didefinisikan sebagai perpindahan informasi (pulsa, frekuensi, percakapan, dsb) dari suatu tempat ke tempat lain melalui media telekomunikasi.
Misalkan ada 2 buah sentral A dan B dihubungkan dengan sebuah saluran (sirkit) seperti gambar di bawah ini :
Gambar 3.1Sebuah saluran sirkit
Sirkit A–B hanya dapat dipakai oleh satu panggilan percakapan dalam satu satuan waktu.
Jaringan telekomunikasi adalah sistem yang terbentuk dari interkoneksi fasilitas-fasilitas yang dirancang untuk membawa traffic dari beragam sumber telekomunikasi, yang terdiri dari link dan node. Link merepresentasikan kabel, peralatan terminasi, sedangkan node merepresentasikan sentral.
CPE
CPE Sentral
Link
Gambar 3.2Komponen Jaringan Telekomunikasi
1.3.2 Struktur Jaringan Telekomunikasi
Struktur jaringan telekomunikasi terdiri dari beberapa sentral yang tersebar diseluruh Indonesia, diantarnya adalah NEAX, EWSD dan 5ESS. Terlihat seperti gambar 3.3 dibawah ini:
Ilustrasi pemonitoringan traffic jaringan telekomunikasi terlihat seperti gambar 3.4 dibawah ini:
Gambar 3.4Ilustrasi Pemonitoringan
1.3.3 Program NetMainder Pengawasan Traffic (TDM)
Netmainder merupakan sebuah tool yang digunakan oleh PT. Telekomunikasi (TELKOM) Indonesia dalam pemonitoringan atau pengawasan
traffic jaringan telekomunikasi seluruh jaringan telekomunikasi yang ada di Indonesia dari sabang sampai merauke.
Tool ini menunjang pengawasan traffic telekomunikasi yang dilakukan setiap hari selama 24 jam oleh divisi NNCC. Netmainder mempunyai fungsi utama sebagai berikut :
1. Mengumpulkan dan mengelola trafficsecara terpusat.
2. Memonitori performansi trafficsentral dan traffic trunk group.
5. Semua dilakukan secara real time dengan interval pengamatan setiap 5 menit.
1.3.4 Tahapan Memulai Pengawasan Traffic Telekomunikasi
1. Membuka toolatau softwareNetmainder, pilih filedan buat sambungan pada terminal dengan alamat 10.2.5.5 dengan port 23, kemudian akan muncul perintah login.
Gambar 3.5Jendela Login user
2. Jika login berhasil akan menampilkan terminal Trunk Group Exeption Lostseperti gambar dibawah ini, ketikan perintah $loss pada
command line maka akan menampilkan aktivitas trafficterkini. Alamat terminal
Masukan username dan
Gambar 3.6Terminal loss
Dari command line diatas yang harus kita perhatikan dalam pengawasan trunk group exeption lost ialah CCT, %MB, MB dan LOST karena gangguan dapat terlihat dari ke empat element tersebut.
 CCT merupakan banyak sirkit yang ada.
 %MB adalah persentase sirkit yang mengalami blok sirkit.
 MD adalah banyak sirkit yang mengalami blok.
 LOST adalah banyaknya panggilan yang tidak berhasil akibat
terjadinya gangguan traffic telekomunikasi.
Jika terjadi gangguan kita tidak langsung melakukan action tetapi harus diamati terlebih dahulu, apakah gangguan tersebut hanya flicker saja, tetapi jika 25 menit berikutnya tetap terjadi block sirkit dan menyebabkan banyaknya panggilan yang gagal, barulah kita melakukan action.
1.3.5 Gangguan dan Penanganannya
Gangguan – ganguan yang dapat menyebabkan terganggunya traffic
jaringan telekomunikasi, ialah: 1. Acara kuis di TV. 2. Huru – hara / kerusuhan.
3. Bencana Alam (Gempa, Kebakaran dan Banjir). 4. Acara olah raga nasional / pemilu.
5. Hari – hari khusus / libur nasional (Ramadhan, Natal dan Tahun baru). 6. Cable Cut (pencurian kabel).
7. Gangguan satelit pemancar.
Penangan yang dilakukan apa bila terjadi gangguan pada traffic jaringan telekomunikasi dapat digambarkan sebagai berikut ini:
Sebagai contoh, misalnya terjadi LOST pada terminal yang kita amati , dari sentral Ujung Pandang (UP_TC) ke sentral Denpasar (DPR_C) telah terjadi
Gambar 3.7Contoh terjadi gangguan
Control awal yang dapat kita lakukan dalam menangini gangguan tersebut ialah dengan menggunakan perintah skip yang kitak ketikan pada command line
tersebut.
