PENGELOLAAN PANEN DAN PASCA PANEN STROBERI
(
Fragaria x ananassa
Duch) DI VIN’S BERRY PARK
CISARUA, LEMBANG, JAWA BARAT
NOVITA RIZKY SAPUTRI
A24063260
DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
RINGKASAN
NOVITA RIZKY SAPUTRI. Pengelolaan Panen dan Pasca Panen Stroberi (Fragaria x ananassa Duch) di Vin’s Berry Park, Cisarua, Lembang, Jawa Barat. (Dibimbing oleh KETTY SUKETI).
Kegiatan magang dilakukan untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman penulis tentang aspek produksi, aspek teknis, aspek manajemen dan pengelolaan pada kondisi yang sebenarnya; membandingkan sistem budidaya stroberi secara konvensional dan sistem penanaman stroberi secara hidroponik, dan melakukan analisis usahatani stroberi. Magang dilaksanakan di Vin’s Berry Park, Cisarua, Lembang, Jawa Barat.
Metode pelaksanaan magang dengan mengikuti seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Vin’s Berry Park meliputi: budidaya stroberi, pemasaran dan agrowisata. Penulis juga melakukan observasi ke Kampung Langkop, Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali untuk membandingkan sistem budidaya yang dilakukan oleh petani di Kampung Langkop dengan sistem budidaya stroberi di Vin’s Berry Park. Data yang diperoleh terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung di lapang dan hasil wawancara serta diskusi. Data sekunder diperoleh dari arsip perusahaan.
Tanaman stroberi ditanam di dalam greenhouse menggunakan sistem hidroponik dengan populasi tanaman 1 600 – 2 000 polybag. Tanaman stroberi di Vin’s Berry Park merupakan hasil penanaman ulang. Penanaman ulang dilakukan secara bertahap. Tahap pertama dilakukan pada bulan Agustus 2009 (greenhouse
A dan greenhouse C), tahap kedua bulan November 2009 (greenhouse B) dan tahap ketiga dilakukan pada pertengahan bulan Februari 2010 (greenhouse D).
Penanaman ulang pada tanaman stroberi di greenhouse A dan greenhouse
Produksi buah stroberi di Vin’s Berry Park yang ditanam secara hidroponik di dalam greenhouse adalah 0.29 kg/tanaman/musim tanam dan produksi buah stroberi di petani Langkop yang ditanam secara konvensional di lahan terbuka adalah 0.25 kg/tanaman/musim tanam. Buah stroberi di Vin’s Berry park dapat disimpan selama tiga hari pada suhu kamar dan pada suhu 3 0C bisa bertahan sampai satu minggu. Buah stroberi di petani Langkop hanya bisa bertahan satu hari pada suhu kamar dan 4 – 5 hari pada suhu 3 0C.
Analisis usahatani stroberi di Vin’s Berry Park berdasarkan data yang diperoleh selama magang memperoleh keuntungan sebesar Rp. 9 785 239,-
sedangkan analisis usahatani di petani Langkop mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 4 271 100,-. Biaya produksi usahatani stroberi secara hidroponik lebih besar
PENGELOLAAN PANEN DAN PASCA PANEN STROBERI
(Fragaria x ananassa Duch) DI VIN’S BERRY PARK
CISARUA, LEMBANG, JAWA BARAT
Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
NOVITA RIZKY SAPUTRI
A24063260
DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
Judul : PENGELOLAAN PANEN DAN PASCA PANEN STROBERI (Fragaria x ananassa Duch) DI VIN’S BERRY PARK, CISARUA, LEMBANG, JAWA BARAT
Nama: : NOVITA RIZKY SAPUTRI
NRP : A24063260
Menyetujui, Dosen pembimbing
Ir. Ketty Suketi, MSi NIP. 19610913 198601 2 001
Mengetahui.
Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB
Dr. Ir. Agus Purwito, MSc. Agr NIP 19611101 198703 1 003
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tuban, Provinsi Jawa Timur pada tanggal 01 November 1987. Penulis merupakan anak pertama dari Bapak Widji Alkasbi dan Ibu Yuliati Utami.
Penulis memulai pendidikannya pada tahun 1994 di SD Negeri 1 Jenu, lulus tahun 2000 dan melanjutkan studi di SMP Negeri 3 Tuban. Tiga tahun menempuh studi di SMP, tahun 2003 penulis melanjutkan studi di SMA Negeri 1 Tuban dan lulus pada tahun 2006.
Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2006 dan diterima sebagai mahasiswi Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2007. Penulis juga pernah melakukan magang di Kusuma Agrowisata Batu, Malang selama satu bulan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Pengelolaan Panen dan Pasca Panen Stroberi di Vin’s Berry Park Cisarua, Lembang, Jawa Barat
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1) Ir. Ketty Suketi, MSi sebagai dosen pembimbing skripsi atas kesediaan dan kesabarannya dalam mengarahkan penulis selama penulisan skripsi ini.
2) Dr. Ir. Munif Ghulamahdi, MS sebagai dosen pembimbing akademik atas bimbingannya selama masa perkuliahan di Agronomi dan Hortikultura. 3) Dr. Ir. Ade Wachjar, MS dan Dr. Ir. Winarso D. Widodo, MS sebagai dosen
penguji yang telah memberikan saran selama ujian sidang.
4) Kedua orangtua, adik, serta segenap keluarga besar yang telah memberi doa dan semangat kepada penulis.
5) Bapak Supriatin sebagai pembimbing lapangan selama magang di Vin’s Berry Park atas bimbingan serta pengarahan selama magang.
6) Seluruh pegawai Vin’s Berry Park atas bantuan yang diberikan kepada penulis selama kegiatan magang berlangsung.
7) Teman-teman terbaik: kerabat Malea, kerabat IPMRT atas dukungan dan kebersamaannya.
8) Teman-teman seperjuangan di Vin’s Berry Park: Febriani dan Aldy atas kerjasama dan kebersamaannya.
