• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Alat Pengepres Minyak Kacang Tanah (Arachis hypogaeaL.) Semi Mekanis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang Bangun Alat Pengepres Minyak Kacang Tanah (Arachis hypogaeaL.) Semi Mekanis"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Flow Chartpelaksanaan penelitian.

Mulai

Memotong bahan yangdigunakansesuai dengandimensi pada gambar

Pengelasan

Menggerinda permukaan yang kasar Merangkai alat

Pengecatan Merancang bentuk alat

Menggambar dan menentukandimensi alat

Memilih bahan

Mengukur bahan yang akan digunakan

Pengujian alat

Layak

Pengukuran parameter

Analisis data

Selesai

Tidak

(2)

44

Lampiran 2. Spesifikasi Alat Pengepres Minyak Kacang Tanah Semi Mekanis 1. Dimensi

Panjang = 26 cm

Lebar = 5,2 cm

Tinggi = 47 cm

2. Bahan

Silinder pengempaan = Stainless steel

Rangka = Besi siku

Screw Press = Stainless steel 3. Tenaga

Tenaga manusia = Laki-laki dewasa 4. Transisi

(3)

Lampiran 3. Kadar air kacang tanah Tabel kadar air kacang tanah

Sampel

Sampel I =(Massa awal (kg)-Massa akhir (kg)

Massa awal (kg) x 100%)

= (0,5 kg-0,485kg

0,5 kg x 100%)

= 3 %

Sampel II = (Massa awal (kg)-Massa akhir (kg)

Massa awal (kg) x 100%)

= (0,5 kg-0,482kg

0,5 kg x 100%)

= 3,6%

Sampel III = (Massa awal (kg)-Massa akhir (kg)

(4)

46

Lampiran 4. Kapasitas efektif alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis Tabel Kapasitas efektif alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis

Ulangan

=2,79 kg/jam + 2,69 kg/jam+ 2,88 kg/jam

3

(5)

Lampiran 5. Analisis ekonomi 1. Unsur produksi

1. Biaya pembuatan alat (P) = Rp. 2.500.000 2. Umur ekonomi (n) = 5 tahun 3. Nilai akhir alat (S) = Rp 250.000

4. Jam kerja = 5 jam/hari

5. Produksi/hari = 13,95 kg/hari 6. Biaya operator = Rp 41.850/hari 7. Biaya perbaikan = Rp 270/ jam 8. Bunga modal dan asuransi = Rp 127.500/tahun

9. Jam kerja alat per tahun = 1495 jam/tahun ( asumsi 299 hari efektif berdasarkan tahun 2016) 2. Perhitungan biaya produksi

a. Biaya tetap (BT)

1. Biaya penyusutan (D) Dt= (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1)

Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund

Akhir Tahun Ke (P-S) (Rp) (A/F, 6,50%, n) (F/P, 6,50%, t-1) Dt

0 - - - -

1 2.250.000 1 1 2.250.000

2 2.250.000 0,48425 1,065 1.160.384,06

3 2.250.000 0,3126 1,1345 797.950,58

4 2.250.000 0,2269 1,208 616714,20

(6)

48

2. Bunga modal dan asuransi (I)

Bunga modal pada bulan Juni 6,5% dan Asuransi 2%

I =

i(P)(n+1)

2n

=

(8,5%)Rp .2.500.000 (5+1)

2(5)

= Rp 127.500/tahun Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun

Tahun D (Rp) I (Rp)/tahun Biaya tetap (Rp)/tahun

1 2.250.000,00 127.500 2.377.500,00

2 1.160.384,06 127.500 1.287.884,06

3 797.950,58 127.500 925.450,58

4 616.714,20 127.500 744.214,20

5 498.309,69 127.500 625.809,69

b. Biaya tidak tetap (BTT)

1. Biaya perbaikan alat (reparasi) Biaya reparasi = 1,2%(P−S)

100

= 1,2%(Rp .2.500.000−Rp .250.000)

100 jam

= Rp 270/jam 2. Biaya operator

Diperkirakan upah operator untuk mengepres kacang tanah per 1 kilogram adalah sebesar Rp 3000. Sehingga diperoleh biaya operator: Jumlah produksi per hari = 13,95 kg

Biaya operator per hari = 13,95

1 kg x Rp 3000

= 13,95

1 kg x Rp 3000

(7)

c. Biaya pengepresan kacang tanah Biaya pokok = [BT

x + BTT]C

Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun

Tahun BT (Rp/tahun) x (jam/tahun) BTT (Rp/jam) C (jam/kg) BP (Rp/kg)

1 2.377.500,00 1.495 8.640 0,347592 3555,97

2 1.287.884,06 1.495 8.640 0,347592 3302,63

3 925.450,58 1.495 8.640 0,347592 3218,37

4 744.214,20 1.495 8.640 0,347592 3176,23

(8)

50

Lampiran 6.Break even point

Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan

dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.

Tahun Biaya Tetap (Rp)/tahun Biaya Tetap (Rp)/jam Biaya Tetap (Rp)/kg

1 2.377.500,00 1590,30 570,00

Penerimaan setiap produksi (R) =Rp 7500/kg (harga ini diperoleh dari perkiraan di lapangan)

Alat akan mencapai break even point jika alat telah mengepres kacang tanah sebanyak :

Tahun Biaya Tetap (Rp/tahun) BEP (kg/tahun)

1 2.377.500,00 539,95

2 1.287.884,06 292,49

3 925.450,58 210,18

4 744.214,20 169,02

(9)

Lampiran 7.Net present value

Berdasarkan persamaan (9), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus: CIF-COF ≥ 0

Investasi = Rp. 2.500.000 Nilai akhir = Rp. 250.000 Suku bunga bank = 6,5% Suku bunga coba-coba = 8,5% Umur alat = 5 tahun

Pendapatan = penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh = Rp 7500/kg × 2,79 kg/jam × 1495 jam/tahun = Rp 31.282.875/tahun

Pembiayaan = biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun

Tahun BP (Rp/kg) Kap. Alat (kg/jam) Jam kerja (jam/tahun) Pembiayaan

1 3555,97 2,79 1495 14.832.128,67

2 3302,63 2,79 1495 13.775.434,86

3 3218,37 2,79 1495 13.423.982,19

4 3176,23 2,79 1495 13.248.214,14

5 3148,70 2,79 1495 13.133.385,14

Cash in Flow 6,5%

(10)

52

2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 6,5%,5) = Rp 250.000 x 0,73015 = Rp 182.537,5

Jumlah CIF =Rp 130.011.628,5 + Rp 182.537,5 = Rp 130.194.166 Cash out Flow 6,5%

1. Investasi = Rp 2.500.000

2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/F, 6,5%,n) Tabel perhitungan pembiayaan

Tahun (n) Biaya (P/F, 6,5%, n) Pembiayaan (Rp)

1 14.832.128,67 0,93900 13.927.368,82

2 13.775.434,86 0,88170 12.145.800,92

3 13.423.982,19 0,82795 11.114.386,05

4 13.248.214,14 0,77750 10.300.486,49

5 13.133.385,14 0,73015 9.589.341,16

Total 57.077.383,44

Jumlah COF = Rp 2.500.000 + Rp 57.077.383,44 = Rp 59.577.383,44

NPV 6,5% = CIF – COF

= Rp 130.194.166 – Rp 59.577.383,44 = Rp 70.616.782,56

(11)

Lampiran 8.Internal rate of return

Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan

kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu.Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif) atau NPV= Y (positif) dan NPV = X (positif) atau NPV = Y (negatif), dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut :

IRR = p% +

�+�x (q% - p%) (positif dan negatif)

dan

IRR = q% +

�−�x (q% - p%) (positif dan positif)

Dimana: p = suku bunga bank paling atraktif q = suku bunga coba-coba ( > dari p)

(12)

54

Cash out Flow 8,5%

1. Investasi = Rp2.500.000

2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/A, 8,5%,5) Tabel perhitungan pembiayaan

Tahun (n) Biaya (P/F, 8,5%, n) Pembiayaan (Rp)

1 14.832.128,67 0,92165 13.670.031,39

2 13.775.434,86 0,8495 11.702.231,91

3 13.423.982,19 0,7830 10.510.978,05

4 13.248.214,14 0,7217 9.561.236,15

5 13.133.385,14 0,66525 8.736.984,46

Total 54.181.461,96

Jumlah COF = Rp 2.500.000 + Rp 54.181.461,96 = Rp 56.681.461,96

NPV 8,5% = CIF – COF

= Rp 123.467.764,3– Rp 56.681.461,96 = Rp 66.786.302,34

Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:

IRR = q% +

�−�x (q% - p%)

= 8,5% + 70.616.782,56

70.616.782,56−66.786.302,34 x (8,5% - 6,5%)

(13)

Lampiran 9. Gambar teknik alat

(14)

56

(15)
(16)

58

(17)
(18)

60

(19)
(20)

62

Lampiran 10. Gambar kacang tanah

Kacang tanah sebelum disangrai Kacang tanah setelah disangrai

Bungkil kacang tanah setelah dikempa

(21)

Lampiran 10. Alat Pengepres Minyak

Tampak depan alat

Tampak samping alat

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Aak, 1989. Kacang Tanah. Kanisius, Jakarta.

