• Tidak ada hasil yang ditemukan

Letak Geografis Vin’s Berry Park

Vin’s Berry Park adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis hortikultura khususnya budidaya, pengelolaan, dan agrowisata stroberi. Vin’s Berry Park berada dibawah Yayasan Putra Agro Tunas Harapan yang berada di Jalan Patuha, Bandung. Vin’s Berry Park secara resmi didirikan pada tanggal 11 November 1999 oleh Drs. Supriatin Budiman, MM sebagai ketua perusahaan dan Dra. Levina Tristandra, MM sebagai sekretaris sekaligus sebagai bendahara perusahaan.

Vin’s Berry Park berlokasi di Jalan Kolonel Masturi Atas No.14 RT.04 RW.03 Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (Lampiran 1). Lokasi ini terletak sekitar 8 km dari ibukota kabupaten dan berada pada ketinggian 1 200 mdpl. Vin’s Berry Park berbatasan dengan Desa Kerta- wangi sebelah utara, Desa Padaasih sebelah timur, Kelurahan Cipageran, Cimahi Utara sebelah selatan dan Desa Pasir Halang dan Tugu Mukti di sebelah barat.

Keadaan Wilayah dan Cuaca

Vin’s Berry Park terletak pada daerah topografi yang berbukit-bukit dengan keadaan tanah berdebu dan berwarna hitam sebagian. Suhu udara rata-rata selama empat bulan kegiatan magang berlangsung berkisar antara 19 - 21 0C dengan kelembaban rata-rata 86.8 %. Tanaman stroberi dipelihara di dalam

greenhouse, sehingga suhu dan kelembaban yang lebih berpengaruh adalah suhu

dan kelembaban greenhouse. Suhu rata-rata greenhouse adalah 19 - 29 0C dengan kelembaban rata-rata 80 %.

Vin’s Berry Park memiliki luas lahan keseluruhan 2 ha. Sekitar sepertiga dari luas lahan digunakan untuk budidaya stroberi (empat greenhouse). Vin’s Berry Park juga mengembangkan buah raspberry dan buah blackberry. Infrastruktur pendukung Vin’s Berry Park yaitu kantor, mess karyawan, gudang, tokoVin’s Berry Park, serta aula utama (Lampiran 2).

10

1. Kantor

Kantor merupakan tempat bagi pemilik perusahaan melakukan kegiatan selama berada di kebun yaitu melakukan kegiatan promosi dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang kelancaran perusahaan. Kantor Vin’s Berry Park memiliki luas ± (5 x 6) m2

2. Mess karyawan

Mess karyawan memiliki luas ± (4 x 5) m2 dan merupakan fasilitas pendukung bagi karyawan dalam melakukan kegiatan rutinitas sehari-hari. Tempat ini digunakan sebagai tempat peristirahatan juga sebagai tempat tinggal bagi karyawan Vin’s Berry Park. Mess karyawan dilengkapi dengan sarana tempat tidur, dapur, dan kamar mandi.

3. Toko Vin’s Berry Park

Bangunan ini memiliki luas ± (15 x 5) m2. Toko Vin’s Berry Park berfungsi untuk melakukan kegiatan penjualan produk-produk olahan stroberi, tempat dilakukannya proses penanganan pasca panen stroberi mulai dari sortasi, grading, sampai proses pengemasan buah sehingga siap dijual.

4. Gudang

Bangunan ini berfungsi untuk menyimpan nutrisi, pestisida, serta alat-alat produksi yang menunjang dalam kegiatan budidaya stroberi. Gudang terletak di belakang toko Vin’s Berry Park dan memiliki luas ± (1 x 2) m2.

5. Aula utama

Bangunan ini memiliki luas ± (20 x 20) m2 dan digunakan sebagai ruang tempat pertemuan serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan Vin’s Berry Park.

Keadaan Tanaman dan Produksi

Bibit stroberi yang digunakan di Vin’s Berry Park adalah bibit impor yang berasal dari California, USA. Sistem budidaya yang diterapkan adalah hidroponik yaitu penanaman tanaman tanpa menggunakan media tanah. Menurut Jones (2005) hidroponik adalah ilmu tumbuh atau produksi tanaman dalam larutan yang

11

mengandung nutrisi tetapi bukan tanah. Media tanam di Vin’s Berry Park adalah arang sekam.

