MODEL EKONOMETRI
EKSPOR HASIL INDUSTRI PERTANIAN JAWA TIMUR
TESIS
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Program Studi Magister Agribisnis
Diajukan Oleh RUDIK SETIAWAN
08750014
PROGRAM PASCA SARJANA
MODEL EKONOMETRI
EKSPOR HASIL INDUSTRI PERTANIAN JAWA TIMUR
T E S I S
Diajukan Oleh RUDIK SETIAWAN
08750014
PROGRAM PASCA SARJANA
i
MODEL EKONOMETRI
EKSPOR HASIL INDUSTRI PERTANIAN JAWA TIMUR
TESIS
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Memperoleh Gelar Magister
Program Studi Magister Agribisnis
oleh :
Rudik Setiawan
NIM 08750014
PROGRAM PASCASARJANA
ii
MODEL EKONOMETRI
EKSPOR HASIL INDUSTRI PERTANIAN JAWA TIMUR
yang diajukan oleh :
Rudik Setiawan
NIM 08750014
Telah Disetujui Tanggal,
30 Juni 2011
Pembimbing Utama
Prof Dr. Ir. Jabal Tarik Ibrahim, MSi
Pembimbing Pendamping
Dr. Aris Soelistyo, SE, MSi
Direktur
Program Pascasarjana
Dr. Latipun, M.Kes,
Ketua Program Studi Magister Agribisnis
Dr. Ir. Anas Tain, MM.
iii
T E S I S
Dipersiapkan dan disusun oleh :
Rudik Setiawan
NIM 08750014
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal,
30 Juni 2011
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
Ketua : Prof Dr. Ir. Jabal Tarik Ibrahim, Msi .
Sekretaris : Dr. Ir. Anas Tain, MM. .
Penguji I : Dr. Aris Soelistyo, SE, MSi .
iv
PERNYATAAN
,Dengan ini saya:
Nama : Rudik Setiawan NIM : 08750014
Judul Tesis : Model Ekonometri Ekspor
Hasil Industri Pertanian Jawa Timur,
menyatakan bahwa dalam Tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau pernah diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Malang, 07 Juni 2011
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur senantiasa Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan tesis ini.
Penyusunan tesis ini tidak akan terselesaikan tanpa ada bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan ini Penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof Dr. Ir. Jabal Tarik Ibrahim, MSi. selaku dosen pembimbing
utama yang telah memberikan motivasi, saran perbaikan dalam
penyusunan tesis.
2. Bapak Dr. Aris Soelistyo, MSi. selaku dosen pembimbing pendamping
yang telah memberi petunjuk dalam penyusunan tesis.
3. Seluruh Dosen Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah
Malang yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.
4. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tesis ini.
Akhirnya Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk mendekati sebuah kesempurnaan. Semoga penulisan
tesis ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan.
