• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESIDUAL INCOME MODEL, OPERATIONAL CASH FLOW AND SHARE VALUE BOOK AS ALTERNATIVES TO PREDICT STOCK PRICES (A Study at Corporations Listed in LQ45 Index in 2009-2011)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RESIDUAL INCOME MODEL, OPERATIONAL CASH FLOW AND SHARE VALUE BOOK AS ALTERNATIVES TO PREDICT STOCK PRICES (A Study at Corporations Listed in LQ45 Index in 2009-2011)"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

i

RESIDUAL INCOME MODEL, OPERATIONAL CASH FLOW AND SHARE VALUE BOOK AS ALTERNATIVES TO PREDICT STOCK PRICES

(A Study at Corporations Listed in LQ45 Index in 2009-2011)

By

Wahyu Laily Sani

The objective of this research is to find out correlations of residual income model, operational cash flow, and share book value to stock prices. Samples in were corporations listed in LQ45 index in 2009-2011. 17 corporation samples were taken using purposive sampling method. This research used data panel model analysis and e-views 6 software to analyze data.

The research results proved that simultaneously the residual income model, operational cash flow, and share book value had significant influences to stock prices. Based on t-test results, residual income and operational cash flow partially did not significantly influence stock prices, while share book value had a significant influence to stock prices.

(2)

ii ABSTRAK

MODELRESIDUAL INCOME, ARUS KAS OPERASI DAN NILAI BUKU SAHAM SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MEMPREDIKSI

HARGA SAHAM

(Studi Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks LQ 45 Tahun 2009-2011)

Oleh

Wahyu Laily Sani

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan model residual income,arus kas operasi dan nilai buku saham terhadap harga saham. Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ 45 selama periode 2009-2011. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 17 perusahaan yang diambil menggunakan metode purposive sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis model data panel dengan menggunakan program e-views 6.

Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa secara simultan model residual income, arus kas operasi dan nilai buku saham memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan hasil uji t, secara parsial model residual income dan arus kas operasi berpengaruh tidak signifikan dengan harga saham dan nilai buku saham memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Kata Kunci: Residual Income,Arus Kas Operasi, Nilai Buku Saham, Harga

(3)

1.1 Latar Belakang

Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio sesuai dengan risiko yang bersedia mereka tanggung dengan tingkat keuntungan yang mereka harapkan. Investasi pada sekuritas juga bersifat liquid (mudah berubah). Dalam melakukan investasi, khususnya investasi saham para investor menginginkan pengembalian (return) berupa capital gain dan dividen. Capital gain merupakan selisih antara harga jual dan harga beli. Sedangkan besarnya dividen ditentukan dari laba yang didapat perusahaan, sehingga laba perusahaan dapat dikatakan sebagai salah satu indikator yang dapat mempengaruhi investor dalam berinvestasi.

(4)

2

dalam maupun luar negeri dan beberapa peristiwa lainnya yang berasal dari luar perusahaan. Sedangkan faktor internal seperti kebijakan dividen, kebijakan menajemen serta publikasi laporan keuangan juga dapat mempengaruhi harga saham. Untuk meminimalisir risiko yang akan ditanggung, investor dapat melakukan analisis saham yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal dilakukan dengan mengamati harga saham sebelumnya, sedangkan analisis fundamental dapat dilakukan dengan melihat laporan keuangan perusahaan untuk menilai kinerja perusahaan.

Dalam analisis kinerja perusahaan (analisis fundamental perusahaan) kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari kegiatan operasinya merupakan fokus utamanya, karena laba perusahaan juga merupakan elemen yang dapat menunjukkan prospek perusahaan di masa datang. Untuk melakukan investasi, sebaiknya calon pemodal (investor) mengetahui bagaimana kinerja dan kondisi keuangan perusahaan yang akan dilakukan investasi. Banyak metode yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan melihat laporan keuangan perusahaan, salah satunya dengan menggunakan model Residual Income. Residual Income merupakan kelebihan laba yang dapat dihasilkan perusahaan. Residual incomedihitung dari mengurangkan laba bersih perusahaan dengan pembebanan atas investasi. Nilai residual income yang positif menunjukkan kelebihan laba yang dihasilkan oleh perusahaan, sedangkanresidual incomenegatif menunjukkan perusahaan tidak mampu menutupi biaya modalnya.

(5)

Laporan arus kas dinilai banyak memberikan informasi tentang arus kas pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan perusahaan. Terdapat tiga jenis arus kas yaitu arus kas operasi, investasi dan pembiayaan. Kegiatan yang melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang masuk ke dalam penentuan laba bersih dalam laporan laba rugi adalah arus kas operasi. Arus kas operasi merupakan indikator akuntansi keuangan yang memberikan informasi tentang pendapatan dan pengeluaran yang diterima perusahaan dari berbagai kegiatan operasinya.

Untuk melihat laba yang didapatkan dari investasi calon investor dapat menggunakan metode nilai buku saham. Nilai buku saham merupakan gambaran tentang seberapa besar aset atau kekayaan yang dimiliki investor. Nilai buku saham dipengaruhi oleh tingginya laba suatu perusahaan pada periode tertentu. Semakin tinggi laba perusahaan, maka nilai buku saham juga akan semakin meningkat. Metode-metode yang tersebut diatas dapat digunakan investor sebagai pertimbangan atas investasi yang dilakukan karena metode-metode tersebut memberikan informasi tentang seberapa besar laba yang didapatkan dari investasi yang dilakukan.

(6)

4

dibanding biaya modalnya. Nilai arus kas operasi yang positif menunjukkan bahwa pendapatan perusahaan lebih besar dari pembayaran kegiatan operasinya. Saat pendapatan perusahaan dari kegiatan operasinya semakin tinggi, perusahaan dianggap mampu mengoperasikan perusahaan dengan baik dan laba yang diperoleh perusahaan juga akan semakin meningkat.

Sedangkan nilai buku saham yang tinggi menunjukkan seberapa besar aset yang dimiliki investor sebagai jaminan investasinya. Nilai buku saham juga memiliki hubungan dengan laba perusahaan. Meningkatnya nilai buku saham dari waktu ke waktu menunjukkan bahwa seberapa besar perusahaan mampu menghasilkan laba dan seberapa besar perusahaan mampu meningkatkan kepemilikan aset yang dimiliki investor. Dengan adanya peningkatan residual income, arus kas operasi dan nilai buku saham diharapkan akan mampu meningkatkan permintaan akan saham sehingga harga saham akan semakin meningkat.

(7)

menunjukkan bahwa model residual income dan nilai buku saham dapat digunakan untuk memprediksi harga saham dimasa datang. Namun model residual income lebih tepat dari nilai buku saham dalam memprediksi harga saham masa datang. Penelitian ini menggunakan sampel yang terdaftar di Bursa Efek Taheran tahun 1999-2005. Pradhono dan Christiawan (2004) melakukan penelitian mengenai EVA, residual income, earnings dan arus kas operasi dan melihat pengaruhnya terhadap harga saham dengan sampel perusahaan manufaktur barang konsumsi. Dalam penelitian tersebut, disimpulkan bahwa variabel arus kas operasi berpengaruh paling signifikan terhadap harga saham, kemudian disusul dengan earnings, sedangkan EVA dan residual income tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

(8)

6

Dalam Memprediksi Harga Saham (Studi pada Perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ 45 Tahun 2009-2011)

1.2 Permasalahan

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah Residual Income (RI) berpengaruh signifikan terhadap harga saham?

2. Apakah arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham? 3. Apakan nilai buku saham berpengaruh signifikan terhadap harga saham? 4. Apakah Residual Income, arus kas operasi dan nilai buku saham secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham?

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruhResidual Incometerhadap harga saham. 2. Untuk mengetahui pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham. 3. Untuk mengetahui pengaruh nilai buku saham terhadap harga saham. 4. Untuk mengetahui pengaruh Residual Income, arus kas operasi dan nilai

buku saham terhadap harga saham.

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah:

(9)

2. Bagi investor, hasil ini dapat digunakan untuk melihat kondisi keuangan perusahaan, sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.

