• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dinamika Organisasi Koperasi Kredit: Bermodal Besar Dan Bermodal Kecil (Studi Kasus : Koperasi Kredit Mandiri Dan Koperasi Kredit Nusantara Tebing Tinggi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dinamika Organisasi Koperasi Kredit: Bermodal Besar Dan Bermodal Kecil (Studi Kasus : Koperasi Kredit Mandiri Dan Koperasi Kredit Nusantara Tebing Tinggi)"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Data Statistik Kopdit Binaan Puskopdit Bekatigade Sumut 2014

No. Nama Kopdit

Total

Anggota SHU Data

1 Mandiri-Tebing Tinggi 53.140 737.853.736 Des-14 2 Harapan Kita-Belawan 30.801 72.932.756 Des-14 3 Budi Murni-Aek Kanopan 7.846 30.864.207 Des-14

4 Pardomuan-Pakkat 15.585 5.473.857 Des-14

5 Cinta Mulia-P. Siantar 22.322 4.252.991.396 Des-14 6 Dosnitahi-P.Sori 22.654 47.248.357 Des-14 7 Cinta Kasih-P. Brayan 17.384 47.919.620 Des-14 8 Makmur Bersama-Tebing Tinggi 12.169 68.012.651 Des-14 9 Saroha-Pematangsiantar 16.768 8.459.311.334 Des-14 10 Sondang Nauli-Kabanjahe 8.880 4.256.015.810 Des-14 11 Seiasekata-D. Masihul 11.023 25.252.965 Des-14 12 Harapan Jaya-Kisaran 12.516 304.464.377 Des-14 13 Satolop-Siborongborong 9.433 7.198.607 Des-14

14 Maju-Tarutung 4.887 1.719.742 Jun-14

15 Karya Murni-Medan 7.072 271.477.500 Des-14 16 Abadi-Ajibata 6.552 4.306.984.283 Des-14 17 Hidup Baru-Tebing Tinggi 5.066 50.167.332 Des-14 18 Rukun Damai-Medan 9.509 36.888.502 Des-14

19 Maduma-Manduamas 6.633 3.913.556 Des-14

20 Dame-Pangururan 5.259 17.390.676 Des-14

21 Karya Bersama-Delitua 8.080 3.015.591.946 Des-14 22 Sayur Matua-Tarean 4.506 3.627.994.775 Des-14 23 Marsiurupan-Aek Raja 4.326 208.422.771 Des-14 24 B. Nadenggan-L.Huta 4.199 24.965.396 Des-14

25 Sejahtera 8.925 9.106.010 Des-14

26 Horas-Tebing Tinggi 10.683 40.919.984 Des-14 27 Damai Sejahtera-Medan 5.785 42.043.265 Des-14 28

Kopdit PNS Pemko-Tebing

Tinggi 1.261 21.505.505 Des-14

29 Raptama-Parlilitan 4.826 856.145.182 Jun-14 30 Karya Murni-Binjai 5.032 14.650.000 Des-14 31 Parsaoran-Tarabunga 4.665 1.722.725.714 Des-14

32 Marganda-Mela 4.326 16.676.868 Des-14

(2)

38 Fajar Baru-Tanjung Balai 1.934 121.359.695 Des-14 39 Sepakat-Sibolga 2.698 1.488.930.407 Des-14 40 Tunas Karya-Delitua 2.860 3.423.475 Jun-14 41 BMS-Pematangsiantar 3.887 522.837.369 Des-14

42 Saroha-Siarsam 1.223 165.999.390 Des-14

43 Maju Bersama-Perdagangan 1.298 810.903.163 Des-14 44 April-78, Kisaran 1.706 784.533.580 Des-13 45 Ritama-Pematangsiantar 1.028 839.684.212 Des-14 46 Martumbur-Tarabintang 1.534 2.232.600 Jun-13 47 Nusantara-Tebing Tinggi 1.295 4.493.961 Des-14

48 Gurgur-Tinjowan 225 772.180.550 Des-14

49 Setia Kawan-A. Niongkal 1.406 315.782.677 Des-14 50 Bina Kasih-Pematangsiantar 1.112 139 Des-14 51 Pardomuan-Dolok Sanggul 1.438 157.614.605 Jun-14 52 Reh Ulina-Kandibata 323 205.356.000 Des-13 53 Sepakat-Sidikalang 621 141.276.650 Jun-14 54 Marsiurupan-O. Runggu 789 113.538.921 Des-13 55 Rasmalem-Bulan Jahe 318 225.897.350 Des-14 56 Sinar Kasih-Pematangsiantar 345 5.395.440 Des-13 57 Belajar Hemat-Tiga Lingga 208 43.043.000 Des-14

58 Saroha-Pakkat 63 66.605.497 Nop-14

59 Karya Nyata-Perumnas 276 27.565.009 Jun-14

(3)

Lampiran 2. Matrix Penelitian Dinamika Organisasi antara Koperasi Kredit Bermodal Besar dan Koperasi Kredit Bermodal Kecil

Persoalan Penelitian Tujuan Penelitian Hipotesis Penelitian Data yang Diperlukan Analisis Data

1. Bagaimana (KKBK) selama 10 tahun terakhir di Kota Tebing Tinggi?

1. Untuk mengetahui perkembangan KKBB dan KKBK selama 10 tahun terakhir di Kota Tebing Tinggi.

1. Ada

perkembangan organisasi koperasi selama berdiri di daerah penelitian.

- Jumlah anggota - SHU

Deskriptif

2. Bagaimana perbedaan karakteristik sosial ekonomi anggota KKBB dan KKBK di Kota Tebing Tinggi?

2. Untuk mengetahui perbedaan karakteristik sosial ekonomi anggota KKBB dan KKBK di Kota Tebing Tinggi.

2. Ada perbedaan

(4)

3. Bagaimana perbedaan dinamika organisasi KKBB dan KKBK di Kota Tebing Tinggi?

3. Untuk mengetahui perbedaan dinamika organisasi KKBB dan KKBK di Kota Tebing Tinggi.

- Tujuan Organisasi - Struktur - Iklim Organisasi - Tekanan pada

Organisasi - Efektivitas Organisasi

Uji Beda Rata-rata

4. Bagaimana pengaruh karakteristik anggota koperasi terhadap dinamika organisasi Koperasi Kredit?

4. Untuk mengetahui pengaruh karakteristik Ekonomi Anggota dan Dinamika Organisasi Koperasi Kredit

Regresi Linier Berganda

5. Bagaimana hubungan antara karakteristik sosial ekonomi dengan

dinamika kelompok?

5. Untuk mengetahui hubungan antara Ekonomi Anggota dan Dinamika Organisasi Koperasi Kredit

(5)
(6)

Sambungan Lampiran 3. Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota Koperasi Kredit Bermodal Besar

(7)
(8)

Sambungan Lampiran 4. Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota Koperasi Kredit Bermodal Kecil

(9)

Lampiran 5. Dinamika Organisasi Koperasi Kredit Bermodal Besar

No. Skor Dinamika Organisasi Total Interpretasi

1 2 3 4 5 6 7 8

1 = Tujuan Koperasi 5 = Kekompakan Organisasi

(10)

Lampiran 6. Dinamika Organisasi Koperasi Kredit Bermodal Kecil

No. Skor Dinamika Organisasi Total Interpretasi

1 2 3 4 5 6 7 8

1 = Tujuan Koperasi 5 = Kekompakan Organisasi

(11)

Lampiran 7. Hasil Regresi Linear Berganda Pengaruh Umur, Tingkat Pendidikan, Jumlah Tanggungan, dan Masa Keanggotaan terhadap Dinamika Organisasi Koperasi Kredit Bermodal Besar

Model Summary

a. Predictors: (Constant), JumlahTanggungan, TingkatPendidikan, MasaKeanggotaan, Umur

a. Dependent Variable: Dinamika

b. Predictors: (Constant), JumlahTanggungan, TingkatPendidikan, MasaKeanggotaan, Umur

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Dinamika

X1 = Umur (Tahun)

(12)

Lampiran 8. Hasil Regresi Linear Berganda Pengaruh Umur, Tingkat Pendidikan, Jumlah Tanggungan, dan Masa Keanggotaan terhadap Dinamika Organisasi Koperasi Kredit Bermodal Kecil

Model Summary

a. Predictors: (Constant), JumlahTanggungan, TingkatPendidikan, MasaKeanggotaan, Umur

a. Dependent Variable: Dinamika

b. Predictors: (Constant), JumlahTanggungan, TingkatPendidikan, MasaKeanggotaan, Umur

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Dinamika

X1 = Umur (Tahun)

(13)

Lampiran 9. Hubungan Umur Anggota dengan Dinamika Organisasi Koperasi Kredit Bermodal Besar

No

Umur (Tahun)

Rank

Umur Dinamika

(14)

Lampiran 10. Hubungan Tingkat Pendidikan Anggota dengan Dinamika Organisasi Koperasi Kredit Bermodal Besar

(15)

Lampiran 11. Hubungan Masa Keanggotaan dengan Dinamika Organisasi Koperasi Kredit Bermodal Besar

(16)

Lampiran 12. Hubungan Jumlah Tanggungan Anggota dengan Dinamika Organisasi Koperasi Kredit Bermodal Besar

