• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru SMP Pada Yayasan Pendidikan Tunggal Alas (YPTA) Kota Cane

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru SMP Pada Yayasan Pendidikan Tunggal Alas (YPTA) Kota Cane"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

Responden yang terhormat,

Peryataan dalam kuesioner ini semata-mata hanya untuk data penelitian digunakan dalam rangka penyusunan skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sumatra Utara (USU). Degan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru”. Oleh karena itu, saya mengharapkan bantuan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner penelitian.

Saya mengucapkan terimakasih atas kerjasama dan bantuan Bapak/Ibu yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner penelitian ini.

Hormat Saya, AIDA FITRI AINI

a) Petunjuk Pengisin

1. Berikan tanda checklist (√) pada tempat yang telah tersedia sesuai dengan jawaban Bapak/Ibu.

2. Setiap pertanyaan hanya membutuhkan satu jawaban saja.

3. Mohon berikan jawaban yang paling sesuai menurut pendapat Bapak/Ibu.

b) Indentitas Responden

Nama :

Umur : Tahun

Pendidikan :

c) Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat Bapak/Ibu dengan memberi tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia. Adapun makna dari jawaban tersebut adalah sebagai berikut:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

(2)

A. Variabel Gaya Kepemimpinan wanita (X)

No Peryataan SS S KS TS STS

1 Pemimpin lebih bayak melakukan kontak dengan anda.

2 Pemimpin selalu meminta anda bekerja degan informal..

3 Pemimpin selalu meminta pertanggung jawaban dari anda atas penyelesaian setiap pekerjaan.

4 Pemimpin selalu mengambil keputusan tanpa meminta pendapat anda dalam menyelesaikan pekerjaan.

5 Pimpinan lebih mengutamakan kerja sama dalam usaha pencapaian tujuan.

6 Pimpinan melibatkan diri dalam semua aspek kegiatan-kegiatan dalam kantor.

7 Pimpinan menyemangati bawahan agar anda mau mengepresikan gagasan anda. 8 Pimpinan membangkitkan rasa saling

menghargai pendapat semua bawahannya. 9 Pimpinan mengikut sertakan anda dalam

perencanaan suatu kegiatan.

10 Pimpinan memberikan kebebasan kepada anda untuk berpendapat.

11 Pimpinan memberikan pekerjaan dan tanggungjawab dilakukan oleh anda.

(3)

B. Variabel Kinerja Guru (Y)

No Peryataan SS S KS TS STS

1 Andamemformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta didik.

2 Materi yang andasampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan dalam RPP

3 Setiap mengajar anda mempersiapkan metode dan strategi dalam mengajar.

4 Anda memberikan tugas kepada siswa untuk dipelajari di rumah.

5 Anda mampu mengelola kelas dengan baik dalam saat mengajar.

(4)
(5)
(6)
(7)

LAMPIRAN 3

CROSSTABS

/TABLES=Pendidikan BY Umur /FORMAT=AVALUE TABLES /CELLS=COUNT

/COUNT ROUND CELL.

NEW FILE.

DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT. DATASET ACTIVATE DataSet1.

DATASET CLOSE DataSet0. RELIABILITY

/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR000 07 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VA

R00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE

/SUMMARY=TOTAL.

RELIABILITY

/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR000 08 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VA

R00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE

/SUMMARY=TOTAL.

NEW FILE.

DATASET NAME DataSet2 WINDOW=FRONT. DATASET ACTIVATE DataSet2.

DATASET CLOSE DataSet1.

FREQUENCIES VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR000 06 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VA

R00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017

/ORDER=ANALYSIS.

REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN

/DEPENDENT Kinerja_Guru

/METHOD=ENTER Gaya_Kepemimpinan /SCATTERPLOT=(*ZPRED ,*SRESID) /RESIDUALS HIST(ZRESID) NORM(ZRESID)

/SAVE RESID.

NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=RES_1

(8)

Regression

Notes

Output Created 03-Jan-2014 09:41:10 Comments

Input Active Dataset DataSet3 Filter <none> Weight <none> Split File <none>

N of Rows in Working Data File 32 Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS BCOV R ANOVA COLLIN TOL

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN

/DEPENDENT Kinerja_Guru

/METHOD=ENTER Gaya_Kepemimpinan.

Resources Processor Time 00:00:00.109 Elapsed Time 00:00:00.063 Memory Required 1388 bytes

Additional Memory Required for

(9)

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Gaya_Kepemimpin

ana . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja_Guru

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .814a .662 .651 2.20224 a. Predictors: (Constant), Gaya_Kepemimpinan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 285.379 1 285.379 58.843 .000a

Residual 145.496 30 4.850

Total 430.875 31

a. Predictors: (Constant), Gaya_Kepemimpinan b. Dependent Variable: Kinerja_Guru

(10)

Coefficient Correlationsa

Model

Gaya_Kepemimpin an

1 Correlations Gaya_Kepemimpinan 1.000

Covariances Gaya_Kepemimpinan .006 a. Dependent Variable: Kinerja_Guru

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensio

n Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant)

Gaya_Kepemimpin an

1 1 1.992 1.000 .00 .00

(11)

Regression

Notes

Output Created 03-Jan-2014 09:39:47 Comments

Input Active Dataset DataSet3 Filter <none> Weight <none> Split File <none>

N of Rows in Working Data File 32 Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN

/DEPENDENT absut

/METHOD=ENTER Gaya_Kepemimpinan.

Resources Processor Time 00:00:00.031 Elapsed Time 00:00:00.031 Memory Required 1388 bytes Additional Memory Required for

Residual Plots 0 bytes

(12)

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Gaya_Kepemimpin

ana . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: absut

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .274a .075 .044 1.23111 a. Predictors: (Constant), Gaya_Kepemimpinan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3.684 1 3.684 2.430 .129a

Residual 45.469 30 1.516

Total 49.153 31

(13)

NPar Tests

Notes

Output Created 03-Jan-2014 09:37:52 Comments

Input Active Dataset DataSet3 Filter <none> Weight <none> Split File <none>

N of Rows in Working Data File 32 Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics for each test are based on all cases with valid data for the variable(s) used in that test.

Syntax NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=RES_1 /MISSING ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.047

Elapsed Time 00:00:00.031 Number of Cases Alloweda 196608 a. Based on availability of workspace memory.

(14)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 32

Normal Parametersa Mean .0000000 Std. Deviation 2.16643090 Most Extreme Differences Absolute .098

Positive .075

Negative -.098 Kolmogorov-Smirnov Z .555 Asymp. Sig. (2-tailed) .918 a. Test distribution is Normal.

Regression

Notes

Output Created 03-Jan-2014 09:37:04 Comments

Input Active Dataset DataSet3 Filter <none> Weight <none> Split File <none>

N of Rows in Working Data File 32 Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN

/DEPENDENT Kinerja_Guru

/METHOD=ENTER Gaya_Kepemimpinan /SCATTERPLOT=(*ZPRED ,*SRESID) /RESIDUALS HIST(ZRESID)

NORM(ZRESID) /SAVE RESID.

