• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Sosial Twitter sebagai Pembentuk Pemikiran Politik Mahasiswa (Studi Analisis Wacana Sara Mills pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Media Sosial Twitter sebagai Pembentuk Pemikiran Politik Mahasiswa (Studi Analisis Wacana Sara Mills pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

(2)
(3)
(4)

BIODATA PENELITI

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Dessy Anapesy Natachia Sitompul

Nim : 090904051

Tempat/Tgl Lahir : Pekanbaru / 25 Desember 1991

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Jl Dahlia Ujung gg Trafo no.4, Pekanbaru

II. JENJANG PENDIDIKAN

1. SD Santa Maria II Pekanbaru

2. SMP Santa Maria Pekanbaru

3. SMA Negeri 2 Pekanbaru

III. KELUARGA

1. Ayah : St.Charles Sitompul

2. Ibu : R.R Hendiana Siagian

3. Abang : Sabar Chandra A. Sitompul

Eric Reynold Sitompul

(5)

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Jl. Dr. A. Sofyan No.1 Telp. (061) 8217168

No. TGL. PERTEMUAN PEMBAHASAN Paraf

Pembimbing

1. 8 Maret 2013 Revisi seminar

proposal

2. 20 Maret 2013 BAB I – II

3. 27 Maret 2013 BAB I – II

4. 27 April 2013 BAB I – II - III

5. 17 Mei 2013 BAB I - II - III

6. 24 Mei 2013 BAB I – II- III

7. 17 Juni 2013 BAB IV -V

8. 24 Juni 2013 BAB IV -V

9. 23Juli 2013 BAB I –II-III-IV-V

10. 27 Juli 2013 BAB I –II-III-IV-V

12. 16 Agustus 2013 BAB I –II-III-IV-V

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Novel.1999. Peradaban Komunikasi Politik. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Budiarjdo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum.

Bungin, Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

_____________. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

_____________. 2009. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Dosi, Eduardo. 2012. Media Massa dalam Jaring Kekuasaan. Flores: Ledalore.

Eriyanto. 2001. Analisis Wacana “ Pengantar Analisis Teks Media”. Yogyakarta: LkiS Yogyakarta.

Denzin, Norman K (eds). 2000. Handbook of Qualitative Research. California : Sage Public.

Hamidati,Anis.,dkk. 2011.Komunikasi 2.0: Teoritisasi dan Implikasi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum.

Mills, Sara. 1991. Discourse. London : Routledge.

Neuman, Lawrence W. 2000. Social Research Methods. London : Alyn and Bacon.

Nimmo,Dan. 1989. Komunikasi Politik “Komunikator, Pesan dan Media”. Bandung: Remadja Karya.

Rush, Michael dan Phillip Althoff. 2002. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Rajawali Press.

Sastroatmodjo, Sudijono. 1995. Perilaku Politik. Semarang: IKIP Semarang Press.

Severin, Werner J & James W Tankard. 2008. Teori Komunikasi “Sejarah,

Metode dan Terapan di Dalam Media Massa”. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

(7)

__________. 2004. Analisis Teks Media. Bandung:Rosdakarya.

Tim Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU. 2012. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian. Medan: PT Grasindo Monoratama.

Sumber lainnya:

http://syifaastasia.wordpress.com/2012/11/23/pandangan-teori-determinasi/

(diakses 12 Maret 2013)

(diakses

12 Maret 2013)

(diakses 12 Maret 2013)

(diakses 2 Desember 2012)

www..internetworldstats.com (diakses 2 Desember 2012)

(8)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan motode analisis wacana. Analisis wacana

adalah sebuah alat analisa yang diterapkan kedalam sebuah wacana, berita atau

lebih umumnya teks, guna dalam analisis tersebut si pengguna teori akan

membedah isi dari apa yang dikandung dalam sebuah teks media. Secara teoritis,

pendekatan analisis wacana kontemporer terhadap representasi media, lebih

canggih dibandingkan pendekatan isi. Tidak hanya kata-kata atau aspek-aspek

lainnya yang dapat dikodekan dan dihitung, tetapi struktur wacana yang kompleks

pun dapat dianlisis pada berbagai tataran deskripsi. (Sobur,2004:5)

Model analisis wacana yang peneliti gunakan menganalis teks dalam

postingan twitter ini adalah model Sara Mills. Analisis wacana dengan teori kritis

ini memiliki cara pandang yang berpijak kepada sebuah asumsi bahwa bahasa

merupakan sebuah medium praktik sosial dan politik. Dengan cara pandang ini,

analisis wacana bekerja untuk meneliti dan membedah sebuah pemetaan atau

konstelasi kepentingan yang terdapat dibalik teks. Artinya, analisis wacana kritis

berbeda dari dua bentuk analisis konvesional dan konstruktivis, yang

menitikberatkan analisanya kepada teks. Tetapi, analisis wacana kritis

memperhatikan kepada latar historis dan politis mengapa sebuah teks kemudian

dihadirkan dalam konteks tertentu (Eriyanto, 2001:6,200).

Mills berusaha menganalisis istilah wacana baik secara leksikal maupun

secara teoritis yang menekankan bagaimana posisi aktor sosial, posisi gagasan,

atau peristiwa itu ditempatkan dalam teks. Analisis wacana model ini memusatkan

(9)

III.2 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah postingan tweet dari akun-akuntentang

politik Adapun kriteria subjek penelitian adalah :

1. Subjek penelitian adalah mahasiswa dengan postingan tweet yang berisi

pemikiran politik (partisipasi, perilaku dan sikap politik).

2. Postingan yang akan diteliti adalah mahasiswa dengan postingan tweet

berisi pemikiran politik terbanyak dengan bahasan debat dan pemilihan

gubenur Sumatera Utara.

III.3 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah akun yang diikuti oleh peneliti. Adapun

kriteria objek penelitian adalah:

1. Akun yang aktif dalam menyampaikan komentarnya mengenai isu

politik yaitu debat dan pemilihan gubenur Sumatera Utara.

2. Akun yang diteliti adalah akun yang diikuti / follow oleh peneliti.

III.4 Kerangka Analisis

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kerangka analisis wacana Sara

Mills. Seperti yang akan digambarkan pada tabel berikut:

Tabel 1

Kerangka Analisis Wacana Sara Mills TINGKAT YANG INGIN DILIHAT

Posisi

Subjek-Objek

Bagaimana peristiwa dilihat, dari kacamata siapa

peristiwa itu dilihat. Siapa yang diposisiakn sebagai

pencerita (subjek) dan siapa yang menjadi objek

yang diceritakan. Apakah masing-masing aktor dan

kelompok sosial mempunyai kesempatan untuk

menampilkan dirinya sendiri, gagasannya ataukah

kehadirannya, gagasannya ditampilkan oleh

(10)

Posisi

Penulis-Pembaca

Bagaimana posisi pembaca ditampilkan dalam teks.

Bagaimana pembaca memposisikan dirinya dalam

teks yang ditampilkan. Kepada kelompok manakah

pembaca mengidentifikasikan dirinya.

Sumber : Eriyanto, 2001:211

III.5 Tehnik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Studi Dokumen (document research), yaitu mengumpulkan data berupa berita

dan postingan politik dari akun twitter peneliti selama bulan Desember 2012 –

Maret 2013. Peneliti mengobservasi postingan setiap harinya dari akun-akun

yang selama ini sudah di nilai sebagai objek penelitian. Postingan tersebut di

capture, kemudian dikumpulkan dan akan menjadi subjek penelitian.

Postingan tweet yang dipilih adalah tweet yang berisi mengenai isu politik.

Peneliti membatasi pada kurun waktu tersebut demi terfokusnya penelitian ini.

2. Studi Kepustakaan (library research), yaitu dengan cara mengumpulkan

semua data yang berasal dari literatur serta bahan bacaan yang relevan dengan

penelitian ini. Studi kepustakaan dalam penelitian ini menghasilkan berbagai

data yang didapatkan dari buku-buku mengenai analisis wacana, teori

komunikasi, komunikasi massa, sosiologi komunikasi, komunikasi politik,

semiotika, metodologi penelitian dan konstruksi media massa. Selain itu juga

beberapa artikel dan jurnal yang diambil dari internet.

III.6 Teknik Analisis Data

Penelitian ini memusatkan pada penelitian kualitatif dengan perangkat

metode analisis wacana memakai analisis wacana kritis model Sara Mills. Proses

analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini mencakup analisis-analisis

(11)

III.6.1 Posisi Subjek-Objek

Menempatkan representasi sebagai bagian terpenting dari analisis.

Bagaimana suatu pihak, kelompok, orang, gagasan, atau peristiwa ditampilkan

dengan cara tertentu dalam wacana berita yang mempengaruhi pemaknaan ketika

diterima khalayak. Analisis ini lebih menekankan bagaimana posisi aktor sosial,

posisi gagasan, atau peristiwa itu ditempatkan dalam teks. Posisi tersebut akhirnya

menentukan teks yang hadir ditengah masyarakat. Dengan metode ini kita perlu

mengkritisi bagaimana peristiwa ditampilkan dan bagaimana pihak yang terlibat

ditampilkan dalam teks. Posisi di sini berarti siapakah aktor yang dijadikan

sebagai subjek yang mendefenisikan dan melakukan penceritaan dan siapakah

yang ditampilkan sebagai objek, pihak yang didefenisikan dan digambarkan

kehadirannya oleh orang lain.