Achmad, Z., 2006. Elemen Mesin 1. PT Refika Aditama, Bandung.

Adisarwanto, T., 2000.Meningkatkan Produksi Kacang Tanah di Lahan Sawah dan Lahan Kering. Penebar Swadaya, Jakarta.

Amanto, H. dan Haryanto, 1999. Ilmu Bahan. Bumi Aksara, Jakarta.

Andaka, G., 2009. Optimasi Proses Ekstraksi Minyak Kacang Tanah dengan Pelarut N-Heksana.

http//jurtek.akprind.ac.id/sites/default/files/80-82_Ganjar.pdf [Diakses pada tanggal 1 Februari 2016] Teknologi 2 (2009) 1.

Arawande, J. O. andBorokin,i B. F., 2015. Comparison of Antioxidative Effects of Methanol Orange Peel Extract and Butylatedhydroxytoluene on Stability of Crude Peanut Oil. Nigerian Food Journal 33 (2015) 35-38.

Badan Standarisasi Nasional, 1995. SNI 01-3921-1995. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Carolina, D., 2008. Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas dan Bilangan Iodin dari Minyak Hasil Ekstraksi Kacang Tanah dengan Pelarut n-Heksana.http://www.repository.usu.ac.id/pdf [Diakses pada tanggal1 Februari 2016].

Daryanto, 2007.Dasar-Dasar Teknik Mesin. Bina Aksara, Jakarta. Daryanto, 1993. Dasar-Dasar Teknik Mesin. Bina Aksara, Jakarta.

Daywin, F.J., R.G. Sitompul, dan I. Hidayat. 2008. Mesin-Mesin Budidaya Pertanian di Lahan Kering. Graha Ilmu, Jakarta.

Departemen Pertanian, 1986. Kacang Tanah dan

Pengolahanny [Diakses pada

tanggal 26 Januari 2016].

(23)

Janila, P., Pandey, M. K., Shasidhar, Y.,Variath, M. T.,Sriswathi, M.,Khera P.,Manohar, S. S.,Nagesh, P.,Vishwakarma, M. K.,Mishra, G. P.,Radhakrishnan, T.,Manivannan, N.,Dobariya, K. L.,Vasanthi, R. P. andVarshney, R. K., 2016. Molecular Breeding for Introgression of Fatty Acid Desaturase Mutantalleles (ahFAD2A and ahFAD2B) Enhances Oil Quality in High and Lowoil Containing Peanut Genotypes. Plant Science 242 (2016) 203-213.

Kastaman, R., 2006. Analisis Kelayakan Ekonomi Suatu Investasi. Tasikmalaya. Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI Press,

Jakarta.

Maesen, L. J. G. Van Der dan S. Somatmadja, 1993. Proses Sumber Daya Nabati Asia Tenggara I, Kacang Tanah. Penerjemah : S. Danimihardja. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Marques, F. G., J. R. O. Neto, L. C. Cunha, J. R. Paula and M. T. F. Bara, 2015. Identification of Terpenes and Phytosterols in Dipteryx Alata (Baru) Oil Seeds Obtained Through Pressing. Revista Brasileira de Farmacognosia 25 (2015) 522–525.

Niemann, G., 1982. Elemen Mesin : Desain dan Kalkulasi dari Sambungan, Bantalan, dan Poros. Penerjemah Bambang Priambodo. Erlangga, Jakarta. Pasaribu, V. 2014. Rancang Bangun Alat Pengempa Minyak Tipe Ulir.

USUPress, Medan.

Prawirokusumo, S. 1990. Ilmu Usaha Tani. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta. Purba, R. 1997. Analisa Biaya dan Manfaat. PT. Rineka Cipta, Jakarta. Soeharno, 2007. Teori Mikroekonomi. Andi Offset, Yogyakarta.

Smith, H. P. dan L. H. Wilkes, 1990. Mesin dan Peralatan Usaha Tani. Gajah Mada University Press, Yoyakarta.

Sukirno., 1999. Mekanisasi Pertanian. UGM Press, Yogyakarta.

Sularso dan K. Suga., 2004. Dasar perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

Swern, D., 1982. Edition: Bailey’s Industrial Oil and Fat Products. Vol 2. John Wiley & Sons, New York.

(24)

42

(25)

METODOLOGI PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2016di

Laboratorium Keteknikan Pertanian Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Bahan dan Alat Penelitian

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kacang tanah,plat besi, pipa stainless steel, connettor, adjusting plug, baut dan mur, besi bulat padu

Sedangkan alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin las, mesin bor, mesin gerinda, gergaji besi, palu, tang, mesin tekuk plat, kunci pas, ring, stopwatch, kalkulator, komputer dan alat tulis.

Metodologi Penelitian

(26)

24

Komponen Alat

Alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis ini mempunyai beberapa komponen pentingyaitu :

1. Rangka alat

Rangka alat ini berfungsi sebagai penyokong komponen-komponen alat lainnya, yang terbuat dari besi siku. Alat ini mempunyaitinggi 35 cm, dan lebar 5,2 cm..

2. Saluran masukan (hopper)

Saluran masukan berfungsi untuk memasukkan kacang tanah yang akan dipres kedalam silinder.

3. Saluran keluaran

Saluran keluaran ini berfungsi untuk menyalurkan minyak kacang tanah yang sudah dipres ketempat penampungan yang telah disediakan.

4. Silinder

Silinder berfungsi sebagai wadah tempat ulir untuk mengepres kacang tanah yang diletakkan horizontal. Silinder ini memiliki diameter 1,5 inchi dan panjang 16,5 cm.

5. Poros putaran

Poros putaran ini merupakan poros yang berada di dalam silinder. Poros ini dilengkapi ulir. Poros putaran berfungsi untuk memutar ulir yang kemudian membawa kacang tanah untuk dipres.

6. Tuas Pemutar

(27)

Prosedur Penelitian

Persiapan

Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan persiapan untuk penelitian yaitu merancang bentuk dan ukuran alat, dan mempersiapkan bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang akan digunakan dalam penelitian. a. Pembuatan alat

Adapun langkah-langkah dalam membuat alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis ini yaitu :

1. Merancang bentuk alat pengepres minyak.

2. Menggambar serta ditentukan ukuran alat pengepres minyak.

3. Memilih bahan yang akan digunakan untuk membuat alat pengepres minyak.

4. Melakukan pengukuran terhadap bahan-bahan yang akan digunakan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan pada gambar teknik alat

5. Memotong bahan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.

6. Melakukan pengelasan dan pengeboran untuk pemasangan kerangka alat. 7. Menggerinda permukaan yang terlihat kasar karena bekas pengelasan. 8. Melakukan pengecatan guna memperpanjang umur pemakaian alat dan

menambah daya tarik alat pengepres.

9. Merangkai komponen-komponen alat pengepres minyak. b. Persiapan bahan

1. Menyiapkan kacang tanah yang akan dikempa.

(28)

26

4. Menimbang kacang tanah yang telah disangrai 5. Bahan siap untuk diolah.

Pengujian Alat

Adapun prosedur pengujian alat adalah: 1. Menimbang bahan yang akan dikempa.