Malang, Juni 2011
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii
LMBAR PERYATAAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
ABSTRAKSI ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 6
1.3.1 Tujuan Penelitian ... 6
1.3.2 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Penelitian Terdahulu ... 7
2.2. Landasan Teori ... 11
2.2.1 Pengertian ekspor dan Industri Pertanian ... 11
2.2.2 Teori perdagangan internasional ... 12
2.2.3 Keunggulan Absolut (Absolute Advantage) ... 16
vii
2.2.5 Faktor Proporsi (Teori H – O) ... 18
2.2.6 Keunggulan Kompetitif (Competitif Advantage) ... 18
2.2.7 Keunggulan Komparatif ... 22
2.2.8 Klaster ... 27
2.2.9 Pertumbuhan Ekonomi, Kesempatan Kerja, dan Investasi ... 28
2.2.10 Teori Geografi Ekonomi Baru (NEG)... 31
2.2.11 Produk Domestik Bruto (PDB) ... 31
2.2.12 Fungsi Ekspor dan Impor ... 32
2.2.13 Teori Investasi ... 32
2.3 Kerangka Pemikiran ... 34
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
3.1. Desain Penelitian ... 35
3.2 Ruang Lingkup Penelitian ... 36
3.3 Teknik Analisis ... 36
3.3.1. Spesifikasi Dan Pemilihan Model ... 36
3.3.2. Uji Stasioneritas Dicky-Fuller ... 37
3.3.3.1. Uji Akar-akar Unit (Unit Roots Test) ... 38
3.3.3.2 Uji Derajat Integrasi (Degree of Integration Test) ... 39
3.4. Uji Kointegrasi (Cointegrating Test) ... 39
3.5 Partial Adjustment Model(PAM) ... 39
3.6 Error Correction Model (ECM) ... 42
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 46
viii
4.2. Ekspor Industri Hasil Pertanian Kota dan Kabupaten
di Jawa Timur ... 48
4.3 Analisis Data ... 58
4.4. Uji Stasionaritas Data ... 60
4.5 Analisis Model ... 61
4.6 Estimasi Error Correction Model (ECM) ... 63
4.6.1 Estimasi Error Correction Model (ECM) Jangka Pendek ... 63
4.6.1 Estimasi Error Correction Model (ECM) Jangka Panjang ... 67
4.7 Analisis Model Ekonometri Ekspor Hasil Industri Pertanian di Jawa Timur ... 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73
5.1 Kesimpulan ... 73
5.2 Saran ... 74
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Ekspor Non Migas Beberapa Kelompok Barang HS 2 Digit
Februari 2010 ... 46
Tabel 4.2 Ekspor Non Migas Jawa Timur Menurut Negara Tujuan
Februari 2010 ... 47
Tabel 4.3 Perusahaan Agroindustri Kabupaten dan Kota yang
Melakukan Ekspor ... 48
Tabel 4.4 Ekspor Agroindustri Kota dan Kabupaten di Jawa Timur ... 54
Tabel 4.5 Produk Ekpor Agroindustri Kota dan Kabupaten
di Jawa Timur ... 56
Tabel 4.6 ekspor dan impor industri pertanian, produk domestik
regional bruto dan penanaman modal dalam negeri
di Jawa Timur, nilai tukar kurs rupiah (Rp) terhadap
dollar USA ($) pada 1998-2006 ... 58
Tabel 4.7 Data triwulan ekspor dan impor industri pertanian,
produk domestik bruto dan penanaman modal dalam
negeri di Jawa Timur, nilai tukar kurs rupiah (Rp)
terhadap dollar USA ($) pada 1998-2006 ... 59
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran ... 34
Gambar 4.1 Jumlah Perusahaan Agroindustri yang Melakukan Ekspor
di Masing-Masing Kabupaten/Kota Jawa Timur ... 50
Gambar 4.3 Nilai Produksi Agroindustri yang Melakukan Ekspor
di Masing-Masing Kabupaten/Kota Jawa Timur ... 52
Gambar 4.4 Nilai Investasi Agroindustri yang Melakukan Ekspor
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Uji Stationeritas menggunakan software E-views ... 79
Lampiran 2 Data estimasi ECM log-linear + tren triwulan ekspor,
xii
ABSTRAKSI
MODEL EKONOMETRI
EKSPOR HASIL INDUSTRI PERTANIAN JAWA TIMUR
Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui model ekonometri ekspor hasil industri pertanian di Jawa Timur dengan menggunakan peubah ekspor dan impor hasil industri pertanian, produk domestik regional bruto, penanaman modal dalam negeri di Jawa Timur, serta nilai tukar kurs rupiah terhadap dollar USA. Pendekatan model ekonometrika yang sesuai dengan permasalahan ini
yaitu menggunakan error correction model (ECM). Terdapat dua model yaitu
model ekspor jangka pendek dan jangka panjang. Disamping itu juga terdapat kointegrasi antara keduanya.
