1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E (Telecommunication, Information, Media and Edutainmet) yang terbesar di Indonesia. Pengabdian TELKOM berawal pada 23 Oktober 1856, tepat saat dioperasikannya layanan telekomunikasi pertama dalam bentuk pengiriman telegraf dari Batavia (Jakarta) ke Buitenzorg (Bogor). Selama itu pula TELKOM telah mengalami berbagai transformasi. Transformasi terakhir sekaligus yang disebut dengan NEW TELKOM Indonesia adalah transformasi dalam bisnis, transformasi infrastruktur, transformasi sistem dan model operasi dan transformasi sumber daya manusia, dan menghasilkan produk produk yang sangat bermanfaat untuk Indonesia.
Salah satu bentuk produk yang diberikan Telkom untuk masyarakat adalah layanan komunikasi voice atau komunikasi suara via pesawat telepon. Saat ini jaringan telepon sudah menjangkau kesleruh pelosok Indonesia dari mulai kota besar hingga ke pedalaman pedesaan.
Gangguang gangguan yang muncul dalam jaringan telepon bisa berasal dari berbagai macam faktor dari mulai faktor infrastruktur, faktor pengontrolan yang salah pada daerah, hingga faktor-faktor alam seperti gangguan cuaca maupun bencana alam yang dapat memutuskan jaringan telepun baik wired maupun
wireless.
Pengawasan jaringan dilakukan oleh Divisi Infratel, NNCC (National Network Control Center). Telkom Menggunakan software pihak ketiga yaitu NetMinder untuk melakukan pengawasan dan pengotrolan jaringan secara nasional. Untuk jaringan voice atau telepon Telkom menggunakan NetMinder yang berbasis bahasa UNIX.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian sebelumnya, masalah yang timbul adalah :
1. Karena besarnya jaringan telekomunikasi yang dimiliki oleh PT Telkom, maka banyaknya gangguan yang mungkin terjadi semakin besar.
2. Jaringan yang sangat besar dan juga beban trafik yang berat, memerlukan pengontrolan jaringan yang baik.
Mengacu pada permasalahan diatas maka dapat dirumuskan perumusan masalah adalah bagaimana melakukan MONITORING JARINGAN
KOMUNIKASI TELEPON MENGGUNAKAN NetMinder DI PT
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Maksud dari kerja praktek ini adalah bagaimana MONITORING
JARINGAN KOMUNIKASI TELEPON MENGGUNAKAN NetMinder DI
PT TELKOM.
1.3.2 Tujuan
Tujuan dari kerja praktek ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Dapat melakukan pengawasan jaringan telekomunikasi.
2. Dapat melakukan penanganan gangguan dalam jaringan telekomunikasi.
3. Dapat melakukan pengontrolan jaringan telekomunikasi. 4. Dapat mengoperasikan NetMinder.
1.4 Batasan Masalah
Dari uraian perumusan masalah, penulis membatasi masalah yaitu :
1. Jaringan telekomunikasi yang akan diamati adalah jaringan komunikasi
voice atau suara.
2. Pengamatan jaringan telekomunikasi telepon dilakukan menggunakan NetMinder.
1.5 Metode Penelitian
Teknik pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian dan referensi-referensi yang telah diperoleh. Cara-cara yang mendukung untuk mendapatkan data adalah sebagai berikut:
1 Pustaka
Pada tahap ini penulis mempelajari tentang ilmu telekomunikasi, dengan membaca berbagai macam literatur seperti buku–buku dan artikel di internet.
2 Wawancara
Pada tahap ini penulis melakukan analisis di PT Telkom pusat di Bandung divisi INFRATEL (NNCC) dengan melakukan wawancara kepada orang-orang yang terkait dalam instansi tersebut sesuai dengan batasan masalah yang ada serta melakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan untuk memperoleh informasi berupa data-data terkait serta melihat secara langsung bagaimana melakukan pengontrolan jaringan telekomunikasi.
3 Observasi
Observasi adalah pengumpulan data yang diperoleh secara langsung di PT. Telkom Indonesia.
1.6 Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, maksud dan tujuan, identifikasi masalah, batasan masalah, metodologi penelitian yang digunakan, serta sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Dalam bab ini akan diuraikan tentang sejarah instansi, dan tentang teori yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.
Bab III Pembahasan
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisis dari hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi langsung.