(17)
(18)

Lampiran 14. Hubungan Simpanan dengan Dinamika Organisasi Koperasi Kredit Bermodal Besar

No Simpanan

Rank

Simpanan Dinamika

(19)

Lampiran 15. Hubungan Pinjaman dengan Dinamika Organisasi Koperasi Kredit Bermodal Besar

No Pinjaman

Rank

Pinjaman Dinamika

(20)

Lampiran 16. Hubungan Umur Anggota dengan Dinamika Organisasi Koperasi Kredit Bermodal Kecil

No

Umur (Tahun)

Rank

Umur Dinamika

(21)

Lampiran 17. Hubungan Tingkat Pendidikan Anggota dengan Dinamika Organisasi Koperasi Kredit Bermodal Kecil

No

Tingkat

Pendidikan Rank Dinamika

(22)

Lampiran 18. Hubungan Masa Keanggotaan dengan Dinamika Organisasi Koperasi Kredit Bermodal Kecil

(23)

Lampiran 19. Hubungan Jumlah Tanggungan Anggota dengan Dinamika Organisasi Koperasi Kredit Bermodal Kecil

(24)
(25)

Lampiran 21. Hubungan Simpanan dengan Dinamika Organisasi Koperasi Kredit Bermodal Kecil

No Simpanan

Rank

Simpanan Dinamika

(26)

Lampiran 22. Hubungan Pinjaman dengan Dinamika Organisasi Koperasi Kredit Bermodal Kecil

No Pinjaman

Rank

Pinjaman Dinamika

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2013. Bentuk dan Jenis-Jenis Koperasi.

Diakses tanggal 12-02-2015 pukul 16.02 WIB.

Anonimus. 2015. Apa Itu Koperasi pukul 15.00 WIB.

Anoraga dan Widiyanti, 2007. Dinamika Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Dummy. 2003. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan [Didedikasikan Kepada Prof. Dr. H. R. Margono Slamet]. Bogor: Asidy.

Ginting, H. Meneth. 2000. Dinamika Organisasi (Apakah Organisasi Kita Sudah Dinamis?). Medan: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara.

Hendrojogi, 2004. Koperasi: azas-azas. Teori dan praktek, koperasi, cetakan Pertama, Jakarta: Rineka Cipta.

Kartasapoetra, G, dkk. 2001. Koperasi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Ketaren, Nurlela. 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Koperasi Credit Union Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus: Koperasi Credit Union Partisipasi Sukamakmur Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang). Jurnal Harmoni Sosial, Mei 2007, Volume I, No. 3.

Lubis, H. Zulkarnain. 2008. Koperasi Untuk Ekonomi Rakyat. Bandung: Citapustaka.

(28)

Shaw. 1971. Group Dynamics. McGraw-Hill: The Psychology of Small Group Behavior.

Siagian, S. P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusi. Jakarta: Bumi Aksara. Soekartawi. 1999. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sondang P. Siagian, 2003. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta.

Suratiyah, K. 2009. Ilmu Usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya. Widiyanti, Ninik. 2010. Manajemen Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta.

(29)

METODE PENELITIAN

Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penelitian dilakukan di Kota Tebing Tinggi yang ditentukan secara purposive (sengaja), berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Pusat Koperasi Kredit BK3D Sumatera Utara 2014. Berdasarkan Data Statistik Kopdit Binaan Puskopdit Bekatigade Sumatera Utara, terdapat 60 Koperasi Kredit aktif di Sumatera Utara.

Lokasi penelitian yang dipilih adalah Koperasi Kredit Mandiri dan Koperasi Kredit Nusantara yang terletak di Kota Tebing Tinggi. Memilih koperasi kredit dilakukan setelah membagi dua jumlah koperasi kredit aktif di Sumatera Utara, kemudian memilih koperasi bermodal besar dan bermodal kecil dalam satu Kota, yaitu di Kota Tebing Tinggi. Koperasi Kredit Mandiri dipilih karena koperasi sesuai dengan jumlah modalnya, yakni sebagai KKBB, sedangkan Koperasi Kredit Nusantara dipilih berdasarkan jumlah modalnya sebagai KKBK.

Metode Pengambilan Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap dapat menggambarkan populasi di lokasi penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah anggota Koperasi Kredit Mandiri dan anggota Koperasi Kredit Nusantara. Adapun metode yang digunakan dalam penarikan sampel dilakukan secara accidental sampling, dengan karakteristik sampel yang diambil adalah anggota koperasi.

(30)

yang dilakukan. Beberapa pedoman yang dianjurkan adalah Studi kausal-komparatif, dibutuhkan minimal 30 subjek per grup umumnya dianjurkan.

Menurut Davis dan Cosenza (1993) dalam Wulandari (2012), alasan utama penggunaan sampel antara lain karena kendala waktu, dana, dan sumber daya untuk menghasilkan penelitian yang lebih dapat dipercaya daripada sensus.

Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dan pengisian daftar kuesioner oleh sampel di daerah penelitian. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait seperti Pusat Koperasi Kredit Sumatera Utara, Koperasi Kredit Mandiri dan Koperasi Kredit Nusantara, serta literatur-literatur yang mendukung penelitian.

Metode Analisis Data

a. Untuk mengetahui hipotesis 1 yaitu perkembangan organisasi koperasi selama berdiri di daerah penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Hal yang dianalisis adalah perkembangan jumlah anggota, Sisa Hasil Usaha (SHU), simpanan saham dan saldo pinjaman.

b. Untuk mengetahui hipotesis 2 yaitu karakteristik sosial ekonomi anggota koperasi di daerah penelitian digunakan analisis metode deskriptif yang diperoleh dari hasil pengolahan data primer dan digunakan uji beda rata-rata. Hal yang dianalisis adalah umur, tingkat pendidikan, masa keanggotaan, jumlah tanggungan, SHU, simpanan dan pinjaman.

(31)

koperasi di daerah penelitian. Penilaian dinamika organisasi didasarkan atas jumlah skor penilaian dinamika yang ditanyakan dalam kuesioner. Berikut tabel variabel pengukur dinamika organisasi.

Tabel 3.1. Variabel Pengukur Dinamika Organisasi

No Unsur Jumlah Nilai Skor

1 Tujuan Organisasi 5 0-5

2 Struktur Organisasi 12 0-12

3 Fungsi Tugas 7 0-7

4 Pembinaan dan Pengembangan 7 0-7 Organisasi

5 Kekompakan Organisasi 7 0-7

6 Suasana / Iklim Organisasi 5 0-5

7 Tekanan Pada Organisasi 5 0-5

8 Efektivitas Organisasi 5 0-5

Jumlah 53 0-53

Untuk melihat kriteria ketercapaian skor dari masing-masing unsur dinamika, dilakukan penskalaan dari persentase ketercapaian skor masing-masing komponen dinamika yang dibagi menjadi 5 skor, yaitu sebagai berikut:

8 - 25,4 = Sangat Rendah 26,4 - 43,8 = Rendah

44,8 - 62,2 = Sedang 63,2 - 80,6 = Tinggi

81,6 - 100 = Sangat Tinggi

Untuk melihat kedinamisan organisasi koperasi atas jumlah skor penilaiannya secara keseluruhan dilakukan penskalaan dengan membagi jumlah skor menjadi 5 skor antara lain bila skor berada :

(32)

26 - 34 = Kedinamisan Sedang 35 - 43 = Kedinamisan Tinggi

44 - 53 = Kedinamisan Sangat Tinggi

d. Untuk mengetahui hipotesis 4 yaitu pengaruh karakteristik anggota koperasi terhadap dinamika organisasi koperasi kredit digunakan analisis dengan metode regresi linier berganda dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS. Adapun rumus regresi linier berganda adalah sebagai berikut.

Ŷ = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + b6x6 + b7x7 +….bnxn

Dimana :

Ŷ = Dinamika organisasi koperasi x1 = Umur anggota (tahun)

x2 = Tingkat pendidikan (tahun)

x3 = Lama jadi anggota (tahun)

x4 = Jumlah tanggungan keluarga (jiwa)

x5 = SHU (ribuan rupiah)

x6 = Simpanan (ribuan rupiah)

x7 = Pinjaman (ribuan rupiah)

b1, b2, b3, b4, b5, b6, b7 = Koefisien Regresi

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh karakteristik sosial ekonomi anggota terhadap dinamika organisasi koperasi secara serempak maka digunakan uji F, dengan rumus:

Fhitung = r2/k

( 1 – r2)

(33)

Dimana :

r2 = Koefisien determinasi n = Jumlah sampel

k = Derajat bebas pembilang n-k-1 = Derajat bebas penyebut

Kriteria uji serempak adalah:

• thitung > ttabel = H0 ditolak ; berarti secara serempak terdapat pengaruh

karakteristik sosial ekonomi anggota terhadap dinamika organisasi koperasi.

