• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAH || Putu Wijaya || Dunia sastra || DuniaSastra.Net

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAH || Putu Wijaya || Dunia sastra || DuniaSastra.Net"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

Lakon

BAH

Putu Wijaya.

SATU

(2)

ALAMI DI LAPANGAN.LENGKAP,JELAS,SETUNTAS MUNGKIN MENURUT PENGAMATAN MEREKA.

HANSIP

Pagi pagi buta baru saja kami selesai putaran ronda yang terakhir,masuk laporan dari seorang penduduk desa yang terpencil di pinggiran situ.

HANSIP

Kata mereka,ada yang ganjil terjadi di situ.

HANSIP

Sebagai seorang petugas yang baik dan bertanggung jawab atas keselamatan lingkungan,sebagaimana yang diwejangkan oleh Bapak lurah kita,kami cepat cepat beraksi.Tak peduli mengantuk atau capai,karena itu memang sudah menjadi tugas dan kewajiban kami.

HANSIP

Konon penduduk desa yang sedang menggali lubang untuk mengubur warganya yang mati,kaget,karena ada yang aneh dari dalam tanah. Lubang itu ternyata ada apaapanya begitu.Aneh memang. Kami juga geleng geleng kepala.Masak ? Di zaman modern ini begitu?

HANSIP

Otomatis mereka menghentikan penggaliannya dan

sebagai warga yang baik,sesuai dengan wejangan Pak lurah,mereka tidak bertindak sendiri,tapi melapor kan kepada kami.

( tertawa )

Ini bukti bahwa masyarakat sudah mulai bisa menghargai apa yang sepantesnya dihargai.Tidak seperti duludulu waktu kita para petugas malah dikasih pantat.Ya kan ?!

HANSIP

Cepat saja kami terbang ke situ dengan sepeda.Mereka semua sudah berkumpul di dekat lubang itu dengan seribu satu pertanyaan. Maklum orang desa.Apa apa mesti takut duluan.

HANSIP

Begitu sampai kami langsung saja mengusut.

HANSIP

Cepat nanti terlambat ! Pisau sama pentungnya mana cepat ambil ! Kata saya pada Semprul yang suka malas malasan ini.Cepat !

SUARA TANGIS MAKIN JELAS.KEDUA HANSIP BERGEGAS MENDEKATI SEPEDANYA,TAPI BAN SEPEDA KEMPES.

HANSIP

(3)

pompanya ?

HANSIP ( menarik pompa dari dalam bajunya )

Inilah susahnya.Kita mau kerja keras,tapi sarana tak ada.Sarana ada, orangnya yang gombal.Payah ! Mohon dicatat ini !

MEREKA MEMOMPA BAN SEPEDANYA.PANGGUNG TERANG PENDUDUK DESA TELAH BERKUMPUL DI SEKITAR LUBANG.KEDUA HANSIP MENAIKI SEPEDANYA DAN MELUNCUR KE ARAH ORANGORANG ITU. LALU MELONCAT TURUN, SETENGAH MAIN TUBRUK.SUARA TANGIS BERTAMBAHJELAS.

HANSIP

Mana,mana ?

ORANG ORANG MINGGIR MEMBERI JALAN.

SESEORANG

Waduh kok beginian lagi yang datang !

HANSIP

Mana ?

BEBERAPA ORANG MENUNJUK KE DALAM LUBANG YANG SUDAH DITUTUP DENGAN TERPAL.SUARA TANGIS MAKIN JELAS.

HANSIP

Apa itu ?

SUARA TANGIS MENGERAS LALU HILANG.

SESEORANG

Ya itu dia.

HANSIP ( kepada rekannya ) Siap Min.

HANSIP

Jangan ceroboh,lihat saja dulu.

HANSIP

Ular bukan ?

SESEORANG

Bukan.

HANSIP

(4)

HANSIP

O ya

BELARI MELEPAS PENTUNG DARI SEPEDA.

HANSIP

Siapa tadi yang pertama kali melihat ?

SESEORANG

Saya.

( gemetar )

Saya...

HANSIP

Lihat apa ?

SESEORANG

Saya,saya lihat..

( tak bisa melanjutan )

HANSIP

Lihat apa ?

( orang itu tambah gemetar )

HANSIP

Siapa lagi yang lihat ?

SESEORANG

Ini !

( menarik kawannya )

Kamu kok diam saja !

HANSIP

Coba ceritakan. Tenang Min.Siap saja,pisaunya.

HANSIP

Jangan ceroboh.

HANSIP

(5)

SESEORANG ( mendengusdengus dengan seram ) Hhhhhh,begitu.

HANSIP

Apa itu ? Siap Min.

SESEORANG

Suaranya.

HANSIP

Suara apa ?

SESEORANG

Keluar dari situ.

SESEORANG

Waktu kami separuh gali kemaren suara itu sudah kedengaran,tapi kita tidak pedulikan.Tadi baru mau mulai lagi,kedengaran lagi hhhhhhh begitu.

HANSIP

Suara apa ya ?

HANSIP

Hhhhhhhh begitu ?

SESEORANG

Ya.

HANSIP

Suara apa ya ?

HANSIP

Ada yang melihat,apa begitu ?

SESEORANG

Tidak.

( pada temannya )

Ada yang melihat apa apa ?

SESEORANG

Tidak.Kami hanya mendengar saja.

HANSIP

(6)

( kepada kawannya )

Ya kan ?! Siap Min.Kayaknya bahaya.

HANSIP

Mestinya bawa pentung yang besaran tadi.

HANSIP

Ah ? Masak tidak ada yang lihat ?

SESEORANG

Maaf saja,kami lupa melihat.

HANSIP

Ya mestinya dilihat.Lain kali kalau ada apaapa, jangankan suara hhhhh begitu,misal lihat semut yang kira kira nggak umum,misalnya kepalanya dua, terus diperiksa dulu,jadi tidak bingung. Ya kan?

SESEORANG

Sebetulnya kami ingin lihatjuga,tapi takut.

HANSIP

Lho,lho jangan cepat takut.Lihat dulu,baru takut Jangan seperti zaman penjajahan,apa apa takut,ya akhirnya kalah terus.Salah itu !

SESEORANG

Kami tidak takut,soalnya jangan sampai nanti terlanjur salah.

HANSIP

Kalau memang benar,tidak akan salah.Berani karena benar,lho,ya kan ?! Jangan takut !

HANSIP

Takut itu yang meyebabkan kita salah.

SESEORANG

Maaf saja Pak.Maklum.

HANSIP

Jadi lain kali,harus diperiksa yang cermat begitu. Ya kan Min.Kami juga minta maaf, habis sepedanya !

HANSIP

Dulu juga pernah ada laporan seperti ini.Bantuan dikerahkan,tapi nyatanya tidak ada apa apa.Sialan.

HANSIP

(7)

HANSIP

Janganjangan ini juga begitu,takut saya.

HANSIP

O,pasti tidak.Ayo kita lihat sekarang.

SESEORANG

Silakan Pak.

SESEORANG

Itu dari sana itu

( menunjuk ke lubang ).

Hhhhhhh begitu,menakutkan sekali seperti

HANSIP

Seperti apa ?

HANSIP

O mungkin,

( berpikir )

ah masak ah,tidak mungkin.

HANSIP

Mungkin saja. Tapi seperti apa ?

HANSIP

Enggak ah,tak mungkin.Ini hhhhhh begitu kan ?!

SESEORANG

Betul.Hhhhhhhh !

( kepada kawannya )

Ya kan ?!

SESEORANG

Seperti orang menangis.

HANSIP

Apa ? Menangis ? Kenapa menangis ? Bukan hhhhhh begitu ?

SESEORANG

(8)

Huuuuuu....begitu.

HANSIP

Wah ini lain lagi. Tadi hhhh sekarang ngggggg,yang betul mana ini ?

( tertawa )

Lain lain kan !

HANSIP

Kamu kok ketawa.

HANSIP

Habis lainlain ceritanya.Siapa yang mendengar lagi di sini ? Jangan lainlain !

SESEORANG

Saya tidak mendengar betul,tapi rasanya memang seperti orang menangis.Nggggg begitu.

( kepada kawannya )

Ya kan ? Ngggg

( agak lain )

begitu ?

( berpikir )

Atau nggggggg ?

( lain lagi )

SESEORANG

Ya. Nggggggg

( lain )

begitu,Pak.

HANSIP

Ah

( tersenyum )

masak,kok lainlain ?

SESEORANG

(9)

MENUNJUK KELUBANG DAN SAJEN DEKAT LUBANG

HANSIP

Dari yang ada kain terpal itu ? Lho ada sajen ?

SESEORANG

Tadinya tidak ada kain terpalnya,itu kami yang taruh di situ untuk pengaman.

HANSIP

Pengaman ? Sajensajen itu apa ?

SESEORANG

Itu sarat.Untuk penawar.Ya kan ?

ORANG TUA

Itu begini,dik,sekedar jaga jaga kalau kalau siapa tahu ada kiriam santet dari situ.Sedia payung sebelum hujan.Blekmejik kata orangzaman sekarang.

HANSIP

Apa ?

ORANG TUA

Santet.

HANSIP

Santet ? Hhhhhhh santet apa !

HANSIP

Hati hati Min,jangan ceroboh.

HANSIP ( mendekat dan berbisik )

Blac magic ? Siapa yang masang ?

ORANG TUA

Ya pasti ada orangnya.

SESEORANG

Desa sebelah itu memang sirik pada kami,Pak. Soalnya di sini air melimpah terus.Di situ belum apa apa sudah kering.Padinya gagal terus !

SESEORANG

Jangan mengadu domba !

HANSIP

(10)

SESEORANG

Kancil ? Untuk apa,Pak ?

HANSIP

Ada tidak ?

HANSIP

Kamu kok mau cari kancil,untuk apa ?

HANSIP

Ya barangkali ada,begitu.Ada ?

SESEORANG

Suka ada Pak.Dulu kan panen ketimun gagal gara gara dimakan kancil.

HANSIP

Mungkin ini kancil kalau begitu.Ambil pacul satu,Min.

SESEORANG

Bagaimana Pak ?

HANSIP

Barangkali di situ

( menunjuk kain terpal )

kancil masuk lubang,kalau malam kan kedengarannya seperti orang nangis. Nyatekancilkita malam ini.

HANSIP

Ah jangan guyonan,Min.

SESEORANG

Masak kancil.Kedengaran menangis,jelas ngggggggg begitu.Kalau kata kancil kan kami sendiri yang sudah bereskan.