 From merupakan sentral asal dari kasus contoh sentral awal ialah UP_TC.
 Act adalah action yang akan dilakukan, untuk contoh kasus diatas
gunakanlah perintah add.
 Tg merupakan sentral tujuan dan suffix, untuk kasus di atas setral tujuan
DPR_C dengan suffixUBTO. $skip
From = UP_TC
Act = add
Tg = DPR_C-UBTO
Alt = 25
Dir = 25
 Alt merupakan persentase alternatifrouteyang digunakan.
[image:31.612.138.500.150.243.2] Dir merupakan persentase direct routeyang digunakan.
Gambar 3.9Pemantauan gangguan
Cara kerja action skip dapat dideskripsikan seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:
B A skip
3rd 2nd
1st TG
Memindahkan traffic 2ndke 3rddan memindahkan overflow dari 1stlangsung ke 3rdsehingga
> beban 3rdmenambah > beban 1stberkurang
Gambar 3.10Deskripsi action skip
Kita tunggu hingga 25 menit berikutnya , jika block sirkit masih terjadi maka
action terakhir yang dapat dilakukan ialah Call Gap ataupun Reroute, untuk
action rerouteapabila memang bisa untuk dilakukannya reroutelakukan tapi jika tidak memungkinkan gunakan perintah call gap. Untuk melakukan call gap buka jendela terminal ketikan cd /musr/cgap lalu tekan enter maka akan tampil
[image:31.612.186.439.358.423.2]Gambar 3.11Command line call gap
Pada command line ketikan perintah seperti terlihat pada gambar 3.12 dibawah ini:
Pada contoh kasus gangguan diatas untuk melakukan call gappada sentral ujung pandang (UP_TC) ke sentral Denpasar (DPR_C) terhadap beberapa nomer panggilan saja, call gap berguna untuk membatasi call yang menuju suatu code atau nomer telepon agar traffic dapat terselamatkan.
/musr/cgap/>cg_UP-DPR Sentral Mana ...? UP
Berapa persen ...? 25 (add/del) ...? Add
1.3.6 Alur Aktivitas Kerja Handling
Jika gangguan yang terjadi masih belum bisa teratasi, maka Surveillance (petugas yang memonitor TDM) melakukan koordinasi dengan rekan Arnet dilokasi terjadi gangguan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut dengan menggunakan open tiket (open tenoss). Informasi yang dikirim berisi tanggal dan waktu gangguan, level priority dan deskripsi gangguan yang terjadi. Setelah itu Surveillance mengawasi TDM sampai proses perbaikan selesai. Jika dalam kurun waktu satu jam perbaikan masih belum selesai, maka Surveillance kembali mengirimkan informasi melalui open tenoss berisi status proses perbaikan. Begitu juga seterusnya dalam kelipatan satu jam berikutnya. Setelah gangguan sudah tidak muncul, maka Survellance kembali mengirimkan status gangguan, yang memberitahukan bahwa gangguan sudah tidak ada dan
1.3.7 Tools Pendukung ( Open Tenoss )
Program ini berbasis web dengan database MYSQL. Dilihat dari tampilan, program ini cukup mudah digunakan. Program hanya dapat diakses dalam jaringan internal Telkom dan hanya karyawan yang sudah terdaftar yang dapat menggunakan program ini. Dengan mengisi semua kolom secara benar, maka tiket gangguan dapat dikirimkan melalui program ini.