Resources Processor Time 00:00:02.062 Elapsed Time 00:00:01.610 Memory Required 1348 bytes Additional Memory Required for

(15)

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Gaya_Kepemimpin

ana . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja_Guru

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .814a .662 .651 2.20224 a. Predictors: (Constant), Gaya_Kepemimpinan

b. Dependent Variable: Kinerja_Guru

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 285.379 1 285.379 58.843 .000a

Residual 145.496 30 4.850

Total 430.875 31 a. Predictors: (Constant), Gaya_Kepemimpinan

(16)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.862 3.111 -.920 .365

Gaya_Kepemimpinan .602 .079 .814 7.671 .000

a. Dependent Variable: Kinerja_Guru

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 15.2043 27.2488 20.8125 3.03410 32 Std. Predicted Value -1.848 2.121 .000 1.000 32 Standard Error of Predicted

(17)
(18)

Frequencies

Notes

Output Created 03-Jan-2014 09:21:55 Comments

Input Active Dataset DataSet2 Filter <none> Weight <none> Split File <none>

N of Rows in Working Data File 32 Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with valid data.

Syntax FREQUENCIES VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 /ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.000 Elapsed Time 00:00:00.000

(19)

Frequency Table

VAR00001

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 2 6.2 6.2 6.2

3 7 21.9 21.9 28.1

4 21 65.6 65.6 93.8

5 2 6.2 6.2 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00002

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 1 3.1 3.1 3.1

3 7 21.9 21.9 25.0

4 21 65.6 65.6 90.6

5 3 9.4 9.4 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00003

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 3 19 59.4 59.4 59.4

4 11 34.4 34.4 93.8

5 2 6.2 6.2 100.0

(20)

VAR00004

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 4 12.5 12.5 12.5

3 14 43.8 43.8 56.2

4 13 40.6 40.6 96.9

5 1 3.1 3.1 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00005

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 1 3.1 3.1 3.1

2 3 9.4 9.4 12.5

3 8 25.0 25.0 37.5

4 18 56.2 56.2 93.8

5 2 6.2 6.2 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00006

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 1 3.1 3.1 3.1

2 1 3.1 3.1 6.2

3 15 46.9 46.9 53.1

4 15 46.9 46.9 100.0

(21)

VAR00007

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 1 3.1 3.1 3.1

3 9 28.1 28.1 31.2

4 21 65.6 65.6 96.9

5 1 3.1 3.1 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00008

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 2 6.2 6.2 6.2

3 16 50.0 50.0 56.2

4 13 40.6 40.6 96.9

5 1 3.1 3.1 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00009

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 1 3.1 3.1 3.1

3 7 21.9 21.9 25.0

4 21 65.6 65.6 90.6

5 3 9.4 9.4 100.0

(22)

VAR00010

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 2 6.2 6.2 6.2

3 6 18.8 18.8 25.0

4 22 68.8 68.8 93.8

5 2 6.2 6.2 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00011

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 2 6.2 6.2 6.2

3 17 53.1 53.1 59.4

4 11 34.4 34.4 93.8

5 2 6.2 6.2 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00012

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 1 3.1 3.1 3.1

3 11 34.4 34.4 37.5

4 15 46.9 46.9 84.4

5 5 15.6 15.6 100.0

(23)

VAR00013

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 1 3.1 3.1 3.1

3 14 43.8 43.8 46.9

4 16 50.0 50.0 96.9

5 1 3.1 3.1 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00014

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 8 25.0 25.0 25.0

3 8 25.0 25.0 50.0

4 14 43.8 43.8 93.8

5 2 6.2 6.2 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00015

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 7 21.9 21.9 21.9

3 13 40.6 40.6 62.5

4 11 34.4 34.4 96.9

5 1 3.1 3.1 100.0

(24)

VAR00016

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 3 9.4 9.4 9.4

3 8 25.0 25.0 34.4

4 20 62.5 62.5 96.9

5 1 3.1 3.1 100.0

Total 32 100.0 100.0

VAR00017

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 3 9.4 9.4 9.4

3 14 43.8 43.8 53.1

4 13 40.6 40.6 93.8

5 2 6.2 6.2 100.0

(25)

Reliability

Notes

Output Created 03-Jan-2014 09:15:51 Comments

Input Active Dataset DataSet1 Filter <none> Weight <none> Split File <none>

N of Rows in Working Data File 30 Matrix Input

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.

Syntax RELIABILITY

/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE /SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 00:00:00.093 Elapsed Time 00:00:00.048

[DataSet1]

(26)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.908 17

Item Statistics

(27)

Item-Total Statistics

(28)

Reliability

Notes

Output Created 03-Jan-2014 09:15:06 Comments

Input Active Dataset DataSet1 Filter <none> Weight <none> Split File <none>

N of Rows in Working Data File 30 Matrix Input

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.

Syntax RELIABILITY

/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE /SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 00:00:00.094

Elapsed Time 00:00:00.080

(29)

Scale: ALL VARIABLES

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(30)

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

(31)

Item-Total Statistics

(32)

Crosstabs

Notes

Output Created 03-Jan-2014 09:12:51 Comments

Input Active Dataset DataSet0 Filter <none> Weight <none> Split File <none>

N of Rows in Working Data File 31 Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics for each table are based on all the cases with valid data in the specified range(s) for all variables in each table.

Syntax CROSSTABS

/TABLES=Pendidikan BY Umur /FORMAT=AVALUE TABLES /CELLS=COUNT

/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00.047 Elapsed Time 00:00:00.031

Dimensions Requested 2

(33)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pendidikan * Umur 31 100.0% 0 .0% 31 100.0%

Pendidikan * Umur Crosstabulation

Count

Umur

Total 21-30 TAHUN 41-50 TAHUN 51 KEATAS

Pendidikan Tamat Diploma (D3) 3 0 0 3 Tamat Sarjana (S1) 5 12 11 28

(34)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

As’ad, Moh. 2001. Pisikologi Industri. Yokyakarta: Liberty

Bush. Tany dan Marianne Coleman. 200 6. Leadership and Strategic ManajemenIn Ekonomic.Manajemen Strategi Kepemimpinana Pendidik.

IRCiSoD, Jogjakarta

Jemes A.F stoner, dan Charles Wanke. 2003. Perencanaan & Pengambilan Ke putusan, dalam Manajemen, Cetakkan Pertama, PT. RINEKA CIPTA, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi 1. Jakarta: Erlangga.

Kartono, Kartini. 2006. Pemimpin dan Kepemimpinan. Rajawali: Jakarta

Malthis, Robert L dan John H. Jacson. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, buku 1. Salemba Empat, Jakarta.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

. 2006. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama.

Nawawi, Hadari.2003. kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi . Gajah Mada University Press.

Nogi, H. S & Tangkisilan. 2003. Konsep, Teori, dan Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 1, Lukman Offset.

Robbin, Stephen P. 2003. Perilaku Orgnisasi. Edisi Kesembilan, Jilid 2, PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.

. 2010. Perilaku Orgnisasi. Edisi Kesepuluh, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

(35)

. 2005. . Metode Penelitian Administrasi. Edisi Revisi. Bandung: Alfaberata.

Situmorang, Syafrizal Helmi, Doli M Dja’far Dalimunte, Muslich Lufti, Syahyunan. 2008. Analisis Data Penelitian. Terbitan pertama. USU Press: Medan.

