• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL EKONOMETRI EKSPOR HASIL INDUSTRI PERTANIAN JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODEL EKONOMETRI EKSPOR HASIL INDUSTRI PERTANIAN JAWA TIMUR"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL EKONOMETRI

EKSPOR HASIL INDUSTRI PERTANIAN JAWA TIMUR

TESIS

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Program Studi Magister Agribisnis

Diajukan Oleh RUDIK SETIAWAN

08750014

PROGRAM PASCA SARJANA

(2)

MODEL EKONOMETRI

EKSPOR HASIL INDUSTRI PERTANIAN JAWA TIMUR

T E S I S

Diajukan Oleh RUDIK SETIAWAN

08750014

PROGRAM PASCA SARJANA

(3)

i

MODEL EKONOMETRI

EKSPOR HASIL INDUSTRI PERTANIAN JAWA TIMUR

TESIS

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Memperoleh Gelar Magister

Program Studi Magister Agribisnis

oleh :

Rudik Setiawan

NIM 08750014

PROGRAM PASCASARJANA

(4)

ii

MODEL EKONOMETRI

EKSPOR HASIL INDUSTRI PERTANIAN JAWA TIMUR

yang diajukan oleh :

Rudik Setiawan

NIM 08750014

Telah Disetujui Tanggal,

30 Juni 2011

Pembimbing Utama

Prof Dr. Ir. Jabal Tarik Ibrahim, MSi

Pembimbing Pendamping

Dr. Aris Soelistyo, SE, MSi

Direktur

Program Pascasarjana

Dr. Latipun, M.Kes,

Ketua Program Studi Magister Agribisnis

Dr. Ir. Anas Tain, MM.

(5)

iii

T E S I S

Dipersiapkan dan disusun oleh :

Rudik Setiawan

NIM 08750014

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal,

30 Juni 2011

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Ketua : Prof Dr. Ir. Jabal Tarik Ibrahim, Msi .

Sekretaris : Dr. Ir. Anas Tain, MM. .

Penguji I : Dr. Aris Soelistyo, SE, MSi .

(6)

iv

PERNYATAAN

,Dengan ini saya:

Nama : Rudik Setiawan NIM : 08750014

Judul Tesis : Model Ekonometri Ekspor

Hasil Industri Pertanian Jawa Timur,

menyatakan bahwa dalam Tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau pernah diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Malang, 07 Juni 2011

(7)

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur senantiasa Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan tesis ini.

Penyusunan tesis ini tidak akan terselesaikan tanpa ada bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan ini Penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof Dr. Ir. Jabal Tarik Ibrahim, MSi. selaku dosen pembimbing

utama yang telah memberikan motivasi, saran perbaikan dalam

penyusunan tesis.

2. Bapak Dr. Aris Soelistyo, MSi. selaku dosen pembimbing pendamping

yang telah memberi petunjuk dalam penyusunan tesis.

3. Seluruh Dosen Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah

Malang yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

4. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tesis ini.

Akhirnya Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun untuk mendekati sebuah kesempurnaan. Semoga penulisan

tesis ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan.

Malang, Juni 2011

(8)

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

LMBAR PERYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

ABSTRAKSI ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Penelitian Terdahulu ... 7

2.2. Landasan Teori ... 11

2.2.1 Pengertian ekspor dan Industri Pertanian ... 11

2.2.2 Teori perdagangan internasional ... 12

2.2.3 Keunggulan Absolut (Absolute Advantage) ... 16

(9)

vii

2.2.5 Faktor Proporsi (Teori H – O) ... 18

2.2.6 Keunggulan Kompetitif (Competitif Advantage) ... 18

2.2.7 Keunggulan Komparatif ... 22

2.2.8 Klaster ... 27

2.2.9 Pertumbuhan Ekonomi, Kesempatan Kerja, dan Investasi ... 28

2.2.10 Teori Geografi Ekonomi Baru (NEG)... 31

2.2.11 Produk Domestik Bruto (PDB) ... 31

2.2.12 Fungsi Ekspor dan Impor ... 32

2.2.13 Teori Investasi ... 32

2.3 Kerangka Pemikiran ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

3.1. Desain Penelitian ... 35

3.2 Ruang Lingkup Penelitian ... 36

3.3 Teknik Analisis ... 36

3.3.1. Spesifikasi Dan Pemilihan Model ... 36

3.3.2. Uji Stasioneritas Dicky-Fuller ... 37

3.3.3.1. Uji Akar-akar Unit (Unit Roots Test) ... 38

3.3.3.2 Uji Derajat Integrasi (Degree of Integration Test) ... 39

3.4. Uji Kointegrasi (Cointegrating Test) ... 39

3.5 Partial Adjustment Model(PAM) ... 39

3.6 Error Correction Model (ECM) ... 42

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 46

(10)

