PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP
KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK OLEH
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KABANJAHE
TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
MEILISA BARUS
NIM 2103311024
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
i
ABSTRAK
Meilisa Barus, NIM 2103311024, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2014/2015. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan menulis teks cerita pendek. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kabanjahe tahun Pembelajaran 2014/2015 dengan jumlah 201 orang . Sampel diambil secara homogen dengan random sampling yaitu kelas VII-3 yang berjumlah 30 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Dari pengolahan data diperoleh hasil pretest dengan rata-rata = 64,9, standar deviasi = 8,64 dan termasuk pada kategori sangat baik 0%, kategori baik 40%, kategori cukup 53,33%, kategori kurang 6,66%, dan kategori sangat kurang 0%. Sedangkan hasil posttest diperoleh rata-rata 79, standar deviasi = 1,60 dengan kategori sangat baik 40%, kategori baik 53,33%, kategori cukup 6,66%, kategori kurang 0%, dan kategori sangat kurang 0%. Dari uji data hasil pre-test dan post-test didapat kedua asil berdistribusi normal. Dari uji homogenitas didapat bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, didapatlah t0 sebesar 5,13. Selanjutnya setelah t0 diketahui, kemudian dikonsultasikan dengan tabel t pada tarif signifikan 5% dengan df = N-1 = 30 – 1 = 29 diperoleh taraf signifikan 5% = 2,04, karena t0 yang diperoleh lebih besar dari tabel yaitu 5,13 > 2,04, maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atas penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan menulis teks berita di SMP Negeri 2 kabanjahe tahun ajaran 2014/2015.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap
Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 2
Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2014/2015”. Penulisan Skripsi ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan
dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi material maupun spiritual. Oleh
karena itu, rasa hormat dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi,
4. Syarial Fahmi, S.Sos.,M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia,
5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia,
6. Drs. Syahnan Daulay, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik,
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,
8. Kepala Sekolah dan seluruh Guru, Staf Pegawai dan juga siswa-siswi SMP
Negeri 2 Kabanjahe yang telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam
membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian,
9. Ayahanda Usban Barus dan Ibunda Zuariah, abang dan adik Zulfikar Barus
dan Wahyugi Pramoko Barus, Atas segala kasih, motivasi, doa, perhatian
serta dukungan moril dan material yang senantiasa diberikan dengan tulus
ii
10. Teman terbaikku Nur Intan, Hartika, Dewi, Fadli dan Ahmad Fauzul Hakim
yang menjadi teman saya untuk seluruh perjuangan skripsi dari awal sampai
akhir tidak akan saya lupakan dan terimakasi untuk motivasi dan
semangatnya selama ini,
11. Seluruh stambuk 2010 khususnya Ekstensi B, terimakasih atas doa dan
dukungan kalian.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita
semua. Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat dan dapat
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Medan, Februari 2015
Penulis,
Meilisa Barus
iv
BAB II LANDASAN TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8
A. Landasan Teoretis ... 8
1. Pengertian Model Pembelajaran ... 9
2. Model Pembelajaran Inkuiri ... 9
a. Keunggulan dan kelemahan Inkuiri ... 13
3. Pengertian Menulis ... 14
4. Teks Cerita Pendek ... 15
a. Tujuan Menulis Teks Cerita Pendek ... 16
b. Ciri-ciri Teks Cerita Pendek ... 17
v
B. Kerangka Konseptual ... 23
C. Hipotesis Penelitian ... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25
A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 25
1. Lokasi Penelitian ... 25
2. Waktu Penelitian ... 25
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 25
1. Populasi ... 25
2. Sampel ... 26
C. Metode Penelitian ... 27
D. Desain Penelitian ... 27
E. Defenisi Oprasional Variabel Penelitian ... 28
F. Instrumen Penelitian ... 29
G.Jalannya Eksperimen ... 32
H. Organisasi Pengolahan Data ... 33
I. Teknis Analisis Data ... 34
1. Uji Normalitas dan Homogenitas ... 35
a. Uji Normalitas ... 35
b. Uji Homogenitas ... 36
2. Uji Hipotesis ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40
A.Hasil Penelitian ... 40
vi
Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri ... 40