Varietas stoberi yang ditanam adalah varietas Earlibrite dan Festival. Varietas stroberi Earlibrite rata-rata berbentuk globose conic dan short wedge, sedangkan varietas stroberi Festival berbentuk conic dan long conic. Kedua varietas ini ditanam di dalam empat greenhouse. Tanaman stroberi di greenhouse A dan C masing-masing berjumlah 1 900 polybag, tanaman stroberi di greenhouse B berjumlah 2 000 polybag, sedangkan tanaman stroberi di greenhouse D berjumlah 1 600 polybag. Total tanaman stroberi dari semua greenhouse sebanyak 7 400 polybag. Produksi buah yang dihasilkan di Vin’s Berry Park pada bulan Mei 2009 sampai Mei 2010 disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Data Produksi Buah Stroberi Periode Mei 2009 sampai Mei 2010 di Vin's Berry Park

Bulan MB MK Kecil Apkir Jumlah

kg % kg % kg % kg % ...2009... Mei 1.0 1.1 21.0 23.1 14.5 15.9 54.6 59.9 91.1 Juni 2.0 2.1 44.0 45.2 24.0 24.6 27.4 28.1 97.4 Juli 6.0 2.9 47.5 22.9 42.0 20.3 111.7 53.9 207.4 Agst 4.5 2.4 71.5 38.3 43.5 23.3 67.3 36.0 186.8 Sep - - 28.5 30.8 19.0 20.5 45.1 48.7 92.6 Okt - - 11.5 55.3 4.0 19.2 5.30 25.5 20.8 Nov - - 20.0 77.8 4.0 15.6 1.70 6.6 25.7 Des - - 26.5 59.2 17.0 38.0 1.25 2.8 44.8 ...2010... Jan - - 8.5 43.5 9.0 46.2 2.0 10.3 67.4 Feb - - 10.5 35.0 18.0 60.0 1.5 5.0 84.5 Mar - - 5.0 42.4 5.0 42.4 1.8 15.3 64.4 Apr - - 3.5 28.0 7.5 60.0 1.5 12.0 81.0 Mei - - 3.5 31.8 5.5 50.0 2.0 18.2 75.7

Keterangan : MB (Medium Besar) = 20 - 23 g/buah; MK (Medium Kecil) = 12 – 19 g/buah; Kecil = 9 – 11 g/buah; Apkir = < 5 g/buah

Penanaman ulang tanaman stroberi merupakan kegiatan pemeliharaan tanaman dengan tujuan agar produksi buah lebih baik. Penanaman ulang di Vin’s Berry Park dikenal dengan istilah pembengkelan. Tanaman stroberi yang ditanam di empat greenhouse merupakan hasil penanaman ulang. Penanaman ulang

12

dilakukan secara bertahap. Tahap pertama dilakukan pada bulan Agustus 2009 di

greenhouse A dan C, tahap kedua dilakukan pada bulan November 2009 di

greenhouse B, dan tahap ketiga dilakukan pada pertengahan bulan Februari 2010

di greenhouse D.

Struktur Organisasi Vin’s Berry Park

Struktur organisasi di Vin’s berry Park masih bersifat sederhana. Vin’s Berry Park dipimpin oleh ketua perusahaan yang membawahi dua unit kerja yaitu yaitu bagian penjualan dan bagian budidaya tanaman (Gambar 1). Masing-masing unit kerja memiliki seorang koordinator yang dibantu oleh tenaga kerja lainnya. Pembagian kerja pada tiap unit kerja menggambarkan tugas dan kewajiban yang harus dijalankan baik untuk ketua perusahaan maupun karyawan perusahaan.