(10)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanasi (explanatory research). Penelitian eksplanasi merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan, perbedaan atau pengaruh satu variabel atau lebih dengan variabel yang lain, karena itu penelitian eksplanasi menggunakan sampel dan hipotesis (Bungin, 2006). Variabel dependen dalam penelitian ini, yaitu harga saham dan variabel independen, yaitu residual income,arus kas operasi dan nilai buku saham melalui pengujian hipotesis.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2003). Sedangkan sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dri unit populasi (Kuncoro, 2003). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan tergabung dalam indeks LQ 45 selama periode 2009-2011.

(11)

untuk memilih anggota sampel secara khusus berdasarkan tujuan penelitian dan kesesuaian kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. Kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tiga tahun berturut-turut pada periode 2009-2011.

2. Perusahaan non keuangan, karena perusahaan keuangan memiliki karakteristik tersendiri dalam pelaporan keuangannya.

3. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan auditan secara konsisten dan lengkap selama periode tahun 2009-2011.

4. Data yang dimiliki perusahaan tersebut lengkap dan sesuai dengan variabel yang diteliti.

(12)

35

Tabel 3.1

Daftar Perusahaan yang Memenuhi Kriteria

No. Perusahaan

Kode Kriteria

1 2 3 4

1 Astra Internasional, Tbk AALI √ √ √ √

2 Aneka Tambang, Tbk ANTM √ √ √ √

3 Astra Internasional, Tbk ASII √ √ √ √

4 International Nickel Indonesia, Tbk INCO √ √ √ √

5 Indofood Sukses Makmur, Tbk INDF √ √ √ √

6 Indosat, Tbk ISAT √ √ √ √

7 Indo Tambang Raya Megah, Tbk ITMG √ √ √ √

8 Lipo Karawaci Baru, Tbk LPKR √ √ √ √

9 PP London Sumatra, Tbk LSIP √ √ √ √

10 Medco Energi International, Tbk MEDC √ √ √ √

11 Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk PGAS √ √ √ √

12 Tambang Batu Bara Bukit Asan, Tbk PTBA √ √ √ √

13 Holcim Indonesia, Tbk SMCB √ √ √ √

14 Semen Gresik (persero), Tbk SMGR √ √ √ √

15 Telekomunikasi Indonesia, Tbk TLKM √ √ √ √

16 Bakerie Sumatra Platantion, Tbk UNSP √ √ √ √

17 United Tractor, Tbk UNTR √ √ √ √

Sumber: Bursa Efek Indonesia (data diolah)

3.3 Jenis Data dan Sumber Data

(13)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data dapat dikumpulkan dari sumber-sumber sekunder. Data sekunder dikumpulkan dari berbagai pusat data yang ada antara lain pusat data di perusahaan, badan-badan penelitian dan sejenisnya yang memiliki pool data. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari catatan-catatan atau dokumen perusahaan (data sekunder), data yang diperoleh langsung dari sumber (data primer) dan dari hasil browsing melalui internet atas beberapa sumber antara lainwww.idx.co.iddanwww.finance.yahoo.com.

3.5 Definisi Konseptual

Definisi konseptual yaitu penegasan penjelasan suatu konsep dengan mempergunakan konsep-konsep (kata-kata) lagi, yang tidak harus menunjukkan sisi-sisi (dimensi) pengukuran (tanpa menunjukkan deskriptor dan indikatornya dan bagaimana mengukurnya). Definisi konseptual merupakan pemikiran dari konsep yang digunakan dalam peneliti untuk mengoperasikan konsep-konsep tersebut.

(14)

37

Harga saham dipengaruhi oleh bagaimana kinerja perusahaan. Cara untuk mengukur kinerja operasi perusahaan dengan mengurangi laba operasional dengan modal yang dibebankan disebut residual income. Residual income digunakan sebagai perhitungan atas investasi untuk melihat seberapa besar kelebihan laba yang diperoleh dari aktiva operasional. Apabila nilai residual income positif menunjukkan kelebihan laba yang dihasilkan oleh perusahaan dan perusahaan dianggap mampu menutupi biaya modalnya sehingga mengakibtkan permintaan akan saham akan semakin meningkat dan harga saham akan naik.

Arus kas yang menggambarkaan bagaimana perusahaan menggunakan kasnya untuk kegiatan operasionalnya disebut arus kas operasi. Arus kas operasi mencatat seberapa besar pendapatan yang dihasilkan dan seberapa besar pengeluaran perusahaan dalam kegiatan operasionalnya. Semakin tinggi nilai arus kas operasi maka akan menunjukkan peningkatan laba yang diperoleh perusahaan dan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki tingkat produktivitas yang tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan permintaan saham.

(15)

3.6 Definisi Operasional

Menurut Sugiyono (2003) definisi operasional variabel adalah batasan pengertian tentang variabel yang diteliti yang di dalamnya adalah mencerminkan indikator-indikator yang akan digunakan untuk mengukur indikator-indikator-indikator-indikator yang bersangkutan. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dapat dijelaskan ke dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2

Definisi Operasional Variabel

No. Variabel Pengertian Pengukuran Satuan

1. Harga

Harga saham pada penutupan periode

akuntansi Rupiah

NIt= Laba sebelum pajak pada tahun berjalan

k = ( )

BVt-1= Nilai Buku tahun sebelumnya

Rupiah

Jumlah Saham yang Beredar Rupiah

4. Nilai

Total Ekuitas Saham Biasa

(16)

39

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Analisis Regresi Berganda ModelPanel Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif, karena data yang diperoleh dalam jumlah besar dan mudah diklasifikasikan dalam kategori-kategori atau diubah dalam bentuk angka-angka.

Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda model panel data, yaitu alat statistik yang dipergunakan untuk meramalkan pengaruh antara dua variabel bebas (X) atau lebih terhadap satu variabel terikat (Y). Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah residual income, arus kas operasi dan nilai buku saham dapat memprediksi harga saham pada perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45 yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2011. Adapun model persamaan regresi linier berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ e ... (3.1) Keterangan:

Y = Harga Saham

a = konstanta

b1–b3 = koefisien regresi dari tiap-tiap variabel independen X1 =Residual Income

X2 = Arus Kas Operasi X3 = Nilai Buku Saham

(17)

Menurut Wibisono (2005) dalam Ajija dkk (2011) metode data panel memiliki beberapa keunggulan. Pertama, panel data mampu memperhitungkan heterogenitas individu secara eksplisit dengan mengizinkan variabel spesifik individu. Kedua, kemampuan mengontrol heterogenitas individu ini selanjutnya menjadikan data panel dapat digunakan untuk menguji dan membangun model perilaku yang lebih kompleks. Ketiga, data panel mendasarkan diri pada observasi cross-section yang berulang-ulang (time series), sehingga metode data panel cocok untuk digunakan sebagaistudy of dynamic adjustment. Keempat, tingginya jumlah observasi memiliki implikasi pada data yang lebih informatif, lebih variatif, kolinearitas antar variabel yang semakin berkurang, dan peningkatan derajat bebas atau derajat kebebasan (degrees of freedom-df), sehingga dapat diperoleh hasil estimasi yang lebih efisien. Kelima, data panel dapat digunakan untuk mempelajari model-model perilaku yang kompleks. Keenam, data panel dapat meminimalkan bias yang mungkin ditimbulkan oleh agregasi data individu.

