• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Customer Relationship Management CRM Untuk Promosi dan Penentuan Produk Di CV Southerntrack Clothing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Customer Relationship Management CRM Untuk Promosi dan Penentuan Produk Di CV Southerntrack Clothing"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Bima Pamungkas Nama Panggilan : Bima

Tempat Lahir : Payakumbuh Tanggal Lahir : 04 Juli 1994 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Mahasiswa

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Tiban Indah Blok Q No. 60, RT 04 RW 03, Kel. Tiban Indah, Kec. Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau 29426

Telepon : +62 85356097711

Email : bimspamungkas@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

1. SD Negeri 002 Sekupang, Batam (2006) 2. SMP Negeri 20 Batam (2009)

3. SMA Negeri 4 Batam (2012)

(5)

CV SOUTHERNTRACK CLOTHING

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

BIMA PAMUNGKAS

10112742

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(6)

iii Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, ilmu, petunjuk, pertolongan, serta kemudahan yang dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “PENERAPAN

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) UNTUK PROMOSI DAN

PENENTUAN PRODUK DI CV SOUTHERNTRACK CLOTHING” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi serta memperoleh gelar Sarjana Komputer Strata Satu Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari dalam penyusunan tugas akhir ini masih banyak kekurangan yang dimiliki dan masih jauh dari kata sempurna. Namun penulis berharap tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis maupun bagi pembaca.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Allah SWT atas segala pertolongan, petunjuk, ilmu, dan kemudahan yang diberikan selama pengerjaan tugas akhir ini.

2. Kedua orang tua yang penulis cintai dan sayangi, yaitu Ayahanda Muhajirin dan Ibunda Lasmina. Dan juga kepada kakak-kakak penulis Kak Ririt, Kak Arie, dan Kak Ririn yang selalu memberikan doa, semangat, dan dukungan moril serta materil.

3. Ibu Utami Dewi Widianti, S.Kom., M.Kom. selaku pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis selama proses pengerjaan tugas akhir ini.

4. Bapak Hanhan Maulana, S.Kom., M.Kom. selaku reviewer sekaligus penguji 1 yang juga mengarahkan penulis dalam pengerjaan tugas akhir ini.

(7)

iv

8. Bapak Feri Irawan, S.Sos. selaku Manager Southerntrack yang telah bersedia kepada penulis untuk melakukan penelitian di perusahaan beliau.

9. Rekan-rekan seperjuangan tugas akhir semester genap 2015-2016.

10. Sahabat terbaik penulis Ajeung dan Yuli yang selalu menyemangati walaupun jarak kita bertiga berjauhan, yaitu Bandung, Malang, Batam. 11. Wiwik Widia dan Ina Nuryanti selaku teman satu kelas dari awal semester

hingga sekarang yang telah memberikan bantuan dan semangat kepada penulis.

12. Anto, Widi, Yansi, Mirna, Yennita, Arif, yang juga selalu memberikan semangat kepada penulis.

13. Teman-teman HMIF UNIKOM Periode Kepengurusan 2014-2015 khususnya Melly, Ilham, Fahrian, Rama, Dodi, Fajri, Mia, Wahyu, yang juga telah memberikan penulis motivasi dan semangat dalam pengerjaan tugas akhir ini. 14. Teman-teman kelas IF-17 angkatan 2012.

15. Pihak-pihak lain yang juga banyak membantu untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semuanya. Saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan senang hati. Akhir kata, pada Allah SWT penulis serahkan segalanya mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi penulis maupun pihak yang membutuhkan.

Bandung, Agustus 2016

(8)

v

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan... 2

1.4. Batasan Masalah ... 3

1.5. Metodologi Penelitian ... 3

1.6. Sistematika Penulisan ... 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1. Tinjauan Perusahaan ... 10

2.1.1. Sejarah Southerntrack ... 10

2.1.2. Visi dan Misi ... 10

2.1.3. Logo Southerntrack ... 11

2.2. Struktur Organisasi Southerntrack ... 11

2.2.1. Deskripsi Tugas ... 12

2.3. Landasan Teori... 13

2.3.1. Sistem Informasi ... 13

2.3.2. Customer Relationship Management ... 14

2.3.2.1. Jenis dan Tingkatan CRM ... 15

2.3.2.2. Tahapan Dalam CRM ... 17

2.3.3. Orientasi Perusahaan Ke Arah Pasar ... 18

2.3.3.1. Konsep Produk ... 18

2.3.4. Promosi yang Berorientasi Konsumen... 19

(9)

vi

2.3.5. Segmentasi Pasar Konsumen ... 22

2.3.6. Internet ... 23

2.3.7. PHP ... 24

2.3.8. MySQL ... 25

2.3.9. Basis Data ... 27

2.3.10. Sistem Basis Data ... 28

2.3.11. Pemodelan Data ... 29

2.3.12. Diagram Alir ... 30

2.3.13. Analisis Sistem... 30

2.3.14. Desain ... 32

2.3.15. Produk ... 33

2.3.16. Atribut Produk dan Jasa ... 33

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 35

3.1. Analisis Sistem... 35

3.1.1. Analisis Masalah ... 35

3.1.2. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 35

3.1.2.1. Prosedur Pembelian Barang ... 35

3.1.2.2. Prosedur Promosi Barang Melalui Sosial Media ... 37

3.1.2.3. Prosedur Pembuatan Desain ... 38

3.1.3. Analisis Aturan Bisnis ... 38

3.1.4. Analisis Promosi ... 39

3.1.4.1. Analisis Promosi dengan Imbalan Konsumen Langsung ... 39

3.1.4.2. Analisis Promosi dengan Imbalan Konsumen Tertunda ... 40

3.1.5. Analisis CRM... 41

3.1.6. Analisis Segmentasi Pasar Geodemografis ... 42

3.1.6.1. Analisis Segmentasi Pasar Geografis... 42

3.1.6.2. Analisis Segmentasi Pasar Demografis ... 43

3.1.7. Menentukan Produk Sesuai Atribut Produk ... 44

3.1.8. Analisis Kuesioner Pelanggan ... 44

3.1.8.1. Pertanyaan Kuesioner Pelanggan ... 45

3.1.8.2. Hasil Kuesioner ... 47

(10)

vii

3.1.9.2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 54

3.1.9.3. Analisis Pengguna ... 55

3.1.9.4. Analisis Basis Data ... 57

3.1.10. Analisis Kebutuhan Fungsional ... 59

3.1.10.1.Diagram Konteks ... 59

3.1.10.2.Data Flow Diagram ... 60

3.1.10.3.DFD Level 1 ... 60

3.1.10.4.Spesifikasi Proses... 66

3.1.10.5.Kamus Data ... 75

3.2. Perancangan Sistem ... 79

3.2.1. Perancangan Basis Data ... 79

3.2.2. Skema Relasi ... 79

3.2.3. Struktur Tabel ... 80

3.2.4. Perancangan Struktur Menu ... 84

3.2.4.1. Struktur Menu Admin ... 84

3.2.4.2. Struktur Menu Manager ... 85

3.2.4.3. Struktur Menu Pelanggan ... 85

3.2.5. Perancangan Antarmuka ... 86

3.2.5.1. Perancangan Antarmuka Login... 86

3.2.5.2. Perancangan Antarmuka Lupa Password... 87

3.2.5.3. Perancangan Antarmuka Admin ... 88

3.2.5.4. Perancangan Antarmuka Manager ... 96

3.2.5.5. Perancangan Antarmuka Pelanggan ... 101

3.2.6. Perancangan Pesan ... 105

3.2.7. Perancangan Jaringan Semantik ... 105

3.2.8. Perancangan Prosedural ... 107

3.2.8.1. Prosedural Login ... 107

3.2.8.2. Prosedural Tambah Data ... 108

3.2.8.3. Prosedural Edit Data ... 109

3.2.8.4. Prosedural Hapus Data ... 110

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 112

(11)

viii

4.1.3. Implementasi Basis Data... 113

4.1.4. Implementasi Antarmuka ... 116

4.2. Pengujian Sistem ... 118

4.2.1. Skenario Pengujian Black Box ... 118

4.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian... 119

4.2.3. Kesimpulan Pengujian Black Box ... 124

4.2.4. Pengujian Beta ... 124

4.2.5. Skenario Pengujian Beta ... 125

4.2.6. Kesimpulan Pengujian Beta ... 126

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 127

5.1. Kesimpulan ... 127

5.2. Saran ... 127

(12)

128

[1] J. Dyche, The CRM Handbook: A Business Guide to Customer Relationship Management, Addison-Wesley, 2002.

