• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA HASIL BRADY WALL-VOLLEY TEST DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI PADA SISWA SMK 1 SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA HASIL BRADY WALL-VOLLEY TEST DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI PADA SISWA SMK 1 SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA HASIL BRADY WALL-VOLLEY TEST DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI PADA

SISWA SMK 1 SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN

Oleh

ADE IBRAMSYAH

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara hasil Brady Wall-Volley Test dengan keterampilan bermain Bolavoli pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler Bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kedua variabel dengan sampel penelitian adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler Bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan yang berjumlah 32 orang. Untuk teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan proses penilaian (tes) menggunakan instrumen Brady Wall-Volley Test dan instrument penilaian keterampilan teknik dasar bermain Bolavoli menggunakan tes Theng K.H. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Carl Pearson atau Product Moment.

(2)

HUBUNGAN ANTARA HASIL BRADY WALL-VOLLEY TEST DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI PADA

SISWA SMK 1 SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN

Oleh

ADE IBRAMSYAH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

HUBUNGAN ANTARA HASIL BRADY WALL-VOLLEY TEST DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI PADA

SISWA SMK 1 SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN

(Skripsi)

Oleh

ADE IBRAMSYAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Servis Lengan Bawah ... 14

2. Servis Lengan Atas ... 14

3. Jump Service ... 15

4. Passing Bawah ... 16

5. Passing Atas ... 18

6. Smash ... 19

7. Block ... 21

8. Bentuk Brady Wall-Volley Test . ... 31

9. Diagram Batang Hasil Brady Wall-Volley Test ... 39

(5)

DAFTAR ISI

A. Pengertian Ekstrakurikuler ... 7

B. Prinsip-Prinsip Latihan ... 8

C. Sejarah Bolavoli ... 9

D. Bermain Bolavoli ... 11

E. Teknik-Teknik Bermain Bolavoli ... 13

F. Melatih Keterampilan Bermain Bolavoli ... 22

G. Cara Mengukur Keterampilan Bolavoli ... 24

H. Kerangka Pikir ... 25

I. Hipotesis ... 25

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 27

A. Metode Penelitian... 27

B. Variabel Penelitian ... 28

C. Definisi Operasional Variabel ... 28

D. Populasi dan Sampel ... 28

2. Variabel Keterampilan Bermain Bolavoli ... 39

3. Pengujian Hipotesis ... 41

(6)

V. SIMPULAN DAN DARAN ... 44

A. Simpulan ... 44

B. Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Nama Siswa ... 47

2. Hasil Tes Brady Wall- Volley Test ... 48

3. Hasil Tes Keterampilan Bermain Bolavoli ... 49

4. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi ... 51

5. Tabel Kerja Korelasi Hasil Brady Wall-Volley Test Dengan Keterampilan Bermain Bola Voli... 53

6. Tabel Kerj Uji t Pengaruh Brady Wall-Volley Test Keterampilan Bermain Bolavoli ... 56

7. Tabel Harga Kritik Dari r Product-Moment... 58

8. Tabel Uji t ... 59

9. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ... 60

10. Surat Izin Penelitian ... 65

11. Surat Keterangan Penelitian Dari Sekolah ... 66

12. Kartu Kendali Bimbingan Skripsi ... 67

13. Daftar Hadir Seminar Proposal ... 68

14. Daftar Hadir Seminar Hasil ... 69

(8)

DAFTAR TABEL

(9)

MOTTO

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap

kita jatuh (Confusisus)

Jangan pernah berhenti untuk bermimpi, karena

tak ada yang mustahil selama mau berjuang untuk meraihnya

(Ade Ibramsyah)

You never change if you never try Do it your own way by yourself

Don’t give up ang be a weak until we die Try to the best things what you got

(10)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. H. Sudirman Husin, M.Pd …………

Sekretaris : Drs. Surisman, S.Pd, M.Pd …………

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes …………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(11)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ade Ibramsyah NPM : 0713051027

Tempat Tanggal Lahir : Srisawahan, 12 Februari 1990

dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Hubungan Antara Hasil Brady Wall-Volley Test Dengan Keterampilan Bermain Bolavoli Pada Siswa SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan”adalah benar hasil karya penulis, bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain. Dan jika dikemudian hari ternyata ada hal yang melanggar dari ketentuan akademik universitas maka saya bersedia bertanggung jawab dan disanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, atas perhatiannya terimakasih.

Bandar Lampung, 8 November 2012

(12)

PERSEMBAHAN

Penulis mempersembahkan karya terbaik ini kepada

Ibu dan Ayah yang sangat penulis sayangi yang telah memberikan dukungan dan motivasi baik secara mental, spiritual dan materi sehingga penulis dapat

mencapai cita-cita dan menjadi yang terbaik hingga nantinya bisa membanggakan Ibu dan Ayah.

Seluruh Pak lek da Bu’lek ku serta Sepupuku (Ferdi, Wisnu, Wawan, Halik,

Irena, dan Faris) yang penulis sayangi, terima kasih atas segala perhatian dan motivasinya sehingga membuat penulis menjadi kuat dan tegar untuk

berusaha memberikan karya terbaik ini.

My love “Eka Febriani” terima kasih atas perhatian, kasih sayang dan

kesabarannya yang telah diberikan serta dorongan dan semangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini, semoga engkau pilihan yang terbaik untukku

dan masa depanku.

Almamater-ku FKIP Unila,

(13)

Judul Skripsi : HUBUNGAN ANTARA HASIL BRADY WALL- VOLLEY TEST DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI PADA SISWA SMK 1 SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN

Nama Mahasiswa : Ade Ibramsyah

Nomor Pokok Mahasiswa : 0713051027

Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Sudirman Husin, M.Pd. Drs. Surisman, S.Pd, M.Pd NIP 19581021 198503 1 003 NIP 19620808 198901 1 001

2. Ketua Jurusan Imu Pendidikan

(14)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lampung Tengah Provinsi Lampung, pada tanggal 12 Februari 1990 sebagai putra tunggal dari pasangan Bapak Puryanto dan Ibu Supiah.

Penulis telah menyelesaikan pendidikan formal di Taman Kanak-Kanak Pertiwi pada tahun 1995, melanjutkan Sekolah Dasar di SDN 1 Srisawahan tamat tahun 2001, kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Punggur tamat pada tahun 2004 dan melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Pekalongan tamat tahun 2007.

(15)

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.

Skripsi dengan judul “Hubungan Antara Hasil Brady Wall-Volley Test Dengan Keterampilan Bermain Bolavoli Pada Siswa Yang SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan” adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharudin Risyak, M. Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

(IP) FKIP dan PLT Kaprodi Penjas Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Hi. Sudirman Husin, M. Pd selaku pembimbing pertama yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis.

4. Bapak Drs. Surisman, S. Pd, M. Pd selaku pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan kepercayaan kepada penulis.