9) Teman-teman di Agronomi dan Hortikultura atas doa dan dukungan yang diberikan, serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Bogor, April 2011
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
PENDAHULUAN ... 1
Latar Belakang ... 1
Tujuan ... 2
TINJAUAN PUSTAKA ... 3
METODE MAGANG ... 8
Tempat dan Waktu ... 8
Metode Pelaksanaan ... 8
Analisis Data ... 9
KEADAAN UMUM ... 10
Letak Geografis dan Iklim ... 10
Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan ... 14
PELAKSANAAN MAGANG ... 16
Penanaman Ulang Tanaman Stroberi ... 16
Pemeliharaan Lingkungan ... 17
Pengairan dan Pemberian Nutrisi (Pemupukan) ... 18
Pemangkasan/Pewiwilan ... 20
Pengendalian Hama dan Penyakit ... 20
Pemasaran Buah Segar dan Produk Olahan Stroberi ... 23
Agrowisata ... 23
HASIL DAN PEMBAHASAN ... 24
KESIMPULAN DAN SARAN ... 36
DAFTAR PUSTAKA ... 37
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman 1. Pengkelasan Stroberi ... 6 2. Sifat dan Ketahanan Buah Stroberi pada Varietas yang Beredar
di Indonesia. ... 7 3. Produksi Buah Stroberi Vin's Berry Park Mei 2009-Mei
2010 ... 13 4. Jumlah Karyawan Vin's Berry Park Berdasarkan Jabatan dan
Pendidikan ... 15 5. Waktu Berbunga-Panen Stroberi... 25 6. Hasil Uji-t Tanaman Stroberi pada Greenhouse dengan Umur
Tanam Ulang yang Berbeda ... 26 7. Hasil Uji-t Tanaman Stroberi pada Greenhouse dengan Umur
Tanam Ulang yang Sama ... 26 8. Perbedaan Budidaya Stroberi di Vin’s Berry Park dan di Petani
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman 1. Berbagai Bentuk Stroberi Menurut United State Departement
of Agriculture (USDA) ... 4
2. Tingkat Kematangan Stroberi ... 5
3. Rak Bertingkat Tanaman Stroberi ... 11
4. Bentuk Buah Stroberi: (a) Globose-conic, (b) Globose, (c) Short wedge, (d) Conic, (e) Long conic ... 13
5. Struktur Organisasi Vin’s Berry Park ... 15
6. Proses Penanaman Ulang Stroberi ... 17
7. Pemeliharaan Lingkungan Greenhouse ... 18
8. Nutrisi : (a) Pupuk Nutrilon Butiran Kasar, (b) Nutrilon Butiran Halus ... 19
9. Pengadukan Larutan Pupuk... 19
10. Pewiwilan Tanaman Stroberi ... 20
11. Hama dan Penyakit Stroberi: (a) Semut dan Kutu Daun, (b) Ulat, (c) Siput, (d) Jamur Karat, (e) Busuk Buah Stroberi ... 21
12. Pengendalian Hama dan Penyakit Stroberi: (a)Penyemprotan Pestisida, (b) Pencucian Daun Stroberi ... 22
13. Pengelompokan Buah Stroberi di Vin’s Berry Park ... 27
14. Pengelompokan Buah Stroberi ... 28
15. Kemasan Stroberi: (a) Buah Stroberi Kecil, (b) Buah Stroberi Medium Kecil ... 28
16. Buah Stroberi: (a) Penyimpanan Satu Hari, (b) Penyimpanan Tiga Hari ... 29
17. Produk Olahan Stroberi: (a) Selai Stroberi, (b) Ice Cream, (c) Manisan (dried Stroberi), (d) Ice Cream Batang ... 30
18. Sistem Penanaman Stroberi di Petani Langkop ... 31
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Peta Lokasi Vin’s Berry Park ... 40
2. Tata Letak Rak Tanaman Greenhouse Vin's Berry Park ... 41
3. Prestasi Kerja Penulis dan Pekerja Per HOK ... 42
4. Daftar Kegiatan Agrowisata di Vin’s Berry Park ... 43
5. Analisis Usahatani Stroberi di Vin’s Berry Park ... 44
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Stroberi (Fragaria x ananassa Duch) merupakan salah satu jenis buah-buahan yang bernilai ekonomi tinggi. Menurut Budiman dan Saraswati (2008)
harga untuk 1 kg stroberi yang ditanam secara konvensional adalah Rp. 30 000,-/kg (grade A), Rp. 22 000,- – Rp. 25 000,-/kg (grade B) dan Rp. 18 000,-/kg (grade C), sedangkan untuk stroberi yang ditanam di lahan tertutup dengan sistem hidroponik, harga jualnya berkisar antara Rp. 30 000,- – Rp. 70 000,-/kg. Budidaya stroberi mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan di Indonesia, tetapi keadaan iklim yang ada di Indonesia kurang mendukung untuk budidaya stroberi.
Bagian yang dapat dimakan dari buah stroberi mencapai 96 % (Gunawan, 1996). Buah stroberi kaya akan karbohidrat, Ca, P, Fe, vitamin A, B1, C dan air. Kandungan vitamin C dalam stroberi lebih banyak dibandingkan dengan buah jeruk, yaitu sekitar 25 – 120 mg/100 g. Stroberi kaya akan senyawa fenolik seperti anthosianin, flavonol dan cinamic acid (Cheeng dan Breend, 1991).
Produktivitas buah stroberi Earlibrite di Brazil dengan iklim temperate adalah 722.45 g/tanaman (Antunes et al., 2010). Bobot stroberi Earlibrite per buah untuk kelas besar 20 g, kelas medium besar 16 g, kelas medium kecil 12.5 g dan kelas kecil 4.5 g (Budiman dan Saraswati, 2008). Stroberi biasanya dikonsumsi segar dan juga dapat diolah menjadi selai, jus, manisan dan sirop.
Stroberi merupakan salah satu produk hortikultura yang mudah rusak (perishable) dan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit. Menurut Olias
Menurut Budiman dan Saraswati (2008) ketika musim kemarau stroberi yang ditanam di lahan terbuka mampu berproduksi maksimal, tetapi ketika musim hujan stroberi tidak mampu berproduksi. Hal ini disebabkan buah stroberi banyak yang busuk sehingga diperlukan teknik budidaya khusus agar stroberi tetap berproduksi ketika musim hujan. Tanaman stroberi umumnya ditanam di lahan terbuka seperti di bedengan atau di karung plastik. Saat ini stroberi mulai banyak dibudidayakan di greenhouse dengan cara menanam di pot/polybag dengan rak kayu atau talang bertingkat dan ada juga yang ditanam di bantalan polybag.
Kegiatan magang sebagai salah satu upaya untuk mengetahui secara langsung pengelolaan budidaya stroberi khususnya dalam aspek panen dan pasca panen tanaman stroberi.
Tujuan
Kegiatan magang ini secara umum bertujuan untuk:
1. Menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman penulis tentang aspek produksi, aspek teknis, aspek manajemen dan pengelolaan pada kondisi yang sebenarnya.
2. Membandingkan sistem budidaya stroberi secara konvensional dan sistem penanaman stroberi secara hidroponik.
3. Melakukan analisis usahatani stroberi.
TINJAUAN PUSTAKA
Morfologi Stroberi
Stroberi merupakan tanaman herba tahunan. Batang utama tanaman ini sangat pendek. Daun stroberi merupakan daun majemuk beranak daun tiga (trifoliate) dengan tepi daunnya bergerigi. Daun-daun terbentuk di setiap buku. Pada ketiak daun terdapat pucuk aksilar. Tanaman tampak seperti rumpun tanpa batang. Batang utama dan daun yang tersusun rapat tersebut disebut crown. Dalam masa pertumbuhan vegetatif, meristem apikal membentuk daun-daun baru setiap 8 - 12 hari pada suhu rata-rata 22 0C. Daunnya dapat bertahan selama 1 - 3 bulan, kemudian kering (Gunawan, 1996).
Tanaman stroberi dewasa umumnya mempunyai 20 - 30 akar primer dengan panjang akar sekitar 40 cm. Akar primer dapat bertahan lebih dari satu tahun (Gunawan, 1996). Akar-akar baru yang menggantikan akar primer tumbuh dari ruas yang paling dekat dengan akar primer.
Bunga tanaman stroberi memiliki lima sepal (kelopak bunga), lima petal (daun mahkota), 20 - 35 stamen dan ratusan putik yang menempel pada dasar
receptacle (dasar bunga) (Gunawan, 1996). Bunga yang pertama kali mekar adalah bunga primer, kemudian disusul oleh bunga sekunder, tersier dan kuartener.
Buah stroberi berwarna merah dimana pigmen warna merah tersebut berasal dari anthosianin (Ashari, 2006). Buah stroberi yang biasa dikenal adalah buah semu yang sebenarnya merupakan receptacle yang membesar. Buah sejati yang berasal dari ovul telah terserbuki berkembang menjadi buah kering dengan biji keras. Struktur buah keras ini disebut achene (Gunawan, 1996). Buah ini berukuran kecil dan menempel pada receptacle yang membesar.