HANSIP

Iya kamu ini kok ? Kancil !

( menarik )

Kamu habis minum ya tadi ?!

( menciumcium )

(11)

HANSIP ( tertawa )

Guyon ! Maksudnya supaya jangan terlalu tegang.Jangan terlalu ngotot kalau menghadapi massa.Coba anak anak dan wanita wanita mundur dulu.Yang tuatua juga.

HANSIP

Yang mudamuda ke mari,siapsiap di sini.Bawa paculnya.

HANSIP

Itu yang tua,sini dekatdekat di sini.

ORANG TUA

Saya dari situ saja.

MENJAUH

HANSIP

Bapak di sini !

SESEORANG

Cucu saya sudah lima,biar yang mudamuda saja.

HANSIP

Yang pertama kali mendengar siapa tadi ?

SESEORANG

Sedang semaput Pak.Lagi diurut sekarang.

HANSIP

Yang tadi dengar hhhhhh itu mana ?

SESEORANG

Saya.

HANSIP

Sini !

SESEORANG

Tidak usah Pak.Yang lain saja

HANSIP

Yang lain bagaimana,wong sampeyan yang dengar sendiri begitu.Ini kita mau buktikan sekarang supaya jangan terusterusan takut. Sini.

SESEORANG

Tidak Pak,yang lain saja.Saya rela.

HANSIP

(12)

HANSIP

Begini ya.Ini kita sekarang mau membuktikan yang katanya ada bunyi hhhh di sana.Benar tidak. Kalau benar,bunyi apa itu? Kalau tidak,jadi tidak usah takut.Supaya jangan tuman baru dengar bunyi

begitu saja sudah takut,padahal cuma kancil.Ayo !

ORANG ITU MUNDUR.

SESEORANG

Tidak usah Pak.

HANSIP

Jangan dipaksa.

HANSIP

Ya sudah.Kita lihat saja sekarang samasama apa ini.Masak ada bunyi hhh,ya kalau bukan ular mungkin binatang lain.Apa beruang ? Babi hutan begitu. Atau

HANSIP

Kancil

HANSIP ( diam )

Jangan guyonan ! Atau anak raksasa.

ORANG ORANG TERTAWA.

HANSIP

Ya namanya hutan,isinya macammacam.

ORANG TUA

Dengar ! Dengar, kedengarannya nangis lagi !

ORANG ORANG MUNDUR.

HANSIP

Apa ?

HANSIP

Jangan ceroboh.

ORANG TUA

Menangis lagi sekarang.Itu,itu jelas, jelas sekali.Seperti

HANSIP

(13)

ORANG TUA

Sudah berhenti lagi.Hanya sebentarsebentar kok.

HANSIP

Apa ya ? Coba lihat.

( mendekati lubang )

HANSIP

Tunggu ! Yang bawa pacul siapsiap ! Sini.

ORANG ORANG MUNDUR.

HANSIP ( tertawa )

Lho kok malah mundur ? Ngak apaapa kok.

( maju )

Kancil saja,takut !

SESEORANG MELEMPAR BATU KE LUBANG.SEMUA TERSENTAK MUNDUR. HANSIP

Awas !

TIARAP

HANSIP

Pacul,pacul !

ORANG TUA

Jangan dilempar,jangan dilempar ! Ini yang melempar,Pak.

SESEORANG

Bukan ! Dia !

HANSIP ( tak paham ) Bahaya juga ini.

HANSIP ( tertawa setelah paham ) Jangan bikin kaget.

( mengeluarkan pisaunya ).

Jangan lempar lagi ya !

(14)

Dia Pak,bukan saya.

MENUNJUK ANAK KECIL,ANAK ITU LANGSUNG MENANGIS

HANSIP ( tertawa )

Nggak apa apa,nggak apaapa.Kalau kita guyonan kita tidak akan tegang. Kalau kita tidak tegang,kita akan menghadapi segalasesuatu dengan tenang,anak raksasa sekali pun,pasti menang

HANSIP

Kresekk tadi itu bukan karena dilempar tapi

HANSIP

Tenang !

HANSIP

Tapi di situ seperti ada tangan

HANSIP ( tertawa )

tenang !

( tibatiba diam )

Apa

HANSIP

Ada tangan di situ keluar

MENJULUR KAN TANGANNYA MENGGAPAIGAPAI. ORANG OANG MUNDUR.

HANSIP

Tangan apa ?

HANSIP

Begini.

MENGGERAKGERAKKAN JARI TANGANNYA

HANSIP

Di situ ?

HANSIP

Ya.

HANSIP

Ah masak ?

(15)

ORANG TUA ( maju ) Ada apa ?

HANSIP

Ada tangan

HANSIP

Sttt ! Tidak ada apaapa.

ORANG TUA

Ada tangan di situ ?

HANSIP

Ya.

ORANG TUA ( Kepada Semua Orang )

Betul kan ?!

( Orang Orang Mendekat )

Tangan begini begini ?

KEPADA HANSIP MENGGERAK GERAKKAN TANGANNYA SEPERTI MEREMAS

HANSIP ( memperbaiki sedikit gerakan itu )

Bukan. Begini lho.

ORANG TUA

Betul kan ! Tangan kok.

SESEORANG

Memang.Saya juga lihat kemaren.Tangan begini.

MENGEPALKAN TANGANNYA

ORANG TUA

Bukan begitu.Begini.

( Menggerakkan Tangannya )

Ya kan,Pak ?

HANSIP ( Berpikir )

Begini

(16)

atau begini ya

( Mengepalkan Tangan )

tadi ?

HANSIP

Tapi tangan siapa ?

SESEORANG

Dulu

(Berpikir ),

dulu

HANSIP

Dulu kenapa ?

HANSIP

Dulu ada yang terbunuh di sini ? Waktu zaman revolusi ?

SESEORANG

Desa di sebelah itu memang banyak akalnya, Pak. Ini pasti gerpol mereka.

SESEORANG MEMBANTAH SESEORANG

Jangan mengadu domba !

HANSIP

Kalau memang betul,itu bukan adu domba. Betul ? Betul desa sebelah itu memang sirik ?

SESEORANG

Itu fitnah ! Bapak jangan terlalu cepat percaya ! Sebetulnya ini begini sebetulnya.Sebetulnya ini begini.

( BERBISIK )

HANSIP ( Kepada Kawannya )

Ya kan.

( Tertawa )

Apa aku bilang tadi,inggat nggak.

(17)

Saya sejak dapat laporan,lalu waktu naik sepeda kemari memang sudah merasa,ini pasti ada apaapanya. Sesuatu begitu.Bener kan ? Apa ?

SESEORANG ( Menarik Hansip Agak Jauh Sambil BerbisikBisik )

Begitu.Jadi jangan percaya saja mulut mereka

HANSIP

Ckckck ! Waduh,waduh,berat ini.

HANSIP

Berat ya ?

HANSIP

Bawa rokok ?

HANSIP

Untuk apa ?

TAPI MENGULURKAN

HANSIP

Pusing kalau begini

( lantas menyalakan rokok )

Berat juga. Ini politik.

HANSIP

Bagaimana bagaimana sebetulnya,coba terusterang saja !

SESEORANG

Sebetulnya kami

TAK JADI MELANJUTKAN KARENA SESEORANG DATANG DAN MERENGUTKANTOPINYA SEHINGGA MUKANYA YANG TADI TERTUTUP KELIHATAN.

SEMUA ORANG TERPEKIK MARAH.MEREKA MAU MENYERBU CEPAT DITAHAN OLEH ORANG TUA.

ORANG TUA

Jangan,sabar,sabar !

SESEORANG

Lihat dia lagi !

SESEORANG

(18)

SESEORANG

Ayo bunuh kalau berani.

ORANG ORANG MAJU TAPI KEMUDIAN MEREKA MUNDUR KARENA DARI SANA

MUNCUL SEJUMLAH ORANG DARI DESA LAIN MEMBAWA SENJATA SENJATA TA JAM.SEMUANYA TERPAKSA MUNDUR LAGI.

ORANG TUA

Sabar,sabar,jangan berkelahi.

( Kepada Hansip )

Ini bagaimana,Pak ? Jangan sampai ada pertumpahan darah.

SESEORANG

Kami selalu difitnah ! Kalau memang perlu bunuhbunuhan,sekarang saja !

SESEORANG

Jangan percaya Pak ! Bapak tahu siapa dia ini ?

SESEORANG

Dia orang kampung sebelah.

SESEORANG

Kamu jangan ikut campur di sini !

SESEORANG

Lho bagaimana tidak ikut campur kalau kami difitnah ! Tanah kuburan ini juga tanah kami, bukan cuma milik kamu !

SESEORANG

Kalau memang orang yang akan dikubur di sini terlalu banyak dosanya,sampai tanah menolak dia dikubur di sini,kami juga tidak setuju ! Ini bisa bikin sial nanti !

SESEORANG

Orang itu tidak boleh dikubur di sini !

HANSIP ( Menghembuskan Asap Rokok )

Berat kalau begini, ya kan,ini blekmejik dan politik,separoseparo.

SESEORANG

Sumpah Pak ini,ini

( Kepada Orang Tua )

(19)

ORANG TUA

Ya jelaskan saja.

SESEORANG

Di situ itu Pak.

( Menunjuk Ke Lubang )

Di situ di dalam lubang yang digali itu

ORANGORANG SEMUANYA MUNDUR.

HANSIP ( Ikut Mundur )

Kenapa mundur ?

SESEORANG

Sebelum digali kemaren saya sudah mimpi malamnya ada orang menangis minta tolong bilang jangan, jangan,begitu ! Ngeri sekali Pak.

HANSIP

Maksudnya jangan digali ?

ORANG TUA ( Ngomong Dalam Bahasa Daerah Kepada Orang Itu ) SESEORANG ( Menjawab )

HANSIP ( Kepada Kawannya )

Jadi sudah ada seperti wangsit tapi terus digali saja makanya muncul tangan seperti tadi.Ini sudah black magic bukan urusan pentung atau pisau.Ada dokternya sendiri. Kita pulang saja.

ORANG ORANG ITU RAMAI NGOMONG DALAM BAHASA DAERAH.LAMALAMA SEPERTI ADA PERTENGKARAN.

HANSIP

Sebentar.Sekarang begini saja. Coba duduk dulu semua biar tertib.Tenang,tenang ! Suruh mereka Tenang Min !

HANSIP

Bagaimana mereka tenang,kita saja tidak tenang. Tenangggggg !

ORANG ORANG TAMBAH RAMAI BICARA MALAH ADA YANG SEPERTI MAU BERANTEM.