Alat analisis dalam penelitian ini adalah menggunakan program Eviews 6. Eviews dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berbentuk time series, cross section, maupun panel data. Ada tiga metode yang bisa digunakan untuk bekerja dengan data panel, sebagai berikut:

1. Pooled least square (PLS). Mengestimasi data panel dengan metode OLS. Pendekatan PLS secara sederhana menggabungkan (pooled) seluruh data time series dan cross-section. Persamaan model ini menurut Gujarati (2003) dalam Ajija dkk (2011) adalah sebagai berikut:

(18)

41

2. Fixed Effect (Pendekatan Efek Tetap). Kondisi tiap objek saling berbeda, bahkan satu objek pada suatu waktu akan sangat berbeda dengan kondisi objek tersebut pada waktu yang lain. Oleh karena itu diperlukan suatu model yang dapat menunjukkan perbedaan konstan antar objek, meskipun dengan koefisien regresor yang sama. Untuk membedakan satu objek dengan objek lainnya, digunakan variabel semu (dummy). Pendekatan dengan memasukkan variabel boneka dikenal dengan sebutan model efek tetap (fixed effect) atau Least Squares Dummy Variables (LSDV). Keputusan untuk memasukkan variabel boneka dalam model efek tetap tak dapat dipungkiri akan dapat menimbulkan konsekuensi (trade off). Penambahan variabel boneka ini akan dapat mengurangi banyaknya derajat kebebasan (degree of freedom) yang pada akhirnya akan mengurangi efisiensi dari parameter yang diestimasi. Persamaan model ini menurut Winarno (2009) adalah sebagai berikut:

Yit= β0i+ β1.X1it+ β2.X2it+ β3.D1i+ β4.D2i+ β5.D3i+ eit ...(3.3)

(19)

jumlahnya seperti yang dilakukan pada model efek tetap. Hal ini berimplikasi pada parameter hasil estimasi akan menjadi semakin efisien. Namun untuk menganalisis dengan metode efek random ini ada satu syarat, yaitu objek data silang harus lebih besar daripada banyaknya koefisien. Rumus estimasi dengan menggunakanrandom effectmenurut Winarno (2009) sebagai berikut:

Yit= β0i+ β1.X1it+ β2.X2it+ .... + βn.Xnit+ eit... (3.4)

4. Pengujian Model. Untuk memilih model yang tepat, ada beberapa uji yang perlu dilakukan. Pertama, menggunakan uji signifikansi fixed effect uji F atau Chow-test. Kedua, dengan uji Hausman. Chow test atau likelihood ratio test adalah pengujian F Statistics untuk memilih apakah model yang digunakan Pooled Least Square(PLS) ataufixed effect.Sedangkan uji Hausman adalah uji untuk memilih modelfixed effectataurandom effect.

1) Uji chow-test(pool vs fixed effect)

(20)

43

m = Jumlahrestricated variable n = Jumlah sampel

k = Jumlah variabel penjelas

Dasar pengambilan keputusan menggunakanchow-test ataulikelihood ratio test,yaitu:

a. Jika H0diterima, maka modelpool(common) b. Jika H0ditolak, maka modelfixed effect

Jika hasil uji chow menyatakan H0 diterima, maka teknik regresi data panel menggunakan modelpool (common effect)dan pengujian berhenti sampai di sini. Apabila hasil uji chow menyatakan H0ditolak, maka teknik regresi data panel menggunakan model fixed effect dan untuk selanjutnya dilakukan uji hausman.

2) Uji Hausman

Uji Hausman digunakan untuk memilih antara fixed effectatau random effect, uji Hausman didapatkan melaluicommand eviewsyang terdapat pada direktori panel (Winarno, 2009). Statistik uji Hausman ini mengikuti distribusi statistikChi Squaredengandegree of freedomsebanyak k, dimana k adalah jumlah variabel independen. Jika nilai statistik Hausman lebih besar dari nilai kritisnya maka model yang tepat adalah model fixed effect. Sedangkan sebaliknya bila nilai statistik Hausman lebih kecil dari nilai kritisnya maka model yang tepat adalah modelrandom effect.

(21)

a. Jika H0: diterima, maka modelrandom effect b. Jika H0: ditolak, maka modelfixed effect

3.7.2 Uji Hipotesis

3.7.2.1 Koefisien Determinasi

Korelasi (r) adalah hubungan keterkaitan antara dua variabel atau lebih. Hasil korelasi positif mengartikan bahwa semakin besar nilai variabel 1 menyebabkan makin besar pula nilai variabel 2. Korelasi negatif mengartikan bahwa makin besar nilai vaiabel 1 makin kecil nilai variabel 2. Sedangkan korelasi nol mengartikan bahwa tidak ada atau tidak menentunya hubungan dua variabel.

Besarnya koefisien determinasi adalah 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati nol, maka semakin kecil pula pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel dependen (dengan kata lain semakin kecil kemampuan model dalam menjelaskan perubahan nilai variabel dependen). Sedangkan jika koefisien determinasi mendekati 1 maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel independen terhadap variabel dependen. Menurut Gujarati (2006) R2dapat dirumuskan sebagai berikut:

R2 = b1 +b2 +b3 ……….………. (3.6)

Keterangan:

b1 = Koefisien regresi variabelResidual Income b2 = Koefisien regresi variabel Arus Kas Operasi b3 = Koefisien regresi variabel Nilai Buku Saham

(22)

45

x = Arus Kas Operasi

x = Nilai Buku Saham y = Harga Saham

Tabel 3.3

Pedoman memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.001–0.200 Sangat lemah

0.201–0.400 Lemah

0.401–0.600 Cukup kuat

0.601–0.800 Kuat

0.801–1.000 Sangat kuat

Sumber: Triton, (2006)

3.7.2.2 Uji Parsial (Uji t)

Untuk menguji secara parsial residual income, arus kas operasi dan nilai buku saham terhadap harga saham.

Formula hipotesis:

1. Ho2 Variabel residual income, arus kas operasi dan nilai buku saham secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham.

2. Ha2 Variabel residual income, arus kas operasi dan nilai buku saham secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Dasar pengambilan keputusan:

(23)

2. Berdasarkan nilai probabilitas (signifikan) dasar pengambilan keputusan adalah :

Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak

3.6.2.3 Uji Simultan (Uji F)

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap variabel terikat dilakukan uji F.

Formula hipotesis:

1. Ho2 Variabel residual income, arus kas operasi dan nilai buku saham secara bersama-sama berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham.

2. Ha2 Variabel residual income, arus kas operasi dan nilai buku saham secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Dasar pengambilan keputusan:

1. Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak

2. Berdasarkan nilai probabilitas (signifikan) dasar pengambilan keputusan adalah :

(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan hipotesis yang diperoleh maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara parsial residual incomeberpengaruh tidak signifikan dan memiliki arah hubungan yang negatif terhadap harga saham, hal ini disebabkan oleh perhitungan residual incomehanya menghitung kelebihan laba yang diperoleh perusahaan saja.

2. Secara parsial arus kas operasi berpengaruh tidak signifikan dan memiliki arah hubungan yang negatif terhadap harga saham, hal ini disebabkan terlalu tinggi perputaran kas operasi tidak menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. 3. Secara parsial nilai buku saham berpengaruh signifikan dan memiliki arah

hubungaan yang positif terhadap harga saham, hal ini disebabkan oleh nilai buku saham menunjukkan kepemilikan atas perusahaan yang sesungguhnya. 4. Secara simultan residual income, arus kas operasi dan nilai buku saham

(25)

5.2 Saran

Berdasarka analisis daan kesimpulan diatas maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut:

1. Bagi investor saham sebaiknya lebih mempertimbangkan nilai buku saham sebagai kebijakan investasinya disamping faktor-faktor lain yang juga dapat mempengaruhi harga saham di pasar modal.

2. Bagi perusahaan sebaiknya terus meningkatkan laba perusahaan yang dapat mempengaruhi modal saham perusahaan karena pada penelitian ini nilai buku saham memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, sehingga semakin tinggi nilai buku saham maka investor akan semakin tertarik untuk berinvestasi.

(26)

MODELRESIDUAL INCOME, ARUS KAS OPERASI DAN NILAI BUKU SAHAM SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MEMPREDIKSI HARGA

SAHAM

(Studi Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks LQ 45 Tahun 2009-2011)

(Publikasi Ilmiah)

Oleh:

WAHYU LAILY SANI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(27)

Judul Artikel : Model Residual Income, Arus Kas Operasi Dan Nilai Buku Saham Sebagai Alternatif Dalam Memprediksi Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks LQ 45 Tahun 2009-2011)

Penulis : Wahyu Laily Sani

NPM : 0916051017

Jurusan dan Fakultas : Ilmu Administrasi Bisnis / Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (ISIP)

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Soewito, M.M K. Bagus.W., S.Sos., M.A.B.