Bentuk buah stroberi sangat bervariasi. Bentuk-bentuk ini ditentukan oleh sifat genetik. Terdapat delapan bentuk buah yang umum pada stroberi, yaitu
Gambar 1. Bentuk Str stroberi dapat tumbuh Stroberi sangat meny
uk Stroberi Menurut United State Departement of A
Syarat Tumbuh
oberi banyak dibudidayakan di daerah beriklim ubtropis. Di daerah tropis, tanaman stroberi da ukumalanandana dan Verheij, 1997). Ketinggia
klim tersebut adalah 1 000 - 1 500 mdpl. Ta umbuh pada semua jenis tanah (Childers, 1973) buh baik di daerah dengan curah hujan 600
-nyukai suhu udara relatif dingin dengan sinar an dan Saraswati, 2008). Kelembaban udara y
%. Lama penyinaran matahari yang dibut alah 8 - 10 jam/hari.
Panen
dalah tahap terakhir dari pertumbuhan buah (Sukum Stroberi memerlukan waktu lima bulan untuk siap panen adalah kulit buah didominasi war
kemerahan, hingga kuni maksimal kira-kira 30 Waktu yang diperluka
kuning kemerahan. Stroberi merupakan buah ka sudah tua (berwarna merah) (Olias et al.,
wati (2008) buah stroberi yang dipanen ketika han rasanya akan asam meskipun warnanya
hwab dan Raab (2004) kurva pertumbuhan str ertumbuhan tanaman stroberi sangat cepat 30 hari setelah anthesis, bergantung kondi rlukan untuk matang penuh bergantung suhu
60 hari mulai dari berbunga. Gambar 2 menunj buah stroberi berdasarkan warna buah.
Gambar 2.Tingkat Kematangan Stroberi2 uah berwarna putih, 2) 25 % bagian buah berwarna mer h berwarna merah, 4) 75 % bagian buah berwarna mera h berwarna merah.
Pasca Panen
kerusakan fisik), tekstur (kekerasan dan kandungan air), flavour dan nilai gizi (vitamin, mineral, serat) (Hernandez, et al., 2008). Stroberi memiliki periode panen yang pendek sehingga harus segera ditangani agar kualitasnya terjaga. Proses penanganan pasca panen pada stroberi meliputi penyortiran, grading, pengemasan, penyimpanan, dan pengolahan.
Stroberi yang telah dipetik disortir berdasarkan bobot buah dikelompokkan berdasarkan kelasnya. Menurut Gunawan (1996) terdapat tiga kelas kualitas buah stroberi (Tabel 1).
Tabel 1. Pengkelasan Stroberi
Kelas Diameter (cm) Keterangan
Ekstra >3.0 Utuh, sehat (bebas dari patogen, penyakit pestisida) dan seragam (bentuk, warna, dan tingkat kematangan) I 2.0-3.0 Utuh, sehat (bebas dari patogen, penyakit, pestisida),
bentuk dan warna tidak terlalu diperhatikan
II <2.0 Termasuk buah sisa seleksi kelas ekstra dan kelas I. Akan tetapi, masih layak untuk dikonsumsi segar atau untuk tujuan pengolahan.
Sumber: Gunawan (1996)
Stroberi biasanya dikemas menggunakan wadah plastik transparan atau putih. Menurut Paulis (1990) pengemasan menggunakan plastik PVC dapat mengurangi indeks serangan Botrytis dan menjaga kualitas buah tetap baik. Pembungkusan ini berfungsi untuk menaikkan kadar CO2 sebesar 10.5 % untuk mengontrol kerusakan akibat jamur.
Klasifikasi
Sifat dan ketahanan buah stroberi berbeda-beda sesuai dengan varietasnya. Hal ini mengakibatkan perbedaan waktu panen dan kekerasan buah tidak sama (Budiman dan Saraswati, 2008) (Tabel 2).
METODE MAGANG
Tempat dan Waktu
Kegiatan magang dilaksanakan di Vin’s Berry Park, Cisarua, Lembang, Jawa Barat. Kegiatan magang berlangsung mulai dari tanggal 15 Februari sampai 15 Juni 2010.
Metode Pelaksanaan
Metode magang yang digunakan adalah metode langsung dan metode tidak langsung. Metode langsung dilaksanakan melalui praktik kerja langsung di lapangan dengan turut aktif dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan di lapangan dan pengamatan terhadap objek kegiatan di lapangan. Metode tidak langsung dilakukan dengan cara pengumpulan data sekunder (laporan mingguan dan bulanan), serta dokumentasi kebun.
Penulis mengikuti seluruh kegiatan yang ada di Vin’s Berry Park selama kegiatan magang yang meliputi: budidaya stroberi, pemasaran dan bagian agrowisata. Penulis mengikuti seluruh kegiatan budidaya stroberi yang meliputi: pemeliharaan (pemupukan, pewiwilan/pemangkasan, pengendalian hama dan penyakit), pemanenan, pengemasan serta pengisian jurnal harian selama di bagian budidaya stroberi. Kegiatan selama di bagian pemasaran adalah membantu menjual buah stroberi maupun hasil olahan stroberi. Penulis bekerja sebagai pemandu yang bertugas mengantar pengunjung berkeliling kebun serta memberikan penjelasan mengenai budidaya tanaman stroberi selama di bagian agrowisata.
Pengamatan dan Pengumpulan Data
Pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan, wawancara dan diskusi dengan pekerja kebun baik aspek manajerial maupun aspek teknik budidayanya. Data sekunder yang diperoleh merupakan data yang telah ada di perusahaan yang meliputi: data keadaan lingkungan tumbuh, kondisi tanaman, tenaga kerja sarana dan prasarana pendukung yang ada.
Selama kegiatan pemanenan dan pasca panen, dilakukan pengamatan terhadap dua varietas stroberi, yaitu Earlibrite dan Festival. Stroberi ditanam di dalam greenhouse dengan populasi sekitar 1 600 – 2 000 polybag per greenhouse.
Tanaman contoh diambil secara acak dari setiap greenhouse masing-masing sebanyak 30 tanaman dengan jumlah greenhouse sebanyak empat buah sehingga total tanaman contoh yang diamati adalah 120 tanaman. Pengamatan dilakukan satu minggu sekali dan peubah yang diamati adalah:
1. Jumlah bunga.
2. Persentase bunga gugur. 3. Umur berbunga – panen.
4. Jumlah buah per tanaman contoh per panen. 5. Bobot buah per tanaman contoh per panen. 6. Bobot/buah panen.
7. Diameter buah panen.
Analisis Data
KEADAAN UMUM
Letak Geografis dan Iklim
Vin’s Berry Park adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis hortikultura khususnya budidaya, pengolahan dan agrowisata stroberi. Vin’s Berry Park didirikan pada 11 November 1999 oleh Drs. Supriatin Budiman, MM sebagai pemimpin perusahaan dan Drs. Levina Tristanda, MM sebagai sekretaris dan bendahara perusahaan.
Vin’s Berry Park berlokasi di Jalan Kolonel Masturi Atas, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat pada ketinggian 1 200 m dpl. Pemilihan lokasi didasarkan atas letak geografisnya yang memang mudah diakses masyarakat dan menjangkau pasar serta layak untuk ditanami stroberi. Peta lokasi Vin’s Berry Park dapat dilihat pada Lampiran 1.
Suhu udara rata-rata selama empat bulan adalah 19 – 21 0C dengan kelembaban rata-rata 86.8 %. Suhu dan kelembaban udara yang lebih berpengaruh terhadap tanaman yaitu suhu dan kelembaban greenhouse karena tanaman dipelihara di dalam greenhouse. Suhu rata-rata greenhouse yaitu 19 – 29 0C dengan kelembaban rata-rata 80 %.
Luas Areal
Luas areal budidaya tanaman di Vin’s Berry Park adalah 2 ha. Sekitar sepertiga luas lahan tersebut digunakan untuk budidaya tanaman stroberi. Vin’s Berry Park juga mengembangkan jenis buah beri lain seperti raspberry dan
blackberry. Infrastruktur pendukung budidaya stroberi di Vin’s Berry Park diantaranya adalah bangunan yang meliputi greenhouse dan gudang serta alat-alat produksi untuk menunjang budidaya stroberi.