2. Memasukkan bahan kedalam silinder melalui corong masukan (hopper). 3. Menampung minyak dan ampas sisa pengepresan kacang tanah tersebut. 4. Mencatat waktu yang dibutuhkan alat untuk mengepres kacang tanah. 5. Melakukan perlakuan tersebut diulangi sebanyak 3 kali ulangan. 6. Memasukkan minyak yang telah diperoleh dalam wadah penyimpanan. 7. Menimbang minyak yang telah diperoleh dari hasil pengepresan. 8. Didokumentasikan proses pengujian alat.

(29)

Parameter Penelitian

Kapasitas Alat

Kapasitas efektif alat dilakukan dengan menghitung banyaknya kacang tanah yang dipres (kg) tiap satuan waktu yang dibutuhkan selama proses pengepresan (jam). Hal ini dapat dihitung berdasarkan persamaan (1) pada tinjauan pustaka.

Analisis Ekonomi

a. Biaya pengepresan kacang tanah

Perhitungan biaya pengepresan kacang tanah dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap, atau lebih dikenal dengan biaya pokok. Hal ini dapat dihitung berdasarkan persamaan (2) pada tinjauan pustaka.

- Biaya tetap

Biaya tetap terdiri dari :

1. Biaya penyusutan (metoda sinking fund)

Hal ini dapat dihitung berdasarkan persamaan (3) pada tinjauan pustaka 2. Biaya bunga modal dan asuransi

Hal ini dapat dihitung berdasarkan persamaan (4) pada tinjauan pustaka - Biaya tidak tetap

Biaya tidak tetap terdiri dari: 1. Biaya perbaikan alat

2. Biaya Operator

(30)

28

b. Break Event Point (Perhitungan Titik Impas)

Manfaat perhitungan titik impas (break event point) adalah untuk mengetahui batas produksi minimal yang harus dicapai dan dipasarkan agar usaha yang dikelola masih layak untuk dijalankan. Pada kondisi ini income yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya operasional tanpa adanya keuntungan. Untuk menentukan produksi titik impas (BEP) maka dapat dihitung berdasarkan persamaan (5) pada tinjauan pustaka.

c. Net Present Value (NPV)

Identifikasi masalah kelayakan financial dianalisis dengan metode analisis financial dengan kriteria investasi. Net present value adalah kriteria yang

digunakan untuk mengukur suatu alat layak atau tidak untuk diusahakan. Hal ini dapat dihitung berdasarkan persamaan (7) pada tinjauan pustaka.

Dengan kriteria :

- NPV > 0, berarti usaha menguntungkan, layak untuk dilaksanakan dan dikembangkan.

- NPV < 0, berarti sampai dengan t tahun investasi proyek tidak menguntungkan dan tidak layak untuk dilaksanakan serta dikembangkan. - NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang

dikeluarkan.

d. Internal Rate of Return (IRR)

(31)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Alat Pengepres Minyak Kacang Tanah Semi Mekanis

Alat pengepres minyak kacang tanahini adalah alat yang dirancang untuk mengepres minyak biji kacang tanah dengan menggunakan ulir (screw) sebagai alat pengepresnya. Pemilihan bahan-bahan teknik pembuatan alat diusahakan kokoh, mampu mendukung kinerja alat, mudah diperoleh berkualitas dan terjangkau harganya akan mempengruhi biaya produksi alat. Alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis ini memiliki dimensi dengan panjang 26 cm, lebar 5,2 cm, dan tinggi 47 cm.

Alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis ini terdiri dari beberapa bagian utama yaitu:

1. Rangka alat

Gambar 1. Rangka Alat

(32)

30

2. Silinder pengepresan

Gambar 2. Silinder pengepresan

Silinder pengepresan terbuat dari bahan stainless steel. Panjang silinder pengepresan 16,5 cm, tebal 2 mm, diameter 1,5inch.

3. Ulir (Screw press)

Gambar 3. Ulir (Screw press)

(33)

4. Tuas Pemutar (Handle)

Gambar 4. Tuas Pemutar

Alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis ini menggunakan tuas pemutar sebagai tenaga penggerak manual. Tuas pemutar dilengkapi pegangan yang dilapisi bahan karet untuk mengurangi terjadinya slip saat memutar.

5. Conettor

Gambar 5. Conettor

Conettor pada alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis ini

(34)

32

Persiapan Bahan

Sebelum dilakukan proses pengepresan minyak kacang tanah pada alat, terlebih dahulu dilakukan persiapan bahan dimana kacang tanah yang akan dikempa terlebih dahulu disangrai pada suhu 1200C selama 45 menit. Sebelum disangrai bahan telebih dahulu dipilih dengan ukuran seragam, tidak kusut dan tidak cacat dengan massa 0,5 kg. Setelah bahan selesai disangrai, ditimbang massa kacang tanah. Kadar air dihitung dari kacang tanah yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.Kadar air kacang tanah Sampel

Prinsip Kerja Alat Pengepres Minyak Kacang Tanah Semi Mekanis

Proses pengepresan minyak kacang tanah dilakukan dengan memasukkankacang tanah ke dalam silinder pengepresan melalui saluran pemasukkan (hopper). Saat proses pengepresan, kacang tanah akan dibawa oleh ulir ke ujung silinder untuk kemudian dikempasehingga mengeluarkan minyak dari kacang tanah lalu ampas atau bungkilnya akan keluar dari conettor. Sedang minyak kacang tanah yang dihasilkan akan keluar dari saluran pengeluaran minyak yang berada ditengah silinder bagian bawah.

Kapasitas Efektif Alat

(35)

kapasitas efektif alat dihitung dari perbandingan antara banyaknya kacang tanah yang dikempa (kg) dengan waktu yang dibutuhkan selama proses pengepresan. Data hasil pengepresan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. Kapasitas efektif alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis

(36)

34

Biji kacang tanah mengandung sekitar 40-60% minyak.Proses umum dan paling efektif dalam proses untuk mendapatkan minyak mentah dari biji kacang tanah memerlukan metode mekanik yang meliputi kacang perlakuan awal, mengempa (screw press) dan klarifikasi minyak. Minyak mentah diproses lebih lanjut dalam industri untuk mendapatkan minyak nabati sementara bungkilnyadimanfaatkan sebagai pakan ternak. Selama penyimpanan minyak kacang tanah, terjadi perubahan kimia yang mengakibatkan penurunan kualitas dan organoleptik. Oleh karena itu ditambahkan antioksidan untuk mengurangi ketengikan minyak kacang tanah (Arawande and Borokini, 2015).

(37)

Analisis Ekonomi

Biaya pemakaian alat

Analisis ekonomi digunakan untuk menentukan besarnya biaya yang harus dikeluarkan saat produksi menggunakan alat ini. Dengan analisis ekonomi dapat diketahui seberapa besar biaya produksi sehingga keuntungan alat dapat diperhitungkan. Umumnya setiap investasi bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Namun ada juga investasi yang bukan bertujuan untuk keuntungan, misalnya investasi dalam bidang sosial kemasyarakatan atau investasi untuk kebutuhan lingkungan, tetapi jumlahnya sangat sedikit.Dari analisis ekonomi yang dilakukan diperoleh biaya pokok yang harus dikeluarkan untuk mengepres minyak kacang tanah tiap tahunnya adalah Rp 3555,97/kg pada tahun pertama, Rp 3302,63/kg pada tahun ke-2, Rp 3218,37/kg pada tahun ke-3, Rp 3176,23/kg pada tahun ke-4, dan Rp 3148,70/kg tahun ke-5.

Break even point

(38)

36

titik impas adalah untuk mengetahui batas produksi minimal yang harus dicapai dan dipasarkan agar usaha yang dikelola masih layak untuk dijalankan.Pada kondisi ini income yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya operasional tanpa adanya keuntungan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan (Lampiran 6), alat pengepres minyak kacang tanahini akan mencapai titik impas apabila telah mengepres kacang tanah pada sebesar 539,95kg/tahun pada tahun pertama, 292,49kg/tahun pada tahun kedua, 210,18kg/tahun pada tahun ketiga, 169,02 kg/tahun pada tahun keempat, dan 142,13kg/tahun pada tahun kelima.