Situmorang, Syafrizal Helmi, dkk. 2010. Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Medan: USU Press.

Siagian, Sondang P. 2003. Tiori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Siswanto. 2002. Manajemen Kinerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utara.

Widodo, Joko. 2005. Membanggun Biokrasi Berbasis Kinerja. Malang: Bayu Media.

Winardi. 2000. Kepemimpinan Dalam Manajemen. PT. Rineka Cipta.

Usman, Husaini. 2006. Manajemen, Tiori, Praktek, dan Riset Pendidikan.

PT.Bumi Aksara, Jakarta.

SKRIPSI

Anbri, Alvi.2009. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja karyawan PT. Bank Central Asia., Tbk KCP PULO BRAYAN Medan”. Skripsi, Ekonomi Program S-1 Ekstensi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatra Utara.

Lastari. 2008. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada PT. Indosat, Tbk. Divisi Regional Wilayah Barat Medan.

(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian menurut tingkat eksplansi (penjelasan), penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatan yang didasrkan kepada tujuan dan objeknya. Pada tingkat ekpalensi peneliti termasuk kedalam penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh, yaitu Gaya KepemimpinanWanit Mempengaruhi dalam Kinerja Guru (Y).

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian

Peneliti ini dilakukan pada Yayasan Pendidikan Tunggal Alas Kota Cane.Waktu penelitian dimulai bulan Febuari 2014 sampai bulan May 2014.

3.3 Batas Operasional

Batas oprasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisa permasalahan yang dikemukakan oleh penulis. Dalam membahas pengaruh gaya kepemimpinan wanita terhadap Kinerja Guru di Yayasan Pendidikan Tunggal Alas

(37)

3.4 Defenisi Oprasional

Defenisi oprasional adalah unsur penelitian yang memberikan tentang bagaimana cara mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini, variabel penelitian adalah :

a. Variabel Independen : Gaya Kepemimpinan (X)

Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para angota organisasi atau bawahan.

b. Variabel Devenden : Kinerja Guru

Kinerja guru adalah kemampuan dan usaha guru untuk melaksanakan tugas pembelajaran sebaik-baiknya dalam perencanaan program pengajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran.

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Defenisi Indikator Sekala

Gaya Kepemimpinan Wanita (X)

cara seorang pemimpan bersikap, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain

1. Melakukan kontak dengan

bawahan 2. Lebih informal 3. Selalu memantau.

4. Mengutamakan kerja sama. 5. Melibatkan diri dalam kegiatan. 6. Menerapkan saling menghargai.

Kinerja Guru (Y) kemampuan dan usaha guru untuk

melaksanakan tugas pembelajaran sebaik-baiknya dalam perencanaan program pengajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran.

1. Kemampuan Perencanaan persiapan pengajar

2. Penguasaan materi

3. Penguasaan metode dan strategi mengajar

4. Pemberian tugas-tugas kepada siswa

5. Kemampuan mengelola kelas

6. Kemampuan melakukan

penilaian dan evaluasi

Likert

(38)

3.5 Sekala Pengukuran Variabel

Sekala pengukuran yang digunakan adalah sekala likert sebagai alat mengukur sikap, pendapat dan persepsi seorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Sugiono, 2005 : 86). Pada penelitian ini, peneliti memberikan lima alternatif jawaban, kepada responden dengan mengunakan sekala 1 sampai 5 yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrument Sekala Likert

Keterangan Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Kurang Setuju (KS) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Stuju (STS) 1

Sumber :sugiyono ( 2005 :86 )

3.6 Populasi Dan Sampel

3.6.1. Populasi

(39)

3.6.2. Sampel

Penentuan jumlah sempel dalam penelitian ini dihitung denganmenggunakan metode sempel jenuh (sensus), dimana seluruh anggota populasi digunakan sebagai sempel, karena jumlah populasinya relatif sedikit. Kriteria dari sempel adalah guru di Yayasan Pendidikan Tunggal Alas di Kota Cane.

3.7. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer (kuesioner)

b. Data Sekunder merupakan data yang diproleh peneliti dari tiori yang didapatserta dari Yayasan sebagai tambahan dalam melengkapi penelitian.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah dengan :

a. Kuesioner

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan yang tertulis kepada responden untuk dijawab.

(40)

Wawancara dilakukan dengan pehak Yayasan bagian sumberdaya menusia yang berwenang memberikan informasi mengenai masalah yang diteliti, seperti sejarah Yayasan , struktur organisasi, dan lain-lain.

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan mengambil dan mempelajari data-data yang diperoleh buku-buku literatur, jurnal, majalah dan situs internet yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.9. Uji Validitas Dan Realibitas

3.9.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk menguji apakah suatu pertanyaan layak digunakan sebagai instrument penelitian. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16 dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika rhitung≥ r tabel, maka pernyataan dinyatakan valid.

b. Jika r hitung< rtabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

c. Nilai rtabel dengan ketentuan jumlah sampel 32 orang keseluruhan

(41)

Tabel 3.3

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2014

(42)

Tabel 3.4

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2014

Pada tabel diatas terlihat seluruh butir dinyatakan valid selanjutnya akan dilakukan uji realibilitas.

3.9.9 Uji Realibilitas

(43)

a. Cronbach Alpha> 0.8, reliabilitas sangat baik/ sangat meyakinkan b. 0.7 <Cronbach Alpha< 0.8, reliabilitas baik

c. Cronbach Alpha< 0.7, reliabilitas kurang meyakinkan

Tabel 3.5

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.908 17

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2014

Pada Tabel 3.5 dapat dilihat seluruh pertanyaan yang berjumlah 17 pertanyaan diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha sebesar 0,908. Dengan nilai

Cronbach Alpha sebesar 0,943 dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut reliabel, karena nilai Cronbach Alpha sebesar 0,908> 0,80. Sehingga kuesioner tersebut sudah dapat disebarkan kepada responden untuk dapat dijadikan sebagai instrument dalam penelitian ini.

3.10. Teknik Analisa

Teknik yang digunakan untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini adalah :

a. Metode Analisis Deskriptif

(44)

b. Metode Analisis Kualitatif

Metode analisis kualitatif merupakan metode yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini digunakan metode regresi linear sederhana digunakan untuk mengukur pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Guru.

Adapun persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = a+bX+e

Dimana:

Y = Kinerja Guru X= Gaya Kepemimpinan b = Koefisien Arah Regresi a= Konstanta

e= Standart Error

Data yang diperoleh peneliti agar hasil peneliti lebih terarah dan tidak menyimpang dari standar korelasi maka dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Uji Siknifikan Parsial (Uji - t)

Uji –t menujukan seberapa besar pengaruh variabel secara bebas individual terhadap variabel terikat.(Sugiyono, 2001:211).

H0 : b = 0, artinya tidak terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y H1 : b1 ≠ 0, artinya terdapat hubungan antara variabel X variabel Y

(45)

2. Koefisien Determinan (�2)

Digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika koefesien determinan (�2) semakin besar (mendekati satu) menunjukan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana (0<�2< 1). Sebaliknya jika (�2) semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pangaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

c. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui suatu distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal.Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal, uji ini dilakukan melalui analisa

(46)

2. Uji Heteroskedasitas

Uji Heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terdapat ketidak samaan variabel dari residual suatu pengamatan kepengamatan lain. Jika probabilitas siknifikan diatas tingkat kepercayaan

5%(0,05) dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedasitas (Situmorang,et.al,2008:7).