5. Bapak Dr. Rahmat Hermawan, M. Kes., selaku penguji utama yang telah memberikan perbaikan dan pengarahan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

7. Drs. Aidatina selaku Kepala SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan yang

telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada pada SISWA yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Bolavoli.

8. Saudari Junita, S. Pd selaku guru Penjaskes di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan yang telah memberikan bantuan dan masukan selama penulis melakukan penelitian.

9. Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Bolavoli, terimakasih atas kerjasama dalam pelaksanaan penelitian

10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2007, ayo sukseskan program S1

(16)

11. Sahabat terbaikku Badai (Silvia), Re2, Yandri, Rizki, Chandra, Bela, Kang Andi, dan My Dearest ”Eka Febriani” yang telah menjadi motivator, inspirator dan penyemangat bagi penulis selam ini, terimakasih atas semua do’a, dukungan dan bantuannya.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung,

Penulis

(17)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam bolavoli terdapat beberapa standar tes untuk mengukur kemampuan

passing bolavoli sebagai tes yang mewakili seluruh teknik permainan bolavoli

karena passing merupakan teknik atau kemampuan dasar dalam permainan

bolavoli. Beberapa tes tersebut adalah seperti : Aapher Volleyball Skill Test dari

Strand and Wilson (1993:136-141) merupakan tes keterampilan passing bolavoli

dengan tingkat reliabilitas 93 dan mempunya tingkat validitas sebesar 83. Dalam

tes ini menggunakan lapangan bolavoli standar yang dilengkapi dengan tali

setinggi 8 feet dari tanah dipasang menyeberang lapangan dengan jarak 10 feet

dari net. Passing zone terletak di bawah tali dengan ukuran 4x4 feet. Untuk dua

scorring zone terletak pada sampng kanan dan samping kiri lapangan dekat nek

ukuran 6x4 feet. Pelaksanaan toser berada pada posisi dan mengoper bola kepada

passer yang akan beusaha menge-pass bola setinggi 8 feet ke scoring zone.

Brumbach forearms pass wall-volley test Borrevik (1969) dengan tingkat

reliabilitas 896 dan taingkat validitas 80. Tes ini menggunakan media dinding

yang rata dengan garis sasaran selebar 2,54 cm dengan tinggi 2,44 cm. Cara

pelaksanaannya yaitu dengan memvoli bola menggunakan pass atas dan bawah

ke tembok sasaran. Brady wall-volley Test Brady dalam Suharno

(18)

2

menggunakan media dinding dengan pelaksaan Testee berdiri di depan tembok

pada garis batas yang berjarak 100 cm dari tembok kemudian memvoli bola ke

tembok sasaran yang berukuran lebar 152 cm tingginya dari lantai untuk putri

335 cm. Sedangkan ukuran kotak sasaran yaitu tinggi 30 cm dan lebar 50 cm.

Setelah ada aba-aba dari testor, testee memvoli bola sebanyak banyaknya

dalam waktu 60 detik. Jika bola sulit dikuasai boleh ditangkap dan diteruskan

kembali sampai ada aba-aba berhenti dari testor.

Dari ketiga tes standar keterampilan bolavoli tersebut Brady wall-volley Test lah

yang dipilih dalam penelitian ini karena melihat dari kriteria pemilihan tes. Yaitu

dari segi kesahihan (validity) Brady wall-volley mempunyai tingkat validitas yang

lebih tinggi dari tes yang lainnya. Tuntunan pelaksanaan Brady wall-volley Test

lebih mudah dilaksanakan atau dilakukan dari tes yang lain karena tidak

menggunakan proses penilaian yang rumit dengan hasil tes tetap memiliki derajat

objektivitas yang cukup tinggi. Dari segi ekonomis Brady wall-volley Test juga

sangat terjangkau dari tes yang lainnya karena fasilitas dan alat yang digunakan

juga cukup sederhana dan tidak memerlukan testor yang terlalu banyak. Maka

dari itu penulis menggunakan Brady wall-volley sebagai tes untuk mengukur

keterampilan passing bolavoli pada siswa yang mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler bolavoli.

Salah satu sekolah yang cukup maju dalam kegiatan ekstrakurikulernya adalah di

SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan. Salah satunya yaitu ekstrakurikuler

bolavoli. Bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan beregu, yang

dimainkan dua regu yang masing-masing regu terdiri dari enam pemain. Bolavoli

(19)

3

siswa. Tetapi Saat ini permainan bolavoli berkembang menjadi salah satu produk

untuk meningkatkan prestasi diri yang bertujuan untuk mengharumkan nama

daerah, bangsa dan negaranya. Seperti yang diungkapkan oleh Suharmo HP

(1982:9) bahwa, ciri-ciri permainan bolavoli pada sekarang ini tidak hanya

merupakan olahraga yang bersifat rekreasi sekedar alat untuk meningkatkan

kesegaran jasmani saja, tetapi telah menuntut kualitas prestasi yang

setinggi-tingginya.

Dalam permainan bolavoli terdapat beberapa teknik dasar seperti : Service (awal

dimulainya pertandingan atau serangan yang pertama kali dilakukan), Passing

(mengoperkan bola), set up (umpan), Smash (pukulan yang keras dan terarah ke

daerah pertahanan lawan) dan block (bendungan). Seperti yang dikatakan oleh

Suharno HP (1982:12) "penguasaan teknik dasar permainan bolavoli harus

benar-benar diperhatikan sebab teknik dasar dalam permainan bolavoli merupakan salah

satu unsur yang turut menentukan menang atau kalahnya suatu regu dalam satu

permainan, disamping kondisi fisik, taktik dan mental”.

Berdasarkan pengalaman dan observasi yang dilakukan pada siswa yang

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung

Selatan, ternyata hasil tes keterampilan bermain bolavoli sangat tidak tentu yaitu

siswa yang diidentifikasi memiliki keterampilan bermain bolavoli cukup tinggi

hasil tesnya tidak memiliki selisih yang jauh dari siswa yang mempunyai

keterampilan bermain sedang, bahkan hasilnya ada yang berbanding terbalik.

(20)

4

melakukan suatu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui sejauh mana hubungan

antara hasil Brady wall-volley Test dengan keterampilan bermain bolavoli pada

siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMK 1 Swadhipa

Natar Lampung Selatan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi masalah sebagai

berikut :

1. Masih kurang maksimalnya hasil Brady wall-volley Test .

2. Belum diketahui hubungan Brady wall-volley Test dengan keterampilan

bermain bolavoli.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang dan identifisikasi masalah di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah

1. Adakah hubungan yang signifikan hasil Brady wall-volley Test dengan

keterampilan bermain bolavoli pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler

bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan?

2. Seberapa besar sumbangan (konstribusi) hasil Brady wall-volley Test terhadap

keterampilan bermain bolavoli pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler

bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan?