NIP. 19690226 199903 1001 NIP. 19800117 200312 1002

Mengesahkan Dewan Direksi

(28)

LEMBAR PERBAIKAN NASKAH ARTIKEL ILMIAH

Nama Mahasiswa : Wahyu Laily Sani

NPM : 0916051017

Judul Artikel Ilmiah : Model Residual Income, Arus Kas Operasi Dan Nilai Buku Saham Sebagai Alternatif Dalam Memprediksi Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks LQ 45 Tahun 2009-2011)

NO Tanggal Saran Pembimbing Paraf

Masuk Keluar

Bandar Lampung, Februari 2013 Pembimbing I

Drs. Soewito, M.M

(29)

Nama Mahasiswa : Wahyu Laily Sani

NPM : 0916051017

Judul Artikel Ilmiah : Model Residual Income, Arus Kas Operasi Dan Nilai Buku Saham Sebagai Alternatif Dalam Memprediksi Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks LQ 45 Tahun 2009-2011)

NO Tanggal Saran Pembimbing Paraf

Masuk Keluar

Bandar Lampung, Februari 2013 Pembimbing II

(30)

MODELRESIDUAL INCOME, ARUS KAS OPERASI DAN NILAI BUKU SAHAM SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MEMPREDIKSI

HARGA SAHAM

(Studi pada Perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ 45 Tahun 2009-2011)

(Skripsi)

Oleh

WAHYU LAILY SANI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(31)

(Studi Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks LQ 45 Tahun 2009-2011)

Oleh

WAHYU LAILY SANI

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA ADMINISTRASI BISNIS

Pada

Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Lampung

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(32)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(33)

iv

Halaman DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Permasalahan... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.4 Manfaat Penelitian... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(34)

v

2.5.1 Pengertian Nilai Buku Saham ... 21 2.5.2 Menghitung Nilai Buku Saham... 22 2.6Grand TheoryPenelitian ... 22 2.6.1 Nilai Perusahaan... 23 2.6.2Capital Asset Pricing Model... 23 2.7 Penelitian Terdahulu ... 24 2.8 Kerangka Pemikiran ... 29 2.9 Hipotesis... 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian... 33 3.2 Populasi Dan Sampel ... 33 3.3 Jenis Dan Sumber Data ... 35 3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 36 3.5 Definisi Konseptual... 36 3.6 Definisi Operasional... 38 3.7 Teknik Analisis Data ... 39 3.7.1 Analisis Regresi Berganda ModelPanel Data... 39 3.7.2 Uji Hipotesis ... 44 3.7.2.1 Koefisien Determinasi ... 44 3.7.2.2 Uji Parsial (Uji t) ... 45 3.7.2.3 Uji Simultan (Uji F)... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

(35)

vi

4.3 Analisis Regresi Model Data Panel... 66 4.3.1 Interpretasi Model ... 68 4.4 Hasil Pengujian Hipotesis ... 69 4.4.1 Uji R2... 69 4.4.2 Uji F ... 70 4.4.3 Uji t ... 71 4.5 Pembahasan ... 72

4.5.1 PengaruhResidual Income,Arus Kas Operasi dan Nilai Buku Saham Terhadap Harga Saham ... 72 4.5.2 PengaruhResidual IncomeTerhadap Harga Saham ... 73 4.5.2 Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham ... 75 4.5.3 Pengaruh Nilai Buku Saham Terhadap Harga Saham ... 77 4.6 Keterbataasan Penelitian ... 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan... 81 5.2 Saran ... 82 DAFTAR PUSTAKA

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Ajija, Shochrul R; Sari, Dyah W; Setianto, Rahmat H dan Primanti, Martha R. 2011.Cara Cerdas Menguasai Eviews.Salemba Empat. Jakarta

Almilia, Luciana Spica dan Sulistyowati, 2007. Analisis Terhadap Relevansi Nilai Laba, Arus Kas operasi dan Nilai Buku Ekuitas Pada Periode di Sekitar Krisis Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur di BEJ. Proceeding Seminar Nasional, Juni 2007.

Alwi, Syafaruddin. 2003.Alat-Alat Analisis Dalam Pembelanjaan. Peercetakan Andi Ofsset: Yogyakarta.

Baridwan, Zaki. 2004.Intermediate Accounting.BPFE: Yogyakarta

Bungin, Burhan. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi Pertama. Cetakan Kedua. Penerbit Kencana: Jakarta.

Gujarati, Damodar N. 2006. Dasar-dasar Ekonometrika. Edisi ketiga. Jilid Ketiga. Erlangga: Jakarta.

Halim, Abdul Drs. 2005.Analisis Investasi. Salemba Empat: Malang. Idx. Laporan Keuangan Tahunan

http://114.57.38.118/corporate_actions/new_info_jsx/jenis_informasi/01_lapo ran_keuangan/02_Soft_Copy_Laporan_Keuangan/.Diakses 18 Oktober 2012. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba

Empat: Jakarta.

Jogiyanto, H. 2010.Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE: Yogyakarta. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Erlangga:

Yogyakarta.

(37)

Pradhono dan Christiawan, Yulius Jogi. 2004. Pengaruh Economic Value Added, Residual Income, Earnings dan Arus Kas Operasi Terhadap Return yang Diterima Oleh Pemegang Saham (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta). JURNAL AKUNTANSI & KEUANGAN VOL. 6, NO. 2, NOPEMBER 2004.

Sari, Ika Yusita. 2009.Penggunaan Return on Investment dan Residual Income sebagai Alat Pengukur dalam Meinlai Kinerja Keuangan Perusahaan (Skripsi). Universitas Islam Negeri Malang. Malang.

Sari, Ratna Candra dan Zuhrotun. 2006. Keinformatifan Laba Di Pasar Obligasi dan Saham: Uji Liquidation Option Hypotesis. Simposium Nasional Akuntansi. Padang

Sarikhani, Mekhdi and Ibrahimi, Fahime. 2011.An empirical evaluation of using the residual income model for prediction of stock price. African Journal of Business Management Vol. 6(5) pp. 2043-2047,8 February.

Satria, 2008.Pengertian Saham dan Jenis Saham. 24 Oktober 2012.

http://id.shvoong.com/business-management/investing/2184083-pengertian-saham-dan-jenis-saham/

Skousen, K.Fred dkk 2001. Akuntansi Keuangan. Konsep dan Aplikasi. Salemba Empat: Jakarta.

Sugiono. 2003.Metode Penelitian Bisnis.Alfabeta: Bandung

Sundjaja, Ridwan.S dan Barlian, Inge. 2001. Manjemen Keuangan II. Edisi Kelima, Penerbit PT. Intan Sejati: Klaten

Susanti, Rika. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan(Skripsi). Universitas Diponegoro: Semarang.

Syamsudin, Lukman Drs. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Penerbit Raja Grafindo Persada: Jakaarta.

Triton. 2006. SPSS 13.0: Terapan Riset Statistik Parametrik. Penerbit Andi: Jogjakarta.

(38)

Wild, John J, Subramanyam, K.R dan Hasley, Robert F. 2005. Financial Statement Analysis. Salemba Empat: Jakarta

Winarno, Wing Wahyu. 2009.Analisis Ekonometrika Dan Statistika Dengan Eviews. Edisi Kedua. UPP STIM YKPN: Yogyakarta.

Yahoo.Finance.

http://finance.yahoo.com.Diakses . 18 Oktober 2012.

(39)

vii

Tabel Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ... 27 3.1 Daftar Perusahaan Yang Memenuhi Kriteria ... 35 3.2 Definisi Operasional Variabel... 38 3.3 Pedoman Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 45 4.1 Hasil Analisis Deskriptif ... 61 4.2 Hasil Perhitungan Residual Income, Arus Kas Operasi, Nilai Buku Saham

(40)

1

MODELRESIDUAL INCOME, ARUS KAS OPERASI DAN NILAI BUKU SAHAM SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MEMPREDIKSI

HARGA SAHAM

(Studi Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks LQ 45 Tahun 2009-2011)

Wahyu Laily Sani, Soewito, K.Bagus Universitas Lampung

ABSTRACT

The objective of this research is to find out correlations of residual income model, operational cash flow, and share book value to stock prices. Samples in were corporations listed in LQ45 index in 2009-2011. 17 corporation samples were taken using purposive sampling method. This research used data panel model analysis and e-views 6 software to analyze data.

The research results proved that simultaneously the residual income model, operational cash flow, and share book value had significant influences to stock prices. Based on t-test results, residual income and operational cash flow partially did not significantly influence stock prices, while share book value had a significant influence to stock prices.