viii

4.2. Ekspor Industri Hasil Pertanian Kota dan Kabupaten

di Jawa Timur ... 48

4.3 Analisis Data ... 58

4.4. Uji Stasionaritas Data ... 60

4.5 Analisis Model ... 61

4.6 Estimasi Error Correction Model (ECM) ... 63

4.6.1 Estimasi Error Correction Model (ECM) Jangka Pendek ... 63

4.6.1 Estimasi Error Correction Model (ECM) Jangka Panjang ... 67

4.7 Analisis Model Ekonometri Ekspor Hasil Industri Pertanian di Jawa Timur ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Saran ... 74

(11)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Ekspor Non Migas Beberapa Kelompok Barang HS 2 Digit

Februari 2010 ... 46

Tabel 4.2 Ekspor Non Migas Jawa Timur Menurut Negara Tujuan

Februari 2010 ... 47

Tabel 4.3 Perusahaan Agroindustri Kabupaten dan Kota yang

Melakukan Ekspor ... 48

Tabel 4.4 Ekspor Agroindustri Kota dan Kabupaten di Jawa Timur ... 54

Tabel 4.5 Produk Ekpor Agroindustri Kota dan Kabupaten

di Jawa Timur ... 56

Tabel 4.6 ekspor dan impor industri pertanian, produk domestik

regional bruto dan penanaman modal dalam negeri

di Jawa Timur, nilai tukar kurs rupiah (Rp) terhadap

dollar USA ($) pada 1998-2006 ... 58

Tabel 4.7 Data triwulan ekspor dan impor industri pertanian,

produk domestik bruto dan penanaman modal dalam

negeri di Jawa Timur, nilai tukar kurs rupiah (Rp)

terhadap dollar USA ($) pada 1998-2006 ... 59

(12)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran ... 34

Gambar 4.1 Jumlah Perusahaan Agroindustri yang Melakukan Ekspor

di Masing-Masing Kabupaten/Kota Jawa Timur ... 50

Gambar 4.3 Nilai Produksi Agroindustri yang Melakukan Ekspor

di Masing-Masing Kabupaten/Kota Jawa Timur ... 52

Gambar 4.4 Nilai Investasi Agroindustri yang Melakukan Ekspor

(13)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji Stationeritas menggunakan software E-views ... 79

Lampiran 2 Data estimasi ECM log-linear + tren triwulan ekspor,

(14)

xii

ABSTRAKSI

MODEL EKONOMETRI

EKSPOR HASIL INDUSTRI PERTANIAN JAWA TIMUR

Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui model ekonometri ekspor hasil industri pertanian di Jawa Timur dengan menggunakan peubah ekspor dan impor hasil industri pertanian, produk domestik regional bruto, penanaman modal dalam negeri di Jawa Timur, serta nilai tukar kurs rupiah terhadap dollar USA. Pendekatan model ekonometrika yang sesuai dengan permasalahan ini

yaitu menggunakan error correction model (ECM). Terdapat dua model yaitu

model ekspor jangka pendek dan jangka panjang. Disamping itu juga terdapat kointegrasi antara keduanya.

Hasil dari penelitian ini yaitu model ekometri jangka pendek dan jangka panjang yang saling terintegrasi. Secara statistik, nilai ECM jangka pendek adalah signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa ekspor menyesuaikan impor, PDRB, PMDN, dan kurs dengan satu lag, atau dengan kata lain bahwa hanya sekitar 29,99% dari ketidaksesuaian jangka panjang dan jangka pendek yang dapat dikoreksi selama 1 kuartal. Derajat respon atau nilai ekpor aktual terhadap nilai ekspor yang diharapkan dengan segera dalam periode yang sama sebesar 72,58%.