D. Tujuan Penelitian

(21)

5

1. Untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara hasil Brady wall-volley Test

dengan keterampilan bermain bolavoli pada siswa yang mengikuti

ekstrakurikuler bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan.

2. Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan (konstribusi) hasil Brady

wall-volley Test terhadap keterampilan bermain bolavoli pada siswa yang

mengikuti ekstrakurikuler bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

1. Bagi Peneliti

Ingin mengetahui seberapa besar hubungan antara hasil Brady wall-volley Test

dengan keterampilan bermain bolavoli pada siswa yang mengikuti

ekstrakurikuler bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan.

2. Bagi Siswa

Sebagai pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan bermain bolavoli.

3. Bagi Guru / Pelatih

Sebagai bahan pertimbangan dalam mengajar atau melatih, untuk dapat

menemukan atau menciptakan berbagai variasi latihan dalam mengembangkan

olahraga bolavoli baik di sekolah maupun di masyarakat.

4. Bagi Program Studi Penjaskes FKIP Unila.

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam upaya pengkajian

pengembangan ilmu pembelajaran bola besar, khususnya pembelajaran

(22)

6

F. Ruang Lingkup Penelitian

Objek penelitian : Hubungan antara hasil Brady wall-volley Test dengan

keterampilan bermain bolavoli.

Subjek penelitian : Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavolidi

SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan.

Tempat Penelitian : Halaman SMK 1 Swadhipa Natar, yang beralamat Jl.

(23)

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Ekstrakurikuler

Menurut Sarifudin (1982:33) bahwa "program ekstrakurikuler dapat menunjang

tercapainya tujuan pendidikan, di mana hal-hal yang tidak dapat diselesaikan

dalam program yang telah ditentukan dalam jam-jam pelajaran sekolah, dapat

diberikan pada jam-jam diluar sekolah". Selain itu ekstrakurikuler mempunyai

tiga tujuan dasar sebagai berikut :

1. Membina bakat dan minat siswa. Kegiatan ekstrakurikuler diharapkan dapat

membina dan mengembangkan minat yang ada pada siswa serta memupuk

bakat yang telah dimiliki siswa.

2. Sebagai wadah di sekolah. Dengan aktifnya siswa di ekstrakurikuler, secara

otomatis siswa telah membentuk wadah-wadah kecil yang di dalamnya

akan terjalin komunikasi antar anggota dan sekaligus dapat belajar dalam

mengorganisir setiap aktivitas kegiatan ekstrakurikuler.

3. Pencapaian prestasi yang optimal. Beberapa cabang ekstrakurikuler baik

secara perorangan maupun kelompok diharapkan dapat meraih prestasi

yang optimal, baik dilingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

4. Untuk menumbuh kembangkan pribadi peserta didik yang sehat jasmani dan

(24)

8

tanggung jawab terhadap lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya,

serta menanamkan sikap sebagai warga Negara yang baik dan bertanggung

jawab melalui berbagai kegiatan positif di bawah tanggung jawab sekolah.

Dari paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan ekstrakurikuler

adalah untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan, untuk memperluas

pengetahuan, untuk menyalurkan bakat dan minat dan untuk melengkapi upaya

pembinaan manusia seutuhnya.

B. Prinsip-Prinsip Latihan

Menurut Bompa dalam Suharjana (1994) Proses latihan dapat direncanakan,

sebab latihan harus mengikuti prinsip-prinsip tertentu. Enam prinsip yang

penting adalah :

1. Overload (Beban Lebih)

Tubuh manusia tersusun dari berjuta sel-sel hidup yang kecil. Tiap sel atau

grup sel mengembang tugas yang berbeda-beda, semua sel mempunyai

kemampuan untuk menyesuaikan terhadap apa terjadi pada tubuh.

Penyesuaian umum ini terjadi didalam tubuh sepanjang waktu, juga suatu

penyesuaian terhadap latihan untuk atletik. Suatu beban latihan adalah

suatu kerja atau latihan yang dikakukan seseorang atlet dalam waktu

berlatih. Pembebanan adalah proses penerapan beban pada latihan.

Kemampuan tubuh untuk menyesuaikan terhadap beban latihan dan

berkompensasi lebih dalam pemulihan menjelaskan bagaimana kerja

latihan. Bila beban latihan tidak cukup besar maka hanya sedikit atau tidak

(25)

9

terlalu besar akan membuat atlet mengalami masalah waktu dan mungkin

tidak kembali ketingkat kesegaran semula. Kondisi demikian disebabkan

oleh latihan lebih (Overtraining).

2. Reversibility (Kompensasi)

Istilah lebih beban progresif digunakan untuk menjelaskan bahwa

peningkatan tingkat pembebanan akan mengarah ke penyesuaian yang

progresif dan kompensasi lebih ketingkat kesegaran yang lebih tinggi.

Peningkatan beban akan mencapai hal-hal demikian sebagai suatu jumlah

pengulangan yang tinggi, pengulangan nyang lebih cepat, waktu

pemulihan yang lebih singkat sedangkan bebannya lebih berat.

3. Kekhususan (Specificity)

Hukum kekhususan menyatakan bahwa sifat khusus dari beban latihan

akan menghasilkan tanggapan khusus dan adaptasi atau penyesuaian

sendiri. Beban latihan harus khusus mendahului latihan khusus dalam

rencana jangka panjang. Latihan untuk ini mempersiapkan alat

memberikan toleransi pembebanan pada latihan khusus. Volume latihan

umum menentukan seberapa besar seorang atlet mampu menyelesaikan

dalam latihan khusus. Semakin besar volume ini semakin besar pula

kapasitasnya untuk latihan khusus.

4. Adaptasi khusus (Spesisic Adaptation Demand)

Dengan latihan normal maka perhitungan jumlah tenaga yang

dipergunakan untuk melawan beban akan berkurang, hal ini disebabkan

(26)

10

5. Beban Bertambah (Progressive Resistance)

Prinsip beban bertambah dapat dilakukan dengan meningkatkan bebean

secara bertahap dalam suatu program latihan. Progressive (kemajuan)

adalah kenaikan beban latihan dibandingkan dengan latihan yang

dijalankan sebelumnya. Peningkatan beban latihan dapat dilakukan dengan

penambahan set, repetisi, frekuensi atau lama latihan.

6. Prinsip Individu (Individuality)

Pemberian latihan yang akan dilaksanakan hendaknya memperhatikan

kekhususan individu, sesuai dengan kemampuan masing-masing karena

setiap orang mempunyai ciri yang berbeda baik secara mentalmaupun

fisik.

