• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Pemupukan Stroberi Di Vin’s Berry Park, Cisarua, Lembang, Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengelolaan Pemupukan Stroberi Di Vin’s Berry Park, Cisarua, Lembang, Jawa Barat"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGELOLAAN PEMUPUKAN STROBERI

DI VIN’S BERRY PARK, CISARUA, LEMBANG,

JAWA BARAT

FEBRIANI AI NURROHMAH

A24062816

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

(2)

ii

RINGKASAN

FEBRIANI AI NURROHMAH. Pengelolaan Pemupukan Stroberi di Vin’s Berry Park, Cisarua, Lembang, Jawa Barat. (Dibimbing oleh KETTY SUKETI).

Kegiatan magang dilaksanakan pada tanggal 15 Februari sampai 15 Juni 2010 di Vin’s Berry Park, Cisarua, Lembang, Jawa Barat. Kegiatan magang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan kemampuan penulis mengenai aspek teknis dan aspek manajemen dalam pengelolaan pemupukan stroberi; mempelajari dan membandingkan pengelolaan pemupukan stroberi secara hidroponik dan secara konvensional. Tujuan khusus kegiatan magang adalah untuk mempelajari pengelolaan pemupukan pada tanaman stroberi yang meliputi jenis dan konsentrasi pupuk, waktu dan cara pemupukan, tenaga kerja, manajemen pemupukan serta aspek budidaya lain yang berhubungan dengan produksi tanaman.

Metode yang dilaksanakan secara keseluruhan di Vin’s Berry Park adalah mengikuti kegiatan perusahaan yang menyangkut budidaya tanaman, agrowisata dan bagian penjualan. Penulis juga melakukan observasi untuk membandingkan sistem budidaya stroberi di Vin’s Berry Park secara hidroponik dengan sistem budidaya stroberi di Kampung Langkop secara konvensional. Selama kegiatan

magang berlangsung dilakukan pengamatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman stroberi setelah pemupukan di empat greenhouse. Data yang digunakan dalam kegiatan magang adalah data primer dan data sekunder.

Pengelolaan budidaya stroberi terdiri dari kegiatan pemeliharaan, panen sampai pasca panen. Masalah teknis yang timbul dalam pengelolaan budidaya stroberi adalah masalah dalam kegiatan pemupukan yang belum optimal, sehingga produksi yang dicapai tidak memenuhi permintaan konsumen. Masalah manajerial perusahaan yaitu struktur organisasi yang belum tetap turut berpengaruh terhadap pengelolaan usaha yang dijalankan.

(3)

iii

11 minggu. Tanaman yang diamati pada setiap greenhouse adalah tanaman kedua. Tanaman kedua adalah tanaman hasil kegiatan penanaman ulang di Vin’s Berry Park. Tanaman di greenhouse A dan greenhouse C berumur enam bulan setelah tanam ulang. Setiap greenhouse ditentukan 30 tanaman contoh yang diambil secara acak diagonal dan diberi perlakukan perbedaan konsentrasi pupuk. Pengamatan yang dilakukan meliputi karakter kualitatif dan karakter kuantitatif tanaman.

Perlakuan pupuk pada tanaman stroberi yang berumur enam bulan tidak mempengaruhi semua peubah yang diamati kecuali tinggi tanaman. Perlakuan pupuk pada tanaman stroberi dengan umur tanaman yang berbeda mempengaruhi pertumbuhan vegetatif tanaman dan tidak mempengaruhi pertumbuhan generatif tanaman.

Pupuk yang digunakan di Vin’s Berry Park adalah pupuk Nutrilon kasar sebanyak 0.3 kg/1 000 l air, Nutrilon halus sebanyak 0.2 kg/1 000 l air, dan pupuk Boron sebanyak 2 - 3 g/1 000 l air. Kandungan N yang diterima tanaman stroberi selama dua tahun sebesar 16.97 g/tanaman. Pemupukan dilakukan oleh dua orang tenaga kerja dengan menggunakan sistem irigasi tetes setiap dua hari. Produksi buah stroberi yang dihasilkan selama dua tahun di Vin’s Berry Park sebesar 0.35 kg/tanaman. Pemupukan di Kampung Langkop dilakukan secara

konvensional dengan cara disiram setiap dua minggu menggunakan pupuk NPK mutiara sebanyak 4 kg/200 l air. Kandungan N pada setiap karung sebanyak 0.21 g/karung/empat tanaman, sehingga kandungan N setiap tanaman selama dua tahun sebesar 2.63 g/tanaman. Produksi buah stroberi yang dihasilkan di Kampung Langkop selama dua tahun sebesar 0.25 kg/tanaman.

(4)

i

PENGELOLAAN PEMUPUKAN STROBERI DI VIN’S BERRY PARK, CISARUA, LEMBANG,

JAWA BARAT

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

FEBRIANI AI NURROHMAH A24062816

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN

(5)

ii

Judul

:

PENGELOLAAN PEMUPUKAN STROBERI DI

VIN’S BERRY PARK, CISARUA, LEMBANG,

JAWA BARAT

Nama

: FEBRIANI AI NURROHMAH

NRP

: A24062816

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Ir. Ketty Suketi, MSi NIP. 19610913 198601 2 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB

Dr. Ir. Agus Purwito, M.Sc. Agr NIP. 19611101 198703 1 003

(6)

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Ciamis, Jawa Barat pada tanggal 19 Februari 1988. Penulis merupakan anak pertama dari Bapak Wawan Gunawan (Alm) dan Ibu Emah Mustaqimah.

Penulis lulus dari SD Negeri Ciamis X pada tahun 2000, kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SLTP Negeri I Ciamis dan lulus pada tahun 2003. Selanjutnya penulis lulus dari SMA Negeri 2 Ciamis pada tahun 2006. Penulis diterima di IPB melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) pada tahun 2006. Penulis diterima sebagai salah satu mahasiswa di Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian pada tahun 2007.

Penulis aktif di organisasi kemahasiswaan selama menjadi mahasiswa. Penulis menjadi anggota OMDA (Organisasi Mahasiswa Daerah) Ciamis, yaitu PMGC pada tahun 2006 sampai 2011. Penulis mulai bergabung dengan Himagron (Himpunan Mahasiswa Agronomi) Faperta IPB dan menjabat sebagai anggota CTHB (Club Tanaman Hias dan Buah) pada tahun 2007-2008. Penulis menjadi anggota Departemen Infokom Himagron pada tahun 2008-2009. Penulis menjadi panitia Festival Tanaman (FESTA) XXIX dan XXX pada tahun 2008 dan 2009 serta menjadi panitia Masa Perkenalan Departemen (MPD) pada tahun 2008.

(7)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi ini merupakan hasil kegiatan magang di Vin’s Berry Park, Cisarua, Lembang, Jawa Barat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada : 1. Ir. Ketty Suketi, MSi sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan dan arahan selama pelaksanaan kegiatan magang serta penyusunan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Winarso. D. Widodo, MS dan Dr. Ir. Adiwirman yang telah

memberikan saran selama ujian.

3. Dr. Ir. Yudiwanti Wahyu E. K. selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan nasihat dan dukungan kepada penulis.

4. Drs. Supriatin Budiman, MM sebagai pembimbing lapangan dan seluruh karyawan Vin’s Berry Park yang telah memberikan bantuan selama pelaksanaan magang.

5. Ayahanda (Alm) dan Ibunda tercinta serta adik yang telah memberikan kasih sayang dan doa selama penulis menyelesaikan studi.

6. Hendi Ferdiansyah, SP. yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada penulis.

7. Teman-Teman seperjuangan di tempat magang : Novita Rizky dan Aldi atas bantuan dan kerjasamanya.

8. Rekan-rekan Agronomi dan Hortikultura ’43 atas kekompakan dan kebersamaannya.

Penulis berharap semoga hasil observasi magang ini memberi manfaat bagi yang memerlukan.

Bogor, Juni 2011

(8)

v

Pengamatan dan Pengumpulan Data ... 8

Analisis Data dan Informasi ... 8

KEADAAN UMUM VIN’S BERRY PARK ... 9

Letak Geografis Vin’s Berry Park ... 9

Keadaan Wilayah dan Cuaca ... 9

Keadaan Tanaman dan Produksi ... 10

Struktur Organisasi Vin’s Berry Park ... 12

Sarana dan Prasarana Budidaya Stroberi ... 12

Pengelolaan Tenaga Kerja Vin’s Berry Park ... 14

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG ... 16

(9)

vi

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Data Produksi Buah Stroberi Periode Mei 2009 sampai Mei 2010 di Vin's Berry Park ... 11 2. Jumlah Karyawan Vin’s Berry Park Berdasarkan Pendidikan

dan Jabatan ... 14 3. Prestasi Kerja Penulis dan Karyawan per HOK ... 16 4. Hama dan Penyakit serta Pestisida yang Digunakan di

Vin’s Berry Park ... 22 5. Hasil Uji-t Tanaman Stroberi pada Greenhouse dengan Umur

Tanaman yang Sama ... 34 6. Hasil Uji-t Tanaman Stroberi pada Greenhouse dengan Umur

Tanaman yang Berbeda ... 36 7. Perbedaan Budidaya Stroberi di Vin's Berry Park dan di

Kampung Langkop ... 38 8. Perbedaan Analisis Usahatani di Vin’s Berry Park dan di

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Struktur Organisasi Vin’s Berry Park ... 12 2. Rak Bertingkat Tiga di Vin’s Bery Park ... 13 3. Pemeliharaan Tanaman; (a) Tanaman Sebelum Pewiwilan,