(15)

xiii

ABSTRACTION

ECONOMETRIC MODEL

EXPORT OF AGRICULTURAL PRODUCTS INDUSTRY EAST JAVA

The purpose of this study were knowing the econometric model of export of agricultural industries in East Java with the use of variable export and import of agricultural industries, regional gross domestic product, domestic investment in East Java, as well as the exchange rate of rupiah against the U.S.A dollar . Approach to econometric models that correspond to this problem is to use error correction model (ECM). There are two models of the export model of short-term and long term. Besides, there are also cointegration between the models. The results of this research is ekometri model of short-term and long-term mutually integrated. Statistically, the ECM is a significant short-term. This suggests that exports adjust imports, GDP, domestic investment, and exchange with one lag, or in other words that only about 29,99% of the mismatch of short-term and long term that can be corrected during the first quarter. The degree of response or value of actual exports to the export value is expected to be in the same period by 72,58%.

(16)

77

DAFTAR PUSTAKA

Amir M. S., 1992. Pengetahuan Bisnis Ekspor Impor. PT. Pustaka Binaman

Pressindo. Jakarta.

Anonim. 1983. Simposium nasional Agroindustri I, Jurusan Teknologi industri

Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Apriyantono, A. 2005. Sambutan Mentri Pertanian Republik Indonesia. Prosiding

Seminar Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen untuk Pengambangan

Industri Berbasis Pertanian. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Pascapanen Pertanian. Bogor.

Austin, J.E. 1981. Agroindustrial Project Analysis. The John Hopkins University

Prss. London

Darsono, 2009. Peranan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian dan

Agroindustri di Indonesia (Analisis Kritis pada Eraorde Baru dan Orde

Reformasi),UNS Pers. Solo

Mailan, A. Husni, 2003. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Produk

Pertanian dan Produk Industri Pertanian Indonesia: Pendekatan

Makroekonomi Models Dengan Path Analysis, Jurnal Agro Ekonomi

Volum 21 no.2

Mangunwidjaja, D. 1993. Pengembangan Teknologi Proses untuk Agroindustri.

Makalah pada Forum Teknologi, Dikti, Depdikbud, 12 November.

Bogor.

Mangunwidjaja, D. dan Sailah, I. 2009. Pengantar Teknologi Pertanian. Penebar

(17)

78

Musdholifah dan Ady Soejoto, 2009. Revitalisasi Sektor Agroindustri Untuk

Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Pengentasan Pengangguran dan

Kemiskinan di Propinsi Jawa Timur, Penelitian DP2M, tidak

dipublikasikan

Soekartawi. 2000. Pengantar Agroindustri. PT Raja Grafindo Jakarta. Jakarta.

Soewono, L. 2005. Pemanfaatan Teknologi Pascapanen dalam Pengembangan

Agroindustri. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Inovatif

Pascapanen untuk Pengambangan Industri Berbasis Pertanian. Balai

Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Bogor.

Tarigan, Robinson. 2004. Ekonomi Regional,Bumi Aksara, Jakarta.

http://bkp.deptan.go.id/dewan/KUKP/Bab%20II.%20Konsep%20Dasar%20Ketah

anan%20Pangan.pdf tanggal akses 4 Januari 2011

(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sejarah peradaban ekonomi bangsa-bangsa di dunia senantiasa dimulai,

ditumbuhkan dan didukung secara konsisten oleh pertanian untuk kemakmuran

rakyatnya. Sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia telah berperan untuk

memulai dan menumbuhkan perekonomian agregat sejak periode 1960an. Namun

banyak studi mengindikasikan, peran pertanian menurun secara tidak wajar

(dengan parameter penurunan produktivitas, pangsa ekonomi, serapan

tenagakerja, dan kemampuan membangkitkan sektor sekunder) sehingga sejak

pertengahan periode 1990an pertanian tidak mampu lagi menjadi pendukung

tumbuh kembangnya perekonomian Indonesia hingga pasca krisis besar (moneter)

tahun 1997 (Darsono 2009).

Agribisnis mempunyai peranan sangat penting dalam pembangunan dan

pengembangan suatu daerah. Saat ini, sumber daya ekonomi yang dikuasai oleh

rakyat di setiap daerah adalah sumber daya agribisnis, yaitu sumber daya

agribisnis berbasis tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, perikanan,

peternakan, dan kehutanan. Oleh karena itu, cara yang paling efektif untuk

mengembangkan perekonomian daerah adalah melalui pengembangan agribisnis.