Hasil dari penelitian ini yaitu model ekometri jangka pendek dan jangka panjang yang saling terintegrasi. Secara statistik, nilai ECM jangka pendek adalah signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa ekspor menyesuaikan impor, PDRB, PMDN, dan kurs dengan satu lag, atau dengan kata lain bahwa hanya sekitar 29,99% dari ketidaksesuaian jangka panjang dan jangka pendek yang dapat dikoreksi selama 1 kuartal. Derajat respon atau nilai ekpor aktual terhadap nilai ekspor yang diharapkan dengan segera dalam periode yang sama sebesar 72,58%.
xiii
ABSTRACTION
ECONOMETRIC MODEL
EXPORT OF AGRICULTURAL PRODUCTS INDUSTRY EAST JAVA
The purpose of this study were knowing the econometric model of export of agricultural industries in East Java with the use of variable export and import of agricultural industries, regional gross domestic product, domestic investment in East Java, as well as the exchange rate of rupiah against the U.S.A dollar . Approach to econometric models that correspond to this problem is to use error correction model (ECM). There are two models of the export model of short-term and long term. Besides, there are also cointegration between the models. The results of this research is ekometri model of short-term and long-term mutually integrated. Statistically, the ECM is a significant short-term. This suggests that exports adjust imports, GDP, domestic investment, and exchange with one lag, or in other words that only about 29,99% of the mismatch of short-term and long term that can be corrected during the first quarter. The degree of response or value of actual exports to the export value is expected to be in the same period by 72,58%.
77
DAFTAR PUSTAKA
Amir M. S., 1992. Pengetahuan Bisnis Ekspor Impor. PT. Pustaka Binaman
Pressindo. Jakarta.
Anonim. 1983. Simposium nasional Agroindustri I, Jurusan Teknologi industri
Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Apriyantono, A. 2005. Sambutan Mentri Pertanian Republik Indonesia. Prosiding
Seminar Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen untuk Pengambangan
Industri Berbasis Pertanian. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Pascapanen Pertanian. Bogor.
Austin, J.E. 1981. Agroindustrial Project Analysis. The John Hopkins University
Prss. London
Darsono, 2009. Peranan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian dan
Agroindustri di Indonesia (Analisis Kritis pada Eraorde Baru dan Orde
Reformasi),UNS Pers. Solo
Mailan, A. Husni, 2003. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Produk
Pertanian dan Produk Industri Pertanian Indonesia: Pendekatan
Makroekonomi Models Dengan Path Analysis, Jurnal Agro Ekonomi
Volum 21 no.2
Mangunwidjaja, D. 1993. Pengembangan Teknologi Proses untuk Agroindustri.
Makalah pada Forum Teknologi, Dikti, Depdikbud, 12 November.
Bogor.
Mangunwidjaja, D. dan Sailah, I. 2009. Pengantar Teknologi Pertanian. Penebar
78
Musdholifah dan Ady Soejoto, 2009. Revitalisasi Sektor Agroindustri Untuk
Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Pengentasan Pengangguran dan
Kemiskinan di Propinsi Jawa Timur, Penelitian DP2M, tidak
dipublikasikan
Soekartawi. 2000. Pengantar Agroindustri. PT Raja Grafindo Jakarta. Jakarta.
Soewono, L. 2005. Pemanfaatan Teknologi Pascapanen dalam Pengembangan
Agroindustri. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Inovatif
Pascapanen untuk Pengambangan Industri Berbasis Pertanian. Balai
Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Bogor.
Tarigan, Robinson. 2004. Ekonomi Regional,Bumi Aksara, Jakarta.
http://bkp.deptan.go.id/dewan/KUKP/Bab%20II.%20Konsep%20Dasar%20Ketah
anan%20Pangan.pdf tanggal akses 4 Januari 2011
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Sejarah peradaban ekonomi bangsa-bangsa di dunia senantiasa dimulai,
ditumbuhkan dan didukung secara konsisten oleh pertanian untuk kemakmuran
rakyatnya. Sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia telah berperan untuk
memulai dan menumbuhkan perekonomian agregat sejak periode 1960an. Namun
banyak studi mengindikasikan, peran pertanian menurun secara tidak wajar
(dengan parameter penurunan produktivitas, pangsa ekonomi, serapan
tenagakerja, dan kemampuan membangkitkan sektor sekunder) sehingga sejak
pertengahan periode 1990an pertanian tidak mampu lagi menjadi pendukung
tumbuh kembangnya perekonomian Indonesia hingga pasca krisis besar (moneter)
tahun 1997 (Darsono 2009).