(b) Tanaman Sesudah Pewiwilan ... 18 4. Media Tanam Stroberi; (a) Media Tanam yang Ditumbuhi

Lumut, (b) Media Tanam yang Sudah Rusak ... 20 5. Penyakit Stroberi di Vin’s Berry Park; (a) Busuk Buah,

(b) Jamur Karat ... 21 6. Hama Stroberi di Vin’s Berry Park; (a) Belalang, (b) Ulat,

(c) Siput, (d) Kutu Daun ... 22 7. Produk Olahan Stroberi di Vin’s Berry Park; (a) Selai,

(b) Yoghurt-Selai (Yolai), (c) Ice Cream ... 24 8. Sistem Penanaman di Kampung Langkop; (a) Karung,

(b) Karung Terbalik ... 26 9. Pupuk di Vin’s Berry Park; (a) Pupuk Nutrilon Kasar,

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Petunjuk Arah dan Peta Lokasi Vin's Berry ... 46 2. Pembagian Area Lahan di Vin's Berry Park... 47 3. Tata Letak Rak Tanaman Stroberi di Greenhouse

Vin’s Berry Park ... 48 4. Daftar Kegiatan Agrowisata di Vin’s Berry Park ... 49 5. Analisis Usahatani Stroberi di Vin’s Berry Park (7 400 polybag)

Selama Dua Tahun ... 50 6. Analisis Usahatani Stroberi di Petani Langkop (7 400 tanaman)

(12)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanaman stroberi (Fragaria x ananassa Duchesne) ditanam di sebagian

besar negara yang beriklim temperate dan di beberapa negara subtropis. Stroberi di daerah tropis ditanam di daerah dataran tinggi. Tanaman stroberi di Indonesia

dalam setahun dapat berproduksi hingga lima kali, puncak produksi terjadi pada bulan Juli - Agustus tergantung keadaan lingkungan (Sukumalanandana dan Verheij, 1997). Menurut data FAO (2009) produksi stroberi dunia tahun 2008 sebesar 4 068 454 ton dengan luas areal produksi 255 366 ha.

Buah stroberi di Indonesia mempunyai nilai ekonomi yang tinggi karena permintaan pasar yang terus meningkat. Buah stroberi tidak hanya dikonsumsi segar tetapi juga diolah menjadi sirup, selai, ice cream, manisan, jus, dan dodol. Pengembangan produksi stroberi di Indonesia belum mencapai optimal karena beberapa kendala yaitu : keadaan iklim yang kurang mendukung, teknik budidaya yang belum tepat, kultivar stroberi yang digunakan masih berproduktivitas rendah, serta adanya serangan hama dan penyakit. Kendala produksi tersebut mengakibatkan rendahnya tingkat produktivitas.

Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas yaitu dengan memperbaiki pengelolaan teknik budidaya tanaman khususnya pemupukan. Pemupukan yang tepat akan menghasilkan buah yang berkualitas dan meningkatkan produktivitas. Menurut Leiwakabesy dan Sutandi (2004) pemupukan merupakan suatu usaha penyediaan nutrisi di dalam tanah, sehingga kebutuhan tanaman terpenuhi dan akhirnya tercapai produktivitas yang maksimal. Semua nutrisi yang penting untuk tanaman dibuat dengan melarutkan pupuk dalam air. Pengelolaan nutrisi tanaman merupakan kunci sukses dalam budidaya hidroponik (Resh, 2004). Tanaman hidroponik biasanya diletakkan

(13)

2

50 % dari kebutuhan pupuk total dan sisanya diaplikasikan satu bulan kemudian secara berkala.

Vin’s Berry Park merupakan perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis hortikultura khususnya budidaya, pengelolaan, dan agrowisata stroberi secara hidroponik. Pemilihan stroberi sebagai komoditas yang digunakan di Vin’s Berry Park karena stroberi merupakan buah yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Kegiatan magang di Vin’s Berry Park dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengetahui secara langsung pengelolaan tanaman stroberi khususnya pada aspek pemupukan. Pengelolaan pemupukan yang baik adalah pemupukan yang tidak mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sehingga diperoleh hasil yang maksimal baik kualitas, kuantitas, maupun kontinuitas.

Tujuan

Tujuan umum magang adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan kerja penulis mengenai pengelolaan pemupukan stroberi baik secara aspek teknis di lapangan maupun manajerial

2. Meningkatkan dan memperluas wawasan mahasiswa dalam menganalisis masalah yang dijumpai dalam pengelolaan budidaya stroberi

(14)

3

TINJAUAN PUSTAKA

Morfologi Stroberi

Stroberi termasuk tanaman buah herba tahunan. Menurut Staundt (1999) tanaman stroberi yang dibudidayakan dan sudah banyak dikonsumsi oleh

masyarakat Indonesia merupakan hasil persilangan antara Fragaria virginiana L. varietas Duschene asal Amerika Utara yang berukuran kecil tapi beraroma dengan Fragaria chiloensis L. varietas Duschene asal Amerika Selatan yang memiliki ukuran buah besar. Hasil persilangan ini menghasilkan tanaman dengan buah berukuran besar tetapi harum dan manis.

Batang utama tanaman stroberi sangat pendek dan tebal disebut dengan

crown. Ukuran crown berbeda-beda menurut umur, tingkat perkembangan

tanaman, kultivar, dan kondisi lingkungan pertumbuhan. Daun stroberi termasuk daun majemuk beranak tiga (trifoliate) dengan tepi anak daun bergerigi. Daun stroberi memiliki jumlah stomata sebanyak 300 - 400 stomata/mm2. Tanaman stroberi dewasa umumnya mempunyai 20 – 35 akar primer. Akar primer dapat bertahan lebih dari satu tahun (Gunawan, 1996). Menurut Lestyana (1995) daun-daun kultivar stroberi memiliki bentuk yang beragam, warna, ketebalan, dan rambut daunnya sesuai kultivar, secara normal daun stroberi bertahan 1 - 3 bulan kemudian mati secara bertahap, daun yang terserang patogen dan hama akan lebih cepat rusak dan gugur.

Tanaman stroberi dapat berbunga sepanjang tahun di daerah tropik. Menurut Sukumalanandana dan Verheij (1997) bunga tanaman stroberi terdiri dari lima mahkota, 20 - 35 benang sari, dan ratusan putik yang menempel pada receptacle (dasar bunga) dengan pola melingkar. Bunga primer yang lebih mendominasi

perkembangan bunga terletak di ujung tangkai utama. Buah stroberi akan matang setelah satu bulan pembungaan dan ukuran buahnya akan menurun menurut percabangan yang makin ke atas. Ukuran buah stroberi yang paling besar berasal

(15)

4

berkembang menjadi buah kering dengan biji keras. Struktur buah keras ini disebut achene.

Syarat Tumbuh

Stroberi merupakan tanaman yang sudah dapat beradaptasi dengan baik di dataran tinggi tropis. Menurut Shoemaker (1955) tanaman stroberi yang dibudidayakan di Indonesia ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian > 1 000 mdpl dengan suhu udara optimum 17.5 - 20.5 0C. Hal ini akan berpengaruh pada pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman.

Tanaman stroberi dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki curah hujan 600 - 700 mm/tahun dan tingkat kelembaban 80 - 90 % (Budiman dan Saraswati, 2008). Tanaman stroberi umumnya dapat tumbuh pada semua jenis

tanah mulai tanah pasir sampai tanah liat. Tanah yang baik untuk pertumbuhan stroberi adalah jenis tanah berpasir dengan kandungan bahan organik yang tinggi, kandungan nutrisi yang tinggi, subur, gembur, aerasi dan drainase yang baik dengan kandungan pH yang mendekati normal (Childers, 1949). Menurut Sukumalanandana dan Verheij (1997) tanaman stroberi ditanam di tanah lapisan atas yang mempunyai kapasitas memegang air yang tinggi.

Pemupukan Stroberi

Pertumbuhan tanaman stroberi dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu pemupukan. Pemupukan merupakan salah satu faktor yang penting dalam budidaya stroberi karena berpengaruh terhadap pertumbuhan, perkembangan, dan produksi tanaman. Menurut Leiwakabesy dan Sutandi (2004) pemupukan dilakukan karena tanah tidak mampu menyediakan

satu atau beberapa unsur hara untuk menjamin suatu tingkat produksi tertentu. Pemilihan nutrisi tanaman sangat penting karena berpengaruh terhadap kesehatan tanaman, produktivitas tinggi, dan kualitas buah. Pemupukan bertujuan untuk

(16)

5

Unsur hara penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman terdiri dari unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro terdiri dari : Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fospor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Sulfur (S), dan Magnesium (Mg). Unsur hara mikro terdiri dari : Besi (Fe), Klor (Cl), Mangan (Mn), Boron (B), Seng (Zn), Tembaga (Cu), dan Molibdenum (Mo). Unsur hara memiliki peranan yang berbeda-beda terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Banyaknya unsur hara yang diberikan ke tanaman disesuaikan dengan kebutuhan tanaman (Resh, 2004).

Pupuk dasar tanaman stroberi yang ditanam di lapang adalah pupuk majemuk yang diberikan sebelum penanaman. Dosis pupuk majemuk NPK 12 : 10 : 18 yang diberikan sebanyak 300 - 400 kg/ha (Gunawan, 1996). Menurut Tjandra (2000) kandungan pupuk yang digunakan untuk budidaya stroberi menggunakan irigasi tetes diantaranya Urea (46 % N), TSP (60 % P), ZK (50 % K), dan Amonium Nitrat (33.5 % N). Tanaman stroberi yang berumur 4 – 10 bulan bulan memperoleh unsur N dari pemberian pupuk Urea sebanyak 9.45 kg/ha dan pupuk Ammonium Nitrat sebanyak 12.98 kg/ha.