3. Uji multikolinearitas

Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak salig berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan

(47)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Gambar Umum Yayasan Pendidikan Tunggal Alas (YPTA) Kota Cane.

Yayasan Pendidikan Tunggal Alas (YPTA) Kota Cane merupakan lembaga pendidikan swasta yang bertujuan menghasilkan siswa/i yang berprestasi. Pimpinan yayasan ini adalah seorang wanita yang mengelola serta mengawasi segala kegiatan di Yayasan Pendidikan Tunggal Alas. Para staf pengajar padayayasan ini berusaha untuk meningkatkan kualitas dan berusaha memberikan pandangan yang baik bagi masyarakat sekitar, agar masyarakat percaya untuk mempercayakan pendidikan anak-anak mereka pada lembaga pendidikan ini. Sistem gaya kepemimpinan yang di terapkan oleh seoarang pemimpintentunya akan mempengaruhi kualitas pendidikan anak-anak didik mereka.

(48)

dan tidak heran jika pada setiap ajaran, siswa yang mendaftar di Yayasan Pendidikan Tunggal Alas (YPTA) Kota Canetidak seluruhnya dapat tertampung.

4.1.1 Visi, Misi, dan Tata Nilai Yayasan.

1. Visi

Visi yayasan kami adalah untuk berda diantara ynag terbaik, menghasilkan anak didik yang berperstasi dan berguna bagi nusa bangsa, dengan dukungan masyarakat untuk mempercayai kami atas semua pendidikan anak-anak mereka.

2. Misi

Yayasan Pendidikan Tungal Alas ini akan mempertahan kan kepercayaan yang diberikan guna memajukan pendidikan dan meningkatkan perstasi yang akan di peroleh anak-anak didik, sebagagai mana yayasan ini yang tujuan utamanya meningkatkan pendidikan yang sudah diketahui dengan baik oleh masyarakat.

3. Tata Nilai Yayasan

1. Mengutamakan Saling Menghormati

2. Setiap guru adalah mempunyai keunggulan masing-masing 3. Menghasikan anak didik yang berperestasi

(49)

4.2Hasil Penelitian

4.2.1 Teknik Analisis

4.2.1.1 Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan (kuesioner). Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 17 butir pernyataan, yakni sebelas butir pernyataan untuk variabel Gaya Kepemimpinan(X1), enam butir pernyataan untuk variabel Kinerja Guru (Y).

Kuesioner disebarkan kepada tiga puluh dua (32) orang guru SMP Yayasan Pendidikan Tunggal Alas (YPTA) Kota Cane yang telah ditentukan oleh peneliti dengan menggunakanProportionate Stratified Random Sampling.

1. Identitas Umum Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan data-data pada kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti kepada 32 orang responden, diperoleh data mengenai gambaran umum responden penelitian. Jumlah dan persentase gambaran umum responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1

Identitas Umum Responden Berdasarkan Usia

Jenis kelamin Jumlah Persentase

21-30 Tahun 8 25%

31-40 Tahun 12 37,5%

41-50 Tahun 11 34,4%

 51 Tahun 1 3,1%

Total 32 Orang 100%

(50)

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 32 orang guru SMP Yayasan Pendidikan Tunggal Alas (YPTA) Kota Cane yang umur umur 21-30 tahun 25 %, umur 31-40 tahun 37,5%, umur 41-50 tahun 34,4%, > 50 Tahun 3,1% . Hal ini menunjukkan bahwa jumlah guru SMP Yayasan Pendidikan Tunggal Alas (YPTA) Kota Cane,guru didominasi oleh umur 31-40 tahun.

2. Identitas Umum Responden Berdasarkan Pendidikan.

Berdasarkan data-data pada kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti kepada 32 orang responden, diperoleh data mengenai gambaran umum responden penelitian. Jumlah dan persentase gambaran umum responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini

Tabel 4.2

Identitas Umum Responden Berdasarkan Pendidikan

Tamatan/Pendidikan Jumlah Persentase

Diploma 3 9,3%

Sarjana (S1) 29 90,7%

Total 32 Orang 100 %

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2014

(51)

Pendidikan Tunggal Alas (YPTA) Kota Cane,guru didominasi oleh pendidikan Sarjana (S1) tahun.

4.2.1.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel-Variabel Dalam Penelitian.

a. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Gaya

Kepemimpinan (X).

Tabel 4.3

Frekuensi Jawaban Responden Variabel Gaya Kepemimpinan

No Item STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F % F %

1.Pemimpin lebih bayak melakukan kontak

dengan anda. 2 6.2 7 21.9 21 65.6 2 6.2 2 6.2 32 100 2.Pemimpin selalu meminta anda bekerja

degan informal. - - 1 3.1 7 21.9 21 65.6 3 9.4 32 100 3.Pemimpin selalu mengambil keputusan

tanpa meminta pendapat anda dalam

menyelesaikan pekerjaan. - - - - 19 59.4 11 34.4 2 6.2 32 100 4.Pimpinan lebih mengutamakan kerja sama

dalam usaha pencapaian tujuan. - - 4 12.5 14 43.8 13 40.6 1 3.1 32 100 5.Pimpinan melibatkan diri dalam semua

aspek kegiatan-kegiatan dalam kantor. 1 3.1 3 9.4 8 25.0 18 56.2 2 6.2 32 100 6.Pimpinan menyemangati bawahan agar

anda mau mengepresikan gagasan anda. 1 3.1 1 3.1 15 46.9 15 46.9 - - 32 100 7.Pimpinan membangkitkan rasa saling

menghargai pendapat semua bawahannya. - - 1 3.1 9 28.1 21 65.6 1 3.1 32 100 8.Pimpinan mengikut sertakan anda dalam

perencanaan suatu kegiatan. - - 2 6.2 16 50.0 13 40.6 1 3.1 32 100 9.Pimpinan memberikan kebebasan kepada

anda untuk berpendapat. - - 1 3.1 7 21.9 21 65.6 3 9.4 32 100 10.Pimpinan memberikan pekerjaan dan

tanggungjawab dilakukan oleh anda. - - 2 6.2 6 18.8 22 68.8 2 6.2 32 100 11.Pimpinan memberikan kepercayaan

kepada anda dalam pelaksanaan tuggas. - - 2 6.2 17 53.1 11 34.4 2 6.2 32 100

(52)

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa :

1. Pada pernyataan pertama, dari 32 orang responden 6,2% menyatakan sangat setuju, 6,2% menyatakan setuju, 65,5% menyatakan kurang setuju, sedangkan 21,9% menyatakan tidak setuju dan 6,2% menyatakan sangat tidak setuju.