Keywords: Residual Income, Operational Cash Flow, Share Book Value, Stock Prices

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio sesuai dengan risiko yang bersedia mereka tanggung dengan tingkat keuntungan yang mereka harapkan. Investasi pada sekuritas juga bersifatliquid (mudah berubah). Dalam melakukan investasi, khususnya investasi saham para investor menginginkan pengembalian (return) berupa capital gain dan dividen. Capital gain merupakan selisih antara harga jual dan harga beli. Sedangkan besarnya dividen ditentukan dari laba yang didapat

perusahaan, sehingga laba perusahaan dapat dikatakan sebagai salah satu indikator yang dapat mempengaruhi investor dalam berinvestasi.

(41)

2 perusahaan. Sedangkan faktor internal seperti kebijakan dividen, kebijakan menajemen serta publikasi laporan keuangan juga dapat mempengaruhi harga saham. Untuk meminimalisir risiko yang akan ditanggung, investor dapat melakukan analisis saham yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal dilakukan dengan mengamati harga saham sebelumnya, sedangkan analisis fundamental dapat dilakukan dengan melihat laporan keuangan perusahaan untuk menilai kinerja perusahaan.

Dalam analisis kinerja perusahaan (analisis fundamental perusahaan) kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari kegiatan operasinya merupakan fokus utamanya, karena laba perusahaan juga merupakan elemen yang dapat menunjukkan prospek perusahaan di masa datang. Untuk melakukan investasi, sebaiknya calon pemodal (investor) mengetahui bagaimana kinerja dan kondisi keuangan perusahaan yang akan dilakukan investasi. Banyak metode yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan melihat laporan keuangan perusahaan, salah satunya dengan menggunakan model Residual Income. Residual Income merupakan kelebihan laba dari apa yang diharapkan oleh investor. Residual income dihitung dari mengurangkan laba bersih perusahaan dengan pembebanan atas investasi. Nilairesidual income yang positif menunjukkan bahwa perusahaan mampu memberikan

Selain dengan menghitung menggunakan model residual income, calon pemodal (investor) juga dapat melihat kemampuan perusahaan melalui laporan arus kas. Laporan arus kas dinilai banyak memberikan informasi tentang arus kas pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan perusahaan. Terdapat tiga jenis arus kas yaitu arus kas operasi, investasi dan pembiayaan. Kegiatan yang melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang masuk ke dalam penentuan laba bersih dalam laporan laba rugi adalah arus kas operasi. Arus kas operasi merupakan indikator akuntansi keuangan yang memberikan informasi tentang pendapatan dan pengeluaran yang diterima perusahaan dari berbagai kegiatan operasinya.

Untuk melihat laba yang didapatkan dari investasi calon investor dapat menggunakan metode nilai buku saham. Nilai buku saham merupakan gambaran tentang seberapa besar aset atau kekayaan yang dimiliki investor. Nilai buku saham dipengaruhi oleh tingginya laba suatu perusahaan pada periode tertentu. Semakin tinggi laba perusahaan, maka nilai buku saham juga akan semakin meningkat. Metode-metode yang tersebut diatas dapat digunakan investor sebagai pertimbangan atas investasi yang dilakukan karena metode-metode tersebut memberikan informasi tentang seberapa besar laba yang didapatkan dari investasi yang dilakukan.

(42)

3 saham maka akan sesuai dengan tujuan memaksimalkan keuntungan pemegang saham. Nilai residual income yang positif menunjukkan kelebihan laba yang diharapkan investor karena residual income memperhitungkan harapan pengembalian dari investor. Saat nilai residual incomesemakin tinggi, investor diharapkan akan tertarik untuk melakukan investasi karena investor menganggap perusahaan dapat memberikan pengembalian lebih dari yang mereka harapkan. Nilai arus kas operasi yang positif menunjukkan bahwa pendapatan perusahaan lebih besar dari pembayaran kegiatan operasinya. Saat pendapatan perusahaan dari kegiatan operasinya semakin tinggi, perusahaan dianggap mampu mengoperasikan perusahaan dengan baik dan laba yang diperoleh perusahaan juga akan semakin meningkat.

Sedangkan nilai buku saham yang tinggi menunjukkan seberapa besar aset yang dimiliki investor sebagai jaminan investasinya. Nilai buku saham juga memiliki hubungan dengan laba perusahaan. Meningkatnya nilai buku saham dari waktu ke waktu menunjukkan bahwa seberapa besar perusahaan mampu menghasilkan laba dan seberapa besar perusahaan mampu meningkatkan kepemilikan aset yang dimiliki investor. Dengan adanya peningkatan residual income, arus kas operasi dan nilai buku saham diharapkan akan mampu meningkatkan permintaan akan saham sehingga harga saham akan semakin meningkat.

Ditemukan dalam tiga penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mulya

(43)

4 hubungan yang signifikan dan ada pula yang tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham dengan perbedaan sampel yang diteliti dimasing-masing penelitiannya. Dari hasil penelitian-penelitian tersebut, penelitian-penelitian ini mencoba meneliti kembali beberapa variabel yang telah diteliti sebelumnya untuk membuktikan apakah variabel-variabel tersebut masih relevan digunakan pada objek yang berbeda. Penelitian ini akan menggunakan sampel perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ 45, yaitu salah satu indeks yang terdapat di Bursa Efek Indonesia yang didalamnya terdapat saham-saham terpilih yang mengacu pada likuiditas perdagangan pasar dan kapitalisasi pasar. Berdasarkan pemaparan diatas, penelitian ini akan mengambil judul “Model Residual Income, Arus Kas Operasi dan Nilai Buku Saham sebagai Alternatif dalam Memprediksi Harga Saham (Studi pada Perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ 45 Tahun 2009-2011)

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh

Residual Income terhadap harga saham.

2. Untuk mengetahui pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham.

3. Untuk mengetahui pengaruh nilai buku saham terhadap harga saham.

4. Untuk mengetahui pengaruh Residual Income, arus kas

2. KERANGKA PEMIKIRAN Saham merupakan surat tanda kepemilikan seseorang terhadap suatu perusahaan penerbit saham. Harga saham memiliki sifat yang fluktuatif, sehingga investor perlu menganalisis sebelum melakukan investasi. Saham juga memiliki sifat high-risk, high-return, investor bisa saja mendapatkan laba yang banyak dalam waktu singkat namun juga bisa mengalami kerugian yang besar dalam waktu yang singkat pula. Untuk menganalisis harga saham dapat dilakukan dengan melakukan analisis fundamental yaitu dengan melihat laporan keuangan tahunan perusahaan.

Residual income adalah laba bersih perusahaan dikurangi pembebanan atas investasi. Semakin besar laba yang diperoleh perusahaan, maka nilai residual incomenya akan semakin tinggi. Residual income digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan dari penilaian ekuitasnya. Nilai residual income yang positif menunjukkan kelebihan laba yang dihasilkan oleh perusahaan, sedangkan residual income negatif menunjukkan perusahaan tidak mampu menutupi biaya modalnya.

(44)

5 tersebut dinilai mempunyai pendapatan yang besar dari kegiatan operasionalnya. Selain itu, angka arus kas operasi yang semakin besar juga akan berpengaruh terhadap laba bersih perusahaan.

Nilai buku saham merupakan gambaran tentang seberapa besar aset atau kekayaan yang dimiliki investor. Nilai buku saham juga merupakan ukuran jaminan investasi bagi para investor pada saat perusahaan dilikuidasi. Nilai buku saham memiliki hubungan dengan laba perusahaan, karena semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan maka nilai buku akan meningkat dalam setiap periodenya, sehingga jaminan bagi investor saat perusahaan dilikuidasi akan semakin besar. 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanasi (explanatory research). Penelitian eksplanasi merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan, perbedaan atau pengaruh satu variabel atau lebih dengan variabel yang lain, karena itu penelitian eksplanasi menggunakan sampel dan hipotesis (Bungin, 2006). Variabel dependen dalam penelitian ini, yaitu harga saham dan variabel independen, yaitu residual income, arus kas operasi dan nilai buku saham melalui pengujian hipotesis. 3.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2003). Sedangkan sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dri unit populasi (Kuncoro, 2003). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan tergabung dalam indeks LQ 45 selama periode 2009-2011.