Pupuk yang digunakan untuk tanaman yang ditanam secara hidroponik hasil percobaan Dinas Pertanian DKI Jakarta tahun 1982 terdiri dari Kalium Nitrat sebanyak 0.408 g/l, Kalsium Nitrat sebanyak 0.820 g/l, Monokalium Fosfat

(17)

6

METODE MAGANG

Tempat dan Waktu

Kegiatan magang dilaksanakan di Vin’s Berry Park, Cisarua, Lembang, Jawa Barat. Kegiatan magang berlangsung selama empat bulan mulai dari tanggal

15 Februari sampai dengan 15 Juni 2010.

Metode Pelaksanaan

Penulis mengikuti seluruh kegiatan yang ada di Vin’s Berry Park selama kegiatan magang yang meliputi : budidaya tanaman stroberi, bagian agrowisata, dan bagian pemasaran. Penulis mengikuti seluruh kegiatan budidaya stroberi sesuai dengan kegiatan yang berlangsung di kebun meliputi : pemeliharaan tanaman (pewiwilan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit), pemanenan, dan pengemasan buah stoberi. Penulis bekerja di bagian agrowisata sebagai pemandu wisata yang bertugas mengantar pengunjung berkeliling ke kebun stroberi, blackberry, dan raspberry serta memberikan penjelasan mengenai budidaya tanaman stroberi di Vin’s Berry Park yang dilakukan secara hidroponik. Penulis juga melakukan observasi untuk membandingkan sistem budidaya stroberi

di Vin’s Berry Park secara hidroponik dengan sistem budidaya stroberi secara konvensional. Kegiatan observasi dilakukan di Kampung Langkop, Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali pada tiga orang petani sekaligus pengumpul buah stroberi.

Penulis melakukan pengamatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman stroberi setelah pemupukan di empat greenhouse. Tanaman yang diamati pada setiap greenhouse adalah tanaman kedua. Tanaman kedua adalah tanaman hasil kegiatan penanaman ulang di Vin’s Berry Park. Tanaman di greenhouse A dan

greenhouse C berumur enam bulan setelah tanam ulang. Tanaman contoh

(18)

7

Pupuk yang digunakan untuk 30 tanaman contoh sebanyak 3 g (campuran pupuk Nutrilon kasar dan halus) yang dilarutkan dalam 4.5 l air. Pupuk Nutrilon kasar mengandung nutrisi makro yaitu 15.5 % N, 26.5 % CaO, 19.0 % Ca. Pupuk Nutrilon halus mengandung nutrisi mikro yaitu Mn dan B. Setiap tanaman stroberi menerima 150 ml nutrisi. Dosis pupuk yang digunakan 0.1 g/tanaman.. Perbandingan pupuk Nutrilon kasar dan halus yang diberikan pada setiap umur tanaman sebagai berikut :

1. Greenhouse A : Tanaman kedua yang berumur enam bulan, diberikan pupuk dengan perbandingan 3 : 2 atau 1.8 g : 1.2 g

2. Greenhouse B : Tanaman kedua yang berumur tiga bulan, diberikan pupuk dengan perbandingan 7 : 3 atau 2.1 g : 0.9 g

3. Greenhouse C : Tanaman kedua yang berumur enam bulan, diberikan pupuk dengan perbandingan 3 : 7 atau 0.9 g : 2.1 g

4. Greenhouse D : Tanaman kedua yang berumur tiga tahun, diberikan pupuk dengan perbandingan 1 : 1 atau 1.5 g : 1.5 g

Perlakuan pupuk yang diberikan ke tanaman stroberi berdasarkan perbedaan umur tanaman. Tanaman kedua yang berumur tiga bulan diberikan unsur hara makro lebih banyak karena tanaman masih dalam fase vegetatif. Tanaman membutuhkan unsur hara makro lebih banyak daripada unsur hara mikro pada

(19)

8

Pengamatan dan Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam kegiatan magang adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan dan hasil kerja langsung di lapangan, wawancara, dan diskusi dengan karyawan kebun yang berhubungan dengan teknik budidaya tanaman khususnya aspek pemupukan yang meliputi : jenis dan konsentrasi pupuk, waktu dan cara pemupukan, tenaga kerja, manajemen pemupukan. Data sekunder diperoleh dari laporan bulanan arsip perusahaan yang berkaitan dengan keadaan umum perusahaan yang meliputi : keadaan iklim, tata guna lahan, keadaan tanaman dan produksi, struktur organisasi, dan ketenagakerjaan serta sarana dan prasarana yang ada di Vin’s Berry Park.

Pengamatan yang dilakukan selama kegiatan magang adalah sebagai berikut :

1. Produksi buah stroberi bulan Mei 2009 - Mei 2010.

2. Pengelolaan pemupukan meliputi : jenis dan konsentrasi pupuk, waktu dan cara pemupukan, tenaga kerja dan manajemen pemupukan.

3. Pengamatan karakter kuantitatif dilakukan seminggu sekali selama 11 minggu. Peubah yang diamati meliputi : tinggi tanaman, jumlah daun/tanaman, jumlah bunga total/tanaman, jumlah bunga gugur/tanaman, persentase bunga gugur/tanaman, jumlah buah/tanaman, diameter buah/tanaman dan panjang buah/tanaman.

4. Pengamatan karakter kualitatif dilakukan saat panen. Peubah yang diamati adalah : bobot buah/tanaman, bobot/buah, dan serangan hama penyakit.

Analisis Data dan Informasi

Data yang diperoleh baik data primer maupun data sekunder diolah

menggunakan metode statistik sederhana yaitu penjumlahan, rataan, dan persentase. Analisis data dilakukan pada data primer hasil pengamatan langsung di lapangan. Data primer yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji

(20)

9

KEADAAN UMUM VIN’S BERRY PARK

Letak Geografis Vin’s Berry Park

Vin’s Berry Park adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis hortikultura khususnya budidaya, pengelolaan, dan agrowisata stroberi.

Vin’s Berry Park berada dibawah Yayasan Putra Agro Tunas Harapan yang berada di Jalan Patuha, Bandung. Vin’s Berry Park secara resmi didirikan pada tanggal 11 November 1999 oleh Drs. Supriatin Budiman, MM sebagai ketua perusahaan dan Dra. Levina Tristandra, MM sebagai sekretaris sekaligus sebagai bendahara perusahaan.

Vin’s Berry Park berlokasi di Jalan Kolonel Masturi Atas No.14 RT.04 RW.03 Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (Lampiran 1). Lokasi ini terletak sekitar 8 km dari ibukota kabupaten dan berada pada ketinggian 1 200 mdpl. Vin’s Berry Park berbatasan dengan Desa Kerta-wangi sebelah utara, Desa Padaasih sebelah timur, Kelurahan Cipageran, Cimahi Utara sebelah selatan dan Desa Pasir Halang dan Tugu Mukti di sebelah barat.

Keadaan Wilayah dan Cuaca

Vin’s Berry Park terletak pada daerah topografi yang berbukit-bukit dengan keadaan tanah berdebu dan berwarna hitam sebagian. Suhu udara rata-rata selama empat bulan kegiatan magang berlangsung berkisar antara 19 - 21 0C dengan kelembaban rata-rata 86.8 %. Tanaman stroberi dipelihara di dalam

greenhouse, sehingga suhu dan kelembaban yang lebih berpengaruh adalah suhu

dan kelembaban greenhouse. Suhu rata-rata greenhouse adalah 19 - 29 0C dengan kelembaban rata-rata 80 %.

(21)

10

1. Kantor

Kantor merupakan tempat bagi pemilik perusahaan melakukan kegiatan selama berada di kebun yaitu melakukan kegiatan promosi dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang kelancaran perusahaan. Kantor Vin’s Berry Park memiliki luas ± (5 x 6) m2

2. Mess karyawan

Mess karyawan memiliki luas ± (4 x 5) m2 dan merupakan fasilitas pendukung bagi karyawan dalam melakukan kegiatan rutinitas sehari-hari. Tempat ini digunakan sebagai tempat peristirahatan juga sebagai tempat tinggal bagi karyawan Vin’s Berry Park. Mess karyawan dilengkapi dengan sarana tempat tidur, dapur, dan kamar mandi.

3. Toko Vin’s Berry Park

Bangunan ini memiliki luas ± (15 x 5) m2. Toko Vin’s Berry Park berfungsi untuk melakukan kegiatan penjualan produk-produk olahan stroberi, tempat dilakukannya proses penanganan pasca panen stroberi mulai dari sortasi, grading, sampai proses pengemasan buah sehingga siap dijual.

4. Gudang

Bangunan ini berfungsi untuk menyimpan nutrisi, pestisida, serta alat-alat produksi yang menunjang dalam kegiatan budidaya stroberi. Gudang terletak di

belakang toko Vin’s Berry Park dan memiliki luas ± (1 x 2) m2. 5. Aula utama

Bangunan ini memiliki luas ± (20 x 20) m2 dan digunakan sebagai ruang tempat pertemuan serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan Vin’s Berry Park.

Keadaan Tanaman dan Produksi

(22)

11

mengandung nutrisi tetapi bukan tanah. Media tanam di Vin’s Berry Park adalah arang sekam.