Agribisnis mempunyai peranan sangat penting dalam pembangunan dan
pengembangan suatu daerah. Saat ini, sumber daya ekonomi yang dikuasai oleh
rakyat di setiap daerah adalah sumber daya agribisnis, yaitu sumber daya
agribisnis berbasis tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, perikanan,
peternakan, dan kehutanan. Oleh karena itu, cara yang paling efektif untuk
mengembangkan perekonomian daerah adalah melalui pengembangan agribisnis.
Pengembangan agribisnis yang dimaksud bukan hanya pengembangan pertanian
primer atau subsistem on farm agribusiness, tetapi juga mencakup subsistem
2
pertanian primer, seperti industri pembibitan/perbenihan, industri agro-otomotif,
industri agro-kimia, dan subsistem agribisnis hilir, yaitu industri-industri yang
mengolah hasil pertanian primer menjadi produk olahan beserta kegiatan
perdagangannya.
Pengembangan agribisnis di setiap daerah jangan hanya puas pada
pemanfaatan kelimpahan sumber daya yang ada atau mengandalkan keunggulan
komparatif sekarang ini, tetapi secara bertahap harus dikembangkan ke arah
agribisnis yang didorong oleh inovasi. Dengan perkataan lain, keunggulan
komparatif agribisnis pada setiap daerah ditranformasi menjadi keunggulan
bersaing melalui pengembangan mutu sumber daya manusia, teknologi,
kelembagaan dan organisasi ekonomi lokal yang telah ada pada masyarakat setiap
daerah (bukan menggantikannya dengan sesuatu yang benar-benar baru).
Industri pertanian atau agroindustri sebagai salah satu subsistem penting
dalam agribisnis, memiliki potensi mendorong pertumbuhan yang tinggi karena
nilai tambah yang dapat mempercepat transformasi struktur ekonomi dari
pertanian ke industri. Perbedaan teknologi dan manajemen pertanian terhadap
industri pertanian tidak sebesar dibandingkan terhadap industri secara umum
sehingga memperkecil masalah kesenjangan teknologi. Industri pertanian juga
dapat digunakan sebagai sarana mengatasi kemiskinan karena memiliki spektrum
kegiatan dan pasar yang sangat luas. Dan yang lebih penting lagi industri
pertanian adalah suatu sektor yang padat karya dan tidak banyak memerlukan
modal guna menambah nilai terhadap bahan mentah dan umumnya berada dekat
3
pengembangan sektor industri pertanian sangat sesuai bagi pengembangan
industri-industri kecil di perdesaan.
Mengingat begitu pentingnya peranan sektor industri pertanian dalam
mendorong kemajuan wilayah, sehingga strategi industrilisasi yang berbasis
pertanian sering kali digunakan sebagai program pembangunan untuk mencapai
kesejahteraan. Akan tetapi, sektor industri pertanian dapat berkembang dengan
efisien jika didukung oleh pembangunan dan pengembangan di sektor lainnya,
terutama pada sektor pertanian. Di samping itu perlu juga ditambahkan perluasan
pasar hingga keluar negeri, dengan kata lain, dengan meningkatkan peranan sektor
industri pertanian ini yang berorientasi ekspor.
Jawa Timur merupakan suatu propinsi di Indonesia yang sangat berperan
dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional. Menghadapi peluang
dan tantangan yang ada pada era perdagangan bebas yang akan datang yang
semakin berat dan kompleks, maka program nasional khususnya otonomi daerah
di Jawa Timur sudah seharusnya diantisipasi secara dini sehingga peran yang
maksimal dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah dapat
dipertahankan terus menerus.