Bangunan Greenhouse merupakan bangunan utama dalam proses budidaya
stroberi di Vin’s Berry Park. Vin’s Berry Park memiliki empat bangunan
panjang 20 m, lebar 12
r 12.20 m, dan tinggi bangunan sekitar 4.5 m. utup dengan plastik UV dan sisanya diberi poline
ngan plastik UV sebagai atapnya. Fungsi uta . Tinggi rak pertama ke tanah adalah 60 cm, rak
ak kedua ke rak ketiga 30 cm. Jarak antara rak 1 m untuk memudahkan orang lewat dan pera
an stroberi dapat dilihat pada Lampiran 2.
Gambar 3. Rak Bertingkat Tanaman Strober n ini memiliki luas ± 2 x 1 m2. Bangunan ini di , pestisida dan alat-alat produksi yang dibut stroberi.
Peralatan yang digunakan dalam budidaya strobe g air digunakan untuk menampung air bersih y dengan nutrisi yang sudah dilarutkan untuk pros
b) Drum pengaduk nutrisi berfungsi untuk membuat larutan pekat nutrisi atau larutan induk sebelum dicampurkan dengan air di dalam bak penampungan air.
c) Pompa air berfungsi untuk menarik dan menyalurkan air dari bak penampungan air ke pipa-pipa saluran nutrisi.
d) Sprayer digunakan untuk menyemprot tanaman stroberi yang terserang hama dan penyakit.
e) Kored digunakan untuk membersihkan gulma yang berada di bawah rak. f) Polybag digunakan sebagai tempat media tanam yang berupa arang sekam.
Keadaan Tanaman dan Produksi
Bibit stroberi yang digunakan di Vin’s Berry Park adalah bibit impor dari California. Varietas stroberi yang digunakan adalah Earlibrite dan Festival.
Keunggulan kedua varietas stroberi ini adalah buah memiliki tingkat kekerasan yang baik, sehingga lebih tahan lama apabila disimpan. Perbedaan antara stroberi Earlibrite dan Festival adalah bentuk buahnya. Stroberi Earlibrite umumnya berbentuk globose conic dan short wedge (Chandler et al., 2000), sedangkan stroberi Festival umumnya berbentuk conic dan long conic (Gambar 4).
Tanaman stroberi ditanam di dalam greenhouse dengan umur tanaman yang berbeda-beda. Tanaman stroberi di greenhouse A dan greenhouse C berumur enam bulan setelah penanaman ulang dengan jumlah tanaman masing- masing 1 900 polybag, tanaman stroberi di greenhouse B berumur tiga bulan setelah penanaman ulang dengan jumlah tanaman 2 000 polybag dan tanaman stroberi di greenhouse D berumur tiga tahun dengan jumlah tanaman 1 600
stroberi di Vin’s Ber
erry Park dari bulan Mei 2009 sampai Mei 2010
Bentuk Buah Stroberi: (a) Globose-conic, (b) G
(c) Short wedge, (d) Conic, (e) Long conic
oduksi Buah Stroberi Vin's Berry Park Mei 2009 MK % Kecil % Afkir %
Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan
Struktur organisasi Vin’s Berry Park masih bersifat sederhana. Vin’s Berry Park dipimpin oleh seorang ketua. Seorang ketua dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh seorang sekretaris. Pembagian kerja Vin’s Berry Park terdiri dari dua unit kerja yaitu bagian penjualan dan bagian budidaya tanaman dimana masing-masing bagian memiliki seorang ketua kelompok kerja (Gambar 5).
Tugas dan wewenang dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut: 1. Tugas dan wewenang ketua
a. Membawahi dan bertanggung jawab pada semua bagian yang terdapat dalam perusahaan.
b. Memimpin kegiatan dan mengawasi seluruh kegiatan yang ada. 2. Tugas dan wewenang sekretaris-bendahara.
a. Bertanggungjawab dalam hal surat-menyurat (korespondensi). b. Mengontrol kebun sewaktu-waktu.
c. Mengontrol laporan keuangan dan administrasi.
d. Mewakili ketua sebagai penanggungjawab pada semua bagian bila ketua tidak ada di tempat.
3. Tugas dan wewenang bagian penjualan. Menjual produk dan hasil olahan kebun. 4. Tugas dan wewenang bagian budidaya tanaman.
a. Memberikan informasi tentang jadwal tanam dan produksi sesuai dengan kondisi tanaman yang ada.
b. Mengatur dan menginformasikan kepada ketua tentang kebutuhan nutrisi serta cara menggunakannya.
Pengelolaan Tenaga Kerja Vin’s Berry Park
orang laki-laki dan satu orang wanita. Jumlah hari kerja karyawan yaitu enam hari efektif. Karyawan hanya mendapatkan satu hari libur dalam satu minggu, kecuali hari Sabtu dan Minggu. Penentuan hari libur karyawan dilakukan secara bergilir bahkan terkadang dalam satu minggu karyawan tidak mendapatkan libur karena padatnya kunjungan dan terbatasnya tenaga kerja.
Gambar 5. Struktur Organisasi Vin’s Berry Park
Tabel 4. Jumlah Karyawan Vin's Berry Park Berdasarkan Jabatan dan Pendidikan
No Jabatan Pendidikan Jumlah (orang)
1 Ketua S2 1
2 Sekretaris/ Bendahara S2 1
3 Staf penjualan SMU 3
4 Staf kebun SD 11
Jumlah 16
Sumber: Vin’s Berry Park (2010)
Karyawan bekerja mulai pukul 08.00 - 16.00 WIB dengan satu jam istirahat yaitu pukul 12.00 - 13.00 WIB. Total jam kerja karyawan adalah tujuh jam. Sistem penggajian dilakukan berdasarkan kehadiran. Gaji karyawan diberikan setiap hari minggu.
Ketua
Sekretaris
Bagian Penjualan
Bagian Budidaya
PELAKSANAAN MAGANG
Penanaman Ulang Tanaman Stroberi
Tanaman stroberi mampu berproduksi dengan baik sampai dengan dua tahun apabila dipelihara dengan baik. Tanaman stroberi di Vin’s Berry Park umurnya telah melebihi umur produktif, yaitu dua tahun sehingga dilakukan penanaman ulang agar tanaman tetap bisa berproduksi. Tanaman stroberi yang tidak produktif sebaiknya diganti dengan tanaman yang baru. Menurut Sukumalanandana dan Verheij (1997), tanaman stroberi umumnya diperbanyak melalui stolon (runner) atau dari anakan. Vin’s Berry Park melakukan penanaman ulang untuk meremajakan tanaman stroberi yang sudah tidak produktif.
Penanaman ulang dilakukan dengan cara mencabut tanaman stroberi dan membersihkan akar-akar tanaman yang telah busuk. Akar tanaman yang terlalu panjang dipotong disisakan 10 – 12 cm dan bonggol tanaman dipotong hingga tersisa kurang lebih 1.5 cm. Daun tanaman stroberi juga dibuang dan disisakan 3 – 4 buah untuk mengurangi penguapan sekaligus sebagai tanda bahwa tanaman stroberi telah ditanam ulang. Tanaman stroberi selanjutnya ditanam kembali ke dalam polybag (Gambar 6).
Penanaman ulang tanaman stroberi membutuhkan kehati-hatian. Proses penanaman ulang tanaman yang salah akan menyebabkan gagal tanam dan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat.
Pelaksanaan penanaman ulang membutuhkan waktu yang cukup lama. Satu orang karyawan membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk penanaman ulang tanaman stroberi satu greenhouse dengan populasi tanaman 1 600 – 2 000
Ga
greenhouse harus dij lantai tanah.