Varietas stoberi yang ditanam adalah varietas Earlibrite dan Festival. Varietas stroberi Earlibrite rata-rata berbentuk globose conic dan short wedge, sedangkan varietas stroberi Festival berbentuk conic dan long conic. Kedua varietas ini ditanam di dalam empat greenhouse. Tanaman stroberi di greenhouse A dan C masing-masing berjumlah 1 900 polybag, tanaman stroberi di greenhouse B berjumlah 2 000 polybag, sedangkan tanaman stroberi di greenhouse D berjumlah 1 600 polybag. Total tanaman stroberi dari semua greenhouse sebanyak 7 400 polybag. Produksi buah yang dihasilkan di Vin’s Berry Park pada bulan Mei 2009 sampai Mei 2010 disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Data Produksi Buah Stroberi Periode Mei 2009 sampai Mei 2010 di Vin's Berry Park

Penanaman ulang tanaman stroberi merupakan kegiatan pemeliharaan tanaman dengan tujuan agar produksi buah lebih baik. Penanaman ulang di Vin’s Berry Park dikenal dengan istilah pembengkelan. Tanaman stroberi yang ditanam

(23)

12

dilakukan secara bertahap. Tahap pertama dilakukan pada bulan Agustus 2009 di

greenhouse A dan C, tahap kedua dilakukan pada bulan November 2009 di

greenhouse B, dan tahap ketiga dilakukan pada pertengahan bulan Februari 2010

di greenhouse D.

Struktur Organisasi Vin’s Berry Park

Struktur organisasi di Vin’s berry Park masih bersifat sederhana. Vin’s Berry Park dipimpin oleh ketua perusahaan yang membawahi dua unit kerja yaitu yaitu bagian penjualan dan bagian budidaya tanaman (Gambar 1). Masing-masing unit kerja memiliki seorang koordinator yang dibantu oleh tenaga kerja lainnya. Pembagian kerja pada tiap unit kerja menggambarkan tugas dan kewajiban yang harus dijalankan baik untuk ketua perusahaan maupun karyawan perusahaan.

Gambar 1. Struktur Organisasi Vin’s Berry Park

Sarana dan Prasarana Budidaya Stroberi

Vin’s Berry Park dalam menjalankan kegiatan usahanya didukung oleh

beberapa faktor diantaranya sarana produksi, administrasi, pemasaran, serta transportasi. Sarana produksi yang digunakan dalam kegiatan budidaya tanaman stroberi adalah empat greenhouse yang terbuat dari kerangka bambu yang

memiliki ukuran panjang 20 m, lebar 12.20 m, tinggi bangunan 4.5 m. Seluruh greenhouse dinaungi oleh plastik ultraviolet dan disekelilingnya dipasang polinet. Setiap greenhouse di Vin’s Berry Park dilengkapi dengan lima buah rak tanaman

Pemimpin

Sekretaris/Bendahara

Bidang Budidaya Bidang Penjualan

(24)

13

bertingkat tiga (Lampiran 3). Menurut Jones (2005) greenhouse adalah bangunan yang bahan utamanya terbuat dari kaca dengan suhu dan kelembaban yang dapat diatur untuk budidaya tanaman di luar musim tanamnya.

Rak tanaman di Vin’s Berry Park bertingkat tiga berbentuk trapesium (Gambar 2). Panjang rak tanaman 18 m, tinggi rak 1.3 m, tinggi rak pertama dari tanah adalah 60 cm, rak pertama ke rak kedua 40 cm, dan rak kedua ke rak ketiga 30 cm. Lebar rak pertama 40 cm untuk dua baris tanaman, rak kedua dan ketiga 20 cm untuk satu baris tanaman. Lebar polybag yang digunakan 15 cm. Jarak antara rak tanaman yang satu dengan yang lainnya adalah 1 m untuk memudahkan dalam kegiatan perawatan. Rak tanaman dilengkapi dengan pipa dan selang irigasi tetes. Prasarana yang dimiliki oleh Vin’s Berry Park adalah jalan untuk akses berkeliling kebun wisata stroberi.

Gambar 2. Rak Bertingkat Tiga di Vin’s Bery Park

(25)

14

Pengelolaan Tenaga Kerja Vin’s Berry Park

Tenaga kerja yang bekerja di Vin’s Berry Park merupakan penduduk yang berada di sekitar Desa Jambudipa. Jumlah tenaga kerja Vin’s Berry Park tahun 2010 sebanyak 16 orang yang terdiri dari sembilan orang karyawan pria dan tujuh orang karyawan wanita (Tabel 2). Karyawan merupakan lulusan SD dan SMA. Tenaga kerja pria memiliki tanggung jawab di bagian budidaya tanaman, sedangkan tenaga kerja wanita terbagi menjadi dua bagian yaitu tiga orang di bagian budidaya tanaman dan tiga orang di bagian penjualan.

Tenaga kerja yang bergerak dalam budidaya tanaman stroberi berjumlah dua orang terdiri dari satu orang tenaga kerja pria yang bertugas sebagai koordinator lapangan dan satu orang tenaga kerja wanita yang bertugas membantu koordinator dalam melaksanakan kegiatan budidaya di lapang. Pembagian kerja dalam

budidaya tanaman stroberi berlaku untuk karyawan pria dan wanita pada saat di lapangan. Pekerjaan tenaga kerja pria meliputi : penyiraman, pemupukan, pengendalian penyakit, panen, pewiwilan, dan penyemprotan pestisida. Pekerjaan tenaga kerja wanita meliputi : penyiraman, pemupukan, pengisian polybag menggunakan arang sekam, panen, pewiwilan, dan pemeliharaan lingkungan greenhouse.

Tabel 2. Jumlah Karyawan Vin’s Berry Park Berdasarkan Pendidikan dan Jabatan

No Jabatan Pendidikan Jumlah (orang)

(26)

15

melaksanakan salat Jum’at. Karyawan bekerja kembali pukul 13.00 - 16.00 WIB. Karyawan wanita yang bekerja setengah hari hanya bekerja sampai pukul 12.00 WIB. Penentuan hari libur ditentukan secara bergilir. Karyawan tidak mendapat libur jika kunjungan wisata ke Vin’s Berry Park sangat padat.

Sistem gaji yang diterapkan sesuai dengan daftar hadir harian karyawan dan pembayarannya dilakukan setiap hari Minggu. Rata-rata karyawan pria menerima upah Rp. 25 000,00/hari dan karyawan wanita sebesar Rp. 17 500,00/hari. Karyawan yang hanya bekerja setengah hari mendapatkan upah sebesar Rp. 15 000,00/hari. Pemberian upah antara karyawan pria dan wanita berbeda tergantung dari jenis pekerjaan, keterampilan, lamanya pekerjaan dan prestasi kerja masing-masing karyawan. Fasilitas yang diberikan perusahaan kepada karyawan berupa mess karyawan, tunjangan hari raya (THR), dan tunjangan kesehatan (obat-obatan) yang termasuk dalam perjanjian kerja.

Vin’s Berry Park sebagai kebun produksi stroberi memiliki struktur organisasi yang belum bersifat tetap tetapi sudah dapat dikatakan cukup baik. Hal ini terlihat dari pemecahan masalah yang dilakukan dengan cara berdiskusi secara kekeluargaan bersama para karyawan. Peningkatan keterampilan karyawan perlu mendapat perhatian dari ketua perusahaan. Mengadakan pelatihan dan pengembangan edukasi secara berkala terhadap karyawan perlu dilakukan untuk

(27)

16

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan penulis meliputi : penyiraman, pemupukan, pemangkasan, pembersihan gulma, penanaman ulang dan penggantian media tanam, pengendalian hama penyakit, panen, dan pasca panen. Prestasi kerja penulis, karyawan, dan standar prestasi kerja per HOK ( Tabel 3).

Tabel 3. Prestasi Kerja Penulis dan Karyawan per HOK

Kegiatan

Sumber : Data Pengamatan di Lapangan, 2010

Keterangan : HOK : Hari Orang Kerja = 7 jam

- : polybag/HOK; -- : polybag /jam

* : rak/HOK ; ** : rak/jam

+ : kg/HOK ; ++ : kg/jam

Penyiraman

Penyiraman tanaman stroberi dilakukan secara rutin dengan menggunakan sistem irigasi tetes (drip irrigation). Penggunaan sistem irigasi tetes lebih menguntungkan karena air yang digunakan lebih efisien. Air yang digunakan saat penyiraman tidak mengenai buah stroberi yang bisa menyebabkan buah menjadi busuk. Menurut Gunawan (1996) jumlah air yang dibutuhkan sekitar 5 - 6 l/m2. Air diberikan berupa tetesan-tetesan di sekitar daerah akar 2 - 3 kali sehari tergantung pada keadaan.

(28)

17

penyiraman sekitar 20 menit/1 000 l air. Selama berlangsungnya kegiatan magang, air yang diberikan untuk setiap greenhouse tidak tergantung dari ukuran yang seharusnya, jika air sudah mulai keluar dari polybag dan media tanam sudah terlihat lembab maka kegiatan penyiraman dihentikan. Penyiraman pada musim hujan tetap dilakukan untuk menjaga agar media tanam tidak kering dan padat. Menurut Lingga (2009) frekuensi irigasi tergantung dari permukaan media, tahap pertumbuhan tanaman, dan faktor iklim.