HANSIP

(20)

HANSIP

Makanya aku bilang berat tadi,begini ini !

( Meniup Sempritan Keras Sehingga OrangOrang Berhenti Ribut Lalu Memberi Perintah )

Jangan gontok gontokan ,ini semua bisa ditangkap satu desa kalau bikin kerusuhan.Mau ditangkap ?!

(Dalam Bahasa Daerah )

SEMUA TERTIB.

HANSIP

Ayo duduk !

SEMUA DUDUK.TERNYATA ADA DUA KELOMPOK.

HANSIP

Siap Min,kalau ada apa apa lari cepat.Ini namanya massa lagi panik.Pakai taktik waktu kita gerilya !

HANSIP

Jangan ceroboh.

HANSIP

Sekarang begini.Kita usut dari awal dulu. Bener nggak ?

( Berbisik )

Lebih baik kamu berdiri dekat sepeda,kalau ada apaapa,cepat.

( Hansip Yang Satu Begerak Hendak Ke Sepeda )

Jangan kelihatan takut.Pelan pelan.Ya begitu.

( Menoleh Kepada OrangOrang Itu )

Jadi sebetulnya ini tanah siapa ?

SESEORANG

Tanah kuburan kami,Pak.

SESEORANG

Ini tanah kami !

SESEORANG

(21)

SESEORANG

Itu tanah kami ! Langkahi dulu mayat kami,baru bisa menanam bangkai di sini !

SESEORANG

Kami tidak takut mati !

SESEORANG

Ayo buktikan sekarang ,jangan ngomong saja !

SEMUA BERDIRI.HANSIP MENIUP SEMPRITAN.HANSIP YANG LAIN SUDAH MEME GANG SEPEDANYA.

HANSIP

Tenang ! Tenang !

DIA SENDIRI GUGUP

ORANG TUA

Sudahsudah jangan berkelahi lagi.Ini ada Pak Hansip,malu kita !

SESEORANG

Kami hanya minta kepatutan,kami tidak suka berkelahi sebetulnya.

SESEORANG

Biar,kalau satusatunya jalan mencari kepatutan dengan berkelahi,kami berani !

SESEORANG

Kami juga berani kalau ditantang !

SESEORANG

Ayo buktikan !

SEMUA BERDIRI LAGI.HANSIP MENIUP SEMPRITAN DAN ORANG TUA BERDIRI DI TENGAH.HANSIP YANG SATU SUDAH NAIK KE SEPEDANYA SIAP UNTUK NGACIR.

ORANG TUA

Jangan-jangan,malu kita dilihat begini !

HANSIP

Bukan malu lagi,ini mainmain api !

SESEORANG

Daripada malu lebih baik mati !

SESEORANG

(22)

SEMUANYA BERDIRI SEPERTI HENDAK BERKELAHI.HANSIP YANG SATU MENGA YUH SEPEDANYA,TAPI MENUBRUK SESUATU DAN JATUH.

ORANG TUA

Sudah,jangan gontok-gontokan,kita kan masih bertetangga.

SESEORANG

Jangan mentangmentang kami tidak air, langsung dibilang kami sirik.Kamimemang tidak punya air tapi kami punya harga diri,kami tidak sirik.

SESEORANG

Kami tidak bisa nanam padi,tapi kami bisa makan ketela.Mengapa mesti sirik.Kamu yang sirik.Kamu kira karena tidak punya padi kami mati.nyatanya pintu gerbang desa kami lebih hebat dari pintu gerbang kalian.Dan Hansip kami naik motor bukan naik sepeda.Kamu yang sirik,bukan kami.

SESEORANG

Mereka yang sirik Pak.Biar tidak punya air tapi pemudapemuda kami sudah banyak jadi mahasis wa sekarang.Mereka apa ? Semua tani dari dulu sampai sekarang.Ya tidak ?! Ngaku saja !

SESEORANG

Kami tidak akan menjawab.Karena kalau kami menjawab mereka akan senang. Tidak jangan,buat apa kita menyenang nyenangkan hati tukang santet !

SESEORANG

Kami bukan tukang santet !

SESEORANG

Kalau tidak mengapa ada suara orang menangis dari lubang kuburan itu. Mengapa ada tangan begitu begitu ?

SALAH MENIRUKAN

ORANG TUA

Hee ! Begitu !

( MEMBERIKAN CONTOH GERAKAN TANGAN YANG BETUL )

SESEORANG

Ya ! Mengapa ? Kalau tidak sirik !

SESEORANG

Kami tidak tahu.Barangkali yang mati di situ dosanya banyak,jadi tanah menolak dia dikubur di sini.Siapa yang mati,coba !

(23)

Siapa ?

SESEORANG

Itu kan,bromocorah yang kami usir dari desa kami di sini malah dilindungi.Di sini dia menghasut bi

kin bendungan sampai kami kami tidak dapat air lagi.Karena dia mau balas dendam.Bromocorah begitu jangan dikubur di sini !

SESEORANG

Lihat,dia memang mau menghalangi kita.

( Kepada Hansip )

Lihat tidak, Pak ? Laporkan semua ini !

HANSIP

Min sini Min,bantu sini !

HANSIP

Tadi katanya

HANSIP

Sini kamu,kok malah pegang sepeda,tidak akan hilang

( Kepada Orang Tua )

Kita ini bingung. Ini mereka siapa ?

HANSIP

Tadi akurakur saja,kok tiba tiba gontok gontokan

ORANG TUA

Sebelah di situ orang orang dari desa itu di sebelah yang tidak punya air.Ini kami semua. Kami disan

HANSIP

Sengketa ini sudah lama ?

ORANG TUA

Sudah.

SESEORANG

Setiap ada kesempatan mereka pasti mengganggu. Masak ada suara dari dalam lubang,ada tangan keluar kalau mereka tidak pakai santet.Maksudnya supaya kita kacau . Dasar !

HANSIP

(24)

mesudah dijawab.Dan ada tangan.Kamu yang lihat kan?

SAMBIL MENOLEH KAWANNYA

HANSIP

Bagaimana ya,tadi mungkin agak bingung begitu jadi

HANSIP

Tangan ! Jangan diubah ubah lagi.Itu kan ? Sekarang ternyata ada dua soal. Kalian sudah gontokgontoan begitu.Ini membahayakan keamanan ! Catat Min ! Semuanya akan kami laporkan

SESEORANG

Laporkan saja,biar pembagian air adil !

SESEORANG

Boleh laporkan,kami sudah tidak sabar !

SESEORANG

Dasar kampungan !

SESEORANG

Kamu sirik !

ORANG TUA

Dengar ! Dengar,itu kedengaran lagi !

SUARA ORANG MENANGIS.SEMUANYA MUNDUR.

HANSIP

Apa ?

ORANG TUA

Ada yang menangis lagi.Dari situ !

( Menunjuk Ke Lubang )

Keras sekali !

HANSIP ( kepada kawannya ) Kau dengar ?

HANSIP

O ya jelas !

( berbisik )

(25)

HANSIP

Nggak juga.

( mengeraskan suara )

Di situ ya ?

ORANG TUA

Betul.

HANSIP

Orang menangis ?

ORANG TUA

Ya,menangis.

HANSIP ( kepada kawannya ) Ada yang menangis lagi di situ.Dengar ?

HANSIP

Siapa yang menangis ?

HANSIP

Tidak perlu siapa,tapi ada.Dengar tidak ?

HANSIP

Tidak.

HANSIP

Aku juga tidak.Ini semua orang gila.

KEDENGARAN LAGI SUARA TANGIS ITU.ORANG TUA MENDEKATI LUBANG.

ORANG TUA

Siapa itu,siapa itu yang menangis ? Kenapa kamu menangis ? Kamu mau apa ?

SESEORANG

Bohong ! Tidak ada orang menangis,aku tidak dengar apa apa.Ini fitnah !

MAU MENDEKATI LUBANG

SESEORANG

Jangan dekat dekat !

SESEORANG

(26)

SESEORANG ( masih mau maju tapi temannya memegang sehingga ia mengurungkan

niatnya ) Kalau kurang pendidikan memang jadi begini.Masak lubang bisa menangis.

SESEORANG

Sudah,sudah,kita pulang saja !

SESEORANG

Ayo pulang sana,jangan rusuh di sini.

ORANG TUA

Jangan ! Jangan nangis terus ! Nanti nenek bilang sama mereka.Nanti semuanya akan dipenuhi.

Jangan terus memangis aku tidak kuat dengar !

SESEORANG

Penipu !

SESEORANG

Apa ?! Bangsat ! Kita dibilang penipu !

MEREKA HAMPIR BERKELAHI.HANSIP MENIUP SEMPRITAN MENENGAHI.

HANSIP

Stop ! Awas,jangan bikin onar !

HANSIP

Ada yang menangis di dalam tanah menandakan kita sudah lalai merawat warisan leluhur kita.Kita hanya bisa merusak,tidak pernah lagi merawat.Kamu dengar tidak itu ? Mengerti ?!

TAK ADA YANG MENJAWAB KARENA SEGAN.

HANSIP ( berbisik ) Betul kamu dengar ?

HANSIP

Dengar apa ?

HANSIP

Orang nangis.

HANSIP

Di mana ?

HANSIP

Gombal !

SESEORANG

(27)

SESEORANG

Kalau tidak ada yang nangis masak dia dengar orang nangis ?!

SESEORANG

Untuk memfitnah kami.

SESEORANG

Bangsat !

( melemparkan sesuatu,yang dilempar membalas )

Tukang santet !

SESEORANG

Bromocorah !

KEADAAN HAMPIR KACAU LAGI

HANSIP ( meniup sempritan )

Semua ini akan kami laporkan. Catat Min ! Semua ! Hee dengar ! Kami jadi saksi bahwa di sini di sini sudah ada gontok gontokan ! Di sini sudah ada fitnah,seperti kata saudara itu,catat Min !

( orang ribut )

Dan,dan,dengar ! Di sini juga sudah digunakan santet seperti kata bapak ini.Itu semua berarti bikin kerusuhan !

SUARA TANGIS.

ORANG TUA

Dia menangis terus ! Jangan menangis maafkan kami jangan menangis !

HANSIP

Ada lubang kuburan menangis,ada suara hhhhhh,ada tangan beginibegini.Pendeknya di sini sudah ada yang bukanbukan.Baik ini merupakan kenyataan atau apa begitu,tapi ini semua pendeknya sudah jadi sumber keonaran.Catat Min ! Ini bias dilaporkan !