Net present value

Net present value (NPV)adalah kriteria yang digunakan untuk mengukur

suatu alat layak atau tidak untuk diusahakan.Dalam menginvestasikan modal dalam penambahan alat pada suatu usaha maka NPV ini dapat dijadikan salah satu alternatif dalam analisis financial. Dari percobaan dan data yang diperoleh (Lampiran 7) pada penelitian dapat diketahui besarnya NPV dengan suku bunga 6,5% adalah Rp70.616.782,56. Hal ini berarti usaha ini layak untuk dijalankan karena nilainya lebih besar ataupun sama dengan nol. Hal ini sesuai dengan pernyataan Purba (1997) yang menyatakan bahwa kriteria NPV yaitu:

- Jika NPV lebih besar dari 0 (NPV positif), hal ini berarti bahwa : total B lebih besar dari total C + I, berarti benefit lebih besar dari cost + investment, sehingga pembangunan (rehabilitasi, perluasan) proyek

(39)

- Jika NPV sama dengan 0 (NPV netral), berarti : total B + total C + I, berarti bahwa benefit hanya cukup untuk menutupi cost + investment selama umur teknis – ekonomis proyek yang bersangkutan.

- Jika NPV lebih kecil dari 0 (negatif), berarti : total B lebih kecil dari total C + I, berarti pula bahwa benefit tidak cukup untuk menutupi cost + investment selama umur teknis – ekonomis proyek yang bersangkutan

unvourable.

Internal rate of return

(40)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Alat pengepres kacang tanah semi mekanis ini terdiri dari lima bagian utama yaitu rangka alat, silinder pengepres, ulir (screw), handle, conettor. 2. Alat pengepres minyak kacang tanah ini memiliki panjang 26 cm, lebar 5,2

cm, dan tinggi 47 cm.

3. Kapasitas alat pada alat pengepres minyak kacang tanah ini adalah sebesar 2,79 kg/jam atau 13,95 kg/hari.

4. Biaya pokok yang harus dikeluarkan dalam mengepres kacang dengan alat pengepres minyak kacang tanah ini tiap tahunnya adalah Rp3555,97/kg pada tahun pertama, Rp3302,63/kg pada tahun ke-2, Rp3218,37/kg pada tahun ke-3, Rp3176,23/kg pada tahun ke-4dan Rp3148,70/kg tahun ke-5. 5. Alat ini akan mencapai nilai break even point apabila telah mengepres

kacang tanah sebanyak539,95kg/tahun pada tahun pertama, 292,49kg/tahun pada tahun kedua, 210,18kg/tahun pada tahun ketiga, 169,02kg/tahun pada tahun keempat, dan 142,13kg/tahun pada tahun kelima.

6. Net present value alat ini dengan suku bunga 6,5% adalahRp

(41)

Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan kapasitas efektif alat.

(42)

TINJAUAN PUSTAKA

Kacang Tanah

Deskripsi Kacang Tanah

Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman polong-polongan asli dari Brazilia.Tanaman ini diperkirakan masuk ke Indonesia antara tahun 1521-1529 yang dibawa oleh pedagang Spanyol, Portugis dan Cina.Namun penanaman kacang tanah secara komersial di Indonesia dimulai pada abad ke-18 dengan dua varietas yang berbeda.Setelah dilakukan persilangan alami antara dua varietas tersbut maka dihasilkan varietas kacang tanah yaitu kacang brul dan kacang cina (Aak, 1989).

Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L) termasuk tanaman polong-polonganatau legium kedua terpenting setelahkedelai di Indonesia. Tanaman ini merupakansalah satu tanaman palawija jenis leguminoceae yang memiliki kandungan gizicukup tinggi antara lain protein, karbohidratdan minyak. Sekarang pemanfaatan kacang tanah makin luas dari minyak nabati hingga selai.Kandungan minyak yang terdapat di dalam kacang tanah cukup tinggi dan merupakan minyak nabati yang bebas kolesterol (Andaka, 2009).

(43)

Botani Tanaman Kacang Tanah

Kacang tanah merupakan tanaman palawija yang tergolong dalam famili Leguminoceae. Berikut adalah klasifikasi tanaman kacang tanah menurut Carolina (2008) :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Dicotiledoneae Ordo : Rosales

Familia : Leguminoceae Genus : Arachis

Spesies : Arachis hypogaea L.

Suhu tanah yang optimum untuk pertumbuhan kacang tanah adalah 20-30oC, sedangkan suhu udara yang optimum adalah 24-27oC. Tanaman kacang

tanah dapat tumbuh baik pada ketinggian 0-500 meter diatas permukaan laut, tanah gembur dengan pH 6-6,5. Tanaman kacang tanah menghendaki keadaan iklim yang panas tetapi sedikit lembab rata-rata 75% dan curah hujan sekitar 300-500 mm/tahun (Adisarwoto, 2000).

(44)

6

Tabel 1. Kandungan gizi per 100 gram kacang tanah

Komponen Gizi Jumlah (%) Sumber : Ketaren, 1986

Potensi Kacang Tanah

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia.Kacang tanah adalah tanaman perdagangan penting bagi petani dari daerah tropis kering dan semi-kering, di mana sebagian besar budidaya kacang tanah terkonsentrasi. Semua bagian dari tanaman ini bermanfaat tetapi yang paling dimanfaatkan adalah bijinya untuk diekstraksi menjadi minyak, dimakan langsung/rebus/panggang, ataupundiolah menjadi beberapa produk olahan pangan seperti, tepung, kue dan mentega. Minyak kacang tanah yang berkualitas rendah digunakan untuk membuat sabun, deterjen, kosmetik, cat, lilin dan pelumas. Selain bijinya, batang tanamannya merupakan pakan yang bergizi bagi ternak. Hasil lainnya seperti kulit kacang bermanfaat sebagai sumber bahan bakar, bahan untuk membuat papan partikel dan pakan ternak.Kacang tanah juga berkontribusi terhadap kesuburan tanahmelalui fiksasi nitrogen. Meskipun kacang dikenal sebagai sumber utama lemak, juga merupakan sumber protein yang baik (25%), mikronutrien (mineral, antioksidan dan vitamin) dan metabolit sekunder (flavonoid, folicacid, tokoferol dan resveratrol) (Janila, et al., 2015).

(45)

dan diproses menjadi minyak goreng. Setiap 100 kg kacang tanah dapat menghasilkan minyak antara 40-60 liter. Pembuatan minyak goreng dari kacang tanah dapat dilakukan dengan cara sederhana dan cara modern. Cara sederhana dilakukan dengan penepungan, sedangkan cara modern kacang tanah bisa diolah langsung menjadi minyak goreng dengan alat pengepres.

SNI (Standar Nasional Industri) Kacang Tanah

Untuk mendapatkan kacang tanah yang sesuai dengan syarat mutu, maka harus dilakukan beberapa pengujian, yaitu :

a. Penentuan adanya hama dan penyakit, bau dilakukan dengan cara organoleptik

b. Penentuan adanya butir rusak, butir warna lain, kotoran dan butir belah c. Penentuan diameter

d. Penentuan kadar air biji e. Penentuan kadar aflatoksin

Tabel 2. Syarat mutu kacang tanah biji (SNI 01-3921-1995)

NO Jenis Uji Satuan Persyaratan

1

Butir warna lain, b/b Butir Pecah, b/b (Badan Standarisasi Nasional, 1995).

Minyak Kacang Tanah

(46)

8

mentah dari biji kacang tanah memerlukan metode mekanik yang meliputi kacang perlakuan awal, mengempa (screw press) dan klarifikasi minyak. Minyak mentah diproses lebih lanjut dalam industri untuk mendapatkan minyak nabati sementara bungkilnyadimanfaatkan sebagai pakan ternak. Selama penyimpanan minyak kacang tanah, terjadi perubahan kimia yang mengakibatkan penurunan kualitas dan organoleptik. Oleh karena itu ditambahkan antioksidan untuk mengurangi ketengikan minyak kacang tanah (Arawande and Borokini, 2015).