Penyiraman juga dilakukan pada seluruh bagian tanaman agar tanaman segar, tidak tampak layu, hama yang menempel di tanaman menjadi hilang. Penyiraman dilakukan secara manual dengan menggunakan selang yang langsung dihubungkan dengan pompa air. Air yang digunakan berasal dari kolam penampungan. Kualitas air menentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kolam penampungan air yang ada di Vin’s Berry Park tidak memiliki penutup. Hal ini mendukung berkembang biaknya jamur atau bakteri dalam kolam penampungan air.

Pemupukan

Pemupukan merupakan kegiatan pemeliharaan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi yang dihasilkan. Pemberian nutrisi yang tepat pada tanaman akan memberikan tambahan nutrisi, sehingga tanaman akan tumbuh optimal, berbuah lebat, kualitas buah baik, dan produksi buah bisa kontinyu. Kebutuhan nutrisi tanaman pada sistem hidroponik di Vin’s Berry Park dilakukan dengan irigasi tetes. Aspek teknis pemupukan akan dibahas sendiri pada bab berikutnya.

Pemangkasan

Pemangkasan atau biasa disebut dengan pewiwilan dilakukan dengan cara membuang daun-daun yang sudah tua, mati, dan terkena hama penyakit. Daun

(29)

18

dilakukan setiap dua minggu, sehingga tanaman bisa tumbuh dengan baik. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pewiwilan tanaman stroberi untuk satu

greenhouse adalah empat hari dengan asumsi dikerjakan oleh satu orang

karyawan. Tanaman yang belum diwiwil dan sudah diwiwil dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Pemeliharaan Tanaman; (a) Tanaman Sebelum Pewiwilan, (b) Tanaman Sesudah Pewiwilan

Pembersihan Gulma

Pembersihan gulma di sela-sela tanaman dalam polybag dilakukan secara intensif. Media tanam dalam polybag yang di sekelilingnya ditumbuhi oleh gulma akan berdampak pada persaingan dalam penyerapan nutrisi yang dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang optimal. Pembersihan gulma dilakukan secara manual dengan cara mencabut gulma.

Kebersihan lingkungan di dalam greenhouse mempengaruhi pertumbuhan tanaman stroberi. Greenhouse yang ada di Vin’s Berry Park berlantai tanah, sehingga memerlukan pemeliharaan yang intensif agar keberadaan gulma yang ada di dalam lingkungan greenhouse tidak bisa menularkan hama dan penyakit

yang akan mengganggu pertumbuhan stroberi. Kegiatan pembersihan gulma dilakukan secara manual dengan menggunakan kored untuk gulma yang berada di

bawah rak tanaman. Gulma yang tumbuh antara lain golongan teki, Euphorbia

hirta, Axonopus compressus, dan Ageratum conyzoides. Kegiatan pembersihan

gulma dilakukan setiap bulan atau melihat kondisi yang ada, yaitu saat gulma

(30)

19

yang tumbuh terlihat banyak. Kegiatan pembersihan gulma di bawah rak tanaman jika dilakukan oleh satu orang karyawan membutuhkan waktu sekitar 3 - 4 hari setiap greenhouse dengan jumlah tanaman 1 600 polybag.

Penanaman Ulang dan Penggantian Media Tanam

Salah satu kegiatan pemeliharaan tanaman yang dilakukan oleh Vin’s Berry Park adalah penanaman ulang. Penanaman ulang di Vin’s Berry Park dikenal dengan istilah pembengkelan yaitu kegiatan peremajaan tanaman dengan cara memotong crown tanaman sampai crown yang tersisa panjangnya sekitar 1.5 cm. Tanaman yang sudah dipotong crownnya kemudian dipotong akarnya, sehingga panjang akar yang tersisa sekitar 10 - 12 cm. Daun tanaman stroberi dibuang dan disisakan 3 – 4 buah untuk mengurangi penguapan. Pembuatan lubang tanam

dilakukan sebelum penanaman sesuai dengan panjang akar.

Penanaman stroberi dilakukan dengan cara meletakkan tanaman, sehingga

crown tanaman tepat berada pada tengah-tengah polybag yang sudah berisi media

tanam. Crown yang ditanam terlalu dalam maka akar tanaman akan busuk tetapi jika terlalu dangkal crown dan bagian atas akar akan kering. Pembuangan akar pada tanaman yang akan diremajakan, dapat meningkatkan keberhasilan hidup tanaman. Kegiatan peremajaan bisa meningkatkan produksi buah pada saat awal panen karena tanaman bisa berproduksi seperti halnya tanaman baru.

Pemeliharaan tanaman dilakukan saat bunga dan buah pertama muncul yaitu sekitar umur satu bulan, hal ini bertujuan agar nutrisi terkonsentrasi untuk pertumbuhan tanaman. Tanaman baru bisa berbuah setelah berumur empat bulan dan umur lima bulan tanaman sudah mulai bisa dipanen. Kegiatan penanaman ulang harus dilakukan dengan hati-hati. Cara penanaman ulang yang salah akan menyebabkan tanaman menjadi layu dan akhirnya mati. Kegiatan penanaman ulang jika dilakukan oleh satu orang karyawan membutuhkan waktu sekitar dua minggu setiap greenhouse dengan jumlah tanaman 1 600 – 2 000 polybag.

(31)

20

cepat, sehingga komposisi nutrisi yang belum terserap tanaman tertinggal dalam media yang akhirnya media menjadi padat. Pemberian nutrisi yang teratur menyebabkan pH media menjadi tidak netral, sehingga media tanam harus diganti untuk mendukung pertumbuhan tanaman.

Gambar 4. Media Tanam Stroberi; (a) Media Tanam yang Ditumbuhi Lumut, (b) Media Tanam yang Sudah Rusak

Penambahan media tanam dilakukan terhadap media yang sudah terlihat memadat dan berkurang. Kegiatan ini dilakukan secara rutin atau melihat kondisi media tanam. Tahap awal kegiatan ini adalah menggemburkan media tanam yang sudah mulai memadat kemudian media tanam yang baru ditambahkan. Hal ini bertujuan agar campuran media dapat berfungsi dengan baik sebagai penambah nutrisi bagi tanaman.

Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman

Penggunaan sistem hidroponik dalam budidaya stroberi memberikan nilai lebih karena serangan hama dan penyakit bisa lebih dikontrol. Penyakit berpotensi menyebabkan masalah yang serius pada tanaman stroberi. Gangguan hama dan penyakit dengan intensitas serangan yang tinggi bisa menyebabkan

gagal panen. Penggunaan pestisida yang tepat dapat mengendalikan serangan hama dan penyakit. Menurut Strand (1994) penyakit pada tanaman stroberi dapat disebabkan oleh faktor fisik seperti kekurangan nutrisi dan stress lingkungan.

Penyemprotan pestisida menggunakan alat semprot knapsack sprayer. Penyemprotan dilakukan setiap dua minggu pada sore hari. Pestisida yang dibutuhkan untuk satu greenhouse sebanyak 1.5 tangki (1 tangki = 15 liter).

(32)

21

Penyemprotan tidak dilaksanakan pada siang hari karena suhu terlalu tinggi, sehingga larutan pestisida akan menguap dan akhirnya penyerapan berlangsung tidak efektif.

Penyakit yang menyerang tanaman stroberi adalah busuk buah yang disebabkan oleh Botrytis cinerea dan jamur karat. Busuk buah ditandai dengan buah yang sudah matang kebasah-basahan dan berwarna coklat muda (Gambar 5). Hama yang menyerang pada tanaman stroberi di Vin’s Berry Park adalah belalang, ulat, tungau, kutu daun, dan siput yang menyebabkan buah yang matang berlubang (Gambar 6). Menurut Kalie (2000) tungau menyerap cairan dari daun bagian bawah, sehingga daun berubah jadi merah tua dan kemudian berguguran. Buah yang terserang warnanya menjadi tidak sempurna dan biasanya gugur menjelang dipanen. Daun stroberi yang terserang tungau berwarna hijau kehitaman kemudian menjadi kering.

Gambar 5. Penyakit Stroberi di Vin’s Berry Park; (a) Busuk Buah, (b) Jamur Karat

Tindakan pengendalian perlu dilakukan untuk menghindari serangan hama dan penyakit. Intensitas serangan yang masih sedikit dapat dikendalikan dengan cara mengambil dan mematikan hama atau membuang tanaman yang terserang. Pengendalian hama dan penyakit dengan penyemprotan pestisida dapat dilakukan jika intensitas serangan sudah mulai meningkat. Penyemprotan pestisida harus dilakukan hati-hati, karena penggunaan pestisida dapat menimbulkan residu pada buah dan tanaman stroberi. Salah satu alternatif pemecahannya adalah pemeliharaan tanaman di dalam lingkungan greenhouse yang dilakukan rutin.