[2] A. Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, 1 penyunt., Yogyakarta: ANDI, 2003.

[3] P. R. Kurnia, A. Permas dan M. S. Rusli, NEW CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT untuk Memenangkan Persaingan, Jakarta: PPM, 2012.

[4] D. H. N. H. Abdurrahman, S.E., Ak., M.M., Manajemen Strategi Pemasaran, 1 penyunt., Bandung: CV Pustaka Setia, 2015.

[5] P. Kotler, G. Armstrong, L. Brown dan S. Adam, Marketing, 7th penyunt., Australia: Pearson Education Australia/Prentice Hall, 2006.

[6] R. W. Rosari, PHP dan MySQL untuk pemula, Yogyakarta: ANDI, 2008.

[7] S. Arif Basofi, Konsep Database, Surabaya: ITS, 2007.

[8] P. Kotler, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Pearson Education Asia Pte. Ltd. dan PT Prenhallindo, 2002.

[9] T. A. Shimp, PERIKLANAN PROMOSI: Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, 5 penyunt., Jakarta: Erlangga, 2004.

(13)

1 1.1. Latar Belakang

Southerntrack merupakan suatu usaha yang bergerak dibidang clothing. Hingga saat ini, Southerntrack adalah salah satu brand clothing yang cukup di perhitungkan di daerah Bandung. Tidak hanya brand Southerntrack saja, Southerntrack juga mempunyai beberapa brand seperti Hotpipe dan Peerymaker. Saat ini, Southerntrack tidak hanya menjual barangnya di tempatnya sendiri, tetapi juga mendistribusikannya ke beberapa distro yang ada di kota Bandung. Dalam pemanfaatan Sistem Informasi, Southerntrack sudah menggunakan sebuah aplikasi untuk mengolah data barang yang dimiliki dan data transaksi yang digunakan sebagai laporan kepada pihak Manager oleh bagian Admin.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Feri Irawan sebagai manager dan selaku pemilik Southerntrack, dalam hubungannya dengan customer Southerntrack masih sulit untuk mempertahankan konsumen yang membeli dikarenakan pangsa pasar saat ini yang cukup bersaing. Bukan hanya itu, untuk produk sendiri pelanggan masih banyak memberikan kritik terkait desainnya dan pelanggan pun terkadang mengeluh dikarenakan jarang adanya desain yang sesuai dengan keinginan pelanggannya dan desain Southerntrack itu sendiri masih mengikuti pasar yang ada di Jawa Timur yang mengakibatkan kurangnya minat pelanggan yang ada di daerah lain termasuk Bandung. Dan juga untuk media promosinya sendiri masih kurang yang mengakibatkan pelanggan hanya membeli sesekali bahkan sampai tidak membeli kembali. Permasalahan ini disebabkan belum adanya layanan promosi dan layanan penentuan produk sesuai minat pasar yang memudahkan pelanggan terhubung dengan perusahaan. Berdasarkan pernyataan di atas, permasalahan yang dihadapi oleh Southerntrack yaitu mengenai manajemen dan hubungan pelanggan dalam permasalahan promosi dan penentuan produk, yang dapat mengakibatkan mengurangnya minat pelanggan di Southerntrack sehingga berpengaruh pada penjualan dari usaha tersebut.

(14)

benar yang digunakan untuk memotivasi pelanggan yang berharga untuk tetap setia membeli lagi [1]. Sebuah perusahaan harus memiliki strategi promosi dan produk untuk mempertahankan posisinya dikarenakan pangsa pasar saat ini yang cukup bersaing ketat. Oleh karena itu perlu adanya manajemen dan pengontrolan hubungan antara pelanggan dengan perusahaan yang salah satunya adalah

Customer Relationship Management.

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan diatas maka dibutuhkan sebuah Sistem Informasi Customer Relationship Management di Southerntrack berbasis web agar memudahkan pelanggan dalam mengakses sistem. Adapun jenis CRM yang dibangun adalah Strategis. Dengan adanya sistem ini, diharapkan dapat membantu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh Southerntrack.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang terjadi di Southerntrack yaitu bagaimana membangun sistem yang dapat menarik dan mempertahankan pelanggan khususnya pelanggan yang sering membeli produk perusahaan tersebut.

1.3. Maksud dan Tujuan

Berdasarkan penelitian yang dibahas, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini yaitu menerapkan sebuah Sistem Informasi Customer Relationship Management

Untuk Promosi dan Penentuan Produk di Southerntrack Clothing. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Membantu manager dalam mempertahankan pelanggan dengan memberikan promosi-promosi yang menarik agar mendorong pembelian ulang.

(15)

1.4. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam membangun Sistem Informasi Customer Relationship Management ini sehingga ruang lingkup permasalahan menjadi jelas dan terarah. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem informasi Customer Relationship Management yang akan dibuat berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Database yang digunakan menggunakan MySQL.

2. Model analisis yang digunakan dalam pembangunan sistem ini adalah analisis terstruktur yang meliputi ERD (Entity Relationship Diagram) dan DFD (Data Flow Diagram).

3. Jenis CRM yang akan dibangun menggunakan pendekatan CRM Strategis. 4. Metode promosi yang digunakan yaitu metode promosi penjualan

berorientasi konsumen, sedangkan metode produk yang digunakan yaitu metode segmentasi pasar geodemografis (geografis dan demografis).

1.5. Metodologi Penelitian

(16)

Gambar 1.1 Metodologi penelitian Pembangunan Sistem Informasi Customer Relationship Management

Adapun keterangan dan langkah-langkah yang tergambar pada gambar 1.1 sebagai berikut:

1. Pengumpulan data

(17)

2. Perumusan masalah

Pada tahap kedua, perumusan masalah yang dimaksud adalah melakukan identifikasi permasalahan dan meneliti permasalahan yang terjadi di Southerntrack.

3. Perumusan maksud dan tujuan penelitian

Pada tahap ketiga, peneliti melakukan perumusan maksud dan tujuan penelitian sesuai dengan hasil rumusan masalah. Tujuan ini dijadikan sebagai acuan dalam penelitian yang dilakukan.

4. Pengumpulan data yang berkaitan dengan masalah

Pada tahap keempat, pengumpulan data yang berkaitan dengan masalah dilakukan secara langsung dengan mengunjungi Southerntrack yang meliputi:

a. Wawancara

Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan tanya jawab secara langsung kepada owner perusahaan CV Southerntrack. b. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap promosi & produk di Southerntrack.

5. Pengumpulan dan pengkajian teori-teori yang berhubungan dengan masalah

Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan teori-teori yang berhubungan dengan masalah Customer Relationship Management yang dibahas dalam penelitian. Teori ini yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan dalam penelitian.

6. Analisis sistem Customer Relationship Management

Pada tahap keenam, dilakukan analisis sistem Customer Relationship Management dimana pada tahap ini meliputi beberapa hal sebagai berikut:

a. Analisis masalah

(18)

b. Analisis sistem yang sedang berjalan

Analisis yang dimaksud merupakan proses analisis yang berhubungan dengan pelanggan Southerntrack. Prosedur tersebut seperti prosedur pembelian barang, prosedur promosi barang melalui sosial media, prosedur pembuatan desain produk.

c. Analisis aturan bisnis

Analisis aturan bisnis yang dimaksud merupakan aturan bisnis yang sedang berjalan di Southerntrack.

d. Analisis kebutuhan non fungsional

Pada tahap ini, terbagi menjadi beberapa analisis yaitu: 1) Analisis kebutuhan perangkat keras

Pada tahapan ini, peneliti menganalisis kebutuhan perangkat keras terhadap sistem informasi CRM di Southerntrack, apakah sudah memenuhi kebutuhan minimal perangkat keras atau belum, serta memberikan rekomendasi kebutuhan perangkat keras.