C. Sejarah Bolavoli

Permainan bolavoli mulai dikenal tahun 1895 di Amerika, diprakarsai oleh

William G. Morgan, seorang guru pendidikan jasmani pada Young Man

Christian Assosiation (YMCA) di kota Holyoke, negara bagian

Massachusetes. Pada masa itu permainan bola voli awalnya dimainkan oleh

para pengusaha untuk rekreasi di musim panas sebagai kegiatan pelepas lelah

sehabis bekerja. Karakteristik permainannya lebih kepada permainan

memantul-mantulkan bola oleh tangan atau lengan dari dua regu yang bermain

di atas lapangan yang mempunyai ukuran-ukuran tertentu yang dibatasi oleh

jaring, sehingga pola-pola permainannya menjadi menyenangkan. Karena

memiliki karakteristik yang menyenangkan, maka permainan bolavoli menjadi

(27)

11

bermain pun tergolong kecil. Selain itu prinsip bermain bolavoli cukup

sederhana, yaitu memukul bola agar bola itu melewati jaring masuk ke

lapangan lawan, dan menjaga jangan sampai bola tersebut jatuh dilapangan

sendiri. Karena permainan bolavoli ini cukup menarik dan populer, sehingga

perkembangannya semakin pesat, dari mulai Kanada, Asia, Amerika Selatan,

Eropa, dan terakhir ke Afrika. Bahkan di Indonesia Permainan bolavoli sudah

dikenal sejak penjajahan Belanda, sekitar tahun 1928. Diperkenalkan oleh

guru-guru Belanda yang bertugas di sekolah-sekolah lanjutan HBS, dan AMS,

dan tentara Belanda. Kemudian dilanjutkan oleh angkatan laut Jepang, saat

pendudukan tentara Jepang. Setelah Indonesia merdeka, banyak bekas tentara

Belanda bergabung dengan Tentara Republik Indonesia ikut serta dalam

mempopulerkan permainan bolavoli pada masyarakat Indonesia.

D. Bermain Bolavoli

Menurut Barbara L. Viera (2000) permainan bolavoli terdiri dari dua regu

masing-masing regu terdiri dari 6 orang pemain inti yang dipisahkan dengan

net setinggi 2,43 meter untuk putra dan 2,24 meter untuk putri. Lapangan

berbentuk empat persegi panjang dengan lebar lapangan 9 meter dan panjang

lapangan 18 meter, dengan bentuk bola yang terbuat dari kulit dan bagian

dalamnya terbuat dari karet dengan ukuran keliling 65-67 cm dan berat bola

250-280 gram.

Kegunaan bermain bolavoli dalam pembentukan individu secara harmonis

antara perkembangan jasmani dan rohani sangatlah besar, prestasi pemain

(28)

12

bermain, jiwa sebagai pendorong utama untuk menggerakkan kemampuan

jasmani yang dimiliki, perkembangan jasmani dimaksudkan untuk membentuk

sikap tubuh yang baik meliputi anatomis, fisiologis, kesehatan yang meliputi

kelincahan, daya tahan, kekuatan, kelentukan dll.

Pada dasarnya prinsip bermain bolavoli adalah memantulkan bola sebelum

menyentuh lantai, bola dimainkan sebanyak tiga kali memantulkan dalam lapangan

sendiri secara bergantian dengan mengusahakan bola yang dipantulkan itu

seberangkan ke lapangan lawan melewati atas jaring net dan usahakan lawan

menerima sesulit mungkin.

Bolavoli dimainkan oleh dua regu tiap regu terdiri dari enam pemain, dan tiap

regunya berusaha melewatkan bola di atas net bolavoli agar jatuh menyentuh

lantai lapangan lawan, kemudian mencegah usaha yang sama dari lawan agar

mendapatkan poin atau angka regu yang pertama mencapai angka 25 adalah

regu yang menang. (Muhajir, 2004:30).

Dalam permainan bolavoli terdapat beberapa teknik yang mendukung jalannya

suatu pertandingan diantaranya : Servis bawah adalah servis dengan awalan

bola berada di tangan yang tidak memukul bola. Tangan yang memukul bola

bersiap dari belakang badan untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari

bawah. Servis atas (upperhand Service) adalah servis dengan awalan

melemparkan bola ke atas kemudian dipukul dengan mengayunkan tangan

dari atas. Passing bawah adalah teknik yang digunakan untuk menerima

(29)

13

memukul bola yang memantul dari net.

Passing bawah merupakan awal dan sebuah penyerangan dalam bolavoli.

Keberhasilan penyerangan tergantung dari baik buruknya Passing bawah.

Apabila bola yang dioperkan jelek, maka pengumpan akan mengalami

kesulitan untuk menempatkan bola yang baik untuk para penyerang. Passing

atas adalah teknik yang digunakan untuk menerima servis, menerima spike,

memukul bola setinggi bahu ke atas dan di gunakan untuk memberikan umpan

kepada orang yang akan melakukan Smash. Smash adalah bentuk serangan

yang paling banyak digunakan untuk menyerang dalam upaya memperoleh

nilai suatu tim dalam bermain bolavoli.

Teknik Smash atau spike adalah cara memainkan bola dengan efisien dan

efektif sesuai dengan peraturan permainan untuk mencapai pukulan keras

yang biasanya mematikan ke daerah lawan. Dan bendungan/blocking adalah

upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi bola yang datang

dari daerah lawan

E. Teknik-Teknik Bermain Bolavoli

Menurut Suharno (1985) di dalam permainan bolavoli banyak sekali teknik –

teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain diantaranya pass atas

dan bawah, servis, smes dan bendungan atau blok.

1. Service

Service adalah serangan pertama dalam permainan bolavoli atau dengan

(30)

14

pertama dengan bola. Mula-mula Service ini hanya dianggap sebagai

pukulan permulaan saja, cara melempar bola untuk memulai permainan.

Tetapi servis ini kemudian berkembang menjadi suatu senjata yang ampuh

untuk menyerang. Jadi, teknik dasar Service tak boleh kita abaikan, dan harus

kita latih dengan baik terus-menerus. Karena Service yang baik, sangat

mempengaruhi seluruh jalannya pertandingan. Tapi ini lebih menonjol

pada pertandingan tingkat tinggi dibandingkan dengan Service pada

tingkatan yang lebih rendah. Jenis Service yang paling umum adalah servis

lengan bawah, servis lengan atas, dan jump Service.

Gambar 1. Servis Lengan Bawah.

(31)

15

Gambar 3. Jump Service.

2. Passing

Yang dimaksud dengan Passing di dalam permainan bolavoli adalah usaha

ataupun upaya seseorang pemain bolavoli dengan cara menggunakan suatu

teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk mengoperkan bola yang

dimainkannya itu kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan

sendiri.

a. Passing Bawah

Sikap permulaan: ambil posisi sikap siap normal. Pada saat tangan

akan dikenakan pada bola, segera tangan dan juga lengan diturunkan

serta tangan dan lengan dalam keadaan terjulur ke bawah depan lurus.