Gambar 1. Struktur Organisasi Vin’s Berry Park

Sarana dan Prasarana Budidaya Stroberi

Vin’s Berry Park dalam menjalankan kegiatan usahanya didukung oleh beberapa faktor diantaranya sarana produksi, administrasi, pemasaran, serta transportasi. Sarana produksi yang digunakan dalam kegiatan budidaya tanaman stroberi adalah empat greenhouse yang terbuat dari kerangka bambu yang memiliki ukuran panjang 20 m, lebar 12.20 m, tinggi bangunan 4.5 m. Seluruh greenhouse dinaungi oleh plastik ultraviolet dan disekelilingnya dipasang polinet. Setiap greenhouse di Vin’s Berry Park dilengkapi dengan lima buah rak tanaman

Pemimpin

Sekretaris/Bendahara

Bidang Budidaya Bidang Penjualan

13

bertingkat tiga (Lampiran 3). Menurut Jones (2005) greenhouse adalah bangunan yang bahan utamanya terbuat dari kaca dengan suhu dan kelembaban yang dapat diatur untuk budidaya tanaman di luar musim tanamnya.

Rak tanaman di Vin’s Berry Park bertingkat tiga berbentuk trapesium (Gambar 2). Panjang rak tanaman 18 m, tinggi rak 1.3 m, tinggi rak pertama dari tanah adalah 60 cm, rak pertama ke rak kedua 40 cm, dan rak kedua ke rak ketiga 30 cm. Lebar rak pertama 40 cm untuk dua baris tanaman, rak kedua dan ketiga 20 cm untuk satu baris tanaman. Lebar polybag yang digunakan 15 cm. Jarak antara rak tanaman yang satu dengan yang lainnya adalah 1 m untuk memudahkan dalam kegiatan perawatan. Rak tanaman dilengkapi dengan pipa dan selang irigasi tetes. Prasarana yang dimiliki oleh Vin’s Berry Park adalah jalan untuk akses berkeliling kebun wisata stroberi.

Gambar 2. Rak Bertingkat Tiga di Vin’s Bery Park

Air yang digunakan untuk menunjang kegiatan budidaya stroberi berasal dari air Gunung Burangrang. Air yang dialirkan ke Vin’s Berry Park kemudian ditampung dalam kolam penampungan utama dan tangki penampung air. Air untuk budidaya stroberi disalurkan melalui pipa-pipa irigasi ke dalam greenhouse dengan didorong menggunakan bantuan pompa irigasi untuk menambah tekanan. Listrik yang digunakan untuk menunjang semua aktivitas berasal dari PLN.

14

Pengelolaan Tenaga Kerja Vin’s Berry Park

Tenaga kerja yang bekerja di Vin’s Berry Park merupakan penduduk yang berada di sekitar Desa Jambudipa. Jumlah tenaga kerja Vin’s Berry Park tahun 2010 sebanyak 16 orang yang terdiri dari sembilan orang karyawan pria dan tujuh orang karyawan wanita (Tabel 2). Karyawan merupakan lulusan SD dan SMA. Tenaga kerja pria memiliki tanggung jawab di bagian budidaya tanaman, sedangkan tenaga kerja wanita terbagi menjadi dua bagian yaitu tiga orang di bagian budidaya tanaman dan tiga orang di bagian penjualan.

Tenaga kerja yang bergerak dalam budidaya tanaman stroberi berjumlah dua orang terdiri dari satu orang tenaga kerja pria yang bertugas sebagai koordinator lapangan dan satu orang tenaga kerja wanita yang bertugas membantu koordinator dalam melaksanakan kegiatan budidaya di lapang. Pembagian kerja dalam budidaya tanaman stroberi berlaku untuk karyawan pria dan wanita pada saat di lapangan. Pekerjaan tenaga kerja pria meliputi : penyiraman, pemupukan, pengendalian penyakit, panen, pewiwilan, dan penyemprotan pestisida. Pekerjaan tenaga kerja wanita meliputi : penyiraman, pemupukan, pengisian polybag menggunakan arang sekam, panen, pewiwilan, dan pemeliharaan lingkungan greenhouse.