2. Kemampuan Siswa Kelas VII dalam Menulis Teks Cerita Pendek Setelah Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri ... 42
3. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri ... 44
4. Uji Persyaratan Analisis... . 44
a. Uji Normalitas Data ... 44
1) Uji Normalitas Data Pretest ... 47
2) Uji Normalitas Data Posttest ... 49
b. Uji Homogenitas ... 51
c. Uji Hipotesis ... 52
B. Pembahasan dan Hasil Penelitian ... 54
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 56
A. Simpulan ... 56
B. Saran ... 56
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Populasi ... 26
Tabel 3.2 Desain Eksperimen ... 28
Tabel 3.3 Instrumen Penilaian ... 29
Tabel 3.4 Kategori Penilaian ... 33
Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen ... 35
Tabel 4.1 Nilai Sebelum Menerapkan Inkuiri………...…..40
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Sebelum Menerapkan Inkuiri ... 42
Tabel 4.3 Nilai Setelah Menerapkan Inkuiri ... 43
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Setelah Menerapkan Inkuiri ... 45
Tabel 4.5 Frekuensi Data Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Sebelum Menerapkan Model Inkuiri ... 46
Tabel 4.6 Frekuensi Data Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Setelah Menerapkan Model Inkuiri ... 48
Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kelompok Pretest ... 49
Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelompok Posttest ... 51
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ... 60
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 67
Lampiran 3 Soal Pretest ... 79
Lampiran 4 Lembar Jawaban Siswa Saat Pretest ... 79
Lampiran 5 Soal Posttest ... 80
Lampiran 6 Lembar Jawaban Siswa Saat Posttest ... 80
Lampiran 7 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ... 81
Lampiran 8 Daftar Tabel Nilai “t” ... 82
Lampiran 9 Daftar Nilai Kritis Distribusi F... 83
59
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Aunurrahman.. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Hasibuan dan Moejiono. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Remaja Rosda Karya
Harjito. 2007. Potret Sastra Indonesia. Semarang: Semarang Press.
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Jabarohim. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: PT Hanindita Graha Widia.
Kemendikbud. 2013. Buku Guru Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif.
Kemendikbud. 2014. bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik: Buku Guru. Jakart: Pusat Kurukulum dan Perbukuan, Balitbang Kemendikbud.
Mahayana, Maman S. 2005. Sembilan Jawaban Sastra Indonesia. Jakarta: Bening Publishing.
Pardiyono. 2007. Pasti Bisa Teaching Genre Based Writing. Yogyakarta: Andi Offset.
Rusman. 2013. Model-model pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Roestiyah N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar,. Jakarta: Rineka Cipta.
59
Tarigan, Henry Guntur. 2005. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
__________________. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Triatno. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah menuntut siswa untuk dapat
berkomunikasi dengan teman-temannya, serta orang-orang yang berada di sekitar
lingkungan mereka berada baik secara lisan maupun tertulis.Komunikasi secara
lisan dapat dilihat dari kemampuan berbicaranya, sedangkan komunikasi secara
tertulis dapat dilihat dari kemampuan menulisnya.
Menurut Mahsun dalam Kemendikbud (2013), “Dalam kurikulum 2013,
pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis teks.Teks
dapat berwujud teks tertulis maupun teks lisan.Teks merupakan ungkapan pikiran
manusia yang lengkap yang di dalamnya memiliki situasi dan konteks.”
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks memang baik.
Namun, di lapangan peserta didik menjadi jenuh karena setiap kali harus
berhadapan dengan teks, teks, dan teks.Maka dari itu sebagai guru juga harus
bijak memilih model pembelajaran yang baik digunakan untuk menyampaikan
materi agar dapat diterima dengan baik oleh siswa dan tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Pembelajaran teks membawa anak sesuai perkembangan mentalnya,
menyelesaikan masalah kehidupan nyata dengan berpikir kritis (Mahsun
2013).Adalah kenyataan, masalah kehidupan sehari-hari tak terlepas dari
kehadiran teks.Untuk membuat minuman atau masakan, perlu digunakan teks
2
teks laporan perlu diterapkan.Untuk mencari kompromi antarpihak bermasalah,
teks negosiasi perlu dibuat.Untuk menuangkan imajinasi dan kreatifitas berpikir,
teks cerita pendek dan teks puisi perlu diterapkan. Untuk mengkritik pihak lain
pun, teks anekdot perlu dihasilkan.