Siku tidak boleh ditekuk, kedua lengan merupakan papan pemukul

yang selalu lurus keadaannya.

Sikap saat perkenaan: pada saat akan mengenakan bola pada bagian

sebelah atas (bagian proximal) daripada pergelangan tangan. Ambillah

terlebih dahulu posisi sedemikian rupa sehingga badan berada dalam

(32)

16

maka segeralah ayunkan lengan yang telah lurus dan difixir tadi dari

arah bawah ke atas depan. Tangan pada saat itu telah berpegangan satu

dengan yang lain. Perkenaan bola harus diusahakan tepat pada bagian

proximal daripada pergelangan tangan dan dengan bidang selebar

mungkin agar bola dapat melambung secara stabil. Maksudnya agar

bola selama menempuh lintasanya tidak banyak membuat putaran.

Pantulan bola setelah mengenai bagian proximal daripada pergelangan

tangan, akan memantul ke atas depan dengan lambungan yang cukup

tingi dan dengan sudut pantul 900. Sebagai catatan perlu ditambahkan

di sini bahwa bila sudut pantulnya tidak 900 maka secara teoritis bola

akan memantul ke arah lain atau dikatakan bola tersebut akan diterima

luncas. Dengan demikian bola tidak akan memantul ke arah seperti

yang diharapkan.

Sikap akhir: setelah bola berhasil dipass bawah maka segera diikuti

pengambilan sikap siap normal kembali dengan tujuan agar dapat

bergerak lebih cepat untuk menyesesuaikan diri dengan keadaan.

(33)

17

b. Passing Atas

Sikap permulaan: pemain mengambil sikap siap normal. Dalam

bermain bolavoli sikap siap normal ii adalah pengambilan sikap tubuh

sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk bergerak kea rah yang

diinginkan. Secara keseluruhan tubuh harus dalam keadaan setimbang

yang labil. Setimbang maksudnya agar koordinasi daripada tubuh tetap

terkuasai dan labil maksudnya agar tubuh dapat digerakan ke berbagai

arah yang dikehendaki dalam waktu singkat.

Adapun sikap siap normal itu adalah sebagai berikut: pemain berdiri

dengan salah satu kaki berada di depan kaki yang lain. Dianjurkan bila

tidak kidal kaki kiri berada lebih ke depan dari kaki kanan. Lutut

ditekuk badan agak condong sedikit ke depan dengan tangan siap

berada di depan dada. Pada saat akan melakukan Passing, maka

segeralah menempatkan diri di bawah bola, dan tangan diangkat ke

atas depan kira-kira setinggi dahi.

Sikap saat perkenaan bola: perkenaan bola pada jari adalah di ruas

pertama dan kedua terutama ruas pertama dari ibu jari. Pada saat jari

disentuhkan pada bola maka jari-jari agak ditegangkan sedikit dan

pada saat itu juga diikuti gerakan pergelangan lengan ke arah depan

(34)

18

Gambar 5. Passing Atas.

Sikap akhir: setelah bola berhasil di-pass maka lengan harus lurus

sebagai suatu gerakan lanjutan diikuti lengan badan dan langkah kaki

ke depan agar koordinasi tetap terjaga dengan baik. Gerakan tangan,

pergelangan, lengan, lengan, dan kaki harus merupakan suatu gerakan

yang harmonis, sedangkan pandangan ke arah jalanya bola.

3. Smash

Smash adalah bagian terpenting dalam penyerangan ke daerah lawan

selain Service sebagai serangan pertama dalam permainan bolavoli. Di

sinilah letak seninya bolavoli.

Kalau pemain hendak memenangkan pertandingan bolavoli, maka mau

tidak mau mereka harus menguasai Smash. Smash merupakan suatu

(35)

19

Gambar 6. Smash.

Seorang pemain yang pandai melakukan Smash, atau dengan istilah asing

disebut “Smasher”, harus memiliki kegesitan dan pandai melompat serta

mempunyai kemampuan memukul bola sekeras mungkin. Pemain yang

memiliki keahlian ini dapat digolongkan pemain penyerang yang baik.

Menurut Sarono proses gerak dasar Smash dalam bermain bolavoli adalah

sebagai berikut :

a. Tahap Persiapan

1) Berdiri dengan kedua kaki sejajar dibuka selebar bahu,

2) Berat badan bertumpu pada kedua telapak kaki.

3) Tangan lurus di samping badan, pandangan ke arah datangnya bola.

b. Tahap Pelaksanaan

(36)

20

2) Rendahkan kedua lutut bersamaan kedua lengan ditarik ke

belakang, tolakan kedua kaki ke atas (vertical jump) bersamaan

kedua lengan diayunkan ke atas.

3) Pada saat di udara badan sedikit lenting ke belakang.

4) Posisi tangan yang memukul lurus ke atas.

c. Tahap Akhir

1) Mendarat dengan kedua ujung telapak kaki.

2) Badan condong kedepan.

3) Sikap kedua lutut mengeper dan kedua lengan di samping depan

badan.

4. Blok

Menang atau kalah pada pertandingan bolavoli sesungguhnya tergantung

pada baik tidaknya basic skill atau kemampuan dasar pemain itu sendiri.

Basic skill block atau pertahanan merupakan inti dari seluruh system

pertahanan. Hanya dengan pertahanan yang kuat, pemain dapat

mengimbangi pukulan-pukulan Smash lawan. Sesunguhnya, “pertahanan”

juga tergantung pada jenis dan posisi block yang dimainkan.

Jadi, mau tak mau setiap pemain atau regu harus melatih block dengan

tekun, dan teliti, tak tergantung pada tingkatan pemain itu sendiri. Apakah

ia baru termasuk kelas pemula, sedang, ataupun top, semuanya harus

melatih block serajin mungkin kalu ia ingin mampu memenangi dan

(37)

21

Gambar 7. Blok.

Ada tiga jenis blocking, yaitu:

(1) one-man block atau block satu orang,

(2) two-man block atau block dua orang, dan

(3) three-man block atau block tiga orang.

Untuk membentuk block yang baik, pemain harus dapat menaksir jatuhnya

bola. Dengan kata lain, pemain harus dapat meramalkan, kemana kira-kira

lawan kita akan memukul bola. Pemain dengan tipe block dua orang atau

block tiga orang selalu harus menghadap net. Mereka membentuk block

dengan melangkah ke sisi, masing-masing bersedia melakukan take-off

pada saat yang bersamaan.

Setiap pemain yang bergerak maju untuk membentuk block harus berhenti

dahulu sebelumia take-off. Kalau pemain yang membentuk block itu masih

(38)

22

berdiri, dengan kedua lengan dijulurkan kearah pemimpin block itu

sewaktu ia sedang melompat. Dengan cara begini, akan terbentuk area

pertahanan yang luas dan cukup kuat.