Mulai
koordinasi
Open Tiket Mulai gangguan
Sent Open Tiket Progress gangguan
Sent Open Tiket Selesai gangguan
1 Jam kemudian, sudah normal ?
Selesai
No Yes
[image:34.612.164.441.98.400.2]Catat pada buku aktivitas kerja
1.3.7.1 Penggunaan Open Tenoss
1. Buka browser IE karena aplikasi ini hanya dapat dibuka melalui
[image:35.612.192.445.210.390.2]intenet explorer, ketikan alamat http://app-noss.telkom.co.id, terlihat seperti gambar dibawah ini:
Gambar 3.14Open Tenoss
2. Pilih Assurance Fault Manager Fault Maintenance
[image:35.612.196.442.475.659.2]3. Isi Form Fault Detaildengan lengkap kemudian klik icon save, seperti terlihat pada gambar dibawah ini:
37 4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan Petugas divisi Infratel Bandung menghasilkan beberapa kseimpulan, sebagai berikut:
1. Cara pengawasan dan pengontrolan jaringan telekomunikasi dilakukan selama 24 jam.
2. Cara penanganan gangguan yang tepat dan cepat pada jaringan telekomunikasi wajib dilakukan agar tidak terjadi traffic yang dapat merugikan konsumen maupun perusahaan.
3. Dalam mengoprasikan NetMainder dibutuhkan ketelitian agar gangguan – gangguan dan anomaly yang terjadi pada jaringan telekomunikasi dapat segera terdeteksi.
4.2. Saran
Berdasarkan hasil pengamatan selama melaksanakan kerja praktek penulis memiliki sedikit saran, sebagai berikut :
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
BAGJA WICAKSANA
10107144
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
38
DAFTAR PUSTAKA
Network Management Menggunakan Netmainder ® NTM
http://edhywahyu.files.wordpress.com/2008/10/trafik-baru-bab1.pdf
http://hafidzf.wordpress.com/2009/06/16/pengertian-monitoring/
i
Alhamdulillahirobbil‘alamin. Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan kerja praktek yang telah penulis laksanakan mulai tanggal 1 Juli – 31 Juli 2010 di PT. TELKOMdapat saya selesaikan dengan baik.
Tujuan dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah untuk memenuhi salah satu mata kuliah di semester tujuh Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
Kerja praktek yang dilaksanakan ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan dari semua pihak yang bersangkutan terutama dari pihak Balai Bahasa Bandung, sebagai tempat pelaksanaan kerja praktek. Tanpa bantuan dan bimbingannya yang telah diberikan dari awal hingga akhir, tentunya penulisan ini tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materi dan doa yang selalu dipanjatkan untuk kita semua.
2. Dr.Ir Eddy Soeryanto Soegoto Selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
3. Prof.Dr.Ir. Ukun Sastraprawira,M.Sc. Selaku Dekan Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.
ii
6. Bapak Ganif Widjanarko selaku pembimbing lapangan di Balai Bahasa Bandung yang telah berkenan mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, serta nasehatnya.
7. Seluruh dosen dan staf Universitas Komputer Indonesia, khususnya dosen - dosen Jurusan Teknik Informatika yang telah mendidik penulis selama penulis menuntut ilmu di Universitas Komputer Indonesia.
8. Seluruh teman – teman yang teleh membantu dan memberi masukan dalam penulisan laporan kerja praktek ini.
9. Dan untuk seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu – persatu. Kami sadar laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna dengan segala kekurangannya. Untuk itu kami harapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan dari laporan kerja praktek kami.
Akhir kata semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Telp : -
Hp : 08987060955
Email : [email protected]
Curriculum Vitae
1.
DATA PRIBADI
Nama
Bagja Wicaksana
Tempat tgl lahir
Bandung, 31 Januari 1989
Jenis Kelamin
Laki-laki
Warga Negara
Indonesia
Agama
Islam
Status
Belum Menikah
Alamat
Perum Graha Alam Raya
Jl. Meteor 1 blok w-6 No.13
RT 004 RW 006 Kec. Margacinta
Bandung 40286
No. Handphone
08987060955
No. Telepon
-
2.
PENDIDIKAN FORMAL
2007
–
sampai sekarang
Strata-1 (S1) Teknik Informatika
Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung
2004 - 2007
SMA Pasundan 3 Bandung
(Kelas 2 Bidang Studi IPA)
2001 - 2004
SMPN 10 Bandung
1995 - 2001
SDN Mohamad Toha
3.
KEMAMPUAN
Mampu mengoperasikan komputer
Mampu bekerja di bawah tekanan
Bekerja keras
 Tidak mudah lelah dalam melakukan suatu pekerjaan
 Mengoperasikan Microsoft Office
 Menguasai bahasa pemograman pascal
 Membuat application menggunakan Borland Delphi