Sedangkan sampel pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel bertujuan (purposive sampling), yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2003). Teknik ini ditentukan untuk memilih anggota sampel secara khusus berdasarkan tujuan penelitian dan kesesuaian kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. Kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan yang tergabung dalam

indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tiga tahun berturut-turut pada periode 2009-2011.

2. Perusahaan non keuangan, karena perusahaan keuangan memiliki karakteristik tersendiri dalam pelaporan keuangannya.

3. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan auditan secara konsisten dan lengkap selama periode tahun 2009-2011.

(45)

6

4 International Nickel Indonesia, Tbk INCO √ √ √ √

5 Indofood Sukses Makmur, Tbk INDF √ √ √ √

6 Indosat, Tbk ISAT √ √ √ √

7 Indo Tambang Raya Megah, Tbk ITMG √ √ √ √

8 Lipo Karawaci Baru, Tbk LPKR √ √ √ √

9 PP London Sumatra, Tbk LSIP √ √ √ √

10 Medco Energi International, Tbk MEDC √ √ √ √

11 Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk PGAS √ √ √ √

12 Tambang Batu Bara Bukit Asan, Tbk PTBA √ √ √ √

13 Holcim Indonesia, Tbk SMCB √ √ √ √

14 Semen Gresik (persero), Tbk SMGR √ √ √ √

15 Telekomunikasi Indonesia, Tbk TLKM √ √ √ √

16 Bakerie Sumatra Platantion, Tbk UNSP √ √ √ √

17 United Tractor, Tbk UNTR √ √ √ √

Sumber: idx (data diolah)

3.3 Analisis Data

Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda model panel data, yaitu alat statistik yang dipergunakan untuk meramalkan pengaruh antara dua variabel bebas (X) atau lebih terhadap satu variabel terikat (Y). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan jenis data yang digunakan adalah kombinasi antara time series dan cross section data, yang disebut pooling data (Kuncoro, 2003). Alat analisis dalam penelitian ini adalah menggunakan program Eviews 6. Menurut Wibisono (2005) dalam Ajija dkk (2011) metode data panel memiliki beberapa keunggulan. Pertama, panel data mampu

(46)

7 dapat diperoleh hasil estimasi yang lebih efisien. Kelima, data panel dapat digunakan untuk mempelajari model-model perilaku yang kompleks. Keenam, data panel dapat meminimalkan bias yang mungkin ditimbulkan oleh agregasi data individu.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Harga Saham

Dalam hal ini harga saham merupakan variabel dependen. Harga saham merupakan harga yang terbentuk dari permintaan dan penawaran. Dalam penelitian ini harga saham dihitung dengan melihat harga saham pada penutupan periode akuntansi.

2. Residual Income

Dalam hal ini variabel residual income merupakan variabel independen. Residual income merupakan perhitungan atas investasi untuk melihat seberapa besar kelebihan laba yang dihasilkan dari aktiva operasional. Residual income dihitung dengan mengurangi laba sebelum pajak dengan pembebanan pada nilai buku ekuitas tahun sebelumnya.

3. Arus Kas Operasi

Dalam hal ini variabel arus kas operasi merupakan variabel independen. Arus kas operasi merupakan gambaran bagaimana perusahaan menggunakan kas untuk kegiatan operasional. Dalam penelitian ini arus kas operasi dihitung dengan membagikan jumlah arus kas operasi yang terdapat pada laporan keuangan perusahaan dengan lembar saham yang beredar.

4. Nilai Buku Saham

Dalam hal ini nilai buku saham merupakan variabel independen. Nilai buku saham menunjukkan aset yang dimiliki pemegang saham dengan memiliki sebuah saham. Dalam penelitian ini nilai buku saham dihitung dengan membagikan total ekuitas dengan jumlah lembar saham yang beredar.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengolahan data melalui modelpanel data menggunakan pendekatan dengan metode kuadrat terkecil (pooled least squares), metode efek tetap (fixed effect) dan metode efek acak (random effect). Pertama kali dilakukan uji chow untuk memilih antara metode kuadrat terkecil (pooled least squares) dengan metode efek tetap (fixed effect).

Tabel 4.3

Chow-TestatauLikelihood Ratio Test

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 16.784207 (16,31) 0.0000

Cross-section Chi-square 115.682543 16 0.0000

(47)

8 lebih besar dari 0,05 sehingga H0 ditolak maka mengikuti model fixed effect. Karena mengikuti fixed effect

random effect.

Tabel 4.4 Uji Hausman

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 72.913835 3 0.0000

Sumber: Lampiran 5

Hasil pengujian tersebut diperoleh p-value sebesar 0,0000 lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak. Berdasarkan hasil uji chow dan uji hausman maka dapat disimpulkan model yang paling sesuai untuk analisis regresi panel data ini adalah modelfixed effect. 4.1 Pengaruh Residual Income,

Arus Kas Operasi dan Nilai Buku Saham Terhadap Harga Saham

Berdasarkan model regresi uji F diperoleh hasil F hitung > F tabel, 37.83611 > 3.285 dan nilai probabilitas sebesar 0,0000 < 0,05 maka Ha4 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara residual income, arus kas operasi dan nilai buku saham terhadap harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa secara bersamaan ketiga variabel tersebut yaitu residual income, arus kas operasi dan nilai buku saham dapat digunakan untuk memprediksi harga saham.

(48)

9 menjamin bahwa perusaahaan akan membagikan dividen kepada pemilik saham karena perusahaan memiliki kebijakan laba ditahan sebagai tambahan modal perusahaan.

Hasil perhitungan residual income yang dinilai dengan selisih laba perusahaan dengan pembebanan terhadap modal ekuitasnya saja menghasilkan nilai residual income yang cukup tinggi, sedangkan sumber pendanaan perusahaan bukan hanya berasal dari saham yang beredar tetapi perusahaan juga memiliki sumber pendanaan yang berasal dari hutang. Selain itu, nilai harapan pengembalian atas investasi (expected rate of return) yang negatif akan mengakibatkan nilai residual income yang lebih besar dari laba yang dihasilkan perusahaan. Namun tingginya nilai residual income tersebut justru mengakibatkan harga saham menurun. Hal ini menunjukkan bahwa para investor masih kurang memperhatikan faktor fundamental perusahaan dalam mengambil keputusan berinvestasi sehingga mengakibatkan hasil yang tidak signifikan antara residual income dengan harga saham. Selain itu faktor lain diluar perusahaan juga dapat mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan pembelian saham.

Hubungan negatif antara residual income dengan harga saham disebabkan oleh perhitunganresidual income yang dipengaruhi oleh harapan pengembalian atas investasi (expected rate of return). Sesuai dengan teori CAPM yang menyatakan bahwa aktiva berisiko tinggi akan menghasilkan return yang tinggi, sedangkan return yang tinggi akan mengakibatkan nilai

residual income yang rendah karena pembebanan pada investasi akan semakin tinggi, sehingga pada saat nilai residual income rendah harga saham meningkat dan sebaliknya, pada saat nilai residual incometinggi akan mengakibatkan harga saham rendah. Hal ini memperkuat anggapan bahwa para investor di Indonesia lebih memperhatikan analisa teknikal yang dapat memberikan pengembalian berupa capital gain dibanding dengan kondisi fundamental perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Pradhono dan Christiawan (2004). Hasil penelitian ini menyatakan bahwaresidual incomesecara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham dan memiliki arah hubungan yang negatif. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sarikhani dan Ebrahimi (2011). Penelitian ini menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara harga saham dengan nilai yang dihitung menggunakan modelresidual income dibandingkan nilai buku saham. Hal ini dikarenakan perbedaan sampel dan lokasi penelitian yang dilakukan. 4.3 Pengaruh Arus Kas Operasi

(49)

10 menurunkan harga saham sebesar 1.869312. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, nilai rata-rata arus kas operasi per lembar saham sebesar 948,7763. Nilai rata-rata arus kas operasi yang bernilai positif menunjukkan bahwa pendapatan perusahaan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasionalnya. Pendapatan perusahaan akan mempengaruhi laba yang diperoleh perusahaan, meningkatnya laba perusahaan diharapkan akan meningkatkan dividen sehingga para investor tertarik untuk berinvestasi dan dapat meningkatkan harga saham.

