IBU LURAH Betul.Apa kabarnya ? ORANG TUA Baik Bu. BU LURAH
Tidak kurang sesuatu apa ?
ORANG TUA
Tidak
BU LURAH
Hujan cukup tahun ini ?
Hujan apa ?
BU LURAH
Tidak kesulitan air lagi ?
ORANG TUA
Kesulitan air ?
PAK LURAH SAMPAI.IA MENDENGAR JUGA PERCAKAPAN ITU.
LURAH
O,ini bukan desa yang kesulitan air itu.Ini desa yang menghasilkan beras terbaik sepanjang tahun. Panen raya lagi tahun ini Pak ?
ORANG TUA
Panen apa ?
LURAH
Ya kan ? Panen raya ?
SESEORANG ( berbisik )
Pak Lurah mungkin belum tahu kita sekarang.
ORANG TUA
Panen apa Pak ? Kami berhenti panen.
LURAH
Lho kenapa ?
ORANG TUA
Puluhan tahun bapak tidak pernah ke mari lagi. Pohon kelapa yang bapak tanam dulu sudah disambar petir.
BU LURAH
Oh kasihan.
LURAH
Barangkali terlalu tinggi,tanah di sini memang subur sekali.
ORANG TUA
Kami tidak buta huruf lagi
LURAH
Bagus berarti pertanian bisa ditingkatkan dengan bahanbahan bacaan.
BU LURAH
SESEORANG
Itu disko Bu.
BU LURAH
O disko ? Tempat goyanggoyang ? ( menggoyang tubuh sambil tertawa )
LURAH
Apa ada waktu ? Tidak sibuk di sawah ?
BU LURAH
Ya,ya apa nanti sapinya tidak lupa diangon. ( ketawa )
Maaf lelucon saja
SESEORANG
Wah menganggap enteng ini.
ORANG TUA
Kami sudah mulai pakai bahasa Inggris sekarang !
LURAH ( tertawa )
Kami heran.Waktu jalan ke mari tadi kok tidak kelihatan ada sawahsawah lagi. Memang biasanya begitu.Petani yang sungguhsungguh berhasil tidak memperlihatkan ketaniannya.Ya biasabiasa saja,begitu,tidak over akting.Tapi kenyataannya kenyatannya joto !
( memperlihatkan jari jempolnya ) Ya kan ?!
BU LURAH
Seperti padi,makin berisi makin merunduk.
ORANG TUA
Petani apa Pak ?
BU LURAH
Apa sudah dicoba memakai bibit unggul ?
LURAH
Penyakit ingus yang menyerang sapi sudah tidak mengganggu lagi,kan ? Ada sebetulnya bibit sapi unggul yang bisa dilihat gambarnya di kelurahan kalau memang diperlukan akan kami bantu
Kami tidak perlu sapi ! IBU LURAH
Tidak harus beli,diberikan cumacuma untuk semua petani.
SESEORANG
Kami bukan petani !
BU LURAH
Ah jangan begitu,betul cumacuma !
SESEORANG
Kami bukan petani !!!!
LURAH ( tertawa )
Anu,apa ada kesulitan selama musim tanam tahun ini ?
ORANG TUA
Tidak ada waktu lagi buat mikir musim tanam.Kita sibuk.Bergini,supaya jangan terlanjur menanyakan halhal yang lucu,kok jadi ngalorngidul begitu, kami semua di sini sudah berhenti bertani.Sekarang kami berwiraswasta.Bapak lihat sendiri pakaian kami,tidak kena lumpur lagi.Di sini sudah tidak ada yang mau bergaul dengan sapi.Kami sudah maju. Lihat baikbaik ini manusia baru,kami tidak takut lagi .Kami punya harga,kami tidak tergantung lagi dari air lumpur,kami sudah kaya sekarang !
BU LURAH
Betul ? Wah senang dong
LURAH
Tidak bertani lagi ?
SESEORANG
Buat apa ?
LURAH
Bagaimanabisa hidup ?
ORANG TUA
Makanya dengar apa yang saya katakan.Kami berwira swasta.Ada yang dagang,ada yang jadi gaid,ada yang nyupir,ada yang menyewakan penginapan.Macammacam pokoknya,halal !
LURAH
O sudah ganti haluan ?
ORANG TUA
BU LURAH
Kaum wanitanya bagaimana ?
SESEORANG
Sudah mulai ada yang jad pergawati.
BU LURAH
O,syukurlah.
ORANG TUA
Setelah gelap terbit matahari.Masak orang jadi petani terusterusan.Gantian sekarang !
SESEORANG
Apa kami tidak boleh pintar ?
SESEORANG
Apa hanya orang kota yang boleh kaya.
BU LURAH
Justru orang kota banyak yang kere. ( tertawa )
SESEORANG
Yang adil dong dikit !