Gambar 6. Proses Penanaman Ulang Stroberi n stroberi yang akan ditanam ulang, 2) Tanaman strober
) Akar tanaman stroberi dibersihkan, 4) Daun tanaman kan 3-4 buah, 5) Tanaman stroberi ditanam kembali ke d stroberi hasil tanam ulang
Pemeliharaan Lingkungan
lingkungan greenhouse merupakan hal yan n stroberi. Gulma pada tanaman stroberi bisa me ngkungan greenhouse yang banyak gulma dapa
tanaman stroberi sehingga permukaan media ta dijaga agar tetap bersih terutama untuk gree
ulma yang tumbuh di polybag tidak ba dak terlalu sulit. Greenhouse di Vin’s Berry emerlukan pemeliharaan yang lebih intensif ag gi hama dan penyakit yang akan mengakiba ihan gulma dilakukan secara manual menggun
kored. Pembersihan g
n gulma terutama dilakukan untuk gulma yang be sekitar rak tanaman (Gambar 7).
mbar 7. Pemeliharaan Lingkungan Greenhouse
n gulma dilakukan satu bulan sekali dengan jum u yang dibutuhkan satu orang karyawan untuk
nhouse adalah sekitar 3 - 4 hari sehingga tot a empat greenhouse adalah 12 – 16 hari.
gairan dan Pemberian Nutrisi (Pemupukan
n dan pemberian nutrisi dilakukan menggunaka enyiraman dilakukan dua kali sehari, yaitu pada nutrisi dilakukan dua hari sekali. Nutrisi yang di
rbentuk butiran kasar ditambah Boron Me uk butiran halus ditambah Boron Putih (Gambar 8
enjadikan buah lebih manis sedangkan Bor media tetap stabil. Pupuk Nutrilon butiran kas 19 % Ca, 26.5 % CaO, 15.5 % N, dan 39 % Mg iran halus mengandung unsur hara mikro (Mn d i nutrisi yang digunakan yaitu pupuk Nutrilon dan pupuk Nutrilon butiran halus 200 g/1 000 l
g berada di bawah
5000 tanaman. Pupuk disalurkan ke setiap
greenhouse adalah s pengontrolan stickdri
upuk Nutrilon butiran kasar dilarutkan dalam 3 n diaduk sampai butiran pupuk larut lalu dimas
r berukuran 1 000 liter (Gambar 9). Pupuk lam 2 liter air, kemudian dimasukkan ke dalam 000 liter dan dilakukan pengocokan. Pengocokan
pupuk nutrilon butiran kasar dan pupuk nutrilon kukan selama 10 menit.
8. Nutrisi : (a) Pupuk Nutrilon Butiran Kasar, ( Butiran Halus
pupuk yang telah dikocok selanjutnya bisa p greenhouse. Waktu pemberian nutrisi untuk h setengah jam. Selama pemberian nutrisi ha
drip agar tidak ada larutan nutrisi yang terbuang
Gambar 9. Pengadukan Larutan Pupuk a
Tanaman strobe
greenhouse adalah em yang dibutuhkan untuk hari dengan asumsi sa
Pengendalian dalam budidaya tanam
Pemangkasan/Pewiwilan
troberi yang terlalu rimbun atau banyak daun u pewiwilan. Pemangkasan atau pewiwilan dil
daun-daun tua atau rusak berdasarkan urutan oberi disisakan 3 - 4 daun (Gambar 10). Daun yakit juga harus dibuang karena dapat menular masih sehat.
an stolon perlu dilakukan agar seluruh energi dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan perkem
n buah yang besar. Saat pewiwilan juga dilakuka aksimalkan produksi buah. Setiap tangka a sebanyak 20 buah dan hanya satu bunga yan hasilkan berukuran besar (Budiman dan Saraswa
Gambar 10. Pewiwilan Tanaman Stroberi dibutuhkan untuk melakukan pewiwilan tanam empat hari dengan asumsi satu orang karyaw untuk menyelesaikan pewiwilan empat greenhous
satu orang karyawan.
Pengendalian Hama dan Penyakit
n hama dan penyakit tanaman merupakan ke naman stroberi di Vin’s Berry Park karena ham
yang menyerang per yang dihasilkan. Keg intensif karena hama fase pertumbuhan tana terjadi pada tanaman tanaman yang harus di
pertanaman mempengaruhi pertumbuhan dan egiatan pengendalian hama dan penyakit di a dan penyakit dapat menyerang kapan saja ba anaman.
menyerang tanaman stroberi di Vin’s Ber , kutu daun, dan semut, sedangkan penyakit y di Vin’s Berry Park adalah busuk buah dan jamur
rsebut dapat menyebabkan kerusakan pada aka ng paling dominan menyerang tanaman strober u. Tungau juga merupakan pembawa virus dar tanaman-tanaman sehat lainya. Serangan tung
an stroberi greenhouse A. Hal ini terlihat us dibuang karena terserang tungau. Jumlah tana
rserang tungau sekitar 85 % dari total popul
Penyemprotan
otan dilakukan untuk menangani serangan ham protan dilakukan dua minggu sekali pada w ida disesuaikan dengan serangan hama dan
greenhouse membutuhkan satu setengah ta adalah 15 liter. Pestisida yang digunakan dia n bahan aktif Deltametrin 25 g/l dan Pirida
da yang digunakan mengandung bahan aktif ol 120 g/l.
otan biasanya dilakukan setelah pewiwilan. kan selang merupakan salah satu cara yang di n tungau selain penyemprotan (Gambar 12). unakan selang bertujuan untuk menghilangka h permukaan daun. Pencucian daun ini tidak dia keadaan berbuah karena akan berdampak bur oberi di Vin’s Berry Park tetap dilakukan denga h yang ada tidak terlalu banyak sehingga ke kukan.
ngendalian Hama dan Penyakit Stroberi: (a) estisida, (b) Pencucian Daun Stroberi
Pemasaran Buah Segar dan Produk Olahan Stroberi
Pemasaran buah stroberi segar dilakukan secara langsung ke pengunjung yang datang ke Vin’s Berry Park. Pengunjung bisa membeli buah stroberi dengan cara memetik langsung atau membeli buah stroberi yang telah dikemas. Buah stroberi yang telah dikemas dijual langsung di toko yang terletak di Aula Utama
Vin’s Berry Park. Harga buah stroberi segar di Vin’s Berry Park adalah Rp. 70 000,- untuk buah stroberi yang dipetik sendiri dan Rp. 40 000,- – Rp. 60 000,-/kg untuk buah stroberi yang sudah dikemas.
Vin’s Berry Park juga menyediakan berbagai produk olahan stroberi,
raspberry, serta blackberry berupa selai, ice cream, yoghurt, sari buah dan manisan. Produk olahan yang dihasilkan menggunakan buah asli tanpa penambah rasa buatan. Berbagai produk olahan ini dikemas dengan unik dan menarik yang menjadi ciri khas atau identitas dari Vin’s Berry Park.
Agrowisata
Vin’s Berry Park tidak hanya menawarkan wisata petik stroberi saja, tetapi juga menawarkan beberapa kegiatan yang bersifat edukatif (Lampiran 4). Sasaran dari program kegiatan ini adalah lembaga pendidikan (Playgroup, TK, SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi).