Arah hubungan arus kas operasi dengan harga saham yang bernilai negatif menunjukkan bahwa saat arus kas operasi mengalami kenaikan maka harga saham justru menurun. Sebaliknya apabila arus kas operasi menurun maka akan mengakibatkan harga saham meningkat. Namun arah hubungan negatif disini tidak perlu diperhatikan karena arus kas operasi memiliki hubungan yang tidak signifikan terhadap harga saham. Tidak signifikannya arus kas operasi dalam memprediksi harga saham dapat disebabkan oleh perhitungan arus kas operasi yang hanya menghitung arus kas berdasarkan aktivitas operasinya saja, sedangkan aktivitas perusahaan masih terbagi atas aktivitas investasi dan pendanaan, sehingga investor masih kurang memperhatikan jumlah arus kas operasi sebagai dasar investasi. Selain itu sampel penelitian yang terdiri dari perusahaan yang tidak sejenis mengakibatkan pendapatan yang diterima dan biaya yang

arus kas operasi memiliki perbedaan yang cukup jauh.

Disamping faktor perhitungan arus kas operasi dan perusahaan yang tidak sejenis, tidak signifikannya arus kas operasi dalam memprediksi harga saham juga dipengaruhi oleh tingginya jumlah arus kas operasi yang juga menunjukkan peningkatan laba perusahaan tidak dapat menjamin bahwa perusahaan akan membagikan dividen. Berdasarkan laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan menunjukkan bahwa semakin tinggi jumlah arus kas operasi, perusahaan justru mengurangi pembagian dividen, bahkan beberapa perusahaan justru tidak membagikan dividennya. Hal ini membuat para investor tidak memperhatikan arus kas operasi sebagai dasar pengambilan keputusan, karena investor lebih menyukai pengembalian yang langsung diberikan dibanding laba yang digunakan untuk menambah modal.

(50)

11 terdapat perusahaan dengan industri yang berbeda.

4.4 Pengaruh Nilai Buku Saham Terhadap Harga Saham Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel nilai buku saham dimana t-hitung > t-tabel yaitu 2.071554 > 1.678. Serta nilai probabilitas nilai buku saham berada dibawah 0,05 yaitu 0.0467, maka Ha3 diterima yaitu nilai buku saham berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Koefisien variabel nilai buku saham juga memiliki hubungan yang positif terhadap harga saham sebesar 1.359635, yaitu setiap nilai buku saham mengalami kenaikan sebesar satu rupiah maka harga saham akan meningkat sebesar 1.359635.

Dalam penelitian ini nilai buku saham dihitung dengan membagi jumlah modal saham dengan jumlah lembar saham yang beredar yang berarti seberapa besar nilai buku saham ketika memiliki satu lembar saham. Nilai buku saham dipengaruhi oleh pendapatan perusahaan yang akan mempengaruhi laba perusahaan. Tingginya laba yang diperoleh perusahaan akan mengakibatkan modal yang semakin tinggi sehingga nilai buku saham akan mengalami peningkatan yang menunjukkan tingginya nilai perusahaan.

Penelitian ini menunjukkan bahwa investor melihat nilai buku saham sebagai acuan untuk berinvestasi. Investor membandingkan nilai pasar saham pada saat membeli saham dengan nilai bukunya. Tingginya nilai pasar saham dibandingkan nilai bukunya menunjukkan bahwa saham

tersebut memiliki nilai pasar yang baik. Semakin tinggi harga saham di pasar menunjukkan tingginya permintaan akan suatu saham.

Nilai buku saham merupakan ukuran kepemilikan perusahaan, sehingga pada saat nilai buku saham meningkat berarti kepemilikan akan perusahaan semakin besar. Namun peningkatan nilai buku saham harus sejalan dengan meningkatnya harga saham di pasar. Hal ini disebabkan apabila nilai buku saham lebih tinggi dibandingkan harga saham dipasar, investor tidak akan membeli saham tersebut dikarenakan investor harus menanggung kerugian atas investasinya. Hasil penelitian ini didukung oleh teori nilai perusahaan yang menyatakan tingginya harga saham menunjukkan nilai perusahaan yang tinggi. Hal ini dapat memberikan sinyal positif tentang prospek pertumbuhan perusahaan dimasa datang.

Hasil penelitiaan ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Anisa Amalia Mulya (2012). Hasil pengujuian hipotesis pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel nilai buku saham memiliki hubungan yang signifikan dan memiliki arah yang positif terhadap harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa dengan sampel dan tahun penelitian yang berbeda, nilai buku saham masih relevan digunakan untuk memprediksi harga saham.

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

(51)

12 1. Secara parsial residual income

berpengaruh tidak signifikan dan memiliki arah hubungan yang negatif terhadap harga saham, hal ini menunjukkan bahwa residual income masih kurang relevan dalam memprediksi harga saham. 2. Secara parsial arus kas operasi

berpengaruh tidak signifikan dan memiliki arah hubungan yang negatif terhadap harga saham, hal ini menunjukkan bahwa arus kas operasi masih kurang relevan dalam memprediksi harga saham. 3. Secara parsial nilai buku saham

berpengaruh signifikan dan memiliki arah hubungaan yang positif terhadap harga saham, hal ini menunjukkan bahwa nilai buku saham dapat digunakan untuk memprediksi harga saham. 4. Secara simultan residual income,

arus kas operasi dan nilai buku saham berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

5.2 Saran

Berdasarka analisis daan kesimpulan diatas maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut:

1. Bagi investor saham sebaiknya lebih mempertimbangkan nilai buku saham sebagai kebijakan investasinya disamping faktor-faktor lain yang juga dapat mempengaruhi harga saham di pasar modal.

2. Bagi perusahaan sebaiknya terus meningkatkan laba perusahaan yang dapat mempengaruhi modal saham perusahaan karena pada penelitian ini nilai buku saham memiliki pengaruh yang

semakin tertarik untuk berinvestasi.

3. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel independen lain yang dapat mempengaruhi harga saham dan dalam penelitiaan selanjutnya untuk menambahkan sampel penelitian dan memperpanjang tahun penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Ajija, Shochrul R; Sari, Dyah W; Setianto, Rahmat H dan Primanti, Martha R. 2011.Cara Cerdas Menguasai Eviews. Salemba Empat. Jakarta

Bungin, Burhan. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi Pertama. Cetakan Kedua. Penerbit Kencana: Jakarta.

Idx. 18 Oktober 2012.

http://114.57.38.118/corporat e_actions/new_info_jsx/jenis _informasi/01_laporan_keuan gan/02_Soft_Copy_Laporan_ Keuangan/

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Erlangga: Yogyakarta.

(52)

13 Pradhono dan Christiawan, Yulius

Jogi. 2004. Pengaruh Economic Value Added, Residual Income, Earnings dan Arus Kas Operasi Terhadap Return yang Diterima Oleh Pemegang Saham (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta). JURNAL

AKUNTANSI &

KEUANGAN VOL. 6, NO. 2, NOPEMBER 2004.

Sarikhani, Mekhdi and Ibrahimi, Fahime. 2011. An empirical evaluation of using the

residual income model for prediction of stock price. African Journal of Business Management Vol. 6(5) pp. 2043-2047,8 February.

