• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TENTANG PERKEMBANGAN PRASARANA DAN SARANA TRANSPORTASI DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT SEJAK TAHUN 2008 – 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI TENTANG PERKEMBANGAN PRASARANA DAN SARANA TRANSPORTASI DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT SEJAK TAHUN 2008 – 2013."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI TENTANG PERKEMBANGAN PRASARANA

DAN SARANA TRANSPORTASI DI KABUPATEN

PAKPAK BHARAT SEJAK TAHUN 2008

2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Memperoleh Gelar

Serjana Pendidikan

Oleh :

MEDUK BERUTU NIM. 3103331035

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

vi ABSTRAK

Meduk Berutu. NIM 3103331035. Studi Tentang Perkembangan Prasarana dan Sarana Transportasi di Kabupaten Pakpak Bharat Sejak Tahun 2008-2013. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perkembangan prasarana transportasi meliputi panjang jalan berdasarkan permukaan (aspal, batu dan tanah) dan kondisi konstruksi jalan (baik, sedang dan rusak) di Kabupaten Pakpak Bharat sejak tahun 2008-2013 dan (2) Perkembangan sarana transportasi yang meliputi angkutan umum (mobil penumpang dan becak mesin) dan angkutan pribadi (sepeda motor dan mobil pribadi) di Kabup aten Pakpak Bharat sejak tahun 2008-2013.

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik studi dokumenter. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu ± 1 bulan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

(6)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat dan segala karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul: Studi Tentang Perkembangan Prasarana dan Sarana Transportasi di

Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2008-2013. Penulisan skripsi ini ditujukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan bagi

mahasiswa jenjang S-1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi masih banyak mengalami

rintangan dan masalah, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis tidak lupa

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan beserta stafnya

2. Bapak Dr. H. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

3. Bapak Drs. Ali nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi

5. Bapak Drs. Mbina Pinem, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak membimbing penulis dalam menyelaesaikan skripsi ini

6. Ibu Dra. Marlinang Sitompul, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberi arahan kepada penulis selama perkuliahan

7. Bapak Drs. Kamarlin Pinem, M.Si dan Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si

selaku Dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran guna

menyempurnakan skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah memberikan ilmu

kepada penulis selama penulis menjadi mahasiswa

9. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pakpak

Bharat

10.Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pakpak Bharat

11.Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Pakpak Bharat

(7)
(8)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

ABSTRAK ... ………vi

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Kerangka Teorotis ... 8

B. Penelitian Relevan ... 25

C. Kerangka Berfikir... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A. Lokasi penelitian ... 31

B. Populasi dan Sampel ... 31

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ... 33

E. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT ... 34

A. Keadaan Fisik ... 34

B. Kondisi Non Fisik ... 38

(9)

viii

A. Hasil Penelitian ... 47

B. Pembahasan ... 71

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 75

A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77

(10)

ix

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Luas Kabupatem Pakpak Bharat Menurut Kecamatan ... 36