• thitung > ttabel = H0 diterima ; berarti secara serempak tidak terdapat

pengaruh karakteristik sosial ekonomi anggota terhadap dinamika organisasi koperasi.

t = a

− α

s

Dimana :

a = koefisien regresi

α = tingkat kepercayaan s = standar deviasi

Kriteria pengambilan keputusan secara parsial adalah :

• thitung > ttabel = H0 ditolak ; berarti terdapat pengaruh karakteristik

sosial ekonomi anggota koperasi dengan dinamika organisasi koperasi. • thitung > ttabel = H0 diterima ; berarti tidak terdapat pengaruh

(34)

e. Untuk mengetahui hipotesis 5 yaitu hubungan karakteristik sosial ekonomi dengan dinamika organisasi Koperasi Kredit dilakukan metode analisis dengan korelasi Rank Spearman dengan rumus sebagai berikut.

r =

1

− 6 ∑ D2 n ( n2 – 1 )

Dimana :

r = Korelasi Rank Spearman n = Jumlah kasus atau sampel

d = Selisih ranking antara variable X dan Y untuk tiap subjek 1 & 6 = Angka konstan

Untuk melihat besarnya nilai dari derajat keeratan dapat menggunakan klasifikasi koefisien korelasi dua variabel menurut Guilford dalam Supriana (2009) pada tabel berikut ini.

Tabel 3.2. Nilai Koefisien Korelasi

Nilai Koefisien Korelasi

Keterangan

< 0,2 Tidak terdapat hubungan antara kedua variabel antara 0,2 s/d 0,4 Hubungan kedua variabel lemah

antara 0,4 s/d 0,7 Hubungan kedua variabel sedang antara 0,7 s/d 0,9 Hubungan kedua variabel kuat

antara 0,9 s/d 1 Hubungan kedua variabel sangat kuat

Uji yang dapat digunakan untuk melihat nyata atau tidaknya hubungan variabel yang diuji, dapat dilakukan dengan menggunakan uji-t dengan rumus sebagai berikut:

t = r

√(n − 2)

√(1

– r

2

)

Dimana: t = thitung

(35)

n = jumlah sampel

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

• thitung > ttabel = H0 ditolak ; berarti terdapat hubungan karakteristik

sosial ekonomi anggota koperasi dengan dinamika organisasi koperasi.

• thitung > ttabel = H0 diterima ; berarti tidak terdapat hubungan

karakteristik sosial ekonomi anggota terhadap dinamika organisasi koperasi.

Definisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut.

Definisi

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan hasil penelitian ini, maka dibuat beberapa definisi sebagai berikut.

a. Koperasi Kredit adalah koperasi yang mempunyai usaha tunggal, yakni simpan pinjam sebagai usaha atau bisnis utamanya.

b. KKBB yang diteliti adalah Koperasi Mandiri di Kota Tebing Tinggi. c. KKBK yang diteliti adalah Koperasi Nusantara di Kota Tebing Tinggi. d. Anggota koperasi adalah responden yang diambil dalam penelitian ini.

e. Organisasi merupakan wadah dari sekelompok orang yang mengadakan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

(36)

melaksanakan kegiatan-kegiatan demi tercapainya tujuan bersama yang merupakan tujuan organisasi.

d.1. Tujuan organisasi adalah suatu keadaan akhir yang ingin dicapai oleh organisasi, semua kegiatan organisasi diarahkan untuk mencapainya. d.2. Struktur organisasi adalah pola yang sudah tetap mengenai interaksi dan

koordinasi dari teknologi dan tenaga kerja dalam satu organisasi.

d.3. Fungsi tugas organisasi adalah apa yang seharusnya dilakukan dalam organisasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

d.4. Pembinaan organisasi salah satu faktor penentu kedinamisan organisasi yaitu dalam upaya menjaga agar organisasi tetap hidup atau orientasi kepada kehidupan organisasi.

d.5. Kekompakan organisasi atau kesatuan organisasi adalah dipengaruhi oleh besarnya tanggung jawab para anggotanya.

d.6. Iklim organisasi atau atmosfer organisasi adalah keadaan moral, sikap dan perasaan-perasaan yang umum terdapat dalam organisasi.

d.7. Tekanan organisasi adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan ketegangan dalam organisasi yang dibutuhkan untuk menumbuhkan kedinamisan, tetapi ketegangan yang terlalu tinggi atau terlalu besar dapat mematikan kedinamisan organisasi.

d.8. Efektivitas organisasi adalah efektivitas yang dapat diukur dari tercapainya tujuan organisasi dan besarnya kepuasan para anggota setelah tujuan tercapai.

(37)

g. Karakteristik sosial ekonomi anggota adalah sifat-sifat khas yang dimiliki oleh anggota seperti umur, tingkat pendidikan, pengalaman, jumlah tanggungan keluarga, simpanan, pinjaman dan SHU.

e.1. Umur adalah usia anggota koperasi yang dihitung dalam tahun.

e.2. Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan yang telah ditempuh oleh anggota sampel.

e.3. Masa keanggotaan adalah berapa lama (tahun) anggota telah bekerja di koperasi.

e.4. Jumlah tanggungan keluarga adalah banyaknya orang yang ditanggung atau dibiayai oleh kepala rumah tangga.

Batasan Operasional

a. Penelitian dilakukan di Koperasi Kredit Mandiri dan Koperasi Kredit Nusantara Kota Tebing Tinggi.

b. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota Koperasi Kredit Mandiri dan anggota Koperasi Kredit Nusantara Kota Tebing Tinggi.

(38)

Deskripsi Daerah Penelitian

Kota Tebing Tinggi adalah salah satu dari tujuh kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara, yang berjarak sekitar 78 kilometer dari Kota Medan. Kota Tebing Tinggi terletak pada 3˚19ˈ00̎ - 3˚21ˈ00̎ Lintang Utara dan 98˚11ˈ - 98˚21ˈ Bujur Timur. Kota Tebing Tinggi berada di bagian tengah Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai yang dibatasi oleh :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan PTPN-III Kebun Rambutan Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan PTPN-IV Kebun Pabatu dan Perkebunan Paya Pinang, Kabupaten Serdang Bedagai.

3. Sebelah Timur berbatasan dengan PT. Socfindo Tanah Besih/PT. Paya Pinang, Kabupaten Serdang Bedagai.

4. Sebelah Barat berbatasan dengan PTPN-III Kebun Gunung Pamela, Kabupaten Serdang Bedagai.

Kota Tebing Tinggi terdiri dari 5 kecamatan dan 35 kelurahan dengan luas wilayah 38,438 km2. Kecamatan Padang Hilir merupakan kecamatan yang terluas dengan luas 11,441 km2 atau 29,76% dari luas Kota Tebing Tinggi. Sebagian besar (45,55%) lahan di Kota Tebing Tinggi digunakan sebagai lahan pertanian.

(39)

Keadaan Penduduk

Kota Tebing Tinggi memiliki jumlah penduduk sebanyak 149.065 jiwa, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

No. Jenis Kelamin (Jiwa) Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 Pria 73680 49,43

2 Perempuan 75385 50,57

Total 149065 100

Sumber: Sumatera Utara dalam Angka 2014

Data pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa penduduk Kota Tebing Tinggi yang lebih dominan adalah penduduk yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 75385 jiwa atau 50,57% dari total jumlah penduduk.

Distribusi penduduk Kota Tebing Tinggi menurut umur dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.2. Distribusi Penduduk Menurut Umur di Kota Tebing Tinggi tahun 2014

No Kelompok umur (Tahun) Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)

1 0-4 15332 10,28

(40)

Data pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa penduduk berusia produktif yaitu dengan umur 15-64 tahun ada sebanyak 99.196 jiwa atau sebesar 66,54% dari total jumlah penduduk keseluruhan di Kota Tebing Tinggi.

Banyaknya penduduk berdasarkan jumlah agama yang dianut oleh warga Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.3. Distribusi Penduduk Menurut Agama yang dianut di Kota Tebing Tinggi

No. Agama Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 Islam 101108 67,83

2 Protestan 35024 23,50

3 Katolik 7162 4,81

4 Hindu 241 0,16

5 Budha 5530 3,71

Jumlah 149065 100

Sumber: Kota Tebing Tinggi dalam Angka 2014

(41)

Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana di Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

Tabel 4.4. Sarana dan Prasarana di Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

No. Sarana dan Prasarana Jumlah (Unit)

1 Ekonomi

− Koperasi 225

− Bank 16

− Pegadaian 4

− Industri Besar/Sedang 14

− Pasar Umum Tradisional 6

− Kios 1683

− Stand 744

− Rumah Makan/Restoran 134

− Pusat Perbelanjaan 1

− Polindes/Poskeskel 35

− Klinik-Balai Pengobatan 15

− Praktek Dokter 58

− Sekolah Menengah Pertama (SMP) 23 − Sekolah Menengah Umum (SMA) 15

− Madrasah Aliyah (MA) 7

− Sekolah Menengah Atas Kejuruan (SMK) 15 Sumber: Tebing Tinggi Dalam Angka 2014

(42)
(43)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perkembangan Organisasi KKBB dan KKBK di Kota Tebing Tinggi

Perkembangan organisasi koperasi kredit dapat dilihat dari segi jumlah anggota, Sisa Hasil Usaha (SHU), simpanan saham dan saldo pinjaman organisasi koperasi. Perkembangan jumlah anggota organisasi KKBB dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.1. Perkembangan Jumlah Anggota Organisasi KKBB selama 10 Tahun Terakhir

No. Tahun Jumlah Perkembangan Persentase (%)

Anggota (Orang) Anggota (Orang)

1. 2005 6427 - -

2. 2006 9153 2726 42,41

3. 2007 13426 4273 46,68

4. 2008 19509 6083 45,30

5. 2009 21767 2258 11,57

6. 2010 22746 979 4,49

7. 2011 29595 6849 30,11

8. 2012 37681 8086 27,32

9. 2013 46080 8399 22,28

10. 2014 53140 7060 15,32

Sumber : Koperasi Kredit Mandiri Tebing Tinggi

Dari Tabel 5.1. dapat dilihat bahwa jumlah anggota organisasi koperasi meningkat mulai dari tahun 2005-2014 yaitu sebanyak 245,48%. Dapat dilihat pada data tersebut bahwa persentase pertambahan jumlah anggota baru paling banyak terjadi pada tahun 2007 ke 2008 yaitu sebesar 46,68%.