Pengunjung biasanya melakukan survei terlebih dahulu sebelum melakukan kunjungan ke Vin’s Berry Park untuk menentukan jenis kegiatan yang akan dipilih saat kunjungan. Pengunjung juga bisa menanyakan jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan serta penentuan jadwal kunjungan melalui telepon atau email.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemanenan
Stroberi mulai berbuah pada umur 4 – 5 bulan setelah tanam. Buah stroberi yang bisa dipanen ditandai dengan kulit buah didominasi warna merah, hijau kemerahan, hingga kuning kemerahan. Pemanenan buah stroberi di Vin’s Berry Park dilakukan setiap dua hari pada pagi hari. Pemanenan dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung menggunakan tangan dan tidak langsung menggunakan gunting. Pemanenan secara langsung biasanya dilakukan oleh karyawan Vin’s Berry Park. Pemanenan secara tidak langsung biasanya dilakukan oleh para pengunjung. Setiap pengunjung yang datang untuk memetik buah stroberi dikenakan biaya sebesar Rp. 70 000,- untuk 1 kg buah stroberi yang dipetik. Pengunjung yang datang untuk memetik stroberi mendapatkan satu buah gunting untuk memetik buah stroberi dan satu buah nampan untuk menampung buah yang telah dipetik serta satu orang karyawan yang bertugas memberi penjelasan tentang cara pemetikan buah stroberi. Buah yang telah dipetik selanjutnya ditimbang dan dikemas.
Tanaman stroberi hasil penanaman ulang akan berbunga dua minggu setelah penanaman ulang. Bunga stroberi yang pertama muncul tersebut harus dibuang agar nutrisi yang diserap tanaman bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk pertumbuhan tanaman. Bunga tanaman stroberi baru bisa dipelihara menjadi buah ketika tanaman berumur empat bulan setelah penanaman ulang. Stroberi membutuhkan waktu sekitar 23 - 24 hari mulai dari berbunga, berbuah, dan bisa dipanen (Tabel 5). Menurut Sukumalanandana dan Verheij (1997) tanaman stroberi mampu berbunga sepanjang tahun di daerah tropis. Berdasarkan ketergantungan terhadap fotoperiodisme dalam pembentukan bunga, tanaman stroberi di Indonesia tergolong tanaman ever bearing, yaitu pembungaan tidak bergantung pada panjang hari dan dapat berbunga sepanjang tahun.
Tabel 5. Waktu Berbunga-Panen Stroberi GH No. Tan
Sumber : Hasil Pengamatan di Lapang, 2010
Keterangan : GH (greenhouse)
Pengaruh penanaman ulang terhadap produktivitas stroberi diamati berdasarkan beberapa peubah (Tabel 6). Tanaman stroberi pada greenhouse B mewakili tanaman yang telah ditanam ulang sedangkan tanaman stroberi pada
greenhouse D mewakili tanaman yang belum ditanam ulang.
tidak ditanam ulang. Hal ini menunjukkan bahwa penanaman ulang mampu memperbaiki produktivitas tanaman stroberi.
Tabel 6. Hasil Uji-t Tanaman Stroberi pada GH dengan Umur Tanam Ulang yang Berbeda
Peubah yang Diamati GH B GH D
Umur tanaman 3 bulan 3 tahun
∑ Tanaman contoh 30 tanaman 30 tanaman
∑ Tanaman (Polybag) 2000 1600
∑ Bunga/tanaman 14.13 ± 3.56 12.80 ± 5.84
% Bunga gugur 60.02 ± 6.71* 65.07 ± 10.88*
∑ Buah panen/tanaman 3.23 ± 1.52 2.93 ± 1.29 Bobot buah total/tanaman (g/tan) 38.17 ± 18.89* 27.80 ± 15.68 * Bobot /buah (g/buah) 12.05 ± 3.20* 9.36 ± 3.72 *
Diameter (mm) 17.16 ± 3.97 16.01 ± 3.18
Sumber : Hasil Pengamatan di Lapang, 2010
Keterangan : angka-angka pada baris yang sama diikuti tanda * berbeda nyata pada uji t dengan
taraf 5 %. GH (greenhouse).
Penanaman ulang pada tanaman stroberi greenhouse A dan greenhouse C tidak berpengaruh terhadap jumlah bunga/tanaman, persentase bunga gugur, jumlah buah panen, bobot buah total, bobot/buah, dan diameter buah panen. Hasil ini ditunjukkan dari beberapa peubah yang diamati terhadap tanaman stroberi pada greenhouse A dan greenhouse C (Tabel 7).
Tabel 7. Hasil Uji-t Tanaman Stroberi pada GH dengan Umur Tanam Ulang yang Sama
Peubah yang Diamati GH A GH C
Umur tanaman 6 bulan 6 bulan
∑ Tanaman contoh 30 tanaman 30 tanaman
∑ Tanaman (Polybag) 1900 1900
∑ Bunga/tanaman 13.40 ± 3.5 12.57 ± 4.52
% Bunga gugur 64.14 ± 11.3 61.25 ± 6.16
∑ Buah panen/tanaman 2.83 ± 1.26 2.73 ± 1.38 Bobot buah total/tanaman (g/tan) 27.53 ± 13.22 29.30 ± 18.85 Bobot /buah (g/buah) 9.89 ± 2.97 10.25 ± 2.82
Diameter (mm) 16.01 ± 2.39 15.67 ± 2.82
Sumber : Hasil Pengamatan di Lapang, 2010
Keterangan : angka-angka pada baris yang sama diikuti tanda * berbeda nyata pada uji t dengan
Tanaman stroberi hasil penanaman ulang sudah bisa dipanen pada umur 3 – 4 bulan setelah penanaman ulang. Buah stroberi di Vin’s Berry Park dipanen saat buah telah berwarna merah karena buah akan langsung dikonsumsi. Hal ini berbeda dengan petani di Kampung Langkop yang menjual buah stroberi ke pasar untuk jangka waktu tertentu sehingga buah yang dipanen belum matang penuh. Menurut Olias et al. (2001) stroberi dapat dipanen pada tingkat kematangan yang berbeda bergantung pada waktu dan jarak ke pasar.
Pasca Panen
Penyortiran dan Grading/ Pengelompokkan Buah
Buah stroberi yang telah dipetik kemudian dipisahkan dengan buah yang busuk. Penyortiran dilakukan berdasarkan ukuran buah dan bobot buah. Terdapat empat kelas stroberi, yaitu super dengan bobot buah >23 g, medium besar (MB) dengan bobot buah 20 - 23 g, medium kecil (MK) dengan bobot buah 12 - 19 g, kecil dengan bobot buah 9 - 11 g dan afkir dengan bobot buah < 9 g (Gambar 13).
Gambar 13. Pengelompokan Buah Stroberi di Vin’s Berry Park
Hasil pengelompokan buah dari keempat greenhouse yang ada menunjukkan bahwa persentase buah berukuran MB paling kecil dibandingkan dengan ukuran buah yang lainnya. Persentase buah afkir paling banyak adalah pada tanaman greenhouse D yang berumur tiga tahun, yaitu 37.64 % dan persentase buah MK paling banyak terdapat pada greenhouse B yang berumur tiga bulan setelah penanaman ulang, yaitu sebesar 47.31 %. Persentase buah stroberi kecil paling banyak terdapat pada tanaman stroberi greenhouse A (Gambar 14).
MK
G
Gambar 14. Pengelompokan Buah Stroberi
Pengemasan
ri yang telah dikelompokkan berdasarkan kelas kotak Styrofoam berukuran 20 x 20 x 5 cm
oberi. Styrofoam diberi alas daun stroberi unt esekan. Bentuk kemasan styrofoam antara bua untuk mempermudah membedakan antara st
yrofoam untuk buah stroberi jus berbentuk per berbentuk persegi dengan lengkungan di ke
Buah stroberi na buah sudah tidak layak untuk dijual (Gamba uhu optimum untuk penyimpanan buah stroberi a
90 – 95 %. Kondisi seperti ini buah stroberi da
. Buah Stroberi ; (a) Penyimpanan Satu Hari,(b) Tiga Hari
Pengolahan
eri yang afkir selanjutnya dibuang kelopakny enggunakan pisau kemudian dicuci bersih m oberi yang sudah dicuci kemudian dibungkus lam freezer. Khusus untuk buah stroberi yang kus dalam plastik-plastik kecil dengan berat 100 g
stroberi yang afkir biasanya diolah menjadi s
awberry) dan ice cream (Gambar 17). Kendala hasil stroberi adalah keterbatasan jumlah buah buatan produk olahan stroberi. Vin’s Berry Park
dibuang kelopaknya d
freezer.