2. Penyebaran penggunaan lahan di Kabupaten Pakpak Bharat ... 37

3. Jumlah penduduk menurut kecamatan Kabupaten Pakpak Bharat ... 39

4. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Pakpak Bharat ... 41

5. Jumlah penduduk menurut umur di Kabupaten Pakpak Bharat ... 42

6. Sarana peribadatan di Kabupaten Pakpak Bharat ... 43

7. Sarana pendidikan di Kabupaten Pakpak Bharat ... 44

8. Sarana kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat... 45

9. Perkembangan panjang jalan menurut kecamatan berdasarkan jenis permukaan Kabupaten Pakpak Bharat ... 49

10. Perkembangan panjang jalan aspal di Kabupaten Pakpak Bharat... 53

11. Perkembangan panjang jalan batu di Kabupaten Pakpak Bharat ... 54

12. Perkembangan panjang jalan tanah di Kabupaten Pakpak Bharat ... 55

13. Perkembangan panjang jalan aspal berdasarkan kondisi baik Kabupaten Pakpak Bharat ... 57

14. Perkembangan panjang jalan aspal berdasarkan kondisi sedang Kabupaten Pakpak Bharat ... 58

15. Perkembangan panjang jalan aspal berdasarkan kondisi rusak Kabupaten Pakpak Bharat ... 59

16. Perkembangan panjang jalan aspal berdasarkan kondisi konstruksinya menurut kecamatan Kabupaten Pakpak Bharat... 61

17. Perkembangan Mobil Penumpang dan Becak Mesin Menurut Kecamatan di Kabupaten Pakpak Bharat ... 66

18. Perkembangan Mobil Penumpang dan Becak Mesin pertahun di Kabupaten Pakpak Bharat ... 67

19. Perkembangan Sepeda Motor dan Mobil Pribadi Menurut Kecamatan di Kabupaten Pakpak Bharat ... 69

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berfikir ... 30

2. Peta administrasi Kabupaten ... 35

3. Peta jaringan jalan Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2008 ... 51

4. Panjang jalan aspal berdasarkan permukaan di Kecamatan salak ... 53

5. Panjang jalan batu berdasarkan permukaan di Kecamatan siempat rube...54

6. Panjang jalan tanah berdasarkan permukaan di Kecamatan pagindar...55

7. Peta jaringan jalan Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2013 ...56

8. Jalan aspal kondisi baik di Kecamatan Kecamatan salak ... 57

9. Jalan kondisi sedang di Kecamatan salak... 58

10. Jalan kondisi rusak di Kecamatan kerajaan ...59

11. Peta kualitas jaringan jalan Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2013...64

12. Angkutan umum (mobil penumpang) Kecamatan salak ...67

13. Angkuatan umum (becak mesin) Kecamatan salak ...68

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Daftar studi dokumentasi prasarana transportasi ... 73

2. Perkemebangan panjang jalan kondisi konstruksinya menurut kecamatan ... 79

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan Negara berkembang dengan kegiatan

perekonomiannya yang beragam dan pembangunannya yang terus mengalami

perkembangan yang seperti terwujud dalam pembangunan Nasional pada saat ini.

karena kalau tidak didukung dengan prasarana dan sarana transportasi yang

memadai maka akan sulit mencapai peningkatan pembangunan dan pertumbuhan

ekonomi serta aksibilitas penduduk. kondisi perkembangan transportasi dan

pembangunan memperlihatkan arah yang sama atau hubungan yang sangat positif.

Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang

keberhasialan pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan perekonamian

masyarakat dan perkembangan wilayah baik itu di daerah pedesaan maupun

daerah perkotaan. Masyarakat primitif, masyarakat pedesaan masyarakat

perkotaan, dan masyarakat global/internasional membutuhkan tersedianya fasilitas

(Infrastruktur dan sarana) transportasi, yang berbeda adalah jenis dan kareteristik

secara gradual. Masyarakat premitif menggunakan fasilitas transportasi yang

sangat sederhana. Masyarakat pedesaan saat ini sudah menggunakan transportasi

yang maju dibinding masyarakat premitif. Masyarakat perkotaan membutuhkan

tersedianya fasilitas tranportasi yang lebih luas jenisnya dan modern. Masyarakat

global/ internasional telah munggunakan fasilitas transportasi yang serba modern

dan canggih. Meskipun berbeda-beda, Karakteristik dan tingkat kemodernannya

(14)

2

sangat membutuhkan tersedianya infrastruktur (prasaranan dan sarana)

transportasi untuk melayani perkembangan perekonomian, kepentingan

masyarakat dan menunjang pembagunan secara luas.

Parsarana transportasi meliputi jalan, pelabuhan laut, dan Bandar udara,

Sarana transportasi yang meliputi kendaraan bermotor (mobil, truk, kapal dan

pesawat udara. Prasarana dan sarana trasportasi merupakan unsur vital dalam

pelayanan transportasi. Maka, peranan prasarana dan sarana transportasi sangat

penting dalam meningkatkan pembangunan wilayah dan kesejahteraan penduduk.

Perkembangan transportasi yang baik dapat mempermudah dan

memperlancar pergerakan bahan baku mencapai lokasi pemprosesan atau

mempermudah barang-barang mencapai konsumen. Dengan demikian trnsportasi

berfungsi mendorong peningkatan aktivitas produksi pada suatu wilayah, penataan

transportasi yang baik akan membantuk kreateristik wilayah sesuai dengan

pergerakan penduduk dan barang. Peningkatan aktivitas sosial ekonomi akan

dapat mempengaruhi permintaan akan transportasi (Siagian, 1991).

Kondisi prasarana jalan yang baik merupakan unsur penting dalam

mendukung pembangunan daerah dalam melayani pendistribusian barang dan

juga mobilitas penduduk. Demikian juga halnya dengan jaringan jalan yang sangat

dibutuhkan untuk menjambatani kesenjangan antar daerah dalam mendorong

pemerataan dan hasil pembangunan antar daerah kota serta pedesaan agar tidak

terjadi kesenjangan bagi penggunan prasarana dan sarana transportasi.