2) Analisis kebutuhan perangkat lunak

Pada tahapan ini, peneliti menganalisis kebutuhan perangkat lunak terhadap sistem informasi CRM di Southerntrack, apakah sudah memenuhi kebutuhan minimal perangkat lunak atau belum, serta memberikan rekomendasi kebutuhan perangkat lunak.

3) Analisis user

Pada tahapan ini, peneliti menganalisis user yang berperan dalam penggunaan sistem informasi CRM.

4) Basis data

Pada tahapan ini, peneliti akan menganalisis kebutuhan basis data dari Sistem Informasi Customer Relationship Management

(19)

e. Analisis kebutuhan fungsional

Pada tahapan ini, peneliti akan merancang sistem informasi yang akan dibangun, antara lain:

1) Diagram konteks

Pada tahap ini, peneliti akan menganalisis proses yang terjadi secara umum berupa aliran informasi dari user ke Sistem Informasi Customer Relationship Management yang akan dibangun.

2) Data Flow Diagram (DFD)

Pada tahap ini, peneliti akan menganalisis proses yang akan terjadi secara khusus berupa aliran informasi antara user, sistem informasi Customer Relationship Management, dan database. 3) Spesifikasi proses

Tahap ini, peneliti akan menganalisis spesifikasi setiap proses dari DFD dalam bentuk tabel.

4) Kamus data

Tahap ini, peneliti akan menganalisis setiap tabel beserta spesifikasinya dari database dalam bentuk tabel.

7. Perancangan sistem Customer Relationship Management yang akan dibangun

Terdapat beberapa tahapan dalam perancangan ini yaitu: a. Skema relasi

Tahap ini, peneliti akan membuat rancangan database dimana setiap tabelnya akan direlasikan.

b. Struktur tabel

Tahap ini, peneliti akan membuat rancangan tabel database yang akan dijelaskan struktur tabelnya.

c. Perancangan struktur menu

(20)

d. Perancangan antarmuka

Tahap ini, peneliti akan membuat antarmuka yang akan ada pada Sistem Informasi CRM lengkap dengan instruksi perintahnya.

e. Perancangan pesan

Tahap ini, berisi tentang tampilan pesan yang akan muncul pada halaman ketika melakukan sebuah aksi.

f. Perancangan jaringan semantik

Tahap ini, peneliti akan membuat jaringan semantik dimana merupakan proses hubungan antarmuka yang ada pada Sistem Informasi CRM. g. Perancangan prosedural

Tahapan ini, peneliti akan membuat rancangan prosedural mengenai prosedur Sistem Informasi CRM yang akan dibangun. Adapun tool

yang digunakan menggunakan flowmap.

8. Implementasi sistem Customer Relationship Management

Implementasi sistem yang telah dirancang dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:

a. Implementasi perangkat lunak b. Implementasi perangkat keras c. Implementasi basis data d. Implementasi antarmuka

9. Pengujian Sistem Customer Relationship Management

Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui keberhasilan sistem yang telah dibangun dan mengetahui bila terdapat kesalahan atau eror dalam sistem tersebut. Terdapat beberapa pengujian, yaitu:

a. Pengujian black box

b. Pengujian beta

10.Penarikan kesimpulan dan saran

(21)

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penulisan tugas akhir yang akan dilakukan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut.

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas uraian mengenai latar belakang masalah yang diambil, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini membahas mengenai tinjauan umum mengenai CV Southerntrack dan pembahasan berbagai konsep dasar mengenai Sistem Informasi Customer Relationship Management dan teori-teori pendukung lainnya yang berkaitan dengan topik pembangunan perangkat lunak.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun aplikasi ini, analisis sistem yang sedang berjalan pada aplikasi ini sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan, selain itu juga terdapat perancangan antarmuka untuk aplikasi yang dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini membahas implementasi dalam bahasa pemrograman yaitu implementasi kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak, implementasi basis data, implementasi antarmuka dan tahap-tahap dalam melakukan pengujian perangkat lunak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(22)

10 2. BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Perusahaan

Tahap tinjauan perusahaan ini merupakan peninjauan terhadap tempat penelitian studi kasus yang dilakukan di Southerntrack.

2.1.1.Sejarah Southerntrack

Southerntrack merupakan perusahaan menengah ke bawah ini dipimpin oleh pengusaha yang berasal dari tanah Minang, Sumatera Barat. Sebelum terbentuk menjadi instansi CV, ia hanya pedagang pakaian biasa yang menjual dagangannya di kota Jakarta. Sekarang, bapak Feri menetap di kota Bandung.

Awal mulanya ia berdagang sejak ia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Selama perjalanannya ia berdagang dan memiliki banyak pengalaman. Akhirnya setelah ia lulus di salah satu universitas di Jakarta dengan gelar S.Sos., ia memutuskan untuk mengembangkan usahanya sendiri dengan membuat satu brand

pakaian miliknya yang ia beri nama “SOUTHERNTRACK”, Southern yang asal katanya diambil dari southeast yang berarti tenggara dan Track yang berarti jalur. Sesuai dengan namanya ia dagangkan barangnya pada awal usahanya di daerah jalur tenggara Indonesia yang tepatnya berada di daerah Jawa Timur. Hampir semua titik daerah yang ada di Jawa Timur pada saat ini, brand ini sudah masuk ke setiap pasar distro.

Brand ini ia patenkan pada tanggal 13 Oktober 2014 di kota Bandung. Semula ia hanya produksi 5-6 lusin per periode. Sampai sekarang usaha yang dirintis bapak Feri tersebut semakin tahun semakin berkembang, dengan pasar yang tak hanya terdapat di Jawa Timur, bahkan seluruh Indonesia. Sempat pula tahun 2014 yang lalu brand tersebut mengikuti pameran di Malaysia.

2.1.2.Visi dan Misi

(23)

1. Visi

Menjadi produk clothing yang berkualitas dan mampu bersaing dengan brand-brand ternama.

2. Misi

a. Mampu membuat bangsa Indonesia mencintai produk-produk dalam negeri.

b. Memberikan kualitas produk yang baik dan berkualitas.

2.1.3.Logo Southerntrack

Berikut merupakan logo dari perusahaan Southerntrack.

Gambar 2.1 Logo Southerntrack

2.2. Struktur Organisasi Southerntrack

(24)

Gambar 2.2 Struktur organisasi Southerntrack

2.2.1.Deskripsi Tugas

Berikut adalah deskripsi tugas dari masing-masing jabatan yang tertera dalam struktur organisasi.

1. Manager

Manager bertugas sebagai pembuatan kebijakan untuk perusahaan dan bertugas untuk membuat sebuah keputusan strategi bisnis apa yang akan diambil oleh perusahaan untuk memecahkan suatu permasalahan atau meningkatkan daya beli. Manager juga memutuskan promosi apa yang tepat untuk perusahaan saat ini dan produk apa yang tepat untuk di buat atau di produksi.

2. Owner

Owner adalah pemilik dari perusahaan. Owner memiliki tugas untuk mengatur utang piutang perusahaan, penentuan distribusi barang, dan banyaknya barang yang diproduksi.

3. Desain

(25)

4. Admin

Admin bertugas untuk menginput semua data tentang keuangan perusahaan seperti data utang piutang, data transaksi penjualan, modal, dan biaya produksi.

5. Komputerisasi

Bagian Komputerisasi bertugas untuk mengelola data pemesanan barang dan stok barang.