ORANG TUA
Siapa bilang kami tidak boleh menentukan hidup kami menurut selera kami,daripada disantet,di tuduh memfitnah.Orang menggali kubur baikbaik tahutahu ada suara dari dalam tanah,kita tidak ta hu apaapa tahutahu dituduh memakai blekmejik,ini serba salah,kami kikuk hidup dalam rimba basabasi dan curiga garagara rezeki seret.Buat apa harus harus gontokgontokan soal kecil sampai nyawa hilang,lebih baik tukar haluan dan hidup bebas seperti ini.Ini hak kami,jangan dipersoalkan ini !
BU LURAH
O,tidak,kami justru ikut bangga kalau ada kemajuan seperti ini.
LURAH
Apa yang sudah terjadi sebetulnya
ORANG TUA
Apa yang terjadi ? Apa bapak tidak terima laporan dulu ?
LURAH
Laporan apa ?
Laporan apa ??
MEREKA BERPANDANGPANDANGAN.ORANG TUA ITU MUNDUR.YANG LAINLAIN IKUT.BEBERAPA MENGELUARKAN KOMENTAR DALAM BAHASA DAERAH DAN SEKALISEKALI BAHASA INGGRIS
ORANG TUA
Laporan apa ! Darah tumpah siasia di sini.Kami semua menangis sampai mati.Tidak ada yang tahu,
tidak ada yang mendengar,tidak ada yang mencatat, tidak ada yang peduli,kita dibuang,kita sudah tidak dihitung.Kamu dengar ? Kamu tidak dihitung ! Kamu anak haram jadah !
SEMUA ORANG MEMEKIK BERSAMASAMA.
SESEORANG
Apa Saja Kerjaan OrangOrang Di Situ.Hansipnya Siang Malam Lewat Di Sini Minta Rokok.Tapi Orang sudah bengkok di situ belum tahu apaapa. Ini mau bunuh orang !
( mengumpat dalam bahasa daerah )
SEMUA RIBUT MENGUMPAT DALAM BAHASA DAERAH.SALAH SATU MELEMPAR BATU KENA BADAN PAK LURAH.
LURAH ( tibatiba meledak marah dengan tak terduga )
Diam ! Jangan menghasut !
BU LURAH ( berbisik ) Pak sabar,sabar
LURAH
Ini semua salah !
ORANG TUA
Salah Bagaimana Pak Lurah !
LURAH
Jangan putarbalik soal,jangan cobacoba bikin onar.Kamu membesarbesarkan persoalan.Ini jahat !
SESEORANG
Jahat ? Siapa yang jahat.
SESEORANG
Kami difitnah,kami diganggu,kami dipancingpancing kami yang diadu domba,kami selalu yang dijadikan bulanbulanan.
SESEORANG
Kami tidak mau diinjak lagi. ( ngumpat bahasa daerah )
LURAH
Diam kau salah !
BU LURAH
Pak tenang,tenang Pak
LURAH
Kamu keblinger.
ORANGORANG ITU BERTERIAK KALAP TAPI ORANG TUA MENENANGKAN.
ORANG TUA
Tenang,tenang jangan. ( Pada Lurah )
Keblinger bagaimana ? Karena pintar sekarang,kami dianggap keblinger
LURAH
Sejak tadi,sejak tadi ( sesak nafas )
BU LURAH
Sudah Pak jangan diladeni,kita urus ini nanti,mereka sedang marah. ( maju ) Begini ya,bapak mendapat laporan
( Kepada Lurah )
betul ada laporan kan ya Pak ? Di sini sudah maju,jadi bapak datang ke mari ternyata memang sudah maju betul.Sudah banyak ada turis,jalanjalan lebar,sudah mulai ada mobil,apa sudah ada yang punya telepon dan sebagainya,itu bagus.Hanya saja,kalau kami boleh meminta,saya sebagai wanita minta jangan sampai kemajuan itu membawa akibatakibat buruk. Misalnya,jangan sampai ada judi,halhal yang berbau maksiat dan hal-hal yang dilarang oleh agama.Misalnya,mengapa kita harus membenarkan adanya santet,aduh !
( Bu Lurah Menjerit Kena Lempar )
LURAH
ORANG TUA
He siapa itu,jangan mengacau ?
LURAH
Gila ! Orang bicara baikbaik kamu lempari batu !
BU LURAH
Bukan batu ini,tai !
LURAH
Astaga ! Tai ? Bu lurah bicara baikbaik kamu lempar tai ?
SESEORANG
Habis kalau batu nanti sakit !
LURAH
Dilempar tai lebih sakit dari mati !
SESEORANG
O mau batu ? Boleh . ( langsung melempar )
ORANG TUA MENCOBA MENCEGAH TAPI BATU SUDAH MELAYANG.PAK LURAH BER KELIT DAN BU LURAH KENA LAGI LALU MENGADUH KERAS.