III.6.2 Posisi Pembaca

Teks adalah suatu hasil negosiasi antara penulis dan pembaca. Pembaca

disini tidaklah dianggap semata sebagai pihak yang hanya menerima teks, tetapi

juga ikut melakukan transaksi sebagaimana akan terlihat dalam teks. Teks

bukanlah hanya berhubungan dengan faktor produksi tetapi juga resepsi. Dalam

tahap ini menganalisis bagaimana pembaca diposisikan dalam teks. Disini tentu

saja bisa bermakna khalayak macam apa yang dimarjinalisasikan oleh penulis

(12)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. 1. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU

Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP) merupakan salah satu

fakultas yaang terdapat di Universitas Sumatera Utara. Secara historis FISIP resmi

menjadi fakultas pada tahun 1982. Keputusan tersebut berdasarkan Surat

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1982, isi dari SK

tersebut adalah menetapkan FISIP sebagai fakultas ke 9 (sembilan) di USU.

Walaupun FISIP USU baru resmi terbentuk pada tahun 1982, tetapi cikal bakal

FISIP USU itu sudah muncul pada tahun 1980 berdasarkan Surat Keputusan

Rektor USU Nomor. 1181/PT.05/C.80, pada Tanggal 1 Juli 1980. Perkuliahan

pertama dilakukan pada Tanggal 18 Agustus 1980 dengan jumlah mahasiswa hasil

ujian SIPENMARU bulan Juli 1980 sebanyak 75 orang.

Lebih kurang dalam waktu satu tahun, keluar Surat Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor 0535/0/83 tentang jenis dan jumlah

jurusan pada fakultas-fakultas di lingkungan Universitas Sumatera Utara.

Berdasarkan SK Mendikbut R.I itu, disebutkan FISIP USU mempunyai 6 (enam)

jurusan dengan urutan berikut :

Tabel 2

Daftar Nama Jurusan yang Terdapat di FISIP Pada Awal Perkembangan FISIP

Pembentukan jurusan di FISIP USU tidak berjalan sesuai dengan urutan

berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud R.I. Nomor : 0535 / 0 / 83 itu, karena

NO Nama Jurusan

1. Jurusan Sosiologi

2. Jurusan Ilmu Kesejahteraan

Sosial

3. Jurusan Antropologi

4. Jurusan MKDU

5. Jurusan Ilmu Adminstrasi

(13)

pembukaan Jurusan pada tahap awal di lakukan pada semester tujuh yang

didasarkan pada pilihan mahasiswa. Selain itu juga bergantung pada ketersediaan

staf pengajar.

Dewasa ini FISIP USU mempunyai 6 (enam) departemen, satu program

diploma III, dan satu program pasca sarjana yaitu sebagai berikut : Departemen

Ilmu Administrasi yang dibagi ke dalam Program Studi Ilmu Administrasi

Negara, dan Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Departemen Ilmu

Komunikasi, Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial, Departemen Sosiologi,

Departemen Antropologi, dan Departemen Ilmu politik. Program Studi Diploma

III Administrasi Perpajakkan dan Pogram Studi S2 Megister Studi Pembangunan

Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, FISIP merupakan salah satu fakultas

yang tersedia di USU. Secara geografis letak FISIP masih dalam ruang lingkup

USU. FISIP tepatnya berada di jalan Dr. Ahmad Sofyan No. 1. Wilayah FISIP

tepatnya berada di wilayah paling Selatan USU dan tepatnya paling belakang

USU, telah memungkinkannya FISIP untuk ditempuh dengan berbagai alternatif

jalan yang tersedia bagi para pengguna.

Secara geografis pada bagian Timur FISIP berbatasan dengan wilayah

lapangan bola kaki. Batas bagian selatan berbatasan dengan jalan Dr. Ahmad

Sofyan. Pada bagian Barat FISIP berbatasan dengan fakultas pertanian dan

sedangkan pada bagian Utara berbatasan dengan pelataran parkiran fakultas

ekonomi.

Saat ini, FISIP USU dipimpin oleh Prof.Dr.Badaruddin, M.Si dengan

jabatan sebagai Dekan FISIP. Dekan dalam menjalankan masa bakti

diperbantukan oleh 3 (tiga) Pembantu Dekan, yakni: Drs.Zakaria, MSP sebagai

Pembantu Dekan I, Dra. Rosmiani, MA sebagai Pembantu Dekan II dan Drs.

Edward, MSP sebagai Pembantu Dekan III.

IV.1.1. Organisasi Intra di FISIP USU

Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP) di Universitas Sumatera

Utara (USU) terdapat beberapa organisasi intra mahasiswa. Organisasi intra di

FISIP USU terbagi berdasarkan tingkatan dan spesifikasi minat bakat mahasiswa.

Berikut adalah organisasi intra yang terdapat di FISIP berdasarkan tingkatan:

(14)

di tingkat fakultas dan merupakan lembaga legislatif tertinggi di tingkat organisasi

mahasiswa FISIP. Fungsi dari MPMF adalah sebagai wadah aspirasi mahasiswa,

sebagai lembaga yang menjalankan fungsi legislasi dan sebagai lembaga yang

menjalankan pengawasan eksekutif. Anggota MPMF berjumlah 15 orang.

Keanggotaan MPMF ditetapkan berdasarkan jumlah perolehan suara yang diraih

kelompok aspirasi mahasiswa (KAM) disaat pemilu berlangsung. Bagi mahasiswa

yang berkeinginan untuk menjadi MPMF, maka mahasiswa tersebut harus

membuat dan mendaftarkan KAM ke komisi pemilihan umum (KPU).

Kedua, Pemerintahan mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik

(Pema FISIP) berkedudukan di tingkat fakultas sebagai pemegang kekuasaan

eksekutif tertinggi di organisasi mahasiswa FISIP. Fungsi Pema FISIP adalah

sebagai pemegang kekuasaan eksekutif untuk menjabarkan serta melaksanakan

garis besar program kerja organisasi fakultas (GBPKOF), dan sebagai lembaga

eksekutif yang melaksanakan kegiatan mahasiswa di tingkat fakultas.

Kepengurusan Pema FISIP terdiri dari gubernur, wakil gubernur, dan ketua

bidang, serta anggota bidang. Gubernur dan wakil gubernur dipilih melalui

pemilihan umum. Gubernur dibantu oleh wakil gubernur untuk membentuk

bidang-bidang dalam kepengurusan. Masa jabatan Pema FISIP adalah satu

periode kepengurusan (1 tahun). Terdapat beberapa tugas dan wewenang gubernur

dan wakil gubernur, yaitu sebagai berikut :

- Membuat progja sesuai dengan GBPKOF.

- Mengajukan rancangan anggaran pendapatan belanja organisasi fakultas

(RAPBOF) kepada MPMF.

- Berkoordinasi dengan HMD dan UKM Fakultas

- Memberikan laporan pertanggungjawaban selama satu periode

kepengurusan kepada MPMF

- Menjadi perwakilan mahasiswa dalam pengambilan kebijakan di tingkat

fakultas.

Ketiga, himpunan mahasiswa departemen (HMD) merupakan lembaga

eksekutif tertinggi pada tingkatan organisasi mahasiswa di departemen. Fungsi

dari HMD adalah sebagai wadah pengembangan profesi mahasiswa sesuai bidang

(15)

Kedudukan HMD merupakan lembaga semi otonom. Himpunan mahasiswa

departemen berada di bawah koordinasi Pema fakultas. Himpunan mahasiswa

departemen bertangung jawab terhadap anggotanya. Setiap HMD memiliki

anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (Ad/Art) sebagai landasan bergerak.

Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga HMD haruslah disesuaikan dengan

tata laksana organisasi mahasiswa. Berhubung di FISIP USU terbagi atas delapan

departemen dan satu program studi D III, maka setiap departemen dan program

studi mempunyai himpunan mahasiswa departemen yaitu:

Tabel 3

Daftar Nama Organisasi Himpunan Mahasiswa Departemen Yang tedapat di FISIP USU

No Nama Departemen/

Program Studi

Nama Organisasi Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD)

1. Sosiologi Ikatan Mahasiswa

Sosiologi (IMASI)

2. Administrasi Negara Ikatan Mahasiswa Departemen Ilmu Adminstrasi Negara (IMDIAN)

3. Komunikasi Ikatan Mahasiswa Jurusan

Komunikasi (IMAJINASI)

4. Antropologi Ikatan Dongan Sabutuha

Antropologi (INSAN)

6. Kesejahteraan Sosial Ikatan mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial (IMIKS)

7. Ilmu Politik Ikatan Mahasiswa

Departemen Politik (IMADIP)

8. Administrasi

Perpajakan

Ikatan Mahasiswa Program Studi

Administrasi Perpajakan (IMPROSAJA)

(16)

Keanggotaan dari masing-masing organisasi di atas, akan didapatkan

dengan dua syarat. Pertama, mahasiswa tersebut terdaftar secara administratif di

departemen atau jurusan bersangkutan. Kedua, mahasiswa departemen atau

jurusan besangkutan harus mengikuti kegiatan penyambutan di saat menjadi

mahasiswa baru yang diadakan himpunan mahasiswa departemen yang

bersangkutan. Kegiatan penyambutan mahasiswa baru departemen atau jurusan di

FISIP terdapat perbedaan dalam penyebutannya. Hal itu tergantung kesepakatan

di himpunan mahasiswa departemen atau jurusan yang bersangkutan seperti: ada

sebutan INISIASI, INAGURASI, PMB, TEMU RAMAH. Walaupun sebutan itu

berbeda antara departemen yang bersangkutan, namun fokus di kegiatan tersebut

adalah untuk melakukan penyambutan dan pengesahan mahasiswa yang menjadi

peserta untuk menjadi anggota di himpunan mahasiswa tersebut. Sedangkan

mengenai pengurus, pengurus himpunan mahasiswa departemen berdasarkan

kebijakan ketua terpilih dengan syarat mahasiswa tersebut adalah anggota dari

himpunan mahasiswa bersangkutan.