Bab IV Kesimpulan dan Saran
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil PT. Telkom Indonesia
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. atau dikenal dengan PT. Telkom adalah perusahaan penyedia jasa informasi dan komunikasi dengan produk unggulannya adalah Telepon Jaringan ( Telepon Rumah Telkom dan Telepon tanpa Jaringan / Wireless ( FLEXI )).
2.1.1 Sejarah Telkom Indonesia
Adapun sejarah singkat PT. Telkom adalah sebagai berikut :
Era Kolonial
Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT).
Perusahaan Negara
Perumtel
Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT. Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
PT. Telkom ( Persero )
Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham TELKOM. Sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo.
ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomukikasi Indonesia.
Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT INDOSAT sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dan INDOSAT. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
2.1.2 Logo Telkom Indonesia
Logo baru TELKOM mencerminkan brand positioning ”Life Confident”
dimana keahlian dan dedikasi akan diberikan bagi semua pelanggan untuk mendukung kehidupan mereka dimanapun mereka berada. Brand positioning ini
didukung oleh “service culture” baru yaitu: expertise, empowering, assured,
progressive dan heart.
Sekilas logo bulat dengan siluet tangan terkesan simple. Simplifikasi logo ini terdiri dari lingkaran biru yang ada di depan tangan berwarna kuning. Logo ini
merupakan cerminan dari “brand value” baru yang selanjutnya disebut dengan
“Life in Touch” dan diperkuat dengan tag line baru pengganti “committed 2U”
Gambar 2.1 Logo Telkom Indonesia
Untuk lebih mengenal logo ini, ada baiknya kita memaknai arti dari simbol-simbol tersebut.
Expertise: makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk
dan layanan dalam portofolio bisnis baru TELKOM yaitu TIME (Telecommunication, Information, Media & Edutainment.
Empowering: makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini
mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.
Assured: makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah
kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat
Progressive: kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit
yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.
Heart: simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk
menggapai masa depan.
Selain simbol, warna-warna yang digunakan adalah :
Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman
Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif, hangat,
dan dinamis.
Infinite sky blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan
inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.
2.1.3 Badan Hukum Instansi
Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.
2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description
2.1.4.1Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan yang ada dalam suatu intansi yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai sasaran intansi.
Direktur Utama Rinaldi Firmansyah
Dir KUG Dir. IT &
SUPPLY Dir. Customer Dir. CA
Dir. NWS
IP & DATA NETWORK PERFORMANCE
SIGNALLING & IN REAL TIME PERFORMANCE
Gambar 2.2 Struktur Organisasi
2.1.4.2Job Description
Divisi Infratel (Trafik and Network Performance Analysisi)
infraTEL sebagai salah satu divisi pengelola infrastruktur, memiliki peranan yang sangat besar dalam bisnis Perusahaan. Melalui “To become a leading infocom infrastructure provider in region”, InfraTEL merencanakan visi
sebagai yang terdepan dalam penyediaan infrastruktur TELKOM. Terkait dengan
visi yang akan dicapai tersebut, gambar 1. Menggambarkan “Role &
member layanan kepada Divisi DC dan PO lain yang langsung berhadapan dengan
The Real Customer.
Vision
To become a leading infocom infrastructure provider in the region
6. Expand into IT services 7. Expand into portal business
8. Streamline subsidiary portfolio
9. Align business structure and portfolio management
10. Transforming culture
Gambar 2.3 Divisi Infratel
Sebagai pelaku transformasi yang diharpkan bisa memberikan andil besar terhadap transformasi TELKOM, InfraTEL juga telah memiliki konsep strategis yang sejalan dengan arah strategis TELKOM yaitu : 3 L (Leading concept, Leading System dan Leading Teamwork) dan telah dituangkan dalam kera tahunannya.
Banyak upaya yang telah dilakukan infraTEL dalam tahap implementasi kebijakan TELKOM antara lain :
Mulai tahun 2006, semua infrastruktur telah dikelola dalam satu atap baik yang berbasis teknologi legacy (TDM Based) hingga infrstruktur berbasis teknologi baru (IP Based).
Peningkatan pelayanan kepada DC atau PO lain yang terus diperbaiki secara kontinyu.
Pengembangan kompetensi SDM dilakukan sejalan dengan perkembangan alat produksi yang dikelola.
Fasilitas support pendukung operasi juga terus dilakukan baik dengan mengoptimalkan sarana eksisting maupun melakukan modernisasi termasuk dukungan penuh terhadap implementasi proyek teNOSS.