2. Pada pernyataan kedua, dari 32 orang responden 9,4% menyatakan sangat setuju, 65,6% menyatakan setuju, 21,9% menyatakan kurang setuju, 3,1% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

3. Pada pernyataan ketiga, dari 32 orang responden 6,2% menyatakan sangat setuju, 34,4% menyatakan setuju, 59,4% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

4. Pada pernyataan keempat, dari 32 orang responden 3,1% menyatakan sangat setuju, 40,6% menyatakan setuju, 43,8% menyatakan kurang setuju, sedangkan 12,5% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

5. Pada pernyataan kelima, dari 32 orang responden 6,2% menyatakan sangat setuju, 56,2% menyatakan setuju, 25% menyatakan kurang setuju, 9,4% menyatakan tidak setuju dan 3,1% menyatakan sangat tidak setuju. 6. Pada pernyataan keenam, dari 32 orang responden 0% menyatakan

(53)

7. Pada pernyataan ketujuh, dari 32 orang responden 3.1% menyatakan sangat setuju, 65.6% menyatakan setuju, 28.1% menyatakan kurang setuju, sedangkan 3.1% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

8. Pada pernyataan kelapan, dari 32 orang responden 3.1% menyatakan sangat setuju, 40.6% menyatakan setuju, 50% menyatakan kurang setuju, sedangkan 6.2% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

9. Pada pernyataan kesembilan, dari 32 orang responden 9.4% menyatakan sangat setuju, 65.6% menyatakan setuju, 21.9% menyatakan kurang setuju, sedangkan 3.1% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

10.Pada pernyataan kesepuluh, dari 32 orang responden 6.2% menyatakan sangat setuju, 68.8% menyatakan setuju, 18.8% menyatakan kurang setuju, sedangkan 6.2% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

(54)

Tabel 4.4

Frekuensi Jawaban Responden Variabel Kinerja Guru

No Item STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F % F %

12.Andamemformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus

dan memperhatikan karakteristik peserta didik. - - 1 3.1 11 34.4 15 46.9 5 15.6 32 100 13. Materi yang andasampaikan sesuai dengan

tujuan pembelajaran yang dirumuskan dalam

RPP - - 1 3.1 14 43.8 16 50.0 1 3.1 32 100

14.Setiap mau mengajar anda mempersiapkan metode dan strategi dalam

mengajar. - - 8 25.0 8 25.0 14 43.8 2 6.2 32 100

15.Apakah anda memberikan tugas kepada

siswa untuk dipelajari di rumah. - - 7 21.9 13 40.6 11 34.4 1 3.1 32 100 16.Andamampu mengelola kelas dengan

baik dalam saat mengajar. - - 3 9.4 8 25.0 20 62.5 1 3.1 32 100 17.Andamampu melakukan penilaian dan

evaluasi kepada siswa. - - 3 9.4 14 43.8 13 40.6 2 6.2 32 100

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2014

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa :

12.Pada pernyataan pertama, dari 32 orang responden 15.6% menyatakan sangat setuju, 46.9% menyatakan setuju, 34.4% menyatakan kurang setuju, 3,1% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

(55)

14.Pada pernyataan ketiga, dari 32 orang responden 6.2% menyatakan sangat setuju, 43.8% menyatakan setuju, 25% menyatakan kurang setuju, sedangkan 25% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

15.Pada pernyataan keempat, dari 32 orang responden 9.4% menyatakan sangat setuju, 65.6% menyatakan setuju, 21.9% menyatakan kurang setuju, sedangkan 3.1% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

16.Pada pernyataan kelima, dari 32 orang responden 3.1% menyatakan sangat setuju, 34.4% menyatakan setuju, 40.6% menyatakan kurang setuju, sedangkan 21.9% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

17.Pada pernyataan keenam, dari 32 orang responden 6.2% menyatakan sangat setuju, 40.6% menyatakan setuju, 43.8% menyatakan kurang setuju, sedangkan 9.4% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1Uji Normalitas

(56)

a. Pendekatan Histogram

Pendekatan Histogram dilakukan untuk menguji normalitas data yang dapat dilihat dengan kurva normal, yaitu kurva yang memiliki ciri-ciri khusus, salah satunya adalah bahwa : mean, mode dan median pada tempat yang sama.

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, (2014)

Gambar 4.1

Uji Normalitas Dengan Pendekatan Histogram

Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa variabel terdistribusi normal. Hal tersebut ditunjukkan oleh distribusi data yang tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.

b. Pendekatan Grafik

(57)

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, (2014)

Gambar 4.2

Uji Normalitas Dengan Pendekatan Grafik

Berdasarkan Gambar 4.2 terlihat pada scatter plot terdapat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal.

4.2.2.2Uji Heteroskedastisitas

(58)

Model Pendekatan Grafik

Kriteria keputusan:

1) Jika diagram pencar yang ada membentuk pola- pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heterokedastisitas. 2) Jika diagram pencar yang ada tidak membentuk pola- pola tertentu

yang teratur maka regresi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, (2014)

Gambar 4.3

Scatterplot Uji Heteroskedastisitas

(59)

4.2.3 Analisis Regresi Linier Sederhana

4.2.3.1Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R² ≤ 1). Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya. Derajat pengaruh variabel X1, terhadap variabel Y dapat dilihat pada hasil berikut ini:

Tabel 4.5

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .814a .662 .651 2.20224 a. Predictors: (Constant), Gaya_Kepemimpinan

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, (2014)

Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa :

(60)

Tabel 4.6

Hubungan Antar Variabel

Nilai Interpretasi

0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat 0,2 – 0,39 Tidak Erat 0,4 – 0,59 Cukup Erat

0,6 – 0,79 Erat

0,8 – 0,99 Sangat Erat Sumber : Situmorang dan Lufti (2012: 155)

2. Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas, digunakan Adjusted R Square sebagai koefisien determinasi. Adjusted R Square sebesar 0,651berarti 65,1% gaya kepemimpinandapat dijelaskan oleh kinerja guru. Sedangkan sisanya 34,9% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

3. Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Standard Error of Estimated juga dapat disebut standar deviasi.

Standard Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 2.20224. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.2.3.2Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial variabel bebas yang terdiri dari variabel gaya kepemimpinan (X1), dan variabel terikat (Y) berupa

kinerja gurupada Yayasan Pendidikan Tunggal Alas (YPTA) Kota Cane. Model hipotesis yang digunakan dalam uji t adalah sebagai berikut :

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, yang berarti variabel bebas yang terdiri dari

gaya kepemimpinan (X1),dan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

(61)

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, yang berarti variabel bebas yang terdiri dari

gaya kepemimpinan (X1) dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel terikat (Y) berupa Yayasan Pendidikan Tunggal Alas (YPTA) Kota Cane.

H0 diterima jika thitung< ttabelpada α = 5%

Ha diterima jika thitung> ttabelpada α = 5%

Tabel 4.7

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.862 3.111 -.920 .365

Gaya_Kepemimpinan .602 .079 .814 7.671 .000 a. Dependent Variable: Kinerja_Guru

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, (2014)

Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa :

a) Berdasarkan uji t maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 2.862 + 0.602 X + e Keterangan:

Y = Kinerja Guru

(62)

b1 = koefisien regresi gaya kepemimpinan 0.602. artinya jika variable independen lainya tetap, maka gaya kepemimpinan mengalami kenaikan sebesar 0.602.

b) Variabel Gaya Kepemimpinan (X) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Guru, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.Nilaithitung>ttabel artinya

jika ditingkatkan variabel Gaya Kepemimpinanpada Yayasan Pendidikan Tunggal Alas (YPTA) Kota Cane (Y) akan meningkat sebesar 0,602.