IV.1.2. Organisasi Ekstra di FISIP USU

Mahasiswa di FISIP USU selain bersentuhan dengan organisasi intra,

mahasiswa FISIP juga harus bersentuhan dengan organisasi ekstra. Keadaan

demikian dikarenakan organisasi ekstra memainkan peran dan fungsinya di FISIP

sebagai organisasi mahasiswa. Peran dan fungsi organisasi ekstra dapat dilihat

dari gerakan-gerakan yang diperankan organisasi ekstra di FISIP dalam rangka

untuk mencapai tujuan organisasi. Peran tersebut dimulai dari sosialisasi

organisasi ekstra terhadap mahasiswa baru yang masuk FISIP, pendisribusian

kader organisasi ekstra ke organisasi intra, perekrutan anggota, pembinaan

anggota sampai aksi-aksi yang dilakukan organisasi mahasiswa.

Organisasi ekstra di FISIP berbeda antara satu dan lainya dikarenakan

landasan ideologis atau dasar organisasi yang berbeda. Terdapat beberapa

organisasi ekstra di FISIP yang terus menjalankan aktifitas organisasi hingga kini.

Adapun organisasi ekstra di FISIP yang tetap menjalankan aktifitas di FISIP

(17)

Tabel 4

Daftar Nama Organisasi Ekstra yang Beraktifitas Di FISIP USU

NO Nama Organisasi Landasan/ Dasar Organisasi

Alamat Sekretariat Organisasi 1. Gerakan Mahasiswa

Kristen Indonesia (GMKI) Komisariat FISIP USU

Kristen Jl. Iskandar

Muda no. 107A

2. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FISIP USU

Islam Jl. Intisari no.16

3. Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia

5. Front Mahasiswa Nasionalis Indonesia (FMN) Komisariat USU

Nasionalis Jl. Jamin

Ginting. Gg surbakti

Dari keanggotaan mahasiswa di organisasi-organisasi inilah semakin

bertambahnya wawasan mahasiswa FISIP USU tentang politik. Dimana paling

tidak secara mendasar mereka melakukan partisipasi, tindakan dan sikap politik

dalam pemilihan kepengurusan masing-masin organisasi.

IV. 2. Hasil

Wacana yang ditampilkan dalam tweet tiap mahasiswa sebenarnya tidak

secara langsung menunjukkan bagaimana sikap ataupun partisipasi politik

mereka. Mereka menyampaikan pendapat mereka secara terbuka dalam kapasitas

mereka sebagai subjek politik. Pendapat dan komentar mereka yang terbuka serta

spontan yang menjadikan wacana ini unik.

Banyak kalimat yang sangat sederhana tetapi memiliki makna yang cukup

(18)

membatasi karakter dalam setiap tweet yang di tampilkan. Keterbatasan ini

menjadikan setiap orangnya menciptakan wacana yang singkat tetapi dapat

mencakup semua maksud yang diinginkan.

Dibalik setiap wacana yang ditampilkan pasti memiliki subjek dan objek

yang dituju. Setiap tweet dalam wacana ini memiliki subjek dan objek yang

berbeda, apabila ada subjek-objek yang sama tetapi belum tentu isi dan maksud

wacananya pun sama.

Subjek dan objek yang ada dalam tiap tweet juga ditampilkan berbeda

sesuai kebutuhan dari pembuat wacananya. Beberapa objek akan ditampilkan baik

oleh subjek yang menceritakan tetapi sebagian lainya bisa ditampilkan sangat

buruk. Juga ada bebrapa objek yang ditampilkan buram atau tidak jelas bagaimana

kebenarannya. Hal ini bisa terjadi karena keterbatasan dari karakter yang tersedia

dalam twitter sendiri.

Selain menampilkan subjek-objek dari wacana juga akan dilihat

bagaimana posisi pembaca dalam wacana tersebut. Menganalisis apakah pembaca

dapat menampilkan dirinya turut dalam wacana tersebut, ataukah pembaca hanya

dituntun menurut bagaimana wacana itu tercipta.

Posisi pembaca ini cukup penting untuk dianalisis secara mendalam,

karena melalui posisi pembacalah dapat diketahui bagaimana wacana tersebut

sampai kepada pembaca dan apakah yang didapatkan oleh pembaca melalui

wacana tersebut.

Pembaca akan terpengaruh atau tidak terhadap wacana dapat terlihat juga

dari analisis posisi ini. Pemakaian kata dan kalimat penulis juga akan

mempengaruhi bagaimana wacana diposisi pembaca. Penampilan subjek-objek

ataupun posisi pembaca-penulis dalam tiap tweet sangatlah saling mempengaruhi.

Dengan mengatahui siapakah yang dimaksud oleh subjek dalam wacana tersebut

maka analisis posisi pembaca terhadap makna dari wacana dapat diketahui.

@akan_langsing “ yang nomor 3 ini artikulasinya kurang jelas, lae”

Tweet ini menampilkan akun @akan_langsing sebagai subjek dari

(19)

sebagai objek. Dalam tweet tersebut ditampilkan bagaimana objek, yaitu

Chairuman memiliki artikulasi yang tidak jelas menurut subjek.

Pembaca dapat dengan mudah mengetahui siapa yang dijadikan objek

dalam tweet tersebut. Ini langsung tertulis dalam tweet penulis yang menyatakan

nomor 3. Dimana diketahui bahwa pasangan calon no 3 tersebut adalah

Chairuman – Fadly. Pembaca juga diposisikan menjadi subjek dari tweet ini yang

diajak untuk memperhatikan bagaimana artikulasi dari pasangan calon tersebut.

Penulis memaparkan bahwa pasangan calon nomor 3 yaitu Chairuman – Fadly

memiliki artikulasi ataupun yang kita tau pengucapan bahasa yang tidak jelas.

Pembaca disuguhkan salah satu sisi kekurangan dari pasangan calon tersebut.

Penulis juga menggunakan kata sapaan “lae” yang merupakan bahasa daerah

batak toba artinya abang atau sapaan untuk saudara laki-laki. Penulis seolah

membawa pembaca menjadi seorang yang dekat dengan pasangan calon tersebut

yang juga memiliki darah keturunan batak.

@akan_langsing “ Sejauh ini, masih nomor 5 yang public speakingnya enak dan meyakinkan.”

Dalam tweet ini juga akun @akan_langsing masih memposisikan dirinya

sebagai subjek dan objeknya adalah calon pasangan nomor 5, Gatot – Tengku

Erry. Dimana menampilkan pandangan subjek tentang bagaimana cara Gatot –

Tengku memiliki cara penyampaikan yang bagus dibandingkan dengan pasangan

calon lainnya. Objek ditampil dengan baik oleh subjek dalam wacana ini.

Pembaca dapat mengetahui siapa yang dimaksudkan oleh penulis dalam

tweet melalui nomor urut yang disebutkan. Dimana calon pasangan dengan nomor

urut 5 adalah Gatot- Tengku. Pembaca diiring dan diposisikan percaya terhadap

tweet dari penulis yang secara tidak langsung menyatakan hanya pasangan nomor

5 yang menarik. Dengan menggunakan kata sejauh ini, penulis memberikan

pandangan kepada pembaca bahwa selama debat berlangsung hanya satu

pasangan calon yang masih meyakinkan. Penulis juga menyebutkan public

(20)

calon ini memiliki cara berbicara yang baik, membuat pendengarnya terarik dan

mengerti maksud dari pernyatan-pernyataannya serta dapat meyakinkan.

@ MfachrulRozi “ Presentase yg BaGusMan (y) hehe”

Dalam tweet ini subjeknya adalah akun @MfachrulRozi yang

memposisikan pasangan calon Gus Irawan – Soekirman sebagai objeknya. Tweet

ini menonjolkan posisi objeknya. Hal ini dapat terlihat dari isi tweet yang singkat

dan langsung memberikan dukungan bagi pasangan calon tersebut.

Pembaca dalam posisi ini pun dapat langsung mengetahui siapa yang

diceritakan dan dimaksud oleh penulis yaitu Gus – Soekirman. Hal ini dapat

terlihat dari isi tweet penulis yang menuliskan “BaGusMan”. Kata BaGusMan

tersebut dapat diartikan sebuah singkatan dari Bagus Gus – Soekirman. Kata yang

singkat tetapi mudah dingat ini membuat pembaca mudah pula untuk mengingat

pasangan calon tersebut. Penulis menggambarkan bagaimana pasangan calon Gus

– Soekirman memiliki presentasi yang bagus. Presentasi yang dimaksudkan oleh

penulis disini bukanlah presentasi seperti biasa yang menggunakan power point

untuk menjabarkan maksudnya. Tetapi presentasi disini adalah bagaimana

pasangan calon menyampaikan tujuan, visi dan misinya. Segala pernyataan

mereka diungkapkan sebagai bentuk presentasi oleh penulis.

@sikkasicu “ Dari isi di tv one td kata2nya yg paling menguasai sumut itu Gusman..”