Namun apakah semua upaya yang telah dilakukan infraTEL sudah cukup memberikan andil besar dalam kemajuan pengelolaan bisnis dan transformasi TELKOM
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, infraTEL melakukan upaya review dan analisa mendalam berdasarkan data/fakta yang berasal dari :
1. Hasil CSLS (costumer Satisfaction & Loyalty Survey) 2008 dari pihak eksternal
2. Intropeksi diri melalui forum SL 20 Mei 2009
3. Hasil survey CSI yang dilakukan infraTEL pada juli 2009
Tabel 2.1 Survey customer statisfication index
Variabel Nilai Indeks Interpretasi
SDM 69.55 Kuat Kepuasan 63.43 Kuat
4. Hasil evaluasi performansi operasional secara rutin dilaksanakan.
Tabel 2.2 Evaluasi performansi operasional
Variabel Nilai Indeks Interpretasi
Planning 59.25 Cukup
Fullfilment 60 Cukup
Assurance 70.5 Kuat
SDM 71.5 Kuat
Kepuasan 66.5 Kuat
Hasil analisa terhadap CSLS sesuai gambar 2. Dikombinasikan dengan hasil intropeksi para SL InfraTEL pada gambar 3. Menunjukan InfraTEL masih perlu berbenah diri di area :
Mindset & Behavior.
Kompetensi
Orientasi pelayanan
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Overview Network Management
2.2.1.1 Asal mula Network Management
Pada tahun 1960 ada dua peristiwa penting yang menyebabkan lahirnya
Network Management,yaitu hurricane Donna dan pertemuan para direktur perusahaan jasa telepon di Amerika.
Pada pertemuan tersebut dibentuk Komisi Peningkatan Layanan (Jasa) sambungan langsung jarak jauh (Distance Direct Dialing (DDD) service improvement commite) yang bertugas untuk mempelajari aturan main untuk menangani kejadian abnormal pada network.
Pada akhir tahun 1960 Komisi tersebut mengadakan konferensi regional pertama di Amerika Serikat yang menghasilkan konsep Network Management.
Maanfaat Network Management diakui setelah terjadi angina topan pada tahun 1961. Hurricane Carlaatau angina topan Carla bergerak diatas pantai Texas selama dua hari.
2.2.1.2 Maksud dan tujuan Network Management
Fungsi network management berfungsi untuk mengawasi performansi
network dan, bila perlu, mengambil langkah-langkah pengendalian trafik. Network management juga berfungsi untuk membuat perencanaan (membuat pedoman) untuk kejadian-kejadian yang dapat diperkirakan, maupun untup perencanaan
contingency (kemungkinan) untuk kejadian yang tak terduga.
Secara singkat network management adalah semua aktifitas yang diperlukan untuk :
Mengenali kondisi yang bias berpengaruh buruk pada service (jasa) dan performansi network.
Mencari metode pengendalian network dan,
Menerapkan pengendalian network¸untuk memperkecil dampak pengaruh buruk pada network.
Dan aktifitas-aktifitas tersebut adalah :
Memonitor status dan performansi network secara real time
Mengumpulkan dan menganalisa data performansi network
Mendeteksi kondisi network yang tidak normal
Meneliti dan mengenali penyebab dari kondisi tidak normal tersebut.
Mengaktifkan kontrol yang pada network atau tindakan perbaikan lainya.
Bekerjasama dan mengkoordinasikan tindakan tersebut dengan
Membuat pedoman lebih dahulu (providing advance planning) untuk kejadian yang tidak dapat diperkirakan atau diketahui.
Mengkoordinasikan semua tindakan atau aktifitas-aktifitas dengan staf yang bertanggung jawab terhadap pemelirahaan dan perbaikan fasilitas transmisi broad band.
2.2.1.3 Tujuan Network Management
Tujuan Network Management adalah untuk menjamin keberhasilan panggil sebanyak mungkin dalam segala situasi.
Keuntungan Network Management :
Perbaikan layanan kepelanggan hari demi hari terutama pada kondisi yang tidak normal, sehingga menyebabkan :
Bertambahnya kesetiaan pelanggan, dan selanjutnya merangsang penggunaan telepon, maka meningkatkan pendapatan perusahaan
Penggunaan network yang makin effisien, maka :
Meningkatkan keberhasilan panggil, sehingga peningkatan ROI
Pengamatan intensive terhadap status dan performansi network, yanf menghasilkan :
Dasar untuk menetapkan prioritas perbaikan, pemelirahaan, dan pengelolaan network.