Mengajarkan keterampilan menulis tidak hanya mengungkapkan
teori-teori sebuah karya sastra saja.Siswa juga dituntut untuk mengembangkan
imajinasi dan perasaannya lewat sebuah tulisan.Siswa tidak hanya mendengarkan
penjelasan dari guru tetapi juga harus berlatih secara terus menerus sehingga
keterampilan menulis mereka semakin meningkat.
Pengajaran menulis teks cerita pendek sering kali diberikan kepada siswa
dalam bentuk teori saja.Siswa jarang diberikan pengalaman mengapresiasi dan
menciptakan cerpen itu sendiri. Guru hanya mengadopsi cerpen yang terdapat di
dalam bahan ajar. Sementara siswa hanya diminta untuk ,menjawab pertanyaan
atau soal-soal yang sudah disiapkan.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan salah
satu guru Bahasa Indonesia Ibu Wati, kemampuan menulis cerita pendek kelas
VII SMP N 1 Dolok Masihul tahun pembelajaran 2013/2014 masih rendah. Dari
hasil observasi yang dilakukan 70% siswa memperoleh nilai ≤ 70 sedangkan
KKM yang harus dicapai dalam menulis teks cerita pendek adalah 70.Selain itu,
peneliti juga melakukan observasi kepada siswa.Berdasarkan hasil observasi pada
siswa kelas VII B terlihat bahwa motivasi belajar siswa rendah.Guru Bahasa
3
aktif dalam kegiatan pembelajaran.Kegiatan pembelajaran juga belum
menunjukkan interaksi yang baik antara guru dengan siswa.
Diperkuat dengan Penelitian yang dilakukan oleh Maryani dengan judul
“Efektivitas Pemanfaatan Media Blog dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa
dalam Pembelajaran Menulis Cerpen” dari data awalnya berdasarkan pembagian
angket diketahui salah satu pemicu kurangnya semangat siswa dalam menulis
cerpen adalah siswa merasa kesulitan dalam menentukan ide atau pokok cerita,
membentuk karakter tokoh, membuat hal menarik dalam cerpen, mencari inti
konflik, mengembangkan alur dan kesulitan dalam mengakhiri cerita. Selain itu
rendahnya kemampuan menulis cerpen siswa juga dapat disebabkan beberapa
kurang latihan, kurangnya minat siswa pada cerpen, kurang mahirnya siswa
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan yang paling berpengaruh adalah
kurangnya inovasi guru dalam mengajarkan dan memberi motivasi pada
pembelajaran menulis ini. Hal inilah yang menyebabkan kurangnya kemampuan
siswa dalam menulis cerpen.
Untuk itu perlu adanya perubahan dalam menggunakan model
pembelajaran agar hasil belajar siswa dalam menulis teks cerita pendek dapat
meningkat dan mencapai hasil maksimal.
Dalam menulis teks cerita pendek guru dituntut untuk lebih kreatif, baik
kreatif dalam memilih metode pembelajaran maupun model
pembelajaran.Penggunaan metode dapat menjadikan pembelajaran lebih menarik
4
pembelajaran, serta memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran yang
lebih baik.
Aunurrahman (dalam Kasau, 2009:10), “ menyatakan bahwa pembelajaran
melalui metode inkuiri, siswa diarahkan pada suatu proses dalam rangka mengkaji
dan menjelaskan suatu fenomena khusus.” Tujuannya adalah mengembangkan
keterampilan intelektual yang diperlukan untuk mengajukan pertanyaan dan
menemukan jawabannya berdasarkan rasa ingin tahunya
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Suchman tentang model inkuiri
menunjukkan bahwa keterampilan inkuiri mampumeningkatkan motivasi belajar
siswa.