Subjek dalam tweet ini adalah akun @sikkasicu dan memposisikan

pasangan calon Gus – Soekirman sebagai objeknya. Dalam tweet ini Gusman

ditampilkan baik oleh subjek dengan pernyataan Gus – Soekirman yang paling

menguasai Sumatera Utara.

Pembaca dalam tweet ini dapat langsung mengetahui siapa yang dimaksud

oleh penulis. Dalam tweet ini juga dijelaskan dimana pembaca dapat melihat

pernyataan penulis lewat stasiun tv yang disebutkanya yaitu tv One. Penulis juga

(21)

menyatakan calon pasangan Gus – Soekirman paling menguasai Sumatera Utara.

Dengan menggunakan kata menguasai, seakan pasangan calon ini telah

mengetahui seluruh seluk beluk dari Sumatera Utara. Gus-Soekirman ditampilkan

telah memahami seluruh permasalahan yang ada di Sumatera Utara, mengenal

Sumatera Utara secara keseluruhan, bagaimana iklim masyarakat dan kultur

budayanya. Dengan begitu pembaca diiring pada sosok pasangan calon

Gus-Soekirman yang lebih menonjol daripada pasangan calon lainnya melalui

pernyataan-pernyataan pasangan calon tersebut dalam debat di stasiun televisi Tv

One.

@RizkaOris “ Gusman RT @sikkasicu “ Dari isi di tv one td kata2nya yg paling menguasi sumut itu Guman..”

Dalam tweet ini yang menjadi subjeknya adalah akun @sikkssicu. Akun

@RizkaOris hanya menuliskannya ulang tanpa merubah isi dari pernyataan akun

sebelumnya.

Pembaca dalam tweet ini adalah @RizkaOris yang secara tidak langsung

setuju dan membagikan kembali pernyataan dari akun sebelumnya. Pembaca

kembali disuguhkan pernyataan yang sama yang memungkinkan mereka menjadi

sependapat dengan penulis. Dengan adanya pengulangan kata Gusman oleh akun

@RizkaOris, sudah menyatakan pembaca dapat memahami yang dimaksudkan

oleh penulis.

@siskkasicu “ lagi, calon2 ini buang2 waktu kalo ga bs jawab”

Calon pasangan gubernur dan wakilnya diposisikan sebagai objek dalam

tweet ini. Subjeknya yaitu akun @sikkasicu yang menggambarkan posisi objek

kurang baik. Menampilkan bahwa para calon pasangan gubernur dan wakilnya

tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik.

Pembaca dituntun untuk melihat posisi objek dalam tweet ini yaitu para

calon pasangan gubernur dan wakilnya tidak dapat menjawab pertanyaan. Secara

(22)

tidak berkualitas dalam menjawab pertanyaan. Hanya saja tidak dijelaskan secara

rinci oleh penulis pertanyaan bagaimana dan apa yang sedang dihadapi oleh para

calon. Hanya memaparkan bagaimana menurut penulis kelemahan dari para calon

pasangan gubernur dan wakilnya. Penulis juga memaparkan kata ‘buang2 waktu’

hal ini bisa diartikan oleh pembaca sebagai membuang waktu para calon pasangan

gubernur dan wakilnya atau juga bisa diartikan oleh membuang waktu para

penonton karena menyuguhkan acara yang tidak berguna.

@SeviCaroly2 “Cawagubnya lebih ditonjolin dan menonjol dibanding calon gubernurnya.

Teks ini menampilkan dimana adanya pasangan calon calon wakil

gubernur yang menonjol dibandingkan calon gubernurnya. Calon wakil gubernur

tersebut dijadikan objek oleh penulisnya yaitu @SeviCaroly2.

Penulis menampil sisi yang menonjol hanyalah ada pada calon wakil

gubernur bukan calon gubernurnya sendiri. Melalui teks ini pembaca tidak dapat

langsung mengetahui siapakah yang dimaksudkan oleh penulis. Hal ini terjadi

karena penulis tidak secara detail menjelaskan objek yang dimaksud. Sehingga

pembaca hanya bisa menebak-nebak siapakah pasangan yang dimaksud oleh

penulis. Hal ini juga bisa memberi makna pada pembaca bahwa seluruh calon

wakil gubernur lebih menonjol dibandingkan calon gubernurnya. Ditonjolin dan

menonjol yang dimaksudkan oleh penulis ini juga bisa memberikan makna yang

luas kepada pembacanya. Pembaca dapat mengartikan bahwa calon wakil

gubernurnyalah yang selalu tampil dalam menjawab berbagai pertanyaan, calon

wakil gubernurnya yang memberikan pernyataan dan sanggahan saat debat

ataukah visi dan misi dari pasangan calon lebih banyak disampaikan oleh calon

wakil gubernurnya.

(23)

Penulis menjadikan penguji dalam acara debat calon gubernur dan calon

wakil gubernur sebagai objeknya. Dimana menjelaskan bagaimana posisi penguji

terhadap calon gubernur dan calon wakil gubernur dalam acara debat tersebut.

Pembaca secara langsung diberikan informasi bagaimana keadaan debat

saat itu. Walaupun penulis hanya menyampaikan bahwa yang menguji terlihat

lebih pintar daripada calon gubernurnya, secara tidak langsung penulis

memberikan informasi bahwa keadaan saat itu calon gubernur tidak dapat

menjawab dengan baik pertanyaan yang disampaikan. Atau juga teks ini bisa

menampilkan pemikiran pada pembaca bahwa penguji dalam debat tersebut

sedikit dilebih-lebihkan sehingga para calon gubernur tidak dapat menjawab

pertanyaaan yang disampaikan.

@KlintonMangapul “Jadi kaya calon gubernur & calon juru bicara gubernur ini ~”

Dalam teks ini calon gubernur dan calon wakil gubernur dijadikan objek

oleh penulis yaitu @KlintonMangapul. Subjek yaitu penulis langsung

memposisikan objek hanya dalam teks yang singkat.

Penulis secara langsung menceritakan keadaan dalam debat dimana calon

wakil gubernur bertindak sebagai juru bicara para calon gubernur saat itu.

Dengan begitu pembaca dengan langsung dapat mengetahui baaimana posisi

subjek yang dimaksudkan oleh penulis. Pembaca akan mengartikan bahwa saat itu

yang menjawab pertanyaan dan memberikan sanggahan saat debat berlangsung

adalah calon wakil gubernurnya, bukanlah calon gubernurnya sendiri. Calon wakil

gubernur bertindak selayaknya juru biacara dari calon gubernur tersebut, bukan

sebagai calon wakilnya. Dan penulis tidak menjelaskan siapakah calon pasangan

yang dimaksudkannya. Ini secara tidak langsung menyiratkan pada pembaca

bahwa seluruh pasangan calon bertindak demikian. Ini juga menampilkan sisi

buruk dari semua pasangan calon, secara tidak langsung akan terbentuk pemikiran

bahwa calon gubernur yang ada tidaklah cakap dalam menjawab pertanyaan

ataupun menyampaikan pernyataan dan sanggahannya, karena dilakukan oleh

(24)

@SeviCaroly2 “hooo..kek gitu caranya..kalau ada yang lagi merepet, langsung cipika-cipiki aja, biar langsung adem. *pelajaran dari

gatot-fadly

Penulis memposisikan pasangan calon Gatot-Fadly menjadi objeknya.

Sebagai subjek @sevicaroly2 menampilkan bagaimana tindakan singkat yang

dilakukan objek yang dimaksud. Objek ditampilkan seakan-akan bagus tetapi juga

tidak cukup baik.

Penulis menceritakan secara langsung yang hal yang diakukan oleh objek

dalam tweetnya. Pembaca dapat mengetahui adanya tindakan “cipika cipiki” yang

dilakukan oleh objek yaitu calon pasangan gatot yang juga secara jelas disebutkan

oleh penulis, sebagai salah satu cara mereka untuk mendinginkan suasana. Cipika

cipiki yang dimaksud penulis adalah saat gatot melakukan aksi salaman pada saat

suasana sudah mulai memanas. Pembaca dapat memaknai Gatot ingin tampak

pada media dan masyaraat sebagai seorang yang cinta damai. Tetapi penulis

menggambarkan hal ini terlalu palsu. Penulis mengajak pembaca berpikir bahwa

cipika cipiki dengan lawan adalah hal yang gampang untuk menyelesaikan

masalah dan dapat diaplikasikan didunia sehari hari.

@johnvic14 “@tweetawak “ berapa kali kutengok debat yang kek di Metro tipi ini, dari Calon Presiden, Gubernur, sampek Bupati. Cakap

berak semua.

Penulis pertama sebenarnya adalah akun @tweetawak. Akun @johnvic14

tampil sebagai subjek yang kemudian mengulang pernyataan dari subjek

sebelumnya. Subjek menampilkan objeknya secara tidak jelas dalam wacana ini.

Yang dimaksudkan penulis adalah pasangan calon gubernur yang sedang

melaksanakan debat. Dan subjek juga ditampilkan tidak baik dalam wacana

tersebut.

Pembaca tidak dapat langsung mengetahui siapa yang dimaksudkan oleh

(25)

maksud penulis mungkin adalah pasangan calon gubernur. Karena disebut seluruh

calon dari presiden, bupati dan gubernur. Karena pada saat itu yang berlangsung

adalah debat calon gubernur. Sehingga pembaca tidak dengan langsung dapat

memahami maksud penulis yang dijadikan objeknya siapa. Pembaca hanya

diberikan gambaran bahwa debat yang ada selalu sama setiap pemilihan yang ada.