6. Kepala Gudang

Kepala Gudang bertugas sebagai penanggung jawab dari semua kegiatan yang ada di perusahaan yang berhubungan dengan bagian gudang. Bagian yang menjadi tanggung jawab Kepala Gudang adalah

Marketing Executive dan Team Packing. 7. Marketing Executive

Marketing Executive memiliki tugas untuk mengelola pemasaran supaya profit perusahaan lebih meningkat. Selain itu Marketing Executive bertugas untuk melakukan pengelolaan tentang pelayanan perusahaan terhadap pelanggan.

8. Team Packing

Team packing memiliki tugas untuk menyiapkan barang-barang yang dipesan dari pelanggan dan melakukan penyortiran barang jika terdapat kerusakan pada barang.

2.3. Landasan Teori

Dalam penelitian Tugas Akhir ini digunakan landasan teori yang berisi teori-teori yang bisa dijadikan dasar dan acuan dalam perancangan Sistem Informasi

Customer Relationship Management di Southerntrack.

2.3.1.Sistem Informasi

(26)

Ada beragam definisi sistem informasi, sebagaimana tercantum pada tabel berikut. Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan [2].

Tabel 2.1 Definisi sistem informasi

Sumber Definisi

Alter (1992) Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur

kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang

diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah

organisasi.

Bodnar dan Hopwood (1993) Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan

perangkat lunak yang dirancang untuk

mentrasformasikan data ke dalam bentuk informasi

yang berguna.

Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990) Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia

yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen

berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk

menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta

menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.

Hall (2001) Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur

formal di mana data dikelompokkan, diproses menjadi

informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.

Turban, McLean, dan Wetherbe

(1999)

Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses,

menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi

untuk tujuan yang spesifik.

Wilkinson (1992) Sistem informasi adalah kerangka kerja yang

mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer)

untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran

(informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

2.3.2.Customer Relationship Management

(27)

sebagai kependekan dari manajemen hubungan pelanggan lebih populer dan banyak dipergunakan.

CRM adalah usaha memanajemeni hubungan perusahaan dengan para pelanggan sehingga perusahaan dapat memahami lebih baik karakter dan kebutuhan pelanggannya dan kemudian membuat program perusahaan sesuai dengan kebutuhan tersebut. Dengan CRM maka kemampuan perusahaan akan bertambah sehingga mampu mengembangkan kegiatan produksi, produk, program layanan yang lebih sesuai bagi pelanggannya dengan cara yang lebih cepat, akurat dan sesuai dengan kebutuhan setiap pelanggan atau kelompok pelanggan [3].

2.3.2.1. Jenis dan Tingkatan CRM

Berikut ini merupakan jenis dan tingkatan dari Customer Relationship Management.

1. CRM Strategis

CRM Strategis adalah usaha perusahaan untuk membangun budaya dan strategi perusahaan yang berorientasi pada pelanggan untuk memenangkan persaingan di pasar. Budaya dan strategi yang di kembangan ini bertujuan memberdayakan perusahaan agar mampu memberikan nilai tambah yang lebih baik bagi pelanggannya dan lebih baik dibandingkan para pesaingnya dengan cara yang lebih efisien.

CRM strategis sangat terkait dengan budaya yang diciptakan di perusahaan dan konsekuensinya terkait juga dengan gaya kepemimpinan. CRM strategis juga sangat berkaitan dengan usaha perusahaan untuk mengembangkan sistem manajemen yang secara formal akan diterapkan dalam perusahaan dengan mitra kerja yang terkait.

2. CRM Analitis

(28)

Semakin lengkap basis data yang tersedia akan semakin kaya analisis yang dapat dilakukan oleh sistem CRM analitis. Data keuangan, sejarah transaksi pelanggan, kegiatan promosi perusahaan, kunjungan tenaga penjual, ketersediaan, permintaan pelanggan merupakan contoh data internal yang dapat dianalisis untuk pengambilan keputusan strategis perusahaan. Data internal ini apabila dilengkapi dengan data eksternal seperti ketersediaan produk di pemasok, kemampuan pengiriman barang yang diminta logistik perusahaan dapat dikombinasikan dengan data internal perusahaan sehingga manajemen dapat melakukan analisis yang lebih lengkap dan akurat serta efisien.

3. CRM Operasional

CRM Operasional adalah otomatisasi dari sistem yang berjalan di perusahaan. Proses penjualan dapat diotomatisasi sehingga setiap tahap dalam proses penjualan tercatat otomatis dalam sistem dan dapat dipantau dengan baik. Sistem otomatisasi penjualan dapat dimulai dari mengidentifikasi calon prospek, mengidentifikasi prospek potensial, kunjungan tenaga penjual, pengiriman proposal, hasil presentasi, proses negosiasi, perjanjian, pemesanan, pengiriman, penagihan dan pembayaran, pelayanan purna jual dan selanjutnya.

SFA atau Sales Force Automation adalah salah satu bentuk otomatisasi di bidang penjualan langsung. Dengan diterapkannya SFA manajemen dapat memantau perkembangan proses penjualan untuk setiap pelanggannya, setiap tenaga penjualnya kemudian menganalisis lamanya proses tersebut serta berapa biaya yang ditimbulkannya. Selanjutnya dapat diketahui tenaga penjual mana yang paling produktif melakukan kegiatan mengidentifikasi calon prospek, mana yang paling baik presentasi keberhasilan penjualannya dibandingkan dengan jumlah prospeknya dan analisis lain yang diperlukan. Penerapan SFA akan mempercepat proses penjualan, mengurangi kegiatan administrasi tenaga penjual yang menghabiskan waktu, membantu tenaga penjual untuk mengevaluasi keberhasilannya selama ini dan melakukan perbaikan yang diperlukan, membantu tenaga penjual untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggannya. 4. CRM Kolaboratif

(29)

perusahaan seperti pemasok, mitra distribusi, mitra transportasi dan jasa pengiriman, mitra dalam kegiatan promosi penjualan, atau juga mitra dalam melakukan sistem pembayaran melalui ATM (perbankan, kartu kredit, kartu belanja, kartu debit, dan sebagainya). Melalui CRM kolaboratif sebuah

hypermarket besar dapat menerima pembayaran dari pelanggannya melalui kartu debit, kartu kredit, atau internet dan mobile banking, melakukan pemesanan otomatis ke pemasok rutinnya, atau meminta pengiriman barang ke pelanggannya dan sebagainya.

Tabel 2.2 Tingkatan CRM

Tingkatan CRM Karakteristik Utama

Strategis

Pengembangan strategi perusahaan berbasis keunggulan pada

hubungan dengan pelanggan

Merupakan keputusan manajemen puncak dan menjadi pedoman

untuk tingkatan CRM lainnya.

Operasional Fokus pada otomatisasi sistem  SFA, MA, service automation

Analitis

Fokus dalam menggunakan basis data untuk diolah dan disajikan

bagi pengambil keputusan  untuk kepentingan strategis dan

atau operasional

Kolaboratif Menyangkut hubungan jejaring dengan mitra kerja di luar

perusahaan

2.3.2.2. Tahapan Dalam CRM

Pengimplementasian konsep CRM yang baik adalah mengorganisasikan proses CRM di sekitar pelanggan dan tidak hanya pada fungsi internal perusahaan. Terdapat tiga tahapan dalam CRM, yaitu:

1. Acquire merupakan suatu tahap mengakuisisi pelanggan. Melalui tahap ini dapat memberikan sebuah penilaian kepada perusahaan dengan menilai kesan pertama terhadap perusahaan. Apabila pelanggan memiliki penilaian yang baik terhadap perusahaan, maka transaksi akan dapat berjalan dengan baik. Mengakuisisi baru dengan melakukan promosi atas paket dan jasa yang ditawarkan.

(30)

merupakan salah satu cara yang efektif dalam membangun hubungan dengan pelanggan.