Tabel 2. Jumlah Karyawan Vin’s Berry Park Berdasarkan Pendidikan dan Jabatan

No Jabatan Pendidikan Jumlah (orang)

1 Ketua S2 1

2 Sekretaris/ Bendahara S2 1

3 Staf Penjualan SMU 3

4 Staf Kebun SD 11

Jumlah 16

Sumber : Vin’s Berry Park, 2010

Hari kerja di Vin’s Berry Park yaitu enam hari kerja efektif. Jam kerja dimulai dari pukul 08.00 - 16.00 WIB dengan waktu istirahat sebanyak satu kali yaitu pukul 12.00 - 13.00 WIB. Pada hari Jum’at, karyawan bekerja mulai pukul 07.00 - 11.00 WIB dengan satu kali istirahat yaitu pukul 11.00 - 12.00 WIB. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi karyawan muslim yang akan

15

melaksanakan salat Jum’at. Karyawan bekerja kembali pukul 13.00 - 16.00 WIB. Karyawan wanita yang bekerja setengah hari hanya bekerja sampai pukul 12.00 WIB. Penentuan hari libur ditentukan secara bergilir. Karyawan tidak mendapat libur jika kunjungan wisata ke Vin’s Berry Park sangat padat.

Sistem gaji yang diterapkan sesuai dengan daftar hadir harian karyawan dan pembayarannya dilakukan setiap hari Minggu. Rata-rata karyawan pria menerima upah Rp. 25 000,00/hari dan karyawan wanita sebesar Rp. 17 500,00/hari. Karyawan yang hanya bekerja setengah hari mendapatkan upah sebesar Rp. 15 000,00/hari. Pemberian upah antara karyawan pria dan wanita berbeda tergantung dari jenis pekerjaan, keterampilan, lamanya pekerjaan dan prestasi kerja masing-masing karyawan. Fasilitas yang diberikan perusahaan kepada karyawan berupa mess karyawan, tunjangan hari raya (THR), dan tunjangan kesehatan (obat-obatan) yang termasuk dalam perjanjian kerja.

Vin’s Berry Park sebagai kebun produksi stroberi memiliki struktur organisasi yang belum bersifat tetap tetapi sudah dapat dikatakan cukup baik. Hal ini terlihat dari pemecahan masalah yang dilakukan dengan cara berdiskusi secara kekeluargaan bersama para karyawan. Peningkatan keterampilan karyawan perlu mendapat perhatian dari ketua perusahaan. Mengadakan pelatihan dan pengembangan edukasi secara berkala terhadap karyawan perlu dilakukan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan, sehingga karyawan mengerti tugas yang harus dilaksanakan. Karyawan yang sudah mengerti dan memahami suatu pekerjaan sebaiknya dikhususkan pada pekerjaan tersebut, sehingga pekerjaan menjadi lancar. Adanya cara seperti ini diharapkan pengelolaan perusahaan lebih terkoordinasi dan efisiensi tenaga kerja dapat ditingkatkan.

16

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan penulis meliputi : penyiraman, pemupukan, pemangkasan, pembersihan gulma, penanaman ulang dan penggantian media tanam, pengendalian hama penyakit, panen, dan pasca panen. Prestasi kerja penulis, karyawan, dan standar prestasi kerja per HOK ( Tabel 3).

Tabel 3. Prestasi Kerja Penulis dan Karyawan per HOK

Kegiatan Prestasi Karyawan Volume Kerja Prestasi Kerja Volume Kerja Prestasi Kerja Pemeliharaan a. Pewiwilan 110- 15.71-- 120- 17.14-- b. Penyiangan Gulma 0.50* 0.07** 1.50* 0.21** Panen 2.50+ 0.36++ 2.50+ 0.35++ Pasca Panen a. Sortasi 1.50+ 0.21++ 1.50+ 0.21++ b. Pengemasan 1.00+ 0.14++ 1.50+ 0.21++ Penanaman Ulang a. Pengisian Media 48- 6.85-- 70- 10-- b. Penanaman 52- 7.42-- 70- 10--

Sumber : Data Pengamatan di Lapangan, 2010

Keterangan : HOK : Hari Orang Kerja = 7 jam

- : polybag/HOK; -- : polybag /jam

* : rak/HOK ; ** : rak/jam

+ : kg/HOK ; ++ : kg/jam

Penyiraman

Penyiraman tanaman stroberi dilakukan secara rutin dengan menggunakan sistem irigasi tetes (drip irrigation). Penggunaan sistem irigasi tetes lebih menguntungkan karena air yang digunakan lebih efisien. Air yang digunakan saat penyiraman tidak mengenai buah stroberi yang bisa menyebabkan buah menjadi busuk. Menurut Gunawan (1996) jumlah air yang dibutuhkan sekitar 5 - 6 l/m2. Air diberikan berupa tetesan-tetesan di sekitar daerah akar 2 - 3 kali sehari tergantung pada keadaan.