Minyak kacang tanah mengandung 78-82 % asam lemak tidak jenuh yang terdiri dari 40-45 % asam oleat dan 30-35 % asam linoleat. Minyak kacang tanah seperti juga minyak nabati lainnnya merupakan salah satu kebutuhan manusia yang dipergunakan baik sebagai bahan pangan yaitu sebagai minyak goreng mentega putih dan margarine mayonnaise maupun non pangan yaitu digunanakan sebagai bahan pembuat sabun, face cream, shaving cream, pencuci rambut dan bahan kosmetik lainnya (Ketaren, 1986).

Teknologi Pengepresan Minyak Kacang Tanah

Penekanan mekanik dapat dilaksanakan pada temperatur tinggi atau temperatur rendah. Penekanan pada suhu tinggi memiliki efisiensi yang lebih tinggi namun akan menghasilkan minyak dengan kualitas yang kurang baik karena ada kemungkinan minyak terdegradasi atau rusak. Sedangkan penekanan pada suhu rendah memiliki efisiensi yang lebih rendah pula namun dapat menghasilkan minyak dengan kualitas yang lebih baik karena resiko degradasi minyak lebih kecil pada suhu rendah (Ketaren, 1986).

(47)

timbulnya bau dan rasa tengik yang disebut ketengikan. Hal ini disebabkan oleh proses hidrolisis dan oksidasi akan terbentuk senyawa-senyawa yang dapat menurunkan kualitas dari minyak dan lemak. Parameter yang umum dipakai untuk menentukan kualitas minyak adalah kadar air, kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksida (Tarigan, 2006).

Proses pemanasan selama pengepressan antara lain bertujuan untuk mengkoagulasi protein di dalam biji sehingga memberi ruang bagi minyak untuk keluar dari biji dan mengurangi daya tarik menarik antara minyak dengan permukaan padat dari biji sehingga minyak keluar lebih banyak saat biji dipress. Jumlah rendemen yang dihasilkan dari pengepressan secara mekanis dipengaruhi oleh waktu pengepressan (pressing), besarnya tekanan yang diberikan, ukuran bahan yang akan dipress, viskositas bahan yang diekstrak serta cara pengepressan (Ketaren, 1986).

Kandungan minyak pada biji kacang tanah kering utuh antara 44-56% dengan rata-rata 50%. Minyak kacang tanah berupa cairan tak jenuh mudah teroksidasi sehingga mudah tengik. Asam oleat dan asam linoleat adalah asam tak jenuh yang merupakan kurang lebih 80% dari asam lemak yang diperoleh dari hidrolisis minyak kacang tanah. Semakin tinggi perbandingan antara asam oleat dengan asam linoleat maka minyak kacang tanah akan semakin stabil sehingga semakin sulit menjadi tengik (Maesen dan Somatmadja, 1993).

(48)

10

minyak secara mekanis tipe ulir terdiri dari tahap perlakuan pendahuluan dan pengempaan.Perlakuan pendahuluan terdiri dari pembersihan bahan (cleaning), pemisahan kulit (dehulling), pengecilan ukuran (size reduction) dan pemasakan atau pemanasan (cooking) (Swern, 1982).

Pemasakan merupakan salah satu tahapan penting dalam ekstraksi minyak secara mekanis.Tujuan utama pemasakan adalah menggumpalkan protein dalam biji, sehingga butiran minyak mudah keluar dari biji.Selain itu pemasakan menyebabkan penurunan afinitas minyak dengan permukaan bahan, sehingga minyak diperoleh semaksimal mungkin pada waktu biji dikempa. Pemasakan tidak saja akan menaikkan suhu bahan tetapi juga mengatur kadar air bahan. Air yang terkandung didalam biji akan mempengaruhi rendemen dan mutu minyak hasil pengempaan. Biji yang mempunyai kadar air tinggi, akan menghasilkan minyak yang berkadar air tinggi dan mudah mengalami hidrolisa (Swern, 1982).

Peranan Mekanisasi Pertanian

Ilmu mekanisasi pertanian adalah ilmu yang mempelajari penguasaan dan pemanfaatan bahan dan tenaga alam untuk mengembangkan daya kerja manusia dalam bidang pertanian, demi untukkesejahteraan manusia. Pengertian pertanian dalam hal ini adalah pertanian dalam arti yang seluas-luasnya (Sukirno, 1999).

Peranan mekanisasi pertanian dalam pembangunan pertanian di Indonesia adalah:

1. Mempertinggi efisiensi tenaga manusia 2. Meningkatkan derajat dan taraf hidup petani

(49)

4. Memungkinkan pertumbuhan tipe usaha tani, yaitu dari tipe pertanian untuk kebutuhan keluarga (subsistence farming) menjadi tipe pertanian perusahaan (commercial farming)

5. Mempercepat transisi bentuk ekonomi Indonesia dari bersifat agraris menjadi bersifat industri

(Hardjosentono, dkk, 1996).

Komponen Alat Pengepres Minyak

Ulir

Ekstraksiminyak nabatiumumnyadilakukan dengan menggunakankempahidrolik, screw pressmekanik ataudengan menambahkan

pelarut.Ekstraksidengan penggunaanpelaruttidak

dianjurkankarenamengakibatkanresiduberacun dalamproduk. Meskipun demikian, screw pressmekanikadalah metodeyang paling umumdigunakan dalam

industriminyak biji-bijian, kempahidrolikmasih digunakan khususproduksiminyaktertentu (Marques, et al., 2015).

(50)

12

Poros

Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros.Poros untuk meneruskan daya diklasifikasikan menjadi poros transmisi, spindel, gandar, poros (shaft) dan poros luwes (Achmad, 2006).

Hal-hal yang perlu diperhatikan didalam merencanakan sebuah poros adalah : 1. Kekuatan Poros

Suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lentur. Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan. Kelelahan, tumbukan atau pengaruhkonsentrasi tegangan bila diameter poros diperkecil (poros bertangga) atau bila poros mempunyai alur pasak, harus diperhatikan. Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atasnya. 2. Kekakuan Poros

Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan mengakibatkan ketidaktelitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara. Karena itu, disamping kekuatan poros, kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut.

3. Putaran Kritis

(51)

kritis. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya. Poros harus direncanakan hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya.

4. Korosi

Bahan-bahan poros yang terancam kavitasi, poros-poros mesin yang berhenti lama, dan poros propeler dan pompa yang kontak dengan fluida yang korosif sampai batas-batas tertentu dapat dilakukan perlindungan terhadap korosi.

5. Bahan Poros

Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang yang ditarik dingin dan difinis.

(Sularso dan Suga ,2004)

Bantalan

Bantalan berguna untuk menumpu poros dan memberi kemungkinan poros dapat berputar dengan leluasa (dengan gesekan yang sekecil mungkin).Berbagai macam bantalan dapat digolongkan menjadi bantalan luncur, bantalan gelinding (bantalan peluru dan bantalan rol), bantalan dengan beban radial, bantalan dengan beban aksial, bantalan dengan beban campuran (aksial - radial) (Daryanto, 2007).

(52)

14

bantalan, normalisasi dari pengukuran luar, ketelitian (presisi), pembebanan yang diizinkan dan perhitungan dari umur kerja, bahan dengan mutu tinggi pada pabrik memberikan keuntungan untuk penggunaan dan penyediaan suku cadang. Sedangkan untuk bantalan luncur bekerja dalam permukaan pelumasan yang lebih besar, mudah dipasang, mudah dibuat dan jauh lebih murah daripada bantalan gelinding, ketepatan pengarahan lebih baik, dapat mencapai putaran tertinggi dan pada pelumasan yang tidak cacat maka umur bantalan luncur hampir tidak terbatas (Niemann, 1982).

