Pernikahan Dengan Menggunakan Wali Hakim Ditinjau Dari Fiqih Islam Dan Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Fungsi yang dimiliki wali hakim berdasarkan hukum Islam dan Undang-undang pada akhirnya adalah sama, yaitu sama-sama sebagai pengganti wali nasab atau wali aqrob yang tidak
Dari hasil penelitian ini dapat dipahami bahwa faktor yang menjadi penyebab banyaknya pernikahan menggunakan wali hakim di KUA Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan adalah karena
Dalam hal ini kaitannya dengan pernikahan oleh wali Hakim kaitannya dengan wali yang masih ada tetapi Adhol para Ulama Desa Ujunggede Kecamatan Ampelgading
Sedang wali hakim adalah wali yang hak perwaliannya timbul, karena orang tua mempelai perempuan menolak (` adhal ), atau tidak ada, atau karena sebab lain. Dalam
Menurut Zakaria al-Bari dalam kitabnya yang dapat diartikan sebagai berikut: Apabila tidak ada wali yang dekat semata-mata juga tidak ada dari ashabahnya dan tidak ada pihak
Apabila ayah atau wali si wanita mendapatkan bahwa dalam usianya yang belum matang itu si wanita sudah sangat ingin menikah dengan seorang laki-laki yang memiliki sifat buruk,
Kepada Kepala KUA atau petugas di lapangan harus lebih hati-hati untuk menyelidiki kebenaran fakta bahwa wali nasab tidak dapat melaksanakan perwaliannya dan tidak mempercayai
Jika wali yang jauh tidak bisa datang karena sesuatu yang menghalangi, barulah hak kewalian dapat dipindahkan kepada Hakim (yang berkuasa dalam Negeri) yang disebut Sultan,