Peyisipan faktor error (e) dalam model mewakili himpunan pengaruh dari variabel yang diabaikan. Dimungkinkan pengaruh variabel tersebut sangat kecil sehingga faktor error digunakan untuk mewakili kesalahan-kesalahan dalam pengukuran, pencatatan, pengumpulan maupun pengolahan data.karena ketidak sempurnaan spesifikasi bentuk matematis model. Bentuk linear dari persamaan regresi hanyalah sebagai pendekatan dari bentuk persamaan yang sebenarnya. Faktor error antara lain termasuk pula sebagai faktor koreksi akibat kesalahan karena pendekatan liner semacam ini (Situmorang et al, 2010: 149).

4.3 Pembahasan

(63)

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu, yaitu Anbri (2009) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.Bank Central Asia, Tbk KCP PULO BRAYAN Medan”. Hasil uji simulatif (Uji-F), menunjukan bahwa nilai terhitung sebesar 22,985 lebih besar dari t tabel sebesar 3,31 pada tingkat siknifikan 5 % yang artinya gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Central Asia, Tbk KCP Pulo Brayan Medan. Gaya kepemimpinan merupakan variabelyang paling dominan yakni sebesar 6,007 jika dibandingkandengan lingkungan kerja sebesar 2,162 dengan tingkat siknifikan di bawah 0,05. Artinya gaya kepemimpinan memiliki peran yang lebih besar dibandingkan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

Pada penelitian ini variable Gaya Kepemimpinan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Guru, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.Nilaithitung>ttabel artinya jika ditingkatkan variabel Gaya

(64)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan Uji t (uji secara parsial) bahwa variabel Gaya Kepemimpinan Wanita berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Guru SMP pada Yayasa Pendidikan Tunggal Alas (YPTA) Kota Cane. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Gaya Kepemimpinan Wanita berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Guru SMP karena melalui uji-t (uji secara parsial) menunjukkan jika variabel Gaya Kepemimpinan Wanita mengalami penambahan akan membawa pengaruh yang lebih signifikan terhadap Kinerja Guru SMP. Berdasarkan koefisien determinasi (R2),Adjusted R Square sebesar 0,651Artinya65,1% gaya kepemimpinandapat dijelaskan oleh kinerja guru. Sedangkan sisanya 34,9% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

1.2 Saran

(65)

2 Sebagai lembaga pendidikan, Yayasan Pendidikan Tunggal Alas (YPTA) Kota Cane harus memahami kebutuhan, impian, harapan, inspirasi orang yang dipimpin.Harus dapat meningkatkan posisinya senagai lembaga pendidikan yang berkualitas karena melihat bayaknya lembaga pendidikan yang berkembang.

3 Yayasan Pendidikan Tunggal Alas (YPTA) Kota Cane diharapkan tidak haya meguntungkan bagi guru saja tapi juga ikut serta berperan aktif dalam meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat sekitarnya

(66)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Teoritis

2.1.1 Kepemimpinan

2.1.1.1. Definisi Kepemimpinan

Kepemimpinan didefenisikan sebagai tindakan atau upaya untuk meotivasi atau mepengaruhi orang lain agar mau berkerja atau bertindak kearah pencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan subsituasi dari kepemimpinan (leadership) ini adalah pelaksanaan (actuating), penginisiatipan (initiating), pengarahan (directing), pembimbing (guiding), memerintah (commanding) dan pemberian inspirasi (inspiring).

Kepemimpinan adalah suatu peroses mempengaruhi pikiran, perasaan, tingkah laku, dan mengarahkan semua fasilitas untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan secara bersama-sama pula (Hadari Nnawawi,2004:94). Menurut Kartono (2006: 10) kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif,yang mampu mempengaruhi para angota untuk mengubah sikap, sehinga mereka menjadi conferm dengan keinginan pemimpin. Sedangkan menurut Robbin (2003: 163), kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi suatu kelompok kearah pencapai tujuan.

(67)

tipe kepemimpinan yang dapat memajukan organisasi atau Yayasan yang dipimpinannya, bukan sebaliknya.

2.1.1.2. Kepemimpinan Wanita

Pemimpin wanita adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan bersama.Pemimpin wanita mengiditifikasikan bahwa mereka cenderung berprilaku model manajemen transformatif dan partisipatif. Pemimpin wanita tampil berkerja secara koperatif dan memberdayakan kolegannya serta memfungsikan kerja sama secara efektif.

Adapun para pemimpin yang partisipatif, konsultatif dan delegatif biasa juga dikatakan sebagai sosok yang tidak otokrasi. Terdapat perbedaan penting antara kepala sekolah laki-laki dan wanita dalam mempersepsi diri mereka sendiri.kepala sekolah wanita mengklaim dirinya bersifat dengan model kepemimpinan yang mendasarkan pada keputusan konsensus, melibatkan seluruh kolega yang relevan dalam semua kegiatan, sehingga demikian biasa menjaga komitmen dan motivasi, serta berperilaku dengan model kepemimpinan yang hangat dan bersahabat (Lyons dalam Bush dan Coleman 2006).

Menurut Shakeshaft (dalam Bush dan Coleman 2006 ) ada beberapa perbedaan antara laki-laki dengan wanita dalam manajemen yaitu :

1. Wanita lebih cenderung banyak melakukan kontak dengan atasan dan bawahan, seperti Guru dan Murid.

(68)

3. Wanita lebih informal.

4. Wanita lebih concern terhadap perbedaan-perbedaan individual murid. 5. Mereka lebih memandang posisinya sebagai orang pemimpin pendidik

daripada seorang manajer, dan melihat kerja sebagai suatu pelayanan terhadap komunitas.

6. Terdapat suatu sikap kurang menerima terhadap para pemimpin wanita dari pada laki-laki; oleh karenanya parapemimpin wanita hidup dalam suatu dunia yang terpendam dan gelisah.

7. Mereka bias mendapatkan kepuasan yang banyak dari instruksi, sementara laki-laki dari administrasi.

8. Dalam komunikasi mereka lebih sopan dari pada laki-laki.

9. Wanita lebih menggunakan model manajemen partisipator, dan mengunakan strategi-strategi kolabotatif dalam menyelesaikan masalah.

2.1.2 Gaya Kepemimpinan

2.1.2.1 Definisi Gaya Kepemimpinan

(69)

hubungan mana kita memusatkan perhatian pada yang dilakukan oleh pemimpin tersebut.

Adapun gaya kepemimpinan menurut Nawawi (2003:115) tersebut adalah sebagai berikut:

1. Gaya kepemimpinan Otokratis,gaya kepemimpinan ini menghimpun sejumlah perilaku atau gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin sebagai satu-satunya penentu, penguasa dan pengendali anggota organisasi dan kegiatannya dalam usaha pencapaian tujuan organisasi. 2. Gaya kepemimpinan Demokratis, gaya pepemimpinan menempatkan

manusia sebagai faktor pendukung terpenting dalam kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan dan mengutamakan orentasi pada hubungan dengan anggota organisasi. Terdapat kordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. Kekuatan kepemimpinandemokratis ini bukan terletak pada orang atau individu pemimpin, akan tetapi kekuatan justru terlatak pada partisipasi aktif dari setiap kelompok.