Logam yang Digunakan

Baja Tahan Karat (Stainless Steel)

Logam yang digunakan merupakan logam baja tahan karat (stainless steel). Baja tahan karat yang mempunyai seratus lebih jenis yang berbeda-beda. Seluruh baja itu mempunyai satu sifat karena kandungan kromium yang membuatnya tahan terhadap karat. Baja tahan karat dapat dibagi dalam tiga kelompok dasar, yakni :

1. Baja Tahan Karat Ferit

Baja ini mengandung unsur karbon yang rendah (sekitar 0,04 % C) dan sebagian besar dilarutkan dalam besi. Sementara itu, unsur lainnya yaitu kromium sekitar 13 % - 20 % dan tambahan kromium tergantung pada tingkat ketahanan karat yang diperlukan.

2. Baja Tahan Karat Austenit

(53)

3. Baja Tahan Karat Martensit

Baja tahan karat martensit mengandung sejumlah besar unsur karbon. Baja yang mengandung 0,1 % C, 13 % Cr, dan 0,5 % Mn ini dapat didinginkan untuk memperbaiki kekuatannya, tetapi tidak menambah kekerasan.

(Amanto dan Haryanto, 1999).

Besi

Besi adalah logam putih seperti perak, dapat di poles, keras, dapat ditempa, dapat dilengkungkan, dan bersifat magnetik. Besi adalah unsur yang sangat stabil dan merupakan unsur terbanyak kedelapan di bumi ini setelah Silikon, juga merupakan unsur logam terbanyak ketiga pada lapisan kulit bumi setelah Aluminium dan Silokon. Bijih besi yang banyak dikenal diantaranya Magnetite (Fe3O4), Hermanite (Fe2O3), Siderite (FeCO3), Pirite (FeS2).

Mekanisme Pembuatan Alat

Dalam pekerjaan bengkel alat dan mesin, benda kerja yang akan dijadikan dalam bentuk tertentu sehingga menjadi barang siap pakai dalam kehidupan sehari-hari, maka dilakukan proses pengerjaan dengan mesin-mesin perkakas, antara lain mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, mesin frais, mesin skrap, mesin asah, mesin gerinda, dan mesin yang lainnya (Daryanto, 1993).

(54)

16

dengan baja tekan atau baja cetak. Bilamana hal ini dilakukan dapat menekan biaya membuat mesin dalam jumlah besar. Keberhasilan atau kegagalan alat sering sekali tergantung pada bahan yang dipakai untuk pembuatannya. Bahan yang digunakan untuk pembuatan peralatan usaha tani dapat diklasifikasikan dalam logam dan bukan logam (Smith dan Wilkes, 1990).

Prinsip Kerja Alat Pengepres Minyak Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Semi Mekanis

Alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis ini bekerja dengan prinsip mengempa atau mengepres kacang tanah. Setelah alat dipastikan dalam keadaan siap pakai, bahan baku berupa kacang tanah dimasukkan ke dalam silinder melalui saluran masukan (hopper). Kacang tanah yang ada di dalam silinder akan dibawa oleh ulir ke ujung silinder yang kemudian akan dikempa hingga minyak kacang tanah keluar. Minyak hasil pengepresan akan keluar melalui saluran pengeluaran (Pasaribu, 2014).

Kapasitas Kerja Alat dan Mesin Pertanian

Menurut Daywin, dkk., (2008), kapasitas kerja suatu alat atau mesin didefenisikan sebagai kemampuan alat dan mesin dalam menghasilkan suatu produk (contoh : ha. Kg, lt) persatuan waktu (jam). Dari satuan kapasitas kerja dapat dikonversikan menjadi satuan produk per kW per jam, bila alat/mesin itu menggunakan daya penggerak motor. Jadi satuan kapasitas kerja menjadi : Ha.jam/kW, Kg.jam/kW, Lt.jam/kW.

Persamaan matematisnya dapat ditulis sebagai berikut :

Kapasitas Alat = Produk yang diolah

(55)

Analisis Ekonomi

Analisis ekonomi digunakan untuk menentukan besarnya biaya yang harus dikeluarkan saat produksi menggunakan alat ini. Dengan analisis ekonomi dapat diketahui seberapa besar biaya produksi sehingga keuntungan alat dapat diperhitungkan.

Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada output yang dihasilkan. Dimana semakin banyak produk yang dihasilkan maka semakin banyak bahan yang digunakan. Sedangkan, biaya tetap adalah biaya yang tidak tergantung pada banyak sedikitnya produk yang akan dihasilkan

(Soeharno, 2007).

Biaya pemakaian alat

Pengukuran biaya pemakaian alat dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya yang dikeluarkan yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap (biaya pokok).

Biaya pokok =

[

��

+

���

]

C ………

……...……. (2) dimana :

BT = total biaya tetap (Rp/tahun) BTT = total biaya tidak tetap (Rp/jam) x = total jam kerja pertahun (jam/tahun) C = kapasitas alat (jam/satuan produksi)

1. Biaya tetap

(56)

18

Metode ini memungkinkan untuk memperkirakan biaya penyusutan yang lebih mendekati dengan penyusutan yang aktual terjadi bagi mesin/alat pada tiap tahun umurnya.

Dt = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1) ... (3)

dimana:

Dt = biaya penyusutan (Rp/tahun)

P = nilai awal alsin (harga beli/pembuatan) (Rp) S = nilai akhir alsin (10% dari P) (Rp)

n = umur ekonomi (tahun) i = tingkat bunga modal (%)

t = umur pemakaian alat pada permulaan tahun berikutnya 2. Biaya bunga modal dan asuransi

Biaya ini diperhitungkan untuk mengembalikan nilai modal yang ditanam sehingga pada akhir umur peralatan diperoleh suatu nilai uang yang present valuenya sama dengan nilai modal yang ditanam. Perhitungan biayanya:

I = i(P)(n+1)

2n ... (4) dimana:

I = total bunga modal dan asuransi (Rp/tahun) i = total persen bunga modal dan asuransi (%) P = harga awal alat (Rp)

n = umur ekonomis (tahun) 3. Biaya pajak

(57)

ada ketentuan besar pajak secara khusus untuk mesin-mesin dan peralatan pertanian sehingga tidak digunakan dalam perhitungan.

4. Biaya gudang atau gedung

Diperkirakan berkisar antara 0,5-1% dari harga awal per tahun di Amerika. Umumnya rata-rata diperhitungkan 1% nilai awal (P) per tahun.Namun beban ini tergantung pada kondisi lokal sehingga biaya ini tidak dipergunakan pada penelitian ini.

Break even point

Analisis break even adalah suatu teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan yang terjadi di suatu perusahaan. Sementara yang dimaksud dengan break even adalah suatu keadaan diamana total revenue persis sama dengan total cost. Dengan demikian dalam kondisi break even perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan tidak pula menerima kerugian. Jadi analisis tersebut dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan antara lain tentang :

1. Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak rugi.

2. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh laba tertentu. 3. Sampai seberapa besar omset penjualan boleh turun agar perusahaan tidak

rugi.

(58)

20

Analisis BEP juga digunakan untuk :

1. Hitungan biaya dan pendapatan untuk setiap alternatif kegiatan usaha. 2. Rencana pengembangan pemasaran untuk menetapkantambahaninvestasi

untuk peralatan produksi.

3. Tingkat produksi dan penjualan yang menghasilkan ekuivalensi (kesamaan) dari dua alternatif usulan investasi (Waldiyono, 2008).

Rumus break even yaitu :

break even (unit) = biaya tetap

Net present value (NPV) dapat diartikan bahwa seluruh angka net

cash flow yang digandakan dengan discount factor pada tahun dan tingkat bunga

yang telah ditentukan dan merupakan selisih antara present value dari benefit dan present value dari biaya. Jika NPV bernilai positif maka investment feasible, bila

NPV bernilai 0 berarti investment dapat mengembalikan sebesar cost of capital (discount rate) dan bila NPV bernilai negatif maka investment ditolak (Prawirokusumo, 1990).

Menurut Purba (1997), Net present value (NPV) merupakan selisih antara benefit dengan cost +investment yang dihitung sebagai berikut :

(59)

jika ditinjau dari segi present value of benefit, maka : NPV = Total B – (Total C + I)

- Jika NPV lebih besar dari 0 (NPV positif), hal ini berarti bahwa : total B lebih besar dari total C + I, berarti benefit lebih besar dari cost + investment, sehingga pembangunan (rehabilitasi, perluasan) proyek

tersebut favourable.