Penulis juga menyebutkan salah satu stasiun televis yang sedang

menyelenggarakan debat tersebut. Pembaca dapat menanggapi ini sebagai agenda

setting dari stasiun televis tersebut sehingga terlihat tidak menarik. Penulis juga

ada memaparkan kata berak. Kata ini cukup kasar dipakai dalam menyampaikan

pendapatnya. Berak adalah kata lain dari kotoran, yang merupakan sesuatu yang

jorok. Penulis sebenarnya ingin menyampaikan kepada pembaca bahwa yang

disampaikan saat debat berlangsung itu hanyalah omongan kosong yang jorok dan

tidak berarti. Tetapi penggunaan kata tersebut tidaklah sopan.

@destrinanda “ pilih no 3 wkwk “ @Mhramhira: Udah udah. Ganti chanel. Tak ada yg betol ini. Paling bentar lagi ketauan korupsi ._.”

Terdapat percakapan dalam wacana ini. Penulis memposisikan pasangan

calon nomor 3 sebagai objeknya sebagai tanggapan dari lawan percakapan penulis

yang menyudutkan semua pasangan calon yang ada.

Secara langsung pembaca dapat mengetahui penulis memberikan

dukungannya atau berpihak kepada pasangan calon nomor 3. Hal ini ditunjukkan

dari tanggapnnya terhadap tweet yang disampaikan oleh @Mhramhira yang

menggambarkan semua pasangan calon tidak ada yang menarik dan dapat

dipercaya. Lewat wacana ini pembaca diajak berpikir tentang bagaimana kualitas

para pasangan calon tetapi dituntun juga pada salah satu pasangan calon yaitu

pasangan calon nomor 3. Penulis menggunakan kata udah yang bisa dimaksudkan

menghentikan debat para calon yang sedang berlangsung pada saat itu. Penulis

menyampaikan adanya rasa pesimis terhadap pemerintahan yang ada pada saat ini.

Hal tersebut disampaikan dengan pernyataan bahwa pasti akan berujung pada

korupsi. Pembaca dapat memaknai ini bahwa siapapun pasangan calon gubernur

(26)

@dedyLP “1,4,5 juga. Cuma nomor dua yg cool,pendukungnya juga asik, g alay gitu...heuheu”andesamot: Nomor 3 sangat parbada. SEKIAN~

Penulis menampilkan objek calon pasangan dengan no urut 1,4, dan 5

sebagai calon pasangan gubernur yang cukup alay. Yang dimaksudkan penulis

adalah sedikit berlebihan, secara tidak langsung penulis menampilkan secara jelek

posisi pasangan calon selain pasangan calon nomor urut 2.

Terdapat dua penulis dalam wacana ini yaitu subjek pertama @andesamot

dan yang kedua @dedylp. Pembaca dengan langsung dapat mengetahui siapa

yang dimaksud oleh penulis. Walaupun tidak menjelaskan nama pasangan calon

secara langsung tetapi penulis menyebutkan nomor urut pasangan yang

dimaksudkan. Penulis mengiring pembaca untuk setuju dengan pemikiran dan

pendapatnya bahwa pasangan calon yang nomor 2 terlihat lebih baik dari

pasangan calon lainnya. Pembaca dapat melihat dukungan yang diberikan oleh

penulis terhadap objek yang dimaksudkan. Penulis pertama menyebutkan

pasangan calon nomor 3 yaitu Chairuman Harahap – Fadly sangat parbada.

Penulis memakai bahasa daerah suku batak yaitu parbada yang artinya banyak

omong. Penulis juga mengakhiri kalimatnya dengan kata sekian memakai huruf

kapital. Ini meyiratkan penulis menekankan kata sekian, yang maksudnya

mengakhiri pendapatnya terhadap pasangan calon nomor 3. Dari cara

penyampaiannya pembaca dapat menangkap bahwa penulis tidak suka kepada

pasangan calon tersebut. Penulis kedua memberikan juga pernyataan setujunya

dengan menimpalkan bahwa pasangan calon lainnya dengan nomor urut 1,4 dan 5

juga kurang disukai dan menonjolkan pasangan calon nomor 2 yaitu

Effendi-Jumiran.

@dimastriadji Bro & Sist, pahamilah Janji ‘manis’ & Program Kerja itu berbeda, be a smart voter please bro! #GusMan #Nomor1

Penulis dalam wacana ini menampilkan pasangan calon dengan nomor

(27)

sedikit ajakan dan dukungan terhadap pasangan tersebut subjek menampilkan

secara baik objeknya.

Penulis menggunakan kata bro & sist yaang merupakan singkatan dari

brother & sister, artinya saudara laki-laki dan perempuan. Dengan begitu sudah

diketahui penulis menujukan wacana untuk para pemilih muda, seperti para

mahasiswa. Wacana ini pembaca diajak untuk melihat lebih baik lagi siapa

pasangan calon yang terbaik. Dengan memberikan dukungan dan ajakan lewat

kalimat “pahamilah janji ‘manis’ & program kerja itu berbeda” secara langsung

pembaca dituntun untuk ikut setuju dengan penulis. Dan penulis pun menekankan

kata ‘manis’, hal ini dimaksudkan untuk lebih memperjelaskan perbedan pasangan

calon yang dimaksud dengan pasangan calon lainnya. Pembaca dibawa untuk

mendapat pengertian bahwa pasangan calon Gus – Soekirman tidak memberikan

sekedar janji manis yang bisa diartikan bualan saja, tetapi memberikan fakta nyata

dalam program kerja yang akan dilaksanakan. Lewat kalimat yang simple pula

wacana ini seperti sangat meyakinkan pembacanya “ be a smart voter please bro”.

Lewat kalimat tersebut penulis seperti menyatakan apabila memilih pasangan

calon yang dimaksudnya yaitu pasangan calon nomor 1 lah maka pembaca telah

menjadi seorang pemilih yang pintar.

@dedyLP“ @DesiRanti“ Nmr 2 itu idola ;) ;;0 Legowo bangett RT @dedyLP: 1,4,5 juga. Cuma nomor dua yg cool,pendukungnya juga asik,

g alay gitu...heuheu

Dalam tweet ini subjek @dedyLP memposisikan pasangan calon nomor 2

sebagai objek, dan didukung pula oleh subjek kedua yaitu @DesiRanti. Objek

ditampilkan dengan baik dalam tweet ini tweet ini. Yang dimaksudkan penulis

sebagai objeknya adalah pasangan calon nomor 2.

Pembaca dapat langsung mengetahui siapa yang dimaksud oleh penulis.

Penulis dengan jelas menyebutkan pasangan calon nomor 2 yang ditampilkan

baik. Juga pendapat penulis didukung oleh pernyataan penulis kedua yaitu @Desi

Ranti dengan kalimat nomor 2 yaitu Effendi – Jumiran itu idola. Hal ini menuntun

(28)

dengan kalimat “ Cuma nomor dua yg cool, g alay gitu..heuheu” kalimat ini

menjelaskan pasangan calon nomor 2 itu memiliki pendukung yg tidak berlebihan

‘makna dari kata alay’. Pemakaian kata cool oleh penulis ingin menyampaikan

adanya sikap yang santai tetap tegas yang dilakukan oleh calon tersebut, pembaca

akan mendapat gambaran bahwa pasangan calon ini memiliki sifat yang

bawaannya pendiam tetapi menjanjikan. Pembaca dapat menangkap juga bahwa

pendukung dari pasangan calon ini adalah pendukung yang baik dan sportif, hal

ini dapat terlihat dari pemakaian kata asik dan tidak alay yang dipaparkan penulis.

@wallwoll “ sumut itu orang lama nya hanya orang batak dan melayu. Jadi yg tau tentang sumut ya hanya batak dan melayu. Tanpa kecuali.

Subjek dalam wacana ini adalah @wallwoll yang memposisikan pasangan

calon yang tidak memiliki keturunan darah batak dan melayu sebagai objeknya.

Yang dimaksudkan oleh penulis adalah pasangan calon nomor 5 yaitu Gatot –

Tengku Erry.

Pembaca tidak dapat dengan langsung mengetahui siapakah yang

dimaksudkan oleh penulis. Pembaca dituntun untuk memahami lebih dalam latar

belakang dari pasangan calon untuk mengetahui siapakah yang dimaksud oleh

penulis. Kalimat yang dipakai oleh penulis bukanlah suatu ajakan, tetapi suatu

pernyataan yang seperti sudah pasti menurut penulis. Sehingga pembaca dipaksa

menyetujui apa yang dimaksudkan penulis. Dengan tidak langsung juga penulis

telah memojokkan secara ras pasangan calon lainnya, ini juga mempengaruhi

pemikiran pembaca. Pembaca dapat mengetahui yang dimaksudkan oleh penulis

hanya dengan melihat nama lengkap para calon. Secara keseluruhan pasangan

calon memiliki marga batak yang menunujukkan mereka adalah keturunan batak.

Gus Irawan Pasaribu, Effendi Simbolon, Chairuman Harahap dan Amri

Tambunan. Bahkan Gus Irawan yang sesunguhnya tidak memiliki darah asli

batak, mengambil marga batak sehingga dapat dianggap sebagai salah satu

keturunan suku batak. Hanya Gatot Pujo lah calon yang tidak memiliki darah

keturunan suku batak, melainkan jawa. Inilah yang dimaksudkan penulis. Penulis

(29)

bukanlah keturan batak ataupun melayu, yang menurutnya pantas memimpin

Sumatera Utara adalah salah satu keturunan dari suku batak maupun melayu.