Pembuatan produk Cafe yang terletak di stroberi tidak bisa dil saja yang bisa diikuti.
Gambar 17. Produk
a dan sudah dicuci sehingga langsung bisa dis
produk hasil olahan stroberi dilakukan di Vin’ k di Jalan Patuha, Bandung. Proses pembuatan
dilihat secara langsung sehingga hanya proses kuti.
oduk Olahan Stroberi: (a) Selai Stroberi, (b) Ic
c) Ice Cream Batang, (d) Manisan (dried Strobe
Observasi
angkop, Desa Alam Endah, Kecamatan Ranca enanaman stroberi. Lokasi Kampung Langkop sangat cocok untuk ditanami stroberi dengan gian besar penduduk Kampung Langkop adalah stroberi juga berperan sebagai pengumpul
n stroberi para petani di sekitar Kampung Lang nanaman stroberi di Kampung Langkop, masih
(Gambar 18). Masing anah dan pupuk kandang dengan perbandingan nam adalah stroberi California. Varietas lai
, Holand, dan Shantung. Saat ini para petani s arlibrite.
ang dihadapi para petani di Kampung L troberi yang busuk saat musim hujan. Hal ini oduksi buah stroberi. Penurunan produksi buah strobe
65 %.
18. Sistem Penanaman Stroberi di Petani Lang n petani stroberi yang ada di daerah Kampung ke pengumpul. Sistem harga yang digunakan ol
oberi dari petani ada dua. Sistem pertama adala 8 000,-/kg untuk semua buah stroberi (besar, ke a stroberi diberi harga Rp. 10 000,-/kg untuk p. 2 000,-/kg untuk buah stroberi yang busuk.
Buah strober
styrofoam untuk didi buah stroberi. Buah Sukabumi, Bogor (pa toko kue dan supermar
ke pabrik untuk bahan p
oberi yang dibeli dari petani disortir dan buah stroberi yang digunakan terdiri dari empa
/buah), grade B (10 - 14 g/buah), grade C (5 (Gambar 19). Harga untuk masing-masing gr
untuk grade A, Rp. 20 000 untuk grade B, Rp. p. 10 000 untuk buah stroberi afkir. Buah st
tik mika berukuran seperempat kilogram dan set as karton.
19. Pengelompokan Buah Stroberi di Petani Lan eri yang telah dikemas kemudian disusun didistribusikan. Setiap kotak styrofoam bisa me
h stroberi petani di Kampung Langkop biasa (pasar tradisional dan pengecer) dan Bandung
market). Buah stroberi yang afkir dibekukan ke han pembuatan selai, sirop dan dodol.
Analisis Usahatani Stroberi
Analisis usahatani stroberi dihitung selama dua tahun, karena dalam sekali musim tanam, tanaman stroberi mampu berproduksi sampai umur dua tahun. Analisis usahatani stroberi dilakukan pada sistem penanaman secara hidroponik dan secara konvensional dengan populasi tanaman sebanyak 7 400 tanaman.
Analisis usahatani stroberi secara hidroponik merupakan hasil analisis usahatani dari Vin’s Berry Park dengan luas lahan 1 000 m2 dan populasi 7 400
polybag. Setiap polybag berisi satu tanaman. Populasi maksimal untuk tanaman stroberi yang ditanam secara hidroponik dengan luas lahan 1 000 m2 adalah 20 000 tanaman untuk empat buah greenhouse. Bibit stroberi pertama kali diimpor tahun 1999 dengan harga Rp. 7 500,-/bibit dan setiap dua tahun bibit diganti melalui perbanyakan menggunakan stolon. Bibit yang digunakan dalam analisis usahatani stroberi bukan bibit baru. Harga bibit yang digunakan adalah seperlima dari harga awal bibit karena bibit stroberi telah diganti sebanyak lima kali mulai dari impor pertama kali sehingga harga bibit menjadi Rp. 1500,-/bibit. Produksi tanaman yang digunakan merupakan hasil pengamatan penulis dari rata-rata produksi keempat greenhouse. Pemanenan selama magang dilakukan selama 2.5 bulan dengan asumsi tanaman yang berproduksi adalah 80 %.
stroberi yang digunakan adalah Rp. 500,-/bibit. Produksi buah per tanaman adalah 0.25 kg/tanaman/musim tanam dengan asumsi 80 % tanaman yang berproduksi.
Hasil analisis usahatani berdasarkan data yang diperoleh selama magang menunjukkan bahwa penanaman stroberi secara hidroponik di Vin’s Berry Park memberikan keuntungan sebesar Rp. 9 785 239,- (Lampiran 5). Produksi buah stroberi yang dihasilkan adalah 0.29 kg per tanaman per musim tanam. Produksi buah yang dihasilkan tergolong kecil. Hal ini diduga karena usia tanaman yang sudah tua sehingga mengakibatkan penurunan produktivitas lebih dari separuh produksi normal. Menurut Budiman dan Saraswati (2008) tanaman stroberi yang ditanam secara hidroponik mampu menghasilkan 0.75 kg/buah stroberi selama satu musim tanam. Biaya produksi per tanaman untuk penanaman stroberi secara hidroponik adalah Rp. 6 163,-.
Vin’s Berry Park tidak menjual buah stroberi afkir dalam bentuk segar sehingga tidak diperhitungkan dalam analisis usahatani. Buah stroberi afkir yang dihasilkan mencapai 31 % per musim tanam. Stroberi afkir digunakan sebagai bahan baku produk olahan stroberi sehingga tetap menjadi sumber pendapatan Vin’s Berry Park.
Tabel 8. Perbedaan Budidaya Stroberi di Vin’s Berry Park dan di Petani Langkop
Vin’s Berry Park Petani Langkop Sistem penanaman Hidroponik
(rak bertingkat)
Konvensional (karung) Varietas Earlibrite dan Festival California
Produksi/tanaman 0.29 kg/tanaman/tahun 0.25 kg/ tanaman/tahun Biaya produksi/tan Rp. 6 163,- Rp. 3 072,-
Harga buah/kg MB = Rp. 60 000,- MK = Rp. 50 000,- Kecil = Rp. 40 000,-
Grade A = Rp. 30 000,- Grade B = Rp. 20 000,- Grade C = Rp. 15 000,- Afkir = Rp 10 000,- Bobot buah MB : 20 - 23 g/buah
MK : 12 – 19 g/buah Kecil : 9 - 11 g/buah Afkir : < 9 g/buah
Grade A :15 – 19 g/buah Grade B :10 – 14 g/buah Grade C : 5 – 9 g/buah Afkir : < 5 g/buah Penyimpanan Suhu kamar : 3 hari
Suhu 3 0C : 1 minggu
Suhu kamar : 1 hari Suhu 3 0C : 4 – 5 hari Penjualan Konsumsi segar Konsumsi segar dan bahan
baku produk olahan stroberi
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kegiatan magang telah memberikan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman tentang aspek produksi, aspek teknis, manajemen, serta pengelolaan tanaman stroberi pada kondisi yang sebenarnya.