Kualitas sarana angkutan sangat berhubungan erat dengan tingkat

mobilitas penduduk pedesaan dengan kota dan juga perkembangan bagi suatu

(15)

3

angkutan di daerah terpencil, pinggiran kota atau pedesaan masih ada yang belum

terjangkau oleh angkutan umum. Karena itu, tidak mengherankan masih banyak

daerah penghasil sumberdaya kususnya sumberdaya manusia yang tertinggal dan

terpencil karena tidak adanya kelancaran perhubungan darat kepermukiman

ataupun pusat kegiatan masyarakat untuk menunjang perekonomian khususnya

dalam bidang pertanian.

Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu Kabupaten yang baru

mekar dari Kabupaten Induknya, yaitu Kabupaten dari sejak tahun 2003.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2003 Kabupaten ini memiliki ibu

kota Salak dan terdiri dari 8 kecamatan (Kec. Salak, Kec. Sitellu Tali Urang Jehe,

Kec. Pagindar, Kec. Sitellu Tali Urang Julu, Kec. Pergetteng-Getteng Sengkut,

Kec. Kerajaan, Kec. Tinada, dan Kecamatan Siempat Rube) dengan 52

kelurahan/desa. Kabupaten Pakpak Bharat memiliki penduduk dengan jumlah

42.144 jiwa dengan luas wilayah 1.218,30 km2 (Kabupaten Pakpak Bharat dalam

angka 2013). Dalam proses perkembangannya, peranan dari aspek transportasi

belum cukup memadai karena masih terlihat daerah-daerah yang belum terjangkau

sarana transportasi disebabkan fasilitas prasarana transportasi yang kurang baik.

Selain itu, kurangnya sarana transportasi umum antar kecamatan dalam

Kabupaten menyebabkan sulitnya aksessibilitas penduduk. Hal ini mengakibatkan

daerah-daerah terpencil semakin sulit dijangkau.

Pembagunan prasarana transportasi juga merupakan sarana untuk

meningkatkan perekonomian atau aksibilitas penduduk yang tidak lancar yang

berada dikawasan yang jauh dari ibukota Kabupaten Pakpak Bharat yang belum

(16)

4

maupun keluar kurang memadai, begitu juga halnya sarana (Angkutan)

transportasi yang tersedia untuk menjangkau seluruh wilayah atau kecamatan

Kabupaten Pakpak Bharat masih sangat kurang sarana transportasi hingga

mempersulit untuk melakukan perjalan atau aktivitas penduduk keluar daerah.

Sarana transportasi umum di Kabupaten Pakpak Bharat masih bergantung

pada Kabupaten Induknya yaitu Kabupaten Dairi. Hal ini terlihat dari banyaknya

armada transportasi umum yang berasal dari Kabupaten Dairi memiliki trayek

pengangkutan penumpang dari Kabupaten Dairi ke Kabupaten Pakpak Bharat

sehingga masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat sulit untuk mendapatkan akses

transportasi yang mudah dikarenakan waktu keberangkatan moda transportasi

umum yang satu dengan yang lain memakan waktu setidaknya 1 jam.

Penyebabnya adalah karena tidak banyaknya moda transportasi umum, seperti

mobil penumpang, yang beroperasi di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat. Moda

transportasi umum yang sering dijumpai hanyalah becak dan angkutan umum

antar kota atau kabupaten.

Pada tahun 2008, panjang jalan di Kabupaten Pakpak Bharat sepanjang

531 km yang terdiri dari 41 km jalan negara, 39 km jalan provinsi dan 451 km

jalan kabupaten. Dari 451 km jalan kabupaten, 177,8 km masih merupakan jalan

tanah (39,42%), 69,7 km merupakan jalan batu (15,45%) km dan 203,5 km

merupakan jalan aspal (45,12%). Dari 203,5 km panjang jalan aspal tersebut,

188,2 km jalan aspal dalam kondisi baik (92,48%), 5,6 km dalam kondisi sedang

(2,75%) dan 9,7 km dalam keadaan rusak (4,77%). 61 km dalam perkembangan

prasarana transportasi di Kabupaten Pakpak Bharat tidak diimbangi dengan

(17)

5

atau aktivitas masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat dalam lingkup antar desa dan

kecamatan di Kabupaten Pakpak Bharat. Maka dari itu, penulis mengkaji

perkembangan prasarana dan sarana transportasi di Kabupaten Pakpak Bharat

sejak tahun 2008-2013.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latarbelakang masalah, maka yang menjadi identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Banyak masyarakat yang bergerak ke daerah lain harus menggunakan

kendaraan milik pribadi akibat kurangnya sarana dan prasarana transportasi

yang memadai di Kabupaten tersebut.

2. Perkembangan prasarana transportasi di Kabupaten Pakpak Bharat sangat

rendah, mengakibatkan banyak daerah yang belum terjangkau oleh sarana

transportasi darat, khususnya angkutan umum, prasarana yang dimaksud

adalah panjang jalan (jalan aspal,batu dan tanah) dan kondisi konstuksi jalan

(jalan kondisi baik, sedang dan rusak), sedangkan sarana yang dimaksud

terdiri dari sarana angkutan umum seperti mobil penumpang, becak motor,

dan angkutan pribadi, seperti mobil pribadi, sepeda motor pada tahun

2008-2013.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka yang menjadi pembatasan

masalah adalah perkembangan prasarana transportasi Kabupaten Pakpak Bharat

sejak tahun 2008-2013 yang meliputi: panjang jalan berdasarkan kondisi

(18)

6

rusak) dan perkembangan sarana transnportasi Kabupaten Pakpak Bharat sejak

tahun 2008-2013 yang meliputi: angkutan umum (mobil penumpang dan becak

mesin) dan angkutan pribadi (sepeda motor dan mobil pribadi).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan

masalahnya adalah:

1. Bagaimana perkembangan prasarana transportasi (berdasarkan permukaan

(aspal, batu dan tanah) dan kondisi konstruksi jalan (baik, sedang dan rusak))

di Kabupaten Pakpak Bharat sejak tahun 2008-2013?

2. Bagaimana perkembangan sarana transportasi (angkutan umum (mobil

penumpang dan becak mesin) dan angkutan pribadi (sepeda motor dan mobil

pribadi) di Kabupaten Pakpak Bharat sejak tahun 2008-2013?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan dalam peneliti

ini adalah untuk mengetahui:

1. Perkembangan prasarana transportasi (berdasarkan permukaan (aspal, batu

dan tanah) dan kondisi konstruksi jalan (baik, sedang dan rusak)) di

Kabupaten Pakpak Bharat sejak tahun 2008-2013.

2. Perkembangan sarana transportasi (angkutan umum (mobil penumpang dan

becak mesin) dan angkutan pribadi (sepeda motor dan mobil pribadi) di

Kabupaten Pakpak Bharat sejak tahun 2008-2013.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini

(19)

7

1. Bahan masukan bagi pemerintah dan instansi terkait serta masyarakat dalam

upaya peningkatan dan pemeliharaan prasarana dan sarana transportasi.

2. Sebagai bahan acuan untuk perkembangan wilayah di Kabupaten Pakpak

Bharat.

3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain dalam bidang yang sama pada

bidang yang pada waktu yang sama dan tempat yang berbeda.

4. Menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam menulis karya tulis

(20)

75

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Bedasarkan hasil pembahasan yang telah didasarkan maka dapat diperoleh

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Perkembangan prasarana transportasi dilihat dari panjang jalan berdasarkan

jenis permukaan pada tahun 2008-2013 perkembangan panjang jalan aspal

yaitu 59,45 km untuk jalan batu dengan perkembangan pada tahun

2008-2013 yaitu 38,94 km dan untuk jalan tanah pada tahun 2008-2008-2013 terlihat

sepanjang 52,56 km. dan untuk panjang jalan berdasarkan jenis

konstruksinya panjang jalan kondisi baik pada tahun 2008-2013 tergolong

baik yaitu 58,15 km berdasarkan kondisi sedang dari tahun 2008-2013

panjang jalan kondisi sedang 37,92 km dan perkembangan pada tahun

2008-2013 untuk panjang jalan kondisi rusak 153 km.

2. Perkembangan sarana transportasi yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat

dilihat dari perkembangan angkutan umum (mobil penumpang dan becak

mesin) dan angkutan pribadi (sepeda motor dan mobil peribadi)

perkembangan sarana transportasi angkutan umum untuk mobil penumpang

mulai dari tahun 2008-2013 sebayak 174 unit, (70,25 %) dan becak mesin

yaitu 215 unit, (75,02 %) sedang angkutan pribadi yaitu sepeda motor

sebanyak 892 unit (68,59 %) untuk mobil pridadi dengan jumlah 240 unit

(21)

76

angkutan umum yang beroperasi di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat

sehingga membuat penduduk sekitar memilih angkutan pribadi

dibandingkan angkutan umum, lebih memudahkan masyarakat untuk

melakukan mobilitas ataupun mengangkut hasil-hasil dari kebun untuk

dipasarkan keluar daerah.

B. Saran

Sesuai dengan kesimpulan, maka dapat diajukan beberapa saran antara lain

1. Perkembangan sarana transportasi di Kabupaten Pakpak Bharat telah

memperlancar mobilitas masyarakat dari tempat asal ketempat

tujuan.Walaupun demikian masih terdapat jalan dengan permukaan batu,

tanah dan yang rusak baik dilihat dari kondisi permukaan maupun

konstruksi jalan. Maka selayaknya pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat

membangun jalan yang sudah ada, baik itu jalan dengan permukaan batu,

tanah dan memperbaiki jalan yang rusak menjadi jalan yang lebih baik dari

yang sebelumnya, sehingga pada masa yang datang akan dapat lebih

memperlancara arus mobilitas orang maupun barang.

2. Perkembangan sarana transportasi di Kabupeten Pakpak Bharat sudah dapat

untuk memperlancar mobilitas penduduk namun masih ditemukan ada

daerah-daerah yang masih jarang angkutan umum, pemerintah juga harus

memperhatikan kebutuhan masyarakat akan jumlah angkutan umum yang

dibutuhkan oleh masyarkat sehingga masyarakat tidak merasa kesulitan

(22)

77

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Sakti . 2011. Perencanaan Pembangunan Transportasi. Yogyakarta: Graha IImu.

__________________. 2012. Perencanaan Infrastruktur Transportasi Wilayah.

Yogyakarta: Graha IImu.

Asri Yoga, Yunadi. 2010. Studi Perkembangan Prasarana dan Sarana Transportasi di Kabupaten Aceh Tengah (Tahun 2003-2008).Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-Unimed.

BPS. 2008. Pakpak Bharat dalam Angka. Salak: BPS.

Daldjoeni, N. 1990. Geografi Desa dan Kota. Bandung: Alumni.

http://id.repositiry.usu.ac.id, diakses 10 maret 2014, 12.00 WIB.

http://rosynelli.wordpress.com, Sarana- prasarana. diakses 8 maret 2014, 10.00 WIB.

http://rezacnc.blogspot.com,sarana-dan-prasarana-transportasi,com diakses 8 maret 2014, 12.00 WIB.

Kuestoer. 2001. Dimensi Keruangan Kota. Jakarta: UI Press.

Lebrenta Fitriani S.2013. Studi Perkembangan Prasarana dan Sarana Transportasi di Kabupaten Samosir. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-Unimed.

Morlok, Edgra. 1988. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta: Erlangga.

Mujianah, 2012. Sarana dan Prasarana Transportasi di Kecamatan Jagong Jaget Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi. Medan: Jurusan Geografi FIS-Unimed.

Benny Purba. 2009. Studi tentang Sarana dan Prasarana Transportasi Angkutan Umum di Desa Penambean Huta Urung Kecamatan Jorlang Hutara Kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-Unimed.

Salim, H. A. Abbas. 2000. Manajemen Transportasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Miro, Fidel. 2005. Perencanaan Transportasi. Jakarta: Erlangga.

Sugiharto. 2010. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah. Medan: USU Press.

Warpani, S. 1990. Merencanakan Sistem Pengangkutan. Bandung: ITB.. 2002.

Referensi

Dokumen terkait

Jenis cacat yang paling dominan pada proses casting adalah jenis cacat pin hole atau kebocoran pada permukaan velg dengan jumlah kecacatan sebesar 418 pcs. Berdasarkan

Kolom 3 : jumlah nama media lain yang dimanfaatkan masyarakat untuk penyebaran informasi di kabupaten/kota tersebut dan berpotensi untuk menjadi mitra dalam kegiatan promosi

Dengan menggunakan teknik sampling snowball ini peneliti menemukan salah satu keep person yang dimana keep person ini adalah teman dari peneliti yang memberikan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai turunnya tekanan intra ocular(TIO) pada pasien glaukoma yang dilakukan tindakan laser trabekuloplasti selektif (LTS)

Menurut pihak internal perusahaan Mahkota Promotion event “The Greatest Hits Tour” diselenggarakan sebagai alat untuk meningkatkan publisitas perusahaan yang lebih dikenal

Harga cabai merah keriting dan cabai merah TW mengalami penurunan disebabkan pasokan bertambah dari Jawa Barat yang sudah mulai masuk masa panen, sedangkan cabai rawit merah dan

Faktor yang memengaruhi perkembangan bahasa usia dini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Umur anak Pada masa remaja perkembangan biologis yang menunjang kemampuan

Perbedaan ini dapat dilihat dari kemampuan Amerika Serikat dalam memberikan bantuan militer kepada Kolombia sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap pelaksanaan Plan