(44)

Tabel 5.2. Perkembangan Jumlah Anggota Organisasi KKBK selama 10 Tahun Terakhir

No. Tahun Jumlah Perkembangan Persentase (%)

Anggota (Orang) Anggota (Orang)

1. 2005 200 - -

Sumber : Koperasi Kredit Nusantara Tebing Tinggi

Dari Tabel 5.2. dapat dilihat bahwa jumlah anggota organisasi koperasi meningkat mulai dari tahun 2005-2014 yaitu sebanyak 209,03%. Dapat dilihat pada data tersebut bahwa persentase pertambahan jumlah anggota baru paling banyak terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 54,36%. Bertambahnya jumlah anggota tersebut menunjukkan bahwa organisasi koperasi membuka peluang bagi siapa saja yang ingin menjadi anggota koperasi dan calon anggota koperasi menaruh kepercayaan kepada koperasi dan pengurusnya sehingga bersedia bergabung dengan koperasi dan menerima serta memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh koperasi yang telah ditetapkan dalam AD/ART.

Perkembangan SHU KKBB di Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.3. Perkembangan SHU Organisasi KKBB di Kota Tebing Tinggi 10 Tahun Terakhir

(45)

Dari Tabel 5.3. dapat dilihat perkembangan SHU koperasi yang meningkat mulai tahun 2005-2014 meningkat sebesar 369,29% atau sebesar Rp689.804.300,00. Pertambahan SHU yang paling besar terjadi pada tahun 2009/2010 yaitu bertambah sebanyak 168% dari tahun sebelumnya atau bertambah sebesar Rp 153.422.162,00. Pertambahan SHU yang tinggi disebabkan jumlah anggota banyak yang meminjam dan anggota juga selalu tepat waktu dalam mengembalikan pinjaman dari koperasi. Dana selalu tersedia untuk anggota yang ingin melakukan pinjaman ke koperasi. Hal ini dikarenakan pembukuan yang baik dan pelaksanaan usaha yang baik dari koperasi dan anggota koperasi.

Perkembangan SHU KKBK di Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.4. Perkembangan SHU Organisasi KKBK di Kota Tebing Tinggi 10 Tahun Terakhir

Sumber : Koperasi Kredit Nusantara Tebing Tinggi

(46)

yang ingin melakukan pinjaman ke koperasi. Hal ini dikarenakan pembukuan yang baik dan pelaksanaan usaha yang baik dari koperasi dan anggota koperasi.

Perkembangan Simpanan Saham KKBB di Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.5. Perkembangan Simpanan Saham Organisasi KKBB di Kota Tebing Tinggi 10 Tahun Terakhir

No. Tahun Simpanan Saham Perkembangan Persentase (%)

(Rp) Simpanan Saham (Rp)

1. 2005 13.946.965.947 - -

2. 2006 20.361.597.804 6.414.631.857 45,99 3. 2007 29.116.867.456 8.755.269.652 42,99 4. 2008 42.293.698.131 13.176.830.675 45,25 5. 2009 54.071.925.883 11.778.227.752 27,84 6. 2010 68.204.448.221 14.132.522.338 26,13 7. 2011 95.943.233.902 27.738.785.681 40,67 8. 2012 132.613.234.201 36.670.000.299 38,22 9. 2013 169.979.034.194 37.365.799.993 28,17 10. 2014 209.563.624.607 39.584.590.413 23,28 Sumber : Koperasi Kredit Mandiri Tebing Tinggi

(47)

Tabel 5.6. Perkembangan Simpanan Saham Organisasi KKBK di Kota Tebing Tinggi 10 Tahun Terakhir

No. Tahun Simpanan Saham Perkembangan Persentase (%)

(Rp) Simpanan Saham (Rp)

Sumber : Koperasi Kredit Nusantara Tebing Tinggi

Dari Tabel 5.6. dapat dilihat perkembangan Simpanan Saham koperasi yang meningkat mulai tahun 2005-2014 meningkat sebesar 328,68% atau sebesar Rp1.393.000.000,00. Perkembangan Simpanan saham yang paling besar terjadi pada tahun 2010/2011 yaitu bertambah sebanyak 69,50% atau bertambah sebesar Rp 212.000.000,00. Dana selalu tersedia untuk anggota yang ingin melakukan pinjaman ke koperasi. Hal ini dikarenakan pembukuan yang baik dan pelaksanaan usaha yang baik dari koperasi dan anggota koperasi.

Perkembangan Saldo Pinjaman KKBB di Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.7. Perkembangan Saldo Pinjaman Organisasi KKBB di Kota Tebing Tinggi 10 Tahun Terakhir

No. Tahun Saldo Pinjaman Perkembangan Persentase (%)

(Rp) Saldo Pinjaman (Rp)

1. 2005 17.777.270.865 - -

2. 2006 26.778.739.015 9.001.468.150 50,63 3. 2007 39.309.226.215 12.530.487.200 46,79 4. 2008 63.155.920.490 23.846.694.275 60,66 5. 2009 78.508.600.440 15.352.679.950 24,30 6. 2010 96.751.342.190 18.242.741.750 23,23 7. 2011 142.166.879.128 45.415.536.938 46,94 8. 2012 204.415.118.900 62.248.239.772 43,78 9. 2013 266.719.302.731 62.304.183.831 30,47 10. 2014 312.424.357.946 45.705.055.215 17,13 Sumber : Koperasi Kredit Mandiri Tebing Tinggi

(48)

Rp294.647.087.081,00. Perkembangan saldo pinjaman yang paling besar terjadi pada tahun 2007/2008 yaitu bertambah sebanyak 60,66% atau bertambah sebesar Rp 23.846.694.275,00. Dana selalu tersedia untuk anggota yang ingin melakukan pinjaman ke koperasi. Hal ini dikarenakan pembukuan yang baik dan pelaksanaan usaha yang baik dari koperasi dan anggota koperasi.

Tabel 5.8. Perkembangan Saldo Pinjaman Organisasi KKBK di Kota Tebing Tinggi 10 Tahun Terakhir

No. Tahun Saldo Pinjaman Perkembangan Persentase (%)

(Rp) Saldo Pinjaman (Rp)

9. 2013 2.785.000.000 1.421.000.000 104,17

10. 2014 3.555.758.000 770.758.000 21,67

Sumber : Koperasi Kredit Nusantara Tebing Tinggi

Dari Tabel 5.8. dapat dilihat perkembangan Saldo Pinjaman koperasi yang meningkat mulai tahun 2005-2014 meningkat sebesar 473,32% atau sebesar Rp3.455.758.000,00. Perkembangan saldo pinjaman yang paling besar terjadi pada tahun 2011/2012 yaitu bertambah sebanyak 147,46% atau bertambah sebesar Rp 812.800.000,00. Dana selalu tersedia untuk anggota yang ingin melakukan pinjaman ke koperasi. Hal ini dikarenakan pembukuan yang baik dan pelaksanaan usaha yang baik dari koperasi dan anggota koperasi.

Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota KKBB dan KKBK

(49)

Umur

Komposisi umur anggota KKBB dan KKBK kecil yaitu antara 20–59 tahun, yang dapat disajikan melalui tabel sebagai berikut:

Tabel 5.9. Komposisi Umur Anggota KKBB dan KKBK

No Umur Anggota KKBB Anggota KKBK

(tahun) Jumlah Persen (%) Jumlah Persen (%)

(Orang) (Orang)

1. 20-29 4 13,33 6 20,00

2. 30-39 15 50,00 17 56,67

3. 40-49 9 30,00 6 20,00

4. 50-59 2 6,67 1 3,33

Jumlah 30 100 30 100

Sumber: Data Primer diolah dari Lampiran 3 dan 4

Dapat dilihat jumlah terbesar umur anggota koperasi responden berada pada kelompok umur 30-39 tahun yaitu sebanyak 15 orang atau 50%, sedangkan jumlah terkecil umur responden berada pada kelompok 50-59 tahun yaitu hanya 2 orang atau 6,67% saja. Rata-rata umur anggota kopdit bermodal besar dengan kelompok umur 28-53 tahun adalah 38 tahun.

Sama halnya dengan anggota KKBK jumlah terbesar berasal dari kelompok umur 30-39 tahun yaitu sebanyak 17 orang atau 56,67 %, dan untuk jumlah terkecil berasal dari kelompok umur 50-59 tahun yaitu 1 orang atau 3,33% saja. Rata-rata anggota KKBK dengan kelompok umur 35-51 tahun adalah 36 tahun.