(33)

22

Gambar 6. Hama Stroberi di Vin’s Berry Park; (a) Belalang, (b) Ulat, (c) Siput, (d) Kutu Daun

Tanaman stroberi pada greenhouse A memiliki tingkat intensitas serangan tungau paling parah dibandingkan dengan greenhouse lainnya. Tanaman stroberi pada greenhouse A juga banyak terserang jamur karat. Tanaman stroberi yang terserang jamur karat ditandai dengan batang tanaman berwarna kecoklatan dan daun tanaman terlihat kusam. Tanaman stroberi yang terserang tungau dan jamur karat langsung dibuang. Jumlah tanaman stroberi yang terserang saat kegiatan magang berlangsung hampir 85% dari jumlah populasi tanaman di greenhouse A. Hama dan penyakit serta pestisida yang digunakan di Vin’s Berry Park dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hama dan Penyakit serta Pestisida yang Digunakan di Vin’s Berry Park

Hama dan Penyakit Bahan Aktif Dosis ( per 15 l air)

Hama

1. Ulat Deltametrin 8 - 10 ml

2. Kutu Daun Deltametrin 8 - 10 ml

3. Tungau Piridaten 10 - 15 ml

Penyakit

1. Jamur Karat Fenarimol 10 - 15 ml

Difenokonazol 10 - 15 ml

Sumber : Data Pengamatan di Lapangan, 2010

a b

(34)

23

Panen dan Pasca Panen

Kegiatan panen dilakukan pada umur panen yang tepat karena akan berpengaruh terhadap kondisi dan kualitas buah yang dihasilkan. Stroberi berbuah pada umur 5 - 6 bulan setelah tanam. Kegiatan panen dilakukan pada pagi hari karena pada siang hari buah akan cepat lembek atau rusak. Pemanenan stroberi dilakukan saat kulit buah sudah didominasi warna merah, hijau kemerahan, hingga kuning kemerahan. Pemanenan buah dilakukan dengan cara memetik buah stroberi bersama kelopak dan tangkainya menggunakan tangan atau gunting. Buah stroberi yang sudah dipanen ditampung dalam baki plastik yang terdiri dari satu lapis buah agar tidak terjadi gesekan yang menyebabkan buah menjadi busuk.

Kegiatan pasca panen yang dilakukan di Vin’s Berry Park meliputi : penyortiran, pengelompokan (grading), pengemasan, dan pengepakan. Buah

stroberi yang sudah dipanen selanjutnya disortasi dan dikelompokkan. Grading buah dilakukan berdasarkan ukuran dan bobot buah. Terdapat empat kelas buah stroberi yang ada di Vin’s Berry Park yaitu super dengan bobot buah > 23 g/buah, medium besar (MB) dengan bobot buah 20 - 23 g/buah, medium kecil (MK) dengan bobot buah 12 – 19 g/buah, kecil dengan bobot buah 9 - 11 g/buah, dan apkir dengan bobot buah < 9 g/buah. Harga setiap kelas buah stroberi yang dijual di Vin’s Berry Park saat magang berlangsung bervariasi yaitu Rp. 60 000,00/kg untuk kelas MB, Rp. 50 000,00/kg untuk kelas MK, dan Rp. 40 000,00/kg untuk kelas kecil.

Buah stroberi dikemas dalam kotak styrofoam dengan ukuran (20 x 20 x 5 ) cm3 untuk setengah kg buah stroberi, kemudian ditutup dengan plastik khusus (wrapping). Kotak styrofoam diberi alas daun stroberi untuk menghindari kerusakan buah akibat gesekan pada saat pengemasan.

Pengolahan Buah

Buah stroberi yang digunakan sebagai bahan baku produk olahan stroberi

(35)

24

sudah dicuci kemudian dibungkus dengan plastik dan disimpan di dalam freezer sebagai bahan baku produk olahan stroberi. Jumlah buah stroberi yang tersedia di kebun tidak cukup untuk bahan baku produk olahan stroberi. Vin’s Berry Park membeli buah stroberi segar dari petani Kampung Langkop untuk bahan baku produk olahan stroberi. Buah stroberi yang sudah dibeli dari petani pengumpul di Kampung Langkop sudah dibuang kelopaknya sehingga langsung disimpan di dalam freezer.

Pengolahan buah stroberi dilakukan di Vin’s Berry Garden Cafe yang terletak di Jalan Patuha, Talaga Bodas, Bandung. Produk olahan buah stroberi yang dihasilkan adalah ice cream, ice cake, manisan stroberi, selai, sari buah, dan

yoghurt (Gambar 7). Berbagai produk olahan yang sudah dikemas kemudian

diberi label atau ciri khas dari nama perusahaan sehingga terlihat unik dan menarik.

Gambar 7. Produk Olahan Stroberi di Vin’s Berry Park; (a) Selai, (b) Yoghurt-Selai (Yolai), (c) Ice Cream

Agrowisata Vin’s Berry Park

Vin’s Berry Park selain sebagai kebun produksi buah stroberi juga sebagai tempat agrowisata. Pemasaran wisata dilakukan oleh ketua perusahaan secara langsung dengan mendatangi lokasi yaitu instansi perusahaan dan lembaga pendidikan dari mulai playgroup hingga perguruan tinggi yang berada di daerah Bandung ataupun kota yang lain. Penawaran secara tidak langsung dilakukan melalui faksimile, email, maupun promosi melalui media elektronik dan cetak.

Pengunjung dapat menanyakan dan memesan jenis-jenis paket wisata melalui telepon atau faksimile kepada ketua perusahaan. Paket wisata yang

(36)

25

ditawarkan oleh pihak Vin’s Berrry Park bersifat edukatif (Lampiran 4). Paket wisata yang ditawarkan oleh Vin’s Berry Park dan banyak dipesan oleh pengunjung terdiri dari Aku dan Lingkungan, Green Tamagochi, Chocolate Painting, Outbond, Fun Adventure, Water Activities, dan Petik Stroberi. Jika pesanan paket wisata yang diinginkan pengunjung sudah disepakati dengan ketua perusahaan, maka akan dibuat surat persetujuan dari perusahaan mengenai tanggal dan jam kedatangan pengunjung. Surat persetujuan dikirim melalui faksimile kepada pemesan paket wisata. Uang muka dibayar tiga hari sebelum kunjungan. Cara pembayaran uang muka dilakukan melalui transfer ke rekening perusahaan.

Kendala yang dihadapi dalam agrowisata di Vin’s Berry Park berasal dari faktor internal perusahaan yaitu persediaan stroberi untuk dipetik oleh pengunjung tidak banyak, sehingga dialihkan ke paket wisata yang lain dan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan kurang memuaskan.

Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan di Desa Alam Endah, Kampung Langkop, Kecamatan Rancabali. Kampung Langkop merupakan salah satu sentra penanaman stroberi yang terletak pada ketinggian 1 400 mdpl dengan suhu rata-rata 20 0C dan kelembaban udara 82 %. Sebagian besar penduduk di Kampung Langkop adalah petani stroberi. Beberapa petani stroberi juga berperan sebagai petani pengumpul yang bertugas membeli hasil panen stroberi dari para petani yang berada di sekitar Kampung Langkop.

(37)

26

Produksi buah yang dihasilkan di Kampung Langkop adalah 0.5 kg/karung/empat tanaman. Produksi buah menurun sekitar 65 % saat musim hujan karena banyaknya buah yang busuk.

Gambar 8. Sistem Penanaman di Kampung Langkop; (a) Karung, (b) Karung Terbalik

Kegiatan pemeliharaan tanaman stroberi dimulai 1 - 2 bulan setelah tanam. Pemupukan merupakan salah satu kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara

rutin. Pemupukan masih dilakukan secara manual. Pupuk yang akan digunakan dilarutkan dalam air kemudian disiram di sekeliling tanaman. Pupuk yang digunakan diantaranya adalah pupuk kandang, NPK mutiara (16 : 16 : 16), dan pupuk daun. Konsentrasi tiap pupuk dalam penggunaanya berbeda-beda. Pupuk kandang yang digunakan sebanyak 1 - 2 kg/karung yang diaplikasikan empat bulan sekali. Konsentrasi pupuk NPK mutiara sebanyak 4 kg/200 l air yang diaplikasikan setiap dua minggu. Pupuk daun yang digunakan sebanyak 2 ml/1 l air yang diaplikasikan sesuai kebutuhan.

Buah stroberi yang sudah dipanen kemudian disortir dan dikelompokkan menurut ukuran buah. Pengelompokkan buah stroberi dilakukan berdasarkan bobot buah. Pengelompokkan buah stroberi yang digunakan adalah 15 - 19 g/buah (grade A), bobot buah 10 - 14 g/buah (grade B), bobot buah 5 - 9 g/buah (grade C) dan bobot buah < 5 g/buah (apkir). Buah stroberi yang memar karena gesekan termasuk buah stroberi yang apkir. Buah stroberi dikemas dengan plastik mika berukuran seperempat dan setengah kg kemudian disusun dalam kotak styrofoam. Harga untuk masing-masing grade buah stroberi berbeda-beda yaitu :

(38)

27

(39)

28

HASIL KEGIATAN MAGANG

Pengelolaan Pemupukan Tanaman Stroberi di Vin’s Berry Park

Jenis dan Konsentrasi Pupuk

Jenis pupuk yang digunakan di Vin’s Berry Park adalah pupuk Nutrilon berbentuk butiran kasar dan butiran halus (Gambar 9) dan pupuk Boron (merah dan putih). Pupuk Boron Merah berfungsi sebagai penambah rasa manis pada

buah, sedangkan Boron Putih berfungsi untuk menetralkan media tanam. Aplikasi pemupukan Nutrilon kasar dicampur Boron Merah, sedangkan Nutrilon halus dicampur dengan Boron Putih.1

Kebutuhan pupuk yang digunakan untuk setiap greenhouse adalah

pupuk Nutrilon kasar sebanyak 0.3 kg/1 000 l air, Nutrilon halus sebanyak 0.2 kg/1 000 l air, sedangkan pupuk Boron Merah dan Boron Putih yang digunakan masing-masing sebanyak 2 - 3 g/1 000 l air. Dosis pupuk/tanaman adalah 0.1 g/tanaman. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pemupukan adalah setengah jam sampai larutan pupuk yang ada dalam tangki penampung air habis.