Penyiraman dilakukan pada pagi hari mulai pukul 07.00 - 09.00 WIB atau siang hari pada pukul 13.00 - 15.00 WIB. Waktu yang dibutuhkan untuk

17

penyiraman sekitar 20 menit/1 000 l air. Selama berlangsungnya kegiatan magang, air yang diberikan untuk setiap greenhouse tidak tergantung dari ukuran yang seharusnya, jika air sudah mulai keluar dari polybag dan media tanam sudah terlihat lembab maka kegiatan penyiraman dihentikan. Penyiraman pada musim hujan tetap dilakukan untuk menjaga agar media tanam tidak kering dan padat. Menurut Lingga (2009) frekuensi irigasi tergantung dari permukaan media, tahap pertumbuhan tanaman, dan faktor iklim.

Penyiraman juga dilakukan pada seluruh bagian tanaman agar tanaman segar, tidak tampak layu, hama yang menempel di tanaman menjadi hilang. Penyiraman dilakukan secara manual dengan menggunakan selang yang langsung dihubungkan dengan pompa air. Air yang digunakan berasal dari kolam penampungan. Kualitas air menentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kolam penampungan air yang ada di Vin’s Berry Park tidak memiliki penutup. Hal ini mendukung berkembang biaknya jamur atau bakteri dalam kolam penampungan air.

Pemupukan

Pemupukan merupakan kegiatan pemeliharaan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi yang dihasilkan. Pemberian nutrisi yang tepat pada tanaman akan memberikan tambahan nutrisi, sehingga tanaman akan tumbuh optimal, berbuah lebat, kualitas buah baik, dan produksi buah bisa kontinyu. Kebutuhan nutrisi tanaman pada sistem hidroponik di Vin’s Berry Park dilakukan dengan irigasi tetes. Aspek teknis pemupukan akan dibahas sendiri pada bab berikutnya.

Pemangkasan

Pemangkasan atau biasa disebut dengan pewiwilan dilakukan dengan cara membuang daun-daun yang sudah tua, mati, dan terkena hama penyakit. Daun yang terserang penyakit harus segera diwiwil karena bisa menularkan penyakit ke daun-daun lain yang masih sehat, sehingga pertumbuhan tanaman dapat terganggu. Setiap tanaman stroberi disisakan 3 - 4 daun. Kegiatan pewiwilan

18

dilakukan setiap dua minggu, sehingga tanaman bisa tumbuh dengan baik. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pewiwilan tanaman stroberi untuk satu

greenhouse adalah empat hari dengan asumsi dikerjakan oleh satu orang

karyawan. Tanaman yang belum diwiwil dan sudah diwiwil dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Pemeliharaan Tanaman; (a) Tanaman Sebelum Pewiwilan, (b) Tanaman Sesudah Pewiwilan

Pembersihan Gulma

Pembersihan gulma di sela-sela tanaman dalam polybag dilakukan secara intensif. Media tanam dalam polybag yang di sekelilingnya ditumbuhi oleh gulma akan berdampak pada persaingan dalam penyerapan nutrisi yang dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang optimal. Pembersihan gulma dilakukan secara manual dengan cara mencabut gulma.

Kebersihan lingkungan di dalam greenhouse mempengaruhi pertumbuhan tanaman stroberi. Greenhouse yang ada di Vin’s Berry Park berlantai tanah, sehingga memerlukan pemeliharaan yang intensif agar keberadaan gulma yang ada di dalam lingkungan greenhouse tidak bisa menularkan hama dan penyakit yang akan mengganggu pertumbuhan stroberi. Kegiatan pembersihan gulma dilakukan secara manual dengan menggunakan kored untuk gulma yang berada di bawah rak tanaman. Gulma yang tumbuh antara lain golongan teki, Euphorbia

hirta, Axonopus compressus, dan Ageratum conyzoides. Kegiatan pembersihan

gulma dilakukan setiap bulan atau melihat kondisi yang ada, yaitu saat gulma

19

yang tumbuh terlihat banyak. Kegiatan pembersihan gulma di bawah rak tanaman jika dilakukan oleh satu orang karyawan membutuhkan waktu sekitar 3 - 4 hari setiap greenhouse dengan jumlah tanaman 1 600 polybag.