Sugiono. 2003. Metode Penelitian Bisnis.Alfabeta: Bandung

(53)
(54)

Lampiran 1. Daftar Populasi, Kriteria Sampel, Sampel

No. Nama Perusahaan Kode Kriteria Sampel

1 2 3 4

1 Astra Agro Lestari, Tbk AALI √ √ √ √ Sampel 1

2 Adaro Energy, tbk ADRO x x x x

3 AKR Corporindo, Tbk AKRA x x x x

4 Aneka Tambang,Tbk ANTM √ √ √ √ Sampel 2

5 Astra Internasional, Tbk ASII √ √ √ √ Sampel 3

6 Alam Sutra Realty, Tbk ASRI x x x x

7 Bank Central Asia, Tbk BBCA √ x x x

8 Borneo Lumbung Energy & Metal,

Tbk BORN x x x x

9 Bank Bukopin, Tbk BBKP x x x x

10 Bank Negara Indonesia, Tbk BBNI √ x x x

11 Bank Rakyat Indonesia, Tbk BBRI √ x x x

12 Bank Tabungan Negara, Tbk BBTN x x x x

13 Bank Danamon, Tbk BDMN √ x x x

14 Benakat Petroleum Energy, Tbk BIPI x x x x

15 BISI Internasional, Tbk BISI x x x x

16 BPD Jawa Barat, Tbk BJBR x x x x

17 Berlian Laju Taanker, Tbk BLTA x x x x

18 Bank Mandiri, Tbk BMRI x x x x

19 Global Mediacom, Tbk BMTR x x x x

20 Bakrie & Brothers, TBk BNBR x x x x

21 Bank Niaga, Tbk BNGA x x x x

22 Bank Internasional Indonesia, Tbk BNII x x x x

23 Berau Coal Energy, Tbk BRAU x x x x

24 Barito Pasifik, Tbk BRPT x x x x

25 Bumi Serpong Damai, Tbk BSDE x x x x

26 Bakrie Telkom,Tbk BTEL x x x x

27 Bumi Resources, Tbk BUMI x x x x

28 Bayan Resources, Tbk BYAN x x x x

29 Charoen Pokhpand Indonesia, Tbk CPIN x x x x

30 Central Proteinaprima, Tbk CPRO x x x x

31 Ciputra Development, Tbk CTRA x x x x

32 Darma Henwa, Tbk DEWA x x x x

33 Delta Dunia Makmur, Tbk DOID x x x x

34 Elnusa, Tbk ELSA x x x x

35 Bakrieland Development, Tbk ELTY x x x x

36 Energi Mega Persada, tbk ENRG x x x x

(55)

41 Harum Energy, Tbk HRUM x x x x 42 Indofood CBP Sukses Makmur, tbk ICBP x x x x

43 Internasional Nickel Indonesia, Tbk INCO √ √ √ √ Sampel 4

44 Indofood Sukses Makmur, Tbk INDF √ √ √ √ Sampel 5

45 Indika Energy, Tbk INDY x x x x

46 Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk INKP x x x x 47 Indocement Tunggal Prakasa, Tbk INTP x x x x

48 Indosat, Tbk ISAT √ √ √ √ Sampel 6

49 Indo Tambang Raya Megah, Tbk ITMG √ √ √ √ Sampel 7

50 Jasa Marga, Tbk JSMR x x x x

51 Kawasan Jababeka, Tbk KIJA x x x x

52 Kalbe Farma, Tbk KLBF x x x x

53 Krakatau Steel, Tbk KRAS x x x x

54 Lippo Karawaci, Tbk LPKR √ √ √ √ Sampel 8

55 PP London Sumatra Indonesia LSIP √ √ √ √ Sampel 9

56 Medco Energi Internasional,Tbk MEDC √ √ √ √ Sampel 10

57 Mitra Rajasa, Tbk MIRA x x x x

58 Media Nusantara Citra, Tbk MNCN x x x x

59 Perusahaan Gas Negara, Tbk PGAS √ √ √ √ Sampel 11

60 Bank Pan Indonesia, Tbk PNBN x x x x

61 Tambang Batu Bara Bukit Asam,

Tbk PTBA √ √ √ √ Sampel 12

62 Sampoerna Agro, Tbk SGRO x x x x

63 Holcim Indonesia, Tbk SMCB √ √ √ √ Sampel 13

64 Semen Gresik, Tbk SMGR √ √ √ √ Sampel 14

65 Tunas Baru Lampung, Tbk TBLA x x x x

66 Timah, Tbk TINS x x x x

67 Telekomunikasi Indonesia, Tbk TLKM √ √ √ √ Sampel 15

68 Truba Alam Manunggal, Tbk TRUB x x x x

69 Bakrie Sumatra Platantions, Tbk UNSP √ √ √ √ Sampel 16

70 United Tractor, Tbk UNTR √ √ √ √ Sampel 17

71 Unilever Indonesia, Tbk UNVR x x x x

(56)

Daftar Sampel

No. Perusahaan Kode Kriteria Sampel

1 2 3 4

1 Astra Internasional, Tbk AALI √ √ √ √ Sampel 1

2 Aneka Tambang, Tbk ANTM √ √ √ √ Sampel 2

3 Astra Internasional, Tbk ASII √ √ √ √ Sampel 3

4 International Nickel Indonesia, Tbk INCO √ √ √ √ Sampel 4

5 Indofood Sukses Makmur, Tbk INDF √ √ √ √ Sampel 5

6 Indosat, Tbk ISAT √ √ √ √ Sampel 6

7 Indo Tambang Raya Megah, Tbk ITMG √ √ √ √ Sampel 7

8 Lipo Karawaci Baru, Tbk LPKR √ √ √ √ Sampel 8

9 PP London Sumatra, Tbk LSIP √ √ √ √ Sampel 9

10 Medco Energi International, Tbk MEDC √ √ √ √ Sampel 10 11 Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk PGAS √ √ √ √ Sampel 11 12 Tambang Batu Bara Bukit Asan, Tbk PTBA √ √ √ √ Sampel 12

13 Holcim Indonesia, Tbk SMCB √ √ √ √ Sampel 13

14 Semen Gresik (persero), Tbk SMGR √ √ √ √ Sampel 14

15 Telekomunikasi Indonesia, Tbk TLKM √ √ √ √ Sampel 15

16 Bakerie Sumatra Platantion, Tbk UNSP √ √ √ √ Sampel 16

(57)

SHARE? RI? CI? BV?

Mean 9144.902 5366685. 948.7763 3041.949

Median 4600.000 3696155. 715.9200 2203.310

Maximum 50750.00 23902754 4724.310 14931.74

Minimum 285.0000 428918.8 -31.90000 196.9800

Std. Dev. 10946.37 6080554. 969.1710 3040.906

Skewness 1.870633 1.961963 1.694668 2.038605

Kurtosis 6.268554 5.776923 6.357728 7.439924

Jarque-Bera 52.44610 49.10555 48.36913 77.21521

Probability 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000

Sum 466390.0 2.74E+08 48387.59 155139.4

Sum Sq. Dev. 5.99E+09 1.85E+15 46964624 4.62E+08

Observations 51 51 51 51

(58)

Lampiran 3.Pool(fixed Effect)

Dependent Variable: SHARE? Method: Pooled Least Squares Date: 01/12/13 Time: 13:26 Sample: 2009 2011

Included observations: 3 Cross-sections included: 17

Total pool (balanced) observations: 51

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 8923.356 1942.536 4.593662 0.0001

RI? -0.000399 0.000339 -1.178095 0.2477

CI? -1.869312 1.079533 -1.731593 0.0933

BV? 1.359635 0.656336 2.071554 0.0467

Fixed Effects (Cross)

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.958660 Mean dependent var 9144.902

Adjusted R-squared 0.933323 S.D. dependent var 10946.37

S.E. of regression 2826.556 Akaike info criterion 19.01798

Sum squared resid 2.48E+08 Schwarz criterion 19.77556

Log likelihood -464.9585 Hannan-Quinn criter. 19.30747

F-statistic 37.83611 Durbin-Watson stat 3.342084

(59)

Redundant Fixed Effects Tests Pool: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 16.784207 (16,31) 0.0000

Cross-section Chi-square 115.682543 16 0.0000

Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: SHARE?

Method: Panel Least Squares Date: 01/12/13 Time: 13:27 Sample: 2009 2011

Included observations: 3 Cross-sections included: 17

Total pool (balanced) observations: 51

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 3109.950 1532.288 2.029612 0.0481

RI? -0.000545 0.000193 -2.819761 0.0070

CI? 9.392794 1.499632 6.263401 0.0000

BV? 0.015058 0.516639 0.029146 0.9769

R-squared 0.600543 Mean dependent var 9144.902

Adjusted R-squared 0.575046 S.D. dependent var 10946.37

S.E. of regression 7135.780 Akaike info criterion 20.65882

Sum squared resid 2.39E+09 Schwarz criterion 20.81033

Log likelihood -522.7998 Hannan-Quinn criter. 20.71671

F-statistic 23.55323 Durbin-Watson stat 2.109840

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.3
Tabel 3.1
Tabel t (pada taraf signifikansi 0.05)
+2

Referensi

Dokumen terkait