Gambar 9. Pupuk di Vin’s Berry Park; (a) Pupuk Nutrilon Kasar, (b) Pupuk Nutrilon Halus

Berdasarkan pengamatan di lapang selama kegiatan magang, timbangan yang digunakan untuk menghitung kebutuhan pupuk sudah hampir rusak sehingga

1

Hasil wawancara dengan bapak Wawan salah satu tenaga kerja bidang budidaya tanaman stroberi [18 Februari 2010]

(40)

29

hasil yang didapat tidak akurat. Jumlah pupuk yang tidak sesuai dengan kebutuhan akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah penggunaan timbangan digital untuk kegiatan pemupukan, sehingga jumlah pupuk yang digunakan tepat.

Perlengkapan dan Alat Pemupukan

Peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam pemupukan antara lain : a) Tangki penampung air, digunakan untuk menampung air bersih yang akan

dicampur dengan nutrisi yang sebelumnya sudah dilarutkan dengan air.

b) Drum pengaduk nutrisi, digunakan untuk membuat larutan pupuk sebelum dicampurkan dengan air yang berada di tangki penampung air.

c) Pompa, digunakan untuk menyedot dan menyalurkan air maupun nutrisi dari tangki penampung air ke pipa-pipa saluran irigasi.

d) Timbangan, berfungsi untuk menimbang kebutuhan pupuk yang akan digunakan.

e) Bambu, berfungsi sebagai alat untuk mengaduk larutan pekat dalam drum pengaduk nutrisi. Bambu yang digunakan mempunyai panjang ± 1.5 m.

Waktu dan Cara Pemupukan

(41)

30

digunakan dalam pengelolaan nutrisi tanaman stroberi sebagai satu-satunya metode praktis untuk memasok nutrisi ke tanaman bermulsa plastik.

Gambar 10. Tahapan Pemupukan di Vin’s Berry Park

Keterangan : a) Pupuk Nutrilon kasar dan Nutrilon halus; b) Penimbangan pupuk; c) Pelarutan pupuk dengan air; d) Pengocokan pupuk di dalam tangki penampung air; e) Pipa saluran irigasi tetes; f) Pemupukan tanaman stroberi

Pemberian pupuk melalui irigasi tetes yang dilakukan di Vin’s Berry Park kurang efisien. Berdasarkan pengamatan di lapang, pelaksanaan teknis pemupukan kurang baik. Pupuk yang diaplikasikan ke tanaman belum larut sempurna, sehingga pemberian nutrisi ke tanaman akan berkurang. Pemupukan dilakukan berdasarkan lamanya waktu pemupukan, tidak berdasarkan banyaknya jumlah nutrisi yang diterima oleh setiap tanaman. Selama pemupukan berlangsung banyak stick drip yang lepas dari selang irigasi, sehingga banyak larutan pupuk yang terbuang. Hal ini menyebabkan jumlah nutrisi yang diterima setiap tanaman berbeda. Salah satu alternatif pemecahannya adalah pengontrolan stick drip yang

a b c

d e

(42)

31

digunakan saat pemberian nutrisi, sehingga tidak ada larutan nutrisi yang terbuang.

Tenaga Kerja Pemupuk

Tenaga kerja pemupuk merupakan tenaga kerja harian yang bekerja di bidang budidaya tanaman, terdiri dari satu orang tenaga kerja pria dan satu orang tenaga kerja wanita. Berdasarkan pengamatan di lapang tidak terdapat standar kerja pada kegiatan pemupukan.

Manajemen Pemupukan

Pemupukan menjadi tolak ukur keberhasilan dalam budidaya tanaman stroberi. Pemupukan yang dilakukan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Pemupukan yang terlambat akan berdampak terhadap tanaman, karena tanaman tidak cukup memiliki nutrisi untuk perkembangan buah.

Manajemen pemupukan yang ada di Vin’s Berry Park belum tersusun dengan jelas, sehingga perlu adanya panduan umum pemupukan. Selama kegiatan magang berlangsung, konsentrasi pupuk yang digunakan sama untuk setiap umur tanaman meskipun terdapat perbedaan umur tanaman di Vin’s Berry Park. Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan untuk memperbaiki pemupukan yaitu memberikan jumlah nutrisi tanaman sesuai dengan umur tanaman.

Pupuk yang digunakan di Vin’s Berry Park adalah pupuk Nutrilon kasar, pupuk Nutrilon halus, dan pupuk Boron. Kandungan unsur N selama dua tahun pada tanaman stroberi di Vin’s Berry Park yang diberi perlakuan pupuk Nutrilon kasar dan Nutrilon halus dengan perbandingan 3 : 2 sebanyak 16.97 g/tanaman, perlakuan pupuk Nutrilon kasar dan Nutrilon halus dengan perbandingan 3 : 7

sebanyak 8.48 g/tanaman, perlakuan pupuk Nutrilon kasar dan Nutrilon halus dengan perbandingan 7 : 3 sebanyak 19.80 g/tanaman dan perlakuan pupuk Nutrilon kasar dan Nutrilon halus dengan perbandingan 1 : 1 sebanyak

(43)

32

stroberi melalui irigasi tetes di pagi hari selama tiga kali/minggu, sehingga diperoleh kandungan unsur N tanaman stroberi selama dua tahun sebanyak 23.04 g/tanaman.

Kandungan unsur N pada perlakuan pupuk yang diberikan untuk setiap umur tanaman belum memenuhi kebutuhan N tanaman stroberi. Menurut Tjandra (2000) tanaman stroberi membutuhkan unsur N sebanyak 23.04 g/tanaman untuk dua tahun. Konsentrasi pupuk perlu ditingkatkan sehingga perbandingan pupuk Nutrilon kasar dan Nutrilon halus menjadi 4 : 1. Nutrilon kasar yang diberikan pada perlakuan pupuk Nutrilon kasar dan halus 3 : 2 ditambah sebanyak 0.64 g/l, Nutrilon kasar yang diberikan pada perlakuan pupuk Nutrilon kasar dan halus

Pupuk yang digunakan untuk tanaman yang ditanam secara hidroponik terdiri dari Amonium Sulfat 43 g, Kalsium Nitrat 255 g, Monokalsium Fosfat 113 g, Magnesium Sulfat 170 g, Kalsium Sulfat 198 g, dan Besi Sulfat. Pupuk yang akan dilarutkan dapat ditimbang atau lebih praktisnya menggunakan takaran

sendok makan. Pupuk yang digunakan setiap 10 g atau satu sendok makan dilarutkan dalam 4.5 l air. Jumlah pupuk yang dilarutkan disesuaikan dengan kebutuhan tetapi perbandingannya diusahakan tetap sama (Lingga, 2009).

(44)

33

pupuk buatan misalnya pupuk Urea. Pupuk Urea yang perlu diberikan ke tanaman untuk memenuhi kandungan unsur N sebanyak 44.36 g/tanaman.

Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Stroberi Setelah Pemupukan

Pengamatan pertumbuhan dan perkembangan dilakukan setelah tanaman stroberi diberi perlakuan pemupukan. Pengamatan meliputi karakter kualitatif dan karakter kuantitatif. Pengamatan karakter kuantitatif dilakukan seminggu sekali, sedangkan pengamatan karakter kualitatif dilakukan pada saat panen. Pengamatan berlangsung selama 11 minggu di empat greenhouse yaitu greenhouse A, B, C, dan D.

Pengamatan Karakter Kualitatif dan Karakter Kuantitatif Tanaman Stroberi pada Umur yang Sama

Pertumbuhan vegetatif tanaman stroberi ditandai dengan perubahan tinggi tanaman dan jumlah daun yang terbentuk. Semakin tinggi tanaman maka jumlah daun semakin banyak. Pertumbuhan generatif tanaman stroberi ditandai dengan munculnya bunga, buah, dan biji. Pengaruh pemupukan terhadap produktivitas stroberi diamati berdasarkan beberapa peubah (Tabel 5).

(45)

34

Hasil uji-t menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi pupuk dengan perbandingan 3 : 2 dan 3 : 7 tidak berpengaruh terhadap jumlah daun. Unsur hara mikro yang lebih banyak pada perlakuan pupuk dengan perbandingan 3 : 7 jika dibandingkan perlakuan pupuk dengan perbandingan 3 : 2 belum mampu meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman yaitu jumlah daun

Tabel 5. Hasil Uji-t Tanaman Stroberi pada Greenhouse dengan Umur

Sumber : Data Pengamatan di Lapangan, 2010

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukan nilai berbeda nyata berdasarkan uji t-student pada taraf 5%

Hasil uji-t menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi pupuk tidak berpengaruh terhadap peubah generatif tanaman yang meliputi : jumlah bunga total/tanaman, jumlah bunga gugur/tanaman, persentase bunga gugur/tanaman, jumlah buah/tanaman, diameter buah/tanaman, panjang buah/tanaman, bobot buah/tanaman, dan bobot/buah, sehingga pemberian perlakuan pupuk dengan perbandingan 3 : 7 dan 3 : 2 akan memberikan hasil yang sama. Hal ini diduga dipengaruhi oleh perlakuan konsentrasi pupuk yang rendah, sehingga tidak mampu meningkatkan produksi.

(46)

35

tidak jauh berbeda dengan perlakuan pupuk 3 : 7 yang memiliki unsur hara mikro lebih tinggi.