Penanaman Ulang dan Penggantian Media Tanam

Salah satu kegiatan pemeliharaan tanaman yang dilakukan oleh Vin’s Berry Park adalah penanaman ulang. Penanaman ulang di Vin’s Berry Park dikenal dengan istilah pembengkelan yaitu kegiatan peremajaan tanaman dengan cara memotong crown tanaman sampai crown yang tersisa panjangnya sekitar 1.5 cm. Tanaman yang sudah dipotong crownnya kemudian dipotong akarnya, sehingga panjang akar yang tersisa sekitar 10 - 12 cm. Daun tanaman stroberi dibuang dan disisakan 3 – 4 buah untuk mengurangi penguapan. Pembuatan lubang tanam dilakukan sebelum penanaman sesuai dengan panjang akar.

Penanaman stroberi dilakukan dengan cara meletakkan tanaman, sehingga

crown tanaman tepat berada pada tengah-tengah polybag yang sudah berisi media

tanam. Crown yang ditanam terlalu dalam maka akar tanaman akan busuk tetapi jika terlalu dangkal crown dan bagian atas akar akan kering. Pembuangan akar pada tanaman yang akan diremajakan, dapat meningkatkan keberhasilan hidup tanaman. Kegiatan peremajaan bisa meningkatkan produksi buah pada saat awal panen karena tanaman bisa berproduksi seperti halnya tanaman baru.

Pemeliharaan tanaman dilakukan saat bunga dan buah pertama muncul yaitu sekitar umur satu bulan, hal ini bertujuan agar nutrisi terkonsentrasi untuk pertumbuhan tanaman. Tanaman baru bisa berbuah setelah berumur empat bulan dan umur lima bulan tanaman sudah mulai bisa dipanen. Kegiatan penanaman ulang harus dilakukan dengan hati-hati. Cara penanaman ulang yang salah akan menyebabkan tanaman menjadi layu dan akhirnya mati. Kegiatan penanaman ulang jika dilakukan oleh satu orang karyawan membutuhkan waktu sekitar dua minggu setiap greenhouse dengan jumlah tanaman 1 600 – 2 000 polybag.

Penggantian media tanam dilakukan jika media sudah rusak yaitu sudah ada lapisan lumut pada bagian atas dan media tanam sudah memadat (Gambar 4). Rusaknya media disebabkan oleh serapan nutrisi oleh tanaman tidak berlangsung

20

cepat, sehingga komposisi nutrisi yang belum terserap tanaman tertinggal dalam media yang akhirnya media menjadi padat. Pemberian nutrisi yang teratur menyebabkan pH media menjadi tidak netral, sehingga media tanam harus diganti untuk mendukung pertumbuhan tanaman.

Gambar 4. Media Tanam Stroberi; (a) Media Tanam yang Ditumbuhi Lumut, (b) Media Tanam yang Sudah Rusak

Penambahan media tanam dilakukan terhadap media yang sudah terlihat memadat dan berkurang. Kegiatan ini dilakukan secara rutin atau melihat kondisi media tanam. Tahap awal kegiatan ini adalah menggemburkan media tanam yang sudah mulai memadat kemudian media tanam yang baru ditambahkan. Hal ini bertujuan agar campuran media dapat berfungsi dengan baik sebagai penambah nutrisi bagi tanaman.

Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman

Penggunaan sistem hidroponik dalam budidaya stroberi memberikan nilai lebih karena serangan hama dan penyakit bisa lebih dikontrol. Penyakit berpotensi menyebabkan masalah yang serius pada tanaman stroberi. Gangguan hama dan penyakit dengan intensitas serangan yang tinggi bisa menyebabkan gagal panen. Penggunaan pestisida yang tepat dapat mengendalikan serangan hama dan penyakit. Menurut Strand (1994) penyakit pada tanaman stroberi dapat disebabkan oleh faktor fisik seperti kekurangan nutrisi dan stress lingkungan.

Penyemprotan pestisida menggunakan alat semprot knapsack sprayer. Penyemprotan dilakukan setiap dua minggu pada sore hari. Pestisida yang dibutuhkan untuk satu greenhouse sebanyak 1.5 tangki (1 tangki = 15 liter).