Pengembangan agribisnis yang dimaksud bukan hanya pengembangan pertanian

primer atau subsistem on farm agribusiness, tetapi juga mencakup subsistem

(19)

2

pertanian primer, seperti industri pembibitan/perbenihan, industri agro-otomotif,

industri agro-kimia, dan subsistem agribisnis hilir, yaitu industri-industri yang

mengolah hasil pertanian primer menjadi produk olahan beserta kegiatan

perdagangannya.

Pengembangan agribisnis di setiap daerah jangan hanya puas pada

pemanfaatan kelimpahan sumber daya yang ada atau mengandalkan keunggulan

komparatif sekarang ini, tetapi secara bertahap harus dikembangkan ke arah

agribisnis yang didorong oleh inovasi. Dengan perkataan lain, keunggulan

komparatif agribisnis pada setiap daerah ditranformasi menjadi keunggulan

bersaing melalui pengembangan mutu sumber daya manusia, teknologi,

kelembagaan dan organisasi ekonomi lokal yang telah ada pada masyarakat setiap

daerah (bukan menggantikannya dengan sesuatu yang benar-benar baru).

Industri pertanian atau agroindustri sebagai salah satu subsistem penting

dalam agribisnis, memiliki potensi mendorong pertumbuhan yang tinggi karena

nilai tambah yang dapat mempercepat transformasi struktur ekonomi dari

pertanian ke industri. Perbedaan teknologi dan manajemen pertanian terhadap

industri pertanian tidak sebesar dibandingkan terhadap industri secara umum

sehingga memperkecil masalah kesenjangan teknologi. Industri pertanian juga

dapat digunakan sebagai sarana mengatasi kemiskinan karena memiliki spektrum

kegiatan dan pasar yang sangat luas. Dan yang lebih penting lagi industri

pertanian adalah suatu sektor yang padat karya dan tidak banyak memerlukan

modal guna menambah nilai terhadap bahan mentah dan umumnya berada dekat

(20)

3

pengembangan sektor industri pertanian sangat sesuai bagi pengembangan

industri-industri kecil di perdesaan.

Mengingat begitu pentingnya peranan sektor industri pertanian dalam

mendorong kemajuan wilayah, sehingga strategi industrilisasi yang berbasis

pertanian sering kali digunakan sebagai program pembangunan untuk mencapai

kesejahteraan. Akan tetapi, sektor industri pertanian dapat berkembang dengan

efisien jika didukung oleh pembangunan dan pengembangan di sektor lainnya,

terutama pada sektor pertanian. Di samping itu perlu juga ditambahkan perluasan

pasar hingga keluar negeri, dengan kata lain, dengan meningkatkan peranan sektor

industri pertanian ini yang berorientasi ekspor.

Jawa Timur merupakan suatu propinsi di Indonesia yang sangat berperan

dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional. Menghadapi peluang

dan tantangan yang ada pada era perdagangan bebas yang akan datang yang

semakin berat dan kompleks, maka program nasional khususnya otonomi daerah

di Jawa Timur sudah seharusnya diantisipasi secara dini sehingga peran yang

maksimal dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah dapat

dipertahankan terus menerus.

Untuk dapat bersaing pada era pasar bebas dan semakin kompleks ini

maka diperlukan identifikasi terhadap kekuatan-kekuatan dan

kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh Industri-Industri khususnya di Jawa Timur agar

dapat menghadapi tantangan dan peluang yang ada dan akan dihadapi di masa

(21)

4

4.42,57 km2 memiliki 29 kabupaten dan 9 kota dan 640 kecamatan serta 8.464

desa/kelurahan yang sangat besar potensi komoditi yang berbasis ekspor. Jawa

Timur merupakan urutan ke tiga setelah DKI Jakarta dan Riau dalam memberikan

konstribusi terhadap total ekspor nasional. Namun sayangnya ekspor non migas

Jawa Timur masih didominasi oleh indutri manufaktur, bukan industri hasil

pertanian, padahal sektor dominan di Jawa Timur adalah industri pertanian.

Sejalan dengan tren pemulihan ekonomi dunia, aktivitas ekspor luar negeri

terus menunjukkan perbaikan pada triwulan ini, baik secara nilai maupun volume.