LURAH
Terlalu ! Kamu semua sudah bejat !
( Hendak merogoh pistolnya tapi bu lurah segera memeluk
BU LURAH
Tak apa,tak apa Pak.Tidak sakit kok,cuma bengkak sedikit.Jangan,jangan.
LURAH
Mereka harus dikasih pelajaran. ( berteriak )
Jangan sewenangwenang !
ORANG TUA
Maaf Pak,tidak sengaja !
LURAH
BU LURAH
Tak apa !
( kepada semua )
Sudahlah,kita anggap semua ini tidak sengaja.
LURAH
Tapi bengkak sebesar telor itu bagaimana nanti didepan arisan,bisabisa dikira kamu dipukul suami.
BU LURAH
Tidak apa.itu resiko jadi bu lurah.
( kepada penonton yang bertepuk tangan,kalau ada )
Jangan tepuk tangan dulu,sebentar lagi saya akan membalas. ( meneruskan )
Baiklah,mari kita anggap semua ini tidak pernah terjadi.Kalau semua kejadian kita rasakan kita akan cakarcakaran terus.
( Lurah mau bicara )
Sudah toh Pak,diam dulu,yang sakit kan saya.Sudah jadi kewajiban bapak dan ibu untuk me nanggung beban kalian semua,itu sebabnya kalian memilih kami.Jadi yah tidak ada apaapa.Ini biasa. Sekarang
( kepada suaminya ) mari kita pulang.
( Bu lurah hendak berbalik ke tempat motor ) Mari lupakan semua ini,ini semua resiko.Ayo. ( Tibatiba tersungkur,cepat ditangkap lurah )
LURAH
Ya Tuhan,ini biadab. Lihat hasil perbuatan kalian.
BU LURAH ( menolakkan pegangan ) Sudah saya tak apaapa
( berusaha berdiri sendiri dan agak sempoyongan )
Ini menyalah gunakan kebaikan.Jangan dikira aku diam karena takut.Aku diam lantaran kasihan. Dari tadi aku nahannahan perasaan,lihat kamu semua sudah melakukan maksiat,demoralisasi, memelihara berhala, berkhianat pada citacita kita yang luhur, kamu sudah keluar dari aturan kelayakan.Kita bikin samasama aturan,kamu injakinjak sendiri,kamu membangun kesenangan kamu sendiri di atas nasib orang lain. Ini neraka !
ORANG TUA
Dari neraka,memang semuanya kelihatan sama !
LURAH
Lihat ! Lubang kuburan dipugar dijadikan berhala.Ini ilmu hitam !
ORANG TUA
Apa bedanya hiam dan putih.Apa artinya hitam kalau yang hitam ini membuat kami hidup.Ini memang hitam,ini memang neraka tapi ini yang sudah membuat kami jadi putih.
TIBATIBA SUARA TANGIS ITU TERDENGAR LAGI.SEMUA TERKEJUT.LURAH MENDEKAT KE BANGUNAN ITU DENGAN CRIGA.TANGIS TAMBAH KUAT.LURAH MULAI MARAH BESAR.
LURAH
Bongkar itu ! Bongkar ! Itu santet !
LURAH MEREBUT TONGKAT DARI SALAH SEORANG PENDUDUK.ORANG
ITU MAU MELAWAN TAPI ORANG TUA ITU MENCEGAH.DUA ORANG WARTAWAN YANG SEJAK SEMULA BERGABUNG DENGAN KELOMPOK ITU,MELONCAT TAK ME NYEMBUNYIKAN LAGI IDENTITASNYA,BERSIAP MENGABADIKAN.
SESEORANG ( kacau ) Setan ! Setan !
( Mau Membentot Lurah )
ORANG TUA
Biar,biar !
( memukul orangorang supaya tenang )
BU LURAH
Jangan Pak !
LURAH MENGOBRAKABRIK BANGUNAN ITU SAMPAI BERANTAKAN.ORANGO RANG ITU MAU MENCEGAH TAPI ORANG TUA MELARANG.WARTAWAN
MENGABDIKAN DENGAN KAMERA MEMAKAI LAMPU PIJAR.
SESEORANG
ORANG TUA
Biar !
( menahan orangorang itu )
LURAH MENARIK KAIN PUTIH YANG MENGELILINGI BANGUNAN ITU DAN ME NGAMUK,MELEMPARKANNYA SEHINGGA KAIN ITU BERSERAKAN.TERNYATA DI DALAMNYA BERGANTUNGAN KEPALAKEPALA MANUSIA.SEMUA ORANG MENJE
RIT, DITAHAN SI TUA.BU LURAH JATUH PINSAN.LURAH TERTEGUN DAN MUNDUR.