HANSIP

Kami jatuh bangun ke mari,padahal kami sebetulnya sibuk dikejarkejar kerjaan lain.Memang kami cuma mengurus orang ? Lho,kami juga manusia biasa yang punya anak bini dan rumahtangga yang harus diurus.

HANSIP

(28)

SESEORANG

Tapi kami tidak sirik !

HANSIP

Diam ! Mau diam tidak ? Kalau kita ngomong pasti belum apaapa dicaplok.

SESEORANG

Tapi kami bukan tukang santet !

SESEORANG

Mereka yang memfitnah !

HANSIP

Itu lihat sendiri.Mentangmentang kita Hansip,terus tidak digubris.Kalau kami pulang dan lapor semua ini,sebentar lagi tentara datang ke mari bawa panser ngobrakngabrik kerusuhan ini. Mau minta diobrak abrik ya ?! Mau dilaporkan sekarang?

SESEORANG

Jangan Pak.

HANSIP

Makanya diam ! Catat Min !

HANSIP

Bukunya memang tidak ada,tapi kita catat semuanya di sini.

( Menunjuk Kepala )

Semua ini akan kita laporkan !

HANSIP ( Kepada Kawannya Tapi Cukup Didengar Semua Orang Lain )

Sayang kita lupa bawa senjata ya. Coba tidak wah !

HANSIP ( Berbisik )

Senjata apa ?

HANSIP ( Berbisik Membentak ) Gertak sedikit goblok. Ini bahaya.

( Kepada Semua Orang )

Kami ini petugas.Berani pada petugas berarti menentang Pak lurah. Jangan cobacoba minta dikirim panser ya ! Kami datang ke mari untuk menolong, jangan gontok gontokan terus.Bersatu teguh bercerai jangan.Mengerti ?

(29)

Mukanya galak galak,aku ngeri juga ini.

HANSIP ( Berbisik ) Lebih baik kita kembali.

HANSIP

Alasannya apa ?

HANSIP

Bilang saja ada rapat di Kelurahan.

HANSIP ( Maju )

Baiklah.Sesudah kami catat semuanya, kami akan kembali sekarang ke kelurahan untuk memberi kan laporan.Kebetulan sebentar lagi akan ada rapat.Ayo ! Kehadiran kami di situ mutlak !

HANSIP BERJALAN MENUJU KE SEPEDA.KAWANNYA MENGIKUTI.ORANGORANG DIAM MEMBISU HANYA MENGAWASI SAJA.HANSIP YANG SATU MELONGO SAJA.

HANSIP ( Mengambil Sepeda ) Ayo !

HANSIP ( Memberi Kedipan )

Aku curiga.Anjing kalau diam berarti mau menggigit.

HANSIP ( Keras )

Tapi nanti sebentar lagi ada rapat di kelurahan,kalau kita tidak ada di situ bisa kacau Ini penting sekali !

( meninggalkan sepeda dan menghampiri kawannya )

Cepat ayo ini kamu mau runyam di sini ?!

HANSIP

Lalu mereka bagaimana ?

HANSIP ( menoleh kepada orangorang itu yang memperhati kan dengan tegang )

Kami sudah catat semua. Kami kembali sekarang untuk melapor. Harap jangan membuat kerusuhan.

HANSIP

Mereka tak percaya ! Janganjangan kita nanti yang disantet.

HANSIP ( tibatiba membentak )

Ah semprul !

SUARA TANGIS.

(30)

Siapa itu di situ,siapa,jangan menangis, jangan, jangan menangis. Siapa itu di situ jangan menangis.

HANSIP ( galak sekali ) Diammmmmmmm !

( melempar )

Jangan main fitnah ! Sudah tua tidak tahu malu, masak lubang diajak omong ! Mana ada orang nangis dalam tanah ! Semua asalnya dari bacot kamu sendiri. Kalau otak sudah becek lubang pantat juga bisa merengek. Fitnah !

SESEORANG

Betul Pak,mereka pintar memfitnah !

HANSIP

Eeee kamu juga diam.Dari tadi kamu sumber kerusuhan.Kalau tidak ada kamu desa ini aman tenteram.Menuduh orang main fitnah segala. Pulang sana urus bini kamu saja.Janganngerongrong !

SESEORANG

Urus lubang kubur kamu sendiri !

HANSIP

Eee siapa itu ngomong.

HANSIP

Itu dia !

HANSIP

Kamu bilang apa ?

SESEORANG

Urus kubur kamu sendiri ! Tukang santet!

HANSIP

Diam !

( berbisik )

Bangsat. Ini akibatnya kalau kebanyakan tinggal di sawah,jadi mapat seperti selokan . Tidak usah ngomong lagi,main tuduh terus.Tidak ada akibat tanpa sebab.Kalau orang di situ menuduh kalian memfitnah,jangan balas dengan memfitnah orang itu.Itu namanya main ping pong,ya bagaimana tidak runyam.

SESEORANG

(31)

HANSIP

Diam ! Diam itu emas. Dan kamu

( menunjuk kepada kelompok dari desa lain )

kamu pulang sekarang dengan tenangtenang.Cari kesibukan lain,kerja bhakti apa ,jangan sirik jangan main santet !

HANSIP

Awas jangan ceroboh !

SESEORANG

Tapi kami bukan

HANSIP

Cukup,aku sudah capai ngomong.

ORANG TUA

Jangan menangis,jangan menangis

HANSIP

Edan,edan ! Apaapaan itu dari tadi,ngintipin lubang terus.Ini semua kurang koordinasi.Brengsek ! Bukannya menolong malah lempeng saja bikin busuk ! Lihat kiri kanan kamu sedikit.Lihat! Lihat!Egois! Suruh mereka lihat !

HANSIP

Min,kamu galak sekali sekarang.

HANSIP

Lihat !

( semua saling melihat )

Lihat baik baik mata,hidungnya,sama kan ! Kok mau maunya membetot saudara sendiri,yok opo rek.Memangnya kalau mereka celaka,kamu tidak ikut kelenger ?! Picik !

HANSIP ITU MEMBANTING SESUATU.ORANG MUNDUR.

HANSIP

Ajaib mereka takut

HANSIP

Soal biasa begini jadi urusan panjang.Itu makanya kita kalah sama Jepang kalah sama orang bule ! Mengerti ? Kapan kita bisa maju kalau gontokgontokan terus.Gontokgontokan sama mu suh.Sama kolonil,jangan sama tetangga kamu. Gontokgontokan sama bini kamu.Gontokan sama

(32)

Imperalis

HANSIP

Apa ?

HANSIP

Imperealis !

HANSIP

Sudah tadi ! Pendeknya gontok gontokan sama yang pantas digontoki,jangan sirik,jangan memfitnah saudara sendiri.Itu namanya bukan membangun tetapi menjebol.Musuh boleh dijebol,bini kamu jebol,kok tetangga ! Memangnya kucing !

HANSIP ( berbisik ) Jangan keenakan.

HANSIP ( tambah keras ) Mengerti tidak ?!

HANSIP

Cukup,sudah bagus.

KEDUANYAMENUNGGU TAPI SEMUA ORANG HANYA MEMBISU BERBAHAYA.

HANSIP

Bagus ! Mulai hari ini semua harus rukun.Ayo salam salaman,maaf maafan tidak peduli salah atau benar. Pasti ada yang salah ada yang benar,tapi kita tidak mencari siapa salahsiapa benar

HANSIP

Semua salah semua benar

HANSIP

Kita cari damai,itu,itu semua yang di situ,pulang,bereskan urusan kalian sendiri,jangan mengurus mayat tetangga.Dan kamu di situ teruskan menggali,langsung kubur jangan ditambahi dongeng macam macam ! San

( tak jadi )

apa itu semua !

HANSIP ( mengalihkan )

Orang menangis,ada tangan begitu begitu,ada suara hhhhhh,apa,tidak lucu !

HANSIP

Ayo kerjakan cepat,jangan dablek terus,sudah merdeka kok malah mundur ! Ora elok mas !

HANSIP

(33)

HANSIP

Berdesiplin !

( kepada kawannya )

Ayo pulang ! Cepetan sedikit,aku takut.

HANSIP YANG SATU LANGSUNG BERJALAN PULANG KEMUDIAN DIIKUTI OLEH HANSIP YANG LAIN.SEMUA ORANG MEMANDANG DENGAN TAKJUB .CAHAYA RE DUP.KEDUA HANSIP BERGEGAS KEMBALI KE TEMPAT SEMULA WAKTU BERMU

LA MEMBERIKAN LAPORAN.

HANSIP

Jadi setelah aman dan jelas duduk perkaranya baru kami berani pulang,sambil memperingatkan kepada mereka,awas hatihati,sekarang kita diuji jadi harus waspada.Musuh dalam selimut ada di manamana sedikit lengah,setiap saat bisa mampus diterkam.

HANSIP

Mereka minta maaf dan berjanji akan belajar dari pengalaman.Lalu mereka memberikan rokok ini

( mengeluarkan pak rokok dari sakunya )

katanya sebagai tanda mata.

HANSIP

O dikasih itu ya ?

HANSIP ( memasukkan kembali ke sakunya )

Tapi kami tolak karena seperti kata Pak Lurah,jangan mau menerima apa dari siapa pun selama bertugas.

HANSIP

Betul ! Itu kan seperti anjing yang dilempari tulang.Kita tolak dengan tegas.Tidak !`Kami bukan anjing,kami sudah dapat latihan mental khusus !

HANSIP

Kami juga dikasih

MENCARI TAPI LAMA TAK KETEMU

HANSIP ( cepat mengeluarkan beberapa lembar uang ) Ini.

HANSIP

(34)

HANSIP

Tapi ini kami sengaja ambil sebagai barang bukti.

( memasukkan ke dalam sakunya kembali )

Ketika kami datang kami lihat di samping lubang kuburan itu sudah ada sajen,terdiri dari buahbuahan dan uang yang rupanya dipersembahkan kepada lubang yang menangis itu.Saya ambil sedikit untuk bukti.

HANSIP

Memang ! Untung kami datang,kalau tidak,wah !

HANSIP

Itulah.Soalnya pengabdian kepada tugas perlu sekali ditunjang oleh sarana.Karena kalau kita bisa bertindak cepat,segalanya bisa diatasi. Terus-terang umpama kita diperlengkapi dengan sepeda motor,otomatis gerak kita bisa lincah ,kalau ada apa apa bisa cepat.Motor penting sekali.Sekarang yang ada cuma sepeda.

TERKEJUT

HANSIP

Cuma satu lagi. Sudah tua,sepeda perempuan lagi.Tambah bannya bunting semua,tiap kali mau dipakai pasti gembos.