- Jika NPV sama dengan 0 (NPV netral), berarti : total B + total C + I, berarti bahwa benefit hanya cukup untuk menutupi cost + investment selama umur teknis – ekonomis proyek yang bersangkutan.

- Jika NPV lebih kecil dari 0 (negatif), berarti : total B lebih kecil dari total C + I, berarti pula bahwa benefit tidak cukup untuk menutupi cost + investment selama umur teknis – ekonomis proyek yang bersangkutan

unvourable.

Internal rate of return

Dengan menggunakan metode internal rate of return (IRR) akan mendapatkan informasi yang berkaitan dengan tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan investasi yang dijelaskan dalam bentuk %priode waktu. Logika sederhananya menjelaskan seberapa kemampuan cash flow dalam mengembalikan modalnya dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi (Giatman, 2006).

Internal rate of return adalah suatu tingkatan discount rate, pada discount

rate dimana diperolah B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Harga IRR dapat dihitung

(60)

22

IRR = i1 –

NPV 1

(NPV 2−NPV 1) (i1 – i2) ... ... (8) dimana : i1 = Suku bungabank paling atraktif

i2 = Suku bunga coba-coba

NPV1 = NPV awal pada i1

NPV2 = NPV pada i2

(61)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong manusia untuk menciptakan peralatan yang lebih efisien dan praktis yang dapat membantu pekerjaan manusia.Sektor pertanian merupakan yang paling penting dalam pembangunan ekonomi suatu daerah.Hal ini disebabkan karena sebagian besar masyarakat masih menggantungkan hidupnya disektor pertanian. Oleh karena itu, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, maka perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan produksi hasil pertanian dan mengolahnya menjadi bahan pangan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman polong-polongan asli Brazilia.Tanaman ini diperkirakan masuk ke Indonesia antara tahun 1521-1529 yang dibawa oleh pedagang-pedagang Spanyol, Cina dan Portugis.Namun penanaman kacang tanah di Indonesia baru dilakukan pada permulaan abad ke-18 dengan dua varietas berbeda. Setelah terjadi persilangan alami antara dua varietas itu maka dihasilkan varietas kacang tanah yang terkenal yaitu kacang brul dengan umur 3-4 bulan dan kacang cina dengan umur 6-8 bulan

(62)

2

Dalam mengubah suatu bahan hasil pertanian sehingga berubah menjadi bentuk yang lain memerlukan adanya suatu pengetahuan dasar operasi sebagai satu kesatuan dasar operasi (unit operation). Di dalam operasi tersebut tentunya dibutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung. Maka dalam operasinya perlu pula diketahui berbagai peralatan pengolahan. Pengenalan peralatan, operasi dan berbagai metode pengolahan akan sangat membantu dalam memilih dan menerapkan cara-cara pengolahan yang tepat untuk komoditi yang beraneka ragam.

Dalam setiap perubahan usaha tani melalui mekanisasi didasari tujuan tertentu yang membuat perubahan tersebut bisa dimengerti, logis dan dapat diterima. Dengan adanya perubahan suatu sistem, diharapkan akan menghasilkan sesuatu yang menguntungkan dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.Untuk mencapai tujuan tersebut maka penggunaan dan pemilihan alat mesin harus tepat. Penanganan pasca panen merupakan rangkaian kegiatan penyesuaian hasil pertanian dengan tingkat perlakuan yang bervariasi dan bertujuan menyesuaikan hasil secara fisis dan mekanis, dengan syarat perdagangan atau kehendak konsumen. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berupa usaha untuk mendapatkan hasil pertanian yang berupa bahan baku siap untuk diolah di pabrik-pabrik lebih lanjut. Dalam hal berbeda dapat juga merupakan usaha untuk menghindarkan hasil pertanian dari kerusakan, mengawetkan hasil pertanian dan juga peningkatan daya guna atau manfaat hasil pertanian serta hasil limbahnya.

(63)

Pada proses produksi minyak kacang tanah, tahap yang dilakukan adalah pemanasan, pengempaan, dan pemurnian.

Minyak kacang tanah merupakan salah satu hasil olahan biji kacang tanah yang diperoleh dari hasil ekstraksi daging biji kacang tanah. Menurut Aak (1989) rendemen minyak yang diperoleh biasanya sekitar 40-60%. Seperti halnya pengolahan untuk biji-bijian lain yang mengandung rendemen minyak yang tinggi, pengolahan biji kacang tanah menjadi minyak juga dilakukan dengan pengepresan mekanis (mechanical expression). Proses pengolahan minyak kacang tanah meliputi pembersihan dan penyortiran, penghalusan daging biji, pemanasan, pengempaan, pemurnian, dan terakhir pengemasan.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendesain, membuat dan menguji alat pengepres minyak kacang semi mekanis tanah dengan menggunakan kacang tanah sebagai bahan bakunya.

Kegunaan Penelitian

1. Bagi penulis, sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

2. Bagi mahasiswa, sebagai informasi pendukung untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai alat pengepres minyak kacang tanah.

(64)

ABSTRAK

Niko Pakpahan: Rancang Bangun Alat Pengepres Minyak Kacang Tanah (Arachis hypogaeaL.) Semi Mekanis. Dibimbing oleh Saipul Bahri Daulay dan Nazif Ichwan.

Pengepresan merupakan salah satu cara untuk mengambil minyakyang terdapat pada tumbuhan, salah satu contohnya kacang tanah. Proses pengolahan pascapanen bertujuan agar hasil pertanian memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan sebelum dilakukan pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain, membuat dan menguji alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis.Parameter yang diamati yaitukapasitas efektif alatdan analisis ekonomi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas efektif alat sebesar 2,79 kg/jam. Biaya pokok alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis Rp3555,97/kg untuk tahun pertama; Rp 3302,63/kg untuk tahun kedua; Rp3218,37/kg untuk tahun ketiga; Rp 3176,23/kg untuk tahun keempat dan Rp3148,70/kg untuk tahun kelima. BEP pada alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis sebesar 539,95 kg pada tahun pertama;292,49 kg pada tahun kedua;210,18 kg pada tahun ketiga;169,02 kg pada tahun keempat dan 142,13 kg pada tahun kelima. NPV alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis pada suku bunga 6,5% sebesar Rp 70.616.782,56 /tahundan nilai internal rate of return alat ini adalah sebesar 45,37 %.

Kata kunci: kacang tanah, alat pengepres, minyak kacang tanah

ABSTRACT

Niko Pakpahan: Design and Construction of Semi MechanicPeanut (Arachis hypogaea L.) Oil Press. Supervised by Saipul Bahri Daulay and Nazif Ichwan.

Compression process is onestep of getting oil from the plant, such as peanut . The postharvest processing’s purpose is to make the agricultural product have a higher economic value compared to the product without processed. The purpose of this research was to design, build and test of semi mechanic peanut oil press. The parameters observed were effective capacity, and economic analysis.

The results showed that the effective capacity was 2,79kg/hour. Main cost in the semi mechanic oil press was Rp3555,97/kg for first year; Rp3302,63/kg for the second year; Rp3218,37/kg for the third year; Rp 3176,23/kg for the fourth year and Rp3148,70/kg for fifth year. BEP in the semi mechanicpeanut oil press was539,95 kg for first year; 292,49 kg for the second year; 210,18 kg for the third year; 169,02 kg for the fourth year and 142,13 kg for fifth year.NPV at 6,5% semi mechanic peanut oil press was Rp 70.616.782,56/year and internal Rate of Return of this equipment was 45,37 %.