Pembaca diajak berpikir kearah demikian oleh penulis dengan menekankan yang

mengetahui Sumatera Utara hanya keturunan suku batak dan melayu dtambahkan

pula penekanan lagi kata tanpa kecuali.

@odanuel “ lebih dekat lebih baik :)) RT @Sevicaroly2 ““ Effendi ini gannteng <3 tapi kalau dia ngomong kegantengannya berkurang </3.

Gitu aja~

@odannuel sebagai subjek kedua dalam wacana ini memposisikan

Effendi, sebagai objeknya.Subjek utamanya adalah @sevicaroly2 yang

memberikan pernyataan diawal. Effendi ditampilkan baik dalam wacana ini

melalui subjek kedua dan terlihat tidak cukup baik ditampilkan oleh subjek

pertama.

Pembaca dapat dengan langsung mengetahui siapakah yang dimaksudkan

oleh penulis, yaitu Effendi salah satu calon gubernur. Lewat wacana ini penulis

meyakinkan salah satu akun yang menyatakan “ Effendi ini gannteng <3 tapi

kalau dia ngomong kegantengannya berkurang </3. Gitu aja´hal ini secara tersirat

bermaksud bahwa Effendi tidaklah cakap dalam berbicara, tidaklah menarik.

Penulis menggambarkan bahwa calon gubernur Effendi memiliki wajah yang

good looking atau menarik untuk dilihat. Tetapi penulis juga ingin menyampaikan

bahwa hal itu tidaklah cukup untuk menjadi modal seorang pemimpin. Seorang

pemimpin bukanlah sorang yang harus memiliki wajah yang menarik tetapi

memiliki intelektual yang baik. Dengan mengatakan kegantengan Effendi

berkurang saat berbicara menandakan bahwa Effendi tidaklah cakap dalam hal

tersebut. Seseorang dapat terlihat intelektuliatasnya hanya dari cara bicaranya.

Inilah hal yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Pembaca pun akan jadi

ikut melihat tersebut sebagai pertimbangan mereka, karena penyampaian yang

dimaksudkan oleh penulis sebelumnya. Tetapi penulis kedua menyanggah hal

tersebut. Penulis kedua menyatakan bahwa dengan mengenal lebih dekat akan

(30)

@sevicaroly2 “ Kurang bewarna RT@dedyLP: kalian bicarain nomor dua? “Sevi: sejarah bisa dipelajari, bro:p RT@wallwoll: Sumut orang

lamanya batak & melayu

Subjek dalam wacana ini adalah @sevicaroly2,@dedyLP dan @wallwoll.

Subjek memposisikan pasangan calon nomor 2 sebagai objek mereka. Objek

diposisikan berbeda oleh tiap subjek.

Pembaca dapat dengan langsung mengetahui siapakah yang menjadi objek

pembicaraan dalam wacana ini. Dalam wacana jelas disebutkan oleh @dedyLP

pasangan nomor urut 2 dan dipertegas oleh @sevicaroly2 dengan slogan pasangan

tersebut ‘bewarna’. Pembaca diajak untuk masuk dalam percakapan langsung

penulis dalam wacana ini, dimana @dedyLP setuju dengan yang dikatakan oleh

@wallwoll namun @sevicaroly kurang setuju. Hal ini bisa tampak dari

pernyataan “sejarah bisa dipelajari bro”, secara tidak langsung @sevicaroly2 tidak

setuju dengan pernyataan dari @wallwoll atau juga bisa kurang menyukai

pasangan calon yang dimaksudkan. Hal ini bisa tersirat oleh pembaca karena

adanya juga pernyataan dari @sevicaroly2 yaitu “kurang bewarna” sedangkan

yang diketahui slogan dari pasangan calon ini adalah berwarna. Wacana ini

merupakan kelanjutan dari tweet sebelumnya dimana penulis pertama

memaparkan latar belakang calon gubernur yang pantas memimpin Sumatera

Utara. Penulis kedua @sevicaroly2 menyebutkan sejarah dapat dipelajari,

merupakan sanggahan bagi pernyataan dari penulis pertamanya. Disini pembaca

diajak untuk berpikir kembali bagaimana sejarah guberur sebelum-sebelumnya

yang pernah memimpin Sumatera Utara. Apakah memang benar selama sejarah

yang ada bahwa pemimpin Sumatera Utara hanya berasal dari keturunan suku

batak dan melayu. Penulis ketiga yaitu @dedylp berperan sebagai posisi pembaca

yang hanya ingin menebak siapakah yang dimaksud oleh penulis pertama dan

kedua. Penulis ketiga mempersepsikan pasangan calon nomor 2 yang menjadi

topik perbincangan penulis pertama dan kedua. Kemudian penulis kedua pun

memberikan tangapannya kepada penulis ketiga yaitu ‘kurang bewarna’. yang

(31)

untuk menanggapi pembicaraan penulis pertama dan ketiga. Ataupun juga bisa

hanya menjadi jawaban untuk penulis ketiga yang menyebutkan pasangan calon

nomor 2, karena slogan daripada pasangan calon tersebut adalah bewarna.

@odanuel “dimanapun dia bekerja dan beraada, INTINYA dia HALAK MEDAN dan tetap ORANG MEDAN *GOGOESJA \(^_^)/

Subjek yaitu @odannuel memposisikan para calon pasangan gubernur

menjadi objeknya. Tidak menyebutkan secara langsung namun ada terselip salah

satu nama pasangan calon yang didukung oleh subjek ini, yaitu yang dimaksudan

adalah pasangan calon Effendi – Jumiran.

Pembaca hanya disuguhkan pernyataan dari penulis tentang bagaimana

sosok yang pantas memimpin Sumatera Utara. Lewat pernyataan ini juga

pembaca dapat menyimpulkan bahwa penulis memojokkan pasangan calon yang

bukan berasal dari Medan, karena adanya kalimat” INTINYA dia HALAK

MEDAN dan tetap ORANG MEDAN”. Pernyataan ini jelas membawa pembaca

pada pemikiran hanya orang asli medan yang pantas, menurut penilaian penulis.

Dan ini menjadi hal yang cukup penting juga karena adanya penekanan yang

ditandai dengan huruf kapital pada kalimat tersebut. Penulis memaksudkan calon

gubernur Effendi yang tidak berdomisili di Sumatera Utara bukan berarti dia tidak

pantas, melainkan dia adalah yang lebih layak karena merupakan halak medan

yang artinya orang medan. Secara umum juga diketahui sesorang dengan

keturunan batak identik sebagai orang Medan, itulah hal yang dimaksudkan

penulis kepada pembaca. Sehingga pembaca dengan pernyataan penulis begitu

dapat menyimpulkan Effendi adalah seorang yang lahir dan besar di Medan hanya

saja merantau keluar kota Medan, dengan begitu dia adalah tetap orang asli yang

(32)

IV. 3. Pembahasan

Dependensi mengenai efek komunikasi massa dari wacana twitter diatas

adalah

a) Kognitif

Secara kognitif atau juga sering disebut persepsi terdapat dalam beberapa

wacana tweet dari postingan twitter diatas. Seperti dari postingan tweet

oleh akun @akan_langsing, @SeviCaroly2, @MfacrulRozi, @wallwoll,

@odanuel. Akun-akun tersebut menyatakan hal-hal yang mencipatakan

ambiguitas ataukerancuan dalam tweetnya. Ini akan mempengaruhi

bagaiamana cara pembaca berpikir akan tweet yang disampaikan. Juga

terselip beberapa tweet yang sengaja diposting secara berkala pada saat

pasangan calon yang didukung tampil dalam debat maupun saat debat

telah selesai. Ini dapat dimasudkan untuk mempengaruhi pembaca,

semakin sering pembaca disuguhi bacaa tersebut diharapkan oleh

penulisnya pembaca akan teperngaruh dan mengikuti yang dimaksudkan

penulisnya secara tidak langsung. Akun-akun tersebut juga da menjelaskan

beberapa hal mendasar mengenai kenapa harus memilih salah satu

pasangan calon. Ini juga memberikan pengaruh kepada pembacanya untuk

berpikir akan nilai-nilai yang dipaparkan. Nilai tersebut biasanya

disesuaikan dengan keadaan masyarakat sehingga pembaca terhadap

wacana yang disampaikan.

b) Afektif

Secara afektif yang juga sering disebut dengan sikap dalam wacana tweet

diatas dapat terlihat dari bagaimana akun-akun dalam wacana memberikan

dukungannya kepada para calon pasangan gubernur dan wakilnya.

Pemaparan kelebihan dari calon pasangan juga bisa merupakan sikap yang

ditunjukkan akun tersebut. Wacana yang ditampilkan penulis kemudian

ditanggapi oleh pembacanya yang lalu di bagikan kembali dengan

meretweet secara langsung ataupun menambah beberapa komentar.

(33)

c) Behavioral

Behavioral juga sering disebut dengan tindakan. Banyak sekali tindakan

yang dilaukan oleh akun-akun dari wacana tweet tersebut. Seperti

memaparkan beberapa isu, korupsi, sara, omong kosong dan lainnya.