(70)

Ralph White dan Ronald Lippitt (dalam Winardi, 2000:79) mengunakan skema tiga macamgaya kepemimpin sebgai berikut:

Tabel 2.1

Tiga Macam Gaya Kepemimpinan

OTORITER DEMOKRATIS LAISSEZ-FAIRE (BEBAS)

1. Semua determinasi “policy” 1. Semua “policies” merupakan bahan

pembahasan kelompok dan keputusan kelompok yang dirangsang dan dibantu oleh pemimpin.

1. Kebebasan lengkap untuk keputusan kelompok atau

individual

dengan minimum partisipasi pemimpin

2. Teknik teknik dan langkah-langkah aktivitas ditentukan oleh pejabat satu persatu, hinga langkah-langkah rah tujuan kelompok dan apabila diperlukan nasihat teknis, maka pemimpin menyarankan dua atau lebih banyak prosedur-prosedur alternatif yang dapat dipilih.

2. Macam-macam bahan disediakan oleh pemimpin, yang dengan jelas mengatakan bahwa bahwa ia akan

menyediakan keterangan apabila ada permintaan. Ia tidak turut mengambil bagian dalam diskusi kelompok.

3. Pemimpim biasanya mendite tugas pekerja khusus dan teman sekerja setiap angota.

3. Para anggota bebas untuk bekerja dengan siapa yang mereka kehendaki dan pembagian tugas terserah pada kelompok

3. Pemimpin tidak

berpartisipasi sama sekali.

4. “Dominator”cendrung bersifat pribadi dalam pujian dan kritik pekerja setiap angota; ia tidak turut serta dalam pertisipasi kelompok secara aktif kecuali apa bila ia memberikan demonstrasi.

4. Pemimpin bersifat objektif dalam pujian dan kritiknya dan ia berusaha untuk menjadi anggota kelompok secara mental, tanpa terlampau banyak melakukan pekerjaan tersebut.

4. Komentar spontan yang tidak frekuen atas aktivitas-aktivitas anggota dan ia tidak berusaha sama sekali untuk menilai atau mengatur kejadian-kejadian.

Sumber: Winardi (2000:79)

(71)

Rivai (2004:154) menyebutkan lima prinsip yang memungkinkan pemimpin biasa menyelesaikan banyak hal yang luaar biasa. Kelima perinsip tersebut adalah:

a. Menantang Proses

Pemimpin harus berani menantang peroses yang berjalan secara alami. Pemimpin adalah pelopor, orang yang bersedia melangkah keluar dan memasuki apa yang belum diketahui. Mereka bersedia mengambil resiko, melakukan inovasi dan percobaan supaya bisa menemukan cara baru dan lebih baik untuk melakukan banyak hal. Pemimpin adalah pengguna awal. Pemimpin adalah orang yang sanggub belajar, mereka belajar dari kegagalan mereka disamping dari keberhasilan mereka.

b. Menghadirkan wawasan bersama

Untuk mencapai tujuan bersama, pemimpin harus mampu memberi ilham bagi munculnya wawasannya sebagai wawasan orang yang dipimpin. Pimpinaan harus memahami kebutuhan, impian, harapan, inspirasi orang yang dipimpin. Pimpinaan harus menempah kesatuan tujuan dengan menunjukkan bagai mana impian dapat dicapai dan membangkitkan antusialisme bagi anggotanya.

c. Memungkinkan orang lain bias bertindak

(72)

d. Menjadi penunjuk jalan

Seorang pemimpin akan berhasil jika mampu memberi contoh dan membina komitmen melalui tindakan sehari-hari, yang menciptakan kemajuan. Pemimpin harus mampu sebagai penunjuk jalan melalui contoh pribadi dan pelaksanaan yang penuh pengapdian tampa pamrih atau mengharap adanya imbalan.

e. Membesarkan hati

Pemimpin akan berhasil jika mampu membesarkan hati anak buah untuk berjalan terus, menunjukan terus kepada anak buah bahwa mereka bisa menghadapi segala masalah dan rintangan serta memberikan penggakuan terhadap keberhasilan individu dan kelompok.

2.1.3. Kinerja

2.1.3.1. Definisi Kinerja

Seorang pemimpin pasti memiliki strategi dalam menjalankan Yayasan nya atau perilaku pemimpin yang dapat meningkatkan kinerja pegawai dan organisasi.Kinerja adalah hasil yang dicapai seorang pekerja dan diberikan kepada Yayasan .Istilah kinerja sering digunakan untuk meyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu maupun kelompok individu. Kinerja bias diketahui hanya jika individu atau kelompok tersebut mempunyai karakteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Kereteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target tertentu yang hendak dicapai.

(73)

memberikan kontribusi kepada organisasi yang menghasilkan baik atau tudak baik. Perbaikan kinerja baik untuk individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi (Malthis, 2002: 78). Kinerja adalah yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Meningkatka pekerjaan perorangan (individual performance) maka kemukinan besarjuga akan meningkatkan kinerja Yayasan (corporate performance) karena keduanya mempunyai hubungan yang erat (As’ad, 2001: 46-47).

2.1.3.2.Kinerja Guru

Kinerja guru mempunyai spesifikasi tertentu. Kinerja guru dapat dilihat dan diukur

berdasarkan spesifikasi atau kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru.

Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru

dalam proses pembelajaran. Berkenaan dengan standar kinerja guru Sahertian

sebagaimana dikutip Kusmianto (1997: 49) dalam buku panduan penilaian kinerja

guru oleh pengawas menjelaskan bahwa:

“Standar kinerja guru itu berhubungan dengan kualitas guru dalam menjalankan tugasnya seperti: (1) bekerja dengan siswa secara individual, (2) persiapan dan perencanaan pembelajaran, (3) pendayagunaan media pembelajaran, (4) melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar, dan (5) kepemimpinan yang aktif dari guru”.

UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknaspasal 39 ayat

(2), menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian

(74)

Keterangan lain menjelaskan dalam UU No. 14 Tahun 2005 Bab IV Pasal 20

(a) tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa standar prestasi kerja guru dalam

melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru berkewajiban merencanakan

pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu serta menilai dan

mengevaluasi hasil embelajaran. Tugas pokok guru tersebut yang diwujudkan dalam

kegiatan belajar mengajar merupakan bentuk kinerja guru

2.1.3.3. Indikator Kinerja

Ukuran secara kualitatif dan kuantitatif yang menunjukan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan adalah merupakan indikator dari suatu kinerja. Indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang dapat dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat bahwa kinerja setiap hari di dalam lingkungan Yayasan dan perorangan terus mengalami peningkatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Kinerja guru sangat penting untuk diperhatikan dan dievaluasi karena guru mengemban tugas profesional artinya tugas-tugas hanya dapat dikerjakan dengan kompetensi khusus yang diperoleh melalui program pendidikan. Guru memiliki tanggung jawab yang secara garis besar dapat dikelompokkan yaitu:

1. Guru sebagai pengajar, 2. Guru sebagai pembimbing dan 3. Guru sebagai administrator kelas.

(75)

delegasi tugas dan peran serta tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin tinggi faktor-faktor diatas, maka semakin besar kinerja pegawai yang bersangkutan.