3. Retain merupakan tahap dimana perusahaan berusaha mempertahankan hubungan dengan pelanggan, dengan kata lain mendapatkan pelanggan dan kemudian memelihara hubungan dengan mereka. Agar dapat menjalin hubungan dengan terus-menerus dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan, maka perusahaan harus menggunakan pandangan yang menggunakan pelanggan dengan memberikan pelayanan dan aplikasi pendukung.

Perusahaan yang ideal melakukan CRM adalah perusahaan yang ingin mengoptimalkan keuntungan dengan cara mengorganisasikan proses CRM di sekitar pelanggan dan tidak hanya pada fungsi internal perusahaan agar dapat menjalin hubungan lebih dekat dan harmonis dengan pelanggannya.

2.3.3.Orientasi Perusahaan Ke Arah Pasar

Kegiatan pemasaran hendaknya dilakukan di bawah filosofi yang telah dipikirkan secara matang tentang pemasaran yang efisien, efektif, dan bertanggung jawab sosial. Akan tetapi, ada lima konsep yang bersaing yang dijadikan sebagai pedoman oleh organisasi untuk melakukan kegiatan pemasaran: konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, dan konsep pemasaran sosial.

2.3.3.1. Konsep Produk

Konsep produk menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan ciri paling bermutu, berkinerja, atau inovatif.

(31)

yakin bahwa sebuah perangkap tikus yang lebih baik akan membuat orang berlomba-lomba menuju pintunya.

Perusahaan-perusahaan yang berorientasi produk sering merancang produk-produk mereka dengan sedikit atau tanpa masukan dari pelanggan. Mereka percaya bahwa para rekayasawan mereka dapat merancang produk-produk yang luar biasa. Sering sekali mereka bahkan tidak mengamati produk-produk pesaing.

Organisasi-organisasi tersebut terlalu sering melihat ke dalam cermin ketika mereka seharusnya melihat keluar jendela.

2.3.4.Promosi yang Berorientasi Konsumen

Promosi yang berorientasi konsumen kadang-kadang sangat berhasil dan menghasilkan kenaikan penjualan jangka pendek yang sangat besar. Meskipun demikian, pencapaian keberhasilan ini memerlukan perencanaan yang cermat dan koordinasi yang berat dengan aspek-aspek lain dari program pemasaran. Perencanaan yang tidak memadai kadang-kadang dapat menimbulkan bencana promosi.

2.3.4.1.Tujuan Pemasar dan Imbalan Konsumen

Berikut ini merupakan tujuan pemasar dan imbalan konsumen dari promosi berorientasi konsumen.

1. Tujuan Pemasar

Para pemasar menggunakan promosi untuk mencapai berbagai tujuan. Tiga kategori tujuan yang umum mencakup: (1) menghasilkan pembelian percobaan, (2) mendorong pembelian ulang, dan (3) memperkuat citra merek.

(32)

yang dipromosikan, atau mendorong mereka agar menimbun merek produsen sehingga mereka tidak perlu, setidaknya dalam jangka pendek, beralih ke merek lainnya. Ini adalah tujuan pembelian ulang dan promosi penjualan. Promosi penjualan juga dapat digunakan untuk tujuan memperkuat citra. Misalnya, pemilihan yang cermat atas objek premium yang tepat atau hadiah undian yang sesuai dapat mengangkat citra merek.

2. Imbalan Konsumen

Konsumen mungkin tidak responsif terhadap promosi penjualan kecuali ada sesuatu di dalamnya–dan, dalam kenyataannya, memang ada. Semua teknik promosi akan memberikan imbalan kepada konsumen (insentif atau perangsang) yang mendorong bentuk perilaku tertentu yang diinginkan oleh para pemasar. Imbalan ini terutama berbentuk cash savings atau hadiah gratis. Kadang-kadang imbalan diberikan secara langsung, sementara pada waktu lainnya mungkin tertunda.

Imbalan langsung adalah penghematan atau hadiah yang langsung diberikan setelah konsumen menunjukkan perilaku yang dispesifikasi oleh pemasar. Misalnya, Anda menerima cash savings pada saat Anda menebus kupon; kesenangan akan segera diperoleh setelah Anda mencoba suatu item makanan atau minuman secara gratis. Imbalan yang tertunda adalah yang mengikuti perilaku tersebut selama periode hari, minggu, atau bahkan lebih lama. Misalnya, Anda mungkin harus menunggu berminggu-minggu sebelum suatu item free-in-the-mail premium dapat dinikmati. Secara umum, para konsumen lebih responsif terhadap imbalan langsung daripada yang tertunda. Tentu saja, ini sesuai dengan preferensi alami manusia atas gratifikasi langsung.

2.3.4.2.Klasifikasi Metode Promosi Penjualan

(33)

Tabel 2.3 Bentuk utama promosi penjualan yang berorientasi konsumen kupon shelf-delivered–yang mendorong perilaku pembelian percobaan dengan memberi konsumen imbalan langsung. Imbalan ini bisa berupa penghematan uang, dalam kasus kupon langsung, atau produk gratis, dalam kasus sampel. Kupon ini disampaikan melalui media dan pos, free-in-the-mail premium, dan kupon scanner-delivered–yang semuanya terdapat dalam sel 2–merupakan teknik yang

menghasilkan pembelian percobaan konsumen tetapi menunda pemberian imbalan. Sel 3 dan 4 menyajikan sarana promosi yang ditujukan untuk mendorong pembelian ulang dari konsumen. Komunikator pemasaran merancang teknik-teknik ini untuk memberi imbalan kepada pelanggan merek yang ada saat ini dan mempertahankan mereka agar tidak beralih ke merek-merek pesaing–atau, dengan kata lain, mendorong pembelian ulang. Sarana pemberian imbalan langsung, dalam sel 3, mencakup price-off, paket bonus, serta premium in-, on-, dan near-pack. Teknik imbalan tertunda dalam sel 4, mencakup kupon in-and on-pack, penawaran rabat dan refund, kartu telepon, serta program kontinuitas.

(34)

menyajikan premium self-liquidating dan dua sarana promosi, kontes serta undian, yang dapat (jika dirancang dengan tepat) memberdayakan atau bahkan memperkuat citra merek selain melaksanakan tugas-tugas lainnya.

2.3.4.3.Promosi Melalui Internet

Internet merupakan media utama untuk promosi yang berorientasi konsumen. Penawaran program kontinuitas, pemberian kupon secara online, undian, dan kontes melalui internet, serta sampel berdasarkan web, sekarang sudah menyebar luas. Misalnya, pemberian kupon secara online merupakan media pemberian kupon yang lebih murah dan lebih terfokus daripada direct mail. Sisi buruk atau aspek negatif dari pemberian kupon secara online adalah bahwa hal ini rentan terhadap penipuan karena kupon-kupon yang ditawarkan dalam bentuk elektronik mudah ditiru dan dengan demikian dapat dicetak serta dipublikasikan dalam jumlah besar. Selain menyediakan media untuk mendistribusikan promosi kepada konsumen, internet juga menyediakan forum yang ideal untuk menghubungkan para pemasar merek yang sedang berada dalam proses menciptakan program promosi dengan para pemasok yang mengkhususkan diri dalam pengembangan program semacam itu.

2.3.5.Segmentasi Pasar Konsumen

Segmentasi pasar (marketing segmentation) adalah membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan kebutuhan karakteristik atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran tersendiri [4].

Terdapat empat segmentasi pasar konsumen, yaitu sebagai berikut:

1. Segmentasi geografis, yaitu membagi pasar menjadi unit geografis yang berbeda, seperti negara, negara bagian, wilayah kabupaten, kota, atau lingkungan sekitar.

Setiap perusahaan menetapkan wilayah operasi mereka, bisa satu wilaya atau beberapa wilayah geografis dan bisa juga seluruh wilayah geografis dan bisa juga seluruh wilayah geografis.

(35)

hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, dan kebangsaan.

Faktor demografis merupakan variabel paling umum (banyak digunakan) untuk melakukan pengelompokan pasar sasaran.