Secara nilai, ekspor luar negeri Jawa Timur pada bulan Maret 2010 telah

melampau kondisi sebelum krisis global. Selain karena volume yang bertambah,

peningkatan nilai ekspor yang signifikan ini didukung pula oleh membaiknya

harga komoditas ekspor Jawa Timur di pasar internasional, seperti tembaga dan

karet. Di sisi lain, impor Jawa Timur juga menunjukkan fenomena yang serupa

dan bahkan angka pertumbuhan yang dicapai lebih tinggi daripada ekspor.

Kondisi ini merupakan berita baik karena mengindikasikan adanya aktivitas.

Berdasarkan negara tujuan, ekspor luar negeri Jawa Timur masih

didominasi oleh lima negara, yaitu Jepang, Amerika Serikat, Malaysia, China, dan

Thailand. Ekspor ke lima negara ini mencapai hampir 50% total nilai ekspor Jawa

Timur di triwulan I-2010. Setelah sempat menurun akibat krisis global, nilai

ekspor Jawa Timur ke negara-negara partner dagang utama ini terus meningkat.

Ekspor ke Jepang dan Malaysia dapat dikatakan telah pulih karena nilainya telah

kembali ke kondisi sebelum krisis. Sementara itu, ekspor ke Amerika Serikat,

(22)

5

kembali ke kondisi normal. Ekspor Jawa Timur ke Amerika Serikat sendiri

didominasi oleh furnitur, produk perikanan, alumunium, kertas, dan plastik.

Ekspor produk-produk andalan tersebut terus menunjukkan perbaikan di triwulan

I-2010, khususnya produk furnitur yang nilainya telah menyamai kondisi sebelum

krisis. Seiring tren perbaikan ekonomi di Amerika Serikat, ekspor produk-produk

Jawa Timur ini diharapkan akan kembali normal atau bahkan lebih tinggi lagi.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam

penelitian ini yaitu bagaimanakah analisis model ekonometri ekspor hasil industri

pertanian di Jawa Timur dengan menggnakan peubah impor hasil industri

pertanian, produk domestik regional bruto, penanaman modal dalam negeri di

Jawa Timur, serta nilai tukar kurs rupiah terhadap dollar USA.

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini yaitu untuk

mengetahui hasil analisis model ekonometri ekspor hasil industri pertanian di

Jawa Timur dengan menggunakan peubah impor hasil industri pertanian, produk

domestik regional bruto, penanaman modal dalam negeri di Jawa Timur, serta

(23)

6

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini sebagai

berikut:

1. Berguna bagi pemerintah dalam mengevaluasi dan mengidentifikasi

potensi ekspor industri pertanian komoditi di propinsi Jawa Timur dalam

mengambil keputusan tentang penetapan kebijakan dan dampak kebijakan

strategis.

2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan konstribusi akademis

yang meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya di

sektor pertanian dan industri hasil pertanian.

3. Sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak yang terkait untuk pengembangan

sektor industri pertanian di Jawa Timur

4. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya sehingga dapat memberikan

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat langsung dari retaining customer atau mempertahankan pelanggan adalah pengurangan biaya pemasaran dan iklan, beberapa penelitian juga menunjukkan

Adapun ciri-ciri kejiwaan yang biasa terjadi pada lanjut usia antara lain: Memerlukan waktu yang lama dalam belajar dan sulit mengintegrasikan jawaban atas pertanyaan,

Data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara mengenai penilaian agunan pembiayaan musya>rakah BPRS Bumi Artha Sampang yang diperoleh langsung dari karyawan

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan 1 persentase aktivitas guru mencapai 84% dan berada pada kategori baik kemudian pada pertemuan ke 2 persentase

Dari hasil observasi tentang atmosfer belajar dalam pembahasan konsep kalor dengan menggunakan PBO(Pendekatan Pembelajaran Otentik)bagi siswa kelas VIIA SMP 4 Bojong tahun

Dengan durasi yang lebih singkat tentu produktivitas alat muat lebih tinggi dan produksi alat mat saat menerapkan pola pemuatan double side lebih tinggi dibanding

Terbatasnya perubahan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin turut dipengaruhi oleh investor yang masih menantikan hasil pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur

Berdasarkan kutipan novel di atas, kira-kira nilai apa yang terkandung di dalamnya? Nilai yang terkandung dari kutipan novel tersebut adalah nilai moral dan Pendidikan, dimana