(melihat kawannya )

Kenapa Min ?

HANSIP

Astaga !

HANSIP

Apa?

HANSIP

Sepeda kita ketinggalan di situ !

HANSIP

Lho,rasanya sudah dibawa ?

HANSIP

Masih di situ !

HANSIP

Masak ?!

(35)

RUH KISAH YANG SUDAH DITUTURKANNYA ) CEPAT DICEGAH OLEH TEMAN NYA KARENA APA YANG SEBENARNYA TERJADI TIDAK BISA LAGI DITUTUPI.

HANSIP

Awas !

TERDENGAR SORAK KERAS.DALAM KEGELAPAN ORANGORANG DESA ITU BERKE LAHI.DIAKHIRI DENGAN PEKIK KERAS DAN SESUATU BERAT TERDENGAR

JATUH BERDENTAM.LALU ADA SEMUA ORANG MENANGIS PILU.SEJUMLAH ORANG TELAH JATUH SEBAGAI KORBAN.CAHAYA PERLAHAN MENERANGI TUMPUK

AN TUBUH YANG TERHANTAR.LALU ORANG TUA ITU MENGHAMPIRI.

ORANG TUA

Siapa itu ? Siapa ? Siapa ? Jangan menangis, jangan menangis terus,jangan terus menangis. Siapa.siapa itu.Jangan

CAHAYA PADAM PERLAHANLAHAN.DALAM KEGELAPAN ORANG TUA ITU TERUS BICARA, MENGATASI SUARA TANGIS.SEMENTARA KEDUA HANSIP ITU GEMETA KETAKUTAN.

ORANG TUA

(36)

DUA

SUARA TANGIS ITU TERUS MENEMBUS WAKTU. MULAMULA SATU. DISUSUL

OLEH SEORANG LAGI. KEMUDIAN SATU LAGI, SATU LAGI.TERDENGAR SUARA BA NYAK ORANG,SEGEROMBOLAN,SEBARISAN RASA PEDIH DAN PILU YANG MAKIN LAMA MAKIN KENTAL.MENGERASMENGERAS,SEAKANAKAN HENDAK MELOMPAT

DARI SEBUAH LUBANG YANG DALAM,MELONTAR KELUAR DAN TERBANG KE CA KRAWALA YANG BEBAS,MEMENUHI RUANG.SUARA TANGIS YANG GEMURUH.SEMEN TARA DI RUMAH PAK LURAH PAGI.SUARA ITU MASUK SEHINGGA PAK LURAH YANG SEDANG BERSIAPSIAP MENGHADIRI RAPAT KELUAR RUMAH,KAGET.

LURAH

Siapa itu ? Siapa itu ? Mat ! Amatttt ! Panggil Pak Amin,panggil Pak Amin di pos !

SUARA TANGIS YANG DAHSYAT ITU BAGAI BENDA YANG BERAT MENGHEMPAS KE ATAS BUMI KEMBALI DENGAN MENGGELEGAR.LURAH SEMPOYONGAN .

LURAH

Siapa itu ???

BU LURAH KELUAR DAN MEMEGANGI SUAMINYA YANG HAMPIR MASUK GOT. KEDUA HANSIP MUNCUL HENDAK MEMBERIKAN BANTUAN,TAPI JUMPALITAN SE PERI DISERAKKAN.LALU KEMBALI SUNYI SEJAHTERA SEPERTI TIDAK A

DA APAAPA YANG TERJADI.

LURAH

Ck-ck-ck ! Coba periksa. Begini ini.Tidak ada apaapa kelihatannya,tapi ada !

BU LURAH

Makanya apaapa jangan dibiar saja,mesti cepat diladeni.

LURAH

Coba periksa lagi ada apa sebetulnya di balik semua ini.Politik atau kriminalitas biasa. Janganjangan anu lagi.

BU LURAH

Sebelum terlanjur harus cepat ditanggapi, nanti kebacut begitu,susah jadinya.

HANSIP

(37)

LURAH

Kalau memang perlu bertindak lebih jauh,nanti kita laporkan pada Bupati.Tapi kita harus membawa bukti lengkap.

BU LURAH

Dari dulu kan kita memang apik begitu,apaapa mesti beres,ya kan Dik ? Ini juga jangan karena nila setitik rusak susu sebelanga.

HANSIP

Betul.Jangan karena nila setetes.

HANSIP

Jangan sampai reputasi kita anjlog.Wong dulu waktu zaman gali-gali itu,kita sendiri yang paling aman di sini.

BU LURAH

Ya begitu.Dik Min ini yang dulu berjasa itu ya ?

HANSIP

Ya kami berdua Bu.

BU LURAH

Memang.Wong kita pernah terpilih sebagai desa itu kok,ya wajibnya kita jaga terus,sebab itu kan kebanggaan.Kebanggaan kan namanya Pak.

LURAH

Ya.

BU LURAH

Ya kan Dik ? Sekarang ini kita apa lagi.Yang namanya merdeka sudah.Ya tinggal menjaga nama. Kalau tidak bisa menjaga nama,kan kemer dekaan itu malah menggerog oti kita sendiri.Ya kan ?

HANSIP

Namanya merdeka,tapi kita harus menghormati kemerdekaan orang lain,Bu.

BU LURAH

Betul.

LURAH

Makanya ada pepatah bebas

HANSIP

tapi bertanggungjawab.

BU LURAH

(38)

HANSIP

tapi tidak mau bertanggungjawab.

LURAH

Itu yang harus kita cegah.Ya ?

HANSIP

Siap Pak.Ambil kendaraannya Min !

HANSIP YANG SATU CEPAT MENGAMBIL KENDARAANNYA YANG DIPARKIR DI

LUAR.SUARA TANGIS ITU TERDENGAR LAGI.SEBERKAS CAHAYA MENERANGI DE SA ITU KEMBALI.SAMARSAMAR TAMPAK ORANGORANG DESA BERKUMPUL DI SEKITAR LUBANG KUBUR YANG KINI SUDAH DIBANGUN MENJADI TEMPAT ZIARAH,UNTUK MINTA PERUBAHAN NASIB.SUARA TANGIS KEDENGARAN LAGI.

BU LURAH

Itu,itu lihat sudah mulai lagi.

LURAH

Aneh,ada apa ini ! Apa ini Min ?

HANSIP

Kami periksa sekarang Pak.

(Kepada Kawannya )

Min cepat !

LURAH ( Berteriak )

Apa itu ? Ada apa itu ? Siapa,siapa itu ?

( Sudah Hendak Berteriak Lagi )

Sia

BU LURAH

Sudah,sudah Pak !

( Lurah Hendak Merogoh Pistol Yang Ada Di Balik Baju Jasnya,Tapi Cepat Dipegang Oleh Istrinya )

Sudah,sudah.

(39)

SUARA TANGIS ITU BERHENTI.TAPI CAHAYA SEMAKIN TERANG MENIMPA DESA ITU.TAMPAK ORANGORANG DESA BERKUMPUL DAN MENANGIS BERSAMASAMA DI SEKITAR TEMPAT BERZIARAH ITU.LURAH TERCENGANG.

LURAH

Apa itu ?

HENDAK MASUK KE DESA ITU,TAPI DITAHAN OLEH ISTRINYA

BU LURAH

Sudah ! Tenang saja. Kan ada Pak Amin.Biar mereka menjajaki dulu.Tidak elok kalau turun tangan sendiri,seperti tidak ada orang lain.Ya kan Pak Amin ?

HANSIP

Betul.

( berteriak kepada kawannya )

Minnnn ! Cepat !

HANSIP YANG TADI KELUAR KEMUDIAN MASUK MENDORONG SEBUAH SEPEDA MOTOR TUA.LALU MEMARKIR MOTOR ITU DEKAT LURAH.

HANSIP

Kami titip di sini Bu.Biar kami jalan saja kesitu.

LURAH

Pakai saja .Wong dibelikan motor untuk dipakai bertugas,kok diemaneman.

HANSIP

Tapi bensinnya habis Pak.

LURAH

Ah masak ?

HANSIP

Businya juga sudah kotor.

BU LURAH CEPAT MEROGOH UANG DI BALIK KUTANGNYA.

BU LURAH

Ini,ini ada.

( Mengulurkan Uang )

(40)

HANSIP YANG SATU RAGURAGU TAPI YANG SATU LAGI MENDORONG.

HANSIP

Ambil Min.TerimakasihBu.

BU LURAH

Sudah sarapan belum ?

HANSIP

Sudah.

HANSIP

Belum Bu.

BU LURAH

Sana ke belakang dulu,sarapan nanti lemes lutut nya.Bagaimana bisa bertugas dengan baik kalau utut lemes.

HANSIP

Betul.

BU LURAH

Sini !

MEMBERI ISYARAT SUPAYA DIIKUTI SAMBIL KELUAR

HANSIP

Malu ini jadinya.Kamu sih !

( Kepada Lurah )

Maaf Pak.

LURAH

Sudah makan belum ?

HANSIP

Ya belum Pak.

BU LURAH ( muncul lagi )

Sini,jangan malumalu.Seperti sama orang lain saja.Ini kan rumah bapak dan ibu.Apa yang ada di sini kalau ada ya makan saja.Bagaimana bisa bertugas kalau belum makan.Ayo sini !

HANSIP

Wah malu ini.

(41)

Kalau ada kopinya saja dulu Bu.

HANSIP

Punya vitamin tambah darah Bu ?

TINGGAL LURAH.ORANGORANG DESA ITU MENANGIS LAGI.LURAH MENOLEH KE ARAH ORANGORANG DESA ITU.ORANGORANG DESA ITU JUGA MELIHAT

KEPADA LURAH.KEDUANYA BERUSAHA SALING MENEMBUS.

LURAH

Ada apa sebenarnya di situ ?

SESEORANG

Kami menangis Pak Lurah.

LURAH

Kenapa ?

SESEORANG

Kami bingung.

LURAH

Kalau ada apaapa cepat laporkan.

SESEORANG

Sudah kami lapor semua.

LURAH

Tapi kok berisik terus ?

SESEORANG

Sudah banyak yang mati Pak.

LURAH

Lho kenapa ?

SESEORANG

Habis kami diserang terpaksa kami serang lagi.Kami berani karena betul Pak.Seperti kata Pak Amin itu.

LURAH

Tidak boleh gontokgontokan,semua harus ikut menjaga ketertiban.

(42)

RAHKANNYA PADA LURAH.KADANGKALA SATU ORANG MEWAKILI ISI HATI KE DUA KELOMPOK.