F. Melatih Keterampilan Bermain Bolavoli

Permainan bolavoli adalah permainan yang memerlukan kordinasi otot serta

aspek-aspek kebugaran jasmani seperti stamina, kelentukan (flexsibility),

kelincahan (agility), kekuatan (strength), power serta daya tahan otot.

Beberapa aspek tersebut harus terlebih dahulu dilatih sebelum melakukan

latihan teknik dalam permainan bolavoli. Karena dengan penguasaan

aspek-aspek tersebut dapat menunjang dalam penguasaan teknik permainan bolavoli.

Dalam hal ini antara latihan fisik dan latihan teknik haruslah seimbang guna

tercapainya tujuan pelatihan teknik permaianan bolavoli. Dalam bolavoli

terdapat beberapa teknik dasar seperti service (awal dimulainya pertandingan

atau serangan yang pertama kali dilakukan), passing (mengoperkan bola), set up

(umpan), smash (pukulan yang keras dan terarah ke daerah pertahanan lawan)

dan block (bendungan). Dan terdapat beberapa cara untuk melatih teknik-teknik

dasar tersebut yaitu sebagai berikut :

1. Latihan Passing

Latihan Passing dapat dilakukan dengan cara latihan toss dan pass.

Latihan toss (mengoperkan) dan Pass (mengarahkan) dalam latihan ini

diperlukan sedikitnya dua orang untuk melakukannya. Pemain pertama

melakukan toss sementara pemain kedua melakukan pass ke pemain

(39)

23

kemudian kedua pemain saling bergantian.

2. Latihan service

Latihan servis dapat dilakukan secara individu menggunakan media

dinding. Pemain melempar bola ke atas melangkah dan mencoba memukul

suatu tempat di dinding dengan meniru teknik servis.

3. Latihan smash

Latihan smash dapat dilakukan secara individu menggunakan media

dinding. Pemain melemparkan bola ke atas, tangan diangkat lurus ke atas

kemudian diayunkan meniru teknik smash yaitu mengarahkan bola ke

tanah kemudian ke dinding sehingga akan rebound kembali. Latihan ini

dilakukan secara berulang –ulang guna melatih ayunan lengan agar lebih

fleksibel. Latihan smash juga dapat dilakukan menggunakan bola yang

digantung dengan ketinggian tertentu, dengan catatan bola yang di gantung

harus cukup tinggi sehingga pemain yang akan melakukan latihan dapat

mmenggunakan teknik smash yang sebenarnya.

4. Latihan block

Latihan block ini juga menggunakan media dinding. Latihan ini bertujuan

untuk melatih pemain agar tidak menyentuh net atau tembok pada saat

turun setelah melakukan block. Pemain berdiri di depan dinding kemudian

melompat dan menyentuh bagian dinding yang dapat pemain lakukan

(40)

24

G. Cara Mengukur Keterampilan Bolavoli

Dalam bolavoli terdapat beberapa tes standar yang dapat d igunakan untuk

mengukur keterampilan bolavoli. Beberapa tes tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Aapher Volleyball Skill Test dari Strand and Wilson (1993:136-141)

merupakan tes keterampilan passing bolavoli dengan tingkat reliabilitas 93

dan mempunya tingkat validitas sebesar 83. Dalam tes ini menggunakan

lapangan bolavoli standar yang dilengkapi dengan tali setinggi 8 feet dari

tanah dipasang menyeberang lapangan dengan jarak 10 feet dari net. Passing

zone terletak di bawah tali dengan ukuran 4x4 feet. Untuk dua scorring zone

terletak pada sampng kanan dan samping kiri lapangan dekat nek ukuran 6x4

feet. Pelaksanaan toser berada pada posisi dan mengoper bola kepada passer

yang akan beusaha menge-pass bola setinggi 8 feet ke scoring zone.

2. Brumbach forearms pass wall-volley test Borrevik (1969) dengan tingkat

reliabilitas 896 dan taingkat validitas 80. Tes ini menggunakan media dinding

yang rata dengan garis sasaran selebar 2,54 cm dengan tinggi 2,44 cm. Cara

pelaksanaannya yaitu dengan memvoli bola menggunakan pass atas dan

bawah ke tembok sasaran.

3. Brady wall-volley Test Brady dalam Suharno (1982:101-102) dengan

tingkat relibilitas 936 dan tingkat validitas 86. Tes ini juga menggunakan

media dinding dengan pelaksaan Testee berdiri di depan tembok pada garis

batas yang berjarak 100 cm dari tembok kemudian memvoli bola ke

(41)

25

putri 335 cm. Sedangkan ukuran kotak sasaran yaitu tinggi 30 cm dan

lebar 50 cm.

H. Kerangka Pikir

Menurut Soekanto (1984:24) "Kerangka pikir adalah konsep yang

memerlukan abstraksi dan hasil pemikiran atau kerangka acuan yang pada

dasarnya berdimensi sosial yang dianggap relevan dengan peneliti".

Tujuan utama belajar teknik dasar adalah untuk meningkatkan keterampilan

teknik dasar yaitu perubahan perilaku yang bersifat psikomotor dan perubahan

penguasaan keterampilan gerak suatu cabang olahraga. Selain perubahan yang

bersifat afektif dan kognitif, untuk dapat bermain bolavoli dengan baik siswa

diharapkan terlebih dahulu menguasai berbagai teknik dasar bolavoli.

Keterampilan bermain bolavoli dapat diukur dengan Brady wall-volley Test.

Maka dengan demikian dapat diketahui seberapa besar hubungan antara hasil

Brady wall-volley Test dengan keterampilan bermain bolavoli pada siswa yang

mengikuti kegiatan ekstrakulilkuler di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung

Selatan.

I. Hipotesis

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani yaitu “hupo” ( sementara ) dan “thesis”

(pernyataan atau teori) karena merupakan pernyataan sementara yang masih

lemah keberadaannya, hipotesis dapat menjadi penuntun ke arah proses

penelitian untuk menjelaskan permasalahan yang harus dicari pemecahannya.

(42)

26

hubungan antara dua variabel atau lebih.

Menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 71) hipotesis adalah suatu jawaban yang

bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui

data yang terkumpul. Pada penelitian ini terdapat hasil Brady wall-volley Test

yang akan dikorelasikan dengan keterampilan bermain bolavoli pada siswa

yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung

Selatan.

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara hasil Brady wall-volley

Test dengan keterampilan bermain bolavoli .

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara hasil Brady wall-volley Test

(43)

27

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan

analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah

metode korelasional. Dijelaskan oleh Arikunto (1998) penelitian korelasional

bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, seberapa

erat hubungan, serta berarti atau tidak hubungan itu. Sedangkan Sukardi

(2003) peneitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan untuk

menentukan ada tidaknya hubungan dan seberapa berapa jauh hubungan

antara dua variabel atau lebih. Menurut Riduwan (2005 : 49) penelitian

korelasional adalah penelitian yang bertujuan untuk menentukan ada atau

tidaknya hubungan dan seberapa jauh hubungan antara dua variabel atau lebih.