Berdasarkan latar belakang di atas, muncul ketertarikan penulis untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terhadap Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Oleh Siswa Kelas VII SMP
N 2 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2013/2014.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi
masalah-masalah dalam penelitian sebagai berikut:
a. rendahnya kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks cerita
pendek,
b. model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi dalam
menulis teks cerita pendek,
5
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah yang diteliti dalam
penelitian ini terbatas pada model pembelajaran yang digunakan guru kurang
bervariasi, hal ini yang menyebabkan kemampuan menulis siswa masih rendah.
Oleh karena itu, penulis menawarkan model pembelajaran inkuiri dalam bentuk
eksperimen karena pembelajaran dengan inkuiri merupakan pembelajaran yang
mendorong siswa terlibat aktif dalam pembelajaranserta dapat mengembangkan
keterampilan berpikir dan mengembangkan kreatifitas siswa dalam menulis,
karena dalam proses ini siswa benar-benar dibimbing mulai dari merumuskan
masalah, mengumpulkan data, dan menganalisis data, dengan cara itu
dimaksudkan agar siswa lebih memahami bagaimana teknik menulis yang
sebenarnya.. Hal ini jelas bahwa model pembelajaran inkuiri mampu membuat
kemampuan menulis siswa jauh lebih baik.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
a. Bagaimanakah kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas VII
SMP N 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015 sebelum
menggunakan model pembelajaran inkuiri?
b. Bagaimanakah kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas VII
SMP N 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015 sesudah
6
c. Apakah ada pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran
inkuiri terhadap kemampuan menulis teks cerita pendek oleh siswa
kelas VII SMP N 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari penelitian ini adalah
a. Untuk mengetahui kemampuan menulis teks cerita pendek oleh siswa
kelas VII SMP N 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015 sebelum
menggunakan model pembelajaran inkuiri.
b. Untuk mengetahui kemampuan menulis teks cerita pendek oleh siswa
kelas VII SMP N 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015 sesudah
menggunakan model pembelajaran inkuiri.
c. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran
inkuiri terhadap kemampuan menulis teks cerita pendekoleh siswa
kelas VII SMP N 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015.
F. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Penelitian Secara Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi acuan
dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek yang dipengaruhi oleh model
pembelajaran inkuiri khususnya untuk SMP.
b. Manfaat Penelitian Secara Praktis
Selain manfaat teoretis dalam penelitian ini terdapat juga manfaat praktis
a. Bagi guru, memiliki referensi model pembelajaran dalam menulis
7
b. Bagi siswa, siswa dapat menulis teks cerita pendek dengan kreatif
dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri.
c. Bagi sekolah, sebagai alternatif model pembelajaran bagi
guru-guru.
d. Bagi penulis, sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Kemampuan menulis teks cerita pendek oleh siswa kelas VII SMP Negeri 2
Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015. Sebelum menggunakan model
pembelajaran inkuiri dikategorikan cukup dengan nilai rata-rata 64,9.
2. Kemampuan menulis teks cerita pendek oleh siswa kelas VII SMP Negeri 2
Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015. Setelah menggunakan model
pembelajaran inkuiri dikategorikan baik dengan nilai rata-rata 79.
3. Adanya pengaruh yang signifikan pada penerapan model pembelajaran inkuiri
terhadap kemampuan menulis teks cerita pendek oleh siswa kelas VII SMP
Negeri 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015 yang diperoleh dari hasil
uji hipotesis �0 = 5,64 pada taraf signifikasi 5% dan dk=n-1, �� �� = 2,04
dengan demikian �0 > �� �� yakni 5,64 > 2,04.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan saran sebagai
berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran Inkuiri lebih efektif dalam
57
disarankan kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia dapat menjadikan
model pembelajaran ini sebagai salah satu alternatif model pembelajaran
dalam proses belajar dan mengajar di kelas.
2. Model pembelajaran Inkuiri memerlukan pemahaman guru bahasa Indonesia
yang mendalam baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi agar
hal yang diharapkan yakni peningkatan kemampuan siswa menulis teks cerita
pendek.
3. Disarankan agar penelitian selanjutnya tetap memperhatikan penguasaan
teknik, strategi, metode, model pembelajaran dan perkembangan teknologi
sebagai sarana pembelajaran yang digunakan di sekolah khususnya dalam