Pengamatan Karakter Kualitatif dan Karakter Kuantitatif Tanaman Stroberi pada Umur yang Berbeda

Perlakuan pupuk diberikan pada tanaman stroberi kedua. Tanaman stroberi kedua adalah tanaman hasil kegiatan penanaman ulang yang dilakukan di Vin’s Berry Park. Perlakuan pupuk diberikan ke tanaman stroberi yang berumur tiga bulan di greenhouse B dan tanaman stroberi yang berumur tiga tahun di greenhouse D. Umur tanaman setelah tanam ulang dan perlakuan pupuk yang diberikan berpengaruh terhadap peubah vegetatif tanaman yaitu tinggi tanaman dan jumlah daun (Tabel 6).

Berdasarkan pengamatan langsung saat kegiatan magang, tinggi tanaman dan jumlah daun pada tanaman stroberi umur tiga tahun dan tiga bulan sudah terlihat perbedaan yang jelas. Pemberian pupuk dengan perbandingan 7 : 3 pada umur tanaman tiga bulan mempengaruhi fase vegetatif tanaman. Hal ini terjadi pula pada tanaman stroberi berumur tiga tahun dengan perbandingan pupuk 1 : 1. Penambahan unsur makro yang lebih besar pada umur tanaman tiga bulan belum bisa mengimbangi pertumbuhan vegetatif tanaman yang berumur tiga tahun karena perbedaan umur tanaman yang terlalu jauh.

Hasil uji-t menunjukkan bahwa pemberian perlakuan pupuk dengan perbandingan 7 : 3 dan 1 : 1 tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman stroberi yang berumur tiga bulan dan tiga tahun pada peubah generatif tanaman yang meliputi : jumlah bunga total/tanaman, jumlah bunga gugur/tanaman, persentase bunga gugur/tanaman, jumlah buah/tanaman, diameter buah, panjang buah, bobot buah/tanaman, dan bobot/buah. Hal ini dipengaruhi oleh umur tanaman dan perlakuan pupuk yang diberikan. Menurut Budiman dan Saraswati (2008) dosis pupuk yang diberikan harus disesuaikan dengan umur tanaman stroberi yaitu saat fase vegetatif tanaman dan fase generatif tanaman.

(47)

36

buah ditentukan oleh jumlah putik dan keefektifan penyerbukan. Bunga primer mempunyai jumlah putik lebih dari 400 buah, bunga sekunder antara 200 – 300 buah, dan bunga tersier antara 50 – 150 buah. Buah yang dihasilkan oleh bunga primer lebih besar daripada buah yang dihasilkan oleh bunga sekunder dan buah dari bunga sekunder akan lebih besar dari buah yang berasal dari bunga tersier.

Tabel 6. Hasil Uji-t Tanaman Stroberi pada Greenhouse dengan Umur

Sumber : Data Pengamatan di Lapangan, 2010

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukan

nilai berbeda nyata berdasarkan uji t-student pada taraf 5%

Peningkatan panjang dan diameter buah dipengaruhi oleh banyaknya jumlah buah yang dihasilkan satu tanaman. Hal ini dipengaruhi oleh distribusi nutrisi hasil fotosintesis dalam satu tanaman. Tanaman yang memiliki banyak buah akan berdampak pada panjang dan diameter buah yang semakin kecil karena jumlah nutrisi yang diperoleh dari masing-masing buah semakin sedikit. Peningkatan ukuran buah juga dipengaruhi oleh adanya air yang menunjang metabolisme tanaman. Menurut Kruger et al. (1999) irigasi dapat memberi efek positif terhadap pertumbuhan stroberi, produksi runner, hasil, dan ukuran buah.

(48)

37

menerima serbuk sari hampa, cacat, tidak cocok, atau tergolong jelek akan gugur satu atau dua hari setelah bunga mekar. Banyaknya jumlah bunga pada tiap tanaman mempengaruhi produktivitas tanaman.

Perbedaan Budidaya dan Produksi Tanaman Stroberi di Vin’s Berry Park dan di Kampung Langkop

Budidaya tanaman yang tepat berpengaruh terhadap produksi tanaman yang dihasilkan. Budidaya tanaman stroberi di Vin’s Berry Park menggunakan sistem hidroponik, sedangkan di Kampung Langkop menggunakan sistem konvensional menggunakan karung. Perbedaan sistem budidaya secara hidroponik dan secara konvensional disajikan dalam Tabel 7.

Pemupukan yang dilakukan berfungsi untuk meningkatkan produksi

tanaman. Produksi tanaman stroberi dinyatakan dalam bobot buah/tanaman. Bobot buah/tanaman pada tanaman contoh stroberi di Vin’s Berry Park mencapai 36.19 g/2.5 bulan. Bobot buah/tanaman yang dihasilkan merupakan rata-rata bobot tanaman dari empat greenhouse yang dipanen saat matang. Produktivitas yang dicapai oleh Vin’s Berry Park selama dua tahun sebesar 0.35 kg/tanaman. Menurut Nitisastro (1997) produksi stroberi varietas Ostara di Kecamatan Cisarua dengan pemberian pupuk 6 g Urea, 8 g TSP dan 6 g KCl menghasilkan bobot akumulatif buah total sebesar 37.36 g/tiga bulan jika dibandingkan tanpa pupuk campuran. Produktivitas yang dicapai selama dua tahun sebesar 0.30 kg/tanaman.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Kampung Langkop, produksi buah yang dihasilkan dengan menggunakan sistem karung mencapai 0.5 kg/karung/empat tanaman/tahun. Produksi buah/tanaman di Kampung Langkop mencapai 125 g/tahun. Produksi buah/tanaman yang dihasilkan di Kampung Langkop selama dua tahun mencapai 0.25 kg/tanaman.

(49)

38

lebih kecil. Banyak buah yang busuk pada musim hujan mempengaruhi produksi tanaman.

2. Varietas Earlibrite dan Stroberi Festival Nutrilon kasar dan Nutrilon halus 3 : 2

Dua hari sekali Pupuk kandang empat bulan sekali, NPK mutiara dua

0.35 kg/tanaman/dua tahun 0.25 kg/tanaman/dua tahun

8. Grade Buah MB : 20 – 23 g/buah

9. Penjualan Konsumsi segar Konsumsi segar dan bahan baku produk olahan stroberi

Sumber : Data Pengamatan di Lapangan, 2010

Keterangan : MB = Medium Besar; MK = Medium Kecil

Analisis Usahatani Stroberi

(50)

39

efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Usahatani dikatakan efektif jika petani atau produsen dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki sebaik-baiknya, sedangkan usahatani dikatakan efisien jika pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki menghasilkan keluaran (output) yang melebihi masukan (input).

Analisis usahatani stroberi dilakukan pada budidaya stroberi secara hidroponik dan budidaya stroberi secara konvensional (Tabel 8). Analisis usahatani dihitung selama dua tahun, karena tanaman stroberi memiliki umur ekonomis sampai umur dua tahun.

Analisis usahatani stroberi secara hidroponik adalah hasil analisis usahatani Vin’s Berry Park dengan luas lahan 1 000 m2 dan populasi tanaman 7 400 polybag. Setiap polybag ditanami satu tanaman stroberi. Populasi maksimal tanaman stroberi di Vin’s Berry Park dengan luas lahan 1 000 m2 sebanyak 20 000 tanaman yang ditanam di dalam empat buah greenhouse. Produksi buah yang dihasilkan adalah rata-rata produksi buah dari keempat greenhouse yang merupakan hasil pengamatan penulis selama 2.5 bulan. Asumsi tanaman yang mampu berproduksi 80 %. Bobot buah/tanaman stroberi di Vin’s Berry Park mencapai 36.19 g/2.5 bulan. Tanaman stroberi dipanen setelah berumur lima bulan setelah tanam, panen selanjutnya setiap tiga bulan. Tanaman stroberi

dipanen sebanyak enam kali dalam dua tahun. Produktivitas yang dicapai selama dua tahun yaitu 0.35 kg/tanaman/dua tahun.

Gambar

Tabel 1. Data Produksi Buah Stroberi Periode Mei 2009 sampai Mei 2010 di Vin's Berry Park
Gambar 1. Struktur Organisasi Vin’s Berry Park
Gambar 2. Rak Bertingkat Tiga di Vin’s Bery Park
Tabel 3. Prestasi Kerja Penulis dan Karyawan per HOK
+7

Referensi

Dokumen terkait

1) Etnosentrisme berpengaruh secara signifikan terhadap niat beli gadget. 2) Pada kelompok responden yang mengetahui negara asal merek (COO) dari gadget Lenovo, diketahui

Karakter yang memiliki koefisien keragaman yang luas dan heritabilitas tinggi adalah ASI, bobot kering tongkol, bobot kering biji, jumlah biji/tongkol, bobot tongkol/plot

Factor Disposisi, berdasarkan hasil penelitian ini, masih kurang tegasnya Implementator dalam menerapkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hotel yang

Već je spomenuto kako promjena temperature zraka utječe na njegovu gustoću te time dolazi do promjene masenog protoka koji rezultira i promjenom snage, odnosno stupnja djelovanja

 Mempersiapkan bahan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan sesuai pula dengan spesifikasi jaringan yang dibutuhkan (kabel, konektor, dll)  Panduan untuk instalasi

Dalam kajian ini, prasarana pendidikan merujuk kepada segala kemudahan fizikal yang terdapat di dalam bilik darjah dan juga bilik-bilik khas yang digunakan untuk

Dalam UU SPPA diversi dimaksudkan untuk menghindari efek negatif dari pemeriksaan konvensional peradilan pidana terhadap anak yang dilakukan oleh aparat penegak

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel Independen Bauran Promosi (X) Periklanan (X1) Promosi Penjualan (X2)