Berdasarkan pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa penelitian

korelasional adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh

hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dan dalam penelitian ini

akan dicari hubungan dari hasil Brady wall-volley Test dengan keterampilan

bermain bolavoli, sehingga diketahui seberapa besar hubungan antara kedua

(44)

28

B. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (1998:99) variabel penelitian adalah objek penelitian, atau

apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sedangkan menurut Ibnu

(1996:56) variabel penelitian dapat diartikan sebagai objek pengamatan yang

menjadi titik perhadapan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini

ditetapkan dua macam variabel.

Adapun variabel yang diteliti adalah :

a. Sebagai variabel bebas : Hasil Brady wall-volley Test (X)

b. Sebagai variabel terikat : Keterampilan bermain bolavoli (Y)

C. Definisi Operasional Variabel

Untuk mengatasi agar tidak terjadi persepsi yang keliru, maka perlu adanya

definisi dari variabel yang diteliti, yakni :

1. Yang dimaksud hasil Brady wall-volley Test dalam penelitian ini adalah

nilai dari hasil tes passing bolavoli yang diciptakan oleh Brady.

2. Yang dimaksud keterampilan bermain bolavoli adalah tingkat kemampuan

penguasaan teknik permainan bolavoli yang dinilai menggunakan tes

keterampilan bolavoli (Theng K.H).

D. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Arikunto (1998) menyatakan populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian. Sementara Sudjana (2005) menyatakan bahwa totalitas semua

(45)

29

berupa kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota

kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya

dinamakan populasi. Jadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar

Lampung Selatan sebanyak 32 orang.

b. Sampel

Alasan menggunakan sampel siswa (putri) karena penelitian ini dilakukan

di SMK yang hampir keseluruhan siswanya adalah perempuan, selain itu

dilihat dari segi pengamatan siswa putri juga lebih mudah diamati karena

dapat terlihat jelas perbedaan atara yang memiliki tingkat keterampilan

rendah, sedang dan tinggi. Riduwan (2005:11) menyatakan bahwa sampel

adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan

tertentu yang akan diteliti. Menurut Arikunto (1998:120) menjelaskan bila

subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya sehingga

penelitian populasi. Jadi, dalam penelitian ini sampel yang digunakan

adalah seluruh populasi yang ada sehingga disebut populasi sampel,

berjumlah 32 orang.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (1998: 112) instrumen penelitian adalah alat pada waktu

penelitian menggunakan suatu metode. Keberhasilan suatu penelitian banyak

ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data yang diperoleh untuk

(46)

30

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah bentuk Brady wall-volley Test dan analisis keterampilan bermain

bolavoli sebagai berikut :

1. Brady wall-volley Test

a) Tujuan : untuk mengukur keterampilan Passing

bolavoli

1) Petugas/ testor : Berjumlah empat orang, tiga orang sebagai

pencatat skor dan satu orang sebagai penghitung waktu.

2) Pelaksanaan tes : Testee berdiri di depan tembok pada garis

batas yang berjarak 100 cm dari tembok kemudian memvoli bola

ke tembok sasaran yang berukuran lebar 152 cm tingginya dari

lantai untuk putri 335 cm. Sedangkan ukuran kotak sasaran yaitu

tinggi 30 cm dan lebar 50 cm. Setelah ada aba-aba dari testor,

testee memvoli bola sebanyak banyaknya dalam waktu 60 detik.

Jika bola sulit dikuasai boleh ditangkap dan diteruskan kembali

(47)

31

d) Penilaian

Skor : Setiap testee melakukan 3 kali pelaksanaan dengan waktu 60

detik untuk setiap kali pelaksanaan, kemudian diambil rata-rata dari 2

percobaan terbaik. Memvoli yang sah ialah masuk ke daerah sasaran,

bola mengenai garis batas dianggap masuk. Pantulan dan lemparan

pertama serta pantulan bola setelah mati atau ditangkap tidak dihitung.

Gambar 8. Bentuk tes Brady Wall- Volley Test.

2. TesKeterampilan Bermain Bolavoli

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

(48)

32

3.6) adapun maksud dan tujuan tes keterampilan bolavoli (Theng K.H) ini

adalah untuk mengukur kecakapan pada servis, pass/umpan dan Smash

dalam memainkan bolavoli, serta mengukur kecakapan dalam permainan.

a) Tes Service

1. Tujuan : untuk mengukur kemampuan mengarahkan Service ke arah

sasaran di lapangan.

2. Alat yang digunakan :

a. Lapangan bolavoli

b. Net dan tiang net

c. Tiang bambu 2 buah sepanjang 3,50 meter

d. Tali plastik sepanjang 10 meter

e. Bola voli

3. Prosedur Pelaksanaan :

a. Petugas/ testor : Seorang yang mengamati beradanya bola

pada saat melampaui jaring dan seorang pengawas jatuhnya bola,

merangkap pencatat.

b. Pelaksanaan tes : Testee berada dalam daerah servis dan

melakukan servis yang sah sesuai dengan peraturan permainan yang

berlaku untuk servis. Bentuk pukulan servis adalah bebas.

Kesempatan melakukan servis sebanyak 6 kali.

4. Penilaian :

Skor setiap servis ditentukan oleh tinggi bola waktu melampaui jaring

dan angka sasaran di mana bola jatuh. Bola melampaui jaring di antara

(49)

33

sasaran kali 3. Bola yang melampaui jaring di antara kedua tali yang

direntangkan ; score = angka sasaran kali 2. Bola yang melampaui

jaring lebih tinggi dari tali tertinggi : score = angka sasaran. Bola yang

dimainkan dengan cara yang tidak sah atau bola menyentuh jaring atau

jatuh di luar bagian lapangan dimana terdapat sasaran : score = 0.

Score untuk servis adalah jumlah dari 4 score perkalian terbaik.

b) Tes Passing

1. Tujuan : untuk mengukur keterampilan Passing.

2. Alat yang digunakan :

a. Lapangan bolavoli

b. Net dan tiang net

c. Tiang bambu 2 buah sepanjang 3,50 meter

d. Tali plastik sepanjang 10 meter

e. Bola voli

3. Prosedur Pelaksanaan

a. Petugas/ testor : Seorang pelempar bola. Seorang yang

mengamati bola lewat di bawah-atas tali yang direntangkan di atas

garis serang dan tempat jatuhnya bola, serta merangkap pencatat.

b. Pelaksanaan tes : Testee berada di belakang garis serang. Bola

dilempar ke arahnya dari bagian lapangan di seberang testee. Testee

memPassing bola secara bebas tetapi sah menurut peraturan. Diberi

kesempatan sebanyak 6 kali.