Informasi yang lebih baik untuk menetapkan investasi yang akan dating.
Mempertahankan hubungan telekomunikasi yang penting-penting selama kondisi darurat (overload).
2.2.1.4 Prinsip-prinsip Network Management
1. Jaga semua sirkuit dipenuhi panggilan yang berhasil 2. Manfaatkan semua sirkuit yang ada
3. Beri prioritas pada panggilan-panggilan yang memerlukan jumlah link sirkuit minimum untuk membentuk hubungan sewaktu semua sirkuit sibuk.
4. Mencegah kongesti di sentral menyebar keseluruh network.
2.2.1.5 Fungsi-fungsi Dasar TMN
Gambar 2.4 Maping Aplikasi TMN (menutut ITU-T TMN Layer M.3010)
1. Fault management mencakup :
Jaminan kualitas reliability, availability dan survivability
Pengamatan alarm
Pengalokasian kesalahan
Administrasi gangguan
2. Performance Management mencakup:
Jaminan terhadap mutu performansi
Pengamatan performansi
Pengendalian pengelolaan performansi
Analisa performansi
3. Configuration Management mencakup:
Perencanaan jaringan dan engineering
Instalasi
Negosiasi dan perencanaan pelayanan
Penyediaan
Pengendalian dan status
4. Security Management mencakup:
Pencegahan
Deteksi
Penangkapan dan pemulihan
Administrasi dan keamanan
5. Accounting Management mencakup:
Pengukuran pemakaina
Pentarifan/harga penagihan dan keuangan
20
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Jadwal Kerja Praktek
Kerja Praktek dilaksanakan PT. TELKOM Jalan Japati No.1 Bandung, diajukan pada bulan Juni 2010 kemudian disetujui pada tanggal 1 Juli 2010 dan Kerja Praktek dimulai pada tanggal 5 Juli hingga 31 Juli 2010.
3.2 Cara/Teknik Kerja Praktek
Dilakukan beberapa metodologi dalam melaksanakan sistem pelaksanaan kerja praktek ini. Adapun metodologi-metodologi yang digunakan dalam pendekatan sistem pelaksanaan dalam menyusun Laporan Kerja Praktek adalah sebagai berikut :
a. Metode Literatur
Dalam hal ini penulis mengambil dan menggunakan beberapa buku sebagai sumber referensi dan membuat teori-teori yang sangat menunjang materi dalam pelaksanaan kerja praktek ini. Sehingga penulis dapat membuat laporan sesuai dangan yang diharapakan.
b. Metode Praktek
c. Metode Wawancara
Dalam Hal ini dilakukan wawancara dengan staff PT. Telkom divisi InfraTEL guna mendapatkan pengetahuan tentang teknik telekomunikasi dan berbagai hal yang terkait dengan kegiatan kerja praktek.
3.3 Data Kerja Praktek
Data kerja praktek yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan referensi yang mendukung kegiatan monitoring jaringan telepon menggunakan NetMinder di PT. Telkom Indonesia.
3.3.1Pengertian monitoring, traffic dan jaringan telekomunikasi
Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program atau memantau perubahan, yang fokus pada proses dan keluaran. Monitoring melibatkan perhitungan atas apa yang kita lakukan dan melibatkan pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita berikan. Berikut gambar 3.1 sebagai ilustrasi monitoring.
GSD
NETMAINDER - NTM
Mediation Devices
EWSD NEAX
EMM
NEAX
Secara umum, pengertian traffic adalah perpindahan suatu benda dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam lingkungan telekomunikasi benda adalah berupa informasi yang dikirim melalui media transmisi. Sehingga traffic dapat didefinisikan sebagai perpindahan informasi (pulsa, frekuensi, percakapan, dsb) dari suatu tempat ke tempat lain melalui media telekomunikasi.
Misalkan ada 2 buah sentral A dan B dihubungkan dengan sebuah saluran (sirkit) seperti gambar 3.2 di bawah ini :
A B
Gambar 3.2 Ilustrasi Aliran Sirkit
Sirkit A–B hanya dapat dipakai oleh satu panggilan percakapan dalam satu satuan waktu.