(50)

semakin tua umur anggota maka kemampuan kerjanya relatif menurun. Umur anggota sampel bervariasi antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.

Untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara umur anggota KKBB dan anggota KKBK, maka dilakukan Uji Beda Rata-rata yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.10. Hasil SPSS Uji Beda Rata-rata Umur Anggota KKBB dan KKBK Independent Samples Test

Levene's Test for Equality

of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Interval of the

Difference

Sumber: Data Primer diolah dari Lampiran

Berdasarkan Tabel 5.10. di atas, dapat dilihat bahwa signifikansi yang diperoleh adalah 0,267. Nilai yang diperoleh lebih besar daripada probabilitas

kesalahan yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho

diterima atau H1 ditolak, artinya tidak ada perbedaan antara umur anggota

(51)

Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan anggota kopdit merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang kemajuan kopdit. Pendidikan anggota yang lebih baik akan memungkinkan anggota untuk mengambil langkah yang bijaksana dalam bertindak atau mengambil keputusan serta memungkinkan anggota untuk mengembangkan usaha koperasi. Untuk mengetahui lebih rinci tingkat pendidikan dari anggota sampel dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 5.11. Komposisi Tingkat Pendidikan Anggota KKBB dan KKBK

No Tingkat Anggota KKBB Anggota KKBK

Pendidikan Jumlah Persen (%) Jumlah Persen (%)

(Orang) (Orang)

1. SMP 0 0 4 13,33

2. SMA 26 86,67 22 73,33

3. SARJANA 4 13,33 4 13,33

Jumlah 30 100 30 100

Sumber: Data Primer diolah dari Lampiran 3 dan 4

Tabel 5.11. di atas menunjukkan bahwa 86,67% anggota KKBB dan 73,33% anggota KKBK telah menempuh pendidikan selama 12 tahun (SMA), tingkat pendidikan anggota koperasi berkisar antara 9 - 16 tahun dan rata-rata pendidikan anggota kopdit adalah 12 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan anggota kopdit di daerah penelitian telah cukup terdidik sehingga dapat mengelola koperasi dengan baik.

(52)

Tabel 5.12. Hasil SPSS Uji Beda Rata-rata Pendidikan Anggota KKBB dan

s t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Interval of the

Difference Sumber: Data Primer diolah dari Lampiran

Berdasarkan Tabel 5.12. di atas, dapat dilihat bahwa signifikansi yang diperoleh adalah 0,347. Nilai yang diperoleh lebih besar daripada probabilitas

kesalahan yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima atau H1 ditolak, artinya tidak ada perbedaan antara tingkat pendidikan

anggota KKBB dan anggota KKBK.

Masa Keanggotaan

(53)

keanggotaan anggota kopdit di dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5.14 berikut:

Tabel 5.13. Komposisi Masa Keanggotaan Anggota KKBB dan KKBK

No Masa Anggota KKBB Anggota KKBK

Keanggotaan Jumlah Persen (%) Jumlah Persen (%)

(tahun) (Orang) (Orang)

1. 0-10 28 93,33 30 100,00

2. 11-20 1 3,33 0 0

3. 20-30 1 3,33 0 0

Jumlah 30 100 30 100

Sumber: Data Primer diolah dari Lampiran 3 dan 4

(54)

Tabel 5.14. Hasil SPSS Uji Beda Rata-rata Masa Keanggotaan Anggota

Variances t-test for Equality of Means

F Interval of the

Difference

Berdasarkan Tabel 5.13. di atas, dapat dilihat bahwa signifikansi yang diperoleh adalah 0,004. Nilai yang diperoleh lebih kecil daripada probabilitas

kesalahan yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho

ditolak atau H1 diterima, artinya ada perbedaan antara masa keanggotaan anggota

KKBB dan KKBK.

Jumlah Tanggungan

(55)

Tabel 5.15. Komposisi Jumlah Tanggungan Anggota KKBB dan KKBK

No Jumlah Anggota KKBB Anggota KKBK

Tanggungan Jumlah Persen (%) Jumlah Persen (%)

(Orang) (Orang) (Orang)

1. 0 4 13,33 5 16,67

2. 1 10 33,33 8 26,67

3. 2 10 33,33 10 33,33

4. 3 5 16,67 7 23,33

5. 4 1 3,33 0 0

Jumlah 30 100 30 100

Sumber: Data Primer diolah dari Lampiran 3 dan 4

Tabel 5.15. menunjukkan bahwa 33,33% anggota KKBB memiliki rata-rata jumlah tanggungan 2 orang, sedangkan 33,33% anggota KKBK memiliki tanggungan rata-rata sebanyak 2 orang. Hal ini menunjukkan bahwa anggota KKBB memiliki tanggungan yang sama dibandingkan dengan anggota KKBK. Jumlah anggota keluarga anggota kopdit juga akan mempengaruhi tingkat pendapatan dan kesejahteraan keluarga masing-masing anggota.

(56)

Tabel 5.16. Hasil SPSS Uji Beda Rata-rata Jumlah Tanggungan Anggota

s t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Interval of the

Difference Sumber: Data Primer diolah dari Lampiran

Berdasarkan Tabel 5.16., dapat dilihat bahwa signifikansi yang diperoleh adalah 1,000. Nilai yang diperoleh lebih besar daripada probabilitas kesalahan

yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima atau H1 ditolak, artinya tidak ada perbedaan antara jumlah tanggungan anggota KKBB

(57)

SHU

Rata-rata SHU anggota KKBB dan KKBK dapat dilih melalui tabel sebagai berikut:

Tabel 5.17. Komposisi SHU Anggota KKBB dan KKBK

No SHU Anggota KKBB Anggota KKBK

(Ribuan Jumlah Persen (%) Jumlah Persen (%)

Rupiah) (Orang) (Orang)

1. 0 -1.000 10 33,33 26 86,67

2. 1.001-2.000 2 6,67 4 13,33

3. 2.001-3.000 8 26,67 0 0

4. 3.001-4.000 7 23,33 0 0

5. 4.001-5.000 2 6,67 0 0

6. 5.001-6.000 1 3,33 0 0

Jumlah 30 100 30 100

Sumber: Data Primer diolah dari Lampiran 3 dan 4

Tabel 5.17. menunjukkan bahwa 33,33% anggota KKBB memiliki jumlah SHU 0-1000 (ribuan rupiah) dengan rata-rata SHU Rp 2.330.730,00, sedangkan 86,67% anggota KKBK memiliki SHU sebanyak 0-1000 (ribuan rupiah) dengan rata-rata nilai SHU adalah Rp 456.600,00.

(58)

Tabel 5.18. Hasil SPSS Uji Beda Rata-rata SHU Anggota KKBB dan KKBK

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Equal variances assumed

38.279 .000 6.578 58 .000 1874.06667 284.91795 1303.74142 2444.39191

Equal variances not assumed

6.578 33.427 .000 1874.06667 284.91795 1294.67787 2453.45547

Berdasarkan Tabel 5.18., dapat dilihat bahwa signifikansi yang diperoleh adalah 0,000. Nilai yang diperoleh lebih kecil daripada probabilitas kesalahan

yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima atau

Ho ditolak, artinya ada perbedaan yang nyata antara jumlah tanggungan anggota KKBB dan KKBK.

SIMPANAN

(59)

Tabel 5.19. Komposisi Simpanan Anggota KKBB dan KKBK

No Simpanan Anggota KKBB Anggota KKBK

(Ribuan Jumlah Persen (%) Jumlah Persen (%)

Rupiah) (Orang) (Orang)

1. 0 -10.000 6 20 28 93,33

2. 10.001-20.000 14 46,67 2 6,67

3. 20.001-30.000 5 16,67 0 0

4. 30.001-40.000 1 3,33 0 0

5. 40.001-50.000 2 6,67 0 0

6. 50.001-60.000 2 6,67 0 0

Jumlah 30 100 30 100

Sumber: Data Primer diolah dari Lampiran 3 dan 4

Tabel 5.19. menunjukkan bahwa 46,67% anggota KKBB memiliki jumlah Simpanan 10.001-20.000 (ribuan rupiah) dengan rata-rata simpanan Rp 19.413.000,00, sedangkan 93,33% anggota KKBK memiliki simpanan sebanyak 0-10.000 (ribuan rupiah) dengan rata-rata nilai simpanan adalah Rp 4.639.700,00.

(60)

Tabel 5.20. Hasil SPSS Uji Beda Rata-rata Simpanan Anggota KKBB dan KKBK

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Equal variances assumed

25.658 .000 5.655 58 .000 14743.23333 2606.90598 9524.94405 19961.52262

Equal variances not assumed

5.655 31.207 .000 14743.23333 2606.90598 9427.84593 20058.62073

Berdasarkan Tabel 5.20., dapat dilihat bahwa signifikansi yang diperoleh adalah 0,000. Nilai yang diperoleh lebih kecil daripada probabilitas kesalahan

yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima atau

(61)

PINJAMAN

Rata-rata pinjaman anggota KKBB dan KKBK dapat dilihat melalui tabel sebagai berikut.

