• Tidak ada hasil yang ditemukan

ii

RINGKASAN

FEBRIANI AI NURROHMAH. Pengelolaan Pemupukan Stroberi di Vin’s Berry Park, Cisarua, Lembang, Jawa Barat. (Dibimbing oleh KETTY SUKETI).

Kegiatan magang dilaksanakan pada tanggal 15 Februari sampai 15 Juni 2010 di Vin’s Berry Park, Cisarua, Lembang, Jawa Barat. Kegiatan magang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan kemampuan penulis mengenai aspek teknis dan aspek manajemen dalam pengelolaan pemupukan stroberi; mempelajari dan membandingkan pengelolaan pemupukan stroberi secara hidroponik dan secara konvensional. Tujuan khusus kegiatan magang adalah untuk mempelajari pengelolaan pemupukan pada tanaman stroberi yang meliputi jenis dan konsentrasi pupuk, waktu dan cara pemupukan, tenaga kerja, manajemen pemupukan serta aspek budidaya lain yang berhubungan dengan produksi tanaman.

Metode yang dilaksanakan secara keseluruhan di Vin’s Berry Park adalah mengikuti kegiatan perusahaan yang menyangkut budidaya tanaman, agrowisata dan bagian penjualan. Penulis juga melakukan observasi untuk membandingkan sistem budidaya stroberi di Vin’s Berry Park secara hidroponik dengan sistem budidaya stroberi di Kampung Langkop secara konvensional. Selama kegiatan magang berlangsung dilakukan pengamatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman stroberi setelah pemupukan di empat greenhouse. Data yang digunakan dalam kegiatan magang adalah data primer dan data sekunder.

Pengelolaan budidaya stroberi terdiri dari kegiatan pemeliharaan, panen sampai pasca panen. Masalah teknis yang timbul dalam pengelolaan budidaya stroberi adalah masalah dalam kegiatan pemupukan yang belum optimal, sehingga produksi yang dicapai tidak memenuhi permintaan konsumen. Masalah manajerial perusahaan yaitu struktur organisasi yang belum tetap turut berpengaruh terhadap pengelolaan usaha yang dijalankan.

Pengamatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman stroberi setelah pemupukan dilakukan pada empat greenhouse (A, B, C, dan D) selama

iii

11 minggu. Tanaman yang diamati pada setiap greenhouse adalah tanaman kedua. Tanaman kedua adalah tanaman hasil kegiatan penanaman ulang di Vin’s Berry Park. Tanaman di greenhouse A dan greenhouse C berumur enam bulan setelah tanam ulang. Setiap greenhouse ditentukan 30 tanaman contoh yang diambil secara acak diagonal dan diberi perlakukan perbedaan konsentrasi pupuk. Pengamatan yang dilakukan meliputi karakter kualitatif dan karakter kuantitatif tanaman.

Perlakuan pupuk pada tanaman stroberi yang berumur enam bulan tidak mempengaruhi semua peubah yang diamati kecuali tinggi tanaman. Perlakuan pupuk pada tanaman stroberi dengan umur tanaman yang berbeda mempengaruhi pertumbuhan vegetatif tanaman dan tidak mempengaruhi pertumbuhan generatif tanaman.

Pupuk yang digunakan di Vin’s Berry Park adalah pupuk Nutrilon kasar sebanyak 0.3 kg/1 000 l air, Nutrilon halus sebanyak 0.2 kg/1 000 l air, dan pupuk Boron sebanyak 2 - 3 g/1 000 l air. Kandungan N yang diterima tanaman stroberi selama dua tahun sebesar 16.97 g/tanaman. Pemupukan dilakukan oleh dua orang tenaga kerja dengan menggunakan sistem irigasi tetes setiap dua hari. Produksi buah stroberi yang dihasilkan selama dua tahun di Vin’s Berry Park sebesar 0.35 kg/tanaman. Pemupukan di Kampung Langkop dilakukan secara konvensional dengan cara disiram setiap dua minggu menggunakan pupuk NPK mutiara sebanyak 4 kg/200 l air. Kandungan N pada setiap karung sebanyak 0.21 g/karung/empat tanaman, sehingga kandungan N setiap tanaman selama dua tahun sebesar 2.63 g/tanaman. Produksi buah stroberi yang dihasilkan di Kampung Langkop selama dua tahun sebesar 0.25 kg/tanaman.

