• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN KAWASAN KULON PROGO LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BANDARA INTERNASIONAL DI KULON PROGO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN KAWASAN KULON PROGO LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BANDARA INTERNASIONAL DI KULON PROGO."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

44 BAB III

TINJAUAN KAWASAN KULON PROGO

3.1Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo

Kulon Progo adalah sebuah kabupaten yang berada pada Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Ibu kota dari kabupaten Kulon Progo adalah

kota Wates.

3.1.1 Kondisi Geografis

Kulon Progo merupakan salah satu dari lima kabupaten yang berada di

provinsi D. I. Yogyakarta. Kulon Progo berada pada sisi bagian barat dari

kawasan provinsi D. I. Yogyakarta. Batas-batas kabupaten Kulon Progo

adalah:

- Utara : Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Magelang

- Timur : Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul

- Selatan : Samudra Hindia

[image:1.595.85.511.182.743.2]

- Barat : Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Purworejo

(2)

45 Kabupaten Kulon Progo terletak pada 7o38’42” – 7o59’3” Lintang

Selatan dan 110o1’37” – 110o16’26” Bujur Timur dengan luar wilayah

mencapai 586, 27 km2. Kabupaten Kulon Progo memiliki 12 kecamatan

yang terbagi menjadi 88 desa dan kelurahan, serta 930 pedukuhan.

Secara fisiografis kondisi Kabupaten Kulon Progo bertanah datar,

meskipun dikelilingi oleh pegunungan yang sebagian besar terletak di

utara Kulon Progo. 17,58 % berada pada ketinggian <7 m di atas

permukaan laut, 15,20 % berada pada ketinggian 8-25 m di atas

permukaan laut, 22,85 % berada pada ketinggian 26-100m di atas

permukaan laut, 33,00 % berada pada ketinggian 101-500 m di atas

permukaan laut dan 11,37 % berada pada ketinggian >500 m di atas

permukaan laut. Jika dilihat letak kemiringannya, luas wilayahnya 58,81

% kemiringannya <15° , 18,73 % kemiringannya antara 16°-40° dan 22,46

[image:2.595.89.513.178.566.2]

% kemiringannya >40°.

(3)

46 3.1.2 Kondisi Sarana-PraSarana

- Jalur Darat

Kabupaten Kulon Progo bisa dikatakan mudah dijangkau dengan

menempuh jaur darat dari arah utara, barat maupun timur. Tersedia

sebuah stasiun dan terminal yang terletak di kota Wates. Kabupaten

Kulon Progo merupakan jalur lintas utama di selatan pulau Jawa, baik

jalur kendaraan bermotor dan jalur kereta api. Setelah ada

pembangunan bandara baru, maka jalur kereta api dan bis akan

terintegrasi dengan bandara baru.

- Jalur Udara

Sampai dengan saat ini belum ada jalur udara yang dapat diakses

dari kabupaten Kulon Progo. Tetapi, pemerintah pusat sudah

menyetujui adanya bandar udara baru untuk D. I. Yogyakarta yang

berlokasi di Kulon Progo. Kurang lebih 756 hektar lahan sedang

diproses untuk proyek pembangunan bandara baru ini. Dari lahan yang

dipakai, 40% adalah tanah milik Pakualam, sedangkan sisanya adalah

tanah milik masyarakat setempat. Lokasi yang diusulkan berada

[image:3.595.87.517.143.698.2]

diantara pantai Congot dan pantai Glagah. Gambar 3. 3 Akses Jalan (sumber:

(4)

47 - Jalur Laut

Kabupaten Kulon Progo direncanakan akan dibangun sebuah

pelabuhan ikan. Pelabuhan ikan direncanakan berada di pesisir desa

Karangwuni, Kecamatan Wates. Pelabuhan ini akan diberi nama

Pelabuhan Tanjung Adikarta. Pelabuhan ini diperkirakan akan dapat

menampung sekitar 400 unit kapal.

3.2Tinjauan Khusus Pemilihan Lokasi

Lokasi terpilih yang digunakan sebagai lokasi bandara internasional baru

adalah Kecamatan Temon, Kulon Progo. Temon berada di selatan kabupaten

Kulon Progo. Kecamatan Temon memiliki kontur tanah yang paling rata,

karena berada di pesisir pantai selatan. Kecamatan Temon memiliki akses

jalan yang baik dan mudah dicapai, saat ini kecamatan temon memiliki jalan

nasional yang melewatinya, hal ini sangat mendukung untuk daerah ini

dibangun bandara baru.

Selain urusan akses dan kontur, aspek kepemilikan tanah juga menjadi

pertimbangan, 40% tanah yang digunakan untuk bandara internasional yang

baru merupakan tanah milik Pakualam, dan sisanya adalah tanah masyarakat.

Meskipun tanah milik masyarakat, rumah tinggal yang ada di lokasi terpilih

[image:4.595.86.513.245.613.2]

sangat sedikit, karena sebagian besar lahan digunakan untuk lahan pertanian. Gambar 3. 4 Jalan Daendles Pantai Selatan (sumber:

(5)

48 3.2.1 Tinjauan Lokasi Tapak Terpilih

Bandar udara baru D. I. Yogyakarta menurut rencana tata ruang

kawasan pantai selatan kabupaten Kulon Progo ditetapkan berada pada

Kecamatan Temon memiliki luas tapak sebesar 7.020.000 m2. Panjang

landasan runway yang direncanakan adalah sepanjang 3.250m dengan

potensial perpanjangan hingga 3.600m. Posisi bandara baru berada pada

tanah tandus, tanah ladang dan pesisir pantai.

[image:5.595.87.542.65.686.2]

Gambar 3. 6 Site Terpilih (sumber: diolah dari google earth dan s4postimg.org, 2016) Gambar 3. 5 Kondisi Site (sumber: dokumentasi penulis,

(6)

49 Dalam perencanaan dimasa mendatang, akses menuju bandara baru

dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan bermotor dari jalan

wates, dan dengan menggunakan jalur kereta api yang terhubung dengan

jalur kereta api Kutoarjo-Wates. Selain itu, telah direncanakan adanya

pembangunan jalan tol khusus di jalan Wates untuk menghindari

kemacetan karena kepadatan kendaraan bermotor pada jam sibuk bandar

Gambar

Gambar 3. 1 Peta Kulon Progo (sumber:
Gambar 3. 2 Fisiografi Kulon Progo (sumber: ltp-
Gambar 3. 3 Akses Jalan (sumber:
Gambar 3. 4 Jalan Daendles Pantai Selatan (sumber:
+2

Referensi

Dokumen terkait

Adapun jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen dengan pendekatan quasi eksperimen yaitu perlakuan uji kemampuan larutan bonggol nanas (Ananas

Rumah pompa didesain sesuai dengan produk yang dit aw arkan SPESIFIKASI TEHNIS.. PENGADAAN SARANA POM PANISASI PADA DINAS PERTANIAN KABUPATEN LUW

[r]

Buku ini ditulis sebagai bahan referensi bagi guru untuk mengimpremen- tasikan pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang efektif dan efisien untuk menghasilkan lulusan

kami Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pengadaan Mesin Bajak Singkal Kecil dan Sedang pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lima Puluh Kota, telah

Sesuai dengan hasil evaluasi kelompok kerja 74 BLP Setda Prov.Sultra, perusahaan Saudara merupakan salah satu penyedia Barang/jasa yang memasukkan penawaran pada paket tersebut

[r]

Awal perkembangan studi Kriminologi ditandai dengan didirikannya Lembaga Kriminologi pada Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan UI pada 15 September 1948..