3. Segmentasi psikografis, yaitu membagi pasar menjadi kelompok berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian.

4. Segmentasi perilaku, yaitu membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respons, konsumen terhadap sebuah produk. Segmentasi perilaku ini terdiri atas:

a. Segmentasi kejadian adalah membagi pasar menjadi kejadian ketika pembeli mendapat ide untuk membeli atau menggunakan barang yang dibeli;

b. Segmentasi manfaat adalah membagi pasar menjadi kelompok menurut manfaat berbeda yang dicari konsumen dan produsen;

c. Segmentasi psikografis/gaya hidup.

2.3.6.Internet

Sejarah internet pada tahun 1963 ketika RAND Cooperation, suatu organisasi pengendali perang dingin Amerika Serikat menghadapi masalah yang rumit, yaitu bagaimana Amerika Serikat tetap dapat berkomunikasi secara lancar jika sedang terjadi perang nuklir dan dalam kondisi saat perang sudah usai. Solusi masalah ini adalah dengan menciptakan sebuah jaringan yang menghubungkan semua tempat sarana strategis di seluruh Amerika Serikat dan tetap dapat memberikan request for proposal (RFP) kepada University of California Los Angeles (UCLA). Beberapa orang yang terlibat di antaranya ialah: Vinton Crf, Stefen Croakerm, John Postel dan Robert Braden.

(36)

disebut paket pada saat dikirimkan dan kembali disusun seperti semula saat diterima di tempat tujuan. Teknologi ini dikenal sebagai packet switching network.

Pada tahun 1969 empat buah interfacemessage processor (IMP) dikirimkan kepada 4 perguruan tinggi yakni UCLA, Standard Research Institute (SRI), University of California Santa Barbara (UCSB) dan University of Utah. Jaringan keempat tempat ini disebut sebagai ARPANET yang disponsori oleh Defense of Advanced Research Project Agency (DARPA) milik Pentagon, Departemen Pertahanan Amerika Serikat.

Internet bukan merupakan suatu yang asing lagi bagi orang pada masa sekarang. Sekalipun demikian banyak orang tidak atau belum memahami apa dan bagaimana sebenarnya yang dimaksud dengan internet. Internet merupakan sekumpulan jaringan yang berskala global. Tidak ada satupun orang, kelompok, atau organisasi yang bertanggung jawab untuk menjalankan internet. Mekanisme kerja internet tidak didasarkan pada manusia tetapi merupakan mekanisme kerja elektronik. Masing-masing jaringan yang terhubung satu dengan lainnya berkomunikasi dengan menggunakan protokol-protokol tertentu, seperti

“Transmission Control Protocol” (TCP) dan “Internet Protocol” (TP). Dari waktu ke waktu jaringan-jaringan yang tersebar di berbagai belahan dunia saling terhubung dengan jaringan-jaringan yang sudah ada terlebih dahulu.

2.3.7.PHP

PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk pengembangan web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa pemrograman umum. PHP di kembangkan pada tahun 1995 oleh Rasmus Lerdorf, dan sekarang dikelola oleh The PHP Group. Situs resmi PHP beralamat di http://www.php.net. PHP disebut bahasa pemrograman server side karena PHP diproses pada komputer server. Hal ini berbeda dibandingkan dengan bahasa pemrograman client-side seperti JavaScript yang diproses pada web browser (client).

(37)

powerful dan tidak hanya digunakan untuk membuat halaman web sederhana, tetapi juga website populer yang digunakan oleh jutaan orang seperti wikipedia, wordpress, joomla, dll.

Saat ini PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor, sebuah kepanjangan rekursif, yakni permainan kata dimana kepanjangannya terdiri dari singkatan itu sendiri: PHP: Hypertext Preprocessor. PHP dapat digunakan dengan gratis (free) dan bersifat Open Source. PHP dirilis dalam lisensi PHP License, sedikit berbeda dengan lisensi GNU General Public License (GPL) yang biasa digunakan untuk proyek Open Source.

Kemudahan dan kepopuleran PHP sudah menjadi standar bagi programmer web di seluruh dunia. Menurut wikipedia pada februari 2014, sekitar 82% dari web server di dunia menggunakan PHP. PHP juga menjadi dasar dari aplikasi CMS (Content Management System) populer seperti Joomla, Drupal, dan WordPress.

2.3.8.MySQL

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis. Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

(38)

karenanya modus non-transaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web (wordpress), CMS, dan sejenisnya. Untuk kebutuhan sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus basis data transaksional, hanya saja sebagai konsekuensinya unjuk kerja MySQL pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja pada modus non-transaksional. Dibawah ini adalah beberapa keistimewaan MySQL:

1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

2. Perangkat lunak sumber terbuka (open source). MySQL didistribusikan sebagai open source sehingga dapat digunakan secara gratis.

3. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. Performance tuning, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query). 7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti password

yang terenkripsi.

8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah record lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

(39)

10.Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11.Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

12.Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

13.Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

2.3.9.Basis Data

Basis data (database), atau sering pula disebut basis data, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.

Istilah “basis data” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.

(40)

semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.

Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programmer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.

2.3.10.Sistem Basis Data

Gabungan antara basis data dan perangkat lunak SMBD (Sistem Manajemen Basis Data) termasuk di dalamnya program aplikasi yang dibuat dan bekerja dalam satu sistem disebut dengan Sistem Basis Data. Sistem basis data dapat dianggap sebagai tempat untuk sekumpulan berkas data yang terkomputerisasi dengan tujuan untuk memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.

(41)

2.3.11.Pemodelan Data

Pemodelan sistem memainkan peranan yang penting dalam pengembangan sistem. Pemodelan data kadang-kadang disebut pemodelan database karena model data kadang-kadang diimplementasikan sebagai sebuah database. Pemodelan data dapat di gambarkan dengan ERD (Entity Relationship Diagram).

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu diagram yang digunakan untuk menghubungkan antar elemen (Relational Condition), dimana pada tahap selanjutnya dapat diimplementasikan ke dalam bentuk tabel relasi.

ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data, pada dasarnya ada 3 macam simbol yang digunakan, yaitu:

1. Entity

Adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkaran pemakaian dan sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat.

2. Atribut

Elemen dari sebuah entity yang berfungsi mendeskripsikan karakter

entity. 3. Hubungan

Sebagaimana halnya entity maka dalam hubungan pun harus dibedakan antara hubungan atau bentuk hubungan antara entity

dengan isi dari hubungan itu sendiri. Beberapa macam hubungan antar relasi, antara lain:

1. Satu Ke Satu (One to One)

Bentuk relasi antara satu entitas dengan sejumlah satu ke entitas dengan jumlah yang sama.

2. Satu Ke Banyak (One to Many)

(42)

3. Banyak Ke Banyak (Many to Many)

Bentuk relasi yang mendeskripsikan permasalahan yang kompleks yaitu hubungan antara entitas yang berjumlah lebih dari satu dengan entitas yang sama.

2.3.12.Diagram Alir

Flowchart atau diagram alir merupakan sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis yang menyatakan aliran algoritma atau proses yang menampilkan langkah-langkah yang disimbolkan dalam bentuk kotak, beserta urutannya dengan menghubungkan masing-masing langkah tersebut menggunakan tanda panah. Diagram ini bisa memberi solusi selangkah demi selangkah untuk penyelesaian masalah yang ada di dalam proses atau algoritma tersebut.

2.3.13.Analisis Sistem

Analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Pada model analisis terdapat perangkat lunak yang dapat digambarkan dalam bentuk sebagai berikut:

1. Flowmap

(43)

2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi “siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem.” Jadi dalam diagram ini yang dibutuhkan adalah:

a. Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem. b. Data apa saja yang diberikannya ke sistem.

c. Kepada siapa sistem harus memberikan informasi atau laporan. d. Apa saja isi atau jenis laporan yang harus dihasilkan sistem.