Untuk dapat bersaing pada era pasar bebas dan semakin kompleks ini
maka diperlukan identifikasi terhadap kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh Industri-Industri khususnya di Jawa Timur agar
dapat menghadapi tantangan dan peluang yang ada dan akan dihadapi di masa
4
4.42,57 km2 memiliki 29 kabupaten dan 9 kota dan 640 kecamatan serta 8.464
desa/kelurahan yang sangat besar potensi komoditi yang berbasis ekspor. Jawa
Timur merupakan urutan ke tiga setelah DKI Jakarta dan Riau dalam memberikan
konstribusi terhadap total ekspor nasional. Namun sayangnya ekspor non migas
Jawa Timur masih didominasi oleh indutri manufaktur, bukan industri hasil
pertanian, padahal sektor dominan di Jawa Timur adalah industri pertanian.
Sejalan dengan tren pemulihan ekonomi dunia, aktivitas ekspor luar negeri
terus menunjukkan perbaikan pada triwulan ini, baik secara nilai maupun volume.
Secara nilai, ekspor luar negeri Jawa Timur pada bulan Maret 2010 telah
melampau kondisi sebelum krisis global. Selain karena volume yang bertambah,
peningkatan nilai ekspor yang signifikan ini didukung pula oleh membaiknya
harga komoditas ekspor Jawa Timur di pasar internasional, seperti tembaga dan
karet. Di sisi lain, impor Jawa Timur juga menunjukkan fenomena yang serupa
dan bahkan angka pertumbuhan yang dicapai lebih tinggi daripada ekspor.
Kondisi ini merupakan berita baik karena mengindikasikan adanya aktivitas.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor luar negeri Jawa Timur masih
didominasi oleh lima negara, yaitu Jepang, Amerika Serikat, Malaysia, China, dan
Thailand. Ekspor ke lima negara ini mencapai hampir 50% total nilai ekspor Jawa
Timur di triwulan I-2010. Setelah sempat menurun akibat krisis global, nilai
ekspor Jawa Timur ke negara-negara partner dagang utama ini terus meningkat.
Ekspor ke Jepang dan Malaysia dapat dikatakan telah pulih karena nilainya telah
kembali ke kondisi sebelum krisis. Sementara itu, ekspor ke Amerika Serikat,
5
kembali ke kondisi normal. Ekspor Jawa Timur ke Amerika Serikat sendiri
didominasi oleh furnitur, produk perikanan, alumunium, kertas, dan plastik.
Ekspor produk-produk andalan tersebut terus menunjukkan perbaikan di triwulan
I-2010, khususnya produk furnitur yang nilainya telah menyamai kondisi sebelum
krisis. Seiring tren perbaikan ekonomi di Amerika Serikat, ekspor produk-produk
Jawa Timur ini diharapkan akan kembali normal atau bahkan lebih tinggi lagi.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam
penelitian ini yaitu bagaimanakah analisis model ekonometri ekspor hasil industri
pertanian di Jawa Timur dengan menggnakan peubah impor hasil industri
pertanian, produk domestik regional bruto, penanaman modal dalam negeri di
Jawa Timur, serta nilai tukar kurs rupiah terhadap dollar USA.
1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini yaitu untuk
mengetahui hasil analisis model ekonometri ekspor hasil industri pertanian di
Jawa Timur dengan menggunakan peubah impor hasil industri pertanian, produk
domestik regional bruto, penanaman modal dalam negeri di Jawa Timur, serta
6
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini sebagai
berikut:
1. Berguna bagi pemerintah dalam mengevaluasi dan mengidentifikasi
potensi ekspor industri pertanian komoditi di propinsi Jawa Timur dalam
mengambil keputusan tentang penetapan kebijakan dan dampak kebijakan
strategis.
2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan konstribusi akademis
yang meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya di
sektor pertanian dan industri hasil pertanian.
3. Sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak yang terkait untuk pengembangan
sektor industri pertanian di Jawa Timur
4. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya sehingga dapat memberikan