Tabel 5.21. Komposisi Pinjaman Anggota KKBB dan KKBK

No Pinjaman Anggota KKBB Anggota KKBK

(Ribuan Jumlah Persen (%) Jumlah Persen (%)

Rupiah) (Orang) (Orang)

1. 0 -30.000 26 86,67 30 100

2. 30.001-60.000 3 10 0 0

3. 60.001-90.000 0 0 0 0

4. 90.001-120.000 1 3,33 0 0

Jumlah 30 100 30 100

Sumber: Data Primer diolah dari Lampiran 3 dan 4

Tabel 5.21. menunjukkan bahwa 86,67% anggota KKBB memiliki jumlah pinjaman 0-30.000 (ribuan rupiah) dengan rata-rata pinjaman Rp 11.740.000,00, sedangkan 100% anggota KKBK memiliki pinjaman sebanyak 0-10.000 (ribuan rupiah) dengan rata-rata nilai pinjaman adalah Rp 2.731.600,00.

(62)

Tabel 5.22. Hasil SPSS Uji Beda Rata-rata Simpanan Anggota KKBB dan KKBK

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T df

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Equal variances assumed

10.073 .002 2.164 58 .035 9108.00000 4208.76104 683.24944 17532.75056

Equal variances not assumed

2.164 30.128 .039 9108.00000 4208.76104 514.09552 17701.90448

Berdasarkan Tabel 5.22., dapat dilihat bahwa signifikansi yang diperoleh adalah 0,035. Nilai yang diperoleh lebih kecil daripada probabilitas kesalahan

yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima atau

(63)

Dinamika Organisasi KKBB dan KKBK

Dinamika organisasi koperasi kredit dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.23. Dinamika Organisasi KKBB

No. Uraian Skor yang Skor yang Ketercapaian Kriteria

diharapkan diperoleh (%)

1. Tujuan Organisasi 5 4,7 94 Sangat Tinggi

2. Struktur Organisasi 12 10,4 86,7 Sangat Tinggi

3. Fungsi Tugas 7 6 85,7 Sangat Tinggi

4. Pembinaan dan 7 6,9 98,5 Sangat Tinggi

Pengembangan Organisasi

5. Kekompakan 7 6 85,7 Sangat Tinggi

Organisasi

6. Suasana/Iklim 5 4,8 96 Sangat Tinggi

Organisasi

7. Tekanan Pada 5 1,7 34 Rendah

Organisasi

8. Efektivitas 5 4,5 90 Sangat Tinggi

Organisasi

Jumlah 53 45 670,6

Rata-rata 6,6 5,6 83,8 Sangat Tinggi

Sumber: Data Primer diolah dari Lampiran 5

(64)

Tabel 5.24. Dinamika Organisasi KKBK

No. Uraian Skor yang Skor yang Ketercapaian Kriteria

diharapkan diperoleh (%)

1. Tujuan Organisasi 5 4,5 90 Sangat Tinggi

2. Struktur Organisasi 12 10 83,3 Sangat Tinggi

3. Fungsi Tugas 7 5,4 77,1 Tinggi

4. Pembinaan dan 7 5,9 84,2 Sangat Tinggi

Pengembangan Organisasi

5. Kekompakan 7 5,3 75,7 Tinggi

Organisasi

6. Suasana/Iklim 5 4,1 82 Sangat Tinggi

Organisasi

7. Tekanan Pada 5 1,5 30 Rendah

Organisasi

8. Efektivitas 5 4,1 82 Sangat Tinggi

Organisasi

Jumlah 53 40,8 604,3

Rata-rata 6,6 5,1 75,5 Tinggi

Sumber: Data Primer diolah dari Lampiran 6

(65)

Tabel 5.25. Hasil SPSS Uji Beda Rata-rata Dinamika KKBB dan KKBK

s t-test for Equality of Means

F Sig. T df Interval of the

Difference

Berdasarkan Tabel 5.25. di atas, dapat dilihat bahwa signifikansi yang diperoleh adalah 0,673. Nilai yang diperoleh lebih besar daripada probabilitas

kesalahan yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho

diterima atau H1 ditolak, artinya tidak ada perbedaan antara dinamika KKBB dan

KKBK.

(66)

1. Tujuan Organisasi

Tujuan organisasi adalah suatu keadaan yang ingin dicapai oleh koperasi. Adapun tujuan dari koperasi sesuai dengan tujuan yang terdapat di dalam AD/ART koperasi, yaitu :

a. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya;

b. Menjadi gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional.

Tujuan koperasi yang ditetapkan telah sesuai dengan cita-cita masing-masing anggota. Pada Tabel 5.23. dan Tabel 5.24. menunjukkan bahwa hasil ketercapaian skor sebesar 94% (kriteria sangat tinggi) dan 90% (kriteria tinggi) menunjukkan bahwa anggota mengetahui tujuan koperasi, mengetahui proses pembentukan tujuan koperasi dan tujuan koperasi sesuai dengan tujuan anggota sebagai individu.

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah bentuk hubungan antara individu-individu di dalam organisasi yang menyangkut kedudukan dan peran masing-masing di dalam organisasi.

(67)

3. Fungsi Tugas Organisasi

Fungsi tugas adalah seperangkat tugas yang harus dilaksanakan koperasi sesuai dengan perannya masing-masing. Berdasarkan Tabel 5.23. dan Tabel 5.24, persentase ketercapaian skor untuk komponen fungsi tugas organisasi adalah sebesar 85,7% (kriteria Sangat Tinggi) dan 77,1% (kriteria Tinggi). Hal ini menunjukkan bahwa fungsi tugas dilaksanakan dengan baik sesuai peran masing-masing dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam AD/ART koperasi. Dan terdapat kepuasan anggota dan pengurus dalam penetapan fungsi tugas sesuai dengan peranan masing-masing di koperasi.

4. Pembinaan dan Pengembangan Organisasi

Pembinaan dan Pengembangan Organisasi merupakan upaya-upaya untuk menjaga agar organisasi koperasi tetap hidup dan berkembang. Pada Tabel 5.23. dan Tabel 5.24. menunjukkan persentase ketercapaian skor untuk komponen pembinaan dan pengembangan organisasi sebesar 98,5% dan 84,2% dengan kriteria sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa upaya-upaya pembinaan dan pengembangan organisasi sudah berlangsung dengan baik, seperti kesempatan berpartisipasi anggota dalam setiap kegiatan koperasi, penerapan peraturan-peraturan dan norma-norma yang telah disepakati dalam RA dan AD/ART, usaha untuk mendapatkan anggota baru.

5. Kekompakan Organisasi

(68)

yang saling mendukung, membantu dan menghargai dalam melakukan setiap kegiatan koperasi, dan memiliki rasa bangga menjadi anggota koperasi. Kepengurusan koperasi membina kekompakan dengan cara melakukan Rapat Anggota setiap bulannya yang dilaksanakan dengan tujuan mempererat silaturahmi antaranggota dan pengurus. Dan terdapat rasa saling mendukung di antara anggota dengan pengurus karena jalannya koperasi berdasarkan keputusan bersama anggota dan atas asas kekeluargaan.

6. Suasana/Iklim Organisasi

Suasana/iklim organisasi yaitu suasana di dalam organisasi koperasi seperti hubungan antaranggota, keadaan lingkungan kerja koperasi, dan kebebasan berpartisipasi. Pada tabel Tabel 5.23. dan Tabel 5.24., dimana persentase ketercapaian skornya sebesar 96% dan 82% dengan kriteria pencapaian Sangat Tinggi. Dari hasil penelitian, terdapat kenyamanan di dalam koperasi dalam mencapai tujuan koperasi dan terdapat rasa saling menghargai antar individu dalam koperasi. Di dalam koperasi, anggota diberi kebebasan dalam berbuat, bertindak dan berbicara, namun tetap sopan.

7. Tekanan Organisasi

(69)

kurang berpengaruh terhadap anggota dan koperasi, karena pada dasarnya anggota dan pengurus koperasi selalu melaksanakan tugasnya dengan baik.

8. Efektivitas organisasi

Efektivitas organisasi merupakan keefektifan organisasi koperasi dalam pencapaian tujuannya. Diketahui pada Tabel 5.23. dan Tabel 5.24., bahwa persentase ketercapaian skor sebesar 90% (Kriteria Sangat Tinggi) dan 80% (Kriteria Tinggi). Hal ini menunjukkan bahwa koperasi efektif dalam pencapaian tujuannya dengan baik. Hal ini juga dapat dilihat dari peningkatan jumlah anggota dan peningkatan jumlah anggota, jumlah SHU, Simpanan saham dan Saldo Pinjaman.

Pengaruh Karakteristik Anggota Koperasi Terhadap Dinamika Organisasi

Koperasi Kredit

(70)

Koperasi Kredit Bermodal Besar

Tabel 5.26. Analisis Regresi Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota Koperasi Terhadap Dinamika Koperasi Kredit

Variabel Koefisien t-tabel t-hitung Signifikansi

Regresi (0,05)

Sumber : Data Primer diolah dari Lampiran 6

Dari Tabel 5.26. dapat diperoleh persamaan perhitungan sebagai berikut:

Y = 37.212 + 0,059X1 + 0,242X2 - 0,057X3 + 0,457X4 + 0,001X5 –

0,00002621X6 + 0,0000323X7

Dimana:

Y = Dinamika Organisasi Koperasi X1 = Umur (tahun)

X2 = Tingkat Pendidikan (tahun)

X3 = Masa Keanggotaan (tahun)

X4 = Jumlah Tanggungan Keluarga (jiwa)

X5 = SHU (Ribuan Rupiah)

X6 = Simpanan (Ribuan Rupiah)

X7 = Pinjaman (Ribuan Rupiah)

Dari analisis regresi linear berganda, maka diperoleh sebagai berikut: 1. Secara serempak, diperoleh nilai:

Fhitung = 2,418

Fhitung < Ftabel atau 2,418 < 2,975 (ά = 0,05). Maka dapat disimpulkan, secara

(71)

tanggungan keluarga, SHU, simpanan dan pinjaman tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi koperasi. Hal ini menunjukkan bahwa H0 (tidak

ada pengaruh variabel karakteristik sosial ekonomi anggota terhadap dinamika organisasi koperasi) diterima, dan H1 (terdapat pengaruh variabel

karakteristik sosial ekonomi anggota terhadap dinamika organisasi koperasi) ditolak.

2. Secara parsial, variabel umur (X1) dimana diketahui:

thitung (0,556) < ttabel= 2,048 (α = 0,05), dimana hal ini menunjukkan bahwa

variabel umur tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi koperasi.

3. Secara parsial, variabel tingkat pendidikan (X2) tidak berpengaruh nyata

terhadap dinamika organisasi koperasi, dimana diketahui:

thitung (0,242) < ttabel= 2,048 (α = 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

tingkat pendidikan tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi koperasi.

4. Secara parsial, variabel masa keanggotaan (X3), dimana diketahui:

thitung (-0,397) < ttabel= 2,048 (α = 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

masa keanggotaan tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi koperasi.

5. Secara parsial, variabel jumlah tanggungan (X4), dimana diketahui:

thitung (0,725) < ttabel= 2,048 (α = 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

(72)

6. Secara parsial, variabel SHU (X5), dimana diketahui:

thitung (1,659) < ttabel= 2,048 (α = 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

SHU tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi koperasi. 7. Secara parsial, variabel simpanan (X6), dimana diketahui:

thitung (-0,422) < ttabel= 2,048 (α = 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

simpanan tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi koperasi. 8. Secara parsial, variabel pinjaman (X7), dimana diketahui:

thitung (1,206) < ttabel= 2,048 (α = 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

pinjaman tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi koperasi. 9. Nilai R Square sebesar 0,279 menunjukkan bahwa variabel umur, tingkat

pendidikan, masa keanggotaan dan jumlah tanggungan dapat menjelaskan dinamika organisasi koperasi sebesar 27,9%. Sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diamati oleh peneliti sehingga diduga ada variabel lain yang menjelaskan dinamika organisasi koperasi sebesar 72,1%.

Koperasi Kredit Bermodal Kecil

Tabel 5.27. Analisis Regresi Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota Koperasi Terhadap Dinamika Koperasi Kredit

Variabel Koefisien t-tabel t-hitung Signifikansi

Regresi (0,05)

(73)

Dari Tabel 5.27. dapat diperoleh persamaan perhitungan sebagai berikut:

Y = 43.815 – 0,024X1 - 0,375X2 + 0,641X3 - 0,988X4 + 0,001X5 +

0,000X6 + 0,000X7

Dimana:

Y = Dinamika Organisasi Koperasi X1 = Umur (tahun)

X2 = Tingkat Pendidikan (tahun)

X3 = Masa Keanggotaan (tahun)

X4 = Jumlah Tanggungan Keluarga (orang)

X5 = Simpanan (Ribuan Rupiah)

X6 = Pinjaman (Ribuan Rupiah)

Dari analisis regresi linear berganda, maka diperoleh sebagai berikut: 1. Secara serempak, diperoleh nilai:

Fhitung = 3,277

Fhitung > Ftabel (atau 3,277 > 2,975 (ά = 0,05). Maka dapat disimpulkan, secara

serempak variabel umur, tingkat pendidikan, masa keanggotaan, jumlah tanggungan keluarga, SHU, simpanan dan pinjaman berpengaruh secara nyata terhadap dinamika organisasi koperasi. Hal ini menunjukkan bahwa H0 (tidak ada pengaruh variabel karakteristik sosial ekonomi anggota terhadap dinamika organisasi koperasi) ditolak, dan H1 (terdapat pengaruh variabel karakteristik sosial ekonomi anggota terhadap dinamika organisasi koperasi) diterima.

2. Secara parsial, variabel umur (X1) dimana diketahui:

thitung (-0,293) < ttabel= 2,048 (α = 0,05), dimana hal ini menunjukkan bahwa

(74)

3. Secara parsial, variabel tingkat pendidikan (X2) berpengaruh nyata terhadap

dinamika organisasi koperasi, dimana diketahui:

thitung (-1,230) < ttabel= 2,048 (α = 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

tingkat pendidikan tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi koperasi.

4. Secara parsial, variabel masa keanggotaan (X3), dimana diketahui:

thitung (1,536) < ttabel= 2,048 (α = 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

masa keanggotaan tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi koperasi.

5. Secara parsial, variabel jumlah tanggungan (X4), dimana diketahui:

thitung (-1,602) < ttabel= 2,048 (α = 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

jumlah tanggungan tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi koperasi.

6. Secara parsial, variabel SHU (X5), dimana diketahui:

thitung (0,517) < ttabel= 2,048 (α = 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

SHU tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi koperasi. 7. Secara parsial, variabel simpanan (X6), dimana diketahui:

thitung (0,712) < ttabel= 2,048 (α = 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

simpanan tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi koperasi. 8. Secara parsial, variabel pinjaman (X7), dimana diketahui:

thitung (1,139) < ttabel= 2,048 (α = 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

pinjaman tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi koperasi. 9. Nilai R Square sebesar 0,344 menunjukkan bahwa variabel umur, tingkat

(75)

dinamika organisasi koperasi sebesar 34,4%. Sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diamati oleh peneliti sehingga diduga ada variabel lain yang menjelaskan dinamika organisasi koperasi sebesar 65,6%.

Hubungan Antara Karakteristik Sosial Ekonomi dengan Dinamika

Organisasi KKBB dan KKBK

Karakteristik sosial anggota seperti umur, tingkat pendidikan, masa keanggotaan, dan jumlah tanggungan diduga berhubungan dengan dinamika organisasi koperasi. Untuk mengetahui hubungan tersebut maka dapat dilakukan analisis dengan menggunakan metode korelasi Rank Spearman.

Analisis Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi dengan Dinamika Organisasi KKBB

Analisis Hubungan Umur Anggota dengan Dinamika Organisasi Koperasi

Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien Korelasi Rank Spearman adalah sebesar 0,092. Sementara thitung yang diperoleh sebesar 0,490. Dari tabel lampiran

dengan α=0,05 dan df = 28 diperoleh nilai ttabel sebesar 2,048. Dapat dilihat bahwa

thitung < ttabel. Dengan kriteria ini dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1

ditolak, artinya tidak terdapat hubungan yang nyata antara umur anggota koperasi dengan dinamika organisasi koperasi.

Analisis Hubungan Tingkat Pendidikan Anggota dengan Dinamika Organisasi

Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien Korelasi Rank Spearman adalah sebesar 0,257. Sementara thitung yang diperoleh sebesar 1,407. Dari tabel lampiran

dengan α=0,05 dan df = 28 diperoleh nilai ttabel sebesar 2,048. Dapat dilihat bahwa

(76)

ditolak, artinya tidak terdapat hubungan yang nyata antara tingkat pendidikan anggota koperasi dengan dinamika organisasi koperasi.

Analisis Hubungan Masa Keanggotaan dengan Dinamika Organisasi Koperasi

Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien Korelasi Rank Spearman adalah sebesar 0,201. Sementara thitung yang diperoleh sebesar 1,087. Dari tabel lampiran

dengan α=0,05 dan df = 28 diperoleh nilai ttabel sebesar 2,048. Dapat dilihat bahwa

thitung < ttabel. Dengan kriteria ini dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1

ditolak, artinya tidak ada hubungan yang nyata antara masa keanggotaan anggota koperasi dengan dinamika organisasi koperasi.

Analisis Hubungan Jumlah Tanggungan Anggota dengan Dinamika Organisasi Koperasi

Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien Korelasi Rank Spearman adalah sebesar 0,143. Sementara thitung yang diperoleh sebesar 0,768. Dari tabel lampiran

dengan α=0,05 dan df = 28 diperoleh nilai ttabel sebesar 2,048. Dapat dilihat bahwa

thitung < ttabel. Dengan kriteria ini dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1

ditolak, artinya tidak ada hubungan yang nyata antara jumlah tanggungan anggota koperasi dengan dinamika organisasi koperasi.

Analisis Hubungan Jumlah SHU Anggota dengan Dinamika Organisasi Koperasi

Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien Korelasi Rank Spearman adalah sebesar 0,451. Sementara thitung yang diperoleh sebesar 2,980. Dari tabel lampiran

dengan α=0,05 dan df = 28 diperoleh nilai ttabel sebesar 2,048. Dapat dilihat bahwa

(77)

diterima, artinya ada hubungan yang nyata antara jumlah SHU anggota koperasi dengan dinamika organisasi koperasi.

Analisis Hubungan Jumlah Simpanan Anggota dengan Dinamika Organisasi Koperasi

Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien Korelasi Rank Spearman adalah sebesar 0,370. Sementara thitung yang diperoleh sebesar 2,107. Dari tabel lampiran

dengan α=0,05 dan df = 28 diperoleh nilai ttabel sebesar 2,048. Dapat dilihat bahwa

thitung > ttabel. Dengan kriteria ini dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1

diterima, artinya ada hubungan yang nyata antara jumlah Simpanan anggota koperasi dengan dinamika organisasi koperasi.

Analisis Hubungan Jumlah Pinjaman Anggota dengan Dinamika Organisasi Koperasi

Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien Korelasi Rank Spearman adalah sebesar 0,319. Sementara thitung yang diperoleh sebesar 1,780. Dari tabel lampiran

dengan α=0,05 dan df = 28 diperoleh nilai ttabel sebesar 2,048. Dapat dilihat bahwa

thitung < ttabel. Dengan kriteria ini dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1

ditolak, artinya tidak terdapat hubungan yang nyata antara jumlah pinjaman anggota koperasi dengan dinamika organisasi koperasi.

Analisis Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi dengan Dinamika Organisasi KKBK

Analisis Hubungan Umur Anggota dengan Dinamika Organisasi Koperasi

Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien Korelasi Rank Spearman adalah sebesar -0,281. Sementara thitung yang diperoleh sebesar 1,550. Dari tabel lampiran

(78)

thitung < ttabel. Dengan kriteria ini dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1

ditolak, artinya tidak terdapat hubungan yang nyata antara umur anggota koperasi dengan dinamika organisasi koperasi.

Analisis Hubungan Tingkat Pendidikan Anggota dengan Dinamika Organisasi

Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien Korelasi Rank Spearman adalah sebesar 0,195. Sementara thitung yang diperoleh sebesar 1,054. Dari tabel lampiran

dengan α=0,05 dan df = 28 diperoleh nilai ttabel sebesar 2,048. Dapat dilihat bahwa

thitung < ttabel. Dengan kriteria ini dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1

ditolak, artinya tidak terdapat hubungan yang nyata antara tingkat pendidikan anggota koperasi dengan dinamika organisasi koperasi.

Analisis Hubungan Masa Keanggotaan dengan Dinamika Organisasi Koperasi

Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien Korelasi Rank Spearman adalah sebesar -0,259. Sementara thitung yang diperoleh sebesar -1,422. Dari tabel

lampiran dengan α=0,05 dan df = 28 diperoleh nilai ttabel sebesar 2,048. Dapat

dilihat bahwa thitung < ttabel. Dengan kriteria ini dapat disimpulkan bahwa H0

diterima dan H1 ditolak, artinya tidak terdapat hubungan yang nyata antara masa keanggotaan anggota koperasi dengan dinamika organisasi koperasi.

Analisis Hubungan Jumlah Tanggungan Anggota dengan Dinamika Organisasi Koperasi

Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien Korelasi Rank Spearman adalah sebesar -0,227. Sementara thitung yang diperoleh sebesar -1,235. Dari tabel

lampiran dengan α=0,05 dan df = 28 diperoleh nilai ttabel sebesar 2,048. Dapat

(79)

diterima dan H1 ditolak, artinya tidak terdapat hubungan yang nyata antara jumlah tanggungan anggota koperasi dengan dinamika organisasi koperasi.

Analisis Hubungan Jumlah SHU Anggota dengan Dinamika Organisasi Koperasi

Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien Korelasi Rank Spearman adalah sebesar -0,051. Sementara thitung yang diperoleh sebesar -0,270. Dari tabel

lampiran dengan α=0,05 dan df = 28 diperoleh nilai ttabel sebesar 2,048. Dapat

dilihat bahwa thitung < ttabel. Dengan kriteria ini dapat disimpulkan bahwa H0

diterima dan H1 ditolak, artinya tidak terdapat hubungan yang nyata antara jumlah SHU anggota koperasi dengan dinamika organisasi koperasi.

Analisis Hubungan Jumlah Simpanan Anggota dengan Dinamika Organisasi Koperasi

Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien Korelasi Rank Spearman adalah sebesar -0,202. Sementara thitung yang diperoleh sebesar -1,091. Dari tabel

lampiran dengan α=0,05 dan df = 28 diperoleh nilai ttabel sebesar 2,048. Dapat

dilihat bahwa thitung < ttabel. Dengan kriteria ini dapat disimpulkan bahwa H0

diterima dan H1 ditolak, artinya tidak terdapat hubungan yang nyata antara jumlah Simpanan anggota koperasi dengan dinamika organisasi koperasi.

Analisis Hubungan Jumlah Pinjaman Anggota dengan Dinamika Organisasi Koperasi

Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien Korelasi Rank Spearman adalah sebesar 0,089. Sementara thitung yang diperoleh sebesar 0,472. Dari tabel lampiran

dengan α=0,05 dan df = 28 diperoleh nilai ttabel sebesar 2,048. Dapat dilihat bahwa

(80)
(81)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Perkembangan organisasi KKBB dari tahun 2005-2014 dapat dilihat dari jumlah anggota dan total SHU yaitu sebagai berikut.

a. Perkembangan organisasi KKBB mulai tahun 2005-2014 mengalami peningkatan dalam hal jumlah anggota sebanyak 245,48% atau dari 6427 orang menjadi 53140 orang.

Perkembangan organisasi KKBK mulai tahun 2005-2014 mengalami peningkatan dalam hal jumlah anggota sebanyak 209,03% atau dari 200 orang menjadi 1255 orang.

b. Perkembangan total SHU KKBB mulai dari tahun 2005-2014 adalah sebesar Rp 689.804.300,00 atau sebesar 369,29%. Perkembangan total SHU KKBK mulai dari tahun 2005-2014 adalah sebesar Rp 10.000.000,00 (138,49%). c. Perkembangan simpanan saham KKBB yang meningkat mulai tahun

2005-2014 meningkat sebesar 318,59% atau sebesar Rp195.616.658.660,00. Perkembangan simpanan saham yang paling besar terjadi pada tahun 2005/2006 yaitu bertambah sebanyak 45,99% atau bertambah sebesar Rp 6.414.631.857,00.

(82)

d. Perkembangan Saldo Pinjaman KKBB yang meningkat mulai tahun 2005-2014 meningkat sebesar 343,97% atau sebesar Rp294.647.087.081,00. Perkembangan saldo pinjaman yang paling besar terjadi pada tahun 2007/2008 yaitu bertambah sebanyak 60,66% atau bertambah sebesar Rp 23.846.694.275,00.

Perkembangan Saldo Pinjaman KKBK yang meningkat mulai tahun 2005-2014 meningkat sebesar 473,32% atau sebesar Rp3.455.758.000,00. Perkembangan saldo pinjaman yang paling besar terjadi pada tahun 2011/2012 yaitu bertambah sebanyak 147,46% atau bertambah sebesar Rp 812.800.000,00.

2. Tidak ada perbedaan yang nyata karakteristik umur, tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan anggota KKBB dengan anggota KKBK. Namun, ada perbedaan yang nyata karakteristik masa keanggotaan, SHU, simpanan dan pinjaman anggota KKBB dengan anggota KKBK.

3. Tidak ada perbedaan yang nyata antara dinamika KKBB dengan KKBK. 4. Secara serempak maupun parsial variabel umur, tingkat pendidikan, masa

keanggotaan, jumlah tanggungan keluarga, SHU, simpanan dan pinjaman tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi KKBB. Secara serempak, variabel umur, tingkat pendidikan, masa keanggotaan, jumlah tanggungan keluarga, SHU, simpanan dan pinjaman berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi KKBK. Secara parsial, masing-masing variabel tidak berpengaruh secara nyata terhadap dinamika organisasi KKBK.

(83)

5. Tidak terdapat hubungan yang nyata antara umur, tingkat pendidikan, masa keanggotaan, jumlah tanggungan dan pinjaman dengan dinamika organisasi KKBB. Namun, ada hubungan yang nyata antara simpanan dan pinjaman dengan dinamika KKBB. Tidak terdapat hubungan yang nyata antara umur, tingkat pendidikan, masa keanggotaan, jumlah tanggungan, SHU, simpanan saham dan pinjaman dengan dinamika organisasi KKBK.

Saran

1. Kepada koperasi, diharapkan memelihara kondisi lingkungan yang kondusif dan mempertahankan dinamika kelompok yang dimiliki oleh koperasi kredit. 2. Kepada anggota, diharapkan agar bersedia terlibat dalam kegiatan koperasi

agar koperasi dapat tetap berjalan dengan baik.

Gambar

Tabel 4.1 Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kota Tebing Tinggi Tahun 2014
Tabel 4.3. Distribusi Penduduk Menurut Agama yang dianut di Kota Tebing Tinggi
Tabel 4.4. Sarana dan Prasarana di Kota Tebing Tinggi Tahun 2014
Tabel 5.1. Perkembangan Jumlah Anggota Organisasi KKBB selama 10 Tahun Terakhir
+7

Referensi

Dokumen terkait