SESEORANG

Mereka sirik !

SESEORANG

Kami difitnah ! Masak kami dituduh tukang santet !

SESEORANG

Mereka memutar balik soal !

SESEORANG

Panen mereka gagal,kami dituduh nyerobot air. Mereka sudah lama dendam pada kami.Kami difitnah,masak kami dituduh membuat kekacauan,menghalanghalangi mereka menggali kuburan. Katanya ada suara menangis dari dalam tanah,katanya kami yang bikin.Masak ! Apa-apa kalau sudah marah,pasti kami jadi kambing hitam.Mereka menghina kami.Orang yang meninggal ini sangat kami hormati karenasudah memelopori membuat bendungan, walhasil sawah yang tadinya kering jadi subur lagi.Beliau mengajak pemuda pemuda bekerja keras,tapi mereka kok bilang almarhum itu bromocorah.Itu kan namanya tantangan lang sung.

SESEORANG

Lihat sekarang,Pak, mereka pugar lubang kuburan itu jadi tempat berziarah.Coba siapa yang tukang santet,kami atau mereka.

SESEORANG

Dan lagi,sesudah banyak orang berziarah ke mari mereka tambah sirik lagi,karena kami apaapa bisa lebih,sedang dia cuma bisa bikin kerusuhan.

SESEORANG

Sekarang sudah terlambat,sudah banyak yang mati.

SESEORANG

Tangkap mereka Pak !

SESEORANG

Tembak saja supaya jangan bikin kerusuhan lagi !

LURAH

Tenangkan pikiran dulu.Tidak gampang nembak orang ! Sabar !

ORANG TUA ITU SEKARANG BICARA.

ORANG TUA

(43)

terlalu sakit.Nyatanya melompong ,tidak digubris tidak ada yang datang membantu.Kami dilepas saja tidak dihitung.Baik.Di situ banyak urusan perang urusan besarbesar yang jauh lebih penting yang menyangkutan kehormatan bersama.Kami mengerti.Karena itu kami coba atasi sendiri.Kami tunggui lubang kubur ini,barangkali nantinanti datang gilirannya dilihat.Makanya kami pugar,supaya bisa jadi bukti nanti,jangan sampai kami dikira menipu.Ini betul betul terjadi.Mengapa ada suara menangis dari da lam tanah ? Mengapa ? Siapa yang menangis itu ? Me ngapa dia menangis terus ? mengapa menangis kepada kami,kenapa tidak menangis di kantor kelurahan saja atau di kota.Mengapa menangis di sini di depan kami yang bodoh yang sibuk banting tulang di lumpur cari makan ? Ah ? Mengapa ? Bukan kami saja,semua orang yang ziarah ke mari juga heran.Mereka kasihan pada kami,mereka kasih kami sumbangan dilalah kami bisa membuat jalan,mendirikan sekolah dan memperbaiki rumah ibadah yang sudah hampir runtuh.Kami pugar gerbang desa,pagar,rumah ibadah,tugutugu warisan leluhur dari hasil derma orangorang itu.Tibatiba kok dituduh lagi salah Ada permainan apa ini !

LURAH

Bertahuntahun menunggu ?

ORANG TUA

Bertahuntahun menangis coba, tapi dibiarkan saja.Berapa lama orang kuat menangis ? Apa suara tangisan ini enak didengar ?

LURAH

Masak ?

ORANG TUA

Masak bagaimana.Sudah banyak yang mati kok masih bilang masak.Gombal.Jangan anggap kami semua barang mati.Terlalu ! Jangan makan kami seirisseiris.Kalau mau telan saja satukaligus,jadi orang tidak perlu kesakitan ? Atau kurang keras,belum kedengaran sampai ke situ ?

SEMUA ORANG MENANGIS KERASKERAS.

LURAH

Astaga !

BU LURAH KELUAR.SUARA TANGIS TERUS TETAPI TEMPAT ORANG DESA I TU GELAP LAGI.

BU LURAH

Apa Pak,kok suka ngelamun sekarang.

LURAH

Gawat,kecolongan,kita harus ke sana sekarang ?

BU LURAH

(44)

LURAH

Coba dengar tidak ?

BU LURAH

Seperti ada bengung,apa suara mesin disel itu barangkali ?

( berseru )

Amatttt,mBok diselnya di matikan,sudah siang,hemat bensin !

HANSIP ( dari dalam dengan mulut penuh makanan ) Pak Amat lagi buang air Bu,sebentarrrr!

LURAH

Mereka perlu pertolongan.Kita sudah kecolongan. Aku harus ke sana sekarang !

BU LURAH

Tapi nanti ada rapat kan ?!

LURAH

Sudah banyak yang mati,ini sudah gawat !

BU LURAH

Ah masak,laporan biasanya ngawur,biar dicek Pak Amin dulu,nanti baru bagaimana begitu.Tak panggil kan,mereka sudah selesai makan,kok.

LURAH

Tidak.Aku harus ke situ sekarang.Sudah terlambat.

BU LURAH

Ada apa sebetulnya ?

LURAH

Kita kecolongan !

LURAH MENGAMBIL MOTOR DAN NAIK KE ATAS MOTOR.LANGSUNG MENGGENJOT

PEDAL BERKALIKALI TAPI TIDAK HIDUP.

LURAH

Motor baru kok sudah begini.

SUARA TANGIS MAKIN KERAS.

LURAH

(45)

BU LURAH

Amattttt,tolong matikan diselnya,berisik !

HANSIP ( dari dalam dan menggetak )

Amatttt ! Tinggal dulu sebentar,nanti sambung.Diseldisel matikan !

( kepada kawannya )

Disel apa ya ?

LURAH

Kalau aku lama tidak kembali,suruh Amat lapor dan kirim bantuan.Janganjangan ada kerusuhan.

BU LURAH

Ada kerusuhan di mana ?

TERDENGAR SUARA TANGIS ITU KEMBALI.

LURAH

Itu.Kalau orang sudah menangis seperti itu pasti gawat.

BU LURAH

Amatttt !

HANSIP ( dari dalam ) Amattttttt !

TIBATIBA SEMUA LAMPU MATI.GELAP.TERDENGAR SUARA ORANG MENANGIS JELAS SEKALI.LALU SUARA ORANG TUA.

ORANG TUA

Siapa itu,siapa itu yang menangis ? Jangan menangis terus,jangan menangis saja,berhenti,sudah berhenti sekarang.Siapa,siapa itu,jangan menangis lagi ! Jangan ganggu kamiterus,berhemtiiiii !

LAMPU HIDUP LAGI MENERANGI PAK LURAH DAN BU LURAH.

LURAH

Ya kan ?!

BU LURAH

Ya betul,ada yang menangis.Kasihan.Siapa Ya ?

LURAH

Makanya ke situ sekarang.

(46)

BU LURAH

Aku ikut saja Pak.

( naik ke boncengan )

BU LURAH BERPEGANGAN DI PINGGANG PAK LURAH.

LURAH

Tolong dorong dulu !

BU LURAH TURUN LAGI DAN MENDORONG MOTOR KELUAR,LALU TERDENGAR BUNYI MESINNYA HIDUP.KEDUA HANSIP MELONCAT DARI DAPUR MASIH MEME GANG GELAS DAN PIRING MENDENGAR SUARA MOTOR BERDENTAMDENTAM KA RENA KNALPOTNYA DICOPOT.

HANSIP

Lho,lho siapa itu iseng.

HANSIP

Hee,jangan mainmain ! Kurangajar,tidak bisa lihat motor nganggur ya. Amattttt ! Tak antemi baru kapok !

HANSIP

Amattt ! Tak lapor Bu Lurah ambrol kamu !

HANSIP

Harus diberi juga kancil satu itu.

HANSIP

Orang kampung memang kalau dikasih hati sedikit dia pikir semuanya oke.

HANSIP

Ini mental dan pendidikan juga.Gombal !

MOTOR MUNCUL LAGI.PAK LURAH MEMBONCENG BU LURAH.BERHENTI DAN MEMBUNYIKAN KLAKSON .KEDUA HANSIP TERKEJUT.

HANSIP

O pak lurah ! Lancar sekali nyetirnya pak !

BU LURAH ( dari atas boncengan sambil mengatasi bunyi motor ) Tolong Dik ambilkan selendang Ibu.

HANSIP

Apa Bu ?

BU LURAH

(47)

LURAH

Selendang !

HANSIP

Oh ! Baik.

( kepada kawannya )

Apa katanya ?

( terus masuk saja ,sambil meletakkan gelas )

HANSIP

Apa Bu ?

BU LURAH

Selendang ! Tas dan sandal ibu juga !

( sambil menunjuk kakinya )

HANSIP

Tas ? Kaki ibu,apa kaki ibu ?

BU LURAH

Sandal skol,skol,skol !

HANSIP

Apa Bu ?

LURAH

Skol !

HANSIP

Skol apa.Apa Pak ?

LURAH MEMATIKAN MESIN MOTOR,TAPI TEPAT PADAWAKTU ITU BU LURAH BER TERIAK.

BU LURAH

Skollllllll ! Sandal skollll !

( terkejut mendengar suaranya sendiri,lalu ngeplak pundak suaminya sambil mesem )

Habis nggak bilangbilang.

(48)

Anu Dik,tolong ambilkan selendang ibu di kamar tengah,tas yang hitam yang ada kacamatanya dan sandal skol.Ini

( mencopot sandal yang dipakainya )

tidak enak dipakai jalan jauh. Maaf ya.

( melempar sandal itu )

HANSIP MENARUH PIRING DAN MENANGKAP.SATU SATU MENGENAI MUKANYA.

BU LURAH

Oh maaf Dik.

HANSIP

Tak apaBu,baru sandal.

( kemudian masuk )

HANSIP YANG SATU LAGI BURUBURU KELUAR SAMBIL MEMBAWA SENAPAN ANGIN DAN SAYUR KOL.DIA MENYERAHKAN KEPADA LURAH.

LURAH

Buat apa bawa senjata,tidak perlu !

HANSIP

Katanya ibu tadi senapan dan kol,kol begitu saya dengar dari dalam.

BU LURAH

Bukan senapan,selendang.

( ketawa )

Skol,bukan kol.

HANSIP

Ya ini Bu ! ( memberikan kol )

BU LURAH

Skol !

HANSIP

Ini.

BU LURAH

(49)

HANSIP

Oh sandal !

( berteriak )

Skol Min.Skolll !

HANSIP YANG SATU LAGI MUNVCUL MEMBAWA TAS,SANDAL,SELENANG DAN SEBAGAINYA.