3. Data Flow Diagram (DFD)

DFD atau diagram alir data adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan ke mana tujuan data yang keluar dari sistem, di mana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

Terdapat 4 (empat) macam simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram, di antaranya:

a. Kesatuan luar (external entity) atau batas sistem (Boundary) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lain yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima

(44)

b. Arus Data (Data Flow) Arus data ini mengalir di antara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Arus data ini ditunjukkan dengan simbol panah.

c. Proses (process) adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.

d. Simpanan data (Data Store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa:

1) Suatu file atau database di sistem komputer. 2) Suatu arsip atau catatan manual.

3) Suatu kotak tempat data di meja seseorang.

2.3.14.Desain

Saat ini terdapat sangat banyak definisi desain dari berbagai sudut pandang dan konteksnya. Desain pun telah mengalami sejarah panjang dan mengalami perubahan pengertian dibanding pengertian sebelumnya yang menekankan unsur dekoratif dan kekriyaan dibanding fungsi. Meninjau dari berbagai pengertian desain yang ada, desain merupakan upaya pemecahan masalah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Untuk penjelasan yang lengkap, diperlukan masukan dari berbagai perspektif mengenai desain.

Berikut ini rangkuman dari Agus Sachari mengenai pengertian desain: “Pada awal abad ke-20, ‘desain’ mengandung pengertian sebagai suatu kreasi seniman untuk memenuhi kebutuhan tertentu dan cara tertentu pula (Walter Giopus, 1919) Pengertian-pengertian desain yang bersifat rasional mengalami puncaknya pada tahun 60-an, sebagaimana terungkap pada berbagai pengertian yang diutarakan sebagai berikut:

(45)

2. Desain merupakan temuan unsur fisik yang paling objektif (Aleksander, 1963) atau

3. Desain adalah tindakan dan inisiatif untuk mengubah karya manusia (Jones, 1970)

Menurut Profesor Heskett,

“Design is to design a design to produce a design”

1 2 3 4 Keempat kata ‘design’ di atas dimaksudkan untuk:

1. Kata benda (noun) konsep secara keseluruhan/ilmu 2. 2. Kata (verb) merujuk pada kegiatan 3.

3. Kata benda, merujuk pada konsep/ide 4. 4. Kata benda, merujuk pada produk akhir.

2.3.15.Produk

Dalam bisnis, produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam marketing, produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan [5]. Dalam tingkat pengecer, produk sering disebut sebagai merchandise. Dalam manufaktur, produk dibeli dalam bentuk barang mentah dan dijual sebagai barang jadi. Produk yang berupa barang mentah seperti metal atau hasil pertanian sering pula disebut sebagai komoditas.

2.3.16.Atribut Produk dan Jasa

Manfaat yang ditawarkan produk atau jasa tersebut dikomunikasikan dan diantarkan oleh atribut produk, seperti kualitas produk, faktor, gaya, dan desain [4]. 1. Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Secara sempit, kualitas dapat di definisikan sebagai “bebas dari kerusakan”.

Perusahaan harus terus-menerus meningkatkan kualitas produk (TQM).

(46)

semua personel perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk dan proses bisnis.

Kualitas produk mempunyai dua dimensi, yaitu tingkat dan konsistensi. Mula-mula pemasar memilih tingkat kualitas yang akan mendukung

positioning product. Kualitas produk di sini maksudnya kinerja, yaitu kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya.

Contohnya, motor bebek A memberikan kualitas mesin yang lebih baik daripada merek B.

Di samping itu, konsistensi kualitas motor bebek A juga lebih baik. 2. Fitur produk. Perusahaan harus menciptakan model dasar produk yang lebih

tinggi dengan menambahkan lebih banyak fitur.

Fitur adalah semua kompetitif untuk mendiferensiasikan produk-produk perusahaan dari produk-produk pesaing. Hal ini bergantung pada biaya peningkatan fitur

(47)

35 3.1. Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai fase pengembangan sistem yang menentukan sistem informasi apa yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah yang sudah ada dengan mempelajari sistem dan proses kerja untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan peluang untuk perbaikan.

3.1.1.Analisis Masalah

Analisis Masalah merupakan sebuah asumsi dari masalah yang akan diuraikan dalam prosedur. Dari Hasil Penelitian yang dilakukan didapatkan suatu permasalahan yang terdiri dari:

1. Sulitnya mempertahankan pelanggan karena kurangnya promosi produk dan promosi-promosi lainnya.

2. Kurangnya memperhatikan desain produk sesuai minat pelanggan sehingga mengakibatkan pelanggan membeli hanya sesekali.

3. Kurangnya proses penindak lanjutan dalam menarik minat calon pelanggan. 4. Kurang dekatnya hubungan antara perusahaan dengan pelanggan yang sudah ada setelah transaksi selesai sehingga sulit untuk mempertahankan pelanggan.

3.1.2.Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil pengamatan serta wawancara dengan manager dari Southerntrack terdapat proses yang dilakukan yang berhubungan dengan penelitian ini adalah prosedur transaksi pelanggan.

3.1.2.1. Prosedur Pembelian Barang

(48)

1. Pelanggan memberikan data barang yang ingin dibeli kepada bagian gudang.

2. Bagian gudang menerima data barang dari pelanggan yang selanjutnya bagian gudang mencarikan barang yang diinginkan sesuai data yang diberikan pelanggan.

3. Jika barang yang dicari ada, maka bagian gudang akan memberikan barang kepada pelanggan yang selanjutnya diberikan kepada admin (kasir) untuk melakukan pembayaran. Jika barang tidak ada, maka data barang akan dikembalikan ke pelanggan.

4. Jika sudah melakukan transaksi pembayaran, maka admin (kasir) akan memberikan nota dan barang yang sudah dihitung kepada pelanggan. 5. Nota transaksi cetak menjadi 2 untuk pelanggan dan untuk diarsipkan oleh

admin (kasir).

(49)

3.1.2.2. Prosedur Promosi Barang Melalui Sosial Media

Prosedur promosi barang melalui sosial media adalah proses dimana

Marketing Executive mengunggah foto atau gambar barang ke sosial media yang mereka miliki, yang mana foto atau gambar tersebut di dapat dari Team Packing. Proses ini melibatkan Marketing Executive, Team Packing, dan Kepala Gudang yang dapat terlihat pada gambar 3.2 dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Team Packing mengambil gambar atau foto barang, kemudian ia memberikan gambar tersebut kepada kepala gudang.

2. Kepala gudang mengecek apakah gambar tersebut layak untuk di unggah atau tidak. Jika layak maka kepala gudang akan menyerahkan gambar tersebut kepada Marketing Executive. Jika tidak, maka gambar tersebut dikembalikan lagi kepada Team Packing.

3. Jika gambar sudah diterima oleh Marketing Executive, maka Marketing Executive akan mengunggah gambar tersebut ke sosial media yang mereka miliki.

(50)

3.1.2.3. Prosedur Pembuatan Desain

Prosedur pembuatan desain adalah proses dimana bagian desain membuat desain untuk produk yang akan diproduksi. Proses ini melibatkan bagian desain dan manager yang dapat terlihat pada gambar 3.3 dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Bagian desain membuat desain untuk produk yang akan diproduksi. Kemudian menyerahkannya pada manager.

2. Manager mengecek apakah desain tersebut disetujui atau tidak. Jika disetujui maka akan diserahkan lagi ke bagian desain yang nantinya akan diserahkan kepada produsen untuk memproduksi barang. Jika tidak maka akan dikembalikan lagi ke bagian desain.

Gambar 3.3 Prosedur pembuatan desain

3.1.3.Analisis Aturan Bisnis

Analisis aturan bisnis yang dimaksud merupakan analisis tentang aturan bisnis yang sedang berjalan. Berikut adalah analisis aturan bisnis yang sedang berjalan di Southerntrack:

(51)

2. Barang bisa dikembalikan jika terdapat cacat/rusak.

3. Untuk penukaran ukuran, harus sesuai dengan barang sebelumnya, tidak boleh berbeda.

4. Jika ingin menukar, harus disertai dengan faktur pembelian barang sebelumnya dengan syarat barang belum dipakai dan kondisinya baik dan maksimal penukaran 3 hari setelah transaksi.