Penanaman ulang pada tanaman stroberi greenhouse A dan greenhouse C
tidak mempengaruhi jumlah bunga/tanaman, persentase bunga gugur, jumlah buah panen, bobot buah total/tanaman, bobot/buah, dan diameter buah stroberi. Penanaman ulang tanaman stroberi dapat meningkatkan produktivitas tanaman tapi masih jauh lebih kecil dengan produksi normalnya.
Produksi buah stroberi di Vin’s Berry Park adalah 0.29 kg/tanaman/musim tanam dan produksi buah petani Langkop adalah 0.25 kg/tanaman/musim tanam. Buah stroberi di Vin’s Berry park dapat disimpan selama tiga hari pada suhu kamar dan pada suhu 3 0C bisa bertahan sampai satu minggu. Buah stroberi petani di Langkop hanya bisa bertahan satu hari pada suhu kamar dan 4 – 5 hari pada suhu 3 0C.
Analisis usahatani stroberi di Vin’s Berry Park berdasarkan data yang diperoleh selama magang memperoleh keuntungan sebesar Rp. 9 785 239,- dengan luas lahan 1 000 m2 dan populasi tanaman 7 400 polybag, sedangkan
analisis usahatani di petani Langkop mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 4 271 100,- dengan luas lahan 700 m2 dan populasi 7 400 tanaman. Biaya
produksi usahatani stroberi secara hidroponik lebih besar daripada usahatani stroberi secara konvensional.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Antunes, L.E.C., N.C. Ristow, A.C.R. Krowlow, S. Carpendo, and C.R. Junior. 2010. Yield and quality of strawberry cultivars. Hortic. Bras. 28:222-226.
Ashari, S. 2006. Meningkatkan Keunggulan Bebuahan Tropis Indonesia. CV Andi Offset. Yogyakarta. 150hal.
Budiman, S. dan D. Saraswati. 2008. Berkebun Stroberi Secara Komersial. Penebar Swadaya. Jakarta. 107 hal.
Cheeng, G.W. and P.J. Breend. 1991. Activity of phenylalanine ammonia-lyase (PAL) and concentration of anthocyanins and phenolic in developing strawberry fruits. HortScience 116:865-869.
Childers, N.F. 1973. Modern Fruit science. Somerset Press Inc. New Jersey. 960p.
De Souza, A.L., S.D. Scallon, M.I. Fernandez, and A.B. Chittara. 1999. Post harvest application of CaCl2 in Strawberry fruits (Fragaria anannassa Dutch): evaluation of fruit quality and post harvest life. Ciênc. Agrotec. 23(04):841-848.
Haffner, K. 2002. Postharvest quality and processing of strawberries. J. Acta hort. 567:715-722.
Gunawan, L.W. 1996. Stroberi. Penebar Swadaya. Jakarta. 81hal.
Hernandez, P., E. Almenar, V.D. Valle, D. Valles, and R. Gavara. 2008. Effect of chitosan coating combined with postharvest calcium treatment on strawberry (Fragaria x ananassa) quality during refrigerated storage. Food Chemistry 110:428–435.
Ke, D., L. Zou, and A. Kader. 1994. Mode of oxygen and carbondioxide action on strawberry ester biosynthesis. HortScience 1199:71–975.
Manning, K. 1996. Soft fruits. p. 347–377. In G. B. Seymour, J.E. Taylor, and G.A.Tucker (Eds.). Biochemistry of fruit ripening. Chapman & Hall. London.
and S.M. Jain (Eds). Crop Management and Postharvest Handling of Horticultural Product. Science Publisher, inc. USA.
Paulis, A.O. 1990. Fungal diseases of strawberry. HortScience 25(08):885-888. Schwab, W. and T. Raab. 2004. Developmental changes during strawberry fruit
ripening ang phsico-chemical changes during postharvest storage. In R. Dris and S.M Jain (Eds.). Practices and Quality Assessment of Food Crops. Kluwer Academic Publishers. Netherland.
Sukumalanandana, C. and E.W.M Verheij. 1997. Fragaria x ananassa. In E.W.M Verheij and R.E. Coronel (Eds). Edible Fruits and Nuts. Prosea Plant Resources of South-East Asia. Bogor, Indonesia.
LAMPIRAN
L
Lampiran 2. Tata Letak Rak Tanaman Greenhouse Vin's Berry Park
Kebutuhan greenhouse stroberi (20 m x 12.2 m) a) Satu greenhouse = lima rak
b) Satu rak = tiga tingkat, masing-masing tingkat ada dua baris c) Satu rak = 400 polybag
d) Jumlah tanaman stroberi satu greenhouse = 2 000 polybag
Lampiran 3. Prestasi Kerja Penulis dan Pekerja Per HOK
Kegiatan
Penulis Pekerja
Vol. Kerja (p/HOK)
Prestasi Kerja (p/Jam)
Vol. Kerja (p/HOK)
Prestasi Kerja (p/jam) 1. Pemeliharaan
a. Pewiwilan 110 15.71 120 17.14
b. Penyiangan
gulma 0.5+ 0.07++ 1.5+ 0.21++ 2. Panen 2.5 0.36 2.5 0.35 3. Pasca panen
a. Sortasi 1.5* 0.21** 1.5* 0.21** b. Pengemasan 1.0* 0.14** 1.5* 0.21** 4. Penanaman ulang
a. Pengisian media 47 6.71 70 10 b. Penanaman 50 7.14 70 10 Sumber : Data Pengamatan di Lapang, 2010
Keterangan:
p/HOK : polybag/HOK (Hari Orang Kerja) p/jam : polybag/jam
Lampiran 4. Daftar Kegiatan Agrowisata di Vin’s Berry Park
Aku dan lingkungan Pembelajaran jenis-jenis tanaman, budidaya, media tanam, alam, lingkungan
Green tamagochi • Pengenalan siklus tanaman mulai
dari benih, bibit, buah, dan biji
• Praktek penanaman dari persiapan hingga pemeliharaan
• Menghias cake dengan aneka warna butter cream
Alles strawberry • Fieldtrip ke kebun stroberi
• Belajar tentang budidaya stroberi
• Belajar menanam stroberi secara hidroponik
Team building games Permainan-permainan yang sudah
dirancang dan dipersiapkan untuk kerjasama team (Dragon head, one finger, bamboo flow, ski bamboo)
Outbond • Flying fox sepanjang 110 m
• Rock climbing setinggi 8 m
• High rope
Fun adventure • Wall climbing
• Slump & slippery
• Snake walk
• Swing & jump
• Spider web
Lampiran 5. Analisis Usahatani Stroberi di Vin’s Berry Park Penyusutan biaya investasi peralatan (20%) Rp. 11 657 000,-
Total biaya tetap Rp. 27 157 000,- 4. Total biaya produksi /musim tanam/dua tahun
= Biaya tetap + biaya tidak tetap
Rp. 45 612 000,-
5. Biaya/tanaman Rp. 6 163,-
6. Penerimaan
Jumlah tanaman yang berproduksi = 80 % = 5 920 tanaman
Produksi buah stroberi selama 2.5 bulan = 30.7 g/tanaman
Total produksi selama 2 tahun
Lampiran 6. Analisis Usahatani Stroberi di Petani Langkop
4. Total biaya produksi/musim tanam = biaya tetap + biaya tidak tetap
Rp. 22 738 900,- 5. Biaya/tanaman
= Total biaya produksi/10 000 tanaman
Rp. 3 072,- 6. Penerimaan
Jumlah tanaman berproduksi = 80 % = 5 920 tanaman Produksi buah stroberi = 0.25kg/tan/musim tanam/dua tahun
Total produksi buah = 5 920 x 0.25 kg = 1480 kg
= Total pendapatan – total biaya produksi
Rp. 4 271 100,-
8. Return of cost ratio (R/C) =