HANSIP

Takut nanti salah,saya bawa semua.

BU LURAH MEMILIH YANG DIPERLUKAN DAN MENGAMBALIKAN SISANYA. HANSIP

Bapak tidak perlu kacamata ?

LURAH

Tidak usah sudah sembuh.

BU LURAH

Lebih baik pakai,daripada nubruk sapi.Ambil Dik !

HANSIP ( mengeluarkan kaca mata dari sakunya ) Sudah siap,ini kan Pak ?

LURAH

O ya.

( mengambil kacamata dan memasang )

Sudah tua juga rupanya ini.

BU LURAH TIBATIBA TURUN.LALU HENDAK MASUK RUMAH.

BU LURAH

Sebentar,

LURAH

Apa lagi itu,nanti telat.

HANSIP

Perlu apa lagi Bu,biar saya ambil.

BU LURAH

(50)

HANSIP

Biar,biar saya ambil.

( langsung berlari ke dalam rumah )

BU LURAH

Sudah,sudah,jangan !

HANSIP

Biar saja Bu.

BU LURAH

Malu ah,masak mentangmentang bu lurah nyuruhnyuruh terus.

HANSIP

Tak apa Bu,biasa.Kami senang kok disuruh.

HANSIP ( muncul ) Helemnya ditaruh di mana Bu ?

LURAH

Di bawah kolong !

HANSIP ( sambil masuk ) Matttt di bawah kolong !

BU LURAH

Sebentar

( mau masuk )

LURAH

Ke mana lagi itu

BU LURAH ( berpikir tapi kemudian tak jadi ) Ya sudah.

HANSIP

Apa lagi Bu ?

BU LURAH

Anu,mau nelpon sebentar,biar tidak usah ditunggu

(51)

HANSIP

Sudah ada telepon sekarang Bu

HANSIP YANG SATU BERLARI DATANG MEMBAWA HELM.PAK LURAH LANGSUNG MENCOBA MEMAINKAN PEDAL MOTOR TAPI TAK HIDUPHIDUP.HANSIP MENYE RAHKAN HELM KEPADA BU LURAH.

HANSIP

Ayo dorong,Min !

KEDUA HANSIP MENDORONG,TAPI MOTOR TAK JALAN.

HANSIP

Remnya preikan dulu Pak !

MOTOR DIDORONG LAGI.HIDUP.SELENDANG BU LURAH JATUH.HANSIP YANG SATU MEMUNGGUT LALU MENGEJAR.YANG SATU LAGI HANYA MEMPERHATIKAN.

HANSIP

Remnya sudah hampir putus Pak !

HANSIP YANG LAIN MUNCUL SAMBIL TERENGAHENGAH. HANSIP

Apa ?

HANSIP

Kan remnya hampir putus.

HANSIP

Bukan itu.Bensinnya !

HANSIP

O ya !

( mau mengejar tapi ditahan kawannya )

HANSIP

Tadi mestinya !

HANSIP

Tapi bagaimana kalau berhenti di tengah hutan nanti ?

HANSIP

(52)

HANSIP

O ya ! Waduh ! Bagaimana ya ?

HANSIP

Sudah itu urusan nanti.Teruskan saja dulu.

MENGAMBIL PIRING YANG DILETAKKAN DI LANTAI LALU MENGULURKAN

PADA KAWANNYA.DIA SENDIRI MENGELUARKAN PISANG DARI SAKUNYA DAN MU LAI MENGUPAS.

HANSIP

Yang penting perut kenyang dulu !

TIBATIBA SUARA MOTOR KEDENGARAN LAGI.LALU LEWAT PAK LURAH,SUDAH MEMAKAI HELM MEMBONCENG BU LURAH.

HANSIP ( menyembunyikan pisang ) Businya Pak ! Hatihati businya !

BU LURAH MELAMBAI DAN MOTOR LEWAT.HANSIP MENGEJAR.TAPI TIBATIBA TERTEGUN KARENA TERDENGAR SUARA BERSORAK GALAK.HANSIP MUN

DUR KETAKUTAN.

HANSIP

Ada apa ?

HANSIP

Dengar tidak ?

HANSIP

Knalpotnya dilepas kan ?

HANSIP

Dengar !

TERDENGAR SUARA ORANG BANYAK MENANGIS.PERLAHANLAHAN KELOMPOK ORANG DESA ITU KELIHATAN LAGI BERSINGGUNGAN DENGAN KEDUA HANSIP.

HANSIP

Ada yang menangis.

HANSIP ( sambil makan mulutnya penuh ) Apa ? Siapa yang menangis ?

( terus makan )

HANSIP

(53)

HANSIP

Suara disel ? Amatttt !

HANSIP YANG SATU MEREBUT PIRING UNTUK MENEPIS SEBUAH BATU YANG TERLEMPAR DARI ORANG ORANGORANG DESA.SEPERTI TERJADI DENGAN LU

RAH KELOMPOK ORANG DESA DAN HANSIP ITU SALING MEMASUKI.

HANSIP

Siap Min ! Bahaya ini !

HANSIP

Kalau sedang makan mesti ada bahaya terus. Apa sih ?

( merebut kembali piring )

CAHAYA TERANG MENIMPA ORANGORANG DESA

HANSIP

Itu ! Astaga ! Mereka !

ORANGORANG DESA ITU SEKARANG TIDAK MENANGIS LAGI, TAPI GALAK,MEMBAWA SENJATASENJATA MENGANCAM.MEREKA MEMANDANGI KEDUA HANSIP ITU DENGAN MARAH.

SESEORANG

Itu dia !

SESEORANG

Tampangnya tidak berubah.Monyet !

SESEORANG

Biar pakai kumis,kami ingat ! Pengacau !

SESEORANG

Heee kampret ! Kamu yang dulu itu kan ! Sekarang pakai pici,tapi kami tahu belang kamu !

SESEORANG

Mengaku saja !

HANSIP

Mengaku apa ?

HANSIP

Jangan ceroboh Min,lebih baik diam.

(54)

Purapura,dasar.Potong saja !

SESEORANG

Kami sudah banyak dimakan,sekarang kami tidak takut makan orang.

SESEORANG

Kolonial ! Lapor ! Lapor ! Tapi kamu biar saja orang gontokgontokan.Kamu enakenak makan di sini di situ kami menangis !

HANSIP ( berbisik )

Telantelan cepat ! Jangan ngunyah terus !

HANSIP MEMEMEGANG MULUTNYA,BERBALIK HENDAK MEMBUANG MAKANAN YANG ADA DI MULUTNYA,TAPI SETELAH BERPIKIR CEPATCEPAT MENELAN LAGI.

SESEORANG

Makan melulu pantas laporan tidak masuk !

SESEORANG

Ini dia Pak.Betul ini orangnya yang dulu itu,hajar saja !

HANSIP YANG MASIH MAKAN ITU KESELEK. HANSIP

Tenang Min !

HANSIP ITU KESELEK.

SESEORANG

Apa kamu ! Menantang ya !

HANSIP ITU KESELEK.

SESEORANG

Bangsat,menantang !

HANSIP KESELEK.

HANSIP

Tenang,tenang.

SESEORANG ( menirukan )

Huk apa ! Kamu kira sekarang kami takut ?

HANSIP KESELEK.

(55)

Diam ! Jangan purapura keselek,bilang saja takut. Sekarang kalau sudah ketahuan,purapura sakit !

HANSIP

Kamu kenapa ?

HANSIP

Tidak apaapa. Huk !

( keselek lagi )

ORANGORANG ITU BERSORAK DENGAN MARAH.KEDUA HANSIP MUDUR.SALAH SE ORANG DESA MUNCUL MEMBAWA SEPEDA HANSIP DAN MENDORONGNYA KE ARAH HANSIP ITU.SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA SEPEDA JALAN SENDIRI MENCARI

TUANNYA.HANSIP CEPAT MENANGKAP SEPEDA ITU.ORANG TUA MUNCUL.

ORANG TUA

Ya,ambil barang kamu.Kami tidak butuh sepeda. Kami perlu perhatian.

SESEORANG

Ayo keselek lagi,tak kepruk biar pecah kepalanya !

ORANG TUA

Sudah,sudah cukup.Lihat dia sampai terkencing ëëë kencing ketakutan.

HANSIP ( melirik kawannya ) ya betul ?

HANSIP ( memegang celananya )

Ini basah kena minuman tadi bukan takut.Huk !

( keselek lagi )

HANSIP

Diam !

ORANG TUA

Apa memang termasuk tugas kalian kencing di celana ketakutan kalau diminta pertangunganjawab ? Ya atau tidak ?

HANSIP

Dijawab tidak ?

HANSIP

Biar dulu sampai dua kali ditanya.

(56)

Ya atau tidak ? Apa termasuk tugas kalian untuk menerima laporan kami dan kemudian menyemir jadi kabur persoalannya,sampai kami menunggu bertahun-tahun putus asa,sampai pak lurah datang sendiri menyaksikan ke lapangan,padahal sudah terlambat,sekarang nasi sudah jadi bubur. Ya atau tidak ?

SESEORANG

Ya ! Ngaku saja !

SESEORANG

Ya atau tidak ?

HANSIP ( berbisik )

Pertanyaannya diubahubah,kita jadi bingung .

HANSIP

Bilang saja ya.Kelihatannya galak,kalau bilang tidak pasti hancur kita.

( ketawa mencoba menggantsuasana )

Ya.

SESEORANG

Jangan ketawa !

( melempar )

ORANG TUA

Kalau sudah kepepet,kalau mau mengelak kamu pasti ketawa.Begitu latihannya ya ? Bencong ! Sekarang bisa naik motor,sudah pakai sepatu baru,makan terus,kami di situ gontokgontokan,menunggu kamu. Yang ada cuma sepeda gembos begitu.Sekarang datang lagi yang lain.Susah payah kami nahan tangis,sampai diganjal batu,baru mulut ini berhenti sesegukan.Pelanpelan kami membangun sendiri.Sekarang kami sudah punya jalan.Punya sekolah.Pemuda-pemuda ini tidak buta huruf lagi.Sudah banyak yang bisa bahasa Inggris.Eeeee tahutahu ada penyakit lagi !

HANSIP ( tak sengaja ) You spik Inglis ?

HANSIP

Jangan ceroboh,Min !

ORANG TUA

Yes. Kami sudah maju sekarang.Lihat pakaian anakanak ini.Tidak ada lagi yang pakai bakiak.Semua pakai sepatu

(57)

banyak yang pakai sandal skol.