2. Penilaian :

(50)

34

disentuh bola. Bola harus melampaui tali sebelum menyentuh sasaran.

Score = 0 untuk bola yang dimainkan dengan cara tidak sah. Score =

angka sasaran, untuk bola yang menyentuh garis sasaran. Score untuk

umpan ialah jumlah dari 4 score terbaik.

c) Tes Smash

1. Tujuan : untuk mengukur keterampilan Smash/ serangan.

2. Alat yang digunakan :

a. Lapangan bolavoli

b. Net dan tiang net

c. Bola voli

3. Prosedur Pelaksanaan :

a. Petugas/ testor : Seorang yang melambungkan bola untuk

diserang. Seorang pencatat waktu yang juga mengawasi jatuhnya

bola merangkap menjadi pencatat.

b. Pelaksanaan tes : Testee berada dalam daerah serang atau

bebas di dalam lapangan permainan. Bola dilambungkan dekat dan

atas jaring kearah testee. Dengan dan tanpa mempergunakan

awalan, testee melompat dan memukul bola melampaui jaring ke

dalam lapangan diseberangnya dimana terdapat sasaran dengan

angka-angka. Diberi kesempatan sebanyak 5 kali.

4. Penilaian :

Score terdiri dari 2 bagian yang tidak terpisahkan : angka sasaran +

waktu kecepatan jalannya bola. Score waktu dalam detik hingga per

(51)

35

Sehubungan penelitian ini adalah penelitian populasi, maka tidak diperlukan

uji persyaratan seperti mencari homogenitas dan normalitas untuk menentukan

teknik analisis statistik yang digunakan, karena data sudah merupakan

keseluruhan populasi. Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi Carl

Pearson atau Product Moment dan dicari koefisien determinan guna

mengetahui kontribusinya.

1. Mencari Hubungan

Untuk mengetahui adakah hubungan antara hasil Brady wall-volley Test

dan keterampilan bermain bolavoli, dapat digunakan rumus :

(52)

36

∑X : Jumlah skor variabel X

∑Y : Jumlah skor variabel Y

∑X2 : Jumlah kuadrat skor variabel X

∑Y2 : Jumlah kuadrat skor variabel Y

Dalam Sugiyono (2008: 226) Kuatnya hubungan antar variabel dinyatakan

dalam koefisien korelasi. Koefisien korelasi positif terbesar = 1 dan

koefisien korelasi negatif terbesar = -1, sedangkan yang terkecil adalah 0. Bila

hubungan antara dua variabel atau lebih itu mempunyai koefisien korelasi

= 1 atau -1, maka hubungan tersebut sempurna. Jika didapat r = -1 maka

terdapat korelasi negatif sempurna, artinya setiap peningkatan pada

variabel tertentu maka terjadi penurunan pada variabel lainnya. Sebaliknya

jika didapat r = 1, maka diperoleh korelasi positif sempurna. Artinya ada

hubungan yang positif antara variabel, dan kuat atau tidaknya hubungan

ditunjukkan oleh besarnya nilai koefisien korelasi. Dan koefisien korelasi

adalah 0 maka tidak terdapat hubungan. Menurut Sugiyono (2008: 231)

untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang

ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada

ketentuan yang tertera pada Tabel 2 sebagai berikut :

Tabel 2. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r.

Interval Koefisien Korelasi Interpretasi Hubungan

(53)

37

Selanjutnya untuk pengujian lanjutan yaitu uji signifikasi yang berfungsi

untuk mencari makna hubungan variabel X terhadap variabel Y maka

sebaliknya jika thitung < ttabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan.

2. Mencari Kontribusi

Untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap Y dicari dengan

menggunakan rumus koefisien determinasi (Sudjana, 2005: 369). Adapun

rumus koefisien determinasi sebagai berikut :

KP = r2 x 100 % Riduwan (2005:139)

Keterangan :

KP = Nilai koefisien determinasi

(54)

44

V. SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat peneliti sampaikan simpulan sebagai

berikut :

1. Ada hubungan yang signifikan hasil Brady Wall-Volley Test dengan

keterampilan bermain Bolavoli pada siswa (putri) yang mengikuti

ekstrakurikuler Bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan.

2. Hasil Brady Wall-Volley Test memberikan sumbangan (kontribusi) yang

berarti terhadap keterampilan bermain bolavoli pada siswa (putri) yang

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar

Lampung Selatan.

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

1. Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan bentuk tes

yang validitas dan reliabelitasnya lebih tinggi karena melihat masih

(55)

45

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek Edisi

Revisi. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Borrevik (1969). Yudiana, Yuyun. 2009. The Implementation Model Tactical

Aproach In Study Of Game Of Volleyball Junior High School. Skripsi.

FPOK UPI. Bandung.

Hajar, Ibnu. 1996. Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan. Penerbit PT Raja Grafindo. Jakarta.

Muhajir. 2004. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. PenerbitErlangga. Bandung.

Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan Peneliti

Pemula. Penerbit: Alfabeta. Bandung.

Soekanto, Soejono. 1984. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Rosdakarya. Bandung.

Strand and Wilson (1993:136-141).Yudiana, Yuyun. 2009. The Implementation

Model Tactical Aproach In Study Of Game Of Volleyball Junior High School.

Skripsi. FPOK UPI. Bandung.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Penerbit Tarsito. Bandung.

Sugiyono. 2008. Statistika untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung.

Suharjana. 2004. Kebugaran Jasmani. FIK UNY. Yogyakarta.

Suharno, HP. 1985. Dasar-dasar Permainan Bolavoli. IKIP. Yogyakarta.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Universitas Lampung. 2007. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung.

Viera, Barbara L, dan Fergusson Bonnie Jill. 2000. Bolavoli Tingkat Pemula.

Gambar

Gambar 1. Servis Lengan Bawah.
Gambar 3. Jump Service.
Gambar 4. Passing Bawah.
Gambar 5. Passing Atas.
+5

Referensi

Dokumen terkait

*) Diisi apabila penyerahan menggunakan mata uang asing **) Coret yang tidak perlu.

B Usaha Aksesoris Pengantin Tetap Eksis. Naskah

Tipe-M yang lebih dikenal dengan sebutan barium heksagonal ferit (BaM) merupakan oksida keramik yang paling banyak dimanfaatkan secara komersial dan hingga kini

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

―Pengaruh Kompensasi, Motivasi dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Di Surabaya), The Indonesian

Career Planning Work Book: A Guide for Career Changes and for People in Career Transition.. Manila:

To address the second question (Do accounting faculty members with nonaccounting doctorates and account- ing faculty members with accounting doctorates differ in how influential

(Himpunan Keluarga Tani Indonesia) dan P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) baru dikenal. Belum ada koperasi yang dibentuk sendiri oleh anggota masyarakat, kecuali