21

Penyemprotan tidak dilaksanakan pada siang hari karena suhu terlalu tinggi, sehingga larutan pestisida akan menguap dan akhirnya penyerapan berlangsung tidak efektif.

Penyakit yang menyerang tanaman stroberi adalah busuk buah yang disebabkan oleh Botrytis cinerea dan jamur karat. Busuk buah ditandai dengan buah yang sudah matang kebasah-basahan dan berwarna coklat muda (Gambar 5). Hama yang menyerang pada tanaman stroberi di Vin’s Berry Park adalah belalang, ulat, tungau, kutu daun, dan siput yang menyebabkan buah yang matang berlubang (Gambar 6). Menurut Kalie (2000) tungau menyerap cairan dari daun bagian bawah, sehingga daun berubah jadi merah tua dan kemudian berguguran. Buah yang terserang warnanya menjadi tidak sempurna dan biasanya gugur menjelang dipanen. Daun stroberi yang terserang tungau berwarna hijau kehitaman kemudian menjadi kering.

Gambar 5. Penyakit Stroberi di Vin’s Berry Park; (a) Busuk Buah, (b) Jamur Karat

Tindakan pengendalian perlu dilakukan untuk menghindari serangan hama dan penyakit. Intensitas serangan yang masih sedikit dapat dikendalikan dengan cara mengambil dan mematikan hama atau membuang tanaman yang terserang. Pengendalian hama dan penyakit dengan penyemprotan pestisida dapat dilakukan jika intensitas serangan sudah mulai meningkat. Penyemprotan pestisida harus dilakukan hati-hati, karena penggunaan pestisida dapat menimbulkan residu pada buah dan tanaman stroberi. Salah satu alternatif pemecahannya adalah pemeliharaan tanaman di dalam lingkungan greenhouse yang dilakukan rutin.

22

Gambar 6. Hama Stroberi di Vin’s Berry Park; (a) Belalang, (b) Ulat, (c) Siput, (d) Kutu Daun

Tanaman stroberi pada greenhouse A memiliki tingkat intensitas serangan tungau paling parah dibandingkan dengan greenhouse lainnya. Tanaman stroberi pada greenhouse A juga banyak terserang jamur karat. Tanaman stroberi yang terserang jamur karat ditandai dengan batang tanaman berwarna kecoklatan dan daun tanaman terlihat kusam. Tanaman stroberi yang terserang tungau dan jamur karat langsung dibuang. Jumlah tanaman stroberi yang terserang saat kegiatan magang berlangsung hampir 85% dari jumlah populasi tanaman di greenhouse A. Hama dan penyakit serta pestisida yang digunakan di Vin’s Berry Park dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hama dan Penyakit serta Pestisida yang Digunakan di Vin’s Berry Park

Hama dan Penyakit Bahan Aktif Dosis ( per 15 l air)

Hama

1. Ulat Deltametrin 8 - 10 ml

2. Kutu Daun Deltametrin 8 - 10 ml

3. Tungau Piridaten 10 - 15 ml

Penyakit

1. Jamur Karat Fenarimol 10 - 15 ml

Difenokonazol 10 - 15 ml

Sumber : Data Pengamatan di Lapangan, 2010

a b

23

Panen dan Pasca Panen

Kegiatan panen dilakukan pada umur panen yang tepat karena akan berpengaruh terhadap kondisi dan kualitas buah yang dihasilkan. Stroberi berbuah pada umur 5 - 6 bulan setelah tanam. Kegiatan panen dilakukan pada pagi hari karena pada siang hari buah akan cepat lembek atau rusak. Pemanenan stroberi dilakukan saat kulit buah sudah didominasi warna merah, hijau kemerahan, hingga kuning kemerahan. Pemanenan buah dilakukan dengan cara memetik buah stroberi bersama kelopak dan tangkainya menggunakan tangan atau gunting. Buah stroberi yang sudah dipanen ditampung dalam baki plastik yang terdiri dari satu lapis buah agar tidak terjadi gesekan yang menyebabkan buah menjadi busuk.

Kegiatan pasca panen yang dilakukan di Vin’s Berry Park meliputi :

Dokumen terkait