Analisis usahatani stroberi di Vin’s Berry Park memperoleh keuntungan sebesar Rp. 10 766 131,00 dengan luas lahan 1 000 m2 dan populasi tanaman 7 400 polybag, sedangkan analisis usahatani stroberi di Kampung Langkop memperoleh keuntungan sebesar Rp. 7 596 000,00 dengan luas lahan 1 000 m2 dan populasi tanaman 7 400 tanaman selama dua tahun. Biaya produksi yang dikeluarkan Vin’s Berry Park lebih besar dibandingkan Kampung Langkop.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanaman stroberi (Fragaria x ananassa Duchesne) ditanam di sebagian besar negara yang beriklim temperate dan di beberapa negara subtropis. Stroberi di daerah tropis ditanam di daerah dataran tinggi. Tanaman stroberi di Indonesia dalam setahun dapat berproduksi hingga lima kali, puncak produksi terjadi pada bulan Juli - Agustus tergantung keadaan lingkungan (Sukumalanandana dan Verheij, 1997). Menurut data FAO (2009) produksi stroberi dunia tahun 2008 sebesar 4 068 454 ton dengan luas areal produksi 255 366 ha.

Buah stroberi di Indonesia mempunyai nilai ekonomi yang tinggi karena permintaan pasar yang terus meningkat. Buah stroberi tidak hanya dikonsumsi segar tetapi juga diolah menjadi sirup, selai, ice cream, manisan, jus, dan dodol. Pengembangan produksi stroberi di Indonesia belum mencapai optimal karena beberapa kendala yaitu : keadaan iklim yang kurang mendukung, teknik budidaya yang belum tepat, kultivar stroberi yang digunakan masih berproduktivitas rendah, serta adanya serangan hama dan penyakit. Kendala produksi tersebut mengakibatkan rendahnya tingkat produktivitas.

Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas yaitu dengan memperbaiki pengelolaan teknik budidaya tanaman khususnya pemupukan. Pemupukan yang tepat akan menghasilkan buah yang berkualitas dan meningkatkan produktivitas. Menurut Leiwakabesy dan Sutandi (2004) pemupukan merupakan suatu usaha penyediaan nutrisi di dalam tanah, sehingga kebutuhan tanaman terpenuhi dan akhirnya tercapai produktivitas yang maksimal. Semua nutrisi yang penting untuk tanaman dibuat dengan melarutkan pupuk dalam air. Pengelolaan nutrisi tanaman merupakan kunci sukses dalam budidaya hidroponik (Resh, 2004). Tanaman hidroponik biasanya diletakkan dalam greenhouse untuk melengkapi kebutuhan sinar, tingkat kelembaban dan kontrol pertumbuhan (Lingga, 2009). Sistem penanaman secara hiroponik umumnya menggunakan metode irigasi tetes dalam kegiatan pemeliharaan tanaman, khususnya pengairan dan pemupukan (fertigasi). Menurut Gunawan (1996) pemupukan melalui irigasi tetes dilakukan sebelum penanaman sebanyak

2

50 % dari kebutuhan pupuk total dan sisanya diaplikasikan satu bulan kemudian secara berkala.

Vin’s Berry Park merupakan perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis hortikultura khususnya budidaya, pengelolaan, dan agrowisata stroberi secara hidroponik. Pemilihan stroberi sebagai komoditas yang digunakan di Vin’s Berry Park karena stroberi merupakan buah yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Kegiatan magang di Vin’s Berry Park dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengetahui secara langsung pengelolaan tanaman stroberi khususnya pada aspek pemupukan. Pengelolaan pemupukan yang baik adalah pemupukan yang tidak mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sehingga diperoleh hasil yang maksimal baik kualitas, kuantitas, maupun kontinuitas.

Tujuan

Tujuan umum magang adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan kerja penulis mengenai pengelolaan pemupukan stroberi baik secara aspek teknis di lapangan maupun manajerial

2. Meningkatkan dan memperluas wawasan mahasiswa dalam menganalisis masalah yang dijumpai dalam pengelolaan budidaya stroberi

Tujuan khusus magang adalah mempelajari pengelolaan pemupukan pada tanaman stroberi di Vin’s Berry Park yang meliputi jenis dan konsentrasi pupuk, waktu dan cara pemupukan, tenaga kerja, manajemen pemupukan serta aspek budidaya lain yang berhubungan dengan produksi tanaman

3

Dokumen terkait