2.1.3.4. Manfaat Penilaian Kinerja Guru

Penilaian kinerja guru memiliki manfaat bagi sebuah sekolah karena dengan

penilaian ini akan memberikan tingkat pencapaian dari standar, ukuran atau kriteria

yang telah ditetapkan sekolah. Sehingga kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam

seorang guru dapat diatasi serta akan memberikan umpan balik kepada guru tersebut.

Menurut Mangkupawira (2001: 224), manfaat dari penilaian kinerja karyawan adalah:

(1) perbaikan kinerja; (2) penyesuaian kompensasi; (3) keputusan penetapan; (4)

kebutuhan pelatihan dan pengembangan; (5) perencanaan dan pengembangan karir;

(6) efisiensi proses penempatan staf; (7) ketidakakuratan informasi; (8) kesalahan

rancangan pekerjaan; (9) kesempatan kerja yang sama; (10) tantangan-tantangan

eksternal; (11) umpan balik pada SDM.

Sedangkan Mulyasa (2007: 157) menjelaskan tentang manfaat penilaian

tenaga pendidikan: “Penilaian tenaga pendidikan biasanya difokuskan pada prestasi

individu, dan peran sertanya dalam kegiatan sekolah. Penilaian ini tidak hanya

penting bagi sekolah, tetapi juga penting bagi tenaga kependidikan yang

bersangkutan. Bagi para tenaga kependidikan, penilaian berguna sebagai umpan balik

terhadap berbagai hal, kemampuan, ketelitian, kekurangan dan potensi yang pada

gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana, dan pengembangan

karir. Bagi sekolah, hasil penilaian prestasi tenaga kependidikan sangat penting dalam

mengambilkeputusan berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan program sekolah,

(76)

lain dari keseluruhan proses pengembangan sumber daya manusia secara

keseluruhan”.

Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa penilaian kinerja penting

dilakukan oleh suatu sekolah untuk perbaikan kinerja guru itu sendiri maupun untuk

sekolah dalam hal menyusun kembali rencana atau strategi baru untuk mencapai

tujuan pendidikan nasional. Penilaian yang dilakukan dapat menjadi masukan bagi

guru dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya. Selain itu penilaian

kinerjaguru membantu guru dalam mengenal tugas-tugasnya secara lebih baik

sehingga guru dapat menjalankan pembelajaran seefektif mungkin untuk kemajuan

peserta didik dan kemajuan guru sendiri menuju guru yang profesional.

Penilaian kinerja guru tidak dimaksudkan untuk mengkritik dan mencari

kesalahan, melainkan sebagai dorongan bagi guru dalam pengertian konstruktif guna

mengembangkan diri menjadi lebih profesional dan pada akhirnya nanti akan

meningkatkan kualitas pendidikan peserta didik. Hal ini menuntut perubahan pola

pikir serta perilaku dan kesediaan guru untuk merefleksikan diri secara berkelanjutan.

2.1.3.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Pentingnya pengembangan sistem pendidikan yang berkualitas perlu lebih ditekankan, karena berbagai indikator menunjukkan bahwa pendidikan yang ada belum mampu menghasilkan sumber daya sesuai dengan perkembangan masyarakat yang ada serta kebutuhan pembangunan, dalam hal ini peningkatan kualitas pendidikan dapat diptimalisasikan melalui kinerja guru.

(77)

maupun anak didik. Pidarta (Susanto, 2000:2) mengemukakan bahwa, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya yaitu: “(1) kepemimpinan kepala sekolah, (2) fasilitas kerja, (3) harapan-harapan, dan, (4) kepercayaan personalia sekolah.

Menurut Burhanuddin (2001:272), paling tidak ada lima faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru selaku individu, yakni:

1. Kemampuan. Penguasaan terhadap kompetensi kerja mutlak diperlukan guna mencapai sasaran kerja. Kemampuan guru dalam hal ini mampu menguasai empat kompetensi dasar sebagaimana dipersyaratkan Undang-Undang.

2. Motivasi, yaitu pemberian suatu insentif yang bisa menarik keinginan seseorang untuk melaksanakan sesuatu. Motivasi tidak terlepas dari kebutuhan dan dorongan yang ada dalam diri seseorang yang menjadi penggerak, energi dan pengaruh segenap tindak manusia.

3. Dukungan yang diterima, merupakan menifestasi kebutuhan sosial terhadap tugas dan tanggung jawab yang telah dilaksanakan.

(78)

5. Hubungan mereka dengan organisasi. Hubungan antara guru dengan organisasi harus berjalan secara kondusif. Hubungan yang kondusif dapat diciptakan apabila masing –masing anggota organisasi mengetahui batas-batas tugas, tanggung jawab dan wewenangnya dalam menjalankan tugas.

Berdasarkaan pengertian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi.

Menurut Mangkunegara (2001:87), faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain:

1. Faktor kemampuan; secara psikologis kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan). Oleh karena itu pegawai perlu dtempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahlihannya;

2. Faktor motivasi; motivasi terbentuk dari sikap (attiude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situasion) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal.

(79)

sosial dan demografi seseorang; (b) Faktor psikologis, seperti; persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja; dan, (c) Faktor organisasi, yaitu; struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan (reward system).

2.2Penelitian Terdahulu

Anbri (2009) melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerna Kryawan PT. Central Asia, Tbk KCP PULO BRAYAN Medan”. Hasil uji simulatif (Uji-F), menunjukan bahwa nilai terhitung sebesar 22,985 lebih besar dari t tabel sebesar 3,31 pada tingkat siknifikan 5 % yang artinya gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Central Asia, Tbk KCP Pulo Brayan Medab. Gaya kepemimpinan merupakan variabelyang paling dominan yakni sebesar 6,007 jika dibandingkandengan lingkungan kerja sebesar 2,162 dengan tingkat siknifikan di bawah 0,05. Artinya gaya kepemimpinan memiliki peran yang lebih besar dibandingkan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

Lastiar (2008) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada PT. Indosat, Tbk. Divisi Regional Wilayah Barat Medan”.Hasil penelitian menunjukkanbahwa Koefisien Determinasi (R Square) sebesar 0.654. Untuk regresi berganda menggunakan

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2 Instrument Sekala Likert
Tabel 3.3 Item-Total Statistics
Tabel 3.4 Item-Total Statistics
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mendownload pengguna baru dapat melihat headline news, jadwal pemutaran film dari bioskop 21 yang diinginkan, informasi zodiak, dan informasi event hanya dengan memilih

Amanah UU Nomor 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan juncto UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, tidak ada pengklasifikasian bibit

Oleh karena itu penulis mencoba membuat program aplikasi berjudul Aplikasi Administrasi Pembayaran Salon dengan JAVA, dengan menggunakan bahasa pemrograman JAVA, dimana

[r]

Nama Lengkap Calon Siswa.. Telp yg

Deviation N Predicted Value.. Residual Std.Predicted

4.2 Perubahan Sikap Warga Belajar Sebelum dan Sesudah Mengikuti Pelatihan Tata Rias Pengantin Sunda Putri di LPK Tisaga Caterias ...154.. Surat Keputusan Direktur Program

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai sibling rivalry yang terjadi pada anak kembar yang berbeda jenis kelamin, faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya