• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI MATA Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw Terhadap Pemahaman Siswa Pada Materi Mata Pencaharian Penduduk Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Negeri 1 Klego Tah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI MATA Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw Terhadap Pemahaman Siswa Pada Materi Mata Pencaharian Penduduk Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Negeri 1 Klego Tah"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI MATA PENCAHARIAN PENDUDUK MATA PELAJARAN IPS KELAS

VII SMP NEGERI 1 KLEGO TAHUN AJARAN 2015/2016

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

MAHFUDDIN AHMAD A610110112

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

i

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI MATA PENCAHARIAN PENDUDUK MATA PELAJARAN IPS KELAS

VII SMP NEGERI 1 KLEGO TAHUN AJARAN 2015/2016

Diajukan oleh: MAHFUDDIN AHMAD

A610110112

Artikel Publikasi ini telah disetujui oleh pembimbing skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta untuk dipertanggungjawabkan di

Hadapan tim penguji,

Pembimbing

Dra. Siti Taurat Aly,M.Pd NIK.160

(3)

ii

PENGESAHAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI MATA

PENCAHARIAN PENDUDUK DALAM MATA PELAJARAN IPS KELAS VII SMP NEGERI 1 KLEGO TAHUN AJARAN 2015/2016

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

MAHFUDDIN AHMAD A 610110112

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

pada hari: ,Tanggal 2016

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

1. Dra.Siti Aly,M.Pd (……….)

2. Drs.Dahroni,M.Si (……… )

3. Siti Azizah Susilawati, S.Si, MP (...………..)

Surakarta,

Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

(4)

iii

PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini,

Nama : Mahfuddin Ahmad

NIM : A610110112

Program Studi : Pendidikan Geografi

Judul Artikel Publikasi:.Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw

Terhadap Pemahaman Siswa Pada Materi Mata Pencaharian Penduduk Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Negeri 1 Klego Tahun Ajaran 2015/2016

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa artikel publikasi yang saya

serahkan ini benar-benar hasil karya saya sendiri dan bebas plagiat karya orang

lain, kecuali yang secara tertulis diacu/dikutip dalam naskah dan disebutkan pada

daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti artikel publikasi ini hasil plagiat,

saya bertanggung jawab sepenuhnya dan bersedia menerima sanksi sesuai

peraturan yang berlaku.

Surakarta,...

Mahfuddin Ahmad

(5)

1

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI MATA

PENCAHARIAN PENDUDUK DALAM MATA PELAJARAN IPS KELAS VII SMP NEGERI 1 KLEGO TAHUN AJARAN 2015/2016

Abstrak

Penelitian ini di lakukan di SMP Negeri 1 Klego Boyolali. Tujuan dari peelitian ini adalah mengkaji dan mendeskripsikan: 1. Strategi jigsaw lebih efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran sub tema mata pencaharian penduduk. 2. Perbedaan pembelajaran dengan strategi jigsaw dan pembelajaran konvesional. Penelitian ini trmasuk jenis metode eksperien yaitu penelitian dengan melakukan studi yang objektif, sistematis. Tempat penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Klego Boyolali, waku penelitian selama 1 hari mulai jam 07.30 sampai 10.45 pada tanggal 27 mei 2016 poplasinya diambil 2 kelas yaitu kelas E dan F siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klego Boyolai. Variabel penelitian bebas dan terikat. Teknik pengumpulan data ada 2 yaitu tes dan observasi. Teknis analisis ada validitas, rebilits, normalita. Teknik analisis ada hipotesis untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Kesimpulan dari penelitian ini (1) strategi jigsaw lebih efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran pada sub tema mata pencaharian penduduk. (2) strategi jigsaw memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan metode konvesional (ceramah), walaupun perbandunganya hanya sedikit namun stategi jigsaw lebih efektif dibandingkan metode konvesional.

Kata Kunci:efektifitas pembelajaran strategi jigsaw. Peningkatan hasil pembelajaran.

Abstract

The research was done in SMP Negeri 1 KlegoBoyolali. The purpose of this peelitian is to assess and describe: 1. The jigsaw strategy is more effective in achieving the learning objectives sub theme of livelihood. 2. The difference in learning strategy and learning conventional jigsaw. This study trmasuk types eksperien method that is research by studying an objective, systematic. Place of research conducted in SMP Negeri 1 KlegoBoyolali, Waku research for one day starting at 07:30 until 10:45 on 27 May 2016 poplasinya taken two classes, namely class E and F class VII SMP Negeri 1 Klego Boyolai. Independent and dependent variables of the study. Data collection techniques there are 2 of tests and observation. Technical analysis is no validity, rebilits, normalita. No hypothesis analysis techniques to determine the level of student understanding. The conclusion of this study (1) jigsaw strategy is more effective in achieving the learning objectives at the sub-themes of livelihood. (2) The jigsaw strategy has better results than the conventional methods (lectures), although only slightly, but perbandunganya jigsaw strategy is more effective than conventional methods.

(6)

2 1. PENDAHULUAN

Manusia membutukan pendidikan dalam kehidupanya. Pendidikan

merupakan usaha agar manusia dapatmengembangkan potensi dirinya melalui

proses pembelajaran dan cara lain yang dikenal dian diakui oleh masyarakat.

Undang-undang dasar republik Indonesia tahun 1945 pasal 31 (1) menyebukan

bahwa setiap Negara berhak mendapatkan pendidikan dan ayat (3) menegaskan

bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan

nasional yang meningkatkan keimanandan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2007 tentang sistem pendidikan

Nasional dinyatakan bahwa: pendidikan merupakan usaha sadar yang terencana

untuk mewujutkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta ketrampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa maupun

negara. Pendidikan merupakan usaha sadar alam proses pembelajaran yang

terencana agar nantinya peserta didik menjadi manusia yang lebih baik.

Pendidikan dasar sebagai awal juga sangat berpengaruh terhadap pendidian yang

selanjutnya.

Pembelajaran efektif adalah proses belajar mengajar yang bukan saja

terfokus pada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses

pembelajaran ang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan,

keekunan, kesempatan dan mutu serta dapatmemberikan perubahan perilakudan

mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari. Hasil yang dicapai siswa dapat

dicapai jika siswa merasa nyaman dengan suasana yang ada didalam kelas, kondisi

kelas sangat berperan pentingdalam efektif atau tidaknya suatu pembelajaran.

Keberhasilan proses belajar mengajar di pengaruhi beberapa faktor

antaranya adalah strategi yang di gunakan guru pada saat proses pembelajaran

strategi mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar yang

(7)

3

mencapai tujuan pembelajaran.Guru memegang peranan penting dalam

menentukan kualitas pembelajaran yang di lakukan oleh sebab itu guru harus

membuat perencanaan sesama untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Model pembelajaran di gunakan untuk memperoleh kesuksesan atau

keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan, model

pembelajaran dapat di artikan sebagai perencanaan yang berisi tentang kegiatan

yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu .

Pembelajaran modeljigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang

terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas

penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada

anggota lain dalam kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

merupakan model pembelajaran kooperatif di mana peserta didik belajar dan

berkelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerja sama

saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada

anggota kelompok yang lain (Arends, 1997 (Yamin, 2013).

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan bagian dari kurikulum sekolah

yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilm-ilmu sosial: sosiologi, sejarah,

geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya (Triyanto, 2010: 171). IPS

merupakan mata pelajaran yang mencangkup banyak uraian-uraian padamaterinya,

salah satunya pada sub bab mata pencaharian penduduk yang meliputi bidang

pertanian (bercocok tanam, peternakan, perikanan, kehutanan) dan non pertanian

(pertambangan, industri, perdagangan, jasa atau servis)sehingga sangat cocok

menggunakan model jigsaw .