Akun-akun seperti @destrinanda, @mhramhira, @sevicaroly2,

@jonhvic14, @dedyLP, @dimastriadji memaparkan tweet yang secara

tidak langsung menciptakan perbedaan pendapat. Satu tweet yang

dipaparan menyebabkan pembaca lainnya menanggapi dengan kesetujuan

maupun tidak sehingga menciptakan rangkaian tweet tentang satu wacana

awal yang dipaparan. Juga pemaparan tindakan dari hal yang dilakukan

oleh pasangan calon juga dapat mempengaruhi pembacanya. Seperti

cipika-cipiki, ataupun bagaimana cara pasangan calon menjawab

pertanyaan. Ini dapat membentuk tindakan tersendiri dalam pembaca yag

menanggapinya.

Sebagai media komunikasi massa tentunya terdapat juga kontruksi media

massa dalam wacana-wacana twitter diatas. Penyampaian daolam twitter tersebut

tidak semua sesuai dengan realitas yang ada. Terkadang ada kondisi dimana

wacana dibuat berlebihan atau beberapa hal dari realitanya tidak disampaikan

secara penuh oleh penulis. Hal ini terjadi karena adanya kepentingan penulis

dalam wacana tersebut. Misalnya dalam penyampaian penulis mengenai hanya

orang batak dan melayu yang mengetahui Medan, sedangkan dalam realitanya

Sumatera Utara saat ini ditempati oleh berbagai macam suku yang juga sudah

membaur dan paham akan medan. Teks tersebut dilebihkan dan diberikan

penekanan sehingga terlihat meyakinkan karena penulis memiliki kepentingan

kepada salah satu pasangan calon atau ingin menyudutkan pasangan calon

lainnya. Atau contoh lainnya juga dapat dilihat dari tweet yang berisi dukungan

kepada pasangan calon, hal tersebut telah dipersiapkan sebelumnya atau juga bisa

disebut agenda setting, ini juga merupakan contoh dari bagaimana media massa

itu telah dikonstruksi.

Komunikasi politik terdiri dari unsur-unsur penting yaitu:

a) Komunikator politik yang berperan sebagai pemebentuk opini,dalam

(34)

pembentuk opini yaitu penulis/ pemilik akun yang menyampaikan

tweetnya.

b) Pesan politik dalam wacana twiiter diatas tersirat secra tidak langsung

lewat postingan tweet akun – akun tersebut. Adanya dukungan,

pembantahan, pendapat dan sanggapan dalam berbagai situasi.

c) Media politik dalma wacana tersebut tentunya adalah media sosial

twitter. Media sosial yang secara langsung dapat menyampaikan

hal-hal yang dimaksudkan oleh akun-akun tersebut dan saat ini juga

sedang populer di masyarakat.

d) Akibat komunikasi dari wacana diatas adalah berupa tanggapan dalam

retweet-an dari akun lainnya bisa berupa pernyataan setuju atau juga

berupa sanggahan. Tanggapan maupun sanggahan inilah yang

membuktikan adanya partisipasi politik akun tersebut yang

memungkinkan adanya konflik atau perubahan pada sikap akun

lainnya.

Secara keseluruh isi wacana twitter dari mahasiswa diatas adalah

menyampaikan pandangan mereka tentang berlangsung debat calon gubernur di

televisi. Penulis melihat mahasiswa banyak secara langsung menyebutkan siapa

yang menadi objek pembicaraan mereka. Wacana yang ditampilkan pun secara

spontan dan apa adanya sesuai dengan penglihatan merean saat debat tersebut

berlangsung.

Mahasiswa tidaklah menyampaikan hal-hal politik yang berat, namun

sekedar pendapat mereka secara jujur. Kebanyakan dari mahasiswa

menyampaikan bagaimana presentasi atau cara para calon gubernur tersebut

meyakinkan masyarakat untuk memilihnya. Ada juga beberapa mahasiswa yang

telah memiliki pasangan calon yang mereka percayai dan unggulkan. Itu dapat

terlihat dari bagaimana para mahasiswa menamilkan calon pasangan dengan baik

dan memberikan sanggahan terhadap pernyataan mahasiswa lainnya apabila

pasangan calon yang diunggulkannya ditampilkan buruk.

Pemakaian kata yang digunakan mahasiswa juga bukanlah ata yang baku,

bahkan kata-kata yang menjadi bahasa sehari-hari mereka. Dengan kata-ata

(35)

memahami makna dan maksud dari penulis. Mahasiswa tidak banyak

menggunakan kalimat yang meyakinkan para pembacanya, hanya cara mereka

menyampaikannya telah membuat pembaca masuk dan ikut berpikir sesuai

dengan yang dimaksudkan oleh penulis. Hal ini dipengaruhi oleh bahasa yang

mereka gunakan dan juga singkatnya penyampaian mereka. Sehingga pembaca

lain tidaklah bosan dengan yang disampaikan oleh penulis.

Dari beberapa penelitian lainnya mengenai media sosial twitter juga

menemukan hasil yang sama seperti pada penelitian ini. Penelitian tentang

Analisis Wacana Percakapan Twitter oleh Noni Permatasarin di Universitas Gajah

Mada (2012) mendapatkan hasil bahwa struktur percakpan yang ada dalam twitter

itu terbagi dua yaitu lengkap dan tidak lengkap. Hal ini juga ditemukan peneliti

dalam penelitian ini, karena terbatasnya karakter yang diberikan oleh media sosial

twiiter yaitu hanya 140 karakter, sehingga penulis (pemilik akun yg diteliti)

menyampaikan wacana secara singkat dan jelas, bahkan banyak peniliti tidak

menemukan adanya kalimat lengkap dalam wacana yang diteliti. Dalam penelitian

sebelumnya juga ditemukan penyingkatan kata, ini juga ditemukan oeneliti dalam

penelitia ini. Penyingkatan masih mengacu kepada keterbatasan karakter yang

ada pada twitter itu sendiri. Dari hasi penelitian sebelumnya juga didapat adanya

pelanggaran dalam wacananya seperti bentuk makian, peneliti juga menemukan

hal seperti itu walaupun hanya ada pada satu wacana saja.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dentykusuma Wardanydan U Y

tentang Analisis Wacana Iklan pada Akun @7ElevenID @7ElevenID juga

ditemukan hasil yang tidak jauh berbeda dari penelitian sebelumnya. Ditemukan

(36)

IV. 3. 1. Tabel Pembahasan

Postingan Tweet Posisi subjek – objek Posisi penulis-pembaca

@akan_langsing

merupakan subjek dari

wacana ini. Dan

memposisikan

pasangan calon nomor

3 yaitu Chairuman H-

Fadly sebagai objek.

Dalam tweet ini hanya

menampilkan objek

saja. Bagaimana bahwa

Chairuman memiliki

artikulasi yang tidak

jelas menurut subjek

dari tweet ini.

Pembaca dapat dengan

mudah mengetahui siapa

yang dijadikan objek

dalam tweet tersebut. Ini

langsung tertulis dalam

tweet penulis yang

menyatakan nomor 3.

Dimana diketahui bahwa

pasangan calon no 3

tersebut adalah

Chairuman – Fadly

Pembaca juga

diposisikan seakan –akan

menjadi subjek dari tweet

ini, diajak untuk

memperhatikan dan

menyetujui isi dari tweet

(37)

@akan_langsing “ Sejauh ini, masih

nomor 5 yang public

speakingnya enak dan

meyakinkan.”

Dalam tweet ini juga

akun @akan_langsing

masih memposisikan

dirinya sebagai subjek

dan objeknya adalah

calon pasangan nomor

5, Gatot – Tengku Erry.

Menampilkan

pandangan subjek

tentang bagaimana cara

Gatot – Tengku

memiliki cara

penyampaikan yang

bagus dibandingkan

dengan pasangan calon

lainnya.

Pembaca dapat

mengetahui siapa yang

dimaksudkan oleh

penulis dalam tweet

melalui nomor urut yang

disebutkan. Dimana

calon pasangan dengan

nomor urut 5 adalah

Gatot- Tengku. Pembaca

seakan diiring dan

diposisikan percaya

terhadap tweet dari

penulis yang secara tidak

langsung menyatakan

hanya pasangan nomor 5

(38)

@ MfachrulRozi

Presentase yg

BaGusMan (y) hehe”

Dalam tweet ini subjek

yaitu akun

@MfachrulRozi

memposisikan

pasangan calon Gus

Irawan – Soekirman

sebagai objek. Tweet

ini menonjolkan posisi

objeknya. Hal ini

terlihat dari isi tweet

yang singkat dan

langsung memberikan

dukungan bagi

pasangan calon

tersebut.

Pembaca dalam posisi ini

pun dapat langsung

mengetahui siapa yang

diceritakan dan dimaksud

oleh penulis yaitu Gus –

Soekirman. Hal ini dapat

dilihat isi tweet penulis

yang menuliskan

“BaGusMan”. Kata

BaGuMan tersebut dapat

diartikan sebuah

singkatan dari Bagus Gus

– Soekirman. Kata yang

singkat tetapi mudah

dingat ini membuat

pembaca mudah pula

untuk mengingat

(39)

@sikkasicu “ Dari isi di tv one td kata2nya yg

paling menguasi sumut

itu Gusman..”

Subjek dalam tweet ini

adalah akun

@sikkasicu dan

memposisikan

pasangan calon Gus –

Soekirman sebagai

objeknya. Dalam tweet

ini Gusman ditampilkan

baik oleh subjek

dengan pernyataan Gus

– Soekirman yang

paling menguasai

Sumatera Utara.