Sirkit A-B dikatakan dipakai jika sirkit A-B sedang menggenggam sebuah panggilan atau percakapan atau dengan kata lain sirkit tersebut sedang diduduki oleh suatu panggilan. Dinyatakan bebas (idle) apabila tidak ada panggilan yang datang.
CPE
CPE
Sentral Link
Gambar 3.3 Komponen Jaringan Telepon
3.3.2 Struktur jaringan telekomunikasi
Struktur jaringan telekomunikasi terdiri dari beberapa sentral yang tersebar diseluruh Indonesia, diantarnya adalah NEAX, EWSD dan 5ESS. Terlihat seperti gambar 3.4 dibawah ini:
Binary
Gambar 3.4 Struktur Jaringan Telekomunikasi
3.3.3 Overview NetMinder
dan terletak pada layer-3 dari struktur pyramid ITU-T M-30, yaitu network
management. Hal yang dikelola NetMinder adalah traffic network.
Fungsi-Fungsi Utama NetMinder:
Mengumpulkan dan mengelola traffic secara terpusat.
Memonitor performansi traffic sentral dan traffictrunk group.
Menentukan level congestion pada network.
Mengendalikan network.
Semua pengamatan dilakukan secara real time dengan interval 5 menit. NetMinder berperan untuk mengantisipasi kondisi network saat mengalamai abnormal atau gangguan sebagai akibat dari heavy traffic dan atau terjadi kesalahan pada elemen network, dengan cara meminimumkan lost atau
block call sebagai akibat kondisi tersebut.
3.3.6 TDM realtime traffic performance (monitoring trunk group exception)
Layar exception adalah salah satu layar yang diamati dalam monitoring
jaringan telepon di divisi infratel Telkom.
Berikut langkah untuk membuka layar exception:
1. Buka QVterm.
Gambar 3.5 Layar log in TDM
2. Jika log in berhasil kemudian masukan perintah untuk membuka layar
Gambar 3.6 Layar Exception
Parameter yg harus diperhatikan pada layar exception
Tabel 3.1 Parameter yang harus diperhatikan di layar exception
Kolom Keterangan
Asal Nama sentra asal Tujuan Nama sentra tujuan
Sfx Jenis media perantara yang digunakan %mb % sirkuit yang di blok
BIDS Jumlah panggilan terjadi ASR Rasio panggilan yang berhasil Lost Panggilan yang gagal
Pada layar monitoring trunk group exception akan muncul sejumlah baris, dimana baris yang muncul ini adalah peringatan adanya jaringan yang perlu diberi perhatian lebih, beberapa penyebab timbulnya peringatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Terjadi ASR yang kurang dari 20.
2. Terjadi blok sirkit (%mb) lebih dari 50 persen. 3. Terjadi lost lebih dari 1.
Parameter yang harus diperhatikan lebih dari peringatan yang muncul adalah parameter di kolom BIDS, ASR, %mb dan Lost.
Indikasi indikasi terjadi gangguan:
1. Apabila terjadi BIDS melebihi 1000, namun nilai dari ASR kurang dari 10.
2. Terjadi jumlah %mb lebih dari 80 persen. 3. Terjadi lost yang tinggi.
Penyebab terjadi gangguan adalah sebagai berikut:
1. Terjadi heavy traffic yang bisa disebabkan oleh karena adanya kuis di televisi, hari-hari khusus/ hari libur nasional.
Bila gangguan gangguan tersebut terjadi maka bidang performansi melakukan penanganan terhadap gangguan dengan menggunakan trunk group control dan code control. Beberapa trunk group control untuk penanganan gangguan yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
Cancel To untuk mencegah trafik ke suatu jurusan.
Cancel From untuk mencegah trafik overflow
Skip untuk mengalihkan trafik ke routing berikutnya
Rerouting untuk mengalihkan trafik ke routing tambahan
Circuit Reservation untuk mencadangkan sirkit untuk pengamanan suatu jenis panggilan.
Selain trunk group control NetMinder juga memiliki code control untuk menanganai gangguan, berikut adalah code control NetMinder:
Call Gap untuk membatasi call yang menuju ke suatu nomor telepon. NetMinder akan menyimpan data traffic dari semua sentra selama 8 hari untuk dijadikan bahan evaluasi dan analisis.