HANSIP

Seperti bu lurah dong.

SESEORANG

Ya.Biar dianggap anak haramjadah,tapi terus hidup tidak menetek seperti kamu makan gaji buta !

SESEORANG

Coba dari dulu dilepas sudah lama makmur !

SESEORANG

Ikut kamu jadi bodoh.Sudah habis pantat nunggu bantuan datang,eeeee tahutahu enakenak makan.Tai !

ORANG TUA

Lihat pakaian anakanak ini.Berkat kerja keras,kami tidak lagi cuma pakai sarung.Semuanya sudah pakai celana jin.Wanitawamita juga sudah biasa po tong rambut dan pintar pakai celana.Apa namanya jengki ?

( kepada penonton )

Betul ,ini bukan ditambahtambah.Kami bukan orang udik lagi.Lihat saja,apa orang udik seperti ini ?

SESEORANG

Kami bukan petani,kami sudah bebas !

HANSIP

Jadi sudah berhenti bertani sekarang ?

SESEORANG

Buat apa lagi,tidak perlu !

ORANG TUA ( tertawa )

Bencana membawa mukjizat.Tuhan Maha Besar.Kami pugar lubang kuburan itu.Ratusan,ribuan orang berziarah tiaphari.Meladeni mereka saja sudah habis waktu kami.Sekarang kami punya banyak losmen,restoran,kami punya bioskop,juga disko.Semua orang hidup layak sekarang,tidak ter gantung dari air.Kami punya harga diri sekarang !

KELOMPOK ORANG DESA ITU KEMBALI KELIHATAN SEBAGAI SATU KELOMPOK YANG TERDIRI DARI KEDUA KELOMPOK YANG DULU DIHADAPI OLEH HANSIP ITU.MEREKA SAMASAMA MENUMPAHKAN PERASANNYA PADA HANSIP

SESEORANG

(58)

SESEORANG

Bromocorah ! Kamu fitnah kami !

ORANG TUA

Sekarang baru kamu laporkan,baru kamu tudingtuding di situ ada ini di situ ada itu.Baru kamu GembarGembor Sampai Pak Lurah Datang.Sampai WartawanWartawan JepratJepret.Baru kamu berkoarkoar iri melihat rezeki kami,kamu fitnah,kamu potong lagi hidup kami.Kamu bajingan ! Kamu tidak punya perasaan ! Kamu perampok ! Kamu siksa kami semua seirisseiris menurut enak perut kamu sendiri. Ini terlalu sakitttttt.Remukkkkkk !

SEMUA ORANG BERSORAK GALAK.KEDUA HANSIP ITU GEMETAR KETAKUTAN.

HANSIP

Aku tidak ngerti,ini urusannya tinggi sekali.

HANSIP

Tapi ini sepeda kita kan ?

HANSIP

Betul.

HANSIP

Kalau begitu semua itu juga betul.

HANSIP

Betul bagaimana ? Memang betul.Semuanya betul !

HANSIP

Jadi bagaimana ?

HANSIP

Apanya bagaimana ?

TERDENGAR SUARA MOTOR.

HANSIP

pak lurah ! laporkan pada pak lurah !

TERDENGAR SUARA MOTOR PAK LURAH.ORANGORANG TERTEGUN DAN MENEPI LALU MEMPERHATIKAN SUARA MOTOR ITU BATUKBATUK SEPANJANG JALAN NYARIS MOGOK KARENA BUSINYA KOTOR.SUARA MOTOR MAKIN DEKAT.ORANG DESA ITU MUNDUR BERSIAPSIAP MENERIMA KEMUNGKINAN.

HANSIP

Kita harus laporkan ini !

(59)

Ya,mesti,sebelum terjadi apaapa.

HANSIP

pak lurah dan bu lurah tidak tahu orangorang itu sudah kesetanan.

HANSIP

kalau begitu lebih baik susul pak lurah

KEDUANYA MENAIKI SEPEDA.BONCENGAN.TAPI TERNYATA BANNYA KEMPES.TER PAKSA SEPEDA DIPIKUL DAN MEREKA BERLARI MENYUSUL KE ARAH PAK LU RAH PERGI TADI.SEMENTARA ITU PAK LURAH MUNCUL DENGAN MOTORNYA NYA BERSAMA BU LURAH.ORANGORANG DESA ITU MUNDUR.BU LURAH LON CAT SEBELUM MOTOR BERHENTI.IA TERJEREMBAH TAPI DENGAN TENANG KEMU DIAN BERDIRI LAGI.PAK LURAH TAK TAHU,TENANG TERUS,TAPI KEMUDIAN

KEMBALI.DIA TERKEJUT MELIHAT ISTRINYA.

LURAH

Lho kok bisa duluan.

BU LURAH ( tertawa )

Makanya jangan menganggap enteng wanita.Parkir dulu,mereka sudah menunggu.

PAK LURAH MEMARKIR SEDANGKAN BU LURAH MENGHADAPI ORANGORANGITU.

BU LURAH

Apa kabar sedereksederek semua ?

ORANG TUA

itu bu lurah ?

IBU LURAH

Betul.Apa kabarnya ?

ORANG TUA

Baik Bu.

BU LURAH

Tidak kurang sesuatu apa ?

ORANG TUA

Tidak

BU LURAH

Hujan cukup tahun ini ?

(60)

Hujan apa ?

BU LURAH

Tidak kesulitan air lagi ?

ORANG TUA

Kesulitan air ?

PAK LURAH SAMPAI.IA MENDENGAR JUGA PERCAKAPAN ITU.

LURAH

O,ini bukan desa yang kesulitan air itu.Ini desa yang menghasilkan beras terbaik sepanjang tahun. Panen raya lagi tahun ini Pak ?

ORANG TUA

Panen apa ?

LURAH

Ya kan ? Panen raya ?

SESEORANG ( berbisik )

Pak Lurah mungkin belum tahu kita sekarang.

ORANG TUA

Panen apa Pak ? Kami berhenti panen.

LURAH

Lho kenapa ?

ORANG TUA

Puluhan tahun bapak tidak pernah ke mari lagi. Pohon kelapa yang bapak tanam dulu sudah disambar petir.

BU LURAH

Oh kasihan.

LURAH

Barangkali terlalu tinggi,tanah di sini memang subur sekali.

ORANG TUA

Kami tidak buta huruf lagi

LURAH

Bagus berarti pertanian bisa ditingkatkan dengan bahanbahan bacaan.

BU LURAH

(61)

SESEORANG

Itu disko Bu.

BU LURAH

O disko ? Tempat goyanggoyang ?

( menggoyang tubuh sambil tertawa )

LURAH

Apa ada waktu ? Tidak sibuk di sawah ?

BU LURAH

Ya,ya apa nanti sapinya tidak lupa diangon.

( ketawa )

Maaf lelucon saja

SESEORANG

Wah menganggap enteng ini.

ORANG TUA

Kami sudah mulai pakai bahasa Inggris sekarang !

LURAH ( tertawa )

Kami heran.Waktu jalan ke mari tadi kok tidak kelihatan ada sawahsawah lagi. Memang biasanya begitu.Petani yang sungguhsungguh berhasil tidak memperlihatkan ketaniannya.Ya biasabiasa saja,begitu,tidak over akting.Tapi kenyataannya kenyatannya joto !

( memperlihatkan jari jempolnya )

Ya kan ?!

BU LURAH

Seperti padi,makin berisi makin merunduk.

ORANG TUA

Petani apa Pak ?

BU LURAH

Apa sudah dicoba memakai bibit unggul ?

LURAH

Penyakit ingus yang menyerang sapi sudah tidak mengganggu lagi,kan ? Ada sebetulnya bibit sapi unggul yang bisa dilihat gambarnya di kelurahan kalau memang diperlukan akan kami bantu

(62)

Kami tidak perlu sapi !

IBU LURAH

Tidak harus beli,diberikan cumacuma untuk semua petani.

SESEORANG

Kami bukan petani !

BU LURAH

Ah jangan begitu,betul cumacuma !

SESEORANG

Kami bukan petani !!!!

LURAH ( tertawa )

Anu,apa ada kesulitan selama musim tanam tahun ini ?

ORANG TUA

Tidak ada waktu lagi buat mikir musim tanam.Kita sibuk.Bergini,supaya jangan terlanjur menanyakan halhal yang lucu,kok jadi ngalorngidul begitu, kami semua di sini sudah berhenti bertani.Sekarang kami berwiraswasta.Bapak lihat sendiri pakaian kami,tidak kena lumpur lagi.Di sini sudah tidak ada yang mau bergaul dengan sapi.Kami sudah maju. Lihat baikbaik ini manusia baru,kami tidak takut lagi .Kami punya harga,kami tidak tergantung lagi dari air lumpur,kami sudah kaya sekarang !

BU LURAH

Betul ? Wah senang dong

LURAH

Tidak bertani lagi ?

SESEORANG

Buat apa ?

LURAH

Bagaimanabisa hidup ?

ORANG TUA

Makanya dengar apa yang saya katakan.Kami berwira swasta.Ada yang dagang,ada yang jadi gaid,ada yang nyupir,ada yang menyewakan penginapan.Macammacam pokoknya,halal !

LURAH

O sudah ganti haluan ?

ORANG TUA

Referensi

Dokumen terkait

Akankah esok kembali ,aku masih kau beri kehidupan yang berarti?. Wahai dunia dan

Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 37 MENYUSUI DENGAN PELAKSANAAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA TARAI BANGUN WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBANG

Dapatan menunjukkan bahawa pencapaian skor responden kumpulan eksperimen dalam ujian penulisan karangan lebih tinggi (M=82.40, SP=4.91) berbanding dengan pencapaian kumpulan

M eteorologi mengenal sistem skala dalam melakukan sebuah analisis. Skala global merupakan skala meteorologi yang paling luas. Skala global dapat mempengaruhi fenomena meteorologi

Judi Pat#l#gis ditandai dengan judi maladaptif yang erulang dan menetap dan menimulkan masalah ek#n#mi serta gangguan yang signifikan di dalam fungsi  priadi,

“Analisis Pngaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar, Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK), Serta implikasinya Pada Pembiayaan Mudharabah

Hubungan Self-Efficacy dengan Prestasi Bahasa Inggris di Kelas Conversation (Penelitian pada Kursus Bahasa Inggris ILP).. Unika Atma Jaya,

jantung pada dinding dada.Batas bawahnya adalah garis yang menghubungkan sendi kostosternalis ke-6 dengan apeks jantung... FISIK DIAGNOSTIK JANTUNG DAN