Pembaca dalam tweet ini

dapat langsung

mengetahui siapa yang

dimaksud oleh penulis.

Dalam tweet ini juga

dijelaskan dimana

pembaca dapat melihat

pernyataan penulis lewat

stasiun tv yang

disebutkanya yaitu tv

One. Penulis juga

menggiiring pembaca

untuk setuju dengan

pernyataan lewat

kata-katanya menyatakan

calon pasangan Gus –

Soekirman paling

menguasai Sumatera

(40)

@RizkaOris “ Gusman RT @sikkasicu “ Dari

isi di tv one td kata2nya

yg paling menguasi

sumut itu Guman..”

Dalam tweet ini yang

menjadi subjeknya

tetap akun @sikkssicu.

Akun @RizkaOris

hanya menuliskannya

ulang tanpa merubah isi

dari pernyataan akun

sebelumnya.

Pembaca dalam tweet ini

adalah @RizkaOris yang

secara tidak langsung

setuju dan membagikan

kembali pernyataan dari

akun sebelumnya.

Pembaca kembali

disuguhkan pernyataan

yang sama yang

memungkinkan mereka

menjadi sependapat

dengan penulis. Dengan

adanya pengulangan kata

Gusman oleh akun

@RizkaOris, sudah

menyatakan pembaca

dapat memahami yang

dimaksudkan oleh

(41)

@siskkasicu “ lagi, calon2 ini buang2

waktu kalo ga bs

jawab”

Calon pasangan

gubernur dan wakilnya

diposisikan sebagai

objek dalam tweet ini.

Subjeknya yaitu akun

@sikkasicu yang

menggambarkan posisi

objek kurang baik.

Menampilkan bahwa

para calon pasangan

gubernur dan wakilnya

tidak dapat menjawab

pertanyaan dengan

baik.

Pembaca dituntun untuk

melihat posisi objek

dalam tweet ini yaitu

para calon pasangan

gubernur dan wakilnya

tidak dapat menjawab

pertanyaan. Secara tidak

langsung pembaca diajak

untuk mengambil

kesimpulan bahwa para

calon ini tidak

berkualitas dalam

menjawab pertanyaan.

Hanya saja tidak

dijelaskan secara rinci

oleh penulis pertanyaan

bagaimana dan apa yang

sedang dihadapi o;eh

para calon. Hanya

memaparkan bagaimana

menurut penulis

kelemahan dari para

calon pasangan gubernur

(42)

@SeviCaroly2 “Calon wakil gubernurnya

lebih ditonjolin dan

menonjol dibanding

calon gubernurnya.

Teks ini menampilkan

dimana adanya

pasangan calon calon

wakil gubernur yang

menonjol dibandingkan

calon gubernurnya.

Calon wakil gubernur

tersebut dijadikan objek

oleh penulisnya yaitu

@SeviCaroly2. Penulis

menampil sisi yang

menonjol hanyalah ada

pada calon wakil

gubernur bukan Calon

gubernurnya sendiri.

Melalui teks ini pembaca

tidak dapat langsung

mengetahui siapakah

yang dimaksudkan oleh

penulis. Hal ini terjadi

karena penulis tidak

secara detail menjelaskan

objek yang dimaksud.

Sehingga pembaca hanya

bisa menebak-nebak

siapakah pasangan yang

dimaksud oleh penulis.

Hal ini juga bisa

memberi makna pada

pembaca bahwa seluruh

calon calon wakil

gubernur lebih menonjol

dibandingkan calon

(43)

@cutjunianty “ ini yg tugasnya menguji ini

pada lbh pinter dr calon

gubernurnya, knp gk

mereka aja yg jd calon

gubernur (‘._.)/|

wkwkwkw

Penulis menjadikan

penguji dalam acara

debat calon gubernur

dan calon wakil

gubernur sebagai

objeknya. Dimana

menjelaskan bagaimana

posisi penguji terhadap

calon gubernur dan

calon wakil gubernur

dalam acara debat

tersebut.

Pembaca secara langsung

diberikan informasi

bagaimana keadaan debat

saat itu. Walaupun

penulis hanya

menyampaikan bahwa

yang menguji terlihat

lebih pintar daripada

calon gubernurnya,

secara tidak langsung

penulis memberikan

informasi bahwa keadaan

saat itu calon gubernur

tidak dapat menjawab

dengan baik pertanyaan

yang disampaikan. Atau

juga teks ini bisa

menampilkan pemikiran

pada pembaca bahwa

penguji dalam debat

tersebut sedikit

berlebihan sehingga para

calon gubernur tidak

dapat menjawab

pertanyaaan yang

(44)

@KlintonMangapul

“Jadi kaya calon

gubernur & calon juru

bicara gubernur ini ~”

Dalam teks ini calon

gubernur dan calon

wakil gubernur

dijadikan objek oleh

penulis yaitu

@KlintonMangapul.

Subjek yaitu penulis

langsung memposisikan

objek hanya dalam teks

yang singkat.

Penulis secara langsung

menceritakan keadaan

dalam debat dimana

calon wakil gubernur

bertindak sebagai juru

bicara para calon

gubernur saat itu.

Dengan begitu pembaca

dengan langsung dapat

mengetahui baaimana

posisi subjek yang

dimaksudkan oleh

penulis.

@SeviCaroly2

“hooo..kek gitu

caranya..kalau ada yang

lagi merepet, langsung

cipika-cipiki aja, biar

langsung adem.

objeknya. Sebagai

subjek penulis

menampilkan

bagaimana tindakan

singkat yang dilakukan

objek yang dimaksud.

Penulis menceritakan

secara langsung yang hal

yang diakukan oleh objek

dalam tweetnya.

Pembaca dapat

mengetahui adanya

tindakan “cipika cipiki”

yang dilakukan oleh

objek yaitu calon

pasangan gatot yang juga

secara jelas disebutkan

oleh penulis, sebagai

salah satu cara mereka

untuk mendinginkan

(45)

@johnvic14

“@tweetawak “ berapa kali kutengok debat

yang kek di Metro tipi

ini, dari Calon

Presiden, Gubernur,

sampek Bupati. Cakap

berak semua.

Penulis menampilkan

objek secara tidak jelas

dalam wacana ini. Yang

dimaksudkan penulis

adalah pasangan calon

gubernur yang sedang

melaksanakan debat.

Pembaca tidak dapat

langsung mengetahui

siapa yang dimaksudkan

oleh penulis. Pembaca

hanya dapat menerka

maksud penulis mungkin

adalah pasangan calon

gubernur. Karena disebut

seluruh calon dari

presiden, bupati dan

gubernur.

Sehingga pembaca tidak

dengan langsung dapat

memahami meksud

penulis yang dijasikan

objeknya siapa. Pembaca

hanya diberikan

gambaran bahwa debat

yang ada selalu sama

setiapa pemulihan yang

(46)

@destrinanda “ pilih no 3 wkwk “

@Mhramhira: Udah

udah. Ganti chanel. Tak

ada yg betol ini. Paling

bentar lagi ketauan

korupsi ._.”

Terdapat percakapan

dalam wacana ini.

Penulis memposisikan

pasangan calon nomor

3 sebagai objeknya

sebagai tanggapan dari

lawan percakapan

penulis yang

menyudutkan semua

pasangan calon yang

ada.

pasangan calon nomor 3.

Hal ini ditunjukkan dari

tanggapnnya terhadap

tweet yang disampaikan

oleh @Mhramhira yang

menggambarkan semua

pasangan calon tidak ada

yang menarik dan dapat

dipercaya. Lewat wacana

ini pembaca diajak

berpikir tentang

bagaimana kualitas para

pasangan calon tetapi

dituntun juga pada salah

satu pasangan calon yaitu

(47)

@dedyLP “1,4,5 juga.

objek calon pasangan

dengan no urut 1,4, dan

5 sebagai calon

pasangan gubernur

yang cukup alay. Yang

dimaksudkan penulis

adalah sedikit

berlebihan, secara tidak

langsung penulis

menampilkan secara

jelek posisi pasangan

calon selain pasangan

calon nomor urut 2.

Pembaca dengan

langsung dapat

mengetahui siapa yang

dimaksud oleh penulis.

Walaupun tidak

menjelaskan nama

pasangan calon secara

langsung tetapi penulis

menyebutkan nomor urut

pasangan yang

dimaksudkan. Penulis

mengiring pembaca

untuk setuju dengan

pemikiran dan

pendapatnya bahwa

pasangan calon yang

nomor 2 terlihat lebih

baik dari pasangan calon

lainnya. Pembaca dapat

melihat dukungan yang

diberikan oleh penulis

terhadap objek yang

Gambar

Tabel 1 Kerangka Analisis Wacana Sara Mills
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
+3

Referensi

Dokumen terkait

45/PBJ-KEMENAG- BARSEL/VIII/2012 tanggal 29 Agustus 2012, maka dengan ini kami umumkan pemenang lelang untuk paket Rehab Ringan MTs Swasta Al-Mujahidin Buntok yaitu

Kelas Hari Tanggal Ruang Mata Kuliah

5 Kendad, m€ngumumken Rencana Umum Penladaan B6ran&amp;/jas6 untuk pelaksanaan kegiatanTahun Anggaran 2012, sepertl tersebut dl bawah lnl:.. NO NAMA KEG IATAN/PAKET

[r]

[r]

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Penilai dan Tim Penaksir Harga

[r]

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian dua lubang dan tiga lubang pada ujung cetak tersebut dapat mereduksi faktor konsentrasi tegangan dengan