3.1.4.Analisis Promosi

Analisis promosi yang digunakan yaitu analisis promosi penjualan yang berorientasi konsumen dengan tujuan mendorong pembelian ulang. Untuk mendorong pembelian ulang, ada dua tipe sesuai dengan yang telah dijelaskan di bab sebelumnya yaitu imbalan konsumen langsung dan imbalan konsumen tertunda.

3.1.4.1. Analisis Promosi dengan Imbalan Konsumen Langsung

Pada promosi dengan imbalan konsumen langsung digunakan 2 macam saja yaitu price-off dan paket bonus.

1. Price-off

Price-off sendiri yaitu dengan memberikan potongan harga tetapi tidak merugikan pihak perusahaan. Price-off dilakukan jika penjualan per produknya hanya 30% atau kurang dari 30% dalam kurun waktu 3 bulan. Berikut contoh jika promosi price-off dilakukan.

Tabel 3.1 Dasar penentuan promosi price-off

Total produksi

Rp5.000.000,00 50 pcs Rp100.000,00 Rp130.000,00 Rp1.500.000,00 15 pcs

(52)

2. Paket Bonus

Paket bonus sendiri yaitu dengan memberikan kuantitas lebih terhadap produknya dan tidak merugikan pihak perusahaan. Paket bonus dilakukan jika penjualan produknya sudah tidak laku lagi selama kurun waktu 6 bulan atau lebih. Berikut contoh jika promosi paket bonus dilakukan.

Tabel 3.2 Dasar penentuan promosi paket bonus

Total produksi

Rp5.000.000,00 50 pcs Rp100.000,00 Rp130.000,00 Rp1.500.000,00 10 pcs

Dari tabel diatas, produk tersebut hanya mengambil keuntungan sekitar 30% per 1 pcs produk. Tetapi dikarenakan penjualan dalam 6 bulan hanya 10 pcs atau 20% dari total produk, maka dilakukan promosi paket bonus dengan tidak mengambil keuntungan atau kembali ke harga produksi yaitu Rp100.000,00 per pcs produk. Jadi, jika promosi paket bonus beli 1 gratis 1 dilakukan maka harga produk tersebut menjadi Rp200.000,00.

3.1.4.2. Analisis Promosi dengan Imbalan Konsumen Tertunda

Pada promosi dengan imbalan konsumen tertunda digunakan 2 macam saja yaitu kupon in- and on- pack dan rabat/refund.

1. Kupon in- and on- pack

Kupon in- and on- pack dilakukan jika terjadi penurunan sekitar 50% pelanggan yang bertransaksi. Berbeda dengan promosi imbalan konsumen langsung, untuk promosi imbalan konsumen tertunda ini dilihat dari jumlah pelanggan yang bertransaksi. Untuk kupon in- and on- pack ini dilakukan dengan cara jika pelanggan berbelanja senilai Rp600.000,00 maka ia akan mendapatkan voucher belanja senilai Rp100.000,00.

2. Rabat/refund

(53)

maksimal penukaran 3 hari setelah transaksi. Untuk rabat/refund ini tidak dilihat dari kondisi penurunan penjualan ataupun penurunan jumlah pelanggan, karena rabat/refund ini sudah menjadi aturan bisnis yang dimiliki Southerntrack sejak pertama dibangun yang berguna untuk menarik minat pelanggan.

3.1.5.Analisis CRM

Analisis CRM yang berada di Southerntrack digunakan berdasarkan tahapan CRM yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya yang terdiri dari 3 tahapan, di antaranya: Acquire, Retain, dan Enhance dimana tiap tahapan memiliki fasilitas masing-masing.

1. Tahap Acquire

Tahap acquire merupakan tahapan yang digunakan untuk menarik minat calon pelanggan Southerntrack untuk membeli produk-produk yang ada pada perusahaan. Berikut merupakan fasilitas yang akan dibangun dengan tahapan acquire:

a. Promosi

Fasilitas ini merupakan cara yang digunakan untuk melakukan promosi produk-produk yang ada dan produk terbaru dari Southerntrack.

b. Informasi perusahaan

Fasilitas ini merupakan cara yang digunakan untuk mempermudah pelanggan dan calon pelanggan dalam mengetahui informasi positif tentang perusahaan sehingga nilai perusahaan tinggi dimata pelanggan. 2. Tahap Retain

Tahap retain merupakan tahapan yang digunakan untuk meningkatkan hubungan dengan pelanggan Southerntrack. Berikut merupakan fasilitas yang akan dibangun pada tahap retain:

a. Promosi imbalan konsumen langsung

(54)

b. Promosi imbalan konsumen tertunda

Maksud dari promosi imbalan konsumen tertunda yaitu memberikan promosi-promosi menarik yang bisa digunakan setelah pembelian produk.

Untuk promosi diatas, dilakukan sesuai dengan keadaan perusahaan seperti yang sudah dijelaskan pada sub bab analisis promosi sebelumnya.

3. Tahap Enhance

Tahap enhance merupakan tahapan yang digunakan untuk mempertahankan kesetiaan pelanggan terhadap produk-produk Southerntrack dengan maksud mengetahui keinginan pelanggan atau pasar konsumen. Fasilitas yang akan dibangun pada tahap enhance yaitu kuesioner. Fasilitas ini berisi kuesioner mengenai produk-produk yang terdapat di Southerntrack secara online sehingga manager dapat menentukan apa yang diinginkan oleh para pelanggan atau sesuai dengan keinginan pasar saat ini.

Adapun tahapan dari CRM Strategi yang akan dijelaskan pada gambar sebagai berikut:

Gambar 3.4 Tahapan CRM Strategi

3.1.6.Analisis Segmentasi Pasar Geodemografis

Segmentasi pasar geodemografis merupakan segmentasi pasar yang terdiri dari 2 segmentasi pasar yaitu segmentasi pasar geografis dan segmentasi pasar demografis.

3.1.6.1. Analisis Segmentasi Pasar Geografis

Gambar

Tabel 2.3 Bentuk utama promosi penjualan yang berorientasi konsumen
Gambar 2.3 Konsep sistem basis data
Gambar 3.1 Prosedur pembelian barang
Gambar 3.2 Prosedur promosi barang melalui sosial media
+7

Referensi

Dokumen terkait

5 Vehicle Routing Untuk Pick Up Problem Dengan Pendekatan Most Valueable Neighborhood Dan Nearest Neighbor Pada Jasa Pengiriman Barang. masing-masing metode dapat dilihat pada

Penelitian ini akan menganalisa kajian penerapan e-Procurement dalam mengurangi penyimpangan pada pengadaan pekerjaan konstruksi dari sudut pandang Penyedia

Paling tidak terdapat tiga macam bentuk pengendalian konflik, yakni : 1) Konsiliasi, iaitu pengendalian konflik yang dilakukan dengan melalui lembaga-lembaga tertentu

Selama tahun 2019, Sekretaris Perusahaan juga telah melakukan kegiatan dan menyampaikan laporan dalam bentuk Laporan Sekretaris Perusahaan kepada Direksi HITS sesuai dengan

Sekarang anda cuba taip produk atau servis yang boleh anda kaitkan dengan pelanggan sasaran anda (seperti Zahra) dan lihat hasil statistiknya.. ANALISA PRODUK & PELANGGAN

Oleh karena itu maka $pesan_error akan ditambah pesan “- Tanggal lahir harus diisi dengan lengkap” dan variable $ada_error menjadi bernilai true karena telah

Di sinilah Fungsi dari Advanced System Care, yaitu membersihkan registry maupun junk files yang di anggap tidak berguna dan dapat membuat komputer atau laptop menjadi hang bahkan

Guru memiliki peran sentral dalam proses pembelajaran di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan usia dini sampai sekolah menengah. Kedudukan guru dalam sistem