3.3.7 Alur Aktifitas Kerja Penanganan Gangguan
sampai proses perbaikan selesai. Jika dalam kurun waktu tertentu masih terjadi gangguan, maka Surveillance kembali mengirimkan informasi melalui sms berisi status gangguan, sampai gangguan berhasil di atasi. Setelah selesai, maka Survellance kembali mengirimkan sms yang memberitahukan bahwa gangguan sudah selesai beserta informasi waktu selesai gangguan (Tanggal dan jam).
Gambar 3.7 Alur Kerja Penanggulangan Gangguan
3.3.8 Tools pendukung lain (Program SMS dan Logbook Gangguan)
3.3.8.1 SMS siaga
Sms siaga merupakan program sms broadcast, yang berbasis web, program ini berguna untuk melakukan kordinasi pihak pihak terkait.
Mulai
Selesai koordinasi
Sent SMS Mulai gangguan
Gambar 3.8 Halaman Depan SMS Siaga
Gambar 3.9 List Karyawan yang Terdaftar
Gambar 3.11 Jendela Membuat Pesan Baru
Gambar 3.12 Daftar Outbox
3.3.8.2 Clarity
Gambar 3.13 Clarity (form pengisian laporan gangguan)
3.3.8.3 Log Book
Gambar 3.14 Input Log Book Gangguan
34
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktek langsung monitoring jaringan telepon, maka penulis berkesimpulan sebagai berikut:
1. Pengawasan jaringan telepon dilakukan selama 24 jam dan dilakukan secara real time. Pengawasan 24 jam dapat meningkatkan waktu respon terhadap gangguan.
2. Penanganan gangguan harus dilaksanakan sesegera mungkin dalam rentang waktu tertentu setelah gangguan teridentifikasi, agar performa jaringan akan tetap terjaga.
3. Ketelitian sangat diperlukan ketika melakukan monitoring jaringan telepon, agar masalah atau gangguan yang terjadi pada jaringan telepon dapat segera di deteksi dengan cepat dan tepat.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil pengamatan selama melaksanakan kerja praktek, penulis memiliki saran sebagai berikut:
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
CANDRA NUR IHSAN
10107183
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
36
DAFTAR PUSTAKA
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Alloh yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Berkat izin dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan judul “Monitoring Jaringan Komunikasi Telepon Menggunakan
NetMinder di PT Telkom
”.Tak lupa sholawat serta salam semoga senantiasa selalu tercurah kepada pemimpin kita Nabi Besar Muhammad SAW, atas perjuangan dan keikhlasan beliau dalam membimbing ummat manusia menuju jalan yang diridhoi Alloh SWT.
Laporan kerja raktek ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi program perkuliahan Strata 1 pada jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia. Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari segala dukungan
serta do’a dari semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
laporan serta pelaksanaan kerja praktek, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua dan seluruh keluarga, atas segala bimbingan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.
2. Seluruh Manajer Divisi PT. Telkom Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek.
ii
4. Ibu Linda Salma A, S.Si, M.T. selaku dosen wali dan dosen pembimbing penulis di UNIKOM.
5. Seluruh dosen pengajar UNIKOM yang telah mengajar penulis atas ilmu pengetahuan dan pengarahannya.
6. Ibu Mira Kania Sabariah, S.Si, M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UNIKOM.
7. Rekan-rekan kelas IF 4 angakatan 2007 atas kritik dan sarannya. Bandung, Januari 2011
Curriculum Vitae
1.
PERSONAL DETAILS
Name Candra Nur Ihsan
Date of Birth August 7th, 1989
Place of Birth Jakarta
Sex Male
Nationality Indonesian
Religion Islam
Status Single
Address Jl. Tubagus Ismail Dalam No.18 Rt.04
Rw.01, Dipati Ukur, 40132
Mobile 083820490182
2.
EDUCATION
2007 – Present Indonesian Computer University (UNIKOM) Bandung
Informatics Engineering Department, Faculty of Engineering and Computer Sciences
2004 – 2007 5 Senior High School, Karawang Major In Science
Technology” (Bandung, January 29th, 2008).
SEMINAR OVERCLOCKING AMD, (Bandung, 2009).
SEMINAR CLOUD COMPUTING, (Bandung, 2010).
4.
COMPUTER SKILL
Microsoft Office Applications
Programming (C, Pascal, Delphi, Flash)
Web Programming (HTML, PHP, JavaScript, CSS, JQuery)
SQL Database
Image Manipulation (Photoshop)
Networking
Bandung, January 16th, 2011 Signed