Pola kegiatan penduduk adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk

memenuhi kehidupanya yang beragam disebut kegiatan ekonomi, kegiatan

ekonomi penduduk pada umumnya mempunyai pola berdasarkan kondisi fisik

permukaan bumi, ini berarti bahwa pola kegiatan ekonomi penduduk banyak di

(8)

4

Berdasarkan sedikit uraian di atas peneliti hanya menekankan pada materi

sub mata pencaharian penduduk , karena dalam kegiatan ekonomi sehari-hari

masyarakat Indonesia di setiap daerah memiliki kegiatan ekonomi yang

berbeda-beda. Mata pencaharian penduduk dapat juga di artikan sebagai segala aktivitas

manusia dalam memberdayakan potensi sumber daya alam seperti bercocok

tanam, bahan tambang, perkebunan, dan perikanan.

Pada observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap siswa dan

siswi kelas VII SMP Negeri 1 Klego, bahwa sebagian besar guru masih

menggunakan metode konvesional atau ceramah pada saat proses pebelajaran. Jadi

didik kurang termotivasi dalam memahami materi pembelajaran yang digunakan

oleh guru karena masih konvesional.

2. METODE PENELITIAN

Desain eksperimen dalam penelitian ini mengunakan desain pre test dan post

test Control Group Design. Desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok ini kemudian di beri pre test

untuk mengetahui keadaan awal perbedaan antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. kegiatan post test di lakukan setelah diberi perlakuan untuk

mengetahui keadaan setelah di beri perlakuan adakah perbedaan tingkat

pemahaman kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan.

Peneliti di laksanakan di SMP N 1 Klego yaitu kelas VII yang dibagi 2 kelas

menjadi kelas kontrol dan kelas eksperimen. Penelitian pada 1 kelas kontrol

menggunakan metode konvensional yaitu kelas VII F yang menjadi kelas

unggulan, 1 kelas sebagai kelas eksperimen yang mengunakan model jigsaw yaitu

pada kelas VII E. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas VII E

berjumla 25 siswa dan VII F bejmlah 25 siswa.kelas VII E dengan nilai rata-rata

UAS 81,62 yaitu kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan model jigsaw

dan kelas VII F dengan nilai rata-rata UAS 84,51 yaitu kelas kontrol di beri

(9)

5

Uji persyaratan analisis dalam penelitian ini mengunakan uji validasi dengan

metode Products Moment, dan uji Reabilitas mengunakan Alpha Cronboschs.

Dengan jumah responden 50 siswa, jumlah soal 20 butir pilihan ganda dengan

materi mata pencaharian penduduk.

Uji mann- whitney dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan atau

tidak nya pada data berdistribusi tidak normal. Dasar pengambilan keputusan, jika

probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima, sedangkan jika probabilitasnya < 0,05

maka Ho ditolak.

Uji wilxocon digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh atau tidaknya

dari data berdistribusi tidak normal yang saling berpasangan (Pre test dan Post test).

Dasar pengambilan keputusan, jika probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima,

sedangkan jika probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak.

3. HASIL PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen pendidikan yang

membandingkan dua tipe pembelajaran yang berbeda. Penelitian ini dilakukan di

kelas VII SMP Negeri 1 Klego. Pemilihan pada kelas kontrol dilihat dari

pengelompokan siswa yang berprestasi dan terdapat pada kelas unggulan yaitu

kelas VII F dengan nilai UAS 84,51 menggunakan pembelajaran konvensional

(ceramah), sedangkan kelas eksperimen dipiilih dengan melihat peringkat kelas

yang prestasinya di bawah kelas kontrol yaitu kelas VII E dengan nilai UAS 81,62

yang akan diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran jigsaw. Penelitian

ini menggunakan materi mata pencaharian penduduk Indonesia, penggunaan

materi pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan

model pembelajaran jigsaw dan konvensional.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest kelas kontrol

sedikit lebih rendah sebesar 51,6 dibandingkan dengan pretest pada kelas

eksperimen sebesar 62,8. Sedangkan nilai rata-rata posttest kelas kontrol yang

(10)

6

posttest kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran jigsaw yaitu

sebesar 88,8.