(65)

RANCANG BANGUN ALAT PENGEPRES MINYAK

KACANG TANAH(Arachis hypogaea L.) SEMI MEKANIS

SKRIPSI

OLEH :

NIKO PAKPAHAN

PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

(66)

RANCANG BANGUN ALAT PENGEPRES MINYAK

KACANG TANAH(Arachis hypogaea L.) SEMI MEKANIS

SKRIPSI

OLEH :

NIKO PAKPAHAN

120308040/KETEKNIKAN PERTANIAN

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

Disetujui Oleh :

Komisi Pembimbing

PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2016

( Ir. Saipul Bahri Daulay,M.Si ) Ketua

(67)

ABSTRAK

Niko Pakpahan: Rancang Bangun Alat Pengepres Minyak Kacang Tanah (Arachis hypogaeaL.) Semi Mekanis. Dibimbing oleh Saipul Bahri Daulay dan Nazif Ichwan.

Pengepresan merupakan salah satu cara untuk mengambil minyakyang terdapat pada tumbuhan, salah satu contohnya kacang tanah. Proses pengolahan pascapanen bertujuan agar hasil pertanian memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan sebelum dilakukan pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain, membuat dan menguji alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis.Parameter yang diamati yaitukapasitas efektif alatdan analisis ekonomi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas efektif alat sebesar 2,79 kg/jam. Biaya pokok alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis Rp3555,97/kg untuk tahun pertama; Rp 3302,63/kg untuk tahun kedua; Rp3218,37/kg untuk tahun ketiga; Rp 3176,23/kg untuk tahun keempat dan Rp3148,70/kg untuk tahun kelima. BEP pada alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis sebesar 539,95 kg pada tahun pertama;292,49 kg pada tahun kedua;210,18 kg pada tahun ketiga;169,02 kg pada tahun keempat dan 142,13 kg pada tahun kelima. NPV alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis pada suku bunga 6,5% sebesar Rp 70.616.782,56 /tahundan nilai internal rate of return alat ini adalah sebesar 45,37 %.

Kata kunci: kacang tanah, alat pengepres, minyak kacang tanah

ABSTRACT

Niko Pakpahan: Design and Construction of Semi MechanicPeanut (Arachis hypogaea L.) Oil Press. Supervised by Saipul Bahri Daulay and Nazif Ichwan.

Compression process is onestep of getting oil from the plant, such as peanut . The postharvest processing’s purpose is to make the agricultural product have a higher economic value compared to the product without processed. The purpose of this research was to design, build and test of semi mechanic peanut oil press. The parameters observed were effective capacity, and economic analysis.

The results showed that the effective capacity was 2,79kg/hour. Main cost in the semi mechanic oil press was Rp3555,97/kg for first year; Rp3302,63/kg for the second year; Rp3218,37/kg for the third year; Rp 3176,23/kg for the fourth year and Rp3148,70/kg for fifth year. BEP in the semi mechanicpeanut oil press was539,95 kg for first year; 292,49 kg for the second year; 210,18 kg for the third year; 169,02 kg for the fourth year and 142,13 kg for fifth year.NPV at 6,5% semi mechanic peanut oil press was Rp 70.616.782,56/year and internal Rate of Return of this equipment was 45,37 %.

(68)

RIWAYAT HIDUP

NikoPakpahan dilahirkan di Parapat, pada tanggal 13 Nopember 1992 dari ayah Hekson Pakpahan dan ibu Toguna Sitohang. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara.

Pada tahun 2012 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Palipi dan tahun 2012masuk ke Fakultas Pertanian USU melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Penulis memilih Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif mengikuti organisasi Ikatan Mahasiswa Teknik Pertanian (IMATETA) sebagai Wakil Ketua bidang Pendidikan dan Pelatihan Kader pada masa jabatan tahun 2015/2016, panitia Latihan Dasar Kepemimpin (LDK) GMKI 2014, Wakil Ketua panitia Pengabdian Masyarakat tahun 2015, anggota Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) Fakultas Pertanian sebagai anggota bidang Lingkungan Hidup masa bakti 2014/2015, anggota Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Fakultas Pertanian (MPMF) masa jabatan 2015/2016, anggota di organisasi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan Kumpulan Mahasiswa Kristen (KMK) sebagai anggota. Selainitu, penulis juga pernah menjadi Asisten Laboratorium Menggambar Teknik pada tahun 2015.

(69)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Alat Pengepres Minyak Kacang Tanah (Arachishipogaea L.)Semi Mekanis”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ir. Saipul Bahri Daulay, STP selaku ketua komisi pembimbing dan kepada Bapak Nazif Ichwan, STP, M.Si selaku anggota komisi pembimbing yang telah banyak membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini.Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moral dan moril hingga penelitian ini dapat diselesaikan.Dan tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-temanyang telah membantuselama penelitian dan dukungan hingga penelitian ini dapat diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan pada masa yang akandatang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih, semoga penelitian ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Medan, Juni 2016

(70)

DAFTAR ISI

Hal.

ABSTRAK ... i

RIWAYAT HIDUP ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

PENDAHULUAN

Deskripsi Kacang Tanah ... 5

Botani Tanaman Kacang Tanah ... 5

Potensi Kacang Tanah ... 6

Peranan Mekanisasi Pertanian ...10

Komponen Alat Pengepres Minyak Kacang Tanah Semi Mekanis ...11

Ulir ... 11

Poros ... 12

Bantalan ... 13

Logam yang Digunakan ...14

Baja Tahan Karat (Stainless Steel) ... 14

Besi ... 15

Mekanisme Pembuatan Alat ...15

Prinsip Kerja Alat Pengepres Minyak Kacang Tanah Semi Mekanis ...16

Kapasitas Kerja Alat dan Mesin Pertanian ...16

Analisis Ekonomi ...17

Biaya pemakaian alat ... 17

Break even point ... 19

Net present value ... 20

Internal rate of return ... 21

METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan TempatPenelitian ...23

Bahan dan Alat Penelitian ...23

Metodologi Penelitian ...23

Komponen Alat ...24

Prosedur penelitian...25

Persiapan Penelitian ... 25

Pengujian Alat ... 26

Parameter Penelitian ... 27

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

Alat Pengepres Minyak Kacang Tanah Semi Mekanis ...29

(71)

Prinsip Kerja Alat Pengepres Minyak Kacang Tanah Semi Mekanis ...32

Kapasitas Efektif Alat ...32

Analisis Ekonomi ...35

Biaya pemakaian alat ... 35

Break even point ... 35

Net present value ... 36

Internal rate of return ... 37

KESIMPULAN ... 38

(72)

DAFTAR TABEL

No. Hal.

1. Kandungan Giji Kacang Tanah ...6

2. Syarat Mutu Kacang Tanah...7

3. Kadar air kacang tanah ...32

(73)

DAFTAR GAMBAR

No. Hal.

1. Rangka alat ...29

2. Silinder pengepresan ...30

3. Ulir (Screw press) ...30

4. Tuas pemutar (Handle) ...31

(74)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Hal.

1. Flow Chart Pelaksanaan Penelitian ...43

2. Spesifikasi Alat ...44

3. Kadar Air Kacang Tanah ...45

4. Kapasitas Efektif Alat ...46

5. Analisis Ekonomi ...47

6. Break Event Point ...49

7. Net Present Value...50

8. Intenal Rate of Return ...52

9. Gambar Teknik Alat...54

10. Gambar Kacang Tanah ...61

Gambar

Tabel kadar air kacang tanah Massasebelum
Tabel Kapasitas efektif alat pengepres minyak kacang tanah semi mekanis Massa Massaminyak Massabungkil Massabahan
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap ini akan dilakukan analisa kebutuhan perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu apa saja yang dibutuhkan untuk merancang dan mengembangkan

Prioritas program yang dapat dikolaborasi- kan dalam pengelolaan banteng di TN secara berurutan yaitu peningkatan kualitas habitat dengan tingkat kolaborasi

Hal ini berarti H 0 ditolak dan H a diterima, Dengan demikian dapat dikatakan bahwa store atmosphere, brand image, life style dan reference group bersama-sama

[r]

1) Guru membuka kesempatan secara luas dan bervariasi kepada peserta didik untuk mencari dan membaca tentang produksi rekayasa elektronika kendali otomatis (lampu

[r]

Pada daftar tabel ” Peningkatan Kinerja Jalan Provinsi, Kabupaten / Kota ” klik tombol untuk melakukan penginputan data. Berikut adalah form untuk tabel

[r]