Pada saat proses pembelajaran berlangsung strategi jigsaw dapat

merangsang siswa untuk kreatif, dan lebih aktif dalam berdiskusi. Hal ini

diperkuat dengan beberapa temuan sebagai berikut :

3.1 Siswa menerima dengan positif strategi jigsaw sehingga siswa lebih

mudah memahami materi.

3.2 Siswa belajar untuk memiliki tanggung jawab terhadap peserta didik lain

dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam

mempelajari materi yang dihadapi.

3.3 Siswa belajar menghormati pendapat peserta didik lain dalam satu

kelompok.

pretest posttest pretest posttest

Rekapitulasi Nilai Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen

Kontrol

(11)

7 4. KESIMPULAN

Tujuan pembelajaran di SMP N 1 Klego pada materi mata pencaharian

penduduk pada kelas eksperimen yaitu kelas VII E, dengan menggunakan model

jigsaw dapat tercapai,karena efektif meningkatkan hasil pembelajaran.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah di uraikan pada

bb sebelumnya, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut: Model jigsaw

lebih efektif dalam pencapaian tujuan pembelajaran pada sub tema mata

pencaharian penduduk, terbukti dengan menggunakan model jigsaw hasil nilai

pretest 62,8 dan nilai posttes 88,8 siswa pada kelas eksperimen.

Perbandingan hasil pembelajaran hasil posttest menggunakan model jigsaw

yaitu 88,8 sedangkan hasil posttest menggunakan metode konvesional (ceramah)

yaitu 70,8. Model jigsaw memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan

metode konvesional yaitu ceramah, walaupun perbandinganyahanya sedikit namun

dapat dikatakan bahwa kelas eksperimen yang menggunakan model jigsaw lebih

efektif dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode konvesional pada

materi mata pencaharian penduduk kelas VII SMP Negeri 1 Klego Boyolali. Hasil

posttes menggunakan model jigsaw 88,8 sedangkan hasil posttest menggunakan

metode konvesional 70,8.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Badeni. 2001.”Masalah dan Solusi Pembelajaran IPS denga Pendekatan Cooperative

Learning”, Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial (IPS), No. 18.

Harminto Sri. 2014. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung.CV Alfabeta.

Isjoni. 2014. Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berelompok. CV Alfabeta.

Nurochim. 2013. Perencanaan Pembelajaran Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta:PT Raja Gravindo Persada.

(12)

8 Sharif Mohammad. 2015. Metode Pembelajaran.

Soliatin Etin dan Raharjo.2007. Cooperative Learning. Jakarta:PT Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Pada Tabel 6 tampak bahwa faktor tingkat pendidikan, keikutsertaan dalam poktan, varietas yang ditanam, status petani dalam rumahtangga, status usahatani, status kepemilikan

Menurut hasil penelitian Ristiana (1998) bahwa ampas tebu dan blotong dapat dimanfaatkan sebagai media tumbuh jamur tiram putih karena ampas tebu mengandung serat kasar dan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode Granger untuk menentukan pola hubungan kausalitas antara variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan

Pada bab ini dijelaskan mengenai teori-teori yang terkait dengan penelitian antara lain: pemodelan matematika, persamaan diferensial, sistem persamaan diferensial nonlinear,

Seluruh teman-teman di Program Pendidik Profesi Kesehatan Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, khususnya paralel 10 yang

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan modifikasi selulosa melalui reaksi esterifikasi menggunakan selulosa hasil isolasi dari sabut buah pinang dengan

Pada penelitian ini akan dilakukan proses gasifikasi tempurung kelapa dengan menggunakan alat gasifikasi sistem updraft double gas outlet menggunakan laju alir udara 70,1 lpm,

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan teknologi informasi pembelajaran e-learning dengan ADDIE Model dapat memperkaya pedagogi